You are on page 1of 7

     

 

Dalam kajian ilmu Kalam, dibicarakan tentang beberapa dalil untuk


membuktikan adanya Tuhan, :

’   

ukti ini digagas oleh  yang ingin membuktikan bahwa Tuhan
ada, dengan menunjukkan kepada adanya pengertian tentang Tuhan.
Tiap orang memiliki pengertian tentang Tuhan. Oleh karena tiap
orang memiliki pengertian tentang Tuhan, maka Tuhan tentu ada.
Plato mengemukakan dalil yang demikian, oleh karena di dalam
pikiran manusia terdapat idea atau cita yang sifatnya umum, maka
haruslah diambil kesimpulan, bahwa ada akal yang mutlak, yang
merangkumkan segala idea atau cita. Idea yang merangkumkan segala
idea ini adalah yang benar dan yang indah secara mutlak. Idea yang
demikian itu adalah Tuhan.
x enurut Plato, yang disebut Tuhan adalah keberadaan yang
ilahi yang bersifat rohani atau akali, dalam arti: yang
keadaannya berlawanan dengan yang bendawi, yaitu
keberadaan yang halus, yang tidak tampak, yang tidak dapat
diraba. Yang ilahi, yang bersifat rohani atau akali itu jauh
lebih tinggi daripada yang bendawi dan mengatasi yang
bendawi itu. Oleh karena itu yang ilahi ini disebut
transenden. Jadi sifat Tuhan yang transenden itu disebabkan
karena sifatnya yang rohani atau akali, yang mengatasi yang
bendawi
x Ide tentang Tuhan yang infinite (tidak terbatas), kata
Descartes, tidak dapat ditentukan oleh benda yang finite.
Oleh sebab itu, ide Tentang Tuhan telah ditimbulkan oleh
Tuhan sendiri.
x
ë  
 
 


x Jika disingkat, bukti kosmologis ini dapat dirumuskan


demikian: Segala yang ada memiliki suatu sebab (dunia ada,
jadi dunia atau kosmos memiliki suatu sebab, yaitu Tuhan).
Itulah sebabnya bukti ini juga disebut bukti kausalitas.
x Plato melemparkan ide causality. Dalam keyakinannya,
setiap benda itu terwujud karena ada yang menjadikan.
Contohnya, adanya gerak, tentu ada yang menggerakkan.
Tetapi dalam rentetan seluruh gerakan, harus ada penggerak,
yang dirinya sendiri tidak digerakkan oleh sesuatupun.
Õ  

mengemukakan, bahwa adanya rentetan
sebab-musabab menunjukkan kepada adanya sebab pertama,
yaitu Tuhan. ukti kosmologis ini dibangun atas rasio tidak
mungkin untuk menerima adanya sebab-musabab yang tiada
akhirnya, maka harus ada suatu sebab pertama yang berdiri
sendiri secara mutlak, yang menjadi sebab adanya dunia ini
G  Õ 

 
x Dalil Teleologis ini dibangun di atas logika bahwa
suatu harmoni meniscayakan adanya tujuan.
x Oleh karena di dalam seluruh kosmos ada suatu tata
tertib, suatu harmoni, suatu keselarasan dan suatu
tujuan, maka harus ada suatu zat yang sadar, yang
menentukan tujuan itu terlebih dahulu. Seperti
ketika suatu musim datang pada waktunya, tiap
makhluk mendapat pemeliharaan masing-masing
dan sebagainya, menunjukkan bahwa ada Tuhan
yang menjadikan dan mengatur semuanya itu
Π 
x ukti ini mengemukakan, bahwa pada segala
orang ada kesadaran tentang kesusilaan, yaitu
pengertian mengenai yang baik dan yang jahat.
Dari mana asalnya itu, jika tidak ada yang
memberitakannya? Ini adalah pekerjaan Tuhan
º  
 D- - x


You might also like