You are on page 1of 25

Kimia Dan Ilmu Bahan

BAB I

PENDAHULUAN

Perkataan keramik diambil dari perkataan bahasa inggris “ceramic” berasal dari

yunani, dan secara harafiahnya merujuk kepada semua bentuk tanah liat. Bagaimanapun

penggunaan istilah modern meluaskan penggunaannya untuk merangkumi bahan bukan

logam bukan organik.

Bahan keramik terdiri dari fasa yang merupakan senyawa unsur logam dan bukan

logam. Contohnya adalah Al2O3, gelas anorganik, produk lempung sampai bahan piezo

elektrik yang rumit seperti Pb (Zr,Ti) O3.

Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia

dibandingkan dengan elemennya Al2O3 adalah senyawa yang terdiri dari elemen aluminium

dan oksigen. Karena senyawa mempunyai koordinasi atom yang lebih komplek dari masing-

masing komponen, daya tahan terhadap slip umumnya lebih baik, sehingga pada umunya

keramik lebih keras dan selalu kurang ulet dibandingkan dengan bahan logam atau polimer.

Karakteristik dielektrik, semikonduktip dan magnetik dari beberapa jenis keramik tertentu

sangat penting artinya untuk ilmuwan dan teknisi yang merancang atau menggunakan alat

peralatan untuk rangkaian elektronik.

Keramik adalah campuran yang terdiri dari unsur logam dan bukan logam. Banyak

sekali contoh bahan keramik, mulai dari semen beton (termasuk batu-batuannya), gelas, bahan

isolasi busi sampai oksida bahan-bahan nuklir UO2.

Setiap jenis bahan tersebut tadi, keras dan rapuh. Memang, kekerasan dan kerapuhan

merupakan ciri umum keramik, disamping itu keramik juga lebih tahan terhadap suhu tinggi

Bernandez Noverson Lupy 1


Kimia Dan Ilmu Bahan

dan lingkungan yang lebih berat persyaratannya, dibandingkan dengan logam atau polimer.

Dasar dari pada karakteristik ini ialah sifat elektronik atom-atomnya.

Sesuai dengan sifat-sifat dasarnya, unsur logam dapat melepaskan elektron kulit luar

dan memberikannya pada atom non-logam yang mengikatnya. Akibatnya elektron-elektron

tersebut tidak dapat bergerak sehingga bahan keramik umumnya isolator listrik dan isolator

panas yang baik.

Sama pentingnya, ion logam positip (atom yang kehilangan elektronnya) dan ion

bukan logam negatip (atom yang bertambah elektronnya) saling tarik menarik. Setiap kation

(positip) dikelilingi oleh anion (negatip) diperlukan energi (jadi juga gaya) yang cukup besar

untuk memutuskan ikatan tersebut. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa bahan

keramik itu keras (daya tahan mekanis besar), tahan api (tahan panas) dan tahan kimia.

Struktur dasar dari silikat adalah tetrahedron (SiO4)4-. Ikatan Si-O pada koordinasi

tetrahedron memenuhi keduanya baik keterarahan dari ikatan kovalen maupun perbandingan

dari radius atom relatif. Ada berbagai jenis struktur silikat karena berbagai cara kombinasi

mungkin terjadi di antara tetrahedron SiO4 atau antara tetrahedron SiO2 dengan ion lain.

Karena besarnya muatan ion Si4+ dan bilangan koordinasinya yang rendah, tetrahedron SiO4

jarang dihubungkan dengan sudut bersamanya dan tak pernah dihubungkan dengan bidang

bersamanya.

Bernandez Noverson Lupy 2


Kimia Dan Ilmu Bahan

BAB II

STRUKTUR BAHAN KERAMIK

Keramik adalah senyawa dari unsur-unsur logam dan bukan logam. Istilah keramik

(dari kata Yunani keramos, yang berarti pembuat barang tembikar tanah liat, dan keramikos,

artinya produk tanah liat) keduanya mengacun kepada bahan dan produk keramik itu sendiri.

Karena banyaknya kemungkinan kombinasi dari unsur-unsur, beragam keramik sekarang

tersedia untuk berbagai aplikasi industri dan konsumen. Keramik paling awal digunakan

untuk membuat tembikar dan batu bata, sekitar sebelum 4.000 SM Keramik telah digunakan

selama bertahun-tahun dalam otomotif sebagai busi baik sebagai isolator listrik dan kekuatan

terhadap suhu yang tinggi. Mereka telah menjadi semakin penting dalam alat dan bahan-

bahan kuat bertahan, heat engines, komponen otomotif (seperti exhaust-port liners, pelapis

piston, dan cylinder liners).

Struktur kristal keramik (terdiri dari berbagai ukuran atom yang berbeda) merupakan

salah satu yang paling kompleks dari semua struktur bahan. Ikatan antara atom-atom ini

umumnya ikatan kovalen (berbagi elektron, sehingga ikatan ini kuat) atau ion (terutama ikatan

antara ion bermuatan, sehingga ikatan ini kuat). Ikatan ini jauh lebih kuat daripada ikatan

logam. Akibatnya, sifat-sifat seperti kekerasan dan ketahanan panas dan listrik secara

signifikan lebih tinggi keramik dari pada logam. Keramik dapat berikatan kristal tunggal atau

dalam bentuk polikristalin. Ukuran butir mempunyai pengaruh basar terhadap kekuatan dan

sifat-sifat keramik; ukuran butir yang halus (sehingga dikatakan keramik halus), semakin

tinggi kekuatan dan ketangguhannya.

Kebanyakan bahan pembentuk keramik memiliki ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan

antara. Sebagai missal, bagian ikatan ion dalam sistem Mg-O, Al-O, Zn-O dan Si-O dapat

dikatakan masing-masing 70%, 60%, 60% dan 50%. Yang sangat menarik adalah bahwa pada

Bernandez Noverson Lupy 3


Kimia Dan Ilmu Bahan

ReO3,V2O3 dan TiO, yang merupakan oksida dan tidak pernah menunjukkan sifat liat atau

dapat di deformasikan, tetapi memiliki hantaran listrik yang relatif dapat disamakan dengan

logam biasa.

Dalam Kristal yang rumit, berbagai macam atom berperan dan ikatannya merupakan

ikatan campuran dalam banyak hal. Struktur Kristal demikian dapat dimengerti apabila

mengingat bahwa Kristal tersusun oleh kombinasi dari polyhedron koordinasi, dimana satuan

kecil dari kation dikelilingi oleh beberapa anion. Salah satu contoh adalah silikat yang

merupakan bahan baku penting bagi keramik.

Bernandez Noverson Lupy 4


Kimia Dan Ilmu Bahan

BAB III

SIFAT-SIFAT BAHAN KERAMIK

A. Sifat Listrik

Sifat listrik bahan keramik sangat bervariasi. Keramik dikenal sangat baik sebagai

isolator. Beberapa isolator keramik (seperti BaTiO3) dapat dipolarisasi dan digunakan

sebagai kapasitor. Keramik lain menghantarkan elektron bila energi ambangnya dicapai,

dan oleh karena itu disebut semikonduktor. Tahun 1986, keramik jenis baru, yakni

superkonduktor temperatur kritis tinggi ditemukan. Bahan jenis ini di bawah suhu

kritisnya memiliki hambatan = 0. Akhirnya, keramik yang disebut sebagai piezoelektrik

dapat menghasilkan respons listrik akibat tekanan mekanik atau sebaliknya.

Sering pula digunakan bahan yang disebut dielektrik. Bahan ini adalah isolator yang

dapat dipolarisasi pada tingkat molekular. Material semacam ini digunakan untuk

menyimpan muatan listrik. Kekuatan dielektrik bahan adalah kemampuan bahan tersebut

untuk menyimpan elektron pada tegangan tinggi. Bila kapasitor dalam keadaan

bermuatan penuh, hampir tidak ada arus yang lewat. Namun dengan tegangan tinggi

dapat mengeksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi. Bila hal ini terjadi arus

mengalir dalam kapasitor, dan mungkin disertai dengan kerusakan material karena

meleleh, terbakar atau menguap. Medan listrik yang diperlukan untuk menghasilkan

kerusakan itu disebut kekuatan dielektrik. Beberapa keramik mempunyai kekuatan

dielektrik yang sangat besar.Porselain misalnya sampai 160 kV/cm. Sebagian besar

hantaran listrik dalam padatan dilakukan oleh elektron. Di logam, elektron penghantar

dihamburkan oleh vibrasi termal meningkat dengan kenaikan suhu, maka hambatan

logam meningkat pula dengan kenaikan suhu.

Bernandez Noverson Lupy 5


Kimia Dan Ilmu Bahan

Sebaliknya, elektron valensi dalam keramik tidak berada di pita konduksi, sehingga

sebagian besar keramik adalah isolator. Namun, konduktivitas keramik dapat

ditingkatkan dengan memberikan ketakmurnian. Energi termal juga akan

mempromosikan elektron ke pita konduksi, sehingga dalam keramik, konduktivitas

meningkat (hambatan menurun) dengan kenaikan suhu.

Beberapa keramik memiliki sifat piezoelektrik, atau kelistrikan tekan. Sifat ini

merupakan bagian bahan "canggih" yang sering digunakan sebagai sensor. Dalam bahan

piezoelektrik, penerapan gaya atau tekanan dipermukaannya akan menginduksi polarisasi

dan akan terjadi medan listrik, jadi bahan tersebut mengubah tekanan mekanis menjadi

tegangan listrik. Bahan piezoelektrik digunakan untuk tranduser, yang ditemui pada

mikrofon, dan sebagainya.

Dalam bahan keramik, muatan listrik dapat juga dihantarkan oleh ion-ion. Sifat ini

dapat diubah-ubah dengan merubah komposisi, dan merupakan dasar banyak aplikasi

komersial, dari sensor zat kimia sampai generator daya listrik skala besar. Salah satu

teknologi yang paling prominen adalah sel bahan bakar. Kemampuan penghantaran ion

didasarkan kemampuan keramik tertentu untuk memungkinkan anion oksigen bergerak,

sementara pada waktu yang sama tetap berupa isolator. Zirkonia, ZrO2, yang distabilkan

dengan kalsia (CaO), adalah contoh padatan ionik.

B. Sifat Non Listrik

1. Sifat Mekanik

Berbagai jenis keramik termasuk semen, bata untuk bangunan, bata tahan api

dengan gelas telah dipergunakan sejak lama sebagai bahan konstruksi bangunan.

Bidang penggunaan baru bagi keramik sebagai bahan konstruksi telah dikembangkan,

sebagaimana telah terlihat dalam studi yang luas mengenai karbida silikon (SiC) dan

Bernandez Noverson Lupy 6


Kimia Dan Ilmu Bahan

nitrida silikon (Si3N4) sebagai bahan untuk turbin dan motor yang sangat efisien. Pada

umumnya keramik memiliki sifat-sifat yang baik yaitu: keras, kuat dan stabil pada

temperatur tinggi. Tetapi keramik bersifat getas dan mudah patah seperti halnya pada

porselen, keramik cina ataupun gelas.

Dalam tingkatan atom, patahan suatu zat padat merupakan pemisahan ikatan

masing-masing dari atom dan ion untuk membentuk dua permukaan baru. Griffith

menjelaskan bahwa retakan pada permukaan atau bagian dalam dari benda padat

memberikan perbedaan yang besar antara kekuatan terukur dan kekuatan teoritis.

Kalau tegangan bekerja pada bahan, bahan menjalani deformasi elastik dan daya

disimpan sebagai energi elastik.

Kekerasan yang dimiliki intan (kekerasan Mohs 10) dan korundum (kekerasan

Mohs 9), adalah salah satu ciri khas bahan keramik dengan kekerasannya yang tinggi.

Kekerasan adalah ukuran tahanan bahan terhadap deformasi plastis pada permukaan

bahan. Beberapa cara pengukuran kekerasan telah ditetapkan dengan cara deformasi

yang berbeda, salah satu cara ialah kekerasan Mohs. Penekanan pada bahan getas

seperti keramik dalam banyak hal mengakibatkan retakan lokal mengikuti deformasi

elastik. Sukar sekali menghubungkan secara teoritis antara kekerasan yang memiliki

proses rumit tersebut dengan sifat-sifat fisiknya.

Walaupun beberapa permasalahan dalam pembuatan dan ketegasan masih

belum dapat dipecahkan, keramik memiliki ketahanan termal dan kestabilan kimia,

dan mempunyai kemungkinan penggunaan pada temperatur tinggi sebagai bahan

teknik yang baru, yang tidak dapat dilaksanakan oleh bahan logam. Penurunan yang

cepat dari kekuatan dan deformasi plastis sering juga ditemukan dalam bahan keramik

pada temperatur melebihi 1000oC. gejala deformasi plastis yang meningkat menurut

waktu pada tegangan tetap pada temperatur tinggi, disebut melar (creep). Melar adalah

Bernandez Noverson Lupy 7


Kimia Dan Ilmu Bahan

suatu gejala yang rumit yang melibatkan pergeseran pada batas butir, dislokasi dalam

kristal, difusi dari pori dan lainnya.

2. Sifat Termal

Semua keramik boleh dikatakan dibuat dengan melalui pemanasan pada

temperatur tinggi dan sejumlah keramik dimanfaatkan karena sifat termalnya yang

unggul, seperti sifat tahan panas, hantaran panas, ketahanan terhadap kejutan termal,

dan sebagainya. Titik cair dari kristal adalah temperatur dimana energi bebas Gibbs

dari fasa padat dan fasa cair (G=H-TS) adalah sama. Sejalan dengan itu titik cair tidak

dapat ditentukan dari analisa sederhana pada fasa padat saja.

Ada dua mekanisme dari penyerapan panas oleh kristal, yang pertama adalah

oleh getaran atom yang kedua oleh pergerakan elektron. Umumnya yang pertama

relatif sangat besar. Dengan mengumpamakan semua atom dalam kristal bergetar

secara harmonis pada frekuensi tunggal yang sama, secara teoritis Einstein

menurunkan harga kapasitas panas volum tetap sama dengan nol pada temperatur nol

derajat Kelvin dan mendekati harga 3 R (5,96 kal.mol-1.der-1) pada temperatur tinggi.

Debye mengumpamakan bahwa ada distribusi tertentu pada frekuensi getaran atom

dan menurunkan persamaan yang menjelaskan kapasitas panas terukur lebih baik dari

rumus Einstein.

Gejala pertambahan volume bahan mengikuti peningkatan temperatur disebut

pemuaian termal. Kristal yang bukan sistem kubus memiliki susunan atom berbeda

menurut arah, oleh karena itu memiliki pula anisotropi dalam pemuaian termal dan

juga dalam sifat lainnya. Kebanyakan keramik mempunyai isotropi dalam pemuaian

termal walaupun terdiri dari kristal anisotropi, karena sifat-sifat adalah sebagai rata-

Bernandez Noverson Lupy 8


Kimia Dan Ilmu Bahan

rata dari keseluruhan bahan polikristal. Dalam hal ini koefisien pemuaian panjang dari

bahan polikristal kira-kira 1/3 dari koefisien pemuaian volum dari kristal pembentuk.

Panas dipindahkan dengan tiga macam mekanisme, yaitu konduksi, konveksi,

dan radiasi. Ketiga mekanisme tersebut secara umum terlibat dalam proses

perpindahan panas secara umum. Perpindahan panas dalam keramik hanya mencakup

konduksi dan radiasi saja.

Dalam zat padat ada tiga pembawa energi bagi konduksi termal, yaitu elektron,

getaran kisi dan foton. Gelombang elastik meneruskan panas karena perbedaan dalam

getaran termal dari atom pada daerah temperatur tinggi dan daerah temperatur rendah.

Ini adalah konduksi termal karena vibrasi kisi. Dengan menganggap gelombang elastik

ini sebagai pertikel yang bergerak pada kecepatan tinggi, partikel terkuantisasi, dan

disebut fonon. Pada temperatur tinggi perpindahan panas dengan radiasi dari

gelombang elektromagnetik menjadi sangat berarti. Gelombang elektromagnetik yang

yang dikuantumkan disebut foton. Pada umumnya hantaran termal dari logam adalah

besar, karena panas dipindahkan oleh elektron yang bergerak bebas dalam kristal.

Keramik adalah isolator yang hantaran termalnya karena elektron dapat diabaikan.

Fonon mempunyai peranan bagi hantaran termal dalam keramik. Hantaran termal

alumina sangant kecil pada temperatur sangat rendah, dan cenderung meningkat

sangat cepat menurut temperatur, menurun kembali pada atau diatas 40oK, dan

meningkat lagi pada atau diatas 1000oK. Perubahan ini dapat dihubungkan dengan

perubahan panas jenis dan menurunnya lintasan bebas rata-rata oleh antaraksi fonon

dengan fonon. Meningkatnya hantaran panas pada temperatur tinggi disebabkan oleh

foton yang terutama penting bagi bahan tembus cahaya.

Bernandez Noverson Lupy 9


Kimia Dan Ilmu Bahan

3. Sifat Optik

Bila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan, diabsorbsi,

atau dipantulkan. Bahan bervariasi dalam kemampuan untuk mentransmisikan cahaya,

dan biasanya dideskripsikan sebagai transparan, translusen, atau opaque. Material

yang transparan, seperti gelas, mentransmisikan cahaya dengan difus, seperti gelas

terfrosted, disebut bahan translusen. Batuan yang opaque tidak mentransmisikan

cahaya.

Dua mekanisme penting interaksi cahaya dengan partikel dalam padatan adalah

polarisasi elektronik dan transisi elektron antar tingkat energi. Polarisasi adalah

distorsi awan elektron atom oleh medan listrik dari cahaya. Sebagai akibat polarisasi,

sebagian energi dikonversikan menjadi deformasi elastik (fonon), dan selanjutnya

panas.

Seperti dalam atom elektron-elektron dalam bahan berada dalam tingkat-

tingkat energi tertentu. Absorbsi energi menghasilkan perpindahan elektron dari

tingkat dasar ke tingkat tereksitasi. Ketika elektron kembali ke keadaan dasar disertai

dengan pemancaran radiasi elektromagnetik.

Dalam padatan elektron yang energinya tertinggi ada dalam orbital-orbital

dalam pita valensi dan orbital-orbital yang tidak terisi biasanya dalam pita konduksi.

Gap antara pita valensi dan pita konduksi disebut gap energi.

Range energi cahaya tampak 1,8 sampai 3,1 eV. Bahan dengan gap energi di

daerah ini akan mengabsorbsi energi yang berhubungan. Bahan itu akan tampak

transparan dan berwarna. Contohnya, gap energi CdS sekitar 2,4 eV dan mengabsorbsi

komponen cahaya biru dan violet dari sinar tampak. Tampak bahan tersebut berwarna

kuning-oranye.

Bernandez Noverson Lupy 10


Kimia Dan Ilmu Bahan

Bahan dengan gap energi kurang dari 1,8 eV akan opaque, sebab semua cahaya

tampak akan diabsorbsi. Material dengan gap energi lebih besar 3,1 eV tidak akan

menyerap range sinar tampak dan akan tampak transparan dan tak berwarna. Cahaya

yang diemisikan dari transisi elektron dalam padatan disebut luminesensi. Bila terjadi

dalam selang waktu yang pendek disebut flouresensi, bila didalam selang waktu yang

lebih panjang disebut fosforisensi.

Cahaya yang ditransmisikan dari satu medium ke medium lain, misalnya dari

gelas ke air akan mengalami pembiasan. Pembelokan cahaya ini adalah akibat

perubahan kecepatan rambat yang asal mulanya dari polarisasi elektronik. Karena

polarisasi meningkat dengan naiknya ukuran atom. Gelas yang mengandung ion-ion

berat (seperti kristal timbal) memiliki indeks bias yang lebih besar dari gelas yang

mengandung atom-atom ringan (seperti gelas soda).

Hamburan cahaya internal dalam bahan yang sebenarnya transparan mungkin

dapat mengakibatkan bahan menjadi translusen atau opaque. Hamburan semacam ini

terjadi antara lain di batas butiran, batas fasa, dan pori-pori.

Banyak aplikasi memanfaatkan sifat optik bahan keramik ini. Transparansi

gelas membuatnya bermanfaat untuk jendela, lensa, filter, alat masak, alat lab, dan

objek-objek seni. Pengubahan antara cahaya dan listrik adalah dasar penggunaan

bahan semikonduktor seperti GaAs dalam laser dan meluasnya penggunaan LED

dalam alat-alat elektronik. Keramik fluoresensi dan fosforisensi digunakan dalam

lampu-lampu listrik dan layar-layar tv. Akhirnya serat optik mentransmisikan

percakapan telepon dan data komputer yang didasarkan atas refleksi internal total

sinyal cahaya.

Bernandez Noverson Lupy 11


Kimia Dan Ilmu Bahan

4. Sifat Kimia

Salah satu sifat khas dari keramik adalah kestabilan kimia. Sifat kimia dari

permukaan keramik dapat dimanfaatkan secara positif. Karbon aktif, silika gel, zeolit,

dsb, mempunyai luas permukaan besar dan dipakai sebagai bahan pengabsorb. Kalau

oksida logam dipanaskan pada kira-kira 500 0C, permukaannya menjadi bersifat asam

atau bersifat basa. Alumina γ , zeolit, lempung asam atau S2O2 – TiO2 demikian juga

berbagai oksida biner dipakai sebagai katalis, yang memanfaatkan aksi katalitik dari

titik bersifat asam dan basa pada permukaan.

Bernandez Noverson Lupy 12


Kimia Dan Ilmu Bahan

BAB IV

KERAMIK KHUSUS (KERAMIK ELEKTRONIK)

A. Bahan Isolasi

Isolator, soket, tombol kontak adalah jenis keramik isolasi yang mempunyai sejarah

paling tua. Kebanyakan dibuat dari barang tanah dan porselen, dan sekarang juga masih

dipakai secara luas sebagai isolator frekuensi rendah. Sedangkan isolator yang

memerlukan ketahanan yang baik terhadap kejutan termal seperti pada pelindung busur

listrik dan inti pembatas arus dipakai keramik kordierit.

Bahan keramik peralatan putih diatas tidak dapat dipakai sebagai isolator dalam

daerah frekuensi tinggi karena kerugian daya listriknya besar. Dalam pada itu berbagai

bahan isolasi telah dikembangkan untuk memenuhi berbagai persyaratan sesuai dengan

perkembangan dalam bidang elektronik. Penggunaanya bervariasi luas dan yang utama

adalah: busi, kotak alas IC, alas semikonduktor, alas tahanan, berbagai alas komponen

rangkaian, bola lampu natrium tekanan tinggi (alumina baur cahaya). Sifat khas yang

diinginkan sedikit berubah menurut penggunaan, tetapi pada umumnya adalah sebagai

berikut:

 Tan δ yang menyebabkan kerugian listrik harus kecil

 Kekuatan mekanik yang tinggi

 Tidak ada perubahan terhadap waktu

 Tahan panas, dan

 Tegangan/voltase putusnya tinggi

Sebagai tambahan terhadap sifat diatas, untuk beberapa jenis pemakaian diperlukan

sifat berikut:

Bernandez Noverson Lupy 13


Kimia Dan Ilmu Bahan

 Konstanta dielektrik yang kecil (untuk memperkecil berkurangnya propagasi sinyal).

 Konduktivitas termal yang tinggi (untuk memperbaiki radiasi termal dalam isolator

daya tinggi).

 Koefisien pemuaiannya kira-kira sama dengan Si (kalau menempel pada Si).

 Dapat dilogamkan dengan baik (ini penting untuk penyesuaian dan pemisahan kabel

penyalur).

Alumina merupakan bahan isolasi yang sangat baik yang dapat memenuhi hampir

semua persyaratan yang diminta diatas.

B. Bahan Dielektrik

Bahan dielektrik memisahkan dua konduktor listrik tanpa ada aliran listrik

diantaranya. Jadi, logam bukan bahan dielektrik; tetapi beberapa jenis keramik dan

polimer termasuk kelompok ini. Dielektrik adalah isolator, dan memegang peran inert

dalam rangkaian listrik. Sifat utama suatu isolator adalah “kekuatan” dielektrik. Yaitu

nilai gradient potesial, V/mm, yang dapat digunakan oleh perancang untuk

menghindarkan terjadinya kegagalan listrik. Suatu isolator memiliki nilai yang tinggi

untuk kekuatan dielektrik dan resistivitasnya; akan tetapi, tidak ada korelasi antara

keduanya karena akhirnya kegagalan listrik terjadi karena ada ketidakmurnian, retak atau

cacat dan ketidaksempurnaan lainnya, dan bukan merupakan karakteristik listrik khas dari

bahan. Selain itu, kekuatan dielektrik merupakan fungsi ketebalan.

Pengguanaan paling penting dari dielektrik keramik adalah untuk kapasitor. Kapasitor

keramik secara garis besar diklasifikasikan menurut bentuk yaitu yang berbentuk piringan

atau pelat dielektrik satu lapisan dan yang lapisannya banyak disebut jenis laminasi.

Selain itu diklasifikasikan juga oleh sifat khas dielektrik yaitu untuk kompensasi

temperatur dan untuk konstanta dielektrik yang tinggi. Kapasitor kompensasi temperatur

Bernandez Noverson Lupy 14


Kimia Dan Ilmu Bahan

dipakai untuk kompensasi perubahan temperatur dari komponen elektronik seperti lilitan,

tahanan dan osilator kristal.

Polarisasi listrik

Bahan dielektrik bukan penghantar listrik. Tetapi mereka tidak inert terhadap medan

listrik. Elektron dan proton akan bergeser tempat akibat medan listrik tersebut. Sebagai

contoh, tempat kedudukan (rata-rata) dari elektron akan bergeser mendekati elektroda

positif, sedang inti atom sendiri, yang mengandung proton, akan bergeser mendekati

elektroda negatif. Peristiwa ini disebut polarisasi. Bila ada medan arus bolak-balik,

muatan tadi akan bergeser bolak-balik mengikuti frekuensi medan listrik.

Polarisasi dapat digolongkan dalam beberapa jenis tergantung pada pergeseran satuan.

Yang telah dibahas tadi adalah polarisasi elektronik. Karena kecil, elektron memiliki

frekuensi dasar yang sangat tinggi ( ≈ 1016 Hz) dan membentuk gelombang berdiri

disekitar atom. Jadi, polarisasi ini dapat terjadi pada rangkaian 60 Hz dan frekuensi radio

dan akibat frekuensi cahaya ( ≈ 1015 Hz).

Polarisasi ionik meruakan pergeseran ion negatif dan positif ke elektroda positif dan

negatif. Sama dengan polarisasi elektronik, polarisasi ionik ditimbulkan oleh medan listrik

luar. Karena ion lebih berat dibandingkan dengan elektron, ion tak mungkin berpolarisasi

dengan cepat. Polimerisasi ion terbatas hingga frekuensi maksimum sebesar ~1013 Hz. Ini

berada di bawah frekuensi sinar biasa. Oleh karena itu, berkas sinar tak mungkin

menghasilkan polarisasi ionik dan hanya akan menghasilkan polarisasi elektronik.

Polarisasi molekul terjadi bila molekul polar berada dalam medan listrik. Pada

molekul polar, “titik pusat gravitasi” muatan positif dan negatif tidak berimpit. Selalu ada

dwikutub (dipole) kecil. Contohnya adalah metil khlorida (CH3Cl). Atom khlorin yang

memiliki 17 elektron dan setiap atom hidrogen merupakan proton “terbuka” dan terletak

pada ujung ikatan kovalen.

Bernandez Noverson Lupy 15


Kimia Dan Ilmu Bahan

Polarisasi ini permanen atau tetap karena merupakan bagian dari struktur molekul.

Dwikutub dapat berorientasi sesuai medan. Selain itu, setiap setengah siklus medan bolak-

balik molekul bergeser. Karena massa ditentukan oleh ukuran molekul, frekuensi

maksimum sangat berbeda tergantung pada jenis bahan. Tetapi, selalu lebih kecil

dibandingkan dengan polarisasi elektron dan ion. Disamping itu, polarisasi sangat peka

terhadap temperatur.

Muatan ruangan (atau polarisasi antarpermukaan) terjadi bila ada penghantaran

muatan lokal dalam dielektrik. Sebagai contoh, Al2O3, bahan bukan penghantar,

mengandung partikel aluminium yang sangat kecil, elektron induksi dapat bergeser kearah

elektroda positif dalam medan bolak-balik. Akan tetapi, mereka tetap terikat didalam

partikel metal. Contoh ini hanya untuk penjelasan belaka, dan jarang dijumpai pada bahan

rekayasa. Namun, sering juga dijumpai dalam fasa keramik yang mengandung oksida

semi penghantar seperti Ti2O3 didalam TiO2. Hal ini harus dihindarkan karena akan

menghasilkan kerugian dielektrik dalam rangkaian frekuensi tinggi.

C. Bahan Piezoelektrik

BaTiO3 adalah bahan keramik pertama yang dipergunakan sebagai bahan

piezoelektrik. Kemudian ditemukan bahwa larutan padat PbTrO3-PbTiO3 (PZT)

mempunyai sifat piezoelektrik lebih unggul, dan dengan demikian memperluas

penggunaan keramik piezoelektrik secara lebih berarti. Dengan menambah komponen

ketiga Pb(Mg1/3Nb2/3)O3, Pb(Y1/3Nb2/3)O3, dst kepada PZT maka daerah pemilihan lebih

diperluas dalam: titik curie, konstanta dielektrik, koefisien kopeling elektromekanik,

koefisien kualitas mekanik dan konstanta lainnya.

Bernandez Noverson Lupy 16


Kimia Dan Ilmu Bahan

D. Bahan Semikonduktor

Dalam bahan keramik semikonduktor, termistor, varistor dan sensor digunakan secara

praktis. Termistor, resistor yang peka sepenuhnya secara termal, secara harfiah berarti

semikonduktor keramik dengan variasi termal yang tinggi. Ada termistor dengan koefisien

temperatur negatif (NTC), dalam mana tahanan berkurang dengan bertambahnya

temperatur, termistor dengan koefisien temperatur positif (PTC), yang tahanannya

bertambah menurut temperatur dan resistor temperatur kritik (CTR) yang tahanannya

berubah tajam pada temperatur kritik.

NTC dibuat dengan mencampurkan berbagai oksida logam, dari logam Mn, Co, Ni,

Cu, Fe, dan sebagainya, dan disinter dalam atmosfir pengoksid. PTC yang khas adalah

keramik BaTiO3, yang dibuat menjadi semikonduktor oleh penambahan sedikit Y2O3.

Komponen utama dari CTR adalah VO2, yang ditambah oksida Sr, P atau B dan disinter

dalam atmosfir yang mereduksi dan dicelup dingin. Kebanyakan termistor dibuat dalam

bentuk butiran, piringan, cincin, dan batang. Butiran dipergunakan untuk pengukuran dan

pengendalian temperatur secara teliti sekali. Piringan dipakai untuk kompensasi

temperatur bagi transistor dan lilitan pembelok pesawat TV. Cincin dipakai untuk

pengendalian arus pada penyalaan lampu, sedangkan CTR dipergunakan untuk sensor

panas yang sangat dapat diandalkan. PTC dalam bentuk sarang tawon memiliki fungsi

pengendalian sendiri dari temperatur dan didistribusikan sebagai pemanas yang aman.

Varistor dipakai untuk tahanan variabel, merupakan istilah umum bagi bahan yang

memiliki perubahan tahanan yang sangat karena adanya tegangan listrik. Salah satu bahan

ini adalah SiC dan ZnO. Hubungan antara arus (A) dan tegangan (V) dari varistor

dinyatakan dalam persamaan A=(V/C) α , dimana α diinginkan sebesar mungkin dan C


adalah konstanta.

Bernandez Noverson Lupy 17


Kimia Dan Ilmu Bahan

Varistor SiC dibuat dari bubuk SiC dengan menambahkan lempung atau pengikat

lainnya diaduk dan disinter dalam atmosfir pengoksid. Harga α pada umumnya 3,3-5.
Varistor ZnO dibuat dari ZnO dibubukan secara halus dan ditambahkan kepadanya sedikit

Bi2O3 atau CoO, MnO, Sb2O3 dan kemudian disinter. Harga α umunya sekitar 30-50.
Varistor menyerap tegangan tandingan yang terjadi pada saat pemutusan arus pada

beban. Contoh khas adalah peniadaan loncatan api listrik terjadi pada kontak reli. Juga

dipergunakan secara luas untuk menahan suara brisik pada motor ukuran kecil, tegangan

lebih, pelindung pada berbagai rangkaian listrik dan komponen, dst. Varistor SiC

memiliki harga α yang kecil, tetapi mempunyai ciri khas bahwa dapat dipakai untuk
keadaan beban tetap dan untuk daya yang besar.

Di samping termistor tersebut diatas, berbagai sensor semikonduktor sedang

dikembangkan. Sensor untuk menditeksi gas propan atau gas kota adalah bahan porus

yang terutama terdiri dari SnO2, ZnO atau Fe2O3. Perubahan tahanan dari semikonduktor

karena adanya kontak dengan gas dimanfaatkan untuk mengetahui adanya gas. Sensor

lembaman dipergunakan untuk pengendalian alat penyegar udara dan tungku elektronik.

Bahan sensor lembaman adalah MgCr2O4-TiO2, TiO2-V2O5 dan keramik porus lainnya,

dipergunakan dengan memanfaatkan sifat penurunan tahanan dengan bertambahnya

lembaman.

E. Jenis Bahan Semikonduktor

1. Semikonduktor ion

Berbagai semikonduktor ion telah dikenal dan penelitian serta pengembangan

untuk bahan yang lebih unggul masih berlanjut. Kebanyakan penggunaan

semikonduktor ion tersebut masih sedang dipelajari. Sebagai contoh, keramik alumina

β dicatat sebagai elektriolit untuk diafragma pada batere Na/S. Di antara konduktor

Bernandez Noverson Lupy 18


Kimia Dan Ilmu Bahan

ion, ZrO2 yang distabilkan banyak dipergunakan karena keunggulannya dalam

konduktivitas ion oksigen sebagai detektor kadar oksigen dalam besi cair, dalam gas

buang kendaraan dan berbagai gas yang sedang dibakar.

2. Gelas konduktor

Gelas yang permukaannya dilapisi film SnO2 atau In2O3 dengan berbagi cara,

bersifat tembus cahaya dan dapat mengalirkan listrik. Sifat ini dipergunakan untuk

elektroda pada panel petunjuk kristal cair.

3. Elemen pemanas

Karbon dipergunakan sejak lama sebagai elemen pemanas, tetapi tidak dapat

dipakai didalam udara seperti halnya tungsten, molibden dan elemen pemanas lainnya

dari logam tahan temperatur tinggi.

Bernandez Noverson Lupy 19


Kimia Dan Ilmu Bahan

BAB V

PENGGUNAAN BAHAN KERAMIK

Keramik mempunyai berbagai penggunaan, dapat di gunakan sebagai barangan harian

perumahan maupun dalam industri. Beberapa jenis keramik di gunakan dalam kelistrikan oleh

sebab keramik mempunyai sifat rintangan listrik yang tinggi. Kekuatan listrik dan sifat

magnet yang tinggi sesuai di gunakan sebagai magnet dalam alat pembesar suara (loud

speaker). Oleh karena keramik dapat mengekalkan kekuatan dan ketegarannya pada

temperatur yang tinggi, keramik banyak di gunakan pada keadaan temperatur tinggi dan sifat

ketahanan aus yang tinggi sangat sesuai di gunakan sebagai pelapis silinder.

Keramik di gunakan juga di dalam mesin diesel sebagai komponen-komponen

pemutar (rotor) dan juga pada turbin. Di samping itu keramik mempunyai sifat-sifat yang

menarik seperti kerapatan (density) yang rendah dan modulus elastisitas yang tinggi. Dengan

itu berat mesin dapat di kurangkan sehingga performance mesin bisa meningkat. Keramik

juga dapat di gunakan sebagai alat pemotong logam-logam keras pada kecepatan potong yang

tinggi.

Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya digunakan untuk berbagai

aplikasi termasuk :

 kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.

 Tahan korosi.

 Sifat listriknya dapat insulator, semikonduktor, konduktor bahkan

superkonduktor.

 Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik.

 Keras dan kuat, namun rapuh.

Bernandez Noverson Lupy 20


Kimia Dan Ilmu Bahan

Bahan-bahan keramik dapat digunakan membuat berbagai komponen/produk seperti

dibawah ini :

1. Keramik Konvensional

a. Keramik berstruktur

Penggunaan : batu bata, riol , pot bunga, lantai dan dinding.

b. Keramik putih

Penggunaan: peralatan meja makan (seperti piring, teko, mangkuk), peralatan

kamar mandi, perhiasan rumah.

c. Keramik refraktori

Di gunakan sebagai batu untuk tanur kupola, serabut keramik, semen mortar,

liner yang di gunakan pada temperatur tinggi seperti di tanur peleburan besi,

aluminium dan sebagainya.

d. Keramik listrik

Contohnya insulator, switch dan kepingan penyekat

2. Keramik Termaju

a. Keramik Oksida

Contohnya: Abrasif, Substrat elektronik, Mata pahat, Komponen mesin.

b. Keramik Bukan Oksida

Contohnya ialah Turbin gas, Komponen mesin, Abrasif, Mata pahat, Nozel roket

dll.

c. Keramik Komposit

Contohnya ialah rotor dan komponen mesin, mata pahat, komponen untuk

industri.

Bernandez Noverson Lupy 21


Kimia Dan Ilmu Bahan

d. Keramik Kaca

Contohnya ialah recrystallized glasses for instrument bagian-bagian mekanik

dalam kapal terbang. Bahan keramik kemungkinan merupakan timbunan bahan

yang terbesar di gunakan oleh manusia. Di sekeliling kita jika kita perhatikan

penggunaan harian banyak memakai bahan keramik. Seperti rumah, gedung-

gedung, peralatan meja makan, perhiasan rumah dll.

Bernandez Noverson Lupy 22


Kimia Dan Ilmu Bahan

BAB VI

PENUTUP

Karena keramik merupakan senyawa unsur logam dan bukan logam, ternyata bahwa

tidak mudah untuk membuat suatu hubungan antar struktur dan sifatnya. Logam, misalnya,

selalu merupakan penghantar listrik atau panas, kebanyakan keramik adalah isolator akan

tetapi beberapa diantaranya memiliki sifat semikonduktivitas yang mempunyai nilai teknis.

Polimer organik selalu melakukan cahaya bila tipis, keramik dapat tembus cahaya (gelas

optik) atau tidak tembus cahaya seperti spinel maknit. Keramik tahan terhadap tekanan akan

tetapi tidak tahan gaya tarik. Gelas serat (fiberglass) mempunyai kekuatan tarik melebihi baja

sehingga dapat digunakan sebagai penguat; sedang gelas sangat rapuh dan bahan yang mudah

pecah sehingga perlu ditangani dengan hati-hati.

Contoh-contoh tersebut diatas sangat terbatas akan tetapi menggambarkan bahwa

bahan keramik mempunyai berbagai karakteristik. Berbagai jenis keramik memegang peran

yang berarti dalam penggunaan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Akan tetapi keramik

lebih rumit dibandingkan bahan lainnya oleh karena itu memerlukan pengenalan dan

pengertian teknis yang lebih baik.

Bernandez Noverson Lupy 23


Kimia Dan Ilmu Bahan

KESIMPULAN

Isolator keramik dibuat demikian rupa sehingga tidak bereaksi terhadap listrik. Ion-ion

yang terdapat didalamnya peka terhadap medan listrik. Dengan demikian terjadi polarisasi

dalam bahan dielektrik tersebut. Konstanta dielektrik yang dihasilkan dimanfaatkan dalam

kapasitor; akan tetapi dapat timbul kehilangan tenaga bila pemindahan ion tertinggal dengan

medan listrik. Polarisasi permanen mengakibatkan piezoelektrik dan menghasilkan transduser

elektromekanik. Atom-atom dengan keadaan valensi ganda menghasilkan keramik

semikonduktor. Keramik magnetik mempersyaratkan adanya ion dengan kulit sub-valensi

yang tidak terisi. Tiap atom menjadi maknit kecil; pasangann maknit menghasilkan domain

magnetik yang bereaksi dibawah pengaruh medan maknit.

Senyawa, baik keramik maupun antar-logam, tahan terhadap deformasi geser.

Akibatnya, bahan ini peka terhadap takik (atau retak). Oleh karena itu kekuatan tariknya

rendah. Namun, ketahanan terhadap geseran mengakibatkan kekuatan tekan yang tinggi. Oleh

karena itu bahan keramik dipilih untuk penggunaan dibawah tekanan. Biasanya, bahan

keramik dibuat demikian rupa sehingga mempunyai tekanan pada permukaannya.

Keramik tradisional adalah keramik yang berdasarkan lempung, yang mana terdiri dari

tembikar, lempung, semen, refraktori dan berbagai hasil yang berkaitan dengan silikat.

Keramik modern adalah keramik yang mempunyai sifat-sifat fisik, mekanik, kimia dan listrik

yang istimewa. Bahan keramik modern terdiri daripada keramik oksida (Al2O3, ZrO2, TiO2,

BaTiO2, dan sebagainya) dan keramik bukan oksida (Si3N4, TiN, SiC, B4C dan sebagainya).

Bernandez Noverson Lupy 24


Kimia Dan Ilmu Bahan

DAFTAR PUSTAKA

Surdia tata, Saito shinroku, Pengetahuan Bahan Teknik, Pradnya Paramita, Jakarta, 2005.

Van Vlack Lawrence H, Ilmu Dan Teknologi Bahan, Erlangga, Jakarta, 1995.

Van Vlack Lawrence H, Elemen-elemen Ilmu Dan Rekayasa Material, Erlangga, Jakarta,

2004.

http://www.scribd.com/doc/24973211/SIFAT-%E2%80%93-SIFAT-BAHAN-KERAMIK-

ILMU-BAHAN

http://ariffadholi.blogspot.com/2009/10/industri-keramik.html

http://www.scribd.com/doc/32927716/Bab-8-Keramik-Grafit-Dani-Prabowo-5315077640

Bernandez Noverson Lupy 25

You might also like