Professional Documents
Culture Documents
1 sel 1 koloni
Teknik ini merupakan prosedur rutin untuk isolasi bakteri &
menggunakan peralatan yang sederhana
Kelemahan : hanya sejumlah kecil contoh yang dapat digunakan/
disebarkan pada media
Dua sel dapat bergabung manjadi membentuk satu koloni
Contoh : bakteri yang menghasilkan lendir & yang tidak
pencegahan dengan menambahkan deterjen
Sampel +/- 1 g)
1 loop ....
A . .. .. . A
Agar cair
Diperiksa
....
. .. .. . B
B
Pengenceran
Koloni terisolasi
Suspensi Penuangan
Bakteri
Dibiarkan mengeras
....
. .. .. . C
C
Inkubasi
Media Selektif :
- Media dg NaCl 7,5 % unt mengisolasi Staphylococcus dari faeces
- Media BGLBB (brilliant green lactose bile broth) : Salmonellae
Media Diferensial :
- Media agar EMB (eosin-methylene blue agar) terbentuk koloni
berbeda & mudah dikenali
E. coli : hijau kehitaman/hijau metalik
Aerobacter aerogenes : tengah ungu tua/coklat, tepi ungu muda
3. Kultur Yang Diperkaya
1 2 3 4
(+) (-)
Verifikasi
4. Teknik Pengenceran Berseri (Serial-dilution)
Nomenklatur :
penamaan satuan-satuan yang dicirikan dan dibatasi oleh klasifikasi
Identifikasi :
penggunaan kriteria yang ditetapkan untuk klasifikasi dan nomenklatur
untuk mengidentifikasi mikroba dengan membandingkan dengan ciri-
ciri/ karakteristik yang ada
Menggunakan kunci-kunci yang sesuai
Contoh : Bakteri : Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology
Menggunakan kombinasi biner Latin, misalnya Rhizopus oryzae
Contoh identifikasi bakteri :
- tidak terdapat bakteroklorofil
- sel tidak berbentuk filamen
- Gram positif
- berbentuk batang
- menghasilkan endospora
- Katalase positif
- Aerobik
- Nitrit negatif
- VP (Voges Proskauer) negatif
Bacillus megaterium
Identifikasi Kapang :
a.l. berdasarkan spora dan miselium
Identifikasi khamir :
a.l. berdasarkan spora & kemampuan memfermentasi gula sebagai
sumber karbon
IDENTIFIKASI
Setelah diperoleh kultur murni, dilakukan identifikasi
1. Morfologis
Pengamatan ukuran, bentuk dan susunan sel, adanya flagela,
kapsul atau spora dengan bantuan mikroskop, baik dengan
pewarnaan maupun tidak
2. Nutrisional
Penentuan senyawa kimia dan kondisi fisik khusus (suhu, cahaya,
gas) yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroba
3. Kultural
Penentuan tampilan pertumbuhan pada berbagai macam media,
baik cair maupun padat (bentuk koloni, permukaan koloni, tepi
koloni, warna dll)
4. Metabolik
Identifikasi & pengukuran perubahan kimiawi yang dilakukan
mikroba ( kemampuan mikroba untuk mengubah karbohidrat
menjadi asam organik; gula menjadi asam dan gas dll)
Contoh : E. coli dapat memfermentasi laktosa, sedangkan
Salmonella typhi tidak dapat
5. Susunan Kimiawi
Penentuan susunan kimiawi berbagai komponen sel (dinding sel,
nukleus, membran dll)
6. Susunan antigen
Penelaahan sifat antigen – antibodi yang khas
* Antigen : substansi (sel mikroba) yang menstimulasi produksi
antibodi saat diinjeksikan ke hewan
7. Patogenik
Penentuan potensi suatu mikroba untuk menimbulkan penyakit
8. Genetik
Kajian berdasarkan untaian DNA mikroba menggunakan DNA Probe
Contoh 1. Karakteristik Morfologis
Aspergillus E. coli
Streptomyces Penicillium
Contoh 3. Karakteristik Kultural
Tampilan pertumbuhan pada media padat
(bentuk koloni, tepi koloni, permukaan koloni dll)
Sel Bakteri
PEMELIHARAAN & PENGAWETAN KULTUR MURNI
- Keuntungan :
* Tahan lama
* Kemungkinan perubahan kecil
* Wadah penyimpanan kecil
Freeze Dryer
4. Penyimpanan pada Suhu Sangat Rendah
- Menggunakan nitrogen cair (sekitar -1760C)
- Sel dibekukan dengan diberi pelindung (gliserol atau dimetil
sulfoksida)
- Contoh beku disimpan dalam lemari pendingin nitrogen cair
- Cocok untuk kapang
- Kelebihan : hampir sama dgn liofilisasi & kultur yg tidak dapat
diawetkan dengan liofilisasi, dapat dengan cara ini