Professional Documents
Culture Documents
PENGARUH LINGKUNGAN
(FAKTOR CAHAYA)
TERHADAP WARNA KECAMBAH
Oleh:
JURUSAN BIOLOGI
2010
C. Cara Kerja
Menyiapkan 2 buah cawan Petri yang sudah dibersihkan.
Taruhlah kapas secukupnya pada masing-masing cawan Petri(A dan B)
sampai menutupi seluruh permukaan cawan petri tersebut.
Tetesi kapas dengan air menggunakan pipet, usahakan jangan sampai terlalu
basah.
Taruhlah 20 biji kacang hijau pada masing-masing cawan Petri, jangan
terlalu dekat jaraknya.
Tutuplah cawan Petri A dengan plastik dan letakkan di tempat terang
(terkena sinar tetapi tidak langsung).
Tutuplah cawan Petri B dengan kertas karbon dan letakkan ditempat gelap
(tidak terkena sinar).
Amati masing-masing cawan Petri setiap hari, apabila kapas kering maka
tambahkan air secukupnya.
D. Kajian Pustaka
1. Etiolasi = Fenomena yang diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh dalam
gelap, bercirikan warna pucat, ruas panjang-panjang, dan daun kecil.
2. Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan,
namun efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel
tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari
akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap.
Peristiwa ini disebut dengan etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan
yang sangat cepat di tempat gelap.
3. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat
melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan
untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam
pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa
klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah
hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung
akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh
dan panen. Hasil penelitian F.W. Went, ahli fisiologi tumbuhan, pada tahun
1928 menunjukkan produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering
terkena sinar matahari.
Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar
matahari. Sinar nila perusak enzim-enzim yang membantu pembentukkan asam indo
asetat (salah satu jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu
lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air.
E. Hasil Pengamatan
Catatan : Pada cawan Petri B terdapat 6 biji kacang hijau yang tidak tumbuh
F. Pembahasan
Tanaman kacang hijau yang dietiolasi pertumbuhannya jauh lebih cepat
dari pada tanaman yang terkena banyak sinar matahari maupun di tempat yang redup.
Akan tetapi batang tanaman tersebut tidak bisa tegak, melainkan membungkuk.
Begitu juga dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar,
G. Kesimpulan
Dengan demikian, dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1) Tanaman etiolasi memiliki warna kotiledon kuning karena tidak
mendapatkan cahaya
2) Cahaya mempengaruhi warna kotiledon pada kacang hijau.
H. Daftar Pustaka
http://www.scribd.com/search?
cat=redesign&q=pengaruh+cahaya+matahari&sa.x=0&sa.y=0/. diakses pada tanggal
20 Oktober 2008 pukul 20:41.
Latunra, A.I., Eddyman, W,F., Tambaru, E., 2007. Penuntun Praktikum Fisiologi
Tumbuhan II. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Salisbury, F.B. dan Ross, C.W., 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. ITB Press.
Bandung.
Zhamal, 2008. Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. http://
catatanzhamal.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 12 Mei 2009 pukul 20:37.
http://21ildahshiro.blogspot.com/2009/07/iv-perkembangan-kecambah-dalam-
gelap.html
I. Lampiran
Soal + Jawaban ;
Jawaban Pertanyaan
1. Dalam hal apa saja tampak ada perbedaan antara kecambah di A dan B?
khususnya, perbedaan angka % dan warna kotil.
Foto Pengamatan
Cawan Petri B