You are on page 1of 15

VITAMIN

(VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR)


Vitamin C
 Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-buahan,
terutama buah-buahan segar. Karena itu vitamin C sering disebut fresh
food vitamin. Buah yang masih mentah lebih banyak kandungan vitamin
C-nya; semakin tua buah semakin berkurang kandungan vitamin C-nya.

 Pisang , Apel rendah kandungan vitamin C-nya, apalagi bila produk


tersebut dikalengkan.

 Bayam, brokoli, dan cabe hijau juga merupakan sumber yang baik, bahkan
juga setelah dimasak.

 Buah jeruk, baik yang dibekukan maupun yang dikalengkan merupakan


sumber vitamin C yang tinggi. Demikian juga halnya nenas dan jambu.
 Sifat vitamin c mudah larut dalam air dan mudah rusak oleh oksidasi, panas

dan alkali. Karena itu agar vitamin C tidak banyak hilang, sebaiknya
pengirisan dan penghancuran yang berlebihan dihindari. Pemasakan dengan
air sedikit dan ditutup rapat sehingga empuk dapat banyak merusak vitamin
C.
 Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu

spesifik enzim dalam melakukan fungsinya, vitamin C juga bekerja sebagai


antioksidan. Vitamin C juga penting untuk membentuk kalogen , serat,
struktur protein. Kalogen dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi
dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh
menyerap zat besi.
 Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan
merusak pembuluh darah dibawah kulit. Kekurangan banyak vitamin C
berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot. Hal ini dapat
menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri , gangguan syaraf dan
depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi , kulit kasar
dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Kekurangan vitamin C juga
menyebabkan penyakit sariawan atau penyakit skorbut.
Vitamin B kompleks
 Di pandang dari segi gizi, kelompok vitamin B termasuk dalam kelompok
vitamin B kompleks yang meliputi tiamin (vitamin B1), riboflafin (vitamin B2),
niasin (vitamin B3), piridoksin (vitamin B6), biotin (vitamin B8), dan vitamin B12.

1. Tiamin (vitamin B1)

Sifat ; Tiamin mudah larut dalam air, sedik larut dalam etanol dan tidak larut
dalam kebanyakan pelarut organic. Stabil dalam asam meskipun
dipanaskan, tetapi tidak stabil dalam larutan alkali dan netral, kecuali kalau
dipanaskan.

Fungsi ; Tiamin merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan
untuk metabolisme energi. System syaraf dan otot tergantung pada tiamin.
Dampak ; Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan tiamin dalam jangka
panjang, penyakit ini ditemukan pertama kali di timur jauh saat
pembuatan beras “poles” (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles
mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan tiamin. Beri-beri dapat
merusak system saraf dan keracunan otot. Gejal kekurangan yang lain
adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah
berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.Selain itu pemakaian tiamin yang
melebihi normal mempengaruhi system syaraf, sakit kepala, sifat lekas
marah, dan susah tidur

Sumber ; Sumber tiamin yang baik sebetulnya biji-bijiaan, seperti beras PK


(pecah kulit) atau bekatulnya,daging, ungas, iikan, dan telur juga
merupakan sumber vitamin B1,daging babi baik yang segar atau di asap,
sangat tinggi kandungan tiaminnya.
2. Riboflavin (vitamin B2)

Riboflavin yang larut dalam air member warna fluoresens kuning-


kehijauan. Riboflavin sangat mudah rusak oleh cahaya dan sinar UV, tetapi
tahan terhadap panas, oksidator, asam, dan sebaliknya sensitive terhadap
basa.

Fungsi ; Seperti halnya tiamin, riboflavin juga berfungsi sebagai koenzim.


Riboflavin membantu enzim untuk menghasilkan energi dari nutrisi
penting untuk tubuh manusia. Ribopflavin berperan pada tahap akhir dari
metabolisme energi nutrisi tersebut.

Sumber ; Sumber riboflavin terutama dari hasil ternak. Hati,ginjal, dan


jantung mengandung riboflavin dalam jumlah yang tinggi. Sayuran hijau dan
biji- bijian hanya sedikit saja kandungan riboflavinnya.begitupun buah-
buahan dan umbi-umbian juga sangat rendah kandungannya.
Dampak Kekurangan Riboflavin

Kekurangan riboflavin merupakan penyakit yang umum di temui, tetapi


dianggap ringan.pada pasien-pasien wanita yang mendapat ransum dengan
riboflavin sangat rendah timbul penyakit yang disebut cbeilosis dengan gejala:
retak-retak pada kulit di sudut-sudut mulut (bibir),kerak-kerak pada kulit, bibir,
dan lidah,mulut semakin hari semakin sakit.
Niasin (vitamin B3)

Fungsi

Dua koenzim yang dibentuk oleh niasin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk
beberapa aktifitas metabolis, terutama metabolism glukosa, lemak dan alcohol.
Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya
dari asam amino tryptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, system syaraf
dan sistem pencernaan.

Dampak kekurangan niasin

Pellagra (penyakit kekurangan niasin), menunjukan gejala, seperti dermatitis,


diare, sakit tenggorokan dan mulut.gejala kekurangan niasin lainnya adalah
kekurangan nafsu makan, lemah, pusidan kebingingan mental. Kulit dapat
menunjukan gejala dermatitis bilateral,khususnya pada daerah yang terkena
sinar matahari langsung.
Dampak Kelebihan Niasin

Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada system syaraf,
lemak darah dan gula darah. Gejal-gejala seperti muntah, lidah membengkak
dan pingsang dapat terjadi. Dan berpengaruh pada fungsi hati dan
mengakibatkan darah rendah.

Sumber

Sumber utama niasin adalah daging, unggas (ayam, itik, dll) dan ikan
merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti dan sereal (biji-bijian) yng
telah diperkaya. Jamur, asparagus, dan sayuran hijau merupakan sumber yang
paling baik.
Piridoksin (vitamin B6)

Fungsi

Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B 6
membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga
berperan dalam produksi sel darah merah.

Sumber

Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merukan sumber utama vitamin B 6.
Sumber yang lain adalah kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna
unggu.

Dampak Kekurangan Vitamin B6

Orang yang mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukan gejala saeperti


lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala selanjutnya gejala
kekurangan pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan sawan.
Dampak Kelebihan Vitamin B6

Dosis tinggi vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan


syaraf, yang kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini di mulai dengan
mati rasa pada kaki, selanjutnya perasaan hilang pada tangan dan mulutyang
mungkin menjadi mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan
berjalan, kelelahan dan sakit kepala.
Biotin ( Vitamin B8 )

Fungsi

Biotin berperan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan


protein.

Sumber

Biotin di temukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defesiensi tidak


terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan.

Dampak Kekurangan Biotin

Kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah sakit
yang menggunakan infuse. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti nafsu
makan, mual, de4presi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan biotin
diberikan kepada pasien untuk mencegah defisiensi.
Vitamin B12

Fungsi

Vitamin B12 berperan penting pda saat pembelahan sel yang berlangsung dengan
cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi
serat syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan
dalam aktifitas dan metabolism sel-sel tulang. Vitamin B 12 juga di butuhkan untuk
melepas folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.

Sumber Utama

Vitamin B12 hanya di temukan dalam daging hewan dan produk-produk hewani.
Orang yang hanya makan sayuran dapat melindungi diri sendiri melawan
defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur.
Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya.
Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua semua produk dari
hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai atau ragi yang

sudah ditumbuhkan dalam liungkungan yang kaya akan vitamin B12.

Dampak Kekurangan Vitamin B12

Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang

sebenarnya disebab oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat
berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya
adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang, yang menunjukan sintesis
DNA yang lambat. Kekurangan vitamin B12 juga dapat mempengaruhi system
syaraf, mendorong kelumpuhan, selain itu juga dapat menyebabkan hiper
sensitive pada kulit.

You might also like