You are on page 1of 14

Sistem Hukum dan Peradilan

Nasional
SK 2 KD 1 PKn X
Sistem
• Pamudji = suatu kebulatan atas
keseluruhan yang terorganisir
•Poewadarminta = sekelompok bagian-
bagian yang bekerja bersama untuk
melaksanakan suatu maksud
•Sumantri = Kelompok bagian yang bekerja
sama untuk melakukan suatu maksud
Kesimpulan Sistem ?
Hukum
• DR.Van Kan = keseluruhan peraturan hidup bersifat
memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam
masyarakat
• Utrecht = himpunan petunjuk hidup yang mengatur tata
tertib dalam masyarakat yang harus ditaati, kalau
dilanggar dapat menimbulkan tindakan pemerintah
• J.C.T Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto =
peraturan bersifat memaksa, dibuat oleh badan resmi
yang berwajib, menentukan tingkah laku manusia dalam
masyarakat yang harus ditaati, jika dilanggar berakibat
diambil tindakan hukuman
Unsur Hukum

• Peraturan tingkah laku manusia


• Dibuat oleh lembaga berwenang ( negara )
• Bersifat memaksa
• Mempunyai sanksi tegas
Tujuan Hukum
• Van Apeldorn : mengatur tata tertib
masyarakat secara damai
dan adil
• Van Kan : menjaga kepentingan tiap
manusia agar tidak dapat
diganggu
• Utrecht : menjamin adanya
kepastian hukum dalam
pergaulan manusia
SISTEM HUKUM INDONESIA
Negara Hukum UUD 1945 Arti luas

Negara yang bukan hanya melindungi


segenap bangsa Indonesia tetapi juga
memajukan kesejahteraan umum

Setiap tindakan mempertimbangkan


kegunaannya dan landasan hukumnya
Unsur Negara Hukum Indonesia
1. Menjunjung tinggi hukum
2. Ada pembagian kekuasaan
3. Ada perlindungan terhadap hak asasi
manusia
4. Adanya peradilan administrasi
Penggolongan Hukum
Menurut Sumbernya
1. UU 4. Yurisprudensi
2. Kebiasaan 5. Doktrin
3. Traktat
Menurut Bentuknya
1. Hukum tertulis
a. Hukum yg telah dikodifikasi (KUH Perdata/BW dan KUHP)
b. Hukum yg belum dikodifikasi (hukum perkoperasian)
2. Hukum tidak tertulis

Menurut Tempat Berlakunya


1. Hukum Nasional
2. Hukum Internasional
3. Hukum Asing
4. Hukum Gereja
Menurut Waktu Berlakunya
1. Ius Constitutum (hukum positif)
2. Ius Constituendum
3. Ius Naturale (hukum alam/asasi)

Menurut Cara Mempertahankan


1. Hukum Material
2. Hukum Formal (hukum acara)

Menurut Sifatnya
1. Hukum yang memaksa
2. Hukum yang mengatur (hukum pelengkap)

Menurut Wujudnya
1. Hukum Obyektif
2. Hukum Subyektif
Menurut Isinya
1. Hukum Publik
a. Hukum Pidana
b. Hukum Tata Negara
c. Hukum Administrasi Negara
d. Hukum Pajak
e. Hukum Internasional

2. Hukum Privat
a. Hukum Perorangan
b. Hukum Keluarga
c. Hukum Harta Kekayaan
d. Hukum Waris
e. Hukum Dagang
Perbedaan Hukum Privat dan Hukum Publik
Hukum Privat
1. mengutamakan kepentingan induividu
2. mengatur hal ihwal yang bersifat khusus
3. dipertahankan oleh individu
4. asas perdamaian diutamakan dan diupayakan oleh hakim
5. gugatan dari penggugat dapat ditarik kembali setiap saat
6. sanksinya berbentuk perdata yaitu berupa denda atau kurungan

Hukum Publik
1. mengutamakan pengaturan kepentingan umum
2. mengatur hal ihwal yang bersifat umum
3. dipertahankan oleh negara melalui jaksa
4. tidak mengenal asas perdamaian
5. gugatan tidak dapat dicabut kembali
6. sanksinya umum, yaitu huk.mati, penjara, kurungan, denda dan tambahan
Hukum Pidana
Dalam KUHP dikenal sebuah istilah pelanggaran dan kejahatan.
Pelanggaran adalah hal-hal kecil atau ringan yang diancam dengan
hukuman denda. Contoh: pelanggaran lalu lintas (tidak membawa SIM)
Kejahatan: menyangkut masalah-masalah besar, seperti penganiayaan.

Sanksi Pidana menurut pasal 10 KUHP dalam bentuk hukuman


antara lain:

1. Hukuman Pokok
a. hukuman mati
b. hukuman penjara :
 Hukuman seumur hidup
 Hukuman sementara waktu (setinggi’nya 20 thn) sekurang’nya
1 thn
c. Hukuman kurungan (setinggi’nya 1 thn,sekurang’nya 1 hari )
2. Hukuman Tambahan :
a. pencabutan hak-hak tertentu
b. perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu
c. pengumuman keputusan hakim
Hukum Acara/Formal
Merupakan seperangkat aturan yang berisi tata cara untuk menyelesaikan,
melaksanakan atau mempertahankan hukum material.
Dalam Hukum Acara Pidana, diatur tata cara penangkapan, penahan,
penyitaan, penggeledahan dan penuntutan. Selain itu dalam Hukum Acara
juga diatur siapa-siapa Yang berhak melakukan penyitaan, penyidikan,
pengadilan mana yang berwenang mengadili dan sebagainya.
Mahkamah
Agung

Pengadilan Pengadilan Pengadilan Pengadilan


Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tata
Umum/Sipil Agama Militer Usaha Negara

Pengadilan Pengadilan
Pengadilan Pengadilan
Negeri Tata Usaha
Agama Militer
Umum/Sipil Negara

You might also like