Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 6 :
Akhmad Sodiqin Setiaji ( 2407 100 082 )
Edi Yulianto ( 2407 100 084 )
Ahmad Zaini (2407 100 086 )
Samdysara Saragih ( 2407 100 088 )
Fasa
Fasa didefinisikan sebagai bagian homogen
dari sistem yang mempunyai bentuk fisik dan
karakter kimia yang sama. Setiap material
murni dianggap sebagai fasa, sehingga setiap
padatan, cairan, dan gas juga demikian.
Contohnya adalah air gula merupakan satu
fasa sedangkan gula padat yang tidak terlarut
adalah fasa lainnya.
Gibbs Phase Rule
J. W. Gibbs, fisikawan Amerika, menurunkan
persamaan tentang kemungkinan banyaknya
fasa yang bisa bertahan pada keadaan
setimbang.
P+F=C+2
dengan P = banyaknya fasa
F = derajat kebebasan
C = banyaknya komponen
Diagram Fasa Biner
Diagram fasa biner adalah peta yang
menggambarkan hubungan antara suhu dan
komposisi dan kuantitas dari fasa pada
keadaan setimbang, yang mana hal itu
mempengaruhi mikrostruktur dari logam.
The Lever Rule
“Jumlahan dari fraksi berat dari fasa cair, XL,
dan fraski berat dari fasa padat, XS, harus
sama dengan 1”
P+F=C+2
3+F=1+2
F = 1 + 2 -3
F = 0 ( nol derajat kebebasan )
Lanjutan
Nomer 2
a. perpotongan dari 1300 oC tie line dengan
garis cair didapatkan 55 wt% Cu pada fasa
cair dan perpotongan denagn garis padat
didapatkan 42 % wt Cu pada fasa padat.
Lanjutan
Lanjutan
b. Dari gambar didapat pula
w0 = 53 % Ni wL = 45 % Ni wS = 58 % Ni
Sehingga,
fraksi wt pada fasa padat =
Xs = 0,62