You are on page 1of 17

Pentingnya Komunikasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari - Pengertian Arti

Definisi, Manfaat Dan Masalah


Wed, 26/09/2007 - 9:53pm — Rejals
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain
agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan
menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan
perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.

Selain itu dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar
personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan
masyarakat.Dalam hubungan bilateral antar negara diperlukan juga komunikasi yang baik agar
hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Contoh Manfaat komunikasi adalah dalam hubungan bilateral antar negara, seperti yang terjadi antara
Indonesia dengan Malaysia. Dengan adanya komunikasi yang terjalin dengan baik maka timbul
kerjasama dalam berbagai bidang yang mana berdampak positif bagi kedua negara tersebut.

Sebaliknya, Miss Communication (terjadinya kesalahan dalam salah satu proses komunikasi) akan
menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau misi yang hendak di capai. Seperti yang terjadi dalam
hubungan Indonesia dengan Australia, dimana pihak Australia menganggap pernyataan Indonesia
mengenai “Negara Bebas Teroris” di terjemahkan oleh Australia sebagai “Indonesia Gudang Teroris”.
Hal ini menyebabkan dampak yang kurang baik dalam hubungan kedua negara tersebut.

Dari kedua contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa komunikasi sangat penting dalam berbagai
aspek kehidupan. Contoh lain dalam pendidikan seperti hubungan dosen dengan mahasiswa,dengan
adanya komunikasi,maka kegiatan belajar- mengajar akan berlangsung dengan baik dan lancar.

• bahasa indonesia

Iklan Sponsor (di luar tanggung jawab Organisasi.Org) :


Pentingnya Komunikasi

Senin, 10-12-2007 18:30:06 oleh: Aldi Firmansyah


Kanal: Remaja

Komunikasi pada saat ini merupakan sesuatu yang sangat penting bagi
seluruh manusia di dunia. Pada zaman dahulu orang-orang purba
berkomunikasi melalui coretan atau lukisan yang ada di dalam
gua. Bayangkan saja jika tidak ada komunikasi pada zaman globalisasi
sekarang ini, bisa-bisa suatu negara tidak akan mengetahui apa yang terjadi
di negara lain. Komunikasi pada saat ini sudah sangat canggih. Contoh
saja handphone yang sekarang ini dapat di gunakan di seluruh dunia, tanpa
mengenal batas negara dan benua.

Baru-baru ini,telah tersedia jaringan baru untuk telepon genggam,yaitu


jaringan 3G atau generasi ke tiga, yang memungkinkan satu sama lain
dapat bertatap muka secara langsung melalui telepon genggam
atau handphone.

Contoh yang lain adalah Internet. Internet merupakan suatu jaringan


komputer yang dapat memuat berita terkini atau berita yang penting dan
dapat diakses kapan saja,di mana saja,dan siapa saja orang di seluruh
dunia. Internet dapat pula dinikmati melalui telepon genggam. Jadi,
komunikasi merupakan suatu hal yang dilakukan oleh suatu masyarakat di
daerah yang satu untuk mengetahui apa yang terjadi di daerah yang lain.
Pentingnya Komunikasi Untuk Mensosialisasikan Benefit
Karyawan
http://e-pga.blogspot.com/2009/07/pentingnya-komunikasi-untuk.htm

Posted by epga on Tuesday, July 7, 2009

Labels: Rewards

Dilihat dari tujuan utama pemberian benefit kepada karyawan yaitu antara lain untuk meningkatkan
komitmen karyawan terhadap perusahaannya dan untuk memotivasi karyawan. Dengan tujuan ini
Perusahaan cukup serius dalam menangani benefit bagi karyawan. Perusahaan mengerti bahwa
masalah ini sangatlah penting.

Seperti kita semua ketahui, sulit untuk mencapai kepuasan bagi seluruh karyawan secara merata,
karena kebutuhan tiap orang berbeda-beda. Perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan
karyawan agar karyawan merasa nyaman dalam bekerja di dalam perusahaan, namun tentu tidak
semua karyawan puas dengan kebijakan perusahaan yang diambil. Salah satu benefit untuk mencapai
tujuan seperti yang disebutkan diatas adalah jaminan kesehatan karyawan.

Untuk penerimaan benefit ini kepada karyawan, maka tentu saja perlu komunikasi dua arah.
Mengapa komunikasi penting? Ya, memang harus ada komunikasi supaya tujuan pemberian benefit
tidak sia-sia tentunya... Ingat pepatah mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang...

Komunikasi adalah hal yang penting bagi Perusahaan dan karyawan untuk mensosialisasikan,
memahami, mengapresiasi dan melaksanakan benefit. Namun, hanya sedikit saja yang yakin bahwa
perusahaan telah mengkomunikasikan dan karyawan telah memahami dengan baik mengenai adanya
benefit terutama jaminan kesehatan ini.

Mengapa ada kesenjangan dalam komunikasi antara karyawan dengan perusahaan terutama pada
program benefit jaminan kesehatan ini?

Sebuah lembaga bernama Colonial Life yang berkantor di Columbia, AS melakukan survei atas 650
orang manajer HR dan administrator benefit dengan menanyai mereka tentang benefit yang mereka
sediakan dan sejauh mana karyawan memahami adanya benefit tersebut. Hampir lima persen
manajer berpikir bahwa karyawan mereka bahkan tidak tahu-menahu perihal benefit yang tersedia
bagi mereka.

Dalam sebuah survei terpisah jauh sebelumnya, yang dilakukan oleh Watson Wyatt Worldwide,
ditemukan fakta bahwa karyawan lebih menghargai perusahaan yang memberikan benefit lebih sedikit
namun dijelaskan dengan baik, ketimbang perusahaan yang benefitnya banyak namun mereka tidak
tahu karena tidak ada penjelasan yang memadai.
Dari uraian di atas, dapat dilihat betapa pentingnya komunikasi antara perusahaan dan karyawan
dalam hal benefit. Masalah komunikasi ini ternyata sering kali muncul dalam menjelaskan benefit. Kita
berada di tengah antara perusahaan dan karyawan, dapat bertanya pada diri kita sendiri: apakah kita
sendiri mengerti mengenai kebijakan, ketentuan dan prosedur benefit terutama jaminan kesehatan
dan juga telah mengkomunikasikannya kepada karyawan di lingkungan atau area kita?

Personalia adalah pintu pertama berarti bagian yang langsung berhadapan dengan karyawan,
sehingga mau tak mau personalia diharapkan mengetahui asuransi yang dipergunakan dan prosedur
klaim untuk membantu karyawan baik informasi maupun kasus-kasus yang muncul.

Disini kita tidak membahas mengenai ketentuan asuransi kesehatan yang kita laksanakan, manfaat
yang kita atau karyawan terima, cara klaim atau sebagainya. Mungkin kebanyakan kita mengetahui
benar hal tersebut. Tapi yang menjadi permasalahan apakah disekitar kita memahami benar
mengenai benefit tersebut?

Peran kita sebagai orang yang berada di antaranya menjadi jembatan bagi perusahaan dan
karyawan. Komunikasi yang kita lakukan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu komunikasi ke atas,
misalnya kita berkomunikasi ke para pimpinan perusahaan dan komunikasi ke bawah,
yaitu komunikasi dari tingkat yang lebih tinggi ke arah bawah. Ini sangat penting dan memang sulit.
Kita harus menjelaskan ke karyawan, juga kita mendengarkan dan menerima masukan-masukan yang
kemudian disampaikan ke manajemen perusahaan.
Kecanggihan pada era globalisasi saat ini, sungguh mengagumkan. Komunikasi menjadi lebih mudah
dilakukan seperti dengan: surat elektronik (e-mail) yang dapat langsung diterima dalam hitungan per
detik, kotak pesan (messanger), telepon genggam (mobile phone), SMS (short messanger service),
3G, dan seterusnya. Semua kemudahan tersebut memang tidak menjamin bahwa komunikasi akan
berjalan lancar, dalam arti bisa diterima dan dipahami oleh pihak penerima.

Permasalahan yang timbul dalam komunikasi ini adalah:

1. Mendengarkan, masing-masing pihak berusaha untuk bicara sehingga tidak ada yang

mendengarkan. Informasi yang disampaikan tentu akan sia-sia

2. Empati, jika mendengarkan tanpa empati, akan percuma saja berkomunikasi antar

pihak. Dengan empati, diharapkan masing-masing pihak memahami permasalahan yang ada.

Atau mudah berempati, alias termanipulasi oleh pihak lain, sehingga tidak efektif dalam

penyampaian?

3. Saling adu bicara, lalu siapa yang mendengarkan?

4. Kurang pemahaman akan informasi yang akan disampaikan.

5. Bahasa dengan banyak jargon dan kecepatan pengucapan, yang sulit didengar dan

dipahami oleh penerima

6. Cara penyampaian, karena akan lebih mudah menyampaikan kabar gembira daripada

kabar yang lebih buruk.


7. Sulit menerima umpan balik.

dan seterusnya - yang tentu dapat diteruskan oleh Anda.

Oleh karena itu, kita perlu mengikuti kiat mempelajari keterampilan berkomunikasi, yaitu:

1. Harus menyadari mengapa keterampilan komunikasi penting dikuasai dan apa

manfaatnya bagi kita.

2. Harus memahami arti ketrampilan berkomunikasi dan bentuk-bentuk perilaku

komponennya yang perlu kita kuasai untuk mewujudkan keterampilan itu

3. Harus rajin mencari atau menemukan situasi-situasi dimana kita dapat

mempraktikkan ketrampilan tersebut.

4. Tidak boleh segan atau malu meminta bantuan orang lain untuk memantau usaha kita

serta memberikan penilaian tentang kemajuan yang sudah kita capai maupun kekurangan yang

masih kita miliki

5. Tidak boleh bosan belajar atau berlatih. Keterampilan berkomunikasi tersebut harus

kita praktekkan terus menerus.

6. Keseluruhan latihan tersebut harus kita bagi dalam satuan-satuan atau bagian-bagian

tertentu, agar setiap kali dapat kita rasakan keberhasilan usaha kita. Misalnya, berlatih

membangun sikap percaya, mengungkapkan pikiran secara jelas, mendengarkan dan

sebagainya.

7. Akan sangat menolong bila kita dapat menemukan teman yang dapat kita ajak

sebagai lawan berlatih.

8. Keterampilan berkomunikasi dengan seluruh komponen atau bagiannya teresbut harus

terus menerus kita latih dan pratikkan, sampai akhirnya menjadi bagian dari diri kita.

Lalu apakah yang perlu kita lakukan?

Sebenarnya banyak cara untuk dapat menyampaikan kepada karyawan mengenai benefit yang

mereka terima melalui media seperti misalnya:

1. buku panduan, yang dapat diakses di web perusahaan

2. program sosialisasi kepada karyawan di lokasi kerja

3. brosur atau surat atau email

4. majalah atau milis khusus karyawan


5. melalui video

6. melalui pertemuan dalam sebuah tim, atau bahkan

7. melalui pertemuan tatap muka secara pribadi

Jadi media apakah yang telah kita terapkan untuk dapat menyampaikan benefit kepada karyawan,

sehingga karyawan juga termotivasi dan berkomitmen terhadap perusahaan, dan karyawan juga

merasakan bahwa perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan jaminan kesehatan bagi dirinya

dan keluarganya, sehingga dapat secara nyaman dan aman bekerja.

Colonial Life menanyai para manajer mengenai metode yang mereka gunakan untuk

mengkomunikasikan mengenai benefit kepada karyawan, dan hasilnya sebagai berikut:

1. 90% manajer mengatakan, pertemuan tatap muka langsung dengan karyawan akan sangat

meningkatkan pemahaman mereka mengenai benefit yang disediakan perusahaan, namun

hanya 58% yang melakukannya.

2. 80% menggunakan metode pertemuan kelompok untuk menjelaskan soal benefit

3. 44% menjelaskannya melalui internet

4. 40% meminta karyawan untuk mencari tahu sendiri.

Dari survei di atas, kita dapat melihat mana metode yang efektif agar kita dapat mengkomunikasikan

benefit perusahaan kepada karyawan. Kecanggihan teknologi tidak dapat menjamin akan

terjadi komunikasi yang baik. Kita telah memberikan sosialiasi mengenai jaminan kesehatan kepada

pertemuan kelompok, dan seluruh informasi mengenai benefit terutama jaminan kesehatan dapat

diperoleh dari web perusahaan, namun apakah kita telah menerapkan pertemuan tatap muka

langsung dengan karyawan sehingga meningkatkan pemahaman mereka tentang benefit yang ada?

Sumber:

- Blog: Beautiful Mind, 2008

- Dr. A. Supratiknya, Komunikasi Antarpribadi, 2000

- George A. Miller, Language and Communication, 1963

- Joseph A. DeVito, Komunikasi Antarmanusia, 1997

- Michael Armstrong and Helen Murlis, Reward Management, 2003

by : Elfiria
Berapa gaji Kamu ? Silakan isi di Survei Gaji

Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya,
sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan
komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif (sesuai
dengan tujuan komunikasi pada umumnya).

Proses Komunikasi, banyak melalui perkembangan. Pada penjelasan ini, akan dijelaskan berbagai
proses komunikasi melalui model-model komunikasi itu sendiri :

1.1Model Komunikasi Aristoteles


Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa setiap
komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :

1. Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan

2. Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)

3. Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.

1.2 Model Komunikasi David K.Berlo


Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4 Proses Utama yaitu
SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses sekunder, yaitu Feedback,
Efek, dan Lingkungan.

1. Source (Sumber), Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam komunikasi
dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya melibatkan individu, namun
dalam hal ini sumberjuga melibatkan banyak individu. Misalnya, dalam organisasi, Partai, atau
lembaga tertentu. Sumber juga sering dikatakan sebagai source, sender, atau encoder.

2. Message (Pesan), pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan disampaikan oleh
seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga bisa
bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara, yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui
tatap muka atau melalui sebuah media komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message,
Content, atau Information

3. Channel (Media dan saluran komunikasi), Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3 bagian.
Lisan, Tertulis, dan Elektronik. Media disini adalah sebuah alat untuk mengirimkan pesan
tersebut. Misal secara personal (komunikasi interpersonal), maka media komunikasi yang
digunakan adalah panca indra atau bisa memakai media telepon, telegram, handphone, yang
bersifat pribadi. Sedangkan komunikasi yang bersifat massa (komunikasi massa), dapat
menggunakan media cetak (koran, suratkabar, majalah, dll) , dan media elektornik(TV, Radio).
Untuk Internet, termasuk media yang fleksibel, karena bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat
massa. Karena, internet mencakup segalanya. Jika anda membuka www.kuliahkomunikasi.com <
maka media ini bersifat massal, namun jika anda chattingh melalui yahoo messenger, maka
media ini bersifat interpersonal, dan jika anda menuliskan Blog (blogging atau menulis diary),
media ini bisa berubah menjadi media yang bersifat Intrapersonal (kepada diri sendiri).

4. Receiver (Penerima Pesan), Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari
komunikator melalui media. Penerima adalah elemen yang penting dalam menjalankan sebuah
proses komunikasi. Karena, penerima menjadi sasaran dari komunikasi tersebut. Penerima dapat
juga disebut sebagai public, khalayak, masyarakat, dll.

Elemen Tambahan :
1. Feedback (Umpan Balik), Umpan balik adalah suatu respon yang diberikan oleh penerima.
Penerima disini bukan dimaksudkan kepada penerima sasaran (khalayak), namun juga bisa
didapatkan dari media itu sendiri. Misal, kita sebagai seorang penulis mengirimkan sebuah artikel
kepada suatu media massa. Lalu, bisa saja kita artikel kita ternyata bagus, namun ada beberapa
hal yang harus di edit. Sehingga, pihak media mengembalikan artikel kita untuk di edit ulang.

2. Efek, sebuah komunikasi dapat menyebabkan efek tertentu. Efek komunikasi adalah sebuah
respon pada diri sendiri yang bisa dirasakan ketika kita mengalami perubahan (baik itu negatif
atau positif) setelah menerima pesan. Efek ini adalah sebuah pengaruh yang dapat mengubah
pengetahuan, perasaan, dan perilaku (Kognitif, afektif, dan konatif)

3. Lingkungan, adalah sebuah situasi yang dapat mempengaruhi terjadinya suatu komunikasi.
Situasi Lingkungan terjadi karena adanya 4 faktor :

• Lingkungan Fisik(Letak Geografis dan Jarak)


• Lingkungan Sosial Budaya (Adat istiadat, bahasa, budaya, status sosial)
• Lingkungan Psikologis ( Pertimbangan Kejiwaan seseorang ketika menerima pesan)
• Dimensi Waktu (Musim, Pagi, Siang, dan Malam)
1.3 Model Komunikasi Bovee dan Thill
Bovee dan Thill dalam bukunya Bussiness Communication Today, menjelaskan bahwa proses
komunikasi merupakan tahapan dari kegiatan. Terdapat 5 tahapan :

1. Pengirim memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali dengan adanya gagasan dari
seorang pengirim, yang ingin disampaikan pada penerima pesan tersebut.

2. Ide Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak terstruktur, sehingga tidak dapat
dibaca oleh oraglain. Maka dari itu, pengirim harus mengubah idenya tersebut menjadi sebuah
pesan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Perubahan ide menjadi suatu pesan
dinamakan ENCODING.

3. Pemindahan Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan, maka pesan teresebut harus
dipidahkan kepada penerima dengan berbagai bentuk komunikasi (Verbal, Nonverbal, Lisan atau
Tertulis), dan media komunikasinya (Tatap muka, telepon, surat, laporan, dll)

4. Penerima menerima pesan. Penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterima.

5. Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik merupakan sebuah elemen perantai
pesan. Sebagai pengirim pesan, kita harus mengevaluasi apa yang sebenarnya dipikirkan oleh
penerima pesan. Apakah pesan kita efektif apa tidak. Jika pesan kita ternyata tidak efektif, maka
pesan harus diulang.

Pustaka :
Dewi, Sutrisna. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi

Komunikasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Terkini (belum ditinjau)

Keseluruhan artikel atau bagian tertentu dari artikel ini perlu


di-wikifikasi.

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.[rujukan?] Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.[rujukan?] Apabila tidak
ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, mengangkat bahu.[rujukan?] Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.[1]

Sebuah model komunikasi transaksional

Daftar isi
[sembunyikan]

• 1 Komunikasi

• 2 Sejarah komunikasi

• 3 Komponen komunikasi
• 4 Proses komunikasi

• 5 Model-model komunikasi

o 5.1 Model Komunikasi

Linear

o 5.2 Model Interaksional

o 5.3 Model Transaksional

• 6 Ilmu komunikasi Di Antara Bidang

Ilmu Lainnya

• 7 Referensi

• 8 Pranala luar

[sunting]Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.Pada umumnya, komunikasi dilakukan
secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. pabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-
gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat
bahu.Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

[sunting]Sejarah komunikasi
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama.
[2]
Communico, communicatio ataucommunicare yang berarti membuat sama ((make to common).
[2]
Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan
orang yang menerima pesan. [3] Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk
dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one
another). [4]

Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.[5] Sinyal-sinyal kimiawi
pada organisme awal digunakan untuk reproduksi.[5] Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-
sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang
terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. [5].

Pada binatang, komunikasi juga dilakukan dengan cara yang sederhana melalui tindakan - tindakan yang
bersifat reflek.[2] Menurut sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya "otak reptil" menjadi
penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal
sebagai emosi.[rujukan?] Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak
manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi".[rujukan?]

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.[2] Bentuk umum komunikasi
manusia termasuk bahasa sinyal,bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran.[rujukan?] Komunikasi dapat
berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.[rujukan?]

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak
lain.[rujukan?] Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan
sama oleh penerima pesan tersebut.[rujukan?]

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting
khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang
revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio.
[rujukan?]
Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang
besar dan politik yang mendunia.[rujukan?] Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki
departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa
acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan
keberagaman komunikasi itu sendiri.[rujukan?]

[sunting]Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik.
[rujukan?]
Menurut Laswellkomponen-komponen komunikasi adalah:[6]

 Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
 Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak
lain.
 Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran
nada/suara.
 Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
 Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
 Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan
dijalankan ("Protokol")

[sunting]Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.

1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain


mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa
berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti kedua
pihak.[rujukan?]
2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik
secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung
melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya.[rujukan?]

media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.[rujukan?]

1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan
yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.[rujukan?]
2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan
yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si
pengirim.[rujukan?]

[sunting]Model-model komunikasi
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta
akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan
dalam perkembangannya.[3]

[sunting]Model Komunikasi Linear


Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam
buku The Mathematical of Communication.[6] Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear
karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat
menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel).[rujukan?] Hasilnya adalah
konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).[1] Pendekatan ini terdiri atas
beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver).[3] Model linear
berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima.[rujukan?] Tentu saja hal ini merupakan
pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan-partisipan dalm proses komunikasi.[1]

[sunting]Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada
proses komunikasi dua arah diantara para komunikator.[3] Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua
arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini
menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. [1] Para peserta komunikasi menurut model
interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial,
tapatnya melalui pengambilan peran orang lain.[6] Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber
dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. [7] Satu elemen yang penting bagi model
interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.[1]

[sunting]Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970.[4] Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalm
sebuah episode komunikasi.[rujukan?] Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim
dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang
terjadi. [1]Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima
pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi
(komunikator) melalukan proses negosiasi makna.[3]

[sunting]Ilmu komunikasi Di Antara Bidang Ilmu Lainnya

Bagian artikel ini perlu dirapikan. Bantulah kami untuk melakukannya.

Dahulu orang lebih mudah memberikan definisi tentang ilmu daripada sekarang.[rujukan?] Dulu defenisi ilmu
bergantung pada sistem filsafatyang dianutnya.[rujukan?] Sekarang ilmu memperoleh posisi yang bebas dan
mandiri.[rujukan?] Definisi ilmu tidak lagi berdasarkan dan dilihat dari filsafatnya, melainkan berdasarkan
pada apa yang dilaksanakan oleh ilmu tersebut, serta metodologinya. [7]

Berbicara posisi Ilmu Komunikasi di antara ilmu-ilmu lainnya, tidak akan terlepas dari akar atau landasan
Ilmu Komunikasi itu sendiri, dimana banyak ilmuwan nonkomunikasi memberikan kontribusi untuk
lahirnya Ilmu Komunikasi. [1] Ahli politik Harold D. Lasswell. Sosiolog Max Weber, Daniel Lerner dan
Everett M. Rogers.[rujukan?] Psikolog Carl I. Hoveland dan Paul Lazarsfeld. Ahli bahasa Wilbur Schramm.
Shannon dan Weaver adalah ahli matematika. [7]

[sunting]Referensi

1. ^ a b c d e f g Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya

Padjadjaran

2. ^ a b c d Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya. 2007

3. ^ a b c d e Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta


4. ^ a b West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory. Third Edition.

Singapore: The McGrow Hill companies.

5. ^ a b c (id) Larry Gonick, Kartun (non) Komunikasi, guna dan salah guna informasi dalam dunia modern.

Kepustakaan Populer Gramedia, Juli 2007. (diterjemahkan dari Guide to (non) Communication HarperClollins

Publisher, Inc copyright 1993. ISBN 978-979-9100-75-7

6. ^ a b c Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

7. ^ a b c Wiryanto,Dr. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Witzany, Guenther. "The Logos of the Bios 2. Bio-communication. Umweb, Helsinki (2007). [1] Dance,
Frank. "The 'concept' of communication. Journal of Communication, 20, 201-210 (1970). [2] Witzany,
Guenther. "The Logos of the Bios 2. Bio-communication.Umweb, Helsinki (2007).

[2] Witzany, Guenther. "The Logos of the Bios 2. Bio-communication. Umweb, Helsinki (2007).

[sunting]Pranala luar

 Departemen Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia


 Milis Komunikasi

Definisi Komunikasi dan Tingkatan Proses Komunikasi

Kapita Selekta Komunikasi

Kuliah 1

Dosen : Drs. Riswandi, M.Si.

Definisi komunikasi

Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari Bahasa Latin“communicatus” yang berarti

“berbagi” atau “menjadi milik bersama”.Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu

upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa

komunikasi adalah“suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-

tanda atau tingkah laku”. Berikut ini adalah bebarapa definsi tentang ilmu komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli

sebagai berikut :Hovland, Janis & Kelley Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)

menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-
orang lainnya (khalayak.Berelson & SteinerKomunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,

keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.

Harold Lasswell Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” “mengatakan

“apa” “dengan saluran apa”, “kepada siapa” , dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”.(who says what in which channel to

whom and with what effect).

Barnlund Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara

efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.

Weaver Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.

Gode Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli

seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.

Dari berbagai definisi tentang ilmu komunikasi tersebut di atas, terlihat bahwa para ahli memberikan definisinya sesuai

dengan sudut pandangnya dalamelihat komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks

yang berbeda.Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat

multi-disipliner. Definisi Hovland Cs, memberikan penekanan bahwa tujuan komunikasi adalah mengubah atau membentuk

perilaku.Definisi Berelson dan Steiner, menekankan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian, yaitu penyampaian

informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain.Definisi Lasswell, secara eksplisit dan kronologis menjelaskan tentang

lima komponen yang terlibat dalam komunikasi, yaitu :- siapa (pelaku komunikasi pertama yang mempunyai inisiatif atau

sumber.- mengatakan apa ( isi informasi yang disampaikan)

- kepada siapa (pelaku komunikasi lainnya yang dijadikan sasaran penerima)

- melalui saluran apa (alat/saluran penyampaian informasi)

- dengan akibat/hasil apa (hasil yang terjadi –pada diri penerima)

Definisi Lasswell ini juga menunjukkan bahwa komunikasi itu adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai

tujuan. Definisi Gode, memberi penekanan pada proses penularanpemilikan, yaitu dari yang semula (sebelum komunikasi)

hanya dimiliki oleh satu orang kemudian setelah komunikasi menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.Definisi Barnlund,

menekankan pada tujuan komunikasi, yaitu untuk mengurangi ketidakpastian, sebagai dasar bertindak efektif, dan untuk

mempertahankan atau memperkuat ego.


Berdasarkan definisi-definisi tentang komunikasi tersebut di atas, dapat diperoleh gambaran
bahwa komunikasi mempunyai beberapa karakteristik sebagai berikut

Komunikasi adalah suatu proses Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian

tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam

kurun waktu tertentu.


Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan

secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.

Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat kegiatan komunikasi akan

berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama

mempunyai perhatian yang samaterhadap topik pesan yang disampaikan.

Komunikasi bersifat simbolis Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan

lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasaverbal dalam

bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya.

Komunikasi bersifat transaksional Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua

tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.

Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam

komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi

seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.
Tingkatan Proses Komunikasi
Menurut Denis McQuail, secara umum kegiatan/proses komunikasi dalam masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan

sebagai berikut :

Komunikasi intra-pribadi (intrapersonal communication Yakni proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang,

berupa pengolahan informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf.Contoh : berpikir, merenung, menggambar, menulis

sesuatu, dll.

Komunikasi antar-pribadi Yakni kegiatan komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang

lainnya.Misalnya percakapan tatap muka, korespondensi, percakapan melalui telepon, dsbnya.

Komunikasi dalam kelompok Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini,

setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok.

Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat

pribadi.Misalnya, ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas tentang topik

bahasan, dsbnya.

Komunikasi antar-kelompok/asosiasi Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan

kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa orang, tetapi masing-masing membawa

peran dan kedudukannya sebagai wakil dari kelompok/asosiasinya masing-masing.


Komunikasi Organisasi Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar

organisasi.Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat organisasi organisasi lebih formal dan lebih

mengutamakan prinsip-prinsip efisiensi dalam melakukan kegiatan komunikasinya.

Komunikasi dengan masyarakat secara luas Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk

kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :Komunikasi massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti

radio, surat kabar, TV, dsbnya.Langsung atau tanpa melalui media massa Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan

terbuka.
About this entry

You’re currently reading “Definisi Komunikasi dan Tingkatan Proses Komunikasi,” an entry on Catatan Kuliah

Telah Diterbitkan:

Oktober 17, 2006 / 7:21 am

Kategori:

Kapita Selekta Komunikasi

Tag:

You might also like