Professional Documents
Culture Documents
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui berbagai jenis bentuk dan
fungsi berbagai alat dan mesin pertanian, mulai dari kegiatan penanaman hingga
panen.
B. HASIL
1. Alat Pertanian Tradisional
a. Cangkul
Fungsi : untuk menggarap lahan, yaitu untuk mencangkul tanah, menggali
tanah, meratakan tanah, menghancurkan tanah, dan membersihkan rumput
Cangkul terbuat dari besi atau baja, bemata tajam, bergagang kayu yang agak panjang
Prinsip kerja : pegang gagang cangkul menggunakan kedua tangan, psastikan posisi
badan benar – benar memenuhi syarat pemakaian cangkul, badan agak membungkuk
sedukit dan cenderung turun kebawah, turunkan cangkul ketanah yang akan
diinginkan, seterusnya kegiatan tersebut dilakukan sampai tanah tersebut mencapai
yang diinginkan, dan juda cangkul sangat dibutuhkan untuk membalik serta
memecah dan membelah tanah, mengerjakan petak – petak yang sempit yang tidak
mungkin dapat dibajak, mengerjakan tanah yang banyak batu – batu besar dan
tunggul – tunggul yang masih ketinggalan , serta sudut – sudut petakan yang tak
dapat dilalui bajak, menguraikan menggemburkan tanah, membumbun , menyiang,
membuat saluran, melubang tanah , dan memperbaiki pematang.
b. Arit
Prinsip kerja : pegang gagang arit dengan menggunakan tangan kanan, pastikan arit
tersebut benar – benar kuat agar tidak lepas saat digunakan, arahkan mata arit pada
tanaman atau tumbuhan yang akan di potong, pastikan juga pada pemotongan
tanaman atau tumbuhan tersebut tepat pada pangkalnya.
c. Parang
Fungsi : berguna sekali untuk memotong kayu-kayu yang berukuran kecil,
menebang bambu dll.
Parang atau golok terbuat dari besi atau baja bergagang pendek, terbuat dari kayu
atau ada juga yang terbuat dari besi menyatu pada pangkalnya
Prinsip kerja : pegang gagang parang dengan erat, supaya tidak terlepas dari
tangan, arahkan mata parang pada objek yang akan di potong.
d. Kampak
Prinsip kerja : pegang gagang kampak dengan erat menggunakan tangan kanan,
supaya tidak terlepas dari tangan. Arahkan kampak pada objek yang akan dipotong.
e. Ani – ani
Fungsi : memotong padi yang telah mencapai masa panen.
Prinsip kerja : pegang ani – ani dengan menggunakan tangaan kanan, pastikan sela
pegangan ani – ani tersebut benar – benar erat. Arahkan ani – ani tersebut pada padi
yang akan dipotong.
f. Centok tanah
Fungsi : digunakan sebagai perata tanah dan pencongkel tanah pada sebuah
kebun. Terdapat 2 jenis bahan, yaitu yang terbuat dari plat besi dan yang terbuat dari
plat baja. Pegangan terbuat dari kayu.
Prinsip kerja : pegang gagang centok tanah dengan erat, menggunakan tangan
kanan, arahkan centok tersebut ke tanah yang akan di ratakan ataupun mencongkel
tanah.
g. Garu
Prinsip kerja : pegang gagang garu dengan erat menggunakan kedua tangan,
arahkan garu tersebut ke tanah yang akan diratakan ataupun membentuk tanah itu
menjadi halus.
h. Bajak
Prinsip kerja : pegang gagang bajak dengan erat menggunakan kedua tangan, arah
bajak tersebut ke tempat tanah yang akan dibalik, dengan cara mendorong bajak
tersebut ke tempat yang akan dibajak.
i. Garu sampah mata 6
Prinsip kerja : pegang gagang garu mata 6 tersebut dengan erat menggunakan
tangan, lalu arahkan pada kotoran atau sampah dan daunan yang akan dibersihakan
ataupun diambil.
j. Gebotan
Fungsi : alat yang bahannya terbuat dari kayu yang terkadang dicampur
dibeberapa bagian dengan bambu, merupakan alat untuk memisahkan padi atau
gabah dari tangkai yang sudah diarit tersebut. Aktivitas menggunakan alat Gebotan
ini disebut ngagebot.
Prinsip kerja : gebotan ditaruh ditempat yang disesuaikan, lalu alat ini terdapat
beberapa ronggga – rongga untuk turunnya padi dari hasil pembantingan padi yang
kita lakukan.
Fungsi : untuk meletakkan benih yang akan ditanam pada kedalaman dan
jumlah tertentu dengan keseragaman yang relatif tinggi. Sebagian besar alat penanam
dilengkapi dengan alat penutup tanah.
Prinsip kerja : masukan benih yang diinginkan di dalam tempat seeder, lalu gerakan
seeder tersebut di tempat yang akan di tanam, dan hasil dari pemberian lobang dari
seeder tersebut maka benih akan masuk dengan sendirinya di dalam lobang tersebut,
dan seeder juga akan sendirinya menutup lobang yang telah di masukan benih
tersebut.
b. Bajak piring
Prinsip kerja : Ketika tanah diiris oleh piringan yang berpinggir tajam, irisan tanah
tersebut akan terbawa oleh putaran piringan karena adanya sudut disk dan sudut tilt.
Oleh karena piringan yang cekung, maka irisan tersebut jatuh dan berbalik.
c. Trealer
Prinsip kerja : setelah hasil pertanian di dapatkan, maka semua hasil tersebut di
masukan ke dalam trealer untuk mengangkut hasil yang telah di dapatkan dan juga
untuk mempercepat waktu pengangkutan.
d. Kubota
Fungsi : mempunyai kapasitas kerja untuk mengolah tanah. Dalam mengolah
tanah mesin Kubota tergantung pada jumlah bajaknya, biasanya berjumlah 4 buah
dan digunakan untuk mengukur lebar.
Prinsip kerja : yaitu bajak melempar tanah ke kanan, dan garu melempar tanah ke
kiri sehingga tanah yang digarap tersebut hancur
e. Air sprayer
Prinsip kerja : ketika handle ditarik maka foot klep akan membuat tekanan ke pump
plunger sehingga akan bergerak naik turun lalu mendorong cairan yang ada didalam
keluar melalui selang untuk memudahkan cairan keluar dibatasi oleh tutup klep agar
cairan keluar dengan lancar.
f. Sungrai penyangrai
Fungsi : membuat bahan hasil pertanian, misalnya kopi, yaitu kopi tersebut
bisa dihaluskan dan di konsumsi masyarakat.
Prinsip kerja : produk dipanaskan dengan suhu terkontrol otomatis, sambil diputar,
sehingga pemanasan bisa merata dan terkontrol
Prinsip kerja : Ketika biji-bijian dimasukkan, udara panas dari pemanas akan
dialirkan oleh aliran udara yang berasal dari kipas kemudian akan masuk melalui
plenum chamber yaitu ruangan akumulasi panas. Oleh karena udara panas masuk
kedalam plenum chamber dan mengenai biji-bijian lalu hasilnya keluar uap air
sebagai proses pengupasan.
h. Hand traktor
Prinsip kerja : masukan sejumlah bahan kedalam mixer yang akan dibuat untuk
pakan ternak, lalu mixer tersebut akan bekerja dengan sendirinya menggiling bahan
pakan ternak tersebut
j. Polisher
Prinsip kerja : pastikan polisher hidup lalu masukan gabah yang telah di dapat,
kedalam polisher. Lalu polisher akan bekerja dengan sendirinya untuk mengubah
gabah tersebut menjadi beras yang diinginkan dan meninggalkan sekam.
C. Pembahasan
Pertanian modern yang bertumpu pada pasokan eketernal berupa bahan-bahan kimia
buatan (pupuk dan pestisida), menimbulkan kekhawatiran berupa pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup, sedangkan pertanian tradisional yang bertumpu pada
pasokan internal tanpa pasokan eksternal menimbulkan kekhawatiran berupa
rendahnya tingkat produksi pertanian, jauh di bawah kebutuhan manusia. Kedua hal
ini yang dilematis dan hal ini telah membawa manusia kepada pemikiran untuk tetap
mempertahankan penggunaan masukan dari luar sistem pertanian itu, namun tidak
mebahayakan kehidupan manusia dan lingkungannya (Mugnisjah, 2001). Pertanian
modern dikhawatirkan memberikan dampak pencemaran sehingga membahayakan
kelestarian lingkungan, hal ini dipandang sebagai suatu krisis pertanian modern.
Sebagai alternatif penanggulangan krisis pertanian modern adalah penerapan
pertanian organik. Kegunaan budidaya organik menurut Sutanto (2002) adalah
meniadakan atau membatasi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh
budidaya kimiawi. Pemanfaatan pupuk organik mempunyai keunggulan nyata
dibanding dengan pupuk kimia. Pupuk organik dengan sendirinya merupakan
keluaran setiap budidaya pertanian, sehingga merupakan sumber unsur hara makro
dan mikro yang dapat dikatakan cuma-cuma. Pupuk organik berdaya amliorasi ganda
dengan bermacam-macam proses yang saling mendukung, bekerja menyuburkan
tanah dan sekaligus menkonservasikan dan menyehatkan ekosistem tanah serta
menghindarkan kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan. Dengan demikian
penerapan sistem pertanian organik pada gilirannya akan menciptakan pertanian
yang berkelanjutan..
Dunia pertanian modern adalah dunia mitos keberhasilan modernitas. Keberhasilan
diukur dari berapa banyaknya hasil panen yang dihasilkan. Semakin banyak, semakin
dianggap maju. Di Indonesia, penggunaan pupuk dan pestisida kimia merupakan
bagian dari Revolusi Hijau, sebuah proyek ambisius Orde Baru untuk memacu hasil
produksi pertanian dengan menggunakan teknologi modern, yang dimulai sejak
tahun 1970-an.
Gebrakan revolusi hijau di Indonesia memang terlihat pada dekade 1980-an. Saat itu,
pemerintah mengkomando penanaman padi, pemaksaan pemakaian bibit impor,
pupuk kimia, pestisida, dan lain-lainnya.Hasilnya, Indonesia sempat menikmati
swasembada beras. Namun pada dekade 1990-an, petani mulai kelimpungan
menghadapi serangan hama, kesuburan tanah merosot, ketergantungan pemakaian
pupuk yang semakin meningkat dan pestisida tidak manjur lagi, dan harga gabah
dikontrol pemerintah. Revolusi Hijau bahkan telah mengubah secara drastis hakekat
petani. Dalam sejarah peradaban manusia, petani bekerja mengembangkan budaya
tanam dengan memanfaatkan potensi alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup
manusia. Petani merupakan komunitas mandiri.
Nenek moyang memanfaatkan pupuk hijau dan kandang untuk menjaga kesuburan
tanah, membiakkan benih sendiri, menjaga keseimbangan alam hayati dengan
larangan adat. Mereka mempunyai sistem organisasi sosial yang sangat menjaga
keselarasan, seperti organisasi Subak di Bali dan Lumbung Desa di pedesaan Jawa.
Dengan pertanian modern, petani justru tidak mandiri Padahal, FAO (lembaga
pangan PBB), telah menegaskan Hak-Hak Petani (Farmer‘s Rights) sebagai
penghargaan bagi petani atas sumbangan mereka. Hak-hak Petani merupakan
pengakuan terhadap petani sebagai pelestari, pemulia, dan penyedia sumber genetik
tanaman.
Hak-hak petani dalam deklarasi tersebut mencakup: hak atas tanah, hak untuk
memiliki, melestarikan dan mengembangkan sumber keragaman hayati, hak untuk
memperoleh makanan yang aman, hak untuk mendapatkan keadilan harga dan
dorongan untuk bertani secara berkelanjutan, hak memperoleh informasi yang benar,
hak untuk melestarikan, memuliakan, mengembangkan, saling tukar-menukar dan
menjual benih serta tanaman, serta hak untuk memperoleh benihnya kembali secara
aman yang kini tersimpan pada bank-bank benih internasional (Wacana, edisi 18,
Juli-Agustus 1999).
Apa yang dikembangkan oleh para ilmuwan telah membedakan mana yang maju dan
terbelakang, modern dan tradisional, serta efisien dan tidak efisien. Sedangkan
buktinya, sistem pertanian yang disebut sebagai yang terbelakang, tradisional dan
tidak efisien itu ternyata lebih bersifat ekologis, tidak merusak alam.
D. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Diadakannya praktikum alat mesin pertanian yaitu untuk mengetahui
berbagai jenis bentuk dan fungsi berbagai alat dan mesin pertanian, mulai
dari kegiatan prapanen sampai panen.
Didalam melakukan pengolahan tanah kita memerlukan beberapa alat
pertanian yang menunjang proses kegiatan tersebut, misalnya bajak, cangkul,
traktor dan lain-lain.
Dalam menggunakan dan menyesuaikan mesin yang menpunyai efisiensi
tinggi, maka kita perlu menyesuaikan fungsi yang sesuai untuk digunakan di
lapangan.
Salah satu ruang lingkup mekanisme pertanian yaitu pada bidang mesin-
mesin budidaya pertanian. Ilmu yang mempelajari penguasaan dan
pemanfaatan lahan dan tenaga alam untuk daya kerja manusia dalam bidang
pertanian untuk kesejahteraan umat manusia adalah ilmu mekanisme
pertanian.
Alat-alat dan mesin pertanian yang digunakan oleh petani ada yang bersifat
tradisional dan modern. Namun kebanyakan dari para petani menggunakan
alat tradisional karena adanya keterbatasan biaya.
Saran
Berikanlah pengetahuan yang lebih luas secara teori kepada praktikan, agar
praktikan benar – benar mengetahui tentang praktikum ini.
Berikanlah pengetahuan kepada praktikan secara praktek, baik itu jenis –
jenis, bagian – bagian dari alat pertanian yang dipelajari.
Berikanlah pengetahuan kepada praktikan secara praktek, bagaimana cara
memakai alat dan mesin pertanian yang dipraktikumkan secara baik dan
benar.
Berikanlah pengetahuan kepada praktikan bagaimana cara merawat alat dan
mesin pertanian tersebut.
Berikanlah pengetahuan kepada praktikan, agar alat dan mesin pertanian tepat
untuk dipergunakan pada masing – masing tempat yang dipergunakan.
DAFTAR PUSTAKA