You are on page 1of 6

ANALISIS NOVEL

“Pudarnya Pesona Cleopatra” Karya Habiburrahman EL


Shirazi.
Juni 03,2010
Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Novel sebagai salah satu jenis karya sastra ternyata dapat memberikan
manfaat kepada pembacanya. Di antaranya dapat memberikan pengalaman pengganti,
kenikmatan, mengembangkan imajimasi, mengembangkan pengertian tentang
perilaku manusia,dan dapat menyuguhkan pengalaman yang universal. Pengalaman
yang universal itu tentunya sangat berkaiatn dengan hidup dan kehidupan manusia
serta kemanusiaan. Ia bisa berupa masalah perkawinan, percintaan, tradisi, agama,
persahabatan, politik, sosial, pendidikan dan sebagainya.
Tidak hanya itu, kiranya novel dengan segala permasalahannya yang universal
itu ternyata menarik juga untuk dikaji. Bahkan tidak pernah berhenti orang yang akan
mengkajinya. Apalagi jika novel itu dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran di kelas.
Seperti halnya kami mencoba mengkaji novel yang dikaitkan dengan kegiatan
pembelajaran di kelas. Novel yang saya kaji itu adalah sebuah novel yang berjudul
Pudarnya Pesona Cleopatra Karya Habiburrahman El Shirazy.
Dipilihnya novel ini bukan tanpa pertimbangan atau alasan sebab novel ini
memiliki keistimewaan (bagi saya) dibandingkan dengan novel-novel Habiburrahman
El Shirazy atau novel yang ditulis pengarang yang lainnya. Kistimewaan itu terletak
pada teknik penceritaan yang menyentu dan bernuansa islami.Jadi, dengan
mempelajari novel berarti siswa diajak untuk mempelajari manusia dan
lingkungannya.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, saya mencoba membuat rumusan masalah
ini. Rumusan masalah sebagai berikut:
1)Bagaimana unsur intrinsik novel Pudarnya Pesona Cleopatra Karya
Habiburrahman El Shirazy?
2)Apakah novel ini mengandung nilai pendidikan?
3)Nilai-nilai pendidikan yang bagaimana yang terdapat dalam novel tersebut?
3. Tujuan
Tulisan ini bertujuan untuk memahami dan mengetahui analisis apresiasi sasta
(novel) “Pudarnya Pesona Cleopatra” Karya Habiburrahman El Shirazy.

4. Manfaat
Setelah tulisan ini selesai diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pembaca
terutama:
1)Mahasiswa untuk mengetahui analisis karya sastra (novel) “Pudarnya Pesona
Cleopatra” Karya Habiburrahman El Shirazy.
2)Bagi penulis diharapkan dapat bermanfaat untuk menerapkan ilmu pengetahuan
tentang analisis kartya sastra (novel) “Pudarnya Pesona Cleopatra” Karya
Habiburrahman El Shirazy.

5. Sinopsis Novel “Pudarnya Pesona Cleopatra” Karya Habiburrahman El


Shirazy.
Novel ini menceritakan bagaimana kesabaran dan ketabahan hati seorang
perempuan yang bernama raihana, raihana menikah dengan laki-laki yang tidak
mencintainya sedikitpun. Pernikahan mereka bisa terlaksana karna hal ini merupakan
perjodohan antara ibu raihana dan ibu suaminya, karna waktu ibu raihana dan ibu
suaminya sama-sama nyantri di Mangkuyudan Solo ibu mereka bersahabat.
Dengan persahabatan itu, ibu mereka berjanji jika dikarunia anak yang
berlainan jenis akan besanan untuk mempertegu tali silaturahmi. Raihana wanita yang
baik dia menerima perjodohan itu dengan senang hati, tapi bagi suamiya, dia sangat
meraa tersiksa sekali karna suaminya tidak sedikitpun rasa cinta untuk istrinya. Dari
awal perjodohan sampai pada saat pernikahan suami raihana sangat tersiksa dengan
kondisinya waktu itu, tapi dia tidak bisa menolak karna dia tidak mau menyakiti hati
ibunya, apalagi sanak saudara sangat mendukung pernikahannya dengan raihana,
selain baik raihana juga sabar, berbudi baik, rama-tama, sarjana pendidikan, berjilbab,
hafal alquran dan tidak kala penting raihana juga sangat cantik. Tapi suami raihana
sudah mempunyai kritria tersendiri kalau untuk calon istri, dia sangat hanyut dengan
citra gadis mesir titisan cleopatra yang tinggi semampai, berwajah putih jelita dengan
hidung melengkung indah, mata bulat bening khas Arab, dan bibir merah halus
menawan.
Tepat dua bulan mereka menikah, mereka pindah ke rumah kontrakan di
pinggir kota Malang. Suami raihana bertambah tersiksa dia merasakan betapa susah
hidup satu rumah dengan istri tanpa rasa cinta, suami raihana sudah berusaha
menumbuhkan bibit cintanya untuk raihana tapi rasa itu masih tidak ada. Walaupun
demikian raihan masih sabar dan tetap setia melayani suaminya sebagai seorang istri,
melayani penuh dengan perhatian dan kasih sayang dia buang rasa kecewanya
terhadap suaminya, dia bisa mengungkapkanya cuma lewat doa dan ageda miliknya.
Pada waktu mereka silaturahmi ke rumah kakaknya raihana di sana mereka
bertemu dengan ibu metuanya, ibu mertuanya mendesak mereka supaya cepat-cepat
mendapat mmomongan, karna mertuanya bilang bahwa sudah se tahun mereka
menikah tapi belum ada tanda-tanda ke hamilan pada raihana. Setelah peristiwa itu
dengan ke pura-puraan suaminya sayang terhadap raihana, membuahkan hasil raihana
hamil, semua sanak saudara bahagia dan bersuka cita tapi suami raihana dia
bertambah seperti tawanan yang siap di gantungkan lehernya, dia merasa nanti
menjadi malapetaka karna dia tidak bisa mencintai darah dagingnya sendiri, dia takut
hal itu akan terjadi padanya.
Waktu terus berlalu usia kehamilan raihana memasuki bulan ke enam, raihana
minta ijin untuk tinggal di rumah orang tuanya dengan alasan kesehatan. Tapi
suminya tidak bisa ikut tinggal di sana karna dengan alasan kampus tempat dia
mengajar sangat jauh dari rumah mertunya. Dia merasa lega setelah raihana tinggal di
rumah orang tuanya, karna dia tidak bertemu dengan raihana setiap waktu. Dengan
tidak adanya raihana dia merasa enjoy dan senang sekali, tapi di saat dia sakit baru
dia menyadari bahwa dia butuh dengan raihana karna dia merasa repot sendiri, kalau
ada raihana pasti dia akan membantunya yang sedang sakit.
Waktu dia pelatihan bersama beberapa dosen, mereka banyak bercerita
tentang pernikahan beberapa dosen dengan gadis Mesir mereka tidak pernah merasa
bahagia, karna banyak gadis mesir tidak bisa hidup tanpa uang banyak, gadis mesir
setia saat suaminya masih mempunyai harta dan uang banyak tapi, kalau suami
mereka tidak memiliki apa yang mereka mau maka dia akan selingkuh dan mencari
suami baru yang lebih kaya, kita akan di tinggalkan dan kita akan di hina dan di caci
maki oleh mereka dan di tinggal di lebih seperti sampah.
Dia merenungi semua cerita itu, seandainya itu terjadi pada dirinya, dia akan
menyesal seumur hidupnya, maka hal itu mengingatkanya pada istrinya raihana, dari
semua itu timbullah rasa cinta untuk raihana, dia merasa beruntung bangat punya istri
seperti raihana. Setelah pulang dia membeli oleh-oleh untuk raihana dengan semangat
yang menggebu-gebu, tapi setelah sampai di rumah mertuanya dia disambut dengan
deraian air mata oleh ibu mertuanya, mertuanya bilang bahwa raihana dan bayi di
kandungannya sudah meninggal seminggu yang lalu karna jatuh di kamar mandi,
raihana sempat di bawah ke rumah sakit tapi tidak bisa di tolong lagi, raihana
berpesan apapun yang terjadi jangan menghubungi suaminya karna raihana tidak mau
mengganggu kosentrasi bpelatihan suaminya.
Mertuanya mengantarkan suami raihana kepemakaman di pinggir desa, disana
tertulis nama raihana dan hari wapatnya, dia menangis tersedu-sedu dia tidak kuasa
menahan rasa cinta, haru, rindu dan penyesalan yang luar biasa, dia merasa tiba-tiba
dunia merasa gelap.

6. Unsur-Unsur Intrinsik
1. Tema
kecantikan gadi mesir titisan cleopatra membuat mata hatiku buta hingga
menyakiti hati orang lain yang sudah setia mendampingiku baik suka maupun duka.

2. Amanat
a) cintailah sesuatu dengan kebaikan hatinya jangan hanya cinta fisiknya saja.
b) jangan sia-siakan kesempatan yang ada kalau tidak kamu akan menyesal
selamanya.
c) jangan pernah menganggap bahwa kecantikan itu segala-galanya.

3. Alur
Alur maju dan alur mundur dan alur maju mundur.

4. Sudut pandang
Orang pertama Akuan.

5. latar atau Setting.


a) latar tempat : Jawa, Bandung, Mangkuyudan Solo, Pelatihan di Jawa Barat,
Kampus, Kontrakan, Australia, Mesir.

b) latar waktu : ibu raihana teman karib waktu ibuku nyantri dulu.
: tadi pagi mas belum sarapan. Apa mas sudah makan tadi siang?
: mas bangun mas! Sudah jam setengan empat?

c) latar sosial : sosial yang baik dan rasa toleransi yang tinggi, bersatu berbagi
pengalaman, bersaing dalam mencari ilmu, rukun, damai dan saling menghormati dan
menghargai satu dengan yang lain.

You might also like