Professional Documents
Culture Documents
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memperoleh produksi yang tinggi.
B. HASIL
1. Benih
Nama Pengertian Contoh
1. Ortodoks Benih ortodok, yang benih Acacia mangium
dapat disimpan lama pada Wild (Akasia),Dalbergia
kadar air rendah (4 – 8 latifolia Roxb
%) dalam kondisi (sonobrit),Eucalyptus
temperatur rendah (4 – 18 urophylla S.T
ºC dan RH 40 – 50%), (ampupu),Eucalyptus
deglupta Blume (leda),
Gmelina arborea Linn
(gmelina), Paraserianthes
falcataria Folsberg
(sengon),Pinus mercusii
Jung et de Vriese
(tusam), dan Santalum
album (cendana)
2. Rekalsitran benih yang mempunyai Agathis lorantifolia
daya hidup pendek (cepat Salisb
rusak) dan tidak dapat (dammar),Diosypros
disimpan dalam waktu celebica Back (eboni)
lama dalam penyimpanan ,Hevea brasiliensis
biasa, bahkan, jika Aublet (Kayu
disimpan dalam kondisi karet),Macadamia
yang optimal sekalipun hildenbrandii Steen
(temperatur dan (makadame),Shore
kelembaban tinggi). compressa, Shorea
Kelemahan benih seminis V.SI.
rekalsitran tropis adalah
tidak dapat disimpan
pada kadar air rendah
pada kondisi temperatur
rendah dibandingkan
dengan benih rekalsitran
non-tropis, yang
mengakibatkan masa
simpan yang relative
pendek (1-5 minggu).
2. Pupuk
Organik
Jenis Pupuk Pengertian Contoh
1. Kompos campuran dari rumput- Seresah, daun-daunan,
rumput sampah pasar pangkasan rumput,
atau kumpulan dari daun- ranting, dan sisa kayu
daun yang telah gugur dapat dikomposkan,
dan sebagainya yang kotoran ternak, binatang,
dibusukkan. bahkan kotoran manusia
bisa dikomposkan.
2. Kandang pupuk yang berasal dari Nitrogen
kotoran hewan dan sisa-
sisa makanannya.
Anorganik
Jenis Pupuk Pengertian Contoh
1. Majemuk Pupuk yang kandungan DAP, Rustica yellow,
unsur haranya terdiri NPK
lebih dari satu unsur hara.
4. Pestisida
Macam Sasaran Aplikasi
1. Insektisida Serangga disemprot
2. Rodentisida Tikus diumpan
3. Molustisida Molusca / siput diumpan
4. Akarisida Tungau disemprot
5. Herbisida Gulma disemprot
6. Fungisida Jamur / Fungi disemprot
5. Inokulan
adalah bakteri yang diinokulasikan pada tanaman baru .
C. PEMBAHASAN
2. Pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman
untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik atau anorganik
( mineral ). Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung bahan baku yang
diperlukan tumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti
hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian,
ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material
suplemen.
Dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk: (1) pupuk
organik atau pupuk alami (bahasa Inggris: manure) dan (2) pupuk kimia atau pupuk
buatan (Ing.fertilizer). Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisa-
sisa metabolisme atau organ hewan dan tumbuhan, sedangkan pupuk kimia dibuat
melalui proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral. Pupuk kimia
biasanya lebih "murni" daripada pupuk organik, dengan kandungan bahan yang dapat
dikalkulasi. Pupuk organik sukar ditentukan isinya, tergantung dari sumbernya;
keunggulannya adalah ia dapat memperbaiki kondisi fisik tanah karena membantu
pengikatan air secara efektif.
Berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair.
Pupuk padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran, atau kristal.
Pupuk cair diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan. Pupuk padatan
biasanya diaplikan ke tanah/media tanam, sementara pupuk cair diberikan secara
disemprot ke tubuh tanaman.
Yang dimaksud dengan ZPT disini adalah 2,4-D, 2,4-S-T, IBA, NAA dan
lain lain. Penggunaan Zat pengatur tumbuh bila digunakan dengan konsentrasi
rendah akan merangsang dan menggiatkan pertumbuhan tanaman, dan sebaliknya
bila digunakan dalam jumlah besar/konsentrasi tinggi akan menghambat
pertumbuhan bahkan dapat mematikan tanaman. Seiring dengan kemajuan dan
perkembangan tekhnologi di bidang pertanian, dan berdasarkan berbagai macam
penelitian maka ditemukan aneka ragam zat pengatur tumbuh yang dapat difungsikan
sebagai herbisida untuk mematikan gulma atau tanaman pengganggu. ZPT dapat
berubah fungsi menjadi racun bila dipakai melebihi kadar tertentu dan dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa banyak zat pengatur tumbuh (ZPT) yang dapat
dipergunakan sebagai herbisida. Lebih lanjut didapatkan pula bahwa, zat pengatur
tumbuh tertentu memepunyai sifat-sifat yang selektif sehingga gulma dapat
dimatikan tetapi tanaman pokok yng dibudidayakan tidak terganggu. Di era
tekhnologi modern saat ini, ZPT yang banyak digunakan sebagai herbisida
pemberantas gulma terutama adalah 2,4-D, 2,4,5-T dan MCPA atau MCP.
Sebagaimana kita ketahui bahwa ZPT yang masuk dalam grup auksin ( hormone
auxin ) terdiri dari beberapa jenis yaitu : jenis indol seperti IBA dan IAA, jenis
Napthalen seperti NAA dan jenis Plenoxy seperti 2,4-D, 2,2,5-T dan MCPA. Pada
umumnya ZPT dalam grup auksin ini bekerja terutama dalam proses pembelahan dan
pembesaran sel serta pembentukan akar stek bila diberikan dalam konsentrasi yang
rendah. Namun bila diaplikasikan dalam konsentrasi yang tinggi maka proses
pembelahan dan perbesaran sel terjadi sangat cepat melebihi situasi normal akibatnya
pembelahan dan perbesaran sel menjadi tidak karuan yang beerakibat pada proses
penghambatan pertumbuhan yang pada akhirnya terjadi dengan kematian.
4. Pestisida
insektisida (serangga)
fungisida (fungi/jamur)
rodentisida (hewan pengerat/Rodentia)
herbisida (gulma)
akarisida (tungau)
bakterisida (bakteri)
Oleh karena itu, adalah hal yang bijak jika kita melakukan usaha pencegahan
sebelum pencemaran dan keracunan pestisida mengenai diri kita atau makhluk yang
berguna lainnya. Usaha atau tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah :
1. Ketahui dan pahami dengan yakin tentang kegunaan suatu pestisida. Jangan
sampai salah berantas. Misalnya, herbisida jangan digunakan untuk membasmi
serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah
dan tanaman telah terlanjur tercemar.
2. Ikuti petunjuk-petunjuk mengenai aturan pakai dan dosis yang dianjurkan pabrik
atau petugas penyuluh.
3. Jangan terlalu tergesa-gesa menggunakan pestisida. Tanyakan terlebih dahulu pada
penyuluh.
4. Jangan telat memberantas hama, bila penyuluh telah menganjurkan
menggunaannya.
5. Jangan salah pakai pestisida. Lihat faktor lainnya seperti jenis hama dan terkadang
usia tanaman juga diperhatikan.
6. Gunakan tempat khusus untuk pelarutan pestisida dan jangan sampai tercecer.
7. Pahami dengan baik cara pemakaian pestisida.
Pestisida adalah zat kimia yang beracun untuk pengendalian musuh – musuh
tanaman. Berdasarkan kegunaannya pestisida dapat dibagi kedalam beberapa jenis,
yaitu insektisida, herbisida, moluskarida, akarisida, rodentisida, fungisida,
bakterisida, dan nematisida. Pestisida juga mempunyai beberapa bentuk formulasi
pestisida yaitu berupa cairan semprot (sprayer), tepung hembus ( dust ), butiran
( granular ), pasta, uap ( smoke ), kabut dan gas. Pestisida juga mempunyai beberapa
bentuk formulasi yaitu EC ( emulsifiable concentrate ), WP ( wettable powder ), SP (
soluble powder ), WSC ( water soluble concentrate ), dan ULV ( ultra low volume ).
5. Inokulan
Inokulan adalah bakteri yang diinokulasikan atau dikembangbiakan
ketanaman baru. Inokulan terjadi pada kebanyakan budidaya tanaman leguminosa
yang memerlukan inokulasi bakteri rhizobium.
Mekanisme kerja sama antara bakteri rhizobium dan tanaman legum dalam
bentuk simbiosis mutualisme, yaitu simbiosis saling menguntungkan dimana bakteri
menjadi unsur C dari tanaman sebagai sumber energi bakteri, dan tanaman
mendapatkan N dari bakteri, karena bakteri mampu memfiksasi N 2 dari udara.
Inokulasi rhizobium digunakan untuk : penasnaman leguminosa ditanah untuk
pertama kalinya, penanaman leguminosa yang baru disuatu areal / lahan ,dan
penanaman jenis leguminosa pada tanah yang populasi rhizobiumnya sangat rendah.
Inokulasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan menggunakan tanah ,
secara alami, dan menggunakan biakan murni.
Saran
Berikan pengetahuan kepada praktikan secara praktek, apa itu benih dan
bagaimana cara penanamannya.
Berikan pengetahuan kepada praktikan secara praktek, macam – macam
pupuk dan cara pengolahannya.
Berikan pengetahuan kepada praktikan secara praktek, bagaimana
penggunaan pestisida itu secara tepat.
Berikan pengetahuan kepada praktikan secara praktek, bagian – bagian
manakah yang terdapat pada tumbuhan zat pengatur tumbuh itu terdapat.
Berikan pengetahuan kepada praktikan secara praktek, yang manakah dan
terdapat pada apa, yang disebut dengan inokulan.
DAFTAR PUSTAKA