Professional Documents
Culture Documents
A. PENJELASAN UMUM
1. UUD 1945 Pasal 23 ayat (1) menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan
setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka dan
bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Fluktuasi harga minyak dan komoditi internasional serta ketidakstabilan pasar uang
global di sepanjang tahun 2008 tidak dapat dipungkiri telah mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan berbagai gejolak perekonomian,
pertumbuhan ekonomi Indonesia di sepanjang tahun 2008 menunjukkan
perkembangan yang positif yakni mencapai 6.1 persen (lihat Grafik 1). Salah satu
chief factor penurunan angka pertumbuhan ekonomi ini dibandingkan dengan
pertumbuhan tahun 2007 yang mencapai 6.3 persen adalah adanya kenaikan
harga BBM yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga dan investasi. Dengan
nilai pertumbuhan ekonomi yang sedikit menurun, kondisi perekonomian secara
menyeluruh tetap menunjukkan perkembangan yang positif. Pertumbuhan
ekonomi yang masih dalam tingkat toleransi ini telah menstimulasi sektor riil,
menciptakan kesempatan kerja, dan mengurangi kemiskinan.
dalam Grafik 2.
Di tahun 2008, sumber-sumber pertumbuhan ekonomi meliputi konsumsi rumah
tangga sebesar 61,0 persen, konsumsi Pemerintah sebesar 8,4 persen,
pembentukan modal tetap bruto sebesar 27,7 persen dan ekspor sebesar 1,2
persen. Adanya fluktuasi harga minyak dunia yang menyebabkan meningkatnya
tekanan inflasi di tahun 2008 dan adanya kenaikan harga BBM dan sentimen bisnis
yang melemah telah berdampak pada penurunan daya beli masyarakat. Pada akhir
tahun harga minyak dunia kembali menurun telah mengakibatkan tekanan inflasi
dalam negeri yang mereda. Kondisi ini mempengaruhi pertumbuhan konsumsi
masyarakat. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya perekonomian Indonesia
masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga (consumption-driven economy).
Struktur PDB menurut komponen penggunaan tahun 2008 dan 2007 tergambar
dalam Grafik 3 dan Grafik 4.
Walaupun masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga, sisa struktur PDB lainnya
menunjukkan adanya kenaikan Pembentukan Modal Tetap Bruto, yakni dari 24,9
persen PDB di tahun 2007 meningkat menjadi 27,7 persen terhadap total PDB
sebagai hasil perbaikan kebijakan di bidang investasi yang dilakukan Pemerintah.
Struktur PDB menurut komponen penggunaan dapat terlihat di Grafik 5., dimana
apabila dibandingkan dengan tahun 2007, maka konsumsi Pemerintah mengalami
kenaikan yakni dari kontribusinya 8,3 persen terhadap PDB di tahun 2007 menjadi
8,4 persen terhadap PDB pada tahun 2008 yang antara lain membuktikan
kebijakan fiskal ekspansif yang dilakukan Pemerintah sepanjang tahun 2008. Yang
mengalami penurunan signifikan adalah ekspor yang sebelumnya berkontribusi 4,1
persen di tahun 2007, menjadi hanya sekitar 1,2 persen terhadap PDB yang
antara lain dipengaruhi secara signifikan oleh perlambatan ekonomi dunia.