Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Abdul Safiek Bachdar
0806355424
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah Kebudayaan Indonesia ini. Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dalam ujian tengah semester mata kuliah wajib
Kebudayaan Indonesia serta rasa keingintahuan kami terhadap kebudayaan Indonesia
khususnya musik Campursari.
Makalah ini berisi beberapa informasi tentang sejarah musik campursari, tokoh-tokoh
musik campursari, serta peranan campursari dalam kebudayan Indonesia yang mana kami
harapkan dapat memberikan informasi kepada para pembaca khususnya teman-teman mata
kuliah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Akhir kata, kami mengucapakan terima kasih kepada Sitowati (sastra Prancis 2008)
yang telah membantu dan menyemangati dalam pembuatan makalah ini. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
keaslian bangsa dan eksistensi bangsanya, seperti lagu Soleram dari Provinsi Riau yang
menunjukan karakteristik orang melayu walaupun dalam liriknya dimodifikasi dalam bahasa
Indonesia.
Pada dasarnya kesenian Indonesia terdiri atas kesenian tradisional dan kesenian
modern. Adanya kesenian modern ditengah-tengah kesenian tradisional dianggap dapat
menimbulakan gejala perubahan suatu kebudayaan menjadi kebudayaan baru. Perubahan
terebut dapat terjadi secara internal maupun eksternal dari kebudayaan tersebut. Ini sangatlah
jelas pada dunia musik Indonesia.
Musik tradisional adalah musik yang hidup dalam masyarakat secara turun temurun,
dipertahankan sebagai sarana hiburan. Namun tidak hanya sebagai saranya hiburan, biasanya
musik tardisonal juga digunakan dalam upacara-upacara adat, upacara kelahiran bahkan pada
upacara kematian. Ada tiga komponen yang saling mempengaruhi dalam musik tardisional
diantaranya seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya. Tidak hanya musik
tradisional yang berkembang di Indonesia, sejak modernisme pada awal abad 20 masuk ke
Indonesia, mulailah berkembang musik-musik modern di Indonesia, sehingga adanya variasi-
variasi dalam masyarakat dalam menikmati, menciptakan, dan melestarikan musik.
Kekayaan musik Indonesia semakin bertambah ketika munculnya musik campursari
sebagai musik campuran dari musik tradisional dan musik modern pada awal tahun 1960-an.
Musik campursari adalah suatu bentuk perubahan eksternal kebudayaan yang mana adanya
proses pencampuran kebudayaan-kebudayaan yang saling mempengaruhi satu sama lain dan
membentuk suatu kebudayaan baru. Hal ini memperlihatkan bahwa kebudayaan bersifat
majemuk dan berlapis-lapis yakni dapat berubah-ubah sesuai waktu, tempat bahkan wilayah
budayanya.
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut;
1) Memenuhi tugas mata kuliah wajib Kebudayaan Indonesia.
2) Ingin mengetahui sejarah dan tokoh-tok musik campursari.
3) Ingin mengetahui campursari sebagai genre musik baru merupakan pengrusak
atau salah satu pelestarian kebudayaan.
5
BAB II
6
PEMBAHASAN
5
http://www.lingkarstudy.com
7
2.2.1 Manthous
Manthous lahir di Desa Playen, Gunung Kidul pada tahun 1950. Ketika berusia 16 tahun,
Manthous memberanikan diri pergi ke Jakarta. Pilihan
utamanya adalah hidup ngamen, yang ia anggap mewakili
bakatnya. Namun, pada tahun 1969 dia bergabung dengan
orkes keroncong Bintang Jakarta pimpinan Budiman BJ.
Kemudian, pada tahun tahun 1976, Manthous yang juga
piawai bermain bas mendirikan grup band Bieb Blues
berciri funky rock bersama dengan Bieb anak Benyamin S.
Bieb Blues bertahan hingga tahun 1980.
Kemudian, Manthous bergabung dengan Idris Sardi,
dalam grup Gambang Kromong Benyamin S. Selain itu, sebelumnya ia pernah juga menjadi
pengiring Bing Slamet ketika tampil melawak dalam Grup Kwartet Jaya. Berbekal dari
pengalaman itu, tahun 1993 Manthous mendirikan sendiri Grup Musik Campursari ” Maju
Lancar ” Gunung Kidul. Dari ciptaan lagunya Anting-Anting, Getuk, Nyidam Sari, Gandrung
dan lainnya, mulai dari sinilah namanya dikenal.
2.2.2 Didi Kempot
Didi Kempot demikian panggilan akrabnya dari nama asli Didi
Prasetyo, yang lahir di Solo 31 Desember 1966 lulusan SMA.
Anak dari Ranto Eddy Gudel pelawak terkenal dari Solo adalah
seorang pengamen. Dari sinilah Didi yang juga sebagai saudara
dengan Mamiek Podang ini mencipta lagu seperti Terminal
Tirtonadi, Stasiun Balapan, Cucak Rowo, Tulung, Moblong-
Moblong dan lain-lainnya. Langgam jawa dan campursari Didi
tidak hanya terkenal didalam negerinya sendiri melainkan juga
sampai di Belanda dan Suriname. Dikalangan masayarakat jawa
dijuluki sebagai superstar, bahkan sewaktu Presiden Suriname ke Jakarta ia mendapat gelar
sebagai Penyanyi Jawa Teladan.
Album pertama Didi pertama muncul pada tahun 1999, di dalamnya terdapat lagu
Cidra dan Stasiun Balapan. Pada awalnya album Didi ini tidak mendapat respon dari
beberapa pihak pedagang kaset karena mengusung aliran campursari yang berbeda dengan
artis campursari yang terkenal sebelumnya, yakni Manthous. Dengan kata lain, albumnya
yang mampu beredar hanya sedikit, namun hal ini malah membawa peruntungan baik karena
album yang sedikit ini digemari oleh pasaran. Setelah itu, ia memutuskan untuk
8
memantapkan diri menggeluti aliran musik ini dan belakangan, Didi menjadi salah satu icon
dari musik campursari.
6
Skripsi Anggraini Margaretha “Ilokusioner....”
9
Kendati munculnya pro dan kontra terhadap kemurnian aliran musik ini, namun
semua pihak sepakat dan memahami bahwa campursari menghidupkan kembali musik-musik
tradisional di wilayah tanah jawa.7 Karena musik campursari ini merupakan sebuah musik
yang mampu mengusung suatu etnisitas dan patut diterima oleh masyarakat luas tanpa
menghapus identitas dari masyarakat pemilik musik itu sendiri. Bentuk musik enak didengar
dan dengan nuansa tradisi yang dibawa akhirnya musik ini diminati banyak orang dari
berbagai kalangan di Indonesia. Tak heran kalau selanjutnya muncul banyak kelompok musik
campursari di daerah-daerah.
Musik campur sari menjadi salah satu jenis musik komersial yang digemari oleh
masyarkat yang kebanyakan dari golongan sosial ekonoimi menengah ke bawah dan banyak
dijumpai dalam berbagai macam acara, seperti pesta pernikahan, promise wisata, perayaan
hari-hari bessar, dan lain-lain. Jenis-jenis lagu yang dinyanyikanpun bervariasi, sesuai
permintaan tamu, seperti langgam jawa, keroncong, pop, dangdut, bahkan juga terkadang
lagu berbahasa inggris.8
Zaman keemasan musik campursari terjadi mulai pertengahan tahun 1990-an sampai
awal tahun 2000-an. Campursari tidak lagi berwujud seperti campursari tahun 1960-an.
Masyarakat dapat memaknai sendiri ansambel campursari, grup organ tunggal yang
menyajikan lagu-lagu pentatonik sudah dapat dikatakan sebagai sebuah pertunjukan
campursari, demikian juga pemakaian keyboard dengan kendang. Campursari yang yang
mana sebuah genre musik baru yang menonjolkan percampuran antara musik tradisional dan
musik modern secara tampilan memberikan hal yang berbeda dalam pertunjukan tidak hanya
dalam variasi instrumen musik yang digunakan, akan tetapi ada perbedaan juga dalam
penggunaan kostum yang digunakan penyanyi maupun musisinya. Biasanya penyanyi
keroncong atau karawitan (swarawati atau sindhen) menggunakan busana kain Jawa menurut
ukuran seperlunya tetapi, berbeda dengan penyanyi campursari, mereka merasa harus
menambahkan aksesoris lain untuk mempercantik penampilan.
Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:
7
http://sukolaras.wordpress.com/2008/08/09/musik-campursari/
8
Google buku: Identitas dan Postkolonialitas di Indonesia. Hal 233.
10
Jadi musik campursari haruslah memilki ruh yakni nilai-nilai kearifan lokal yang tetap
melekat pada musik campursari (intrumen, kostum, dan lagu-lagunya). Akan tetapi, dalam
perkembangannya saat ini memang hanya beberapa musisi campursari yang tetap
mempertahankan ruh campursari. Sedangkan sebagian besar musisi campursari justru
mengabaikan ruh tersebut, sehingga yang muncul kemudian adalah penyimpangan dalam
berbagai pentas musik campursari yang membuat efek negatif terhadap musik campursari
Penggarapan karya dan penyajian campursari yang asal-asalan dan mengabaikan nilai-nilai
luhur justru akan menjerumuskan musik campursari ke jurang degradasi luhuran kesenian
tradisional.
BAB III
PENUTUP
11
3.1 Kesimpulan
Guna menarik kesimpulan tentang uraian sebelumnya mengenai campursari, perlu
diperhatikan kembali rumusan Ki Hajar Dewantara tentang kebudayaan Mengacu pada hal
tersebut, musik campursari masuk dalam ketegori kebudayaan nomor 2 (dua), yakni
melakukan perkawinan dan melahirkan bentuk baru.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ketika zaman berubah,
maka selera dan pola pikir masyarakat pun berubah. Musik tradisional tidak lagi sepenuhnya
menjadi hal yang digandrungi masyarakat yang semakin modern. masyarakat lagi
menggandrungi jenis musik yang ringan, menghibur, dan santai maka campursari menjadi
sangat booming. Modifikasi musik tradisional jawa dengan permainan musik modern dalam
musik campursari dapat dianggap sebagai suatu upaya untuk mempertahankan keberadaan
musik tradisional, bahkan menghidupkannya kembali di tengah ketenaran musik modern
seperti musik pop. Pembuktian bahwa adanya usaha pelestaraian kebudayaan tradisional
dalam campursari adalah masih dapat ditemukannya dan dinikmatinya unsur-unsur
kebudayaan jawa mulai dari segi instrumen musik yang digunakan, pemilihan lagu yang bisa
dicampursarikan, hingga penggunaan kostum yang dikenakan penyanyinya.
Daftar Pustaka
12
Sumber Buku
Alisjahbana, S. Takdir. Revolusi Masyarakat dan Kebudayaan Di Indonesia. Jakarta. Dian
Rakyat:1988.
Poespowardojo, Soerjanto. Strategi Kebudayaan suatu pendekatan filosofis. Jakarta. PT.Gramedia:
1989.
Sumber Internet
Budhiart, Joko. Campursari. http://www.krjogja.com/news/detail/5594/www.krjgogja.com yang
diakses pada tanggal 14 april 2010 pada pukul 19.12 WIB
Nurul, Asfiah. Pengertian Kebudayaan. http://nurulasfiah.staff.umm.ac.id/2010/03/13/pengertian-
kebudayaan/ yang diakses pada tanggal 14 april 2010 pada pukul 19.24 WIB
Padek. Musik Campur Sari, Kesenian Jawa yang Lestari di Perantau.
http://www.padangekspres.co.id/content/view/37120/104/ yang diakses pada tanggal 14 april
2010 pada pukul 19.32 WIB
------------, Campursari riwaytatmu dulu dan kini. http://kabarsoloraya.com/2009/08/20/campursari-
riwayatmu-dulu-dan-kini/ yang diakses pada tanggal 14 april 2010 pada pukul 19.43WIB
------------, Campursari identitas di dalam musik. http://id.shvoong.com/humanities/arts/1905136-
campursari-identitas-di-dalam-musik/ yang diakses pada tanggal 14 april 2010 pada pukul
19.52 WIB
-----------, Musik campursari. http://sukolaras.wordpress.com/2008/08/09/musik-campursari/ yang
diakses pada tanggal 14 april 2010 pada pukul 19.19WIB
-----------, http://www.lingkarstudy.com/utama/index.php?topic=127.0 yang diakses pada tanggal 14
april 2010 pada pukul 19.20 WIB
13