Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
HAMDANI
NIM: 0101.0601.660
2010
EFEKTIFITAS PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR
DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PADA PEMBELAJARAN SHALAT
(Studi Eksperimen di Kelas II SD Negeri 2 Cibogogirang Plered - Purwakarta)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama
Islam pada Program Studi Pendidikan Agama Islam STAI Dr. KHEZ. Muttaqien
HAMDANI
NIM: 0101.0601.660
2010
EFEKTIFITAS PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR
DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PADA PEMBELAJARAN SHALAT
(Studi Eksperimen di Kelas II SD Negeri 2 Cibogogirang Plered - Purwakarta)
HAMDANI
NIM: 0101.0601.660
Menyetujui,
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
HAMDANI
NIM: 0101.0601.660
Tim Penguji
Penguji I :
Penguji II :
Penguji III :
iii
PRAKATA
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji hanya bagi Allah SWT, karena atas berkat rahmat-Nya penulis
akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini tanpa halang rintang yang
cukup berarti. Tidak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Skripsi yang mengambil judul “Efektifitas Pemanfaatan Media Gambar
dalam Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran Shalat” ini disusun guna
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Agama
Islam pada Program Studi Pendidikan Agama Islam STAI Dr. KHEZ. Muttaqien
– Purwakarta.
Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada segenap pihak yang telah
mendukung penyusunan skripsi ini, khususnya kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, dan seluruh keluarga atas do‟a restu dan
dukungannya sepanjang hayat.
2. Manpan Drajat, M.Ag. dan Didin Syaprudien, S.Ag., yang telah
membimbing sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini.
3. Yusep Solihudien, M.Ag., Ketua STAI Dr. KHEZ Muttaqien
Purwakarta.
4. Didin Syaprudien, S.Ag., Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
STAI Dr. KHEZ Muttaqien Purwakarta.
5. Hasanudin, A.Ma.Pd., Kepala SD Negeri 2 Cibogogirang Plered –
Purwakarta, dan seluruh stafnya.
6. Maman Saepurrohman, A.Ma., Guru Pendidikan Agama Islam SD
Negeri 2 Cibogogirang Plered – Purwakarta, dan seluruh siswa-
siswinya.
7. Rekan-rekan dan semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu
yang telah membantu dan mendukung hingga rampungnya skripsi ini.
Penulis sadar, bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun besar
harapan penulis, meski dalam ketidaksempurnaan tapi mampu memberikan
sumbangan yang cukup berarti dalam memperkaya khazanah keilmuan masa kini,
khususnya di dunia Pendidikan Agama Islam.
iv
DAFTAR ISI
v
BAB III PROSEDUR PENELITIAN ............................................................ 39
A. Metode Penelitian ...................................................................... 39
B. Operasional Variabel ................................................................. 39
C. Populasi dan Sampel .................................................................. 40
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 41
E. Instrumen Pengumpulan Data.................................................... 42
F. Teknik Analisis Data ................................................................. 42
G. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 63
vi
ABSTRAKSI
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu
karangan Ahmad Tafsir (2008:5), menyatakan bahwa dalam pengertian yang luas
yang dirancang untuk membawa siswa pada proses belajar, di bawah pengawasan
1
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2008), 5.
1
2
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang
sekolah, karena terdapat faktor keluarga dan lingkungan masyarakat yang juga
perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang
diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Terdapat tiga atribut pokok belajar, yaitu: proses, perilaku, dan pengalaman.2
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik.
sistem lingkungan belajar yang terdiri dari: tujuan pembelajaran, materi pelajaran,
2
Winataputra, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005), 2.3.
3
Sutikno, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Prospect, 2008), 37.
3
memuaskan.
akibat proses belajar yang telah ditempuhnya. Hasil belajar bukan sekedar
tahap, baik dalam ranah kognitif, afektif, ataupun psikomotor, yang lambat laun
belajar akan terlihat perubahan dalam salah satu atau beberapa ranah tingkah laku
tersebut.
Adapun hasil belajar peserta didik di sekolah hanya dapat diukur melalui
Dengan demikian, nilai hasil belajar peserta didik merupakan tolok ukur
keberhasilan dari suatu proses pembelajaran, baik peserta didik maupun guru.5
nilai hasil belajar peserta didik, oleh berbagai pihak, dan dengan berbagai alasan.
Nilai hasil belajar memiliki pengaruh yang cukup besar dalam memotivasi peserta
didik, guru, dan bahkan orang tua. Bagi peserta didik, nilai hasil belajar
guru, nilai hasil belajar merupakan tolak ukur prestasinya dalam melakukan
proses pembelajaran. Bagi orang tua, nilai hasil belajar buah hatinya merupakan
menggunakan media belajar yang efektif dan menyenangkan bagi siswa. Media
pengetahuan kepada peserta didiknya. Media belajar juga merupakan sarana bagi
belajar yang tepat akan membuat peserta didik lebih termotivasi, lebih aktif, dan
lebih mudah mencerna ilmu pengetahuan yang diberikan gurunya selama proses
pembelajaran, yaitu:
5
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 54.
5
lebih berhasil bila siswa turut aktif dalam pembelajaran tersebut, dan hal ini
c. 6% melalui sentuhan
Dalam bukunya yang lain, Materi dan Pembelajaran IPS SD, Winataputra
mengurangi verbalisme.
pembelajaran.
4. Projected motion media: film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer
dan sejenisnya.
Media gambar merupakan salah satu jenis media yang paling disukai peserta
didik, terutama peserta didik usia anak-anak (tingkat Sekolah Dasar). Media
apalagi peserta didik kelas bawah yang sebagian besar belum lancar baca tulis.
Menilik pada pernyataan Winataputra di atas, dapat dilihat bahwa media visual
memiliki peranan yang paling besar dalam memudahkan peserta didik untuk
memperoleh informasi.
berikut: Al Qur‟an dan Hadits, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tarikh dan Kebudayaan
Islam. Materi Shalat merupakan salah satu materi pembelajaran yang termasuk
7
dalam aspek Fiqih yang kemudian harus disampaikan kepada siswa melalui proses
Materi Shalat adalah materi yang penulis angkat dalam penelitian ini. Materi
Shalat merupakan salah satu materi pada aspek Fiqih. Shalat merupakan rukun
Islam yang kedua dan merupakan kewajiban seluruh umat muslim untuk
Islam.
Menurut syariat Islam, praktik shalat harus sesuai dengan segala petunjuk
tata cara Rasulullah SAW sebagai figur pengejawantah perintah Allah. Rasulullah
SAW bersabda, “Shalatlah kalian sesuai dengan apa yang kalian lihat aku
mempraktikkannya”.
Sekolah Dasar, sebagaimana tertera dalam Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan tahun 2006 untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SD/MI
yang telah disusun oleh pemerintah melalui Badan Nasional Standar Pendidikan
Kompetensi Dasar :
6
Ibid., 21.
8
terlihat masih kurang, dan akan menjadi memprihatinkan jika menilik pentingnya
penguasaan materi ini bagi setiap individu siswa. Sebagaimana diungkapkan oleh
A.Ma., bahwa hanya sekitar 40 persen siswa kelas 2 di tahun ajaran sebelumnya
yang mendapatkan nilai hasil belajar baik pada materi ini. Ini menunjukkan bahwa
masih lebih dari 50 persen siswa yang belum menguasai materi ini di tahun ajaran
yang lalu. Di tahun ajaran ini, diharapkan dengan menggunakan media gambar,
khususnya pada materi Shalat, sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil
B. Rumusan Masalah
belajar siswa yang memanfaatkan dan tidak memanfaatkan media gambar pada
pembelajaran Shalat?”
berikut:
Shalat?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan keinginan yang ada pada peneliti untuk hal-hal
pembelajaran Shalat.
D. Kegunaan Penelitian
2006:61)
Dari penelitian ini, penulis berharap agar pendidik (guru), khususnya guru
saat ini, guru dapat memanfaatkan kesempatan dan sarana yang ada demi
Diharapkan juga agar siswa lebih tertarik dan lebih terpancing untuk belajar
E. Kerangka Berpikir
yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan
belajar mengajar, metode, sumber belajar, evaluasi, dan media belajar. (Sutikno,
2008:37)
Media bisa berupa manusia, materi, dan kejadian yang membangun kondisi
Media belajar merupakan salah satu unsur yang harus tersedia dalam proses
Media gambar merupakan salah satu bentuk media ajar yang termasuk jenis
media visual, yang diketahui memberi pengaruh paling besar terhadap siswa di
siswa pada materi ini. Hal ini mengacu pada pernyataan Winataputra (2005:5.5)
(75%) dalam hal rata-rata jumlah informasi yang dapat diperoleh seseorang.
Informasi yang diperoleh melalui penglihatan juga lebih mudah ditangkap dan
diingat oleh memori seseorang. Media gambar, apabila didukung dengan metode
pembelajaran yang sesuai, juga dapat membawa siswa pada lingkungan belajar
semester 2 terdapat salah satu materi yang sangat krusial, yaitu materi shalat,
sebagaimana terdapat dalam Standar Isi yang dikeluarkan oleh Badan Standar
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
dimana media gambar dapat dengan mudah dibuat atau ditemukan dengan
bantuan komputer dan internet. Penerapannya pun sangat mudah, karena tidak
memerlukan fasilitas dan sarana khusus, serta dapat diterapkan kepada hampir
13
setiap kelompok peserta didik tanpa menilik usia atau latar belakang lainnya.
yang sesuai.
F. Hipotesis
(Arikuto, 2006:71)
lebih besar daripada yang tidak memanfaatkan media gambar pada pembelajaran
Shalat, dan sebaliknya, nilai peningkatan hasil belajar siswa yang tidak
G. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
penelitian ini, rumusan masalah dan tujuan penelitian, kerangka berpikir, hipotesis
Pada bab ini dikupas berbagai landasan teori yang mendasari penelitian ini,
teori-teori tentang media belajar, hasil belajar, serta bagaimana pengaruh media
penelitian ini, lokasi penelitian, subjek penelitian, penentuan data, sumber data,
Pada bab ini diuraikan bagaimana data diperoleh, bagaimana proses analisis
data dilakukan serta bagaimana penafsiran dari hasil analisis data hingga didapat
Bab V Penutup
rekomendasi untuk pihak-pihak terkait sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian
ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Media Belajar
penerima pesan. Secara garis besar, media adalah manusia, materi, atau kejadian
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari medium yang
secara harfiah berarti perantara atau pengantar, yaitu perantara atau pengantar
sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang
media pembelajaran.
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu
apabila pikiran dan perasaannya aktif. Terdapat tiga atribut pokok belajar, yaitu:
15
16
Sikun Pribadi, guru besar IKIP Bandung, yang dikutip oleh Ahmad Tafsir
belajar mengajar, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi. Yang menjadi
melaksanakan suatu proses pembelajaran, hal yang harus dirumuskan pertama kali
Tujuan utama belajar adalah bahwa apa yang dipelajari itu berguna di
kemudian hari, yakni membantu anak didik untuk dapat belajar terus dengan cara
yang lebih mudah. Apa yang dipelajari dalam situasi tertentu harus
dengan kegiatan anak didik itu sendiri. Anak didik bukanlah bejana yang harus
a. Fase informasi, yaitu fase dimana anak didik memperoleh informasi yang
12
Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2008), 7.
17
untuk kemudian diubah ke dalam bentuk yang lebih konseptual agar dapat
c. Fase evaluasi, yaitu fase penilaian apakah informasi yang didapat dan telah
peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri
peserta didik.
pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang
digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad ke–20 usaha
teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat
bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti
belajar, diantaranya:
d. Projected motion media: film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer
dan sejenisnya.
f. Faktor keterkaitan antara gambar dan suara: gambar saja, suara saja, atau
pembelajaran, yaitu:
a. Proses pembelajaran akan lebih berhasil bila siswa turut aktif dalam
pembelajaran tersebut, dan hal ini hanya dapat terjadi dengan adanya media.
19
3) 6% melalui sentuhan
Dalam bukunya yang lain, Materi dan Pembelajaran IPS SD, Winataputra
mengurangi verbalisme.
pembelajaran.
dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-
bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat
b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang
tidak mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta
didik tentang suatu obyek, yang disebabkan, karena: (a) obyek terlalu besar;
(b) obyek terlalu kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek
yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek
yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan resiko
tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat
e. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus
Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-
kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau
kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang
lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan
aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat
3. Media Gambar
blogspot.com/2008/05/strategi-memanfaatkan-media-gambar.html):
b. Media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang
c. Peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa serta
Media gambar merupakan salah satu jenis media yang sangat disukai peserta
didik, terutama peserta didik usia anak-anak (tingkat Sekolah Dasar). Media
gambar sangat mudah dibuat oleh guru serta lebih memudahkan peserta didik
22
dalam memahami materi pembelajaran, apalagi peserta didik kelas bawah yang
sebagian besar belum lancar baca tulis. Menilik pada pernyataan Winataputra di
atas, dapat dilihat bahwa media visual memiliki peranan yang paling besar dalam
Budiono (http://tpcommunity05.blogspot.com/2008/05/strategi-memanfaatkan-
kita, memperjelas masalah bidang apa saja, dan harganya murah serta mudah
Budiono (http://tpcommunity05.blogspot.com/2008/05/strategi-memanfaatkan-
secara personal dan subyektif, gambar disajikan dalam ukuran yang sangat kecil,
yang sesuai dengan tujuan, materi, metode, dan evaluasi, serta tetap bertujuan
Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru
untuk mengajar yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan
abad ke–20 usaha pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio,
23
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini
penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan
B. Hasil/Perolehan Belajar
didik.13
adanya perubahan perilaku tahap-demi tahap, baik dalam ranah kognitif, afektif,
Seseorang yang telah melakukan proses belajar akan terlihat perubahan dalam
bahwa tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek.14 Hasil belajar akan
13
Supartini, Skripsi; Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di SMK Al-
Hidayah 1 Jakarta Selatan (Jakarta: Tidak diterbitkan, 2008), 1.
14
Linda Marliani, Skripsi; Penerapan Metode Inkuiri dalam Pembelajaran IPA di SD untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Cahaya (Purwakarta: tidak diterbitkan, 2009), 23.
24
dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor.
a. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu
b. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang
c. Ranah Psikomotor
Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor
karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus
dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini
dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh
Hasil belajar anak didik dapat dilihat dengan melakukan kegiatan evaluasi.
suatu tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan evaluasi pendidik juga
hasil belajar siswa dilakukan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga
atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya.
dan penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang
15
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), 195.
16
Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 58 ayat 1.
26
didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat
diantaranya:
kedudukan hasil kerja peserta didik dibandingkan dengan peserta didik lain.
dibandingkan dengan anak yang lain. Karena itu, fungsi penilaian untuk
assessment).
didik yang masuk dalam kategori tertentu dan yang tidak. Peserta didik yang
boleh masuk sekolah tertentu atau yang tidak boleh. Dalam hal ini, fungsi
tertentu.
kompetensi.
penilaian ini adalah tes bakat skolastik atau tes potensi akademik.
kompetensi, tentu saja berbagai jenis penilaian perlu diberikan sesuai dengan
penugasan (proyek), hasil karya (produk), kumpulan hasil kerja siswa (portofolio),
dan penilaian tertulis (paper and pencil test). Jadi, tujuan penilaian adalah
didik, baik dilihat ketika saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun dilihat
dari hasil akhirnya, dengan menggunakan berbagai cara penilaian sesuai dengan
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian hasil
belajar, yaitu penilaian yang mengacu kepada norma (Penilaian Acuan Norma
pendekatan tersebut terletak pada acuan yang dipakai. Pada penilaian yang
mengacu kepada norma, interpretasi hasil penilaian peserta didik dikaitkan dengan
hasil penilaian seluruh peserta didik yang dinilai dengan alat penilaian yang sama.
Jadi hasil seluruh peserta didik digunakan sebagai acuan. Sedangkan, penilaian
bergantung pada apakah atau sejauh mana seorang peserta didik mencapai atau
penilaian yang digunakan adalah penilaian yang mengacu kepada kriteria atau
patokan. Dalam hal ini prestasi peserta didik ditentukan oleh kriteria yang telah
dapat digunakan penilaian acuan norma, untuk maksud khusus tertentu sesuai
belajar yang mana, untuk mengelompokkan peserta didik dalam kegiatan belajar,
dan untuk menyeleksi peserta didik yang mewakili sekolah dalam lomba antar-
sekolah.
29
antara lain:
belajar mengajar.
siswa.
l. Sebagai bahan umpan balik bagi siswa, guru, dan program pembelajaran.
Pada umumnya, ada dua teknik evaluasi, yaitu tes dan non-tes.
Tes adalah alat pengukuran berupa pertanyaan, perintah, dan petunjuk yang
2008:117)
30
Secara umum tes dibagi dua, yaitu tes kepribadian (personality test) dan tes
a. Tes tertulis, yaitu tes yang soal dan jawaban diberikan kepada siswa berupa
2) Tes obyektif, yaitu tes yang itemnya dapat dijawab dengan memilih
b. Tes lisan, yaitu tes yang soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan.
c. Tes perbuatan/tindakan, yaitu tes dimana jawaban yang dituntut dari siswa
alat baku, tidak bersifat mengukur, dan tidak memperoleh angka-angka sebagai
yang diwawancarai.
d. Chek list, yaitu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan
diamati.
31
e. Ranting scale, yaitu daftar yang mengukur persepsi objek terhadap berbagai
fenomena lingkungan.
menyebutkan:
a. Dasar religi, yang merupakan dasar pokok dalam pendidikan Agama Islam.
17
Badan Nasional Standar Pendidikan, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar PAI SD, MI, dan SDLB (Jakarta: BSNP, 2006).
32
berikut: Al Qur‟an dan Hadits, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tarikh dan Kebudayaan
Islam. Materi Shalat merupakan salah satu materi pembelajaran yang termasuk
dalam aspek Fiqih yang kemudian harus disampaikan kepada siswa melalui proses
Materi Shalat adalah materi yang penulis angkat dalam penelitian ini. Materi
Shalat merupakan salah satu materi pada aspek Fiqih. Shalat merupakan rukun
Islam yang kedua dan merupakan kewajiban seluruh umat muslim untuk
Islam.
Menurut syariat Islam, praktik shalat harus sesuai dengan segala petunjuk
tata cara Rasulullah SAW sebagai figur pengejawantah perintah Allah. Rasulullah
SAW bersabda, “Shalatlah kalian sesuai dengan apa yang kalian lihat aku
mempraktikkannya”.
Secara bahasa shalat berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti, do'a.
atau tertentu yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
dilaksanakan oleh orang lain, seperti shalat lima waktu, dan shalat jumat
ada sebagian orang yang mengerjakannya. Akan tetapi bila tidak ada
atau disunnahkan akan tetapi tidak diwajibkan. Shalat nafilah terbagi lagi
yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti shalat dua hari raya, shalat
penekanan yang kuat, seperti shalat sunnat Rawatib dan shalat sunnat
Qur'an, di antaranya:
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji (zinah)
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih
besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat lain) Dan Allah mengetahui apa
yang kamu kerjakan.” (QS. al-Ankabut: 45)
Sekolah Dasar, sebagaimana tertera dalam Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan tahun 2006 untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SD/MI
35
yang telah disusun oleh pemerintah melalui Badan Nasional Standar Pendidikan
Kompetensi Dasar :
terlihat masih kurang, dan akan menjadi memprihatinkan jika menilik pentingnya
penguasaan materi ini bagi setiap individu siswa. Sebagaimana diungkapkan oleh
A.Ma., bahwa hanya sekitar 40 persen siswa kelas 2 di tahun ajaran sebelumnya
yang mendapatkan nilai hasil belajar baik pada materi ini. Ini menunjukkan bahwa
masih lebih dari 50 persen siswa yang belum menguasai materi ini di tahun ajaran
yang lalu. Di tahun ajaran ini, diharapkan dengan menggunakan media gambar,
18
Ibid., 21.
36
Pendidikan tidak akan berkembang tanpa adanya suatu usaha yang disebut
untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses, dan jasa.
utama, yaitu: gagasan baru, produk dan jasa, serta upaya perbaikan.
perubahan yang baru dan secara kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya
tertentu.
a. Memiliki kekhasan khusus, artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas
dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang
diharapkan.
37
b. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, artinya suatu inovasi harus memiliki
karakteristik sebagai sebuah buah karya dan buah pikir yang memiliki kadar
d. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan dan arah yang ingin dicapai.
terhadap hasil belajar siswa. Akan tetapi, penggunaan media dalam pembelajaran
Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan apa yang
atau menerapkan/menggunakan media belajar yang tepat dengan cara yang tepat
pula. Jika terdapat kekurangan atau kesalahan pada unsur-unsur tersebut, maka
tidak akan diperoleh hasil belajar yang maksimal sesuai dengan apa yang
diharapkan.
dan penerapan media yang sesuai. Logikanya, pemilihan dan penerapan media
Gerakan-Gerakan dalam Shalat. Dalam hal ini, media gambar dirasa sebagai
media yang paling cocok yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
ini. Biasanya, materi gerakan shalat dipelajari hanya dengan melihat dan meniru
demonstrasi guru atau siswa model. Langkah ini terlihat kurang efisien karena
hanya sebagian siswa yang dapat melihat dengan jelas demonstrasi yang
dilakukan oleh guru atau siswa model. Dengan menggunakan media gambar,
masing-masing siswa dapat melihat gambar gerakan shalat dari dekat, sambil
mendengarkan penjelasan dari guru, atau sambil meniru gerakan yang ada dalam
gambar. Dengan demikian, diharapkan hasil belajar siswa pun dapat meningkat.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
kelompok pembanding (Control Group), karena dalam penelitian ini akan diukur
seberapa besar peningkatan hasil belajar yang dicapai pada pembelajaran Shalat
B. Operasional Variabel
(experimental group).
39
40
siswa.
siswa perempuan.
41
Karena populasi penelitian ini bersifat homogen dan berjumlah kurang dari
Suharsimi Arikunto (2006:134) bahwa setiap subjek dalam populasi yang bersifat
(Suryana, 2008:157)
mengumpulkan data.
”Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan, atau bakat yang dimiliki secara individu maupun kelompok.
Tes prestasi adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian
seseorang setelah mempelajari sesuatu.” (Arikunto, 2006:150)
pembelajaran. Tes diberikan kepada dua kelompok siswa yang berbeda, yang
terjadi dengan dan tanpa media gambar. Instrumen yang digunakan pada
penelitian ini ialah berupa tes prestasi (achievement test) dalam bentuk tes tulis
berupa 10 soal isian singkat (short answer items). Instrumen yang disusun
Pendidikan Agama Islam SD yang telah ditentukan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan, serta dengan melihat indikator yang telah dirumuskan oleh Guru Mata
mengukur kemampuan siswa sebelum proses pembelajaran serta uji coba untuk
test bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran.
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena
Untuk itu, setelah data uji coba terkumpul, penulis kemudian menghitung
Rumus Spearman-Brown:
Seluruh data hasil penelitian yang terkumpul, baik nilai pre-test maupun
menggunakan uji-t (t-test) untuk mendapatkan nilai-t (t-value), yaitu nilai korelasi
M = Rata-rata
Sd = Standar deviasi
t = Nilai t (t-value)
Plered Kabupaten Purwakarta, pada minggu ke-2 dan ke-3 Bulan Mei 2010.
BAB IV
Cibogogirang peuntas Rt. 08/03 Ds. Cibogogirang Kec. Plered Kab. Purwakarta.
Sekolah yang berdiri sejak tahun 1980 ini memiliki sarana dan prasarana
penunjang kegiatan belajar yang memadai, diantaranya: luas tanah 4800 m2, yang
terdiri dari Lapangan Upacara, Bangunan 2 Unit dengan Ruang Kelas 6 Unit,
WC/Kamar Mandi 2 Unit. Selain itu terdapat pula arena olahraga. Berbagai sarana
yang terdiri dari dua unit bangunan permanen yang cukup baik, berada di tengah
pemukiman warga dan lingkungan yang cukup kondusif dengan udara yang cukup
bersih karena tidak terlalu dekat dengan jalan raya namun terjangkau oleh
Kelas II B, Kelas III A, Kelas III B, Kelas IV A, Kelas IV B, Kelas V, dan Kelas
VI.
46
47
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari denah lokasi sekolah sebagai berikut
1
7
Keterangan:
1. Ruang Kantor 6. R. Komputer
Ruang Guru Ruang UKS
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Perpustakaan
2. Toilet dan
Dapur Sekolah Sekretariat Pramuka & Olahraga
3. Ruang Kelas 1 7. Ruang Kelas 4
4. Ruang Kelas 2 (Lokasi Penelitian) 8. Ruang Kelas 5
5. Ruang Kelas 3 9. Ruang Kelas 6
48
Kondisi fisik bangunan cukup baik dan layak dipergunakan oleh warga
sekolah terutama siswa untuk belajar. Unit pertama terdiri dari tiga lokal
digunakan oleh siswa/siswi kelas I, II dan III. Luas kelas masing-masing adalah 4
x 6 m². Unit kedua terdiri dari tiga lokal digunakan oleh siswa/siswi kelas IV,V
dan VI dengan luas kelas yang sama yaitu 4 x 6 m². Selain itu terdapat juga ruang
guru yang cukup luas dengan ukuran 5 x 10 m², dengan berbagai fasilitas seperti
meja dan kursi kerja, satu set meja tamu, rak penyimpanan piala, rak buku, satu
B. Data Responden
kontrol yang terdiri atas 26 peserta didik juga yang diambil dari sisa siswa yang
ada.
ajaran 2009/2010 berjumlah 52 siswa yang terdiri atas 28 siswa laki-laki dan 24
siswa perempuan.
peningkatan hasil belajar siswa pada materi shalat (gerakan shalat), dengan dan
informasi yang dianggap perlu dari guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
51
terkait dengan materi ajar dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian perlu diuji nilai validitas dan
Dari uji coba inilah penulis melakukan analisis validitas dan reliabilitas
a. Analisis Validitas
Jumlah Soal : 10
52
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0,305 0,103 0,280 0,318 0,624 0,294 0,633 0,429 0,565 0,603
Nilai r-hitung :
Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1,570 0,508 1,428 1,644 3,917 1,508 4,007 2,324 3,352 3,707
Karena nilai r-hitung masing-masing nomor soal lebih besar daripada nilai
r-tabel (0,388), maka seluruh soal dalam instrumen dapat dinyatakan valid
b. Analisis Reliabilitas
Jumlah Soal : 10
Karena nilai t-hitung (0,637) lebih besar daripada nilai t-tabel (0,388), maka
instrumen penelitian.
Adapun data yang diperoleh dari tes awal dan tes akhir adalah sebagai
berikut:
a. Tes awal
1) Kelompok Eksperimen
2) Kelompok Kontrol
b. Tes akhir
1) Kelompok Eksperimen
2) Kelompok Kontrol
Dari data di atas, penulis menghitung nilai-t (distribusi selisih) antara kedua
kelompok eksperimen dan kontrol, baik pada tes awal maupun tes akhir. Penulis
t1 < tt < t 2
Terlihat bahwa nilai-t (t1) tes awal lebih kecil daripada nilai-t tabel (tt), dan
nilai-t (t2) tes akhir lebih besar daripada nilai-t tabel (tt).
Artinya, bahwa pada tes awal (t1), kedua kelompok eksperimen dan kontrol
memiliki kemampuan dan pengetahuan yang sama pada materi ajar gerakan
akhir (t2), terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan
kontrol.
55
memperoleh angka rata-rata peningkatan sebesar 1,38 atau naik 22%, sedangkan
0,81 atau naik 14%. Hal ini menunjukkan bahwa media gambar cukup efektif
Nilai Peningkatan %
Kelompok Eksperimen 1,38 22
Kelompok Kontrol 0,81 14
Selisih 0,57 8
kelompok kontrol juga terlihat pada tabel di atas, bahwa terdapat selisih nilai
4. Pembahasan
kontrol memiliki kemampuan yang tidak terlalu berbeda pada pembelajaran shalat
(materi gerakan shalat). Hal ini terlihat dari perolehan nilai rata-rata tes awal
kelompok eksperimen sebesar 6,35 dan kelompok kontrol sebesar 5,49. Kedua
kelompok tersebut juga sama sekali belum pernah mempelajari materi ajar
dengan materi ajar, metode, dan kegiatan pembelajaran yang sama persis.
gambar.
nilai tes akhir sebesar 7,73, sedangkan kelompok kontrol hanya memperoleh rata-
rata nilai tes akhir sebesar 6,50. Di sini terlihat bahwa kelompok eksperimen
1,38 atau naik 22%, sedangkan kelompok kontrol hanya memperoleh rata-rata
nilai peningkatan sebesar 0,81 atau naik 14%. Terdapat selisih nilai peningkatan
sebagai berikut:
gambar pada pembelajaran shalat adalah sebesar 1,38 atau naik 22% dari
sebelumnya.
hasil belajar siswa yang memanfaatkan media gambar lebih besar daripada siswa
diterima.
BAB V
A. Kesimpulan
pembelajaran Shalat.
gambar pada pembelajaran shalat adalah sebesar 1,38 atau naik 22% dari
sebelumnya.
58
59
pembelajaran shalat dapat memperoleh nilai peningkatan hasil belajar yang lebih
hasil belajar siswa yang memanfaatkan media gambar lebih besar daripada siswa
diterima.
B. Saran
sebagai berikut:
pembelajarannya.
3. Guru juga diharapkan untuk selalu kreatif dan inovatif dalam menciptakan
Supartini. 2008. Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa di SMK Al-
Hidayah 1 Jakarta Selatan. Skripsi Sarjana Pendidikan STKIP Purnama
Jakarta: Tidak diterbitkan.
Tim Redaksi Kamus Bahasa Indonesia. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
_________. 2008. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Yuku. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Mobile Ver.1.1.3. Jakarta:
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
62
Lampiran-Lampiran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
(Penelitian Skripsi: Kelompok Eksperimen)
1. Standar Kompetensi
Membiasakan shalat secara tertib.
2. Kompetensi Dasar
a. Mencontoh gerakan shalat.
b. Mempraktekkan shalat secara tertib.
3. Indikator
Peserta didik dapat:
Menyebutkan rukun shalat/tata urutan gerakan shalat yang benar.
Menyebutkan bacaan pada tiap-tiap gerakan shalat.
Menyebutkan cara melakukan gerakan shalat dengan benar.
4. Tujuan pembelajaran
Pada akhir pembelajaran peserta didik dapat :
Memahami tata urutan gerakan shalat yang benar.
Mengetahui bacaan shalat yang benar pada tiap-tiap gerakan.
Memahami cara melakukan gerakan shalat yang benar.
5. Materi Pembelajaran
Gerakan Shalat Lima Waktu
6. Metode Pembelajaran
Pengamatan dan Games
7. Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (2 x 10 menit)
Berdo’a, percakapan pembuka, dan memeriksa kehadiran siswa.
Prolog (pengenalan singkat), tanya jawab singkat, dan membahas tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti (2 x 85 menit)
Pertemuan ke-1
Melakukan tes awal.
Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil.
Membagikan Lembar Kerja Kelompok.
Melakukan pengamatan tentang materi terkait secara berkelompok melalui buku-
buku sumber dan dengan media gambar.
Melakukan tanya jawab tentang hasil pengamatan.
Menyimpulkan hasil pengamatan dan tanya jawab.
Pertemuan ke-2
Membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil.
Melakukan permainan tentang materi terkait secara berkelompok dengan media
gambar.
Menyimpulkan hasil permainan dan tanya jawab.
Melakukan tes akhir.
Kegiatan Akhir (2 x 10 menit)
Resume hasil pembelajaran dan memotivasi siswa.
Penutup.
9. Penilaian
Teknik : Tes Tulis
Bentuk : Isian Singkat
Instrument :
Hasanudin, A.Ma.Pd.
NIP. 195807271978031003
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
(Penelitian Skripsi: Kelompok Kontrol)
1. Standar Kompetensi
Membiasakan shalat secara tertib.
2. Kompetensi Dasar
a. Mencontoh gerakan shalat.
b. Mempraktekkan shalat secara tertib.
3. Indikator
Peserta didik dapat:
Menyebutkan rukun shalat/tata urutan gerakan shalat yang benar.
Menyebutkan bacaan pada tiap-tiap gerakan shalat.
Menyebutkan cara melakukan gerakan shalat dengan benar.
4. Tujuan pembelajaran
Pada akhir pembelajaran peserta didik dapat :
Memahami tata urutan gerakan shalat yang benar.
Mengetahui bacaan shalat yang benar pada tiap-tiap gerakan.
Memahami cara melakukan gerakan shalat yang benar.
5. Materi Pembelajaran
Gerakan Shalat Lima Waktu
6. Metode Pembelajaran
Ceramah dan Demonstrasi
7. Langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal (2 x 10 menit)
Berdo’a, percakapan pembuka, dan memeriksa kehadiran siswa.
Prolog (pengenalan singkat), tanya jawab singkat, dan membahas tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti (2 x 85 menit)
Pertemuan ke-1
Melakukan tes awal.
Menjelaskan tata urutan gerakan shalat yang benar.
Menjelaskan tata cara gerakan shalat yang benar
Pertemuan ke-2
Memberikan contoh/mendemonstrasikan gerakan shalat yang benar.
Melakukan tanya jawab seputar hasil demonstrasi.
Melakukan tes akhir.
Kegiatan Akhir (2 x 10 menit)
Resume hasil pembelajaran dan memotivasi siswa.
Penutup.
9. Penilaian
Teknik : Tes Tulis
Bentuk : Isian Singkat
Instrument :
Hasanudin, A.Ma.Pd.
NIP. 195807271978031003
Instrumen Penelitian Skor
(Kelompok Kontrol)
Tes Awal
Nama : ...........................................
Kelas : ...........................................
Tes Akhir
Nama : ...........................................
Kelas : ...........................................
Tes Awal
Nama : ...........................................
Kelas : ...........................................
Tes Akhir
Nama : ...........................................
Kelas : ...........................................
No. Soal
No Nama Siswa Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Alwi 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7
2 Devi 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 4
3 Faisal Tanjung 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6
4 Jamjam 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8
5 Lulu 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 3
6 Lusi 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 7
7 Lutfi 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7
8 Marwan Hadi 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8
9 Meli 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
10 Miftahudin 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8
11 Muh. Rifai 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7
12 Nannan 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7
13 Neng Lutfah 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 6
14 Neng Ripa 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
15 Neng Sinta 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2
16 Nisrin 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2
17 Puput 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
18 Rani 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 4
19 Sadiah 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 3
20 Saeful H. 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8
21 Ujang N. 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
22 Ujang R. 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8
23 Usman 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 6
24 Wawan 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 5
25 Windi 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 6
26 Yusuf 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8
Jumlah 21 16 17 18 15 15 13 16 15 19 165
Analisis Butir Soal
Hasil Tes Akhir Kelompok Eksperimen
No. Soal
No Nama Siswa Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Alwi 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 7
2 Devi 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 7
3 Faisal Tanjung 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8
4 Jamjam 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8
5 Lulu 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7
6 Lusi 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 7
7 Lutfi 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 7
8 Marwan Hadi 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 8
9 Meli 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
10 Miftahudin 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8
11 Muh. Rifai 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
12 Nannan 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7
13 Neng Lutfah 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8
14 Neng Ripa 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
15 Neng Sinta 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 6
16 Nisrin 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7
17 Puput 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
18 Rani 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8
19 Sadiah 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7
20 Saeful H. 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
21 Ujang N. 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
22 Ujang R. 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8
23 Usman 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8
24 Wawan 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 6
25 Windi 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8
26 Yusuf 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8
Jumlah 23 17 22 20 20 21 20 19 18 21 201
Analisis Butir Soal
Hasil Tes Awal Kelompok Kontrol
No. Soal
No. Nama Siswa Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Rifa 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7
2 Aisah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
3 Akang 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 6
4 Anggi 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 6
5 Ani Haryani 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 6
6 Ardiansyah 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
7 Cici Raudatul J. 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6
8 Dedeh St. S. 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6
9 Deden A. 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7
10 Deden Sarif H. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8
11 Desi 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3
12 Dindin 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 5
13 Elin 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 6
14 Euis 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2
15 Fajar 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 6
16 Firman 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
17 Fuad Mustakim 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
18 Hasanudin 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 6
19 Herdianto 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 4
20 Iik 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 5
21 Ika St. J. 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 5
22 Imam 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 4
23 Neng Hana 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 5
24 Pitri N. 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3
25 Ripal 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
26 Siti Rahmah 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6
Jumlah 22 12 14 14 14 15 11 16 15 15 148
Analisis Butir Soal
Hasil Tes Akhir Kelompok Kontrol
No. Soal
No. Nama Siswa Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Rifa 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8
2 Aisah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1
3 Akang 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 5
4 Anggi 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 6
5 Ani Haryani 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9
6 Ardiansyah 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9
7 Cici Raudatul J. 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 7
8 Dedeh St. S. 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 6
9 Deden A. 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6
10 Deden Sarif H. 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8
11 Desi 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 5
12 Dindin 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7
13 Elin 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7
14 Euis 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2
15 Fajar 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9
16 Firman 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9
17 Fuad Mustakim 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8
18 Hasanudin 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 5
19 Herdianto 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7
20 Iik 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 6
21 Ika St. J. 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 6
22 Imam 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 6
23 Neng Hana 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 6
24 Pitri N. 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2
25 Ripal 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9
26 Siti Rahmah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9
Jumlah 22 17 16 16 14 15 16 15 18 19 168
Analisis Validitas
Nomor Soal (x) Skor Nomor Soal (x2) Nomor Soal (xy)
No Nama Siswa y2
(y)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Ahmad Rifa 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 49 7 7 0 7 7 0 7 7 7 0
2 Aisah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Akang 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 6 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 36 0 6 6 0 0 6 6 0 6 6
4 Anggi 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 6 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 36 6 0 0 6 0 6 0 6 6 6
5 Ani Haryani 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 6 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 36 6 6 0 6 0 6 0 0 6 6
6 Ardiansyah 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 64 8 0 0 8 8 8 8 8 8 8
7 Cici Raudatul J. 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 36 6 0 6 0 6 0 6 6 0 6
8 Dedeh St. S. 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 36 6 6 0 6 6 0 6 0 6 0
9 Deden A. 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 49 7 7 7 0 7 7 0 7 0 7
10 Deden Sarif H. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 64 8 8 8 0 8 8 8 0 8 8
11 Desi 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 9 3 0 3 0 0 0 0 3 0 0
12 Dindin 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 5 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 25 5 5 0 5 0 5 5 0 0 0
13 Elin 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 6 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 36 6 0 6 0 6 6 0 6 0 6
14 Euis 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 2 0 0 2 0 0 0 0 0 0
15 Fajar 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 6 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 36 0 6 0 6 6 0 6 6 0 6
16 Firman 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 81 9 9 9 9 9 0 9 9 9 9
17 Fuad Mustakim 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 81 9 0 9 9 9 9 9 9 9 9
18 Hasanudin 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 6 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 36 6 0 6 0 6 0 0 6 6 6
19 Herdianto 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 4 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 16 4 0 0 0 4 0 0 4 0 4
20 Iik 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 5 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 25 5 5 0 0 5 5 0 0 5 0
21 Ika St. J. 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 5 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 25 5 0 5 5 0 0 0 5 0 5
22 Imam 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 4 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 16 0 0 4 4 0 4 0 0 4 0
23 Neng Hana 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 5 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 25 5 5 0 0 0 5 0 5 5 0
24 Pitri N. 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 9 3 0 3 0 0 3 0 0 0 0
25 Ripal 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 81 9 0 9 9 9 9 9 9 9 9
26 Siti Rahmah 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 36 6 0 6 6 0 6 0 6 6 0
Jumlah 22 12 14 14 14 15 11 16 15 15 148 22 12 14 14 14 15 11 16 15 15 948 131 71 87 88 96 93 79 102 100 101
rXY = N. XY-( X).( Y)
N X2-( X)2.N Y2-( Y)2
r-hitung = rXY n-2
1-r2
Nomor N(∑xy)- (N∑x2-(∑x)2) (N∑x2-(∑x)2)
N ∑x ∑y ∑xy ∑x2 ∑y2 N∑xy N∑x2 N∑y2 ∑x∑y (∑x)2 (∑y)2 (∑x)(∑y) (N∑y2-(∑y)2) (N∑y2-(∑y)2) rxy
Soal
1 26 22 148 131 22 948 3406 572 24648 3256 484 21904 150 241472 491,398 0,305
2 26 12 148 71 12 948 1846 312 24648 1776 144 21904 70 460992 678,964 0,103
3 26 14 148 87 14 948 2262 364 24648 2072 196 21904 190 460992 678,964 0,280
4 26 14 148 88 14 948 2288 364 24648 2072 196 21904 216 460992 678,964 0,318
5 26 14 148 96 14 948 2496 364 24648 2072 196 21904 424 460992 678,964 0,624
6 26 15 148 93 15 948 2418 390 24648 2220 225 21904 198 452760 672,874 0,294
7 26 11 148 79 11 948 2054 286 24648 1628 121 21904 426 452760 672,874 0,633
8 26 16 148 102 16 948 2652 416 24648 2368 256 21904 284 439040 662,601 0,429
9 26 15 148 100 15 948 2600 390 24648 2220 225 21904 380 452760 672,874 0,565
10 26 15 148 101 15 948 2626 390 24648 2220 225 21904 406 452760 672,874 0,603
1 Ahmad Rifa 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 4 3 16 9 12
2 Aisah 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0
3 Akang 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 6 3 3 9 9 9
4 Anggi 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 6 2 4 4 16 8
5 Ani Haryani 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 6 2 4 4 16 8
6 Ardiansyah 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 4 4 16 16 16
7 Cici Raudatul J. 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6 4 2 16 4 8
8 Dedeh St. S. 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6 4 2 16 4 8
9 Deden A. 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 3 4 9 16 12
10 Deden Sarif H. 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 5 3 25 9 15
11 Desi 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3 2 1 4 1 2
12 Dindin 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 5 2 3 4 9 6
13 Elin 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 6 3 3 9 9 9
14 Euis 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 1 1 1 1 1
15 Fajar 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 6 2 4 4 16 8
16 Firman 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 5 4 25 16 20
17 Fuad Mustakim 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 5 4 25 16 20
18 Hasanudin 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 6 4 2 16 4 8
19 Herdianto 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 4 2 2 4 4 4
20 Iik 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 5 3 2 9 4 6
21 Ika St. J. 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 5 2 3 4 9 6
22 Imam 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 4 2 2 4 4 4
23 Neng Hana 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 5 2 3 4 9 6
24 Pitri N. 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3 2 1 4 1 2
25 Ripal 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 5 4 25 16 20
26 Siti Rahmah 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6 3 3 9 9 9
Jumlah 22 12 14 14 14 15 11 16 15 15 148 76 72 266 228 227
= 430
1140.744
= 430
848160
= 430
920,956
= 0,467
t-hitung = 2rXY
1+rXY
= 0,934
1,467
= 0,637
27225
1163 -
= 26
25
= 1163 – 1047,12
25
= 115,88
25
= 4,635
= 2,153
= 19,12
25
= 0.765
= 0,875
Pre-test t1 = 1,132
Post-test t2 = 0,324
tt = 1,68
Maka t1 < tt < t2
1,132 < 1,68 < 2,563
1. Berdiri Tegak
Menghadap Kiblat
Disunatkan
mengucapkan niat
shalat.
2. Takbiratul Ihram
Membaca niat shalat
dalam hati, sambil
mengangkat kedua
tangan, serta
mengucapkan:
3. Sidekap
Meletakkan kedua tangan di atas
dada, tangan kanan di atas tangan kiri.
Pada raka’at pertama, kita
membaca Do’a Iftitah, Surat Al-
Fathihah, dan salah satu ayat Al-
Qur’an.
Pada raka’at kedua, kita membaca
Surat Al-Fathihah dan salah satu
ayat Al-Qur’ an.
Pada raka’at ketiga dan keem pat,
kita hanya membaca Surat Al-
Fathihah saja.
4. Ruku’
Membungkukkan badan, kedua
telapak tangan diletakkan di
kedua lutut, pandangan mata
lurus ke tempat sujud.
5. I’tidal
Berdiri tegak dari ruku’
6. Sujud
Meletakkan anggota sujud ke
tempat sujud, yaitu: wajah,
kedua telapak tangan, kedua
lutut, dan kedua telapak kaki.
7. Duduk di Antara Dua Sujud
8. Tasyahud Awal
9. Tasyahud Akhir
Bacaan Tasyahud
10. Salam
Memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri. Gerakan ini merupakan penutup shalat.