Professional Documents
Culture Documents
Kelas : X-2
CERPEN
“ Bunga… kamu mau nggak jadi pacar aku?” Tanya Dion padaku.
Membuatku langsung berdiri terpaku. Akhirnya, pernyataan itu keluar
juga dari mulut Dion. Jujur aku tak tahu harus jawab apa. Kutolak
ataukah ku terima? Kalau aku tolak itu berarti dia adalah orang
ketujuh yang telah aku tolak dan aku sakiti. Seandainya yang berkata
demikian adalah Bintang tentu aku tidak akan terus melihat ekspresi
wajah mereka yang terlihat kecewa. “aku nggak bisa jawab sekarang.
Beri aku waktu satu hari, yang berarti besok,” jawabku akhirnya.
Itulah hal yang dapat aku kataka sekarang, tidak kata ya tidak pula
kata tidak. Setidaknya, tidak sebelum aku memikirkannya lebih dalam
lagi. “ aku akan menunggu jawabannya besok.” dengan senyum tulusnya.
Membuat senyuman bersalah terukir di mulutku. Andai aku bilang iya
pada cowok sebaik Dion. Huh…. andai dia Bintang, aku tak perlu
merasa begini.
“ kamu kenapa sih? Lagi mimpi ya? Ya, sahabat lah. Apa lagi?
Musuh, ya jelas nggak kan? Udahan dulu ah. Aku lagi sibuk. Nanti
kamu aku telepon lagi.”
“Dion, maaf aku udah buat kamu nunggu lama. Jawabannya iya,
aku mau jaadi pacar kamu.” SMS dikirim dengan iringan air mata yang
jatuh di pipiku. Semua berakhir, di saat aku harus menunggu dua
tahun memendam perasaan ini.
“pulang.”
“kok nggak ngajak aku? Aku kan juga mau pulang.” Tapi ia tetap
tak menanggapiku, bahkan menoleh pun tidak.
“ngapain kamu pulang sama aku. Mana pacar baru kamu itu.?
Harusnya kan kamu sama dia. Lagian juga nanti pacar kamu marah.”
Jawab Bintang seenaknya yang membuat Bunga naik pitam.
“maksud kamu apa sih? Kamu kenapa?” tanya Bunga dengan nada
tinggi.
“kamu mau tahu aku kenapa? Karena aku cinta banget sama kamu,
tapi kamu malah jadian sama Dion.” Akhirnya setelah sekian lama aku
menunggu jawaban itu keluar juga. Aku pun tersenyum setengah ketawa.
“menurut kamu?”
“apa itu artinya kamu juga cinta aku?” tanyanya lagi dengan
harap-harap cemas.
“kamu benar-benar pengecut. Dion yang pendiam saja berani
mengungkapkan perasaannya.” Bintang terdiam. “ aku benci kalau harus
bilang ini, aku juga gak tahu kenapa harus bilang ini ke kamu. Satu
hal yang mesti kamu tahu, aku udah mutusin Dion tadi waktu
istirahat, dan kamu tahu kenapa. Iti gara-gara aku gak mau adaa
cowok lain yang ada di hidupku selain cowok pengecut kayak kamu.”
ucapku.
#SELESAI#