Professional Documents
Culture Documents
FERROUS METAL(LOGAMBESI)
FERROUS (BESI)
Berdasarkan jumlah kandungan unsur karbon
dalan besi, maka Ferrous metal dibedakan;
1. Wrought Iron (besi tempa)
2. Baja ( steel )
3. Besi Tuang ( Cast iron )
Bagian 1
Wrought Iron
(besi tempa)
Wrought Iron (besi tempa) 1
Pemanfaatan:
Besi tempa digunakan pada bangunan kereta api,
bangunan kapal laut, industri minyak, tujuan
arsitektur, perlengkapan pertanian, dll. Umumnya,
pembuatan dari besi tempa ini menggunakan dapur
puddle (dapur aduk)
atau convertor
Bagian 2
STEEL (BAJA)
STEEL ( Baja ) 1
Sifatnya:
Kekuatan dan kekerasannya rendah
Mudah dibentuk dan dimesin.
Pemanfaatan:
Digunakan untuk plat, bodi kendaraan.
Lembaran lembaran baja galvanis.
Pipa-pipa, Konstruksi bangunan gedung dan
kapal laut.
Tanki penyimpan, kawat dan lai-lain.
Sifat Umum dan pemanfatan MCS
Sifatnya:
Kekeras dan kekuatan dapat ditingkatkan tanpa
penambahan kandungan karbon dengan proses heat-
treatment ( Quenching ).
Kekuatan , kekerasan serta harganya lebih mahal dari
LCS.
Pemanfaatan:
Digunakan untuk poros engkol ( crank-shaft ).
Roda gigi.
Konstruksi jembatan dan kapal laut.
Poros dan lai-lain.
Sifat Umum dan pemanfatan HCS
Sifatnya:
Kekeras dan kekuatan dapat ditingkatkan dengan
heat-treatment ( Quenching ), tetapi kemungkinan
terjadi distorsi dan bahkan retak setelah di quenching
lebih besar dibanding dengan MCS.
Pemanfaatan:
Digunakan untuk tool`s.
Punch and dies.
Pisau/ penyayat.
Rail ( rail road-wheel ).
Baja Paduan ( alloy Steel )
Sebenarnya perbedaan mendasar dari baja
karbon dengan baja paduan terletak pada
dominasi atas unsur dalam suatu baja.
Jika yang mendominasi sifat fisik dan mekanik
adalah prosentase kadar karbon maka dapat
disebut sebagai baja karbon.
Sedang bila yang mendominasi sifat fisik dan
mekanik adalah paduan (selain unsur karbon)
maka dapat disebut sebagai baja paduan.
Difinisi:
Penggunaan:
Baja perkakas ini cocok digunakan untuk : Martil,
pahat, pisau, kikir, gunting dsb.
Baja perkakas paduan rendah.
Pemakaian:
baja perkakas ini digunakan untuk mata bor ulir/ spiral,
penyayat, kikir, stempel, cetakan dsb.
Baja perkakas paduan Tinggi
Pemakaian:
Baja perkakas ini digunakan sebagai peraut, pahat
bubut/Shaping, gergaji, mata bor dan lain-lai ( yang
temperatur opersionalnya hingga 500o C.)
Baja perkakas lain (1)
CAST IRON
(BESI TUANG)
Besi tuang
Besi tuang merupakan paduan eutektik dari besi – karbon
lebih dari 2 % dan unsur-unsur lainnya. Umumnya besi
tuang akan mengandung unsur.
Fe dan C [3,5% - 4,3%]. Titik cairnya relatif rendah +
1200oC.
Besi tuang umumnya mempunyai komposisi sebagai
berikut :
Karbon : 3 – 4 %.
Silikon : 1 – 3 %.
Mangan : 0,5 – 1 %.
Belerang : > 0,1 %.
Phospor : > 1 %.
CAST IRON
Besi tuang tuang ini dibuat dari Besi tuang putih yang
dilunakan dengan proses heat-treatmen(dipanaskan
hingga 700oC selama 30 Jam) agar sementit terturai
menjadi Fe (ferit) dan C (grafit). Grafit yang dihasilkan
berbentuk pipih. Struktur sementite dari besi tuang
putih berubah menjadi ferrit dan pearlit serta endapan
karbon temper.
Sifatnya : keuletan dan perpanjangan sangat baik
dibanding dengan besi tuang kelabu.
penggunaan besi cor mampu tempa pada spare part yang
berukuran kecil-kecil.
Besi Tuang
Besi tuang inuculated.
Besi tuang ini dibuat dengan menambahkan
kalsium silikon yang dicampur sebelum penuangan
guna menghasilkan butiran-butiran halus. Sifatnya
mampu dimesin.
Besi tuang mutu tinggi.
Besi tuang ini mengandung sedikit karbon, silikon
dan graphit bebasnya lebih kecil dibandingkan
dengan besi tuang kelabu sehingga kekuatan
tariknya lebuh tinggi yaitu 30 – 50 kg/mm2.
Contoh Produk terbuat dari Besi Tuang
Pendahuluan
Cukup banyak alasan yang dikemukakan untuk
menjelaskan bahwa dengan tidak adanya standard/
keseragaman.
Contoh, zaman dulu belum ada Standar baut, mur
dan ulir. Sebuah mur 1/2 inchi yang dilepas dari
sebuah baut mesin tidak bisa dipasang pada baut ½
inchi pada mesin lain. Mungkin suatu pabrik
membuat baut ½ inchi dengan 6 ulir per-inch
sedang pabrik lain mungkin 12 ulir per inchi.
Dengan adanya standar, kejadian ini tidak akan
terjadi.
STANDAR DAN KODE
Standar
Adalah sekumpulan spesifikasi bagian-
bagian mesin, bahan, alat atau proses
dengan maksud mendapatkan keseragaman,
efisiensi dan mutu tertentu.
Kode
Adalah sekumpulan spesifikasi untuk keperluan analisa,
perencanaan, cara pembuatan dan terkadang jenis
konstruksi.
SAE
adalah organisasi yang pertama mengkui
perlunya memakai suau sistem dengan
menomori baja-baja tersebut. Sistem SAE
hanya untuk keperluan pada batas
menganalisa specifikasi baja konstruksi mesin
( machinery ).
SAE
Sistem SAE hanya menggunakan nomor-
nomor/ angka.
Angka pertama menunjukkan tanda “ group
Baja”, misal:
1 Unalloy steel 10XX
2 Nickel Steel 23XX
3 Chromiun steel 32XX
lihat tabel
SAE
Dua angka ter-akhir, biala penomoran 4 digit
atau tiga angka terakhir bila penomoran 5
digit menunjukkan rata-rata kandungan
karbon per-seratus ( % C ).
Contoh:
SAE 1055, artinya “ analloy steel cotaining 0,55 % C “
SAE 2345, artinya “ Ni- steel containing ±0,3 %,0,45 % C “
SAE 52100, artinya “ Cr-steel cotaining ±1,45 %Cr, 1,0 % C “
AISI
Pada tahun 1941 SAE bersama-sama AISI
memperbaiki system dasar penomoran hingga
tercipta kesepadanan antara SAE dengan AISI.
Tetapi AISI menambahkan huruf yang
menunjukan proses/ cara pencairan dengan
kode :
AISI
Contoh:
C35, disebut palin carbon steel yang berisikan
rata-rata 0,35% C, ( 0,3 – 0,40 ).
Contoh 2: 07Cr19Ni9Mo2
C = 0.07 %
Cr = 19 %
Ni = 9 %
Mo = 2 %
SISTEMATIKA PENANDAAN GRADE BAJA
Khusus penandaan tool steel diberikan penanadaan penandaan berdasarkan group.
Menurut AISI dan SAE adalah sebagai berikut:
FASA-FASA PADATAN
Fasa-fasa padat yang ada didalam baja :
a. Ferit (alpha) : merupakan sel satuan (susunan atom-
atom yang paling kecil dan teratur) berupa Body
Centered Cubic (BCC=kubus pusat badan), Ferit ini
mempunyai sifat : magnetis, agak ulet, agak kuat,
dll.