Professional Documents
Culture Documents
BAB II
Kamus Besar Bahasa Indonesia kata biasa berati lazim, biasa dan umum, seperti
terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, sudah menjadi adat, sudah seringkali. Jadi,
kata pembiasaan berasal dari kata dasar biasa yang memperoleh imbuhan
prefiks pe dan sufiks an, yang berarti proses membiasakan, yang pada
akhirnya akan menghasilkan suatu kebiasaan atau adat. Pembiasaan adalah sebuah
upaya sehingga terjadinya sebuah kebiasaan. Kebiasaan adalah sesuatu yang biasa
dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal
kebiasaan itu adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis, tanpa
direncanakan dulu, serta berlaku begitu saja tanpa dipikir lagi ( Edi Suardi,
tt.123).
Kata kebiasaan berarti sesuatu yang telah biasa dilakukan, atau adat
dalam hal pendidikan Akhlak. Dalam kajian pendidikan akhlaq bentuk tuntutan
ini lebih dikenal dengan dressur /pendidikan bersifat paksaan. (Fadil Yani; 2007 :
17).
dengan konsisten dan disiplin. Hal ini berdasar pada sebuah kutipan:
pembentukan watak yang baik.watak yang baik dalam diri seseorang akan
mencipatakan suatu kepribadian yang luhur. (The Liang Gie, 1985 : 59)
drill dan penuh disiplin. Sehingga ketika menghadapi musuh di medan tempur
mereka sangat mudah dan tanpa pemikiran yang lambat bahkan terjadi karena
spontanitas (http://www.kodam-jaya.mil.id/arsif-artikel-kontribusi/967).
berfirman pada Surah Ash-Shaaf:4 yang di tuturkan pula oleh seorang panglima
besar yakni imam Ali bin Abi Thalib r.a mengingatkan bahwa
2. Bersifat Lazim.
komunitas tertentu. Bagi seluruh ummat muslim membaca asmaul husna adalah
hal yang lazim, sedangkan pembiasaan membaca asmaul husna juga lazim
dilakukan di kalangan ummat muslim (ESQ 165 Magazine : 2010). Perintah Allah
180 : )
)
Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
Sesungguhnya nama-nama Allah ada 99 nama, barangsiapa yang membaca
membaca asmaul husna adalah bagian ibadah bagi setiap muslim dan memiliki
dasar hukumnya jelas dari Al-Quran dan Sunah nabi. Sedangkan Al-Quran dan
As-Sunnah adalah hal yang lazim adanya di kalangan ummat muslim. Hal ini
berdasar pada hadits nabi yang ditemukan pada kitab Muwattha Malik Juz 5
28
Telah ku tinggalkan bagi kalian dua perkara sehingga kalian tak akan
sesat selagi kalian berpegang teguh kepada keduanya yakni kitab Allah
lazim, mengingat ia bersumber dari Al-Quran dan sunnah rasul, adanya perintah
untuk membiasakannya dan pembiasaan ini telah dilakukan oleh ummat muslim.
dalam Al Quran ayat pertama surah Al-Alaq. Secara implisit metode ini
menggambarkan dari cara turunnya wahyu pertama (ayat 1-5). Malaikat Jibril
Jibril mengulanginya lagi dan Nabi menjawab dengan perkataan yang sama. Hal
ini terulang sampai 3 kali. Kemudian Jibril membacakan ayat 1-5 dan
mengulanginya sampai beliau hafal dan tidak lupa lagi tentang apa yang
sebagai mana Dikutip dari buku Ajengan Cipasung (K.H Moh. Ilyas Ruhiyat)
Amal yang paling dicintai oleh Allah adalah yang dilakukan secara rutin
sederhana ini bila dikaitkan dengan konsep tiga tujuan pembaelajaran yaitu
2006: 12)
ganjil. Hal ini seperti telah digariskan oleh Allah pada hitungan satu rakaat pada
shalat witir, tiga kali pada wudlu, lima waktu pada shalat fardu, tujuh keliling
pada thawaf dan sebelas pada shalat witir. adalah perumpamaan keutamaan pada
wudlu (www..rwa2an.net./vb/showthread.php?t=10098).
Barang siapa yang berwudlu dua kali dua kali, maka Allah memberikan
pahal abaginya dua kali dan berwudlunya seseorang dengan tiga kali-tiga
kali inilah wudlu ku dan wudlunya para nabi sebelumku dan wudlunya
Kajian lebih lanjut Allah mengisyaratkan bahwa Sebuah amal yang baik
selalu dianjurkan untuk diulang dengan hitungan ganjil. Sebagai mana sabda
) )
Dalam hal pembiasaan sebagai hal yang bersifat praktis maka rasulullah
Syeikh Ibrahim ibn Ismail menegaskan pada kitab Syarh Ta'lim al-Muta'allim:
Ilmu yang paling utama adalah ilmu perbuatan dan sebaik-baiknya
atas, sangat penting dilakukan sejak awal kehidupan anak. Agama Islam sangat
sendiri yang memerintahkan kepada para orang tua, dalam hal ini para pendidik
))
islam (http://www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php).
ini, maka pendidikan yang diterapakan islam yaitu mempersiapkan diri manusia
sumber islam dan pendidikan islam itu sama yakni yang terpenting, Al-quran dan
(1980: 46)
32
Islam adalah untuk membina mental spritual dalam rangka mengabdi kepada
banyak menonjolkan aspek nilai, baik nilai ketuhanan maupun nilai kemanusiaan,
159).
Proses Internalisasi nilai ajaran Islam menjadi sangat penting bagi peserta
didik untuk dapat mengamalkan dan mentaati ajaran dan nilai-nilai agama dalam
Islam kepada diri peserta didik menjadi sangat penting, dan salah satu upaya
Nilai adalah suatu penetapan atau kualitas obyek yang menyangkut suatu
jenis aspirasi atau minat (Nur Syam: 133). Pendidikan agama Islam merupakan
pendidikan nilai di mana peserta didik diharapkan dapat bertindak, bergerak dan
perilaku para pemeluknya, termasuk dalam hal ini anak, peserta didik maupun
masyarakat pada umumnya. Sistem nilai agama Islam adalah suatu keseluruhan
tatanan yang terdiri dari beberapa komponen yang saling mempengaruhi dan
mempunyai keterpaduan yang bulat yang berorientasi pada nilai Islam. Jadi
saja dan tidak pula mengisi dan menyuburkan perasaan (sentimen ) agama saja,
akan tetapi ia menyangkut keseluruhan diri pribadi anak, mulai dari latihan-
latihan (amaliah) sehari-hari, yang sesuai dengan ajaran agama, baik yang
banyak menonjolkan aspek nilai, baik nilai ketuhanan maupun nilai kemanusiaan,
159).
Proses Internalisasi nilai ajaran Islam menjadi sangat penting bagi peserta
didik untuk dapat mengamalkan dan mentaati ajaran dan nilai-nilai agama dalam
pihak sekolah untuk dapat menginternalisasikan nilai ajaran Islam kepada diri
peserta didik menjadi sangat penting, dan salah satu upaya tersebut adalah dengan
pertumbuhan batiniah atau rohaniah peserta didik. Pertumbuhan itu terjadi ketika
siswa menyadari sesuatu nilai yang terkandung dalam pengajaran agama dan
kemudian nilai-nilai itu dijadikan suatu sistem nilai diri sehingga menuntun
segenap pernyataan sikap, tingkah laku, dan perbuatan moralnya dalam menjalani
kehidupan ini.
b. Tahap transaksi nilai, yaitu suatu tahap pendidikan nilai dengan jalan
guru bersifat timbal balik. Dalam tahap ini tidak hanya menyajikan
informasi tentang nilai yang baik dan yang buruk, tetapi juga terlibat
tersebut dapat tertanam pada diri peserta didik, dengan pengembangan yang
transformasi budaya bagi peserta didik dan bagi manusia pada umumnya adalah
konsisten untuk waktu yang lama, sehingga perbuatan dan ketrampilan itu benar-
benar bisa diketahui dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang sulit
ditinggalkan, atau bisa juga kebiasaan diartikan sebagai gerak perbuatan yang
Jadi kebiasaan di sini merupakan hal-hal yang sering dilakukan secara berulang-
ulang dan merupakan puncak perwujudan dari tingkah laku yang sesungguhnya,
tindakan dan apabila tindakan ini dilakukan secara terus-menerus, maka ia akan
ajaran Islam dapat terinternalisasi dalam diri peserta didik, yang akhirnya akan
dapat membentuk karakter yang Islami. Nilai-nilai ajaran Islam yang menjadi
tetapi juga merasakan kebajikan dan mengerjakannya dengan didukung oleh rasa
alamiyah, sehingga dapat berubah dan dibentuk sesuai dengan tujuan yang
pada kesinambungannya.
lahir dalam diri anda sendiri, atau dari kesadaran anda akan hal itu.
diberikan juga pengertian secara kontinyu, sedikit demi sedikit dengan tidak
diajarkan serta bersikap tegas dengan memberikan kejelasan sikap, mana yang
sangsi dengan kesalahannya dan juga tidak kalah pentingnya dengan adanya
tertentu. Banyak para tokoh yang mengemukakan definisi pendidikan, tetapi pada
Dari unsur pendidikan di atas dapat diketahui bahwa fungsi metode sangat
penting dalam proses belajar mengajar. Karenanya terdapat suatu prinsip yang
dan motivasi, sehingga pelajaran atau materi pendidikan yang akan disampaikan
Ramayulis.
1.Dalam waktu relatif singkat, cepat dapat diperoleh penguasaan dan keterampilan yang
diharapkan
3.Akan menanamkan pada anak-anak kebiasaan belajar secara rutin dan disiplin.
tahapan proses, unsur utama kegiatan pendidikan, serta metotode yang digunakan
maka pembiasaan adalah hal yang sangat efektif dalam pendidikan agama, nilai
(Burns, dkk., 1996: 6), Meneladani (Petty & Jensen, 1980). Maka membaca
(2)
(1)
1:3 ( )3) )
Dari devinisi yang diungkapkan diatas maka pada penelitian ini kegiatan
1. Mengenali kata-kata
Pengetian membaca yang dikutip dari pendapat Burn, Roe dan Ross
(1984) adalah membaca dengan arti mengenali kata-kata. Mengenali berasal dari
kata kenal yang berarti tahu dan teringat kembali. Sedangkan mengenali berarti
bentuk jama dari kata yang berarti unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan
41
yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan
Dari uraian diatas maka mengenali kata dapat diartikan sebagai usaha
untuk mengetahui dan mengingat kembali berbagai tanda atau ciri yang menjadi
unsur bahasa yang diucapkan atau yang dituliskan yang merupakan perwujudan
Maka dari pengertian mengenali kata dapat kita simpulkan beberapa point
penting yang harus ada dalam mengenali kata ketika membaca asmaul husna
adalah:
mengetahui asmaul husna dan mengingat kembali. Pada tingkatan ini membaca
pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya dengan apa yang
Simbol dan ciri sebagai unsur bahasa dalam membaca asmaul husna
adalah asma-asma Allah yang terdapat dalam asmaul husna yang menggunakan
hufuf hjaiyah berbahasa arab baik secara langsung ataupun secara tidak langsung.
suatu aktivitas membatin dari suatu hal yang lahir. . Maksud dari lahir disini
adalah benda dalam artian fisik, kongkrit maupun abstrak yang dapat diindera
oleh panca indra manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Langsung
Sebagai Contoh adalah membaca tulisan. Tulisan adalah suatu bentuk fisik
kongkrit yang melalui indra penglihatan, atau bisa juga melalui perabaan bagi
saudara kita yang tuna netra, kita jadikan sebagai input untuk diolah oleh otak
Dari memori tersebut kemudian tersusunlah kata dan kalimat yang dapat
kita keluarkan melalui ucapan, atau bisa jadi kita hentikan sampai tahapan
diucapkan atau dituliskan. Untuk itu tentu kemampuan membaca tulis berbahasa
43
arab ini merupakan syarat pokok bagi seseorang dalam membaca asmaul husna,
dan penulis dengan bahasa tulis, hal tersebut dikemukakan oleh Kolker (1983: 3).
5)
( 4))
Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam(4) Dia
Baik membaca secara langsung atau tidak langsung atau membaca secara
lahir atau batin seperti diungkapkan Damarjati Supadjar, tetap pada prosesnya
Dari pendapat para ahli tentang membaca maka bagi orang yang membaca
asmaul husna, maka perwujudan kesatuan, perasaan dan fikiran adalah hal yang
urgen karena tanpa itu ia hanyalah sebuah pelafalan dan tidak mencapai arti
kognitif, sikap dan manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi beberapa
membaca dapat terjadi jika beberapa sub keterampilam tersebut dilakukan secara
Membaca Menurut Klein, dkk. (dalam Farida Rahim, 2005: 3), Pertama,
membaca merupakan suatu proses. Maksudnya adalah informasi dari teks dan
pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam
menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks
sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca. Ketiga, membaca merupakan
yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa
tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami
Perasaan dan Pikiran karena tanpa perwujudan perasaan dan fikiran maka
2. Berdoa
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berdoa adalah sub makna dari
melafalkan sebagai makna dari membaca. Dengan kata lain berdoa adalah
(Allah)
45
aktivitas batin dari suatu hal yang lahir. Dimensi lahir (yang di indera) kita
jadikan sebagai input untuk diolah oleh otak berdasarkan referensi pengetahuan
dalam memori. Dari memori tersebut kemudian tersusunlah kata dan kalimat yang
dapat kita keluarkan melalui ucapan, atau bisa jadi kita hentikan sampai tahapan
Dalam konteks membaca adalah doa maka asmaul husna adalah isi dari
110:}
}
yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaa'ul husna (nama-
1987:440)
Dalam konteks asmaul husna sebagai doa, berikut adalah fadhilah dari
pembacaan doa dengan asmaul husna yang dipetik dari tajuk buku Khasiat
Isyak, Insyaallah fikiran & hati kita akan menjadi terang & bersih.
10.Ya Jabbar! apabila dizikirkan sebanyak 226 x pagi & petang, semua
musuh akan menjadi tunduk & patuh dengan izin Allah.
ditunaikan Allah. Juga apabila mempunyai musuh, musuh itu akan jatuh
martabatnya.
24. Ya Raafi! dizikirkan setiap hari, baik siang atau malam sebanyak
70 x, InsyaAllah keselamatan harta benda di rumah, di kedai atau di
tempat-tempat lain akan selamat & terhindar dari kecurian.
25. Ya Muizz! dizikirkan sebanyak 140 x setiap hari, Insya Allah akan
memperolehi kewibawaan yang besar terutama ketua-ketua jabatan atau
perniagaan.
seluruh badan, maka dengan izin Allah akan terhindar dari gangguan jin,
jin syaitan & sebagainya.
37. Ya Aliy! Untuk mencerdaskan otak anak kita yang bebal, tulislah
zikir ini sebanyak 110 x (** di dalam bahasa Arab bukan Bahasa
Malaysia!!) lalu direndam pada air yang dingin & diberikan si anak
meminumnya, InsyaAllah lama kelamaan otak si anak itu akan berubah
cemerlang & tidak dungu lagi. InsyaAllah mujarab.
disedari kedudukan kita akan lebih tinggi dan terhormat & begitulah
seterusnya dengan izin Allah.
43. Ya Kariim! Untuk mencapai darjat yang tinggi & mulia di dunia
mahupun di akhirat kelak, maka amalkan zikir ini sebanyak 280 x ketika
50
hendak masuk tidur. Nescaya Allah akan mengangkat darjat mereka yang
mengamalkan zikir ini.
53. Ya Wakiil Sekiranya terjadi hujan yang disertai ribut yang kuat,
atau terjadi gempa, maka ketika itu perbanyakkan zikir ini, InsyaAllah
bencana tersebut akan menjadi reda & kembali seperti sediakala.
54. Ya Qawiy! Amalkan zikir ini sebanyak mungkin agar kita tidak
gentar apabila berdepan dengan sebarang keadaan mahupun berdepan
dengan si zalim.
59. Ya Mubdiu! Agar segala apa yang kita rancangkan akan berhasil,
maka zikirkan sebanyak 470 x setiap hari. InsyaAllah.
77. Ya Waaliy! Memperbanyakkan zikir ini setiap pagi & petang boleh
menyebabkan seseorang itu menjadi orang yang marifat, iaitu hatinya
dibuka oleh Allah. Difahamkan para wali Allah selalu memperbanyakkan
zikir ini
80. Ya Tawwaab! Bagi orang yang selalu membuat dosa & ingin
bertaubat maka hendaklah memperbanyakkan zikir ini supaya dengan
mudah diberikan petunjuk kembali ke jalan yang lurus.
83. Ya Rauuf! Bagi sesiapa yang inginkan dirinya disenangi oleh teman
atau sesiapa sahaja yang memandangnya, amalkan zikir ini seberapa
mampu samada pada waktu siang mahupun malam.
87. Ya Jaami! Sekiranya ada dikalangan keluarga kita atau isteri kita
yang lari dari rumah, maka amalkanlah zikir ini sebanyak mungkin pada
setiap hari dengan niat semoga Allah menyedarkan orang tersebut.
Dengan izin Allah orang yang lari itu akan pulang dalam jangka waktu
yang singkat.
90. Ya Maani! Andai kita selalu mengamalkan zikir ini sebanyak 161 x
pada waktu menjelang solat subuh setiap hari, InsyaAllah kita akan
terhindar dari orang-orang yang zalim & suka membuat angkara.
91. Ya Dhaarr! Asma ini sangat berguna didalam ikhtiar kita untuk
menyembuhkan sesuatu penyakit yang mana sudah lama dihidapi & telah
puas dihidapi & telah puas diubati. Amalkanlah zikir ini sebanyak 1001 x
pada setiap hari, InsyaAllah dengan ikhtiar ini penyaki itu akan cepat
sembuh.
menjadi punca rezeki tidak akan mudah terlepas, perniagaan tidak akan
rugi atau bankrap dengan berkat zikir ini.
99. Ya Shabuur! Agar kita diberi kesabaran oleh Allah dalam segala
hal, maka perbanyakkanlah zikir ini menurut kemampuan. Dengan sifat
sabar & penuh pengharapan kepada Allah, maka segala usaha & upaya
akan mencapai kejayaan.
Fadhilah membaca asmaul husna lebih lanjut diungkapkan oleh Yusuf Ibn
Ismail An-Nahani pada kitab Saadah Ad-Daroin pada bab khowashil Asmail
hadist yang terkenal dengan hadist syafaat yang diriwayatkan imam Bukhari,
,
,....
()
.Akan diilhamkan kepadaku (pada hari kaimat), pujian-pujian
(kepada Allah), yang pada saat ini aku tidak memuji dengan pujian
tersebut. Aku akan memuji Allah dengan pujian-pujian tersebut, dalam
keadaan aku bersungkur sujud kepada Allah,.(Imam Al-Bukhari)
kata hafal yang berarti telah masuk di ingatan (tentang pelajaran), dapat
Membaca seperti ini adalah bagian dari produk membaca (Burns, dkk.
6: )
)
saat wahyu pertama diturunkan Allah lewat malaikat jibril kepada nabi
Muhammad di Goa Hira yang persisnya nabi membaca tanpa tulisan dan ia
malaikat Jibril mengulanginya lagi dan Nabi menjawab dengan perkataan yang
sama. Hal ini terulang sampai 3 kali. Kemudian Jibril membacakan ayat 1-5 dan
mengulanginya sampai beliau hafal dan tidak lupa lagi apa yang disampaikan
Membaca asmaul husna berarti pula mengafal hal ini diperkuat oleh
husna yakni:
" "
memulyakan makna dari asmaul husna dan menghafal apa yang ada
4. Menyelami makna
Penjabaran arti membaca lebih lanjut oleh Burns, dkk. (1996: 6) bahwa
aktifitas membaca terdiri atas dua bagian, yaitu proses membaca dan produk
membaca. Dalam proses membaca ada sembilan aspek yang jika berpadu dan
pembaca dan penulis. Komunikasi antara pembaca dan penulis itu berasal dari
dimiliki sebelumnya.
berarti membaca adalah memberi arti kepada asmaul husna itu sendiri sedangkan
Makna asmaul husna lebih lengkap dalam tafsir-tafsir para ulama seperti pada
kitab Saadah Ad-Daroin karangan Yusuf Ismail An-Nahani pada bab As-Saadah
58
fi Khoasi Al-asmail Ilahiyah hal: 519, namun secara sederhana daftar makna
terjemah dari asmaul husna dengan menggunakan dua bahasa sebagai bahan
komparasi konteks makna akan di bahas pada Bab II sub bahasan asmaul husna
5. Meneladan
Kata meneladan berasal dari kata teladan yang berarti sesuatu yang
patut ditiru atau baik untuk dicontoh (tentang perbuatan, kelakuan, sifat, dan
(http://www.pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php).
Susila Siraj bahwa, ada tiga hal yang akan terjadi ketika seseorang sebagai
produk membaca yakni afektif, kognitif, dan bahasa. Perilaku afektif mengacu
pada perasaan, perilaku kognitif mengacu pada pikiran, dan perilaku bahasa
dan Ross, 1984) bahwa membaca lebih dari sekedar mengenali kata-kata tetapi
cara alternatif, percobaan dengan memilih, menolak atau menguasai jalan atau
cara yang dipilih, dan memikirkan beberapa cara dari hasil yang evaluasi. hal
transmisi pikiran dalam kaitannya untuk menyalurkan ide atau gagasan. Selain itu,
problem orang lain, mengembangkan konsep diri dan sebagai suatu kesenangan.
Dari uraian diatas maka membaca asamul husna (asma dan sifat Allah)
adalah kegiatan meneladan karena yang di baca adalah perbuatan, kelakuan, sifat,
Allah yang patut diteladani oleh makhluknya seperti yang di ungkapkan imam
kognitif, dan bahasa sehingga mampu membangun konsep dalam dirinya sehingga
dalam bentuk jamak dari kata artinya nama-nama dan artinya baik (Al-
tafsir surat Al-Araf ayat 180, Asmaul husna berasal dari kata artinya
Secara lugas asmaul husna diartikan sebagai seluruh asma Allah yang
maha indah, berbentuk asma dan sifat, menunjukan pelbagai sifat, memiliki
dilalah dalam dzat dan sifat-Nya yang ditetapkan berdasarkan wahyu yang bukan
60
menjadi ranah akal, yang tidak terbatas pada jumlah tertentu dan tidak boleh
Dari uraian di atas dapat kita fahami bahwa asmaul husna diindikasikan
Sebagai contoh kata hayy (yang maha hidup) merupakan dalah satu nama
(2008:23)
Dalam kajian nama Allah maka nama diandang dari indikasinya (dalalah)
kepada dzat dan sifat dipandang dari indikasinya kepada makna. Berdasarka
indikasinya hanya kepda satu dzat, Allah. Sedangkan dari pengertian kedua,
semuanya adalah asma untuk yang satu, Allah. Akan tetapi makna Al-Hayy tidak
61
sama dengan makna Al-Alim, dan Al-Alim tidak sama dengan Al-Qodir,
Berikut ini adalah pendapat ulama tentang pembagian asmaul husna yang
:
, : 1.
. :
, : 2.
. .
:
.
).
(
:
.
, : 3.
: , ,
, 4.
" :
, , ,
, ,
c. menunjukan pelbagai sifat,
Mengacu pada kaidah ini para ahli ilmu menetapkan gugurnya hudud pada
sungguh (Q. S. Almaidah : 34) pemahaman untuk contoh tersebut dapat difahami
nama ini hanya untuk Allah (mendengar kesungguhan orang yang bertaubat)
Nya hanya mengandung dua hal, Pertama: ketetapan makna tersebut untuk Allah
Kedua, ketetapan sifat yang terkandung oleh makna ini untuk Allah .
bahwa nama tersebut untuk Allah, sekaligus ketetapan adanya sifat Hayyah
(hidup) bagi Allah. Yang paling penting dalam memahami sifat Allah adalah
Al-Bajuri : 1)
63
kebenaran yang lain. Dengan cara ini, umat Muslim tidak akan mudah menulis
"Allah adalah ...", karena tidak ada satu hal pun yang dapat disetarakan dengan
Allah, akan tetapi harus dapat mengerti dengan hati dan keteranga Al-Qur'an
dengan konsep akal kita yang sangat terbatas ini. Semua kata yang ditujukan pada
Allah itu tidak dapat dimisalkan atau dimiripkan dengan segala sesuatu, seperti
(3)
( 2)
( 1)
4-1 : ( )4)
)
"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula
diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".
Al `Aziiz
8 Yang Memiliki Mutlak The Almighty, the
65
The Protecting
Yang Memiliki Mutlak
55 Al Waliyy sifat Maha Melindungi
Friend, Patron, and
Helper
The Producer,
Yang Memiliki Mutlak
58 Al Mubdi` sifat Maha Memulai
Originator, and
Initiator of all
Al Muhyii
60 Yang Memiliki Mutlak The Giver of Life
sifat Maha
71
Menghidupkan
Yang Memiliki Mutlak
Dzul Jalaali
sifat Pemilik The Lord of Majesty
85
Wal Ikraam Kebesaran dan and Generosity
Kemuliaan
74
husna diatas adalah berasal dari Muhammad Syafiie Antonio (2008 37-454)
tauqifiyah, artinya tidak ada tempat bagi akal seseorang untuk berijtihad
menentukan nama dan sifat Allah. Tidaklah kita menetapkan nama dan sifat bagi
76
Allah, melainkan dengan apa yang telah Allah tetapkan bagi diri-Nya, baik
Nama dan sifat Allah adalah termasuk dalam perkara ghaibiyah, sehingga
seseorang tidak akan bisa mengetahui dan menerka-nerka dengan akal dan pikiran
36 : ) )
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
( Q.S Al Isra : 36)
Tabel 3
Al-Faatihah: Al-Ikhlaas:
1 34 Aali Imran: 89 67
3 1
Al-Faatihah: Al-Ikhlaas:
2 35 Faathir: 30 68
3
2
11
Al-Jumuah: Al-Qamar:
4 37 Ar-Rad: 9 70
1 42
Ibraahiim:
6 Al-Hasyr: 23 39 An-Nisaa: 85 72
42
7 Al-Hasyr: 23 40 An-Nisaa: 6 73 Al-Hadiid: 3
Aali Imran: Ar-Rahmaan:
8 41 74 Al-Hadiid: 3
62 27
10 Al-Hasyr: 23 43 Al-Ahzaab: 52 76 Al-Hadiid: 3
11 Ar-Rad: 16 44 Huud: 61 77 Ar-Rad: 11
Al-Baqarah:
12 Al-Hasyr: 24 45 268
78 Ar-Rad: 9
Ath-Thuur:
13 Al-Hasyr: 24 46 Al-Anaam: 18 79
28
Al-Baqarah: An-Nisaa:
14 47 Al-Buruuj: 14 80
235 16
As-Sajdah:
15 Ar-Rad: 16 48 Al-Buruuj: 15 81 22
Aali Imran:
18 Sabaa: 26 51 Thaahaa: 114 84
26
Adz-
21 Ar-Rad: 26 54 87 Sabaa: 26
Dzaariyaat: 58
Al-Anaam: An-Najm:
23 56 An-Nisaa: 131 89
83 48
26 Al-Israa: 1 59 Ar-Ruum: 27 92 Al-Fath: 11
An-Nuur:
27 Al-Hadiid: 4 60 Ar-Ruum: 50 93
35
Al-Mumin:
28 61 Al-Mumin: 68 94 Al-Hajj: 54
48
79
Al-Anaam: Al-Baqarah:
29 62 Thaahaa: 111 95
115 117
30 Al-Mulk: 14 63 Thaahaa: 11 96 Thaahaa: 73
Al-Anaam: Adh-Dhuhaa:
31 64 97 Al-Hijr: 23
18 6-8
Al-Baqarah:
32 65 Huud: 73 98 Al-Jin: 10
235
http://www.artislam.com/esma/ayetler
Referensi lebih lanjut pada penelitian ini akan dilampirkan pada lembar
lampiran
dikutip dari pendapa seorang ulama masyhur dari madzhab hambali yang
Sesungguhnya nama-nama yang baik bagi Allah tidaklah dibatasi oleh
terdekat dengan Allah sekalipun dan tidak diketahui oleh nabi yang
diutus-Nya.
ini merupakan hadist shohih, merupakan penggalan dari hadits panjang dari
.
.
Aku memohon kepada-Mu dengan perantara seluruh Nama yang
dalam Kitab-Mu, Nama yang Engkau ajarkan kepada salah satu diantara
dalam Kitab-Nya.
tersebut dalam ilmu ghaib di sisi-Nya, dan tidak ada satu pun dari
Hal senada juga diutarakan oleh Imam An-Nawawi pada pada Kitab Syarh
Shahih Muslim yang memberikan komentar tentang hadits nabi berikut ini :
"
"
)).
" :
:
" :
"
82
:
. : .
:
. " .
..." :
."
.
Kutipan dari Penafsiaran Hadist di atas adalah hadist yang shahih dengan
kesepakatan para ulama ahli hadist. Akan tetapi menjadikan hadist tersebut
Syarhi Lumatil Itiqod, Syaikh Abu Musa Abdur Rozaaq bin Musa Al Jazaairi
memahami hadist ini. Beliau berpendapat bahwa adanya batasan bilangan untuk
Rasulullah seratus kurang satu menjadi perkataan yang sia-sia (tidak ada
bermakna).
Pendapat Ibnu Hazm ini disangkal oleh pendapat jumhur ulama. Jumhur
dalam hadist Abu Hurairah adalah berkaitan dengan janji yang diberikan bagi
sebelumnya.
dengan bilangan 99. Seandainya yang dimaksudkan dari hadist tersebut adalah
benar yang terkandung dalam hadist tersebut adalah barangsiapa yang menjaga
Untuk melengkapi uraian diatas maka Syaikh Abdur Rozaaq bin Abdil
bahwa hadist Rasulullah shalallahu alaihi wa salam tersebut adalah berupa satu
yang kedua ( apabila seseorang menjaganya niscaya dia masuk surga). Artinya
masuk surga. Hadist tersebut bukanlah terdiri dari dua kalimat terpisah, yang
seseorang dalam memahami hadist ini adalah seseorang memahami, bahwa hadist
tersebut terdiri dari dua kalimat terpisah. Penggalan kalimat yang pertama
menggambarkan:
85
Pemahaman yang benar adalah hanya ada 100 kitab yang akan saya
masih tersimpan lebih dari 100 kitab di maktabah saya. Begitu juga
menjaganya niscaya dia masuk Surga, hal ini juga bukan menunjukkan
Khusus mengenai pengenalan terhadap satu per satu asama Allah yang
berjumlah 99, sebenarnya ditepuh melalui proses ijtihad. Pada akhir abad II
hingga awal abad III Hijriyah, tiga perawi hadits yaitu Al-Walid bin Muslim,
Abdul Malik As-shanani dan Abdul Aziz bin Hashin ber-ijtihad dalam
Dari ketiga perawi diatas, Al-Walid bim muslim (wafat tahun 195 H)
merupakan yang paling terkenal dengan susunan 99 asma seperti yang banyak
yang telah dikenal di kalangan umat islam adalah riwayat At-Tirmidzi yang
diriwayatkan dari Al-Walid bin Muslim As-Syuaib dari abu hamzah. Lam Hadits
berkata, Penentuan (nama-nama Allah pen) tersebut adalah hasil ijtihad Al-
point-poin penting Aqidah Ahlussunah mengenai asmaul husna pada kitab Al-
Asna fi Syarh Asma' Allah Alhusna wa shifatihi yang juga bisa ditemui pada
)(1
(2).1
)(3
87
(4)
baru baginya.
kesempurnaan , dia yang maha tahu dan maha suci dan maha tahu
berlawanan.
keimanan yang benar pula. Maka dalam memahami asmal husna senantiasa
paling besar pada asma Allah, baik secara akal, syara, bahasa, dan
fithrah.
tidak pula dijelaskan oleh rasu-Nya dalam hadits yang shahih. Seperti
89
180 : )
)
Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
C. Akhlak
Kata akhlak secara etimologis berasal dari bahasa arab yaitu betuk
jama dari kata khuluq. kata khuluq sering diartikan dengan moral, budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat . Kalimat tersebut mengandung segi-
90
segi persesuaian dengan perkataan khalakun yang berarti kejadian, serta erat
hubungan dengan Khaliq yang berarti pencipta dan makhluk yang berarti
adanya hubungan baik antara Khaliq dengan makhluk dan antara makhluk dengan
makhluk seperti pada Risalah, 40/38. Seperti halnya ditemui dalam al-Quran,
4: )
)
Sesungguhnya engkau (muhammad) benar-benar memiliki akhlak yang
Salah satu komponen penting yang harus dibangun pada diri seorang
muslim adalah akhlak. Allah SWT. mengutus Rasulullah SAW. salah satu tujuan
:
))
Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak
:
91
Akhlak yaitu adalah suatu ibarat perilaku yang bersemi dalam jiwa
terpuji menurut akal dan syariah maka ini disebut akhlak yang baik, jika
Pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam dalam jiwa
akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya,
tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan akhlak adalah perbutan yang
dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan yang bersangkutan. Ketiga,
Keempat, sejalan dengan ciri yang keempat, perbuatan akhlak (khususnya akhlak
karena Allah, bukan karena dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu
pujian. Kelima, akhlak memiliki sandaran yang jelas yaitu al-Quran dan sunnah.
selamanya demikian.
3. Yang baik menurut akhlak adalah segala sesuatu yang berguna sesuai
dengan nilai dan norma agama Islam dan memberikan kebaikan bagi
diri dan orang lain. sedangkan yang menentukan baik buruknya suatu
perbuatan menurut etika dan moral adalah adat istiadat dan kebiasaan
Dari penafisran Ibnu Maskawih dan Imam Ghazali mengenai akhlak maka
dari suara hati manusia yang pada dasarnya juga bersifat universal . dengan
catatan manusia tersebut telah mencapai titik Zero dan terbebas dar belenggu
erat kaitan dengan penciptanya yaitu Allah. (Halim Mahmud :456). Berikut ini
adalah kutipannya :
")
426 ))
Tashauf bukanlah gambaran (bentuk) dan keilmuan, tetapi ciptaan
gambaran .
94
Hubungan yang erat antara makhluk dan khalik (Allah) juga ditemui pada
4: )
)
Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar memiliki akhlak yang
Atas dasar kedekatan hubungan makhluq dengan sang khalik (Allah) maka
(.4/324 )
Ghazali,tt:4230)
. "
114:) ).
beliau memberikan qiyad tentang sifat sifat yang sah untuk di tiru oleh
manusia(Al-Gahazali, tt:114)
Adapun dimensi lain dari berakhlaq dengan akhlaq Allah adalah untuk
tuhan dan nilai-nilai kasih sayang. Hal ini dikutip oleh Al-Jilli :
(2/19 "]
yang terpendam pada diri manusi hingga muncul dengan cara mengasah,
:
(615 :2)
2/615)
:""
Islam pada analisa teoritik yang digunakan dalam penelitian ini dalam kontek
memahami istilah berakhlak dengan akhlak Allah, maka berkut ini adalah
tukilan yang di sajikan dengan teks asli dari Badai'i al-fawa'id., Muhammad ibn
. : -
.
97
-
. ( :
)] . [11
: )= .( -
.
- :
.
- : .
.
- : . .
- : .
.
- : :
.
98
.
:
: )= .
( . .
: :
.
.
.
. :
:" : "
:
. .
.
) .:
73 (1/164
:
:
.
99
: :
.
:
-1
.
-2
.
-3
) . 11/226
(283
.
} : {] . [
: :
..
100
} :
[65 ].{
) )
sungguh akhlak rasulullah adalah Al-Quran
tanpa motivasi dan keinginan, akan tetapi bersama ruhul jihad dan motivasi yang
tinggi.
Dalam konteks berakhlak dengan asmaul husna ini maka ruhul jihad
sebagai power sekaligus solusi untuk meraih petunjuk Allah. sehingga dalam hal
(69 :)
" Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-
4. Akhlak ialah sesuatu yang telah tertanam dalam jiwa sehingga telah
menjadi kepribadiannya.
101
( 25)
(26)
( 27)
) ( 29) ( 28)
29-25 ( )30)
Maka pada hari itu tiada seorang pun yang menyiksa seperti siksa-Nya
(25) dan tiada seorang pun yang mengikat seperti ikatan-Nya (26) Hai
jiwa yang tenang (27) Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang
Seperti yang di ungkapkan Fadil Yani (2007, 18) bahwa untuk mengatasi
berasal dari kata rabb yang berarti tuhan yaitu tuhan yang memiliki,
memiliki ekuivalensi dengan istilah Illahi yang berarti ketuhanan. Kepribadian ini
102
(nama-nama) dan sifat tuhan kedalam dirinya untuk kemudian dinternalisasi dan
sifat-sifat ketuhanan.
Menurut pendapat para ahli tentang akhlak maka dalam penelitian ini
)
( 30
31-30: )
)
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah"
(memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu". (30) Kami lah
Akhlak seseorang tidak terpaku pada ibadah mahdhah saja akan tetapi
akhlak meluas kepada hal, tindakan dan ibadah ghair mahdoh yang tidak lepas
dari tujuan untuk semata-mata mencari ridha Allah. Dalam hal ini Allah
berfirman:
110: )
)
Katakanlah: "Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu,
Akhlak yang menjadi salah satu misi untuk mencari ridha Allah harus
5: )
)
104
180 : )
)
Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.