Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Perkataan keramik diambil dari perkataan bahasa inggris “ceramic” berasal dari
yunani, dan secara harafiahnya merujuk kepada semua bentuk tanah liat. Bagaimanapun
Bahan keramik terdiri dari fasa yang merupakan senyawa unsur logam dan bukan
logam. Contohnya adalah Al2O3, gelas anorganik, produk lempung sampai bahan piezo
Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
dibandingkan dengan elemennya Al2O3 adalah senyawa yang terdiri dari elemen aluminium
dan oksigen. Karena senyawa mempunyai koordinasi atom yang lebih komplek dari masing-
masing komponen, daya tahan terhadap slip umumnya lebih baik, sehingga pada umunya
keramik lebih keras dan selalu kurang ulet dibandingkan dengan bahan logam atau polimer.
Karakteristik dielektrik, semikonduktip dan magnetik dari beberapa jenis keramik tertentu
sangat penting artinya untuk ilmuwan dan teknisi yang merancang atau menggunakan alat
Keramik adalah campuran yang terdiri dari unsur logam dan bukan logam. Banyak
sekali contoh bahan keramik, mulai dari semen beton (termasuk batu-batuannya), gelas, bahan
Setiap jenis bahan tersebut tadi, keras dan rapuh. Memang, kekerasan dan kerapuhan
merupakan ciri umum keramik, disamping itu keramik juga lebih tahan terhadap suhu tinggi
dan lingkungan yang lebih berat persyaratannya, dibandingkan dengan logam atau polimer.
Sesuai dengan sifat-sifat dasarnya, unsur logam dapat melepaskan elektron kulit luar
tersebut tidak dapat bergerak sehingga bahan keramik umumnya isolator listrik dan isolator
Sama pentingnya, ion logam positip (atom yang kehilangan elektronnya) dan ion
bukan logam negatip (atom yang bertambah elektronnya) saling tarik menarik. Setiap kation
(positip) dikelilingi oleh anion (negatip) diperlukan energi (jadi juga gaya) yang cukup besar
untuk memutuskan ikatan tersebut. Oleh karena itu tidak mengherankan bahwa bahan
keramik itu keras (daya tahan mekanis besar), tahan api (tahan panas) dan tahan kimia.
Struktur dasar dari silikat adalah tetrahedron (SiO4)4-. Ikatan Si-O pada koordinasi
tetrahedron memenuhi keduanya baik keterarahan dari ikatan kovalen maupun perbandingan
dari radius atom relatif. Ada berbagai jenis struktur silikat karena berbagai cara kombinasi
mungkin terjadi di antara tetrahedron SiO4 atau antara tetrahedron SiO2 dengan ion lain.
Karena besarnya muatan ion Si4+ dan bilangan koordinasinya yang rendah, tetrahedron SiO4
jarang dihubungkan dengan sudut bersamanya dan tak pernah dihubungkan dengan bidang
bersamanya.
BAB II
Keramik adalah senyawa dari unsur-unsur logam dan bukan logam. Istilah keramik
(dari kata Yunani keramos, yang berarti pembuat barang tembikar tanah liat, dan keramikos,
artinya produk tanah liat) keduanya mengacun kepada bahan dan produk keramik itu sendiri.
tersedia untuk berbagai aplikasi industri dan konsumen. Keramik paling awal digunakan
untuk membuat tembikar dan batu bata, sekitar sebelum 4.000 SM Keramik telah digunakan
selama bertahun-tahun dalam otomotif sebagai busi baik sebagai isolator listrik dan kekuatan
terhadap suhu yang tinggi. Mereka telah menjadi semakin penting dalam alat dan bahan-
bahan kuat bertahan, heat engines, komponen otomotif (seperti exhaust-port liners, pelapis
Struktur kristal keramik (terdiri dari berbagai ukuran atom yang berbeda) merupakan
salah satu yang paling kompleks dari semua struktur bahan. Ikatan antara atom-atom ini
umumnya ikatan kovalen (berbagi elektron, sehingga ikatan ini kuat) atau ion (terutama ikatan
antara ion bermuatan, sehingga ikatan ini kuat). Ikatan ini jauh lebih kuat daripada ikatan
logam. Akibatnya, sifat-sifat seperti kekerasan dan ketahanan panas dan listrik secara
signifikan lebih tinggi keramik dari pada logam. Keramik dapat berikatan kristal tunggal atau
dalam bentuk polikristalin. Ukuran butir mempunyai pengaruh basar terhadap kekuatan dan
sifat-sifat keramik; ukuran butir yang halus (sehingga dikatakan keramik halus), semakin
Kebanyakan bahan pembentuk keramik memiliki ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan
antara. Sebagai missal, bagian ikatan ion dalam sistem Mg-O, Al-O, Zn-O dan Si-O dapat
dikatakan masing-masing 70%, 60%, 60% dan 50%. Yang sangat menarik adalah bahwa pada
ReO3,V2O3 dan TiO, yang merupakan oksida dan tidak pernah menunjukkan sifat liat atau
dapat di deformasikan, tetapi memiliki hantaran listrik yang relatif dapat disamakan dengan
logam biasa.
Dalam Kristal yang rumit, berbagai macam atom berperan dan ikatannya merupakan
ikatan campuran dalam banyak hal. Struktur Kristal demikian dapat dimengerti apabila
mengingat bahwa Kristal tersusun oleh kombinasi dari polyhedron koordinasi, dimana satuan
kecil dari kation dikelilingi oleh beberapa anion. Salah satu contoh adalah silikat yang
BAB III
A. Sifat Listrik
Sifat listrik bahan keramik sangat bervariasi. Keramik dikenal sangat baik sebagai
isolator. Beberapa isolator keramik (seperti BaTiO3) dapat dipolarisasi dan digunakan
sebagai kapasitor. Keramik lain menghantarkan elektron bila energi ambangnya dicapai,
dan oleh karena itu disebut semikonduktor. Tahun 1986, keramik jenis baru, yakni
superkonduktor temperatur kritis tinggi ditemukan. Bahan jenis ini di bawah suhu
Sering pula digunakan bahan yang disebut dielektrik. Bahan ini adalah isolator yang
dapat dipolarisasi pada tingkat molekular. Material semacam ini digunakan untuk
menyimpan muatan listrik. Kekuatan dielektrik bahan adalah kemampuan bahan tersebut
untuk menyimpan elektron pada tegangan tinggi. Bila kapasitor dalam keadaan
bermuatan penuh, hampir tidak ada arus yang lewat. Namun dengan tegangan tinggi
dapat mengeksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi. Bila hal ini terjadi arus
mengalir dalam kapasitor, dan mungkin disertai dengan kerusakan material karena
meleleh, terbakar atau menguap. Medan listrik yang diperlukan untuk menghasilkan
dielektrik yang sangat besar.Porselain misalnya sampai 160 kV/cm. Sebagian besar
hantaran listrik dalam padatan dilakukan oleh elektron. Di logam, elektron penghantar
dihamburkan oleh vibrasi termal meningkat dengan kenaikan suhu, maka hambatan
Sebaliknya, elektron valensi dalam keramik tidak berada di pita konduksi, sehingga
Beberapa keramik memiliki sifat piezoelektrik, atau kelistrikan tekan. Sifat ini
merupakan bagian bahan "canggih" yang sering digunakan sebagai sensor. Dalam bahan
dan akan terjadi medan listrik, jadi bahan tersebut mengubah tekanan mekanis menjadi
tegangan listrik. Bahan piezoelektrik digunakan untuk tranduser, yang ditemui pada
Dalam bahan keramik, muatan listrik dapat juga dihantarkan oleh ion-ion. Sifat ini
dapat diubah-ubah dengan merubah komposisi, dan merupakan dasar banyak aplikasi
komersial, dari sensor zat kimia sampai generator daya listrik skala besar. Salah satu
teknologi yang paling prominen adalah sel bahan bakar. Kemampuan penghantaran ion
sementara pada waktu yang sama tetap berupa isolator. Zirkonia, ZrO2, yang distabilkan
1. Sifat Mekanik
Berbagai jenis keramik termasuk semen, bata untuk bangunan, bata tahan api
dengan gelas telah dipergunakan sejak lama sebagai bahan konstruksi bangunan.
Bidang penggunaan baru bagi keramik sebagai bahan konstruksi telah dikembangkan,
sebagaimana telah terlihat dalam studi yang luas mengenai karbida silikon (SiC) dan
nitrida silikon (Si3N4) sebagai bahan untuk turbin dan motor yang sangat efisien. Pada
umumnya keramik memiliki sifat-sifat yang baik yaitu: keras, kuat dan stabil pada
temperatur tinggi. Tetapi keramik bersifat getas dan mudah patah seperti halnya pada
Dalam tingkatan atom, patahan suatu zat padat merupakan pemisahan ikatan
masing-masing dari atom dan ion untuk membentuk dua permukaan baru. Griffith
menjelaskan bahwa retakan pada permukaan atau bagian dalam dari benda padat
memberikan perbedaan yang besar antara kekuatan terukur dan kekuatan teoritis.
Kalau tegangan bekerja pada bahan, bahan menjalani deformasi elastik dan daya
Kekerasan yang dimiliki intan (kekerasan Mohs 10) dan korundum (kekerasan
Mohs 9), adalah salah satu ciri khas bahan keramik dengan kekerasannya yang tinggi.
Kekerasan adalah ukuran tahanan bahan terhadap deformasi plastis pada permukaan
bahan. Beberapa cara pengukuran kekerasan telah ditetapkan dengan cara deformasi
yang berbeda, salah satu cara ialah kekerasan Mohs. Penekanan pada bahan getas
seperti keramik dalam banyak hal mengakibatkan retakan lokal mengikuti deformasi
elastik. Sukar sekali menghubungkan secara teoritis antara kekerasan yang memiliki
belum dapat dipecahkan, keramik memiliki ketahanan termal dan kestabilan kimia,
teknik yang baru, yang tidak dapat dilaksanakan oleh bahan logam. Penurunan yang
cepat dari kekuatan dan deformasi plastis sering juga ditemukan dalam bahan keramik
pada temperatur melebihi 1000oC. gejala deformasi plastis yang meningkat menurut
waktu pada tegangan tetap pada temperatur tinggi, disebut melar (creep). Melar adalah
suatu gejala yang rumit yang melibatkan pergeseran pada batas butir, dislokasi dalam
2. Sifat Termal
temperatur tinggi dan sejumlah keramik dimanfaatkan karena sifat termalnya yang
unggul, seperti sifat tahan panas, hantaran panas, ketahanan terhadap kejutan termal,
dan sebagainya. Titik cair dari kristal adalah temperatur dimana energi bebas Gibbs
dari fasa padat dan fasa cair (G=H-TS) adalah sama. Sejalan dengan itu titik cair tidak
Ada dua mekanisme dari penyerapan panas oleh kristal, yang pertama adalah
oleh getaran atom yang kedua oleh pergerakan elektron. Umumnya yang pertama
relatif sangat besar. Dengan mengumpamakan semua atom dalam kristal bergetar
secara harmonis pada frekuensi tunggal yang sama, secara teoritis Einstein
menurunkan harga kapasitas panas volum tetap sama dengan nol pada temperatur nol
derajat Kelvin dan mendekati harga 3 R (5,96 kal.mol-1.der-1) pada temperatur tinggi.
Debye mengumpamakan bahwa ada distribusi tertentu pada frekuensi getaran atom
dan menurunkan persamaan yang menjelaskan kapasitas panas terukur lebih baik dari
rumus Einstein.
pemuaian termal. Kristal yang bukan sistem kubus memiliki susunan atom berbeda
menurut arah, oleh karena itu memiliki pula anisotropi dalam pemuaian termal dan
juga dalam sifat lainnya. Kebanyakan keramik mempunyai isotropi dalam pemuaian
termal walaupun terdiri dari kristal anisotropi, karena sifat-sifat adalah sebagai rata-
rata dari keseluruhan bahan polikristal. Dalam hal ini koefisien pemuaian panjang dari
bahan polikristal kira-kira 1/3 dari koefisien pemuaian volum dari kristal pembentuk.
dan radiasi. Ketiga mekanisme tersebut secara umum terlibat dalam proses
perpindahan panas secara umum. Perpindahan panas dalam keramik hanya mencakup
Dalam zat padat ada tiga pembawa energi bagi konduksi termal, yaitu elektron,
getaran kisi dan foton. Gelombang elastik meneruskan panas karena perbedaan dalam
getaran termal dari atom pada daerah temperatur tinggi dan daerah temperatur rendah.
Ini adalah konduksi termal karena vibrasi kisi. Dengan menganggap gelombang elastik
ini sebagai pertikel yang bergerak pada kecepatan tinggi, partikel terkuantisasi, dan
disebut fonon. Pada temperatur tinggi perpindahan panas dengan radiasi dari
yang dikuantumkan disebut foton. Pada umumnya hantaran termal dari logam adalah
besar, karena panas dipindahkan oleh elektron yang bergerak bebas dalam kristal.
Keramik adalah isolator yang hantaran termalnya karena elektron dapat diabaikan.
Fonon mempunyai peranan bagi hantaran termal dalam keramik. Hantaran termal
alumina sangant kecil pada temperatur sangat rendah, dan cenderung meningkat
sangat cepat menurut temperatur, menurun kembali pada atau diatas 40oK, dan
meningkat lagi pada atau diatas 1000oK. Perubahan ini dapat dihubungkan dengan
perubahan panas jenis dan menurunnya lintasan bebas rata-rata oleh antaraksi fonon
dengan fonon. Meningkatnya hantaran panas pada temperatur tinggi disebabkan oleh
3. Sifat Optik
yang transparan, seperti gelas, mentransmisikan cahaya dengan difus, seperti gelas
cahaya.
Dua mekanisme penting interaksi cahaya dengan partikel dalam padatan adalah
polarisasi elektronik dan transisi elektron antar tingkat energi. Polarisasi adalah
distorsi awan elektron atom oleh medan listrik dari cahaya. Sebagai akibat polarisasi,
panas.
tingkat dasar ke tingkat tereksitasi. Ketika elektron kembali ke keadaan dasar disertai
dalam pita valensi dan orbital-orbital yang tidak terisi biasanya dalam pita konduksi.
Gap antara pita valensi dan pita konduksi disebut gap energi.
Range energi cahaya tampak 1,8 sampai 3,1 eV. Bahan dengan gap energi di
daerah ini akan mengabsorbsi energi yang berhubungan. Bahan itu akan tampak
transparan dan berwarna. Contohnya, gap energi CdS sekitar 2,4 eV dan mengabsorbsi
komponen cahaya biru dan violet dari sinar tampak. Tampak bahan tersebut berwarna
kuning-oranye.
Bahan dengan gap energi kurang dari 1,8 eV akan opaque, sebab semua cahaya
tampak akan diabsorbsi. Material dengan gap energi lebih besar 3,1 eV tidak akan
menyerap range sinar tampak dan akan tampak transparan dan tak berwarna. Cahaya
yang diemisikan dari transisi elektron dalam padatan disebut luminesensi. Bila terjadi
dalam selang waktu yang pendek disebut flouresensi, bila didalam selang waktu yang
Cahaya yang ditransmisikan dari satu medium ke medium lain, misalnya dari
gelas ke air akan mengalami pembiasan. Pembelokan cahaya ini adalah akibat
perubahan kecepatan rambat yang asal mulanya dari polarisasi elektronik. Karena
polarisasi meningkat dengan naiknya ukuran atom. Gelas yang mengandung ion-ion
berat (seperti kristal timbal) memiliki indeks bias yang lebih besar dari gelas yang
dapat mengakibatkan bahan menjadi translusen atau opaque. Hamburan semacam ini
gelas membuatnya bermanfaat untuk jendela, lensa, filter, alat masak, alat lab, dan
objek-objek seni. Pengubahan antara cahaya dan listrik adalah dasar penggunaan
bahan semikonduktor seperti GaAs dalam laser dan meluasnya penggunaan LED
percakapan telepon dan data komputer yang didasarkan atas refleksi internal total
sinyal cahaya.
4. Sifat Kimia
Salah satu sifat khas dari keramik adalah kestabilan kimia. Sifat kimia dari
permukaan keramik dapat dimanfaatkan secara positif. Karbon aktif, silika gel, zeolit,
dsb, mempunyai luas permukaan besar dan dipakai sebagai bahan pengabsorb. Kalau
oksida logam dipanaskan pada kira-kira 500 0C, permukaannya menjadi bersifat asam
atau bersifat basa. Alumina γ , zeolit, lempung asam atau S2O2 – TiO2 demikian juga
berbagai oksida biner dipakai sebagai katalis, yang memanfaatkan aksi katalitik dari
BAB IV
A. Bahan Isolasi
Isolator, soket, tombol kontak adalah jenis keramik isolasi yang mempunyai sejarah
paling tua. Kebanyakan dibuat dari barang tanah dan porselen, dan sekarang juga masih
dipakai secara luas sebagai isolator frekuensi rendah. Sedangkan isolator yang
memerlukan ketahanan yang baik terhadap kejutan termal seperti pada pelindung busur
Bahan keramik peralatan putih diatas tidak dapat dipakai sebagai isolator dalam
daerah frekuensi tinggi karena kerugian daya listriknya besar. Dalam pada itu berbagai
bahan isolasi telah dikembangkan untuk memenuhi berbagai persyaratan sesuai dengan
perkembangan dalam bidang elektronik. Penggunaanya bervariasi luas dan yang utama
adalah: busi, kotak alas IC, alas semikonduktor, alas tahanan, berbagai alas komponen
rangkaian, bola lampu natrium tekanan tinggi (alumina baur cahaya). Sifat khas yang
diinginkan sedikit berubah menurut penggunaan, tetapi pada umumnya adalah sebagai
berikut:
Sebagai tambahan terhadap sifat diatas, untuk beberapa jenis pemakaian diperlukan
sifat berikut:
Konduktivitas termal yang tinggi (untuk memperbaiki radiasi termal dalam isolator
daya tinggi).
Dapat dilogamkan dengan baik (ini penting untuk penyesuaian dan pemisahan kabel
penyalur).
Alumina merupakan bahan isolasi yang sangat baik yang dapat memenuhi hampir
B. Bahan Dielektrik
Bahan dielektrik memisahkan dua konduktor listrik tanpa ada aliran listrik
diantaranya. Jadi, logam bukan bahan dielektrik; tetapi beberapa jenis keramik dan
polimer termasuk kelompok ini. Dielektrik adalah isolator, dan memegang peran inert
dalam rangkaian listrik. Sifat utama suatu isolator adalah “kekuatan” dielektrik. Yaitu
nilai gradient potesial, V/mm, yang dapat digunakan oleh perancang untuk
menghindarkan terjadinya kegagalan listrik. Suatu isolator memiliki nilai yang tinggi
untuk kekuatan dielektrik dan resistivitasnya; akan tetapi, tidak ada korelasi antara
keduanya karena akhirnya kegagalan listrik terjadi karena ada ketidakmurnian, retak atau
cacat dan ketidaksempurnaan lainnya, dan bukan merupakan karakteristik listrik khas dari
Pengguanaan paling penting dari dielektrik keramik adalah untuk kapasitor. Kapasitor
keramik secara garis besar diklasifikasikan menurut bentuk yaitu yang berbentuk piringan
atau pelat dielektrik satu lapisan dan yang lapisannya banyak disebut jenis laminasi.
Selain itu diklasifikasikan juga oleh sifat khas dielektrik yaitu untuk kompensasi
temperatur dan untuk konstanta dielektrik yang tinggi. Kapasitor kompensasi temperatur
dipakai untuk kompensasi perubahan temperatur dari komponen elektronik seperti lilitan,
Polarisasi listrik
Bahan dielektrik bukan penghantar listrik. Tetapi mereka tidak inert terhadap medan
listrik. Elektron dan proton akan bergeser tempat akibat medan listrik tersebut. Sebagai
contoh, tempat kedudukan (rata-rata) dari elektron akan bergeser mendekati elektroda
positif, sedang inti atom sendiri, yang mengandung proton, akan bergeser mendekati
elektroda negatif. Peristiwa ini disebut polarisasi. Bila ada medan arus bolak-balik,
Polarisasi dapat digolongkan dalam beberapa jenis tergantung pada pergeseran satuan.
Yang telah dibahas tadi adalah polarisasi elektronik. Karena kecil, elektron memiliki
frekuensi dasar yang sangat tinggi ( ≈ 1016 Hz) dan membentuk gelombang berdiri
disekitar atom. Jadi, polarisasi ini dapat terjadi pada rangkaian 60 Hz dan frekuensi radio
Polarisasi ionik meruakan pergeseran ion negatif dan positif ke elektroda positif dan
negatif. Sama dengan polarisasi elektronik, polarisasi ionik ditimbulkan oleh medan listrik
luar. Karena ion lebih berat dibandingkan dengan elektron, ion tak mungkin berpolarisasi
dengan cepat. Polimerisasi ion terbatas hingga frekuensi maksimum sebesar ~1013 Hz. Ini
berada di bawah frekuensi sinar biasa. Oleh karena itu, berkas sinar tak mungkin
Polarisasi molekul terjadi bila molekul polar berada dalam medan listrik. Pada
molekul polar, “titik pusat gravitasi” muatan positif dan negatif tidak berimpit. Selalu ada
dwikutub (dipole) kecil. Contohnya adalah metil khlorida (CH3Cl). Atom khlorin yang
memiliki 17 elektron dan setiap atom hidrogen merupakan proton “terbuka” dan terletak
Polarisasi ini permanen atau tetap karena merupakan bagian dari struktur molekul.
Dwikutub dapat berorientasi sesuai medan. Selain itu, setiap setengah siklus medan bolak-
balik molekul bergeser. Karena massa ditentukan oleh ukuran molekul, frekuensi
maksimum sangat berbeda tergantung pada jenis bahan. Tetapi, selalu lebih kecil
dibandingkan dengan polarisasi elektron dan ion. Disamping itu, polarisasi sangat peka
terhadap temperatur.
muatan lokal dalam dielektrik. Sebagai contoh, Al2O3, bahan bukan penghantar,
mengandung partikel aluminium yang sangat kecil, elektron induksi dapat bergeser kearah
elektroda positif dalam medan bolak-balik. Akan tetapi, mereka tetap terikat didalam
partikel metal. Contoh ini hanya untuk penjelasan belaka, dan jarang dijumpai pada bahan
rekayasa. Namun, sering juga dijumpai dalam fasa keramik yang mengandung oksida
semi penghantar seperti Ti2O3 didalam TiO2. Hal ini harus dihindarkan karena akan
C. Bahan Piezoelektrik
ketiga Pb(Mg1/3Nb2/3)O3, Pb(Y1/3Nb2/3)O3, dst kepada PZT maka daerah pemilihan lebih
D. Bahan Semikonduktor
Dalam bahan keramik semikonduktor, termistor, varistor dan sensor digunakan secara
praktis. Termistor, resistor yang peka sepenuhnya secara termal, secara harfiah berarti
semikonduktor keramik dengan variasi termal yang tinggi. Ada termistor dengan koefisien
bertambah menurut temperatur dan resistor temperatur kritik (CTR) yang tahanannya
NTC dibuat dengan mencampurkan berbagai oksida logam, dari logam Mn, Co, Ni,
Cu, Fe, dan sebagainya, dan disinter dalam atmosfir pengoksid. PTC yang khas adalah
keramik BaTiO3, yang dibuat menjadi semikonduktor oleh penambahan sedikit Y2O3.
Komponen utama dari CTR adalah VO2, yang ditambah oksida Sr, P atau B dan disinter
dalam atmosfir yang mereduksi dan dicelup dingin. Kebanyakan termistor dibuat dalam
bentuk butiran, piringan, cincin, dan batang. Butiran dipergunakan untuk pengukuran dan
temperatur bagi transistor dan lilitan pembelok pesawat TV. Cincin dipakai untuk
pengendalian arus pada penyalaan lampu, sedangkan CTR dipergunakan untuk sensor
panas yang sangat dapat diandalkan. PTC dalam bentuk sarang tawon memiliki fungsi
pengendalian sendiri dari temperatur dan didistribusikan sebagai pemanas yang aman.
Varistor dipakai untuk tahanan variabel, merupakan istilah umum bagi bahan yang
memiliki perubahan tahanan yang sangat karena adanya tegangan listrik. Salah satu bahan
ini adalah SiC dan ZnO. Hubungan antara arus (A) dan tegangan (V) dari varistor
Varistor SiC dibuat dari bubuk SiC dengan menambahkan lempung atau pengikat
lainnya diaduk dan disinter dalam atmosfir pengoksid. Harga α pada umumnya 3,3-5.
Varistor ZnO dibuat dari ZnO dibubukan secara halus dan ditambahkan kepadanya sedikit
Bi2O3 atau CoO, MnO, Sb2O3 dan kemudian disinter. Harga α umunya sekitar 30-50.
Varistor menyerap tegangan tandingan yang terjadi pada saat pemutusan arus pada
beban. Contoh khas adalah peniadaan loncatan api listrik terjadi pada kontak reli. Juga
dipergunakan secara luas untuk menahan suara brisik pada motor ukuran kecil, tegangan
lebih, pelindung pada berbagai rangkaian listrik dan komponen, dst. Varistor SiC
memiliki harga α yang kecil, tetapi mempunyai ciri khas bahwa dapat dipakai untuk
keadaan beban tetap dan untuk daya yang besar.
dikembangkan. Sensor untuk menditeksi gas propan atau gas kota adalah bahan porus
yang terutama terdiri dari SnO2, ZnO atau Fe2O3. Perubahan tahanan dari semikonduktor
karena adanya kontak dengan gas dimanfaatkan untuk mengetahui adanya gas. Sensor
lembaman dipergunakan untuk pengendalian alat penyegar udara dan tungku elektronik.
Bahan sensor lembaman adalah MgCr2O4-TiO2, TiO2-V2O5 dan keramik porus lainnya,
lembaman.
1. Semikonduktor ion
semikonduktor ion tersebut masih sedang dipelajari. Sebagai contoh, keramik alumina
β dicatat sebagai elektriolit untuk diafragma pada batere Na/S. Di antara konduktor
konduktivitas ion oksigen sebagai detektor kadar oksigen dalam besi cair, dalam gas
2. Gelas konduktor
Gelas yang permukaannya dilapisi film SnO2 atau In2O3 dengan berbagi cara,
bersifat tembus cahaya dan dapat mengalirkan listrik. Sifat ini dipergunakan untuk
3. Elemen pemanas
Karbon dipergunakan sejak lama sebagai elemen pemanas, tetapi tidak dapat
dipakai didalam udara seperti halnya tungsten, molibden dan elemen pemanas lainnya
BAB V
perumahan maupun dalam industri. Beberapa jenis keramik di gunakan dalam kelistrikan oleh
sebab keramik mempunyai sifat rintangan listrik yang tinggi. Kekuatan listrik dan sifat
magnet yang tinggi sesuai di gunakan sebagai magnet dalam alat pembesar suara (loud
speaker). Oleh karena keramik dapat mengekalkan kekuatan dan ketegarannya pada
temperatur yang tinggi, keramik banyak di gunakan pada keadaan temperatur tinggi dan sifat
ketahanan aus yang tinggi sangat sesuai di gunakan sebagai pelapis silinder.
pemutar (rotor) dan juga pada turbin. Di samping itu keramik mempunyai sifat-sifat yang
menarik seperti kerapatan (density) yang rendah dan modulus elastisitas yang tinggi. Dengan
itu berat mesin dapat di kurangkan sehingga performance mesin bisa meningkat. Keramik
juga dapat di gunakan sebagai alat pemotong logam-logam keras pada kecepatan potong yang
tinggi.
aplikasi termasuk :
Tahan korosi.
superkonduktor.
dibawah ini :
1. Keramik Konvensional
a. Keramik berstruktur
b. Keramik putih
c. Keramik refraktori
Di gunakan sebagai batu untuk tanur kupola, serabut keramik, semen mortar,
liner yang di gunakan pada temperatur tinggi seperti di tanur peleburan besi,
d. Keramik listrik
2. Keramik Termaju
a. Keramik Oksida
Contohnya ialah Turbin gas, Komponen mesin, Abrasif, Mata pahat, Nozel roket
dll.
c. Keramik Komposit
Contohnya ialah rotor dan komponen mesin, mata pahat, komponen untuk
industri.
d. Keramik Kaca
yang terbesar di gunakan oleh manusia. Di sekeliling kita jika kita perhatikan
BAB VI
PENUTUP
Karena keramik merupakan senyawa unsur logam dan bukan logam, ternyata bahwa
tidak mudah untuk membuat suatu hubungan antar struktur dan sifatnya. Logam, misalnya,
selalu merupakan penghantar listrik atau panas, kebanyakan keramik adalah isolator akan
tetapi beberapa diantaranya memiliki sifat semikonduktivitas yang mempunyai nilai teknis.
Polimer organik selalu melakukan cahaya bila tipis, keramik dapat tembus cahaya (gelas
optik) atau tidak tembus cahaya seperti spinel maknit. Keramik tahan terhadap tekanan akan
tetapi tidak tahan gaya tarik. Gelas serat (fiberglass) mempunyai kekuatan tarik melebihi baja
sehingga dapat digunakan sebagai penguat; sedang gelas sangat rapuh dan bahan yang mudah
bahan keramik mempunyai berbagai karakteristik. Berbagai jenis keramik memegang peran
yang berarti dalam penggunaan teknologi dan kebutuhan masyarakat. Akan tetapi keramik
lebih rumit dibandingkan bahan lainnya oleh karena itu memerlukan pengenalan dan
KESIMPULAN
Isolator keramik dibuat demikian rupa sehingga tidak bereaksi terhadap listrik. Ion-ion
yang terdapat didalamnya peka terhadap medan listrik. Dengan demikian terjadi polarisasi
dalam bahan dielektrik tersebut. Konstanta dielektrik yang dihasilkan dimanfaatkan dalam
kapasitor; akan tetapi dapat timbul kehilangan tenaga bila pemindahan ion tertinggal dengan
yang tidak terisi. Tiap atom menjadi maknit kecil; pasangann maknit menghasilkan domain
Akibatnya, bahan ini peka terhadap takik (atau retak). Oleh karena itu kekuatan tariknya
rendah. Namun, ketahanan terhadap geseran mengakibatkan kekuatan tekan yang tinggi. Oleh
karena itu bahan keramik dipilih untuk penggunaan dibawah tekanan. Biasanya, bahan
Keramik tradisional adalah keramik yang berdasarkan lempung, yang mana terdiri dari
tembikar, lempung, semen, refraktori dan berbagai hasil yang berkaitan dengan silikat.
Keramik modern adalah keramik yang mempunyai sifat-sifat fisik, mekanik, kimia dan listrik
yang istimewa. Bahan keramik modern terdiri daripada keramik oksida (Al2O3, ZrO2, TiO2,
BaTiO2, dan sebagainya) dan keramik bukan oksida (Si3N4, TiN, SiC, B4C dan sebagainya).
DAFTAR PUSTAKA
Surdia tata, Saito shinroku, Pengetahuan Bahan Teknik, Pradnya Paramita, Jakarta, 2005.
Van Vlack Lawrence H, Ilmu Dan Teknologi Bahan, Erlangga, Jakarta, 1995.
Van Vlack Lawrence H, Elemen-elemen Ilmu Dan Rekayasa Material, Erlangga, Jakarta,
2004.
http://www.scribd.com/doc/24973211/SIFAT-%E2%80%93-SIFAT-BAHAN-KERAMIK-
ILMU-BAHAN
http://ariffadholi.blogspot.com/2009/10/industri-keramik.html
http://www.scribd.com/doc/32927716/Bab-8-Keramik-Grafit-Dani-Prabowo-5315077640