Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Islam dengan sumber ajaran al-Qur’an dan hadits yang diperkaya penafsiran para ulama
ternyata menunjukkan dengan jelas berbagai masalah dalam bidang pendidikan yang telah
memberi corak hitam putihnya perjalanan hidup seseorang. Oleh karena itu ajaran Islam
menetapkan bahwa pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang wajib hukumnya baik
pria maupun wanita yang berlangsung seumur hidup semenjak dari buaran hingga ajal datang
(al-Hadits) – life is education.
Dalam proses evaluasi pendidikan memiliki kedudukan penting dalam pencapaian hasil
yang digunakan sebagai input untuk perbaikan kegiatan pendidikan. Untuk mengetahui lebih
jelas tentang evaluasi pendidikan, akan dipaparkan tentang pentingnya evaluasi yang
berhubungan dengan ayat-ayat pendidikan.
1.2. Tujuan
PEMBAHASAN
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti tindakan atau
proses untuk menemukan nilai sesuatu. Dalam bahasa Arab evaluasi dikenal dengan istilah
“imtihan” yang berarti ujian. Dan dikenal dengan istilah khataman sebagai cara menilai hasil
akhir dari proses pendidikan.1 Bila penilaian (evaluasi) digunakan dalam dunia pendidikan,
maka penilaian pendidikan berarti suatu tindakan untuk menentukan segala sesuatu dalam
dunia p;endidikan.
Sebagai alat penilaian hasil pencapaian tujuan dalam pengajaran, evaluasi harus
dilakukan secara terus menerus. Evaluasi tidak hanya sekedar menentukan angka
keberhasilan belajar. Tetapi yang lebih penting adalah sebagai dasar untuk umpan balik
(feedback) dari proses interaksi edukatif yang dilaksanakan (Muhamad Ali, 1992; 113).
Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga nilai berdasarkan
kriteria tertentu, untuk mendapatkan evaluasi yang meyakinkan dan objektif dimulai dari
informasi- informasi kuantitatif dan kualitatif. Instrumennya (alatnya) harus cukup sahih ,
kukuh, praktis, dan jujur. Data yang dikumpulkan dari pengadministrasian instrumen itu
hendaklah diolah dengan tepat digambarkan pemakaiannya (Jahja Qohar Al- Haj, 1985;2.)
1 . Drs. H. Abuddin Nata, MA., Filsafat Pendidikan Islam I, Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1997, hlm. 131
pendidikan terutama dalam pendidikan islam. Beliau selalu memberikan pengajaran yang
baik dan bermanfaat bagi setiap umat manusia. Beliau juga melakukan pengevaluasian
a. Aspek kognitif.
Aspek kognitif adalah aspek yang mengarah pada ilmu pengetahuan yang
sasarannya yaitu cara berfikir seseorang dalam setiap perbuatan.
Metode yang bisa digunakan dalam aspek ini ada 2 macam, langsung dan tidak langsung.
2. Tidak Langsung : Cara yang dilakukan guru dalam metode ini adalah
dengan memberikan tugas-tugas mengenai materi
yang diajarkan.
Bentuk dari metode ini dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah : 31-32, yang berbunyi:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" Mereka menjawab:
"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan
kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (al-
Baqarah : 31-32).
Dalam ayat ini Allah SWT menguji pengetahuan dan pemahaman Adam as tentang dunia ini
dan penciptaannya.
b. Aspek afektif.
Aspek afektif adalah aspek yang mengarah pada perasaan atau jiwa dari
peserta didik yang sasarannya adalah cara bersikap dalam perbuatan.
1. Pengamatan (Observasi)
2. Ujian tertulis
3. Ujian Lisan
2. Tugas
Jahya Qohar Al – Haj (1985: 3) melihat fungsi evaluasi dari segi anak didik
secara individual dan dari segi program pengajaran:
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Evaluasi pendidikan yang merupakan proses belajar mengajar untuk menilai dari segala
sesuatu yang terdapat pada diri seseorang baik berupa ucapan perbuatan dan hati sanubari,
dalam hal ini, memberikan umpan balik terhadap program secara keseluruhan. Tolok ukur
keberhasilan pengevaluasian tidak hanya tergantung pada tingkat keberhasilan tujuan dan
pendidikan yang dapat dicapai, melainkan berkenaan dengan penilaian terhadap berbagai
aspek yang dapat mempengaruhi proses belajar tersebut. Akhirnya, evaluasi Tuhan di dalam
al-Qur’an bersifat makro dan universal dengan teknik psikotes, sedang sunnah nabi bersifat
mikro untuk mengetahui kemajuan manusia termasuk Nabi sendiri.
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini, pemakalah menyadari bahwa makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu pemakalah mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari teman-teman dan dosen pembimbing demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abuddin. Filsafat Pendidikan Islam. 1997. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
www.google.co.id