You are on page 1of 21

TUGAS TERSTUKTUR

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

“Mitos-mitos Budaya Jawa dalam Masa


Kehamilan, Persalinan dan Nifas”

Dosen Pembimbing:
Vera Renta Siahaan, S.ST.

Di susun oleh:
Dian Oktavia
A5.09.05.0007

POLTEKKES DEPKES PONTIANAK


JURUSAN KEBIDANAN
2009
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt, atas berkah, rahmat, petunjuk
dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu
yang ditetapkan. Makalah dengan judul “Mitos-mitos Budaya Jawa dalam Masa
Kehamilan, Persalinan dan Nifas” membahas mengenai budaya-budaya jawa di
masyarakat yang diberikan turun temurun oleh nenek moyang.
Didalam makalah ini saya membahas mengenai Upacara-upacara Kehamilan di
Suku Bangsa Jawa, tentang makanan (sajian) yang ada, tentang tata cara prilaku ibu
selama kehamilan. Dan saya juga membahas mengenai mitos-mitos Budaya Jawa
seputar masa Kehamilan, Persalinan dan Nifas.
Saya mengakui masih banyaknya kekurangan didalam makalah ini sehingga
diperlukannya pencarian data lebih dalam dengan sumber informasi yang lebih
lengkap agar hasil yang didapat dapat dikatakan sempurna. Semoga saja makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Upacara-upacara Kehamilan di Suku Bangsa Jawa

B. Mitos-mitos dan Fakta Budaya Jawa seputar masa kehamilan, Persalinan dan
Nifas

C. Promosi dan Penyuluhan Kesehatan

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya dimana beragam suku
dan berbagai budaya ada, itulah sebabnya semboyan Negara kita adalah
“Bhinneka Tunggal Ika”. Berbedanya kebudayaan ini menyebabkan banyaknya
mitos mengenai masa kehamilan, persalinan dan nifas. Mitos-mitos yang lahir
dimasyarakat ini kebenarannya kadang tidak masuk akal dan bahkan dapat
berbahaya bagi ibu dan bayi. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang kehamilan, masa persalinan dan nifas.

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi saampai lahirnya janin[4]. Masa


persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
kedalam jalan lahir[4]. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong
keluar melalui jalan lahir[4]. Sedangkan Masa Nifas (puerperium) dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil[4]. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu[4].

Mitos-mitos jawa yang saya paparkan dalam makalah ini membahas mengenai
awal kehamilan sampai pada sang bayi kecil sudah lahir kedunia. Banyak mitos-
mitos yang hanya berupa mitos, maksud saya mitos ini tidak memberikan
keuntungan medis apapun pada sang ibu, janin maupun bayi.

Materi ini sangat penting untuk dipelajari bagi tenaga kesehatan khususnya
Bidan yang akan bertugas kedaerah-daerah dengan kebudayaan yang masih kental
agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat dan dapat
menciptakan perubahan sehingga mitos-mitos yang merugikan tidak lagi di
laksanakan. Dengan bbegitu tujuan nasional akan dapat kita capai yaitu
penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi).

B. Tujuan

1. Mengetahui Upacara kebudayaan Jawa mengenai kehamilan, masa persalinan


dan nifas.

2. Menghubungkan mitos-mitos pada kebudayaan Jawa dengan fakta kesehatan.

3. Mengetahui cara dalam mengubah/memperbaiki suatu mitos yang dapat


merugikan ibu, janin dan bayi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Upacara-upacara Kehamilan di Suku Bangsa Jawa [1]

Suku bangsa Jawa mengenal upacara sehubungan dengan kehamilan yang


tidak hanya didasari kepercayaan rakyat asli, melainkan sudah dipengaruhi sistem
budaya Hindu, sehingga upacara ritualnyapun hasil campuran budaya Jawa dan
Hindu.
Dalam menghadapi kelahiran, keluarga sudah memulai keadaan prihatin
sejak bulan pertama masa kandungan, yang kadang-kadang diikuti dengan
selamatan sederhana. Si calon ibu mulai saat itu harus menuruti beberapa
pantangan makanan dan pantangan lain. Demikian pula bagi calon ayahpun
berlaku pantangan untuk perbuatan-perbuatan yang akan berakibat kurang baik
bagi calon bayi mereka. Selamatan ini dimulai sejak bulan pertama sampai bulan
ke sembilan bahkan sampai bulan kesepuluh apabila ada kehamilan mencapai
sepuluh bulan.
Pada bulan pertama, Acara ini disebut ngabor-abori keluarga Jawa akan
membuat selamatan sederhana yang maksudnya selamatan sederhana yang
maksudnya untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi calon ibu dan
calon bayi yang akan lahir. Pada acara ini dibuatlah :
1. Jenang abor-abor atau bubur sumsum dari tepung beras dan dimasak
dengan santan dan diberi rasa asin,
2. Dimakan bersama santan kental dan Juruh (air gula merah).
Pada bulan kedua dan ketiga dibuatlah:
1. sega janganan, yaitu nasi tumpeng (bentuk gunung) yang dilingkari
beberapa macam sayuran yang jumlah macamnya harus dalam
bilangan ganjil.
2. Macam jenang (bubur) beras, yaitu jenang putih, jenang abang (bubur
merah yang dibuat dari gula kelapa), jenang abang putih (jenang
merah dibubuhi jenang putih) dan jenang baro-baru ( bubur katul
dibubuhigula jawa).
3. Pipis kenthel, yaitu tepung beras dengan santan dan garam yang
dibungkus daun pisang dan dikukus, jajanan pasar dan kembang boreh,
yaitu bungan khusus untuk selamatan.
Pada bulan keempat dibuat:
1. Nasi punar (sega punar) yaitu nasi udul kuning yangdiberi rasa asam.
2. Seekor kerbau ( Kebo siji), yang dilambangkan melalui danging
3. Segala macam jeroan
4. Sebutir mata dan sambal goring.
Pada bulan kelima dibuatlah
1. Sega Janganan yang sama dengan bulan kedua dan ketiga
2. Uler-uleran yang terbuat dari tepung beras berbentuk ulat yang diberi
pewarna warna merah, kuning, hitam dsb
3. Berbagai macam kentan dengan berbagai macam warna
4. Enten-enten, yaitu makanan dari kentan yang manis rasanya.
Pada bulan kelima ini para keluarga akan dikirimi makan dari calon ibu dan
ayah yang terdiri ata sega wajar dan punar, daging goring kebo siji (segalama
macam, jeroan, danging dan mata satu biji), beberapa jenis makanan selamatan
dan rujak crobo. Seluruh makanan ini dimasukan ke dalam takir ponthang
dengan lima macam jarum dari emas hingga tembaga. Takir ponthang adalah
wadah dari daun pisang yang dirangkap dengan janur kuning (daun kelapa muda
yang berwarna kuning). Maksud dari hantaran sajian ini untuk memohon doa
restu dari para sanak keluarga untuk keselamatan calon ibu dan anak yang berada
dalam kandungan.
Pada bulan keenam hanya dibuat satu macam sajian yang disebut apem kocor,
yaitu tepung beras yang diberi sedikit ragi dan dibuat bersama santan dan juruh.
Pada bulan Ketujuh diadakan upacara tingkeban atau mitoni, yang biasanya
dilaksanakan pada hari Rabu atau Sabtu dengan tanggal ganjil sebelum tanggal
15 dari satu bulan. Upacara dipimpi oleh dukun bayi. Tempat pelaksanaannya
dirumah orang tua maupun rumah sendiri. Sesaji untuk upacara tingkeban adalah
sega jangan, jajan pasar, empat macam jenang, yaitu jenang abang, putih, baro-
baru jenang procor, sega garing, kedelai, kacang dan wijen yang digoreng sangan
lalu digongseng. Selain itu,juga dihidangkan emping ketan, tumpeng
robyog,penyon, sampora, dan prig sodhapus.
Bulan kedelapan dibuat selamatan sederhana yang terdiri atas:
1. Bolus angrem, yaitu kue klepon tertutup serabi putih, dengan letak
tengkurap sebagai lambing kura-kura (binatang yang paling panjang
usianya) yang ditengan mengerami telurnya.
2. Kue klepon terbuat dari tepung kentan berbentuk bulat-bulat kecil
yang diberi warna hijau dari daun kata berisi gula kelapa.
Selamatan terakhir diadakan pada bulan kesembilan, dengan membuat jenang
procot, yaitu bubur beras yang dimasak denga santan manis, setengah matang
dan diberi pisang utuh yang telah dibuang kulitnya. Setelah dimasak bubur ini
ditempatkan dalam takhir (wadah dari daun pisang). Maksud selamatan jenang
procotadlah agar sibayi lahir dengan mudah (mrocot). Selain itu, selamatan pada
bulan terakhir kehamilan ini juga dimaksudkan untuk menghormati saudara-
saudara si bayi yang blum lahir, yaitu air kawah (ketuban) dan ari-ari (tembuni
atau plasenta), yang menurut kepercayaan jaw adalah teman si bayi.
Jika usia kandungan sudah mendekati bulan kesepuluh namun si bayi belum
juga lahir, dibuatlah selamatan berupa dhawet plencing, yang harus dijual oleh
calon ibu, sedangkan pembelinya adalah anak-anak, dengan uang dari pecahan
genting (dhuwit wingka). Anak-anak yang sudah membelidhawet itu harus
segera meminumnya sampai habis dan segera lari meninggalkan tempat itu
(mlayu mlencing). Dhawet adalah suatu jenis minuman dari tepung beras yang
diminum dengan santan dan gula merah atau gula kelapa. Dengan selamatan ini
diharapkan agar si bayi segera lahir secepat anak yang lari setelah minum
dhawet.

B. Mitos-mitos dan Fakta Budaya Jawa seputar masa Kehamilan, Persalinan dan
Nifas

Mitos-mitos Kebudayaan Jawa mengenai Kehamilan berupa:


1. Minum air kelapa dapat mempercepat persalinan. Belum ada penelitan
yang membuktikan mitos ini karena lancarnya persalinan dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Namun air kelapa muda memang berkhasiat untuk
menjadikan air ketuban putih dan bersih[11].

2. Sebaiknya ibu hamil tidak melakukan hubungan intim pada trimester


pertama kehamilannya. Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa
hubungan intim menyebabkan keguguran. Jadi sepanjang hal itu tidak
menyakitkan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan, ibu hamil boleh-
boleh saja melakukannya[11].

3. Leher ibu hamil yang menghitam atau puting yang berwarna gelap
menandakan bayinya laki-laki .Perubahan warna pada leher atau puting
tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi. Perubahan warna kulit
pada ibu hamil diakibatkan peningkatan progesteron dan melanost
(hormon yang mengatur pigmentsi kulit). Karena itu puting susu yang
menghitam biasa terjadi pada kehamilan, baik pada ibu hamil yang
mengandung bayi laki-laki atau perempuan. Selain perubahan warna kulit
dan puting susu, ibu hamil juga memiliki guratan kehitaman di perut dan
garis hitam dari pusar ke bagian pugbis. Namun gejala ini akan menghilan
setelah melahirkan[11].

4. Bila bentuk perut calon ibu membulat, berarti bayinya perempuan.


Bentuk perut ibu hamil yang lonjong atau bulat tergantung pada posisi
janin dalam kandungan. Jika janin melintang, perut akan terlihat melebar.
Namun jika posisi janin memanjang, perut akan terlihat tinggi. Selain itu,
bentuk perut ibu hamil juga tergantung pada elastisitas otot dan volume air
ketuban. Pada kehamilan anak pertama, perut akan tampak bulat karena
otot masih kencang. Namun perut ibu yang pernah hamil beberapak kali
akan tampak turun karena ototnya mulai kendur. Pada ibu hamil yang
cairan ketubannya banyak bentuk perutnya akan lebih besar dan bulat[11].

5. Minum susu kedelai atau makanan yang terbuat dari kacang kedelai
akan membuat bayi berkulit putih. Minum susu kedelai ataupun makan
makanan yang terbuat dari kacang kedelai tidak berpengaruh pada warna
kulit bayi. Warna kulit bayi diturunkan secara genetis dari orang tuanya
[11]
.

6. Terlalu sering makan jeruk akan meningkatakan lendir pada paru-paru


janin dan resiko kuning saat bayi lahir. Mitos ini tidak benar. Jeruk ini
justru merupakan sumber vitamin C dan serat yang sangat dibutuhkan ibu
hamil. Karena itu, mengkonsumsi jeruk selama kehamilan dianjurkan[11].

7. Jika menginginkan bayi cerdas dan persalinan lancar, sering-seringlah


berhubungan intim selama hamil. Tidak benar bahwa sperma mengandung
zat penyubur sehingga janin yang terkena semburan bisa tumbuh subur
dan cerdas. Kesehatan janin dalam rahim sama sekali tidak berkaitan
dengan sperma dan frekuensi hubungan intim. Kesehatan dan kecerdasan
janin tidak dipengaruhi oleh kualitas sperma suami, melainkan faktor
genetik dari kedua orangtuanya. Orangtua yang cerdas tentu pula
berpeluang melahirkan anak yang cerdas pula. Bagi calon ibu yang
memiliki gangguan kehamilan, seperti riwayat keguguran, placenta previa,
dan sebagainya, sebaiknya tidak melakukan hubungan intim untuk
sementara waktu. Hubungan intim akan meningkatkan kontraksi otot-otot
rahing sehingga resiko keguguran atu janin lahir prematur akan
meningkat. Selain itu si ibu juga mengalami resiko perdarahan. Mitos ini
diduga muncul karena orang mengkaitkan kasih sayang dan perhatian
orangtua, dimana kondisi psikologis si ibu mungkin dapat menjadi lebih
tenang dan nyaman dengan sering berhubungan intim. Kondisi kejiwaan
ibu akan mempengaruhi janin yang dikandungnya. Calon ibu yang merasa
tenang dan nyaman akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan
janin, dan proses persalinan pun dapat berjalan lancar. Namun hal
sebaliknya juga bisa terjadi jika calon ibu justeru tidak menikmati
hubungan intim tersebut karena merasa terpaksa atau semata-mata karena
kewajiban[11].

8. Minum es menyebabkan janin tumbuh besar. Minum es selama


kehamilan tidak akan menyebabkan janin menjadi besar, kecuali jika ibu
hamil minum es yang ditambah sirup, madu, atau gula secara berlebihan.
Kandungan karbohidrat yang terkandung dalam gula inilah yang
menyebabkan bayi memiliki berat di atas normal.
Selain kelebihan gula, ukuran janin juga ditentukan oleh faktor genetik
dan asupan nutrisi. Orang tua yang bertubuh besar sangat mungkin akan
melahirkan bayi yang juga besar. Asupan nutrisi yang baik sangat
mempengaruhi perkembangan fisik janin, sehingga janin akan
berkembang dengan baik. Beberapa penyakit tertentu, seperti diabetes,
juga bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan yang
lebih besar[11].

9. Ibu hamil tidak boleh makan pisang, nanas, dan mentimun. Mitos ini
sangat dipercaya oleh sebagian masyarakat di jawa karena bisa
mengakibatkan keputihan. Bahkan mereka percaya bahwa nanas bisa
menyebabkan keguguran. Konsumsi pisang, nanas, dan mentimun justru
disarankan karena kaya akan viatamin C dan serat yang penting untuk
menjaga kesehatan tubuh dan melancarkan proses pembuangan sisa-sisa
pencernaan. Adapun keputihan tidak selalu membahayakan. Saat hamil
maupun setelah melahirkan, adalah normal jika ibu mengalami keputihan.
Kecuali juka keputihan tersebut terinfeksi oleh bakteri, jamur, dan virus
yang biasanya ditandai dengan keluhan gatal, bau tidak sedap, dan
warnanya kekuningan, kehijauan atau kecoklatan[11].

10. Minum air kelapa hijau menyuburkan rambut bayi. Minum air kelapa
hijau tidak berkaitan dengan rambut bayi. Namun air kelapa hijau memang
menyehatkan karena mengandung elektrolit, sehingga siapa saja termasuk
ibu hamil, boleh meminum air kelapa hijau agar tetap bugar[11].

11. Ibu hamil tidak boleh makan daging kambing. Ibu hamil boleh saja
mengkonsumsi daging kambing dengan porsi yang wajar, kecuali ibu
hamil yang menderita kelebihan kolesterol atau penyakit jantung. Daging
kambing mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi sehingga
mempengaruhi metabolesme asam urat yang berbahaya bagi penderita
koleterol tinggi ataupun penderita penyakit jantung[11].

12. Mengurut perut ibu hamil. Mitos ini banyak dipercaya di masayarakat.
Padahal mengurut perut ibu hamil dapat meningkatkan resikot terjadinya
keguguran dan gangguan janin, yaitu janin mengalami stress atau tekanan.
Jika janin mengalami stress atau tekanan, pertumbuhannya dapat
terganggu[11].

13. Tabu jika sudah menyiapkan perlengkapan bayi sebelum bayi lahir.
Fakta: Alangkah repotnya jika semua perlengkapan baru dibeli saat si
kecil sudah lahir. Yang pasti, jangan terlalu boros dulu. Jadi, yang
disiapkan hanya hal-hal yang benar-benar diperlukan dalam jumlah
secukupnya[7]. Bayi yang baru lahir sangat mudah kepanasan. Jadi,
sebaiknya pakaikan baju yang tidak terlalu tertutup. Kenakan baju bayi
sesuai cuaca sehingga dia tidak merasa terlalu kepanasan atau terlalu
kedinginan[12].
14. Jika ibu hamil senang bersolek maka bayinya yang bakal lahir,
berjenis kelamin perempuan. Fakta: Bersolek tak ada hubungan sediktpun
dengan berjenis kelamin. Memang, bawaan ibu hamil berbeda-beda. Ada
yang lebih suka berdandan agar terkesan rapi. Ada yang malas bersolek
karena perut gendutnya sudah cukup membuatnya repot dan kegerahan.
Yang jelas, laki-laki atau perempuan ditentukan oleh sperma ayah. Jika
kromosom X dari sperma ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur
ibu, maka bayinya dipastikan perempuan. Tapi jika kromosom Y dari
sperma ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur, maka bayinya
laki-laki[7].

15. Saat hamil jangan mengangkat jemuran dan jangan melakukan


gerakan mengangkat. Konon jika ini dilakukan, tali pusatnya akan
membelit di leher bayi. Fakta: Yang benar, mengangkat barang-barang
berat tentu saja tak dianjurkan bagi ibu hamil. Dikhawatirkan jika ia
terlalu lelah, akan mempengaruhi janin dalam perutnya. Tapi bukan
sampai tali pusatnya akan membelit di leher bayi[7].

16. Ibu hamil tak boleh makan dengan piring yang besar agar anaknya tak
besar. Fakta: Tentu saja ini sangat menggelikan. Mungkin saja jika makan
dengan piring besar membuat ibu lupa pada porsi makannya sehingga
akhirnya ia makan berlebihan dan sakit perut. Cara makan yang baik bagi
ibu hamil adalah sedikit-sedikit tapi sering serta mengandung makanan 4
sehat 5 sempurna[7].

17. Tak boleh makan menggunakan sendok besar, agar bibir si bayi
mungil. Fakta: Mungil atau tidaknya bibir, juga bentuk mata, alis, hidung,
bentuk wajah, rambut, dan sebagainya, akan mengikuti ayah atau ibunya
bukan ukuran alat sendok yang dipakai untuk makan[7].

18. Jangan makan ikan mentah agar bayinya tak bau amis. Fakta: Bayi
yang baru saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit berbau
amis darah. Tapi ini bukan lantaran ikan yang dikonsumsi ibu hamil,
melainkan karena aroma (bau) cairan ketuban. Yang terbaik, tentu saja
makan ikan matang. Karena kebersihannya jelas terjaga ketimbang ikan
mentah. Mitos ini juga menyesatkan karena makanan yang kaya akan
protein hewani ini justru sangat dibutuhkan masa nifas. Selain
meningkatkan daya tahan secara keseluruhan juga membantu
mempercepat penyembuhan luka-luka persalinan[7].

19. Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak


pada kulit bayi. Fakta: Tak ada kaitan bercak pada kulit bayi dengan buah
stroberi. Yang perlu diingat, jangan makan stroberi terlalu banyak, karena
bisa sakit perut. [7]

20. Rajin makan kunyit biar rahim cepat kering. Fakta: Hingga saat ini
belum ada penelitian tentang manfaat kunyit bagi pemulihan kondisi
rahim seusai melahirkan. Bahkan, berdasarkan pengalaman medis, justru
ada beberapa dampak negatif kalau ibu mengonsumsi banyak kunyit,
umumnya bayi jadi kuning. Toh, rahim akan pulih dengan sendirinya
seiring berjalannya waktu. Kalaupun dianggap perlu, dokter akan
meresepkan obat-obatan tertentu agar luka-luka persalinan segera
kering/sembuh dan rahim cepat pulih seperti sedia kala[7].

21. Minum rebusan kacang hijau agar rambut bayi lebat. Kenyataannya:
Ini bukan mitos, karena kandungan protein pada kacang hijau memang
cukup tinggi, dan protein diperlukan untuk pertumbuhan rambut[10].

22. Persalinan bisa lancar kalau minum minyak goreng. Kenyataannya:


Hingga kini belum ada penelitian yang membuktikan hal itu[10].

23. Mengonsumsi makanan pedas menyebabkan ibu yang hamil tua jadi
cepat melahirkan. Fakta: Sebenarnya, ibu hamil tidak punya pantangan
makanan tertentu. Tapi, ada makanan yang sebaiknya dihindari, seperti
makan yang berasal dari keju yang sangat lembik atau keju dari susu
mentah. Makanan-makanan ini dikhawatirkan cepat busuk, sehingga
mengandung bakteri yang disebut lysteria. Bakteri inilah yang sering
dihubungkan dengan kemungkinan penyebab keguguran atau persalinan
dini[10].

24. Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, jika itu
dilakukan, bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya
itu. Fakta: Tentu saja tak demikian. Cacat janin disebabkan oleh
kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh radiasi.
Sedangkan gugurnya janin paling banyak disebabkan karena penyakit,
gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu (misal benturan) dan karena
psikologis (misalnya shock, stres, pingsan). Tapi, yang perlu diingat,
membunuh atau menganiaya binatang adalah perbuatan yang tak bisa
dibenarkan[8].

25. Membawa gunting kecil / pisau / benda tajam lainnya di kantung baju
si Ibu agar janin terhindar dari marabahaya. Fakta: Hal ini justru lebih
membahayakan apabila benda tajam itu melukai si Ibu[8].

26. Ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang
akan mengganggu janin. Fakta: secara psikologis, Ibu hamil mentalnya
sensitif dan mudah takut sehingga pada malam hari tidak dianjurkan
bepergian. Secara medis-biologis, ibu hamil tidak dianjurkan kelaur
malam terlalu lama, apalagi larut malam. Kondisi ibu dan janin bisa
terancam karena udara malam kurang bersahabat disebabkan banyak
mengendapkan karbon dioksida (CO2) [8].

27. Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang
dikandungnya tak terlilit tali pusat. Fakta: Ini pun jelas mengada-ada
karena tak ada kaitan antara handuk di leher dengan bayi yang berada di
rahim. Secara medis, hiperaktivitas gerakan bayi, diduga dapat
menyebabkan lilitan tali pusat karena ibunya terlalu aktif[8].

28. Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara berlebihan,
nanti anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut. Fakta: Jelas
ini bertujuan supaya Ibu yang sedang hamil dapat menjaga batinnya agar
tidak membenci seseorang berlebihan[8].

29. Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi
kembar siam. Fakta: Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar
dempet / kembar siam tidak dipengaruhi oleh makanan pisang dempet
yang dimakan oleh ibu hamil. Jelas ini hanyalah sebuah mitos[8].

30. “Amit-amit” adalah ungkapan yang harus diucapkan sebagai "dzikir"-


nya orang hamil ketika melihat peristiwa yang menjijikkan, mengerikan,
mengecewakan dan sebagainya dengan harapan janin terhindar dari
kejadian tersebut. Fakta: Secara psikologis, perilaku tersebut justru dapat
berujung pada ketakutan yang tidak bermanfaat[8].

31. Dipakaikan gurita agar tidak kembung. Fakta: Mitos ini tak benar,
karena organ dalam tubuh malah akan kekurangan ruangan. Jika bayi
menggunakan gurita, maka ruangan untuk pertumbuhan organ-organ
seperti rongga dada dan perut serta organ lain akan terhambat. Kalau mau
tetap memakaikan gurita, boleh saja. Asal ikatan bagian atas dilonggarkan,
sehingga jantung dan paru-paru bisa berkembang[8].

32. Tak boleh memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari. Fakta: Tentu ini
tak tepat. Karena kalau tidak dipotong, kuku yang panjang itu bisa
berisiko melukai wajah bayi. Bahkan, bisa melukai kornea mata. Larangan
ini mungkin lebih disebabkan kekhawatiran akan melukai kulit jari
tangan/kaki si bayi saat ibu mengguntingi kuku-kukunya[8].
33. Pusar ditindih koin agar tidak bodong. Fakta: Secara ilmiah memang
ada betulnya. Koin itu hanya alat untuk menekan, karena jendela rongga
perut ke pusar belum menutup sempurna, jadi menonjol (bodong) [8].

34. Hidung ditarik agar mancung. Fakta: Ini jelas salah, karena tidak ada
hubungannya menarik pucuk hidung dengan mancung-tidaknya hidung.
Mancung-tidaknya hidung seseorang ditentukan oleh bentuk tulang
hidung yang sifatnya bawaan[8].

35. Dengan mengoleskan air embun di lutut bayi setiap pagi maka ia akan
cepat bisa berjalan. Fakta: Secara medis biologis, bayi bisa berjalan bila
tulang dan otot-otot betis dan pahanya telah tumbuh kuat. Kekuatan ini
ditentukan oleh faktor genetika dan nutrisi. Faktor nutrisi yang terpenting
adalah kalsium, energi dan protein. Air embun jelas tidak mengandung
unsur tersebut[8].

36. Ari-ari sibayi harus dicuci bersih dan dikubur. Fakta: Hal ini tidak ada
hubungannya dengan kondisi bayi yang telah dilahirkan[5].

37. Tangan dan kaki bayi harus selalu ditutup dengan sarung tangan/kaki.
Faktanya: Boleh-boleh saja asal dipakaikan kala udara dingin atau untuk
menghindari bayi terluka saat ditinggal. Di luar itu, sebaiknya bayi tak
usah dipakaikan sarung. "Pemakaian sarung justru akan mengurangi
perkembangan indera perasa bayi"[9].

38. Dibedong agar kaki tidak pengkor. Faktanya: Bedong bisa membuat
peredaran darah bayi terganggu lantaran kerja jantung memompa darah
menjadi sangat berat. Akibatnya, bayi sering sakit di sekitar paru-paru
atau jalan napas. Bedong juga bisa menghambat perkembangan motorik si
bayi, karena tangan dan kakinya tak mendapatkan banyak kesempatan
untuk bergerak. Sebaiknya bedong dilakukan hanya setelah bayi
dimandikan atau kala cuaca dingin, untuk menjaganya dari udara dingin.
Dipakainya pun longgar. Yang jelas, pemakaian bedong sama sekali tak
ada kaitannya dengan pembentukan kaki[9].

39. Bayi usia seminggu diberi makan pisang dicampur nasi agar tidak
kelaparan. Faktanya: Salah, pasalnya usus bayi di usia ini belum punya
enzim yang mampu mencerna karbohidrat dan serat-serat tumbuhan yang
begitu tinggi. Akibatnya, bayi jadi sembelit, karena makanan padat
pertama adalah di usia 4 bulan, yakni bubur susu dan 6 bulan makanan
padat kedua, bubur tim [9].

40. "Kalau bayi yang sakit, ibunya aja yang minum obat. Khasiatnya
sama, kok". Konon obat apa pun yang diminum ibu akan terbawa oleh
ASI sehingga sama ampuhnya untuk mengobati sakit si kecil. Jadi, kalau
bayi demam cukup ibu saja yang minum obat penurun panas. Ini jelas
tidak benar karena konsentrasi obat sangat menentukan kesembuhan
seseorang. Konsentrasi obat pada ASI yang relatif sangat sedikit tentu
akan membuat penyakit bayi sulit disembuhkan. Karena itu, kalau anak
sakit harus segera bawa ke dokter anak[6].

C. Promosi dan Penyuluhan Kesehatan

Dalam menghadapi budaya-budaya ini baik budaya Jawa maupun budaya


lainnya. Kita harus mengadakan adanya suatu promosi kesehatan, salah satunya
berupa penyuluhan. Yang kita beri penyuluahn ini adalah mitos-mitos yang
merugikan sedangkan yang mitos yang baik kita beri bimbingan lagi agar ketidak
adanya kesimpangsiuran dalam mengartikanny.
Terdapat lima pendekatan dalam suatu promosi kesehatan, yaitu[3]:
1. Pendekatan medik
2. Pendekatan perubahan perilaku
3. Pendekatan edukasional
4. Pendekatan berpusat pada klien
5. Pendekatan perubahan sosietal
Penyuluhan kesehatan adalah suatu kegiatan pendidikan kesehatan, yang
dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungan dengan kesehatan[1]. Dengan
pengertian seperti ini maka petugas penyuluhan kesehatan, disamping harus
menguasai ilmu komunikasi juga harus pemahaman yang lengkap tentang pesan
yang disampaikan[1].

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Budaya Jawa memilki mitos-mitos mengenai Ibu pada masa kehamilan,


bersalin dan nifas. Mitos ini ada yang dapat dibenarkan tapi lebih banyak mitos
yang tidak benar bahkan dapat dikatakan bahwa mitos ini merugikan dan
membahayakan bagi ibu hamil, janin dan bayi.

Dalam menghadapi suatu kebudayaan maka kita memerlukan suatu promosi


kesehatan salah satunya dengan penyuluhan agar kita dapat
mengubah/memperbaiki suatu keadaan dalam mitos yang dapat merugikan ibu,
janin dan bayi.

B. Saran

Tenaga kesehatan harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi


lingkungannya, beradaptasi dengan budaya-budaya dominan yang ada di
daerahnya dan memberikan penyuluhan untuk memberikan perubahan pada
mitos-mitos yang dapat membahayakan ibu, janin dan bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Buku
1. Azul, Anwar. Pengantar Pendididkan Kesehatan. Penerbit Sastra Hudaya:
Jakarta. 1983
2. Ensiklopedi Nasional Indonesia edisi 8. PT. Delta Pamungkas: Jakarta. 1997
3. Machfoedz, Ircham. Pendidikan Kesehatan bagian dari Promosi Kesehatan.
Fitramaya:Yogyakarta. 2007
4. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. JNPKKR-POGI: Jakarta. 2002

Artikel Internet
5. “20 Mitos Bayi Baru Lahir”, dalam
http://www.parenting.co.id/issue/default.asp?id=224
6. “Cermati Mitos Kehamilan & Pascamelahirkan”, dalam http://www.mail-
archive.com/milis-nakita@news.gramedia-
majalah.com/msg02286.html
7. “Hamil?? Perhatikan saran2 ini!! (Bagian 2)”, dalam
http://benarnggak.com/detail.php?id=101
8. “Mitos dan Adat Istiadat Jawa seputar Kehamilan” dalam
http://yrmasfytryana.multiply.com/journal/item/3/MITOS_DAN_ADA
T_ISTIADAT_JAWA_SEPUTAR_KEHAMILAN?
utm_source=cp&utm_medium=twitter-
cp&utm_campaign=yrmasfytryana
9. “Mitos seputar perawatan bayi yang baru lahir”,
dalamhttp://silumpit.multiply.com/journal/item/127
10. “Mitos vs kenyataanya”, dalam
http://www.infobunda.com/pages/newforum/posts.php?
topic=9581&setpages=1&start=0&apage=10&number=6
11. “Mitos-mitos seputar kehamilan”, dalam
http://bidanku.com/index.php?/Mitos-Mitos-Seputar-Kehamilan
12. “Tips Perawatan Bayi Baru Lahir”, dalam
http://motherfather.wordpress.com/2009/04/02/tips-perawatan-bayi-
baru-lahir/

You might also like