You are on page 1of 10

c 


        

  
a. Manusia sebagai makhluk Allah memiliki banyak kelebihan dibanding dengan makhluk yang
yang lain; tetapi dibalik kelebihan yang banyak itu, manusia juga tidak luput dari banyak
kekurangan, kelemahan dan kemampuan yang terbatas. Manusia terbatas pada alam
sekitarnya, warisan keturunan dan latar belakang kebudayannya/hidupnya,; yang menyebabkan
adanya perbedaan pandangan dalam menghadapi suatu masalah, bahkan seringkali
bertentangan antara satu dengan yang lainnya.
Pandangan yang simpang siur tersebut (subyektif) tidak akan dapat menimbulkan keyakinan
atas kebenaran, tetapi senantiasa diliputi oleh kabut keragu-raguan (R ), sehingga manusia
senantiasa gagal dalam menentukan kebenaran secara mutlak, ia tidak sanggup menentukan
kebaikan dan keburukan (haq dan batil), ia tidak dapat menentukan nilai-nilai semua hal yang
demikian itu adalah di luar bidang ilmu pengetahuan manusia.
Untuk mengatasi ataupun memberikan solusi terhadap kegagalan manusia sebagai akibat dari
kelemahannya, itu maka diperlukan agama/wahyu yang berasal dari luar manusia, yakni Allah
swt. melalui para Nabi dan Rasul-Nya. Hal ini dapat terjadi karena Allah swt. adalah Maha
Sempurna, sehingga wahyu yang diturunkan-Nya merupakan kebenaran mutlak dan bersifat
universal yang tak perlu diragukan lagi, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah (2) :
147,
μ 
  
        
ù R 
  R 
       
b. Dalam diri manusia terhadap hawa nafsu, yang senantiasa mengajak manusia kepada
kejahatan, apalagi kalau hawa nafsu tersebut sudah dipengaruhi oleh syaitan/iblis yang
senantiasa menyesatkan manusia dari jalan yang benar. Jika manusia dapat mengalahkan
pengaruh hawa nafsu dan syaitan tersebut, maka ia akan lebih tinggi derajatnya daripada
malaikat; tetapi, jika ia mengikuti ajakan hawa nafsunya dan syaitan tersebut, maka ia akan
turun derajatnya lebih rendah daripada binatang.
Untuk mengatasi pengaruh hawa nafsu dan syaitan itu, manusia harus memakai senjata agama
(iman), karena hanya agama (imanlah) yang dapat mengatasi dan mengendalikan hawa nafsu
dan syaitan/iblis itu; sebab agama merupakan sumber moral dan akhlak dalam Islam. Itulah
sebabnya, missi utama manusia, sebagaimana hadits beliau yang menyatakan: Hanya saja aku
diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
Melawan hawa nafsu dan syaitan adalah jihad akbar, sebagaimana dikatakan oleh Nabi saw.
sewaktu kembali dari perang Badar: Kita kembali dari jihad (perang) yang paling kecil menuju
jihad yang paling besar, para sahabat bertanya: adakah perang yang lebih besar dari perang ini
ya Rasulullah? Nabi menjawaab : ada, yakni melawan hawa nafsu.
Di samping itu, ada hadits lain yang mengatakan: Tidak sempurna iman seseorang di antara
kamu sehingga hawa nafsunya semata-mata mengikuti agama Islam yang kaubawa.
c. Manusia dengan akalnya semata, tidak mampu mengetahui alam metafisika, alam akhirat
yang merupakan alam gaib, dan berada di luar jangkauan akal manusia, sebagaimana firmana
Allah dalam Q.S. al-Nahl (27) : 65,
     !
 "   # $%  
 & ' ()
  *   +,-  . "/ 0123  ! +
 )
ù 
 
R RRR
R 
R R
 
RR RRR
  
 R ͞
Akal manusia mempunyai batas-batas kemampuan tertentu, sehingga tidak boleh melampaui
batas dan wewenangnya. Oleh karena itu, banyak masalah yang tidak mampu dipecahkan oleh
akal manusia, terutama masalah alam gaib; dan di sinilah perlunya agama/wahyu untuk
meberikan jawaban terhadap segala masalah gaib yang berada di luar jangkauan akal manusia.
Di sinilah letak kebutuhan manusia untuk mendapat bimbingan agama/wahyu, sehingga
mampu mengatasi segala persoalan hidupnya dengan baik dan menyakinkan.
d. Para sainstis yang terlalu mendewakan ilmu pengetahuan ʹbanyak yang kehilangan
idealisme sebagai tujuan hidupnya. Mereka dihinggapi penyakit risau gelisah, hidupnya hambar
dan hampa, karena dengan pengetahuan semata, mereka tidak mampu memenuhi hajat
hidupnya; sebab dengan bekal ilmu pengetahuannya itu, tempat berpijaknya makin kabur,
karena kebenaran yang diperolehnya relatif dan temporer, sehingga rohaninya makin gersang,
sebagaimana bumi ditimpa kemarau, sehingga membutuhkan siraman yang dapat
menyejukkan. Di sinilah perlunya agama untuk memenuhi hajat rohani manusia, agar ia tidak
risau dan gelisah dalam menghadapi segala persoalan hidup ini.
e. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah banyak memberikan kebahagiaan dan
kesejahteraan bagi umat manusia. Namun, dibalik semuanya itu, kemajuan ilmu pengetahuann
dan tehnologi pula yang banyak menimbulkan kecemasan dan ancaman keselamatan bagi umat
manusia. Berbagai konflik yang maha dahsyat terjadi diberbagai belahan dunia dewasa ini
merupakan dampak negatif dari pada kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi itu, dengan
ilmu dan tehnologi, manusia memproduksi senjata, namun dengan senjata itu pula manusia
banyak menjadi korban. Di sinilah perlunya agama, karena hanya agama (iman) lah yang dapat
mencegah agar ilmu dan tekhnologi tersebut tidak berubah menjadi senjata makan tuan/pagar
makan tanaman. Agamalah yang mampu menjinakkan hati manusia yang sesat, untuk berbuat
baik kepada diri sendiri dan kepada orang lain.
0   
 Metode tafsir yang berusaha mencari jawaban Al-Qur'an dengan cara mengumpulkan
ayat-ayat Al-Qur'an yang mempunyai tujuan satu, yang bersama-sama membahas topik atau
judul tertentu dan menertibkannya sesuai dengan masa turunnya selaras dengan sebab-sebab
turunnya, kemudian memperhatikan ayat-ayat tersebut dengan penjelasan-penjelasan,
keterangan-keterangan dan hubungan-hubungannya dengan ayat-ayat lain kemudian
mengambil hukum-hukum darinya 
Adapun tafsir Maudhu͛i secara umum dapat dibagi menjadi dY  Y Maudhu͛i

 surah al-Qur͛an; dan (2) Maudhu͛i berdasar subyek. Maudhu͛i berdasarkan surah al-
Qur͛   menafsirkan al-Qur͛an dengan cara membahas satu surah tertentu dari al-Qur͛ 
   
bahasan pokok dari surat dimaksud. Sementara tematik Maudhu͛i subjek
adalah menafsirkan al-Qur͛ dengan cara menetapkan satu subjek tertentu untuk dibahas.
Misa    Y
   konsep zakat menurut Islam, metode Maudhu͛i ini dapat
digunakan.
        
Misalnya kita ambil tema tentang kekayaan alam yang berjuta manfaatnya yang salah
satunya bisa kita gunakan sebagai pengobatan.
Ayat-ayat Al-quran yang sesuai dengan tema tersebut adalah :
1. Surat An-Nahl ayat 66
2. Surat An-Nahl ayat 67
3. Surat An-Nahl ayat 68 dan 69
Analisis ayat-ayat tersebut :
1. Surat An-Nahl ayat 66
 1 [ 4(] s   U D WT
s  G'  l
 5
 <QWo  U
3[kWT @ nU   B $ O 4S 
< [  6 U]  ;  
   n  L
͞Dan sengguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu.
Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang
bersih antara tahi dan darah, yang midah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.͟
C Manfaat Susu
- Mencegah osteoporosis
- Mencegah kerusakan gigi dan menjaga kesehatan mulut
- Menetralisir racun
- Mencegah terjadinya kanker
- Mempercantik kulit
- Membantu agar lebih cepat tidur
2. Surat An-Nahl ayat 67
 "l c < 0 n[,T1 B $WT
>nZ[  O < $ DT l c )U!  W< (]WT
[  Um s  D    <^ [O   rWT
  DS  d3 SU L<R d7[
͞Dan dari buah kurma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan da rezeki
yang baik. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda
(kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.͟

C   Y Y  

- û      Y  


- ¦
        Y      
- ' YY   
- FY 
-  Y2YY Y  YY !'
- Ê Y       2      
-   Y Y 
- Ô
 
    
- Ô
 "

2         2 Y
2      Y      #  Y
Y2 
2           2$  
2     
   !%
2 Ê    Y Y &   

3. Surat An-Nahl ayat 68 dan 69

 DT " =  sP  [ Wr @r[O TTWT


;!S l  #  I  \B $ l d $
 DS n d  , $WT n[H  \B $WT


͞Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: ͞Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-


pohonan kayu, dan ditempat-tempat yang dibikin manusia,͟

 0 n[, 9 G"  B $ s !  0 1


@ 9Z  m  PWr "   s   U
 Wo  [I 4S  B $ N n dU
 Z  Ok  O 4 WS T   ( ds%
<R d7[ [  Um s  D    < L
  DT n Z ) d3 SU L


Kemudian makanlah dair tiap-tiap (macam) buah-uhan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang
telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-
macam warnanya, dan di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi
 orang-orang yang memikirkan.͟

2 Kandungan Madu
- Glukosa dan fruktosa
- Mineral 2 Mg, Ca, Cl, Na, K, S, Fe, P
- ûitamin 2 B1, B2, B3, B6, C
- Getah lebah (bee resin) dapat membantu menyembuhkan banyak penyakit
seperti hemoroid, penyakit kulit, penyakit ginekologis

Ö 
  

a. Pendekatan teologis normatif
Pendekatan melalui melalui teologi berangkat dari kepercayaan terhadap
kebenaran dogma atau informasi al-qur͛an terutama tentang masalah ketuhanan
dan kemudian menggunakan akal sebagai alat untuk membuktikan kebenaran
informasi al-qur͛an tersebut atau dalam ungkapan lain di kenal dengan pendekatan
tekstual dan rasional.
Pendekatan teologi dalam memahami agama menggunakan cara berfikir
deduktif yakni cara berfikir yang berawal dari kepercayaan yang di yakini benar dan
mutlak adanya karena ajaran yang berasal dari tuhan sehingga tidak perlu di
pertanyakan terlebih dahulu melainkan di mulai dari keyakinan berikut juga di
perkuat dengan dalil-dalil serta argumentasi.
Pendekatan ini mempunyai beberapa kekurangan seperti bersifat eksklusif
,dogmatis,tidak mau mengakui kebenaran yang berada di luar kelompoknya
,sedangkan kelebihan metode ini adalah seseorang akan memiliki sikap militan
dalam beragama yaitu memegang teguh agama nya yang di yakini satu-satunya yang
benar.
b. Pendekatan historis

Salah satu pendekatan yang dapat di lakukan dalam studi terhadap islam sebagai
obyek ,adalah pendekatan melalui historis atau di sebut juga sejarah. Islam bukan
hanya sebuah doktrin agama tetapi hidup sepanjang masa bersamaan dengan
perjalanan sejarah umatnya. pendekatan ini di lakukan agar dapat mengetahui seluk
beluk ajaran yang di bawah nabi Muhammad saw dan bagaimana agama itu
mewarnai pola hidup pengikutnya sampai pada bagaimana agama ini berinteraksi
dengan manusia yang berlatar belakang berbagai etnis dan budaya.
Kata sejarah berarti asal-usul atau kejadian yang benar-benar terjadi pada masa
dahulu . jadi harus di bedakan dari dongeng ,hikayah,legenda dan sebagainya .
Dalam pendekatan sejarah tidak hanya di lihat dari sisi luarnya saja tetapi juga harus
di lihat dari sisi dalamnya juga maksudnya dalam memahami sejarah harus mencapai
kebenaran dan tidak di pengaruhi oleh sikap memihak kepada pendapat tertentu
jadi harus dengan qaidah ʹqaidah yang berlaku.
c. Pendekatan filosofis
%  

   #            Y    
   #  
            Y Y   
      #     
    Y           
      ÊY    Y  &               Y  

#            Y
    
   Y           Y   Ô        
               Y           
 Y       
G 


Ê Y Y'Y YY 

    Y   Y  
  & 
  &    &       
 
    
   Y      Y        #   ( )# 
 
Y  
 '      YYYY # Y   
Y   'Y 
*   
YYYY  Y   Y   
  
  Y Y    

  +  #   Y  
  
  'Y  ,          Y #Y YY 

-
'Ô./ 

'  Y  
YYYY # Y          Y # 
     
Y  
Y   YY 


 
Y
*Ô YY      #   
Y        
     
YY 

-'Ô.01 


YÔ    ÊY     2

   Y    
YY 
  *'Y         Y    Y    Y '  Y 
  Y #      
Y Y     YYYY
         '  Y      
Y
 # # '  Y 
         Y     Y       
   Y 
 
3      Y  
Y 4Y 


 Y #     
Y 
Y    
 Y 
   Y    Y         -

5 '   Y Ê Y        


 Y    

&  YY  Y         
 Y &  YY    
Y        
   
  *       
     
 &  YY
      Y #     Y
Ê   Y     YY 

-'Ô611 
. '            
#    


Y#       Y    Y     *7 
        Y Y    
    Ê  Y 
      
 YY   
Y YY 

-'Ô.08 
9 '           Y     YY 

    3         Y          
  Y         Y Y
 Y   
  Y3   
    
   
YY
YY  Y  3      
       YY 
  
      
   :*'Y         #YY
 Y  Y  
   
        Y       Y
&    
 'Y 7 Ê       YY 

  
   -'Ô965 

*!   YY 

     
    Y      Y 
    Y         Y
Y       
   ÔY   Y
Y     Y  'Y    Y  

 
Y Y    
   #    'Y        
    
  $  
      #  
Y  Y
             
 3  Y     
   Y   
 -'Ô.055 
6 '    '  Y    Y #Y       'Y 
 
Y 
& YY 

   Y   *
   
 YY 

 
    &  

 &    Y YY 

-'Ô50/ 

*  
 &      YY 

   Y   

YY -'Ô6/0 *     
   $
 
   
 &     &  YY 

-'Ô;61 

Ô        YY 



  Y

    
  Y 3    

   YY 

    
Y   

YYYY    Y Y            


  YY 
    2 Y      &    
 
   YY 

    Y *    
Y   
   Y
YY  
    Y         
 'Y       
Y  Y      

Y          Y #Y YY 



-'Ô.00 

   YY         *   - 


 
 YY 

  Y&   Y  Y   4Y 

 

Y    YY


YY   YY       & Y 
   Y             Y    Ô&     
       2 

'      


Y   'Y * $    
  
     Y Y  

-'Ô
.0 

 # # YY 



 
Y                Y

1.Selalu mambekali diri dengan takwa

2.Mampu mengambil hikmah/pelajaran dari firman-firman Allah

3.Selalu mencermati fenomena

4.Mampu memadukan kekuatan akal dan qalbu

5.Sangat yakin akan adanya kehidupan akhirat, karena itu selalu mohon perlindungan
pada Nya

6.Mampu memisahkan yang baik dan yang buruk walau yang buruk amat menarik

7.Mampu mengambil pelajaran dari perjalanan hidup dirinya atau orang lain

8.Rajin shalat malam


9.Kritis dalam menilai suatu pemikiran

10.Menjadikan Al Qur¶an sebgai kitab suci pencerahan

You might also like