Professional Documents
Culture Documents
Selain itu dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar
personal maupun antar masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan
masyarakat.Dalam hubungan bilateral antar negara diperlukan juga komunikasi yang baik agar
hubungan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Contoh Manfaat komunikasi adalah dalam hubungan bilateral antar negara, seperti yang terjadi antara
Indonesia dengan Malaysia. Dengan adanya komunikasi yang terjalin dengan baik maka timbul
kerjasama dalam berbagai bidang yang mana berdampak positif bagi kedua negara tersebut.
Sebaliknya, Miss Communication (terjadinya kesalahan dalam salah satu proses komunikasi) akan
menyebabkan tidak tercapainya tujuan atau misi yang hendak di capai. Seperti yang terjadi dalam
hubungan Indonesia dengan Australia, dimana pihak Australia menganggap pernyataan Indonesia
mengenai “Negara Bebas Teroris” di terjemahkan oleh Australia sebagai “Indonesia Gudang Teroris”.
Hal ini menyebabkan dampak yang kurang baik dalam hubungan kedua negara tersebut.
Dari kedua contoh di atas dapat kita simpulkan bahwa komunikasi sangat penting dalam berbagai
aspek kehidupan. Contoh lain dalam pendidikan seperti hubungan dosen dengan mahasiswa,dengan
adanya komunikasi,maka kegiatan belajar- mengajar akan berlangsung dengan baik dan lancar.
• bahasa indonesia
Komunikasi pada saat ini merupakan sesuatu yang sangat penting bagi
seluruh manusia di dunia. Pada zaman dahulu orang-orang purba
berkomunikasi melalui coretan atau lukisan yang ada di dalam
gua. Bayangkan saja jika tidak ada komunikasi pada zaman globalisasi
sekarang ini, bisa-bisa suatu negara tidak akan mengetahui apa yang terjadi
di negara lain. Komunikasi pada saat ini sudah sangat canggih. Contoh
saja handphone yang sekarang ini dapat di gunakan di seluruh dunia, tanpa
mengenal batas negara dan benua.
Labels: Rewards
Dilihat dari tujuan utama pemberian benefit kepada karyawan yaitu antara lain untuk meningkatkan
komitmen karyawan terhadap perusahaannya dan untuk memotivasi karyawan. Dengan tujuan ini
Perusahaan cukup serius dalam menangani benefit bagi karyawan. Perusahaan mengerti bahwa
masalah ini sangatlah penting.
Seperti kita semua ketahui, sulit untuk mencapai kepuasan bagi seluruh karyawan secara merata,
karena kebutuhan tiap orang berbeda-beda. Perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan
karyawan agar karyawan merasa nyaman dalam bekerja di dalam perusahaan, namun tentu tidak
semua karyawan puas dengan kebijakan perusahaan yang diambil. Salah satu benefit untuk mencapai
tujuan seperti yang disebutkan diatas adalah jaminan kesehatan karyawan.
Untuk penerimaan benefit ini kepada karyawan, maka tentu saja perlu komunikasi dua arah.
Mengapa komunikasi penting? Ya, memang harus ada komunikasi supaya tujuan pemberian benefit
tidak sia-sia tentunya... Ingat pepatah mengatakan bahwa tak kenal maka tak sayang...
Komunikasi adalah hal yang penting bagi Perusahaan dan karyawan untuk mensosialisasikan,
memahami, mengapresiasi dan melaksanakan benefit. Namun, hanya sedikit saja yang yakin bahwa
perusahaan telah mengkomunikasikan dan karyawan telah memahami dengan baik mengenai adanya
benefit terutama jaminan kesehatan ini.
Mengapa ada kesenjangan dalam komunikasi antara karyawan dengan perusahaan terutama pada
program benefit jaminan kesehatan ini?
Sebuah lembaga bernama Colonial Life yang berkantor di Columbia, AS melakukan survei atas 650
orang manajer HR dan administrator benefit dengan menanyai mereka tentang benefit yang mereka
sediakan dan sejauh mana karyawan memahami adanya benefit tersebut. Hampir lima persen
manajer berpikir bahwa karyawan mereka bahkan tidak tahu-menahu perihal benefit yang tersedia
bagi mereka.
Dalam sebuah survei terpisah jauh sebelumnya, yang dilakukan oleh Watson Wyatt Worldwide,
ditemukan fakta bahwa karyawan lebih menghargai perusahaan yang memberikan benefit lebih sedikit
namun dijelaskan dengan baik, ketimbang perusahaan yang benefitnya banyak namun mereka tidak
tahu karena tidak ada penjelasan yang memadai.
Dari uraian di atas, dapat dilihat betapa pentingnya komunikasi antara perusahaan dan karyawan
dalam hal benefit. Masalah komunikasi ini ternyata sering kali muncul dalam menjelaskan benefit. Kita
berada di tengah antara perusahaan dan karyawan, dapat bertanya pada diri kita sendiri: apakah kita
sendiri mengerti mengenai kebijakan, ketentuan dan prosedur benefit terutama jaminan kesehatan
dan juga telah mengkomunikasikannya kepada karyawan di lingkungan atau area kita?
Personalia adalah pintu pertama berarti bagian yang langsung berhadapan dengan karyawan,
sehingga mau tak mau personalia diharapkan mengetahui asuransi yang dipergunakan dan prosedur
klaim untuk membantu karyawan baik informasi maupun kasus-kasus yang muncul.
Disini kita tidak membahas mengenai ketentuan asuransi kesehatan yang kita laksanakan, manfaat
yang kita atau karyawan terima, cara klaim atau sebagainya. Mungkin kebanyakan kita mengetahui
benar hal tersebut. Tapi yang menjadi permasalahan apakah disekitar kita memahami benar
mengenai benefit tersebut?
Peran kita sebagai orang yang berada di antaranya menjadi jembatan bagi perusahaan dan
karyawan. Komunikasi yang kita lakukan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu komunikasi ke atas,
misalnya kita berkomunikasi ke para pimpinan perusahaan dan komunikasi ke bawah,
yaitu komunikasi dari tingkat yang lebih tinggi ke arah bawah. Ini sangat penting dan memang sulit.
Kita harus menjelaskan ke karyawan, juga kita mendengarkan dan menerima masukan-masukan yang
kemudian disampaikan ke manajemen perusahaan.
Kecanggihan pada era globalisasi saat ini, sungguh mengagumkan. Komunikasi menjadi lebih mudah
dilakukan seperti dengan: surat elektronik (e-mail) yang dapat langsung diterima dalam hitungan per
detik, kotak pesan (messanger), telepon genggam (mobile phone), SMS (short messanger service),
3G, dan seterusnya. Semua kemudahan tersebut memang tidak menjamin bahwa komunikasi akan
berjalan lancar, dalam arti bisa diterima dan dipahami oleh pihak penerima.
1. Mendengarkan, masing-masing pihak berusaha untuk bicara sehingga tidak ada yang
2. Empati, jika mendengarkan tanpa empati, akan percuma saja berkomunikasi antar
pihak. Dengan empati, diharapkan masing-masing pihak memahami permasalahan yang ada.
Atau mudah berempati, alias termanipulasi oleh pihak lain, sehingga tidak efektif dalam
penyampaian?
5. Bahasa dengan banyak jargon dan kecepatan pengucapan, yang sulit didengar dan
6. Cara penyampaian, karena akan lebih mudah menyampaikan kabar gembira daripada
Oleh karena itu, kita perlu mengikuti kiat mempelajari keterampilan berkomunikasi, yaitu:
4. Tidak boleh segan atau malu meminta bantuan orang lain untuk memantau usaha kita
serta memberikan penilaian tentang kemajuan yang sudah kita capai maupun kekurangan yang
5. Tidak boleh bosan belajar atau berlatih. Keterampilan berkomunikasi tersebut harus
6. Keseluruhan latihan tersebut harus kita bagi dalam satuan-satuan atau bagian-bagian
tertentu, agar setiap kali dapat kita rasakan keberhasilan usaha kita. Misalnya, berlatih
sebagainya.
7. Akan sangat menolong bila kita dapat menemukan teman yang dapat kita ajak
terus menerus kita latih dan pratikkan, sampai akhirnya menjadi bagian dari diri kita.
Sebenarnya banyak cara untuk dapat menyampaikan kepada karyawan mengenai benefit yang
Jadi media apakah yang telah kita terapkan untuk dapat menyampaikan benefit kepada karyawan,
sehingga karyawan juga termotivasi dan berkomitmen terhadap perusahaan, dan karyawan juga
merasakan bahwa perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan jaminan kesehatan bagi dirinya
Colonial Life menanyai para manajer mengenai metode yang mereka gunakan untuk
1. 90% manajer mengatakan, pertemuan tatap muka langsung dengan karyawan akan sangat
Dari survei di atas, kita dapat melihat mana metode yang efektif agar kita dapat mengkomunikasikan
benefit perusahaan kepada karyawan. Kecanggihan teknologi tidak dapat menjamin akan
terjadi komunikasi yang baik. Kita telah memberikan sosialiasi mengenai jaminan kesehatan kepada
pertemuan kelompok, dan seluruh informasi mengenai benefit terutama jaminan kesehatan dapat
diperoleh dari web perusahaan, namun apakah kita telah menerapkan pertemuan tatap muka
langsung dengan karyawan sehingga meningkatkan pemahaman mereka tentang benefit yang ada?
Sumber:
by : Elfiria
Berapa gaji Kamu ? Silakan isi di Survei Gaji
Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya,
sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan
komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yag efektif (sesuai
dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
Proses Komunikasi, banyak melalui perkembangan. Pada penjelasan ini, akan dijelaskan berbagai
proses komunikasi melalui model-model komunikasi itu sendiri :
1. Source (Sumber), Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam komunikasi
dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya melibatkan individu, namun
dalam hal ini sumberjuga melibatkan banyak individu. Misalnya, dalam organisasi, Partai, atau
lembaga tertentu. Sumber juga sering dikatakan sebagai source, sender, atau encoder.
2. Message (Pesan), pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan disampaikan oleh
seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga bisa
bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara, yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui
tatap muka atau melalui sebuah media komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message,
Content, atau Information
3. Channel (Media dan saluran komunikasi), Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3 bagian.
Lisan, Tertulis, dan Elektronik. Media disini adalah sebuah alat untuk mengirimkan pesan
tersebut. Misal secara personal (komunikasi interpersonal), maka media komunikasi yang
digunakan adalah panca indra atau bisa memakai media telepon, telegram, handphone, yang
bersifat pribadi. Sedangkan komunikasi yang bersifat massa (komunikasi massa), dapat
menggunakan media cetak (koran, suratkabar, majalah, dll) , dan media elektornik(TV, Radio).
Untuk Internet, termasuk media yang fleksibel, karena bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat
massa. Karena, internet mencakup segalanya. Jika anda membuka www.kuliahkomunikasi.com <
maka media ini bersifat massal, namun jika anda chattingh melalui yahoo messenger, maka
media ini bersifat interpersonal, dan jika anda menuliskan Blog (blogging atau menulis diary),
media ini bisa berubah menjadi media yang bersifat Intrapersonal (kepada diri sendiri).
4. Receiver (Penerima Pesan), Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari
komunikator melalui media. Penerima adalah elemen yang penting dalam menjalankan sebuah
proses komunikasi. Karena, penerima menjadi sasaran dari komunikasi tersebut. Penerima dapat
juga disebut sebagai public, khalayak, masyarakat, dll.
Elemen Tambahan :
1. Feedback (Umpan Balik), Umpan balik adalah suatu respon yang diberikan oleh penerima.
Penerima disini bukan dimaksudkan kepada penerima sasaran (khalayak), namun juga bisa
didapatkan dari media itu sendiri. Misal, kita sebagai seorang penulis mengirimkan sebuah artikel
kepada suatu media massa. Lalu, bisa saja kita artikel kita ternyata bagus, namun ada beberapa
hal yang harus di edit. Sehingga, pihak media mengembalikan artikel kita untuk di edit ulang.
2. Efek, sebuah komunikasi dapat menyebabkan efek tertentu. Efek komunikasi adalah sebuah
respon pada diri sendiri yang bisa dirasakan ketika kita mengalami perubahan (baik itu negatif
atau positif) setelah menerima pesan. Efek ini adalah sebuah pengaruh yang dapat mengubah
pengetahuan, perasaan, dan perilaku (Kognitif, afektif, dan konatif)
3. Lingkungan, adalah sebuah situasi yang dapat mempengaruhi terjadinya suatu komunikasi.
Situasi Lingkungan terjadi karena adanya 4 faktor :
1. Pengirim memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali dengan adanya gagasan dari
seorang pengirim, yang ingin disampaikan pada penerima pesan tersebut.
2. Ide Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak terstruktur, sehingga tidak dapat
dibaca oleh oraglain. Maka dari itu, pengirim harus mengubah idenya tersebut menjadi sebuah
pesan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Perubahan ide menjadi suatu pesan
dinamakan ENCODING.
3. Pemindahan Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan, maka pesan teresebut harus
dipidahkan kepada penerima dengan berbagai bentuk komunikasi (Verbal, Nonverbal, Lisan atau
Tertulis), dan media komunikasinya (Tatap muka, telepon, surat, laporan, dll)
5. Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik merupakan sebuah elemen perantai
pesan. Sebagai pengirim pesan, kita harus mengevaluasi apa yang sebenarnya dipikirkan oleh
penerima pesan. Apakah pesan kita efektif apa tidak. Jika pesan kita ternyata tidak efektif, maka
pesan harus diulang.
Pustaka :
Dewi, Sutrisna. 2006. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi
Komunikasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.[rujukan?] Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.[rujukan?] Apabila tidak
ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, mengangkat bahu.[rujukan?] Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.[1]
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 Komunikasi
• 2 Sejarah komunikasi
• 3 Komponen komunikasi
• 4 Proses komunikasi
• 5 Model-model komunikasi
Linear
Ilmu Lainnya
• 7 Referensi
• 8 Pranala luar
[sunting]Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.Pada umumnya, komunikasi dilakukan
secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. pabila tidak ada bahasa verbal
yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-
gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat
bahu.Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
[sunting]Sejarah komunikasi
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama.
[2]
Communico, communicatio ataucommunicare yang berarti membuat sama ((make to common).
[2]
Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan
orang yang menerima pesan. [3] Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk
dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one
another). [4]
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.[5] Sinyal-sinyal kimiawi
pada organisme awal digunakan untuk reproduksi.[5] Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-
sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang
terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. [5].
Pada binatang, komunikasi juga dilakukan dengan cara yang sederhana melalui tindakan - tindakan yang
bersifat reflek.[2] Menurut sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya "otak reptil" menjadi
penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal
sebagai emosi.[rujukan?] Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak
manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi".[rujukan?]
Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.[2] Bentuk umum komunikasi
manusia termasuk bahasa sinyal,bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran.[rujukan?] Komunikasi dapat
berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.[rujukan?]
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak
lain.[rujukan?] Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan
sama oleh penerima pesan tersebut.[rujukan?]
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting
khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang
revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio.
[rujukan?]
Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang
besar dan politik yang mendunia.[rujukan?] Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki
departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa
acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan
keberagaman komunikasi itu sendiri.[rujukan?]
[sunting]Komponen komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik.
[rujukan?]
Menurut Laswellkomponen-komponen komunikasi adalah:[6]
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak
lain.
Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran
nada/suara.
Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan
dijalankan ("Protokol")
[sunting]Proses komunikasi
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.
media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.[rujukan?]
1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan
yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.[rujukan?]
2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan
yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud oleh si
pengirim.[rujukan?]
[sunting]Model-model komunikasi
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama, serta
akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi dikonseptualisasikan
dalam perkembangannya.[3]
[sunting]Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada
proses komunikasi dua arah diantara para komunikator.[3] Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua
arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini
menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. [1] Para peserta komunikasi menurut model
interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial,
tapatnya melalui pengambilan peran orang lain.[6] Patut dicatat bahwa model ini menempatkan sumber
dan penerima mempunyai kedudukan yang sederajat. [7] Satu elemen yang penting bagi model
interkasional adalah umpan balik (feedback), atau tanggapan terhadap suatu pesan.[1]
[sunting]Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970.[4] Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus dalm
sebuah episode komunikasi.[rujukan?] Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim
dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang
terjadi. [1]Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima
pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi
(komunikator) melalukan proses negosiasi makna.[3]
Dahulu orang lebih mudah memberikan definisi tentang ilmu daripada sekarang.[rujukan?] Dulu defenisi ilmu
bergantung pada sistem filsafatyang dianutnya.[rujukan?] Sekarang ilmu memperoleh posisi yang bebas dan
mandiri.[rujukan?] Definisi ilmu tidak lagi berdasarkan dan dilihat dari filsafatnya, melainkan berdasarkan
pada apa yang dilaksanakan oleh ilmu tersebut, serta metodologinya. [7]
Berbicara posisi Ilmu Komunikasi di antara ilmu-ilmu lainnya, tidak akan terlepas dari akar atau landasan
Ilmu Komunikasi itu sendiri, dimana banyak ilmuwan nonkomunikasi memberikan kontribusi untuk
lahirnya Ilmu Komunikasi. [1] Ahli politik Harold D. Lasswell. Sosiolog Max Weber, Daniel Lerner dan
Everett M. Rogers.[rujukan?] Psikolog Carl I. Hoveland dan Paul Lazarsfeld. Ahli bahasa Wilbur Schramm.
Shannon dan Weaver adalah ahli matematika. [7]
[sunting]Referensi
1. ^ a b c d e f g Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks. Bandung: Widya
Padjadjaran
2. ^ a b c d Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya. 2007
5. ^ a b c (id) Larry Gonick, Kartun (non) Komunikasi, guna dan salah guna informasi dalam dunia modern.
Kepustakaan Populer Gramedia, Juli 2007. (diterjemahkan dari Guide to (non) Communication HarperClollins
6. ^ a b c Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Indonesia.
Witzany, Guenther. "The Logos of the Bios 2. Bio-communication. Umweb, Helsinki (2007). [1] Dance,
Frank. "The 'concept' of communication. Journal of Communication, 20, 201-210 (1970). [2] Witzany,
Guenther. "The Logos of the Bios 2. Bio-communication.Umweb, Helsinki (2007).
[2] Witzany, Guenther. "The Logos of the Bios 2. Bio-communication. Umweb, Helsinki (2007).
[sunting]Pranala luar
Kuliah 1
Definisi komunikasi
Kata atau istilah “komunikasi” (Bahasa Inggris “communication”) berasal dari Bahasa Latin“communicatus” yang berarti
“berbagi” atau “menjadi milik bersama”.Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu
upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan.Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa
komunikasi adalah“suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-
tanda atau tingkah laku”. Berikut ini adalah bebarapa definsi tentang ilmu komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli
sebagai berikut :Hovland, Janis & Kelley Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)
menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-
orang lainnya (khalayak.Berelson & SteinerKomunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi,
keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.
Harold Lasswell Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” “mengatakan
“apa” “dengan saluran apa”, “kepada siapa” , dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”.(who says what in which channel to
Barnlund Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara
Weaver Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.
Gode Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli
Dari berbagai definisi tentang ilmu komunikasi tersebut di atas, terlihat bahwa para ahli memberikan definisinya sesuai
dengan sudut pandangnya dalamelihat komunikasi. Masing-masing memberikan penekanan arti, ruang lingkup, dan konteks
yang berbeda.Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi sebagai bagian dari ilmu sosial adalah suatu ilmu yang bersifat
multi-disipliner. Definisi Hovland Cs, memberikan penekanan bahwa tujuan komunikasi adalah mengubah atau membentuk
perilaku.Definisi Berelson dan Steiner, menekankan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian, yaitu penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain.Definisi Lasswell, secara eksplisit dan kronologis menjelaskan tentang
lima komponen yang terlibat dalam komunikasi, yaitu :- siapa (pelaku komunikasi pertama yang mempunyai inisiatif atau
Definisi Lasswell ini juga menunjukkan bahwa komunikasi itu adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai
tujuan. Definisi Gode, memberi penekanan pada proses penularanpemilikan, yaitu dari yang semula (sebelum komunikasi)
hanya dimiliki oleh satu orang kemudian setelah komunikasi menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.Definisi Barnlund,
menekankan pada tujuan komunikasi, yaitu untuk mengurangi ketidakpastian, sebagai dasar bertindak efektif, dan untuk
Komunikasi adalah suatu proses Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian
tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan satu sama lainnya dalam
secara sadar, disengaja, serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.
Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat kegiatan komunikasi akan
berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama
Komunikasi bersifat simbolis Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan
lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasaverbal dalam
Komunikasi bersifat transaksional Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima. Dua
Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam
komunikasi tidak harus hadir pada waktu serta tempat yang sama. Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi
seperti telepon, internet, faximili, dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi.
Tingkatan Proses Komunikasi
Menurut Denis McQuail, secara umum kegiatan/proses komunikasi dalam masyarakat berlangsung dalam 6 tingkatan
sebagai berikut :
Komunikasi intra-pribadi (intrapersonal communication Yakni proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang,
berupa pengolahan informasi melalui pancaindra dan sistem syaraf.Contoh : berpikir, merenung, menggambar, menulis
sesuatu, dll.
Komunikasi antar-pribadi Yakni kegiatan komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang
Komunikasi dalam kelompok Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara suatu kelompok. Pada tingkatan ini,
setiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok.
Pesan atau informasi yang disampaikan juga menyangkut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat
pribadi.Misalnya, ngobrol-ngobrol antara ayah, ibu, dan anak dalam keluarga, diskusi guru dan murid di kelas tentang topik
bahasan, dsbnya.
Komunikasi antar-kelompok/asosiasi Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan
kelompok lainnya. Jumlah pelaku yang terlibat boleh jadi hanya dua atau beberapa orang, tetapi masing-masing membawa
organisasi.Bedanya dengan komunikasi kelompok adalah bahwa sifat organisasi organisasi lebih formal dan lebih
Komunikasi dengan masyarakat secara luas Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan kepada masyarakat luas. Bentuk
kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :Komunikasi massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti
radio, surat kabar, TV, dsbnya.Langsung atau tanpa melalui media massa Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan
terbuka.
About this entry
You’re currently reading “Definisi Komunikasi dan Tingkatan Proses Komunikasi,” an entry on Catatan Kuliah
Telah Diterbitkan:
Kategori:
Tag: