Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh
MANAJEMEN NONREGULER
FAKULTAS EKONOMI
1
BAB I
PENDAHULUAN
saat ini. Terlebih dengan semakin banyak sekolah atau instansi pendidikan
area. Berkembangnya internet membuat banyak hal baru pula yang timbul
atau belanja barang maupun jasa secara online, berbelanja barang secara
online kini telah menjadi alternatif cara pembelian suatu barang ataupun
juga jasa. Penjualan secara online pun juga terus berkembang baik dari
(Laohapensang, 2009)
barang atau jasa adalah dengan datang langsung ke toko yang menjual
2
masalahnya, kadang barang yang diinginkan, tidak dijual di toko – toko
terdekat atau bahkan barang yang diinginkan hanya dijual di luar negeri.
3
Athiyaman (2002), mendapatkan hasil bahwa dari ketiga indikasi dari
mereka dalam hal ini adalah perilaku pembelian online (attitude towards
secara online.
4
Athiyaman (2002), hanya fokus pada pembelian jasa perjalanan udara
secara umum.
pembelian secara umum juga dilakukan oleh May so, Wong and Sculi
faktor yang mempenaruhi niat pembelian online, May so,Wong and Sculi
online, studi May so, Wong and Sculi (2005) memperoleh hasil bahwa
5
shopping), norma subjektif dan kontrol sikap yang dirasakan pada niat
pembelian online. Dan penelitian ini akan dilakukan di kota Jogjakarta,
salah satu kota di Indonesia yang sedang berkembang dan banyak terdapat
perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Pada penelitian ini akan
menjadikan mahasiswa sebagai objek penelitian. Sehingga peneliti
mengambil judul penelitian : Analisis Pengaruh Norma Subyektif,
Kontrol Sikap yang Dirasakan, Pencarian Informasi, Ketertarikan
untuk Mencoba Lagi, Sikap, Pembelian Online terdahulu, dan
Pengalaman Memakai Internet terhadap Niat Pembelian Kembali
Produk DVD Secara Online : Survey terhadap Mahasiswa di
Surakarta
B. Perumusan Masalah
6
5. Apakah pengalaman pembelian dvd secara online pada masa lalu
secara online ?
10. Apakah kontrol sikap yang dirasakan berpengaruh positif terhadap niat
C. TUJUAN PENELITIAN
7
4. Untuk mengetahui pengaruh ketertarikan untuk mencoba pembelian
pada masa lalu pada ketertarikan untuk mencoba pembelian dvd secara
online ?
pada masa lalu pada sikap dalam pembelian dvd secara online ?
C. MANFAAT PENELITIAN
8
3. membuka kesempatan bagi kalangan akademisi untuk melakukan
E. BATASAN PENELITIAN
ini.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
theory of planned behaviour (TPB) atau teori sikap yang terencana dapat
10
digunakan untuk menganalisis hubungan faktor-faktor yang
Didasarkan pada theory of planned behaviour (TPB) atau teori sikap yang
pembelian bisa muncul dari sikap orang tersebut terhadap sikap mereka
dalam hal ini adalah sikap pembelian dvd secara online (attitude towards
(Ajzen, 1991).
Teori sikap yang terencana (TPB) menyatakan bahwa bukan hanya sikap
individu konsumen saja yang mengarah pada niat untuk berbelanja dvd
terhadap belanja dvd secara online, akan tetapi beberapa dari lingkungan
mereka mungkin memiliki sikap negatif. Dan bahkan jika konsumen dan
online, tetap tidak akan berjalan jika tidak ada teknologi yang tersedia.
diperlukan adalah faktor penting. Dan dalam penelitian akan menguji hal-
11
untuk menjawab pertanyaan sejauh mana ketiga hal diatas yang tergabung
secara online.
orang tersebut,
12
lagu seperti apa, seri keberapa, bahasa yang digunakan apa, serta
yang ditawarkan
1994)
13
B. MODEL PENELITIAN
Pencarian
Informasi
Sikap
Norma Subyektif
Keterangan :
Pada umumnya orang yang niat untuk melakukan pembelian online suatu
C. HIPOTESIS
14
menggunakan internet untuk mencari informasi tidak hanya prediksi
terkuat dari niat pembelian dvd online, tetapi juga memediasi hubungan
antara niat pembelian dvd online dan predictor lainya seperti sikap
pengalaman pembelian masa lalu. Karena itu kami akan untuk menguji:
pada niat pembelian dvd online. Dalam studi ini, hubungan antara
inovasi sebagai cara terbaik dari tindakan yang tersedia ". Menurut teori
ketertarikan untuk mencoba biasanya datang sebelum sikap niat dan sikap
15
aktual (Rogers 1995; Warshaw dan Bagozzi, 1990). Ketika informasi
Hubungan antara pengalaman masa lalu dan sikap juga telah dijelaskan
suatu obyek yang kemudian diproses secara kognitif dalam pikiran dan
16
mungkin memiliki dampak pada niat pembelian online di masa depan
dihadapi, pilihan sikap adalah sebagian besar didasarkan pada model nilai-
hipotesis:
H5. Pengalaman pembelian dvd online pada masa lalu berpengaruh positif
H6. Pengalaman pembelian dvd online pada masa lalu berpengaruh positif
H8. Pengalaman pembelian dvd online pada masa lalu berpengaruh positif
17
Norma Subyektif dapat dikatakan secara normative dalam keluarga, teman
online
18
BAB III
METODE PENELITIAN
1. POPULASI
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan obyek yang akan diteliti,
secara online.
2. SAMPEL
melakukan pembelian dvd secara online. Dan sampel yang diambil dalam
3. TEKNIK SAMPLING
terfokus dan sesuai dengan yang diinginkan peneliti, selain itu lebih
dalam kriteria atau operasi yang dapat diuji secara khusus (Cooper dan
19
Emory, 1997:37). Penelitian ini akan menguji pengaruh variabel dependen
20
9. Pada H9 variabel independennya adalah norma subyektif dan varibel
10. Pada H10 variabel independennya adalah kontrol sikap yang dirasakan
5. PENGUKURAN VARIABEL
3. netral skor 3
6. ANALISIS DATA
21
(Cooper dan Schindler, 2006:318). Untuk memperoleh validitas
kuesioner, usaha dititik beratkan pada pencapaian validitas isi.
Validitas tersebut menunjukkan sejauh mana perbedaan yang
diperoleh dengan instrumen pengukuran merefleksikan perbedaaan
sungguhnya pada responden yang diteliti. Untuk uji validitas
digunakan alat uji Confirmatory Faktor Analysis (CFA) dengan
bantuan SPSS FOR WINDOWS versi 13.0. Menurut Hair et al.
(1998:111), faktor loading lebih besar 0.30 dianggap memenuhi
level minimal, sangat disarankan besarnya faktor loading adalah
0.40, jika faktor loading suatu item pertanyaan mencapai 0.50
atau lebih besar maka item tersebut sangat penting dalam
menginterpretasikan konstruk yang diukurnya. Pedoman umum
untuk analisis faktor adalah nilai lambda atau faktor loading 0.40
(Ferdinand, 2002:131). Berdasarkan pedoman tersebut, peneliti
menetapkan nilai faktor loading yang signifikan adalah lebih dari
0.40.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
konsistensi terhadap instrumen-instrumen yang mengukur
konsep. Reliabilitas suatu pengukuran mencerminkan apakah
suatu pengukuran dapat terbebas dari kesalahan (error), sehingga
memberikan hasil pengukuran yang konsisten pada kondisi yang
berbeda dan pada masing-masing butir dalam instrumen
(Sekaran, 2003:203).
Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000:
312) yang membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai
berikut:
Jika alpha atau r hitung:
1. 0,8-1,0 = Reliabilitas baik
2. 0,6-0,799 = Reliabilitas diterima
22
3. kurang dari 0,6 = Reliabilitas kurang baik
Untuk mengukur reliabilitas dari instrumen penelitian ini
dilakukan dengan Cronbach’s Alpha dengan bantuan program
komputer SPSS 13.0. Menurut Hair et al. (1998:118) suatu
instrumen dinyatakan reliabel jika hasil koefisien Cronbach’s
Alpha menunjukkan nilai ≥ 0,70.
23
mengkonversi spesifikasi model tersebut kedalam rangkaian
persamaan.
c. Estimasi dan Pengujian Model Struktural
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum
melakukan pengujian model struktural dengan pendekatan SEM,
yaitu :
1) Asumsi Kecukupan Sampel
Sampel yang harus dipenuhi dalam permodelan ini
berjumlah 100 hingga 200 sampel atau 5 kali parameter
variabel laten yang digunakan (Ferdinand, 2002: 52; Hair
et.al. 1998:605). Maximum Likehood (ML) akan
menghasilkan estimasi parameter yang valid, efisien dan
reliable apabila data yang digunakan adalah multivariate
normaly (normalitas multivariat) dan akan robust (tidak
terpengaruh) terhadap penyimpangan multivariate normaly
yang sedang (moderate) (Ghozali dan Fuad, 2005:35).
2) Asumsi Normalitas
Asumsi normalitas adalah bentuk suatu distribusi
data pada suatu variabel dalam menghasilkan distribusi
normal (Ghozali dan Fuad, 2005:36). Normalitas dibagi
menjadi 2, yaitu:
a). univariate normality (normalitas univariat)
(b). multivariate normality (normalitas multivariat)
Apabila data memiliki multivariate normality,
maka data tersebut pasti juga memiliki univariate
normality. Sebaliknya, apabila data univariate normality
belum tentu data juga memiliki multivariate normality.
Curran et al (Ghozali dan fuad, 2005:37) membagi jenis
distribusi data menjadi tiga bagian, yaitu:
24
Tabel III.1
Jenis Distribusi Data Menurut Curran et al
(a) Normal Nilai skewness kurang
dari 2 dan nilai kurtosis
kurang dari 7
(b Moderatel Nilai skewness antara 2
) y non- sampai 3 dan nilai
normal kurtosis antara 7 sampai
21
(c) Extremely Nilai skewness diatas 3
non- dan nilai kurtosis diatas
normal 21
Sumber : Ghozali dan fuad, 2005:37
Dalam SEM terutama bila diestimasi dengan teknik
Maximum Likehood (ML) mensyaratkan sebaiknya asumsi
normalitas pada data terpenuhi.
3) Asumsi Outliers
Outliers adalah observasi atau data yang memiliki
karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari
observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai
ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel
kombinasi (Hair et al. dalam Ferdinand, 2002:97). Dalam
analisis multivariate adanya outliers dapat diuji dengan
statistik Chi Square (x2) terhadap nilai mahalanobis
distance square pada tingkat signifikansi 0,001 dengan
degree of freedom sejumlah variabel yang digunakan dalam
penelitian (Ferdinand, 2002: 103), dalam hal ini variabel
yang dimaksud adalah jumlah item pengukuran pada
model, bila terdapat observasi yang mempunyai nilai
mahalanobis distance square yang lebih besar dari Chi
Square maka observasi tersebut dikeluarkan dari analisis.
Umumnya perlakuan terhadap outliers adalah dengan
25
mengeluarkannya dari data dan tidak diikutsertakan dalam
perhitungan berikutnya. Bila tidak terdapat alasan khusus
untuk mengeluarkan outliers, maka observasi dapat
diikutsertakan dalam analisis selanjutnya. Evaluasi outliers
ini dilakukan dengan bantuan program komputer AMOS
4.01.
d. Evaluasi Atas Kriteria Goodness Of Fit
Dalam analisis SEM, tidak ada alat uji statistik tunggal
untuk menguji hipotesis mengenai model (Hair et al, 1998).
Tetapi berbagai fit index yang digunakan untuk mengukur derajat
kesesuaian antara model yang disajikan dan data yang disajikan.
Fit index yang digunakan meliputi:
Tabel III.2
Tabel Indeks Kelayakan Model
Cut-
Goodness of off
Keterangan
Fit Indeks poin
t
Tujuan analisis ini adalah
Diha
mengembangkan dan menguji sebuah
Chi Square rapk
1). model yang sesuai dengan data. Chi-
(X2) an
squares merupakan ukuran mengenai
kecil
buruknya fit suatu model.
Uji signifikansi terhadap perbedaan
Significance 0,0
2). matrik kovarians data dengan matriks
Probability 5
kovarians yang diestimasi
3). RMSEA (the RMSEA adalah ukuran yang 0,0
Root Mean mencobamemperbaiki kecenderungan 8
Square Error statistik Chi-squares menolak model
of dengan jumlah sampel yang besar
Approximation
26
)
Indeks yang menggambarkan tingkat
kesesuaian model secara keseluruhan
GFI (Good of 0,9
4). yang dihitung dari residual kuadrat dari
Fit Index) 0
model yang diprediksi dibandingkan
data yang sebenarnya.
AGFI Indeks ini merupakan pengembangan
(Adjusted dari Goodness Fit Of Index (GFI) yang 0,9
5).
Goodness of telah disesuaikan dengan ratio dari 0
Fit Indices) degree of freedom model.
CMIN/DF 2,0
(The Minimum 0
6). Sampel Kesesuaian antara data dengan model atau
Discrepancy 3,0
Function) 0
Merupakan indeks kesesuaian
TLI (Tuckler 0,9
7). incremental yang membandingkan
Lewis Index) 0
model yang diuji dengan null model.
Indeks ini juga merupakan indeks
NFI (Normed kesesuaian incremental dan dapat 0,9
8).
Fit Index) dijadikan alternatif untuk menentukan 0
model fit.
CFI Uji kelayakan model yang tidak
0,9
9). (Comparative sensitive terhadap besarnya sampel dan
0
Fit Index) kerumitan model.
IFI
10) Digunakan untuk mengatasi masalah >0,9
(Incremental
. parsimoni dan ukuran sampel. 0
Fit Index)
Sumber: Ghozali dan Fuad (2005)
27
Langkah terakhir adalah menginterpretasikan model dan
memodifikasikan model bagi model-model yang tidak memenuhi syarat
pengujian yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
28
Athiyaman, A. (2002), “Internet users’ intention to purchase air travel
online: an empirical investigation, Journal Marketing Intelligence &
Planning, Vol. 20 No. 4, pp. 234-42.
29