Professional Documents
Culture Documents
Secara umum jaringan penyokong terdiri atas dua jenis yaitu tulang rawan
(rawan) dan tulang sejati (tulang). Tulang rawan dan tulang merupakan jaringan ikat
khusus, dan seperti halnya semua jaringan ikat, terdiri atas unsur sel, serabur, dan
subtansi dasar. Serabut dan subtansi dasar bersama-sama membentuk subtansi
intersel atau matriks. Seperti jaringan ikat lain, rawan berkembang dari jaringan
mesenkim yang diturunkan dari mesoderem embrional.
Tulang rawan memiliki beberapa sifat yaitu (i) matriks ekstra selnya padat,
(ii) sel-selnya disebut kondrosit, terdapat di dalam rongga-rongga yang disebut
lakuna, (iii) bersifat avaskuler, tidak mempunyai serabut saraf, dan pembuluh limfe.
Pada kehidupan pasca natal, jaringan rawan hanya ditemukan pada dua jenis tempat
dan tidak bertumbuh lagi yaitu (i) tulang rawan ekstrakletal misalnya pada tulang
rawan periode prenatal umumnya bersifat sementara saja dan akan diganti oleh
tulang, namun pembentukannya merupakan tahapan menentukan dalam
perkembangan tulang panjang.
A. FUNGSI RAWAN
1.1. Menyokong jaringan lunak
1.2. Mempermudah gerakan tulang. Hal ini dapat berlangsung sebab
permukaan rawan halus sehingga memberikan suatu daerah pergeseran
yang baik bagi persendian.
1.3. Untuk pertumbuhan tulang panjang sebelum dan setelah lahir.
1.4. Sebagai kerangka pada embrio dan pada individu dewasa
B. KOMPOSISI
37
Tulang rawan terdiri atas dua komponen utama yaitu komponen seluler dan
komponen non-seluler atau bahan intrasel (matriks rawan).
Komponen-komponen seluler berupa kondrosit yang terdapat di dalam suatu
rongga yang disebut lacuna. Kondrosit mensintesa dan mempertahankan matriks
rawan. Matriks mengandung serabut yang terdiri atas serabut kolagen dan serabut
elastin serta air dengan perbandingan yang cukup tinggi (sampai 70%) membentuk
dasar sifat penyokong dari tulang rawan. Variasi dalam kadar dan jenis serabut
kolagen dan elastik menentukan jenis tulang rawan.
C. NUTRISI
Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah, pembuluh limfa dan
pembuluh saraf. Karena tidak mengandung pembuluh darah, maka makanannya harus
mencapai sel-sel melalui diffusi dari kapiler dalam jaringan penyambung di dekatnya
atau melalui cairan sinovial dari cavum sendi.
D. HISTOGENESIS
Tulang rawan berasal dari sel-sel mesenkim (gambar 1). Perubahan pertama
yang dapat diamati adalah sel-sel mesenkim menjadi bulat dengan cara manarik
juluran sitoplasmanya dan dengan cepat berfloriferasi membentuk kumpulan sel-sel
yang rapat. Sel-sel yang didapat dari hasil differensiasi langsung sel-sel mesenkim
ini disebut kondroblas, mempunyai sitoplasma basofilik yang banyak mengandung
ribosom. Sintesis dan pengumpulan matriks menyebabkan kondroblas terpisah satu
sama lain. Differensiasi tulang rawan terjadi dari bagian tengah ke luar. Oleh sebab
itu sel-sel yang terdapat di tengah memiliki ciri-ciri kondrosit, sedangkan bagian tepi
merupakan kondroblas yang khas.
37
38
38
39
memperbanyak matriks tulang rawan dari dalam. Ketika matriks menjadi keras,
tulang rawan hanya tumbuh secara aposisi. Sel perikondrium di dekat tulang rawan
berploriferasi dan berdifferensiasi menjadi kondroblas yang kemudian menjadi
kondrosit dalam tulang rawan yang sudah ada (gambar 2).
F. PERIKARDIUM
Semua tulang rawan hialin dilapisi oleh suatu lapisan jaringan penyambung
padat yang disebut perikondrium yang penting bagi pertumbuhan dan pemeliharaan
tulang rawan kecuali pada kartilago artikularis persendian (rawan persendian).
Perikondrium mengandung serabut kolagen dan sel-sel yang menyerupai fibroblas
yang diduga sebagai kondrogenik atau sel-sel mesenkim yang belum berdifferensiasi
dan dapat berdifferensiasi menjadi kondroblas (gambar 2).
39
40
1. Rawan Hialin
Tulang rawan hialin merupakan jenis yang paling umum dijumpai. Di dalam
keadan segar berwarna putih kebiru-biruan dan tembus cahaya. Pada embrio
berfungsi sebagai rangka sementara sampai ia digantikan secara berangsur-angsur
oleh tulang. Diantara diafisis yang sedang tumbuh “discus efiseal” rawan hialin
bertanggungjawab untuk pertumbuhan longituginal dari tulang.
Serabut-serabut kolagen tersebar diseluruh jaringan dalam bentuk anyaman
halus dan rapat. Sel-sel rawan disebut kondrosit dan yang mudah disebut kondroblas
dalam sitoplasma kondrosit, terdapat butir-butir lemak dan glikogen. Tulang rawan
hialin terdapat dalam lempengan tertentu membentuk kelompok sel isogen atau cell
nest (gambar 3). Pada bagian perifer terdapat perikondrium longgar dan pada bagian
dalam terdapat perikondrium padat. Kondrosit terdapat dalam lacuna. Dinding lacuna
disebut kapsul yang tidak lain adalah matriks rawan yang sangat muda. Matriks di
sekitar kapsula disebut matriks rawan teritorium yang banyak mengandung
kondromukoid. Kondromukoid tidak lain sebagai kompleks protein karbohidrat.
Matriks rawan sisanya disebut daerah interteritorium. Pada rawan hialin, endapan
kalsium terjadi pada kehidupan yang sangat dini.
Empat puluh persen berat kering tulang rawan terdiri atas kolagen yang
terdapat di dalam zat amorf intersel. Glikosaminoglikan merupakan komponen utama
40
41
matriks rawan. Terdiri atas dua golongan utama yaitu asam hialuronat. Suatu
polisakarida tidak bercabang yang panjang dan proteoglikan yang terdiri atas suatu
inti protein dari inti ini tersebar banyak mukopolisakarida fosfat (Kondrotin 4- sulfat),
kondrotin 6 – sulfat dan keratin sulfat) pendek dan tidak bercabang.
Tulang rawan hialin dapat dijumpai pada dinding saluran pernapasan, ujung-
ujung ventral dari rusuk dan persendian ada tulang.
41
42
42
43
43
44
TULANG
A. FUNGSI TULANG
B. KOMPOSISI
1. Osteoprogenitor
44
45
2. Osteoblas
45
46
46
47
pertukaran antara osteosit dengan kapiler darah tergantung pada hubungan seluler
melalui kenakuli. Kenakuli menghubungkan antara :
1. Sel osteosit yang satu dengan sel osteosit tetangganya.
2. Sel osteosit dengan permukaan luar dan permukaan dalam tulang.
3. Sel osteosit dengan kapiler darah.
Osteosit berfungsi memelihara matriks tulang dan membebaskan kalsium dari
matriks tulang bila kadar kalsium meningkat.
4. Osteoklas
Osteoklas merupakan sel yang motil besar (giant cell) dan berinti banyak (gambar 1),
biasanya 6 – 50 buah. Osteoklas biasanya terdapat pada permukaan matriks atau pada
permukaan tulang yang dirombak di dalam lacuna yang disebtu lakuna Howship.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa osteoklas dibentuk dari persatuan monosit
berinti tunggi yang berasal dari darah. Osteoklas mengandung banyak lisosom, mereka
mensekresikan kolagenase dan enzim proteolitik lain yang menyerang matriks tulang dan
melepaskan zat dasar yang mengalami klasifikasi.
Osteoklas berfungsi untuk merombak tulang yang telah jadi dan aktif dan pembersih
debris yang terbentuk selama responsi tulang. Adapun proses reabsorbsi tulang berlangsung
dengan cara :
1. Dekalsifikasi oleh asam organik yang menumpuk di bawah tepian juluran osteoklas.
2. Perencanaan ekstra sel oleh asam hidrolase yang diproduksi dan dilepaskan melalui
proses eksositosis.
Di antara empat jaringan dasar, tulang merupakan jaringan yang paling keras.
Matriks tulang terdiri atas garam-garam anorganik dan bahan-bahan organik
1. Bahan anorganik (kurang lebih 50%) berat kering matrik tulang, terdiri atas:
48
49
50
51
lamella yang ditinggalkan oleh sistem havers yang dirusak selama pertumbuhan
tulang.
Lamella konsentris dibentuk oleh serabut kolagen yang tersusun
konsentris/sejajar mengelilingi suatu saluran yang disebut saluran Havers. Saluran
Havers dan lamella yang tersusun konsentris disebut sistem Havers. Di dalam saluran
havers terdapat:
a. pembuluh darah
b. pembuluh syaraf
c. pembuluh limfe
d. jaringan ikat
Sistem havers terdiri atas:
a. Saluran sentral (Havers)
b. Havers dikelilingi oleh 4-20 lamella yang tersusun konsentris
c. Saluran sentral dilapisi oleh endosteum. Di dalamnya terdapa: pembuluh
darah, pembuluh syaraf, pembuluh limfe dan jaringan ikat
d. Saluran havers berhubungan dengan rongga sumsum, periosteum & saluran
havers lain melalui saluran volkman
Di dalam diafisis. Lamella-lamella memperlihatkan suatu susunan khas.
Terdiri atas sistem havers. Sistem sirkumferensial luar dan dalam dan sistem
intermediat. Setiap sistem havers merupakan suatu serabut yang panjang, sering
bercabang dua dan sejajar dengan diafisis.
Sel ini penting dalam pertumbuhan dan perbaikan tulang. oleh sebab itu
bersifat osteogenik. Sifat osteogenik periosteum berlangsung secara aposis dan tidak
pernah secara interstitial. Dalam periosteum terdapat pembuluh darah. Pembuluh
syaraf dan limfe (pada rawan tidak ada)
Saluran havers dihubungkan dengan permukaan sebelah dalam dan sebelah luar
oleh saluran Volkman. Saluran ini tidak dikelilingi oleh lamella tulang. Saluran ini
melewatkan pembuluh darah, pembuluh syaraf pembuluh limfe dan jaringan ikat
2. Secara histologi tulang dibedakan atas dua jenis, yaitu:
51
52
52
53
c. Tulang-tulang heterotrofik
53
54
F. Histogenesis
4. Sifat arsitektur tulang yang non statis. Tulang dirusak setempat dan
dientuk kembali secara berulang kali. Jadi terdapat proses rekonstrksi
yang berkelanjutan
6. Osifikasi endokondral
55
56
56
57
57
58
58