Professional Documents
Culture Documents
TEORI SASTRA
Dosen pengampu:
Disusun oleh:
Elsie Juliana Hutabarat
A2B309012
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010
TEORI SASTRA
Beberapa teori psikologi yang digunakan untuk menganalisis suatu karya sastra, yaitu:
1. Teori psikoanalisis
Merupakan cabang ilmu yang dikembangkan Sigmund Freud, sebagai studi fungsi
Menurut Freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar
Aliran psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis perlakuan dimana orang yang
mimpi, yang menjadi sumber bagi seorang penganalisis merumuskan konflik tidak
sadar yang menyebabkan gejala yang dirasakan dan permasalahan karakter pada
dorongan kuat jiwa bawah sadar yang bersumber dari pleasure principle.
Merupakan komponen psikologis yang bekerja melalui prinsip realita. Disamping itu
Disini, libido mengalami hambatan untuk dipenuhi karena ego mengendalikan reality
Sebelumnya Carl Gustav Jung merupakan pengikut Sigmund Freud, namun akhirnya
memisahkan diri dari Freud karena melulu mengkaitkan aspek kehidupan manusia itu
dengan seksualitas. Dan yang untuk membedakan teori Jung ini, beliau memasukkan
unsur religiusitas.
a. Persona (topeng), merupakan alat komunikasi dengan dunia luar dan bisa berubah-
ubah sesuai dengan peran yang dimainkan. Tujuannya adalah untuk menciptakan
dari kebiasaan seseorang, serta juga merupakan konsep yang membicarakan tentang
Dikatakan sisi terang, apabila shadow yang ditiru oleh seseorang yang segender,
Sebaliknya, dikatakan sisi gelap, apabila shadow ditekan di alam bawah sadar (tidak
ingin dimunculkan).
Anima adalah unsur perempuan yang ada pada laki-laki, sedangkan animus adalah
unsur laki-laki yang ada pada perempuan. Contoh anima: Leonardo Da Vinci melukis
monalisa, merupakan bukti bahwa ada unsur anima dalam diri Da Vinci. Contoh
animus: Mitha the Virgin, penyanyi perempuan Indonesia yang berdandan seperti
laki-laki.
d. Self (konsep diri), merupakan konsep keakuan dalam diri manusia.. konsep ini
berbeda disebut ego karena dapat berubah sifat, sedangkan dalang disebut self karena
e. Imago Dei (pencitraan Tuhan). Menurut Jung setiap orang meskipun dengan tingkat
iman yang rendah bahkan atheis, tetap saja mencerminkan citra ke-Tuhanan. Citra ke-
Tuhanan terdapat dalam psikis manusia dan menjadi alat yang berkemampuan untuk
Teori ini dicetuskan oleh Alfred Adler, dimana teori ini adalah ilmu psikologi yang
Menurut Adler, manusia digerakkan oleh karena kekuasaan (will to power), yang
a. Muscle (otot), dimana letak kekuasaan terletak pada otot. Pada era agraris,
kekuasaan terletak di otot, sehingga otot menjadi modal utama dimana para petani
b. Money (uang), dimana uang menjadi modal utama. Pada era industrialis, uang
c. Mind (pikiran), dimana pikiran menjadi modal utama. Di era informasi seperti saat
ini, pikiran menjadi modal utama dalam mendapatkan kekuasaan, semakin pintar
seseorang, maka akan semakin menguasai dunia informasi yang semakin maju.
Adler juga memperkenalkan tentang unsur superior dan inferior, yang lebih dikenal,
Adler complex.
yang lainnya, sedangkan bila seseorang menganggap dirinya tidak lebih hebat dari
adalah Victor E. Frankl. Menurut Frankl, keinginan tidak lebih kuat untuk membuat
pada neurosis, yang berfokus pada spiritualitas, baik itu yang berkaitan dengan
a. Derefleksi, adalah cara yang digunakan untuk mengobati penderita phobia dengan
cara mematahkan siklus dari makna suatu hal yang ditakuti itu.
b. Proyeksi, adalah terapi dengan cara menggambarkan keadaan diluar, dengan tujuan
c. Intensive paradoxical, terapi dengan cara menantang si pasien melakukan hal yang
tadinya akan dilakukan. Misalnya, pada orang yang mengancam bunuh diri.
manusia melihat kehidupan mereka. Teori ini dipelopori oleh Abraham Maslow, dan
Menurut Maslow, aktualisasi diri merupakan hal yang penting karena manusia akan
diri sesuai dengan kenyataan, sementara inkongruensi bila konsep diri tidak sesuai
dengan kenyataan yang ada. Misalnya, seseorang yang menganggap dirinya adalah
orang jujur, maka akan sangat bertolak belakang pada saat dia harus berbohong pada
Disamping teori-teori psikologi diatas, ada beberapa teori yang juga dapat digunakan
6. Teori formalisme
Teori ini menolak peranan karya sastra yang semata-mata dianggap sebagai sarana
linguistik yang sastra, yang fokus pada bentuk karya sastra itu sendiri. Konsep
Shlovsky, sedangkan konsep fabula (cerita), sjuzet (plot) diajarkan oleh Boris
Tomashevsky. Formalisme tidak membahas tentang penulis dan pembaca karena akan
7. Teori strukturalisme
Merupakan aliran ilmu dan kritik yang memusatkan perhatian pada relasi antar unsur.
komposional, yakni:
Subjek sebagai individu sedangkan objek adalah hal yang ingin diperoleh oleh subjek.
sementara penerima adalah tujuan dari tindakan subjek dalam memperoleh objek.
mendapatkan objek. Dalam teori ini, Ferdinand De Saussure menyatakan ada sistem
8. Teori Marxisme
Pemikiran Karl Marx, yakni base structure yang bersifat material dan diidentifikasi
sebagai ekonomi, dan super structure, yang bersifat abstrak, misalnya berupa
ideologi. Ideologi yang sesuai dengan kedua pemikiran diatas adalah kapitalisme.
yang memiliki kekuasaan ekonomi akan mengeksploitasi dan menghisap kelas yang
ditindasnya, yaitu kelas pekerja. Tujuan marxisme adalah untuk membongkar praktek
kapitalisme yang eksploitatif. Dengan harapan agar bila buruh sadar, dan saat
kesadarn itu muncul, maka diikuti perjuangan kelas yang akan memicu class struggle,
yaitu buruh memberontak dan menggulingkan para kapitalis, dan bila berhasil, maka
akan tercipta masyarakat yang tanpa kelas. Tokoh lain marxisme adalah Althusser dan
Gramsci. Pemikiran Althusser adalah ideological state apparatus dan repressive state
9. Teori poskolonial
Merupakan teori yang berkembang setelah selesai masa penjajahan untuk menggugat
teori ini antara lain adalah Ferdinand de Saussure, yang mengeluarkan ide tentang
yang menyatakan bahwa dunia timur adalah boneka bagi dunia barat. Sementara itu
tersebar dimana-mana, dan untuk menggambarkan ide ini maka tercetuslah istilah
black face, white mask, yaitu orang yang dijajah meniru perangai penjajah. Maka si
Merupakan teori yang muncul sebagai akibat dari timbulnya perbedaan antara hak dan
kewajiban antara wanita dan pria. Para kaum wanita menuntut untuk diperlakukan
sama seperti kaum pria yang boleh berkegiatan di luar rumah. Awalnya dipelopori
oleh kaum wanita berkulit putih yang ingin keluar dari kegiatan dan rutinitas
suku, ras, kelas, dan agama. Hal ini menimbulkan bermacam-macam jenis feminisme.
poskolonial, dan sebagainya. Inti dari konsep feminisme ini adalah agar tidak terjadi
perbedaan perlakuan antara kaum wanita dan pria, baik dalam bermasyarakat maupun