You are on page 1of 55

PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk

DAN PERUSAHAAN ANAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI


UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008

DRAFT
For Discussion Purpose Only
October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI – Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008


Serta untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut

Neraca Konsolidasi 1

Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4

Laporan Arus Kas Konsolidasi 5

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 6


PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk
DAN PERUSAHAAN ANAK
NERACA KONSOLIDASI
Per 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Catatan 2009 2008


Rp Rp
ASET
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas 2.c, 2.e, 2.g, 3 344.778.185.410 230.349.246.026
Investasi Jangka Pendek 2.j, 4 25.220.250.000 39.722.500.000
Piutang Usaha
Pihak Hubungan Istimewa 2.g, 5 -- 825.000.000
Pihak Ketiga
(Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu per
30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar
Rp 1.263.779.971 dan Rp 2.085.867.956) 2.f, 5 125.738.356.870 207.054.816.640
Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga 6 2.569.692.510 3.081.804.135
Persediaan 2.h, 7 13.009.805.169 9.775.442.549
Uang Muka 8 23.270.696.167 7.855.331.234
Pajak Dibayar di Muka 2.s, 9 3.996.657.903 21.465.798.425
Biaya Dibayar di Muka 2.i, 10 10.360.170.580 8.763.666.294
Jumlah Aset Lancar 548.943.814.609 528.893.605.303

Aset Tidak Lancar


Piutang Usaha kepada Pihak Ketiga Jangka Panjang 2.f, 5 16.966.079.583 2.286.232.506
Aset Pajak Tangguhan 2.s, 30 16.760.343.391 13.312.481.378
Investasi Jangka Panjang 2.j, 11 5.672.894.171 6.804.211.167
Aset Real Estat 2.k, 12 322.734.296.645 279.120.151.037
Aset Tetap
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan per
30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar
Rp 526.381.023.585 dan Rp 457.940.180.283) 2.l, 13 391.217.374.290 367.924.478.657
Aset Lain-lain 2.m, 2.n, 14 16.519.238.693 30.293.798.782
Jumlah Aset Tidak Lancar 769.870.226.773 699.741.353.527
JUMLAH ASET 1.318.814.041.382 1.228.634.958.830

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan


bagian tak terpisahkan dari Laporan ini
DRAFT
1 For Discussion Purpose Only
To be Finalized
Agreed by:
Date::
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk
DAN PERUSAHAAN ANAK
NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan)
Per 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Catatan 2009 2008


Rp Rp
KEWAJIBAN, HAK MINORITAS, DAN EKUITAS
Kewajiban Lancar
Hutang Bank 20 1.925.173.991 739.227.602
Hutang Usaha
Pihak Hubungan Istimewa 2.g, 15 312.718.975 227.728.518
Pihak Ketiga 15 29.428.612.915 19.397.561.654
Hutang Lain-lain 16 15.450.411.786 12.461.732.972
Hutang Pajak 2.s, 17 26.986.000.255 20.139.951.572
Biaya Masih Harus Dibayar 18 60.335.291.816 49.907.176.811
Pendapatan Diterima di Muka 19 18.984.832.863 43.654.941.745
Hutang Obligasi yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 2.p, 21 79.610.965.974 --
Jumlah Kewajiban Lancar 233.034.008.575 146.528.320.874
Kewajiban Tidak Lancar
Hutang Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian yang
Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun 2.p, 21 119.416.448.962 198.736.047.451
Uang Jaminan 22 15.391.176.532 7.597.049.986
Kewajiban Manfaat Karyawan 2.r, 33 47.195.833.538 47.588.275.520
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 182.003.459.032 253.921.372.957
Jumlah Kewajiban 415.037.467.607 400.449.693.831

Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Perusahaan Anak 2.b, 23 768.855.485 775.020.631
Ekuitas
Modal Saham
Modal Dasar sebesar 5.759.999.998 saham terdiri dari
1 saham seri A, 1 saham seri B dengan nilai nominal masing-
masing Rp 500 per saham dan 5.759.999.996 saham seri C
dengan nilai nominal Rp 250 per saham
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.599.999.998 saham
terdiri dari 1 saham seri A, 1 saham seri B dan 1.599.999.996
saham seri C 24 400.000.000.000 400.000.000.000
Tambahan Modal Disetor 2.o, 25 36.709.233.000 36.709.233.000
Keuntungan (Kerugian) Belum Direalisasi atas Efek Tersedia untuk Dijual 2.j, 4 220.250.000 (6.277.500.000)
Saldo Laba
Ditentukan Penggunaannya 19.492.903.759 18.170.553.759
Belum Ditentukan Penggunaannya 446.585.331.531 378.807.957.609
Jumlah Ekuitas 903.007.718.290 827.410.244.368
JUMLAH KEWAJIBAN, HAK MINORITAS, DAN EKUITAS 1.318.814.041.382 1.228.634.958.830

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan


bagian tak terpisahkan dari Laporan ini
DRAFT
2 For Discussion Purpose Only
To be Finalized
Agreed by:
Date::
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk
DAN PERUSAHAAN ANAK
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Catatan 2009 2008


Rp Rp

PENDAPATAN USAHA 2.q, 26 508.715.807.764 565.464.870.221

BEBAN POKOK 2.q, 27 21.699.033.456 52.277.673.682


BEBAN LANGSUNG 2.q, 27 276.044.692.949 270.498.906.872
BEBAN POKOK DAN BEBAN LANGSUNG 297.743.726.405 322.776.580.554

LABA KOTOR 210.972.081.359 242.688.289.667

BEBAN USAHA
Penjualan 2.q, 28 16.531.067.299 24.713.249.932
Umum dan Administrasi 2.q, 28 101.301.026.391 108.529.568.838
Jumlah Beban Usaha 117.832.093.690 133.242.818.770

LABA USAHA 93.139.987.669 109.445.470.897

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH 2.q, 29 4.783.380.060 (4.004.733.125)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 97.923.367.729 105.440.737.772

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN


Kini 2.s, 30 (29.862.603.367) (31.770.886.928)
Tangguhan 2.s, 30 4.807.005.229 2.615.020.584
Jumlah Beban Pajak Penghasilan (25.055.598.138) (29.155.866.344)

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 72.867.769.591 76.284.871.428

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH


PERUSAHAAN ANAK 2.b, 23 (44.547.138) (88.428.896)
LABA BERSIH 72.823.222.453 76.196.442.532

LABA PER SAHAM DASAR


Laba Bersih 2.t, 31 46 48

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan


bagian tak terpisahkan dari Laporan ini
DRAFT
3 For Discussion Purpose Only
To be Finalized
Agreed by:
Date::
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk
DAN PERUSAHAAN ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Saldo Laba
Catatan Modal Disetor Tambahan Keuntungan (Kerugian) Ditentukan Belum Ditentukan Jumlah Ekuitas
Modal Disetor Belum Direalisasi atas Penggunaannya Penggunaannya
Efek Tersedia
untuk Dijual
Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2008 400.000.000.000 36.709.233.000 9.450.000 16.761.882.576 360.340.045.588 813.820.611.164
Dividen 32 -- -- -- -- (56.319.859.328) (56.319.859.328)
Cadangan Umum 32 -- -- -- 1.408.671.183 (1.408.671.183) --
Kerugian Belum Direalisasi atas
Efek Tersedia untuk Dijual 2.j, 4 -- -- (6.286.950.000) -- -- (6.286.950.000)
Laba Bersih periode berjalan -- -- -- -- 76.196.442.532 76.196.442.532

400.000.000.000 36.709.233.000 (6.277.500.000) 18.170.553.759 378.807.957.609 827.410.244.368


Saldo per 30 September 2008

Saldo per 1 Januari 2009 400.000.000.000 36.709.233.000 (6.246.500.000) 18.170.553.759 434.844.459.003 883.477.745.762
Dividen 32 -- -- -- -- (59.759.999.925) (59.759.999.925)
Cadangan Umum 32 -- -- -- 1.322.350.000 (1.322.350.000) --
Keuntungan Belum Direalisasi atas
Efek Tersedia untuk Dijual 2.j, 4 -- -- 6.466.750.000 -- -- 6.466.750.000
Laba Bersih periode berjalan -- -- -- -- 72.823.222.453 72.823.222.453

400.000.000.000 36.709.233.000 220.250.000 19.492.903.759 446.585.331.531 903.007.718.290


Saldo per 30 September 2009

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan


bagian tak terpisahkan dari Laporan ini
DRAFT
4 For Discussion Purpose Only
To be Finalized
Agreed by:
Date::
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk
DAN PERUSAHAAN ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Catatan 2009 2008


Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari Pelanggan 604.966.388.238 648.929.152.111
Pembayaran kepada Pemasok (351.642.664.750) (358.556.509.030)
Pembayaran kepada Karyawan (101.663.450.771) (111.377.250.677)
Kas Dihasilkan dari Operasi 151.660.272.717 178.995.392.404
Penerimaan Klaim Asuransi 29 5.402.847.791 --
Pembayaran Pajak Penghasilan 9,17, 30 (24.738.307.558) (51.988.650.045)
Pembayaran Beban Bunga dan Keuangan 20, 21 (15.460.869.624) (12.255.147.576)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 116.863.943.326 114.751.594.783

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penerimaan Bunga 3, 4, 11 18.510.611.765 10.057.700.922
Hasil Penjualan Aset Tetap 13 472.613.300 111.212.500
Perolehan Aset Tetap 13, 16 (34.833.598.049) (42.032.641.061)
Penambahan Aset Real Estat 12, 15 (26.895.023.006) (43.605.648.820)
Pencairan (Penempatan) Investasi Jangka Pendek 4 21.089.250.000 (25.000.000.000)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (21.656.145.990) (100.469.376.459)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan Hutang Bank 20 1.147.963.438 739.227.602
Pembayaran Dividen 32 (59.779.675.324) (56.319.859.328)
Pembayaran Hutang Sewa Guna Usaha -- (21.708.351)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (58.631.711.886) (55.602.340.077)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 36.576.085.450 (41.320.121.753)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 308.202.099.960 271.669.367.779

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 2.e, 3 344.778.185.410 230.349.246.026

Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode terdiri dari:


Kas 1.774.078.088 3.913.177.938
Bank 87.956.247.100 27.855.198.088
Deposito 255.047.860.222 198.580.870.000
Jumlah 344.778.185.410 230.349.246.026

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi kas:
Penambahan aset tetap melalui hutang lain-lain 16 13.021.157.535 11.880.817.414
Penambahan aset real estat melalui hutang usaha 15 9.322.108.965 2.901.364.809

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan


bagian tak terpisahkan dari Laporan ini
DRAFT
5 For Discussion Purpose Only
To be Finalized
Agreed by:
Date::
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

1. Umum

1.a. Pendirian dan Informasi Umum


PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (‘’Perusahaan’’) didirikan berdasarkan Akta No. 33 tanggal 10 Juli
1992 dari Sutjipto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah diperbaharui dengan Akta No. 98 tanggal
22 Agustus 1992 dan Akta No. 34 tanggal 8 September 1992 dari Notaris yang sama. Akta pendirian
dan perubahan ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya
No. C2-7514.HT.01.01.TH.92 tanggal 11 September 1992, serta diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 95, tanggal 27 Nopember 1992, Tambahan No. 6071. Anggaran dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta Notaris No. 8
tanggal 20 Mei 2009, dibuat oleh Wahyu Nurani, S.H., Notaris di Jakarta, antara lain mengenai
perubahan anggaran dasar Perusahaan. Perubahan anggaran dasar tersebut sedang dalam proses
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Dalam rangka pengembangan kawasan Ancol sebagai kawasan wisata terpadu, pada tahun 1966,
Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Pemda DKI) menunjuk PT Pembangunan Ibu Kota
Jakarta Raya (PT Pembangunan Jaya) sebagai Badan Pelaksana Pembangunan Proyek Ancol (BPPP
Ancol) berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya
No. 1b/3/1/26/1966 tanggal 19 Oktober 1966. Pada tahun 1966, Perusahaan memulai kegiatan
operasinya secara komersial. Pada tanggal 10 Juli 1992, status BPPP Ancol diubah menjadi suatu
badan hukum, yaitu menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol, dengan komposisi kepemilikan
sahamnya adalah Pemda DKI sebesar 80% dan PT Pembangunan Jaya sebesar 20%.

Perusahaan berdomisili di Jakarta. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Cordova Tower,
JI. Pasir Putih Raya Blok E5 Ancol Timur, Jakarta Utara.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha
dalam bidang pembangunan dan jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan
dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
• Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan, antara lain dapat bertindak sebagai
pengembang, pemborong pada umumnya, dan pengembang wilayah pemukiman;
• Menjalankan usaha di bidang jasa, yaitu konsultasi bidang perencanaan dan pengawasan
pembangunan.

Pada saat ini Perusahaan berusaha dalam bidang:


• Real estat, yaitu pembangunan, penjualan dan penyewaan bangunan dan penjualan tanah
kapling;
• Pengelolaan pasar seni, padang golf dan dermaga.

Jumlah karyawan Perusahaan dan Perusahaan Anak untuk periode yang berakhir 30 September
2009 dan 2008 masing-masing adalah 1.013 dan 1.136 karyawan.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
6 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

2009 2008

Komisaris Utama : Sarwo Handayani : Sarwo Handayani


Komisaris : Trisna Muliadi : Trisna Muliadi
Mara Oloan Siregar Mara Oloan Siregar

Komisaris Independen : H. KRMH. Daryanto Mangoenpratolo : H. KRMH. Daryanto Mangoenpratolo


Yosodiningrat Yosodiningrat
Palgunadi Tatit Setyawan Palgunadi Tatit Setyawan

Direktur Utama : Budi Karya Sumadi : Budi Karya Sumadi


Direktur : Slamet Sudiro Pramono : Slamet Sudiro Pramono
Winarto Winarto
Wishnu Subagio Yusuf Djumhana Tjakrawiralaksana
Pramonohadi Sayogya

Susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

Ketua : Ir. Palgunadi Tatit Setyawan, Dipl. Ing


Sekretaris : Ir. Hj. Hestia Tri Wardhani
Anggota : Saleh Basir, SE. Ak. CPA

Jumlah imbalan yang diberikan kepada komisaris dan direksi Perusahaan dan Perusahaan Anak untuk
periode yang berakhir 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 19.050.655.040 dan
Rp 20.223.273.333.

1.b. Perusahaan Anak


Perusahaan memiliki saham Perusahaan Anak sebagai berikut:
Perusahaan Anak Domisili Jenis Usaha Tahun Persentase Jumlah Aset Jumlah Aset
Operasi Kepemilikan 2009 2008
Komersial % Rp Rp

PT Taman Impian Jaya Ancol


Pariwisata
(PT TIJA) Jakarta 1972 99,99 624.248.232.874 523.104.621.020

PT Seabreez Indonesia Pariwisata,


Jakarta 1972 95,27 28.901.141.204 22.530.862.004
(PT SI) Perdagangan
dan Jasa

Pariwisata dan
PT Jaya Ancol (PT JA) Jakarta 2009 99,00 4.670.983.152 --
Jasa

Pada saat ini PT TIJA mengelola pintu gerbang, taman dan pantai, dunia fantasi, kolam renang,
pertunjukan binatang, penginapan wisata, dan penjualan merchandise sedangkan PT SI mengelola
penginapan wisata dan sarana transportasi di Kepulauan Seribu, penyewaan lahan dan penjualan air
minum dalam kemasan. PT Jaya Ancol bergerak di bidang pariwisata dan jasa.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
7 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

1.c. Penawaran Umum Saham Perusahaan


Pada tanggal 22 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1915/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum
atas 80.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 1 Juli 2004 saham tersebut
telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan pemecahan saham
seri C dengan perhitungan 1 : 2, sehingga saham seri C yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
menjadi sejumlah 1.599.999.996 lembar saham.

1.d. Penawaran Umum Obligasi Perusahaan


Perusahaan telah menerbitkan obligasi dengan total nilai sebesar Rp 200.000.000.000 (Rupiah
penuh), dengan rincian sebagai berikut:

No. Obligasi Jumlah Tenor Tanggal Tanggal Status


(Rp Juta) (Tahun) Penerbitan Jatuh Tempo

1. Obligasi Seri A 80.000 3 27-Jun-07 27-Jun-10 Belum Lunas


2. Obligasi Seri B 120.000 5 27-Jun-07 27-Jun-12 Belum Lunas

2. Kebijakan Akuntansi

2.a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi


Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia, antara lain Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia dan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan
dan SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik Industri Real Estat.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual.
Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun
tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

2.b. Prinsip-prinsip Konsolidasi


Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang
dikendalikan oleh Perusahaan (dan Perusahaan Anak) yang disusun sampai dengan akhir tahun.
Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan
kebijakan finansial dan operasional dari investi untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak
langsung melalui Perusahaan Anak Iebih dari 50% hak suara.

Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep entitas (entity concept).
Seluruh akun dan transaksi yang signifikan yang saling berhubungan diantara perusahaan yang
dikonsolidasi telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan sebagai salah satu kesatuan
usaha.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
8 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban Perusahaan Anak diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal
akuisisi. Selisih Iebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan
kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama 5 (lima) tahun.

Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis
aset bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Seluruh
saldo akun dan transaksi antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.

2.c. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing


Pembukuan Perusahaan dan Perusahaan Anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah.
Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku
pada saat terjadinya transaksi. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau
dibebankan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Pada tanggal neraca, aset dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada
tanggal tersebut.

2.d. Penggunaan Estimasi


Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah
aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal
laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat
berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

2.e. Kas dan Setara Kas


Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga)
bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.

2.f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu


Perusahaan dan Perusahaan Anak menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan
penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir periode.

2.g. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa


Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik
yang dilakukan atau tidak dilakukan dengan harga dan kondisi normal sebagaimana dilakukan
dengan pihak ketiga diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

2.h. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang Iebih
rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode masuk pertama keluar pertama (first-in, first-
out).

2.i. Biaya Dibayar di Muka


Biaya dibayar di muka diamortisasikan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis Iurus (straight-line method).

DRAFT
For Discussion Purpose Only
9 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

2.j. Investasi
ƒ Investasi Jangka Pendek
Surat Berharga
Surat berharga dalam bentuk efek hutang
Efek hutang diklasifikasikan menjadi:
(i) Diperdagangkan (trading)
Termasuk dalam kelompok ini adalah efek yang dibeli untuk dijual kembali dalam waktu
dekat, yang biasanya ditunjukkan dengan frekuensi pembelian dan penjualan yang tinggi.
Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari kenaikan harga dalam jangka
pendek. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai
wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan atau
dibebankan pada usaha tahun berjalan.

(ii) Dimiliki hingga jatuh tempo (held-to-maturity)


Investasi dalam efek hutang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dicatat
sebesar harga perolehan yang disesuaikan dengan premi yang diamortisasi atau diskonto
yang belum diamortisasi.

(iii) Tersedia untuk dijual (available-for-sale)


Investasi dalam efek yang tidak memenuhi kriteria kelompok diperdagangkan dan yang
dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum
direalisasi pada tanggal neraca dikreditkan (dibebankan) pada "Laba/Rugi yang Belum
Direalisasi dari Pemilikan Surat Berharga", yang merupakan komponen Ekuitas, dan
dilaporkan dalam laporan laba rugi pada saat realisasi.

Harga perolehan surat berharga yang dijual ditentukan dengan harga pasar.

ƒ Investasi Jangka Panjang


- Penyertaan pada Perusahaan Asosiasi
Metode Ekuitas
Investasi dalam saham dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun
tidak langsung, atau Perusahaan memiliki pengaruh signifikan untuk berpartisipasi dalam
keputusan yang menyangkut kebijakan keuangan serta operasi dari perusahaan tersebut
tetapi bukan merupakan pengendalian terhadap kebijakan tersebut, dinyatakan sebesar
biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi
sejak perolehan sebesar persentase kepemilikan dan dikurangi dengan dividen diterima
(metode ekuitas). Bila terjadi penurunan nilai bersifat permanen, maka nilai tercatatnya
dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara
individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Berdasarkan
metode ekuitas, jika bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi sama atau
melebihi nilai tercatat dari penyertaan, maka penyertaan dilaporkan nihil. Kerugian
selanjutnya dicatat oleh Perusahaan apabila telah timbul kewajiban atau investor melakukan
pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya. Jika perusahaan asosiasi
melaporkan laba, Perusahaan akan mengakui penghasilan apabila setelah bagiannya atas
laba menyamai bagiannya atas kerugian bersih yang belum diakui. Dividen kas dicatat
sebagai pengurang atas nilai tercatat investasi. Apabila nilai ekuitas perusahaan
anak/perusahaan asosiasi yang menjadi bagian perusahaan sesudah transaksi perubahan
ekuitas perusahaan anak/perusahaan asosiasi berbeda dengan nilai ekuitas perusahaan
anak/perusahaan asosiasi yang menjadi bagian perusahaan sebelum transaksi perubahan

DRAFT
For Discussion Purpose Only
10 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

ekuitas perusahaan anak/ perusahaan asosiasi, maka perbedaan tersebut, diakui sebagai
bagian dari ekuitas dengan akun “SeIisih Transaksi Perubahan Ekuitas Perusahaan
Anak/Perusahaan Asosiasi”. Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, jumlah
selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan anak/perusahaan asosiasi yang terkait diakui
sebagai pendapatan atau beban dalam periode yang sama pada waktu keuntungan atau
kerugian pelepasan diakui.

Metode Biaya Perolehan


Metode biaya perolehan diterapkan untuk penyertaan yang bersifat sementara atau
kepemilikan yang kurang dari 20% dari modal saham yang ditempatkan. Biaya perolehan
mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh penyertaan, termasuk jasa
profesional. Penyisihan akan dilakukan jika telah terjadi penurunan signifikan atau permanen
atas masing-masing nilai penyertaan.

- Portofolio Efek
Portofolio efek dapat berupa efek hutang dan efek ekuitas dan diklasifikasikan ke dalam
salah satu dari 3 (tiga) kelompok berikut ini:
(i). Diperdagangkan (trading)
Efek untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan harga pasar. Laba atau rugi yang
belum direalisasi diakui dalam laba rugi tahun berjalan.

(ii). Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity)


Efek untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah
amortisasi premi atau diskonto yang dihitung dengan metode garis lurus. Penurunan
nilai secara permanen dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.

(iii). Tersedia untuk dijual (available for sale)


Efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar. Laba atau rugi yang
belum direalisasi dicatat dalam kelompok ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau
beban dalam laba rugi tahun berjalan pada saat realisasi.

2.k. Aset Real Estat


Aset real estat berupa tanah kosong, tanah hasil pengembangan, tanah reklamasi, dan rumah tinggal,
rumah kantor, rumah toko dan apartemen dinilai berdasarkan biaya perolehan. Biaya perolehan rumah
tinggal dan rumah tinggal dalam penyelesaian meliputi seluruh biaya konstruksi bangunan, diluar
biaya perolehan tanah. Biaya perolehan tanah meliputi biaya pembelian tanah mentah, pematangan
dan pengembangan tanah, perijinan dan jasa konsultasi. Biaya pinjaman atas pinjaman yang
digunakan untuk membiayai perolehan aset dikapitalisasi dalam harga perolehan aset real estat
selama masa konstruksi.

Biaya yang tidak jelas hubungannya dengan suatu proyek real estat, seperti biaya umum dan
administrasi diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasi ke setiap unit real estat
dengan menggunakan metode identifikasi khusus yang diterapkan secara konsisten.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
11 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

2.l. Aset Tetap


Pada tahun 2007, Dewan Standar Akuntansi Keuangan menerbitkan PSAK No 16 (Revisi 2007),
“Aset Tetap”. PSAK ini berlaku efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2008. Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2007), Perusahaan diharuskan
memilih antara metode biaya atau metode revaluasi sebagai kebijakan akuntansi untuk mengukur
biaya perolehan. Sehubungan dengan ini, Perusahaan dan Perusahaan Anak memilih untuk tetap
menggunakan metode biaya.
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aset
tetap Perusahaan dan PT TIJA (Perusahaan Anak), kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan
metode garis Iurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan 10-20
Sarana dan Prasarana 5
Mesin dan Perlengkapan 5
Peralatan 5
Kendaraan 5
Binatang 5

Mesin dan perlengkapan, peralatan, kendaraan dan kapal milik PT SI (Perusahaan Anak) disusutkan
dengan menggunakan metode saldo menurun ganda dengan tarif antara 6,25% sampai 50%.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated
recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali yang
ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat
terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di
masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu pelayanan atau peningkatan
standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan
dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan
atau penghapusan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada periode
yang bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan
dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
2.m. Kerja Sama Operasi dan Aset Kerja Sama Operasi
Kerja Sama Operasi (KSO) - Built, Operate and Transfer (BOT)
Kerja sama operasi (KSO) dengan pola BOT merupakan KSO dengan pihak ketiga untuk
membangun, mengoperasikan dan menyerahkan aset KSO. Aset KSO dikelola oleh investor yang
mendanai pembangunannya sampai akhir masa konsesi. Selama masa konsesi, Perusahaan
menerima kompensasi berdasarkan persentase yang telah disepakati dengan investor. Di akhir masa
konsesi, investor akan menyerahkan aset KSO beserta hak pengelolaannya kepada pemilik aset.
Jangka waktu masa konsesi adalah berkisar antara 20 sampai 25 tahun.

KSO dengan bagi hasil pendapatan merupakan KSO dengan pihak ketiga untuk membangun rumah
tinggal di atas tanah yang telah disediakan oleh Perusahaan. Aset KSO dikelola oleh investor yang
mendanai pembangunannya untuk dijual selama periode perjanjian. Atas kerja sama tersebut,
Perusahaan memperoleh kompensasi sebesar persentase yang disepakati untuk setiap penjualan
yang dilakukan.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
12 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Aset Kerja Sama Operasi (KSO) - Built, Operate and Transfer (BOT)
Aset KSO BOT merupakan aset tanah Perusahaan dalam perjanjian KSO yang digunakan oleh
investor untuk membangun dan mengoperasikan aset KSO. Tanah tersebut tidak dapat digunakan,
atau dialihkan kepemilikannya oleh Perusahaan selama masa konsesi dan akan diserahkan kembali
oleh investor kepada Perusahaan pada akhir masa konsesi.

Aset KSO dengan bagi hasil pendapatan merupakan aset tanah Perusahaan dalam perjanjian KSO
yang digunakan oleh investor untuk membangun aset KSO atas biaya investor untuk kemudian dijual
kepada pembeli. Pengakuan penjualan atas aset kerja sama operasi tersebut dicatat pada saat
kepemilikan atas tanah tersebut akan beralih kepada pembeli.

Aset KSO tersebut dikelompokkan dalam akun aset lain-lain.

2.n. Beban Tangguhan


Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan biaya
perolehan software komputer. Hak atas tanah diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur
hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomisnya,
sedangkan software komputer diamortisasi selama masa manfaat.

2.o. Biaya Emisi Saham


Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan.

2.p. Hutang Obligasi dan Biaya Emisi Obligasi


Hutang obligasi disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi premium atau
diskonto.

Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil emisi
dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai
nominal merupakan diskonto atau premium dan diamortisasi selama jangka waktu obligasi yang
bersangkutan.

2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban


Pendapatan diakui pada saat barang dan jasa diserahkan, dan hak kepemilikan berpindah kepada
pelanggan.
Pendapatan dari penjualan real estat berupa bangunan rumah beserta tanah dimana bangunan
tersebut didirikan, dan dari penjualan tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh
pembeli tanpa keterlibatan penjual diakui dengan metode full accrual jika seluruh syarat berikut
dipenuhi:
(i) Pengikatan jual beli telah berlaku;
(ii) Harga jual akan tertagih, dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah
mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;
(iii) Tagihan penjual terhadap pembeli pada masa yang akan datang bebas dari subordinasi
terhadap hutang lain dari pembeli;
(iv) Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli
sebagai berikut:

DRAFT
For Discussion Purpose Only
13 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

- Untuk penjualan bangunan rumah beserta tanah jika telah terjadi pengalihan seluruh risiko
dan manfaat kepemilikan yang umum terdapat pada suatu transaksi penjualan, dan penjual
selanjutnya tidak mempunyai kewajiban atau terlibat lagi secara signifikan dengan aset
(properti) tersebut. Dalam hal ini setidak-tidaknya bangunan tersebut telah siap
ditempati/digunakan, dan
- Untuk penjualan tanah yang pendirian bangunannya akan dilaksanakan oleh pembeli jika
selesainya pengembangan lingkungan dimana tanah tersebut berada, yaitu penjual tidak
mempunyai kewajiban yang signifikan lagi untuk menyelesaikan lingkungan seperti pematangan
tanah yang dijual, pembangunan fasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadi kewajiban dan
beban penjual, sesuai dengan perjanjian antara penjual dan pembeli yang bersangkutan atau
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Apabila semua persyaratan tersebut diatas tidak dipenuhi, semua penerimaan uang yang berasal
dari pelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggan dengan menggunakan metode deposit
(deposit method), sampai semua persyaratan dipenuhi.
Pendapatan sewa diakui sesuai dengan periode yang sudah berjalan pada tahun yang
bersangkutan. Pendapatan sewa yang diterima di muka atas periode yang belum berjalan dicatat
sebagai pendapatan diterima di muka.
Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

2.r. Kewajiban Manfaat Karyawan


Program Pensiun Imbalan Pasti
Perusahaan dan Perusahaan Anak menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua
karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan manfaat karyawan berdasarkan penghasilan
dasar pensiun dan masa kerja karyawan.

Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Pegawai Pembangunan Jaya Grup (DPPPJG) yang akta
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusannya
No. Kep 309/KM.17/2000 tanggal 17 Juli 2000. Pendiri DPPPJG adalah PT Pembangunan Jaya di
mana Perusahaan adalah merupakan mitra pendiri.
Pendanaan DPPPJG terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi
karyawan untuk tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar 5% dari gaji kotor dan sisanya merupakan
kontribusi pemberi kerja.
Imbalan Manfaat Karyawan Lainnya
Perusahaan dan Perusahaan Anak membukukan imbalan manfaat karyawan lainnya untuk karyawan
sesuai dengan peraturan Perusahaan yang berlaku.
Perhitungan imbalan manfaat karyawan lainnya menggunakan metode projected unit credit, sesuai
dengan PSAK 24 tentang imbalan kerja (Revisi 2004). Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial
bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti
dan 10% nilai wajar aktiva program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa
kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan
langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai
beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut vested.
Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban
imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa
lalu yang belum diakui dan nilai wajar aktiva program.
DRAFT
For Discussion Purpose Only
14 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

2.s. Pajak Penghasilan


Pajak Penghasilan Bukan Final
Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan
pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Pajak
tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar
kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak, untuk tahun yang bersangkutan sesuai dengan
peraturan perpajakan yang berlaku.

Pajak Penghasilan Final


Pajak penghasilan atas sewa dihitung berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 5 tahun 2002
tanggal 23 Maret 2002 dan KMK-120/KMK.03/2002 tentang pajak penghasilan final atas penyewaan
tanah dan/atau bangunan.

Pajak penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan / atau bangunan dihitung
bedasarkan PP No.71 tahun 2008 tanggal 4 Nopember 2008 tentang perubahan ketiga atas PP
No.48 tahun 1994 tentang pembayaran pajak penghasilan atas penghasilan dari pengalihan hak atas
tanah dan / atau bangunan.

Nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final yang berbeda
dengan dasar pengenaan pajak tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.

Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui proporsional
dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.

Pendapatan dari penyewaan tanah, bangunan dan ruangan merupakan subjek pajak final sebesar
10% dan pendapatan dari penjualan tanah dan / atau bangunan merupakan subyek pajak final
sebesar 5 %.

2.t. Laba per Saham


Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata
tertimbang saham biasa beredar pada tahun yang bersangkutan.

Jumlah rata-rata tertimbang saham beredar untuk perhitungan laba per saham dasar adalah sebesar
1.599.999.996 untuk periode 2009 dan 2008.

2.u. Informasi Segmen


Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk pelaporan segmen adalah segmen usaha.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk
atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen
itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
15 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

3. Kas dan Setara Kas


2009 2008
Rp Rp
Kas 1.774.078.088 3.913.177.938
Bank
Rupiah
Pihak Hubungan Istimewa
PT Bank DKI 11.492.156.639 6.945.763.488
Pihak Ketiga
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 29.377.923.252 4.777.528.722
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 24.213.637.294 11.520.909.717
PT Bank Central Asia Tbk 18.373.548.569 3.913.753.717
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.776.016.905 247.542.400
PT Bank Mega Tbk 1.166.818.689 165.917.831
PT Bank Yudha Bhakti 109.755.520 --
Dolar Amerika Serikat
Pihak Ketiga
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 446.390.232 283.782.213
87.956.247.100 27.855.198.088

Deposito Berjangka
Rupiah
Pihak Hubungan Istimewa
PT Bank DKI 110.673.795.222 80.500.000.000
Pihak Ketiga
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 39.000.000.000 31.500.000.000
PT Bank Mega Tbk 31.000.000.000 9.000.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 25.500.000.000 31.500.000.000
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 18.500.000.000 33.500.000.000
PT Bank Windu Kentjana 5.000.000.000 --
PT Bank Jabar Banten 5.000.000.000 --
PT Bank Capital Indonesia Tbk 2.000.000.000 2.000.000.000
PT Bank Mayapada Internasional Tbk 2.000.000.000 2.000.000.000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2.000.000.000 --
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 2.000.000.000 --
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 2.000.000.000 --
PT Bank Yudha Bhakti 2.000.000.000 --
Dolar Amerika Serikat
Pihak Ketiga
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 8.374.065.000 8.580.870.000
255.047.860.222 198.580.870.000
Jumlah Kas dan Setara Kas 344.778.185.410 230.349.246.026

Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Per Tahun (%)


Rupiah 8,00% - 14,00% 6,25% - 12,25%
Dolar Amerika Serikat 3,50% 3,75% - 4,75%

DRAFT
For Discussion Purpose Only
16 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

4. Investasi Jangka Pendek


2009 2008
Rp Rp
Obligasi
Obligasi Ritel Indonesia (ORI) IV
PT TIJA 25.220.250.000 22.500.000.000
Obligasi Ritel Indonesia (ORI) III
Perusahaan -- 11.762.500.000
PT TIJA -- 5.460.000.000
Jum lah 25.220.250.000 39.722.500.000

Investasi Jangka Pendek berupa Obligasi yang dimiliki Perusahaan dan PT TIJA, Perusahaan Anak, terdiri
dari Obligasi Ritel Indonesia (ORI) III dan IV dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per lembar. Obligasi tersebut
dimiliki sejak bulan September 2007 dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 9,4% dan 9,5% per tahun
dan dibayarkan setiap bulan, dan akan jatuh tempo pada tahun 2011 dan 2012.
Pada tanggal 12 Juni 2009 ORI III atas kepemilikan Perusahaan dan PT TIJA, Perusahaan Anak, dijual.
Tujuan kepemilikan obligasi tersebut adalah tersedia untuk dijual. Keuntungan (kerugian) belum direalisasi
periode 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 220.250.000 dan Rp (6.277.500.000).

5. Piutang Usaha
2009 2008
Rp Rp
Pihak Hubungan Istimewa
PT Bank DKI (Catatan 34.g) -- 825.000.000

PT Lekom Maras 44.000.000.000 44.000.000.000


Sudjono 39.353.640.000 --
Herman Jaya 4.798.080.000 --
PT Paramita Mitra Sejati 4.545.454.550 13.636.363.640
Shanti Gozali Gow 3.646.488.998 --
PT Menara Eagle 3.327.306.516 --
PT Cahaya Agung Makmur -- 20.312.746.660
Hendra Basoeki -- 15.326.220.000
Yudi Astono -- 11.250.098.327
Han Kin Hok -- 10.471.431.815
Eddy Sugianto -- 9.912.832.000
Juana Sumali -- 7.477.217.019
Eka Rosita Kasih -- 7.423.680.000
PT Sumber Jaya Asia -- 7.004.367.500
Hartono Sohor -- 6.685.414.200
PT Cipta Agung Bangun Persada -- 6.653.760.005
Vonny Elisabeth Y.D -- 3.475.451.140
Elly Susi Gow -- 3.200.816.000
Hilda Halim -- 3.008.180.955
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 3 milyar) 44.297.246.360 41.588.337.841
Jumlah 143.968.216.424 211.426.917.102
Dikurangi: Penyisihan Piutang Ragu-ragu (1.263.779.971) (2.085.867.956)
Bersih 142.704.436.453 209.341.049.146

DRAFT
For Discussion Purpose Only
17 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

2009 2008
Rp Rp

Dikurangi: Piutang Usaha Jangka Panjang dari:


Sudjono 9.838.410.000 --
Shanti Gozali Gow 1.562.780.997 --
Tjai Kim Jin 1.386.000.000 --
Herman Jaya 1.199.520.000 --
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 milyar) 2.979.368.586 2.286.232.506
Jumlah Piutang Usaha Jangka Panjang 16.966.079.583 2.286.232.506
Jumlah Piutang Usaha Pihak Ketiga 125.738.356.870 207.054.816.640
Jumlah Piutang Usaha 125.738.356.870 207.054.816.640

Merupakan piutang usaha Perusahaan dan Perusahaan Anak dalam mata uang Rupiah.
Piutang usaha jangka panjang di tahun 2009 dan 2008 merupakan piutang atas penjualan tanah yang akan
jatuh tempo lebih dari 1 (satu) tahun.
Pada tahun 2009, piutang Perusahaan kepada Sudjono merupakan piutang atas penjualan tanah yang jatuh
tempo lebih dari 1 (satu) tahun. Piutang tersebut akan dicicil 4 (empat) kali cicilan dan akan jatuh tempo pada
26 Desember 2010.
Pada tanggal 14 Mei 2009, Perusahaan dan PT Lekom Maras telah menandatangani Berita Acara
Kesepakatan Rescheduling pembayaran angsuran. Berdasarkan Berita Acara tersebut, antara lain disepakati
perubahan jadwal pembayaran dari tanggal jatuh tempo 12 Juni 2009 menjadi tanggal
12 September 2010.
Piutang Perusahaan kepada PT Menara Eagle merupakan piutang atas penjualan tanah tahun 2008. Piutang
tersebut akan dicicil 18 (delapan belas) kali cicilan dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2009.
Pada tanggal 5 Januari 2007, Perusahaan dan PT Paramita Mitra Sejati telah melakukan adendum I atas
perjanjian penjualan tanah yang telah dilakukan pada tanggal 15 Juli 2005. Berdasarkan adendum tersebut,
disepakati perubahan jadwal pembayaran dari tanggal jatuh tempo semula 15 Juni 2007 menjadi tanggal
30 Juni 2008.
Sampai dengan 30 September 2009, PT Paramitha Mitra Sejati menunggak pembayaran piutang sebesar
Rp 4.545.454.550, yang seharusnya telah lunas di tahun 2008 sesuai adendum penjualan tanah. Atas
tunggakan tersebut, manajemen berpendapat, tidak perlu membentuk penyisihan piutang ragu-ragu, karena
nilai tanah tersebut masih dapat menutupi kerugian apabila debitur tersebut gagal membayar kewajibannya.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
18 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:


2009 2008
Rp Rp
Belum Jatuh Tempo 111.660.817.778 158.169.959.200
Sudah Jatuh Tempo
1 s/d 30 hari 5.473.451.382 12.398.325.862
31 s/d 60 hari 3.351.593.547 14.472.047.785
61 s/d 90 hari 3.128.495.435 5.585.539.258
> 90 hari 20.353.858.282 21.626.044.997
Pihak Ketiga 143.968.216.424 212.251.917.102
Dikurangi: Penyisihan Piutang Ragu-ragu (1.263.779.971) (2.085.867.956)
Jumlah 142.704.436.453 210.166.049.146

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:


2009 2008
Rp Rp
Saldo Awal Tahun 1.263.779.971 2.088.763.010
Pemulihan -- (2.895.054)
Saldo Akhir Periode 1.263.779.971 2.085.867.956

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah
cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang
kepada pihak ketiga.

6. Piutang Lain-lain – Pihak Ketiga


2009 2008
Rp Rp
Operasional 1.291.366.055 892.583.493
Bunga Deposito dan Obligasi 589.339.730 1.388.476.545
Lain-lain 688.986.725 800.744.097
Jumlah 2.569.692.510 3.081.804.135

DRAFT
For Discussion Purpose Only
19 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

7. Persediaan
2009 2008
Rp Rp
Suku Cadang 6.531.025.102 5.856.404.776
Barang Dagangan 4.089.794.326 1.527.357.472
Makanan dan Minuman 1.183.931.877 1.048.610.719
Supplies 952.176.999 759.033.492
Alat Tulis 225.583.500 550.786.500
Bahan Bakar dan Pelumas 27.293.365 33.249.590
Jumlah 13.009.805.169 9.775.442.549

8. Uang Muka

2009 2008
Rp Rp
Uang Muka Operasional 19.046.826.417 3.959.430.109
Uang Muka Pesangon Karyawan 4.223.869.750 3.895.901.125
Jumlah 23.270.696.167 7.855.331.234

Uang muka operasional terutama merupakan uang muka pelaksanaan kegiatan usaha atau acara-acara
yang diselenggarakan Perusahaan dan Perusahaan Anak, sedangkan uang muka pesangon karyawan
merupakan pembayaran di muka (1 tahun sebelum masa pensiun) kepada karyawan sebesar 50% dari
jumlah pesangon yang akan diterima karyawan Perusahaan dan Perusahaan Anak.

9. Pajak Dibayar di Muka

2009 2008
Rp Rp
Pajak Hiburan 3.228.378.830 6.199.854.798
Lebih Bayar Pajak Badan (Catatan 30)
Perusahaan -- 14.745.486.875
PT SI 689.487.250 520.456.752
Pajak Penghasilan Pasal 23 16.126.418 --
Pajak Pertambahan Nilai 62.665.405 --
Jumlah 3.996.657.903 21.465.798.425

10. Biaya Dibayar di Muka

2009 2008
Rp Rp
Asuransi 4.865.433.537 3.255.005.781
Operasional 1.082.698.293 3.274.227.750
Lain-lain 4.412.038.750 2.234.432.763
Jumlah 10.360.170.580 8.763.666.294

DRAFT
For Discussion Purpose Only
20 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

11. Investasi Jangka Panjang

Tempat Persentase 2009 2008


Kedudukan Kepemilikan Rp Rp

Investasi Pada Perusahaan Asosiasi


Metode Ekuitas
PT Philindo Sporting Amusement
and Tourism Corporation Jakarta 50,00% 4.035.138.363 5.166.455.359
Metode Biaya
PT Jaya Bowling Indonesia Jakarta 16,75% 637.755.808 637.755.808
Nilai Tercatat Investasi Pada Perusahaan Asosiasi 4.672.894.171 5.804.211.167
Surat Berharga Lainnya 1.000.000.000 1.000.000.000
Investasi Jangka Panjang 5.672.894.171 6.804.211.167

Mutasi investasi dengan metode ekuitas:


2009 2008
Rp Rp

PT Philindo Sporting Amusement and Tourism Corporation


Saldo Awal 4.478.535.901 4.682.959.933
Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi (443.397.538) 483.495.426
Saldo Akhir 4.035.138.363 5.166.455.359

Surat berharga lainnya merupakan kepemilikan atas obligasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) seri B sejak
bulan Juni 2006, dengan tujuan dimiliki hingga jatuh tempo sebesar Rp 1.000.000.000, tingkat bunga 13% -
14,25% per tahun dan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan, dengan jangka waktu 15 (lima belas) tahun dan akan
jatuh tempo pada tahun 2021.

12. Aset Real Estat

2009 2008
Rp Rp
Tanah Reklamasi Pantai Ancol Barat 110.588.580.841 107.122.654.077
Tanah Belum Dikembangkan 170.318.166.084 137.087.488.461
Tanah Sedang Dikembangkan 30.341.799.243 22.598.447.092
Tanah Siap Dijual 8.116.125.433 8.941.936.363
Rumah Tinggal Siap Dijual 3.369.625.044 3.369.625.044
Jumlah 322.734.296.645 279.120.151.037

Mutasi tanah belum dikembangkan:


Tahun Saldo Awal Penambahan Penjualan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp

2009 147.059.921.237 26.353.575.777 3.095.330.930 -- 170.318.166.084


2008 97.629.392.517 39.458.095.944 -- -- 137.087.488.461

DRAFT
For Discussion Purpose Only
21 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Mutasi tanah sedang dikembangkan:


Tahun Saldo Awal Penambahan Penjualan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp

2009 26.540.700.289 4.500.332.663 699.233.709 -- 30.341.799.243


2008 20.654.161.495 2.786.564.275 842.278.678 -- 22.598.447.092

Mutasi tanah siap dijual:


Tahun Saldo Awal Penambahan Penjualan Reklasifikasi Saldo Akhir
Rp Rp Rp Rp Rp

2009 8.985.652.479 -- 869.527.046 -- 8.116.125.433


2008 16.872.437.779 -- 7.930.501.416 -- 8.941.936.363

Lokasi, luas tanah, dan nilai perolehan atas tanah belum dikembangkan adalah sebagai berikut:
30 September 2009 30 September 2008
Lokasi Luas Tanah Nilai Perolehan Luas Tanah Nilai Perolehan
m2 Rp m2 Rp
Ancol Timur 356.861 170.318.166.084 377.029 137.087.488.461

Lokasi, luas tanah, dan nilai perolehan atas tanah sedang dikembangkan adalah sebagai berikut:
30 September 2009 30 September 2008
Lokasi Luas Tanah Nilai Perolehan Luas Tanah Nilai Perolehan
m2 Rp m2 Rp
Ancol Timur 113.799 28.900.554.732 117.633 20.186.757.833
Tugu Permai 9.895 1.441.244.511 11.138 2.411.689.259
Total 123.694 30.341.799.243 128.771 22.598.447.092

Lokasi, luas tanah, dan nilai perolehan atas tanah siap dijual adalah sebagai berikut:
30 September 2009 30 September 2008
Lokasi Luas Tanah Nilai Perolehan Luas Tanah Nilai Perolehan
m2 Rp m2 Rp
Ancol Barat 5.337 3.059.098.807 6.087 3.917.084.211
Ancol Timur 9.806 2.790.626.150 9.806 2.783.166.136
Pademangan 9.254 1.730.373.450 9.254 1.693.847.134
Tugu Permai 1.949 389.096.427 2.020 400.908.283
Sunter 1.585 146.930.599 1.585 146.930.599
Total 27.931 8.116.125.433 28.752 8.941.936.363

Reklamasi Pantai Ancol Barat merupakan bagian dari pelaksanaan reklamasi Pantai Utara Jakarta. Izin
pelaksanaan reklamasi Pantai Ancol Barat didasarkan pada:
• Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 52 tahun 1995 tanggal 13 Juli 1995 tentang Reklamasi
Pantai Utara Jakarta;
• Surat Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 2976/-1.711.5 tanggal 26 September
2000 tentang dapat dimulainya pelaksanaan reklamasi Pantai Ancol Barat seluas 60 ha, dengan
terlebih dahulu memperoleh izin teknis reklamasi dengan instansi terkait dan penyesuaian kembali
AMDAL proyek reklamasi yang disetujui Komisi Pusat AMDAL Bapedal;
DRAFT
For Discussion Purpose Only
22 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

• Surat Komisi AMDAL No. 01/-1.777.6 tanggal 29 Mei 2001 mengenai Rekomendasi Updating
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) /Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Reklamasi Ancol
Barat diberitahukan antara lain bahwa sesuai sidang Komisi AMDAL DKI Jakarta tanggal 18 Mei 2001
maka updating RKL dan RPL tersebut dinyatakan cukup Iengkap dan disetujui Komisi AMDAL DKI
Jakarta; dan
• Keputusan Menteri Perhubungan No. KP.31 tahun 2003 tanggal 20 Januari 2003 tentang Pemberian
Izin Reklamasi Pantai di dalam Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan Umum Tanjung Priok, DKI
Jakarta kepada PT Pembangunan Jaya Ancol.
Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, luas tanah aset real estat Perusahaan masing-masing adalah
± 633.086,97 m2 dan 631.334,71 m2 yang terletak di Jakarta Utara yaitu kawasan Ancol Barat, Ancol
Timur, Pademangan (Jl. RE. Martadinata) dan Tugu Permai (Kelurahan Koja Utara, Tanjung Priok) dan
jumlah rumah tinggal yang siap dijual sebanyak 13 (tiga belas) unit pada periode 2009 dan 2008
di kawasan Ancol Barat.
Tanah Perusahaan di Kelurahan Tugu Utara, Jakarta Utara dengan HGB No. 5819 dan 5820 dengan nilai
perolehan sebesar Rp 1.830.340.938 dan Rp 2.812.597.542 masing-masing pada periode 2009 dan 2008,
tercatat atas nama pemegang saham Perusahaan. Di dalam tanah tersebut, diantaranya seluas ± 8.000 m2
saat ini masih dalam proses perkara (Catatan 37.b).

Tanah Perusahaan di Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara dengan HGB No. 649 luas sebesar 1.585 m2
dengan nilai perolehan sebesar Rp 146.930.599 pada periode 2009 dan 2008, tercatat atas nama
PT Regional Engineering and Alumunium Manufacturing & Co.

Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah
diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Tanah Perusahaan di Jl. Pasir Putih yang merupakan bagian dari tanah HPL no. 1 dengan nilai perolehan
sebesar Rp 2.603.109.386 pada periode 2009 dan 2008 diantaranya seluas ± 14.322 m2, dalam proses
perkara dan di tahun 2007 telah terdapat putusan Mahkamah Agung atas perkara tersebut (Catatan 37.d).

Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, aset real estat Perusahaan berupa rumah tinggal telah
diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Bangun Askrida, dan PT Asuransi Himalaya
terhadap risiko kebakaran, bencana alam dan risiko Iainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing
sebesar Rp 30.969.500.000.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi adalah cukup untuk menutup risiko
kerugian yang mungkin dialami Perusahaan.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
23 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

13. Aset Tetap

2009
1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 September
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan:
Tanah 11.587.876.245 -- -- -- 11.587.876.245
Bangunan 252.874.032.616 57.586.000 -- -- 252.931.618.616
Sarana dan Prasarana 241.185.338.213 425.548.265 31.069.273 -- 241.579.817.205
Mesin dan Perlengkapan 292.707.929.439 2.204.767.427 18.916.767 432.850.000 295.326.630.099
Peralatan 42.767.636.604 724.926.033 718.306.666 -- 42.774.255.971
Kendaraan 11.427.872.652 383.572.500 324.299.999 -- 11.487.145.153
Kapal 3.646.316.307 239.509.203 -- -- 3.885.825.510
Binatang 3.169.762.845 -- -- -- 3.169.762.845
--
Aktiva Dalam Penyelesaian --
Tanah 5.019.072.131 4.714.736.195 -- -- 9.733.808.326
Bangunan 4.484.166.911 12.963.610.565 -- -- 17.447.777.476
Sarana dan Prasarana 677.640.639 17.724.807.432 -- -- 18.402.448.071
Mesin dan Perlengkapan 1.288.590.394 7.181.059.685 -- (432.850.000) 8.036.800.079
Peralatan -- 1.234.632.279 -- -- 1.234.632.279
Jumlah 870.836.234.996 47.854.755.584 1.092.592.705 -- 917.598.397.875
Akumulasi Penyusutan:
Bangunan 92.107.230.960 10.357.192.785 -- -- 102.464.423.745
Sarana dan Prasarana 118.008.906.728 24.421.958.330 31.069.273 -- 142.399.795.785
Mesin dan Perlengkapan 212.240.500.379 19.406.360.756 18.916.767 -- 231.627.944.368
Peralatan 36.043.395.359 1.979.438.828 616.423.681 -- 37.406.410.506
Kendaraan 6.475.340.627 957.773.707 202.900.000 -- 7.230.214.334
Kapal 3.031.888.315 136.141.201 -- -- 3.168.029.516
Binatang 1.857.311.780 226.893.551 -- -- 2.084.205.331
Jumlah 469.764.574.148 57.485.759.158 869.309.721 -- 526.381.023.585
Nilai Buku 401.071.660.848 391.217.374.290

DRAFT
For Discussion Purpose Only
24 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

2008
1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 September
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan:
Pemilikan Langsung
Tanah 13.924.952.468 -- -- (2.337.076.223) 11.587.876.245
Bangunan 229.485.622.877 524.934.800 388.445.621 411.361.082 230.033.473.138
Sarana dan Prasarana 170.195.257.301 42.628.500 325.813.655 2.185.647.800 172.097.719.946
Mesin dan Perlengkapan 269.370.246.556 2.648.982.890 273.887.490 616.303.500 272.361.645.456
Peralatan 39.045.956.510 1.186.808.512 87.270.604 197.026.400 40.342.520.818
Kendaraan 7.572.098.306 1.888.761.277 200.203.090 125.400.000 9.386.056.493
Kapal 4.124.955.572 -- 634.139.265 -- 3.490.816.307
Binatang 2.679.694.216 -- -- -- 2.679.694.216
Aktiva Dalam Penyelesaian
Tanah 1.372.313.027 5.921.573.258 -- -- 7.293.886.285
Bangunan 12.605.301.498 8.099.615.516 -- (588.825.082) 20.116.091.932
Sarana dan Prasarana 13.990.559.569 19.927.350.925 -- (2.205.210.200) 31.712.700.294
Mesin dan Perlengkapan 11.705.678.513 12.248.151.832 -- (616.303.500) 23.337.526.845
Kendaraan -- 1.424.650.965 -- -- 1.424.650.965
Aktiva Sewa Guna Usaha
Kendaraan 125.400.000 -- -- (125.400.000) --
Jumlah 776.198.036.413 53.913.458.475 1.909.759.725 (2.337.076.223) 825.864.658.940

Akumulasi Penyusutan:
Pemilikan Langsung
Bangunan 81.085.468.064 9.695.981.213 388.445.621 -- 90.393.003.656
Sarana dan Prasarana 96.765.876.120 16.958.452.068 268.458.147 -- 113.455.870.041
Mesin dan Perlengkapan 184.856.319.605 22.939.065.496 263.465.082 -- 207.531.920.019
Peralatan 32.594.593.865 2.822.780.145 56.229.822 -- 35.361.144.188
Kendaraan 5.924.741.485 569.889.068 200.203.090 63.679.686 6.358.107.149
Kapal 3.323.813.790 179.359.304 510.110.992 -- 2.993.062.102
Binatang 1.699.531.171 147.541.957 -- -- 1.847.073.128
Aktiva Sewa Guna Usaha
Kendaraan 63.679.686 -- -- (63.679.686) --
Jumlah 406.314.023.786 53.313.069.251 1.686.912.754 -- 457.940.180.283
Nilai Buku 369.884.012.627 367.924.478.657

Beban penyusutan dialokasi sebagai berikut:


2009 2008
Rp Rp
Beban Langsung (Catatan 27) 51.786.248.714 47.957.283.425
Beban Umum dan Administrasi (Catatan 28) 5.699.510.444 5.355.785.826
Jumlah 57.485.759.158 53.313.069.251

Aset tetap PT SI disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan
dan prasarana dilakukan dengan metode garis lurus, dengan rincian sebagai berikut:

2009 2008
Rp Rp
Biaya Perolehan 26.149.707.092 20.005.655.804
Akumulasi Penyusutan (13.031.906.307) (10.509.382.266)
Jumlah 13.117.800.785 9.496.273.538

DRAFT
For Discussion Purpose Only
25 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Perusahaan memiliki tanah yang terletak di Jakarta Utara, dengan hak legal berupa Hak Pengelolaan
(HPL) atas nama Pemda DKI, seluas 4.779.120 m2. Perusahaan dan Perusahaan Anak juga memiliki
beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta Utara dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB)
yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun, yang akan jatuh tempo antara tahun 2021 sampai 2028. Untuk
HPL, selama tanah tersebut dipergunakan untuk industri, perumahan dan rekreasi, Perusahaan akan tetap
mempunyai hak untuk mengelolanya.
PT SI memiliki sebidang tanah yang terletak di Jl. Karang Bolong, Jakarta Utara dengan hak legal berupa
Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo tahun 2017.
Seluruh aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Bangun Askrida, PT Asuransi
Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Rama Satria, PT Asuransi Zurich Indonesia,
China Insurance, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Jasa Indonesia terhadap risiko gempa
bumi, kebakaran, pencurian dan risiko Iainnya dengan jumlah pertanggungan sebagai berikut:

2009 2008
Rp Rp

Rupiah 504.487.942.580 441.743.313.059


USD 50.397.231 45.816.665

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

14. Aset Lain-lain

2009 2008
Rp Rp

Beban Tangguhan - Hak atas Tanah 12.862.304.663 12.862.304.663


Aset KSO 4.382.119.027 17.128.902.060
Perangkat Lunak Komputer 3.893.129.126 3.653.669.126
Jumlah 21.137.552.816 33.644.875.849
Dikurangi : Akumulasi Amortisasi (5.192.619.410) (4.262.868.353)
Jumlah 15.944.933.406 29.382.007.496
Lain-lain 574.305.287 911.791.286
Jumlah 16.519.238.693 30.293.798.782

DRAFT
For Discussion Purpose Only
26 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Aset KSO merupakan aset tanah Perusahaan yang dikelola oleh investor dalam rangka kerja sama
operasi, dengan pola kerja sama sebagai berikut:

2009 2008
Rp Rp
Kerja Sama Built, Operate, and Transfer (BOT)
PT Wahana Agung Indonesia (Catatan 36.f) 4.104.985.019 4.104.985.019
PT Laras Tropika Nusantara (Catatan 36.a) 247.161.551 247.161.551
PT Karsa Surya Indonusa (Catatan 36.d) 29.972.457 29.972.457
PT Pilar Perkasa (Catatan 36.l) -- 2.401.878.826
PT Dipa Jaya Minitta (Catatan 36.e) -- 10.344.904.207
Jumlah 4.382.119.027 17.128.902.060

Perangkat lunak komputer merupakan biaya ditangguhkan atas perolehan perangkat lunak komputer dan
diamortisasi selama masa manfaat dari perangkat tersebut, yaitu 5 (lima) tahun. Jumlah beban amortisasi
untuk periode 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 270.948.946 dan Rp 320.325.389.

Pada tahun 1994, PT SI memperoleh Hak Pengelolaan atas pulau Bidadari di Kepulauan Seribu seluas
38.220 m2 dari Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (Pemda DKI) Jakarta, sebagaimana tersebut dalam
Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) No. 3280/1.711.5 tanggal 12 Oktober 1994, dengan
jangka waktu 20 tahun. Pada tahun 2003, telah terjadi peningkatan status SIPPT tersebut menjadi Hak
Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai sebagaimana tersebut dalam HGB No. 255 tanggal 31 Juli 2003
dan Hak Pakai No. 19 tanggal 25 September 2003. Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan
pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama umur Hak Guna Bangunan.
Beban Tangguhan – Hak atas Tanah juga merupakan biaya pengurusan legal hak atas tanah Perusahaan.
Jumlah beban amortisasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-
masing sebesar Rp 468.568.423 dan Rp 513.313.429.

Pada tahun 2009, aset lain-lain terutama merupakan uang jaminan atas impor peralatan pertunjukan di
Dunia Fantasi dan pada tahun 2008 diantaranya merupakan uang jaminan impor peralatan sehubungan
pertunjukan Police Academy di PT TIJA.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
27 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

15. Hutang Usaha

Akun ini merupakan hutang usaha dalam mata uang Rupiah dengan rincian sebagai berikut:

2009 2008
Rp Rp
Hutang Pihak Hubungan Istimewa
PT Arkonin (Catatan 34.e) 240.136.364 203.806.818
PT Jaya Teknik Indonesia (Catatan 34.b) 61.751.461 23.921.700
PT Jaya Gas Indonesia (Catatan 34.c) 8.857.000 --
PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator (Catatan 34.d) 1.974.150 --
Jumlah 312.718.975 227.728.518
Hutang Pihak Ketiga
Operasional
PT ISS Indonesia 854.969.727 255.962.052
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk -- 1.963.134.007
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500.000.000) 10.033.012.093 9.485.101.852
Jumlah 10.887.981.820 11.704.197.911
Barang Dagangan
PT Sinar Sosro 1.492.478.000 1.531.711.600
PT Tirta Purbalingga Adijaya 419.358.637 527.949.154
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500.000.000) 7.306.685.493 2.732.338.180
Jumlah 9.218.522.130 4.791.998.934
Properti
PT Bintang Muara Group 4.047.053.098 --
PT Sameko Teknindo 955.305.000 --
PT Duta Bina Waraga 858.168.138 --
PT Jaka Satya Rama 852.571.060 --
PT Lima Bintang Unggul Inti 544.909.090 --
PT Tunas Jaya Sanur 22.640.227 1.003.274.433
PT Indonesia Nihon Seima -- 513.506.246
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500.000.000) 2.041.462.352 1.384.584.130
Jumlah 9.322.108.965 2.901.364.809
Jumlah 29.428.612.915 19.397.561.654
Jumlah 29.741.331.890 19.625.290.172

Jumlah hutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut:


2009 2008
Rp Rp
Belum Jatuh Tempo 24.482.934.559 13.980.269.123
Sudah Jatuh Tempo
1 s/d 30 hari 1.499.085.594 2.941.634.243
31 s/d 60 hari 948.792.549 459.417.320
61 s/d 90 hari 143.134.813 130.696.211
> 90 hari 2.667.384.375 2.113.273.275
Jumlah 29.741.331.890 19.625.290.172

DRAFT
For Discussion Purpose Only
28 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

16. Hutang Lain-lain

2009 2008
Rp Rp
Kontraktor dan Pembelian Aset Tetap 13.021.157.535 11.880.817.414
Lain-lain 2.429.254.251 580.915.558
Jumlah 15.450.411.786 12.461.732.972

Hutang kontraktor dan pembelian aset tetap terutama merupakan hutang PT TIJA sehubungan dengan
kegiatan pembangunan dan renovasi di unit-unit Dufan, Putri Duyung dan Taman Pantai.

Hutang lain-lain merupakan hutang Perusahaan dan PT TIJA sehubungan dengan kegiatan perbaikan dan
pemeliharaan.

17. Hutang Pajak

2009 2008
Rp Rp
Pajak Penghasilan Badan (Catatan 30) 8.883.245.642 604.951.830
Pajak Penghasilan Final (Catatan 30) 3.337.228.694 1.708.399.199
Pajak Penghasilan
Pasal 21 1.149.780.245 1.126.014.231
Pasal 23 638.546.861 142.636.068
Pasal 25 1.842.294.417 4.870.537.875
Pajak Pertambahan Nilai 10.557.128.967 11.038.693.348
Pajak Pembangunan I 577.775.429 648.719.021
Jumlah 26.986.000.255 20.139.951.572

18. Biaya Masih Harus Dibayar

2009 2008
Rp Rp
Gaji 24.709.876.437 26.264.635.450
Operasional 23.656.762.872 11.147.772.079
Jasa Pelayanan 5.696.833.716 3.420.317.913
Pemeliharaan 2.050.613.925 1.343.966.020
Estimasi Kerugian Perkara 1.078.639.289 1.078.639.289
Program Pensiun 303.108.373 5.080.358.158
Jasa Profesional 262.200.000 188.354.749
Lain-lain 2.577.257.204 1.383.133.153
Jumlah 60.335.291.816 49.907.176.811

Estimasi kerugian perkara merupakan estimasi atas kerugian perkara tanah yang dibentuk berdasarkan
putusan Mahkamah Agung (Catatan 37.b).

DRAFT
For Discussion Purpose Only
29 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

19. Pendapatan Diterima di Muka


2009 2008
Rp Rp

Penjualan Tanah dan Bangunan 8.584.005.451 21.167.367.960


Penyelenggaraan Pertunjukan 4.685.993.168 17.854.223.837
Sewa 2.338.471.402 2.223.718.560
Lain-lain 3.376.362.842 2.409.631.388
Jumlah 18.984.832.863 43.654.941.745

Pendapatan diterima di muka atas penjualan tanah dan bangunan untuk tahun 2009 dan 2008 sebagian
besar merupakan uang muka atas penjualan tanah reklamasi Ancol Barat.

20. Hutang Bank

Merupakan hutang PT Seabreez Indonesia kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atas fasilitas
modal kerja berupa pinjaman rekening koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp 2.000.000.000
dengan tingkat bunga 12% per tahun. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada bulan Pebruari 2009 dan telah
diperpanjang hingga bulan Pebruari 2010 yang dijamin dengan sebidang tanah berikut bangunan
diatasnya berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No 255/Pulau Untung Jawa seluas 37.571 m2 yang
terletak di pulau Bidadari.

21. Hutang Obligasi

2009 2008
Rp Rp
Obligasi I Jaya Ancol Tahun 2007
Seri A 80.000.000.000 80.000.000.000
Seri B 120.000.000.000 120.000.000.000
Jumlah 200.000.000.000 200.000.000.000
Biaya Emisi Obligasi (2.281.517.421) (2.281.517.421)
Akumulasi Amortisasi 1.308.932.357 1.017.564.872
Jumlah 199.027.414.936 198.736.047.451
Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun (79.610.965.974) --
Hutang Obligasi Jangka Panjang 119.416.448.962 198.736.047.451

Pada tanggal 20 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (Bapepam) untuk menerbitkan Obligasi I Jaya Ancol Tahun 2007. Nilai nominal obligasi
adalah Rp 200.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,975% untuk Obligasi Seri A sebesar
Rp 80.000.000.000 dan 10,4% untuk Obligasi Seri B sebesar Rp 120.000.000.000. Jangka waktu
penyelesaian obligasi yaitu 3 (tiga) tahun untuk Obligasi Seri A dan 5 (lima) tahun untuk Obligasi Seri B,
dan masing-masing akan jatuh tempo pada tanggal 27 Juni 2010 dan 27 Juni 2012.
Pada tanggal 28 Juni 2007, obligasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek
Surabaya). Bertindak selaku wali amanat adalah PT Bank Permata Tbk. Sesuai dengan Keputusan Ketua
Bapepam No. Kep-50/PM/1996 tanggal 27 Januari 1996, Perusahaan telah melakukan pemeringkatan
yang dilaksanakan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

DRAFT
For Discussion Purpose Only
30 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat hutang jangka panjang sesuai dengan surat No. 615/PEF-
Dir/VI/2009 tanggal 26 Juni 2009 dari PT Pefindo, Obligasi I Jaya Ancol Tahun 2007 mendapat peringkat
id A+ (Single A Plus; Stable Outlook) yang berarti memiliki dukungan kemampuan obligator yang kuat
dibandingkan entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang sesuai
dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan.

22. Uang Jaminan

2009 2008
Rp Rp
Penyewaan dan Pengelolaan Lahan (Catatan 36.f) 13.030.775.463 4.370.187.901
Tiket Rombongan 2.360.401.069 1.726.862.085
Penjualan Lahan (Catatan 36.l) -- 1.500.000.000
Jumlah 15.391.176.532 7.597.049.986

23. Hak Minoritas

Akun ini merupakan hak minoritas atas aset bersih dan laba bersih Perusahaan Anak PT SI.

24. Modal Saham


2009 dan 2008
Jumlah Persentase Jumlah Modal
Saham Pemillikan Disetor
Nama Pemegang Saham Rp
Pemerintah DKI Jakarta
Saham Seri A 1 0,00% 500
Saham Seri C 1.151.999.998 72,00% 287.999.999.500
Jumlah 1.151.999.999 72,00% 288.000.000.000
PT Pembangunan Jaya
Saham Seri B 1 0,00% 500
Saham Seri C 288.099.998 18,01% 72.024.999.500
Jumlah 288.099.999 18,01% 72.025.000.000
Masyarakat
(masing-masing di bawah 5%, Saham Seri C) 159.900.000 9,99% 39.975.000.000
Jumlah 1.599.999.998 100,00% 400.000.000.000

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 13 April 2006 sebagaimana tercantum
dalam Akta No. 58 tanggal 13 April 2006 dari Notaris Sutjipto S.H., M.Kn., yang telah diterima dan dicatat
oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusannya
No.C-3736 HT.01.04.TH.2006, para pemegang saham memutuskan antara lain:
1. Pemecahan nilai nominal setiap saham seri C dari Rp 500 menjadi Rp 250 per saham.
2. Perubahan pasal 4 ayat 1, ayat 2 dan ayat 3 Anggaran Dasar Perusahaan sebagai berikut:
Modal dasar berjumlah Rp 1.440.000.000.000 terbagi atas:
− 1 saham seri A dengan nilai nominal Rp 500;
− 1 saham seri B dengan nilai nominal Rp 500, dan
− 5.759.999.996 saham seri C dengan nilai nominal Rp 250.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
31 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

3. 100% dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan tersebut atau seluruhnya berjumlah
Rp 400.000.000.000 telah disetor penuh ke kas Perusahaan dengan cara sebagai berikut:
a. Sebesar Rp 360.000.000.000 merupakan setoran lama Perusahaan, dan
b. Sebesar Rp 40.000.000.000 dengan cara tunai dalam rangka penawaran umum perdana kepada
masyarakat.

Tahun 2009 dan 2008

Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian yaitu oleh:
− Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebanyak 1 saham seri A dan 1.151.999.998
saham seri C saham dengan nilai nominal sebesar Rp 288.000.000.000;
− PT Pembangunan Jaya sebanyak 1 saham seri B dan 287.999.998 saham seri C atau dengan nilai
nominal sebesar Rp 72.000.000.000, dan 100.000 saham seri C atau dengan nilai nominal sebesar
Rp 25.000.000 yang diperoleh dari secondary market, dan
− Masyarakat, sebanyak 159.900.000 saham seri C atau dengan nilai nominal sebesar
Rp 39.975.000.000.

Jumlah: 1 saham seri A, 1 saham seri B dan 1.599.999.996 saham seri C atau dengan nilai nominal sebesar
Rp 400.000.000.000.
Perusahaan mengeluarkan saham Seri A, Seri B, dan Seri C dengan keterangan sebagai berikut:
1. Saham Seri A
Merupakan saham yang memberikan hak istimewa kepada Pemerintah DKI Jakarta untuk
mencalonkan sebanyak-banyaknya 2 orang direktur dan 4 orang komisaris (termasuk 1 orang
komisaris utama). Pencalonan tersebut mengikat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Saham Seri B
Merupakan saham yang memberikan hak istimewa kepada PT Pembangunan Jaya untuk
mencalonkan direktur utama dan sebanyak-banyaknya 2 orang direktur serta 1 orang komisaris.
Pencalonan tersebut mengikat RUPS.
3. Saham Seri C
Saham Seri C memiliki hak yang sama dengan hak yang dimiliki saham Seri A dan Seri B, kecuali
hak-hak istimewa yang dimiliki saham Seri A dan Seri B sebagaimana dijelaskan diatas.

25. Tambahan Modal Disetor

2009 dan 2008


Agio Biaya Emisi Tambahan
Saham Saham Modal Disetor
Rp
Pengeluaran 80.000.000 Saham melalui
Penjualan Saham Perusahaan pada
Penawaran Umum Tahun 2004 42.000.000.000 (5.290.767.000) 36.709.233.000

DRAFT
For Discussion Purpose Only
32 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

26. Pendapatan Usaha

2009 2008
Rp Rp

Pendapatan Real Estat


Tanah 36.010.336.552 172.822.108.974

Pendapatan Tiket
Wahana Wisata 234.080.873.757 187.175.458.607
Pintu Gerbang 115.270.412.846 103.753.580.760
Kapal 2.002.863.385 2.125.207.721
Jumlah 351.354.149.988 293.054.247.088

Pendapatan Hotel dan Restoran


Restoran 29.289.498.873 20.208.146.771
Kamar 13.889.436.576 13.219.985.185
Jumlah 43.178.935.449 33.428.131.956

Pendapatan Usaha Lainnya


Barang Dagangan 22.692.983.700 18.889.809.289
Sponsor 15.925.030.098 12.577.184.516
Penyewaan 15.276.819.954 12.552.168.056
Pengelolaan Perumahan 8.369.846.535 7.269.508.486
Pertunjukan Keliling 4.638.903.848 6.248.644.220
Bagi Hasil 4.149.827.232 2.607.256.601
Loker dan Permainan 3.746.048.098 3.198.623.236
Uang Sandar dan Iuran 1.739.556.000 1.675.504.500
Pengurusan Sertifikat 1.617.301.671 394.731.891
Lain-lain 217.582.833 893.797.220
Jumlah 78.373.899.969 66.307.228.015
Jumlah 508.917.321.957 565.611.716.033
Dikurangi: Potongan Penjualan (201.514.193) (146.845.812)
Jumlah Bersih 508.715.807.764 565.464.870.221

DRAFT
For Discussion Purpose Only
33 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

27. Beban Pokok dan Beban Langsung

2009 2008
Rp Rp
Beban Pokok
Barang Dagangan 14.757.362.937 8.630.387.768
Tanah 6.941.670.519 43.647.285.914
Jumlah 21.699.033.456 52.277.673.682
Beban Langsung
Gaji dan Upah 54.218.489.107 51.333.008.879
Penyusutan (Catatan 13) 51.786.248.714 47.957.283.425
Pajak Hiburan 35.229.268.832 28.812.822.247
Pemeliharaan 34.270.940.366 35.541.244.406
Telepon, Listrik dan Air 32.356.473.876 29.649.261.394
Sub Kontrak Tenaga Kerja 22.998.702.953 22.055.216.948
Penyelenggaraan Pertunjukan 20.502.332.762 30.646.264.059
Alat Kerja dan Operasi 9.151.531.334 6.650.792.090
Makanan dan Minuman 4.446.184.163 3.248.038.113
Kantor Unit 4.038.705.807 3.915.885.609
Perjalanan dan Survey 2.677.135.273 4.245.449.718
Sewa Lahan 2.338.549.152 2.191.101.097
Jasa Konsultasi Pembangunan 272.485.278 479.158.616
Lain-lain 1.757.645.332 3.773.380.271
Jumlah 276.044.692.949 270.498.906.872
Jumlah 297.743.726.405 322.776.580.554

28. Beban Usaha

2009 2008
Rp Rp
Beban Penjualan
Promosi dan Penjualan 16.531.067.299 24.713.249.932
Beban Umum dan Administrasi
Gaji dan Upah 43.341.896.968 43.673.694.627
Pajak Bumi dan Bangunan 10.285.629.157 12.165.142.876
Representasi 10.137.741.265 14.114.988.473
Manfaat Karyawan (Catatan 33) 7.817.758.481 7.845.284.926
Jasa Profesional 6.983.950.358 6.643.108.529
Penyusutan (Catatan 13) 5.699.510.444 5.355.785.826
Transportasi dan Perjalanan Dinas 3.044.245.895 4.378.495.497
Asuransi 2.953.339.495 2.035.005.293
Kenikmatan Karyawan 2.767.878.100 2.446.072.143
Pemeliharaan 1.948.828.705 2.565.255.961
Telepon, Listrik dan Air 1.756.100.513 1.913.434.300
Kantor 1.749.501.309 1.627.963.309
Pendidikan dan Pelatihan 1.452.676.226 2.095.715.284
Lain-lain 1.361.969.475 1.669.621.794
Jumlah 101.301.026.391 108.529.568.838
Jumlah 117.832.093.690 133.242.818.770

DRAFT
For Discussion Purpose Only
34 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

29. Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih


2009 2008
Rp Rp

Penghasilan Bunga 19.189.201.495 11.446.177.467


Penerimaan Klaim Asuransi 5.402.847.791 --
Keuntungan (Kerugian) Penjualan Aktiva Tetap 249.330.316 (111.634.471)
Beban Keuangan (15.460.869.624) (12.255.147.576)
Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi (443.397.538) 483.495.426
Beban Amortisasi Emisi Obligasi (430.717.152) (430.717.152)
Lain-lain - Bersih (3.723.015.228) (3.136.906.819)
Jumlah 4.783.380.060 (4.004.733.125)

30. Pajak Penghasilan


Penghasilan (beban) pajak Perusahaan dan Perusahaan Anak terdiri dari:
2009 2008
Rp Rp

Pajak Kini
Pajak atas Pendapatan Final (3.873.908.328) (1.848.979.328)
Pajak atas Pendapatan Bukan Final (25.988.695.039) (29.921.907.600)
Jumlah Pajak Kini (29.862.603.367) (31.770.886.928)
Pajak Tangguhan 4.807.005.229 2.615.020.584
Jumlah Beban Pajak (25.055.598.138) (29.155.866.344)

Pajak Kini
Pajak Final
Perhitungan beban dan hutang pajak penghasilan final untuk periode yang berakhir pada 30 September 2009
dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Rp
Pendapatan yang dikenakan Pajak Final
Perusahaan 7.930.438.692 8.409.670.347
Perusahaan yang Sudah Dieliminasi dengan PT TIJA 3.075.000.000 3.000.000.000
Perusahaan Anak
PT TIJA 8.273.081.618 5.973.422.566
PT SI 1.547.526.293 1.106.700.368
Jumlah 20.826.046.603 18.489.793.281
Pendapatan Properti 36.010.336.552 --
Jumlah 56.836.383.155 18.489.793.281
Beban Pajak Final 3.873.908.328 1.848.979.328
Hutang Pajak Tahun Sebelumnya 1.239.726.664 968.276.100
Pembayaran Pajak Final Periode Berjalan (1.721.972.521) (1.108.856.229)
Penyesuaian Pajak (54.433.777) --
Hutang Pajak Final (Catatan 17) 3.337.228.694 1.708.399.199

DRAFT
For Discussion Purpose Only
35 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Pajak Bukan Final


Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena
pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Rp
Laba Sebelum Pajak Menurut Laporan Laba Rugi Konsolidasi 97.923.367.729 105.440.737.772
Laba Sebelum Pajak Perusahaan Anak (130.753.579.652) (59.654.113.035)
Bagian Rugi (Laba) yang Telah Diperhitungkan
Pajak Penghasilan Final 14.883.056.398 (7.749.146.892)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Perusahaan (17.947.155.525) 38.037.477.845
Perbedaan Temporer
Perbedaan Penyusutan dan Amortisasi 784.257.256 (115.728.984)
Manfaat Karyawan 914.335.362 1.043.867.993
Jumlah 1.698.592.618 928.139.009
Perbedaan yang Tidak Dapat Diperhitungkan Menurut Fiskal
Representasi 963.462.636 2.258.032.064
Bagian Rugi (Laba) Bersih Perusahaan Asosiasi 443.397.538 (483.495.426)
Bonus Karyawan dan Tantiem (7.530.912.108) (2.472.697.254)
Penghasilan Bunga (5.957.533.558) (4.597.760.540)
Lain-lain 769.970.833 3.140.342.302
Jumlah (11.311.614.659) (2.155.578.854)
Laba Kena Pajak (Rugi Fiskal) (27.560.177.566) 36.810.038.000

Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:


2009 2008
Rp Rp
Tarif Pajak yang Berlaku
10% x Rp 50.000.000 -- 5.000.000
15% x Rp 50.000.000 -- 7.500.000
30% xRp 36.710.038.000 -- 11.013.011.400
Beban Pajak Kini
Perusahaan -- 11.025.511.400
Perusahaan Anak 25.988.695.039 18.896.396.200
Jumlah 25.988.695.039 29.921.907.600
Dikurangi: Pajak Dibayar di Muka
Pajak Penghasilan
Pasal 22 17.611.397 43.136.720
Pasal 23 -- 30.711.658
Pasal 25 17.087.838.000 44.509.051.019
Jumlah 17.105.449.397 44.582.899.397
Kurang (Lebih) Bayar Pajak Kini (Catatan 9 dan 17) 8.883.245.642 (14.660.991.797)
Rincian
Perusahaan -- (14.745.486.875)
Perusahaan Anak
TIJA 8.883.245.642 604.951.830
SBI -- (520.456.752)
Jumlah 8.883.245.642 (14.660.991.797)

DRAFT
For Discussion Purpose Only
36 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Pajak Tangguhan

Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan
kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Pada tahun
2009, perhitungan pajak tangguhan digunakan tarif pajak sebesar 28% menggantikan tarif pajak
sebelumnya sebesar 30%.

Rincian dari aset (kewajiban) pajak tangguhan Perusahaan dan Perusahaan Anak adalah sebagai berikut:
1 Jan 2009 Dikreditkan Koreksi Total Dikreditkan 30 Sep 2009
( Dibebankan ) Tidak ( Dibebankan )
Ke Laporan Terpulihkan Ke Laporan
Laba Rugi Laba Rugi
Rp Rp Rp Rp Rp
Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan
Perusahaan
Penyusutan dan Amortisasi 304.457.669 219.592.032 (900.295.498) (680.703.466) (376.245.797)
Rugi Fiskal -- 7.716.849.560 -- 7.716.849.560 7.716.849.560
Manfaat Karyawan 5.237.696.552 256.013.901 18.157.321 274.171.222 5.511.867.774
Jumlah 5.542.154.221 8.192.455.493 (882.138.177) 7.310.317.316 12.852.471.537
Perusahaan Anak
PT TIJA 6.361.559.428 (2.582.083.214) 14.541.802 (2.567.541.412) 3.794.018.016
PT SI 49.624.513 64.229.325 -- 64.229.325 113.853.838
Jumlah 6.411.183.941 (2.517.853.889) 14.541.802 (2.503.312.087) 3.907.871.854
Jumlah 11.953.338.162 5.674.601.604 (867.596.375) 4.807.005.229 16.760.343.391
Aktiva Pajak Tangguhan 11.953.338.162 16.760.343.391

1 Jan 2008 Dikreditkan Koreksi Total Dikreditkan 30 Sep 2008


( Dibebankan ) Tidak ( Dibebankan )
Ke Laporan Terpulihkan Ke Laporan
Laba Rugi Laba Rugi
Rp Rp Rp Rp Rp
Aktiva Pajak Tangguhan
Perusahaan
Penyusutan dan Amortisasi 298.019.598 (34.718.695) (13.777.670) (48.496.365) 249.523.233
Manfaat Karyawan 5.485.447.747 313.160.398 (62.539.534) 250.620.864 5.736.068.611
Jumlah 5.783.467.345 278.441.703 (76.317.204) 202.124.499 5.985.591.844
Perusahaan Anak
PT TIJA 4.879.608.152 1.969.057.771 397.801.573 2.366.859.344 7.246.467.496
PT SI 34.385.297 46.036.742 -- 46.036.742 80.422.039
Jumlah 4.913.993.449 2.015.094.513 397.801.573 2.412.896.086 7.326.889.535
Jumlah 10.697.460.794 2.293.536.215 321.484.369 2.615.020.584 13.312.481.378
Aktiva Pajak Tangguhan 10.697.460.794 13.312.481.378

DRAFT
For Discussion Purpose Only
37 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang
berlaku adalah sebagai berikut :
2009 2008
Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Menurut Laporan 97.923.367.729 105.440.737.772


Laba Rugi Konsolidasi
Laba Sebelum Pajak Perusahaan Anak (130.753.579.652) (59.654.113.035)
Bagian Rugi (Laba) yang Telah Diperhitungkan Pajak
Penghasilan Final 14.883.056.398 (7.749.146.892)
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Perusahaan (17.947.155.525) 38.037.477.845

Penghasilan (Beban) Pajak pada Tarif Pajak yang Berlaku 5.025.203.547 (11.393.743.354)

Pengaruh Pajak atas Beban yang Tidak Dapat


Diperhitungkan Menurut Fiskal 3.167.251.946 646.673.655
Koreksi Tidak Terpulihkan (882.138.177) (76.317.204)
Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak 7.310.317.316 (10.823.386.902)
Pajak Penghasilan Final Perusahaan (2.901.060.696) (1.140.967.035)
Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak Perusahaan 4.409.256.620 (11.964.353.937)
Beban Pajak Perusahaan Anak (29.464.854.758) (17.191.512.407)
Jumlah Konsolidasi (25.055.598.138) (29.155.866.344)

31. Laba Per Saham

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
2009 2008
Rp Rp

Laba Bersih 72.823.222.453 76.196.442.532


Rata-rata Saham Beredar (Catatan 2.t) 1.599.999.996 1.599.999.996
Laba per Saham 46 48

32. Dividen dan Cadangan Umum

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 20 Mei 2009 sebagaimana tercantum
dalam Akta No. 6 tertanggal 20 Mei 2009 dari Notaris Wahyu Nurani, S.H, pemegang saham menyetujui
pembagian dividen untuk tahun buku 2008 sebesar 45,2% dari laba bersih tahun buku 2008 atau sebesar
Rp 37,35 per lembar saham; atau seluruhnya sebesar Rp 59.759.999.925 dan menetapkan tambahan
cadangan umum sebesar Rp 1.322.350.000.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 10 Juni 2008 sebagaimana tercantum
dalam Akta No. 76 tertanggal 10 Juni 2008 dari Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., pemegang saham menyetujui
pembagian dividen untuk tahun buku 2007 sebesar 40% dari laba bersih tahun buku 2007 atau sebesar
Rp 35,20 per lembar saham; atau seluruhnya sebesar Rp 56.319.859.328 dan menetapkan tambahan
cadangan umum sebesar Rp 1.408.671.183.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
38 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Jadual pembayaran dividen dan tata caranya diserahkan kepada Direksi dengan memperhatikan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.

33. Kewajiban Manfaat Karyawan

Program Pensiun Imbalan Pasti


Perusahaan dan Perusahaan Anak menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua
karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan manfaat karyawan berdasarkan penghasilan dasar
pensiun dan masa kerja karyawan.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan kewajiban manfaat karyawan adalah sebagai berikut:

2009 dan 2008

Tingkat Kematian : Mengikuti The 1949 Annuity Mortality Table (Modified)


Umur Pensiun Normal : 55 Tahun
Tingkat Cacat : 1% Setahun
Kenaikan Gaji : 8% Setahun
Tingkat Bunga Aktuaria : 10% Setahun
Tingkat Hasil Investasi yang Diharapkan : 10% Setahun
Perhitungan Manfaat Pensiun : Projected Unit Credit
Tingkat Pengunduran Diri : 1% pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampaii
dengan usia 54 tahun
Beban pensiun untuk periode enam bulan yang berakhir 30 September 2009 dan 2008 masing-masing
sebesar Rp 7.872.591.319 dan Rp 5.958.183.059 dan jumlah kewajiban imbalan pasca kerja pada tanggal
30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 303.108.373 dan Rp 5.080.358.158.
Imbalan Manfaat Karyawan Lainnya
Perusahaan dan Perusahaan Anak membukukan manfaat karyawan lainnya untuk karyawan sesuai
dengan peraturan Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jumlah karyawan yang
berhak atas imbalan manfaat karyawan tersebut adalah 1.013 dan 1.033 karyawan pada periode 2009 dan
2008.
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian beban manfaat karyawan dan kewajiban
manfaat karyawan lainnya adalah sebagai berikut:

2009 dan 2008

Tingkat Kematian : Mengikuti Tabel Mortalita Indonesia II Tahun 2000


Umur Pensiun Normal : 55 Tahun
Tingkat Cacat : 10% Setahun
Kenaikan Gaji : 10% dan 8% Setahun
Tingkat Bunga Aktuaria : 12,051% dan 10% Setahun
Tingkat Hasil Investasi yang Diharapkan : 10% Setahun
Perhitungan Manfaat Pensiun : Projected Unit Credit
Tingkat Pengunduran Diri : 1% pada usia 20 tahun dan menurun secara linier sampai
dengan usia 54 Tahun

DRAFT
For Discussion Purpose Only
39 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Beban manfaat karyawan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2009 dan 2008
masing-masing sebesar Rp 7.817.758.481 dan Rp 7.845.284.926 dan jumlah kewajiban manfaat karyawan
pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 47.195.833.538 dan
Rp 47.588.275.520.

34. Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa


Sifat Hubungan Istimewa
ƒ PT Pembangunan Jaya dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta adalah pemegang saham Perusahaan.
ƒ PT Bank DKI (Bank DKI) adalah perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang
saham Perusahaan, yaitu Pemda DKI Jakarta.
ƒ PT Philindo Sporting Amusement and Tourism Corporation (PT Philindo) merupakan perusahaan
asosiasi.
ƒ PT Jaya CM, PT Jaya Teknik Indonesia, PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator, PT Arkonin dan
PT Jaya Gas Indonesia adalah perusahaan yang pemegang sahamnya sama dengan pemegang
saham Perusahaan, yaitu PT Pembangunan Jaya.
Transaksi-transaksi Hubunqan Istimewa
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan Perusahaan Anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak-
pihak yang mempunyai hubungan istimewa, meliputi antara lain:
a. Perusahaan mengadakan transaksi dengan PT Jaya CM sehubungan konsultasi proyek
pembangunan infrastruktur reklamasi Ancol Barat sebesar Rp 111.520.497 dan Rp 2.520.096.349
masing-masing untuk periode 2009 dan 2008.
b. Pada tahun 2009 dan 2008, hutang kepada PT Jaya Teknik Indonesia berasal dari transaksi yang
dilakukan oleh Perusahaan atas pekerjaan perbaikan kebocoran AC Chiller 3 Sys 1 dan penambahan
Freon R 22 Genetron serta penggantian oli Chiller 1 Sys AC Chiller gedung Cordova Tower dan
PT TIJA atas pekerjaan pembersihan kolam dan instalasi Gelanggang Samudera Ancol dengan nilai
transaksi masing-masing sebesar Rp 252.737.844 dan Rp 197.869.548. Pada tanggal neraca, hutang
atas transaksi ini meliputi 0,014% dan 0,005% dari jumlah kewajiban konsolidasi masing-masing pada
periode 2009 dan 2008.
c. Pada tahun 2009, hutang kepada PT Jaya Gas Indonesia berasal dari transaksi pembelian bahan
bakar gas yang dilakukan oleh PT TIJA untuk keperluan restoran di Putri Duyung Ancol. Pada tanggal
neraca, hutang atas transaksi ini meliputi 0,002% dari jumlah kewajiban konsolidasi.
d. Pada tahun 2009 hutang kepada PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator berasal dari transaksi
yang dilakukan oleh Perusahaan untuk pekerjaan pemeliharaan dan perawatan 3 unit Elevator di
Cordova Tower sebesar Rp 30.458.780. Pada tanggal neraca, hutang atas transaksi ini meliputi
0,0004 % dari jumlah hutang konsolidasi.
e. Pada tahun 2009, Perusahaan dan Perusahaan Anak mengadakan transaksi dengan PT Arkonin
untuk pekerjaan jasa detail engineering Marina dan perencanaan arsitektur, struktur serta MEP
(Mechanical, Electrical and Planning) Proyek Banquette Hall Putri Duyung Ancol sebesar
Rp 447.500.000. Pada tahun 2008 Perusahaan mengadakan transaksi dengan PT Arkonin untuk
pekerjaan perancangan arsitektur water treatment sebesar Rp 502.400.000. Pada tanggal neraca,
hutang atas transaksi ini meliputi 0,057% dan 0,051% dari jumlah kewajiban konsolidasi masing-
masing pada periode 2009 dan 2008.
f. Beban pokok penjualan dan beban langsung sampai dengan 30 September 2009 dan 2008
masing-masing sebesar Rp 1.886.178.420 dan Rp 1.701.860.400 atau sebesar 0,63% dan 0,53%
yang dilakukan PT TIJA dengan PT Philindo untuk sewa lahan parkir di wahana Dufan.
Pada tanggal 30 September 2009, PT TIJA membukukan biaya masih harus dibayar sebesar
Rp 1.047.286.800 dan sebesar Rp 1.047.286.800 dibukukan sebagai biaya dibayar dimuka pada
tahun 2008.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
40 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

g. Pada tahun 2009 dan 2008 Bank DKI bekerjasama dengan TIJA untuk mempromosikan
perusahaannya di kawasan Ancol dan membuka Kantor Cabang Pembantu serta Anjungan Tunai
Mandiri. Atas kerjasama ini PT TIJA mengakui pendapatan sponsor sebesar Rp 750.000.000 untuk
periode 2009 dan 2008 atau sebesar 0,14% dan 0,13% dari jumlah pendapatan usaha konsolidasi.

35. Informasi Segmen Usaha


Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan Perusahaan Anak membagi segmen usaha
sesuai dengan kegiatan usahanya yaitu: pariwisata, real estat serta perdagangan dan jasa. Kelompok-
kelompok tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen Perusahaan dan Perusahaan Anak.
Kegiatan utama kelompok tersebut terdiri dari:
Pariwisata : Mengelola kawasan wisata dan penginapan wisata
Real Estat : Pembangunan, penjualan dan penyewaan properti
Perdagangan dan Jasa : Penjualan barang dagangan, jasa sarana transportasi laut
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Perdagangan
Tahun 2009 Pariwisata Real Estat dan Jasa Eliminasi Jumlah

PENDAPATAN 412.771.025.988 51.303.780.339 49.359.282.633 (4.718.281.196) 508.715.807.764

HASIL
Hasil Segmen 113.864.062.649 18.599.608.902 15.897.227.672 4.718.281.196 153.079.180.419

Beban Langsung dan Usaha Tidak dapat Dialokasikan (59.939.192.749)


Laba Usaha 93.139.987.669
Penghasilan Bunga 19.189.201.495
Keuntungan Penjualan Aktiva Tetap 249.330.316
Beban Keuangan (15.460.869.624)
Bagian Rugi Bersih Perusahaan Asosiasi (443.397.538)
Lain-lain - Bersih 1.249.115.411
Laba Sebelum Pajak 97.923.367.729
Beban Pajak (25.055.598.138)
Laba Sebelum Hak Minoritas 72.867.769.591
Hak Minoritas atas Laba Bersih Perusahaan Anak (44.547.138)
Laba Bersih 72.823.222.453

Aktiva
Aktiva Segmen 360.044.762.718 506.292.342.054 28.075.292.778 (366.649.709.929) 527.762.687.622
Aktiva yang Tidak Dapat Dialokasi 791.051.353.760
Total Aktiva 1.318.814.041.382

Kewajiban
Kewajiban Segmen 57.924.545.873 37.828.678.776 14.057.576.636 (25.836.580.496) 83.974.220.789
Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasi 331.063.246.818
Total Kewajiban 415.037.467.607

Pengeluaran Modal 47.854.755.584


Penyusutan dan Amortisasi 58.655.993.679
Beban Non-Kas selain Penyusutan dan Amortisasi Tidak Dapat Dialokasikan 7.817.758.481

DRAFT
For Discussion Purpose Only
41 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Perdagangan
Tahun 2008 Pariwisata Real Estat dan Jasa Eliminasi Jumlah

PENDAPATAN 359.849.188.969 187.265.096.245 22.918.914.329 (4.568.329.322) 565.464.870.221

HASIL
Hasil Segmen 57.418.433.047 105.508.752.162 10.519.032.099 4.589.889.322 178.036.106.630

Beban Langsung dan Beban Usaha tidak dapat Dialokasikan (68.590.635.733)


Laba Usaha 109.445.470.897
Penghasilan Bunga 11.446.177.467
Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi 483.495.426
Beban Keuangan (12.255.147.576)
Kerugian Penjualan Aktiva Tetap (111.634.471)
Lain-lain - Bersih (3.567.623.971)
Laba Sebelum Pajak 105.440.737.772
Beban Pajak (29.155.866.344)
Laba Sebelum Hak Minoritas 76.284.871.428
Hak Minoritas atas Laba Bersih Perusahaan Anak (88.428.896)
Laba Bersih 76.196.442.532

Aktiva
Aktiva Segmen 352.965.467.443 550.450.387.753 12.563.332.159 (330.312.167.285) 585.667.020.070
Aktiva yang Tidak Dapat Dialokasi 642.967.938.760
Total Aktiva 1.228.634.958.830

Kewajiban
Kewajiban Segmen 58.324.764.367 37.502.663.339 4.983.841.407 (3.966.488.585) 96.844.780.528
Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasi 303.604.913.303
Total Kewajiban 400.449.693.831

Pengeluaran Modal 53.913.458.475


Penyusutan dan Amortisasi 54.577.425.221
Beban Non-Kas selain Penyusutan dan Amortisasi Tidak Dapat Dialokasikan 7.845.284.926

Perusahaan dan Perusahaan Anak tidak menyajikan segmen geografis karena seluruh usaha Perusahaan
dan Perusahaan Anak terkonsentrasi pada satu lokasi di Ancol, Jakarta Utara.

36. Ikatan

a. Pada tanggal 21 September 1992, Perusahaan mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT Laras
Tropika Nusantara (LTN) untuk membangun, mengelola serta mengalihkan hak atas sarana hiburan
”Undersea World Indonesia” di Taman Impian Jaya Ancol. Proyek tersebut dilaksanakan di atas lahan
Hak Pengelolaan dari Pemerintah Daerah DKI Jakarta seluas 30.000 m2 yang disediakan
Perusahaan. LTN memiliki hak pengelolaan atas proyek tersebut selama 20 tahun terhitung sejak
pengoperasian atau berakhir tanggal 3 Juni 2014. Setelah masa perjanjian berakhir, LTN akan
mengembalikan tanah dan bangunan beserta sarana penunjangnya kepada Perusahaan, namun LTN
memiliki hak opsi untuk memperpanjang masa pengelolaan maksimal 20 tahun. Atas kerja sama
tersebut, Perusahaan berhak mendapatkan imbalan sebesar 5% dari seluruh hasil penjualan tiket
masuk dan 6% dari seluruh pendapatan dari penjualan makanan dan minuman serta barang dagang
atau jasa lainnya (Catatan 14). Pendapatan pada periode 2009 dan 2008 masing-masing sebesar
Rp 1.969.364.262 dan Rp 1.474.547.990 diakui sebagai pendapatan PT TIJA.

Sampai dengan tanggal laporan ini, perjanjian tersebut di atas sedang dalam proses pengalihan nama
dari pihak Perusahaan menjadi pihak PT TIJA.
DRAFT
For Discussion Purpose Only
42 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

b. Berdasarkan Memorandum Kesepakatan tanggal 18 Maret 1993 dan Perjanjian Mengenai Alokasi dan
Perolehan (Akuisisi) Tanah tanggal 2 September 1993 antara Perusahaan dengan PT City Island
Utama (CIU) telah disepakati untuk melakukan jual beli tanah milik Perusahaan yang luasnya
diperkirakan 22.697,5 m2 yang terletak di Ancol Barat dan termasuk dalam Hak Pengelolaan Lahan
(HPL) No. 1 dengan harga sebesar USD 375 per meter persegi, sehingga harga keseluruhan adalah
USD 8.511.562,5. Kedua pihak sepakat, bahwa untuk penentuan Iuas dari tanah yang diperjualbelikan
akan digunakan hasil pengukuran dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan jika hasil pengukuran
menunjukkan kelebihan atau kekurangan dari luas yang tercantum dalam perjanjian, maka masing-
masing pihak harus membayar kelebihan atau kekurangannya dengan harga yang telah disepakati
dalam waktu dua minggu sejak CIU menerima Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dari BPN.
Sampai dengan tanggal laporan ini, BPN belum mengeluarkan hasil pengukuran akhir atas tanah
tersebut.

c. Berdasarkan Ketetapan Walikotamadya Jakarta Utara selaku Ketua Panitia Pengadaan Tanah (P2T)
Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum Wilayah Kotamadya Jakarta Utara
No. 02/PPT/JU/111/95 tanggal 16 Maret 1995, tanah yang digunakan untuk jalan tol yang termasuk
dalam HPL No. 1 milik Perusahaan adalah seluas 143.574 m2 dengan nilai ganti rugi sebesar
Rp 92.841.556.850. Selisih perhitungan nilai antara Ketetapan Walikotamadya Jakarta Utara tersebut
dengan dana ganti rugi yang diterima Perusahaan yaitu sebesar Rp 16.581.734.350 belum dicatat
sebagai pendapatan Perusahaan, karena menurut manajemen Perusahaan:
1. Secara yuridis formal, sisa tagihan belum dapat dikategorikan sebagai piutang Perusahaan
karena penentuan jumlah nilai seluruh ganti rugi dilakukan secara sepihak oleh Panitia Pengadaan
Tanah untuk Kepentingan Umum Jalan Tol Pluit - Cilincing (Harbour Road) Kotamadya Jakarta
Utara. Tidak ada perjanjian kesepakatan jumlah ganti rugi yang melibatkan Perusahaan selaku
entitas usaha berbadan hukum, sehingga secara validitas, tidak ada dasar bagi Perusahaan
untuk mengakui sisa tagihan ganti rugi sebagai piutang maupun pendapatan;
2. Ditjen Binamarga dengan suratnya No. T.10.100.06.06/729 tanggal 22 September 1999 yang
ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta, memohon untuk mempertimbangkan agar sisa
kekurangan pembayaran ganti rugi dapat diselesaikan tanpa ganti rugi, mengingat hal-hal berikut:
ƒ Kondisi keuangan negara saat ini dan ketersediaan dana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) yang cenderung semakin terbatas, dan
ƒ Prasarana publik yang dibangun di atas tanah Perusahaan juga memberikan manfaat yang
sangat besar terhadap pengembangan proyek Perusahaan.

Berdasarkan surat Perusahaan No. 048/DIR-PJA/II/2002 tanggal 5 Pebruari 2002 kepada Menteri
Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Perusahaan telah meminta realisasi atas kekurangan ganti rugi
yang belum diterima. Sampai dengan tanggal laporan ini, penyelesaian selisih tersebut masih dalam
proses.

d. Pada tanggal 19 September 2003, PT TIJA mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT Karsa
Surya Indonusa (KSI) untuk pembangunan, pengoperasian dan pengalihan sarana kereta gantung
(cable car) di wilayah Taman Impian Jaya Ancol dengan sistem BOT (Built Operate and Transfer).
Proyek tersebut dilaksanakan di atas lokasi seluas 3.638 m2 yang disediakan oleh PT TIJA. KSI
memiliki hak pengelolaan atas proyek tersebut selama 25 (dua puluh lima) tahun. Setelah masa
perjanjian berakhir, KSI akan mengalihkan aset tetap yang berupa bangunan dan mesin-mesin serta
prasarana pendukung lainnya yang telah dibangun dan disediakan/ditempatkan oleh KSI. Apabila KSI
terlambat melaksanakan penyerahan atas pembagian hasil transaksi penjualan maka dikenakan
denda keterlambatan yang besarnya denda ditentukan berdasarkan rata-rata bunga deposito 1 (satu)

DRAFT
For Discussion Purpose Only
43 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

tahun dari 3 (tiga) bank pemerintah terkemuka. Atas kerja sama tersebut, PT TIJA berhak
mendapatkan imbalan sebesar 6% dari pendapatan pengelolaan barang dagangan, makanan dan
minuman, sebesar 40% dari pendapatan sponsorship dan sebesar 3% - 15% dari pendapatan
penjualan tiket. Total pendapatan yang diterima PT TIJA pada periode 2009 dan 2008 masing-masing
adalah sebesar Rp 430.424.613 dan Rp 307.545.705 (Catatan 14).

e. Pada tanggal 26 Maret 2004, Perusahaan dan PT Dipa Jaya Minitta (DJM) menandatangani perjanjian
kerja sama pembangunan residence. Perusahaan menyediakan tanah untuk pembangunan residence
seluas kurang Iebih 24.653 m2 di kawasan Puri Jimbaran II, Ancol Timur, Jakarta Utara. Di atas tanah
tersebut, DJM akan membangun 93 unit residence. Atas hasil penjualan unit residence, Perusahaan
memperoleh bagian sebesar 38,5% dari harga jual, sisanya merupakan bagian DJM (Catatan 14).
Jangka waktu perjanjian ini adalah 4 tahun yang akan berakhir pada tanggal 25 Maret 2008. Apabila
DJM terlambat melaksanakan penyerahan atas pembagian hasil transaksi penjualan maka dikenakan
denda keterlambatan 2 (dua) permil per hari dari besarnya nilai yang wajib dibayar dengan maksimum
keterlambatan 21 (dua puluh satu) hari. Pada tanggal 24 Maret 2005, Perusahaan menandatangani
perjanjian baru dengan DJM untuk mengubah jaminan akan yang diserahkan menjadi sebagai berikut:
1) Sertifikat hak tanggungan senilai Rp 4.000.000.000;
2) Surety bond senilai Rp 6.000.000.000;
3) Cek tunai yang jumlahnya ditentukan oleh Perusahaan dan DJM dari waktu ke waktu.

Pada tahun 2008 perjanjian kerjasama tersebut telah berakhir.

f. Pada tanggal 10 Agustus 2004, Perusahaan mengadakan perjanjian kerja sama dengan
PT Paramitha Bangun Cipta Sarana (PBCS) untuk membangun, mengelola serta mengalihkan hak
atas sarana musik stadium di area Perusahaan seluas 39.000 m2. PBCS memiliki hak pengelolaan
atas proyek tersebut selama 25 tahun yang akan berakhir pada 10 Agustus 2029. Setelah masa
perjanjian berakhir, PBCS akan mengembalikan tanah dan bangunan beserta sarana penunjangnya
kepada Perusahaan, namun PBCS memiliki hak opsi untuk memperpanjang masa pengelolaan
maksimal 25 tahun. Atas kerja sama tersebut, Perusahaan berhak mendapatkan imbalan sebesar 5%
sampai 6% dari pendapatan kotor setiap tahunnya. Apabila PBCS terlambat melaksanakan
penyerahan atas pembagian hasil transaksi penjualan maka dikenakan denda keterlambatan yang
besarnya denda ditentukan berdasarkan rata-rata bunga deposito 1 (satu) tahun dari 3 (tiga) bank
pemerintah terkemuka.

Pada tanggal 26 April 2007, melalui Akta Notaris No. 208 dari Sutjipto S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta,
Perusahaan telah memberikan persetujuan kepada PBCS untuk mengalihkan kerja sama kepada
PT Wahana Agung Indonesia (WAI), sebagai perusahaan afiliasi PBCS, yang berlaku sejak tanggal
ditandatanganinya perjanjian pengalihan (Catatan 14).

Berdasarkan perjanjian tersebut, jangka waktu WAI untuk membangun sampai dengan selesai
selambat-lambatnya tanggal 31 Agustus 2009, sedangkan jangka waktu pengoperasian yaitu selama
25 (dua puluh lima) tahun terhitung sejak tanggal ”Berita Acara Serah Terima Proyek/Pengalihan
Proyek”. WAI mempunyai opsi untuk memperpanjang jangka waktu pengoperasian selama paling
lama 25 (dua puluh lima) tahun atas persetujuan tertulis dari Perusahaan.
.
Pembagian pendapatan yang disetujui berdasarkan perjanjian adalah:
ƒ Pendapatan yang bersumber dari sewa jangka panjang pihak ketiga yaitu sebesar 5% (lima
persen) dari pendapatan bruto;
ƒ Pendapatan yang bersumber dari sewa jangka pendek dari pihak ketiga yaitu 6% (enam persen)
dari pendapatan bruto, dan
DRAFT
For Discussion Purpose Only
44 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

ƒ WAI wajib melakukan pembayaran minimal ke Perusahaan sebesar Rp 3.250.000.000 pada


tahun pertama pengoperasian dan untuk tahun berikutnya dengan kenaikan minimal 5% (lima
persen) per tahun.

Pada bulan September 2009, Perusahaan menerima uang jaminan sebesar Rp. 10.000.000.000 yang
dicatat pada akun uang jaminan (Catatan 22).

g. Pada tanggal 3 September 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian kerja sama dengan
PT Manggala Krida Yudha (MKY) untuk melakukan reklamasi di areal perairan Ancol Timur seluas
85 ha. Berdasarkan perjanjian tersebut Perusahaan akan mengurus perijinan yang diperlukan untuk
pelaksanaan reklamasi tersebut, sedangkan MKY bertanggung jawab sepenuhnya atas pendanaan
dan pelaksanaan seluruh reklamasi tersebut. Perusahaan dan MKY sepakat untuk menggunakan pola
kompensasi bagi hasil dimana MKY akan memiliki lahan seluas + 63 ha dan Perusahaan memiliki
lahan seluas + 22 ha. Masa berlaku kerja sama adalah selama 10 (sepuluh) tahun sejak perjanjian
ditandatangani dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua pihak. Sampai dengan tanggal
laporan ini, pembangunan fisik atas proyek tersebut belum dimulai sehubungan dengan perijinan
Reklamasi yang belum terealisasi sepenuhnya.

h. Pada tanggal 29 April 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian penyewaan lahan dengan
PT Excelcomindo Pratama seluas 1.247,5 m2 yang terletak di perumahan dan kawasan industri Ancol
Barat dalam rangka perluasan jaringan telekomunikasi. Nilai sewa adalah sebesar Rp 1.794.312.000
dengan jangka waktu perjanjian adalah 20 (dua puluh) tahun sampai dengan tanggal 30 April 2025
sejak perjanjian ditandatangani dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.

i. Pada tanggal 14 April 2009, PT TIJA mengadakan perjanjian dengan Wave Pictures, Brussels atas
penggunaan lisensi film 4 (empat) Dimensi (4D) yang diputar di Gelanggang Samudra Ancol. Atas
penggunaan lisensi tersebut PT TIJA dikenakan pembayaran sebesar EUR 285.000 yang dibayarkan
dalam 3 (tiga) tahap. Lisensi tersebut berlaku dari 1 Juni 2009 hingga 31 Mei 2012.

j. Pada bulan September 2005, PT TIJA mengadakan perjanjian dengan CKN Worldwide Sdn. Bhd.,
untuk mengadakan pameran internasional bangunan es di atas lahan Perusahaan seluas 1.500 m2 di
Pantai Carnaval untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. PT TIJA akan memperoleh bagian hasil dengan
persentase tertentu yang dipersyaratkan dalam perjanjian sebagai berikut:
ƒ 8% untuk PT TIJA untuk periode 1 Desember 2005 – 1 Desember 2006 dari pendapatan
penjualan tiket setelah dipotong pajak;
ƒ 9% untuk PT TIJA untuk periode 2 Desember 2006 – 1 Desember 2007 dari pendapatan
penjualan tiket setelah dipotong pajak, dan
ƒ 10% untuk PT TIJA untuk periode 2 Desember 2007 – 1 Desember 2008 dari pendapatan
penjualan tiket setelah dipotong pajak.

Jumlah bagi hasil yang telah diterima oleh PT TIJA pada periode 2008 adalah sebesar
Rp 221.040.974.

k. Pada tanggal 2 Desember 2005, PT TIJA mengadakan perjanjian dengan I Nyoman Surjana untuk
mengelola restoran seafood “Jimbaran Resto” di Pantai Carnaval. Perjanjian ini efektif sejak tanggal
20 Desember 2005 dan berakhir pada tanggal 19 Desember 2010. Atas kerja sama tersebut, PT TIJA
akan memperoleh 20% - 25% pendapatan kotor restoran setelah dikurangi Pajak Pembangunan I
(PB I). Pendapatan yang diterima PT TIJA pada periode 2009 dan 2008 masing-masing adalah
sebesar Rp 1.122.549.431 dan Rp 1.142.580.780.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
45 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

l. Pada tanggal 16 Desember 2005, Perusahaan dan PT Pilar Perkasa (PP) menandatangani Perjanjian
Kerja Sama Ruko/Kanto Mahkota Ancol dengan jangka waktu 5 (lima) tahun yang akan berakhir pada
16 Desember 2010. Perusahaan menyediakan tanah untuk pembangunan Ruko/Kanto seluas
32.500 m2 di Keluruhan Pademangan Barat, Jakarta Utara. Di atas tanah tersebut, PP membangun
222 (dua ratus dua puluh dua) unit Ruko/Kanto serta pembangunan sarana jalan lingkungan serta
fasilitas-fasilitas umum dan sosial pada Ruko/Kanto tersebut, dengan dana/biaya sendiri. Atas hasil
penjualan unit Ruko/Kanto, Perusahaan memperoleh bagian sebesar 31% sebagai pengganti nilai
tanah, dengan ketentuan nilai jual minimum Rp 700.000.000 untuk unit standar dan Rp.750.000.000
untuk unit ukuran hoek (Catatan 14). Apabila PP terlambat melaksanakan penyerahan atas
pembagian hasil transaksi penjualan maka dikenakan denda keterlambatan 2 (dua) permil per hari
dari besarnya nilai yang wajib dibayar dengan maksimum keterlambatan 21 (dua puluh satu) hari.
Dalam perjanjian ini PP menyerahkan jaminan sebesar Rp.10.500.000.000 yang terdiri dari:
1) Setoran tunai sebesar Rp 1.500.000.000 pada saat tanggal perjanjian;
2) Jaminan berupa tanah dengan Sertifikat Hak Milik No..1374/Rawa Buaya seluas 3.910 m2 dan
No. 1377/Rawa Buaya seluas 2.335 m2 masing-masing senilai Rp 2.500.000.000, dan
3) Jaminan berupa tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 2071/Cikokol seluas 2.938 m2 senilai
Rp 4.000.000.000.

Pada tanggal 30 September 2008, jaminan sebesar Rp 1.500.000.000 dicatat pada uang jaminan dan
pada tahun 2009 uang jaminan tersebut telah dikembalikan (Catatan 22).

Sampai dengan 30 September 2009, total pembangunan Ruko/Kanto yang dilakukan oleh PP adalah
sebanyak 184 (seratus delapan puluh empat) unit dengan jumlah unit yang terjual pada periode 2009
dan 2008 masing-masing sebanyak 60 (enam puluh) unit dan 39 (tiga puluh sembilan) unit.
Pendapatan dari bagi hasil yang diperoleh Perusahaan pada periode 2009 dan 2008 masing-masing
adalah sebesar Rp 14.226.059.424 dan Rp 8.944.873.274.

m. PT TIJA mengadakan perjanjian bagi hasil dengan PT Total Entertainment Solutions pada tanggal
2 April 2007 atas hasil penjualan makanan dan minuman di areal Taman Impian Jaya Ancol dengan
nama restoran Backstage. Jangka waktu perjanjian adalah 5 (lima) tahun, dengan persentase bagi
hasil sebesar 10% dari total penjualan kotor. Apabila target penjualan tidak tercapai maka yang
berlaku adalah nilai pembayaran minimum per bulan.

n. Pada tanggal 1 Juni 2008, PT TIJA mengadakan perjanjian kerjasama bagi hasil dengan
PD Metropolitan atas pengelolaan restoran Dermaga One di kawasan Taman Impian Jaya Ancol.
Jangka waktu kerjasama adalah 5 (lima) tahun, dengan persentase bagi hasil adalah sebesar 23%.
Pendapatan yang diterima PT TIJA pada periode September 2009 adalah sebesar Rp 782.504.861.

o. Pada tanggal 1 Juli 2008, PT TIJA mengadakan perjanjian kerjasama sewa lahan pelatihan lumba-
lumba dan bagi hasil pendapatan Swim with the Dolphin di Pulau Bidadari dengan PT SI. PT TIJA
akan membayar biaya sewa kepada PT SI sebesar Rp 175.000.000 dan akan menerima bagi hasil
sebesar 80% dari hasil pendapatan penjualan tiket Swim with the Dolphin.

p. Pada tanggal 1 Agustus 2008, PT TIJA mengadakan perjanjian kerjasama bagi hasil dengan
PT Trimitra Citra Selera atas pengelolaan restoran Suki Sea Food di kawasan Taman Impian Jaya
Ancol. Jangka waktu kerjasama adalah 5 (lima) tahun dengan bagi hasil adalah sebesar 8% untuk
tahun pertama I sampai dengan tahun ke-3 dan 10% untuk tahun keempat sampai dengan tahun
kelima dari pendapatan kotor dengan ketentuan apabila target penjualan tidak tercapai maka yang
berlaku adalah nilai pembayaran minimum perbulan.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
46 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

q. PT TIJA mengadakan perjanjian sewa lahan dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk di mana
PT TIJA menyewakan lahan sebagai lokasi anjungan tunai mandiri dengan jangka waktu 3 (tiga)
tahun terhitung mulai tanggal 1 September 2008 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2011 dengan
nilai sewa sebesar Rp 589.090.909.

r. Pada tanggal 23 September 2008, PT TIJA mengadakan perjanjian kerjasama bagi hasil yang
tertuang dalam surat perjanjian No. 002/DIR-TIJA/PB/IX/2008 dengan PT Sarimelati Kencana atas
pengelolaan restoran Pizza Hut di kawasan pantai Taman Impian Jaya Ancol. Jangka waktu
kerjasama yaitu selama 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal penyerahan pengoperasian restoran
yaitu pada tanggal 2 Oktober 2008. Perusahaan akan memperoleh bagian hasil dengan persentase
sebesar 8% dari hasil penjualan sebagai biaya sewa setelah dikurangi pajak dengan ketentuan
apabila target penjualan dalam bulan tertentu tidak mencapai nilai sesuai yang disyaratkan, maka
berlaku pembayaran minimum per bulan. Pendapatan yang diterima PT TIJA pada periode 2009
adalah sebesar Rp 430.653.310.

s. PT TIJA mengadakan perjanjian kerja sama dengan beberapa pihak untuk mempromosikan dan
menjual produknya di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, antara lain dengan PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank DKI, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk,
PT Gudang Garam Tbk, PT Sinar Sosro, dan PT Topindo Atlas-Asia, dengan jangka waktu kerja sama
3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) tahun. Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut, PT TIJA menerima
imbalan jasa dalam bentuk tunai yang diterima dalam tahapan-tahapan tertentu, dengan jangka waktu
pembayaran antara 3 (tiga) sampai dengan 5 (lima) tahun. Nilai imbalan jasa yang diterima PT TIJA
dan dicatat sebagai pendapatan sponsor pada periode 2009 dan 2008 adalah masing-masing sebesar
Rp 15.925.030.098 dan Rp 12.577.184.516.

t. PT TIJA mengadakan perjanjian kerja sama bagi hasil dengan beberapa pihak untuk melakukan
usaha di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, antara lain dengan PT Bali Cipta Alami, H. Noerzal
Zaenudin, Teddy Dharmawan, Choong Kah Nyuen, PT Seabreez Indonesia, PT Sari Coffee Indonesia
dan Shandra, dengan jangka waktu kerja sama 3 (tiga) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun.
Berdasarkan perjanjian-perjanjian tersebut, Perusahaan menerima imbalan jasa dalam bentuk tunai
yang diterima dalam tahapan-tahapan tertentu, dengan jangka waktu pembayaran antara 3 (tiga)
sampai dengan 10 (sepuluh) tahun.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat hal-hal signifikan yang mempengaruhi kelangsungan
perikatan.

37. Perkara Hukum

a. Perusahaan merupakan salah satu dari enam perusahaan pengembang yang menjadi mitra Badan
Pelaksana (BP) Pantura Pemerintah Propinsi DKI Jakarta (BP Pantura) dalam melakukan reklamasi
Pantai Utara Jakarta, yang menggugat Menteri Negara Lingkungan Hidup (Menneg LH) ke Pengadilan
Tata Usaha Negara (PTUN) dengan obyek gugatannya adalah Surat Keputusan (SK) Menneg LH No.
14 Tahun 2003 tentang ketidaklayakan rencana kegiatan reklamasi dan revitalisasi Pantai Utara
Jakarta oleh BP Pantura, bahwa perkara Tata Usaha Negara No. 75/G.TUN/2003/PTUN-JKT jo.
No. 202/B/2004/PTUN-JKT di tingkat Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang telah diputus pada
tanggal 3 Pebruari 2005, intinya memerintahkan Menneg LH untuk mencabut SK No. 14 Tahun 2003
tersebut. Atas keputusan tersebut, Menneg LH mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik
Indonesia (MA) dengan register perkara No. 109K/TUN/2006. Sampai dengan tanggal laporan ini,
proses kasasi masih berlangsung.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
47 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

b. Pada bulan Juli 2000 telah terjadi penguasaan atas tanah milik Perusahaan yang berlokasi di
perumahan karyawan Ancol di Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, oleh Yayasan
Yatim Piatu Nurul Hidayah Al-Bahar, yang diwakili oleh H. Bahar dan mengklaim bahwa pihaknya
merupakan pihak yang sah sebagai pemilik atas tanah yang disengketakan berdasarkan surat
pernyataan kerja sama penunjukan dan penyerahan hak atas tanah bekas EV No. 8178 atas nama
Khouw Tjoan Hay. Atas perbuatan tersebut Perusahaan telah melakukan tindakan hukum yaitu
melaporkan kepada pihak polisi. Perkara pidana ini telah dilimpahkan kepada Kejaksaan Negeri.
Pada tanggal 8 Oktober 2001, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara yang diketuai
Ny. Martini Madja, S.H., mengeluarkan putusan No. 195/PID.B/2001/PN.JKT.UT. yang amarnya
berbunyi antara lain:
- menyatakan bahwa terdakwa H. Muhammad Bakar alias H. Bahar tidak terbukti melakukan tindak
pidana sebagaimana didakwakan kepadanya;
- membebaskan terdakwa tersebut dari segala dakwaan;
- memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat, serta martabatnya, dan
- menetapkan agar barang bukti berupa tanah dengan sertifikat HGB No. 112/1984, dikembalikan
kepada yang paling berhak.
Dalam kasus perdata, Perusahaan sebagai Penggugat melawan H. Muhammad Bakar alias H. Bahar
sebagai Tergugat I dan Ny. Tjie Sioe lm sebagai Tergugat II, Majelis Hakim PN Jakarta Utara dengan
putusannya No. 73/Pdt/G/2002/PN.Jkt.Ut tanggal 26 Agustus 2002 memutuskan antara lain yaitu:
- mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
- menyatakan Penggugat adalah satu-satunya pemilik sah tanah sertifikat HGB No. 112/1984 seluas
+ 71.360 m2, dan
- menyatakan perbuatan tergugat I dan II yang melakukan kerja sama penunjukan penyerahan hak
atas sebagian tanah sertifikat HGB No. 112/Tugu-1984 seluas + 8.000 m2 (Catatan 12) milik sah
penggugat, adalah penyerobotan hak tanah dan merupakan perbuatan melawan hukum yang telah
merugikan penggugat.
Pada tanggal 10 Juli 2003, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta yang diketuai Abdul
Kadir Mapong, S.H., mengeluarkan putusan No. 114/PDT/2003/PT.DKI yang memutuskan gugatan
Perusahaan dinyatakan tidak dapat diterima.
Atas putusan tersebut Perusahaan mengajukan kasasi ke MA dengan register perkara
No. 705K/Pdt/2004. Berdasarkan salinan putusan No. 705K/Pdt/2004 tanggal 27 Juni 2007, MA yang
diketuai oleh Drs. H. Syamsuhadi Irsyad, S.H., M.H memutuskan untuk menolak kasasi Perusahaan.

Atas putusan MA tersebut, pada tanggal 3 Desember 2007 Perusahaan telah mengajukan Memori
Peninjauan Kembali (PK) kepada MA dan terdaftar dengan register No. 660/PK/PDT/2008 tanggal
16 Januari 2009. Manajemen membentuk cadangan kerugian sebesar Rp 1.078.639.289 (Catatan
18). Sampai dengan tanggal laporan ini, proses PK tersebut masih dalam proses.

c. Pada tahun 1997 terjadi klaim atas tanah dalam penguasaan Perusahaan yang berlokasi di kawasan
Pasir Putih, Kelurahan Ancol (d/h Kelurahan Sunter) oleh Didi Darmawan atau Tjoa Tjoan Yuh yang
menyatakan sebagai ahli waris Tjoa Kim Goan, pemilik tanah tersebut. Atas klaim tersebut
Perusahaan mengajukan permohonan kepada PN Jakarta Utara untuk menyatakan bahwa pemilik
tanah dalam keadaan tidak hadir atau "Afwezieg". Permohonan tersebut dikabulkan oleh PN Jakarta
Utara dengan putusan No. 600/Pdt/P/1999/PN.Jkt.Ut. tanggal 25 Agustus 1999.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
48 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Sehubungan dengan keputusan tersebut, ahli waris tanah mengajukan kasasi. Pada tanggal 11 Maret
2002, MA yang diketuai H. Suwardi Martowirono, S.H., mengeluarkan putusan No. 1308 K/Pdt/2000
yang amarnya berbunyi antara lain:
1. menolak permohonan pemohon intervensi Tjoa Tjoan Yuh;
2. mengabulkan permohonan Perusahaan;
3. menyatakan Tjoa Kim Goan dalam keadaan tidak hadir, dan
4. memerintahkan kepada Balai Harta Peninggalan Jakarta supaya mengurus harta kekayaan Tjoa
Kim Goan serta membela hak-haknya.
Selanjutnya, Perusahaan menjadi Terbantah I dalam perkara perdata No. 265/Pdt/Bth/2003/PN.Jkt.Ut
dengan Kiki Basuki Tirtawidjaja (Pembantah).
Pada tanggal 14 Juli 2004, PN Jakarta Utara mengeluarkan putusan No. 265/Pdt/Bth/2003/ PN.Jkt.Ut
yang isinya antara lain:
1. mengabulkan bantahan para Pembantah seluruhnya;
2. menyatakan para Pembantah sebagai ahli waris almarhum Sinjo Gunawan Tirtawidjaya (d/h Tjoa
Kim Goan);
3. menyatakan para Pembantah sebagai pemilik sah atas tanah seluas 12.240 m2, dan
4. menyatakan putusan MA No. 1308 K/Pdt/2000 tanggal 11 Maret 2002, jo. penetapan Pengadilan
Negeri Jakarta No. 600/Pdt/P/1999/PN.Jkt.Ut tanggal 25 Agustus 1999 tidak mempunyai
kekuatan hukum.
Pada tanggal 7 Pebruari 2005, Majelis Hakim PT DKI Jakarta yang diketuai H. Ben Suhanda Syah,
S.H., mengeluarkan putusan No. 561/PDT/2004/PT.DKI yang memutuskan untuk menguatkan putusan
PN Jakarta Utara No. 265/Pdt/Bth/2003/PN.Jkt.Ut.

Atas putusan tersebut Perusahaan mengajukan kasasi ke MA. Dalam salinan putusan
No. 1569K/Pdt/2005 tanggal 16 April 2007, MA yang diketuai oleh Artidjo Alkostar, S.H.LLM.,
memutuskan untuk menolak kasasi Perusahaan. Dinyatakan dalam putusan tersebut bahwa Kiki
Basuki Tirtawidjaja sebagai pemilik sah atas sebagian dari total tanah seluas 14.800 m2 dikurangi
dengan yang telah dilepaskan haknya oleh Didi Darmawan kepada Negara untuk kepentingan jalan tol
Pluit – Cilincing seluas 2.500 m2 serta yang dikuasai oleh PT Diamond Cold Storage seluas
2.324 m2.
d. Pada bulan Oktober 1998, terjadi okupasi atas tanah Perusahaan seluas 14.322 m2 yang berlokasi di
JI. Pasir Putih, Ancol Timur oleh Ny. Mien Magdalena Said Bt. Achmad dan Yayasan Kharisma Usada
yang merupakan kuasa ahli waris Muhamad Said. Atas tindakan tersebut Perusahaan mengajukan
gugatan di PN Jakarta Pusat. Pada tanggal 13 Juni 2000, PN Jakarta Pusat mengeluarkan putusan
No. 653/Pdt.G/19981PN.JKT.PST yang menyatakan menolak gugatan Perusahaan.
Perusahaan mengajukan banding ke PT Jakarta dan pada tanggal 20 Desember 2000, PT Jakarta
mengeluarkan putusan No. 577/Pdt.G/2000/PT.DKI yang menyatakan Perusahaan sebagai pemilik
tanah tersebut.
Sehubungan dengan keputusan tersebut, ahli waris mengajukan kasasi. Pada tanggal 11 Maret 2002,
Mahkamah Agung Republik Indonesia yang diketuai H. Suwardi Martowirono, S.H., mengeluarkan
Putusan No. 2581 K/Pdt/2001 antara lain:
1. mengabulkan gugatan Perusahaan untuk sebagian;
2. menyatakan pihak Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan hukum;
3. menghukum Tergugat I dan II dan atau pihak ketiga lainnya yang berada di atas tanah milik
Perusahaan untuk mengosongkan tanah bekas EV. 16118 milik Perusahaan yang telah dikuasai
secara melawan hukum dari bangunan-bangunan yang didirikan oleh Tergugat I dan II, dan

DRAFT
For Discussion Purpose Only
49 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

4. menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu walaupun ada perlawanan/verset/
bantahan maupun kasasi.
Untuk melakukan eksekusi sesuai Putusan MA No. 2581 K/Pdt/2001, tanggal 11 Maret 2002,
Perusahaan sudah mendapat penetapan pengosongan lahan/eksekusi dari PN Jakarta Pusat delegasi
Jakarta Utara.
Selanjutnya atas putusan MA tersebut, ahli waris kembali mengajukan bantahan melalui PN Jakarta
Utara dan telah diputuskan dalam putusannya No. 102/Pdt/Bth/2003/PN.Jkt.Ut pada tanggal
6 Oktober 2003, yang menolak bantahan pembantah seluruhnya.
Sehubungan dengan keputusan tersebut, ahli waris mengajukan permohonan peninjauan kembali ke
MA dan telah didaftarkan dengan register No. 03297/297PK/PDT/2003. Berdasarkan salinan putusan
No. 297PK/Pdt/2003 yang diterima Perusahaan tanggal 14 Mei 2007, MA yang diketuai oleh H. Abdul
Kadir Mappong, S.H., memutuskan untuk menolak permohonan PK dari ahli waris (Catatan 12).

e. Pada tanggal 22 Nopember 2005, Perusahaan mengajukan gugatan melalui PN Jakarta Utara kepada
Andi Pane atas penguasaan dan pengurukan tanah milik Perusahaan seluas 5.820 m2 dan HGB
No. 2014 yang terletak di Jl. RE Martadinata.

Pada tanggal 3 Juli 2006, PN Jakarta Utara mengeluarkan putusan No. 289/Pdt/Bth/2005/ PN.Jkt.Ut
yang isinya antara lain:
- mengabulkan gugatan Perusahaan untuk sebagian;
- menyatakan pihak Tergugat I dan Tergugat II telah melakukan perbuatan melawan hukum, dan
- memerintahkan Tergugat serta setiap orang yang tinggal ditanah terperkara atas persetujuan
Tergugat, menghentikan segala kegiatan yang dilakukannya diatas tanah yang berada dalam HGB
No. 2014 dan menyerahkan tanah tersebut dalam keadaan kosong tanpa bangunan apapun diatas
tanah tersebut kepada Penggugat.
Atas putusan tersebut, Andi Pane mengajukan banding. Pada tanggal 17 September 2007, PT DKI
Jakarta yang diketuai oleh Victor Hutabarat, S.H., mengeluarkan putusan No. 189/Pdt/2007/PT.DKI
yang menguatkan putusan PN Jakarta Utara No. 289/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Ut. Atas putusan tersebut,
Andi Pane mengajukan Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal
19 Desember 2007. Sampai dengan tanggal laporan ini, proses kasasi masih berlangsung.

Pada bulan Mei 2006, Perusahaan mengajukan sebagai tergugat intervensi dalam perkara antara
Andi Pane sebagai penggugat dengan BPN sebagai tergugat kepada PTUN. Hasil Putusan PTUN
No. 47G.TUN/2006/PTUN Jakarta, tanggal 11 September 2006, menyatakan bahwa tergugat (BPN)
dalam menerbitkan sertifikat HGB No. 2014/Pademangan Barat tanggal 25 Oktober 2005 atas nama
Perusahaan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Selanjutnya, pada tanggal 1 Pebruari 2007, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara yang diketuai oleh
Soemaryono, S.H., mengeluarkan putusan No. 214/B/2006/PT.TUN.JKT yang menguatkan putusan
No. 47G.TUN/2006/PTUN Jakarta.

f. Ditahun 2008, PT TIJA (penggugat) telah mengajukan gugatan kepada PT Bintang Bangun Mandiri
(tergugat) sebagai pengelola gedung Paris Van Java ke pengadilan negeri Bandung, atas perkara
wanprestasi perjanjian sewa menyewa, dimana PT TIJA menyewa ruangan di grand floor gedung
tersebut selama 48 bulan sampai dengan September 2011. tergugat telah mengakhiri perjanjian
secara sepihak, dengan alasan PT TIJA telah melanggar pasal-pasal dalam perjanjian tersebut.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
50 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

Berdasarkan keputusan pengadilan No 230/Poli.6/2008/PN.BDG tanggal 12 Pebruari 2009,


Pengadilan negeri mengabulkan sebagian gugatan PT TIJA, dengan putusan sebagai berikut:
a. menyatakan tergugat telah melakukan perbuatan wan prestasi terhadap penggugat;
b. memerintahkan tergugat untuk mengizinkan penggugat, untuk mengambil aset-aset milik
penggugat sebagaimana terlampir dalam surat gugatan; dan
c. menghukum tergugat untuk membayar kerugian materiil yang dialami penggugat sebesar
Rp 6.285.817.830.
Atas putusan pengadilan tersebut, tergugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi. Sampai
dengan tanggal laporan, proses banding tersebut masih dalam proses.

g. Di tahun 2006, Perusahaan menjalin kerjasama dengan Pemda Kutai, sebagai lanjutan dari kerjasama
sebelumnya yaitu Surat Perjanjian Kerja No 050/636/H-U/IX/2005 dengan masa berlaku antara
tanggal 1 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2005. Terdapat keterlambatan perjanjian
kerjasama untuk pekerjaan tersebut, disebabkan draft perjanjian tersebut masih dalam penelaahan
daerah. Sampai dengan tahun 2007 belum terdapat perkembangan atas perjanjian kerjasama
tersebut.

Di tahun 2008, para pihak sepakat untuk menyelesaikan perkara perdata secara damai, maka dalam
pemberian jasa manajemen operasional, manajemen pengamanan dan manajemen persiapan operasi
pada Taman Wisata Kumala Tenggarong mulai tahun 2006 – 2007 hingga pemutusan hubungan kerja
dalam pengelolaan Taman Wisata Pulau Kumala Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara Vide
keputusan Bupati Kutai Kartanegara No 180.188/HK-200.2008 tanggal 10 Maret 2008, jumlah jasa
yang harus dibayarkan oleh Pemda Kutai (Pihak Pertama) kepada Perusahaan (Pihak Kedua)
disesuaikan seluruhnya menjadi Rp 4.900.000.000.

Sampai dengan tanggal 30 September 2009, Perusahaan belum mencatat pengakuan pendapatan
atas pendapatan tersebut, karena belum adanya kepastian atas penerimaan dari Pemda Kutai.

Sampai dengan tanggal laporan ini, hasil akhir dari seluruh perkara tersebut masih belum dapat
ditentukan.

38. Aset Moneter Dalam Mata Uang Asing - Bersih

Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 Perusahaan dan Perusahaan Anak memiliki aset moneter
dalam mata uang asing sebagai berikut:
2009 2008
Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen
Asing Rupiah Asing Rupiah
Aktiva
Kas dan Setara Kas
USD 911.110 8.820.455.232 945.260 8.864.652.213

Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan Perusahaan
Anak adalah masing-masing sebesar Rp 9.681 dan Rp 9.378.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
51 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :
PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (Lanjutan)
Untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir pada 30 September 2009 dan 2008
(Dalam Rupiah)

39. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasi

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang
diselesaikan pada tanggal 30 Oktober 2009.

DRAFT
For Discussion Purpose Only
52 October 29, 2009
To be Finalized
Agreed by :
Date :

You might also like