Professional Documents
Culture Documents
Pengertian
Konstitusi adalah bentuk peraturan perundangan yang tertinggi yang menjadi dasar
dan sumber semua peraturan perundangan yang dibawahnya dalam suatu
organisasi/negara.
Konstitusi : Aturan pokok - Hukum pokok Qur’an & Hadist Islam Pancasila & UUD 1945
Indonesia
AD/ART & Organisasi :
Syarat yang harus dimiliki agar konstitusi menjadi penentu arah, tindakan dan piagam
(sebagai dasar pijakan) :
1. Bentuknya
Sebagai naskah tertulis yang merupakan perundangan tertinggi yang berlaku dalam
suatu organisasi/negara.
2. Isinya
Merupakan peraturan yang bersifat fundamental; artinya tidak semua masalah yang
penting harus dibuat, melainkan hal-hal yang bersifat pokok, dasar atau azas-
azasnya saja.
3. Sifatnya
Universal
Fleksibel
Luwes
PIAGAM MADINAH
(Untuk perbandingan) Prinsip-prinsip umum atau pokok-pokok pikiran
1. Monotheisme Konsep tauhid terdapat dalam Mukadimmah, pasal
22, 23, 42 dan akhir pasal 47
2. Persatuan dan kesatuan Terdapat dalam pasal 1, 15, 17, 25, dan
37
3. Persamaan dan keadilanTerdapat pada pasal 13, 15, 16, 22, 24,
37, dan 40
4. Kebebasan beragamaTerdapat pada pasal 25
5. Bela negaraTersirat dalam pasal 24, 37, 38, dan 44
6. Pelestarian adat yang baik Terdapat dalam pasal 2 – 10. Adat
yang dipertahankan seperti gotongroyong, pembayaran diat dan tebusan tawanan.
Ruang Lingkup Konstitusi HMI
Mukadimmah
Alinea 1 :
1. Islam ajaran yang haq dan sempurna (Ali Imron 19)
2. Fitrah manusia : Hanief/cenderung pada kebenaran (Al-Araf 172)
3. Khalifah fil ardh (Al-Baqarah 30)
4. Pengabdian diri (Az-Zariat 56)
Alinea 2 : Azas keseimbangan (Al-Qashash 77)
Duniawi – Ukhrawi, Individu – Sosial, Iman – Ilmu – Amal
Alinea 3 :
1. Kemerdekaan merupakan rahmat Allah SWT (At-Taubah 41, Al-
Baqarah 105, Yunus 25)
2. Umat Islam wajib mengisi kemerdekaan (fungsi umat Islam) (Al-
Anfal 61, Al-Jum’ah 10, Ar-Radu 11)
3. Adil makmur
Alinea 4 :
1. Fungsi generasi muda Islam
2. Orientasi pengabdian kepada Allah SWT (Az-Zariat 56)
Setiap mahasiswa Islam yang berkeinginan untuk bergabung di HMI dengan status
sebagai anggota harus mengajukan permohonan secara menyatakan secara tertulis
kesediaan mengikuti dan menjalankan AD/ART serta pedoman HMI lainnya kepada
pengurus cabang setempat. Apabila yang bersangkutan memenuhi syarat dan telah
mengikuti Maperca, maka dinyatakan sebagai anggota muda HMI, kemudian jika anggota
muda tersebut telah megikuti dan lulus Latihan Kader I akan dinyatakan sebagai anggota
biasa HMI.
Masa keanggotaan HMI dihitung sejak kelulusan dari Latihan Kader I dan akan
berakhir maksimum 5 (lima) tahun untuk program S0, 7 (tujuh) tahun untuk program S1,
dan 9 (sembilan) tahun untuk program pasca sarjana. Perhitungan tahun antar program
bukan dibuat akumulasi. Selain habis masa keanggotaan, status anggota HMI juga dapat
berakhir jika anggota yang bersangkutan meninggal dunia, mengundurkan diri, dan
diberhentikan atau dipecat.
Dalam keadaan tertentu masa keanggotaan dapat diperpanjang apabila yang
bersangkutan masih menduduki kepengurusan di HMI, dan akan diperpanjang sampai
masa kepengurusannya berakhir.
Anggota muda HMI mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai hak suara
(gimana bisa bicara kalo bersuara tidak boleh), dan mengikuti Latihan Kader I. Anggota
biasa memiliki hak suara sehingga otomatis punya hak bicara, mengikuti latihan dalam
organisasi sesuai dengan peruntukannya, dan mempunyai hak untuk dipilih sebagai
fungsionaris pengurus HMI sesuai dengan peruntukannya. Anggota kehormatan dapat
mengajukan saran/usul dan pertanyaan kepada pengurus secara lisan atau tertulis. Anggota
HMI berkewajiban untuk menjaga nama baik organisasi, berpartisipasi dalam seluruh
kegiatan HMI. Khusus untuk anggota muda dan anggota biasa, juga harus membayar uang
pangkal dan iuran organisasi.
Anggota HMI dapat dipecat karena dua hal :
Bertindak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh
HMI
Bertindak merugikan atau mencemarkan nama baik organisasi Yang bisa mencabut
status keanggotaan HMI adalah Pengurus HMI Cabang dan Pengurus Besar HMI,
dengan prosedur yang telah diatur secara khusus.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi HMI terbagi menjadi 2 (dua), yaitu (1) Struktur Kekuasaan, dan (2)
Struktur Pimpinan.
Struktur kekuasaan secara hirarki terdiri dari :
1. Kongres
2. Konferensi/Musyawarah Cabang
3. Rapat Anggota Komisariat
Struktur pimpinan secara hirarki terdiri dari :
1. Pengurus Besar HMI
2. Pengurus HMI Cabang
3. Pengurus HMI Komisariat
Pedoman Perkaderan
Pedoman perkaderan adalah aturan yang khusus membahas tentang system
perkaderan yang dilakukan di HMI. Sistem inilah yang dilaksanakan secara masif, seragam,
standar, dan menyeluruh oleh seluruh komponen HMI.
Hal-hal yang menjadi pokok dalam sistem perkaderan HMI adalah :
1. Tujuan Perkaderan
Terciptanya kader Muslim-Intelektual-Profesional yang berakhlakul karimah serta
mampu mengemban amanah Allah sebagai khalifah fil ardh dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.
2. Aspek Perkaderan
Pembentukan integritas watak dan kepribadian
Pengembangan kualitas intelektual
Pengembangan kemampuan professional
3. Landasan Perkaderan
Landasan teologis
Landasan ideologis
Landasan konstitusi
Landasan historis
Landasan sosio-kultural
4. Pola Dasar Perkaderan
Rekrutmen
Pembentukan Kader
- Training Formal
- Pengembangan :
Up-Grading
Pelatihan
Aktivitas
Pengabdian
Pedoman KOHATI
KOHATI adalah singkatan dari Korps HMI-Wati. KOHATI merupakan badan khusus
HMI yang bertugas untuk membina, mengembangkan dan meningkatkan potensi HMI-
Wati dalam wacana dan dinamika gerakan keperempuanan.
KOHATI didirikan pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H yang bertepatan dengan
tanggal 17 September 1966 pada Kongres VIII HMI di Solo, KOHATI berkedudukan dimana
HMI berada.
KOHATI bertujuan “Terbinanya muslimah yang berkualitas insan cita”. KOHATI
merupakan organisasi yang bersifat semi otonom. KOHATI memiliki fungsi sebagai wadah
peningkatan dan pengembangan potensi kader HMI dalam wacana dan dinamika gerakan
keperempuanan. Dalam internal HMI, KOHATI berfungsi sebagai bidang keperempuanan,
dan di eksternal HMI, KOHATI berfungsi sebagai organisasi perempuan. KOHATI berperan
sebagai pencetak dan pembinan muslimah sejati untuk menegakkan dan mengembangkan
nilainilai keislaman dan keindonesiaan. Yang dapat menjadi anggota KOHATI adalah HMI-
Wati yang telah lulus Latihan Kader I HMI.
PEDOMAN LEMBAGA KEKARYAAN
LEMBAGA KEKARYAAN
Yang dimaksud dengan Lembaga Kekaryaan adalah badan-badan khusus HMI
(diluar KOHATI, LPL) yang bertugas melaksanakan kewajiban-kewajiban HMI sesuai
dengan fungsi dan bidangnya (ladang garapan) masing-masing, latihan kerja berupa
dharma bhakti kemasyarakatan dalam proses pembangunan bangsa dan negara.
Sebagaimana terdapa dalam unsur-unsur pokok Esensi Kepribadian HMI yang meliputi :
1. Dasar Tauhid yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul
yakni dasar keyakinan bahwa “Tiada Tuhan melainkan Allah”, dan Allah adalah
merupakan inti daripada iman, Islam dan Ihsan.
2. Dasar keseimbangan yaitu keharmonisan antara pemenuhan tugas
dunia dan akhirat, jasmaniah dan rohaniah, iman dan ilmu menuju kebahagiaan
hidup dunia dan akhirat.
3. Kreatif, yakni memiliki kemampuan dengan cipta dan daya pikir
nasional dan kritis, hingga memilki kebijakan untuk berilmu amaliah dan beramal
ilmiah.
4. Dinamis, yaitu selalu dalam keadaan gerak dan terus berkembang
serta dengan cepat memberikan respon terhadap setiap tantangan yang dihadapi
sehingga memiliki fungsi pelopor yang militan.
5. Pemersatu, yaitu sikap dan perbuatan angkatan muda yang
merupakan kader seluruh umat Islam Indonesia menuju persatuan nasional.
6. Progresif dan Pembaharu, yaitu sikap dan perbuatan orang muda
patriotic mengutamakan kepentingan bersama bangsa di atas kepentingan pribadi.
7. Memihak dan membela kaum-kaum yang lemah dan tertindas
dengan menentang penyimpangan dan kebatilan dalam bentuk dan manifestasinya.
8. Aktif dalam pembentukan dan peranan umat Islam Indonesia yang
adil dan makmur yang diridhoi oleh Allah SWT.
HYMNE
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM
Bersyukur dan Ikhlas
Himpunan Mahasiswa Islam
Yakin Usaha Sampai
Untuk kemajuan
Hidayah dan taufiq
Bahagia HMI