Professional Documents
Culture Documents
A. Hari/ tanggal
B. Tujuan
C. Prinsip
yang ditentukan oleh fase diam (absorban) dan fase gerak (eluen), komponen
kimia bergerak naik mengikuti fase gerak karena daya serap adsorben terhadap
D. Dasar Teori
skala kecil.
kelarutan senyawa yang dianalisis. Bahan lapisan tipis seperti silika gel adalah
senyawa yang tidak bereaksi dengan pereaksi – pereaksi yang lebih reaktif
Data yang diperoleh dari KLT adalah nilai Rf yang berguna untuk
jarak yang ditempuh oleh senyawa dari titik asal dibagi dengan jarak yang
ditempuh oleh pelarut dari titik asal. Oleh karena itu bilangan Rf selalu lebih
silika atau alumina yang seragam pada sebuah lempeng gelas atau logam atau
plastik yang keras. Jel silika (atau alumina) merupakan fase diam. Fase diam
mana dapat berpendarflour dalam sinar ultra violet. Fase gerak merupakan
pelarut atau campuran pelarut yang sesuai. Pelaksanaan ini biasanya dalam
pemisahan warna yang merupakan gabungan dari beberapa zat pewarna atau
pemisahan dan isolasi pigmen tanaman yang berwarna hijau dan kuning.
2
1. Kromatogram
Perhitungan nilai Rf
yang ditempuh oleh pelarut dan jarak yang tempuh oleh bercak warna
masing-masing.
dipindahkan dari gelas kimia dan posisi pelarut ditandai dengan sebuah
1. Konsentrasi
2. Temperatur
3. Kelembaban
3
Pengukuran berlangsung sebagai berikut:
Gambar 1. Kromatogram
2. Mengidentifikasi senyawa-senyawa
lempengan lapis tipis dan bercak-bercak kecil yang serupa dari asam
amino yang telah diketahui juga ditempatkan pada disamping tetesan yang
campuran adalah M dan asam amino yang telah diketahui ditandai 1-5.
4
tampak. Gambar kedua menunjukkan apa yang terjadi setelah lempengan
disemprotkan ninhidrin.
1. Menggunakan pendarflour
bercak itu tidak tampak berwarna jika dilihat dengan mata. Itu berarti
5
posisi yang berbeda dengan posisi bercak-bercak. Bercak tampak sebagai
6
Dalam metode lain, kromatogram dikeringkan kembali dan
tutupan gelas arloji) bersama dengan kristal iodium. Uap iodium dalam
Fase diam-jel silica Jel silika adalah bentuk dari silikon dioksida
kovalen yang besar. Namun, pada permukaan jel silika, atom silikon
berlekatan pada gugus -OH.Jadi, pada permukaan jel silika terdapat ikatan
permukaan silika.
Permukaan jel silika sangat polar dan karenanya gugus -OH dapat
disekitarnya, sebagaimana halnya gaya van der Waals dan atraksi dipol-
oksida. Atom aluminium pada permukaan juga memiliki gugus -OH. Apa
7
yang kita sebutkan tentang jel silika kemudian digunakan serupa untuk
alumina.
2. Senyawa melekat pada fase diam, misalnya jel silika. Tergantung pada
jel silika lebih kuat dibanding senyawa lainnya hanya dapat mengambil
bagian interaksi van der Waals yang lemah. Kita mengatakan bahwa
senyawa ini terjerap lebih kuat dari senyawa yang lainnya. Penjerapan
permukaan.
dan dapat larut dalam pelarut pada tingkatan yang sama pula. Ini tidak
antara senyawa dan pelarut juga merupakan hal yang penting-hal ini
8
larutan keluar dari permukaan silika. Penyerapan pada kromatografi
lapis tipis bersifat tidak permanen, terdapat pergerakan yang tetap dari
molekul antara yang terjerap pada permukaan jel silika dan yang
kembali pada larutan dalam pelarut. Dengan jelas senyawa hanya dapat
9
E. Alat dan Bahan
1. Corong pisah
2. Erlemeyer
3. Chamber
4. Kolom
5. Tip (penotol)
6. Statip
8. Hexan
9. Aseton
10. Na2SO4
11. Flotilin
12. Aquadest
14. glasful
10
F. Cara Kerja
11
Gambar 6. Chamber Gambar 7. Alat evaporasi
12
G. Hasil Pengamatan
Diketahui Eluen : 14 cm
Std Fention
Std Fenitrotion :-
Ditanyakan : Rf ?
13
H. Kesimpulan
Spot B21 dan B22 merupakan senyawa diazinon karena memiliki warna
14
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, Yahya. Pengaruh Jumlah Umpan Dan Laju Alir Eluen Pada Pemisahan
Sukrosa Dari Tetes Tebu Secara Kromatografi.
http://www.unej.ac.id/fakultas/mipa/jid/vol5no1/yahya.pdf
Kantasubrata, Julia. (1993). Warta Kimia Analitik Edisi Juli. Situs Web Resmi
Pusat Penelitian Kimia LIPI
15