You are on page 1of 8

BAB I PENDAHULUAN

Proses globalisasi merupakan keharusan sejarah yang tidak mungkin di


hindari lagi.Proses ini berdampak pada dunia pendidikan di Indonesia. Pada
dasarnya hakekat pendidikan adalah suatu proses menumbuhkembangkan
eksistensi peserta didik yang memasyarakat, membudaya dalam tata kehidupan
yang berdimensi lokal, nasional dan global. Pendidikan bertujuan untuk
menjadikan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, manusia yang beriman dan bertaqwa,manusia yang
berakal dan bernalar tinggi dan manusia yang berbudaya. Sehubungan dengan hal
tersebut maka dalam rangka globalisasi dan otonomi daerah, program pendidikan
harus mampu memberikan bekal bagi peserta didik agar menjadi manusia yang
tangguh sehingga mampu survive dan mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan zaman.
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dalam upaya membantu
meletakkan dasar perkembangan semua aspek tumbuh kembang bagi anak usia 0-
8 tahun. Usia dini merupakan masa peka untuk menerima ransangan dan sangat
menentukan bagi tumbuh kembang anak pada masa selanjutnya. Bagi anak yang
memperoleh pendidikan usia dini diharapkan mereka akan dapat mengembangkan
seluruh aspek tugas perkembangan sehingga siap untuk menghadapi pendidikan
berikutnya secara lebih baik.
Menurut Carnegie Ask Force (1994) menyebutkan perlunya pendidikan
usia dini sebagai berikut:
A. Perkembangan otak anak sebelum usia satu tahun lebih cepat dan ekstensif dari
yang diketahui sebalumnya.
B.Perkembangan otak sangat di pengaruhi oleh lingkungan dari yang diketahui
sebelumnya.
C.Pengaruh lingkungan awal pada perkembangan otak berdampak lama (awet).
D.Lingkungan tidak saja menyebabkan penambahan jumlah sel otak dan
penambahan jumlah hubungan antara sel tetapi juga cara bagaimana hubungan
antar sel otak tersebut terjadi.
E.Stress pada usia dini dapat merusakkan secara permanen fungsi otak anak,cara
belajarnya dan memorinya.
BAB II

A. PENTINGNYA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


Disebutkan secara tegasdalam Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003
bahwa pendidikan akan dimulai sejak usia dini, jadi bukan lagi setelah
berusia sekolah. Lebih lanjut disebutkan dalam undang-undanga tersebut
(Bab I, pasal 1, butir 14) bahwa pendidikan anak usia dini merupakan upaya
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Berbagai upaya pelayanan pendidikan bagi anak usia dini telah
dilakukan, namun pada kenyataannya belum semua anak usia dini
memperoleh layanan pendidikan. Kondisi ini antara lain disebabkan belum
semua orang tua, keluarga dan masyarakat memahami pentingnya pendidikan
bagi anak usia dini. Disamping itu jumlah lembaga yang memberikan layanan
pendidikan tersebut masih terbatas.
Menyadari kondisi tersebut, pemerintah mengajak seluruh lapisan
masyarakat, lembaga, organisasi dan pihak-pihak yang terkait untuk
berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan dan pembinaan anak usia dini.
Salah satu upaya yang perlu ditempuh dalam rangka meningkatkan partisipasi
dan peran serta masyarakat adalah melalui kegiatan sosialisasi. Kegiatan ini
idealnya dilakukan bukan hanya sekedar mengimformasikan pentingnya
program layanan pendidikan anak usia dini, akan tetapi juga perlu diarahkan
agar masyarakat mampu menyelenggarakan pendidikan ini dengan tepat dan
benar, serta mendukung peningkatan akses dan mutu layanan pendidikan
anak usia dini.
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu proses pembinaan
tumbuh kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh, yang
mencakup aspek fisik, dan non fisik, dengan memberikan ransangan bagi
perkembangan jasmani, rohani ( moral dan spritual), motorik, akal-fikiran,
emosional, dan sosial yang tepat dan benar agar anak dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal. Upaya yang dilakukan mencakup stimulasi
intelektua, pemeliharaan kesehatan, pemberian nutrisi, dan penyediaan
kesempatan-kesempatan yang luas untuk mengeksplorasi dan belajar secara
aktif.
“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua
orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi”
(HR.Bukhori)
Usia dini, nol samapi enam tahun, bahkan ada yang menyakini samapi
delapan tahun, adalah usia paling produktif untuk belajat, dan usia ini disebut
masa keemasan atau the Golden Age.
Awal-awal tahun kehidupan anak merupakan pondasi pembentukan
kepribadian, kecerdasan dan kreativitas seseorang. Maka sebaiknya setiap
orang tua betul-betul menjadikan pendidikan anak usia dini prioritas utama.
Jika diniati dengan benar, perhatian waktu, tenaga dan biaya yang dicurahkan
untuk anak-anak akan menjadi investasi dunia akhirat. Niat, do’a,
pengasuhan, kesehatan, stimulasi, gizi dan gen adalah pilar-pilar
pembentukan kecerdasan seseorang. “Golden age needs golden service”. Usia
emas membutuhkan layanan emas, waktu istimewa membutuhkan perhatian
istimewa. Mari kita sejak dini.tanamkan AL-Qur’an di hati anak-anak

B. PAUD BERBASIS AL-QUR’AN


“ Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) di dalam dada dan petunjuk
serta rahmat bagi orang-orang yang beriman “ ( QS.Yunus [ 10 ] : 57 )
Surat Yunus ayat 57 tersebut di atas memberi informasi kepada kita bahwa
AL-Qur’an adalah bahan ajar terbaik dan paling sempurna. Khususnya anak-anak
muslim hendaknya mendapatkan pendidikan AL-Qur’an dari lembaga pendidikan
anak usia dini yang mengutamakan pendidikan AL-Qur’an.
PAUD Berbasis AL-Qur’an adalah penyelenggaraannya berdasarkan AL-
Qur’an guna menanamkan nilai-nilai kitab Suci AL-Qur’an kepada anak usia 0 –
6 tahun, di usia ini anak-anak sangat produktif untuk belajar.
Dasar hukum penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (PAUD) :
1. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum pendidikan dasar
2. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur formal, non formal,
dan informal.
Agar pendidikan AL-Qur’an di PAUD,baik di jalur formal, nonformal dan
informal, dapat berjalan efektif,maka dibutuhkan komitmen bersama antara
orangtua, guru, dan pengurus lembaga pendidikan yang bersangkutan. Semua
unsur ini diharapkan dapat memahami betul kegiata, visi, misi,dan tujuan mulia
yang telah dicanangkan.
Pelaksanaan pendidikan anak usia dini berbasis AL-Qur’an, bisa
menyenangkan, mensalehkan dan mencerdaskan. Maka diperlukan
penyeleggaraan yang terencana, terpadu, dan berkesinambungan, dan menjadi
salah satu penentu keberhasilan PAUD tersebut.

C. PAUD KELUARGA BERBASIS AL-QUR’AN


PAUD Keluarga Berbasis AL-Qur’an atau PAUD Informal Berbasi AL-
Qur’an adalah pelaksanaannya oleh keluarga dengan bahan ajar utama Kitab
Suci AL-Qur’an.
Mengapa Kita Menyelenggarakan PAUD Keluarga Berbasis AL-
Qur’an, yaitu :
a. Agar keluarga kita dicintai Allah
b. Agar rumah kita mendapat cahaya AL-Qur’an
c. Agar kita mendapatkan berkah melimpah
d. Agar anak-anak menjadi generasi unggul menurut Allah
e. Agar kita mendapat mahkota Surga
f. Agar keluarga kita terhindar dari Api Neraka
g. Agar pondasi aqidah anak-anak kuat
Mengapa Materi Utamanya AL-Qur’an, yaitu :
a. Al-Qur’an merupakan pelajaran terbaik dan paling sempurna
b. Mendapatkan pendidikan AL-Qur’an adalah hak setiap anak
c. Al-Qur’an adalah jamuan paling lezat
d. AL-Qur’an adalah pedoman hidup yang paling dijamin kebenarannya
e. Membaca AL-Qur’an merupakan salah satu bentuk ibadah terbaik
Kapan Kita Melaksanakan PAUD AL-Qur’an, yaitu :
Kita bisa melaksanakan kapan saja, sesering mungkin sepanjang anak
mau dan kita siap.Meskipun demikian, orangtua dan anak membuat jadwal
sebagai pedoman pelaksanaan menstimulasi dalam kegiatan sehari-hari. Yaitu
tiga kali sehari semalam,sesudah, sesudah, dan menyelang tidur malam.
Pelaksanaan PAUD berbasis alquran ini tidak hanya dilakukan sesudah
anak lahir, melainkan juga sejak anak masih dalam kandungan. Adapun
penerapannya dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain:
1. Metode Doa
2. Metode Ibadah
3. Metode Membaca dan Menghafal
4. Metode Zikir
5. Metode Instruksi
6. Metode Dialog
7. Metode Aktivitas Bersama
8. Metode Bermain dan Bernyanyi
9. Metode Kondusif Alamiyah
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar
menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya
manusia.Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum pendidikan
dasar.Pendidikan anak usia dini dapat di selenggarakan melalui tiga jalur
yaitu:formal,non formal,dan informal.
PAUD bernasis Al-qur’an adalah pendidikan anak usia dini yang
diselenggarakn berdasarkan Al-qur’an.PAUD ini didirikan terutama untuk
menanamkan nilai-nilai kitab suci Al-qur’an kepada anak usia 0-6 tahun.
Untuk membangun keluarga sakinah,mawahdah wa rohmah yang di ridhoi
Allah.Salah satu diantara ciri-ciri keluarga yang dicintai Allah adalah anggota
keluarga itu selalu membaca Kitab Suci Al-Qur’an.

B. Saran
PAUD di laksanakan dengan tujuan untuk membentuk anak indonesia
yang berkualitas,dimana anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan
tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam
memasuki pendidikan dasar serta mengaruhi kehidupan di masa
dewasanya.Mengingat awal-awal tahun kehidupan anak merupakan pondasi
pembentuk kepribadian,kecerdasan dan kreativitas seseorang,maka sebaiknya
setiap orang tua betul-betul menjadikan pendidikan anak usia dini prioritas
utama.Jika di niati dengan benar,perhatikan waktu,tenaga dan biaya yang
dicurahkan untuk anak-anak akan menjadi investasi dunia akhirat.Pendidikan
anak usia dini penting sekali.

You might also like