Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan.dalam mendefinisikan
batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN) ada tiga aspek yang perlu di pertimbangkan yaitu ;aspke biologi,aspek
ekonomi,dan aspek social.Secara biologis penduduk lanjut usia adalah penduduk yang
mengalami proses penuaan secara terus menerus yang ditandai dengan menurunnya daya
tahan fisik sehingga semakin rentannya terhadap penyakit yang dapat menyebabkan
kematian.hal ini disebabkan terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel,jaringan serta
system organ.secara ekonomi penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban daripada
sebagai sumber daya.banyak ornag beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak lagi
memberikan banyak manfaat bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa kehidupan masa
tua sering kali di persepsikan secara negative sebagai beban keluarga dan masyarakat. Dari
aspek social,penduduk lanjut usia merupakan satu kelompok social sendiri.di Negara barat
penduduk lanjut usia menmpati strata social di bawah kaum muda.hal ini dilihat dari
serta luasnya hubungan social yang semakin menurun.Akan tetapi di Indonesia penduduk
lanjut usia menduduki kelas social yang tinggi yang harus di hormati oleh warga kaum muda.
Menurut Bernice Neugarten (1968) James C.Chalhoum (1995) masa tua adalah suatu
masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.Tetapi bagi orang lain periode
lanjut usia bukanlah kelompok orang yang homogeny.usia tua dialami dengan cara yang
berbeda-beda.ada orang lanjut usia yang mampu melihat arti penting usia tua dalam konteks
sendiri dengan demikian semakin cepat kemerosotan jasmani dan mental mereka sendiri.
Proses penuaan adalah sesuatu yang kompleks yang dapat dijelaskan secara
Usia kronologis merujuk pada jumlah tahun seseorang telah hidup..Mudah untuk
diidentifikasikan dan diukur,ini adalah metode objektif yang paling umum digunakan.Di
Amerika serikat,usia tua kadang kala di klasifikasikan dalam tiga kelompok katagoru
kronologis :
menjadi usia minimum keabsahan untuk pension.Dengan demikian usia 65 tahun adalah usia
yang diakui untuk menjadi warga negara senior di Amerika serikat.Akan tetapi,banyak orang
perubahan terkait usia dialami setiap orang,mustahil untuk mengetahui dengan tepat saat
perubahan ini terjadi.itulah sebabnya mengapa usia fisiologis tidak digunakan dalam
dan bermanfaat untuk orang lain serta dirinya sendiri.Berdasarkan fakta bahwa tidak semua
individu pada usia yang berdasarkan kurun waktu memiliki fungsi pada tingkat yang
sama.banyak orang secara kurun waktu lebih tua tetapi bugar secara fisik,aktif secara mental,
dan anggota masyarakat yang produktif.ada orang yang muda secara kurun waktu,tetapi
Bab II
A.sistem pencenaan
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem
organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-
zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang
terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
1. Mulut
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam dari mulut
dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di
permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan
pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan lebih rumit, terdiri
dari berbagai macam bau.
2. Tenggorokan ( Faring)
Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa
yunani yaitu Pharynk.
Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak
mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini
terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang
rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang
3. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut
esofagus(dari bahasa Yunani: οiσω, oeso – “membawa”, dan έφαγον, phagus –
“memakan”).
Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi.
4. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.
1) Kardia.
2) Fundus.
3) Antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung
menghasilkan 3 zat penting :
1) Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap
kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah
kepada terbentuknya tukak lambung.
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh
pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan
sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan
lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan
makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang
mencerna protein, gula dan lemak.
Lapisan usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M
sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah
Luar )
Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong
(jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa
bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin
K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta
antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar.
Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan
terjadilah diare.
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada
organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat
menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau
peritonitis (infeksi rongga abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform
appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung
dengan caecum.
Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong
karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika
kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan
untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan
material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan
untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan
dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika
defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan
terjadi.
10. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum
(usus dua belas jari).
11. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa
fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah
medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari
kata Yunani untuk hati, hepar.
Kandung empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang
dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan. Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan
berwarna hijau gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna
cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua
belas jari melalui saluran empedu.
B. sistem kardiovaskuler
merupakan organ pemompa yang besar yang memelihara sirkulasi keseluruh tubuh.Areteri
dan vena dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan dan bahan buangan.disini juga
1. Jantung
atas dan puncaknya di bawah.apex 9puncak) mering kesebelah kiri.Berat jantung kira
diaphragmatica, dan basis cordis. Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat
ruang: atrium dextrum, atrium sinistrum, ventriculus dexter, dan ventriculus sinister.
Atrium dextrum terdiri atas rongga utama dan sebuah kantong kecil, auricula. Bagian
atrium di anterior berdinding kasar atau trabekulasi oleh karena tersusun atas berkas
auricula dextra. Pada atrium dextrum bermuara vena cava superior et inferior, sinus
anterior terhadap muara vena cava inferior dan dilindungi valva tricuspidalis. Pada
atrium dextrum juga terdapat septum interatriale yang memisahkan kedua atrium.
Pada septum inilah terdapat fossa ovalis yang merupakan obliterasi dari foramen
Ovale saat masih janin.(Snell,2006)
yang dinamakan infundibulum. Dinding ventrikel dexter jauh lebih tebal dibangding
atrium karena ada trabecula carnae. Trabecula ini terdiri atas tiga jenis: mm.
papillares, trabecula septomarginalis (berisi bundle hiss), dan rigi yang menonjol.
Mm. papillares dengan valva tricupidalis dihubungkan oleh tali fibrosa yang disebut
Chorda tendinea.(Snell,2006)
Atrium sinistrum memiliki dinding yang paling tipis diantara seluruh jantung. Empat
vena pulmonales, dua dari masing-masing paru bermuara pada dinding posterior dan
ventricularis yang dilindungi valva mitralis dan aorta melalui ostium aortae yang
dilindungi valva semilunaris aorta. Dindingnya paling tebal diantara seluruh jantung.
Terdapat trabecula carnae yang berkembang dengan baik, dua buah mm. papillares
Ada tiga macam pembuluh darah: arteria, vena, dan kapiler. Arteria membawa darah
banyak diantaranya yang mempunyai katup. Vena yang terkecil disebut venula, vena
yang lebih besar atau muara-muaranya, bergabung membentuk vena yang lebih besar
lagi, yang biasanya membentuk satu hubungan dengan yang lain menjadi plexus
venosus. Vena yang keluar dari gastrointestinal tidak langsung menuju ke jantung
tetapi bersatu membentuk vena porta. Kapiler adalah pembuluh yang sangat kecil dan
Bab III
1. System pencernaan
Penuaan dicirikan dengan kehilangan banyak sel tubuh dan penurunan metabolism di sel
lainnya.Proses ini menyebabkan penurunan fungsi tubuh dan perubahan komposisi tubuh
setelah umur 30 tahun.Penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi
yang buruk.
2) Indera pengecap menurun.Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir.atropi indera
sehingga mengakibatkan rongga mulut menjadi kering dan bisa menurunkan cita rasa.
sentral atau akibat gangguan neuromuskuler seperti jumlah ganglion yang menyusut
sementara lapisan otot menebal dengan manometer akan tampak tanda perlambatan
pengosongan usofagus.
pengosongan lambung menurun dampaknya vitamin B12 dan zat besi menurun.
diatas usia 40 tahun meskipun penyerapan zat gizi pada umumnya masih dalam batas
7) Liver (hati).Penurunan enzim hati yang terlibat dalam oksidasi dan reduksi,yamg
2. Sistem kardiovaskuler
3) Penurunan curah jantung sekitar 30% sampai 35% pada usia 70 tahun.
(murmur sistolik).
5) Peningkatan ketebalan dinding ventrikel kiri sekitar 20% antara usia 30 dan 80 tahun
6) Infiltrasi jaringan fibrosa pada nodus sinoatrial dan jaras atrial intermodal,yang
8) Penurunan sebesar 35% dalam aliran darah arteri koroner antara usia 20 dan 60 tahun.
11) Frekuensi jantung membutuhkan waktu yang lebih lama agar kembali normalsetelah
berolahraga.
12) Penurunan kekuatan dan elastisitas pembuluh darah,yang berperan pada insufisiensi arteri
dan vena.
1) Etiologi
• Asupan diet zat besi yang tidak adekuat atau diet tidak seimbang yang
buruk
• Keletihan
• Sakit kepala
rapuh.
3) Pemeriksaan Diagnostik
4) Penanganan
oral atau kombinasi zat besi dan asam askorbat (meningkatkan absorpsi zat
5) Diagnosa keperawatan
• Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
o Intervensi
dengan teratur
o Intervensi
kelemahan fisik
6) Penyluhan
pengobatan
• Beri tahu pasien untuk melaporkan setiap efek merugikan dari terapi
2. Gastritis Kronis
Gastritis adalah suatu inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut ataupun
Gastrits kronis biasanya terjadi pada lansia dan pasien yang mengalami anemia
1) Etiologi
serta muntah.
3) Pemeriksaan diagnostic
korosif.
antibody H pylori
4) Penanganan
Prioritas penanganan segera adalah menghilangkan penyebab gastritis.sebagai
5) Diagnose keperawatan
o Intevensi
muntah
o Intervensi
Observasi TTV,
lambung
o Intervensi
Observasi TTV,
6) Penyluhan
program pengobatan
3. Inkontinensia fekal
menyebabkan gangguan yang serius pada kesejahteraan fisik dan psikologis lansia.
Inkontinensia fekal dapat terjadi secara bertahap (seperti demensia) atau tiba-tiba
1) Etiologi
penurunan aktivitas,
• Deficit neurologis
3) Pemeriksaan dianostik
lainnya.
4) Penanganan
yang tuntas
5) Diagnose keperawatan
rendah,selang-seling
o Intervensi
malu
fekal
o Intervensi
6) Penyuluhan
laksatif
4. Konstipasi
terjadi pada lansia.konstipasi diperburuk oleh nutrisi yang buruk,asupan cairan yang
megakolon.
• Abdomen keras
• Mengejan selama defekasi
• Nyeri punggung
• Sakit kepala
2) Pemeriksaan diagnostic
masalah fisiologis
3) Penanganan
• Penanganan jangka pendek dapat terdiri dari laksatif yang kuat untuk
normal.
4) Diagnose keperawatan
tidak adekuat
o Intervensi
dengan segera
5) Penyluhan
1) Hipertensi
intermiten atau menetap.pengukuran tekanan darah serial 150/95 mmHg atau lebih
tinggi pada orang yang berusia lebih dari 50 tahun memastikan hipertensi.Insiden
resistensi perifer.
• Hipertiroidisme
• Parkinsonisme.
susu
• Anemia
• Diabetes Melitus
• Riwayat keluarga
• Jenis kelamin
• Pusing
• Kehilangan ingatan
• Palpitasi
• Keletihan impotensi
• Dll
3) Pemeriksaan diagnostic
• Pemeriksaan darah
• ECG
• Sinar-x
4) Penanganan
o Berhenti merokok
o Menurunkan BB
o Olahraga teratur
o Relaksasi dan rekreasi serta cukup istirahat
• Medikanmentosa
o Diuretic
5) Diagnose keperawatan
o Intervensi
program
ditempat tidur/kursi
kebutuhan
Lakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung
pengalihan
fisik
o Intervensi
perawatan diri
6) Penyuluhan
merokok
2) Gagal jantung
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompakan
Gagal jantung pada lansia dapat dipicu oleh penyakit jantung koroner
penyakit paru)
Perubahan yang terkait dengan usia menyebabkan yang menyebabkan gagal jantung
antara lain penurunan elastisitas dan ukuran lumen pembuluh darah serta peningkatan
• Cepat lelah
• Sesak nafas
• Batuk
• Keringat dingin.
• Takhikardia
• Dispnea
asites.
• Asites
• Hepatomegali
2) Penatalaksanaan
3) Diagnosa keperawatan
o Intervensi
o Intervensi
kambuh.
4) Penyluhan
teratur.
seperti ; makanan kaleng dan makanan siap saji yang dujual bebas,dan
DAFTAR ISI
1. BAB I Pendahuluan
DISUSUN OLEH :
JEJEN BUSTOMI
IMAM SYAFI’I
TATAT PERMANA
KRISTINA HAULAN
NUNUNG
NANANG SURYANA
PRODI D 3 KEPERAWATAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Anatomi dan Fisiologi untuk paramedic,Evelyn C.Pearce,cet.24,Jakarta ;GM,2002.
EGC,2007