Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
PUTU RUSDI ARIAWAN
0804405050
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan laporan tugas kelompok dengan
judul : BAHAN ISOLASI GAS tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Gejala Medan Tinggi
pada Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Ibu ir.I A Dwi Giriantari,MengSc.PhD yang telah membimbing kami dari awal
perkuliahan hingga pertengahan semester ini sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini,.
Kami mengakui bahwa laporan ini jauh dari sempurna mengingat
terbatasnya kemampuan serta sulitnya mencari buku-buku yang dipakai sebagai
acuan atau referensi. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi sempurnanya laporan ini. Akhir kata kami berharap semoga
laporan ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat memenuhi fungsinya.
Penulis
Halaman
LEMBAR JUDUL…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………………………… iv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………… 1
2.1 Isolasi…………………………………………………………… 3
3.1 Pengertian……………………………………………………… 23
4.1 Simpulan……………………………………………………… 32
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 33
Halaman
2.1 Hubungan antara tegangan tembus dan jarak untuk udara …………... 3
2.1 Isolasi
Isolasi merupakan suatu peralatan yangyang digunakan sebagai pembatas dan
pengaman pada peralatan listrik yang mempunyai kekuatan listrik yang cukup
untuk menjamin faktor keselamatan yang diperlukan pada saat peralatan listrik
tersebut beroperasi maupun tidak beroperasi.bahan isolasi yang digunakan dalam
teknik tegangan tinggi dibedakan menjadi : bahan isolasi gas, bahan isolasi padat,
bahan isolasi cair. Dalam pembahasan kali ini lebih diberatkan pada jenis bahan
isolasi gas.bahan isolasi gas digunakan sebagai pengisolasi dan sekaligus sebagai
media penyalur panas. Bahan isolasi gas dapat berupa udara, sulphur hexa
fluorida (SF6) dan gas-gas lainnya yang lazim digunakan di dalam teknik listrik.
2.1.1 Isolasi Udara
Udara merupakan bahan isolasi yang mudah didapatkan, mempunyai tegangan
tembus yang cukup besar yaitu 30 kV / cm. Contoh yang mudah dapat dijumpai
pada JTR, JTM, dan JTT antara hantaran yang satu dengan yang lain dipisahkan
dengan udara.
Hubungan antara tegangan tembus dan jarak untuk udara tidak linier seperti
ditunjukkan pada gambar 2.1
400
300
Tegangan
200
100
F S F
F
Gambar 2.2 Molekul sulphur hexa fluorida
Terlihat pada gambar 2.2 bahwa molekul SF6 mempunyai 6 atom fluor yang
mengelilingi sebuah atom sulphur, di sini masing-masing atom fluor mengikat 1
buah elektron terluar atom sulphur. Dengan demikian maka SF6 menjadi gas yang
inert atau stabil seperti halnya gas mulia.
a. Peralatan Panel
- Tegangan daya-frekuensi : 50 KV
- Tegangan impuls : 125 KV
- Arus hubung singkat : 40 KA
- Tegangan daya-frekuensi : 50 KV
- Tegangan impuls : 125 KV
- Arus pemutusan hubung singkat : 16 KA
- Arus Hubung singkat : 40 KA
- Arus waktu pendek 3 detik : 16 KA
- Tipe dari circuit breakeer adalah vacun CB atau gas insulasi CB
Dilihat dari fungsinya ada beberapa tipe panel berisolasi gas antara lain :
Panel Cb dengan isi CB, saklar 3 posisi, trafo ukur arus & tegangan dan
busbar.
Panel transformer dengan isi sakalr 3 posisi, sikring dan busbar.
Panel kabel dengan isi saklar 3 posisi dan busbar.
Panel hubung (tie) bus dengan isi saklar 3 posisi,dengan CB atau sikring
dan busbar.
Panel meter tarip dengan isi trafo ukur dan busbar.
Panel meter bus dengan isi saklar, trafo ukur dan busbar.
Panel pentanahan busbar dengan isi saklar dan busbar.
Sebagai contoh penggunaan isolasi gas SF6 adalah pada panel siemens 8 DH
10 . Konstruksi panel berisolasi gas SF6 adalah seperti Gambar 2.2 dan Gambar
2.3 . Semua tipe panel dikonstruksi sebagai single panel, panel-panel tersebut
dipasang di lokasi dan ditaruh dalam posisinya tanpa perlu untuk melibatkan gas
SF6.
Rumah untuk rangkaian utama panel ( Rign main unit/RMU housing). Semua
komponen tegangan tinggi di dalam RMU housing diisolasi dari selubung luarnya
yang ditanahkan dengan gas SF6. Tekanan gas 0.5 bar gauge, rumah RMU terbuat
dari lembaran baja yang dilas, pasangan batang berinsulator (cast-resin bushings)
untuk sikring, terminal kabel dan bus-bar dilas ke dalam rumah RMU. Metal
penyangga lengan penggerak saklar pemutus 3 posisi dan metal penyangga batang
penggerak CB dilas ke dalam potongan depan panel. Desain khusus rumah
tersebut cukup kuat untuk menahan tekanan dari dalam dan beban mekanis dari
luar tanpa mengalami gangguan yang berarti. Penggunaan baja tahan karat
dikombinasikan dengan pengelasan yang khusus menjamin rumah RMU handal
dan kedap gas.
Bus-bar (batang tegangan phasa). Bus-bar di dalam blok dan panel dipasang
dengan gas SF6. Sambungan bus-bar dari blok ke blok, blok ke single panel dan
single panel ke blok tambahan dibuat dengan cara sbb :
Letak bus-bar sumbat CU ini dibelakang ruang sambung kabel beban dan
ditutup pelat baja. Petunjuk kesiapan beroperasi. Bagian utama penunjuk kesiapan
ini adalah sel tekanan kedap gas yang dipasang di dalam rumah RMU. Magnet
Ket:
1. Laci tegangan rendah
2. Mekanisme pengoperasi CB
3. Bushing tipe pipa hembus
4. Kinematik diujung kutub
5. Mekanisme dibantu per
6. Mekanisme toggle
7. Saklar 3 posisi
8. Terminal kabel unit utama
(insulator kerucut udara)
Ket
1. Perangkat sikring
2. Saklar 3 posisi
3. Sambungan transformer
4. Rumah RMU di las kedap udara
5. Bus-bar sumbat CU 630A
Hanya perubahan density gas dalam kejadian kehilangan gas yang banyak,
untuk kapasitasnya sebagai isolasi yang akan ditunjukkan. Perubahan tekanan gas
sehubungan dengan temperatur tidak ditunjukkan.
Petunjuk kesalahan hubung singkat pada feeder circuit utama unit panel;
Dipasang dengan 3 pole (3 phasa), masing-masing mempunyai elemen petunjuk
merah yang menunjukkan bilamana terjadi kesalahan dan dapat direset secara
manual atau otomatis. Pengetesan kabel pada unit panel; Dengan menggunakan
tegangan DC dilakukan dengan sumbat -T kabel tetap dibuat pada unitnya. Tutup
isolasi dilepas dan batang tembaga pengetes DC disodokkan sesuai dengan
tegangan dan standard yang dipakai pada tabel 2.3
24 KV 48 KV 70 KV 96 KV
Saklar Pemutus 3 Posisi. Saklar ini berupa saklar putar multi ruang yang
mengkombinasikan saklar pemutus daya dan saklar ke pentanahan, di mana poros
dengan kontak bergerak di dalam ruang yang berisi kontak-kontak tetap.
Kemudian ada lempengan yang menempel kontak gerak (sudu-sudu) dan berputar
dengan poros saklar membagi ruang ke dalam 2 sub-ruang yang berubah dengan
putaran. Pergerakan saklar mengakibatkan beda tekanan antara sub-ruang. Gas
akan mengalir melalui celah atau nosel ke atas percikan yang terjadi karena
pemisahan kontak dan gas SF6 tersebut mendinginkan dan memadamkan dalam
waktu singkat. Saklar ini adalah saklar pemutus berfungsi banyak (mengikuti
standard DIN VDE & IEC), di mana dapat mengalihkan arus hubung singkat
paling tidak 10 x tanpa rusak dan dapat digunakan sebagai pemutus arus 100 x
ukuran arus nominal. Posisi saklar adalah "closed", "open" dan "earthed", tidak
perlu interlocking karena closed dan earthed tidak mungkin terjadi
bersamaan.Operasi Penutupan. Selama operasi penutupan poros saklar berputar
menggerakkan lempengan dan kontak gerak (sudu-sudu) dari posisi open (buka)
ke posisi closed (tutup). Mekanisme per akan mempercepat langkah penutupan
Operasi pembukaan. Sewaktu saklar membuka, gas SF6 dalam ruang saklar
ditekan dan dipaksa melalui celah di dalam lempengan kontak gerak untuk
mendinginkan percikan api pemutusan arus di antara kontak gerak dan kontak
tetap, kemudian memadamkannya di dalam beberapa mili detik. Lapisan
pengisolasi yang diciptakan oleh pembukaan saklar dan hembusan gas yang
dikontrol di dalam luar saklar yang dihasilkan oleh gerakan kontak menjamin
bahwa arus beban besar dan arus beban nol diputuskan secara baik. Saklar
pemutus 3 posisi digerakkan melalui batang yang menembus dan di las kedap gas
kedapan RMU. Mekanisme pergerakan dengan per bantu dan energi yang
tersimpan. Operasi saklar tidak tergantung pada kecepatan handle digerakkan.
Alat penyimpan energi digunakan untuk membuka (tripping) saklar mengikuti
putusnya sikring (HV HRC), CB atau aktifnya pembebas shunt. Setelah terbuka
petunjuk merah muncul pada indikasi posisi saklar. Saklar didesain untuk tidak
berpindah langsung dari posisi closed lewat open ke posisi earthed, jadi saklar
hanya dioperasikan sebagai saklar pemutus dan saklar proteksi pentanahan. Pada
ke tiga posisi saklar bisa digrendel. Bisa digunakan motor sebagai penggerak
saklar; dan dengan selenoid memungkinkan saklar diputus (tripped) dari jauh
misal sewaktu transformer temperaturnya tinggi. Pembebas shunt di-reset dengan
kontak bantu yang dihubungkan secara mekanik ke saklar 3 posisi. Ruang sikring
dan ruang kabel tutupnya hanya dapat dibuka setelah feeder (sumbernya) telah
diisolasi dan ditanahkan, saklar panel kabel dikunci untuk mencegah penutupan
saklar ketika tutup ruang kabel terbuka . Motor penggerak saklar disuplai dengan
tegangan DC 24-220V atau AC 50/60Hz, 110-230V.
Proses dasar dalam kegagalan isolasi gas adalah ionisasi benturan oleh
elektron. Ada dua jenis proses dasar yaitu :
Mekanisme Townsend
Mekanisme Streamer
Pada proses primer, elektron yang dibebaskan bergerak cepat sehingga timbul
energi yang cukup kuat untuk menimbulkan banjiran elektron. Jumlah elektron Ne
pada lintasan sejauh dx akan bertambah dengan dNe, sehingga elektron bebas
tambahan yang terjadi dalam lapisan dx adalah dNe = Ne.dx . Ternyata jumlah
elektron bebas dNe yang bertambah akibat proses ionisasi sama besarnya dengan
jumlah ion positif dN+ baru yang dihasilkan, sehingga dNe = dN+ = Ne.(t).dt;
dimana :
x
Pada medan uniform, konstan, Ne = N0, x = 0 sehingga Ne = N0
Jum;lah elektron yang menumbuk anoda per detik sejauh d dari katoda sama
dengan jumlah ion positif yaitu N+ = N0 x
Arus ini akan naik terus sampai terjadi peralihan menjadi pelepasan yang
Ciri utama kegagalan streamer adalah postulasi sejumlah besar foto ionisasi
molekul gas dalam ruang di depan streamer dan pembesaran medan listrik
setempat oleh muatan ruang ion pada ujung streamer. Muatan ruang ini
menimbulkan distorsi medan dalam sela. Ion positif dapat dianggap stasioner
dibandingkan elektron-elektron yang begerak cepat dan banjiran elektron terjadi
dalam sela dalam awan elektron yang membelakangi muatan ruang ion positif.
Medan Er yang dihasilkan oleh muatan ruang ini pada jari jari R adalah :
x
Pada jarak dx, jumlah pasangan elektron yang dihasilkan adalah dx
sehingga :
R adalah jari jari banjiran setelah menempuh jarak x, dengan rumus diffusi
R= (2Dt).
3.1 Pengertian
Pada dasarnya konstruksi CB adalah adanya kontaktor yang dapat dipisah
(diputus) dengan suatu media isolasi. CB ini dibuat dalam rumah logam yang
tertutup dengan menggunakan dua buah bushing atau dalam rumah isolasi dimana
kedua ujungnya dibuat dari metal atau penghantar.
Gambar 3.1
Konstruksi dasar dari CB
Cukup banyak bahan isolasi yang dapat dipakai untuk memadamkan busur api
pada saat kontaktor memutus arus dan bahan isolasi ini tergantung dari rating CB
tersebut. Bahan isolasi ini tergantung dari rating CB tersebut. Bahan isolasi yang
banyak dipakai adalah : udara (pada tekanan atmosfer); udara dengan tekanan
tinggi; minyak (yang menghasilkan hydrogen untuk memadamkan busur api);
vacuum dan sulfur hexafluoride (SF6).
Untuk bahan isolasi dimana tidak terdapat busur api misalnya untuk bahan
pengisi/isolasi trafo arus, trafo tegangan dan lain-lain ini lebih banyak bahan
isolasi yang dapat dipakai misalnya Arcton 12 (difluoro dichloromethane) ini
dipakai untuk bahan isolasi dari busbar tegangan tinggi hanay bahan ini tidak
cocok untuk memadamkan busur api karena bila ada busur api dalam media
3.2 Jenis CB
Secara umum CB dapat dikelompokkan menurut media isolasi yang dipakai :
Sampai 11 kV biasanya dipakai udara pada tekanan atmosfer sebagai
media isolasi atau juga jenis CB minyak.
Dari 11 kV sampai 66 kV kebanyakan dipakai CB minyak.
132 dan 375 kV ini biasanya Oil CB atau Gas Blast CB (CB dengan
tekanan gas).
Untuk system 400-700 kV ini semua memakai Gas Blast CB.
Untuk CB Tegangan Ekstra Tinggi gas ditekan sampai 1000lb/in2 untuk dapat
memadamkan busur api pada saat CB memutus arus. Akhir-akhir ini Suphur
Hexefluoride (SF6) juga dipakai pada Gas Blast CB dan SF6 ini diberi tekanan
sampai 200 lb/in2. dalam praktek, selain ada isolasi gas tentu diperlukan isolasi
padat yaitu untuk mengisolasi tempat CB.
Gambar 3.2
a. CB dengan tangki bertegangan (life-tank CB)
b. CB dengan tangki tak bertegangan (dead tank CB)
Kerugian :
Sealing gas sulit
Isolator porselen harus kuat menahan tekanan gas.
Voltage grading pada isolator.
Gambar 3.5 Kekuatan listrik dari udara sebagai fungsi dari tekanan
Hydrogen juga sulit dipakai dalam praktek karena bila bercampur dengan
udara, dapat menimbulkan ledaka biasanya yang dipakai adalah campuran
hydrogen-sulphur hexafluoride. Nitrogen mempunyai kekuatan listrik sama
seperti udara, dan tam mempunyai kelebihan memadamkan busur api seperti
hydrogen. Carbon dioxide ini dipakai untuk CB experiment; kekuatan listriknya
sama seperti udara tetapi kemampuan memadamkan api beberapa kali lebih baik
daripada udara. Oxygen ini juga baik untuk memadamkan api tetapi gas ini sangat
aktif secara kimiawi sehingga tidak banyak dipakai.
Gas elektronegatif SF6 mempunyai kekuatan listrik yang tinggi dan juga
kemampuan memadamkan busur api yang baik. Dari semua gas hanya udara dan
SF6 yang dipakai saat ini pada gas blast CB.
3.5 Bushing
Banyak dipakai bushing dengan isolasi gas tekanan tinggi seperti gambar 3.6
untuk pengisi bisa udara atau SF6 dan karakteristik flas over .
PENUTUP
4.1 Simpulan
Unit panel dengan gas SF6 sebagai isolasi adalah bebas rawat, dengan
keselamatan operasi, reliability dan availability yang tinggi.
Unit panel berisolasi gas SF6 ini sesuai untuk tegangan menengah dan
tinggi dengan penyesuaian seperlunya mengingat proses pembuatannya
yang khusus, kesalahan dalam panel kecil karena selubung phasa tunggal
dari komponennya (luar RMU) dan komponen berselubung gas SF6
(dalam RMU) dan tidak akan terjadi arus bocor ke tanah.
Urutan pemindahan saklar 3 posisi tidak akan salah karena susunan
logiknya, dan saklar ini memberikan proteksi pentanahan hubung singkat
pada feeder dan panel.
Tingkat proteksi panel adalah dalam ruang/ruang bawah tanah.
SF6 mempunyai kemampuan listrik dan mematikasa busur api yang lebih
baik dari udara tetapi gas ini mempunyai kerugian yaitu tidak dapat
dioperasikan pada tekanan yang tinggi.
4.2 Saran
Muhaimin.
Agama : Hindu
Email : turusdi.info@gmail.com
www.facebook.com/turusdi