Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan petunjuk-Nyalah Paper Kaca dan Porselin ini dapat
diselesaikan. Dengan karunia kesehatan dan kesempatan dari-Nya pula, laporan
ini pun dapat rampung tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih kami berikan kepada semua pihak yang telah
banyak membantu kami dalam penyusunan laporan ini. Khususnya kepada Bapak
Ir. Ketut Wijaya selaku dosen Mata Kuliah Bahan Listrik Jurusan Teknik Elektro
dan juga berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahan
Listrik. Disamping itu juga untuk memberikan informasi kepada para pembaca
mengenai materi Kaca dan Porselin.
Kami menyadari sepenuhnya laporan ini masih jauh dari sempurna,
sehingga kami sebagai penyusun mengharapkan berbagai saran dan kritik yang
bersifat membangun, agar nantinya dapat dijadikan pedoman bagi kami dalam
penyusunan laporan berikutnya.
Penyusun
JUDUL ....................................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................... 2
1.5 Batasan Masalah ............................................................................. 2
1.6 Sistematika Pembahasan .................................................................. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 4
2.1 Tinjauan Umum .............................................................................. 4
2.2 Tingkat Ketahanan Isolasi ............................................................... 5
2.3 Koordinasi Isolasi............................................................................ 6
2.4 Jenis Polutan di Alam...................................................................... 7
2.5 Penggunaan Bahan Isolasi ............................................................... 8
III. METODELOGI ................................................................................... 11
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 11
3.2 Data ............................................................................................... 11
3.2.1 Sumber data ....................................................................... 11
3.2.2 Jenis data ............................................................................ 11
3.2.3 Metode pengumpulan data ................................................. 11
3.3 Tahap-tahap Pengolahan Data ....................................................... 12
3.4 Aspek-Aspek yang Dikaji .............................................................. 12
Gambar 4.1 Resistivitas sebagai fungsi komposisi(%) Na2O dan KaO .............. 15
Gambar 4.2 Resistor tabung yang dilapisi enamel ............................................. 19
Gambar 4.3 Beberapa isolator porselin ............................................................ 21
Gambar 4.4 penampang oven terowongan.................................................... 24
Bahan listrik merupakan suatu bahan yang digunakan dalam peralatan listrik.
Isolasi memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik. Isolasi sangat
diperlukan untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan
sehingga antara penghantar-penghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau
percikan. Bahan isolasi akan mengalami pelepasan muatan yang merupakan bentuk
kegagalan listrik apabila tegangan yang diterapkan melampaui kekuatan isolasinya.
Kegagalan yang terjadi pada saat peralatan sedang beroperasi bisa menyebabkan
kerusakan alat sehingga kontinuitas sistem terganggu.
Bahan listrik sudah digunakan oleh masyarakat luas untuk berbagai macam
aplikasi peralatan listrik dan tentunya peralatan tersebut didukung oleh keamanan
peralatan serta keamanan konsumen atau pengguna. Untuk itu harus pengguna harus
mengetahui bahan isolasi yang ada dan diperhatikan dalam ketepatan pemilihan bahan
oleh para pengguna. Pada kemajuan teknologi tegangan tinggi, isolasi listrik memegang
peranan yang sangat penting dalam teknik tegangan tinggi, Isolasi listrik sangat
diperlukan untuk menunjang keandalan di dalam penyaluran tegangan listrik.
Kaca dan poselin tergolong bahan mineral yang dapat berfungsi sebagai
isolator, tetapi penggunaannya tidak pada bentuk atau keadaan alaminya melainkan harus
diproses terlebih dahulu dengan pemanasan (pembakaran), pengerasan, dan pelumeran.
Untuk itu diperlukan suatu informasi bagi pengguna agar dapat menentukan
bahan-bahan isolasi yang digunakan pada peralatan listrik khususnya mengenai kaca dan
porselin.
Melihat luasnya permasalahan dalam penyusunan laporan ini, maka perlu dibatasi
permasalahannya pada masalah pembuatan, pemanfaatan dan karakteristik Kaca dan
Porselin sebagai bahan isolasi.
BAB I : PENDAHULUAN
Berisikan secara lengkap gambaran umum isi tulisan, mulai latar belakang,
rumusan masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah yang akan dibahas dan
sistematika penulisan mengenai bahan isolasi kaca dan porselin.
BAB V : PENUTUP
Merupakan bab yang berisikan kesimpulan dari uraian pembahasan dan saran-
saran yang menghubungkan dengan pembahasan sebelumnya.
Basic Impuls Insulation Level/BIL adalah suatu referensi level yang dinyatakan
dalam impuls crest voltage dengan standar bentuk gelombang dari 1,5 mikro sekon (di
USA), sehingga isolasi dari peralatan-peralatan listrik harus mempunyai karakteristik
ketahanan lebih tinggi atau sama dengan nilai BIL-nya.
Pemikiran tentang tingkat isolasi suatu sistem tenaga listrik pertama-tama
adalah penyusunan suatu level umum isolasi pada atau di atas level tertentu, dimana hal
ini akan membatasi persoalan pada tiga kebutuhan yang fundamental,
yaitu :
Koordinasi isolasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara daya isolasi alat-
alat dan sirkuit listrik disatu pihak, dan karakteristik alat-alat pelindungnya di lain pihak,
sehingga isolasi tersebut terlindung dari bahaya-bahaya tegangan lebih.
Koordinasi isolasi dilakukan dengan menentukan kesesuaian yang diperlukan
antara daya isolasi alat-alat listrik dan karakteristik alat-alat pelindung terhadap tegangan
lebih, yang masing-masing ditentukan oleh tingkat ketahanan impuls dan tingkat
perlindungan impulsnya.koordinasi isolasi mempunyai tujuan untuk perlindungan
terhadap peralatan dan penghematan.
Walaupun kaca adalah substansi berongga, tetapi tidak mempunyai titik leleh
yang tegas, karena pelelehannya adalah perlahan-lahan ketika suhu pemanasan dinaikkan.
Titik pelembekan kaca berkisar antara 500 hingga 17000 C. Makin sedikit kandungan
SiO2 makin rendah titik pelembekan kaca. Demikian pula halnya dengan muai panjang
Kaca merupakan bahan kuat, tahan panas, keras, dan secara biologi merupakan
bahan yang tidak aktif, yang dapat dibentuk menjadi permukaan yang tahan dan licin.
Ciri-ciri ini menjadikan kaca sebagai bahan yang sangat berguna. Komponen utama kaca
ialah silika. Silika ialah galian yang mengandungi silikon dioksida. Nama IUPAC silikon
dioksida ialah silikon(IV) oksida. Wujud silika awalnya adalah pasir, yaitu pasir silika.
Kaca merupakan substansi kimia yang serupa dengan kuarsa. Silika mempunyai titik
lebur sekitar 2000 derajat celsius. Dua komponen penting dalam pembuatan kaca yang
baik adalah mencampurkan soda (sodium karbonat Na2CO3), atau potasy dengan kalium
karbonat, yang dapat menurunkan titik lebur kaca menjadi sekitar 1000 derajat celsius.
Bahan soda menjadikan kaca larut, sedangkan kapur (kalsium oksida, CaO) adalah bahan
yang menyebabkan kaca sukar larut.
Kaca merupakan bahan yang terbentuk apabila bahan cair tidak berkristal
disejukkan dengan cepat, dengan itu tidak memberikan cukup masa untuk jaringan kristal
bisa terbentuk.
3.2 Data
4.2. Sitol
Sitol mempunyai bahan dasar kaca yang merupakan pengembangan baru.
Pemakaian sitol adalah sangat luas, struktur dan sifat-sifamya adalah di antara kaca dan
keramik. Sitol juga disebut keramik-kaca atau kaca-kristal. Yang banyak dijumpai di
pasaran antara lain : pyroceram, vitoceram. Sitol mempunyai struktur kristal yang halus
(hal ini yang membedakannya dengan kaca biasa) tetapi berongga. Tidak seperti halnya
keramik biasa, sitol tidak dibuat dengan pembakaran tetapi cenderung dengan fusi dan
bahan-bahan mentahnya dengan menjadikannya meleleh dan kemudian kristalisasi. Agar
bahan ini mempunyai ketahanan terhadap suhu dan kelisitrikan lebih baik maka perlu
bahan tambahan yaltu : Fe S. Ti 02, alkali fluorida, alkali fospat dan logam- logam alkali
tanah.
Sitol mempunyai sifat mekanis yang tinggi, yang rendah sehingga tahan
terhadap perubahan suhu yang mendadak. Permitivitas relatif (Zr) berkisar antara 5
sampai 6, tan δ pada frekuensi 1 MHz sekitar 0,01 dan pada 10.000 MHz sekitar 0,001.
Tanah liat khusus misalnya tanah liat Cina dan tanah liat yang sudah diolah
digunakan pada pabrikasi porselin setelah dicampur dengan kuarsa. Proses pembuatan
perangkat dari porselin secara garis besar adalah sebagai berikut:
5.1 Simpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Bahan isolasi kaca dapat digunakan dalam berbagai keperluan isolasi listrik.
2. Kaca sangat cocok dan aman dalam penggunaannya karena karakteristiknya akan
tahan terhadap panas
3. Kaca dan porselin dibuat dengan cara dengan pemanasan (pembakaran ),
pengerasan, pelumeran dan mendinginkan secara cepat beherapa bahan yang
dilelehkan atau kristalisasi.
4. Sitol mempunyai bahan dasar kaca dimana struktur dan sifat-sifatnya adalah di
antara kaca dan keramik, dan memiliki sifat mekanis yang tinggi, yang rendah
sehingga tahan terhadap perubahan suhu yang mendadak
5.2 Saran
Bahan isolasi kaca dan porselin merupakan salah satu bahan listrik yang sering
digunakan oleh masyarakat. Yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat
mulai sekarang ini adalah meningkatkan pengetahuan mengenai bahan isolasi kaca
dan porselin dan melestarikan bahan-bahan anorganik maupun organik sebagai bahan
dasar pembuat bahan isolasi kaca dan porselin ini.
Agama : Hindu
Email : turusdi.info@gmail.com
www.facebook.com/turusdi