You are on page 1of 2

TEKNOLOGI

REPRODUKSI TERNAK

Teknologi reproduksi merupakan satu kesatuan dari teknik-teknik rekayasa sistem


reproduksi hewan yang dikembangkan melalui suatu proses penelitian dalam bidang reproduksi
hewan secara terus menerus dan berkesinambungan dengan hasil berupa alat, metoda ataupun alat
dan metoda yang dapat diaplikasikan dengan tujuan tertentu.
Terdapat banyak sekali teknologi reproduksi yang bisa diterapkan dalam pelaksanaan
kegiatan usaha peternakan yang ditujukan untuk meningkatkan populasi dan produksi. Beberapa
diantaranya telah dipakai di Indonesia namun sebagian besar masih merupakan teknologi yang
langka yang umumnya dikarenakan biaya perlakuannya dan peralatannya sangat mahal.
Berikut ini beberapa aplikasi teknolgi yang dapat dikembangkan untuk tujuan
meningkatkan populasi dan produksi pada ternak.

INSEMINASI BUATAN

Yang dimaksud dengan Iseminasi Buatan adalah Kawin buatan dengan menggunakan
semen beku pejantan unggul.
Keuntungan IB:
1. Bibit unggul selalu tersedia dan mudah diperoleh dan bisa disediakan untuk hampir
semua peternak.
2. Pengurangan kemungkinan terjadinya bahaya, pekerjaan dan ongkos perawatan. Pada
umumnya pejantan ternak besar, galak dan berani menyerang manusia.
3. Bahaya lain ialah crossbreeding yang tidak disukai dapat dihindari. Dalam kawanan
ternak yang terdiri atas bermacam-macam jenis ras ternak dengan hanya satu pejantan,
maka crossbreeding tidak dapat dihindari.
4. Dapat Menciptakan ternak pure-bred (ternak murni dari satu jenis).
5. Dengan IB, pemilihan pejantan yang baik lebih mudah dan lebih cepat dilaksanakan.
6. Pencegahan terhadap penjalaran penyakit menular seperti misalnya; trichomoniasis dan
brucellosis yang tersebar dari hewan betina yang satu ke yang lainnya karena
perkawinan secara alam.
Dalam pelaksanaan IB ini dibutuhkan tenaga IB yang berpengalaman dan bertanggung
jawab. Bila Pelaksana IB yang kurang pengalaman dan tidak bertanggung jawab maka dapat
merugikan program IB di daerah-daerah.
Semen sejak keluar dari penis sampai penempatannya dalam alat reproduksi betina
mengalami berbagai pengolahan seperti misalnya penampungan, pengujian atau penilaian,
pengenceran, penyimpanan dan inseminasi; maka bila salah satu dari pengerjaan itu tidak
beres, tujuan IB tentu tidak bisa tercapai.
Inseminasi yang ceroboh akan mengakibatkan perlukaan pada serviks dan uterus. Bila
tidak tepat waktu akan menyebabkan rendahnya angka konsepsi. Kurang kebersihan bisa
merupakan sumber penyebaran penyakit dari kelompok ternak yang satu ke kelompok yang
lainnya karena syarat-syarat dan Prosedur IB yang tidak diikuti dengan sebaik-baiknya.
Inseminasi Buatan umumnya dilaksanakan pada ternak seperti Sapi (sapi perah dan
sapi potong), domba/kambing, Babi, Itik dan ayam.
Perlengkapan Inseminasi yang digunakan pada setiap ternak umumnya sama namun
dari segi bentuk dan ukuran bereda-beda. Perbedaan ini didasarkan kepada anatomi dan
fisiologi alat kelamin yang berbeda-beda pada setiap hewan.
EMBRIO TRANSFER

Pengembangan teknik embrio transfer atau teknik pencangkokan mudigah diperlukan


induk jenis unggul yang menghasilkan embrio dan induk biasa yang akan menerima embrio
untuk dibesarkan dalam uterusnya. Induk jenis unggul yang menghasilkan embrio selanjutnya
disebut donor dan induk yang menerima embrio disebut resipien.
Seekor donor dengan melalui metoda superovulasi dapat menghasilkan banyak embrio
dalam satu periode berahi, dan jumlah resipien harus lebih banyak dari jumlah donor. Kondisi
uterus donor dan resipien harus sama agar embrio yang dipindahkan dari donor ke resipien
bisa tumbuh secara normal. Cara untuk menyamakan kondisi uterus donor dan resipien adalah
menyerentakan berahi hewan-hewan itu. Jika mereka dapat mengalami berahi dalam waktu
yang sama maka keadaan uterus mereka akan mengalami perubahan-perubahan yang sama
setelah berahi itu berlalu.

PENYERENTAKAN BERAHI

Yang dimaksud dengan menyerentakkan berahi adalah, membuat hewan-hewan betina


berahi secara serentak. Berahi yang terjadi pada sekelompok hewan betina tertentu dapat
diatur sedemikian rupa yang dapat juga dilakukan melalui metode penyuntikan steroid yaitu
penyuntikan estrogen yang umumnya dilakukan pada sapi. Namun pada hewan babi dilakukan
dengan penyuntikan bahan kimia lain yang bukan steroid dengan kode produksi pabrik obat ICI
33828.
Penyerentakan berahi sangat menguntungkan terutama pada Transfer Embrio dan
Inseminasi buatan. Pada Inseminasi Buatan, proses dapat dilakukan secara bersamaan
terhadap sekelompok ternak betina dan dapat menghemat waktu dan biaya transportasi.

You might also like