You are on page 1of 20

Karya Tulis

“KEPEKAAN PELAJAR TERHADAP TANAMAN OBAT KELUARGA”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran

Bahasa Indonesia

Guru Pengajar : Hj. Fahrina Tjakradinata, S.Pd

oleh:

Nama : Ignatius Timothy

Kelas : XI IPS E

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3

JAKARTA

2010

1
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis yang berjudul

“KEPEKAAN PELAJAR TERHADAP TANAMAN OBAT KELUARGA”

Telah Dibaca dan Setujui Pada 2010

oleh

Ignatius Timothy

Mengetahui :

Guru Pembimbing,

Hj. Fahrina Tjakradinata, S.Pd

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul “KEPEKAAN PELAJAR TERHADAP
TANAMAN OBAT KELUARGA”

Karya ilmiah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia. Di samping itu, penulis juga berharap karya tulis ini mampu memberikan
konribusi dalam menunjang pengetahuan para siswa khususnya dan pihak lain pada
umumnya.

Dengan terselesaikannya Karya Tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih


kepada bebagai pihak yang telah membantu dan memberikan bantuan dalam pembuatan
karya tulis ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis Menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya
tulis ini.

Semoga Karya tulis ini bermanfaat bagi semua.

Jakarta, 23 Mei 2010

Penulis

3
ABSTRAK
Ignatius Timothy 2010 .Karya ilmiah yang berjudul TOGA (Tanaman Obat
Keluarga) ini membahas tentang klasifikasi Toga,sebagian jenis – jenis dan manfaat dari
tanaman obat keluarga tersebut.

Tujuan penelitian karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana
kepekaan dan perhatian para pelajar terhadap lingkungan di sekitarnya

Pada karya ilmiah ini, penulis akan menjelaskan hasil penelitian di


lapangan dimulai dengan bab pendahuluan.Bab ini meliputi latar belakang
masalah,perumusan masalah,tujuan penelitian, metode penelitian,hipotesis,waktu dan
lokasi penelitian, dan sistemati .

Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metode kepustakaan yaitu,
metode dengan mengambil data dari bahan pustaka yang relevan dengan bahan
penelitian. Selain itu metode yang digunakan adalah metode observasi yaitu, metode
dengan pengumpulan data dengan menggunakan indra .

4
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR……………………………………………………… 2

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. 3

DAFTAR TABEL………………………………………………………………….. 4
ABSTRAK………………………………………………………………………….5

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 6

1.Latar Belakang Masalah…………………………………… 6


2.Perumusan Masalah…………………………………………… 6
3.Tujuan Penelitian………………………………………………. 7
4.Metode Penelitian……………………………………………… 7
5.Hipotesis………………………………………………………. 7
6.Waktu dan Lokasi Penelitian…………………………………... 7
7.Sistematika Penelitian………………………………………… 8
BAB II PENJELASAN UMUM………………………………………………….

1.1 Pengertian Tanaman Obat Keluarga…………………………….10

1.2 Manfaat Tanaman Obat Keluarga…………………………………10

1.3 Jenis-jenis Tanaman Untuk TOGA…………………………….11

1.4 Panduan Penggunaan TOGA…………………………………11

1.5 Contoh klasifikasi jeni-jenis tanaman obat ……………………12

BAB III PERAN SERTA PELAJAR DALAM PEMELIHARAAN TOGA…16

A. Pandangan Masyarakat mengenai peranan pelajar dalam


Pengembangan TOGA……………………………………. 16

B. Faktor Pendorong dan Penghambat Peran Pelajar dalam


Budidaya TOGA……………………………………… 16

C. Pemecahan Masalah……………………………………. 17

Bab IV PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………. 18
B. Saran………………………………………………………. 18
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………… 20

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak jaman dahulu, Indonesia telah dikenal sebagai Negara yang kaya akan
sumber daya alam. Hal ini dapat dibuktikan pada jaman penjajahan dulu, dimana bangsa
asing tertarik akan kekayaan alam Indonesia sehingga ingin memiliki dan menguasainya .
Bangsa Indonesia sendiri sudah sejak dulu memanfaatkan hasil alam yang begitu kaya
untuk kelangsungan hidupnya .Nenek moyang kita telah berhasil mengolah hasil alam,
walaupun belum maksimal karena keterbatasannya .Salah satu hasil alam yang telah
dikembangkan adalah tumbuh-tumbuhan yang digunakan sebagai obat untuk
menyembuhkan berbagai penyakit .Ramuan tanaman obat inilah yang kemudian dikenal
dengan sebutan “Jamu” .Dahulu, putrid –putri kerajaan di Indonesia menggunakan
berbagai ramuan tradisional dengan cara – cara khusus yang tidak saja berkhasiat untuk
kesehatan tetapi juga untuk kecantikan .

Karena berkhasiat untuk menjaga kesehatan tubuh ,maka minum jamu dalam
masyarakat jawa ini menjadi suatu kebiasaan yang diwariskan turun-menurun ,dari
generasi ke generasi .Dan,kebiasaan itu tidak hanya terjadi dalam masyarakat Jawa saja
,tetapi sudah menyebar ke kalangan lainnya .

Seiring dengan perkembangan jaman, masyarakat pada umumnya mulai


meninggalkan kebiasaan tersebut .Terutama, mereka yang tinggal di kota . Hal ini
disebabkan oleh perubahan pola piker dalam masyarakat dengan masuknya kebudayaan
barat yang memepengaruhi gaya hidup masyarakat .Juga dengan hadirnya produk-produk
kesehatan baru yang lebih modern .Padahal ramuan tradisional atau jamu ini juga
memiliki banyak keunggulan dibandingkan produk modern .Misalnya komposisi bahan-
bahan alami yang terdapat pada ramuan tradisional lebih aman dan memiliki efek
samping yang lebih kecil terhadap tubuh dibandingkan dengan obat-obatan modern yang
lebih banyak mengandung bahan kimia yang berefek samping lebih besar terhadap tubuh
manusia .

B. Perumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah dikemukakan maka beberapa
masalah yang dapat penulis rumuskan dan akan dibahas dalam karya tulis ilmiah
ini adalah:

6
1. Bagaimanakah kepekaan dan pandangan para pelajar SMA terhadap
pengembangan budidaya tanaman obat keluarga(TOGA)
2. Apa peranan para pelajar SMA dalam pengembangan TOGA?
3. Bagaimana cara meningkatkan peran serta pelajar SMA dalam
mengembangkan TOGA?

C. Tujuan Penelitian
Penulisan karya ilmiah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan tanaman obat
keluarga,khususnya untuk dipraktekkan di tempat yang seharusnya,yaitu keluarga.

Secara terperinci, tujuan dari penelitian dan penulisan karya ilmiah ini adalah:

1. Mengetahui sampai sejauh mana kepekaan dan pandangan para pelajar SMA
terhadap potensi yang mereka miliki dalam pengembangan TOGA serta cara-
cara yang dapat dilakukan.
2. Mengetahui apa saja peranan para pelajar SMA dalam pengembangan TOGA
3. Mengetahui dan menemukan cara meningkatkan peran serta pelajar SMA
dalam pengembangan TOGA di sekolah dan di keluarga.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah ,metode


kepustakaan yaitu, metode dengan mengambil data dari bahan pustaka yang
relevan dengan bahan penelitian.
Selain itu, metode yang digunakan adalah metode observasi yaitu,
metode dengan pengumpulan data dengan menggunakan indra .
Metode pengamatan langsung di sekitar Halaman SMAN 3.
Metode melalui Internet, mencari dari blog-blog atau website tentang
tanaman obat keluarga.

E. Hipotesis
Penelitian ini dilakukan berangkat dari keyakinan penulis setelah cukup
melakukan pengenalan masalah. Ada pengaruh faktor manusia,baik faktor
psikologis maupun faktor nonpsikologis dan faktor teknologi terhadap peran serta
pelajar dalam pengembangan TOGA.Hal ini salah satunya menjadi faktor yang
dominant sebagai penyebab.

F. Waktu dan Lokasi Penelitian

7
Jangka waktu penelitian adalah lebih dari satu minggu.Minggu penelitian
ini dimulai dari perumusan masalah, pengolahan data, kegiatan lapangan,
pengamatan hingga penulisan hasil penelitian. Lokasi dalam melakukan
pengolahan data ini pada area SMAN 3 dan sekitarnya,serta dari media massa
lainnya

G. Sistematika penulisan

Halaman

Lembar pengesahan

Kata pengantar

Abstrak

Daftar isi

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang masalah

b. Batasan masalah

c. Rumusan masalah

d. Tujuan penulisan

e. Sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

a. Landasan teori (pengertian, dll)

b. Kerangka berpikir

BAB III METODOLOGI PENULISAN

a. Waktu dan tempat penulisan

b. Metode penulisan

c. Langkah-langkah penulisan

8
BAB IV PEMBAHASAN

1. Penjelasan Umum tentang TOGA

2. Mengetahui sampai sejauh mana kepekaan dan pandangan para pelajar SMA
terhadap potensi yang mereka miliki dalam pengembangan TOGA serta cara-
cara yang dapat dilakukan.
Mengetahui apa saja peranan para pelajar SMA dalam
pengembangan TOGA
Mengetahui dan menemukan cara meningkatkan peran serta pelajar SMA dalam
pengembangan TOGA di sekolah dan di keluarga.

BAB V PENUTUP

a. Kesimpulan

b. Saran

9
BAB II
DESKRIPSI UMUM
1.1 Pengertian Tanaman Obat Keluarga

Yang dimaksud dengan TOGA adalah Taman Obat Keluarga. Kata “Taman”
menunjukakan adanya suatu usaha untuk meningkatkan nilai estetika tanaman – dalam
hal ini tanaman obat – dengan adanya pengaturan yang sesuai dengan potensi lahan dan
enak dipandang mata.Sedangkan kata “Keluarga” menunjukkan “taman obat” ini
berfungsi untuk menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga dan dibuat di lingkungan
keluarga, yaitu di pekarangan rumah, dapat juga di pekarangan sekolah atau kantor.
Pekarangan biasanya memiliki luas lahan terbatas, maka jenis tanaman obat sebaiknya
dipilih yang penting dan bermanfaat untuk keperluan menjaga kesehatan keluarga sehari
– hari. Selain itu, dipilih jenis tanaman yang mudah dibudidayakan dan tidak menyita
tempat karena ukuran tajuk yang besar. Karena sifat pekarangan berbeda dengan kebun
atau ladang, maka pemilihan tanaman juga harus memperhatikan factor keindahan serta
memperhatkan kondisi halaman, misalnya, kontur tanah, bentuk serta adanya pohon atau
bangunan lain.
Faktor paling penting dalam mengatur lahan untuk tanaman obat adalah
memperhatikan estetika (keindahan ). Jangan sampai tanaman obat yang kita tanam di
halaman merusak/mengganggu pemandangan. Juga harus diperhatikan keberadaan
elemen taman lain, yaitu soft material misalnya kandang ternak,tiang bendera,jalan
setapak, kolam ikan dan lain – lain.

1.2 Manfaat Tanaman Obat Keluarga

Ada berbagai macam tanaman obat yang dapat kita manfaatkan untuk solusi
kesehatan dan kecantikan keluarga. Antara lain kita telah lama mengetahui bahwa
tanaman lidah buaya dapat dijadikan sebagai penyubur rambut yang juga telah
dimanfaatkan produsen shampoo untuk membuat formula penyubur rambut yang aman.

Selain itu, dengan pengolahan yang benar, lidah buaya juga dapat dipergunakan
untuk mengatasi batuk yang juga dapat diatasi dengan jahe dengan memanfaatkan efek
hangatnya. Tanaman obat yang dikenal sebagai bumbu dapur seperti lengkuas,
temulawak, sirih, jahe, dan jinten juga sangat bermanfaat untuk menyembuhkan beberapa
penyakit ringan. Lengkuas, misalnya, dapat dijadikan sebagai bahan alami yang mujarab
untuk mengatasi penyakit kulit seperti panu.

Sedangkan temulawak dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk mengatasi penyakit


kuning. Daun sirih bahkan dipercaya oleh produsen anti septik sebagai bahan alami yang
sangat bermanfaat sebagai anti septik yang aman. Sedangkan jinten dapat menjadi solusi

10
yang cepat untuk menurunkan panas. Masih banyak lagi tanaman obat yang dapat
dimanfaatkan sebagai solusi kesehatan keluarga.

Di dalam tanaman obat terkandung khasiat yang luar biasa untuk menyembuhkan
berbagai penyakit seperti darah tinggi, tifus, osteoporosis, bahkan diabetes. Mahkota
dewa, misalnya, terbukti dapat menurunkan tekanan darah dengan cepat. Sedangkan tifus
dapat diatasi dengan sambiloto yang juga dapat menurunkan panas. Untuk meredakan
osteoporosis, kita dapat memanfaatkan buah mengkudu. Sedangkan diabetes dapat diatasi
dengan air rebusan daun salam. Semuanya dapat kita manfaatkan setiap saat hanya
dengan menanam semua tanaman obat tersebut di pekarangan rumah. Selain itu, banyak
juga tanaman obat yang secara tampilan adalah tanaman hias seperti melati, daun puring,
dan begonia. Melati telah lama dikenal sebagian tanaman obat yang dapat dimanfaatkan
untuk mengatasi sesak nafas. Selain itu, melati juga berkhasiat sebagai obat sakit kepala.

Sedangkan daun puring yang berwarna-warni dan banyak dijumpai di taman


adalah tanaman obat. Namun demikian, tidak semua daun yang berwarna-warni itu dapat
dimanfaatkan. Hanya daun yang berwarna kuning dan hijau saja yang dapat dimanfaatkan
untuk menghangatkan perut. Daun begonia juga merupakan tanaman obat yang sangat
bermanfaat karena khasiatnya yang dapat meredakan nyeri haid.

1.3 Jenis-jenis Tanaman Untuk TOGA

Jenis tanaman yang harus dibudidayakan untuk tanaman obat keluarga


adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

a. Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat.

b. Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman.

c. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman.

d. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-
buahan dan bumbu masak

e. Jenis tanaman yang hampir punah

f. Jenis tanaman yang masih liar

g. Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah
tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah
pemukiman

1.4 Panduan Penggunaan TOGA

Yang dimaksud dengan tanaman obat adalah tanaman yang salah satu, beberapa,

11
atau seluruh bagian tanman tersebut mengandung zat atau bahan aktif yang berkhasiat
bagi kesehatan (penyembuhan penyakit).
Yang dimaksud dengan bagian tanaman adalah daun, bunga, buah, kulit buah, kulit
batang batang, akar dan umbi. Dalam menggunakan tanaman yang berkhasiat obat, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan sehingga didapat hasil pengobatan seperti yang
diharapkan, yaotu sebagai berikut :

Waktu Memetik Tanaman (Pada Umumnya) :

1. Daun dikumpulkan sewaktu tanaman berbunga dan sebelum buah menjadi masak.
2. Bunga dikumpulkan sebelum atau segara setelah mekar.
3. Buah dipetik dalam keadaan tua.
4. Biji dikumpulkan dari buah yang masak sempurna.
5. Akar, rimpang (rhizome),umbi (tuber), dan umbi lapis (bulbus), dikumpulkan sewaktu
proses pertumbuhannya berhenti.

Pencucian dan Pengeringan

Bahan – bahan yang sudah dikumpulkan, dicuci bersih yang dilakukan secepat mungkin.
Dapat segera dipakai untuk pengobatan berupa bahan segar, atau dikeringkan untuk
penyimpanan, dan dapat dipergunakan bila perlu.

Tujuan Pengeringan :

1. Mengurangi kadar air sehingga mencegah terjadinya pembusukan oleh cendawan atau
bakteri.
2. Supaya tahan lama.
3. Mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.

Cara pengeringan :

1. Bila bahannya besar atau banyak mengandung air, dapat dipotong - potong seperlunya.
2. Pengeringan dapat langsung dibawah sinar matahari atau memakai pelindug.
3. Dapat juga diangin – anginkan ditempat yang teduh , atau di dalam ruang pengeringan
yang aliran udaranya baik.

1.5 Contoh klasifikasi jeni-jenis tanaman obat

12
Disini akan diberikan beberapa contoh tanaman beserta penjelasanya .

• Sirih

Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau


bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa
dimakan dengan cara mengunyah bersama gambir, pinang dan kapur. Namun
mengunyah sirih telah dikaitkan dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan
squamous cell carcinoma yang bersifat malignan.

Sirih digunakan sebagai tanaman obat (fitofarmaka); sangat berperan dalam


kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.

Ciri-ciri batang, daun, dan bunga/buah

Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna


coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar.
Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-
seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya
sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir dan
terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan
panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang
pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga
sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni
berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan
berwarna coklat kekuningan.

Kandungan dan manfaat

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol),


seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya
mematikan kuman, antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat
menghilangkan bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih
juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan
saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat mengerutkan, mengeluarkan dahak,
meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan perdarahan. Biasanya untuk
obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle, dicuci, digulung
kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif
fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida
nabati untuk mengendalikan hama penghisap.

13
• Kumis Kucing

KUMIS KUCING adalah jenis tanaman hias yang juga bisa dijadikan
sebagai tanaman obat atau herbal. Kumis kucing ini banyak sekali kegunaannya.
Diantaranya bisa mengobati susah kencing, nyeri pinggang, dan batu ginjal. Obat
alami ini sangat sering kita jumpai di tempat penjualan tanaman hias atau di
semak-semak.

Nama latin: Orthosiphon stamineus BenthÂ


Nama daerah: Kumis ucing; Brengos kucing; Songot koceng; Remujung;
SesaseyanÂ
Deskripsi tanaman: Tumbuhan berbatang basah, tinggi sampai 1,5 m, daunnya
berbentuk bulat telur, bunganya berwarna putih seperti kumis kucing, batangnya
berbentuk empat persegi dan mudah di patahkanÂ
Habitat: Tumbuh liar diladang, di tepi sungai dan di tempat-tempat yang
tanahnya agak lembab sampai ketinggian 700 m dpl, ada juga yang ditanam
sebagai tanaman hiasÂ
Bagian tanaman yang digunakan: Seluruh bagian tumbuhanÂ
Kandungan kimia: Genkosid orthosifonin; Zat lemak; Minyak atsiri; Minyak
lemak; Saponin; Sapofonin; Garam kaliumÂ
Khasiat: Anti inflamasi; DiuretikÂ
Nama simplesia: Orthosiphonis Herba
Resep tradisional:

Susah kencing
Daun kumis kucing segar 1/4 genggam; Air 1 gelas, Direbus hingga memperoleh
cairan 1/2 gelas, Diminum setiap hari 2 kali dan tiap kali minum 1/2 gelasÂ

Batu ginjal

Herba kumis kucing 6 g; Herba meniran 7 pohon; Air 110 ml, Dibuat infus,
Diminum 2 kali sehari; tiap kali minum 100 mlÂ

Kencing manis

Daun kumis kucing 20 helai; Daun sambiloto 20 helai; Air 110 ml, Dibuat I
nfus, Diminum 1 kali sehari; 100 mlÂ

14
Sakit pinggang
Daun kumis kucing segar 1 genggam; Kulit batang pepaya seluas 4 cm2; Air 110
ml, Dibuat infus, Diminum 1 kali sehari 100 ml

• Jeruk Nipis

Jeruk nipis atau limau nipis adalah tumbuhan perdu yang menghasilkan
buah dengan nama sama. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya, yang biasanya
bulat, berwarna hijau atau kuning, memiliki diameter 3-6 cm, umumnya
mengandung daging buah masam, agak serupa rasanya dengan lemon.

Jeruk nipis, yang sering dinamakan secara salah kaprah sebagai jeruk
limau, dipakai perasan isi buahnya untuk memasamkan makanan, seperti pada
soto. Fungsinya sama dengan cuka. Sebagai bahan obat tradisional, perasan
langsung buah jeruk nipis dipakai sebagai obat batuk, diberikan bersama dengan
kapur untuk menurunkan demam. Perasannya juga dipakai sebagai obat batuk.

15
BAB III
PERAN SERTA PELAJAR DALAM PEMELIHARAAN TOGA

A.Pandangan Masyarakat mengenai peranan pelajar dalam pengembangan TOGA


Salah satu hal sederhana yang dapat dilakukan oleh para pelajar adalah dengan
menjaga kebersihan lingkungan,misalnya kerja bakti membersihkan saluran air atau
halaman sekolah,atau bahkan sesederhana membuang sampah pada tempat yang telah
disediakan.Kebanyakan dari mereka setuju bahwa peran pelajar dalam masyarakat tidak
hanya belajar dan diam di rumah saja.Mereka juga setuju bahwa pelajar dapat melatih
dan menunjukan kepedulian mereka kepada alam .

Adapun menurut golongan muda, yaitu para pelajar, penulis memperoleh beragam
pendapat yang berbeda. Ada di antara mereka yang sudah ambil dalam pelestarian
lingkungan tersebut,contohnya ada yang ikut organisasi pecinta alam, ada yang ikut
organisasi pelestarian lingkungan hidup WTF, pada umumnya pelajar menjawab alasan
kedua yaitu mereka sadar akan potensi dan keperluan untuk melestarikan lingkungan
hidup,tapi mereka tidak tahu harus memulai darimana.

B.Faktor Pendorong dan Penghambat Peran Pelajar dalam Budidaya TOGA

Faktor-faktor yang menghambat pelajar untuk turut serta aktif dalam kegiatan
mengembangkan TOGA adalah sebagai berikut:

1.Pelajar sudah sibuk dengan kegiatan dan tugas dari sekolah


2.Tidak ada dorongan dari pihak sekolah untuk mempelajari budidaya TOGA
3.Kurang adanya kemauan untuk mengetahui tentang budidaya TOGA

Faktor-faktor yang mendorong pelajar turut aktif dalam kegiatan dan organisasi
masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh lingkungan dan pergaulan yang positif


2. Adanya didikan dan dorongan dari orangtua
3. Tugas dari sekolah yang melibatkan budidaya TOGA
4. Adanya kegiatan menarik,misalnya hari jumat pagi diadakan kerja bakti dan
ada beberapa kelas mengikuti pelatihan budidaya TOGA
5. Adanya kesadaran diri tentang Lingkungan disekitarnya terutama tentang
TOGA

Seperti yang disinggung di bab II,bahwa di SMAN 3 Jakarta terdapat ekskul yang
berkaitan dengan lingkungan hidup,dalam hal ini,TOGA,yaitu kelompok kerja ilmiah.

16
C.Pemecahan Masalah

Metode atau cara meningkatkan peran serta pelajar SMA itu sendiri terletak pada
bagaimana menangani kelompok ini dengan baik.Kegiatan kreatif yang menarik tersebut
dapat bermacam-macam bentuknya, di antaranya sebagai berikut.

Bidang Pendidikan

Kegiatan dapat berupa:

a. Mata pelajaran
Selama ini,kursus yang diadakan di sekolah hanya sebatas pelajaran
akademik,yang memerlukan tuntutan pemenuhan,seperti
matematika,fisika,ekonomi,kimia,dan lain-lain.Penulis berharap untuk ke
depannya,lingkungan hidup dijadikan sebuah mata pelajaran yang
dipelajari oleh seluruh siswa.

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Banyak sekali Tanaman yang bisa dijadikan obat-obat,karena Indonesia kaya akan
rempah-rempah dan tanaman lain yang bermanfaat bagi manusia.Tanaman obat tak
susah untuk mencarinya .

Kepekaan dan pandangan para pelajar SMA terhadap pengembangan budidaya


tanaman obat keluarga(TOGA) masih kurang dan minus dorongan dari keluarga,pihak
sekolah dan pemerintah setempat . Karena para pelajar sendiri pun belum pasti
mendalami banyaknya manfaat dari TOGA itu sendiri & juga masih banyak yang
menganggap remeh .Fasilitas dan sarana pemuda yang kurang memadai mempengaruhi
minat untuk membantu membudidayakan TOGA

Cara meningkatkan peran serta pelajar SMA dalam mengembangkan TOGA


adalah dengan adanya motivasi dari keluarga,sekolah.Dengan diadakanya kegiatan
Jum’at bersih atau kerja bakti .

B. Saran

Perlunya kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah , pihak
sekolah, keluarga, dan tokoh masyarakat setempat dengan memberi dorongan dan
kepercayaan kepada pelajar untuk berperan di linkungannya.

Pemerintah daerah, pemuka, tokoh masyarakat dan masyarakat perlu member


perhatian terhadap lingkungan sekitar.Perlunya pemberian sarana dan prasarana yang
memadai serta pembinaan yang cukup dari setiap pihak yang terkait kepada para pemuda
pelajar.

18
Motto: “Bayangkan tidak ada perbedaan, semua satu,tidak ada perpecahan
hanya ada perdamaian .”

Kupersembahkan untuk:

• Ayah dan Ibu yang telah mendidik dan membesarkanku


• Guru-guru dan teman-temanku

19
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.co.id/

http://id.wikipedia.org/wiki/

http://www.ibujempol.com/tag/tanaman-obat-keluarga/

http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/1803941-macam-macam-toga-
tanaman-obat/

Redaksi Agro Media. 2007.Memanfaatkan Pekarangan Untuk Tanaman Obat


Keluarga.Jakarta : Agromedia Pustaka

Redaksi Agro Media. 2005.Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : Agromedia Pustaka

20

You might also like