Professional Documents
Culture Documents
Berbagai bahan lain seperti emas, perak, timbal dan yang lainnya juga mulai
banyak dipakai oleh manusia seperti ditunjukkan pada gambar 1.8.
(a) (b)
Gambar 1.8 (a) topeng emas Mycenae, Yunani dan (b) dekorasi arsitektur di Istana
Rundāle, Pilsrundāle, Latvia.
Metals
Transition Metals
(a) (b)
(c) (d)
(g) (h)
Gambar 1.11 Berbagai jenis mineral; (a) aluminium (bauksit-Al2O3nH20), (b) timah putih
(kasiterit-SnO2), (c) emas, (d) timbal (galena-PbS), (e) besi (hematit-Fe2O3), (f) nikel
(nikelit-NiAs), (g) tembaga (malasit-Cu2CO3(OH)3), (h) perak (argentit-Ag2S).
Logam yang digunakan saat ini merupakan hasil dari suatu proses yang panjang.
Berbagai proses dilakukan untuk memisahkan logam yang diinginkan dari unsur-unsur
pengotornya. Rangkaian yang digunakan dalam menghasilkan suatu bahan atau material
disebut Siklus Material seperti ditunjukkan pada gambar 1.12. Siklus Material ini
menggambarkan perjalanan secara singkat bagaimana bahan atau material diperoleh,
diolah menjadi suatu komponen, dipakai dan apabila telah rusak dibuang atau didaur
ulang.
Pemurnian Pemaduan/
pencampuran
Penambangan Pengecoran
bahan galian
Daur Barang
ulang setengah jadi
Eksplorasi
Pembentukan
Pembuangan Pemakaian
Barang
rusak
Untuk menghasilkan logam yang diinginkan hingga menjadi suatu produk yang
bisa digunakan, dilakukan suatu proses yang disebut metalurgi ekstraktif. Metalurgi
ekstraktif atau ekstraksi logam merupakan suatu proses pemisahan logam dari
mineralnya. Mineral yang terkandung masih berbentuk senyawa oksida, sulfida dan
karbonat, misalnya SiO2 (kwarsa), CaCO3 (kalsit), ZnS (spalerit), CuFe2S (kalkopirit),
Fe2O3 (hematit), FeS2 (pirit), NiS (milerit), SnO2 (kalsileksit), dan lain-lain.
Setelah dihasilkan bijih logam yang diinginkan, dilanjutkan dengan proses
peleburan untuk dijadikan ingot murni (balokan logam) atau menambahkan unsur
tertentu. Kemudian dilanjutkan dengan proses pengecoran untuk dijadikan barang
setengah jadi dan dengan proses manufaktur lanjutan lainnya dibuat menjadi barang jadi
yang siap dipakai.
Barang jadi yang dipakai ini berbentuk komponen-komponen dengan dimensi dan
ukuran sesuai yang diinginkan dan terpasang dalam suatu sistem tertentu. Komponen-
komponen tersebut mempunyai umur pakai tertentu, sehingga dalam waktu tertentu akan
menjadi rusak. Kerusakan ini bisa terjadi karena akibat pemakaian ataupun karena
lingkungan. Komponen yang rusak biasanya ada yang dibuang atau dengan kata lain
kembali ke alam atau komponen yang rusak tersebut dapat diolah kembali menjadi bahan
mentah.
Ferrous Non-ferrous
Ductile CI
Low-carbon Medium-carbon High-carbon
White CI
Aluminum
Copper
Lead
Tin
Magnesium
Nickel
Titanium
Nobel elements
Logam besi diklasifikasikan menjadi dua, yaitu baja dan besi cor. Baja
didefinisikan sebagai paduan antara besi (Fe) dan unsur–unsur lainnya, dengan karbon
Proses Bayer
Alumina (Al2O3)
Proses Hall-Heroult
dengan elektrolisa panas
elektrolit: crolite (Na3AlFe6)
Aluminum (99,8%)
AA-XXXX
Angka pertama = paduan utama
Angka kedua = modifikasi paduan atau batas persentase pengotor.
Tabel 1.3 Kodifikasi paduan aluminium tempa dan cor berdasarkan kemampuan
dikeraskan atau tidak dapat dikeraskan.
Tabel 1.18 Komposisi kimia paduan timah putih untuk aplikasi bantalan.
Tabel 1.20 Komposisi kimia paduan seng untuk proses die casting.
1. Spesifikasi
Merupakan pernyataan bahwa suatu produk harus sesuai antara keperluan teknis dan
komersial. Contohnya baja paduan dan baja tahan karat untuk baut yang bekerja pada
operasi temperatur tinggi mengikuti ASTM A 193.
2. Metoda pengujian
Sekumpulan/seperangkat perintah atau cara-cara untuk mengidentifikasi, melakukan
pengukuran atau mengevaluasi sifat-sifat material. Contohnya pengujian impak untuk
material logam menggunakan ASTM E 23.
4. Kode
Sekumpulan standar atau seperangkat peraturan yang harus ditaati. Contohnya ASME
Boiler and Pressure Vessel Code, dimana didalamnya terdapat peraturan untuk proses
perlakuan panas setelah pengelasan dari bejana tekan yang berkaitan dengan jenis dan
ketebalan material.
Contoh-contoh standar:
ASTM A 193
SPECIFICATION
FOR ALLOY STEEL AND STAINLESS STEEL BOLTING MATERIAL FOR HIGH-
TEMPERATURE SERVICE
ASTM E 23
TEST METHOD
NOCTHED BAR IMPACT TESTING OF METALLIC MATERILAS
NACE RP-01-72
RECOMMENDED PRACTICE
SURFACE PREPARATION OF STEEL AND OTHER HARD MATERIALS
ASME
Boiler and Pressure Vessel Code
CODE
SECTION VIII, DIVISION 1, PARAGRAPH UCS-56
POST-WELD HEAT TREATMENT OF CARBON STEEL PRESSURE VESSELS