You are on page 1of 52

1905 - 1962

diterbitkan oleh:
Episentrum Pengkajian Islam dan Riset Sosial
-EMPIRIS-
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

CATATAN SEJARAH
RAKYAT ISLAM INDONESIA
1905 - 1962

ISLAM NASIONALIS SOSIALIS-KOMUNIS


17 Juli 1905 Tahun 1906-1907 Mei 1914
Di Jakarta berdiri perkumpulan al-Jam’iyat al- Sebagai akibat politik etis yang di dalamnya H.J.F.M. Sneevlit dengan teman-temannya bangsa
Khairiyah, yang mendirikan sekolah dasar untuk terkandung usaha memajukan pengajaran, maka Belanda (Brandsteder, Ir. Baars, Van Burink) yang
masyarakat Arab. Kurikulumnya modern, karena yang pada dekade pertama abad XX bagi anak-anak sepaham, mendirikan ISDV (de Indische Social
diajarkan di sekolah itu bukan hanya pelajaran Indonesia masih mengalami hambatan kekurangan Demoratische Vereeniging) di Semarang. ISDV
agama, tetapi juga berhitung, sejarah, geografi dan dana belajar. Keadaan yang demikian ini bertujuan menyebarkan faham-faham Marxis.
lain-lain. menimbulkan keprihatinan dr. Wahidin Sudirohusodo
untuk dapat menghimpun dana itu, dengan melakukan 12 September 1917
16 Oktober 1905 propaganda berkeliling Jawa. Rupanya ide yang baik Debat terbuka antara golongan Islam dan Komunis
Syarikat Dagang Islam (SDI) berdiri di kampung dari dr. Wahidin itu di terima dan dikembangkan oleh dalam Sarekat Islam di Surabaya, dalam rangka
Sondokan, Solo, oleh Haji Samanhudi, Sumowardoyo, Sutomo, seorang mahasiswa STOVIA dan dari sinilah membicarakan persoalan Indie Weerbaar. Golongan
Wiryotirto, Suwandi, Suryopranoto, Jarmani, awal perkembangannya menuju keharmonisan bagi Komunis bukan saja menolak, akan tetapi juga
Haryosumarto, Sukir dan Martodikoro. tanah dan orang Jawa dan Madura. mengecam pemimpin-pemimpin SI yang bukan
Komunis.
Pengurus pertama Syarikat Dagang Islam (SDI): Tahun 1907
1. Ketua : Haji Samanhudi Insulinde didirikan di Bandung sebagai reaksi September 1917
2. Penulis I : Sumowardoyo terhadap faham kolot dari Indische Bond (didirikan Partai Indische Social Democratische Partij (ISDP)
3. Penulis II : Sukir tahun 1898 oleh peranakan dan totok, organisasi sebagai cabang SDAP dari Negeri Belanda. Dalam
4. Pembantu : Jamal Surodisastro sosial ekonomis buat kepentingan peranakan). bulan Juni 1919 di ubah menjadi partai berdiri sendiri,
5. Pembantu keuangan : Sukir dan Haji Saleh dengan nama ISDP dan terbuka buat segala golongan
6. Pembantu : Haryosumarto 20 Mei 1908 bangsa. Baik ISDV maupun ISDP, kedua-duanya
7. Pembantu : Wiryosutirto Sebagai tindak-lanjutnya, dr. Sutomo dan rekan- tidak dapat memikat hati rakyat. Pemimpin-pemimpin
8. Pembantu : Atmo rekannya mendirikan Budi Utomo (BU) di Jakarta. ISDP yang berpengaruh adalah J.E. Stokvis, Ir.
Corak baru yang diperkenalkan BU adalah kesadaran Cramer dan Prof. Van Gelderen, bangsa Indonesia
Asas dan tujuan SDI: lokal yang diformulasikan dalam wadah organisasi tidak seorang pun.
1. Mengutamakan sosial ekonomi. modern dalam arti bahwa organisasi itu mempunyai
2. Mempersatukan pedagang-pedagang batik. pimpinan, ideologi yang jelas dan anggota. 20-27 Oktober 1917
3. Mempertinggi derajat bumiputra. Kongres (SI) Nasional yang kedua, yang
4. Memajukan agama dan sekolah-sekolah Perkumpulan ini di pimpin oleh kaum Ambtenaar, dilangsungkan di Jakarta, dalam pembicaraannya
Islam. yaitu para pegawai negeri yang setia kepada ternyata lebih berani terhadap pemerintah dan badan-

EMPIRIS/©2006 2
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Latar-belakang pendirian SDI : pemerintah kolonial Belanda. Pusat perkumpulan badannya daripada kongres yang pertama. Tetapi
1. Kompetisi yang meningkat dalam bidang ditempatkan di Yogyakarta. Sebagai ketua Pengurus pimpinan CSI masih menyetujui aksi parlementer-
perdagangan batik, terutama terhadap Besar yang pertama di pilih R.T. Tirtokusumo, bupati evolusioner. Juga usul Semaun untuk tidak ikut
golongan Cina. Karanganyar, sedang anggota-anggota Pengurus campur dalam gerakan Indie Weerbaar tidak di terima
2. Sikap superioritas orang-orang Cina terhadap Besar yang lain-lain pegawai negeri atau bekas (pada waktu itu Abdul Muis sebagai anggota “Utusan
orang-orang Indonesia sehubungan dengan pegawai negeri belaka. Ia memimpin BU sejak tahun Indie Weerbaar” memberikan laporan tentang
berhasilnya Revolusi Cina (1911). 1908 sampai dengan tahun 1911. Kemudian dia pengalamannya di negeri Belanda).
3. Adanya tekanan oleh masyarakat Indonesia di digantikan oleh Pangeran Aryo Noto Dirojo dari istana
Solo (dari kalangan bangsawan mereka Paku Alam, Yogyakarta. Sebagai orang keraton yang Kongres SI kedua memutuskan bahwa azas
sendiri). di beri gaji oleh Belanda, maka ketua BU itu sangat perjuangan SI ialah mendapatkan zelf bestuur atau
patuh kepada induk-semangnya. pemerintahan sendiri. Selain itu, ditetapkan pula azas
Tahun 1905 kedua berupa “strijd tegen overheersing van het
Gerakan reformasi dan modernisasi ini meluas di 3-5 Oktober 1908 zondig kapitalisme” atau perjuangan melawan
Minangkabau dan perintisnya adalah Syekh Thaher Kongres BU pertama di Jakarta, dengan terjadi penjajahan dari Kapitalisme yang jahat.
Jalaluddin. Majalah al-Iman adalah alat penyebar perubahan orientasi, dari terbatas dalam kalangan
Reformisme keluar Minangkabau, di samping memuat priyayi menjadi menekankan cara baru bagaimana Tetap di ambil jalan parlementer, ditentukan program
ajaran agama dan peristiwa-peristiwa penting dunia. memperbaiki kehidupan rakyat. Kongres itu azas dan daftar usaha dari partai. Pemerintahan
menetapkan tujuan perkumpulan: kemajuan yang kebangsaan menjadi maksud dari Sarekat Islam.
Tahun 1909 selaras (harmonis) buat negeri dan bangsa, terutama Daftar usaha memuat: aksi untuk decentralisatie
Tirtoadisuryo mendirikan Sarekat Dagang Islamiah dengan memajukan pengajaran, pertanian, pemerintahan dan hak pemilihan, kemerdekaan
(SDI) di Batavia. peternakan dan dagang, teknik dan industri, bergerak, pertanian, persoalan uang dan pajak,
kebudayaan (kesenian dan ilmu). persoalan sosial dan pembelaan negeri. CSI akan
Pada tahun yang sama, H. Abdullah Akhmad berjuang dalam Volksraad. Putusan ini tidak disetujui
mendirikan majalah al-Munir di Padang, yang Tahun 1908 Semaun.
bertujuan menyebarkan agama Islam yang Di kalangan priyayi gedhe yang sudah mapan tidak
sesungguhnya dan terbit di Padang tahun 1910-1916. senang terhadap lahirnya BU, sehingga para bupati Dalam kongres ini telah disetujui suatu rumusan
membentuk perkumpulan Regenten Bond Setia Mulia “Keterangan Pokok” (Asas) dan Program Kerja, yang
Tahun 1910 di Semarang, untuk mencegah cita-cita BU yang di mencerminkan sifat politik dari organisasi ini.
Tirtoadisuryo mendirikan perusahaan dagang Sarekat anggap mengganggu stabilitas sosial mereka. Keterangan Pokok ini menyatakan kepercayaan CSI
Dagang Islamiah NV di Bogor. Kedua organisasi bahwa agama Islam itu membuka rasa pikiran tentang
tersebut (SDI Batavia dan Bogor) dimaksudkan untuk Pada tahun yang sama, berdirilah Indische persamaan derajat manusia, di samping itu
membantu pedagang-pedagang bangsa Indonesia Vereeniging (IV) di Negeri Belanda, yang diprakarsai menjunjung tinggi kepada kekuasaan negeri, dengan
dalam menghadapi saingan orang-orang Cina. oleh Sutan Kasayangan dan R.M. Noto Suroto. harapan akan memperoleh pemerintahan sendiri
Semula organisasi ini merupakan pusat kegiatan (zelfbestuur) dalam ikatan dengan negeri Belanda.
Tahun 1911 sosial dan kebudayaan sebagai ajang bertukar pikiran Tentang Program Kerja yang berjumlah delapan buah,
Ambon’s Bond didirikan oleh pegawai negeri di tentang situasi tanah air. Kemudian bernama satu diantaranya mengenai politik, Sarekat Islam
Ambonia, untuk memajukan pengajaran dan Indonesische Vereeniging (Perhimpunan Indonesia). menuntut berdirinya dewan-dewan daerah dan
penghidupan rakyat Ambon. Haji Abdulhalim perluasan hak-hak Volksraad, yang setahun lagi akan
mendirikan Persyarikatan Ulama di Ciberelang, Agustus 1912 di bentuk.
Majalengka, yang bergerak di bidang pendidikan dan Pemimpin-pemimpin golongan Minahasa mendirikan
ekonomi. “Rukun Minahasa” di Semarang. Tujuannya ialah Keterangan Pokok ini mengemukakan kepercayaan

EMPIRIS/©2006 3
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

11 Juni 1912 mencapai derajat hidup yang layak bagi rakyat CSI bahwa “agama Islam itu membuka rasa pikiran
Cokroaminoto masuk SI bersama Hasan Ali Surati, Minahasa, antara lain dengan jalan menghilangkan perihal persamaan derajat manusia sambil
seorang keturunan India kaya, yang kelak kemudian sebab-sebab yang menjadikan turun kedudukannya, menjunjung tinggi kepada kuasa negeri” dan
memegang keuangan surat kabar SI, Utusan Hindia. memajukan nafsu tolong-menolong menyokong “bahwasanya itulah (Islam) sebaik-baiknya agama
Cokroaminoto kemudian duduk sebagai pemimpin pendidikan dan pengajaran, memajukan ekonomi buat mendidik budi-pekertinya rakyat”. Partai juga
Syarikat Islam. rakyat. Ketuanya adalah J.H. Pangemanan. Pemuka memandang “agama…(sebagai) sebaik-baiknya daya-
yang lain-lain adalah Dr. Ratulangi dan P.A. upaya (yang) boleh dipergunakan” agar “jalannya budi
12 Agustus 1912 Mandagie. akal masing-masing orang itu ada bersama-sama
Residen Surakarta membekukan SDI setelah budi-pekerti…” negeri atau pemerintah “hendaknya
organisasi itu berkembang cepat ke daerah-daerah 25 Desember 1912 tiada terkena pengaruhnya percampuran barang
lain di Jawa dan setelah kegiatan-kegiatan pada Partai Hindia atau IP (Indische Partij) didirikan oleh sesuatu agama, melainkan hendaklah melakukan satu
anggotanya di Solo meningkat tanpa dapat diawasi E.F.E. Douwes Dekker alias Setiabudi di Bandung, rupa pemandangan di atas semua agama itu”. CSI
oleh penguasa setempat. Perkelahian terus-menerus dan merupakan organisasi campuran orang Indo dan pun “tidak mengakui sesuatu golongan rakyat
terjadi dengan golongan Cina; sebuah pemogokan bumiputra. IP menjadi organisasi politik yang kuat (penduduk) berkuasa di atas golongan rakyat
dilancarkan oleh pekerja-pekerja di perkebunan pada waktu itu, setelah ia bekerjasama dengan dr. (penduduk) yang lain”.
Krapyak di Mangkunegaran pada permulaan bulan Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat alias
Agustus 1912. Kedua macam kerusuhan ini menurut Ki Hajar Dewantoro. Douwes Dekker menjadi Sebelum diadakannya Kongres SI kedua, di Jakarta
pihak penguasa disebabkan oleh Sarekat Islam. ketuanya, dr. Cipto Mangunkusumo dan R.M. Suwardi muncul aliran revolusioner Sosialistis yang diwakili
Suryaningrat (Ki Hajar Dewantoro) menjadi anggota oleh Semaun, yang pada waktu itu menjadi ketua SI
Rijksbestuur Solo atas perintah Residen Belanda pengurus. lokal Semarang.
melarang untuk sementara waktu SI bekerja, karena Indische Partij terbuka buat semua golongan bangsa
SI di anggap berbahaya bagi ketertiban umum, (bangsa Indonesia, bangsa Eropa yang terus tinggal 29 September - 6 Oktober 1918
membuat huru-hara di Solo, terutama terhadap kaum disini, Belanda peranakan, peranakan Tionghoa dan Kongres SI Nasional yang ketiga dilangsungkan di
dagang Cina. Selain di larang bersidang dan sebagainya), yang merasa dirinya seorang “indier”. Surabaya, memutuskan menentang pemerintah
menerima anggota baru, pemimpinnya mengalami sepanjang tindakannya “melindungi Kapitalisme”,
penggeledahan, tetapi tidak berhasil. Tahun 1913 pegawai negeri Indonesia dikatakan sebagai alat,
“Mena Muria” berdiri di Semarang, untuk mencapai penyokong kepentingan Kapitalis. Oleh kongres
10 September 1912 kemajuan dan kemakmuran golongan Ambon. dimajukan tuntutan mengadakan peraturan-peraturan
Sampai dengan awal tahun 1912, Syarikat Dagang sosial guna kaum buruh, untuk mencegah penindasan
Islam masih memakai anggaran dasar yang lama September 1914 dan perbuatan sewenang-wenang (upah minimum,
yang di buat oleh Haji Samanhudi. Karena beliau tidak Jong Pasundan berdiri di Jakarta. Anggaran dasarnya upah maksimum, lamanya bekerja dan sebagainya).
puas atas anggaran dasar itu, maka beliau adalah secorak dengan Budi Utomo, tetapi ditujukan Diputuskan menggerakkan semua organisasi bangsa
menugaskan kepada Cokroaminoto di Surabaya yang untuk daerah Pasundan saja. Pasundan (Paguyuban Indonesia untuk menentang Kapitalisme, dan kongres
baru masuk Syarikat Islam, supaya membuat Pasundan) didirikan untuk mempersatukan “bangsa memutuskan pula mengorganisasi kaum buruh.
anggaran dasar yang baru yang disahkan di depan Sunda”.
Notaris pada tanggal 10 September 1912. Sehingga Bersamaan dengan itu, berlangsung Kongres SI
Syarikat Dagang Islam (SDI) berganti nama menjadi Tahun 1914 ketiga di Surabaya. Sementara itu, pengaruh Semaun
Syarikat Islam (SI). Terjadi Perang Dunia I, dan Budi Utomo turut makin menjalar ke tubuh SI.
memikirkan cara mempertahankan Indonesia dari
Cokroaminoto mensosialisasikan PAN-Islamisme serangan luar dengan mengadakan milisi yang di beri 16 Nopember 1918
dengan target: wadah dalam Komite Pertahanan Hindia (Comite Indie Setelah Volksraad di bentuk pada tahun 1918, maka

EMPIRIS/©2006 4
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

1. Kemerdekaan dari Penjajahan Weebaar). ada usaha mempersatukan aliran-aliran politik yang
2. Kemerdekaan Islam ada pada waktu itu, yang dapat di sebut golongan kiri.
3. Kemerdekaan Dunia Islam 7 Maret 1915 Karena itu atas prakarsa ISDV, didirikan suatu fraksi
Tri Koro Dharmo didirikan di Jakarta di bawah dalam Volksraad, yang di sebut Radicale
Syarikat Islam telah meletakkan dasar perjuangannya pimpinan dr. Satiman untuk mempersatukan pelajar- Concentratie, yang kemudian bernama Politieke
atas tiga prinsip dasar, yaitu: pelajar dari pulau Jawa, kemudian bernama “Jong Concentratie didirikan dalam Volksraad. Organisasi-
a. Asas agama Islam sebagai dasar perjuangan Java”. Semboyan : “Sakti, Budi, Bakti”. Yang menjadi organisasi yang ikut di dalamnya, yaitu Insulinde,
organisasi. anggota kebanyakan murid-murid sekolah menengah SDAP, ISDV, BU, SI dan NIP (National Indische
b. Asas kerakyatan sebagai dasar himpunan asal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Partij). Sudah tentu tujuan fraksi ini bermaksud
organisasi. menyusun “parlementaire combinatie” untuk
c. Asas sosial ekonomi sebagai usaha untuk 5-6 Agustus 1915 memintakan parlemen tulen dan hak rakyat yang luas,
meningkatkan kesejahteraan rakyat yang Budi Utomo dalam rapat umumnya di Bandung dengan mengajak anggota-anggotanya menuntut
umumnya berada dalam taraf kemiskinan dan menetapkan mosi, yang menegaskan mobilisasi perlu berbagai kepentingan kepada pemerintah. Tuntutan
kemelaratan. sekali diadakan untuk bangsa Indonesia juga, tetapi ini dilakukan dengan cara yang sangat radikal, yaitu
hal ini harus diputuskan dalam parlemen yang berhak dengan pemogokan dan pemberontakan. Periode
18 Nopember 1912 mengadakan Undang-undang (parlemen ini ketika itu radikal yang dikoordinasikan oleh Komunis
Di Yogyakarta, berdiri Muhammadiyah yang didirikan belum ada), dewan perwakilan rakyat harus diadakan berlangsung dari tahun 1918-1926.
oleh K.H. Ahmad Dahlan. Muhammadiyah di sebagian terlebih dahulu.
besar programnya sangat mencurahkan pada usaha- 26 Oktober - 2 Nopember 1919
usaha pendidikan serta kesejahteraan sekaligus 23 Juli 1916 Kongres SI Nasional yang ke-empat di Surabaya,
gencar melakukan kegiatan program dakwah guna Budi Utomo ikut duduk dalam Komite “Indie terutama membicarakan soal serikat kerja. Diputuskan
melawan usaha-usaha Kristenisasi yang mulai Weebaar”. Komite ini menyatakan keyakinannya memusatkan semua serikat kerja, antara lain supaya
menjamur di daerah Jawa, juga memberantas bahwa dalam Perang Dunia di waktu itu : “buat mengadakan Eerste Kamer (dari dewan perwakilan
ketakhayulan-ketakhayulan lokal yang memang sudah Hindia-Belanda adalah suatu kepentingan hidup untuk rakyat yang sejati) yang akan memimpin gerakan
menjadi kepercayaan di kalangan rakyat. selekasnya memperoleh kekuatan yang cukup baik di perlawanan kelas-kelas, perkumpulan-perkumpulan
Muhammadiyah bertujuan memajukan pengajaran laut, baik di darat untuk mempertahankan diri”. Dalam politik hendaklah mengadakan Tweede Kamer dari
berdasarkan agama, pengertian ilmu agama dan utusan ke negeri Belanda menghadap Sri Baginda dewan itu. Kedua majelis ini akan merupakan Dewan
hidup menurut peraturan agama. Raja Putri turut serta utusan BU (Dwijosewoyo). Rakyat yang sesungguhnya. Diputuskan juga akan
mengadakan beberapa Komite penyelidik, untuk
26 Januari 1913 Juli 1917 mempelajari soal-soal yang penting bagi pergerakan
Dalam rapat raksasa SI di Kebun Binatang Surabaya, Volksraad diperundangkan pada Desember 1916, rakyat, sebuah penyelidikan akan dipergunakan
Umar Sa’id Cokroaminoto menegaskan bahwa tujuan dijalankan Agustus 1917 dan di buka Mei 1918. memperbaiki aksinya.
SI adalah menghidupkan jiwa dagang bangsa Penting juga perbuatan Pengurus Besar BU pada
Indonesia, memperkuat ekonominya agar mampu waktu itu memajukan diri mengadakan Komite Dalam kongres ini dibicarakan tentang faedahnya
bersaing dengan bangsa asing. Usaha di bidang Nasional (terdiri dari pemimpin-pemimpin pergerakan sekerja, ekonomi dan agama. Comite
ekonomi tampak sekali, khususnya dengan berdirinya perkumpulan-perkumpulan Indonesia yang besar). adat, comite pergerakan sekerja dan comite
koperasi di Surabaya, PT. “Setia Usaha”, penerbitan Komite Nasional mengadakan sidang di Jakarta guna cooperatie akan mempelajari soal-soal itu.
surat kabar “Utusan Hindia”, menyelenggarakan merundingkan arah jalan penunjukan dan pemilihan
penggilingan padi dan juga mendirikan bank. yang pertama dari anggota-anggota Volksraad. Dalam Kongres SI ke-empat, SI memperhatikan
gerakan buruh atau Serikat Sekerja (SS), karena SS
akan memperkuat kedudukan partai politik dalam

EMPIRIS/©2006 5
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Kongres SI pertama yang di pimpin oleh 13 Agustus 1917 menghadapi pemerintah kolonial. Kemudian
Cokroaminoto, yang antara lain menerangkan bahwa Didirikan Perserikatan Indie Weerbaar, bermaksud terbentuklah persatuan SS, yang beranggotakan SS
SI bukan partai politik dan tidak beraksi melawan mencari jalan untuk dapat mempertahankan Indonesia Pegadaian dan SS Pegawai Pabrik Gula dan SS
Pemerintah Belanda. Walaupun begitu, dengan dalam hal ekonomi dan militer Pegawai Kereta Api.
agama Islam sebagai lambang persatuan dan dengan
penuh kemauan mempertinggi derajat rakyat, SI 9 Desember 1917 Di dalam tahun ini pula, pengaruh Sosialis-Komunis
tersebar di seluruh Jawa bagai banjir yang hebat Mengikuti jejak murid-murid Jawa dari sekolah telah masuk ke tubuh SI Pusat maupun cabang-
sekali. Ditentukan H. Samanhudi sebagai Bapak SI, menengah, murid-murid Sumatra mendirikan Jong cabangnya, setelah aliran itu mempunyai wadah
Sentral Komite SI didirikan (di susun). Sumatranen Bond di Jakarta. Maksud tujuannya dalam organisasi yang disebutnya Indische Sociaal
antara lain adalah memperkokoh hubungan ikatan di Democratische Vereniging (ISDV).
23 Maret 1913 antara murid-murid asal dari Sumatra dan menanam
Kongres umum SI kedua di Surakarta, yang keinsyafan bahwa mereka kelak akan menjadi Januari 1920
diselenggarakan di taman istana Susuhunan. Dalam pemimpin, dan membangunkan perhatian dan Didirikan “Perserikatan Madura” buat pergerakan
kongres itu diputuskan bahwa SI hanya terbuka untuk mempelajari kebudayaan Sumatra. Di antara sosial dan ekonomi kaum Madura.
bangsa Indonesia dan pegawai pangreh praja pemimpin-pemimpinnya terdiri Mohammad Hatta dan
seberapa tidak akan di beri masuk, tindakan ini di Mohammad Yamin. 9 Mei 1920
pandang perlu agar tidak berubah corak SI sebagai A.J. Patty mendirikan Sarekat Ambon (SA) dan
organisasi rakyat. Januari 1918 organisasi-organisasi pendahulunya sejak tahun 1909
Sarekat Sumatra berdiri, berpolitik “cooperatie” bertujuan untuk melindungi kepentingan-kepentingan
Dalam kongres terpilih H. Samanhudi sebagai ketua dengan azas “kebangsaan Sumatra”. Berdiri orang Ambon.
dan Cokroaminoto sebagai wakil ketua. Gejala konflik perkumpulan Serikat Sumatra di Jakarta, tidak lama
internal telah timbul di permukaan dan kepercayaan sebelum pembukaan Volksraad terjadi. Lain dengan 23 Mei 1920
terhadap Central Sarikat Islam mulai berkurang. Budi Utomo dan Pasundan, Serikat Sumatra tidak Sayap kiri partai SI di bawah pimpinan Semaun
Namun Cokroaminoto tetap mempertahankan berusaha dalam lapangan kebudayaan, tetapi terus membentuk Perserikatan Komunis Hindia sebagai
keutuhan dengan mengatakan bahwa kecenderungan diarahkan ke jurusan politik. Perserikatan ini berusaha pengganti ISDV, yang merupakan cikal-bakal PKI.
untuk memisahkan diri dari CSI harus di kutuk. untuk mendapatkan perwakilan dalam Majelis Pada mulanya anggota Semaun juga tetap menjadi
Haminte, di tempat-tempat yang banyak berpenduduk anggota SI.
30 Juni 1913 orang Sumatra. Tentang agama, Serikat Sumatra
Belanda menolak permintaan SI supaya disahkan berpendirian netral, demokrasi sangat disetujui dan Golongan Komunis di dalam SI melalui Darsono
menjadi badan hukum (rechtspersoon) karena dikemukakan, juga berpendirian memajukan menyatakan ketidak-percayaan terhadap
anggota SI terlalu banyak. Belanda sanggup perekonomian rakyat di kalangan orang Sumatra. kepemimpinan Cokroaminoto, terutama mengenai
mengesahkan perkumpulan SI ke tempat-tempat yang persoalan keuangan.
tidak besar jumlah anggotanya. Pemerintah Belanda 18 Nopember 1918
menetapkan bahwa cabang-cabang harus berdiri Gubernur Jenderal Mr. Graaf Van Limburg Stirum 24 Desember 1920
sendiri untuk daerahnya masing-masing (SI daerah). mengumumkan dalam Volksraad janji pemerintah Dalam kongres PKI di Semarang, di ambil keputusan
Pemerintah tidak berkeberatan SI-SI daerah itu akan memberi kelonggaran dalam susunan akan memasukkan PKI ke dalam Comintern
bekerja bersama-sama dengan badan perwakilan pemerintahan dan hak-hak rakyat. Hak-hak Volksraad (Communits International), yang merupakan forum
Pengurus Sentral. akan di tambah. dan pusat eksekutif bagi partai-partai Komunis seluruh
dunia. Putusan di ambil akan menyertai Internationale
Tahun 1918 ketiga di Moskwa.
Kongres Tri Koro Dharmo yang pertama di Solo,

EMPIRIS/©2006 6
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Tujuan anggaran dasar (yang semua sama) dari SI namanya di ubah menjadi Jong Java (Pemuda Jawa), 2-6 Maret 1921
daerah-daerah itu antara lain adalah dengan yang merupakan lembaga para mahasiswa yang Pada Kongres SI kelima, Semaun melancarkan kritik
mengingat peraturan agama Islam: pertama. Maksud tujuan perkumpulan adalah terhadap kebijaksanaan SI pusat, sehingga timbul
a. Memajukan pertanian, perdagangan, kesehatan, membangunkan suatu persatuan Jawa Raya yang perpecahan. Di satu pihak aliran yang mendambakan
pendidikan dan pengajaran. akan di capai, antara lain dengan jalan mengadakan aliran ekonomi dogmatis diwakili oleh Semaun, dan
b. Memajukan hidup menurut perintah agama dan suatu ikatan yang baik di antara murid-murid sekolah aliran Nasional keagamaan diwakili oleh
menghilangkan faham-faham keliru tentang menengah bangsa Indonesia, berusaha menambah Cokroaminoto.
agama kepandaian anggota-anggota dan menimbulkan rasa Sebagai penyelesaian ketidak-percayaan Darsono
c. Mempertebal rasa persaudaraan dan saling cinta akan kebudayaan sendiri. Oleh karena jumlah terhadap Cokroaminoto, maka dalam kongres
tolong-menolong di antara anggotanya. murid-murid Jawa merupakan anggota yang tersebut dibentuklah sebuah komisi penyelidik urusan
terbanyak, perkumpulan Jong Java tetap bersifat keuangan yang beranggotakan Darsono dari SI
18 Pebruari 1914 Jawa. Semarang, Said dari SI Malang dan Suroso dari SI
Pengurus CSI pertama ditetapkan dalam suatu Mojokerto.
pertemuan di Yogyakarta, yang terdiri atas H. Mei 1919
Samanhudi sebagai Ketua Kehormatan, Dalam kongres PPPB (Perserikatan Pegawai 24-25 Desember 1921
Cokroaminoto sebagai Ketua dan Raden Gunawan Pegadaian Bumiputera) di Bandung, pemimpin SI Kongres PKI di Semarang adalah sama sekali bersifat
sebagai Wakil Ketua. Pengurus CSI ini diakui Sosrokardono (merangkap ketua PPPB) Komunis. Dengan terus-terang mereka itu mengakui
pemerintah tanggal 18 Maret 1916. menganjurkan semua perkumpulan sekerja dijadikan bahwa pemimpin-pemimpin Sovyet yang besar
satu federasi dalam satu badan sentral. (seperti Lenin dan Trotsky) sebagai pahlawan-
Tahun 1914 pahlawannya. Kongres itu di pimpin oleh Tan Malaka,
Gerakan Islam modern juga dilakukan oleh keturunan 5 Juni 1919 karena ketuanya Semaun dan wakil ketua Darsono
Arab. Kelompok Arab yang bukan keturunan Sayid Pemberontakan di Toli-Toli (Sulawesi) dimana sudah berangkat ke luar negeri dalam bulan Oktober
mendirikan perkumpulan al-Irsyad pada tahun 1914 Controleur de Kat Angelino dan lain-lain pegawai 1921 untuk merapatkan perhubungan dengan
(al-Irsyad berdiri dari pecahan al-Jam’iyat al- negeri turut di bunuh. Abdul Muis di dakwa sebagai Moskow. Pada kongres ini di ambil keputusan
Khariyah), dengan bantuan Syekh Ahmad Syurkati. penghasutnya, karena dia berpropaganda disitu menyusun cabang-cabang SI yang ke luar dari CSI
Organisasi ini menekankan persamaan antara ummat dalam bulan Mei yang lalu. itu, dalam satu CSI “Merah” guna menandingi CSI
manusia dan berlawanan dengan pendirian golongan “Putih” dari Cokroaminoto.
Sayid, yaitu golongan yang mengaku keturunan Nabi. 7-9 Juni 1919
Indiers Congres dari Insulinde. Diputuskan Insulinde September 1922
Sementara itu, ada pihak yang tidak sependapat di rubah namanya menjadi National Indische Partij Atas anjuran Semaun, didirikan Federatie Vakbond di
dengan Ahmad Syurkati tentang madzab, mendirikan (NIP). Indonesia.
organisasi sendiri yang di sebut ar-Rabithah al-
‘Alawiyah. Organisasi yang sehaluan dengan al- 20 Juli 1919 Maret 1923
Irsyad, yaitu Muhammadiyah, Persis, Thawalib, Persidangan besar dari Radicale Concentratie di Kongres PKI di Bandung dimana diterangkan
sedangkan yang bersimpati dengan ar-Rabithah, yaitu Jakarta, dimana di ambil mosi yang di kirim ke Sociale perbedaan antara PKI dan PSI yang dikatakan
Persatuan Tarbiyatul Islamiyah, Jam’iyatul Washliyah, Democraten-fractie di Negeri Belanda yang membuat “kapitalistisch” sifatnya.
Musyawaratut Thalibin. permintaan supaya pemerintah merubah sikapnya
terhadap terdakwa-terdakwa dalam perkara Garut 8 Juni 1923
Tahun 1915 tersebut, oleh karena orang-orang desa itu hanya Semaun di tahan karena persdelict. Pemogokan besar
Sesudah lebih dari 50 SI daerah berdiri, lalu didirikan membela diri. (lebih dari 2.500 orang) pada perusahaan kereta api di
Central Sarekat Islam (CSI). Maksud tujuan Badan Jawa. Terbitnya pasal 161 bis Buku Kitab Hukum

EMPIRIS/©2006 7
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Sentral ini memajukan dan membantu SI daerah, 4 Agustus 1919 Pidana (larangan ajakan akan mogok). Pembatasan
mengadakan dan memelihara perhubungan dan Java Instituut didirikan di Yogyakarta, bermaksud hak berkumpul dan bersidang di tambah lagi.
pekerjaan bersama di antaranya. memajukan kebudayaan Jawa, Madura dan Bali.
Tahun 1923
30 Januari 1916 1 September 1919 PKI mendapat kekuatan di kalangan buruh. Sebagai
Pertemuan antara berbagai perkumpulan SI Jawa Mulai berlakunya perubahan ART-111 akibat dari depresi ekonomi, maka upah buruh
Barat dan Sumatra Selatan di Jakarta. Tujuan rapat Regeeringsreglement, yang memuat pengakuan diturunkan dan banyak buruh yang diberhentikan.
yang diadakan Gunawan ialah membicarakan kebebasan rakyat akan bersidang dan berkumpul. Sehingga pada tahun itu, buruh kereta api yang
hubungan antara perkumpulan-perkumpulan ini dan tergabung dalam Vereeniging voor Spoor en Tramweg
CSI. Sebuah usul membentuk CSI kedua untuk Jawa 26-28 September 1919 Personeel (VSTP) mendesak dilancarkannya
Barat dan Sumatra Selatan di samping CSI yang telah Rapat umum Budi Utomo (BU) di Semarang pemogokan untuk menuntut kenaikan upah. Ternyata
ada di terima setelah perdebatan yang lama dan seru. membolehkan cabang-cabang mengadakan ranting pemogokan gagal dan pemimpinnya di buang.
H. Samanhudi dan Gunawan terpilih masing-masing sebagai usaha mendekati rakyat. Tindakan ini
sebagai ketua dan wakil ketua CSI yang memisahkan memang lalu menambah banyak cabang, akan tetapi 27 Juni 1924
diri. Dari perkumpulan-perkumpulan SI di Jawa Barat, dengan usaha ini pun BU tidak bisa menjadi Putusan Belanda untuk mengasingkan (interneering)
Gunawan dan Samanhudi hanya mendapat sedikit perkumpulan rakyat umum, ia tetap tinggal H. Misbach, propagandis dari Sarikat Rakyat di Solo
dukungan, yaitu Cikalong, Bogor dan Sukabumi. perkumpulan lapisan atas. Pemimpin-pemimpin BU ke pulau Papua Utara (Manokwari). Kongres PKI
Cabang-cabang yang lain di Jawa Barat menyatakan yang berpengaruh pada waktu itu adalah Dr. Rajiman menetapkan susunan partai. Perubahan nama
sikap netral. Cabang Bandung menyatakan tetap setia Wediodiningrat dan Wuryaningrat, Dwijosewoyo dan Perserikatan Komunis di Hindia menjadi PKI (Partai
kepada CSI yang lama. Sikap perkumpulan- R.M.A. Suryo Suparto (kemudian Mangkunegoro VII). Komunis Indonesia)
perkumpulan di Sumatra Selatan, kecuali di Bengkulu,
tidak seluruhnya jelas. 27 September 1919 Desember 1924
Circulaire “berangusan” bagi pegawai-pegawai negeri, Kongres PKI di Mataram (Yogya). Diperkuat patij-
Januari 1916 yang memuat larangan bagi mereka akan discipline Sarikat Rakyat akan dihapuskan, karena
CSI menyetujui adanya aksi Comite Indie Weerbaar mengadakan propaganda politik di muka umum atau masih bersifat bourgeoisie; lambat-laun sarikat
serta mengambil mosi tentang itu dan mewakilkan di muka ramai. sekerja dipentingkan.
Abdul Muis akan menyampaikan mosi itu kepada Ratu
Wilhelmina, Menteri Jajahan dan Staten Generaal. Nopember 1920 26 Mei 1926
ISDV dan kaum Komunis melawan aksi itu. Sosrokardono di hukum dengan 4 tahun penjara oleh Belanda menetapkan bahwa pegawai negeri tidak
Raad van Justitie Betawi (Jakarta) atas dakwaan boleh menjadi anggota PKI dan SR (Sarekat Rakyat).
18 Maret 1916 menyertai perkumpulan yang bermaksud melakukan
Central Sarikat Islam (CSI) mendapatkan pengakuan kejahatan (Afdelling B). 12 Nopember 1926
badan hukum (rechtspersoon), dan keputusan ini Pemberontakan hebat dari kaum Komunis di seluruh
diberikan oleh Gubernur Jenderal Idenburg. Anggota- Tahun 1921 pulau Jawa (yang amat hebat di Jakarta dan
anggotanya, yaitu perkumpulan-perkumpulan SI kecil Di Timor, berdiri Timorsch Verbond (Persekutuan sekitarnya, dan juga Pasundan).
yang juga disahkan oleh Belanda sebagai badan Orang-orang Timor) didirikan oleh orang-orang Timor
hukum (rechtspersoon). yang keluarga-keluarganya berasal dari Roti dan Savu Januari 1927
untuk melindungi kepentingan-kepentingan rakyat Pemberontakan Komunis di Sumatra Barat di bawah
17-24 Juni 1916 Timor. pimpinan H. Datuk Batuah. Pemberontakan itu
Kongres SI pertama di Bandung, yang dihadiri oleh 80 dengan mudah di tumpas oleh pemerintah, karena
SI lokal dimana dibicarakan agama dalam pergerakan tidak terorganisasikan dengan baik, dan lagi

EMPIRIS/©2006 8
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

dan hapusnya tanah partikulir (tanah swasta). 29 Januari 1922 pemberontakan sifatnya lokal.
Kongres itu merupakan “Kongres Nasional”, karena SI Rapar-rapat di beberapa tempat yang disertai juga
mencita-citakan supaya penduduk Indonesia menjadi oleh Budi Utomo untuk mendapat Undang-undang 8 Juni 1928
satu natie atau satu bangsa, dengan kata lain pokok tentang aturan pemerintahan yang baru. Berdirinya SKBI (Serikat Kaum Buruh Indonesia) yang
mempersatukan etnik Indonesia menjadi bangsa Komunistis.
Indonesia. Di sisi lain, SI setuju diadakannya Komite April 1922
Pertahanan Hindia asal pemerintah Belanda All Indie-Congres dari NIP di Bandung. 3 April 1932
membentuk Dewan Rakyat. Juga kongres ini di pimpin Perserikatan Kaum Buruh Indonesia berdiri di Jakarta
oleh Cokroaminoto. Dengan jalan evolusi berusaha 3 Juli 1922 atas anjuran S.O. Yusuf.
mencapai pemerintahan sendiri, sekurang-kurangnya Perguruan kebangsaan Taman Siswa berdiri di
memperoleh bangsa Indonesia dapat ikut serta dalam Mataram (Yogya) di bawah pimpinan Suwardi 15 Juli 1936
pemerintahan Indonesia. Ini semuanya “dengan Suryaningrat, yang kemudian berganti nama Ki Hajar Salah satu usaha yang berhasil memanfaatkan
pemerintah dan untuk menyokong pemerintah”. Dewantoro. Satu-satunya perguruan kebangsaan modernisasi kehidupan politik lewat parlemen adalah
yang sangat cepat berkembang di seluruh pelosok munculnya Petisi Sutarjo. Ia mengajukan petisi
Kongres ini menetapkan pengurus baru CSI yaitu Indonesia. Orang-orang pergerakan sekuruhnya kepada Dewan Rakyat yang minta kepada Parlemen
ketua Cokroaminoto dan wakil ketua Abdul Muis serta mendukung perguruan itu. Tujuannya mengganti Belanda agar di beri otonomi politik. Petisi yang
sekretaris R. Sosrokardono. Nama H. Samanhudi sistim pendidikan dan pengajaran kolonial dengan ditanda-tangani I.J. Kasimo, Ratulangi, Datuk
tidak muncul lagi dalam daftar kepemimpinan SI, sistim baru berdasarkan kebudayaan bangsa sendiri. Tumenggung dan Kwo Kwat Tiong, dapat di pandang
kedudukannya terdesak dalam waktu yang relatif sebagai upaya untuk keluar dari jalan sempit yang
singkat, diantaranya ia lebih banyak terlibat dalam 4-5 Nopember 1922 dilalui para Nasionalis. Tuntutan “Indonesia
masalah-masalah di luar organisasi SI sendiri. Bonsvergadering luar biasa dari BU untuk mendapat Berparlemen” memang tuntutan yang baik sekali dan
perubahan aturan pemerintahan yang luas. di dukung oleh anggota Indonesia dan Belanda, dan
Pertengahan Agustus s/d akhir September 1916 akhirnya petisi itu di tolak oleh pemerintah tanpa
Suatu peristiwa penting yang secara tidak langsung 12 Nopember 1922 menimbulkan protes.
melibatkan SI, adalah pemberontakan Jambi di Radicale Concentratie ke-2 didirikan sebagai
Sumatra Selatan. Controleur Walter dan beberapa organisasi dari segenap pergerakan rakyat dan 24 Mei 1937
pegawai Indonesia turut di bunuh oleh pemberontak. sekerja; bukan parlementaire combinatie saja. CSI Partai kiri yang mau bekerjasama dengan pemerintah,
Yang di dakwa menerbitkan itu ialah Sarekat Abang, menggabungkan diri kepada Radicale Concentratie, ialah Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo). Gerindo
suatu sarekat agama yang menurut berita dipengaruhi tetapi pengaruhnya dalam organisasi ini hanya sedikit. menjunjung azas koperasi, jadi mau bekerja bersama-
oleh Sarekat Islam. Dalam hal ini yang dihadapi sama dengan pemerintah jajahan. Ia tinggal tetap
adalah suatu pemberontakan yang cukup luas dan Tahun 1922 perkumpulan untuk rakyat umum, yang berusaha
hebat, yang dengan susah payah dapat di tumpas Indische Vereeniging (IV) berubah menjadi mencapai bentuk pemerintahan negara berdasarkan
oleh pihak penguasa. Jumlah korban yang tewas Indonesische Vereeniging (IV). kemerdekaan di lapangan politik, ekonomi dan sosial.
dalam pemberontakan ini seluruhnya lima ratus orang. Para pemimpin Gerindo terdiri dari orang-orang
Januari 1923 Sosialis Internasional dan perjuangannya secara
20-27 Oktober 1917 Kaum Betawi berdiri, berpolitik cooperatie, Internasional menentang perluasan Fasisme. Di
Kongres (SI) Nasional yang kedua, yang menyatakan kaum Jakarta di bawah pimpinan M.H. antara pemimpinnya adalah Drs. A.K. Gani, Mr.
dilangsungkan di Jakarta, dalam pembicaraannya Thamrin. Di Batavia, berdiri Kaum Betawi yang giat Mohammad Yamin, Mr. Amir Syarifudin dan Mr.
ternyata lebih berani terhadap pemerintah dan badan- berusaha memajukan hak-hak warga Indonesia “asli” Sartono.
badannya daripada kongres yang pertama. Tetapi dari Batavia.
pimpinan CSI masih menyetujui aksi parlementer- Mr. Mohammad Yamin akhirnya di pecat dari Gerindo

EMPIRIS/©2006 9
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

evolusioner. Juga usul Semaun untuk tidak ikut 26-28 Juni 1924 dan kemudian mendirikan Partai Persatuan Indonesia
campur dalam gerakan Indie Weerbaar tidak di terima Kongres BU di Solo; diperkuatkan azas kebudayaan (Parpindo). Parpindo berusaha bekerja bersama-
(pada waktu itu Abdul Muis sebagai anggota “Utusan Jawa; daftar usaha untuk tiga tahun ditetapkan; akan sama pemerintah dan berusaha mencapai kemajuan
Indie Weerbaar” memberikan laporan tentang didirikan sekolah-sekolah, perkumpulan joged dan ke arah suatu masyarakat dan bentuk negara, yang
pengalamannya di negeri Belanda). gamelan, tonil dan kepanduan. tersusun menurut keinginan rakyat. Partai itu
mempergunakan sebagai dasarnya :
Kongres SI kedua memutuskan bahwa azas 11 Juli 1924
perjuangan SI ialah mendapatkan zelf bestuur atau Kelompok Studi Indonesia (Indonesische Studie Club) “Sosial-Nasionalisme” (Nasionalisme bersendi atas
pemerintahan sendiri. Selain itu, ditetapkan pula azas didirikan oleh dr. Sutomo, di Surabaya. Kelompok persatuan Indonesia yang sempurna dan atas
kedua berupa “strijd tegen overheersing van het studi ini dimaksudkan agar dapat menyatukan elit kedaulatan rakyat), dan “Sosial-demokrasi”
zondig kapitalisme” atau perjuangan melawan baru, dan mengembangkan kesadaran Nasionalisme (demokrasi rakyat umum).
penjajahan dari Kapitalisme yang jahat. Indonesia. 3 Juli 1946
Coup D’etat Komunis Sultan Malaka bernama
Tetap di ambil jalan parlementer, ditentukan program Desember 1924 persatuan perjuangan “namun gagal”.
azas dan daftar usaha dari partai. Pemerintahan Jong Java berkongres di Mataram (Yogya). Jong Java
kebangsaan menjadi maksud dari Sarekat Islam. tidak setuju dengan politik dan Islamisme dalam Jong 18 september 1948
Daftar usaha memuat: aksi untuk decentralisatie Java. Pemberontakan PKI Madiun oleh Musodo dan Amir
pemerintahan dan hak pemilihan, kemerdekaan Syarifudin.
bergerak, pertanian, persoalan uang dan pajak, Pebruari 1925
persoalan sosial dan pembelaan negeri. CSI akan Didirikan “Sarekat Madura” di Surabaya, beraksi
berjuang dalam Volksraad. Putusan ini tidak disetujui politik.
Semaun.
29 Nopember 1925
Dalam kongres ini telah disetujui suatu rumusan Kelompok Studi Umum (Algemene Studie Club)
“Keterangan Pokok” (Asas) dan Program Kerja, yang didirikan di Bandung, atas prakarsa anggota PI
mencerminkan sifat politik dari organisasi ini. (Perhimpunan Indonesia), para Nasionalis dan
Keterangan Pokok ini menyatakan kepercayaan CSI mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik di kota itu. Dari
bahwa agama Islam itu membuka rasa pikiran tentang lingkungannya dapat di baca, bahwa kelompok studi
persamaan derajat manusia, di samping itu ini lebih mengarahkan usahanya di bidang politik,
menjunjung tinggi kepada kekuasaan negeri, dengan memantapkan penyebaran Nasionalisme melalui
harapan akan memperoleh pemerintahan sendiri pembentukan organisasi baru.
(zelfbestuur) dalam ikatan dengan negeri Belanda.
Tentang Program Kerja yang berjumlah delapan buah, Tahun 1925
satu diantaranya mengenai politik, Sarekat Islam Berdiri Pakempalan Politik Katolik Jawa (Persatuan
menuntut berdirinya dewan-dewan daerah dan politik orang-orang Jawa yang beragama Katolik)
perluasan hak-hak Volksraad, yang setahun lagi akan mengabdi kepada kepentingan-kepentingan kelompok
di bentuk. minoritas itu.

Keterangan Pokok ini mengemukakan kepercayaan Indonesische Vereeniging (IV) di ganti dengan nama
CSI bahwa “agama Islam itu membuka rasa pikiran baru, yaitu Perhimpunan Indonesia (PI). Pimpinan PI
perihal persamaan derajat manusia sambil yang muncul pada waktu itu ialah Iwa Kusuma

EMPIRIS/©2006 10
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

menjunjung tinggi kepada kuasa negeri” dan Sumantri, JB. Sitanala, Mohammad Hatta,
“bahwasanya itulah (Islam) sebaik-baiknya agama Sastramulyono dan D. Mangunkusumo, dan
buat mendidik budi-pekertinya rakyat”. Partai juga majalahnya bernama “Indonesia Merdeka”. Organisasi
memandang “agama…(sebagai) sebaik-baiknya daya- PI bertujuan :
upaya (yang) boleh dipergunakan” agar “jalannya budi a. Menyadarkan para mahasiswa, agar mempunyai
akal masing-masing orang itu ada bersama-sama komitmen yang bulat tentang persatuan dan
budi-pekerti…” negeri atau pemerintah “hendaknya kemerdekaan Indonesia. Sebagai elit intelektual
tiada terkena pengaruhnya percampuran barang dan profesional harus bertanggung-jawab untuk
sesuatu agama, melainkan hendaklah melakukan satu memimpin rakyat melawan penjajah.
rupa pemandangan di atas semua agama itu”. CSI b. PI harus membuka mata rakyat Belanda bahwa
pun “tidak mengakui sesuatu golongan rakyat pemerintah kolonial sangat opresif, dan
(penduduk) berkuasa di atas golongan rakyat meyakinkan rakyat Indonesia tentang kebenaran
(penduduk) yang lain”. perjuangan kaum Nasionalis.

Sebelum diadakannya Kongres SI kedua, di Jakarta Mengembangkan ideologi yang bebas dan kuat, di
muncul aliran revolusioner Sosialistis yang diwakili luar pembatasan-pembatasan Islam dan Komunisme.
oleh Semaun, yang pada waktu itu menjadi ketua SI
lokal Semarang. Maret 1926
Nederlandsch-Indonesisch Verbond van Jongeren-
April 1918 Organisatie didirikan atas anjuran Notosuroto di
SI Afdelling B yang mendapat pengaruh Komunis negeri Belanda, bermaksud menguatkan
terdapat di Priangan (Garut). Sebagai penyalur persahabatan antara bangsa Indonesia dengan
aspirasi dan wadah kepercayaan lokal, Afdeling B Belanda, melawan azas Perhimpunan Indonesia.
bertujuan menjalankan ketentuan agama Islam secara
murni, berdasarkan prinsip “billahi fiisabilil-haq”, yang 30 Maret - 2 April 1926
berarti akan diperangi setiap orang yang menghalangi “Indonesisch Jeugd Congres pertama” di Jakarta di
agama Islam. bawah pimpinan Tabrani untuk mempersatukan
pergerakan pemuda Indonesia.
18 Mei 1918
Volksraad diresmikan oleh Gubernur Jendral Van 26 Desember 1926
Limburg Stirum. Kongres Nasional Ketiga CSI yang PSI cabang Surabaya mengambil mosi tidak setuju
diadakan di Surabaya pada tahun itu memutuskan dengan sikap dr. Sutomo yang bercita-cita supaya
untuk mengirimkan wakilnya dalam Volksraad. Dalam kaum intellectueelen Indonesia dapat jabatan yang
Volksraad, SI menempatkan dua orang. Cokroaminoto tinggi-tinggi dan opportunisme.
duduk sebagai anggota yang di angkat oleh
pemerintah dan Abdul Muis sebagai anggota yang di Partij-discipline SI dilakukan terhadap Studieclub dan
pilih. perhubungan SI dengan Studieclub diputuskan.
Kongres Jong Islamieten Bond di Mataram.
29 September - 6 Oktober 1918 Dibicarakan Islam dan Nasionalisme; dianjurkan
Kongres SI Nasional yang ketiga dilangsungkan di persahabatan dengan Jong Java.
Surabaya, memutuskan menentang pemerintah

EMPIRIS/©2006 11
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

sepanjang tindakannya “melindungi Kapitalisme”, Kongres Jong Java di Mataram (Yogya);


pegawai negeri Indonesia dikatakan sebagai alat, menganjurkan Nasonalisme Indonesia.
penyokong kepentingan Kapitalis. Oleh kongres
dimajukan tuntutan mengadakan peraturan-peraturan Pebruari 1927
sosial guna kaum buruh, untuk mencegah penindasan Perserikatan Pemuda Indonesia berdiri di Bandung
dan perbuatan sewenang-wenang (upah minimum, untuk menyatukan pelajar-pelajar dari seluruh
upah maksimum, lamanya bekerja dan sebagainya). Indonesia.
Diputuskan menggerakkan semua organisasi bangsa
Indonesia untuk menentang Kapitalisme, dan kongres Juni 1927
memutuskan pula mengorganisasi kaum buruh. Di Bandung, Kaca Sungkana salah seorang pendiri
“Jong Indonesia” dan propagandis “Indonesia
Bersamaan dengan itu, berlangsung Kongres SI Bersatu/Indonesia Merdeka” mendapat tugas tertulis
ketiga di Surabaya. Sementara itu, pengaruh Semaun dari Ir. Sukarno untuk mempropagandakan tentang
makin menjalar ke tubuh SI. PNI, yang pada permulaan Juli 1927 akan di bentuk.

Tahun 1918 4 Juli 1927


Pada tahun yang sama, berdirilah Sumatra Thawalib, Sukarno dan Algemeene Studie Clubnya
yang bertujuan untuk mengusahakan dan memajukan memprakarsai pembentukan partai Perserikatan
ilmu pengetahuan dan pekerjaan yang berguna bagi Nasional Indonesia, dengan Sukarno sebagai
kesejahteraan dan kemajuan dunia dan akhirat ketuanya. PNI berpolitik non-cooperatie, zelfhelp,
menurut Islam. Kemudian organisasi itu berubah berdasar kebangsaan Indonesia, menentang
menjadi Persatuan Muslim Indonesia, yang Kapitalisme dan Imperialisme, dan bertujuan
memperluas tujuannya “Indonesia Merdeka dan Islam mencapai Indonesia merdeka. Di dalam memimpin
Jaya”. Dalam gerakan politik mencapai Indonesia partainya Ir. Sukarno di bantu Gatot Mangkupraja,
Merdeka ini, orang-orang Sumatra Thawalib tampil Maskun, Supriadinata, Mr. Iskaq Cokroadisuryo, dr.
sebagai ujung tombaknya di Sumatra Barat. Cipto Mangunkusumo, Mr. Sunaryo, Mr. Budiarto dan
4 orang lainnya.
Sementara itu, para ulama (diantaranya Syekh
Sulaiman ar-Rasuly) yang tidak setuju dengan 16 Agustus 1927
Thawalib, mendirikan Persatuan Tarbiyatul Islamiyah Berdiri “Persatuan Minahasa” di bawah pimpinan Dr.
(PERTI) di Sumatra Barat. Organisasi ini bermadzab Tumbelaka dan Dr. Ratulagi, berpolitik cooperatief,
Syafi’i dan mematuhinya secara konsekuen. Kegiatan berdasar “kebangsaan Minahasa”.
utamanya dalam bidang pendidikan adalah
mendirikan madrasah. Komunikasi dengan 28 September - 2 Oktober 1927
anggotanya dilakukan melalui majalah SUARTI Pemerintah jajahan mengetahui, bahwa SI mulai
(Suara Tarbiyatul Islamiyah), al-Mizan (bahasa Arab) mendapat hasil yang baik dengan propagandanya
dan PERTI Bulletin. Organisasi ini tidak bergabung yang sudah diperhebat itu, lalu SI di ancam oleh
dengan organisasi lain, dan setelah proklamasi pemerintah (di dalam Dewan Rakyat), dan juga
kemerdekaan Indonesia, berdiri sebagai partai politik ditangkapilah pemimpin-pemimpin SI di beberapa
dengan nama Partai Tarbiyatul Islamiyah (PERTI). tempat (Garut, Sukabumi, Probolinggo). Juga
diterangkan oleh pemerintah, bahwa ia menganggap

EMPIRIS/©2006 12
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Januari 1919 tidak pantas “pertanyaan terbuka” yang tersebut di


Gerakan SI Afdeling B yang di pimpin oleh H. Ismail atas tadi.
mendapat izin dari SI Pusat, untuk menyebarkan
organisasinya ke daerah Priangan. Dalam kongres yang diadakan di Pekalongan,
Pengurus Besar PSI bersikap jinak kembali,
7 Juli 1919 berhubung dengan ancaman pemerintah tadi. Di
Perkara “Afdeling” B Garut dimana terjadi perlawanan kongres ini diterangkan oleh Haji Agus Salim, bahwa
Haji Hasan dan kawan-kawannya berhubung dengan aksi menentang kebijaksanaan pemerintah (cara
angkutan padi (padi-requisite) oleh Pemerintah memerintah), bukan mengandung perlawanan
Belanda. terhadap pemerintah itu sendiri. Terhadap liga
diterangkannya, buat sementara waktu akan
Terjadi peristiwa Cimareme, dimana beberapa dicukupkan saja dengan mengirimkan kabar-kabar
anggota SI Afdeling B bersenjata golok datang ke kepada badan itu, supaya disiarkan di luar negeri.
Cimareme dan memberi bantuan kepada H. Hasan. Tentang kongres di Mekkah diterangkan oleh Salim,
Bantuan itu di pandang sebagai usaha memasukkan bahwa kongres itu tidak ada lagi. Raja Ibnu Saud
perlawanan H. Hasan dalam kerangka gerakan politik sudah meniadakan kongres itu, sehingga MAIHS
yang lebih luas, yaitu rencana pemberontakan harus menjadi suatu Kongres al-Islam Hindia saja
Afdeling B. Akhirnya, Sekretaris SI Pusat, kembali.
Sosrokardono, di tuduh pemerintah terlibat dalam
gerakan Afdeling B, karena ia pernah hadir dalam Kongres SI di Pekalongan menyetujui usul PNI untuk
rapat-rapat yang diselenggarakan oleh organisasi itu. membentuk suatu badan gabungan/federasi. Sesudah
Ia diajukan ke pengadilan dan di hukum empat tahun, di susun peraturan buat sementara, yang dikerjakan
sedangkan Cokroaminoto, ketua SI di tahan karena ia oleh PNI (Ir. Sukarno) bersama-sama dengan PSI (Dr.
di tuduh memberikan keterangan palsu. Sukiman), dan kemudian peraturan itu dikirimkannya
kepada semua pengurus besar partai-partai yang
SI Pusat menolak adanya hubungan dengan Afdeling berjenis-jenis itu. Dibicarakan juga perlunya
B, meskipun ada tuduhan bahwa Cokroaminoto, mengadakan suatu majlis agama untuk
Sosrokardono dan pimpinan lainnya membeli jimat, menyelesaikan perselisihan-perselisihan faham dalam
yang berarti berpihak pada Afdeling B. Peristiwa agama.
Afdeling B menyulitkan kedudukan SI.
17-18 Desember 1927
26 Oktober - 2 Nopember 1919 Dalam sebuah rapat di Bandung, di capai
Kongres SI Nasional yang ke-empat di Surabaya, kesepakatan antara wakil-wakil PSI, BU, PNI,
terutama membicarakan soal serikat kerja. Diputuskan Pasundan, Sumatranen Bond, kaum Betawi dan
memusatkan semua serikat kerja, antara lain supaya Kelompok Studi Indonesia untuk mendirikan federasi
mengadakan Eerste Kamer (dari dewan perwakilan partai politik dengan nama PPPKI (Permufakatan
rakyat yang sejati) yang akan memimpin gerakan Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan
perlawanan kelas-kelas, perkumpulan-perkumpulan Indonesia). Mr. Iskaq Cokroadisuryo menjadi
politik hendaklah mengadakan Tweede Kamer dari pemukanya. Yang menjadi anggota PPPKI adalah:
dewan itu. Kedua majelis ini akan merupakan Dewan 1. PNI (Ir. Sukarno, Mr. Iskaq).
Rakyat yang sesungguhnya. Diputuskan juga akan 2. Algemeene Studie Club (Mr. Sartono, Mr.

EMPIRIS/©2006 13
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

mengadakan beberapa Komite penyelidik, untuk Budiarto, Dr. Samsi, ketiga-tiganya itu anggota
mempelajari soal-soal yang penting bagi pergerakan PNI)
rakyat, sebuah penyelidikan akan dipergunakan 3. PSI (Dr. Sukiman, Syahbudin Latif)
memperbaiki aksinya. 4. Budi Utomo (Kusumo Utoyo, Sutopo Wonoboyo)
5. Pasundan (Oto Subrata, Bakri Suryaatmaja, S.
Dalam kongres ini dibicarakan tentang faedahnya Senjaya)
pergerakan sekerja, ekonomi dan agama. Comite 6. Sarikat Sumatra (Parada Harahap, Dahlan
adat, comite pergerakan sekerja dan comite Abdullah)
cooperatie akan mempelajari soal-soal itu. 7. Kaum Betawi (Thamrin)
8. Indonesische Studie Club (Suyono,
Dalam Kongres SI ke-empat, SI memperhatikan Gondokusumo, Sunyoto) Gabungan ini berusaha
gerakan buruh atau Serikat Sekerja (SS), karena SS mencapai :
akan memperkuat kedudukan partai politik dalam a. Menyamakan arah aksi kebangsaan,
menghadapi pemerintah kolonial. Kemudian memperkuatnya dengan memperbaiki
terbentuklah persatuan SS, yang beranggotakan SS organisasi, dengan kerja bersama antara
Pegadaian dan SS Pegawai Pabrik Gula dan SS anggota-anggotanya dan dalam pada itu.
Pegawai Kereta Api. b. Menghindarkan perselisihan sesama
anggotanya, yang hanya bisa melemahkan
Di dalam tahun ini pula, pengaruh Sosialis-Komunis aksi kebangsaan saja.
telah masuk ke tubuh SI Pusat maupun cabang- Sesuai dengan ini maka ditentukan, bahwa di dalam
cabangnya, setelah aliran itu mempunyai wadah gabungan itu tidak akan diperundingkan azas-azas,
dalam organisasi yang disebutnya Indische Sociaal tentang mana partai-partai yang tergabung itu
Democratische Vereniging (ISDV). mempunyai faham yang berlain-lainan (umpamanya
agama, non-koperasi). Hanya keputusan-keputusan
2-6 Maret 1921 yang sudah di ambil dengan suara bulat itulah saja,
Dalam kongres SI kelima di Yogyakarta, ditetapkan yang mengikat semua partai.
keterangan yang baru tentang dasar SI (pengganti
keterangan dasar 1917), keterangan baru ini adalah 20 Mei 1928
hasil persetujuan dengan kaum Komunis. Oleh karena Sarekat Madura dalam rapatnya memajukan
maksud SI itu bercocokan dengan maksud kebangsaan Indonesia.
kebanyakan organisasi rakyat dan pergerakan kaum
buruh seluruh dunia, maka SI pun mau bekerja 29-30 Mei 1928
bersama-sama dengan segala partai yang sepikiran BU mengeluarkan manifesto untuk mencela sikap
dari segala negeri, tetapi dengan memperhatikan pemerintah yang membeda-bedakan golongan
agama Islam. Nasionalis serta berseru supaya persatuan Nasional
dirapatkan.
Dibicarakan sikap terhadap Komunisme, kebengisan
Kapitalisme dan partij-discipline. Keputusan tentang Mei 1928
ini di undur sampai kongres yang akan datang. Perubahan nama partai Perserikatan Nasional
Indonesia menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI).

EMPIRIS/©2006 14
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

6-11 Oktober 1921 30 Agustus - 2 September 1928


Kongres SI ke-enam diadakan di Surabaya, dan Kongres pertama dari PPPKI di Surabaya. Persatuan
disetujui adanya disiplin partai. Cokroaminoto tidak dikemukakan, juga dibicarakan pengajaran
bisa datang (hadir), sebab dalam tahanan berhubung kebangsaan. Di ambil mosi: Anggaran PPPKI tidak
dengan tuduhan sumpah palsu dalam perkara boleh mencela azas atau tujuan lain anggota. Segala
Afdeling B itu (Cokroaminoto menerangkan tidak perselisihan akan diputuskan dengan damai.
mengetahui sama sekali tentang adanya Afdeling B di Dibicarakan juga soal koperasi dan Bank Nasional.
Garut). Partai SI memberlakukan peraturan partai
yang baru, yang tidak lagi memperbolehkan adanya 26-28 Oktober 1928
keanggotaan yang ganda, akhirnya terjadilah Kongres Pemuda (Jeugdcongres) yang ke-2 di
perpecahan yang nyata dalam SI yang selanjutnya Jakarta di bawah pimpinan PPPI (perserikatan
mempertegas wajah ke-Islam-annya. Sebagai akibat mahasiswa). Kongres mengakui rakyat Indonesia
dilaksanakannya disiplin partai, maka Semaun, Tan berbangsa satu, bertanah air satu, berbahasa satu.
Malaka dan kawan-kawannya dikeluarkan dari SI. Pertama kali diperdengarkan lagu Indonesia Raya
ciptaan W.R. Supratman. Pengurus Kongres Pemuda:
Dua masalah besar yang menjadi agenda pokok Kaca Sungkana, Rochyani, Amir Syarifudin,
Kongres Luar Biasa (Kongres SI ke-enam) ini adalah: Mohammad Yamin, Sugondo Joyopuspito (Ketua
pertama, masalah disiplin partai dan kedua, masalah Kongres), Joko Marsaid, Johan Mohammad Caia,
penyusunan kembali asas SI. Dalam kongres itu, H. Abdul Sukur dan Senduk.
Agus Salim merumuskan arah dan tujuan SI dengan
menyusun rancangan Keterangan Asas (Beginsel 22-25 Nopember 1928
Verklaring) bagi SI. Kongres Kaum Istri pertama di Mataram (Yogya),
yang dikunjungi oleh Wanita Utomo, Aisyiyah Putri
Agustus 1922 Indonesia, Wanito Katholik, Wanito Mulyo, cabang istri
Cokroaminoto dibebaskan dari tuduhan sumpah palsu dari SI, Jong Islamieten Bond, Jong Java dan Taman
oleh Raad van Justitie. Siswa. Pemuka (ketua) Ny. Sukonto. Dibicarakan
emancipatie kaum istri, polygamie dan pendidikan.
31 Oktober - 2 Nopember 1922
Sebagai imbangan daripada “All-Indie Congres” (yang Didirikan “Perikatan Perempuan Indonesia” (PPI),
diadakan dalam tahun 1929 di Bandung dan yang suatu federasi dari segala perkumpulan istri serta di
mempropagandakan tujuan NIP menuju persatuan ambil mosi supaya pemerintah menambah jumlah
bangsa dan kemerdekaan atas dasar jadi bangsa sekolah anak perempuan; suaya “takliq” diwajibkan
Hindia), CSI mengadakan “Kongres al-Islam” di akan diterangkan pada tiap-tiap perkawinan secara
Cirebon yang pertama. Kongres ini bermaksud Islam dan supaya pemerintah membuat aturan
mengusahakan tercapainya persatuan aliran dan tentang pemberian bantuan kepada janda dan yatim
kerjasama antara semua Muslimin terhadap masalah- dari pegawai-pegawai negeri.
masalah hangat yang mengenai Islam (Pan-
Islamisme). 25-27 April 1929
Kongres di Surabaya, yang diadakan oleh PSII daerah
12 Nopember 1922 Jawa Timur, membicarakan masalah ekonomi, politik,
Radicale Concentratie ke-2 didirikan sebagai pergerakan, wanita dan organisasi sekerja. Kongres

EMPIRIS/©2006 15
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

organisasi dari segenap pergerakan rakyat dan tersebut membicarakan derajat kaum wanita dalam
sekerja; bukan parlementaire combinatie saja. CSI Islam dan kritik dari kaum Nasionalis, diantaranya dr.
menggabungkan diri kepada Radicale Concentratie, Sutomo. Di kongresnya sendiri itu SI di serang bukan
tetapi pengaruhnya dalam organisasi ini hanya sedikit. oleh Studie Club saja, tetapi juga oleh PPII (Perikatan
Perhimpunan Istri Indonesia), Sarekat Madura dan
17-20 Pebruari 1923 PNI tentang soal poligami. Juga dibicarakan akan
Kongres Nasional SI diadakan di Madiun. Di sana perginya H. Agus Salim ke Geneve (Volkenbond).
dipertimbangkan, bahwa bentuk organisasi SI itu
(perkumpulan setempat terikat oleh satu badan pusat) Mei - Juni 1929
menghalangi tumbuhnya pergerakan ini (dalam H. Agus Salim di Internationale Arbeidsconferentie di
cabang-cabang yang hanya dengan lemah terikat, Geneve sebagai pembantu ahli pada utusan kaum
orang-orang dari aliran lain mudah mendapat buruh Negeri Belanda di konferensi itu, berbicara
pengaruh). Kongres mengambil keputusan akan tentang kerja paksaan (heerendienst).
mendirikan suatu “Partai SI” (PSI yang terdiri dari
anggota-anggota yang aktif, yang akan bekerja dalam 1-4 Agustus 1929
SI setempat-setempat itu untuk kepentingan partai). Kongres PCI (Persatuan Cooperatie Indonesia) di
CSI akan tetap ada buat sementara waktu sebagai Betawi.
suatu badan penghubung.
2-6 Agustus 1929
Dalam Kongres SI ke-tujuh di Madiun, yang “Provinciaal Congres” PSII daerah Jawa Tengah di
memutuskan bahwa Central Sarikat Islam (CSI) di Cilacap, pun dengan hasil yang sedikit, seperti di
ganti menjadi Partai Sarikat Islam (PSI). Alasan pokok Jawa Timur. Dibicarakan non-koperasi, perhubungan
untuk memulai struktur baru tersebut ialah anggapan dengan luar negeri dan dengan organisasi-organisasi
bahwa bentuk lama membahayakan kepemimpinan dalam negeri, Kapitalisme dan Kolonialisme. Soal
organisasi, oleh sebab kedudukan yang banyak- wanita tidak dibicarakan.
sedikitnya bebas dari satuan-satuan Sarekat Islam
lokal, sedangkan sebaliknya CSI di anggap 16-19 Agustus 1929
bertanggung-jawab terhadap segala macam Kongres PSII daerah Jawa Barat di Garut adalah lebih
kekurangan dan kesalahan dari organisasi lokal. berhasil. Di kongres ini berbicara juga Ir. Sukarno dan
Koordinasi antara Sarekat Islam lokal dan bimbingan Gatot Mangkupraja dari PNI, keduanya menjelaskan
dari CSI sering sekali di hambat oleh langkah-langkah riwayat Kapitalisme dan Imperialisme dan
ataupun tindakan-tindakan pemerintah. menunjukkan keperluan adanya persatuan yang
kokoh, supaya mendapat kembali kemerdekaan,
Selanjutnya ditetapkan berlakunya disiplin partai. Di maksud ini akan tercapai hanyalah dengan kekuatan
pihak lain, cabang-cabang SI yang mendapat dan Nasionalisme yang tidak dapat dipatahkan.
pengaruh Komunis, menyatakan dirinya bernaung Dibicarakan kepergian H. Agus Salim ke Geneve;
dalam Sarekat Rakyat, yang merupakan bangunan derajat perempuan dalam Islam; pergerakan sekerja;
bawah Partai Komunis Indonesia (PKI). Imperialisme dan Kapitalisme. Beberapa ulama
membicarakan Nasionalisme berdasarkan Islam.
Kongres Nasional di Madiun itu juga membicarakan Kongres itu dihabisi dengan seruan “Indonesia
sikap politik partai terhadap pemerintah. Suatu hal Merdeka”.

EMPIRIS/©2006 16
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

yang menarik dari kongres ini adalah adanya September 1929


perubahan sikap partai terhadap pemerintah. Organisasi modernis Islam Gerakan Ahmadiyah
Perubahan sikap yang di maksud adalah bahwa partai Indonesia didirikan oleh Mirza Wali Ahmad Beid.
tidak lagi mempercayai pemerintah, oleh karena itu Ahmadiyah di Indonesia ini tidak mencampuri politik
partai akan menolak kerjasama dengan pemerintah dan hanya mempersoalkan prinsip-prinsip keagamaan
(politik non-koperasi) melalui Volksraad. Sikap partai dalam Islam dan pengaruhnya banyak di kalangan
yang mulai berubah ini disebabkan antara lain oleh pemuda dan pelajar yang berpendidikan Barat.
penahanan terhadap pemimpin utama SI Umar Said
Cokroaminoto selama tujuh bulan dalam tahun 1921- Oktober 1929
1922 karena di tuduh terlibat dalam SI Afdeling B. Gubernur Belanda Jawa Barat melarang pegawai
polisi menjadi anggota PNI.
Tahun 1923
S.M. Kartosuwiryo memasuki gerakan pemuda Jong 1 Oktober 1929
Java di Surabaya, dan tidak lama setelah itu menjadi Komandan Pasukan Hindia Belanda melarang
ketua cabang Jong Java di Surabaya. pegawai Departemen van Oorlog, anggota militer
dengan keluarganya serta pembantu rumah-
Tahun 1923 tangganya di seluruh Indonesia menjadi atau
Akibat dari pembatasan gerak Jamiyatul Khair di memasuki PNI.
Jakarta, maka berdirilah PERSIS (Persatuan Islam) di
bawah Kiai Hasan di Bandung. Organisasi ini 18 Oktober 1929
berusaha meningkatkan kesadaran beragama dan Circulaire (surat edaran) Pemerintah Belanda
semangat ijtihad, dengan mengadakan dakwah dan menerangkan bahwa nyanyian “Indonesia Raya”
pembentukan kader melalui madrasah dan sekolah. adalah nyanyian bersifat club (perkumpulan) atau
Pemberantasan kemaksiatan merupakan tujuan nyanyian perkumpulan PNI. Dan sikap pegawai negeri
utama PERSIS. dalam persidangan umum, harus neutral terhadap
nyanyian itu.
19-21 Mei 1924
Kongres al-Islam ke-2 yang diadakan di Garut, dan di 28-29 Desember 1929
pimpin oleh Agus Salim (PSI) dan Pengurus Besar Kongres PPI di Jakarta. Dibicarakan soal kaum
Muhammadiyah. Maksud kongres itu ialah wanita, antara lain tentang penggundikan. Di ambil
memajukan persatuan kaum Muslimin, oleh karena itu mosi supaya pemerintah melarang penggundikan. PPI
kongres harus turut bekerja bersama-sama menukar nama menjadi PPII (Perikatan Perhimpunan
menyelesaikan soal tentang khalifah, yang mengenai Istri Indonesia).
seluruh Muslimin.
22 Maret 1930
8-11 Agustus 1924 Istri Sedar berdiri. Pemimpinnya nona Suwarni, ia
Kongres Nasional SI diadakan di Surabaya. Antara tidak masuk ke dalam PPII karena dipandangnya
lain dibicarakan pula disini soal non-koperasi terhadap kurang demokratis dan terlalu mementingkan urusan
Dewan Rakyat, di ambil keputusan akan menentang rumah tangga.
kaum Komunis dengan giat. Dibicarakan program
politik yang baru. Ditetapkan politik berazas Islam

EMPIRIS/©2006 17
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

non-cooperatie. Diputuskan akan melawan Maret 1930


Komunisme. Soal-soal agama diserahkan pada “al- Berhubung dengan tiadanya aksi PNI (aksi ini sangat
Islam Congres”. berbahaya bagi SI untuk mendapat banyak anggota)
dan dengan adanya harapan baik untuk mendapat
kembali lapangannya, sebagai pada waktu kaum
24-26 Desember 1924 Komunis ditangkapi dahulu, berangkatlah
SI mengadakan “Kongres al-Islam Luar Biasa” Cokroaminoto dan Salim ke seluruh Jawa untuk
(Kongres al-Islam ke-3) di Surabaya, untuk mengadakan propaganda di 8 tempat.
membicarakan tentang pengiriman wakil Indonesia ke
Kongres Khalifah yang akan diadakan di Kairo dalam 6-8 April 1930
bulan Maret 1925. Akan di kirim sebagai wakil ialah Kongres PSII di Pare-Pare; diperbincangkan oleh H.
Haji Fachruddin (anggota Pengurus Besar Agus Salim hasil bepergiannya ke Geneve;
Muhammadiyah dan Pengurus Besar CSI), dibicarakan pula hukum adat dan hukum Islam dan
Suryopranoto (Komisaris CSI dan ketua perkumpulan- hukum perkawinan dalam Islam; soal ekonomi.
perkumpulan sekerja) dan Haji Abdul Wahab (ketua
perkumpulan-perkumpulan agama di Surabaya). 20 April 1930
Perserikatan Celebes didirikan di Jakarta oleh
Januari 1925 Lengkong.
Berdirinya Jong Islamieten Bond. S.M. Kartosuwiryo
terjun ke dalam politik ketika memasuki perhimpunan 15 Juli 1930
“Jong Java” di Jakarta, dimana karena ketekunan dan Kaum Ambon di Jakarta yang mengasingkan dirinya
keaktifannya ia pernah menjadi ketuanya. Ketika dari Sarekat Ambon mendirikan Moluksch Politik
anggota-anggota Jong Java yang lebih Verbond (MPV) di bawah pimpinan Dr. Apituley dan
mengutamakan ke-Islam-annya keluar dari Jong Java Dr. Tehupeory.
dan mendirikan Jong Islamieten Bond pada tahun
1925. Kartosuwiryo pindah organisasi ini, dan tidak 14 September 1930
lama kemudian menjadi ketua cabang Jong Islamieten Berdirilah Partai Rakyat Indonesia (PRI) di Jakarta
Bond di Surabaya. oleh M. Tabrani. PRI berusaha menuju kemerdekaan
Indonesia, yang akan dicapainya dengan jalan
21-27 Agustus 1925 parlementer (cooperatie). PRI bertujuan mencapai
Dalam kongres CSI di Yogyakarta (diadakan pemerintahan sendiri (dominion status) melalui cara-
bersama-sama dengan “Kongres al-Islam ke-4”), cara parlemen dan kerjasama dengan Belanda.
Cokroaminoto mencoba memperbaharui SI dengan
jalan Pan-Islamismenya, Nasionalisme Islam, aksi Nopember 1930
menentang Kapitalisme, non-koperasi terhadap Kelompok Studi Indonesia di Surabaya, mengubah
badan-badan perwakilan. namanya menjadi PBI (Persatuan Bangsa Indonesia),
dimana Sutomo dan elit baru lainnya berkewajiban
21-23 Desember 1925 memperbaiki kesejahteraan rakyat.
Kongres Nasional ke-12 dari CSI bekerja bersama-
sama dengan Muhammadiyah; dibicarakan keluhuran 28 Desember 1930 - 2 Januari 1931
Islam, kewajiban orang akan naik haji dan soal Kongres Indonesia Muda di Solo. Disahkan berdirinya

EMPIRIS/©2006 18
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

khalifah. Dibicarakan juga pergerakan kemerdekaan Indonesia Muda (fusie dari Jong Java, Pemuda
kaum Riff. Ditetapkan haluan non-cooperatie. Indonesia, Jong Celebes dan Pemuda Sumatra yang
telah membubarkan diri).
8-10 Januari 1926
“al-Islam Congres” di Cianjur. Dibicarakan kongres Tahun 1930
besar Islam di Mekkah dimana akan ditentukan Organisasi Persatuan Muslimin Tapanuli (PMT)
pemerintahan di kota-kota suci. Berhubung dengan itu didirikan dengan alasan yang sama dengan PERTI,
ditetapkan Cokroaminoto (SI) dan Haji Mansur berupa penolakan terhadap pemakaian madzab
(Muhammadiyah) sebagai utusan ke Mekkah untuk dalam Thawalib. Syekh Musthafa Purbabaru sebagai
meminta keterangan. pendirinya, dan setelah kemerdekaan organisasi ini
bergabung dengan Nahdlatul Ulama yang menebar di
31 Januari 1926 Sumatra Utara.
Lahirnya perkumpulan/jam’iyatul Nahdlatul Ulama di Persoalan madzab tidak pernah terselesaikan di
Surabaya, dari ulama-ulama yang tidak menyetujui dalam Thawalib, PERTI dan PMT, mendorong
MAIHS karena menyokong Ibnu Saud dalam timbulnya al-Jam’iyatul Wasliyah, yang berusaha
kekuasaan atas agama. NU adalah organisasi sosial mempertemukan pendapat yang berbeda-beda dari
keagamaan atau jam’iyyah diniyah Islamiyah yang berbagai macam aliran yang timbul di Sumatra Utara.
didirikan oleh para ulama, yang bertujuan tidak saja Organisasi ini menekankan pada madzab Syafi’i,
mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam, tetapi bagi anggotanya bebas mengamalkan dan
tetapi juga memperhatikan masalah sosial, ekonomi mengembangkan ilmunya masing-masing.
dan sebagainya, dalam rangka pengabdian kepada
ummat manusia. Pada tahun yang sama, berdiri Musyawaratut Thalibin
di Kalimantan Selatan. Organisasi ini dimajukan oleh
Perkumpulan keagamaan Nahdlatul Ulama didirikan Syekh Abdurrasyid Amuntai, dengan mengadakan
sebagai : modernisasi di bidang pendidikan.
a. Reaksi terhadap kebangsaan dan hasil baik
dari golongan modernis, dan teristimewa Sementara itu di Nusa Tenggara Barat, berdiri pula
b. Karena kaum ulama orthodoks takut, bahwa Nahdlatul Wathan. Organisasi ini bergerak dalam
niat SI dan Muhammadiyah tentang Kongres bidang pendidikan, dengan membuka sekolah-
Dunia Kaum Islam yang ada di bawah sekolah. Dalam perjuangannya, ia menggabungkan
pengaruh Raja Ibnu Saud, akan mendatangkan diri dalam MIAI.
pengaruh Wahabi di negeri ini.
4 Januari 1931
1 Juni 1926 Indonesische Studie Club berubah nama menjadi
Adalah permakluman dari Raja Ibnu Saud tentang Persatuan Bangsa Indonesia (PBI) dengan anggaran
kongres Islam sedunia untuk membicarakan dasar yang baru pula. PBI di bawah pimpinan Dr.
pemerintahan di Madinah dan Mekkah, dalam kongres Sutomo, berusaha “menyempurnakan derajat” bangsa
dunia yang diadakan di Mekkah itu. Berhubungan dan tanah air, berdasarkan kebangsaan Indonesia.
dengan inilah, maka Komite Kongres al-Islam (suatu
badan tetap), yang didirikan menurut keputusan Maklumat dari Perhimpunan Indonesia dan
Kongres al-Islam ke-2 di Garut, dalam Kongres al- Perserikatan Pembela Bangsa di Kairo untuk

EMPIRIS/©2006 19
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Islam ke-5, memutuskan akan mengirim itu ialah H. memerangi percekcokan Islamieten kontra
Umar Said Cokroaminoto (CSI) dan K.H. Mas Mansur Nasionalisten.
(Muhammadiyah) sebagai utusan.
Januari 1931
Oleh karena dengan hal demikian, Kongres al-Islam Didirikan “Persatuan Rakyat Madura” (non-cooperatie)
itu menggabungkan diri pada kongres dunia di yang bertentangan dengan sikap Sarekat Madura.
Mekkah itu, maka lalu Kongres al-Islam itu di ganti
namanya dengan “Kongres Islam Sedunia cabang 30 April 1931
Hindia Timur” atau MAIHS (Muktamar al-Alam al- Mr. Sartono mendirikan partai sekuler dan non-
Islam far’al Hind asy-Syarqyah). koperasi, yang bernama Partindo (Partai Indonesia).
Pada hakikatnya Partindo adalah PNI dengan nama
September 1926 lain. Partindo tidak seperti masa kejayaan PNI, ia
Kedua utusan kongres sedunia itu menyampaikan lebih menekankan swadaya, koperasi dan swadesi.
laporan perjalanannya kepada kongres bersama dari Sasarannya(35, Hal. 40) adalah kemerdekaan
PSI dan MAIHS (Kongres al-Islam ke-6), yang menyeluruh melalui cara non-koperasi, namun
diadakan di Surabaya. Di ambil keputusan ketika itu dengan pendekatan yang lebih moderat daripada PNI.
mengadakan kantor tetap dari MAIHS di Surabaya, di Partindo didirikan dengan bertujuan Indonesia
bawah pimpinan Agus Salim. Sesudah ini maka aksi merdeka. Tujuan ini akan di capai dengan jalan :
untuk agama Islam diperhebat dan juga diadakan 1. Perluasan hak-hak politik dan penteguhan
propaganda untuk “Hadz organisasi Hindia”. keinginan menuju suatu pemerintah rakyat
Organisasi ini didirikan sebagai badan penerangan berdasarkan demokrasi.
perjalanan untuk orang-orang yang hendak naik haji. 2. Perbaikan perhubungan-perhubungan dalam
masyarakat.
Nahdlatul Ulama juga berkongres di Surabaya untuk 3. Perbaikan keadaan ekonomi rakyat Indonesia.
menentang juga haluan PSI dan MAIHS.
Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (perserikatan Sekelompok minoritas PNI yang penting mendirikan
mahasiswa) atau PPPI didirikan. Golongan Merdeka, yang programnya hampir sama
dengan induknya (PNI). Sutan Syahrir dan Dr.
Pada bulan yang sama, lahirlah sebuah “Comite Mohammad Hatta, yang telah bekerjasama dalam
Persatuan Indonesia”, dalam komite ini turut duduk Himpunan Pelajar Indonesia di Negeri Belanda
semua studie club, SI, Muhammadiyah, Jong bergabung dengan Golongan Merdeka yang tak lama
Islamieten Bond, Pasundan, Persatuan Minahasa, kemudian karena adanya pengaruh Syahrir,
Sarekat Ambon dan Sarekat Madura. menamakan dirinya Club Pendidikan Nasional
Indonesia.
1-5 Desember 1926
Kongres bersama SI dan MAIHS (Kongres al-Islam 1 Nopember 1931
ke-7) di Bogor, dikemukakan oleh MAIHS Golongan Merdeka, yaitu anggota-anggota dari PNI
kemarahannya terhadap sangat banyaknya campur- yang tidak setuju dengan pembubaran PNI dan
tangan pemerintah dalam urusan agama Islam. Oleh berdirinya Partai Indonesia, mengadakan rapat umum
karena itu di ambil suatu mosi menentang peraturan- di Jakarta, yang dapat banyak perhatian.
peraturan pemerintah yang mengenai perkawinan,

EMPIRIS/©2006 20
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

urusan masjid-masjid dan pelajaran agama Islam. Desember 1931


Partai Daulat Rakyat Indonesia (Padri) yang tadinya
14-17 Januari 1927 menamakan dirinya Golongan Merdeka mengganti
Di kongres kombinasi SI-MAIHS (Kongres al-Islam ke- namanya menjadi Pendidikan Nasional Indonesia (di
8) yang diadakan di Pekalongan, dimana dibicarakan kenal dengan PNI-Pendidikan).
lagi sikap Belanda yang mengatur soal-soal Islam.
Ditetapkan sekali lagi mosi itu dan disiarkan di seluruh Agustus 1932
pulau Jawa. Keputusan yang di ambil, berupa Beberapa perkumpulan kaum ibu menyatukan diri
“pertanyaan terbuka” dan sebagainya. Pertanyaan itu dalam satu fusi dengan nama --Istri Indonesia--.
ialah : “Berdasarkan hukum manakah pemerintah Pengurus Besarnya berkedudukan di Jakarta.
jajahan itu mencampuri urusan agama Islam, padahal
katanya ia berdiri di luar segala agama. Dapatkah ada September 1932
kepercayaan antara sesuatu bangsa dan sesuatu Di Surabaya didirikan PTI (Partai Tionghwa Indonesia)
pemerintah yang berbedaan agamanya, jika bangsa di bawah pimpinan Liem Kun Hian, Tjoa Sik Ien dan
itu tidak dibiarkan menjalankan agamanya dengan kawan-kawannya; suatu partai peranakan Cina yang
semerdeka-merdekanya” berpaling ke Indonesia dan bukan ke Cina, bertujuan
ikut menegakkan Indonesia merdeka dengan hak-hak
Pertanyaan-pertanyaan ini beserta penjelasannya yang sama untuk semua golongan penduduk.
disebarkan pada 9 Mei 1927 di seluruh Jawa. Lawannya di lapangan politik adalah Tinghwa Hwee
dan golongan Siu Po (condong Belanda).
Oleh kongres juga di ambil putusan akan mengirim 3
utusan ke Kongres Islam Sedunia di Mekkah yang 11 Desember 1932
akan datang. Di dalam anggaran dasar oleh kongres PSII dan PPPKI mengadakan aksi umum di seluruh
disebutkan maksudnya sebagai “menuju pulau Jawa menentang Ordonansi Sekolah Liar (yaitu
kemerdekaan kebangsaan yang berdasarkan agama sekolah partikulir yang tak mendapat sokongan dari
Islam”. Di ambil juga keputusan akan mencari pemerintah), aturan tentang “sekolah liar” itu pun juga
perhubungan dengan “Liga untuk menentang tindasan jadi soal hangat yang diperhatikan segenap lapisan
jajahan”. PSI memperbaharui organisasinya dengan pergerakan.
mengadakan 3 departemen daerah (Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Jawa Timur), masing-masing departemen Tahun 1934
daerah itu mempunyai ketua muda. Di Semarang AR Baswedan mendirikan Partai Arab
Indonesia, dimana partai ini menekankan Indonesia
Desember 1927 sebagai tanah airnya. Organisasi ini mempunyai
Dalam kongres PSIHT (Partai Syarikat Islam Hindia cabang di daerah-daerah dan juga mempunyai
Timur) di Pekalongan, S.M. Kartosuwiryo terpilih organisasi pemuda dengan nama “Lasykar PAI”.
menjadi Sekretaris Umum PSHIT. Kemudian
diputuskan juga melalui kongres, bahwa pimpinan 24-26 Desember 1935
partai harus dipindahkan ke Batavia. Terjadilah kongres fusi di Solo antara Budi Utomo,
PBI, Partai Sarekat Selebes, Sarekat Sumatra,
Kongres PSI pada tahun tersebut menegaskan azas Tirtayasa dan lain sebagainya, dan kemudian
perjuangannya, bahwa tujuannya dinyatakan membentuk partai yang bersikap moderat, yaitu

EMPIRIS/©2006 21
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

kemerdekaan Nasional berdasarkan agama Islam. Parindra (Partai Indonesia Raya) dan berkedudukan
Kemudian, terjadi perubahan nama dari PSI (Partai di Surabaya. Sebagai ketua pengurus besar terpilih
Sarikat Islam) menjadi PSII (Partai Sarikat Islam dr. Sutomo. Dasarnya Nasionalisme Indonesia raya
Indonesia). dan bertujuan Indonesia mulia dan sempurna;
berhaluan koperator, tapi bercorak pula
Semenjak tahun 1927, S.M. Kartosuwiryo masuk ke Opportunisme; usahanya antara lain membentuk
dalam Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII). Disinilah gerakan pemuda Surya Wirawan, Rukun Tani.
ia mulai memperoleh bimbingan pribadi dari H. Umar Adanya fusi itu Parindra mudah mendirikan cabang-
Sa’id Cokroaminoto, pemimpin PSII dan tokoh cabang di seluruh Indonesia. Banyak di antara tokoh
pergerakan politik terkemuka pada saat itu. Ia PNI kemudian ikut memperkuat Parindra, antara lain
akhirnya menjadi sekretaris pribadi dari H. Umar Sa’id Mr. Iskaq Cokroadisuryo dan Mr. Sunaryo.
Cokroaminoto hingga tahun 1929.
21 Mei 1939
26-29 Januari 1928 Semua partai Nasionalis Indonesia, baik yang sekuler
Kongres SI di Mataram (Yogyakarta) memperingati maupun religius, koperasi dan nonkoperasi bersatu-
hari berdiri SI 15 tahun. Berdirinya Majlis Ulama. Di padu dalam sebuah federasi politik, yang di sebut
kongres itu dibicarakan juga tafsir Qur’an, yang Gabungan Politik Indonesia (GAPI), yang meneruskan
sedang dikerjakan oleh Cokroaminoto, namun kampanye bagi parlemen Indonesia dan memiliki
akhirnya penerbitannya di tunda sampai Majlis Ulama kekuasaan sendiri. Organisasi ini adalah gabungan
mengambil ketentuan terhadap tafsir itu. Cara H.O.S. dari Parindra, Gerindo, Persatuan Minahasa, Partai
Cokroaminoto menterjemahkan al-Qur’an ke dalam Islam Indonesia, Partai Katolik Indonesia, Pasundan
bahasa Indonesia di cela, karena menyerupai dan PSII. GAPI menyusun pimpinan harian yang di
pekerjaan Ahmadiyah. Dibicarakan pula Bank pegang oleh sekretariat yang terdiri dari tokoh politik
Nasional. Abikusno Cokrosuyoso, Mohammad Husni Thamrin
dan Mr. Amir Syarifudin.
27-30 September 1928
Rapat Majlis Ulama Indonesia (organisasi SI bagian 24 Desember 1939
keagamaan) di Kediri yang memutuskan, bahwa GAPI membentuk sebuah badan Kongres Rakyat
terjemahan tafsir Qur’an itu boleh diteruskan, asal Indonesia (KRI), yang bertujuan untuk
dilakukan dengan pengawasan majlis itu. Di rapat itu membahagiakan dan mensentausakan penduduk.
Cokroaminoto (penterjemah) di bantu oleh utusan Kegiatan GAPI selanjutnya dilakukan oleh KRI, yang
Ahmadiyah, Mirza Wali Ahmad Beig. Ditetapkan Bank kemudian mengadakan kongres-kongres. Kongres
Nasional tidak boleh memungut rente (riba). Rakyat Indonesia yang disponsori GAPI diikuti oleh
sebanyak 90 organisasi politik, sosial dan ekonomi.
8-11 Oktober 1928 Kongres menerima bahasa Indonesia sebagai bahasa
Pada dasarnya NU tidak mencampuri urusan politik. resmi, bendera Merah-Putih sebagai bendera
Dalam kongresnya di Surabaya, di ambil keputusan Nasional, dan Indonesia Raya sebagai lagu
untuk menentang reformasi kaum modernis dan kebangsaan. Kongres ini mengadakan kampanye
perubahan-perubahan yang dilakukan Wahabi di untuk mengubah Volksraad menjadi Parlemen
Hijaz. Pusat-pusat NU ada di Surabaya, Kediri, Indonesia dan mengingat situasi Internasional yang
Bojonegoro, Bondowoso, Kudus dan sekitarnya. kritis, menuntut kerjasama yang lebih besar di antara

EMPIRIS/©2006 22
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

rakyat Indonesia dan Negeri Belanda melalui


Januari 1929 pemberian hak-hak demokratis yang lebih luas
Kongres PSII di Jakarta. kepada rakyat Indonesia.

14 September 1941
Tahun 1929 Untuk lebih mengefektifkan perjuangan GAPI, KRI
S.M. Kartosuwiryo menikah dengan Dewi Siti Kulsum. yang sudah ada itu di ubah menjadi Majelis Rakyat
Indonesia (MRI) dalam sebuah konferensi di
Pada tahun tersebut, di dalam Kongres PSII, ia di Yogyakarta. MRI di anggap badan perwakilan
angkat menjadi Komisaris PSII untuk wilayah Jawa segenap rakyat Indonesia, yang akan mencapai
Barat. kesentausaan dan kemuliaan berdasarkan demokrasi.
Sebagai satu federasi, maka yang duduk dalam
24-27 Januari 1930 dewan pimpinan adalah GAPI mewakili federasi
Kongres PSII diadakan di Yogyakarta. Dibicarakan organisasi politik, MIAI mewakili organisasi Islam dan
nasib PNI, H. Agus Salim menerangkan hasil PVPN mewakili federasi serikat pekerja dan pegawai
kepergiannya ke Geneve. Sesudah dibicarakan hal- negeri.
hal yang biasa (tanah partikulir, tanah erfpah, aksi-
tandhim dan sebagainya), diusulkan suatu pembagian 29 April 1942
baru dalam organisasi, bermaksud akan memperbaiki Jepang membentuk gerakan 3A, dengan
keadaan serikat itu, usul itu di terima oleh kongres. semboyannya yakni “Jepang Pemimpin Asia”,
“Jepang Cahaya Asia”. Gerakan ini tidak mendapat
PSII jadi terpimpin oleh : dukungan dan simpati dari rakyat Indonesia.
1. Dewan Partai, atau Majelis Tahkim sebagai suatu
badan pembuat aturan partai. Ketua Agustus 1942
Cokroaminoto, dan anggota (Agus Salim, Di Bayu, Lhok Seumawe, meletus perlawanan rakyat
Suryopranoto dan 4 orang lain). terhadap tentara Jepang, yang di pimpin oleh
2. Lajnah Tanfidhyah, sebagai suatu badan Teungku Abdul Jalil.
menjalankan penetapan-penetapan partai itu, Di Kalimantan Barat terjadi perlawanan terhadap
terdiri dari semua direktur departemen (urusan Jepang oleh Nissinkai di bawah pimpinan Mate
umum, keuangan, ibadat, pengajaran, perburuhan Suyono, bekas Komisaris Parindra (Partai Indonesia
dan pertanian, pergerakan wanita, pergerakan Raya) Kalimantan Barat
pemuda). Ketua Sangaji dan ketua muda Dr.
Sukiman. 9 Maret 1943
Angkatan Perang Jepang mendirikan sebuah Pusat
Cabang-cabang partai adalah bagian-bagian yang Organisasi Nasional yang meliputi semua, yaitu
biasa, tidak mempunyai kedudukan istimewa, cabang- PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat). Pihak Jepang
cabang itu di pimpin oleh pengurus-pengurus cabang berjanji bahwa pemerintahan sendiri akan diberikan
yang diawasi oleh suatu badan (majelis) yang terdiri dalam waktu dekat. Maksud pemerintah militer
dari anggota-anggota yang boleh dipercayai, majelis Jepang mendirikan PUTERA ialah untuk
ini berhubung dengan Dewan Partai. menyelenggarakan “Kemakmuran Asia Timur Raya” di
bawah pimpinan Jepang dan mengerahkan tenaga

EMPIRIS/©2006 23
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Anggaran dasar yang baru, menyebutkan antara rakyat untuk kepentingan perang demi kemenangan
lainnya, bahwa tujuan PSII ialah : pihak Jepang. “Empat serangkai yang terdiri dari
a. Membangunkan suatu persatuan yang kokoh Sukarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara dan Haji Mansur,
antara semua Muslim menurut peraturan- bersedia memimpin organisasi baru yang di sebut
peraturan agama Islam untuk memajukan Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA). Organisasi ini
kesentausaan negeri dan rakyat. dimaksudkan untuk membujuk bangsa supaya lebih
b. Bekerja bersama-sama dengan perkumpulan banyak “pengabdian” kepada Jepang, maka PUTERA
yang lain-lain, untuk kepentingan umum. digunakan sebagai alat dan penggerak tenaga bangsa
Indonesia. Sukarno sebagai ketua PUTERA harus
5 Mei 1930 sering memperdengarkan suaranya dan
Diadakan rapat SI yang bersamaan di 23 tempat di memperlihatkan dirinya di muka rakyat, yang akan
Jawa. Sekali ini bermaksud terdapatnya penghapusan dikerahkan demi kepentingan balatentara pendudukan
segala jenis kerja paksaan (heerendienst). dalam melancarkan perang sucinya.

28 Desember 1930 22 April 1943


PSII mengadakan persidangan di beberapa tempat Jepang membentuk Heiho (pembantu prajurit). Heiho
untuk menyatakan tidak-setujunya dengan sikap semula merupakan tenaga pekerja kasar, tetapi
pemerintah dalam waktu penghematan yang kemudian dikerahkan untuk tugas-tugas bersenjata
menambah beban-beban rakyat. Rapat yang dan merupakan barisan pembantu tentara, yang
diadakan oleh 22 cabang SI di Jawa, untuk menjadi bagian langsung dari kesatuan angkatan
mendapatkan keringanan beban pajak, penghapusan darat dan angkatan laut. Anggota Heiho adalah
kerja paksa, penghapusan potongan upah dan gaji, pemuda-pemuda yang berumur antara 18-30 tahun.
tidak memperpanjang lamanya erfpah. Juga
diumumkan tentang keluarnya PSII dari gabungan 29 April 1943
PPPKI. Di samping itu, Jepang juga memobilisasi para
pemuda untuk digunakan dalam angkatan bersenjata
27 Juni 1931 Jepang dan digunakan dalam organisasi pertahanan
Pada “Congres al-Islam Indonesia” didirikan sipil. Kemudian dibentuklah Seinendan (barisan
“Pergerakan al-Islam Indonesia” di bawah pimpinan pemuda yang berumur 14-22 tahun) dan Keibodan
Sangaji; bermaksud akan mempertahankan Islam (barisan pembantu polisi). Para anggota Seinendan
atas serangan-serangan dan mempersatukan Islam. dan Keibodan itu mendapat latihan kemiliteran.

Tahun 1931 Juni 1943


S.M. Kartosuwiryo terpilih menjadi Sekretaris Umum Selama kunjungannya ke Jakarta, Perdana Menteri
PSII. Jepang Tojo menyatakan bahwa bangsa Indonesia
harus ikut ambil bagian dalam pemerintahan mereka
Central Comite al-Islam (di bawah pengaruh PSII) sendiri.
mengadakan Kongres al-Islam ke-9 untuk
mempertahankan kepentingan-kepentingan Islam di September 1943
Tripolis. Dalam kongres, dibicarakan hal-hal yang Tentara Jepang mengadakan penangkapan-
bersangkutan dengan timbulnya krisis ekonomi penangkapan di Kalimantan Selatan. Ada sekitar 700

EMPIRIS/©2006 24
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

semenjak penghabisan tahun 1929, yaitu antara lain atau 800 orang yang dicurigai bersikap anti Jepang
rancangan-rancangan pemerintah tentang perhentian yang ditangkapi, lalu di tahan. Dari jumlah itu, ada
belanja negeri dan maksud pemerintah hendak yang di bunuh tanpa melalui proses pengadilan lebih
memperhentikan banyak pegawai sekaligus dahulu, jumlah mereka sampai sekitar 150 orang. Di
berhubung dengan penghematan itu, misalnya antara sejumlah korban yang disebutkan itu, salah
pegawai pegadaian. Juga di ambil keputusan, supaya seorangnya adalah Dokter R. Susilo. Bersama-sama
anggota-anggota yang mempunyai tanah menanami Dokter R. Susilo, turut di tangkap Kyai Noor Hanafiah
1/3 dari tanahnya itu dengan kapas untuk keperluan dan Kyai A. Gudai dan beberapa pemuka masyarakat
tenun dalam negeri. lainnya.

14-18 April 1932 3 Oktober 1943


Kongres propinsi dari PSII di Padang Panjang. Permohonan Gatot Mangkupraja dikabulkan dan
Dibicarakan pemberian hak tanah kepada bangsa Jepang kemudian membentuk pasukan Pembela
Indo; rodi dan rintangan-rintangan pergerakan. Tanah Air (PETA). Manfaat yang dapat di petik dari
pembentukan tentara PETA adalah timbulnya inspirasi
15-19 April 1932 bagi anggota PETA, sebab dengan latihan-latihan
“Pergerakan al-Islam Indonesia” yang berdiri di bawah militer yang berat, memperkuat rasa percaya diri
pengaruh PSII mengadakan kongres di Malang. sendiri untuk menghadapi kekuatan musuh yang lebih
besar. Selain itu, juga tumbuh perasaan harga diri
1-6 Juli 1932 yang sepadan dengan bangsa lain, khususnya
Himpunan Pemuda Islam Indonesia mengadakan bangsa Barat dan kesempatan ini harus direalisasikan
konferensi di Padang Panjang (Sumatra). dalam bentuk solidaritas bersama guna menciptakan
diri sebagai bangsa yang merdeka.
17 Juli 1932
Segenap cabang PSII mengadakan rapat umum. Para pemuda yang mendaftarkan untuk menjadi
Dibicarakan tersiarnya agama Islam di Jawa dan anggota PETA mendapat latihan di Bogor. Pemuda-
jatuhnya Majapahit. pemuda Islam yang menjadi anggota PETA dan
mengikuti latihan di Bogor adalah Sudirman, Mulyadi,
16 Desember 1932 Joyomartono, Aruji Kartawinata, Kiai Khotib, Iskandar
H. Agus Salim berangkat ke Lampung untuk Idris, Iskandar Sulaiman, Kiai Basuni, Mr. Kasman
memimpin PSII disana, berhubung partai ini mendapat Singodimejo, Yunus Anis, Kiai Idris, Kiai Haji
beberapa kesukaran. Mochfuda, Kiai Kholiq Hasyim, Kiai Sami’un dan
sebagainya.
18 Desember 1932
Aksi umum PSII di luar Jawa menentang Ordonansi 16 Oktober 1943
Sekolah Liar dan keberatan-keberatan pajak. Di Suatu pertemuan di Pontianak, yang dihadiri oleh
Tanette rapat dilangsungkan dengan penjagaan kurang-lebih 70 orang tokoh dari Kalimantan Barat
militer. Di Mendayun rapat tak dapat diteruskan dari berbagai golongan. Mereka merencanakan
karena larangan, demikian pula di Payakumbuh rapat mengadakan perlawanan terhadap Jepang yang akan
umum tak dapat berlangsung karena larangan. Di dilancarkan pada tanggal 8 Desember 1943. Akan
Padang Panjang rapat umum dilangsungkan tetapi tetapi rencana itu tercium oleh Jepang.

EMPIRIS/©2006 25
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

dapat banyak teguran. Seminggu kemudian, Jepang mengadakan


pembersihan dan penangkapan besar-besaran
Akhir 1932 terhadap tokoh-tokoh penggerak pertemuan tersebut.
Dr. Sukiman di pecat dari PSII dan mendirikan Partai Di Kalimantan Barat, ada sekitar 21.000 orang yang
Islam Indonesia (Parii) di Yogyakarta. pada masa penjajahan Jepang telah di pancung
kepalanya. Diantaranya terdapat raja-raja, tokoh-
Maret 1933 tokoh serta orang-orang terkemuka di Kalimantan
PSII mengadakan kongres, antara lainnya dibicarakan Barat, seperti Sultan Pontianak Syarif Muhammad
tentang perlunya penghapusan Undang-undang Algadri, Sultan Sambas Moh. Ibrahim Tsafiuddin,
tentang perkawinan antara orang Islam dan daya- Panembahan Ngabang Gusti Abdul Hamid,
upaya yang perlu untuk memajukan kesentausaan Panembahan Sanggau Ade Mohammad Arief,
kaum tani (menyerahkan kepada penduduk tanah- Panembahan Tayam Gusti Jafar, Panembahan
tanah hutan yang bukan persediaan kehutanan, Mempawah Muhammad Taufik, Panembahan
menghentikan pemberian tanah erfpah, tidak Sekadau Gusti Ketip, Panembahan Kubu Syarif Saleh
memperpanjang hak atas tanah erfpah yang belum Idrus, Panembahan Ketapang Gusti Saunan,
diusahakan, mendirikan perkumpulan-perkumpulan Panembahan Sukadana Tengku Idris, Panembahan
kaum tani supaya dapat mengadakan perusahaan- Simpang Gusti Mesir, Penambahan Sintang Raden
perusahaan bersama). Abdul Bahri.

Ketika kongres SI diadakan di Jakarta, masalah Oktober 1943


Persatuan Pegawai Pegadaian Hindia (PPPH) ini Di Kalimantan Barat, timbul perlawanan terhadap
menjadi salah satu pokok bahasan. Cokroaminoto dan Jepang yang dipelopori oleh Pemuda Muhammadiyah
Agus Salim menekankan kepada kongres untuk di bawah pimpinan Pattiasina.
mengeluarkan Sukiman dan Suryopranoto, karena
mereka telah menyalahi adat dalam PSII. Sebab Sementara itu di daerah Tondano, kabupaten
masalah seperti yang terdapat di dalam PPPH itu Minahasa, Sulawesi Utara, tidak sedikit keturunan
haruslah lebih dahulu di bawa ke dan diselesaikan di Kyai Maja dan keturunan pengikut-pengikutnya, yang
dalam Dewan Partai dan Lajnah Tanfidziyah dan bila menjadi korban keganasan tentara Jepang. Antara
perlu, Majlis Tahkim. lain yang dapat di catat disini, yaitu :
1. Amirullah Masloman yang di pancung kepalanya
Akhir Desember 1933 oleh tentara Jepang di Tomohon, karena menolak
Mohammad Hatta mendirikan Pendidikan Nasional untuk melakukan saikeirei di kantor Kenpeitai.
Indonesia di Yogyakarta, yang berdasarkan Selain dia, ada pula orang lain yang di bunuh oleh
Nasionalisme dan demokrasi. tentara Jepang karena penolakan yang sama,
yaitu Abdullah Nurhamidan.
Tahun 1933 2. Hamzah Tumenggung Sis, yang di bunuh oleh
Pemerintah menyatakan bahwa PSII (seperti juga PNI tentara Jepang dengan tuduhan sebagai mata-
dan Partindo) suatu organisasi yang terlarang mata Sekutu.
dimasuki oleh pegawai negeri dan dikenai pula aturan 3. Gaffar Thayeb, orang yang mendapat hukuman
pembatasan berapat untuk sebagian dari Sumatra pancung karena menolak membantu menangkap
(jadi bukan untuk Jawa). babi milik tentara Jepang, yang terlepas dari

EMPIRIS/©2006 26
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

20-26 Mei 1934 gerobaknya.


PSII mengadakan kongres tahunan di Banjarnegara.
Di kongres ini dibicarakan antara lainnya segala adat Tahun 1943
yang di rasa bertentangan dengan agama Islam. Lagi Di Banjarmasin timbul pemberontakan kaum terpelajar
pula di ambil keputusan jika menilik keadaan yang diselenggarakan oleh Parindra. Pemberontakan
setempat-setempat di anggap perlu akan ini makan korban lebih dari 1.600 orang, di bunuh
mengadakan cabang-cabang istimewa untuk kaum secara kejam oleh pihak Jepang.
wanita, yang berdiri di bawah Komite Eksekutif dari
Pengurus Sentral. Pada tahun yang sama, terjadi pemberontakan di Biak
yang makan korban sebanyak 800 orang.
Tahun 1934 Pemberontakan merembet dari pantai Irian Barat ke
H. Umar Sa’id Cokroaminoto meninggal. pedalaman di Serui Nimrod di bawah pimpinan S.
Pare-pare.
Maret 1935
H. Agus Salim sebagai ketua Dewan Partai SI melihat 14 Pebruari 1944
bahwa sikap pemerintah cenderung tidak Meletus pemberontakan PETA di daidan Blitar di
menguntungkan partainya. Maka ia kemudian bawah pimpinan Syudanco Supriyadi. Untuk
mengeluarkan pernyataan politik, yang di kenal menghadapi pemberontakan itu pihak Jepang
sebagai “Pedoman Politik” atau istilah lain “Memori terpaksa mengerahkan tenaga militer lebih-kurang
Salim”, untuk menyelamatkan partai SI. satu batalyon beserta pasukan-pasukan berlapis baja.
Banyak opsir PETA yang mati terbunuh dan di tawan.
9-11 Mei 1935 Supriyadi berhasil lolos, hilang hingga sekarang,
Perpecahan di kalangan pimpinan PSII terus menjadi tokoh misterius, tidak di ketahui kemana
berlanjut, yang tercermin dalam dua kelompok yang perginya dan dimana kuburnya.
masing-masing mempertahankan sikapnya. Pertama
adalah kelompok pimpinan dalan Dewan Partai di 1 Maret 1944
bawah pengaruh Agus Salim, A.M. Sangaji, Moh. Sebagai pengganti PUTERA, didirikan sebuah
Rum dan Sabirin. Kedua kelompok pimpinan dalam organisasi baru: PKR (Perhimpunan Kebaktian
Lajnah Tanfidziyah (LT) di bawah pengaruh Abikusno, Rakyat) atau dalam bahasa Jepang Jawa Hokokai.
Wondoamiseno dan S.M. Kartosuwiryo. Abikusno Anggota organisasi ini sudah kehilangan keberanian
memperjuangkan politik non-koperasi (tidak mau karena adanya perasaan anti Jepang pada para
bekerjasama) dengan pihak kolonial, sedangkan H. pelajar.
Agus Salim cenderung pada sikap untuk bekerjasama
dengan kekuasaan kolonial. April 1944
Pemberontakan petani desa Kaplongan, distrik
Kedua kelompok yang saling bersengketa itu Karangampel (Indramayu) di bawah pimpinan Kyai
mengadakan suatu pertemuan bersama antara Srengeng menolak untuk menyerahkan beras mereka
Dewan Partai dan Lajnah Tanfidziyah di Jakarta, yang kepada pegawai-pegawai Indonesia, yang
memutuskan untuk menangguhkan pembahasan bertanggung-jawab atas pelaksanaan penyerahan
masalah Pedoman Politik pada kongres yang akan besar tersebut. Tentara Jepang dengan di bantu oleh
datang. pamong praja dan polisi dengan kekerasan senjata

EMPIRIS/©2006 27
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Sebelum kongres diselenggarakan, Abikusno dan menumpas usaha rakyat untuk melawan. Perlawanan
sekretarisnya S.M. Kartosuwiryo mengundurkan diri rakyat di desa Kaplongan dapat di tumpas oleh
dari Lajnah Tanfidziyah dan kemudian memimpin PSII pemerintah Jepang sebelum menjalar ke desa
cabang Jakarta. Kedudukannya kemudian digantikan lainnya.
oleh A.M. Sangaji dan Sabirin.
Juni 1944
April-Juli 1935 Melihat sikap permusuhan para pemuda terpelajar
PSII melakukan penyelidikan tentang keadaan yang meningkat, Jepang lalu melontarkan sebuah
perekonomian rakyat, penyelidikan itu dijalankan organisasi lagi: Angkatan Muda. Keadaan Jepang
dengan memakai daftar-daftar pertanyaan tentang yang semakin terdesak oleh Sekutu, mendorong
pengangguran, penghidupan, beban rakyat, timbulnya organisasi pemuda, yang dinamai Angkatan
kekurangan uang yang tersebar, kemiskinan, akibat Muda Indonesia (AMI). Mula-mula organisasi ini
kemiskinan itu bersangkut dengan keamanan umum didirikan atas inisiatif Jepang, tetapi kemudian tumbuh
dan kesehatan dan tentang daya-upaya untuk menjadi organisasi pemuda yang anti Jepang. AMI
meringankan kesusahan. kemudian berubah menjadi Pemuda Republik
Indonesia (PRI).
30 Juli - 4 Agustus 1935
Segala hasil penyelidikan yang dilakukan dengan 30 Juli 1944
tidak keahlian ini, dibicarakan di kongres kilat PSII Terjadi perlawanan rakyat terhadap kekuasaan
(Kongres al-Islam ke-10) yang diadakan di Malang. tentara Jepang di desa Cidempet, kecamatan
Oleh karena ternyata, bahwa keterangan-keterangan Lohbener yang di pimpin oleh Haji Madrais dan Haji
itu kebanyakan amat kurang tepat dan kurang jelas Kartiwa. Hal ini disebabkan oleh tindakan sewenang-
sekali, dan hanya mengenai keadaan yang umum wenang dari pejabat-pejabat dan semua unsur
saja, jadi sebagai penyelidikan sedikit sekali pamong praja setempat, yang mengambil padi rakyat
harganya, maka diambillah keputusan akan di daerah Lohbener dan Sindang secara paksa.
mengulangi penyelidikan itu, untuk didirikan suatu Rakyat memilih lebih baik mati daripada harus mati
bagian baru dari partai itu. kelaparan.

Di kongres ini diberikan juga keterangan tentang sikap September 1944


partai bersangkutan dengan soal non-koperasi, Perdana Menteri Jepang (Kaiso) menjanjikan
mungkin sekali sebagai reaksi terhadap aliran dalam kemerdekaan pada bangsa Indonesia. Pernyataan
kalangan PSII yang hendak melepaskan sikap non- Perdana Menteri Jepang Koiso di parlemen Jepang
koperasi. bahwa Indonesia akan segera di beri kemerdekaan,
Sukarno-Hatta dan yang lain-lainnya diizinkan untuk
8-12 Juli 1936 secara terbuka menganjurkan kemerdekaan.
Abikusno terpilih menjadi ketua partai PSII pada
kongres partai ke-22 di Batavia. Ia kemudian Perkembangan mengejutkan adalah didirikannya
mengangkat S.M. Kartosuwiryo sebagai Wakil Ketua Asrama Indonesia Merdeka di Jakarta oleh Kepala
(Ketua Muda) PSII. Kartosuwiryo ditugaskan oleh Badan Intelijen Angkatan Laut Jepang, Laksamana
kongres untuk menyusun suatu brosur tentang sikap Maeda, yang kemudian memainkan peranan penting
hijrah partai PSII. pula pada waktu proklamasi kemerdekaan Indonesia.

EMPIRIS/©2006 28
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

(Sikap Hijrah sebagai Garis Politik) Nopember 1944


Pemberontakan PETA di Aceh di bawah pimpinan
Pedoman Politik Salim tidak dimasukkan dalam Teuku Hamid dari Meureude. Dua peleton PETA
agenda pembicaraan kongres. Wondoamiseno melarikan diri ke gunung. Pihak Jepang mengambil
sebagai pimpinan kongres memberikan alasannya, tindakan, menawan keluarga-keluarga yang
bahwa tidak dibahasnya Pedoman Politik itu karena ditinggalkan dengan ancaman akan di bunuh, jika
sempitnya waktu untuk mempelajari secara matang. Teuku Hamid dan kawan-kawannya tidak turun.
Karena ancaman itu Teuku Hamid menyerah.
30 Nopember 1936
Sebagai akibat ketidak-setujuannya terhadap politik 1 Maret 1945
non-koperasi PSII dan politik “hijrah” S.M. Pemerintah militer Jepang di Jawa di bawah pimpinan
Kartosuwiryo, H. Agus Salim membentuk fraksi Saiko Syikikan Kumakici Harada mengumumkan
tersendiri di dalam tubuh partai PSII di bawah pembentukan suatu Badan Untuk Menyelidiki Usaha-
pimpinan Mohammad Rum, yang bernama “Barisan usaha Persiapan Kemerdekaan, di singkat menjadi
Penyadar PSII” (BP-PSII. Maksud barisan ini ialah Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan (Dokuritsu
hendak “menyadarkan” PSII itu atas “kehendak- Junbi Cosakai). Maksud tujuannya ialah untuk
kehendak zaman” yang sudah berubah itu. mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang penting
yang berhubungan dengan segi-segi politik, ekonomi,
Barisan Penyadar PSII ini dimaksudkan hanya tata pemerintahan dan lain-lainnya, yang dibutuhkan
bergerak dalam lingkungan PSII, yaitu mengajak dalam usaha pembentukan negara Indonesia
supaya setiap anggota partai sadar akan hak-haknya merdeka.
dalam organisasi, yang selama dan sesudah kongres
PSII ke-22 di langgar oleh Lajnah Tanfidziyah dan Susunan pengurusnya terdiri dari sebuah badan
Dewan Partai. Dengan cepat aksi Barisan Penyadar perundingan dan kantor tata-usaha. Badan
ini menyebar ke cabang-cabang PSII di seluruh perundingan terdiri dari seorang ketua, 2 orang ketua
Indonesia. Dukungan yang sangat besar diberikan muda, 60 orang anggota, termasuk 4 orang golongan
oleh cabang PSII Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Cina dan golongan Arab serta seorang golongan
Barat, Sumatra Selatan dan Sumatra Barat. peranakan Belanda.

19 Desember 1936 29 April 1945


Aksi oposisi dari Salim melalui Barisan Penyadar ini Pengangkatan badan perundingan badan penyelidik
menggoyahkan kedudukan Abikusno. Oleh karena itu persiapan kemerdekaan diumumkan, dengan susunan
pimpinan PSII mengadakan rapat bersama antara sebagai berikut :
Dewan Partai dan Lajnah Tanfidziyah. Rapat Ketua : dr. K.R.T. Rajiman Wediodiningrat
menegaskan kembali bahwa “hijrah” adalah politik Ketua muda :
resmi partai dan memerintahkan kepada semua 2. Ichibangase (Syucokan Cirebon)
pimpinan partai untuk menyebar-luaskan politik ini. 3. R. Surowo (Syucokan Kedu)
Rapat itu juga melarang cabang-cabang untuk Kepala sekretariat :
memberi bantuan kepada Barisan Penyadar dalam 1. R.P. Suroso
mengadakan pertemuan-pertemuannya serta 2. Di bantu oleh Toyohiko Masuda dan Mr.
membahas pula kemungkinan-kemungkinan A.G. Pringgodigdo.

EMPIRIS/©2006 29
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

pemecatan terhadap tokoh-tokoh Pergerakan 16 Mei 1945


Penyadar. Kongres Pemuda seluruh Jawa di Bandung, yang
disponsori oleh Angkatan Muda Indonesia. Kongres
Akhir Januari 1937 itu dihadiri oleh lebih dari 100 pemuda terdiri dari
Partai SI memberlakukan skorsing kepada pemimpin utusan-utusan pemuda, pelajar dan mahasiswa
pusat dan daerah Barisan Penyadar. seluruh Jawa, antara lain Jamal Ali, Chairul Saleh,
Anwar Cokroaminoto dan Harsono Cokroaminoto
13 Pebruari 1937 serta mahasiswa-mahasiswa Ika Daigaku di Jakarta.
H. Agus Salim, Mohammad Rum, Sabirin, Sangaji, Dalam kongres itu, dianjurkan agar supaya para
Muslikh dan 23 anggota fraksi Salim yang lainnya pemuda di Jawa hendaknya bersatu dan
dikeluarkan dari keanggotaan PSII. mempersiapkan dirinya untuk pelaksanaan proklamasi
kemerdekaan, bukan sebagai hadiah Jepang.
23-26 Pebruari 1937
Pemecatan-pemecatan terhadap tokoh-tokoh Barisan 28 Mei 1945
Penyadar, membulatkan tekad mereka untuk Dimulailah upacara pembukaan sidang pertama
membentuk partai sendiri, lepas dari PSII. Oleh BPUPKI bertempat di gedung Cuo Sangi In. Pada
karena itu suatu konferensi dengan maksud ini kesempatan itu pula dilakukan upacara pengibaran
kemudian diselenggarakan di Jakarta. Konferensi ini bendera Hinomaru oleh Mr. A.G. Pringgodigdo, yang
mengambil satu keputusan penting, yaitu membentuk kemudian di susul dengan pengibaran bendera Sang
partai sendiri dengan nama “Pergerakan Penyadar”. Merah Putih oleh Toyohiko Masuda.

Pertengahan April dan Mei 1937 Sebelum sidang pertama BPUPKI berakhir, di bentuk
PSII menjalankan aksi umum, bentuknya ialah suatu panitia kecil untuk:
cabang-cabang mengadakan rapat-rapat umum yang 1. Merumuskan kembali Pancasila sebagai
di pimpin oleh wakil-wakil pengurus besar. Di rapat- dasar negara berdasarkan pidato yang
rapat ini dijelaskan antara lainnya, sikap partai berupa diucapkan Bung Karno pada tanggal 1 Juni
non-koperasi, dikemukakan pula keberatan tentang 1945.
pajak-pajak, rodi, beban desa, sedang segala yang 2. Menjadikan dokumen itu (Piagam Jakarta)
harus dikerjakan pada waktu melakukan nikah sebagai teks untuk memproklamasikan
menurut aturan agama Islam, dibicarakan juga. Indonesia merdeka.

19-23 Juli 1937 29 Mei 1945


Kongres PSII ke-23 di Bandung di bawah pimpinan Mr. Muhammad Yamin di dalam pidatonya,
Kartosuwiryo, di bentuk suatu komisi yang harus mengemukakan lima “Azas dan Dasar Negara
menyusun suatu “program aksi hijrah” (Daftar Usaha Kebangsaan Republik Indonesia” sebagai berikut:
Hijrah PSII). Kongres ini mengambil beberapa mosi 1. Peri Kebangsaan.
dan keputusan. 2. Peri Kemanusiaan.
Mosi pertama mencela penyerahan kekuasaan 3. Peri Ketuhanan.
majelis-majelis agama (priesterraden) tentang hukum 4. Peri Kerakyatan.
warisan kepada Landraad (Staatsblad 1937 No. 116), 5. Kesejahteraan Rakyat/Keadilan Sosial.
sedang di samping itu dinyatakan pula, bahwa Ummat

EMPIRIS/©2006 30
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Islam mempunyai hak yang penuh untuk 31 Mei 1945


menyelesaikan, mengambil keputusan dan mengatur Prof. DR. Mr. R. Supomo menyampaikan pidatonya
segala hal yang semata-mata hanya mengenai mengenai “Dasar-dasar Negara Indonesia Merdeka”,
pendirian-pendirian Islam. Selanjutnya diharapkan, sebagai suatu filosofische grondslag, yaitu :
supaya pemerintah akan mengangkat ketua dan 1. Persatuan.
anggota-anggota majelis priesterraad daripada orang- 2. Kekeluargaan.
orang Islam yang ahli dalam agama Islam, dan juga 3. Keseimbangan Lahir dan Batin.
supaya pemerintah akan mengembalikan hak 4. Musyawarah.
mengadili hal warisan kepada majelis agama itu. 5. Keadilan Rakyat.
Mosi yang kedua mengenai adanya Mahkamah Islam
Tinggi, PSII mencela adanya badan itu. Juga 1 Juni 1945
dinyatakan dalam mosi itu maksud supaya oleh tiap- Ir. Sukarno menyampaikan pidatonya dengan nama
tiap cabang partai didirikan sebuah Majelis Ulama Lahirnya Pancasila mengenai “Dasar Indonesia
yang terdiri atas wakil-wakil segala organisasi Islam, Merdeka”, dimana materi Pancasila yang
untuk memusyawarahkan, mengatur dan mengambil dikemukakan ialah sebagai berikut :
keputusan tentang segala sesuatu soal yang terdapat 1. Kebangsaan Indonesia.
dalam hal warisan atau harta-benda keluarga. Juga 2. Internasionalisme, atau Peri Kemanusiaan.
dinyatakan dalamnya, bahwa PSII bersedia akan 3. Mufakat atau Demokrasi.
bekerja bersama-sama dengan organisasi Islam lain- 4. Kesejahteraan atau Keadilan Sosial.
lain untuk mengadakan sebuah Kongres Islam Umum, 5. Ketuhanan Yang Maha Esa.
yang berusaha mendirikan sebuah pengadilan Islam.
15 Juni 1945
Mosi yang ketiga menentang rancangan yang di buat Sekelompok pemuda mendirikan Gerakan Angkatan
oleh pemerintah tentang aturan bagi pencatatan Baru Indonesia, yang berpusat di Menteng 31,
dengan sukarela daripada perkawinan untuk mereka Jakarta. Ketua organisasi itu adalah BM Diah dan
yang hukum perkawinannya belum ditetapkan dengan anggotanya yaitu Sukarni, Sudiro, Chaerul Saleh,
peraturan umum negeri, penentangan itu disebabkan, Syarif Thayeb, Wikana, Supeno, Asmara Hadi dan P.
karena hal yang demikian itu di anggap berlawanan Gultom.
dengan hukum-hukum Islam. Dalam mosi itu
disebutkan juga, bahwa rancangan itu mengandung 22 Juni 1945
arti pemerintah lebih banyak campur-tangan dalam Sesudah sidang pertama itu, 9 orang anggota
hal siaran-siaran agama Islam (suatu hal yang di BPUPKI atau di kenal juga dengan Panitia 9,
anggap tidak baik), sehingga diharapkan pemerintah bersidang yang menghasilkan suatu dokumen,
tidak menetapkan rancangan itu menjadi Undang- berisikan tujuan dan maksud pendirian negara
undang. Jika hal itu terjadi juga, maka PSII Indonesia merdeka, yang akhirnya di terima dengan
mengancam akan melarang anggota melakukan suara bulat dan ditanda-tangani. Dokumen tersebut di
pernikahan menurut Undang-undang itu. kenal sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter),
Dengan mosi yang ke-empat, kongres itu menyatakan sesuai dengan penamaan oleh Mr. Muh. Yamin.
kekecewaannya tentang maksud akan membagi-bagi Panitia 9 beranggotakan :
Palestina. 1. Abikusno Cokrosuyoso.
2. Sukarno.

EMPIRIS/©2006 31
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Diambillah pula keputusan akan mengadakan panitia, 3. K.H. Wahid Hasyim.


yang akan bekerja bersama-sama dengan pengurus 4. K.H. Agus Salim.
besar Parindra, untuk mengadakan suatu kongres 5. Ahmad Subarjo.
umum yang akan membicarakan soal majelis agama, 6. Mohammad Hatta.
Mahkamah Islam Tinggi dan segala peraturan yang 7. A.A. Marimis.
merintangi kemajuan pergerakan rakyat dan 8. Abdul Kahar Mudzakir.
perekonomian rakyat. 9. Mohammad Yamin.

Kongres itu mengambil juga keputusan akan “Dan adalah di kota itu, sembilan orang laki-laki yang
mencabut pemecatan atas diri anggota-anggota yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak
dalam tahun 1933 sudah dikeluarkan oleh PSII (dan berbuat kebaikan” (QS. an-Nahl (XXVII): 48)
yang sudah mendirikan Parii) dan akan memberi
kesempatan kepada mereka itu masuk PSII kembali. Dalam Piagam Jakarta di atas sama sekali tidak di
sebut pemerintah balatentara Jepang yang
Agustus 1937 menghadiahi kemerdekaan. Yang dikehendaki oleh
Di Jakarta berdiri “Persatuan Guru-guru dan Muballigh pemerintah balatentara Jepang ialah perumusan yang
Islam”, pendiri dan pengurusnya Moh. Lawit, Amir akan dikemukakan oleh BPUPKI, dimana di sebut
Hamzah, Hayat Sudirjo, Kartosudarmo dan lain- peranan pemerintah balatentara Jepang. Oleh karena
lainnya. Tujuan pokok ialah pengembangan Islam Piagam Jakarta di susun di luar pengetahuan
secara modern dalam arti luas. Di antara pemudanya balatentara pendudukan Jepang, naskah itu di sebut
memasuki partai politik. ilegal. Lagi pula isinya bertentangan dengan maksud
pemerintah balatentara Jepang.
September 1937
Atas anjuran pemimpin-pemimpin Muhammadiyah 10-16 Juli 1945
dan Nahdlatul Ulama, berdirilah Majelis Islam Ala Perumusan terakhir materi Pancasila sebagai dasar
Indonesia (MIAI), di sebut orang Majelis Islam Luhur. filsafat negara dilakukan dalam sidang BPUPKI,
dimana telah di bahas Rencana Undang-undang
17 September 1937 Dasar melalui suatu panitia Perancang Undang-
Dr. Sukiman, Wali al-Fatah dan lain-lain yang undang Dasar yang diketuai oleh Ir. Sukarno. Panitia
tergabung dalam Parii, menggabungkan diri kembali tersebut kemudian membentuk Panitia Kecil
dalam PSII. Perancang Undang-undang Dasar beranggotakan
tujuh orang, yakni :
30 Juli - 7 Agustus 1938 2. Prof. Dr. Mr. Supomo.
Kongres PSII ke-24 di Surabaya oleh S.M. 3. Mr. Wongsonegoro.
Kartosuwiryo dijelaskan, bahwa “hijrah” yang jadi 4. Mr. Achmad Subarjo.
sikap partai itu haruslah jangan diartikan sama 5. Mr. A.A. Maramis.
dengan non-koperasi yang diadakan oleh partai-partai 6. Mr. R.P. Singgih.
lain terhadap pemerintah. Kongres itu menyerahkan 7. H. Agus Salim.
jabatan ketua dari Dewan Partai kepada W. 8. dr. Sukiman.
Wondoamiseno dan jabatan ketua dari Lajnah
Tanfidhyah kepada Abikusno. Kartosuwiryo diserahi Kewajiban Panitia Kecil ini adalah merancang UUD

EMPIRIS/©2006 32
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

pekerjaan penyelenggaraan azas hijrah itu dalam dengan memperhatikan pendapat-pendapat yang
lapangan politik, ekonomi dan sebagainya. dimajukan di rapat besar dan rapat Panitia Perancang
Kongres PSII di Surabaya merencanakan untuk UUD. Dalam Rapat Panitia Perancang UUD, di ambil
menindak-lanjuti “program aksi hijrah”. Dalam kongres keputusan mengenai:
ini juga diputuskan, supaya di bawah pimpinan 2. Bentuk Negara Unitarisme (Kesatuan).
Kartosuwiryo didirikan suatu lembaga pendidikan 3. Preambule setuju di ambil dari Jakarta
kader di Malangbong dengan nama “Suffah PSII”, Charter (Piagam Jakarta).
yang sudah akan di buka pada tanggal 20 Pebruari 4. Kepala Negara 1 orang.
1939 khususnya bagi anggota PSII yang laki-laki. 5. Nama Kepala Negara adalah Presiden.

6 Desember 1938 Hasil perumusan panitia kecil disempurnakan


Perdamaian yang sudah di buat dengan golongan bahasanya oleh sebuah panitia lain, yang terdiri dari:
Yogya (Dr. Sukiman), tidak lama umurnya. Sehingga 1. Prof. Dr. Mr. Supomo.
akhirnya mereka mendirikan PII (Partai Islam 2. H. Agus Salim.
Indonesia) di Solo dan diketuai oleh R.M. Wiwoho 3. Prof. Dr. P.A. Husein Jayadiningrat.
Purbohadijoyo (anggota Dewan Rakyat, pemimpin
Jong Islamieten Bond). PII berkembang cepat di Di dalam merumuskan Undang-undang Dasar, panitia
daerah karena mendapat bantuan sesama anggota tersebut menggunakan Piagam Jakarta sebagai
GAPI, terutama dari Partai Arab Indonesia (PAI) konsep perumusannya, yang mengandung pula
pimpinan AR. Baswedan. perumusan dasar filsafat negara, yang kemudian di
kenal dengan nama Pancasila.
Sebelum PII itu didirikan, pengurus PSII sudah
menerima surat dari Dr. Sukiman, Wali al-Fatah, 28 Juli 1945
K.H.M. Mansur dan lain-lain yang menerangkan, Gerakan Rakyat Baru diresmikan pembentukannya
bahwa mereka itu akan masuk PSII, kalau partai ini : oleh Letnan Jenderal Y. Nagano. Kemudian dua
1. Mau melepaskan azas “hijrah” (pengirim- organisasi besar, yaitu Jawa Hokokai dan Masyumi
pengirim surat itu berpendapat, bahwa “hijrah” digabungkan menjadi satu di dalamnya. Tidak
tidak boleh dijadikan azas perjuangan, tetapi seorang pun dari tokoh golongan pemuda yang
hanyalah taktik perjuangan). radikal, seperti Chairul Saleh, Sukarni, Harsono
2. Semata-mata hanya mengerjakan aksi politik Cokroaminoto dan Asmara Hadi yang bersedia
(pekerjaan sosial dan ekonomi haruslah menduduki kursi yang telah disediakan untuk mereka.
diserahkan kepada perkumpulan yang lain-
lain). 7 Agustus 1945
3. Mau selekas-lekasnya mencabut disiplin Panglima balatentara Jepang di Asia Tenggara yang
partai yang sudah dilakukan terhadap bermarkas besar di Dalat, Saigon mengumumkan
Muhammadiyah. pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan
4. PSII membalas surat ini dengan menolak Indonesia (PPKI), sebagai pengganti Badan
permintaan itu, hanya disiplin partai terhadap Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Muhammadiyah itu mungkin akan dibicarakan (BPUPKI). PPKI bertugas mempercepat segala usaha
lagi. yang berhubungan dengan persiapan terakhir guna
membentuk pemerintahan Republik Indonesia.

EMPIRIS/©2006 33
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Tahun 1938 Para anggota di dalam Panitia Persiapan


Di kalangan Islam ada tendensi untuk bersatu tanpa Kemerdekaan Indonesia (PPKI) itu digerakkan oleh
melihat perbedaan, yang kadang-kadang pemerintah, sedangkan mereka diizinkan melakukan
mengganggu, yaitu dengan mendirikan MIAI (Majlisul segala sesuatunya menurut pendapat dan
Islami A’la Indonesia), meskipun antara PSII Abikusno kesanggupan bangsa Indonesia sendiri, tetapi di
dan PII Wiwoho saling berebut pengaruh dalam MIAI. dalam melakukan kewajibannya itu mereka diwajibkan
Berkat diplomasi Wondoamiseno, konflik intern itu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
dapat diselesaikan. 1. Syarat pertama untuk mencapai kemerdekaan
ialah menyelesaikan perang yang sekarang
MIAI mengadakan Kongres al-Islam ke-11, adapun sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia,
yang menjadi sebab ialah tulisan Nona Siti Sumandari karena itu harus mengerahkan tenaga
tentang Islam yang dianggapnya sangat menghina sebesar-besarnya, dan bersama-sama
agama Islam dan minta kepada pemerintah agar lekas dengan pemerintah Jepang meneruskan
menetapkan sikap tentang hal ini. Juga diputuskan perjuangan untuk memperoleh kemenangan
meminta kepada pemerintah agar penyelesaian akhir dalam perang Asia Timur Raya.
urusan waris diserahkan kembali kepada raad agama 2. Kemerdekaan negara Indonesia itu
(jadi di ambil lagi dari landraad). merupakan anggota lingkungan kemakmuran
bersama di Asia Timur Raya, maka cita-cita
Mei 1939 bangsa Indonesia itu harus disesuaikan
Kongres al-Islam ke-12 berlangsung di Solo. Dalam dengan cita-cita pemerintah Jepang yang
kongres ini diulangi lagi putusan-putusan kongres bersemangat Hakko-Iciu.
yang sudah (penghinaan agama Islam dan peraturan
urusan waris) dan seterusnya antara lain juga di ambil Anggota PPKI adalah Ir. Sukarno, Drs. Mohammad
putusan : Hatta, BPH. Purboyo, KRT. Rajiman Wediodiningrat,
1. Pekerjaan propaganda di daerah-daerah Sutarjo Kartohadikusumo, Andi Pangerang, MR. IGK
kolonisasi diserahkan kepada Muhammadiyah Puja, dr. Mohammad Amir, Otto Iskandardinata, R.
(NU yang juga memperhatikan hal ini, tidak Panji Suroso, PBKA. Suryohamijoyo, Ki Bagus
menggabungkan diri dalam kongres ke-12 Hadikusumo, Mr. Abdul Abas, Dr. J. Latuharhary, AA.
ini). Hamidhan, Abdul Kadir, Dr. Supomo, K.H. Wahid
2. Meminta kepada pemerintah jangan Hasyim, Dr. Teuku Mohammad Hassan, Dr. GSJJ
mencabut pasal 177 Indische Staatstregeling Ratulangie, Drs. Cawan Bing. Selain itu, Subarjo di
3. Jong Islamieten Bond diwajibkan angkat sebagai penasehat khusus panitia itu.
berhubungan dengan organisasi-organisasi
pemuda Islam lainnya, untuk pembentukan 17 Agustus 1945
satu badan persatuan antara perkumpulan- Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan wilayah
perkumpulan ini semuanya. sabang sampai meroke.
4. Di samping sekretariat MIAI, didirikan satu
departemen buat urusan luar negeri. 18 Agustus 1945
Dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan
5 Mei 1939 Indonesia, seorang opsir Angkatan Laut Jepang (Mr.
Organisasi PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh) di Ratulangi) minta kepada Hatta supaya Piagam

EMPIRIS/©2006 34
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

bentuk di Peusangan, Beureun, yang diketuai oleh Jakarta di coret dari pembukaan UUD 1945, karena
Tengku Muhammad Daud Beureuh. PUSA berusaha kalau tidak, kemungkinan golongan Kristen dan
meningkatkan syi’ar Islam, dengan meningkatkan Katolik di Indonesia Timur akan berdiri di luar
pendidikan agar terlaksana syi’ar Islam dalam Republik. Maka Hatta berhasil melobi kelompok Islam
masyarakat. Dalam perjuangannya, organisasi ini sehingga dapat memperoleh persetujuan mereka
bergabung dalam MIAI. untuk menghapuskan ke tujuh kata itu. Akhirnya,
Piagam Jakarta di coret dari Mukadimah UUD 1945.
Tahun 1940
Kongres PSII ke-25 di Palembang. Pada kongres ini Alasannya, ada keberatan sangat oleh pihak lain yang
diputuskan untuk memecat Ketua Muda S.M. tidak beragama Islam. Menurut pendapat mereka,
Kartosuwiryo, Yusuf Tauziri, Akis, Kamran dan tidak tepat di dalam suatu pernyataan pokok yang
Sukoso dari jabatannya. Hal ini disebabkan dia mengenai seluruh bangsa ditempatkan suatu
memaksakan tuntutannya agar partai melaksanakan penetapan yang hanya mengenai sebagian saja
politik hijrah secara terus-menerus. Sebab pemecatan daripada rakyat Indonesia, sekalipun bagian itu
ini ialah Kartosuwiryo dan beberapa teman-temannya bagian terbesar. Dengan demikian tidak lagi terdapat
sudah menyatakan bantahannya dengan cara yang di tujuh kata yang mewajibkan Ummat Islam untuk
pandang tidak baik, terhadap perbuatan PSII menjalankan syari’at agama Islam, juga tidak ada lagi
menggabungkan diri dalam GAPI itu, mereka itu tidak ketentuan bahwa Presiden harus seorang Islam.
setuju dengan gerakan mencapai parlemen.
PPPKI bersidang dengan keputusan sebagai berikut :
Maret 1940 1. Menetapkan UUD Republik Indonesia.
Terbitlah “Daftar Usaha Hijrah PSII”, yang 2. Mengangkat Ir Soekarno dan Drs Moh Hatta
penyusunannya ditugaskan kepada Kartosuwiryo menjadi presiden dan wakil presiden.
ketika dia masih menjabat sebagai Wakil Ketua PSII. 3. Membentuk Kabinet RI pertama dengan
presidentil.
24 April 1940
Sebagai reaksi dari pemecatan dirinya, maka S.M. 22 Agustus 1945
Kartosuwiryo bersama-sama Yusuf Tauziri dan Terbentuknya KNI, PNI, BKR.
Kamran mendirikan Komite Pertahanan Kebenaran
Partai Syarikat Islam Indonesia (KPK-PSII), yang 1 September 1945
kemudian di ubah menjadi PSII tandingan. Organisasi Sekelompok kecil mahasiswa kedokteran, termasuk
ini hanya berhasil di Jawa Barat. Johan Nur, Bahar Rezak dan Wahidin Nasution
membentuk API (Angkatan Pemuda Indonesia), yang
Pada kongres pertamanya, hanya enam cabang yang ditujukan bagi pengkoordinasian sejumlah kelompok
hadir : pemuda lainnya di dalam kota. API beroleh banyak
1. PSII Cirebon. pendukung dan segera mengeluarkan sebuah
2. PSII Cibadak. manifesto yang ditujukan kepada seluruh pemuda
3. PSII Sukabumi. Indonesia untuk segera merebut senjata, kantor dan
4. PSII Pasanggarahan. perusahaan milik Jepang.
5. PSII Wanaraja.
6. PSII Malangbong.

EMPIRIS/©2006 35
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

KPK-PSII bertujuan: 15 Oktober 1945


1. Menjalankan politik hijrah dalam segala hal. Tentara Inggris masuk Indonesia.
2. Mengadakan pendidikan kader-kader
pimpinan yang ahli sebagai pembela Islam 18 Oktober 1945
yang kokoh. Haji Achmad Chaerun di Curug, sisi Barat-daya
3. Mendirikan Negara Islam Indonesia. Tangerang, mengkoordinasikan pemberontakan
rakyat dan berhasil menumbangkan seluruh aparat
Untuk merealisasikan tujuannya, S.M. Kartosuwiryo formal pemerintahan yang masih tersisa. Dukungan
mengadakan rapat terbuka pertama kali di utama diberikan oleh orang-orang Muslim. Banyak
Malangbong Barat pada tanggal 24 Maret 1940. Di sekali haji di antara para pengikutnya. Para
rapat ini diterangkan, bahwa akan dijalankan “politik pengikutnya yang bersenjata dijuluki Laskar Ubel-ubel
hijrah” yang kokoh. Juga disiarkan keputusan akan (laskar bersorban). Ia pun memiliki hubungan erat
mengadakan suatu “SUFFAH”, yaitu suatu badan dengan Syekh Abdullah, peranakan Arab, seorang
untuk mendidik menjadi orang-orang pemimpin yang pemimpin kelompok bersenjata yang di kenal dengan
ahli, seperti juga di masa Nabi Muhammad didirikan nama Barisan Berani Mati atau Laskar Hitam.
sesudah hijrah itu suatu suffah, yang melahirkan
pembela-pembela yang tulen untuk Islam dengan 1 Nopember 1945
yang sempurna dan keimanan yang teguh kuat. Presiden dan wakil dan Amir Saripudin terbang ke
surabaya atas undangan Jendral Howtorn untk
10 Mei 1940 memerintahkan Cease fire.
Pemerintah Hindia Belanda mengumumkan bahaya
perang (staat van beleg), yang mengakibatkan semua 7 Nopember 1945
kegiatan politik di larang. Partai Islam Masyumi di bentuk, dan pada tahun ini
juga kabinet berubah dari presidentil parlementer di
Maret 1940 bawah pimpinan PM.syahrir.
S.M. Kartosuwiryo kembali ke Malangbong dan
mendirikan institut “Suffah” di suatu tempat antara 4 Januari 1946
Malangbong dan Wado, yang di bangun di atas tanah Presiden dan wakil pindah ke Yogya sementara PM.
yang luasnya kira-kira 4 hektar. Lembaga Suffah Syahrir tetap di jakarta.
tersebut dia bentuk dalam gaya sebuah pesantren
tradisional, dimana para siswanya juga bertempat 1 Pebruari 1946
tinggal disana. Maka S.M. Kartosuwiryo menjadikan Markas Daerah Perjuangan Pertahanan Priangan
“Suffah” sebagai pusat latihan kemiliteran bagi berubah menjadi Majelis Persatuan Perjuangan
pemuda-pemuda Islam pada umumnya dan pemuda- Priangan, yang berhasil di bina atas prakarsa Sutoko,
pemuda Hizbullah-Sabilillah pada khususnya, yang yang pernah pula menjadi murid pada Institut Suffah.
berasal dari Priangan Timur. Ateng Jaelani Setiawan,
seorang perwira tentara Pembela Tanah Air (PETA) Maret 1946
menjadi pelatih utamanya. Tenaga-tenaga Peristiwa “Bandung Lautan Api” dimana pasukan
pengajarnya adalah ulama-ulama terpilih, antara lain: Indonesia yang meninggalkan daerah Bandung
Yunus Anis (Bandung), Yusuf Taujiri (Wonorejo), Selatan karena adanya ultimatum Inggris,
Musthafa Kamil (Tasikmalaya), Abdul Qudus Ghazali menjalankan taktik membumi-hanguskan daerah

EMPIRIS/©2006 36
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Tusi (Malangbong) dan R. Oni Qital (Tasikmalaya), tersebut ketika mereka meninggalkan bagian dari kota
Abu Suja’, Ais Kartadinata, H. Sulaeman, Umar ini.
Hamzah dan lain-lain.
10-12 Juli 1946
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Konperesi Malino oleh Van Mook dalam persiapan
berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur pemerinyahan Federal Belanda untuk daerah-daerah
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang malino (Indonesia Timur).
tersusun kokoh” (QS. ash-Shaff: 4)
14-25 April 1946
Akhir tahun 1941 Perundingan Hooge Veluwe merupakan perundingan
Kartosuwiryo di hukum oleh pengadilan negeri lanjutan dari perundingan-perundingan yang telah
Subang dengan hukuman penjara 1 ½ bulan, karena dilakukan dalam usaha menyelesaikan sengketa
dia di tuduh menjadi mata-mata Jepang. Dia Indonesia-Belanda. Dalam perundingan ini delegasi
menjalani hukuman di penjara Purwakarta. Belanda diwakili Dr. H.J. Van Mook, Dr. Idenburg,
Prof. Logemann, Dr. Van Royen, Prof. Van Asbeck,
13 Juli 1942 Sultan Hamid II dan Suryo Santoso. Sedangkan
Untuk mengambil simpati terhadap golongan Islam delegasi Indonesia diwakili Mr. Suwandi, dr.
agar mendukung rencana Jepang di Indonesia, maka Sudarsono dan Mr. Abdul Karim Pringgodigdo.
Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) dihidupkan Perundingan ini mengalami kegagalan, karena
kembali. masing-masing pihak tetap pada pendiriannya
masing-masing.
Tahun 1942
Dalam zaman Jepang PSII pecah dalam 3 aliran : Belanda tetap menginginkan memberi pengakuan
PSII Abikusno, PSII Kartosuwiryo (KPK-PSII) dan PSII atas Jawa dan Madura saja dikurangi daerah-daerah
Sukiman-Wiwoho. yang diduduki pasukan Serikat, menginginkan RI
tetap menjadi bagian Kerajaan Nederland dan
7 September 1943 menolak campur-tangan Republik dalam menentukan
Bappan, seksi khusus dari bagian intelejen militer perwakilan daerah di luar daerah Indonesia. Pihak
Jepang, di beri tugas membentuk PETA yang seolah- Indonesia menginginkan Belanda mengakui RI secara
olah timbul karena inisiatif bangsa Indonesia. Cara ini de facto atas Jawa dan Sumatra dan agar Belanda
sudah barang tentu untuk mengelabui bangsa dan RI bersama-sama membentuk RIS. Akibat
Indonesia, agar menaruh simpati kepada Jepang, perbedaan pendapat di antara keduanya, akhirnya
maka dipilihnya salah seorang pemimpin Nasionalis, konferensi berakhir tanpa menghasilkan apa-apa bagi
Gatot Mangkupraja, untuk mengajukan permohonan perbaikan hubungan kedua pihak yang bersengketa.
pembentukan PETA atas nama bangsa Indonesia
kepada Guiseikan. 16-22 Juli 1946
Konferensi ini diselenggarakan di sebuah daerah
13 September 1943 sejuk dekat Makasar Sulawesi Selatan bernama
Sementara itu para pemimpin Islam cukup tanggap Malino. Dalam konferensi yang di pimpin Letnan
terhadap situasi peperangan di Laut Pasifik dimana Gubernur Jenderal Dr. H.J. Van Mook itu, di undang
angkatan perang Jepang makin terdesak. Oleh karena tokoh-tokoh pribumi terkemuka yang di pandang

EMPIRIS/©2006 37
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

itu tokoh-tokoh Masyumi yang terdiri dari KH. Mas Belanda dapat mewakili daerah-daerah Indonesia
Mansyur, KH. Mohammad Adnan, H. Abdul Karim, Timur dan Kalimantan. Tujuh tokoh terkemuka yang
Amarullah, H. Cholid, KH. Abdul Majid, H. Yakub, KH. hadir pada konferensi tersebut :
Jumaidi, H. Mohammad Sadri, H. Muchtar datang ke 1. Najamuddin Daeng Malewa (Sulawesi
kantor Gunseikanbu mengajukan surat permohonan Selatan)
kepada pemerintah militer Jepang untuk mendirikan 2. Sukawati (Bali)
barisan perjuangan pemuda Islam yang di beri nama 3. Dengah (Minahasa)
Hizbullah. Permohonan ini dikabulkan oleh 4. J. Tahya (Maluku Selatan)
pemerintah militer Jepang dan pada tanggal 14 5. Dr. Liem Cae Le (Bangka-Biliton, Riau)
September 1944 Hizbullah didirikan di Jakarta. 6. Ibrahim Sedar (Kalimantan Selatan)
7. Uray Saleh (Kalimantan Barat).
Nopember 1943
MIAI dibubarkan oleh Jepang. Ketika Jepang Tujuan konferensi menurut konsepsi Belanda adalah
menguasai Indonesia, semua partai-partai Islam untuk memusyawarahkan pengembangan ketata-
dibubarkan dan terjadilah fusi mengikuti kehendak negaraan Negara Indonesia yang hendak di bentuk
Jepang, dan terbentuklah Masyumi (Majelis Syuro bersama. Di dalam konferensi ini dibicarakan
Muslimin Indonesia), sebagai pengganti MIAI. persoalan-persoalan pokok yang berkaitan dengan
pembentukan negara bagian. Tiga persoalan pokok
Tahun 1943 yang dibicarakan, yaitu tentang sistem yang akan di
S.M. Kartosuwiryo menjadi Sekretaris Majelis Baitul pakai dalam pembentukan NIT yang akan di bentuk
Mal, sebuah organisasi kesejahteraan dari MIAI federal atau Unitarisme, perlunya masa peralihan di
(Majlis Islam Ala Indonesia) yang baru di bentuk di bawah kekuasaan Kerajaan Belanda, tetapi dengan
bawah pimpinan Wondoamiseno. kerjasama yang erat untuk menyusun dan melengkapi
negara yang akan di bentuk dan soal ikatan abadi
25 Pebruari 1944 negara Belanda dan Indonesia, dan
Pemberontakan di desa Sukamanah, kecamatan mempertahankannya setelah Negara Indonesia Timur
Singaparna, Tasikmalaya di bawah pimpinan. Kiai mencapai kedaulatannya.
Zainal Mustofa, yang diikuti sekitar 1.000 orang di
samping murid-murid pesantrennya. Mereka Dari konferensi ini dihasilkan keputusan untuk memilih
merencanakan penculikan orang-orang Jepang dan bentuk negara federal yang terdiri dari kesatuan-
mengadakan aksi sabotase terhadap bidang kesatuan yang tidak begitu kecil. Selain itu, keputusan
prasarana. Akhirnya, 800 orang dipenjarakan di yang menjelaskan hubungan istimewa yang abadi
Tasikmalaya dan Zainal Mustofa beserta keluarganya antara negeri Belanda dan Indonesia dapat
di tembak mati di Jakarta. didasarkan atas sejarah maupun atas kepentingan
bersama. Untuk pembicaraan selanjutnya mengenai
NIT diputuskan untuk dibicarakan pada konferensi di
Desember 1944 Bali.
Atas desakan Masyumi, Jepang memberikan dan
mengizinkan pembentukan Hizbullah, yang 1-12 Oktober 1946
direncanakan sebagai cadangan PETA. Hizbullah Sebagai kelanjutan Konferensi Malino,
merupakan organisasi pemuda yang di dukung oleh diselenggarakan konferensi di Pangkal Pinang, pulau

EMPIRIS/©2006 38
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

pihak Jepang, di samping organisasi pemuda yang Bangka. Konferensi dihadiri golongan-golongan
lain yang juga mendapat latihan militer, seperti minoritas dengan maksud meminta pendapat
Keibodan (pertahanan sipil), Seinendan (barisan golongan-golongan minoritas tentang rencana
pemuda), yang anggotanya pemuda Islam dan bukan pembentukan ketata-negaraan Negara Indonesia
Islam. Sebagai tambahan, suatu pasukan polisi Timur menurut konsepsi Belanda. Kelompok terbesar
pembantu yang berkekuatan satu juta orang, yang di yang hadir dalam konferensi itu datang dari golongan
sebut Korps Kewaspadaan, juga didirikan di daerah- Cina dan Belanda yang menempati 1/3 dari jumlah
daerah pedesaan Jawa. peserta yang hadir. Dalam konferensi yang diketuai
Letnan Gubernur Jenderal Dr. H.J. Van Mook, timbul
Januari 1945 berbagi pendapat antara pro dan kontra terhadap
Diumumkan susunan pengurus Hizbullah sebagai rencana Belanda tersebut. Sementara itu Letnan
berikut : Gubernur tetap berpendapat bahwa perlu adanya
Ketua : KH. Zainal Arifin suatu daerah dimana golongan minoritas dapat hidup
Wakil Ketua : Mohammad Rum sejajar dengan golongan-golongan masyarakat lain.
Pengurus Umum :
1. S. Surowiyono Oleh karena itu selain membentuk NIT, pimpinan
2. Suyono konferensi berpendapat Irian Barat dapat dijadikan
Urusan Propaganda : suatu daerah penampungan bagi kelebihan penduduk
1. Anwar Cokroaminoto negeri Belanda. Walaupun muncul berbagai pendapat
2. KH. Zarkasi dan kecaman, konferensi berlangsung sebagai tindak-
3. Masyhudi lanjut dari rencana pembentukan negara federal, yang
Urusan Perencanaan : akan dibicarakan pada Konferensi Denpasar.
1. Sumaryo Mangunpuspito
2. Yusuf Wibisono 7-14 Oktober 1946
3. Mohammad Junaidi Perundingan gencatan senjata antara Belanda-
Urusan Keuangan : Indonesia, yang dilanjutkan dengan perundingan
1. RHO. Junaidi politik mulai tanggal 7 Nopember 1946 di Jakarta.
2. Prawoto Mangunsasmito
10-15 Nopember 1946
28 Pebruari 1945 Perundingan Linggarjati dihadiri oleh kedua belah
Sementara itu setelah para ulama berhasil merekrut pihak yang bertikai (Indonesia-Belanda) dan seorang
para pemuda untuk berjuang melalui badan duta istimewa Inggris untuk Indonesia, Lord Killearn,
perjuangan Hizbullah, maka mereka di latih pada yang bertugas sebagai pemimpin perundingan.
suatu pusat latihan yang terletak di Cibarusa, ± 28 km Delegasi Indonesia diketuai Sutan Syahrir, dengan
dari Bogor, Jawa Barat. Pusat latihan di buka oleh anggota delegasi tiga orang yaitu Drs. Mohammad
Abdul Kahar Muzakir dan disaksikan oleh tokoh Hatta, Mr. Mohammad Rum, Mr. Susanto Tirtoprojo
Masyumi antara lain KH Wahid Hasyim dan dan dr. A.K. Gani, beserta anggota-anggota cadangan
Mohammad Natsir. Latihan diikuti kurang-lebih 500 Mr. Amir Syarifuddin, dr. Sudarsono dan Dr. J.
orang pemuda Islam berasal dari berbagai daerah Leimena. Sedangkan delegasi Belanda
Jawa, yakni karesidenan Banten, Jakarta, Sukabumi, beranggotakan tiga orang, yaitu Max Van Poll, F. de
Priangan, Purwakarta, Cirebon, Bogor, Pekalongan, Broer dan Dr. H.J. Van Mook, di bawah pimpinan Prof.

EMPIRIS/©2006 39
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Kedu, Surakarta, Semarang, Pati, Yogyakarta, William Schermerhorn.


Madiun, Kediri, Bojonegoro, Malang, Surabaya,
Besuki. Khusus untuk Madura diadakan latihan Dari perundingan itu, berhasil di susun sebuah naskah
tersendiri. Latihan ini berlangsung selama ± 3 bulan persetujuan yang terdiri atas 17 pasal. Isi dari
dari tanggal 28 Pebruari hingga 15 Mei 1945. Persetujuan Linggarjati itu antara lain :
Pelatihnya berasal dari serdadu-serdadu Jepang yang 1. Pemerintah Belanda mengakui secara de
di bantu sejumlah instruktur PETA dan diawasi oleh facto kekuasaan Pemerintah Republik
perwira Jepang yang bernama Yanagawa. Sedang di Indonesia atas Jawa, Madura dan Sumatra.
bagian rohani pengajarnya antara lain KH. Mustofa 2. Pemerintah Belanda dan Pemerintah RI akan
Kamil dari Jawa Barat, KH. Mawardi dan Kyai Tohir segera bersama-sama menyelenggarakan
Basuki dari Surakarta, KH. Zarkasi dari Ponorogo, berdirinya Negara Indonesia Serikat (NIS)
Kyai Mursid dari Pacitan, Kiai Sahid dari Kediri, KH. 3. Wilayah Negara Indonesia Serikat akan
Abdul Halim dari Majalengka, Kiai Roji’un dari Jakarta. meliputi Hindia-Belanda, dengan ketentuan
bahwa penduduk suatu daerah secara
15 Mei 1945 demokrasi dapat menyatakan tidak atau
Latihan Hizbullah di Cibarusa di tutup secara resmi belum suka masuk ke dalam NIS.
oleh KH. Wahid Hasyim dan Abdul Kahar Mudzakkir, 4. Negara Indonesia Serikat meliputi negara-
keduanya dari Masyumi. Selanjutnya para pemuda negara RI, Kalimantan dan Timur Besar.
yang telah mengikuti latihan di Cibarusa itu kembali ke
daerah asalnya dan mendirikan cabang-cabang Sedangkan pasal-pasal lain memuat hal-hal yang
Hizbullah di daerahnya masing-masing. berkaitan dengan pembentukan NIS. Walaupun dapat
menghasilkan kesepakatan, ternyata Persetujuan
14 Agustus 1945 Linggarjati tidak memberi manfaat bagi perbaikan
S.M. Kartosuwiryo memproklamasikan Darul Islam di hubungan Indonesia-Belanda, karena masing-masing
daerah yang terbatas. Namun kemudian ia menarik pihak menginterpretasikan perjanjian sesuai dengan
kembali proklamasinya sesudah mendengar kepentingan masing-masing.
pernyataan kemerdekaan oleh Sukarno dan Hatta 17 Masyumi dan PNI merasa dukungan politik mereka
Agustus 1945. sendiri lebih besar daripada dukungan Partai Sosialis
Syahrir. Pendukung perjanjian Linggarjati adalah
11 Nopember 1945 sayap kiri yang terdiri atas Partai Sosialis, Pesindo
Pembentukan Masyumi baru di Yogyakarta, dengan (Pemuda Sosialis Indonesia), dan partai-partai buruh
susunan Dewan Eksekutif sebagai berikut: dan Komunis, selain partai-partai Katolik dan Kristen
Ketua Umum : Hasyim Ashari yang kecil.
Ketua : Ki Bagus Hadikusumo
Wakil Ketua : Wahid Hasyim 22-24 Nopember 1946
Wakil Ketua I : Abikusno Cokrosuyoso Laskar Rakyat Jakarta Raya (LRJR) mensponsori
Sekretaris : S.M. Kartosuwiryo sebuah kongres di Karawang yang dihadiri oleh
sejumlah organisasi laskar rakyat di Jawa Barat.
Ketika itu juga, NU dan Muhammadiyah Kongres itu mengutuk persetujuan Linggarjati dan
menggabungkan diri ke dalam partai Masyumi yang kemudian mengumumkan terbentuknya sebuah
baru, maka dengan demikian partai ini praktis Laskar Jawa Barat, sebagai suatu federasi dari

EMPIRIS/©2006 40
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

mewakili semua partai-partai dan organisasi Islam satuan-satuan laskar rakyat di Karawang, Cirebon,
yang ada pada waktu itu. Sukabumi, Banten, Bogor, Purwokerto dan Tegal.
Sidik Kertapati di pilih memimpin organisasi itu.
Kongres itu memutuskan bahwa Masyumi Achmad Astrawinata, mantan pemimpin API Bandung,
memerlukan badan perjuangan di luar kesatuan- di tunjuk sebagai wakil. Maulana dan Armunanto,
kesatuan Hizbullah yang bersifat militer untuk masing-masing di tunjuk sebagai sekretaris dan
mobilisasi penduduk yang beragama Islam secara kepala bagian politik.
umum. Kemudian diprakarsai berdirinya Sabilillah
yang berpusat di Malang. Adapun pengurus pusat 7-24 Desember 1946
barisan Sabilillah di pimpin oleh KH. Masykur. Sebagai tindak-lanjut dari Konferensi Malino,
Konferensi Denpasar merupakan babak akhir dari
Sabilillah dan Hizbullah tidak memiliki perbedaan yang konferensi pembentukan Negara Indonesia Timur
tajam dan tegas, bahkan satuan-satuan gerilya Islam (NIT). Dalam konferensi yang diadakan di pendopo
di sebut Hizbullah-Sabilillah tanpa perbedaan fungsi Hotel Bali, Denpasar-Bali ini hadir wakil-wakil dari
mereka yang berlainan. Hanya saja barisan Hizbullah daerah Sulawesi Selatan (20), Minahasa-Sulawesi
terdiri atas kesatuan pejuang Ummat Islam yang di Utara (3), Sulawesi Tengah (6), Bali (7), Lombok (5),
koordinasi di asrama, sedangkan barisan Sabilillah Flores (3), Sumbawa (3) dan Sumba (3). Konferensi di
tersebar di masyarakat dan dikoordinir melalui buka secara resmi oleh Letnan Gubernur Jenderal Dr.
susunan organisasi di kecamatan dan kelurahan. H.J. Van Mook pada tanggal 18 Desember 1946.
Sebelumnya pada tanggal 7 Desember dilakukan
Nopember 1945 konferensi informal di bawah pimpinan Komisaris
S.M. Kartosuwiryo bersama-sama dengan Kamran, Pemerintah untuk Kalimantan dan Timur Besar, Dr.
Sanusi Partawijaya, Haji Jaenuddin, Gandawijaya dan W. Hoven.
lain-lain, masuk Markas Daerah Perjuangan
Pertahanan Priangan di Bandung. Kamran dalam Dalam konferensi yang di buka tanggal 18 ini,
tempo yang tidak lama, berhasil menduduki kursi dibicarakan berbagai hal yang berkaitan dengan NIT
pimpinan dan ia terpilih sebagai ketuanya. yang akan di bentuk. Masalah yang di bahas antara
lain, rencana peraturan tentang pembentukan NIT,
Awal tahun 1946 penetapan peraturan tersebut, keputusan Pemerintah
S.M. Kartosuwiryo bersama-sama Kamran Belanda untuk mendirikan NIT, pemilihan kepala
mengunjungi Majelis Persatuan Perjuangan Priangan, negara, pemilihan ketua DPRS, keputusan
yang pada waktu itu berada di Bale Endah, kira-kira pengangkatan peserta konferensi sebagai anggota
12 km dari kota Bandung arah ke kota Majalaya. DPRS, penyumpahan Ketua DPRS oleh Letnan
Dalam kunjungannya itu, ia telah mendesak kepada Gubernur dan lain-lain. Dalam waktu seminggu
Sutoko, Wakil Ketua Majelis Persatuan Perjuangan program kerja dapat diselesaikan. Konferensi di tutup
Priangan, agar memberi landasan Islam kepada pada tanggal 24 Desember 1946.
pasukan-pasukan dan lasykar-lasykar yang tergabung
di dalam Majelis Persatuan Perjuangan Priangan. Dari hasil konferensi terpilih Cokorde Gede Rake
Ternyata Sutoko tidak memberikan sambutan Sukawati dari Bali sebagai Kepala Negara (Presiden),
terhadap desakan itu. Mr. Tajudin Noor seorang pengacara di Makasar
sebagai ketua DPRS dan Najamudin. Daeng Malewa

EMPIRIS/©2006 41
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Juni 1946 sebagai penyusun Dewan Menteri.


Konferensi Masyumi Daerah Priangan di Garut,
dimana memilih pengurus yang baru sebagai berikut : Selain keputusan tersebut, konferensi juga
Ketua Umum : K.H. Muchtar menetapkan Makasar sebagai ibukota NIT. Wilayah
Wakil Ketua : S.M. Kartosuwiryo NIT adalah Karesidenan Timur Besar, sesuai dengan
Sekretaris : Sanusi Partawijaya yang termaktub dalam Staatblad Nomor 264, kecuali
Irian Barat yang kedudukannya terhadap NIT dan
Dalam kesempatan itu, Kartosuwiryo mengucapkan Jawa-Sumatra masih akan ditetapkan. Di samping itu,
sebuah pidato tentang “Haluan Politik Islam”. ditetapkan pula bahwa hak-hak dan wewenang
Pemerintah Hindia-Belanda dipindahkan kepada NIT,
Tahun 1946 kecuali hak-hak dan wewenang yang dalam rangka
S.M. Kartosuwiryo telah merencanakan untuk rencana susunan ketata-negaraan akan jatuh ke
menyerbu Markas Divisi Siliwangi, yang pada waktu tangan Negara Indonesia Serikat dan Uni Indonesia-
itu berada di kota Malangbong. Sehingga oleh Belanda. Dengan terbentuknya NIT, berarti gagasan
Panglima Divisi Siliwangi pada waktu itu, Jenderal Van Mook untuk memecah-belah Negara Indonesia
Mayor A.H. Nasution terpaksa memerintahkan menjadi kenyataan.
menangkap S.M. Kartosuwiryo. Sepuluh hari
kemudian mereka itu dilepaskan kembali. 25 Maret 1947
Naskah linggar jati ditanda tangani yang isinya
April 1947 melukiskan tentang pembentukan Negara Indonesia
R. Oni menjadi ketua Sabilillah Daerah Priangan. Serikat dalam ikatan mahkota Belanda. Sementara
wilayah RI yang meliputi garis dari Sabang sampai
7-10 FEBRUARI 1948 Meroke dengan adanya naskah ini digunting hanya
Masyumi Priangan melangsungkan musyawarah pulau Jawa dan Summatra.
Ummat Islam di Pangwedusan (Priangan) dengan
menghasilkan ketetapan: 27 Mei 1947
1. Ummat Islam di Jawa sebelah Barat telah Adanya perbedaan penafsiran terhadap Persetujuan
membulatkan tekad untuk terus melanjutkan Linggarjati, yang ditanda-tangani pada bulan Maret
perjuangan kemerdekaan Indonesia mengusir 1947, dimana di satu pihak Belanda menganggap
Belanda Penjajah berdasarkan Islam. “kerjasama” yang terdapat dalam pasal 2 persetujuan
2. Membubarkan Masyumi di Jawa Barat dengan tersebut sebagai kedaulatan Belanda di Indonesia
alasan: tetap berlangsung sampai terbentuknya Negara
a) Masyumi adalah partai yang berdiri dibawah Indonesia Serikat (NIS).
naungan RI yang mau -tidak mau dalam
segala sesuatunya harus mengikuti kedudukan Di pihak lain Indonesia mengartikan “kerjasama”
RI. dalam pasal tersebut sebagai suatu kerjasama
b) Dengan adanya naskah Renvile, maka RI tidak dengan pertanggung-jawaban bersama dalam
punya alasan lagi untuk mengadakan membentuk federasi dengan kedudukan yang setaraf.
hubungan dengan Jawa Barat, karena Jawa Sementara itu Belanda mengeluarkan nota yang
Barat telah diserahkan oleh RI kepada pihak merupakan ultimatum yang harus di jawab
Belanda. Pemerintah RI 14 hari sejak tanggal 27 Mei 1947.

EMPIRIS/©2006 42
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

3. Membentuk Majelis Islam (MI) sebagai lembaga Dalam notanya itu Belanda menuntut pembentukan
perjuangan. pemerintahan ad-interim bersama, mengeluarkan
4. Mengangkat Sekarmadji Marijan Kartosoewirjo uang bersama, menyelenggarakan pemilikan ekspor
(SMK) sebagai Imam Islam yang memimpin dan impor bersama, di samping menuntut agar RI
Majelis Islam tersebut. mengirim beras untuk rakyat di daerah-daerah yang
5. Sebagai alat perjuangan MI maka, dbentuklah diduduki Belanda. Hal ini tentu saja di tolak
Tentara Islam Indonesia (TII) dan Pahlawan Darul Pemerintah RI. RI bersedia mengakui kedaulatan
Islam (PADI) yang terdiri daripada bekas Belanda hanya selama masa peralihan dan menolak
kelengkapan Masyumi, Hizbullah, dan Sabilillah. gendamarie bersama.

Tim Verifikasi Pengangkatan Imam: 3 Juli 1947


1. Putra K.H. Zaenal Mustofa Dibentuknya kabinet Amir Syarifuddin, setelah kabinet
2. K.H. Mustofa Kamil Syahrir jatuh.
3. Mualim Aut
15 Juli 1947
Daftar Calon Imam: Belanda yang tidak puas dengan jawaban tersebut
1. K.H. Yusuf Taujiri (Garut) kembali mengirim nota, yang isinya tetap menuntut
2. K.H. Sanusi (Gunung Puyuh-Sukabumi) gerdamarie bersama dan menuntut agar RI
3. K.H. Abdul Halim (Majalengka) menghentikan permusuhan terhadap Belanda. Dalam
4. K.H. Sobari nota itu Belanda juga memberi ultimatum bahwa
5. Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo dalam waktu 32 jam RI sudah harus memberi jawaban
terhadap tuntutan-tuntutan Belanda.
Hasil; Imam dan Anggota Dewan Imamah
1. Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo: IMAM 21 Juli 1947
merangkap Kuasa Usaha (Menlu) Aksi Kolonial Belanda ke 1 (satu) Penyerangan
2. Kamran: Wakil Imam merangkap Menhan Belanda sampai ke Gombong Jawa Tengah.
3. Sanusi P.: Mensesneg merangkap Mendagri
4. K.H. Gojali Tusi: Menkeh 4 Agustus 1947
5. Toha Arsyad: Menpen Panglima Tentara RI memerintahkan Case Fire atas
6. Udin Kartasasmita: Menkeu anjuran PBB.
7. Anwar Cokroaminoto: Wakil NII di RI
8. Abikusno: Wakil NII di Yogya 17 Januari 1947
Ditanda tanganinya naskah Renvile, dalam naskah ini
Agendanya: termahtub bahwa daerah De Vactor RI hanya tinggal 8
1. Mendidik rakyat agar cocok menjadi WNII. (delapan) kresidenan di Jawa Tengah dan Jawa Barat
2. Memberikan pemnjelasan kepada rakyat bahwa di Banten seta Aceh di Sumut, yang rata-rata minus
Islam tidak bisa dimenangkan melalui feblisit penduduk tanpa memiliki pelabuhan. TNI ke
(suara terbanyak). Yogyakarta dalam rangka pengurangan wilayah De
3. Membangun daerah-daerah basis. Vacto RI dan penarikan TNI ke yogyakarta itu dalam
4. Memproklamasikan NII. rangka usaha pembentukan persiapan RIS dan Uni
5. Membangun NII sehingga kokoh kedalam dan Indonesia, Belanda sepanjang pelaksanaan naskah

EMPIRIS/©2006 43
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

keluar. Dalam arti didalam negeri bias Linggar Jati. Setelah naskah Negara ini Belanda
melaksanakan Syariat Islam seluas-luasnya dan membentuk negara boneka antara lain Negara
sesempurna-sempurnanya. Sedang keluar Pasundan, Negara Jawa Timur, NIT dan lain-lain yang
sanggup berdiri sejajar dengan negara-negara tergabung dalam BPO. (Bijeenkomst Voor Federal
lain. Overleg).
6. Membantu perjuangan Muslim di negara lain
sehingga cepat bisa melaksanakan wajib 29 Januari 1948
sucinya. Dibentuknya Kabinet Hatta setelah Amir Syah: Jatuh.
7. Bersama-sama negara Islam membentuk Dewan
Imamah Dunia untuk mengangkat Khalifah Sehubungan dengan peristiwa pahit akibat naskah
Dunia. Renvile tadi, dengan rasa sedih dan prihatin namun
penuh dengan rasa tanggung jawab atas nasib rakyat
17 Februari 1948 (Hari Bersenjata TII) dan Ummat Islam, serta nasib kemerdekaan itu sendiri,
DI-TII angkat senjata di gunung Cupu maka atas inisiatif Masyumi Priangan pada tanggal 7-
10 februari 1948
2 Meret 1948
Konfresi Ummat Islam di Cipeundeuy-Cirebon dihadiri 12 Juli 1948
oleh wakil-wakil, didalam keputusan Musyawarah Konfresi BFO di Bandung dengan ketentuan 1 Januari
tersebut secara aklamasi menerima keputusan 1949 ditentukan pemerintahan Interim Federal dan
musyawarah Priangan Timur Pangwedusan). Direktorium pimpinan pemerintahan terdiri satu orang
25 Agustus 1948 dari RI dan dua orang dari BPO yang diketahui oleh
Maklumat Imam No. I, tentang: wakil mahkota Belanda.
Pertahanan Rakyat
18 Desember 1948
27 Agustus 1948 Penguman Belanda tidak mengakui dan tak merasa
Dibentuknya Qanun Asasi NII terikat lagi terhadap naskah Renvile.
Muqadimah, 16 BAB 34 Pasal dan masa peralihan
19 Desember 1948
28 Oktober 1948 Aksi Kolonial Belanda 11 penyerangan Maguo. Adanya
Maklumat Imam No. 2, tentang: sidang kabinet RI dengan keputusan :
Perubahan susunan DI 1. Pemerintahan RI dan pimpinannya harus tetap
Pengangkatan Wakil Resmi NII di RII di Yogya.
2. Memberi mandat kepada Mr Syafruddin
2 November 1948 Prawira Negara untuk membentuk
Maklumat Imam No. 3, tentang: pemerintahan darurat yang berkedudukan di
Pertahanan Rakyat dan Mobilisasi Bukittinggi.
10 Desember 1948
Maklumat Imam No. 4, tentang: 7 Mei 1949
Hubungan Internasional Statemen Roem Van Royen dengan ketentuan :
Perubahan kembali susunan Dewan Imamah 1. Yogya harus dikembalikan kepada RI.
2. Presiden dan Wapres dan lain-lain harus di

EMPIRIS/©2006 44
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

20 Desember 1948 kembalikan ke Yogyakarta.


Maklumat Imam No. 5, tentang: 3. Bersedia mengikuti KMB dalam pembentukan
Peryataan Perang DI-TII terhadap Belanda NIS atau RIS.

21 Desember 1948 6 Juli 1949


Maklumat Imam No. 6, tentang: Soekarno dan Hatta dikembalikan ke Yogyakarta.
Peryataan Sikap; mendirikan NKA-NII sebagai
kelanjutan perjuangan kemerdekaan 17-08-1945 dan 13 Juli 1949
wakil mutlak NII di RI Sidang antar RI Soekarno dan Hatta dan PDRI
Syafruddin Prawira Negara diakui bahwa kabinet Hatta
23 Desember 1948 tetap sah.
Maklumat Imam No. 7, tentang:
Peryataan NII 19-22 Juli 1949
1. NII dalam keadaan Perang Konfrensi RI, BPO di Yogyakarta untuk persiapan
2. Hukum-hukum Perang pembentukan RIS dalam BPO.
3. Dewan Imamah diganti menjadi K.T.
4. Pengesahan Pimpinan NII dan Pimpinan 3 Agustus 1949
Majelis di tiap-tiap Daerah o Perintah penghentian perang griliya oleh
Soekarno.
25 Januari 1949 o Delegasi RI berangkat ke Netherland di bawah
Maklumat Militer No. I, hal: pimpinan Hatta terdiri dari pimpinan parpol-
Tentara Liar dan Gerombolan parpol.

31 Maret 1949 6 Agustus 1949


Maklumat Militer No. 2, hal: Hatta dan kawan-kawan tiba di Netherland untuk
Bendera Negara, Bendera Tentara, Bendera Negara menghadiri KMB.
dan Tentara di masa Perang
23 Agustus 1949
7 Agustus 1949 (12 Syawal 1369) KMB di Denhag dimulai.
Proklamasi Negara Karunia Allah-Negara Islam
Indonesia di Jawa Barat (NKA-NII) 27 Agustus 1949
Penyerahan kedaulatan atas Indonesia dari pemerintah
“PROKLAMASI BERDIRINYA NEGARA ISLAM kerajaan Belanda kepada RIS.
INDONESIA“
23 Januari 1950
Bismillahirrahmanirrahim Peristiwa APRA (Angkatan Perang Ratu Adil).
Asyhadu anla ilaha illallah wa asyhadu anna
Muhammadar Rasulullah 13 April 1950
Peristiwa Andi Aziz di Sulawesi Selatan.
Kami Ummat Islam Indonesia
Menyatakan Berdirinya Negara Islam Indonesia 25 April 1950

EMPIRIS/©2006 45
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Maka Hukum yang berlaku atas Negara Islam NIT Negara Islam Timur menjadi RMS Republik Maluku
Indonesia ialah Hukum Islam Selatan dibawah pimpinan Soumokil.

ALLAHU AKBAR ! ALLAHU AKBAR ! ALLAHU


AKBAR ! 17 Agustus 1950
RIS dikembalikan kepada Negara Kesatuan dengan
Atas Nama Ummat Islam Bangsa Indonesia: UUDS RIS tetap berlaku.
Imam NII
Sekarmadji Marijan Kartosoewiryo

Madinah-Indonesia
12 Syawal 1368 H/7 Agustus 1949 M

20 Agustus 1949
MP No. 1, hal:
Penjelasan Proklamasi

1949
STAAT REGHT
4 Tuntunan, 10 Bab, 30 Pasal

3 Oktober 1949
MKT. No. 1, hal:
Menetapkan Bentuk Komandemen:
1. Dewan Imamah menjadi Komandemen
Tertinggi
2. PADI dan unsur-unsur lain menjadi TII
3. BKN dan unsur-unsur lain menjadi PII

10 Oktober 1949
MP No. 2, hal:
1. Bawalah UIBI ke Mardhotillah
2. Melepaskan diri dari keyakinan & kekuasaan
penjajah

12 Oktober 1949
MKT. No. 2, hal:
Kewajiban Angkatan Senjata, memutuskan; dibangun
suatu organisasi rakyat dengan nama dalam bentuk
BARIS

EMPIRIS/©2006 46
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

14 Oktober 1949
MKT. No. 3, hal:
Hubungan Internasional dan Inter Insuler dibawah
keputusan KT-APNII

15 Oktober 1949
MKT. No. 4, hal:
Peleburan Tentara dan ketentaraan diluar TII

31 Desember 1949
MP. No. 3, hal:
Kalam akhir GOOD WILL

1 Januari 1950
MKT. No. 5, hal:
Larangan atas organisasi, partai, perhimpunan,
perkumpulan gerakan lainnya dengan sifat, corak,
bentuk dan dasar yang manapun juga. Diluar
organisasi Negara atau organisasi yang dibentuk
disahkan oleh pemerintah.

7 September 1950
SP. No. 4, hal:
Semboyan; “Bawalah UIBI kearah Mardhatillah kalau
perlu dengan dipaksa”
Pedoman tiada wajib dan yang maha suci melainkan
hanyalah wajib dan tugas menggalang NKA-NII
Tinjauan kedepan
Oleh: KT-APNII

10 September 1950
MKT. No. 6, hal:
Pembaharuan Bai’at diwajibkan kepada:
a. Seluruh tentara mulai Komandan
b. Semua pemimpin-pemimpin Negara dalam
segala tingkatan
c. Anggota-anggota kader

17 Oktober 1950
Ketetapan KT. No. I, hal:
Administrasi Keuangan Negara

EMPIRIS/©2006 47
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

7 Februari 1951
MKT. No. 7, hal:
Peringatan HUT ke-3 (APNII), ummat Islam Bangsa
Indonesia-Angkatan Senjata

7 Agustus 1952
Manifesto Politik NII No. 5 oleh KUKT-APNII
Nota Rahasia I dan II
Nasihat Pemerintahan NII

12 Oktober 1952
MKT. No. 8, hal:
Memperhebat dan Mempercepat persiapan perang
Totaliter.
Penyempurnaan Bentuk Komandemen
Lampiran MKT. No. 8
Penjelasan & Catatan: 5, 6-7 (Pedoman Gerilya)

17 Oktober 1952
MKT. No. 9, hal:
Pemberian Pangkat dan pemakaian Tanda Pangkat

21 Oktober 1952
MKT. No. 10, hal:
Konsolidasi Militer dan Alat Negara lainnya
Lampiran 5 MKT. No. 10
PPT. Kedudukan TII
a. Sebagai Tentara Allah
b. Sebagai Tentara Ideologi
c. Sebagai Tentara Islam
d. Sebagai Tentara Rakyat

PPT. III, Sapta Subaya

3 September 1953
S.P. No. 6, hal:
Pemakluman Perang RIK terhadap NKA-NII oleh
KUKT Idarul Huda

5 Oktober 1953
S.P. No. 7, hal:

EMPIRIS/©2006 48
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Masalah Aceh
5.B: 1 sampai 5
Penjelasan Struktur KUKT, diangkat dari AKT

19 November 1953
S.P. No. 8, hal:
Pilih NKA-NII atau Pancasila oleh KUKT I. Huda

21 Desember 1953
Statement KT-APNII No. 9, tentang;
Perkara Schmit dan Jungler oleh Jaya Sakti

7 September 1956
Statement KT-APNII No. 10, tentang;
Bukti kebenaran NII dan bukti kepalsuan, kecurangan
serta kehianatan RI 1950.
Pancasila Komunis oleh AKT/Wk. KSU APNII, Jaya
Sakti.

7 Agustus 1959
MKT. No. 11, hal:
Pembentukan Komando Perang dan Penyempurnaan
Stel-sel Komandemen
Memutuskan:
A. Pembagian Indonesia dan 7 daerah perang atau
Sapta Palagan
B. Susunan Komando Perang
1. KPSI dipimpin oleh Imam-Plm. T. APNII. Jika
karena satu atau lain hal ditunjuk dan
diangkatlah seorang Panglima perang, selaku
penggantinya, dengan purbawiesesa penuh.
Calon pengganti Panglima Perang Pusat ini
diambil dari dan diantara anggota-anggota KT,
termasuk didalamnya KSU dan KUKT, atau
dari dan diantaranya para Panglima Perang,
yang kedudukannya dianggap setaraf dengan
kedudukan anggota-anggotanya KT.

Penjelasan MKT. 11, No. 4: Pemberi Komando dan


Pelaksana Komando.

EMPIRIS/©2006 49
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Pada umumnya segala saluran kenegaraan, dalam


bidang-bidang Militer maupun dalam lapangan politik,
juga selama masa perang ini, berjalan terus melalui
system Komandemen, seperti yang tetap berlaku
hingga saat ini. Tetapi di saat-saat genting-runcing,
dimana Imam Plm. T. mengeluarkan Komando
Umum, maka disaat itu kita hanya akan mengenai 2
(dua) tingkatan Pimpinan Peran, Pimpinan Negara
dan Pimpinan Jamaah Mujahidin, Peimpinan Ummat
berjuang, yakni:
A. Tingkatan Pimpinan Perang pertama selaku
pemberi Komando, ialah: (1) Imam-Plm. T., (2)
Plm. Per. KPWB, (3) Plm. Per. KPW, dan (4)
Kmd. Pertempuran Kompas, dan
B. Tingkatan Pimpinan Perang kedua selaku
pelaksana Komando, terdiri daripada (5)
Komandan Pertempuran Sub-Kompas, (6)
Komandan Pertempuran Sektor (7) Komandan
Pertempuran Sub-Sektor, Komandan Lapangan
hingga Komandan-Komandan Baris, pelaksanaan
akan meliputi lapisan-lapisan rakyat jelata
seluruhnya, tanpa kecuali.

1 September 1959
MKT. No. 12, hal:
Kedudukan General-staf Komandemen

22 September 1959
MKT. No. 13, hal:
Penyempurnaan Pemberiaan Pangkat dan
Pemakaian Tanda Pangkat

Juni 1961
MKT No. 14 memiliki status hukum sebagai peraturan
pemerintah penganti undang-undang, Sesuai bunyi
Qanun Asasi NII Bab 3 pasal 9 Ayat 1.

Plm. T. S.M. Kartosuwiryo mengadakan musyawarah


di ‘Mabes’, sekitar Garut, dengan dihadiri oleh:
1. Imam SMK sebagai Pimpinan Sidang
2. Kepala Majelis Keuangan AKT; Jaja Sujadi,

EMPIRIS/©2006 50
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

Umar Saiid sebagai Wakil Pemerintah


3. KPWB; Agus Abdullah sebagai Wakil APNII
4. KD; Abu Bakar Misbah sebagai Wakil Dewan
Fatwa-Bid. Hukum
5. Tahmid RB sebagai Penulis
6. Kom. Bataliyon Jaga Mabes; Aceng Kurnia
sebagai Anggota
7. Kom. Bataliyon-Kom. Wil. setempat; Esja
sebagai Anggota
8. Sek-Pri Imam; Pak Jamhur sebagai Anggota
9. Pengawal Pribadi Imam; Pak Ajum

Keputusan Musyawarah merubah ‘Jihad Fisabilillah’


menjadi ‘Jihad Fillah’.

Imam mengeluarkan maklumat perintah “JIHAD


FILLAH” dan perintah penyelamatan Dhohir dan Batin
Mujahiddin dan Umat Islam

24 April 1962
Statement KT-APNII No. 11: Perintah Imam yang
terakhir;
Memerintahkan penghentian tembak-menembak
(Qanun Asasi Bab. IV Ps. 17).

4 Juni 1962
Imam S.M. Kartosuwiryo tertawan

Nb:
Jika dalam penyajian masih terdapat kekurangan/kesalahan, harap dikoreksi, karena ini demi kebenaran sejarah perjuangan Rakyat Islam Indonesia

EMPIRIS/©2006 51
Catatan Sejarah Rakyat Islam Indonesia

TIGA MAZHAB POLITIK DAN IDEOLOGI DASAR INDONESIA

MAZHAB POLITIK DI INDONESIA (PERKEMBANGAN) MAZHAB POLITIK DI DALAM INDONESIA


GURU PUTERA MAZHAB PARTAI MAZHAB KOMIT DASAR IDEO
IDEOLOGI PARTAI ISTILAH
BANGSA BANGSA POLITIK FUSI POLITIK MEN PIJAKAN LOGI
P
A
NASIONALIS
SOEKARNO

N
C PNI Orang-orang yang
NASIONALIS SEMUA AGAMA BUDAYA MUSRIK
A MURBA PDI mendapat murka
KEBANGSAAN BENAR BANGSA POLITHEIS
S Dll Allah
HOS. COKROAMINOTO

I
L
A
I
KARTOSU
WIRYO

ISLAM

S MASYUMI AGAMA YANG AL QUR’AN Orang-orang yang


MU’MIN
SM.

L PSII PPP DINUL ISLAM BENAR HANYA & AS- mendapat nikmat
MONOTHEIS
A PSI-Putih ISLAM SUNNAH Allah SWT
M
K
O
SOSIALIS-
KOMUNIS
SEMAUN

M PKI SOSIALIS AKAL &


SEMUA AGAMA KAFIR-
U PSI-Merah PRD DEMOKRASI SUARA Orang-orang sesat
BURUK ATHEIS
N KERAKYATAN TERBANYAK
I
S

Catatan:
Semenjak reformasi, ideologi & istilah mulai dikaburkan dengan tidak malu-malu dan merasa munafik sejumlah kelompok mengklaim diri atas nama ISLAM, padahal
mazhabnya saja kebangsaan atau nasionalis bahkan ideologinya pun PANCASILA, MARXIS-KOMUNIS, SOSIALIS atau NASIONALIS SEKULER.
Partai-partai dan berbagai bentuk organisasi bermetamorfosis memainkan peran asalinya.

EMPIRIS/©2006 52

You might also like