You are on page 1of 13

PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK DAN MENEJERIAL

PENGAWASAN SEKOLAH Januari 27, 2010


Posted by zulkarnainidiran in  Uncategorized. 
trackback

Oleh Zulkarnaini *)

1. Pendahuluan

Pendidikan di Indonesia memasuki era baru. Era baru itu ditandai dengan perubahan Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 2/89 menjadi Undang-undang Republik Indonesia Nomor

20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Banyak hal yang berubah di dalam undang-undang

itu. Perubahan  yang menonjol adalah perubahan paradigma pelaksana pendidikan. Ada dua

sebutan untuk pelaksana pendidikan yang dikotomus, yakni pendidik dan tenaga kependidikan.

Seiring dengan itu Departemen Pendidikan Nasional melakukan restrukturisasi organisasi. Dengan

itu pula lahirlah Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2005 tentang Struktur

Organisasi Departemen Pendidikan Nasional. Di dalam struktur itu muncul direktorat jenderal

baru, yaitu Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Direktorat

ini berkonsentrasi meningkatkan mutu pendidik dan dan tenaga kependidikan. Dengan demikian

akan terjadi perubahan luar biasa dalam penanganan tenaga yang mengurus pendidikan di Tanah

Air.

Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan. Tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah

selama ini  diatur dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan/Menteri Pendidikan Nasional. Tentu saja aturan-aturan

tersebut akan mengalami perubahan. Perubahan itu tentu mengacu kepada UURI No. 20/2003
beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya. Sementara peraturan mengenai perubahan itu

belum ada, ketentuan yang lama masih tetap berlaku bagi pengawas sekolah. Pada saat peraturan

itu selesai dibuat, peraturan itu pun akan menjadi pedoman bagi pengawas sekolah dalam

operasional tugasnya.

Tugas utama pengawas sekolah adalah melakukan pengawasan terhadap sekolah atau madrasah

yang menjadi tanggung jawabnya. Pengawasan dalam konteks ini meliputi pemantauan, supervisi,

evaluasi, pelaporan, dan pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan. Hal itu ditegaskan PP

19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut, pasal 19, ayat (3) menyatakan,

”Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk

terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.” Pada pasal 23 ditegaskan,
”Pengawasan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 19 ayat (3) meliputi

pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan pengambilan langkah tindak lanjut yang

diperlukan.”

Untuk melaksanakan tugas kepengawasan, pengawas sekolah harus menguasai sejumlah

kompetensi. Kompetensi pengawas tersebut diatur dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor 12/2007 tentang Standar Kompetensi Pengawas Sekolah. Berdasarkan kompetensi dan

tugas kepengawasan itulah pengawas sekolah melakukan  tugas kepengawasan terhadap sekolah

binaan yang menjadi tanggung jawabnya. Berdasarkan itu pula ia menyusun tahap-tahap

pelaksanaan tugasnya. Tahap itu adalah perencanaan program, pelaksanaan program,

penindaklanjutan hasil, dan penyusunan rencana program tahun berikutnya. Begitulah yang

dilakukan pengawas secara periodik.

Berdasarkan uraian di atas, bahan sajian ini diorganisasikan dalam dua pokok pikiran. Kedua

pokok pikiran itu adalah kompetensi pengawas sekolah dan program kerja pengawas sekolah.

Kedua pokok pikiran itu diharapkan dapat menjaidi landasan atau bahan diskusi bagi peserta

dalam kegiatan ini.

2. Tujuan Mata Diklat

Setelah mengikuti mata diklat ini diharapkan peserta mampu:

(1)     mengungkapkan enam kompetensi pengawas sekolah dan madrasah berdasarkan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007;

(2)     menjelaskan uraian masing-masing kompetensi pengawas sekolah dan madrasah;

(3)     menjelaskan langkah-langkah penyusunan rencana program kerja pengawas sekolah bidang

akademik dan menejerial;

(4)     menyusun contoh program kerja pengawas sekolah bidang akademik dan menejerial;

(5)     menyusun jadwal pelaksanaan proram dan jadwal kunjungan ke sekolah atau madrasah

binaan.

3. Deskripsi Singkat

Ada dua pokok pikiran yang menjadi pokok bahasan pada mata diklat ini. Kedua pokok pikiran itu

adalah kompetensi pengawas sekolah dan madarasah dan program kerja pengawasan sekolah dan

madrasah. Kompetensi pengawas sekolah dan madrasah meliputi enam kompetensi yakni

kompetensi kepribadian, kempetensi supervisi akademik, kompetensi supervisi menejerial,


kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian dan pengembangan, dan kompetensi

sosial. Masing-masing kompetensi akan diuraikan lebih rinci pada uraian materi.

Program kerja pengawas sekolah membahas beberapa hal pokok. Hal itu adalah konsep program

kerja pengawasan sekolah dan madrasah, tahap-tahap penyusunan program kerja pengawasan

sekolah, penyusunan program kerja, pelaksanaan program kerja, dan tindak lanjut hasil

kepengawasan.

4. Uraian Materi

4.1 Kompetensi Pengawas Sekolah

Pada deskripsi sudah diungkapkan enam kompetensi pengawas sekolah. Kompetensi


tersebut ditetapkan dengan surat keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12
Tahun 2007. Pada lampiran surat keputusan itu diterakan dimensi kompetensi dan
kompetensi masing-masing pengawas tingkat TK /RA dan SD/MI, tingkat SMP/MTs,
dan tingkat SMA/MA, SMK/SMAK . Khusus untuk tingkat TK/RA dan SD/MI dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

Dimensi Kompetensi
Kompetensi

Kompetensi 1. memiliki tanggung jawab sebagai pengawas


satuan pendidikan
Kepribadian
2. kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah
baik yang berkaitan dengan kehidupan pribadinya
maupun tugas-tugas jabatannya
3. Memiliki rasa ingin tahun akan hal-hal baru
tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni yang menunjang tugas pokok dan tanggung
jawabnya
Menumbuhkan motivasi kerja pada dirinya dan
pada stakeholder  pendidikan

Kompetensi 1. Menguasai metode, teknik, dan prinsip-prinsip


supervisi dalam rangka meningkatkan mutu
Supervisi
pendidikan di sekolah/madrasah
Menejerial
2. Menyusun program kepengawasan berdasarkan
visi – misi – tujuan dan program pendidikan
sekolah/madrasah
3. Menyusun metode kerja dan instrumen yang
diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan
fungsi pengawas di sekolah/madrasah
4. Menyusun laporan hasil-hasil pengawasan dan
menindaklanjutinya untuk perbaikan program
pengawasan berikutnya di sekolah/madrasah
5. Membina kepala sekolah dalam pengelolaan dan
administrasi satuan pendidikan berdasarkan
manajemen peningkatan mutu pendidikan di
sekolah/madrasah
6. Membina kepala sekolah dan guru dalam
melaksanakan bimbingan konseling di
sekolah/madrasah
7. Mendorong guru dan kepala sekolah dalam
merefleksikan hasil-hasil yang dicapainya untuk
menemukan kelebihan dan kekurangan dalam
melaksanakan tugas pokoknya di sekolah/madrasah
8. Memantau pelaksanaan standar nasional
pendidikan dan memanfaatkan hasil-hasilnya untuk
membantu kepala sekolah dalam mempersiapkan
akreditasi sekolah

Kompetensi 1. Memahami konsep, prinsip, teori dasar,


karakteristik, dan kecendrungan perkembangan tiap
Supervisi
bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran
Akademik
di SD/MI
2. Memahami konsep, prinsip, teori/teknologi,
karakterisitik, dan kecendrungan perkembangan
proses pembelajaran/bimbingan tiap pengembangan
TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
3. Membimbing guru menyusun silabus tiap
bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran
di SD/MI berlandaskan standar isi, standar
kompetensi, kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip
pengembangan KTSP
4. Membimbing guru dalam memilih dan
menggunakan strategi/metode/ teknik pembelajaran
yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa
melalui bidang pengembangan di TK/RA atau mata
pelajaran di SD/MI
5. Membimbing guru dalam menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang
pengembangan di TK/RA atau tiap mata pelajaran di
SD/MI
6. Membimbing guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran /bimbingan (di kelas,
laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk
mengembangkan potensi siswa tiap bidang
pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran di
SD/MI
7. Membimbing guru dalam mengelola, merawat,
mengembangkan, dan menggunakan media
pendidikan dan fasilitas pembelajaran/bimbingan tiap
bidang pengembangan di TK/RA atau mata pelajaran
di SD/MI
8. Memotivasi guru untuk memanfaatkan
teknologi informasi untuk pembelajaran/bimbingan
tiap bidang pengembangan di TK/RA atau mata
pelajaran di SD/MI

Kompetensi 1. Menyusun kriteria dan indikator keberhasilan


pendidikan dan pembelajaran/bimbingan di sekolah
Evaluasi
2. Membimbing guru dalam menentukan aspek-
Pendidikan aspek yang penting dinilai dalam
pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan
di TK/RA atau mata pelajaran di SD/MI
3. Menilai kinerja kepala sekolah, guru, dan staf
sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan
tanggung jawabnya untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan pembelajaran/bimbinang di TK/RA
atau mata pelajaran di SD/MI
4. Memantau pelaksanaan
pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar siswa serta
menganalisisnya untuk perbaikan mutu
pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan
di TK/RA ayau mata pelajaran di SD/MI
5. Membina guru dalam memanfaatkan hasil
penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan
pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan
di TK/RA atau mata di SD/MI
6. Mengolah dan menganalisis data hasil penilaian
kinerja kepala sekolah, kinerja guru, dan staf sekolah
lainnya

Kompetensi 1. Menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan


Penelitian dan metode peneltian dalam pendidikan
Pengembangan
2. Menentukan masalah kepengawasan yang
penting diteliti baik untuk keperluan tugas
pengawasan maupun untuk pengembangan karirnya
sebagai pengawas
3. Menyusun proposal penelitian pendidikan baik
proposal penelitian kualitatif maupun penelitian
kuantitatif
4. Melaksanakan penelitian pendidikan untuk
memecahkan masalah pendidikan, dan perumusan
kebijakan pendidikan yang bermanfaat bagi tugas
pokok dan tanggung jawabnya
5. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian
pendidikan baik data kualitatif maupun data
kuantitatif
6. Menulis karya tulis ilmiah(KTI) dalam bidang
pendidikan dan atau bidang kepengawasan dan
memanfaatkannya untuk perbaikan mutu pendidikan
7. Menyusun pedoman/panduan dan atau
buku/modul yang diperlukan untuk melaksanakan
tugas pengawasan di sekolah/madrasah
8. Memberikan bimbingan kepada guru tentang
penelitian tindakan kelas baik perencanaan maupun
pelaksanaannya di sekolah

Kompetensi 1. Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam


Sosial rangka meningkatkan kualitas diri untuk dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
2. Aktif dalam asosiasi pengawas satuan
pendidikan

4.2 Tugas Pokok dan Fungsi Pengawas Sekolah

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan)  No. 118/96, bab I, pasal 1, ayat (1)

menyatakan,  ”Pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab,

dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan

pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian  dan pembinaan dari segi teknis

pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan prasekolah, dasar, dan menengah.”  Di


dalam PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, teknis pendidikan berubah menjadi

bidang akademik dan administrasi menjadi bidang menejerial.

Inti tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah adalah menilai dan membina.Subjek yang dinilai

adalah teknis pendidikan dan administrasi pendidikan. Penilaian menurut PP 19/2005, bab I, pasal

1, ayat (17) adalah seperti betikut ini, ”Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.”  Sedangkan Kepmenpan No.

118/1996, bab I, pasal 1, ayat (8) menyatakan, ”Penilaian adalah penentuan derajat kualitas

berdasarkan kriteria (tolok ukur) yang ditetapkan terhadap penyelenggaraan pendidikan di

sekolah.”

Terkait dengan tugas menilai, seorang pengawas sekolah melakukan pengumpulan informasi

tentang subjek dan objek kerjanya (teknik akademik dan menejerial). Informasi  itu kemudian

diolah sedemikian rupa. Hasil olahan informasi itu digunakan  untuk mengukur atau menentukan

derajat kualitas subjek. Hasil penilaian tersebut akan menginformasikan kepada pengawas
sekolah bahwa teknik pendidikan di satuan pendidikan tertentu telah memenuhi tolok ukur

(standar) yang ditetapkan atau sebaliknya. Begitu pula halnya dengan teknik administrasi atau

menejerial.

Kepmenpan Nomor 118/1996, Bab I, pasal 1, ayat:

(9)     Pembinaan adalah memberi arahan, bimbingan, contoh, dan sarandalam pelaksanaan

pendidikan sekolah.

(10) Memberikan arahan adalah upaya Pengawas Sekolah agar guru dan tenaga lain di sekolah

yang diawasi dalam melaksanakan tugasnya lebih terarah dan mencapai tujuan yang telah

dirumuskan.

(11) Memberikan bimbingan adalah upaya Pengawas Sekolah agara guru dan tenaga lain di

sekolah yang diawasi mengetahui secara lebih rinci kegiatan yang harus dilaksanakan dan cara

melaksanakannya

(12) Memberikan contoh adalah upaya Pengawas Sekolah yang dilaksanakan dengan cara yang

bersangkutan bertindak sebagai guru yang melaksanakan proses belajar mengajar/bimbingan

untuk materi tertentu di depan kelas/ruangan bimbingan dan kenseling dengan tujuan agar guru

yang diawasi dapat mempraktikkan model mengajar/membimbing yang baik.

(13) Memberikan saran adalah upaya pengawas sekolah agar sesuatu proses pendidikan yang

dilaksanakan di sekolah lebih baik dari pada hasil yang dicapai sebelumnya atau berupa saran

kepada pimpinan untuk menindaklanjuti  pembinaan yang tidak dapat dilaksanakan sendiri.

Berdasarkan hal di atas, ada sejumlah kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pengawas

sekolah. Secara garis besar ada dua kompetensi yang harus dimiliki, yakni kompetensi menilai

dan kompetensi membina. Wawasan pengawas sekolah dalam bidang penilaian sangatlah

dibutuhkan. Mulai dari memahami konsep penilaian, jenis penilaian, indikator penilaian,

instrumen penilaian, mengolah hasil penilaian, sampai kepada  memanfaatkan hasil penilaian

untuk pembinaan, merupakan hal wajib yang harus dikuasai pengawas sekolah. Selain itu,

melaksanakan penilaian dengan kiat yang tepat juga merupakan bagian dari kompetensi yang

tidak boleh dilupakan. Sehubungan dengan ini, ada empat kelompok tugas pengawas sekolah

yaitu: (1) merencanakan penilaian yang dilengkapi dengan instrumennya; (2) melaksanakan

penilaian sesuai dengan kaidah-kaidah  penilaian; (3) mengolah hasil penilaian dengan teknik-

teknik pengolahan yang ilmiah; dan (4) memanfaatkan hasil penilaian untuk berbagai keperluan.

Kompetensi dalam membina juga demikian halnya. Pengawas sekolah haruslah memahami konsep

pembinaan, jenis-jenis pembinaan, strategi pembinaan, komunikasi dalam membina, hubungan


antarpersonal dalam membina, dan sebagainya. Sekaitan dengan pembinaan, pengawas sekolah

juga harus piawai merencanakan pembinaan, melaksanakan pembinaan, menilai hasil pembinaan,

dan menindaklanjuti hasil pembinaan. Dengan kompetensi-kompetensi itu tentu keberadaan

pengawas di satuan pendidikan benar-benar diharapkan dan dirindukan.

Berdasarkan hal itu tugas pokok pengawas sekolah dapat dirumuskan selaras dengan ayat 1,

pasal 2, Kepmenpan Nomor 118/1996 sebagai beirkut, ”Pengawas Sekolah mempunyai tugas

pokok menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah sekolah tertentu baik

negeri maupun swasta yang menjadi tanggungjawabnya.”

4.3  Program Supervisi Menejerial dan Akademik

Tugas pokok pengawas sekolah/madrasah telah dijelaskan pada bagian terdahulu. Inti tugas

pengawas sekolah/madrasah adalah menilai dan membina. Hal yang dinilai dikaitkan dengan

kompetensi pengawas sekolah. Dalam konteks judul ini kaitannya adalah dengan kompetensi

supervisi menejerial dan kompetensi supervisi akademik. Dengan demikian, program supervisi

menejerial mengacu kepada program menilai dan program membina bidang menejerial. Bidang-

bidangnya dapat dilihat pada kompetensi pengawas sekolah. Program supervisi akademik

mengacu kepada program menilai dan program membina bidang akademik. Bidang-bidangnya

dapat dilihat pada kompetensi pengawas sekolah.

Menyusun program supervisi menejerial dan akademik diawali dengan meneliti hal-hal yang akan

dinilai dan dibina dalam dimensi kompetensi menejerial dan akademik. Hal itu dilakukan oleh

pengawas secara individu atau secara kelompok. Jika hal yang akan dinilai dan dibina itu telah

ditemukan, pengawas sekolah dapat mengkajinya dalam skala prioritas untuk satu tahun dan

untuk satu semester. Hal yang menjadi prioritas tahun ini dituangkan ke dalam program dengan

mengikuti langkah-langkah penyusunan program pada bagian selanjutnya. Kemudian ditetapkan

format program yang akan digunakan.

4.4 Penyusun Program Kerja Kepengawasan

4.4.1 Konsep Dasar Program

Program pengawasan sekolah adalah perencanaan kegiatan pengawasan sekolah yang meliputi

penilaian dan pembinaan bidang teknis edukatif atau akademis dan teknis administratif atau

menejerial dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

Ada dua macam program pengawasan sekolah yaitu program tahunan dan program semester.

Pogram tahunan disusun untuk tingkat  kabupaten atau kota oleh beberapa orang pengawas yang

ditugaskan khusus oleh koordinator pengawas sesuai dengan kewenangannya. Program tahunan
ini menjadi acuan bagi pengawas di daerah tersebut untuk menyusun program semester. Program

semester pengawasan sekolah disusun oleh masing-masing pengawas sekolah sebelum yang

bersangkutan melakukan pengawasan. Program ini berisi pengawasan seluruh sekolah yang

menjadi tanggung jawabnya.

Program pengawasan sekolah bukanlah pogram yang berdiri sendiri. Baik program tahunan

maupun program semester merupakan kelanjutan dari program sebelumnya. Program tahun ini

kelanjutan atau kesinambungan dari program tahun lalu. Begitu pula halnya dengan program

semester. Oleh karena itu, untuk menyusun program tahunan diperlukan analisis hasil

pengawasan tahun lalu dan analisis kebijakan yang berlaku pada saat program itu dibuat.

Berdasarkan hal di atas, konsep dasar program kepengawasan sekolah tersebut adalah: (1)

program pengawasan ada dua macam yakni program tahunan dan perogram semester. Program

tahunan untuk kolektif kabupaten atau kota, program semester untuk individu pengawas bagi

sekolah-sekolah di bawah tanggung jawabnya; (2) program kepengawasan sekolah menjadi

pedoman atau acuan bagi pengawas dalam melaksanakan tugasnya;  (3) program pengawas

sekolah disusun berdasarkan analisis hasil kepengawasan tahun lalu dan analisis kebijakan yang

berlaku saat ini.

4.4.2 Langkah-langkah Menyusun Program Kepengawasan

4.4.2.1 Langkah-langkah Menyusun Program Tahunan

Penyusunan program tahunan pengawasan sekolah tingkat kabupaten atau kota adalah bersifat

penugasan  yang diberikan kepada pengawas sekolah yang bersangkutan sesuai dengan

kewenangannya oleh koordinator pengawas sekolah. Langkah-langkah yang dilakukan dalam

kegiatan penyusunan program tahunan adalah seperti berikut ini.

(1) Mengidentifikasi Hasil Pengawasan Sebelumnya dan Kebijakan Bidang Pendidikan.

Mengidentifikasi hasil pengawasan sebelumnya adalah mendata atau menandai keberhasilan dan

ketidakberhasilan program pengawas sebelumnya. Keberhasilan akan ditandai dengan pencapaian

tujuan atau terpenuhinya kriteria keberhasilan yang ditetapkan di dalam program. Keberhasilan

dalam pelaksanaan program tahun lalu tentu didukung oleh berbagai faktor. Faktor-faktor

pendukung itu juga dicatat atau diidentifikasi. Keberhasilan pelaksaan program dengan faktor

pendukungnya itu menjadi modal untuk mengembangkan program tahun ini.

Ketidakberhasilan dalam pelaksanaan program tahun lalu tentu didukung oleh berbagai faktor

penyebab. Sisi-sisi ketidakberhasilan tersebut dicatat atau diidentifikasi  beserta faktor-faktor

penyebabnya. Ketidakberhasilan bersama faktor penyebabnya itu menjadi tantangan dalam


melaksanakan program tahun yang akan datang. Jadi, keberhasilan dan ketidakberhasilan beserta

faktor yang mempengaruhinya menjadi landasan untuk menyusun program tahun yang akan

datang. Sedangkan kriteria identifikasi ini meliputi ketepatan metodologi dan kelengkapan serta

ketepatan data hasil identifikasi

Faktor-faktor yang berpengaruh (yang mendukung keberhasilan dan ketidakberhasilan) terhadap

pelaksanan program kepengawasan tersebut biasanya meliputi: (a) sumberdaya pendidikan

seperti sarana/prasarana, manusia, dana, dan lingkungan; (b) program sekolah seperti program

kepala sekolah, program tatausaha, program pembelajaran, dan program pengembangan diri; (c)

proses belajar mengajar yang meliputi proses perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

Selain menganalisis hasil pengawasan tahun lalu dengan segala aspeknya, juga dilakukan analisis

terhadap kebijakan yang berlaku. Kebijakan itu dapat bersumber dari undang-undang, peraturan

pemerintah, keputusan presiden, keputusan menteri, keputusan-keputusan lain di tingkat

kabupaten dan kota yang terkait dengan pendidikan. Hal itu perlu dianalisis karena akan

berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pengawas di bidang teknis edukatif dan teknis

administratif.

(2) Mengolah dan Menganalisis Hasil Pengawasan Sebelumnya

Mengolah dan menganalisis hasil pengawasan tahun lalu meliputi beberapa kegiatan. Kegiatan-

kegiatan itu antara lain: (a) mengelompokkan masalah berdasarkan ruang lingkupnya; (b)

menganalisis (menguraikan) masalah menjadi lebih rinci;  (c) menempatkan atau mencari faktor

penyebab setiap masalah yang dianalisis; (d) mencari alternatif saran atau pemecahan masalah.

Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan format tertentu.  Kriteria untuk pengolahan dan

analisis ini adalah ketepatan metodologi dan kelengkapan seluruh komponen yang diolah dan

dianalisis.

(3) Merumuskan Rancangan Program Tahunan

Rancangan program tahunan pengawasan sekolah disusun dengan isi (komponen atau unsur-

unsur)  yang lengkap. Unsur-unsur itu antara lain meliputi: latar belakang, tujuan, sasaran, hasil

yang diharapkan, metodologi, jadwal pelaksanaan, pelaksana, biaya, sarana, dan kriteria

keberhasilan.  Rancangan ini disusun dengan sistematika yang logis dan dapat diukur

keberhasilan dan ketidakberhasilannya. Dengan demikian, untuk penganalisisan dalam rangka

penyususnan program tahun berikut akan dapat dilaksanakan dengan mudah. Kriteria yang

digunakan untuk penyusunan rancangan ini adalah kelengkapan komponen atau isi dan ketepatan

perumusannya.
(4) Mengkoordinasikan Rancangan Program

Rancangan program tahunan ini perlu dikoordinasikan dengan atasan pengawas seperti Kepala

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Pengkoordinasian ini diperlukan untuk mendapat masukan dan

dukungan dari atasan. Dengan dukungan dan masukan itu, program akan mendapat legalisasi

secara administratif.

(5) Memantapkan dan Menyempurnakan Rancangan Program

Memantapkan dan menyempurnakan rancangan program tahunan adalah pekerjaan yang terakhir

dalam menyusun program tahunan kepengawasan. Kegiatan pada tahap ini adalah merevisi

program. Semua masukan, terutama yang datang dari atasan dijadikan bahan untuk merevisi

program. Selain itu, kemungkinan juga pertimbangan-pertimbangan lain untuk memperbaiki

program sehingga bedaya guna dan berhasil guna.

4.4.2.2 Langkah-langkah Menyusun Program Semester

Program semester pengawasan sekolah disusun oleh masing-masing pengawas sekolah. Program

ini berisi pengawasan seluruh sekolah yang menjadi tanggung jawabnya. Langkah-langkah

penyusunannya adalah seperti berikut ini.

(1)     Menjabarkan program tahunan dan dikaitkan dengan identifikasi masalah dari sekolah

binaan. Semua masalah dari sekolah binaan dikelompokkan atau diklasifikasi  ke dalam kelompok:

sumberdaya sarana/prasarana; sumberdaya manusia; sumberdaya lingkungan; program sekolah;

proses belajar mengajar; dan hasil belajar.

(2)     Mengolah dan menganalisis hasil identifikasi yang dikaitkan dengan hasil penjabaran

program tahunan. Pengolahannya meliputi pengelompokan masalah ke dalam kelompok yang

sama di setiap sekolah. Kemudian juga dikelompokkan sesuai dengan skala prioritas. Dengan

demikian akan diperoleh masalah sejenis dan masalah yang mendesak untuk dimasukkan ke

dalam program caturwulan.

(3)     Merumuskan rancangan program semester dengan kriteria antara lain: (a) disusun

berdasarkan ketentuan yang ada; (b) sekurang-kurangnya berisi sekolah yang akan dikunjungi;

waktu atau jadwal kunjungan; alat pengumpul data atau instrumen;  teknik analisis data;

substansi atau objek yang akan diawasi; pendekatan dan metode yang digunakan.

(4)     Menyampaikan dan mengkoordinasikan kepada koordinator pengawas sehingga mendapat

masukan dan dukungan. Bedasarkan masukan itu dilakukan revisi program semester sehingga

menjadi program semester yang mantap dan siap untuk dilaksanakan.


1. 5. Pertanyaan dan Tugas

5.1    Pertanyaan

(1)     Ungkapkanlah secara ringkas  enam kompetensi pengawas sekolah dan madrasah

berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007!

(2)     Jelaskanlah secara ringkas uraian masing-masing kompetensi pengawas sekolah dan

madrasah sesuai dengan yang Anda ketahui!

(3)     Apa sajakah yang menjadi tugas pokokpengawas sekolah dan madrasah itu? Jelaskanlah

secara ringkas!

(4)     Jelaskanlah langkah-langkah penyusunan rencana program kerja pengawas sekolah bidang

akademik dan menejerial!

5.2 Tugas

(1)     Susunlah contoh program kerja pengawas sekolah bidang menejerial dan akademik dalam

bentuk format yang dapat Anda rancang sendiri dan lengkapi dengan instrumen pengumpulan

datanya!

(2)     Susunlah jadwal pelaksanaan program dan jadwal kunjungan ke sekolah atau madrasah

sesuai dengan situasi dan kondisi wilayah kepengawasan Anda!

You might also like