Professional Documents
Culture Documents
21 Juli 2009
UNIT 1
DASAR-DASAR PROSES
ELEKTROPLATING
I t e
B
F
Keterangan :
B = Berat zat yang terbentuk (gram)
I = Jumlah arus yang mengalir (Ampere)
t = Waktu (detik)
e = Berat ekivalen zat yang dibebaskan (berat atom suatu unsur dibagi
valensi unsur tersebut)
F = Jumlah arus yang diperlukan untuk membebaskan sejumlah gram
ekivalen suatu zat.
1 F = 96.500 Coloumb yaitu jumlah arus listrik yang diperlukan untuk
membebaskan 1 grek suatu zat.
Hukum Faraday sangat erat kaitannya dengan efisiensi arus yang terjadi
pada proses pelapisan secara listrik. Effisiensi arus adalah perbandingan berat
endapan yang terjadi dengan berat endapan secara teoritis dan dinyatakan
dalam persen (%).
Bila diatas dijelaskan bahwa tegangan/arus dalam proses lapis listrik
diinginkan dalam kondisi yang konstan, maksud dari pernyataan tersebut adalah
tegangan tidak akan berubah/terpengaruh oleh besar kecilnya Ampere.
V
I
R
CuSO4 ↔ Cu 2+ + SO42-
H2O ↔ H+ + OH-
Cu2+ + 2 e ↔ Cu↓
-
CuSO 4
Cu++ Cu++
Cu
Cu Cu++
+
H
+
++
Cu SO4- SO4-
H+ H 2O
Cu++
H + OH-
+
H +
H2 O2
- (Gas)
(Gas) OH
V. LARUTAN ELEKTROLIT
Telah diuraikan diatas bahwa suatu proses lapis listrik memerlukan larutan
elektrolit sebagai media proses berlangsung. Larutan elektrolit dapat dibuat dari
larutan asam, basa dan garam logam yang dapat membentuk muatan ion-ion
negatif dan ion-on negatif. Tiap jenis pelapisan, larutan elektrolitnya berbeda-bea
CuSO4 ↔ Cu 2+ + SO42-
H2O ↔ H+ + OH-
Oleh karena larutan elektrolit selalu mengandung garam dari logam yang
akan dilapis. Garam-garam tersebut sebaiknya dipilih yang mudah larut, tetapi
anionnya tidak mudah tereduksi.
Walau anion tidak ikut langsung dalam proses terbentuknya lapisan, tapi
jika menempel pada permukaan katoda akan menimbulkan gangguan bagi
terbentuknya microstructur lapisan.
Kemampuan/aktivitas dariion logam ditentukan oleh konsentrasi dri garam
logamnya, derajat disosiasi dan konsentrasi unsur-unsur lain yang ada didalam
larutan. Bila konsentrasi logamnya tidak mencukupi untuk diendapkan, akan
terjadi endapan/lapisan yang terbakar pada rapat arus yang relatip rendah. Selain
itu, larutan elektrolit harus mempunyai sifat-sifat seperti ”Covering power,
throwing power dan levelling ” yang baik.
Adanya ion klorida dalam larutan yang bersifat asam berfungsi :
- Mempercepat terkorosi/terkikisnya anoda atau mencegah pasipasi
anoda.
- Menaikkan koefisien difusi dari ion logamnya atau menaikkan batas
rapat arus (limiting current density).
Sedangkan larutan yang bersifat basa (alkali) yang banyak digunakan pada
proses lapis listrik adalah garam komplek cyanida, karena cyanid komplek
terekomposisi oleh asam.
Fungsi natrium hydroksida dan kalsium hydroksida pada larutan yang
brsifat basa adalah untu memperbaiki konduktivitas dan mencegah leberasi dari
asam hydrocyanat oleh karbon dioksida (CO2) yang masuk kedalam larutan dari
udara.
Beberapa bahan/zat kimia sengaja dimasukkan/ditambahkan kedalam
larutan elektrolit bertujuan untuk mendapatkan sifat-sifat lapisan tertentu. Sifat-
VI. ANODA
Pada proses pelapisan secara listrik, peranan anoda sangat penting dalam
menghasilkan kualitas lapisan. Pengaruh kemurnian/kebersihan anoda terhadap
elektrolit dan penentuan optimalisasi ukuran serta bentuk anoda perlu
dipikirkan/diperhatikan.
Dengan perhitungan/pertimbangan yang cermat dalam menentukan anoda
pada proses pelapisan dapat memberikan keuntungan yaitu meningkatkan
distribusi endapan, mengurangi kontaminasi laruitan, menurunkan biaya bahan
kimia yang dipakai, meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi timbulnya
masalah-masalah dalam proses pelapisan.
Adanya arus listrik yang mengalir melalui larutan elektrolit diantara kedua
elektroda, maka pada anoda akan terjadi pelepasan ion logam dan oksigen
(reduksi), selanjutnya ion logam tersebut dan gas hydrogen diendapkan pada
elerktroda katoda.
Peristiwa ini dikenal sebagai proses pelapisan dengan anoda terlarut
(soluble anoda), tetapi bila anoda tersebut hanya dipakai sebagai penghantar
arus saja (conductor of current), anoda ini disebut anoda tak larut (unsoluble
anoda). Dari anoda terlarut akan terbentuk ion logam sewaktu atom logam
dioksidasi dan melepaskan elektron-elektron yang sebanding dengan elektron-
elektron dari katoda. Ion logam direduksi kembali secara kontinyu dalam atom
logam, selanjutnya diendapkan pada katoda. Anoda tidak larut adalah paduan
dari bahan-bahan baja nickel, paduan timbal-tin, karbon, platina-titanium dan lain
sebaginya.
Anoda ini diutamakan selain sebagai penghantar yang baik juga tidak
mudah terkikis oleh larutan dengan atau tanpa aliran listrik. Tujuan dipakainya
anoda tidak larut adalah untuk:
- Mencegah terbentuknya logam yang berlebihan dalam larutan
Sedapat mungkin menggunakan anoda sesuai bentuk yang akan di lapis. Jarak
dan luas permukaan anoda di atur sedemikian rupa, sehingga dapat mengasilkan
lapisan yang seragam dan rata.
Rapat arus anoda usahakan dalam range yang dikehendaki agar mudah di
kendalikan. Anoda dan gantunganya dapat menyupley arus dengan sempurna
tanpa menimbulkan panas yang berlebihan.
Bentuk-bentuk anoda terdiri dari beberapa macam, ada yang berbentuk
balok,bulat,palet lempengan dan kubus, sedangkan ukiuran sesuai dengan
bentuk anoda tersebut.
Untuk bentuk bulat, kubus dan palet biasanya digunakan dengan memakai
keranjang yang berfungsi sebagai tempat penampung anoda.Bentuk=bentuk
anoda dapat dilihat pada gambar 4.
Dari fungsi air tersebut dapat ditentukan kualitas air yang dibutuhkan untuk
suatu proses.
Air ledeng/kota di pakai untuk proses pembilasan, pencucian, proses etsa
(etching) dan pendingin. Sedangkan air bebas mineral (aquadest DM) di pakai
khusus ubtuk pembuatan larutan, analisa larutan dan pembuatan larutan
penambah .
Air suling (aquadest) dengan ukuran spesifikasi konduktifitasnya tidak
melebihi dari 50 microhos, bisa di pakai pengganti aqua DM.
Pada proses pelapisan air yang digunakan harus berkualitas baik. Air
ledeng/kota yang masih mengandung anion dan kation, jika tercampur dengan
ion-ion dalam larutan akan menyebabkan turunya efisiensi endapan/lapisan.
Unsur-unsur yang tidak diinginkan dalam larutan adalah unsur kalsium dan
magnesium, karena mudah bereaksi dengan cadnium cyanid, cupper cyanid, siler
cyanid dan senyawa-senyawa lainya, sehingga akan mempercepat kejenuhan
larutan.
Umumnya unsur-unsur yang terdapat dalam air adalah kandungan dari
garam-garam seperti bicarbonat, sulfat, chlorid dan nitrat. Unsur-unsur garam
lokal alkali (sodium/potasium) tidak begitu mempengaruhi konsentrasi larutan
sewaktu operasi pelapisan berlangsung. Kecuali pada larutan lapis nikel. Karena
akan menaikan arus listrik (throwing power). Tetapi akan menghasilkan lapisan
lapisan yang getas (brittle).
Adanya logam-logam berat seperti besi dan mangan sebagai pengotor
menimbulkan cacat-cacat antara lainkekasaran ( roughness), porous, gores
(streakness), noda-noda hitam (staining), warna yang suram (iridensceat) atau
Untuk barang/benda kerja dari besi/baja cor yang maíz mengandung sisa-
sisa pasir dapat digunakan larutan campuran dari asam sulfat dan asam fluorid,
sebab larutan tersebut dapat berfungsi selain untuk menghilangkan oksida/serpih
juga dapat membersihkan sisa-sisa pasir yang menempel pada benda kerja.
9.4. pH Larutan:
pH di pakai untuk menentukan derajat keasaman suatu larutan elektrolit
dan dalam operasi lapis listrik, pH berarti juga pOH-. pH larutan dapat diatur
/diukur dengan alat ukur pH meter atau colorimeter.Tujuan menentukan derajat
keasaman ini adalah untuk melihat atau mengecek kemampuan dari larutan
dalam menghasilkan lapisan yang lebih baik. Umumnya untuk larutan yang
Sistim agitasi dapat dilakukan dengan cara disemprot udara atau dengan cara
sirkulasi larutan dengan menggunakan pompa ataupun secara mekanik dengan
menggunakan propeller.
Kurva hubungan antara efisiensi siklus pelapisan dengan ketebalan lapisan hasil
elektroplating Cu
•Jenis larutan non sianida dioperasikan dengan konsentrasi logam Cu yang relatif
lebih rendah yaitu antara 7.5-13.5 g/L.
•Kelebihan jenis larutan ini adalah tidak menghasilkan gas sianid (beracun),
pengolahan limbah lebih murah, dan hasil lapisan lebih stabil (karena tidak ada
dekomposisi sianid yang menghasilkan karbonat).
•Pada operasi dengan rapat arus antara 0.5-3.5 A/dm2, efisiensi katoda
mendekati 100%.
•Kurangnya pengadukan larutan dapat menghasilkan lapisan yang buram dan
terbakar pada arus antara1.5 to 2.0 A/dm2
•pH larutan jenis non sianida adalah antara 9-10, sehingga dapat digunakan
untuk Cu-plating strike ataupun akhir
•Tidak ada pengaturan awalterhadap pelapisan benda kerja sengc die cast dan
zincated aluminum
•Pada operasi dengan pH dibawah 9, akan menghasilkan lapisan yang lebih
mengkilap tetapi daya lekatnya relatif lebih rendah, dan pada pH diatas 10 dapat
menyebabkan lapisan buram
•Kontaminan pada jenis larutan non sianida lebih rendah. Perlakuan terhadap
kotoran pada larutan dilakukan dengan menggunakan hidrogen peroksida dan
karbon aktif
Pengotor.
Menyebabkan kasarnya lapisan Cu yang dihasilkan, antara lain dari:
benda kerja selesai proses cleaner sehingga membentuk silikat pada
larutan
anoda yang terkorosi
pengotor sulfida dari bendakerja yang larut
material organik yang terbawa dan tidak larut dalam air
karbonat yang terbawa dan tidak larut dalam air
oli
partikel halus ataupun debu
Grafik ketebalan dan berat lapisan tembaga terhadap luas yang dilapis
Beberapa masalah yang mungkin timbul dalam pelapisan Nikel adalah sebagai
berikut :
Jenis Larutan:
Pelapisan seng komersial, dapat menggunakan sistem larutan yang cukup
berbeda, yaitu:
• larutan sianida
• larutan alkalin non sianida
• dan larutan asamklorid.
Table 2 Komposisi & parameter proses dari larutan seng alkaline noncyanide
Effisiensi Arus
Pada proses pelapisan dengan larutan seng sianida sistim barrel, effisiensi
arusnya bervariasi antara 75 dan 93%, tergantung pada temperatur dan
kerapatan arus. Pada sistim rak efisiensi arusnya akan sangat bervariasi pada
kerapatan arus yang relatif tinggi, terutama di atas 3 A/dm2 (30 A/ft2 ). Pengaruh
adari konsentrasi logam seng, hidroksida sodium, dan perbandingan
cyanideseng terhadap efisiensi adalah diperlihatkan pada Gambar. 3. Umumnya,
effisiensi kira-kira 90% pada 2.5 /dm2 (25 A/ft2 ) 50% pada 5 A/dm2 (50 A/ft2 ).
Peningkatan efisiensi dapat diperoleh dengan menggunakan Larutan
dengan konsentrasi sianida yang lebih tinggi; tetapi, hal ini dapat menyebabkan
rendahnya throwing power dari larutan, konsumsi brightener lebih tinggi, biaya
operasional lebih tinggi, dan berbagai kesulitan pemeliharaan larutan.
Larutan Asam
Larutan seng asam berbasis pada seng klorid yang saat ini 40 sampai
50% dipergunakan di seluruh dunia. Komposisi dan parameter proses dari larutan
seng Asam ditunjukkan pada tabel 5. keuntungan dari jenis larutan ini adalah:
Merupakan satu-satunya larutan seng yang memiliki kemampuan untuk
menghasilkan lapisan dengan tingkat kecerahan cukup baik dan paling brilian.
Dapat diterapkan pada jenis bahan besi cor, besi malleable, dan komponen yang
di-carbonitrided, yang akan cukup sulit atau mustahil dilakukan dengan
menggunakan larutan alkalin.
Mempunyai konduktivitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan larutan
alkalin, sehingga lebih effisien.
Efisiensi larutan mencapai 95 sampai 98%, secara normal jauh lebih tinggi
dibandingkan larutan sianida atau proses alkalin, terutama pada kerapatan
arus yang lebih tinggi, seperti diperlihatkan pada Gambar. 5.
Sejumlah larutan seng berbasis seng sulfate dan seng fluoborate banyak
digunakan terutama untuk proses pelapisan seng produksi tinggi, pelapisan
kontinyu dari kawat dan batang. Tabel 6 memperlihatkan komposisi dan kondisi
operasi dari beberapa larutan seng fluoborate dan sulfate.
Parameter :
Pengadukkan (agitasi), direkomendasikan dalam pemakaian larutan asam klorid
untuk
mencapai kerapatan arus operasi yang praktis. Sirkulasi larutan,
direkomendasikan dalam proses pelapisan sistim barrel. Pada sistim rak,
sirkulasi larutan biasanya terpenuhi oleh adanya filter. Pengadukkan ini dapat
dilakukan melalui tiupan udara.
Effisiensi Arus Katoda. Larutan seng asam klorid menghasilkan efisiensi arus
katode yang tinggi seperti diperlihatkan pada Gambar. 5, efisiensi arus katode
rata-rata untuk larutan ini adalah kira-kira 95 sampai 98%. Tidak ada larutan seng
lainnya yang benar-benar berefisiensi tinggi pada kerapatan arus tinggi yang
dapat meningkatkan produktivitas 15 sampai 50%, di atas itu dapat diperoleh
dengan larutan sianida. Dalam sistim barrel, beban arus bisa berlipat ganda.
Pengontrolan pH pada larutan seng asam biasanya dimonitor sehari-hari.
Metoda Elektrometris adalah dengan menggunakan kertas pengujian. pH
diturunkan dengan penambahan larutan asam hidroklorik; ketika memerlukan, pH
ditingkatkan dengan penambahan kalium atau ammonium hidroksida.
Pencemaran larutan oleh unsur besi adalah suatu masalah umum pada
larutan seng asam klorid. Pencemaran oleh besi biasanya tampak sebagai
endapan gelap pada lapisan dengan kerapatan arus tinggi; di/dalam sistim barrel
akan tampak sebagai bintik hitam pada lapisan.
Penghilangan pengotor besi dalam larutan asam klorid dilakukan dengan
cara mengoksidasi besi dengan menambahkan hidrogen peroksida pada larutan,
biasanya kira-kira 10 mL (0.34 fl oz) . 30% peroksida hidrogen harus digunakan
untuk setiap 100 L (26.4 gal.) dari larutan. Penurunan konsentrasi peroksida
adalah dengan penambahan 4 sampai 5 air. Kalium permanganat dapat
digunakan sebagai pengganti peroksida. Endapan besi hidroksida disaring
dengan menggunaka filter 15 mikron (0.6 mil) atau filter yang lebih kecil lagi.
Tabel 9 Applikasi dari plating seng pada ketebalan 7 sampai 13 mikron (0.3
sampai 0.5 mil)
Sumber
V Listrik
A
(+) (-)
Aluminium
Pb
Elektrolit
Hard Anodizing
Conventional anodizing
7075
2014
2024
Anodic film
wt
50 0F (10 0C)
70 0F (21 0C)
Anodizing time
2. Anodizing.
Pada proses ini jenis dan jumlah bak (tangki) yang digunakan adalah
sebagai berikut :
- Degreasing Tank : 1 buah
- Water Rinse Tank : 12 buah
- Etching Tank : 1 buah
- Desmuting Tank : 1 buah
- Anodizing Tank : 3 buah
- Colouring Tank : 1 buah
- Sealing Tank : 3 buah
Pencucian
Coastic Etch
Pencucian
Desmuting
Pencucian
Anodizing
Pencucian
Colouring
Pencucian
Sealing
Produk
3. Unracking.
Unracking adalah proses melepaskan batang-batang profil Aluminium
yang telah dianodizing dari rak penggantung.