You are on page 1of 437

GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

MEMBANGUNKAN

Potensi Umat

LBerbasis dari Masjid

ebih dari tiga dasawarsa berlalu, Masjid Al Munawarah


Kampung Bali I Tanah Abang di Jakarta Pusat telah
menjadi salah satu tempat ibadah bagi kaum Muslimin dari
kalangan pedagang di sekitar pasar Tanah Abang.

Jamaahnya selain para pedagang, juga terdiri dari para


buruh, tukang beca, rakyat awam, para pekerja. Pendeknya
lapisan masyarakat Muslim yang bermukim disekitarnya.

Jika waktu shalat telah tiba, masjid ini ramai didatangi,


untuk menunaikan ibadah. Memperhamba-kan diri kepada
Allah SWT, setiap hari. Suatu kelaziman bagi muslim yang
telah berlangsung berabad-abad lamanya.

H.Mas’oed Abidin 1
DAKWAH KOMPREHENSIF
Sejak masjid dibangun oleh umat Islam, telah diberi
nama rumah ibadah. Sebenarnya, Masjid merupakan suatu
institusi penting dalam kehidupan muslim.

Sebagai tempat ibadah dalam perjalanan hidup


muslim. Dan hakekatnya berperan sebagai sarana dalam
mememenuhi keperluan hidup.

Bagi komunitas Muslim, Masjid tidak sekedar tempat


bersujud. Masjid menjadi suatu tempat seorang muslim
membuktikan ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Sesuai bimbingan Rasulullah SAW masjid dibangun


dengan fondasi taqwa. Kemudian dari masjid yang telah
dibangun itu akan berperan mem-bangun diri umat atau
jamaah yang membangunnya.

2 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
”Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah
ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari
kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat
dan tidak takut kepada siapapun selain kepada Allah. Maka
merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan
orang-orang yang mendapat petunjuk.” ( Qs.9 – At-Taubah :
18 )

Pada tanggal 26 Pebruari 1967 di Masjid Al


Munawwarah ini berlangsung suatu peristiwa penting.

***

Peristiwa tersebut setelah ibu kota Republik


Indonesia, menngalami satu perubahan besar.

Pemerintahan negara ketika itu, baru sama sekali.


Dibawah kepemimpinan Jenderal Soeharto, yang baru
berumur sebelas bulan. Pemerintahan Jenderal Soeharto
menggantikan Presiden Soekarno yang baru diturunkan dari
jabatannya oleh kekuatan demonstrasi mahasiswa dan rakyat
yang anti komunis. Ini, terjadi karena peristiwa makar yang
disebut Gerakan 30 September. Sering juga disebut dengan

H.Mas’oed Abidin 3
DAKWAH KOMPREHENSIF
peristiwa GESTAPU/PKI, yang merupakan makar berdarah,
pemberontakan Komunis di bumi Indonesia, terbesar sesudah
peristiwa Madiun.

Gerakan 30 September 1965 ini telah berakibat


gugurnya beberapa Pahlawan Revolusi. Berapa petinggi
tentara, Jenderal TNI Angkatan Darat, telah gugur sebagai
akibat kebiadaban dan pembantaian oleh kekuatan komunis
yang dipimpin Kolonel Untung dkk. Tindakan biadab
Komunis ini, telah mengundang demonstrasi dari mahasiswa
dan seluruh kesatuan-kesatuan aksi. Ketika itu, mahasiswa,
kesatuan aksi dan penduduk Indonesia karena sudah lama
sekali ditindas dan ditekan, menuntut suatu amanat dari
penderitaan rakyat dan dikenal dengan Tritura, yakni tiga
tuntutan hati nurani rakyat. Merupakan amanat penderitaan
rakyat Indonesia selama ini.

Antara lain berisi tuntutan Bubarkan Partai Komunis


Indonesia, turunkan harga, adili Soekarno dan Soebandrio.

***

Masjid Al Munawwarah Kampung Bali Tanah Abang


dimasa itu ikut menjadi saksi sejarah atas peristiwa besar
dikalangan umat Islam Indonesia.
4 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Bahkan, dapat dikatakan telah menjadi satu pilar dari
perkembangan dakwah komprehensif kedepan.

Menjadi salah satu mata rantai perjuangan umat Islam


di Indonesia sejak lama.

Masjid Al Munawwarah ikut pula mencatat sejarah


perjuangan Islam di Indonesia dengan tinta emas.

Karena, Masjid ini telah menjadi tempat


berlangsungnya pertemuan besar. Antara umat dan para
pemimpinnya.

Dari sinilah dilahirkan gagasan-gagasan, yang


menopang gerak dakwah ilaa-Allah, untuk menatap dan
melangkah ke zaman baru.

Memasuki alaf baru, millenium ketiga.

***

H.Mas’oed Abidin 5
DAKWAH KOMPREHENSIF
Selama masa pemerintahan orde Nasakom, Masjid Al
Munawwarah ini sudah berdiri juga. Di samping perannya
sebagai mana lahirnya sebuah masjid, tempat beribadah
sehari-hari bagi para pedagang. Telah pula menjadi tumpuan
para pendatang.

Masjid Al Munawwarah memiliki ke unikan sendiri.


Selain berfungsi sebagai tempat kegiatan masyarakat dan
tempat pengajian majlis ta’lim, yang paling istimewa adalah
sebagai pangkalan pembinaan umat. Tempat berkumpul
para muballigh.

Selama masa rejim Soekarno, para muballigh dan juru


dakwah selalu dihalangi gerak langkahnya.

Para da’i dan muballigh pada masa sulit itu dianggap


komunitas yang selalu dicurigai. Keadaan ini tidaklah terlalu
mengherankan. Para muballigh Islam terkenal sangat anti
komunis. Karena, aqidah tauhid yang diterima dari ajaran
Agama Islam, tidak bisa menerima paham atheis, anti Tuhan.

Orang-orang komunis, semasa Orde Lama, telah


menduduki posisi dan tempat istimewa dalam pemerintahan.
Bahkan sering pula kedudukan mereka amat menentukan.
Dalam pemerintah Nasakom di masa Soekarno, pihak
komunis berupaya melakukan intimidasi. Tekanan dan

6 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
fitnahan secara sistematik dihadapkan kepada para muballigh
Islam.

Tekanan-tekanan komunis melalui kekuasaan


pemerintah, telah dirasakan para pendakwah Islam di seluruh
Indonesia. Kondisi ini diperparah oleh pengikut setia
komunis yang tidak hanya mengintimidasi, tapi juga
membunuh para ulama Islam.

Mereka selalu mencari-cari kesempatan dan peluang


disetiap saat. Untuk melampiaskan dendam politik yang
ditujukan kepada para pemimpin umat Islam. Pengikut dan
simpatisan partai-partai lawan mereka dijadikan sasaran
utamanya. Terutama partai dan umat Islam serta simpatisan
Masyumi, sejak lama.

Kekuatan umat Islam dari Keluarga Besar Bulan


Bintang, sebenarnya sudah lama terbentuk. Dirakit oleh
perjalanan panjang sejarah, perjuangan umat Islam di
Indonesia. Keteguhan hati tak mudah untuk diperca pisah.
Karena dihati telah lama terikat kepercayaan dan kesetiaan,
ta-alluf qulub.

Umat tetap menyatu dalam masjid.

H.Mas’oed Abidin 7
DAKWAH KOMPREHENSIF
Letak lokasi Masjid Al Munawwarah yang berdekatan
sekali dengan lokasi pasar sangat strategis, telah menjadi
tujuan para pedagang mau-pun pendatang dari berbagai
daerah di seluruh Indonesia. Selain untuk tujuan jual beli
kepasar Tanah Abang, juga karena bermacam tujuan dan
keperluan. Masjid ini dijadikan tempat pertemuan-pertemuan,
para pendatang.

Lokasi masjid yang sangat strategis ini sangat


mendukung untuk dijadikan pangkalan para perantau.Para
pengunjung dan jamaahnya ramai. Baik hanya sekedar buat
keperluan tempat singgah sementara atau untuk keperluan
sejenak. Bahkan, menjadi tempat berkumpul bagi yang telah
lama menetap di sekitarnya. Umumnya pula kebanyakan
jamaah terdiri dari keluarga Besar Bulan Bintang.

Jamaah Masjid Al Munawwarah, mulai dari pengelola


dan pengurusnya, umumnya terdiri dari pedagang dermawan
dan keluarga Muslimin yang tinggal disekitarnya. Lapangan
usaha mereka juga terdapat disekeliling Masjid. Atau di
keliling kompleks pertokoan Tanah Abang.

Pengurus dan jamaah harian adalah keluarga Muslim.


Simpatisan Masyumi, keluarga Bulan Bintang, yang
berdatangan dari berbagai daerah.

8 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Pada masa-masa tertentu, mereka sengaja berkumpul
untuk mengikuti wirid-wirid pengajian, yang diberikan oleh
para muballigh yang sudah lama mereka kenal. Melepas rindu
bertatap wajah.

Para muballigh terkenal itu adalah para pemimpin


umat seperti KH.Taufiqurrahman, Prawoto
Mangkusasmito, KH. Agus Tjik, Buya Duski Samad,
Nawawi Duski, Buchari Tamam, KH. Malik Ahmad,
KH.M. Yunan Nasution, KH.Ahmad Buchari dan lain-lain.

Sesudah para pemimpin Masyumi keluar dari tahanan


Orde lama seperti Mohamad Natsir, Mr. Sjafroeddin
Prawiranegara, Mr. Boerhanoeddin Harahap,
Mr.Mohamad Roem,Mr.Assaat,Dr.H.Ali Akbar,
Prof.Dr.Bahder Djohan, Prof. DR. Rasyidi, Mr. Kasman
Singodimedjo selalu menyampaikan ceramah dan bahasan
mengenai situasi, mengetengahkan pandangan politik Islam
kontemporer.

Walaupun selama masa-masa sulit dan penuh fitnah


tatkala pemerintahan Orde Lama berkuasa, para pemimpin
umat tersebut selalu dicurigai. Setelah tahun 1966 suasana
mulai berubah. Masjid Al Munawwarah menampung jamaah
yang datang dari luar DKI bahkan dari Bogor, Bekasi, Serang

H.Mas’oed Abidin 9
DAKWAH KOMPREHENSIF
dan Banten. Mulai kembali terjalin hubungan erat antara umat
dengan pemimpinnya.

Dari hari kesehari hubungan hati dengan hati antara


pemimpin dan umat ini semakin kuat. Hubungan ini diikat
pula oleh tali ukhuwah, dengan buhul amaliyah khairiyah,
secara nyata dan terpadu.

Umat adalah sasaran dakwah. Tujuan dakwah tidak


boleh menyimpang. Yaitu, upaya membinanya menjadi umat
yang kokoh aqidah dan kuat kepribadian. Dan, memiliki
akhlaq al-karimah. Maka dakwah tidak boleh terhenti.

Dalam kondisi seperti apapun, upaya untuk


memelihara suatu masyarakat bermoral yang baku, yakni
akhlaq al-karimah sesuai ajaran agama Islam, wajib
dilaksanakan.

Umat yang menjadi sasaran dakwah ini memikul pula


beban sebagai pendukung dakwah. Umat juga menjadi tulang
punggung (back bounds) dari harakah dakwah. Gerakan
dakwah Islam sepanjang masa dapat dibuktikan dalam amalan
nyata mengangkat bersama beban umat. Apabila gerakan
dakwah seperti ini dipelihara secara terencana, lambat laun
akan menjadikan umat kokoh diatas amalnya.

10 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Masjid mesti dikembangkan menjadi center of action.
Ketika itu, peran Masjid Al Munawwarah telah berjalan
dengan sungguh-sungguh. Sebenarnya program dakwah
sesuai fiqhud dakwah sebagai diajarkan Risalah Rasulullah
SAW, diantaranya “Membangun umat dari Masjid”, tengah
berjalan pesat. Jamaah Masjid Al Munawwarah setiap hari
makin ramai. Kegiatan dakwah dengan acara pengajian mulai
padat. Para jamaah sekitar dan dari luar Jakarta mulai ramai
mendatangi. Mereka berkunjung kemari tidak lagi sekedar
mengikuti wirid pengajian dan majlis ta’lim. Bukan pula
untuk semata-mata mendengar uraian muballigh pemimpin
umat. Lebih jauh terkandung niat untuk mendapatkan
informasi. Seakan-akan menjemput roh perjuangan, yang
akan ditiupkan kembali ketengah umat, dikala mereka
kembali ketengah-tengah kampung halaman nya.

Tanpa terasa dakwah mulai berkembang secara


terarah. Lebih jauh, selain itu dari masjid telah pula di
dapatkan informasi terbaru tentang perjuangan Islam di tanah
air. Juga dari dunia luar atau hubungan-hubungan
internasional. Didapatkan pula semangat jihad, yang dipupuk
secara terus menerus.

Gerak dakwah berkembang kearah pola “menjadikan


masjid tempat komunikasi”.

H.Mas’oed Abidin 11
DAKWAH KOMPREHENSIF
Menjalin ukhuwah dan solidaritas antar jamaah dan
antar daerah. Mulai dari menyerap informasi terkini,
mengenai perkembangan situasi bangsa dan negara.

Sampai mengingatkan bahaya apa yang kiranya


mengintai umat ini. Dari sini gerakan dakwah mulai berjalan.

Pergerakan dakwah di daerah-daerah yang di-


sampaikan dari masjid Al-Munawwarah, telah ber gerak
dengan cepat. Masjid Al Munawwarah berfungsi sebagai
pusat berita center of information yang akurat.
Perkembangan dakwah Islam dari daerah yang terpencil,
tidak mungkin di dapatkan dari berita mass-media. Karena
terbatasnya sumber berita. Hal ini menumbuhkan minat
tersendiri bagi para jamaah yang datang dari luar kota Jakarta.

Kebijakan-kebijakan politik yang mestinya diikut oleh


umat dengan bahasan dan panduan pemimpin panutan selalu
dinantikan. Pergerakan dakwah seperti ini telah memberikan
kiat baru dalam usaha pembinaan umat.

Harus diakui bahwa pembinaan yang terus menerus


terhadap umat selama ini seakan terpaksa harus dilupakan.
Karena terbatasnya ruang gerak. Atau, lantaran ditangkapnya
pemimpin umat. Suasana baru, membuka kesempatan kepada
pemimpin untuk mengkaji ulang kelemahan dan potensi yang

12 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
dipunyai. Kajian ini dilakukan oleh para pemimpin
terpercaya. Sejak itu sebenarnya Masjid telah menjadi center
of excelence. Dakwah dari Masjid Al Munawwarah mulai
diminati berbagai kalangan. Umat dari berbagai kalangan
sangat menghajatkan benar jawaban persoalan-persoalan
semasa.

Perkembangan pengajian di alam kontemporer yang


diterapkan secara jelas dan populer sering ditunggu-tunggu.
Di masa lalu, dakwah kelihatan terperangkap kepada
pemahaman kaum muda dan tua saja. Atau terjepit antara
gaya tradisional dan maju. Maka dalam suasana
kontemporer diperlukan hal-hal baru. Persoalan yang
menyentuh nuansa fikrah dalam ruang lingkupan fikih sosial
politik mulai berkembang pesat.

Diharapkan oleh umat banyak adanya kajian tentang


politik dakwah yang bisa dijadikan panduan. Jelas pula
dakwah politik yang perlu dilaksanakan seiring dengan
perubahan zaman. Kehidupan sosial politik dan tamaddun
ekonomi, di tengah kehidupan masyarakat Muslim, diakui
telah dibudayakan oleh Islam sejak masa hijrah dalam Risalah
Rasulullah SAW, mulai dari zaman Madinah.

H.Mas’oed Abidin 13
DAKWAH KOMPREHENSIF
Secara historis dapat dirasa dan dipahami, pengamalan
Dakwah Risalah banyak berperan memacu umat memasuki
alaf baru.

Perubahan gerak dakwah sesuai keperluan umat yang


mendesak, beriringan perkembangan zaman dan pergeseran
politik bangsa, menjadikan gerakan masjid tidak hanya
berada pada kapling tempat pelaksanaan ibadah mahdhah
secara nafsiah semata. Tetapi harus siap menjadi wadah
penampung seluruh kegiatan yang umatik. Menjadi pusat-
pusat kegiatan dakwah Islam (Islamic Center) di Indonesia.

Terlihat jelas Masjid Al Munawwarah mulai


melangkah kesana. Sejarah perjalanan dakwah komprehensif
di Indonesia mulai bergerak dari sini. Masjid Al Munawwarah
dengan pasti mulai memasuki sudut baru. Yaitu
Pembentengan umat dari bahaya pemurtadan salibiyah.

Upaya membentengi aqidah umat dari bahaya dan


gerakan kristenisasi serta upaya tanshiriyah seluruh daerah
di tanah air, disampaikan secara terbuka. Diberikan pula
solusi mengatasinya. Semua gerak itu disimak serta ditindak
lanjuti segera. Melalui gerakan pembentengan aqidah umat.

Penerapan upaya pembentengan aqidah umat ini


menjadi model yang selanjutnya berkembang menjadi

14 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
metodologi dakwah sistematik. Mencakup multi aspek
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Secara universal dakwah Islam sudah seharusnya


dilaksanakan terencana dan terpadu.

Kepentingan seluruh umat mesti digerakkan oleh umat


sendiri. Gerakan dakwah masjid dengan pola program
umatik segera dihidupkan.

Diikuti menanamkan lebih dini pemahaman yang


menjangkau jauh kedepan secara futuristik.

Dari sini sebenarnya bermula kerja besar Dewan


Da’wah Islamiyah Indonesia. Kesediaan secara terus menerus
menjawab problematika umat dengan program-program
dakwah nyata. Bisa dalam bentuk penyajian informasi-
informasi dakwah bi-lisaanil-hal secara komunikatif dengan
dasar yang jelas.

Tujuan dakwah adalah mencari redha Allah atas


landasan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

H.Mas’oed Abidin 15
DAKWAH KOMPREHENSIF

16 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

MENAMPILKAN

DEWAN DA’WAH

T epatnya tanggal 26 Pebruari 1967 berlangsung


pertemuan dan musyawarah para zu’ama dan ulama
Islam. Salah satu keputusannya, melahirkan satu badan
dakwah yang diberi nama Dewan Da’wah Islamiyah
Indonesia (Dewan Da’wah).

Sebagai nama organisasi disingkat dengan Dewan


Da’wah. Untuk memperkenalkan Dewan Da’wah Islamiyah
Indonesia sebagai organisasi, tidak seharusnya memakai
singkatan DDII 1.

Pada kenyataannya singkatan tersebut lebih banyak


dipakai.

Lembaga ini tumbuh dari kesepakatan ulama, zu’ama


cendekiawan pemikir Islam. Tokoh-tokoh Islam yang sejak
lama telah teruji kepiawaian dan kejujuran mereka. Pada
hakekatnya semua pemimpin yang hadir ketika itu adalah
para pejuang. Mujahid Islam yang berkecimpung

1
Lihat Akta Yayasan Dewan Da’wah.
H.Mas’oed Abidin 17
DAKWAH KOMPREHENSIF
menghabiskan waktu dan tenaga nya untuk tujuan
“meninggikan kalimat Allah” atau li-I’laa-I Kalimatillah.
Baik dalam arena kehidupan sosial, politik, ekonomi maupun
dalam bidang Dakwah Islam, ditengah masyarakat muslimin
Indonesia, sejak lama.

Dewan Da’wah yang telah dilahirkan ini bergerak


untuk menggerakkan Dakwah Islamiyah di Indonesia. Badan
Dakwah ini, mengambil bentuk Yayasan. Dikukuhkan dengan
Akta Notaris Syahrim Abdulmanan, No.4 tanggal 9 Mei 1967.

Untuk memimpin pertama kalinya dipercaya kan


kepada Bapak Mohamad Natsir. Beliau sehari-hari
dipanggil akrab “Bapak Mohamad Natsir” atau “Abah”. Ada
juga memanggil beliau dengan “Engku”, atau “Pak Imam”.
Beliau menjabat sebagai Ketua.2

Memimpin kepengurusan yang menghimpun politisi


pejuang Islam, yang telah lama terkenal sejak masa
kemerdekaan Republik Indonesia, bukan suatu urusan kecil.3

2
Tidak ada istilah Ketua Umum, yang ada hanya Ketua
saja seperti terlihat dalam Anggaran Dasar Dewan
Da’wah pasal 7B.
3
Diantara yang hadir, ada 30 orang pemimpin umat
terkemuka, diantaranya, Mr. Syafruddin Prawiranegara,
Mr. Mohamad Roem, Mr. Boerhanoeddin Harahap, Buya H.
A. Malik Ahmad, Prof. Osman Raliby, KH. Rusyad Nurdin,
KH. Yunan Nasution, dr. Ali Akbar, KH. Ghaffar Ismael,
Buya H. Mansur Daud Dt. Palimo Kayo, Moechtar Lintang,
18 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Kepengurusan Dewan Da’wah pertama kalinya
diperkuat oleh Bapak DR. KH. M. Rasjidi, sebagai Wakil
Ketua. Bapak Buchari Tamam dan Nawawi Duski, selaku
Sekretaris dan Sekretaris II. Susunan pengurus itu di perkuat
oleh Bapak KH. Hasan Basri selaku Bendahara. Anggota-
anggota pengurusnya terdapat juga KH. Taufiqurrahman,
Mochtar Lintang, KH. Zainal Abidin Ahmad, Prawoto
Mangkusasmito, KH. Mansur Daud Datuk Palimo Kajo,
Osman Raliby, dan Abdul Hamid.

Susunan ini bertahan selama 20 tahun (hingga tahun


1987).4

Sejarah mencatat, jabatan puncak lembaga Dewan


Da’wah tetap di pegang Bapak Mohamad Natsir sampai akhir
hayat beliau (1993), berarti selama 26 tahun.

Selama lebih seperempat abad Dewan Da’wah berada


dibawah kepemimpinan Bapak Mohamad Natsir.

Buchari Tamam, KH. Saleh Iskandar, KH. Taufiqurrahman,


KH. Abdullah Salim, KH.Faqih Usman, Zainal Abidin
Ahmad, DR. Mohamad Natsir, MR Kasman Singodimejo,
KH Nawawi Duski, Buya Duski Samad, KH.Misbach, KH
Hasan Basri, DR HM Rasyidi, DR Bahder Djohan, dan
lainnya.
4
Lihat Akta Notaris No. 12 tanggal 6-6-1987 tentang
perobahan pasal 7 AD.
H.Mas’oed Abidin 19
DAKWAH KOMPREHENSIF
Pantas kalau lembaga Dewan Da’wah selalu di-
indentikkan dengan pemikiran Bapak Mohamad Natsir.

Pemahaman seperti itu tidak salah sama sekali.


Pemikiran Bapak Mohamad Natsir banyak memberi warna
kepada gerakan dakwah ini. Khusus terhadap sosok dan
kiprah Bapak Mohamad Natsir sebagaimana diungkapkan
beberapa penilai secara jujur, disebut sebagai pemimpin umat,
pejuang bangsa serta mujahid Islam, politikus dan pemandu
dakwah dizaman maju dan penuh cobaan.

Perjuangan Beliau dapat disimak sejak masa


penjajahan Belanda di Indonesia. Hingga perjuangan merebut
kemerdekaan Indonesia. Terus, tidak pernah berhenti sampai
kepada mempertahankan proklamasi dengan kewajiban
mengisi perangkat peragat aparat negara kesatuan Republik
Indonesia.

Dinamika perjuangannya menjadi pembicaraan dan


rujukan sampai akhir hayat beliau, bahkan sangat relevan
hingga sekarang. Kepribadian dan kejuangan Bapak
Mohamad Natsir yang teguh sudah terlihat secara murni dan
jelas. Mulai dari masa muda, ketika mengikuti arus
pendidikannya, hingga kezaman gelombang pergerakan
kemerdekaan. Perjuangan tersebut selalu berwarna Islam.
Baik dalam politik kepartaian dan dimasa pergerakan politik

20 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Islam sejak Permi hingga Persis, maupun partai politik Islam
Masyumi.

Keteguhan serta keistiqamahan prinsip dan perjuangan


Bapak Mohamad Natsir dalam memelihara garis politik Islam
di Indonesia selama hayatnya telah dijadikan barometer.

Keikhlasan Beliau telah menjadi perekat dalam


mengeratkan hubungan emosional diantara sesama pemimpin
umat.

Gagasan-gagasan dalam menetapkan jalur politik


dakwah secara terpadu, juga dijadikan acuan.

Kejujuran dan transparansi yang dimiliki para


pemimpin bangsa ini, telah pula menjadi pendorong lajunya
gerakan dakwah selanjutnya.

Termasuk didalam menetapkan dakwah politik yang


akan dilalui bersama-sama pemimpin umat Islam Indonesia.

Diantara barisan pemimpin dan pejuang umat Islam di


Indonesia antara lain adalah Bapak : Prawoto
Mangkusasmito, Mr. Syafroeddin Prawiranegara, Mr.
Boerhanoeddin Harahap, Mr. Mohamad Roem, Mr. Kasman
Singodimedjo, KH. Taufiqurrahman, KH. Mohd. Yunan

H.Mas’oed Abidin 21
DAKWAH KOMPREHENSIF
Nasution, DR. H. Anwar Harjono SH, Prof.DR.H. Mohamad
Rasyidi dan lainnya.

Ungkapan Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, pakar


hukum Tata Negara Universitas Indonesia yang kemudian
menjadi Ketua Umum pertama Partai Islam Bulan Bintang
dalam Pemilihan Umum 1999, mem- buktikan peran para
pemimpin pemandu umat tersebut. Prof.Yusril, yang dikenal
akrab dengan Bapak Mohamad Natsir, termasuk yang sangat
banyak mengungkapkan alam pikiran dan mengetengahkan
tentang penampilan politik dari Bapak Mohamad Natsir.

Kekokohan sikap pendirian dan keteguhan prinsip


perjuangan politik dan dakwah beliau disampaikan secara
sempurna, diantaranya dalam salah satu seminar tentang alam
pikiran Bapak Mohamad Natsir di Aula Masjid Agung Al
Azhar, Prof. Yusril Ihza Mahendra mengatakan sebagai
berikut;

“Kiprah Natsir sebagai seorang tokoh intelektual,


politikus, pemimpin negara maupun tokoh dunia Islam yang
terkemuka di abad ini tak pernah selesai menjadi buah
pembicaraan.

Padahal dari segi asal usul dan fisiknya, Natsir


hanyalah orang biasa, dengan temperamen yang lemah

22 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
lembut, bicara penuh dengan sopan santun, dan kadang-
kadang gemar bercanda dengan siapa saja yang menjadi
teman bicaranya.

Namun dibalik temperamennya yang lemah lembut


dan mudah tersenyum itu, sosok pribadi Natsir adalah ibarat
batu karang yang kokoh. Ia termasuk seorang yang teguh
memegang prinsip, walau dalam berhubungan dengan
orang-orang lain, ia terkesan terbuka dan malahan
cenderung kompromistik, sejauh kemungkinan kompromi-
kompromi itu memang dapat di capai tanpa mengorbankan
prinsip-prinsip yang di yakininya”.5

5
“Pemikiran Dan Perjuangan Mohamad Natsir”, Dr. Anwar
Harjono, SH, dkk, (kumpulan makalah dalam seminar
nasional Pemikiran dan Perjuangan Mohamad Natsir,
yang diselenggarakan oleh YISC Al-Azhar Jakarta, tanggal
16-17 Juli 1994 di Masjid Agung Al Azhar Kebayoran Baru
Jakarta). Penerbit Pustaka Firdaus Jakarta, Cetakan
Pertama, Juli 1996, Pendahuluan oleh DR. Yusril Ihza
Mahendra, halaman 1 dan 2). Dalam buku ini juga, hal
190, terdapat pernyataan pribadi Dr. Yusril Ihza Mahendra
(menurut pengakuan Ihza dia telah ikut Bapak Mohamad
Natsir, secara fisik, sejak 1976 sampai beliau wafat 7
Februari 1993.
(Tetapi, dalam penilaian penulis, sampai hari inipun tetap
dekat dengan Bapak Mohamad Natsir melalui pikiran-
pikiran yang diwariskannya).
Bapak Mohamad Natsir, telah wafat pergi meninggalkan
kita semua untuk selama-lamanya, tetapi pemikirannya
tetap hidup memberi semangat kepada siapa saja yang
cinta kebenaran selamanya pula.
H.Mas’oed Abidin 23
DAKWAH KOMPREHENSIF
Bapak Mohamad Natsir adalah seorang pemimpin.
Kepemimpinan Beliau, tidak hanya dalam lingkungan kecil
sangat terbatas, seperti Dewan Da’wah.

Beliau adalah pemimpin yang senantiasa memimpin


lahirnya generasi-generasi yang siap tampil sebagai
pemimpin.

Bapak Mohamad Natsir adalah “seorang pemimpin


sejati”, “pengawal umat”, “dzuu wujuh, dalam arti positif”.
Banyak nian ungkapan terpuji yang melekat pada diri Beliau.
Sebagai seorang negarawan dengan watak demokrat sejati.

Prof. Yusril Ihza Mahendra, mengatakan, betapa


penilaian Natsir tentang demokrat itu. “Seorang demokrat
sejati, kata Natsir suatu ketika, haruslah senantiasa sadar
untuk mempersiapkan pengganti-penggantinya yakni
generasi penerus yang akan meneruskan estafeta
perjuangan. Namun kemunculan pemimpin, menurutnya,
tidak dapat dikondisikan apalagi dikatrol dan didongkrak.
Pemimpin, menurut Natsir, harus lahir dari bawah. ”6

Ungkapan seperti yang disampaikan oleh Prof. Yusril


Ihza Mahendra ini, seringkali terlihat dalam setiap keputusan

6
DR.Yusril Ihza Mahendra, ibid.hal.5.
24 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
yang diambil oleh Bapak Mohamad Natsir. Termasuk juga
ketika didalam Dewan Da’wah.

Kepada penulis dalam berbagai pertemuan tatap muka


atau percakapan pertelepon, Bapak Mohamad Natsir selalu
mengingatkan bahwa seorang pemimpin belum berhak
mendapatkan julukan pemimpin manakala belum mampu
menelurkan pemimpin-pemimpin baru yang jumlahnya lebih
banyak. Seorang pemimpin umat, terlihat dalam amalnya
yang lebih nyata. Mempunyai keteguhan komitmen, dan kuat
dalam memegang amanah umat. Jangan hendaknya lahir
pemimpin-pemimpin pengkhianat, kata Beliau. Pengkhianat
terbesar menurut Bapak Mohamad Natsir ialah seorang yang
mengkhianati prinsip perjuangan yang telah di amanahkan
kepadanya. Pemimpin yang amanah selalu diharapkan oleh
umat yang tengah dipimpinnya.

Dalam setiap mengakhiri peringatan Beliau tentang


pemimpin itu selalu pula di kutip Beliau Firman Allah, dalam
Al Quran.

H.Mas’oed Abidin 25
DAKWAH KOMPREHENSIF
Artinya “ Wahai orang yang beriman, jangan sekali-
kali kamu mengkhianati Allah dan Rasul, dan jangan pula
kamu mengkhianati amanat yang ada pada kamu, sedangkan
kamu mengetahui”.( QS.Al-Anfal:27).

Mewujudkan “generasi pemimpin” sering kali di


temui hambatan-hambatan. Terutama ketika akan
berlangsungnya pengalihan estafetta kepemimpinan. Tenaga
yang lebih muda dalam usia, umumnya hadir dengan perasaan
belum siap menerima. Kadangkala merasa tidak mampu
untuk melanjutkan estafetta kepemimpinan dari generasi tua.
Karena menganggap diri belum berpengalaman untuk itu.

Ketidaksiapan ini bisa disebabkan karena alasan


internal. Seperti, merasa belum berkemampuan dalam
leadership. Atau merasa belum mempunyai keahlian untuk
itu. Padahal, kemampuan yang memadai dalam pemahaman
ilmu maupun agama, memerlukan proses dan pembiasaan.
Pematangan diri dan sikap, harus disertai oleh keinginan serta
keteguhan dalam menambah dan melengkapinya. Dalam
operasionalnya, serah terima tongkat kepemimpinan sering
pula terjadi hambatan.

Terutama karena melemahnya komitmen prinsip-


prinsip perjuangan. Dalam banyak hal, juga karena kurangnya
didapatkan kesempatan yang memadai, untuk menjelaskan

26 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
prinsip perjuangan itu. Sebagai akibat dari sangat terbatasnya
waktu atau melemahnya frekuensi perjuangan umat.
Keterbatasan ini seringkali juga dipertajam oleh hilangnya
kesempatan, karena tengah ber langsung kecurangan dan
intimidasi dari pihak penguasa.

Tekanan dari pihak penguasa sudah sangat lazim,


ditujukan kepada para pemimpin umat, yang dianggap
berseberangan. Atau diaraahkan kepada pemimpin yang
istiqamah, yang tidak pernah bersedia untuk dibeli. Lahirnya
tuduhan ekstrim kanan berdampak besar dalam
menyempitkan jalan. Peluang gerak melakukan estafeta
kepemimpinan menjadi sempit ruangnya. Lebih-lebih ketika
berupaya men jelaskan prinsip perjuangan kepada generasi
pelanjut, yang akan menyambung regenerasi.

Disamping itu, hadir pula hambatan eksternal.


Menyangkut situasi sosial politik yang tidak kondusif. Tetapi
memang, semua kondisi tersebut telah lama sekali dirasakan
sebagai hambatan. Dan sudah pula menjadi pembawaan dan
undang-undang baja sejarah yang bakal diterima oleh seorang
pemimpin. Bila ia, adalah seseorang yang hendak dianggap
terus sebagai “pemimpin” dalam tanda kutip, dan tidak
sebagai kebanyakan pemimpin yang menyebut dirinya
pemimpin, maka haruslah selalu berupaya di sepanjang masa
yang dilalui dalam hidupnya, untuk melaksanakan tugas
H.Mas’oed Abidin 27
DAKWAH KOMPREHENSIF
kewajiban, memikirkan dan mengikhtiarkan kesejahteraan,
bagi umat yang tengah dipimpinnya.

Disamping itu, iapun harus menunaikan kewajiban


yang tak boleh di lalaikan sekejappun. Senantiasa berusaha
memenuhi tanggung jawab diri pribadi dan rumah tangganya
sendiri.

Dan, sesaatpun tidak pernah memutuskan harapan


atas ma’unah dan kerahiman Ilahi dalam situasi dan
keadaan negeri dan lingkungan bagaimanapun.

Amal dan ikhtiar merupakan dua bidang kewajiban.


Dua bidang kewajiban yang perlu dilaksanakan sebagai
pemimpin umat dan sebagai pemimpin keluarga, senantiasa
harus “sejalan” dan “berjalin”. Walaupun terkadang titik berat
mungkin berkisar-kisar diantara dua bidang itu saja. Namun
kedua-duanya tetap berjalin, dalam keadaan bagaimanapun
juga. Terlihat nyata idealisme tentang kewajiban ini
diterapkan oleh Bapak Mohamad Natsir dalam Dewan
Da’wah.

Badan dakwah ini sangat berperan penting mendorong


bergulirnya satu proses kondusif. Melalui pengkaderan,
refreshing, up-grading para du’at dalam upaya untuk
meningkatan mutu para pendakwah. Penguasaan

28 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
keterampilan praktis mau pun pemikiran dan pendalaman
ilmu pengetahuan agama, sangat penting digulirkan.

Keahlian dan keterampilan amat berguna dipakai


sebagai alat pemenuhan kewajiban dimaksud.

Gerak dakwah yang digulirkan ditopang gagasan-


gagasan sederhana. Tetapi, telah mendorong percepatan serta
penyebaran informasi dan komunikasi dakwah.

Bertalian dengan pesatnya perkembangan ilmu


pengetahuan didunia Islam, pertumbuhan teknologi dasar
seperti pertukangan, pertanian, home industri yang sangat
sederhana, perlu disimak.

Perkembangan seperti itu, selalu diperkenalkan


kepada para pendakwah. Pekerjaan seperti itu kelihatannya
sangat sederhana. Seperti keterampilan menganyam tikar
mendong, pembuatan tempe dan tahu. Begitu pula dengan
pemeliharaana ikan kolam, yang secara lahiriyah tampaknya
selalu mendasarkan pada pekerjaan menggerakkan tangan-
tangan terampil. Pengetahuan sedemikian nyatanya akan
sangat berperan untuk mendorong ekonomi rakyat kecil,
didaerah pedesaan itu.

H.Mas’oed Abidin 29
DAKWAH KOMPREHENSIF
Gerakan ini sangat berkesan bila dapat dimulai dengan
pembinaan jamaah dari masjid.

Dengan kerangka yang jelas, membangun umat


dengan kemampuan lebih besar, sanggup mandiri. Lebih
lanjut adalah memiliki cita-cita luhur yang sanggup
membangun hidup dan memberi hidup. Idea ini dimulai
dengan gerakan menghidupkan usaha-usaha ekonomi
sederhana, umpama pada lapangan perdagangan ataupun
kerajinan rumah tangga.

Up-grading atau re-freshing yang dilakukan, serta


pembekalan kepada du’aat Dewan Da’wah dari daerah-
daerah terpencil, sejak awal berdirinya Dewan Da’wah
ditahun 1967, tidak semata berbentuk pendalaman ilmu
dakwah dan pengetahuan agama semata. Kadangkala lebih
banyak berisikan pengetahuan praktis yang perlu dipunyai
para da’i bila kembali kemedan dakwah.

Sekalian ilmu yang dibekalkan itu berguna untuk


menggerakkan usaha kecil semisalan; peternakan kecil,
pembibitan tanaman dan hortikultura yang gagasannya sudah
mulai dirintis oleh para pemimpin umat sejak dari balik
dinding penjara rejim Orde Lama.

30 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Dakwah selalu wujud dalam aktifitas nyata.
Memanfaatkan sarana media dakwah dalam suatu gerakan
dakwah lisan bil-hal. Aktifitas dakwah tersebut akan
menembus semua lapisan umat Islam. Sasaran utama adalah
lapisan umat bawah (grass-root), yang kebanyakannya adalah
para dhu’afak. Umumnya, mereka banyak tersebar di desa
sulit dan terpencil.

Dalam prinsip Dewan Da’wah adalah makin banyak


da’i di daerah-daerah akan makin banyak umat Islam terbina.
Pembentukan da’i melalui program pelatihan, diikuti
kemudian dengan penyebar annya. Mengirim da’i sampai
kepelosok-pelosok desa terjauh, menjadi urusan besar. Tidak
boleh dianggap urusan kecil. Selama cita-cita dakwah akan
dilanjutkan.

Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia dengan


singkatan Dewan Da’wah didirikan dengan semangat jihad,
dalam bentuk moderat. Bapak Mohamad Natsir menyebutnya
dengan istilah “bapirau ditengah badai”.7

Bapirau, adalah suatu kiat yang perlu dimengerti oleh


setiap du’at. Terutama sekali dalam mengharungi dan
memelihara kondisi umat yang tengah sulit.
7
Bapirau ditengah badai, (istilah bahasa di
Mianangkabau) mengandung makna berjuang ditengah
berbagai tantangan.
H.Mas’oed Abidin 31
DAKWAH KOMPREHENSIF
Mungkin saja umat tengah berada dalam suasana
kehilangan pegangan dan pedoman.

Terlebih di sebabkan oleh perkisaran musim


kekuasaan atau pertukaran zaman. Begitu juga perputaran
politik yang sulit dan penuh tekanan dengan banyak resiko.
Maka para pendakwah harus berani memakai kiat bapirau ini.
Kiat dakwah ini melahirkan hikmah dalam hidup dan
perjuangan.

Sebagaimana layaknya seorang nakhoda didalam


pelayaran berperahu menentang ombak gelombang. Bapirau
suatu kearifan membawa umat yang tengah menghadapi
tiupan angin badai tekanan politik. Terutama disaat baru
terlepas dari cengkeraman politik Nasakom di era Orde Lama.
Sangat perlu dipunyai ketika umat sedang berada ditengah
intimidasi Islamofobia zaman Orde Baru. Dalam bapirau,
nakhoda sebagai pemimpin pelayaran tidak boleh
meninggalkan kemudi. Nakhoda harus memiliki kemampuan
me nyelamatkan bahtera didalam pelayaran.

Begitu pula halnya para Da’i tidak boleh


meninggalkan umat yang sedang dibinanya.

Kehadiran Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia


sangat diharapkan oleh umat sebagai wadah tempat

32 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
penampung dan penyalur aspirasi umat. Terutama di kalangan
keluarga besar Bulan Bintang. Dewan Da’wah dianggap
sebagai motor penggerak dakwah dalam sembarang
kondisi. Upaya nyata dakwah adalah menghidupkan kembali
Dakwah Islamiyah.

Sesudah melewati masa yang cukup panjang,


berlakunya segala gerakan yang sangat sistematis dari
kalangan yang tidak menyenangi dakwah Islam, telah
berakibat mematikan ruh dakwah itu.

Dalam rentang waktu perjalanan bangsa satu


dasawarsa sebelumnya (1957-1967), gerak dan jiwa Dakwah
Islamiyah telah sengaja dimatikan. Setidak-tidaknya
dipersempit jalannya. Maka kehadiran Dewan Da’wah
ditunggu sebagai pembuka jalan agar dakwah bergairah
kembali.

Walaupun lembaga dakwah ini hanya berbentuk


sebuah Yayasan dengan nama Dewan Da’wah Islamiyah
Indonesia disingkat Dewan Da’wah, senyatanya bukan pula
suatu organisasi politik. Bahkan, tidak pula merupakan satu
partai politik Islam yang baru. Akan tetapi ditengah
perkembangan dan perjalanan politik bangsa yang ketika itu
masih sangat jauh dari keterbukaan dan transparansi,
keberadaan Dewan Da’wah disambut umat dengan gembira.

H.Mas’oed Abidin 33
DAKWAH KOMPREHENSIF
Tertanam suatu keyakinan yang mendalam berdasarkan atas
pengamatan realita objektif. Sesungguhnya, umat telah
mengerti bahwa tengah berlangsung suatu perkembangan
baru politik.

Dewan Da’wah diharapkan bisa berperan


mengantisipasinya. Inilah harapan umat. Persoalan
menyangkut problematika kehidupan sosial politik yang
tampil di tengah pesatnya perkembangan pembangunan
dalam gelombang pergumulan pemikiran ghazwul fikry
memerlukan jawaban segera. Saat itulah peran Dewan
Da’wah amat sangat diperlukan. Perkembangan politik
setahun sesudah terjadinya peristiwa Gerakan 30 September
1965, yang terkenal dengan Gestapu PKI atau Gerakan 30
September disingkat G30S, berakibat langsung dengan
diharamkannya seluruh aktifitas Komunis di Indonesia.
Kemudian berlanjut pembubaran PKI atau Partai Komunis
Indonesia.

Situasi ini berdampak kepada maraknya kegiatan


dakwah Islam. Ramainya tabligh-tabligh di masjid-masjid
diseluruh tanah air menjadi fenomena awal kebangkitan
dakwah Islamiyah ketika itu.

Gejala ini sebenarnya akibat pengekangan terhadap


Dakwah Islamiyah selama hampir satu dasawarsa di masa

34 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
rejim Orde Lama. Di zaman orde lama, yakni dalam
kekuasaan pemerintahan Soekarno adalah zaman sulit.
Perkembangan politik juga yang menyebabkan sebahagian
besar pemimpin umat banyak berada didalam bilik-bilik
tahanan penguasa. Karena dianggap berlawanan arah dengan
rejim penguasa ketika itu. Pada masa kejatuhan Soekarno,
satu demi satu pemimpin umat mulai dilepas kembali
ketengah umat. Menghirup suasana kebebasan.

Melalui pengamatan ini, umat melihat jelas sedang


tumbuh kekuasaan rejim baru secara pelan, tetapi pasti.
Pertumbuhan kekuasaan itu sebagai hasil demonstrasi
kesatuan-kesatuan aksi (KAMI, KAPI, KAPPI, KASI,
KAMSI, dll) dengan dukungan ABRI dibawah satu ikatan
anti komunis dan Tritura. Sebenarnya, umat Islam di
Indonesia kembali menjadi kekuatan pelopor.

Umat Islam kembali tampil di garis depan. Maju


dengan penuh keyakinan tanpa ragu. Umat Islam kembali
berperan menjadi penggerak. Umat Islam serentak bangkit
dan ikut serta secara aktif membawa bangsa kearah
perubahan. Kemudian tampil Orde Baru dengan harapan
bentuknya lain sama sekali dari rejim penguasa sebelumnya.
Ternyata harapan masih jauh dari kenyataan.

H.Mas’oed Abidin 35
DAKWAH KOMPREHENSIF
Perkembangan dan perubahan politik secepat ini perlu
mendapatkan telaahan dan kajian. Setidak-tidaknya umat
mengharap sungguh untuk dapat memperoleh penafsiran
secara benar dan jernih.

Penafsir dan penentu garis perjuangan umat Islam


disaat sulit itu, secara lurus, sangat diharapkan datang dari
pemimpin yang telah teruji kecakapan dan kejujurannya, oleh
umat Islam Indonesia sendiri. Bapak Mohamad Natsir dalam
peran sentral selaku Ketua Dewan Da’wah waktu itu, adalah
satu sosok sudah lama diterima umat sebagai “khadimul
ummah”. Dalam menjelaskan langkah dakwah yang
ditempuhnya, beliaupun seringkali berucap: “Dahulu kita
berdakwah melalui politik, sekarang kita berpolitik melalui
dakwah. ”

Adalah kenyataan sejarah, mulai dari yang


menyangkut bidang idiil ataupun moril-spirituil serta prilaku,
para pemimpin umat tersebut telah mampu membuktikan
kesetiaan dalam mengawal umat melalui kiprah dan kejujuran
teruji. Baik sebagai figur pribadi dengan watak pemimpin
yang dipercaya, dan terpuji pula. Para pemimpin yang teruji
inilah, yang diberi beban untuk mengawal Dewan Da’wah
sejak mulai langkah pertamanya. Karena kondisi dan situasi
sedemikian, maka sangatlah sulit untuk menyangkal, bila
umat beranggapan bahwa Dewan Da’wah adalah pelanjut
36 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
partai politik Islam. Karena umat langsung melihat dan
merasakan sendiri kehadiran pemimpin didalam Dewan
Da’wah seketika itu. Maka Dewan Da’wah telah dianggap
sebagai pelanjut harakah politik Islam di Indonesia yang
sudah dirintis sejak awalnya oleh para pemimpin umat ini.

Dalam kenyataannya para pemimpin umat yang jauh


sebelum masa rejim Soekarno adalah pemimpin-pemimpin
partai politik Islam.

Tegasnya para pemimpin Masyumi masa lalu adalah


yang sekarang memimpin Dewan Da’wah. Tentulah tidak
salah bila Dewan Da’wah oleh umat di identikkan dengan
Masyumi, pelanjut keluarga besar Bulan Bintang.

Diterimanya pemimpin Dewan Da’wah sebagai


pemimpin oleh umat banyak, sesunguhnya hanyalah suatu
keniscayaan sejarah. Dan kalau pemimpin Dewan Da’wah
selalu pula dicurigai oleh kalangan birokrasi atau oleh
kalangan yang phobi terhadap Islam, adalah suatu yang logis
saja.

Tidaklah pula berlebihan, bila Dr. Tarmizi Taher


Menteri Agama R.I. Kabinet Pembangunan VI menyebutkan
bahwa “Natsir telah mencoba melakukan pendekatan politik
untuk memperjuangkan Islam atau memajukan umat dan

H.Mas’oed Abidin 37
DAKWAH KOMPREHENSIF
bangsa. Sejak bermulanya pemerintahan Orde Baru, Natsir
dengan secara sadar melakukan pendekatan lain yang kita
sebut sebagai “pendekatan kultural”. Di sini yang menjadi
titik tekan perhatian dan kegiatan beliau adalah dakwah dan
pendidikan”8.

Kemudian, mengenai gagasan dan gerak Dewan


Da’wah, Tarmizi Taher menyebutkan, “Dewan Da’wah
merupakan salah satu organisasi perintis yang mengkader
dan mengirim para da’i sampai ketempat-tempat terpencil
sekalipun, diberbagai pelosok Nusantara untuk memperkuat
aqidah dan ibadah umat muslimin”9.

Manakala diteliti gagasan Musyawarah Al-


Munawwarah (26 Pebruari 1967) itu, sedari awalnya bertitik
tolak dari pemikiran-pemikiran.

Pertama, sebagai pernyataan syukur atas hasil


kemajuan yang dicapai hingga masa itu, dalam usaha dakwah
secara terus menerus, dilakukan oleh berbagai kalangan umat,
yakni oleh para alim ulama dan oleh para mubaligin secara

8
Dr. H. Tarmizi Thaher, Keynote Speech Menteri Agama R.I
pada Seminar tanggal 16-17 Juli 1994 di YISC, Jakarta,
tentang “Pemikiran Dan Perjuangan Mohamad Natsir”,
Pustaka Firdaus Jakarta, Cet. Pertama, Juli 1996, hal.20.
9
ibid. hal.20.
38 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
pribadi, serta atas usaha-usaha yang telah tercapai dalam
rangka re-organisasi dakwah.

Kedua, lebih urgen, adalah perlu lebih ditingkatkan


hasil dakwah itu, sampai pada taraf yang lebih tinggi,
sehingga terciptanya suatu keselarasan, antara banyaknya
tenaga lahir yang dikerahkan, dan besarnya tenaga batin yang
dicurahkan, dalam usaha bidang dakwah tersebut.

Dari titik tolak pemikiran para ulama dan zu’ama ini


dapat mengambil kesimpulan; Pertama, kegiatan dakwah
adalah kontinyu. Sejak masuknya Islam ke Indonesia, sampai
waktu ini, dakwah adalah kegiatan sambung bersambung, dari
generasi ke generasi. Baik secara individual maupun
organisasi, baik formal maupun non-formal. Kedua, sesuai
perkembangan zaman, maka teknik dan materi dakwah
senantiasa perlu ditingkatkan. Dari segi sarana maupun
mutunya. Kalau dari segi sarana dan teknik dakwah sangat
erat hubungannya dengan kemajuan ilmu pengetahuan, sains
dan teknologi.

Materi-nya yang bersumber dari Al Qur’an dan


Sunnah Rasulullah mesti selalu dijaga dan dipakai menjadi
pedoman dan petunjuk.

Wajib pula dijaga agar tetap berlaku sepanjang zaman.


Pemahaman lebih mendalam dan lebih meluas sangatlah
diperlukan sebagai bekal da’i. Sehingga dakwah dapat secara
efektif memangil setiap insan segala lapisan dan lapangan.10

DR. Anwar Harjono, SH. “Indonesia Kita, Pemikiran


10

Berwawasan Iman-Islam”, Bab XXI: Dakwah Bil-Lisan dan


Bil (Lisanil) Hal, Penerbit : Gema Insani Press, Jakarta,
H.Mas’oed Abidin 39
DAKWAH KOMPREHENSIF
Sebagai telah diyakini bahwa Dakwah Islam adalah
perombakan total. Merubah sikap mental umat manusia
dalam menanggapi dan menjalani kehidupan duniawi untuk
persiapan kehidupan yang lebih panjang tanpa batas di
akhirat.

Maka sebenarnya sasaran Dakwah Islam adalah


manusia yang tengah hidup di dunia ini. Perkataan lain,
Dakwah tidak akan pernah berhenti. Dakwah Islam tetap akan
merupakan kewajiban (fardhu ‘ain) bagi setiap umat Muslim,
dimana pun mereka berada.

Karena itu para pendiri Dewan Da’wah, para ulama,


zu’amak, tokoh-tokoh politisi Islam yang istiqamah dengan
sadar telah memilih bentuk Yayasan. Pemilihan Yayasan
sebagai bentuk organisasi Dewan Da’wah menyebabkan tidak
perlu adanya kartu anggota seperti kebanyakan ormas. Yang
men- jadi dasar Yayasan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia
secara tegas menyatakan dasarnya taqwa dan keredhaan
Allah. Tujuan dari Yayasan Dewan Da’wah ini adalah
“menggiatkan dan meningkatkan mutu Dakwah Islamiyah
di Indonesia”. Dalam melakukan kegiatannya, Dewan
Da’wah selalu menempatkan diri sebagai pelanjut dan

Cetakan Pertama, Rabi’ul Akhir 1416 H Agustus 1995,


Hal. 198-199.
40 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
penerus kegiatan-kegiatan dakwah sebelumnya yang telah
dimulai sejak Rasulullah SAW.

Maka dalam meneruskan tugas risalah memanggil


umat manusia kepada jalan Allah, dengan hikmah dan
mau’izhatul hasanah ini, Dewan Da’wah berkewajiban untuk
menerjemahkan setiap geraknya dengan menampilkan
berbagai kegiatan nyata.

Semua kegiatan dakwah yang digulirkan, terlebih


dahulu harus dirancang sesuai dengan problematika
kehidupan, yang erat terkait dengan ke- pentingan serta
keperluan umat, baik untuk pe- nanganannya dalam waktu
pendek, untuk keperluan yang cepat dan mendesak.

Gerakan dakwah di daerah terisolir serta pembinaan


para muallaf muhtadin dan gerakan dakwah dengan tabligh
perlu ditunjang dengan penyediaan bahan dakwah dan tenaga
mubalig.

Penerbitan media dakwah di ikuti pengiriman tenaga


da’i terampil sampai kepelosok pedalaman sulit dan rawan,
menjadi program pokok.

Ketika contoh yang ditinggalkan Rasulullah SAW


mengirim Shahabat Mu’az bin Jabal ke Yaman, diterjemahkan

H.Mas’oed Abidin 41
DAKWAH KOMPREHENSIF
oleh Dewan Da’wah dengan mengirim para du’aat sebagai
tenaga trainers kedaerah sulit.

Dalam melayani informasi dakwah didaerah sulit dan


menghadapi upaya tanshiriyah dan gerakan salibiyah, peran
da’i sangat penting. Tidak hanya sekedar mengirim tenaga
tapi perlu sekali mem- persiapkan kelengkapan dakwah
berupa perangkat dakwah dan peralatan dakwah.

Perangkat dakwah, diantaranya du’aat, nizham,


jamaah, yang tersusun secara terpadu, ijtima’iyah.

Peralatan dakwah dalam operasionalnya mesti


ditunjang oleh; (a). pedoman manhaj, program mabda’, peta
dakwah, (b). alat-alat dakwah di lapangan, seperti alat
transportasi yang perlu di siapkan sedari awal dan
pemeliharaannya, (c). pertimbangan situasi, waktu, dan
medan dakwah, dimana dakwah itu akan di jalankan. (d).
bahayanya bila perangkat dan perlatan dakwah di lalaikan
berakibat sasaran dakwah menjadi sulit untuk dicapai.

Kelangsungan gerak dakwah akan mengalami kendala


fatal dan berbahaya, bila tidak ditopang oleh peralatan dan
perangkat dakwah tersebut. Akibatnya akan dirasakan
langsung oleh masyarakat dalam bentuk hilangnya
kebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia.

***

Dewan Da’wah harus pula tetap menjalin hubungan


dengan lembaga-lembaga dakwah di luar negeri. Aktif
42 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
mengikuti gerak harakah dakwah ‘ilmiyah, seminar-seminar
fii al-‘alamiyah di dunia internasional, dengan prinsip yang
jelas, dakwah melanjutkan Risalah.

Prinsip ini melahirkan sikap konsisten menghadapi


pihak yang membantah, maupun yang merasa tidak senang,
bahkan menolak kehadiran Dewan Da’wah.

Sikap pimpinan Dewan Da’wah senantiasa berupaya


menghadapi semua cabaran yang tampil, dengan dalil dan
kaifiyah yang lebih baik, diiringi dengan bukti amal nyata.

Konsistensi ini memperkokoh keberadaan Dewan


Da’wah ditengah pergulatan politik di era sulit. Pada akhirnya
menjadikan Dewan Da’wah hadir sebagai suatu badan
dakwah yang tidak mudah disusupi. Kemudian, Dewan
Da’wah berkembang menjadi lembaga dakwah yang
memiliki keteguhan-keteguhan dalam prinsip amar makruf,
social support dan nahi munkar, social control. Dua peran
kembar ini dilaksanakan tidak terpisah, terutama ketika ber
hadapan dengan gerakan pemurtadan yang dilakukan pihak
missi dan zending-zending didaerah sulit ter pencil, daerah
transmigrasi maupun daerah terisolir di Mentawai, Irian Jaya,
Soe, Kalimantan Tengah, dan sebagainya.

H.Mas’oed Abidin 43
DAKWAH KOMPREHENSIF
Setiap masalah umat selalu dihadapi dengan sangat
arif. Keteguhan hati dan kokohnya iman mem bimbing
prinsip yang tegas.

Perpaduan sikap-sikap ini telah menjadikan Dewan


Da’wah sering dijadikan sebagai rujukan perjuangan umat.
Bertalian dengan hal-hal yang prinsipil, umat selalu
menempatkan Dewan Da’wah sebagai lembaga tempat umat
menempatkan pilihan.

Pesan dakwah yang diterbitkan atau dipublisir oleh


Dewan Da’wah selalu menjadi bahan berita yang ditunggu,
dan dinantikan umat. Terbitan Dewan Da’wah menjadi
pegangan para du’at yang akan bertugas.

Penerbitan khotbah Jum’at disuplay kebanyak masjid-


masjid diseluruh Nusantara pada setiap Jum’at. Tidak hanya
berisikan bahan-bahan sebagai bacaan khotbah, tetapi
menjadi bacaan segar bagi jamaah menjelang khatib naik
kemimbar.

Bulletin Dakwah yang umur penerbitannya sama


dengan Dewan Da’wah, selalu berisi informasi dalam
berbagai peristiwa. Menyangkut perkembangan ilmu
pengetahuan yang selalu dikaitkan dengan ajaran agama
Islam yang dibahas secara gamblang dan populer. Sehingga,

44 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
dengan lkembaran buletin itu saja, umat mendapatkan
siraman rohani secara rutin, disamping memperoleh pegangan
yang meyakinkan. Tulisan-tulisan para pakar dan ulama
panutan umat ini menjadi sarat isi, dikala dikelola oleh Bapak
KH.M.Yunan Nasution, Ketua Dewan Da’wah Islamiyah
Indonesia Perwakilan DKI Jakarta Raya. Gagasan-gagasan
Islam yang ada dalam bulletin ini, pada akhirnya dihimpun
dalam Bunga Rampai Ajaran Islam, berjilid-jilid. Suatu karya
yang besar. Berisikan pula iunformasi tentang dunia Islam
dan daerah-daerah. Mimbar masjid tidak semata menjadi
tempat dibacakannya khotbah Jum’at. Namun lebih dari itu,
sebagai tempat paling utama menyampaikan problematika
kehidupan umat itu sewaktu-waktu.

Menyikapi kondisi seperti ini Bapak Mohamad Natsir


menyebutkan program dakwah dari Dewan Da’wah itu
sederhana dan padat artinya, “risalah mengawali dan dakwah
melanjutkan”11.

Realisasi peran ini yang tengah dijalankan sejak tiga


dasawarsa berlalu.

Lihat M. Natsir; “Fiqhud Dakwah”.


11

H.Mas’oed Abidin 45
DAKWAH KOMPREHENSIF

46 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
MELANJUTKAN

DAKWAH RISALAH

D akwah adalah ajakan.12 Dakwah Islamiyah


hakekatnya suatu usaha yang digerakkan secara sadar
pada

terarah dan terpadu untuk mengubah seseorang, sekelompok


orang atau suatu masyarakat menuju keadaan yang lebih baik
sesuai perintah Allah serta bimbingan dan Sunnah Nabi
Muhammad Rasulullah SAW.

ESENSI DAKWAH ILAA-ALLAH

Dakwah merupakan usaha terus menerus para da’i


(du’aat) di tujukan kepada masyarakat yang di dakwahi
(mad’uu). Guna melakukan perobahan dengan konsep
terarah. “Merobah tatanan dan kebiasaan masyarakat

12Kata,,dakwah" memang tidak terdapat didalam Al -


Quran. Kata Dakwah adalah,, al ismul fi'liy" atau ,,verbal
noun" = nama yang menunjukkan pekerjaan/tindakan
(lihat kamus Almawarid), dari kata kerja ,,daa" - yad-u' ,
yang berarti menyeru, mengajak, memanggil. Jadi
yang tersebut didalam Al-Quran ialah kata kerjanya
dalam berbagai bentuk sesuai dengan konteks ayat
seperti: dan dalam bentuk - bentuk lain yang berpuluh
banyaknya.

H.Mas’oed Abidin 47
DAKWAH KOMPREHENSIF
terbelakang (dzulumaat, gelap) kepada tatanan yang lebih
maju terang, (an-nuur)”.13

Dakwah ilaa Allah memiliki sisi-sisi mengagumkan.


Dakwah adalah tugas suci (mission sacre) melanjutkan
risalah Rasul Allah melalui tabligh, menegakkan kalimat
tauhid. Jika dakwah tidak ditunaikan sesuai risalah Islamiah,
akan berjangkit kemaksiatan. Kekufuran akan menjadi-jadi,
dan bantuan dari Allah akan terjauh.

“Wahai Rasul Allah, sampaikanlah apa yang di


turunkan kepadamu dari tuhanmu. Dan jika tidak kamu
kerjakan (apa yang diperintahkan itu), berarti kamu tidak
menyampaikan amanahnya. Allah memelihara kamu dari
gangguan manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang yang kafir”. (QS.Al Maidah, ayat 7).

13
Lihat juga QS.Al Baqarah (2) ayat 257; QS.Al Maaidah (5)
ayat 16; QS.Al Hadid (57) ayat 9; QS.Ath-Thalaq (65) ayat
11. Tujuan dakwah, memelihara keberadaan (eksistensi)
manusia yang di ciptakan Allah agar selalu melaksanakan
tugas mulia dan istimewa sebagai khalifah Allah di
permukaan bumi. Upaya dakwah tidak boleh berhenti
sampai kiamat.
48 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Dakwah menjadi beban pribadi setiap mukmin
(fardhu ‘ain). Sasarannya, membawa manusia kepada al-
khairi (Islam).

Para du’aat dan lembaga dakwah jadinya berperan


meringankan beban pribadi umat yang di bina.

Kewajiban dakwah menumbuhkan tanggung jawab


timbal balik diantara umat untuk saling menjaga keberadaan
lembaga dakwah dan juru dakwah sepanjang masa. Dakwah
memiliki program jelas amar makruf nahi munkar.14

Bila amar maruf nahi munkar tidak dilaksanakan


terjadi bencana.15

Dakwah mendapat sanjungan ahsanu qaulan (seruan


indah). Ajakannya kepada mengikuti perintah Allah (da’aa
ilallaah).

Realisasinya karya nyata (wa ‘amila shalihan), atas


dasar penyerahan kepada Islam. Sebagai bukti ketaatan tidak
menyama ratakan yang baik dan buruk.

QS.3:104.
14

Rasulullah mencontohkan hidup ini seperti sebuah


15

pelayaran diatas perahu, dengan aturan-atuiran yang


terang. Tatkala seorang penumpang mencoba melobangi
dinding perahu untuk mendapatkan air dengan cepat
pada tempat duduknya, jangan dibiarkan saja perbuatan
itu. Bila orang tak mau tahu dan bersikap membiarkan
perbuatan itu, maka yang akan karam tidak hanya yang
melobangi perahu semata, tetapi yang diam melihat
(artinya enggan melaksanakan peran amar makruf) akan
karam juga (Al Hadist).
H.Mas’oed Abidin 49
DAKWAH KOMPREHENSIF

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada


orang yang menyeru kejalan Allah, mengerjakan amal yang
shaleh dan berkata ,,sesungguhnya aku termasuk orang yang
berserah diri”. (QS.41, Fush-shilat, ayat-33).

Landasannya Kitabullah dan Sunnah Rasul


(dakwah salafiyah).

Sajiannya adalah Dinul Haq (Agama Islam). Agar


selalu terjaga jalinan hubungan vertikal dengan Khalik
(hablum minallah) dan hubungan horizontal dengan sesama
manusia (hablum minan-naas)16

Rangkaian ibadah dakwah ilaa Allah mengetengahkan


rekonstruksi alternatif kehidupan duniawi sejalan dengan
kehidupan kedepan (ukhrawi) sesuai wahyu Allah.

Agama Islam merupakan ajaran yang solid (rahmatan


lil ‘alamin).

QS.Ali Imran (3) ayat 112.


16

50 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
“Dan tiada Kami mengutus kamu melainkan untuk
menjadi rahmat bagi semesta alam” (QS.21, al-Anbiya’,
ayat-107).

Solidnya ajaran Islam sesuai bimbingan Kitabullah dan


sunnah Rasul.

Agama Islam adalah agama fithrah yang damai,


alamiah insaniyah, sesuai dengan zaman. Mengajarkan hidup
harmoni dengan kemampuan tinggi untuk berdampingan
secara damai dengan seluruh umat manusia.

Mewujudkan kesejahteraan hakiki dengan kaedah-


kaedah syar’i yang ditampilkan. Perhatian mendalam
terhadap kesejahteraan materiil dan im-materiil, dalam
kehidupan sosial secara keseluruhan.

Menyeru manusia untuk hidup secara baik (shalih).


Apakah itu dalam kehidupan individu, keluarga, kelompok,
bangsa bahkan dunia.

PARADIGMA TAUHID

Dakwah ditujukan kepada umat manusia, Tujuan


utamanya membawa manusia kepada ajaran tauhid.17

17
Kehidupan bertauhid, tampak jelas dalam setiap gerak
dan prilaku hidup manusia secara sosial, ekonomi,
budaya maupun politik, dalam tatanan
kemasyarakatan umat manusia.
H.Mas’oed Abidin 51
DAKWAH KOMPREHENSIF
Realisasi dari tujuan dakwah ialah mengakui dan
menerima kemuthlakan kekuasaan Allah dan ke Esaan Allah.
Dakwah mengarah kepada jalan yang ditentukan Allah, ilaa
sabiili rabiika.18

Pelaksanaan dakwah tidak boleh di lalaikan.19

Melalaikan program Dakwah akan berakibat


hapusnya kebahagiaan dan kesejahteraan yang selalu
menjadi idaman manusia.20

Beban dakwah adalah tanggung jawab bersama


membimbing umat selalu setia kepada kebenaran.

Intensifitas peran dakwah ilaa Allah adalah


memimpin, mengajak, membimbing dan memberikan

18
QS. An Nahl (16) ayat 125, dan lihat juga QS.Al Hajj (22)
ayat 67, QS.Al Qashash (28) ayat 87.
19
Gerak dakwah Ilaa Allah, ajakan kepada kekuasaan
Allah yang muthlak, dan menjadi komitmen ucapan
dalam operasional sebagai bukti prilaku tauhid.
Pandangan hidup tauhid (tauhidic weltanschaung)
merupakan perpegangan hidup dalam seluruh
upaya mengelola semua kehidupan dunia untuk
ukhrawi. Tegas selalu memilih jalan yang benar,
karena jalan yang benar sudah nyata berbeda dari
jalan yang sesat.
20
Lihat QS.Ali Imran (3) ayat 104.
52 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
penyuluhan kepada umat binaan. Agar umat tidak ter-perosok
kepada kepercayaan selain Allah (thaghut) 21

Dakwah ilaa Allah yang terprogram dan berkelanjutan


(sustainable) akan menampilkan keber-hasilan hidup manusia
yang hakiki.

Upaya dakwah menyangkut semua minat, gita dan


ikhtiar, untuk menciptakan keselamatan. Merakit kebahagiaan
hidup dalam ukuran materi, dan juga ketenteraman bathin
yang menjadi inti kenyamanan moral spiritual. Dengan
landasan taqwa kepada Allah.

Konsekwensi dari dakwah ilaa Allah bertumpu kepada


paradigma tauhid, laa ilaaha illa Allah. Hidup dengan
paradigma tauhid ialah sadar terhadap kewajiban hakiki
sebagai makhluk Allah.

Melaksanakan konsep perangai dari Khalik yang


wajib dilaksanakan oleh setiap makhluk dalam bentuk akhlak.

Kepercayaan kepada thaghut terlihat pada tingkah laku


21

seperti keyakinan terhadap kekuatan mistik, larut


mencari kekuatan jin, mencari tenaga roh-roh gaib,
paham kejailangkungan, bertapa ditempat sepi dan
angker, semuanya tampil karena hilangnya tauhid dan
akhirnya menipu diri sendiri.
H.Mas’oed Abidin 53
DAKWAH KOMPREHENSIF
Tidak melalaikan perintah-perintah agama. Proaktif
dalam menyiapkan perangkat serta peralatan dakwah.

Dakwah yang dijalankan Dewan Da’wah ter-hadap


umat Islam Indonesia adalah segala usaha untuk mengubah
posisi, situasi kondisi umat menuju keadaan yang lebih baik.
Maksudnya, agar dapat ter-penuhi secara sungguh-sungguh
perintah Allah. Mewujudkan suatu tatanan masyarakat berke-
pribadian utama. Sanggup menjadi kelompok umat poros
tengah (washatiyat). Bisa menjadi wasit yang adil dan
sanggup menampil- kan identiti umat pilihan. Serta merta
menjadi patron rujukan dalam kehidupan berbangsa,
khususnya di Negara Republik Indonesia.

Dalam kesejagatan globalisasi dan dalam hubungan


regional bangsa-bangsa Asia khususnya, peran Dakwah
Islamiyah menjadi sangat berarti. Secara aktif dan bersama-
sama membentuk generasi umat manusia yang inovatif.
Generasi umat manusia yang menguasai ilmu pengetahuan
berpaksikan tauhidik, dan selalu menjunjung tinggi norma
moral akhlakul karimah.

Generasi yang kokoh aqidah, kuat ibadah, dan teguh


memegang prinsip utama ajaran agama Islam dengan
penguasaan ilmu pengetahuan yang bersifat utilitarian akan
memiliki kesiapan untuk bertanding dan bersanding disegala

54 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
posisi dan zaman. Membentuk umat yang sanggup menjadi
penengah dan berperan dalam memacu gerak reformasi
kehidupan bermasyarakat, social reform.

Dakwah berperan membentuk generasi penyelesai.


Mampu mengetengahi persoalan bangsa-bangsa dalam
hubungan regional dan internasional.

Maka setiap upaya kearah pembentukan generasi yang


kuat akidah, teguh akhlak, lasak, kreatif dan inovatif dalam
percaturan global merupa-kan prioritas utama dalam
menampilkan program umatisasi.

Dakwah Islamiyah harus mampu tampil dengan


program-program yang ummatik sifatnya. Dan akan
merupakan bentuk yang sangat spesifik dalam realitas
umatan wasatan. Berpikiran jernih, dinamik dan kritis dalam
menghadapi serba cabaran.

Umat yang akan dibangun dengan dakwah adalah


yang memiliki kesanggupan besar untuk mengetengahkan
ciri-ciri budaya agama Islam, yaitu Rahmatan lil ‘Alamin.

Usaha mengubah masyarakat dari satu ke-adaan


kepada keadaan yang lebih baik, tidak mungkin terlaksana
tanpa rencana yang terpadu.

H.Mas’oed Abidin 55
DAKWAH KOMPREHENSIF
Mengubah diri menuju keadaan yang lebih baik,
sudah dilakukan terus menerus semenjak umat ini terbentuk
14 abad yang lalu. Tidak akan pernah berhenti sampai datang
hari kiamat.

Maka, dakwah harus dapat di jalankan secara lebih


efektif dan efisien menurut tuntunan dan pedoman Risalah
Islam.

Sudah barang tentu, untuk semua kegiatan dakwah di


lapangan, baik yang sudah ataupun yang sedang
dilaksanakan, mesti tersusun dalam suatu filing dokumentatif.

Sehingga dengan mudah dapat diplotkan secara


prioriti, menurut posisi dan hirarki yang tepat dalam satu peta
kegiatan dakwah.

Keseluruhan kegiatan yang terdata baik dan sempurna,


akan memberikan dukungan sangat berarti, bagi pembuatan
atau penyiapan suatu “peta dakwah”.

Peta dakwah ini, kemudian memegang peran penting


menetapkan antisipasi gerakan dakwah. Termasuk dalam
menghadapi berbagai keadaan di semua level perkembangan.
Begitu juga dalam ber-bagai aspek kehidupan sosial,
ekonomi, budaya, politik dan agama.

56 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Intervensi budaya dan upaya-upaya tanshiriyah
dibidang politik siyasah, memerlukan penanganan serius
dengan informasi tepat dan data-data akurat.

Sangat beralasan sekali bila Bapak Mohamad Natsir


selalu berusaha mendorong Dewan Da’wah ber-kemampuan
tinggi, dalam meletakkan tahapan-tahapan dakwah secara
kreatif.

Melalui pengupayaan diri memiliki kesadaran tinggi,


to create the high level awareness dengan menanamkan
kesiapan untuk menerima suatu perubahan secara dinamik
futuristrik.

Gagasan-gagasan dakwah diterjemahkan dalam


makna pengupayaan diri.

Melalui program dakwah nyata, seperti rumah-rumah


sakit Islam, pondok pesantren, pesantren pertanian, masjid-
masjid kampus, menghidupkan tanah mati, pesantren
pertanian al-fallah, dan lain lain, Dewan Da’wah tampak
berkiprah.

Pada mulanya gerak dakwah ini dikaji dan ditelaah


secara efektif melalui data informasi. Di olah dalam labor

H.Mas’oed Abidin 57
DAKWAH KOMPREHENSIF
dakwah. Maka lembaga Dewan Da’wah menjadi salah satu
tempat di bahas problematika dakwah.

Semua problema di medan dakwah, yang terjadi dan


ditemui para du’aat disetiap pelosok negeri, hingga kewilayah
terpencil sekalipun, tidak boleh luput dari pengkajian.
Laporan du’at darimanapun datangnya, selalu ditunggu oleh
Bapak Mohamad Natsir. Laporan para da’i ini selalu menjadi
prioritas pertama, untuk didengar dan dibahas. Kemudian
selalu diupayakan jalan keluarnya, melalui pember-dayaan
hubungan emosional spiritual dengan ahlul-qurba.

Kadangkala dengan, atau tanpa dana tersedia, program


keumatan dalam bidang dakwah tetap dilaksanakan, dengan
dorongan motivasi nawaitu, menumbuhkan vitalitas dan
kreativitas yang tinggi. Sehingga dakwah tetap bergerak dan
sanggup berjalan di daerah-daerah sesulit dan sejauh apapun.
Kenyataannya pergerakan dakwah tidak semata lantaran
adanya suntikan dana semata, tetapi karena selama adanya
da’i Dewan Da’wah itu, tetap ber-dakwah.

Beriring dengan kekukuhan motivasi membina umat,


lahirlah dukungan besar dari umat itu. Kadangkala
probelamatika da’i di lapangan dakwah, hanya berisikan soal-
soal kecil, yang oleh orang lain biasa, disepelekan. Seperti
soal ember masjid yang sudah habis, masalah tikar shalat

58 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
yang tidak ada, minyak tanah untuk lampu templok susah
didapat di daerah pedalaman Kalimantan dan Mentawai atau
sumur tempat berwudhuk sudah kering dan keran air tak
berfungsi.

Persoalan kecil, kata para manager handal yang


selama hidupnya hanya mengurusi kertas, atau berbagai
persoalan dibelakang meja, boleh ditunda dulu. Tetapi oleh
juru dakwah di lapangan, persoalan sekecil ini adalah masalah
sangat besar, yang tak boleh diabaikan. Karena problema itu
menyangkut kepentingan umat dakwah, yang tengah menjadi
beban di medan dakwah. Bertalian problema umat ini, Bapak
Mohamad Natsir selalu memberikan perhatian penuh dengan
menasehatkan “bagi kebanyakan orang, soal-soal kecil itu
kurang berarti, karena dia selalu menangani soal-soal besar”,
dan “bagi du’at di lapangan dakwah, yang tengah berada di
daerah jauh bahkan terpencil, soal kecil itu adalah besar”.

“Karena itu mereka mengadukan kepada kita”.

Dewan Da’wah sejak pertamanya sangat intensif


menangani problematika dakwah, di lapangan sulit yang di
hadapi setiap harinya.

Bapak Mohamad Natsir, selalu siap dan ter-buka


dalam menerima setiap tamu yang datang. Terutama kalau

H.Mas’oed Abidin 59
DAKWAH KOMPREHENSIF
yang datang itu adalah para du’at dari daerah. Kadangkala,
selalu dianggap beliau sama pentingnya dengan menerima
serombongan menteri.

Tidak jarang terjadi, tatkala para da’i Dewan Da’wah


yang ditugaskan tersebar jauh di daerah-daerah seluruh
pelosok Nusantara, ada yang tidak sempat menuliskan surat
atau laporan, karena ketiadaan hubungan dan transportasi.

Maka perwakilan Dewan Da’wah di daerah, selalu


diminta untuk memantau keadaan para du’aat itu. Perjalanan
menemui da’i di lapangan seringkali memakan waktu berhari-
hari dengan kesulitan lapangan yang bervariasi pula.

Menghadapi kondisi sangat sulit sekalipun, diminta


perhatian sungguh-sungguh dari setiap perwakilan-
perwakilan Dewan Da’wah di daerah-daerah, untuk
melakukan inventarisasi permasalahan secara lebih mendetil.
Kadang-kadang termasuk inventarisasi senduk kuali, alat
peragat piring dan ceret, yang menjadi keperluan seharian
para du’aat, yang bertugas didaerah terpencil itu.

Semua laporan mesti di tulis terdokumentir. Lengkap


dengan foto dan data-datanya. Begitu kiat kepedulian yang di
teladani dari Bapak Mohamad Natsir. Keteladanan yang jelas,
terlihat dalam gagasan-gagasan dakwah, selama lebih

60 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
seperempat abad kepemimpinan Beliau di Dewan Da’wah.
Suatu kehati-hatian langkah, menatap alaf baru, millenium
ketiga.

Sehingga tidak sekecil apapun masalah bisa


ditinggalkan. Tentu saja masalah umat yang menjadi binaan
para da’i, tidak kalah pentingnya, menjadi pokok penelitian.
Karena betapapun jumlah umat tersedia pasti tidak akan
banyak artinya. Bila unsur kesiapan da’i terabaikan. Disini
letak titik perhatian utama Dewan Da’wah sejak semula.

Urusan dokumentasi, penelitian dan informasi


menjadi garapan pertama Dewan Da’wah. Dokumentasi amat
berguna untuk pengembangan kualitas pembinaan Dakwah
Islamiyah.

Pengembangan dakwah yang teratur, pada gilirannya


akan selalu berbekas di hati umat. Begitulah upaya
penanaman kesadaran tinggi (the high level awareness),
selalu di upayakan. Bapak Mohamad Natsir tampak sangat
konsisten dalam memberikan pengawalan penuh, setiap saat,
agar nawaitu umat selalu terjaga. Nawaitu yang lurus dari da’i
dan umat, akan memperlancar gerak dakwah.

Karena itu dakwah mesti selalu berurat di hati umat.


Kawalan dakwah seperti ini, telah menjadi program dasar

H.Mas’oed Abidin 61
DAKWAH KOMPREHENSIF
yang utama. Telah dilaksanakan sejak awal berdirinya Dewan
Da’wah.

BERURAT DIHATI UMAT

S uatu yang harus dan siap diterima sebagai sunnatullah


adalah bahwa zaman terus beredar. Tiap-tiap zaman ada
“rijal”-nya. Babakan pentas bisa saja beralih. Pemainnya bisa
berganti. Jalan cerita sudah wajar pula menghendaki peralihan
babak demi babak. Pergantian pemain di suatu waktu adalah
suatu yang lumrah.

Itulah latar belakang pikiran, dari Bapak Mohamad


Natsir, dalam usaha pembinaan umat yang akan lebih panjang
umurnya, dari usia seorang “pemimpin”. Pokok pikiran ini,

62 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
menjadikan para pelanjut tugas dakwah risalah, tidak di
izinkan berpangku tangan.

Membiarkan umat terombang ambing tanpa arah dan


tujuan, adalah kelalaian yang susah dimaaf-kan. Terlabih oleh
umat itu sendiri. Membiarkan diri terbawa hanyut, dalam
berbagai keadaan dan situasi, merupakan kesalahan besar.

Kewajiban para da’i dalam satu gerakan Dakwah


Islamiyah, sebagai suatu conditio sine quanon, ialah
meletakkan dasar kontiniutas.

Kesinambungan dakwah ditanamkan untuk menjaga


aqidah umat. Memelihara kaedah hidup dengan tamaddun
yang benar, dan akhlak mulia sesuai bimbingan Rasulullah
SAW. Diatas semua itu khitthah baru bisa di dasarkan. Satu-
satunya jalan adalah dengan membimbing dan
mempersiapkan tunas-tunas muda. Sebagai generasi yang
akan menyambung permainan di pentas sejarah.

Kemudian, mempersiapkan jiwa dengan ke-lengkapan


pengetahuan, serta pengalaman. Mencetus-kan api cita-cita,
dan menggerakkan dinamika.

Menghidupkan “disiplin diri” yang tumbuh subur dari


dalam diri. Menumbuhkan Iman dan Taqwa.

H.Mas’oed Abidin 63
DAKWAH KOMPREHENSIF
Harus ditanamkan keyakinan bahwa upaya ini
bukanlah pekerjaan “tersambil”. Pekerjaan ini bukan sekedar
pengisi waktu, yang kebetulan berlebih. Sewaktu-waktu harus
menjadi pekerjaan yang masuk agenda. Harus disediakan
waktu, dan harus pula dilakukan dengan sadar, secara
“programatis.”

Para da’i ilaa Allah mesti membentuk diri menjadi


golongan yang berani merintiskan jalan. Menjadi kelompok
yang mempunyai inisiatif. Selalu berusaha menggembirakan
semangat umat, untuk hidup. Selalu pula menghidupkan
amal, dengan bekerja secara ihsan.

Setiap da’i wajib menjadi pendorong dalam me


numbuhkan dan memupuk semangat umat. Selalu berusaha
sekuat tenaga, dengan mengandalkan kekuatan umat dari
dalam, self help. Betapapun kecil kekuatan umat ini, akan
bisa di formulasi dan di akumulasi, menjadi tenaga yang lebih
besar. Mampu mempersatukan potensi umat yang berserakan.
Disini terletak keampuhan seorang da’i ilaa Allah itu.

Karenanya para penyandang tugas dakwah tidak usah


merasa ragu dan khawatir. Dalam melakukan hubungan
bermasyarakat acapkali harus berhadapan kendala dan
hambatan. Ini yang perlu diyakini. Tidak ada istilah susah dan
letih, didalam hati dan dada para da’i.

64 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Disini terletak dinamika dakwah. Tugas dakwah
hanyalah menghubungi secara spontan, sopan dan zakelijk.
Menjaga selalu tindak laku yang correct. Tidak pernah
menggadaikan martabat pribadi. Ada dua cara dimanapun
juga tidak akan mendapatkan penghargaan. Tindakan tercela
dalam dakwah adalah, “cara sembrono yang tak tahu aturan”,
dan “cara pengemis yang minta- minta di kasihani”.

Kunci keberhasilan dalam membangun umat adalah


menanamkan kemampuan umat untuk ber partisipasi
membangun diri serta lingkungannya. Binalah umat supaya
umat ikut pula membina. Disinilah tugas berat yang terletak
dipikulan pundak “pemimpin”. Demikian diantara pesan-
pesan Bapak Mohamad Natsir, untuk bekal para du’at dimana
saja.22

Hubungan antara pemimpin yang mencintai dengan


umat yang dicintai tidak pernah putus. Hubungan sedemikian
tidak bisa dihalangi oleh jarak yang jauh. Tidak pernah putus
karena waktu yang panjang. Tidak juga akan terhalang oleh
tebalnya dinding penjara.

ibid. Harian Umum Singgalang, Rabu, 10 Pebruari 1993,


22

Memoar untuk Bapak Mohamad Natsir.


H.Mas’oed Abidin 65
DAKWAH KOMPREHENSIF
Bukti-bukti semacam ini telah bertebaran banyak
sekali, disepanjang ‘jalan berliku’ yang bernama “jalan
perjuangan”.

Hubungan bathin masih tetap terpelihara, oleh


ahlulbithanah.23

Hubungan bathin akan menjadi jembatan rasa yang


kokoh, yang disebut sebagai “mawaddah fil qurba”.
Hubungan yang semakin kokoh akan semakin terikat.
Hubungan timbal balik akan terjalin erat sekali, karena
“ukhuwwah Islamiah”.

Umat yang telah terbentuk oleh perjalanan panjang


sejarah itu, akan bersatu dalam pertautan hati dengan hati.
Satu contoh pengalaman sejarah, dalam perjalanan di “Rimbo
Masang”.24

QS. 8-Al Anfaal, ayat 63


23

Rimbo Masang, suatu daerah terakhir persinggahan


24

Bapak Mohamad Natsir dan rombongan dalam


perlawatan selama PRRI (1968-1961) di Sumatera Barat,
yang terletak pada perbatasan daerah Agam dan
Pasaman. Rombongan kecil ini diantaranya (Buchari
Tamam, Dt. Ilangik, Dt.Majo Labih, Lahmuddin, Mangku
Said, Djoefry Soelthany, Tasman Mansur), dengan setia
mengiring Bapak Mohamad Natsir sampai keakhir
perjalanan beliau di daerah Sumatera Barat.
66 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Sesudah semua orang turun meninggalkan tempat ijok
25 , dalam keadaan sulit dan jumlah jamaah sangat kecil, hanya
tujuh orang. Dalam perjalanan perjuangan menantang segala
resiko untuk meng-hidupkan perjuangan. Maka modal utama
hanyalah kebulatan tekad.

Kekuatan akan tumbuh dari hasil musyawarah.


Dengan memelihara keutuhan persatuan secara bulat, dengan
keutamaan persaudaraan dalam ikatan jamaah. Baik sebagai
perseorangan maupun bersama-sama. Tujuan yang dicitakan,
Insya Allah dapat dicapai. Kesejahteraan masyarakat secara
bersama niscaya akan dapat diwujudkan. Begitu pula untuk
seluruhnya. Tidak ada tempat dalam hidup jamaah itu,
berbelakang-belakangan. Dalam pelayaran yang panjang,
jangan terjadi, satu kehilir satu kemudik. Tentu tidak akan
terjejak tanah tepi.

Hidup dengan tidak indah-mengindahkan antara satu


dengan yang lain, sangat dicela. Apalagi hidup dengan saling
bertentangan. Hidup berebutan hidup, hanya akan menjadi
kejaran bagi seorang yang mengharapkan untung atas
kerugian orang lain. Dan yang lainnya memperoleh
kemuliaan dengan menghinakan orang yang lain. Suatu

Tempat ijok (bhs. Minang), berarti tempat menyingkir


25

sementara, dalam keadaan situasi sulit, terutama dalam


masa-masa pergolakan di daerah-daerah (masa
perjuangan).
H.Mas’oed Abidin 67
DAKWAH KOMPREHENSIF
kehidupan yang tercela dalam norma apapun. Tatacara hidup
seperti itu, bukanlah hidup orang-orang bersaudara dalam
iman. Tolong menolong adalah adat dunia yang hendak
selamat. Bukan perebutan hidup yang harus menjadi pokok
pangkal dari hidup berjamaah itu.

Melainkan berlomba-lomba berbuat baik. Mem


perbanyakkan manfaat bagi sesama manusia seperti tersebut
dalam bimbingan Rasulullah SAW;

“Sebaik- baik manusia ialah orang yang paling


banyak bermanfaat bagi sesama manusia”.

Karena itu, masalah yang dihadapi dan segera


dipecahkan, adalah mengefektifkan ikatan jamaah. Kuatnya
ikatan jamaah menjadi alat perjuangan. Ikatan jamaah akan
terlahir melalui gerakan dakwah yang efektif.

Persatuan umat mulai dengan menjaga dan


memelihara komunikasi, informasi dan pembinaan kaderisasi
kepemimpinan. Pesan Bapak Mohamad Natsir, “persatuan
hati dengan hati tidak bisa di beli dengan pertukaran materi,
sungguhpun seisi bumi di tumpah- ruah dalam upaya

68 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
mempertemukan hati dengan hati, niscaya usaha itu akan
sia- sia belaka. Inilah segi lain dari sisi Rahmat Allah.

“Dan jika mereka bermaksud hendak menipumu,


maka sesungguhnya cukuplah Allah menjadi pelindungmu.
Dialah yang memperkuatmu dengan pertolonganNya dan
dengan para mukminin, dan yang mempesatukan hati mereka
(orang-orang yang beriman). Walaupun kamu
membelanjakan semua kekayaan yang berada di bumi,
niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan
tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya
Dia maha perkasa lagi maha bijaksana.” ( QS.8, Al-Anfal :
62-63 )

Karena, semata- mata Rahmat Allah itulah hati- hati


bisa berbekas melahirkan gerak nyata.
H.Mas’oed Abidin 69
DAKWAH KOMPREHENSIF
Seperti merajut sehelai benang menjadi kain sutera
atau menganyam mendong menjadi tikar” 26

Tujuan terutama yang akan di raih dalam setiap


program dakwah adalah mempersatukan jamaah. Melalui
pemantapan ukhuwah dengan selalu menumbuhkan rasa
pemilikan, love of belonging. Upaya menanamkan tanggung
jawab serta keter- libatan yang terikat erat pada
masing-masing kegiatan dakwah yang tengah berjalan.
Beberapa kali masa dan zaman boleh berganti. Semua
perubahan dan per gantian masa akan menampilkan
pengalaman ber harga yang mahal. Bila setiap pengalaman
dapat di petik sebagai pelajaran bermutu, tentu menumbuhkan
semangat; “Rasa berpantang putus asa, bertawakkal dalam
melakukan kewajiban sepenuh hati, dengan tekad tidak
berhenti sebelum sampai, yang ditujukan kepada keridhaan
Allah jua”, begitu diantara butir kata nasehat Bapak
Mohamad Natsir.27

Ada baiknya bila diambil pelajaran dari


kesulitan-kesulitan dan kepayahan yang diderita oleh kaum
yang telah lalu. Perhatikan pula, bagaimana ikhtiar

26
Pidato Bapak Mohamad Natsir pada Ulang Tahun Yayasan
Kesejahteraan di Gedung Bagindo Azischan Padang, Mei
1967.
27
Lihat Taushiyah Bapak Mohamad Natsir.

70 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
menyelesai- kan setiap kesulitan. Setiap ikhtiar, ada kalanya
berhasil dan adakalanya gagal.

Karena itu dakwah yang di jalankan, mesti dilandasi


dorongan optimisme yang besar. Pengalaman akan selalu
melahirkan ketenang-an, dalam menghadapi beragam macam
arus yang beredar dikeliling.

Pengalaman akan lebih meneguhkan pendirian. Amat


berguna bilamana pada satu masa berjumpa dengan
gelombang yang datang menerpa.

Dan pada tiap-tiap zaman, akan ada perubahan itu,


karena telah menjadi hukum alam akan menghadapi setiap
perubahan senantiasa, dan selalu akan mendapatkan giliran
dari Ilahi.

Begitu pesan dakwah Bapak Mohamad Natsir.

H.Mas’oed Abidin 71
DAKWAH KOMPREHENSIF

Mengawal

Posisi Umat

MEMBINA DAN MEMPERTAHANKAN

72 H. Mas’oed Abidin
D GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
ewan Dakwah sadar adanya kewajiban melanjutkan tugas
risalah Islamiyah yang dibawa Rasulullah SAW. Melalui
kewajiban dakwah dikandung tujuan mulia. Menciptakan
rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil ‘alamin).

Sudah menjadi tabi’at pembawaan, setiap risalah pasti


menghadapi tantangan.

Dalam menghadapi tantangan perlu kesiapan untuk


bisa memberikan jawaban sewaktu-waktu. Karena itu tugas
dakwah senantiasa mengandung dua sisi yang krusial dan
penting, bina’an wa difa’an, membina dan mempertahankan.

Pertama: membina yang sudah muslim sejak lahirnya,


maupun yang baru masuk Islam berkat keberhasilan Dakwah
Islamiyah.

KEDUA: MEMBELA ISLAM DAN UMATNYA DARI MEREKA YANG TIDAK


SENANG MELIHAT KEMAJUAN UMAT ISLAM BAHKAN YANG MELIHAT
ISLAM SEBAGAI RIVALNYA.28

Bimbingan Dakwah Islam yang berpedoman kepada


Risalah Rasulullah menuntut adanya gerakan

DR. Anwar Harjono, SH, “Indonesia Kita, Pemikiran


28

Berwawasan Iman-Islam”, Cetakan Pertama, Jakarta


Rabi’ul Akhir 1416 H/Agustus 1995 hal.199.
H.Mas’oed Abidin 73
DAKWAH KOMPREHENSIF
berkesinambungan. Pada gilirannya perlu pula adanya
pengorganisasian dalam gerak.

Suatu gagasan bisa diwujudkan secara nyata (aktual)


hanyalah karena adanya nidzam yang terang dan teratur rapi.
Nidzam ini merupakan perangkat utama dalam rangkaian
harakah dakwah ilaa Allah. 29

Bapak Mohamad Natsir mengingatkan, bila organisasi


cara modern belum mampu diwujudkan, langkah pertama
yang mesti dijaga adalah “berupaya mengokohkan dan selalu
meningkatkan persaudaraan”. Kunci keberhasilan pertama
terletak pada upaya bersama, “membulatkan per-saudaraan”
itu. Disini tersimpan rahasia, mengantarkan manusia kepada
suatu kemenangan.

Perlu diingat bahwa, kemenangan ada lah kelanjutan


dan buah dari jihad. Seperti beras men jadi buahnya batang
padi. Tentu akan mustahil bila tiada orang menanam padi
akan bisa saja ditemukan beras. Demikian pula, akan mustahil
manusia yang tidak mau berjihad, akan mendapatkan saja
kemenangan.

Umat mesti digerakkan untuk menyingsingkan lengan


baju, bekerja sungguh-sungguh, merampung-kan sekian
29 2
Ali bin Abi Thalib, karamallahu berkata : ”al haqqu bi
laa nizhaam jaghlibuhu al bathil bi an-nizhaam”.
74 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
banyak bengkalai yang belum jadi. Permulaan jihad adalah
meninggalkan enggan dan lalai. Keberhasilan tentu berawal
dari menghidupkan giat dan sabar, dalam memikul tugas
kewajiban. Dari sini lahirnya tuntutan kepada perlunya
berorganisasi. Gunanya supaya selalu dapat menyalakan
semangat berjihad.

Pentingnya organisasi sebagai alat perjuangan telah


dibuktikan dalam lintasan sejarah. Juga dalam sejarah
perjuangan bangsa Indonesia secara sahih. Perjuangan bangsa
Indonesia dimulai dan di warnai oleh pergerakan organisasi
kemasyarakatan. Baik organisasi di bidang politik, juga
bidang non-politik. Semuanya itu sejak awal mulanya,
bergerak dalam kerangka jihad fii-sabilillah. Bimbingan Allah
menyebutkan;

H.Mas’oed Abidin 75
DAKWAH KOMPREHENSIF
"Dan berjihadlah pada jalan Allah dengan
sebenar- benarnya jihad! Dia telah memilih kamu. Tuhan
tiada menjadikan sesuatu kesukaran dan kesempitan dalam
agama! Ikutilah agama orang tuamu Ibrahim. Allah telah
menamai kamu sekalian orang- orang Muslim dari dahulu,
dan (begitu pula) dalam (Al- Qur'an) ini, supaya Rasul itu
menjadi saksi atas dirimu. Dan supaya kamu semua menjadi
saksi atas segenap manusia (bahwa kamu adalah Muslim).
Maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan
berpeganglah kamu pada tali Allah DIA adalah
pelindungmu! Maka DIA lah sebaik- baik Pelindung dan
sebaik- baik Penolong".

( QS. 22 AL-Hajj, 78 )

Secara umum, organisasi atau institusi jamaah Islam


di Indonesia telah berkembang dalam bentuk organisasi
formal dan organisasi non-formal.30

Vertikal, dalam strukturisasinya bercirikan adanya garis


30

administrasi dan komando dari pimpinan tertinggi sampai


ke yang terendah (anggota) Horisontal berkaitan
dengan sifat kesejajaran antar unit satu dengan unit lain
dalam struktur organisasinya. Integral berkaitan dengan
kegiatan organisasi yang meliputi banyak aspek
kehidupan manusia, pada umumnya keanggotaan yang
majemuk dari segi usia dan jenis kelamin. Sektoral,
terlihat pada kegiatan organisasinya menyangkut satu
aspek kehidupan atau berhubungan dengan periode
umur tertentu. Sebagai contoh: Muhammadiyah,
Nahdatul Ulama, (berciri vertikal- integral), HMI, PII,
76 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Organisasi formal jelas strukturisasinya. Eksistensi
formal organisasi dan statusnya diakui oleh kalangan di luar
organisasi itu. Tentu saja, diakui juga oleh kalangan dalam,
yang menjadi pengikut setia atau simpatisan organisasi formal
tersebut. Kegiatan utama dan himpunan anggotanya, dapat
berciri vertikal atau horisontal, integral atau sektoral.

Organisasi non- formal, terlihat pada ikatan jamaah


anggotanya yang bersifat tidak formal. Organisasi bisa
terbentuk karena kesatuan idea atau kegiatan. Kepemimpinan
organisasi lebih bersifat fungsional. Jamaah dan anggotanya
bersifat terbuka, heterogen dan non-afiliatif. Diantara
anggotanya ada yang bersifat eksplisit sebagai jamaah
masjid, jamaah kampus, jamaah pengajian, atau majlis ta’lim.
Ada pula yang tidak secara eksplisit sebagai jamaah Islam.
Tetapi kegiatan umumnya masih Islami. Seperti misalnya
dalam kegiatan sosial ekonomi, arisan, koperasi, paguyuban,
kegiatan budaya dan seni, dengan dijiwai ajaran Islam.

Wanita Islam (vertikal-sektoral), Majelis Ulama


(horisontal-integral), HSBI (horisontal-sektoral).
Pengelompokan ciri organisasi diatas berkaitan erat
dengan keluasan perannya dalam perjuangan.
Organisasi formal dan organisasi non-formal,
memiliki juga lingkupan sektoral atau teritorial.
Teritorial berkaitan dengan orientasi kegiatan suatu
kawasan atau daerah tertentu.
H.Mas’oed Abidin 77
DAKWAH KOMPREHENSIF
Keadaan organisasi Islam non-formal, seperti jamaah
mesjid tersebut tumbuh dengan sifat amat heterogen.

Organisasi non-formal yang amat heterogen ini


terlihat dari campuran beragam. Tidak memisahkan umur tua
dan muda, juga tidak kepada tingkat pengetahuan. Terlihat
dengan berbaurnya kalangan awam dan intelektual.
Hubungan-hubungan dengan hanya meng-andalkan ikatan
paternalistik sering menyebabkan ikatannya dirasakan
longgar.31 

31
Pada mesjid-mesjid kota, peranan generasi muda lebih
dominan sebagai aktivis. Jemaah kampus lebih homogen
terutama kalau dilihat dari ciri kemudaan dan ke-
intelektualannya. Sifatnya lebih mandiri, loyalitasnya
lebih pada ide (walaupun mereka mengenal "tokoh
ideal").
Ikatannya lebih kokoh dan mobilitasnya lebih tinggi.
Jamaah pengajian lebih bervariasi. Walaupun lebih
banyak generasi tuanya, ikatannya lebih longgar,
paternalistik. Karena itu mobilitasnya lebih rendah.
Jamaah yang tidak jelas Islamnya mempunyai karak-
teristik yang amat bervariasi tergantung pada bentuk
ikatannya. Bentuk ikatan jamaah non-formal lain, seperti
kelembagaan profesi, kelembagaan seni, masih kurang
mendapat perhatian umat Islam. 
78 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
KONSOLIDASI

DAN

POLARISASI

K elompok masyarakat, umat, pemimpin dan kader yang


sudah terintegrasi, harus dilanjutkan pembinaannya
dengan usaha konsolidasi. Dengan menyatukan yang
sudah terkumpul.

Selanjutnya ditingkatkan, dengan usaha polarisasi,


saling mengkutub bagaikan magnet.

Terakhir dilakukan usaha koordinasi bagi kegiatan


sejenis. Dengan menyatukan paham dan langkah, visi dan
misi, dapat diatur pembagian pekerjaan dengan wijhah,
khitthah dan strategi yang satu.

Sehingga, accu umat tidak pernah di biarkan kosong.


Selama accu umat selalu terisi, disanalah umat tetap
berpotensi.

Dalam menggarap semua kegiatan tersebut di atas


jangan lupa bahwa,

(a). Re-integrasi merupakan aktivitas awal, yang harus


dipersiapkan secara matang.

(b). Setiap aktivitas perlu bimbingan.

H.Mas’oed Abidin 79
DAKWAH KOMPREHENSIF
(c). Bimbingan berpedoman pada rencana yang sudah
dipersiapkan.

(d). Rencana atau program mengandung fakta dan


data yang akurat.

Setiap akan memulai suatu pekerjaan, apalagi suatu


kerja yang besar, haruslah dilakukan dengan sangat
berhati-hati dengan di dukung perencanaan yang benar.

Bapak Mohamad Natsir sering mengingatkan


semua pemikul beban dakwah, serta kepada umat banyak
untuk selalu menghindarkan diri dari berpatah hati.

Semua pekerjaan berat, sesungguhnya dapat


dimulai dengan mengandalkan kesungguhan hati dan
bersandar kepada kekuatan sendiri.

Beliau mengungkapkannya dalam kalimat yang


sangat bersahaja dana mengandung hikmah pula.

Yang sulit kerjakan sekarang;

Yang tidak mungkin kerjakan besok,


Insya Allah;

Yang mudah serahkan kepada orang lain.

Kejayaan juga yang kau idamkan,

Jalan mencapai kau tempuh tidak,

Betapakah kapal akan bisa berlayar di tanah kering.

80 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Pertanyaan yang tersimpan di dalam pernyataan ini,
sesegeranya harus dijawab oleh setiap da’i. Karena para du’at
akan menjadi opsir di lapangan dakwah ilaa Allah.

Pesan ini juga menjadi gagasan yang akan menopang


gerak dakwah dengan ciri optimisme yang kuat.

MEMBENTUK

OPSIR LAPANGAN

T untutan zaman terus bergulir. Perubahan zaman dengan


segala akibatnya merupakan satu undang-undang baja
sejarah sebagai bagian dari “Sunnatullah”.

Maka yang sangat diperlukan untuk meng-gerakkan


dakwah adalah teoritikus yang tajam, dan effektif.
Disamping itu, yang dihajatkan benar dalam pembinaan umat

H.Mas’oed Abidin 81
DAKWAH KOMPREHENSIF
adalah, “opsir lapangan” yang bersedia dan pandai ber-
kecimpung di tengah-tengah umat. 32

Memang diperlukan para ilmuan atau sarjana yang


berpengalaman. Tetapi yang paling dihajatkan bukan
semata-mata sarjana yang “melek buku tetapi buta
masyarakat”. Kemahiran membaca “kitab masyarakat” tidak
dapat diperoleh dalam ruang kuliah dan perpustakaan semata.

Karenanya, perlu di introdusir ketengah masyarakat.


Untuk bisa berperan dalam menggiring dan mengawal umat,
agar turut aktif bersama-sama, dalam menghadapi setiap
persoalan. Selalu mencoba mengatasi persoalan dari
kehidupan umat di pelbagai bidang.

Sehingga melalui introdusir itu, dapat merasakan


denyut jantung umat. Lambat laun berurat pada hati umat itu.
Makin pagi makin baik....”, kata Bapak Mohamad Natsir.

Ditengah masyarakat yang hidup akan dapat


berlangsung proses timbang terima kepemimpinan secara

32
Catatan

H.M.Abidin, ibid. Pesan-Pesan Dr. Mohamad Natsir, Harian


Singgalang, Rabu 10 Pebruari 1993.
82 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
berangsur-angsur. Dikala itu, akan ber- langsung suatu
estafetta alamiah.

Antara pemimpin yang akan pergi dan yang akan


menyambung. Dalam suatu proses patah tumbuh hilang
berganti. Kesudahannya yang dapat mencetuskan api
adalah batu api juga. 33

Inilah kewajiban setiap kepala keluarga, yang disebut


pemimpin.

Justru disaat serba sulit itulah umat menghajatkan para


pemimpin mereka. Umat dapat tetap merasakan bahwa
pemimpin mereka selalu berada ditengah-tengah mereka. Di
dalam keadaan suka maupun dalam duka. Arti yang lebih
mendalam, adalah tetap bersama-sama menghadapi
persoalan. Kunci keberhasilan pemimpin adalah, tetap
berjalan dijalan Allah. Selain itu, berkemampuan meng-
identifikasi permasalahan umat.

Kadar seorang pemimpin selalu teguh dan setia, dalam


tujuan pembinaan jamaah.

33
Q.S 47;7, artinya, '' Jika Kamu Menolong ( Agama ) Allah,
Niscaya Dia Akan Menolong Kamu. Kemudian,
"Kamu Hanya Akan Dapat Pertolongan Dari Allah Dengan
(Menolong) Kaum Yang Lemah Diantara Kamu". (Al-
Hadist).
Suatu aturan menuruti Sunnah Rasul adalah, “Dan,
Tiap-Tiap Kamu Adalah Pemimpin, Dan Tiap-Tiap
Pemimpin Akan Di Minta Pertanggungan Jawab Atas
Pimpinannya" (Al-Hadist). Jadinya, kewajiban
kepemimpinan menjadi tanggung jawab setiap orang.
H.Mas’oed Abidin 83
DAKWAH KOMPREHENSIF
Dalam upaya meningkatkan kinerja, da’i harus
berinteraksi dengan lingkungan secara aktif. Siap melakukan
dan menerima perubahan dalam tindakan yang benar. Segala
tindakan dan perbuatan akan selalu disaksikan oleh Allah,
Rasul dan semua orang beriman.34

Tentulah da’i sebagai pemimpin ditengah jamaahnya tidak


boleh hidup dalam kekosongan. Dia akan menjadi sumber
manfaat bagi umat binaan. Syarat utama menjadi muslim
adalah bermanfaat terhadap orang lain.

Diantara bimbingan Rasulullah SAW mengingatkan,

Artinya, “seluruh makhluk adalah keluarga Allah, yang


disayang olehnya yang bermanfaat untuk
sesamanya”.(Sahih Muslim).

Golongan bukan tujuan. Kelompok hanya sekedar


sarana untuk mencapai tujuan. Maka tugas kita adalah
menebarkan kasih sayang, yang tampak dalam pelaksanaan
amar makruf (sosial support) dan nahi munkar (sosial
kontrol).

Artinya, “Sayangilah yang di bumi, niscaya kamu


akan disayangi oleh yang di langit” (Musnad Tirmidzi).

Kepentingan kelompok harus tunduk kepada ke maslahatan


umat.

QS.53:39-41.
34

84 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Da’i sebagai kader perjuangan ditengah umat binaan tidak
boleh mengurung diri.

Mengisolasi diri akan berdampak kepada terjauh dari sikap


objektif.

Akibatnya akan menjadikan diri seorang yang lebih


mementingkan golongan.

Mementingkan kelompok semata akan sama hal nya dengan


membangun rumah untuk kepentingan rumah.Masyarakat
lingkungan adalah media satu-satunya tempat beroperasi
para da’i di lapangan dakwah sepanjang hidup.

Perlulah diingat, bahwa “yang banyak diperhatikan umat


adalah yang paling banyak memperhatikan kepentingan
umatnya”.

Konsekwensinya setiap kader pemimpin umat harus siap


menerima segala cobaan dari Allah.35

Da’i harus punya kesadaran iman yang kokoh


terhadap kekuasaan Allah, dan keyakinan kepada alam gaib
akhirat tempat kembali seluruh kehidupan.

Kepercayaan kepada Allah secara benar akan


menyelamatkan dari kesia-siaan berpikir terhadap sesuatu
yang diluar wilayah ke mampuan rasio. Rujukan keyakinan
itu sesuai dengan bimbingan Al Quran dan Al-Hadist.

Alam semesta yang memiliki dimensi ruang, waktu,


volume adalah milik Allah. Kesemestaan alam berguna untuk
sebesar manfaat bagi manusia. Karena itu, da’i harus
memiliki ilmu pengetahuan yang me madai dan tidak
35
QS.12,Yusuf:109.
H.Mas’oed Abidin 85
DAKWAH KOMPREHENSIF
menjadikan dirinya tertutup, pasif atau mengisolasi diri. Da’i,
mestinya selalu aktif.36

Pengetahuan Internasional penting untuk menunjang


gerak dakwah dan harakah Islamiyah secara global. Karena,
umat Muslim ada di mana-mana. Pengetahuan ini mendorong
melakukan amar makruf, social support untuk menegakkan
kebenaran. Seiring dengan itu ada komitmen tegas terhadap
nahi munkar, social control menghadapi kemungkaran.

Setiap da’i tahu bahwa seluruh dunia adalah tempat


berkarya dan beramal.

Artinya “Dijadikan untukku seluruh punggung bumi


untuk masjid (tempat berswujud, mengabdi) dan sebagai
tempat yang bersih (bersuci)”. (Sahih Muslim, Sunan Abu
Daud, Tirmidzi, an-Nasa-I, Ibnu Majah, Ad-Daramy dan
Imam Ahmad bin Hanbal)

Sebagai kader pemimpin umat, mestilah da’i


mempersiapkan diri dengan pengetahuan, yang akan
menambah bekal kesadaran lokal, dengan mengenal;

(a) keadaan masyarakat binaan, aspek geografi,


demografi,

(b) sejarah, latar belakang masyarakat, kondisi


sosial, ekonomi,

(c) budaya, adat-istiadat.


36
QS.31- Luqman:20. 
86 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Karena secara natural alamiah, setiap tanah
ditumbuhi tanaman khas. Pengetahuan lokal berguna
memperbaiki masyarakat dengan semangat ihsan. Dengan
berbekal pengetahuan-pengetahuan tersebut akan mampu
membuat analisis, kemudian akan me- nyajikan alternatif-
alternatif. Teori-teori yang khayali adalah angan-angan
semata. Masyarakat memerlukan kenyataan yang menyentuh
kehidupan secara langsung. Tujuan akhir menghapuskan
ketidak seimbangan serius melalui pendidikan dan prinsip-
prinsip Islami.

Bagi lingkungan masyarakat Islam umumnya, boleh


saja disajikan berbagai hidangan, akan tetapi syarat
hukumnya sama sekali tidak boleh dilupakan, yaitu semuanya
mesti halal. Disini terlihat keseriusan dakwah dan pelayan
umat. Da’i adalah pemimpin di tengah kaumnya.

Artinya “Pemimpin bangsa (kaum) adalah pelayan


mereka” (Sunan ad-Dailamy dan at-Thabarani).

Seorang da’i mesti menempatkan diri ditengah masyarakat


dengan orientasi pengabdian yang luhur. Sebisanya,
sanggup menawarkan alternatif keumatan, dalam
menjawab masalah umat dikelilingnya.

Sebagai pemimpin yang membina masyarakat dengan penuh


perhatian dan keikhlasan. Maka, keberadaannya ditengah
umat menjadi perhatian dan selanjutanya akan
mendapatkan dukungan masyarakat kelilingnya.

Tindakan awal yang akan menopang keber- hasilan


dakwah para da’i secara individu adalah dengan menguasai
pengetahuan. Minimal tentang kejadian sekitar. Karenanya,

H.Mas’oed Abidin 87
DAKWAH KOMPREHENSIF
da’i perlu mendapatkan supply informasi secara lokal dan
nasional, yang amat berguna dalam menggerakkan umatnya
agar mampu berpartisipasi pada setiap perubahan. Para du’at
perlu pula aktif dalam setiap pertemuan-pertemuan yang
bertujuan menopang keberhasilan dakwah dan meme- lihara
kesinambungan halaqah dan usrah.

Akhlak karimah, menopang keberhasilan da’i dalam setiap


dakwah praktis, menyangkut keseharian umat seperti,
kelahiran, perkawinan, dikala sakit dan kematian. Paham
benar tentang tantangan dimedan dakwah yang sangat
banyak, namun uluran tangan yang didapat hanya
sedikit.

Pemahaman sedemikian akan mampu mengatasi situasi


dengan bermodalkan kesadaran.

Manfaatkan jalinan hubungan yang sudah lama terbina. Suatu


gerakan dakwah akan menjadi lemah bila tidak mampu
berfungsi seperti sarang lebah atau kerajaan semut penuh
vitalitas, enerjik, dan bernilai manfaat sesama
masyarakatnya.

Secara Nasional mesti tertanam komitmen fungsional


bermutu tinggi. Memiliki kemampuan penyatuan konsep-
konsep, alokasi sumber dana, perencanaan kerja secara
komprehensif, akan mendorong terbentuknya center of
excelences.

Pada ujungnya, tentulah tidak dapat ditolak suatu


realita objektif bahwa, ” jika da’i banyak akan lebih banyak
umat Islam yang dipimpin”. Bila umat Islam banyak
membaca, maka umat Islam akan memimpin dunia, sesuai isi
firman Allah didalam al Quran Surah-96, al-‘Alaq, ayat:1-5.

88 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Akhirnya, “Siapa yang paling banyak bisa
menyelesaikan persoalan masyarakat, pastilah akan
berpeluang banyak untuk mengatur masyarakat itu.”

Jujur dan Objektif sangatlah perlu. Para da’I yang


memiliki sikap jujur dan objektif dalam meng ambil pelajaran
berguna, akan berkemampuan sanggup melihat diri dari
dalam. Rela menerima kritik konstruktif dari umat binaan,
akan menanamkan ke percayaan diri dan mendorong untuk
melakukan identifikasi kekurangan. Kerelaan merupakan
latihan internal untuk membentuk kejujuran. Tidak jujur
kepada diri, tentulah tidak dapat melatih diri kepada yang
benar. Mampu melihat tambah kurang, terbuka untuk
kompensasi dan ekualitas. Bila dilakukan identifikasi
kelemahan-kelemahan, umumnya timbul karena
hilangnya komitmen mendasar.

Da’i adalah bagian dari gerakan dakwah dan produk


dari dakwah.

Sebagai produk dakwah, maka da’i harus bersedia


menghadapi aksi reaksi dalam nuansa konfrontatif maupun
reformatif, termasuk dalam bidang budaya, politik sosial
ekonomi. Mengantisipasi keterbelakangan dengan konsep
fikrah aktifitas terencana dengan kemampuan analisis.

Dalam pengalaman dakwah kemajuan selalu


dihalangi kelemahan yang dimiliki. Keterbelakangan
adalah penyakit yang melanda setiap orang.

Berbuat dengan keyakinan bahwa sukses hanya dari


Allah’ akan melahirkan sikap tetap berusaha di jalan Allah.

Kesudahannya, rela mengakui kesalahan dan bersedia


memperbaiki kekeliruan.

H.Mas’oed Abidin 89
DAKWAH KOMPREHENSIF
Suprioritas tergantung kepada ideologi wahyu bukan
oleh superioritas manusianya.

Rusaknya da’i dalam dakwah selama ini karena


melaksanakan pesan sponsor diluar ketentuan wahyu agama.
Perjuangan menghadapi kemunduran dakwah selalu dibarengi
oleh kelemahan klasik ke- kurangan dana, tenaga, dan
hilangnya kebebasan gerak. Koreksian perlu dilakukan
melalui kaji ulang dalam membudayakan konsultasi dan
musyawarah untuk setiap masalah umat yang dihadapi.

Partisipasi aktif dalam mengambil dan me laksanakan


keputusan akan mendorong kepada hidup nya jamaah.
Terpelihara semangat tim atau nidzam. Akhirnya, dapatlah
dibuktikan bahwa kerjasama lebih baik dari sendiri.

Kenyataan dalam perjalanan dakwah adalah ”al


haqqu bi laa nidzaam, yaghlibuhul-bathil bi an-nidzam”
artinya, sesuatu kebenaran yang tidak ter-organisir,
berpeluang abesar untuk dikalahkan oleh yang bathil, tetapi
teratur. Ungkapan ini senyatanya mengandung makna yang
dalam. Artinya juga adalah, pemain terbaik yang kehilangan
semangat tim yang utuh selalu akan dikalahkan oleh pemain-
pemain kurang bermutu tetapi memiliki semangat tim yang
teratur.

Karena itu, libatkanlah seluruh potensi umat.


Pemeranan perempuan, anak-anak dan kalangan dhu’afak,
sangat mendukung gagasan dan gerak dakwah.

Adanya ungkapan, “Innama tunsharuuna wa tur-


zaquuna bi dhu’afaa-i-kum”, adalah mempunyai makna
bahwa, kamu hanya akan terbantu oleh kalangan lemah
diantara kamu. Maka, perlibatan mereka pada program-
program pembinaan dan dalam gerakan dakwah, seharusnya

90 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
dijadikan prioritas. Perang tidak akan dapat di menangkan
manakala lebih dari 50 % kekuatan tidak di ikut sertakan.

Menghindari kepemimpinan otoriter berarti menjaga


jiwa umat agar tidak mati. Masyarakat yang mati jiwa akan
sulit diajak berpartisipasi dan akan ke hilangan semangat
kolektifitas. Bahaya dalam mem bina masyarakat adalah
membiarkan umat mati di tangan pemimpin. Tugas pemimpin
menghidupkan umat.

Umat yang berada ditangan pemimpin otoriter dengan


meninggalkan prinsip musyawarah sama hal nya dengan
menyerahkan mayat ketangan orang yang memandikannya.
Karena itu, hidupkan lembaga dakwah sebagai institusi
penting dalam masyarakat.

Fungsi yang selamanya tergantung kepada orang


seorang akan menghilangkan kestabilan. Kurangnya
perencanaan akan menghapus semangat kelompok dan
padamnya inisiatif.

Tujuan institusi menghidupkan dakwah.


Menggerakkan institusi dakwah bukan sekedar me-
ngumpulkan materi.

Kewajiban yang teramat krusial adalah,


menghidupkan ketahanan umat baik secara nasional maupun
regional.

Sosialisasi mempertemukan pemikiran dan informasi,


konsultasi dan formulasi strategi serta koordinasi di era
globalisasi memasuki millenium ketiga menjadi tugas
utama setiap da’i dalam menapak perubahan cepat dan
drastis. Di alaf baru, millenium ketiga, setiap hari akan
terasa dunia se- makin mengecil. Tugas kita termasuk

H.Mas’oed Abidin 91
DAKWAH KOMPREHENSIF
membuat rencana. Membuat rencana kerja agar dakwah
tidak dikelola secara krisis dan darurat. Tetapi, dakwah
merupakan suatu pekerjaan rutin. Kesalahan dalam
membuat rencana, maka tujuan dakwah menjadi kabur.

Salah menempatkan sumber daya yang ada akan berakibat


kesalahan prioritas. Perencanaan matang menjadikan
gerakan dakwah berangkat dari hal yang logis (ma’qul,
rasionil), selanjutnya sasaran dakwah dapat diterima oleh
semua pihak. Karena, dakwah bukan kerja part-time
sambilan dan sukarela bagi yang giat dan aktif saja. Tetapi
harus menjadi tugas full-time dari seluruh spesialis
ditengah masyarakat. Dakwah mesti ditunjang oleh
sarjana-sarjana spesialis, pedagang spesialis, birokrat
spesialis, sehingga dapat disajikan sebagai suatu social
action. Maka sangat diperlukan generalitas murni dan
meyakinkan secara rasionil tentang keindahan Islam.

Memahami fenomena besar dan menarik dari


perkembangan globalisasi akan membuka peluang
perkembangan Islam.

Mayoritas ilmuan pemimpin dunia secara universal


mulai membaca tanda-tanda zaman, zeit-geist untuk siap
menerima kembali per-adaban Islam sebagai alternatif untuk
mewujudkan keselamatan didunia.

92 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
DAKWAH KEDEPAN ADALAH DAKWAH GLOBAL.

GERAKAN DAKWAH PARTIAL TUJUANNYA ADALAH ISLAMISASI


MASYARAKAT ISLAM.

LEBIH UMUM, TUJUAN DAKWAH SECARA GLOBAL ADALAH


MEMBANGUN, BERKORBAN, MENDIDIK, MENGABDI, MEMBIMBING KEPADA
YANG LEBIH BAIK.

TUGAS YANG TAK BOLEH DIABAIKAN DALAM MENCAPAI TUJUANNYA


ADALAH BERUPAYA MEROBAH IMEJ DARI KONFRONTATIF KEPADA
KOOPERATIF.

Akhirnya dapat dimengerti bahwa kebajikan hanya


akan ada pada hubungan yang terang dan transparan,
sederhana dan tidak saling curiga.

Masyarakat akan pecah dan rugi karena hidup dalam


kancah saling mencurigai. Gila kekuasaan akan berakibat
berebut kekuasaan. Ujungnya, masyarakat jadi terkoyak-
koyak..

Nawaitu bekerja tidak


untuk mencari sukses, atau
hanya asal bekerja, sudah
semestinya dirubah. Yang
mesti ditampilkan adalah amal
karya bermutu ditengah
percaturan kesejagatan
(globalisasi).Bila dalam setiap
pemilihan barang-barang, kita
selalu cenderung untuk
memilih produk berkualitas,
maka sudah semestinya dalam
menampilkan setiap amal-

H.Mas’oed Abidin 93
DAKWAH KOMPREHENSIF
karya, ukurannya haruslah
pula kepada kualitas juga.
Semakin kecil kesalahan akan
semakin besar keberhasilan
dalam menyampaikan risalah
dakwah. Maka tidak dapat
ditolak, kemestian
menggunakan semua adab-
adab Islam menurut bingkai Al
Quran dan Al-Hadist untuk
menghadapi semua persoalan
hidup manusia yang akan
menjamin sukses dalam segala
hal.

Seorang pemimpin perlu mengetengahkan, formula


ukhuwah antar organisasi Islam, supaya dapat berjalan lebih
baik dari keadaan sekarang.

Bila selama ini ukhuwah itu diartikan secara statis,


dan sering di-kaitkan dengan status, maka dimasa datang
tanggung jawab dakwah adalah mengembangkannya menjadi
fungsional.

Re-fungsionalisasi organisasi formal yang andal,


sangat berguna sebagai alat perjuangan.

Sistem komunikasi dan koordinasi antar organisasi


Islam non-formal, lebih di utamakan pada peningkatan pola
pembinaan dan kaderisasi pimpinan organisasi non- formal
yang ada.

Sebagai alat perjuangan, maka organisasi Islam harus


memerankan fungsinya dengan jelas dalam gerak dakwahnya,
antara lain,

94 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
 pengikat umat menjadi jamaah yang lebih kuat, se-
hingga merupakan kekuatan sosial yang efektif,
 media pengembangan dan pemasyarakatan budaya
Islami,
 media pendidikan dan pembinaan umat untuk
mencapai derajat pribadi taqwa,
 merencanakan dan melaksanakan kegiatan dakwah
Islamiyah.
 media pengembangan minat mengenai aspek
kehidupan tertentu, ekonomi, sosial, budaya, dan
politik dalam rangka mengembangkan tujuan
kemasyarakatan yang adil dan sejahtera.

Begitulah semestinya peranan lembaga-lembaga


dakwah dalam menapak alaf baru, atau millenium ketiga.

H.Mas’oed Abidin 95
DAKWAH KOMPREHENSIF

BAHAGIAN DARI

SEJARAH BANGSA

P ertemuan hati dengan hati memegang peranan penting.


Diwujudkan secara nyata dalam menilai setiap situasi.

Sesudah Masyumi membubarkan diri, rehabi-litasinya


tidak diizinkan pemerintah sampai ke zaman Orde Baru,
bahkan di era Reformasi. Sangatlah wajar jika sebagian besar
tokoh Masyumi dipusat dan di daerah-daerah seluruh
Indonesia ikut mendirikan dan memelihara keberada-an
Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia.

Sejak tahun 1967 sampai 1993, organisasi Dewan


Da’wah ini dipimpin Bapak Mohamad Natsir, yang pernah

96 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
memimpin Masyumi selama beberapa periode. Karena itu
muncul anggapan, Dewan Da’wah adalah penerus Masyumi.

Masyumi sebagai satu partai politik Islam yang pernah


hidup di Indonesia memiliki asas dan tujuan perjuangan yang
jelas. Terlihat dalam Tafsir Asasnya yang menjadi Program
Perjuangannya.37

Catatan
37

Tafsir Asas yang menjadi program perjuangan Masyumi:

Kenegaraan, memperjuangkan terbentuknya negara


hukum menurut Islam dengan berbentuk republik.
Negara hendaklah menjamin keselamatan jiwa dan benda
tiap orang dan kebebasan beragama. Masyumi lebih
menyukai kabinet presidensil dan tanggung jawab kepala
negara kepada dewan perwakilan rakyat. DPR sebaiknya
terdiri dari dua badan : Dewan berdasarkan pemilihan
umum dengan perwakilan berimbang, dan senat sebagai
wakil daerah yang juga berdasarkan pemilihan umum.
Hak-hak asasi manusia hendaknya dijamin dalam UUD.
Hak-hak politik, sosial dan ekonomi kaum wanita
sederajat kaum pria.

Perekonomian, hendaknya di atur menurut dasar


ekonomi terpimpin. Perencanaan produksi dan distribusi
penting untuk kesejahtraan rakyat seluas-luasnya.
Monopoli oleh perusahaan swasta dilarang dan konkuresi
hendaknya bersifat membangun. Politik harga dan upah

H.Mas’oed Abidin 97
DAKWAH KOMPREHENSIF
Melihat perjuangan Masyumi sebagai Partai Politik
Islam, dan kemudian tertanam anggapan bahwa Dewan
Da’wah adalah pelanjut Masyumi, tidak sepenuhnya tepat.
Masyumi itu partai politik, sedang Dewan Da’wah adalah
satu gerakan dakwah Islamiyah yang komprehensif.

Peran Dakwah menjangkau seluruh aspek ke-hidupan


manusia dalam upaya menjadikan, “umat yang berbahagia di

harus sesuai dengan keadaan perekonomian dalam


negeri. Koperasi harus di bangun dengan bantuan
pemerintah. Industrialisasi dimaksudkan untuk
membebas-kan Indonesia sebanyak-banyaknya dari
keperluan impor, dan untuk mengadakan lapangan kerja,
terutama pada daerah penduduknya padat. Modal asing
dibenarkan atas dasar saling menguntungkan.

Keuangan, hendaknya sistim pajak sederhana dan tidak


melampaui kekuatan masyarakat. Dalam sistim ini
keadilan perlu ditegakan, dengan memperhatikan usaha
memajukan perusahaan nasional. Sedapat-dapatnya
barang-barang keperluan rakyat banyak tidak di kenai
pajak, sebaliknya pajak kemewahan perlu diperluas.

Sosial, pada dasarnya Negara wajib memberi jaminan


hidup yang layak bagi kaum yang cacat dan kelurganya,
serta janda dan anak-anak pejuang kemerdekaan yang
telah gugur. Transmigrasi perlu dipercepat dengan
berencana.

Pendidikan dan Kebudayaan. Pengajaran terendah


dan menengah hendaknya juga menumbuhkan
keterampilan anak, di samping pengetahuan. Pendidikan
98 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
dunia dan berbahagia di akhirat dan terhindar dari siksaan
neraka, dengan izin Allah".

Dewan Da’wah tidak punya anggota yang terdaftar.


Karena bukan organisasi massa dan tidak pula organisasi
politik. Tetapi, simpatisannya banyak sekali. Itu semua hanya

agama di sekolah pemerintah ditujukan pembentukan


watak dan kepribadian sehinga para pemuda menjadi
onggota masyarakat yang bertanggung jawab berjiwa
kemasya-rakatan, berdisiplin dan bersusila. Pemuda yang
berbakat tapi tidak mampu harus diberi beasiswa yang
cukup. Pendidikan rohani diselengarakan menurut agama
masing-masing. Gerakan kebudayaan perlu dibimbing
oleh pemerintah ke arah budi dan watak yang luhur.
Gerakan pemuda, termasuk kepanduan perlu dimajukan
dan dibantu.

Politik luar negeri, menentang penjajahan dan


menyokong tiap usaha menghapuskannya. Politik luar
negri hendaklah bertujuan mempertahankan perdamaian
dunia dan mencari persahabatan dengan semua bangsa
terutama dengan bangsa yang berasaskan ketuhanan
dan demokrasi. Kedudukan PBB hendaklah diperkuat.
Negara-negara harus saling menghormati hak masing-
masing dan menjunjung tinggi perjanjian-perjanjian antar
bangsa. Bantuan luar negri digunakan untuk
mempercepat pembangunan negara, tanpa ikatan militer
dan politik.
Dan Irian Barat, tetap merupakan bagian nasional
wilayah Indonesia.
Tafsir asas dan program perjuangan ini berlaku sampai
Masyumi bubar. Walupun pada sidang-sidang kongres
selanjutnya lebih banyak membicarakan soal-soal
H.Mas’oed Abidin 99
DAKWAH KOMPREHENSIF
lantaran orang-orang Masyumi tidak boleh berpolitik. Masak
kami mau diam saja? Kata bapak DR. Anwar Harjono, SH.
Andaikata boleh berpolitik, akan kami dirikan partai politik.
Karena tidak boleh, maka kami terjun kedunia dakwah. Jadi,
walaupun orangnya sama, peran mereka sudah berbeda.38

Sangat wajar, bila pimpinan dan keluarga besar Bulan


Bintang yang telah menjadi keluarga besar Dewan Da’wah
tidak menginginkan agar keluarga besarnya buta politik.

Pada hakekatnya politik adalah seni mengatur


masyarakat. Kehidupan politik sering ditandai dengan konflik
kepentingan antara kelompok masyarakat. Umumnya politik
berusaha untuk merealisasikan gagasan ideologi, menjadi
realitas sosial yang ideal, menurut wawasan masing-masing.
Kepentingan yang dimaksud dapat bersifat politis, ekonomis,
kultural, maupun ideologis.

Bila diperhatikan, perjuangan politik umat Islam di


Indonesia tampak peranan dari politik Islam yang mengalami
penurunan secara konstan. Keadaan itu, sebagai akibat
kelemahan internal dalam tubuh umat. Atau, karena

bersama.
DR. Anwar Harjono, SH. Ibid. hal.196, Bab XX : Dari
38

Masyumi ke Dewan Da’wah.


100 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
mengalami penurunan efektivitas peran, sebagai akibat “erosi
fungsional”.

Penurunan kualitas umat juga dikarenakan faktor


ikatan jamaah, unsur kepemimpinan, dan melemahnya
ukhuwah.

Faktor eksternal, utamanya diakibatkan oleh pere-


kayasaan sosial dan politik dari pihak penguasa.

Kecendrungan erosi fungsional dan mengakarnya sifat


ketergantungan serta “hanyut arus” lebih menonjol lagi.
Terutama dalam dua dasawarsa terakhir ini. Bisa jadi karena
perekayasaan politik yang datang dari luar.

Perekayasaan politik oleh pihak-pihak yang selalu


berupaya melumpuhkan peranan politik rakyat dan umat
Islam khususnya, terasa amat efektif sejak beberapa
dasawarsa terakhir.

Kenyataan pula, proses pembangunan yang sangat


berorientasi pada aspek ekonomi dan sangat pragmatik,
secara langsung maupun tidak langsung, berpengaruh pada
proses penumpulan pandangan ideologis masyarakat
Indonesia.

H.Mas’oed Abidin 101


DAKWAH KOMPREHENSIF
Banyak daerah di Indonesia, yang pada zaman
demokrasi parlementer didominasi oleh kekuatan politik
Islam seperti Sumbar, Jabar, Sulsel, dan Kalsel, kini telah
diwarnai kekuatan politik lain.

Secara sangat singkat kemorosotan peran politik Islam


dalam sejarah Indonesia dapat dilukiskan dalam beberapa era
yang pernah dilampauinya.39

Saham kehidupan politik demokratik umat Islam


sebenarnya dapat mengambil peranan politik secara
representatif.

Tetapi kesempatan itu tidak pernah ada, juga tidak


dimasa Orde Baru.

Pada masa sebelum kelumpuhan kekuasaan Soekarno,


partai politik Islam Masyumi sudah menuntut demokratisasi
pemerintah-an dalam arti yang seluas-luasnya.

39Dalam era 1949-1959 peranan politik Islam masih


berbobot kekuasaan menentukan. Kehidupan politik
yang ditandai dengan persaingan bebas antar parpol
dimasa itu menghasilkan secara demokratik golongan
golongan yang dapat mewakili aspirasi umat. Masyumi,
NU, PSII, dan Perti mengumpulkan sekitar 45 % suara
dalam dua kali pemilu, baik untuk menyusun DPR
maupun Konstituante.
102 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Demokrasi ini merupakan hasil perjuangan manusia
seluruh dunia sepanjang sejarah. 40

Dalam era 1959-1965 peranan politik umat dan


organisasi-organisasi Islam terpaksa didesak ke pinggir.
Demokrasi Terpimpin ala Soekarno telah menggeser kekuatan
politik Islam. Antara lain dengan pembubaran Masyumi.

Lebih jauh ditampilkan anggapan bahwa paham


Bapak Mohamad Natsir tentang demokrasi, sangat bertolak
belakang dengan demokrasi terpimpin yang akan diterapkan
menurut “konsepsi Soekarno”.41
40
Menurut Masyumi, negara akan dapat diperintah dan
diatur sebaik-baiknya, apabila politik demokrasi dilakukan
dengan seikhlasnya. Perkembangan demokrasi akan
menjamin terkembangnya dengan bebas serta sempurna
roh dan jiwa Islam. Lagi pula kebijaksanaan politik akan
kuat bila ada persesuaian antara sikap ke luar dan ke
dalam. Oleh sebab itu juga Masyumi mendesak diadakan
sidang umum sebagai pelaksanaan prinsip musyawarah.
Masyumi juga berpendapat perlu di bina sistem
kepegawaian negeri yang netral terhadap partai. Ini akan
mencegah diktatur partai.
41Tentang “demokrasi” Bapak Mohamad Natsir berkata
“bahwa selama demokrasi masih ada, selama itu partai-
partai terus ada. Selama masih ada kebebasan partai,
selama itu demokrasi ditegakkan. Kalau partai-partai
dikubur, demokrasipun otomatis terkubur, dan diatas
kuburan itu hanya diktator yang akan memerintah”.
Selanjutnya, “demokrasi” merupakan satu-satunya sistim
yang mungkin menyelamatkan Republik Indonesia dan

H.Mas’oed Abidin 103


DAKWAH KOMPREHENSIF
Pak Syafruddin pernah mengingatkan ; “bahaya yang
sebesar-besarnya yang mengancam negara Republik
Indonesia, yakni bila demokrasi tenggelam dalam koalisi dan
koalisi dimakan oleh anarki, dan anarki diatasi oleh golongan-
golongan yang bersenjata dan oleh golongan-golongan yang
menguasai golongan yang bersenjata itu”.

Bapak Mohamad Natsir juga bertanya, “apakah


penegak demokrasi akan dapat mengembalikan kepercayaan
yang ketika itu sedang goncang”

Selanjutnya kata Bapak Mohamad Natsir, “demokrasi


yang harus ditegakkan ialah yang tidak mengambang, yang
tidak menghasilkan kekacauan dan anarki, tetapi yang
terpimpin, terbimbing oleh nilai-nilai moral dan nilai-nilai
hidup yang tinggi”. 42

Mohammad Hatta berkeyakinan bahwa fondasi


Demokrasi di Indonesia sudah cukup solid, karena di dukung
oleh kombinasi organik tiga kekuatan sosial-religius, yang
sudah mengakar di sebagian besar masyarakat kita.

diktatur bukan merupakan alternatif.

DR. Deliar Noer, loc.cit, pp.351-356. (keterangan Pak


42

Syafruddin Prawira Negara, dalam Indonesia


Dipersimpangan Jalan, (Bandung, Al Ma’arif,1951, hal. 9),
dan Komentar Bapak Mohamad Natsir tentang
“demokrasi” sudah terbaca dalam Harian Abadi, pada 30
Oktober 1956, dan 10 November 1956).
104 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Bila Demokrasi lenyap maka lenyaplah Indonesia
merdeka. Begitu prinsip Pak Hatta.43

Bila pembangunan ekonomi pada masa Demokrasi Pancasila


dinilai berhasil, maka pem-bangunan politik menurut
banyak pengamat berjalan agak lambat.

Dua puluh tahun pertama pelaksanaan Demokrasi


Pancasila sering terlihat bercirikan sikap otoriter sebagai
warisan priode sebelumnya, masih dirasakan. Mungkin,
disebabkan upaya memper- tahankan stabilitas politik untuk
pembangunan ekonomi.

Beberapa tahun terakhir, kelonggaran politik makin


dirasakan. Sekalipun masih jauh dari pelaksanaan
sesungguhnya dari sistim Demokrasi Pancasila yang
semestinya harus, menghormati kedaulatan rakyat.

Kritik terhadap pelaksanaan Demokrasi Pancasila,


ialah longgarnya sistem kontrol sangat kentara tampil dalam
birokrasi, hingga korupsi dan kolusi mencapai titik
terparah sepanjang titik sejarah kontemporer Indonesia.

43
Bapak DR. Mohammad Hatta membagi demokrasi dalam
tiga bagian (1). Sosialisme Barat yang membela prinsip-
prinsip kemanusiaan yang sekaligus di pandang sebagai
tujuan dari demokrasi. (2). Ajaran Islam yang
memerintahkan kebenaran dan keadilan Tuhan dan
masyarakat. (3). Pola hidup dalam kolektivitas
sebagaimana terdapat di desa-desa di Indonesia.
Sesudah proklamasi kemerdekaan 1945 Republik
Indonesia telah mengenal tiga macam demokrasi secara
teoritis dapat digolongkan kepada (1). Demokrasi liberal
(1945-1959) yang disebut juga Demokrasi Parlementer.
(2).Demokrasi terpimpin (1959-1965) dan (3). Demokrasi
Pancasila (1966-sekarang). Istilah Demokrasi Pancasila
terdapat dalam TAP MPR No. XXXVII/1968.
H.Mas’oed Abidin 105
DAKWAH KOMPREHENSIF
Bila kondisi semacam ini semakin menjamur, menurut
pendapat berbagai kalangan, tidak mustahil bangsa ini akan
keropos pada ahkirnya.44

Terbukti diantaranya pada prolog era Reformasi.

Pada zaman Demokrasi Terpimpin, keragaman


ideologi partai-partai terus di pertahankan. Gejala seperti ini
juga tampak pada era reformasi.

Pada pelaksanaan Pemilihan Umum Juni 1999,


Indonesia masuk kembali kedalam sistim multi partai, dengan
48 partai peserta Pemilihan Umum. Kondisi ini dianggap
sebagai suatu konsekwensi riil, dari tuntutan era reformasi,
setelah lengsernya Presiden Soeharto.

Tuntutan demokratisasi dan Hak Asasi Manusia, yang


tidak terlaksana pada masa Orde Baru, harus pula dilihatkan
dengan lahirnya banyak partai politik. Yang besar massanya
ataupun yang gurem, semua berlomba untuk tampil. Sebuah
euforia yang sangat menarik.

Pada Demokrasi Terpimpin zaman Nasakom dibawah


kekuasaan Presiden Soekarno dibedakan antara partai yang
“progressif revolusioner” dan yang “kontra revolusioner”.

Kritik ini terasa kebenarannya pada masa era reformasi,


44

setelah Indonesia mengalami krisis moneter 1997-1998


yang berlanjut dengan krisis diberbagai sektor.
106 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Pembedaan dilakukan oleh ke- kuasaan pemerintah. Maka
pada era reformasi rakyat yang membuat pemilahan.

Partai peserta pemilihan umum diberi kategori sebagai


partai reformis dan partai-partai pendukung status quo. Partai
pendukung status quo dianggap masih memihak kepada Orde
Baru, yang telah berkuasa selama 32 tahun (1966-1998).

Ketika Era Orde Baru, dimasa kekuasaan Soeharto di


nilai banyak melakukan Korupsi Kolusi dan Nepotisme.
Kondisi ini sesungguhnya mernjadi hujatan yang amat
mengena, pada saat bergulirnya era reformasi.

Semasa pemerintahan Presiden Soekarno, yang


dikenal mulai akrab dengan PKI pimpinan D.N.Aidit, maka
Partai Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI), yang
dikenal sangat menentang pelaksanaan Demokrasi Terpimpin,
dikategorikan sebagai “partai yang kontra revolusi”.45

Keterlibatan tokoh-tokoh pimpinan dari kedua partai,


Masyumi dan PSI, seperti Mohamad Natsir, Syafroeddin
Prawiranegara, Boerhanoeddin Harahap, Soemitro
Djojohadikoesoemo, Mr. Assaat, Buya K.H.A.Malik Ahmad,
Mohammad Syafe’i pimpinan INS Kayu Tanam. Dijadikan

Pidato kenegaraan Presiden Soekarno tanggal 17 Agustus


45

1960 yang diberi judul “Jalannya Revolusi Kita” (JAREK),


H.Mas’oed Abidin 107
DAKWAH KOMPREHENSIF
alasan tematik kontra revolusi dan kelompok pemberontak
yang sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia.

Kebetulan saja memang, para pemimpin dari kedua


partai politik dimaksud, memang ikut secara aktif didalam
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
Akibatnya, semakin disudutkannya posisi kedua partai
dimaksud. Didalam pandangan pemerintahan Orde Lama
dibawah kekuasaan otoriter Soekarno, kedua partai dan
tokoh-tokohnya mesti diamankan dalam tahanan. Akhirnya,
tanpa adanya pembelaan, Masyumi dan juga terhadap Partai
Sosialis Indonesia (PSI) mesti menerima hukuman,
dibubarkan.

Partai Masyumi sebagai kekuatan umat Islam terbesar


dimasa pemilihan umum 1955 terpaksa harus menerima
perintah pembubaran dirinya pada tanggal 15 Agustus 1960
dengan Penetapan Presiden No.200/1960”.46

Dalam waktu tigapuluh hari sesudah Penetapan


Presiden No.200/1960 itu, pimpinan Partai Masyumi harus

Prof. DR.Yusril Ihza Mahendra; “Politik dan Perubahan


46

Tafsir Atas Konstitusi”, disarikan dari Pidato Pengukuhan


Guru Besar Madya Tata Negara pada Fakultas Hukum
Universitas Indonesia di Balai Sidang Universitas
Indonbesia, Salemba Jakarta, Sabtu, 25 April 1996. (lihat
Media Dakwah, No.287, Muharram 1419 H-Mei 1998, hal
51).
108 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
menyatakan partainya bubar. Kalau tidak, Masyumi akan
dinyatakan sebagai “partai terlarang”.47

Maka, bubarnya partai Masyumi dirasakan sebagai


korban politik orde lama.

Bila ditilik dalam pelaksanaan undang-undang secara


yuridis formil dan yuridis materil sekarang, Partai Masyumi
sama sekali tidak beralasan untuk dibubarkan.48

Dimasa pemerintahan Soeharto, atau era Orde Baru,


secara logika politik, seharusnya Partai Masyumi dan PSI
yang dengan jelas menjadi lawan Orde Lama, mestinya
direhabilitir.

Apalagi, kalau melihat prinsip partai Masyumi serta


garis kejuangan para pemimpin umat yang memimpin partai
Islam terbesar ini. Sejak masa lalu secara tegas sangat
menentang Komunis. Pemerintah-an Orde Baru juga hadir
seiring dengan partai komunis dibubarkan. Pemerintahan
yang disebut sebagai anti komunis.

47
SU.Bayasut, Alam Fikiran, hal.159-160 (lihat juga
DR.Deliar Noer; Partai Islam di Pentas Nasional 1945-
1965, Penerbit Pustaka Utama Grafitti, Jakarta, Cetakan I-
1987, hal.354).
48
Begitu pendapat Persahi.
H.Mas’oed Abidin 109
DAKWAH KOMPREHENSIF
Semestinya rehabilitasi partai Masyumi ini harus
sudah ada dimasa pemerintahan Orde Baru. Ironisnya, para
pemimpin Masyumi masih tetap di-singkirkan. Berbagai
intimidasi selalu diarahkan kepada pemimpin umat Islam.
Diantaranya Petisi 50 dijadikan sebagai alat rekayasa
pelumpuhan potensi politik umat Islam.

Sejak peristiwa itu, sebenarnya didalam tubuh umat


dan bangsa sudah tumbuh bibit perlawanan. Sungguhpun
diantara umat dan pemimpin masih ada yang sanggup
bertahan. Hal itu karena masih tersisanya anti-toxin di dalam
urat nadi umat. Anti toxin itu adalah keyakinan hidup, dengan
berwawasan Iman dan Islam. Cintakan persatuan dan anti
komunisme yang tidak pernah kendor.

Memang ada juga sebahagian umat yang


menghadapinya dengan pengendapan secara pasif.

Berbentuk ‘uzlah sambil menunggu masa berubah.


Karena adanya keyakinan, bahwa per-ubahan itu pasti datang,
sebagai suatu sunnatullah. Hanya menunggu waktu ketika.

Kondisi ini sebenarnya telah ikut menguatkan diri


umat. Tumbuhnya disiplin dari dalam. Tidak hanya sekedar
tumbuh paksa dari luar, seperti disiplin itik pulang petang.
Berbaris patuh teratur di bawah komando sebilah ranting.

110 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Disiplin paksaan, seperti sudah lama kentara diterapkan sejak
masa Demokrasi Terpimpin, tidak bermakna apa-apa terhadap
ruh umat.

Dalam kemasan demi stabilitas keamanan, berulang


juga pada era Orde Baru, selama 32 tahun pemerintahan
Soeharto. Bila kita amati kondisi umat pada dua era
pemerintahan Orde Baru dan lama, atau orde bala ini, sasaran
dan akibat yang dirasakan tetap sama. Yaitu meminggirkan
umat Islam sebagai suatu kekuatan politik di Indonesia.

Sebenarnya secara kuantita jumlah umat Islam masih


sangat dominan.

Namun dalam kenyataan diarena politik Indonesia


sejak masa Orde lama telah terjadi adu kekuatan. Pertama
antara komunis, selanjutnya dengan sekuler dan Islam-
phobia. PKI yang berhasil melakukan infiltrasi cukup jauh ke
dalam tubuh PNI (PNI-kiri) dengan menguasai Front
Nasional disatu pihak dan TNI-AD dilain pihak, telah
memberikan peluang kepada pihak komunis untuk menjadi
pemenang.

Sepeninggal pemerintahan Soekarno, perlawanan


yang dihadapkan kepada umat Islam tetap berlangsung

H.Mas’oed Abidin 111


DAKWAH KOMPREHENSIF
terencana, dan dirancang secara apik oleh kelompok phobia
Islam.

Kelompok salibiyah serta kalangan sekuler yang


merasa tidak senang kepada peranan pemimpin-pemimpin
Islam di Republik ini, ikut berperan mengambil dan
memanfaatkan kesempatan.

Berbagai semboyan untuk menyudutkan kelompok


Islam dengan tuduhan extrem kanan, fundamentalis, hijau
royo-royo, secara sistematis ditampilkan. Jargon-jargon
tersebut sebenarnya tidak lebih hanya pelampiasan
kecemasan yang mendalam terhadap umat Islam.

Kecemasan mereka ini juga terlihat kepada sangat


ditakuti berperannya ICMI dan Dewan Da’wah.

Kadangkala, Dewan Da’wah dan ICMI dianggap


sebagai wadah kebangkitan serta pusat kekuatan umat Islam.
Kondisi dan penilaian seperti ini, merupakan salah satu bukti
paling nyata, adanya kelompok phobia Islam di negeri ini.

Era Reformasi telah melahirkan banyak partai-partai.


Termasuk partai yang berani menyatakan prinsip berasas
Islam. Kehadiran partai-partai itu, malah tetap dilihat sebagai
bahaya. Aliran politik Islam tetap dicurigai, dengan membawa

112 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
kecemasan tersendiri. Para politisi nasionalis yang bernafas
dengan keterikatan paham liberalisme ala barat dan dalih
demokratisasi, mulai menghembuskan nafasnya dalam slogan
Islam Yes, Partai Islam No. Bahkan, tatkala pimpinan umat
yang ada dalam Majlis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan
Da’wah menyerukan kepada umat Islam di Indonesia untuk
tetap memilih calon-calon legislatif yang se-Aqidah, se-iman
atau yang sama beragama Islam, maka seruan tersebut telah
dinilai tidak proporsional. Seruan pemimpin umat Islam
dianggap sangat meresahkan.

Bahkan malah dianggap membahayakan bagi


kelangsungan kehidupan bernasional. Sungguh sangat aneh.

Bila dizaman Soekarno sengaja dilahirkan ber-bagai


usaha dengan menampilkan kekuatan penye-imbang terhadap
kekuatan politik Islam. Kemudian, berkesudahan pada arena
adu kekuatan politik di Front Nasional dalam format
Nasakom. Kenyataannya, tampilan tersebut baru berhenti
setelah terjadi peralihan kekuatan, karena meledaknya
peristiwa G-30-S/PKI.

Maka, merupakan hal yang wajar saja bila perjuangan


memperoleh kekuasaan merupakan fenomena politik yang
paling menonjol dalam masyarakat. Karena porsi kekuasaan
yang diperoleh setiap kekuatan sosial masyarakat akan

H.Mas’oed Abidin 113


DAKWAH KOMPREHENSIF
berujung pada menerjemahkan semua cita-citanya menjadi
kenyataan konkrit. Dengan kata lain, setiap kelompok sosial
politik, lewat kekuasaan yang diperoleh, selalu berusaha
melakukan alokasi otoritatif nilai-nilai yang diyakininya.

Demikianlah yang telah terjadi semenjak tahun 1960-


1966-1998 dikala gerak dakwah mulai di kebiri.

Diawali dengan menyuntikkan serum NASAKOM,


kemudian ASAS TUNGGAL kedalam pembuluh darah umat
secara paksa di bawah resep Demokrasi Panca Sila.

Demokratisasi dan stabilitas dengan bungkus dan


kemasan hak-hak asasi manusia, sangat banyak dijadikan alat
penekan. Hal tersebut sangat ber-pengaruh bagi pelemahan
peranan politik umat Islam sejak masa Demokrasi Terpimpin.

Akibat langsung yang dirasakan adalah, banyaknya


pemimpin umat yang senyatanya men-duduki pucuk
pimpinan partai Islam ditangkap, ditahan dan dipenjarakan.
Diantaranya Bapak Mohamad Natsir dan Boerhanoeddin
Harahap yang berada dalam tahanan dari tahun 1961 hingga
1967. Bapak Prawoto Mangkusasmito, Mohammad Roem,
M.Yunan Nasution, E.Z. Muttaqin dan KH Isa Anshary,
ditahan pula di Madiun pada tahun 1962.

114 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Demikian pula terhadap Ghazali Sjahlan, Jusuf
Wibisono, Mr. Kasman Singodimejo di Sukabumi. Dan juga
penangkapan, penyiksaan, penahanan terhadap S.
Soemarsono, A. Mukti, Djanamar Adjam, KH.M. Syaaf dan
lainnya. Kebanyakannya adalah pemimpin bekas partai
Masyumi.

Pemimpin-pemimpin kecil di daerah-daerah juga ikut


merasakan tekanan-tekanan. Dijauhi dan dikucilkan.

Suatu dinamika perjalanan sejarah perpolitikan di


Indonesia. Banyak partai yang telah membubarkan dirinya
karena berseberangan dengan kebijaksanaan pemerintah
Soekarno.

Dianggap juga berlawanan dengan Pemerintah-an


Orde Baru.

Diyakini pula, sebagai partai, maka umat Islam yang


sangat menentang keras komunisme di Indonesia, namun
tetap dianggap tidak sejalan dengan Orde Baru.

Padahal, kalau melihat perjalanan sejarah


pemerintahan Orde Baru, tatkala memulai langkah
pembangunan dengan menghapuskan semua paham politik
komunis di Indonesia.

H.Mas’oed Abidin 115


DAKWAH KOMPREHENSIF
Semestinya, partai-partai politik yang Islam yang
konsekwen itu sudah mendapatkan angin politik yang segar.
Seharusnya pula dalam perhitungan di atas kertas, Masyumi
tentu bisa di rehabilitir kembali.

Alasannya sangat rasionil. Dan, semestinya menjadi


pertimbangan.

Karena, satu-satunya partai politik di Indonesia yang


sejak awal berdirinya menentang paham komunisme adalah
Masyumi. Dan teman yang paling setia dalam menegakkan
azas-azas berbangsa atau bernegara adalah umat Islam.

Akan tetapi, yang terjadi lain dari perhitungan.


Keluarga besar Bulan Bintang atau yang sedari dulu-nya
akrab disebut simpatisan Masyumi telah terlanjur disebut
“kontra revolusi”. Bahkan sejak dahulu pula, di zaman
Demokrasi Terpimpin atau Orde Lama telah dinamakan bekas
“partai yang dilarang”. Pemberian cap gelaran ini berjalan
terus hingga berpuluh tahun.

Walaupun zaman telah berganti dengan Orde Baru,


kekuatan umat Islam tetap didorong kepinggiran arena
percaturan politik bangsa. Rehabilitasi Masyumi, sampai hari
ini tampaknya tetap sesuatu yang mustahil.

116 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Beberapa pertanyaan seringkali tampil keper-mukaan,
apakah rasa nasionalisme pimpinan Masyumi itu, terutama
Natsir, di ragukan ?

Atau, masihkah di ragukan sikap demokratis-nya


Natsir ? Sudah luas dimaklumi pandangan dan pemikiran
Natsir tentang “nasionalisme” dan “demokrasi”, kadangkala
seiring-sejajar dengan pemi-kiran Barat modern. Bahkan,
sering pula ditakuti oleh orang-orang yang datang dari barat.

Bapak Mohamad Natsir menilai, nasionalisme dengan


pandangan dan anggapan yang wajar.

Nasionalisme sebagai fithrah manusia untuk mencintai


tanah air yang diyakini sebagai anugerah (rahmat) Allah.
Agama Islam mengajarkan agar umatnya menjaga tanah
airnya sebagai suatu suruhan Agama Islam.

Nasionalisme menurut Natsir, harus mendapatkan


nafas keagamaan agar tidak menimbulkan perasaan
ta’ashub dan chauvinisme. Karena itu, sejak muda, Natsir
terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia
menerima pandangan dalam perjuangan pembentukan
sebuah negara bangsa (nation-state) adalah suatu
keharusan. Ia adalah sebuah alat yang perlu untuk

H.Mas’oed Abidin 117


DAKWAH KOMPREHENSIF
merealisasikan ajaran-ajaran Islam kedalam situasi
konkrit. 49

Bapak Mohamad Natsir sendiri memang menganut


keyakinan bahwa politik harus ditundukkan kepada etika yang
tinggi.

Dengan cara itu, keinginan untuk berkuasa sendiri dan


“menghabisi” orang-orang tak sepaham dengan menghalalkan
segala cara, harus dihindari jauh-jauh. 50

Salah paham terhadap Masyumi dan Dewan Da’wah


memang selalu ada.

Tujuan Masyumi dalam anggaran dasarnya,


memperjuangkan terlaksananya ajaran dan hukum Islam
dalam kehidupan orang seorang, masyarakat, dan negara
Republik Indonesia menuju keridhaan Allah.

49
DR.Yusril Ihza Mahendra, “Mohamad Natsir dan Sayyid
Abul A’la Maududi, Telaah Tentang Dinamik Islam dan
Transfiormasinya ke Dalam Ideologi Sosial dan Politik,
(Makalah seminar YISC, 16-17 Juli 1994), lihat: “Pemikiran
dan Perjuangan Mohamad Natsir”, Penerbit Pustaka
Firdaus, Cet.Pertama, Jakarta Juli 1996, hal.81.
50
DR.Yusril Ihza Mahendra, ibid. hal. 7.
118 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Disamping itu dalam pandangan politiknya, Masyumi
sangat konsekwen menentang komunisme dalam segala
bentuk. Dalam pandangan terakhir ini sangat sejalan dengan
langkah awal Orde Baru.

Dalam perjalanan sejarah masa Orde Baru, pemerintah


sangat mengutamakan kepada stabilitas keamanan. Dengan
banyak menerapkan dwifungsi ABRI. Kondisi ini sangat
dirasakan dalam berbagai sektor lembaga pemerintahan.

Dalam era “Orde Baru” peran politik Islam menjadi


makin lemah. Umat Islam dan sektor sipil pada umumnya
tidak lagi mempunyai peranan dalam proses pengambilan
keputusan di Indonesia.

Semakin jelas kekuasaan hampir secara penuh


dipegang oleh golongan birokrat baik sipil maupun militer,
terutama melalui Golkar.

Dua partai lainnya hanya berfungsi sejauh tidak


menggangu sistem yang telah diciptakan. Beberapa ciri utama
Orba terlukiskan dalam berbagai fenomena,

Pertama, Peranan militer sudah melimpah di-berbagai


bidang, terutama dibidang politik dan birokrasi. Dan

H.Mas’oed Abidin 119


DAKWAH KOMPREHENSIF
jabatan-jabatan, sejak dari bupati sampai gubernur dan sel-sel
birokrasi penting telah diisi oleh militer.

Kedua, Kekuasaan negara dibidang ekonomi adalah besar,


disamping itu, sektor swasta sangat kentara dimonopoli oleh
pemilik- pemilik modal kuat dengan elite politik sebagai
pelindungnya .

Ketiga, Tidak saja Golkar dan Parpol, melainkan juga seluruh


organisasi massa, termasuk organisasi- organisasi keagamaan
yang harus berazas tunggal.

Yaitu asas tunggal Pancasila. Dan, lebih jauh lagi


Pancasila itu sakti dan sakral. Mesti dicantumkan dalam
setiap asas dan dasar suatu organisasi. Walaupun
kenyataannya, sering ditemui yang men-cantumkan asas
Pancasila itu, berkelakuan politik yang bertentangan dengan
Pancasila sendiri. Seperti dalam contohnya, menjadikan
organisasinya sebagai sarang dari kolusi dan korupsi.

Akibat langsung dirasakan bahwa pemaksaan


kehendak kepada rakyat kecil, dirasakan telah men-jauhkan
masyarakat dari pemerintahnya. Pada situasi seperti ini,
Pancasila hanya seakan sebagai mantel. Tidak lagi dijadikan
falsafah hidup yang semestinya direalisasikan dalam
kehidupan berbangsa. Sangatlah ironis, bahwa organisasi

120 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
agama juga tidak diper-bolehkan berazaskan agamanya. Ini
telah menun-jukkan bahwa para penentu proses sosial secara
sadar atau tidak telah bertekad memasuki full-grown
sekularisme. 51

Keempat, dalam bidang agama di tingkat massa rakyat dan


jabatan-jabatan strategis di berbagai Departemen dan
Pemerintah Daerah terasa dominasi golongan minoritas
tertentu yang mengganggu rasa keadilan masyarakat luas.

Kelima, adanya usaha de-Islamisasi.52

51
Full-grown sekularism, menguat dengan UU No. 3 dan
No. 8 tahun 1985 yang oleh sementara pihak telah
dijadikan sebagai landasan hukum bagi pengembangan
sekularisme penuh. Lebih jauh mulai terlihat
kecenderungan totalitarianisme terselubung. Penguasa
tidak saja mengontrol, mengarahkan dan "membina"
salah satu dimensi kehidupan rakyat Indonesia, yaitu
kehidupan politiknya, akan tetapi mengawasi,
mengarahkan, dan membina hampir seluruh dimensi
kehidupan, lewat UU nomor 3 dan nomor 8 di atas.
52
Kekuatan-kekuatan Islamofobia untuk melumpuhkan
Islam pada dasarnya menggunakan beberapa cara,
antara lain : intensifikasi pelaksanaan pola pengucilan
golongan umat yang berfikir mandiri (independen),
mendorong kecenderungan dalam masyarakat kearah
nativisme yang serba akomodatif dan memukul kekuatan
ekonomi umat atau setidak-tidaknya mendorong proses
gulung tikarnya kekuatan golongan ekonomi umat/lemah.

H.Mas’oed Abidin 121
DAKWAH KOMPREHENSIF
Pada era reformasi, yang di ubah barulah kulit
pembungkus.

Esensi kekuasaan masih akan bertahan pada


kelompok yang mengandalkan kekuatan besar, mungkin
masih menjauh dari kebenaran dan keadilan.

Kekuatan Islam masih sangat dicemaskan. Status quo


kekuasaan baru masih tetap menjadi bahaya latent terhadap
umat Islam.

Pada akhirnya, pendekatan-pendekatan security terasa


sangat menonjol, sehingga rasa tanggung jawab dan
partisipasi masyarakat menjadi terhambat.

AMAR MAKRUF NAHI MUNKAR

122 H. Mas’oed Abidin


D GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
ewan Dakwah mengutamakan amar makruf nahi munkar
berbentuk reaksi, sosial kontrol sering pula dengan
kepeloporan.

Ditujukan terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan


ajaran agama, disikapi secara reaktif bil-hikmah. Artinya,
Dewan Da’wah selalu mendukung pemikiran-pemikiran baru
jika bermanfaat dan tidak membingungkan umat, apalagi
sampai menggoyang Aqidah.

Maka wajar saja, jika disamping kegiatan sosial,


Dewan Da’wah juga mengikuti perkembangan politik,
terutama yang berkaitan dengan agama.53

Para pemimpin yang menggerakkan Dewan Da’wah


sangat arif dalam membaca arus yang tengah berkembang.
Baik arus politik maupun sosial budaya. Persepsi dan image
buruk terhadap partai politik yang terbentuk pada zaman Orde
Lama sebagai penyebab instabilitas semakin kental di zaman
Orde Baru.

53
Catatan

Dr. Anwar Haryono, SH, “Indonesia Kita, Pemikiran


Berwawasan Iman-Islam”, Cetakan Pertama, Jakarta
Rabi’ul Akhir 1416 H/Agustus 1995, Hal. 196-197.
H.Mas’oed Abidin 123
DAKWAH KOMPREHENSIF
Persepsi tersebut telah dijadikan senjata pro-paganda
sistematis untuk meminggirkan peran partai dalam percaturan
politik nasional.

Sebagai gantinya penguasa dan meliter men-jadikan


Golkar sebagai mesin politik baru, yang se-panjang sejarah
Orde Baru tidak mau menyebut dirinya partai. Upaya
peminggiran partai ini diawali ketika Pemerintah mengajukan
3 Rancangan Undang-undang politik yaitu RUU tentang
partai politik, RUU sistem Pemilu dan RUU politik dalam
legislatif.

Menyadari besarnya ancaman ketiga RUU itu


terhadap eksistensi partai, anggota DPR waktu itu berusaha
menggagalkan usaha pemerintah ini. Namun tanpa
sepengetahuan mereka, pada bulan Juli 1967, Soeharto
melakukan negosiasi politik dengan para pimpinan partai
yang hasilnya dikemudian hari dikenal dengan "konsesus
nasional".

Pertama, pemilihan akan dilaksanakan dengan sistem list


(daftar) sebagaimana yang dikehendaki pimpinan partai.

Kedua, keanggotaan DPR diperbesar dari 347 orang menjadi


460 orang.

124 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Ketiga, pemerintah berhak mengangkat 100 orang anggota
DPR (75 mewakili kepentingan militer dan 25 mewakili
kepentingan sipil non partai). Dan mengangkat sepertiga
anggota MPR.

Keempat, anggota ABRI melepaskan hak pilih mereka dalam


pemilihan umum.

Konsesus yang mengubah peta politik parle-menter


Indonesia ini meski jelas merugikan partai. Sungguhpun
begitu, tetap diterima oleh sebahagian para pimpinan partai
karena mereka optimis akan memenangkan pemilihan umum.

Konsesus ini telah menimbulkan kemarahan banyak


para politisi partai di DPR. Akibatnya, selama tahun 1967-
1968 Soeharto mengeluarkan mereka dari legislatif dan
menggantikannya dengan orang-orang-nya. Masih dalam
rangka melumpuhkan partai, keluarlah Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 12 tahun 1969 dan Peraturan Pemerintah
No. 6 tahun 1970 yang intinya melarang pegawai negeri
menjadi anggota partai politik.

Dan menetapkan pegawai-pegawai negeri harus


memiliki monoloyalitas (kesetiaan tunggal) kepada
pemerintah. Dalam hal ini memilih Golkar.

H.Mas’oed Abidin 125


DAKWAH KOMPREHENSIF
Mereka yang bersikeras menjadi anggota Partai
Politik, apalagi menjadi pengurusnya, harus rela keluar
sebagai pegawai negeri.54

Arus mencemaskan dibidang budaya berupa derasnya


kebangkitan nativisme yakni kepercayaan dan anutan-anutan
yang dianggap dari nenek moyang yang dilestarikan secara
turun-temurun.

Kebangkitan kepercayaan dan pelestarian anutan


nenek-moyang ini, yang bila dilihat bertolak belakang dengan
ketentuan ayat-1 dari pasal 29 UUD 1945, yang menyatakan
bahwa Indonesia memiliki keyakinan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, ternyata mempunyai korelasi dengan proses
sekularisasi atau spatialisasi pada kehidupan
kemasyarakatan.55

Proses modernisasi dibarengi dengan industria-lisasi,


urbanisasi, sekularisasi, secara besar-besaran membawa
perubahan sangat berarti dalam semua dampak

54
Musyawarah Besar Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia
tanggal 12 - 14 Juni 1998.
Sebenarnya spiritualisme pada gerakan nativisme ber-
55

tentangan dengan materialisme masyarakat industri


yang sekular. Akan tetapi pada kenyataannya terdapat
hubung-an kepentingan yang erat antara sekularisme
dan nativisme. Hal ini dapat terjadi karena gerakan
nativisme menawarkan suatu spiritualisme yang sesuai
dengan konsepsi spatialisme agama dari cita-cita sekular.
126 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
sosio-politiknya. Telah menyebabkan makin cairnya
pandangan ideologis umat dan bangsa.

Masyarakat industri, memang memiliki ke-


cenderungan untuk mengalami sekularisasi. Suatu upaya,
yang memisahkan sektor-sektor sosial-budaya dari dominasi
agama.

Sekularisasi yang berpangkal dari faham sekularisme


materialisme berkembang lebih cepat pada masyarakat
indusri.

Sekularisme cenderung untuk meniadakan peranan agama.

Sekalipun kemungkinan bahwa agama sekedar mempunyai


tempat dan kotak, berupa Spatialisai agama, hanya
memerani bidang "Rohaniah". Namun katanya sangat
impoten sangat berperan dalam bidang kemasyarakatan
yang lain.

Suatu kekhawatiran terbesar umat Islam dan bangsa


Indonesia masa kini dan mendatang, adalah timbulnya
masyarakat yang dikotakkan kedalam kelas-kelas, berdasar
kepentingan dan penguasaan ekonomi yang berbeda.

Dan, mungkin sekali saling bertentangan.

Kecenderungan kearah pengkelasan dalam masyarakat


terlihat semakin meningkat pada tiga dasawarsa terakhir.
Berakibat kepada beban dakwah umat Islam menjadi semakin
berat.

Dakwah Islam tidak semata harus menghadapi


pemudaran dan pendangkalan nilai-nilai agama. Tetapi,

H.Mas’oed Abidin 127


DAKWAH KOMPREHENSIF
dipaksa mesti juga berhadapan dengan fragmentasi sosial ke
dalam kelas-kelas ekonomi, pemilikan, dan materi.

Kebijakan perjuangan Islam menjadi bersifat ganda.

Di satu pihak, umat Islam mempunyai tugas nasional.


Mencegah pengkelasan masyarakat yang diakibatkan oleh
sistem politik yang pragmatis. Menerapkan secara aktual
ekonomi berbasis kerakyatan.

Di lain pihak, umat Islam ingin mencegah


sekularisasi.

Tugas ganda ini bertumpu pada keyakinan bahwa


Islam sebagai agama dan pandangan hidup, harus mencegah
pengkelasan masyarakat. Pengkelasan masyarakat secara
pasti mengarah dan berdampak kepada sekularisasi
kehidupan.

Arus dari aliran spiritualisme-nativisme sampai batas


tertentu mempunyai raison d'etre. Berhubung masyarakat
industri selalu mempunyai ke cenderungan alienasi, yang
diduganya dapat di tolong oleh spiritualisme yang
merupakan terapi psikologis.

Spritualisme dianggap sampah masyarakat perasaan


tidak aman warga masyarakat Industrial. Lahir pula
masyarakat dengan ilmu yang banyak diatas alas keimanan
yang tipis. Too much science, too little faith.

Usaha yang perlu dijalankan untuk mengatasi gejala


sekularisme dan nativisme dapat bersifat teoritik dan empirik.

128 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Menghadapi sekularisme, secara teoritik Islam sudah
mempunyai khasanah pustaka yang cukup luas. Tinggal
memasyarakatkannya, dan meng-aktualisasikannya.

Dengan demikian garis besar upaya mencegah


sekularisme ialah pengintregasian ilmu-ilmu secara teoritk
dalam sistem keagamaan.

Secara empirik, penanggulangan sekularisme adalah


pengintregasian sistem budaya dalam sistem sosial dengan
ajaran agama.

Tugas dakwah dalam menghadapi sekularisme


menjadi sangat penting. Nativisme, dapat dihadapi dengan
ketinggian spiritualisme Islam. Maka, secara teoritik
sebenarnya, ajaran Islam dengan mudah dapat mengatasinya.

Dalam menghadapi sekularisme dan nativisme,


persoalan yang tersulit adalah masalah kelem bagaan.
Senyatanya umat Islam cukup memiliki berbagai sumber
daya, lembaga dan sumber ideologis bila mau berpedoman
dari Risalah agama.

Masalahnya kini adalah usaha berketerusan


memanfaatkan dan mengarahkan dakwah di bidang
sosial-budaya. Guna menahan arus sekularisme.56
56
Salah satu usaha adalah melalui pemanfaatan organisasi
profesi yang sekarang ada. Forum-forum formal dan
informal dapat digunakan bermujadalah (berdialog)
secara intelektual.
Media massa dapat menjelaskan secara teoritik
permasalahan sosial-budaya dari sudut pandang integral
Islami.
Sementara itu lembaga-lembaga yang ada, harus
berupaya menautkan agama dengan berbagai sektor
kehidupan, sehingga orang Islam yang tidak mempunyai
H.Mas’oed Abidin 129
DAKWAH KOMPREHENSIF
Pada dasarnya nativisme timbul dari kepercaya-an
terhadap "warisan nenek moyang". Ditopang kesederhanaan
berfikir. Sama sekali bukan dikarena-kan sifat-sifat tercela
yang membuat mereka terjauh dari cahaya ilahi (Aqidah
tauhid). Tidak semua warisan nenek moyang mesti
ditinggalkan, ada yang masih bisa dipakai selama tidak
bertentangan dengan aqidah Islamiyah.

Warisan nenek moyang yang sesuai dengan Islam


dapat dilestarikan. Bahkan dapat dikembang-kan secara
baik-baik, mengharapkan kembali ruhul Islam.57

Persoalan sekularisme dan nativisme menjadi makin


kompleks, karena adanya jalinan kerjasama antara dua
kekuatan sosial-budaya. Kerjasama ini terjadi karena mereka
mempunyai kepentingan yang sama. Keuntungan politik yang
diperoleh nativisme selama ini, mempunyai latar belakang
sosial dan sejarah. 58

akses ke dalam kelompok perjuangan secara strategis


menawarkan alternatif-alternatif dalam menghadapi
permasalahan modern.
57
Contoh yang lebih nyata adalah penjalinan “adat
bersendi syara’, dan syara’ bersendi kitabullah” di
masyarakat Minangkabau.
Dakwah Islam di Nusantara masuk melalui pendekatan
58

budaya, dimana kepercayaan kepada warisan nenek


moyang telah lebih dahulu dianut, dan kemudian para
du’at memanfaatkan perombakan melalui pemahaman
aqidah tauhid yang benar. Gerakan-gerakan kebudayaan
yang menuju ke arah ini patut dikembangkan, sekalipun
tidak mempunyai hubungan langsung dengan dakwah.
130 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Nativisme kebanyakan didukung oleh kebanyakan
keturunan para priyayi (aristokrat), yang kemudian menjadi
birokrat. Secara historis pernah dalam masa yang panjang
telah mempunyai jarak dengan budaya Islam.59

Melalui dakwah yang intensif akan terpintal tali jarak


sosial antara priyayi dan santri yang semakin dekat. Kondisi
ini dapat diharapkan membawa per-kembangan sejarah
sendiri. Pada ujungnya akan cenderung untuk menyusutkan
dukungan priyayi birokrat kepada nativisme.

Proses yang natural ini, akan terjadi sesudah masa


generasi yang sekarang berada dalam birokrasi itu, berakhir.
Proses sejarah ini bisa dipercepat, dengan dakwah yang lebih
intensif.

Karena itu perlu di tumbuhkan potensi umat.

59
Untuk menghadapi nativisme sumber daya kelembagaan,
melalui sumber kecendekiawanan Islamnya harus ber-
upaya mendekatkan para penganut nativisme pada
lembaga kajian dan dakwah itu. Pertemuan personal akan
lebih bermanfaat dalam menghadapi para penganut
nativisme, sebab kebanyakan mereka hidup dalam
lingkungan tertutup dan jauh dari sumber bacaan.
Mereka lebih percaya pada hubungan personal daripada
hubungan impersonal atau bacaan.
Perlu diusahakan menghadapkan para penganut
tarekat dan ahli-ahli tasawuf dengan penganut
spiritualisme nativisme, melalui saluran semacam sarase-
han atau pertemuan tatap muka. 
H.Mas’oed Abidin 131
DAKWAH KOMPREHENSIF
Unsur-unsur yang ingin memojokkan umat Islam kini
sedang bekerja keras. Kekuatan-kekuatan asingpun telah
bermain. Kita harus memperhatikan berbagai kegiatan yang
ingin memojokkan umat Islam dengan cermat dan teliti.
Sehingga, maksud mereka yang sebenarnya jangan sempat
terbuka lebar.

Jangan sampai terulang peristiwa masa lalu yang


menyakitkan. Mereka yang "bermain," kita sama kita sesama
antara umat Islam dengan penguasa menjadi jauh. Dan
akhirnya bukan saja kehidupan berbangsa terganggu, bahkan
integrasi bangsa pun terancam. Tanda-tanda disintegrasi
bangsa sudah mulai ada yang melihatnya.

MEMULAI

Dari Apa Yang Bisa

T okoh-tokoh Masyumi sudah dibebaskan dari penjara.


Tetapi, tetap diawasi ketat.

132 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Media massa diminta supaya tidak menyiarkan
pendapat tokoh-tokoh Masyumi. Pendapat tokoh Bulan
Bintang seakan racun berbahaya. Bagaimana menerobos
blokade ini.?

Memanfaatkan forum-forum khutbah, kuliah subuh,


ceramah umum, serta selalu mengantisipasi perkembangan
aktual di dalam mau-pun di luar negeri.

Dari itulah awal kerja Dewan Da’wah.

Beberapa pemikiran disiarkan melalui Brosur Dakwah


yang diterbitkan oleh Sekretariat Dewan Da’wah. 60

Dengan cara kerja seperti itu, tidak mengheran-kan


kalau kadang-kadang informasi Dewan Da’wah ke daerah,
lebih cepat ketimbang informasi pemerintah pusat.

Orang banyak bertanya-tanya, dari mana Dewan


Da’wah punya dana. Kalau boleh terus terang, kita tidak
punya dana. Tetapi, itulah.

60
CATATAN

Juru bicara kita waktu itu, selain Bapak Mohamad Natsir


sendiri, ialah Pak H.M. Rasjidi, Pak Abdullah Salim, Pak
Muchtar Lintang, Pak Sjafruddin Prawiranegara, Buya KH.
Malik Ahmad, KH. Taufiqurrahman, dan lain-lain.
H.Mas’oed Abidin 133
DAKWAH KOMPREHENSIF
Kalau kita mulai mengerjakan sesuatu, ada saja orang
yang membantu. Untuk memutar stensil kita numpang.
Kemudian Persatuan Dagang Tanah Abang (Perpeta)
menyumbang sebuah mesin stensil.

Haji Syamsuddin seorang dermawan, sebagai


contohnya, ikut mewakafkan sebuah mesin tik dan tape
recorder. Ada yang menyumbang kertas. Menyumbang
stensil, menyumbang tinta untuk mengoreksi, dan lain-lain.

Bahkan sampai kepada menyumbang mem-bangun


Rumah Sakit, Islamic Center, asrama pelajar, sebagai alat
perlengkapan dakwah. Kegiatan besar diawali dari apa yang
ada.

Banyak modal terkumpul, semuanya betul- betul dari


umat.

Bapak Mohamad Natsir selalu mengatakan,


“Tiap- tiap kita adalah da’i pengemban tugas dakwah.
Tukang becak yang muslim, mempunyai tugas dakwah. Ialah
menjemput dan mengantar pulang ustadz dalam suatu
pelaksanaan dakwah. Saudara merbot masjid mungkin buta
huruf, tidak bisa membaca dan menulis.”

134 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Tetapi, tugas membersihkan masjid, mengurus air masjid,
menjaga keamanan sandal, adalah termasuk pelaksanaan
dakwah. Merbotlah yang mengurus semua itu. Dengan tugas
itu, merbot menjadi da’i. Yang jadi pejabat atau pegawai, dia
adalah da’i. Karena dengan kedudukannya, pelaksanaan
dakwah dapat berjalan lancar. Yang kaya, yang mendapat
kekayaan dari Allah swt, mungkin tidak bisa naik mimbar,
tetapi dengan infaknya dia menjadi da’i ” 61.

Si kaya telah memberikan uangnya. Si pemuda pelajar


memberi tenaganya. Semuanya telah menjadi da’i. Rakyat
miskin dengan harapan dan doanya.

61
MPRS akan bersidang. Kepada para anggota MPRS itu
hendak disampaikan pengertian bahwa demokrasi itu
hanya bisa hidup kalau dijalankan di bawah hukum.
Bapak Mohamad Natsir berpidato tentang "Demokrasi di
Bawah Hukum". Naskah pidato tersebut kepada para
anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
(MPRS). Bagaimana cara membagikannya? Anak-anak
Pelajar Islam Indonesia (PII). Biar kami yang
mengantarkan ke penginapan para anggota MPRS, antara
lain dengan mobil salah seorang Wakil Ketua MPRS,
Subchan Z.E.
Pidato Bapak Mohamad Natsir tersebut perlu
rasanya disampaikan sebagai sumbangan pikiran dari
Dewan Da’wah. Kepada seorang pengusaha ditawarkan.
"Tolonglah Saudara menjadi dai. Dai untuk masalah
politik yang tinggi". "Tolonglah cetak ini, 2000 eksemplar.
Kepada para anggota MPRS. "Kalau begitu, saya biayai,
selesai dicetak, berdatanglah para pemuda siap
mengantarkan ke alamat-alamat di tempat mereka
menginap. Maka sampailah brosur kita ke tangan para
anggota MPRS.
H.Mas’oed Abidin 135
DAKWAH KOMPREHENSIF
Diwaktu itu, orang masih takut terlibat politik. Dewan
Da’wah memperingatkan, terutama kepada para dai, “Kalau
memang Saudara-saudara merasa tidak perlu ikut berpolitik,
biar tidak usah berpolitik. Tetapi saudara-saudara jangan buta
politik. Kalau saudara-saudara buta politik, Saudara-saudara
akan dimakan oleh politik “.62

Yang sulit kita kerjakan besok. Yang mustahil kita


kerjakan kemudian. Jadi, Bapak Mohamad Natsir tidak
pernah mengenal putus asa dalam melaksana-kan program.

Bapak Mohamad Natsir tak pernah memulainya degan


berpikir tentang dana. Beliau memulainya dengan membuat
rencana.

Mulai dulu, dari yang kecil.

"Inilah juga di antara yang disampaikan oleh Dewan


62

Da’wah. Dewan Da’wah selalu ikut memberikan


sumbangan pemikiran. Rancangan Undang-undang (RUU)
Perkawinan, Pendidikan Moral Pancasila (PMP), RUU
Sistem Pendidikan Nasional, RUU Peradilan Agama.
Dengan cara 24 jam, kita mengembangkan Dewan
Da’wah. Otak Dewan Da’wah ini Bapak Mohamad
Natsir, Buchari Tamam kepala dapurnya dan para
pemuda sebaga tenaga lapangan. Dewan Da’wah juga
melakukan pengaderan. Pembinaannya diserahkan
kepada Ikatan Masjid Indonesia (IKMI). Kita sangat
terkesan cara kerja Bapak Mohamad Natsir. "Yang mudah
kita kerjakan sekarang.
136 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Kalau sudah dimulai, nanti akan bertemu dengan
berbagai masalah. Rantai itulah yang membuat gerak dakwah
menjadi terjalin, terpadu dan bergerak sustainable.

Yang mula-mula dikerjakan Dewan Da’wah hanyalah


memperbanyak khutbah.

Dengan itu Bapak Mohamad Natsir memulai kontak


dengan teman-teman di segala penjuru.

Dana kegiatan ada dikantong pendukung. Mereka


akan ikhlas mengeluarkan kebulatan tekad, untuk
melaksanakan rencana.

Menyatukan nalar Visi, menularkan informasi,


akhirnya memerlukan program umatisasi saja.

Kalau telah bulat tekad, berserah dirilah kepada


Allah !.

Masalah-masalah nasional yang semula kurang


mendapat perhatian, kita angkat ke permukaan dengan cara
positif. Dewan Da’wah datang dengan model alternatif
seragam, yang Islami.63

63
Uraian Mohamad Natsir tentang Q.S. Al-Ankabut: 69, lihat
antara lain Serial Media Dakwah No. 190 Ramadhan
1410/April 1990, halaman 36-37.
H.Mas’oed Abidin 137
DAKWAH KOMPREHENSIF
Dewan Da’wah bukan organisasi politik. Tetapi, dari
segi dakwah kita tidak dapat berpangku tangan.

Inilah politik dakwah.

Selepas dari tahanan rezim Orde Lama, Bapak


Mohamad Natsir mengunjungi berbagai daerah di seluruh
Indonesia.

Dan sambutan yang diterima Bapak Mohamad Natsir,


selalu meriah.

Kenyataan-kenyataan tersebut segera saja me-


lenyapkan isu bahwa Bapak Mohamad Natsir telah
kehilangan tempat di hati umat akibat peristiwa PRRI.

Yang terjadi justru kebalikannya.

Dewan Da’wah, sekali lagi, bukan organisasi


kemasyarakatan, juga bukan partai politik. Akan tetapi,
Dewan Da’wah tidak hendak membiarkan dirinya sendiri dan
keluarga besarnya buta politik. Karena politik pada
hakikatnya adalah seni mengatur masyarakat.

Dewan Da’wah yang dikukuhkan keberadaan-nya


melalui akte Notaris Syahrim Abdul Manan No. 4 tertanggal

138 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
9 Mei 1967, melandaskan kebijaksanaan-nya kepada empat
hal :

 Yayasan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia


berdasarkan taqwa dan keridhaan Allah.
 Dalam mencapai maksud dan tujuan, Dewan Da’wah
mengadakan kerja sama yang erat dengan badan-badan
dakwah yang telah ada diseluruh Indonesia.
 Dalam hal yang bersifat kontroversil (saling
betentangan) dan dalam badan usaha melicinkan jalan
dakwah, Dewan Da’wah bersikap menghindari dan atau
menghindari pertikaian paham antara pendukung
dakwah, istemewa dalam melaksanakan tugas dakwah.
 Dimana perlu dan dalam keadaan mengizinkan, Dewan
Da’wah dapat mengisi kekosongan, antara lain
menciptakan suatu usaha berbentuk atau bersifat
dakwah, usaha mana belum pernah diadakan, seperti
mengadakan pilot projek dalam bidang dakwah

Musyawarah alim ulama juga merumuskan program


kerja sebagai penjabaran dari landasan kebijaksanaan diatas.

Program kerja tiga pasal itu sebagai berikut

H.Mas’oed Abidin 139


DAKWAH KOMPREHENSIF
Mengadakan pelatihan-pelatihan atau membantu
mengadakan pelatihan bagi muballghin dan calon-calon
mubalighin.
Mengadakan reseach (penelitian) atau membantu
mengadakan penelitian, yang hasilnya dapat segera dimanfaatkan
bagi perlengkapan usaha para mubaligh pada umumnya.
Menyebarkan aneka macam penerbitan, antara lain buku-
buku, brosur, dan atau siaran lain baik ilmu agama maupun ilmu
pengetahuan lainnya, guna meningkatkan mutu dan hasil dakwah.
Usaha ini diharapkan bisa mengisi kekosongan-kekosongan
dibidang lektur, yang khususnya dalam masyarakat.

Musyawarah juga menyetujui kepengurusan Dewan


Da’wah yang untuk pertama kalinya terdiri dari :

Ketua : Mohamad Natsir

Wakil ketua : Dr.H M. Rasjidi

Sekretaris : KH. Buchari Taman

Sekretaris II : H. Nawawai Duski

Bendahara : KH. Hasan Basri

140 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Anggota-Anggota:

KH Taufiqurrahman

Moctar Lintang

KH Zainal Abidin Ahmad

Prawoto Mangkusasmito

H. Mansur Daud Dt. Palimo Kayo

Prof. Osman Raliby

Abdul Hamid

Mengawali dasawarsa delapan puluh (1980) beberapa


isue politik berkaitan dengan peranan militer dibidang politik
memulai memanas.

Tidak hanya issue, tetapi sudah aktual !

Dewan Da’wah perlu menyikapi dan menempat-kan


mendapat perhatian dalam perkembangannya. Issue tersebut
juga disimak oleh kepengurusan Dewan Da’wah ketika itu.

Diantaranya yang tengah terjadi adalah :

H.Mas’oed Abidin 141


DAKWAH KOMPREHENSIF
 Regenerasi dalam tubuh ABRI.

 Dinamika pemikiran di kalangan militer tentang peranan


sosial-politik militer, baik secara institusional maupun secara
individual.

 Program modernisasi ABRI, baik dibidang personil,


persenjataan, maupun organisasi.

 Dimensi populis ABRI, seperti Babinsa, AMD, dan


aspek-aspek pendukung sistem hankamrata.

Di banyak daerah keberadaan tentara ikut


memperlambat gerakan dakwah,

Apalagi ketika berhadapan dengan kristenisasi dengan


mengetengahkan issue SARA. Padahal SARA tidak jelas
produk hukumnya, dan semata-mata produk stabilitas
kamtibmas saja.

Pemerintah Orde Baru awalnya mempunyai dua


tujuan sentral yang tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain.
Yaitu “pembangunan ekonomi” dan “stabilitas politik”.

Tujuan ganda ini merupakan tujuan antara. Untuk


memantapkan kepercayaan rakyat terhadap aktivitas sosial

142 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
militer di dalam penyelenggaraan ber-negara. Suatu legitimasi
peran sosial politik militer.

Aspek pencapaian dan pemeliharaan stabilitas politik,


dilaksanakan dengan realisasi pengendalian aktivitas politik
secara ketat, dan tersentralisasi. Melakukan kristalisasi dalam
tubuh militer dan kelompok sipil. Serta, menggunakan segala
aparatur pemerintah secara maksimal.

Hal yang terakhir ini sebenarnya merupakan lembaga


yang digunakan untuk memantapkan stabilitas politik.

Dan sekaligus menjadi lembaga pokok untuk


mempercepat proses dalam pelaksanaan program- program
pembangunan.

Beberapa indikasi dari perwujudan strategi


pemerintah Orde Baru misalnya terlihat pada;

Peningkatan terus-menerus pertumbuhan ekonomi


sebagai manifestasi program integral dibidang ekonomi.

Mitosisasi pembangunan,

Peraturan yang longgar untuk pengadaan dana


pembangunan dan kapital untuk kegiatan ekonomi, terutama
investasi asing,

H.Mas’oed Abidin 143


DAKWAH KOMPREHENSIF
Pemantapan mekanisme kerja dan pe-ningkatan
status birokrasi secara khusus dalam masyarakat,

Penataan lembaga-lembaga pemerintahan serta


lembaga-lembaga sosial politik secara tegar,

Mobilisasi segala kekuatan dalam masyarakat untuk


melakukan partisipasi perlaksanan program pembangunan.

Namun, kadang-kadang tidak disertai dengan kontrak


yang ketat.

Pada gilirannya berkembang menjadi sarana


memudahkan kolusi dan kepentingan kelompok dan kroni.
Nepotisme menduduki posisi pengatur.

Suatu segi negatif dari pertumbuhan tanpa prinsip


keadilan dan lebih disebabkan melemahnya peran agama.
Barang siapa tidak dalam posisi mengatur, maka dengan
sendirinya ia berada dalam posisi diatur.

Yang mengatur adalah pemerintah dan


lembaga-lembaga kenegaraan yang tersebut dalam
Undang-undang Dasar.

Sedang yang lainnya, termasuk Dewan Da’wah,


berada dalam posisi diatur.

Dewan Da’wah, sesuai dengan posisinya sebagai


pihak yang diatur, dengan sadar telah menjalankan

144 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
peranannya secara terbuka dan bertanggungjawab, secara
kritis dan konstruktif.

Peranannya itu dilakukan dengan jalan menyampaikan


pandangan Dewan Da’wah secara lisan maupun tulisan
kepada berbagai pihak yang terkait.

Banyak sumbangan pikiran Dewan Da’wah yang


disalurkan baik melalui organisasi-organisasi kemasyarakatan
maupun melalui instansi-instansi pemerintah. Lambat laun
dapat dipahami.

Bahkan, sebahagiannya dapat diterima, walau-pun


belum terlihat dijalankan. Ilustrasi-ilustrasi ini sekedar
menggambarkan bidang yang langsung me-nyangkut Aqidah
umat.

Dewan Da’wah secara kontinu memberikan


pertimbangan.

Memang masih ada hal-hal yang tidak langsung


menyangkut Aqidah umat, tetapi secara tidak langsung dapat
mempengaruhi ketenangan hati umat sebagai warga negara.
Selalu disampaikan sebagai sosial control atau nahi munkar.

Dakwah dari pimpinan Dewan Da’wah adalah


dakwah dari pendiri negeri dan Republik ini.

H.Mas’oed Abidin 145


DAKWAH KOMPREHENSIF
Karena itu, di dalam gagasan dakwah tidak ada benci
dan dendam, yang mengemuka adalah sayang sesama. Selama
ini, banyak hal yang terasakan, "ya", tetapi terkatakan,
"tidak".



Pada tahun 1983, karena banyak anggota pengurus


yayasan yang wafat, dilakukan penyegaran kepengurusan
sehingga komposisinya menjadi sebagai berikut :

Ketua : Mohamad Natsir

Wakil ketua I : Dr. KH M. Rasjidi

Wakil ketua II : H M. Yunan Nasution

Wakil ketua III : Dr. Anwar Harjono, SH

Sekretaris : H Buchari Taman

146 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Wakil Sekretaris : H Nawawai Duski

Bendahara : KH Hasan Basri

Anggota

Boerhanuddin Harahap, S.H

KH A. Malik Ahmad

Drs. Oesman Raliby

Ir. Ahmad Mas'oed Luthfi



Pada tahun 1989 dilakukan penyegaran kepengurusan,


menjadi sebagai berikut :

Ketua : Mohamad Natsir

Wakil ketua I : Frof. Dr. H M. Rasjidi

H.Mas’oed Abidin 147


DAKWAH KOMPREHENSIF
Wakil ketua II : KH M. Yunan Nasution

Wakil ketua III : Dr. Anwar Harjono, SKH

Sekretaris : KH Buchari Taman

Wakil Sekretaris : Hasunuddin Abu Bakar

Bendahara : KH Hasan Basri

Anggota

KH. Abdul Malik Ahmad

Prof. Osman Raliby

Ir. Ahmad Mas'oed Luthfi

KH.M. Sholeh Iskandar

Mohammad Solaiman

Drs. Saifullah Mahyuddin, MA.

Ir. Soleh Widodo, M.Ed

H. Hussein Umar

148 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Abdul Wahid Alwy, M.A

Melalui susunan kepengurusan ini, Dewan Da’wah


ikut aktif berperan dalam menghadapi dan mengatasi setiap
persoalan yang tengah dihadapi oleh umat Islam di Indonesia.

Disamping itu selalu pula ikut berpartisipasi aktif


dalam setiap kegiatan yang menyangkut penanaman
kepedulian, solidaritas dan ukhuwah sesama umat Islam
Internasional.

Sebagai suatu organisasi dakwah, Dewan Da’wah pun


sangat menyadari akan keterbatasan- keterbatasannya.

Maka itu, kepada keluarga Dewan Da’wah yang


tersebar di seluruh tanah air, Dewan Da’wah hanya dapat
menyampaikan imbauan supaya mereka selalu menjadi warga
negara yang baik.

Beberapa kebijakan Dewan Da’wah menghadapi


masalah-masalah ekstern yang menyangkut segi aqidah dan
muamalah dalam arti luas, selalu menjadi program utama dari
kepengurusan Dewan Da’wah mulai dari Pusat hingga
kedaerah-daerah.

H.Mas’oed Abidin 149


DAKWAH KOMPREHENSIF
Apalagi kalau masalah tersebut menyangkut kepada
bahaya yang berdampak terhadap pemurtad-an, pendangkalan
aqidah, penyebaran paham agama yang menjauhkan umat
dari ajaran Islam.

Tanpa keraguan sedikitpun, seluruh pengurus Dewan


Da’wah pada seluruh tingkat akan selalu teguh menjaga umat.
Dan selalu gigih mempertahan- kan aqidah umat ini.

Sekecil apapun bentuk intervensi aqidah dari pihak


lain, baik datangnya dari kalangan salibiyah dan palangis
yang ditujukan terhadap umat Islam, tidak akan pernah
ditolerir oleh Dewan Da’wah.

Terhadap soal-soal yang kontroversial semacam


Perang Teluk 1991, Dewan Da’wah menghindarkan diri
untuk masuk ke dalam masalah perangnya itu.

Dewan Da’wah, sambil menyerukan agar masalah


Irak dengan Kuwait diselesaikan secara damai, lebih mem-
fokuskan perhatiannya kepada akibat-akibat perang.

Karena itu, melalui Ikatan Masjid Indonesia (IKMI)


sebagai keluarga Dewan Da’wah, dilakukan kerjasama
dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk memberi
bantuan kemanusiaan terhadap korban perang tersebut.

150 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Alhamdulillah, kepeloporan Dewan Da’wah itu
diikuti oleh lembaga-lembaga masyarakat yang lain.

Segi pembinaan intern umat, Dewan Da’wah telah


membuktikan amal nyata atau dakwah bi-lisanil-hal. Antara
lain, dengan pendirian tempat- tempat ibadah, masjid dan
mushalla, baik di tempat- tempat umum, desa-desa terpencil,
dan kampus-kampus perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Begitu juga, di pemukiman-pemukiman warga


transmigrasi, kompleks rumah-rumah sakit, di daerah suku
terasing, dalam kompleks-kompleks lembaga pe-
masyarakatan, maupun di tempat-tempat lain yang
memerlukan diseluruh pelosok tanah air.

Dewan Da’wah juga membantu pengadaan


rumah-rumah sakit Islam, dan Islamic Centre. Selain itu,
memperhatikan pula lokal-lokal belajar di pondok- pondok
pesantren, asrama-asrama dan rumah yatim, dan lain-lain
yang tersebar di berbagai daerah diseluruh tanah air.
Disamping yang paling utama adalah menyantuni anak yatim
dan para dhu’afak, antara lain dengan mencarikan kafil untuk
aytam.

Untuk meningkatkan kualitas da’i secara berkala


Dewan Da’wah melakukan pendidikan dan

H.Mas’oed Abidin 151


DAKWAH KOMPREHENSIF
pelatihan-pelatihan. Keterampilan du’at, dilengkapi dengan
pengetahuan praktis melalui daurah-daurah, direncanakan
dan dilaksanakan oleh biro khusus yang ada dalam
kepengurusan Dewan Da’wah..

Dalam melakukan amal nyata tersebut, Dewan


Da’wah tidak bekerja sendiri.

Dewan Da’wah, dalam mewujudkan amal-amal nyata


dalam setiap program dakwah senantiasa mengupayakan diri
bertindak sebagai generator atau motivator yang
membangkitkan kesadaran umat dan masyarakat setempat.
Supaya dapat berbuat lebih baik dan bermanfaat bagi
lingkungannya.

Hal tersebut bisa terwujud karena susunan pengurus


yang terdiri dari pemimpin-pemimpin yang dipercaya,
amanah serta gigih dalam bekerja.

Modal besar yang dimiliki oleh Dewan Da’wah


adalah karena memiliki keikhlasan yang tinggi dalam berjihad
fii sabilillah.

Berswadaya dan mandiri inilah yang ditanam-kan


kepada segenap keluarga besar Dewan Da’wah, sehingga
dalam masyarakat timbul otoaktivitas yang kreatif.

152 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Dalam rangka melaksanakan tugas risalahnya, Dewan
Da’wah senantiasa mengusahakan terciptanya iklim kerja
sama.

Sikap ta’awunitas yang serasi dengan meng-hormati


pendirian dan identitas masing-masing.



Setelah Bapak Mohamad Natsir wafat pada 14


Sya'ban 1413/6 Februari 1993, berdasarkan hasil pertemuan
Silaturrahmi Keluarga Besar Dewan Da’wah yang
diselenggarakan di Jakarta pada 1 - 2 Dzulqaidah 1413/23 -
24 April 1993, diputuskan pula komposisi kepengurusan baru.

H.Mas’oed Abidin 153


DAKWAH KOMPREHENSIF
Sebagai perwujudan dari patah tumbuh hilang
berganti, sebagai berikut :

Ketua : Prof.Dr. H M. Rasjidi

Ketua I : H M. Yunan Nasution

Ketua III/Ketua Harian : Dr. Anwar Harjono, S.H

Ketua IV : KH.M. Rusjad Nurdin

Sekretaris : H Buchari Taman

Wakil Sekretaris : H. Hasanuddin Abu Bakar

Datuk Rajo Angek

Bendahara : H. Moh. Nazief, S.E

Anggota

KH. Hasan Basri

H.A. Wahid Alwy, M.A.

Ir. Ahmad Mas'oed Luthfi

154 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Drs. Saifullah Mahyuddin, M.A

H. Mohammad Soleman

H. Hussein Umar

Prof. Osman Raliby

KH. A. Latief Mucthar

KH.Drs. Didin Hafidhuddin, M.Sc.

KH. Affandi Ridhwan

Dr. H.M. Amien Rais, MA.

Sejak tahun 1993, beberapa kali Dewan Da’wah telah


mendapat undangan dari luar negeri.

Diantaranya dari Rabithah Alam Islami, Organisasi


Konferensi Islam (OKI), dan dari Majelis Islam Internasional
untuk Dakwah dan Bantuan Kemanusiaan yang bermarkas di
Kairo, Mesir.

H.Mas’oed Abidin 155


DAKWAH KOMPREHENSIF
Mereka, umumnya sangat gembira. Karena, tengah
berlangsung di Indonesia saat itu, satu perubahan cuaca
politik.

Dewan Da’wah yang selama ini dalam ber-hubungan


dengan dunia internasional kurang lancar.

Pada dua tahun terakhir (1993-1995) ini mulai ter-


buka kembali. Bahkan Dewan Da’wah sudah diterima
sebagai anggota penuh Majelis Islam Internasional untuk
Dakwah dan Bantuan Kemanusiaan.

Bapak Dr.Anwar Harjono SH. selaku Ketua Harian


Dewan Da’wah sudah diterima dan bahkan di-tetapkan
sebagai anggota dewan pimpinan pada Majelis Islam
Internasional untuk Dakwah dan Banatuan Kemanusiaan
yang bermarkas di Mesir tersebut.

Hal ini menunjukkan bahwa hubungan Dewan


Da’wah dengan dunia internasional, khususnya dunia Islam,
sangat erat.

Suatu bukti, bahwa hubungan yang sudah terbina baik


sejak hayatnya Bapak Mohamad Natsir dapat diteruskan dan
dilanjutkan oleh para penerus perjuangan cita-cita dakwah
Beliau.

156 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Kepercayaan kepada lembaga Dewan Da’wah ini
merupakan jawaban yang sangat jelas.

Dunia Islam Internasional, tidak semata mem-percayai


dan menghormati figur Bapak Mohamad Natsir. Akan tetapi
lebih utama, kepada visi dan misi perjuangan dan jihad Islami
yang telah digariskan dan diwariskan Bapak Mohamad
Natsir.

Keistiqamahan sikap yang teguh prinsip dari para


pengurus Dewan Da’wah tidak diragukan. Begitu lah diantara
penilaian organisasi dakwah Islam Internasional. Walaupun
Bapak Mohamad Natsir sudah berpulang kerahmatullah,
nyatanya keduduk-an Dewan Da’wah tetap memperoleh
penilaian khusus dari negara-negara Islam.

Hubungan Internasional, khususnya dengan negara-


negara Teluk atau Timur Tengah telah terjalin lama sekali. Ini
membuktikan bahwa penilaian dunia internasional terhadap
Dewan Da’wah adalah sangat positif.”64

Bapak Dr.Anwar Harjono SH, pada suatu ketika


mengungkapkan tentang perkembangan Dewan Da’wah
sebagai berikut;

(DR. Anwar Haryono, SH, “Indonesia Kita, Pemikiran


64

Berwawasan Iman-Islam”, Cetakan Pertama, Jakarta


Rabi’ul Akhir 1416 H/Agustus 1995, Hal 251-252).
H.Mas’oed Abidin 157
DAKWAH KOMPREHENSIF
“Khusus mengenai Dewan Da’wah Islamiyah
Indonesia, saya ingin mengatakan bahwa dalam tahun- tahun
terakhir bila kami melaksanakan program, baik di pusat
maupun di daerah, tidak lagi mendapat kesulitan, baik itu
menyangkut prosedur maupun penyelenggaraan. Kami bisa
mengadakan pembangunan masjid, pelatihan da’i, meng-
hadiri seminar dan memberikan ceramah, baik dikalangan
umum maupun di perguruan tinggi. Kami merasa tidak ada
hambatan sama sekali”.

Demikianlah suatu gambaran dari perubahan cuaca


politik yang mulai terasa kondusif.

Solidaritas dengan negara-negara Islam dan umat


Islam Internasional dijalin melalui misi bantuan kemanusiaan.
Mulai dari persoalan Moro di Mindanao, Philipina Selatan.

Begitu juga, dengan masalah Kashmir, Afghanistan,


Kosovo, India dan Palestina, menjadi garapan khusus dari
KISDI, Komite Internasional Solidaritas Dunia Islam. Dapur
penggeraknya adalah Markas Dewan Da’wah, di Jalan
Kramat Raya No.45 Jakarta Pusat.

Bantuan bagi umat Islam Bosnia Herzeghovina


digerakkan di seluruh Indonesia, oleh seluruh Per-wakilan
Dewan Da’wah pada setiap Propinsi. Solidaritas terhadap

158 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
umat Islam Bosnia ini, menjadi pemacu gerak penyatuan visi
dan ukhuwah umat Islam dengan misi yang jelas, mencari
redha Allah. Penggalangan dana dan pengumpulan barang
perhiasan yang mencapai jumlah ratusan ribu dolar dan
berapa kilogram emas perhiasan. Pengumpulan bantuan
tersebut, telah menjadi ukuran dari tingkat kepercayaan umat
terhadap Dewan Da’wah.

Dibawah desingan peluru peperangan Balkan, utusan


Dewan Da’wah yang terdiri dari Saudara Muzayyin Abdul
Wahab, Mazni Yunus, dan Hasril Chaniago, salah seorang
wartawan Harian Singgalang Padang, ikut mengantarkan dan
menyerahkan lang-sung kepada DR. Eliyah Izzet Beghovich,
yang kelak menjadi Presiden Republik Bosnah wal Hirsik.

Dengan ini, tercipta rasa solidaritas sesama umat


Islam, yang tidak hanya sebatas wilayah dimana mereka
berdiam. Langsung di buhul erat hubungan harakah dakwah
al ‘alamiyah.

Penyegaran kepengurusan kembali dilakukan pada


tahun 1997. Berdasarkan SK No. 003/A-DEWAN
DA’WAH/P/1417/1997, ditetapkan komposisi ke-pengurusan
sebagai berikut :

Ketua : Dr. H. Anwar Harjono, S.H.

H.Mas’oed Abidin 159


DAKWAH KOMPREHENSIF
Wakil Ketua : Prof. Dr. H. Rasjidi

Wakil Ketua : KH.M. Rusjad Nurdin

Wakil Ketua : H. Mohammad Solaiman

Wakil Ketua : Drs. H. M. Cholil Badawi

Wakil Ketua : Ir. H.A.M. Luthfi

Wakil Ketua : H. Hartono Mardjono, S.H.

Wakil ketua : Dr. Ir. H. A. M. Saefuddin

Sekretaris Umum : H. Hussein Umar

Sekretaris : H. Hasanuddin Abu Bakar

Sekretaris : H. Mas'adi Sulthani, M.A

Sekretaris : H. M. Noer, M.A

Bendahara : H. M. Nasief, S.E.

Wakil Bendahara : H. Tamsil Linrung

Angota-angota

160 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
KH. Hasan Basri

Prof. H. Osman Raliby

H. A. Wahid Alwy, M.A.

KH.A. Latief Mucthar, M.A

KH. Didin Hafidhuddin, M. Sc

KH. Affandi Ridhwan

Dr. H.M. Amien Rais, M.A

H. Muzayyin Abdul Wahab, Lc

H. Wardi Kamili

H. Ramlan Mardjoned

H. Heman Khalilulrahman

H. Amlir Syaifa Yasin, B.A.

H. Syuhada Bahri, Lc.

H. Syariful Alamsyah

Drs. H. Misbach Malim, Lc.

H.Mas’oed Abidin 161


DAKWAH KOMPREHENSIF
H. Zulfi Syukur, BA.

H. Amlika Hs. Dt. Maradjo

H. Hardi M. Arifin

Ramli Hutabarat, S.H, M.Hum

Drs. Muchsin, MK

H. Mazni Mohd. Yunus, Lc

Prof. Dr. Rahman Zainuddin

H. Abdul Wahid Sahari, M.A.

Prof. Drs. H. Dochak Latief

H. Faisal Baasir, S.H.

H. Fadhol Arofah, M.A.

H. Farid Prawiranegara, AK.

H. Geys Amar, SH.

Prof. Dr. H. Langgulung

KH.A. Khalil Ridwan, Lc

162 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Dr. Ir. H. Immanuddin Abdul Rahim

Dr. H. Kuntowijo

Drs. Muhammad Siddiq, M.A

Prof. H. Daud Ali, SH.

Dr. H. Muslim Nasution

H. Moeslim Aboud Ma'ani, M.A

H. Nuhtada Labina

Dr. H. Nurhay Abdurrahman

Drs. H. Nusral

Drs. H. Nurul Huda

H. Rais Ahmad, SH, MA.

H. Rusydi, SH, Ag

Dr. H. Sohirin Mohammad Solihin

Drh. H. Taufiq Ismail

Drh. H. Yahya Muhaimin, M.A.

H.Mas’oed Abidin 163


DAKWAH KOMPREHENSIF
Prof. Dr. H. Yusril Ihza Mahendra, SH

Prof. Dr. H. Yusuf Amir Faisal

Kepengurusan demi kepengurusan hingga ter-akhir


memperlihatkan dengan jelas keteguhan sikap para pemimpin
Dewan Da’wah yang ingin menjadikan yayasan ini sebagai
lembaga yang inklusif.

Karena itu pengurus Dewan Da’wah mencakup


sebanyak mungkin kalangan ulama dan tokoh-tokoh umat
Islam Indonesia dalam mengola aktivitas dakwah yang
semangkin berat dan beragam tan-tangannya menjelang
datangnya abad baru.

Jika karena situasi yang berubah, lalu dikatakan


Dewan Da’wah berubah, tidak lagi menjadi oposan, perlu
dipertanyakan siapa yang mengatakan Dewan Da’wah ini
gerakan oposisi.

164 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Dewan Da’wah adalah gerakan dakwah yang
berpegangan pada amar makruf nahi munkar. Oposisi
merupakan pengertian politik. Dewan Da’wah bukan
partai politik. Petisi 50 pun, yang dikatakan orang sebagai
gerakan oposisi, tidak pernah menyebut dirinya oposan,
walaupun memang sikapnya sangat kritis.

Tentang perubahan situasi politik di Indonesia maka


Bapak Dr.Anwar Harjono berkata; “Kalau dikatakan, Dewan
Da’wah berubah, atau saya berubah, yang berubah itu siapa?
Menurut saya, kata Bapak Anwar Harjono, cuacanya yang
berubah. Yang berubah itu suasananya.

Sikap kita, sejak Masyumi, tidak pernah berubah


dalam arti kita tidak pernah berpikir untuk diri sendiri,
Masyumi sendiri, atau Dewan Da’wah sendiri.

Kita berpikir dan


berbuat untuk umat, bangsa
dan negara, secara
keseluruhan. Apa balas jasa
negara terhadap Masyumi dan
Dewan Da’wah, itu pertanyaan
politikus normal.

Perubahan sikap
pemerintah terhadap Dewan
Da’wah sudah pantas
disyukuri.

H.Mas’oed Abidin 165


DAKWAH KOMPREHENSIF
Dulu, pemerintah menerima Dewan Da’wah dengan
sikap reserve. Sejak tiga tahun terakhir ini, alhamdulillah kita
relatif lancar di mana- mana. Kita mendapat kemudahan-
kemudahan.

Apa yang selama ini kita lakukan melalui Dewan


Da’wah semata-mata mengusahakan per-satuan umat itu.
Kalau belum bisa bersatu sepenuh-nya, ya bersatu sebagian.
Setapak demi setapak, agar kita dapat melangkah lebih maju.

Saya tidak pernah berpikir final, tetapi berproses.


Sebab, kalau kita berpikir final, bila tidak tercapai bisa
frustasi. Kalau berpikir berproses, kita tidak akan frustasi.
Sebab, setiap usaha tentu ada hasilnya.”65

Bagaimana Dewan Da’wah menyikapi zaman sedang


berubah ini, banyak kelompok masyarakat akan
menggunakan kesempatan untuk kepenting-an masing-
masing.

Ditengah zaman yang sedang berubah ini, jika kita


hanya menjadi penonton saja, bukan mustahil kita akan
menjadi korban perubahan zaman.

Kita sama kita terus diadu, dengan berbagai cara, sejak


rayuan sampai tipuan, hingga kita kecolongan dan
kalangan anti Islam bertepuk tangan kesenangan.

Ibid, Dr.Anwar Haryono SH, Hal 245-246.


65

166 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Alhamdulillah umat Islam cepat mengantisipasi keadaan ini.

Jika karena situasi yang berubah, lalu di-katakan


Dewan Da’wah berubah, tidak lagi menjadi oposan, perlu
dipertanyakan siapa yang mengatakan Dewan Da’wah ini
gerakan oposisi.

Dewan Da’wah adalah gerakan dakwah yang


berpegangan pada amar makruf nahi munkar.

Oposisi merupakan pengertian politik. Dewan


Da’wah bukan partai politik.

Petisi 50 pun, yang dikatakan orang sebagai gerakan


oposisi, tidak pernah menyebut dirinya oposan, walaupun
memang sikapnya sangat kritis.

Tentang perubahan situasi politik di Indonesia maka


Bapak Dr.Anwar Harjono berkata;

“Kalau dikatakan, Dewan Da’wah berubah, atau


saya berubah,yang berubah itu siapa? Menurut saya, kata
Bapak Anwar Harjono, cuacanya yang berubah.

Yang berubah itu suasananya.

H.Mas’oed Abidin 167


DAKWAH KOMPREHENSIF
Sikap kita, sejak Masyumi, tidak pernah berubah
dalam arti kita tidak pernah berpikir untuk diri sendiri,
Masyumi sendiri, atau Dewan Da’wah sendiri.

Kita berpikir dan berbuat untuk umat, bangsa dan


negara, secara keseluruhan. Apa balas jasa negara terhadap
Masyumi dan Dewan Da’wah, itu pertanyaan politikus
normal.

Perubahan sikap pemerintah terhadap Dewan


Da’wah sudah pantas disyukuri. Dulu, pemerintah menerima
Dewan Da’wah dengan sikap reserve.

Sejak tiga tahun terakhir ini, alhamdulillah kita


relatif lancar di mana-mana.

Kita mendapat kemudahan- kemudahan. Apa yang


selama ini kita lakukan melalui Dewan Da’wah semata-
mata mengusahakan persatuan umat itu.

Kalau belum bisa bersatu sepenuhnya, ya bersatu


sebagian. Setapak demi setapak, agar kita dapat melangkah
lebih maju. Saya tidak pernah berpikir final, tetapi berproses.
Sebab, kalau kita berpikir final, bila tidak tercapai bisa

168 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
frustasi. Kalau berpikir berproses, kita tidak akan frustasi.
Sebab, setiap usaha tentu ada hasilnya.”66

Bagaimana Dewan Da’wah menyikapi zaman sedang


berubah ini, banyak kelompok masyarakat akan
menggunakan kesempatan untuk kepentingan masing-masing.

Ditengah zaman yang sedang berubah ini, jika kita


hanya menjadi penonton saja, bukan mustahil kita akan
menjadi korban perubahan zaman. Kita sama kita terus diadu,
dengan berbagai cara, sejak rayuan sampai tipuan, hingga kita
kecolongan dan kalangan anti Islam bertepuk tangan
kesenangan.

Alhamdulillah umat Islam cepat mengantisipasi


keadaan ini.



66
Ibid.
H.Mas’oed Abidin 169
DAKWAH KOMPREHENSIF
Ditahun 1998, mulai bergulir era reformasi. Kampus-
kampus Mahasiswa kembali bergolak, me-nentang Korupsi
Kolusi dan Nepotisme yang terjadi dipenghujung Orde Baru,
dan berakhir dengan diturunkannya kekuasaan Presiden
Soeharto.

Banyak korban telah berjatuhan, terutama dikalangan


mahasiswa dan masyarakat kecil. Kelompok lemah, yang
tidak memiliki kekuatan politik maupun ekonomi, sangat
merasakan sungguh akibat-akibat yang ditimbulkan oleh
krisis moneter ber-kepanjangan yang berujung dengan krisis
ekonomi.

Krisis kepercayaan dan politik, yang diperparah oleh


tindakan anarkis oleh kalangan yang tidak ber-tanggung
jawab, ibarat menangguk di air keruh.

Keadaan tersebut, ikut berperan menambah ke-


melaratan umat kecil. Menjadi beban Dewan Da’wah, untuk
ikut pula mengatasi dampak krisis ini, melalui Komite Aksi
Penanggulangan Akibat Krisis disingkat KOMPAK Dewan
Da’wah.

Dalam rangka menumbuhkan kembali potensi umat


yang sudah terkoyak-koyak pada masa peralihan dari orde

170 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
baru ke era reformasi, barisan harus kembali di rapatkan
sesuai dengan Firman Allah;

“Sesungguhnya Allah suka kepada orang-orang yang


berjuang di jalan Nya dalam barisan yang teratur, seperti
suatu bangunan yang tersusun kokoh”.

Ayat ini mengisyaratkan kepada kita, bahwa berjuang


dijalan Allah itu harus bersatu dalam organisasi yang kokoh
kuat.

Sehingga tumbuhlah potensi umat yang kuat pula.

H.Mas’oed Abidin 171


DAKWAH KOMPREHENSIF
Sejak April 1998, Dewan Da’wah bersama
Cendekiawan Mulim se-Indonesia (ICMI), Forum
Ukhuwah Islamiyah (FUI), Persatuan Islam (PERSIS),
Syarikat Islam (SI), Persatuan Tarbiyah Islamiyah
(PERTI), Al-Irsyad Al-Islamiyah, Badan Kerjasama
Pondok Pesantren Indonesia (BKSPP), Forum
Silahturrahmi Ulama Habaib dan Tokoh Masyarakat dan
Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam (KISDI),
bersepakat membentuk Badan Koordinasi Umat Islam
(BKUI).

Tujuan BKUI
dirumuskan sebagai berikut :

 Menggalang kerjasama antara lembaga-lembaga Islam


tingkat nasional dan memperkuat ukhuwah dan
kebersamaan.
 Mewakili aspirasi umat Islam Indonesia secara kaaffah
(totalitas) dalam bidang-bidang politik, ekonomi, hukum
juga sosial budaya, pendidikan dan dakwah. Dalam
menanggapi situasi terakhir, BKUI dalam rapatnya pada 4
Juni 1998, telah menegaskan kembali dukungannya
terhadap pemerintahan Habibie.

Oleh karena sekarang sudah ada BKUI, maka segala sikap


yang prinsipil yang menyangkut kepentingan umat dan
pendirian yang hendak diketengahkan, sebaiknyalah
diambil dalam rangka BKUI.

Kalau ada perbedaan pendapat, janganlah perbedaan pendapat


itu dikembangkan menjadi pertentangan.

Yang harus dicari adalah pendapat bersama, kalautidak


mungkin atau belum mungkin, maka harus dijaga
perbedaan pendapat itu jangan menimbulkan perpecahan
172 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
karena tantangan kita di masa kini dan masa depan
semakin berat dan besar.

Dalam berbagai kesempatan DR. Anwar Harjono SH, sudah


mengintrodusir satu semboyan yaitu "lawan pendapat
adalah kawan berpikir."

Yang tidak kurang pentingnya antara kita sama kita


marilah ditumbuhkan sikap husnudzdzan, baik sangka, dan
dihilangkan sikap suudzdzn, buruk sangka, dengan
meningkatkan chek and rechek (tabayyun).67

Ingat firman Allah yang artinya,

" pertolongan dari Allah kemenangan yang dekat, dan


berilah kabar gembira terhadap orang-orang yang tabah
(sabar)”.

Dewan Da’wah menyadari benar, akan perlunya


ukhuwah Islamiyah, baik secara formal maupun individual.

Mengingat banyak dan luasnya jangkauan risalah


yang berada di pundak Dewan Da’wah, yang diperlukan tidak

Musyawarah Besar Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia


67

tanggal 12 - 14 Juni 1998.


H.Mas’oed Abidin 173
DAKWAH KOMPREHENSIF
dapat dicukupkan dengan mereka yang secara formal
termasuk dalam kepengurusan Dewan Da’wah saja.

Tenaga-tenaga pimpinan dari berbagai disiplin ilmu


yang meliputi berbagai daerah, sangat diperlukan sebagai
forum silaturahmi untuk mendapatkan masukan-masukan
berguna bagi pelaksanaan risalah.

Forum tersebut diberi nama Majelis Silaturahmi yang


dibentuk oleh Dewan Da’wah dan sudah dirintis sejak masa
hidupnya Allahyarham Bapak Mohamad Natsir. Dengan
demikian jelaslah, bahwa dakwah tidak hanya dapat diberi
arti sempit, melainkan lebih komprehensif”.68

Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia sampai sekarang


dan Insya Allah sampai kapanpun, tetap membangun umat,

68
Loc. cit. Dr.Anwar Haryono SH, Hal 202 - 204.

Alhamdulillah

174 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
sesuai kemampuan maksimal yang kita miliki, dan dari situ
baru akan terasa nikmatnya karunia Ilahi.

Hidupkan Dakwah

H.Mas’oed Abidin 175


DAKWAH KOMPREHENSIF
BANGUN NEGERI

Jagalah Ibu Pertiwi,

JANGAN JATUH DI PANGKUAN KOMUNIS

apak Mohamad Natsir, dalam setiap pertemuannya dengan


ahlul qurba yang juga merupakan inner circle dari perjuangan
Islam dan harga diri umat di daerah.

Selalu mendengarkan keluhan tentang pesatnya


gerakan misionaris. Lebih-lebih sejak masa orde lama telah
terkondisi seakan-akan memberi peluang kepada gerakan
missionaris tersebut atas dukungan orang-orang komunis
(PKI)69.
69
Catatan

Bahkan setelah PKI dihapuskan sebagai satu-satunya


tuntutan hati nurani rakyat dengan kepeloporan angkatan
'66, orang-orang komunis yang lari ketakutan mencoba
berlindung di balik dinding lonceng-lonceng gereja,
setidak-tidaknya inilah terjadi di Pasaman Barat, tatkala
di bawah pimpinan Mayor Johan Rifai (Bupati Pasaman
176 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Kondisi masyarakat yang runyam ini, menurut Bapak
Mohamad Natsir hanya mungkin diperbaiki dengan amal
nyata.

Bukan dengan semboyan-semboyan yang bisa


memancing apatisme masyarakat atau melawan kebijakan
penguasa di daerah.

Bapak Mohamad Natsir menasehatkan supaya kaedah


yang selama ini telah dimiliki oleh umat Islam, ukhuwah dan
persatuan, mesti dihidupkan terus.

Menumbuhkan Perwakilan Dewan Da’wah

Diantaranya dengan membentuk perwakilan Dewan


Da’wah Islamiyah Indonesia di daerah Tk.I propinsi
Sumatera Barat yang diresmikan sendiri oleh Bapak
Mohamad Natsir di Gedung Nasional Bukittinggi70.

Karena itu tidak ada alasan untuk berpangku tangan.


Jangan hanya berdiri dipinggir jalan, dengan melipat tangan
sambil menghitung-hitung apa yang dibuat atau tidak dibuat
oleh orang yang lalu-lalang. Tetapi, yang mesti diperbuat
adalah, gerakkan juga apa yang bisa, dalam kerangka jihad
mencari redha Allah.

zaman Orla, narapidana seumur hidup, mantan aktifis PKI


gol A).
70
sekarang gedung DPRD Tk. II Kodya Bukittinggi.
H.Mas’oed Abidin 177
DAKWAH KOMPREHENSIF
Umat Islam pun harus tahu, dan dapat menjawab
setiap masalah umat sesuai dengan perkembangan zaman,
antara lain ;

Bagaimana keadaan kita umat Islam dewasa ini ?

Apa yang dihadapinya ?

Apa yang berlaku disekelilingnya ?

Apa modalnya untuk menghadapi semua itu ?.

Semua pertanyaan itu, memerlukan jawaban berupa


perbuatan nyata, yang lebih baik, dengan maksud dan tujuan
untuk membangkitkan batang terendam.

Pada tanggal 15 Juli 1968, dalam suatu pertemuan


bersejarah yang dihadiri oleh hampir seluruh ulama Sumatera
Barat. Para ulama tersebut tergabung dalam Majelis Ulama
Sumatera Barat yang terang-terangan anti komunis.

Dalam ajaran Islam, Komunisme adalah kelompok


dahriyyin atau atheis (golongan yang tidak mengakui adanya
Tuhan). Komunisme adalah ajaran kafir, begitu aqidah Islam.

Pertemuan itu juga diikuti oleh ninik mamak pemuka


masyarakat yang datang berduyun-duyun menyambut
kehadiran pemimpin pulang.

Antusias hadirin waktu itu terlihat secara spontan.


Tidak ada satu kursipun yang kosong, tak ada tempat yang
lowong yang tak diisi. Banyak hadirin yang berdiri bahkan
ada yang hanya dapat duduk di lantai. Dewan Da’wah
Islamiyah Indonesia perwakilan Sumatera Barat diresmikan
178 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
sebagai perwakilan pertama di daerah di luar DKI Jakarta.

Kepengurusan pertama Dewan Da’wah di Sumbar di


nakhodai para ulama kharismatik71.

Sederetan nama para pemimpin yang tidak diragui


keistiqmahannya dan selalu berada di garis perjuangan Islam
di Sumatera Barat ada dalam kepengurusan Dewan Da’wah
di Sumatera Barat. Seperti Buya H. Mansur Daud Dt.
Palimo Kayo, yang sudah tidak asing lagi dikenal oleh
masayarakat Sumatera Barat ini.

Buya Datuk, panggilan akrab masyarakat Minang


kepada beliau adalah mantan Duta Besar RI di Irak. Juga
adalah mantan Ketua Umum Masyumi Sumatera Tengah.

Buya Datuk terkenal sangat anti komunis. Tahun 1968


Buya Datuk Palimo Kayo telah menduduki jabatan sebagai
Ketua Umum Majelis Ulama Sumbar, hingga akhir hayat
beliau.

Memang semua penggerak pertama Dewan Da’wah di


Sumbar adalah keluarga besar Bulan Bintang. Keadaan ini,
tidak perlu dibantah.

Mereka adalah pemimpin-pemimpin umat yang aktif


dalam setiap gerak perjuangan Agama dan Bangsa, di
Sumatera Barat dan dikenal diseluruh tanah air Indonesia.

Jauh hari sebelum kemerdekaan Republik Indonesia

71
Kepengurusan Dewan Da’wah Sumbar diperkuat oleh
Buya H. Nurman, Buya H. Anwar, Buya H. M. Bakri Dt.
Rajo Sampono dan dari kalangan muda seperti Mazni
Salam Dt. Paduko Intan, Djoefry Sulthany, Ratnasari,
Fachruddin HS Dt. Majo Indo dan lain-lain.
H.Mas’oed Abidin 179
DAKWAH KOMPREHENSIF
diproklamirkan, mereka adalah pribadi- pribadi yang sangat
anti komunis.

Diantaranya ada yang sudah berada pada barisan


Perintis Kemerdekaan.

Namun, masih ada saja kalangan yang berpandangan


sinis. Kalangan itu melihat bahwa di antara pengurus pertama
Dewan Da’wah Sumatera Barat yang diresmikan tersebut.

Tidak pelak lagi, mereka para pengurus Dewan


Da’wah Sumatera Barat ini serta merta dicap sebagai
kelompok orang-orang "bekas pemberontak PRRI". Istilah
yang dihidupkan oleh PKI di tahun 1960-an.

Padahal Pemerintah RI secara resmi telah


mengeluarkan amnesti dan abolisi sejak tahun 196172.

Namun saat itu situasi terasa sangat menyakitkan.


Kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, di saat Ibu Pertiwi berada
"di pangkuan komunis". Karena itu khusus untuk daerah
Sumbar, kehadiran Dewan Da’wah disambut sebagai suatu
harapan "yang akan mampu menjawab tantangan".

Dewan Da’wah dianggap sangat istiqamah sebagai


kekuatan anti komunis.

Sebenarnya, fenomena yang berkembang di zaman itu


bisa sangat mendukung keberadaan Dewan Da’wah di
Sumatera Barat, karena jelas-jelas seiring dengan misi Orde
Baru, sebagai orde anti komunis di Indonesia.

72
Keppres No.:659/th 1961. Maksudnya, tidak ada yang
kalah, tidak ada pula yang harus merasa menang. Semua
kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi
180 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Beberapa kebijakan Dewan Da’wah menghadapi
masalah-masalah ekstern yang menyangkut segi aqidah dan
muamalah dalam arti luas dijadikan prioritas utama program
didaerah ini. Karena pendangkalan aqidah umat telah
diupayakan berbagai pihak selama komunis berkuasa di era
Soekarno.

Amal nyata yang diprogramkan oleh Bapak Mohamad


Natsir dan ditinggalkan untuk dikerjakan di Sumatera Barat
merupakan program yang amat monumental.73

Ada lima program pokok yakni:

Gerakkan kembali tangan umat melalui penguasaan


keterampilan di desa-desa sebagai usaha membina
kesejahteraan bersama, artinya menghidupkan
kembali ekonomi umat di desa-desa.

Desa adalah benteng kota dalam artian perkembangan


ekonomi yang sesungguhnya.

Hidupkan kembali lembaga puro. Yakni kebiasaan


menabung dan berhemat dalam satu simpanan bernama
puro.

Juga menghidupkan kebiasaan berinfaq, bersedekah


dan berzakat sebagai suatu usaha pelaksanaan syariat Islam,
menghimpun dana dari umat yang berada untuk
dikembalikan kepada umat yang lemah (dhu'afak).

73
H.Mas’oed Abidin, “ISLAM DALAM PELUKAN MUHTADIN
MENTAWAI”, Dewan Da’wah Pusat Jakarta, 1997,
Pengantar penulis.
H.Mas’oed Abidin 181
DAKWAH KOMPREHENSIF
Hidupkan kembali Madrasah-madrasah yang sudah lesu
darah, karena kehabisan tenaga pada masa pergolakkan.
Hidupkan masjid bina jama'ah dan tumbuhkan minat
seluruh masyarakat untuk menghormati ilmu dan
memiliki kekuatan Iman dan Tauhid, terutama
memulainya dari kalangan generasi muda.

Perhatikan kesehatan umat dengan mendirikan Rumah


Sakit Islam.

Bila kita terlambat memikirkan kesehatan umat maka


orang lain akan mendahuluinya, bisa-bisa terjadi
nantinya jalan di alih orang lalu.

Membangun Rumah Sakit Islam adalah ibadah karena ada


suruhan untuk berobat bagi setiap orang yang sakit
(hamba Allah). Gerakan ini berarti juga memfungsikan
para ahli di bidangnya yang keislamannya sama bahkan
tidak diragukan.

Perhatikan nasib pembangunan masyarakat di Mentawai.


Mentawai itu adalah daerah kita dan semestinya kitalah
yang amat berkepentingan dalam membangunnya.

Bila orang bisa berkata bahwa Mentawai ketinggalan


sebenarnya yang disebut ketinggalan adalah kita yang tak
mau memperhatikan mereka di Mentawai itu.

Kelima program ini minta dilaksanakan tanpa harus


182 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
menunggu waktu, dan dapat diprioritaskan mana yang
mungkin didahulukan.

Walaupun sebenarnya kelima program utama dakwah


ini tidak terpisah, karena seluruhnya merupa kan pekerjaan
yang berkaitan sesamanya dan integral.

Modal kita yang utama untuk mengangkat program ini


adalah kesepakatan semua pihak dan dorongan mencari
ridha Allah. Begitu diantara pesan dakwah Bapak Mohamad
Natsir, yang di ingatkan kepada pemimpin-pemimpin umat di
kala itu.

Dari dorongan-dorongan berbentuk taushiah tersebut pada


mulanya, namun ujungnya membuah kan hasil nyata.

Pada Oktober tahun 1969 Balai Kesehatan Ibnu Sina,


merupakan cikal bakal Rumah Sakit Islam Ibnu Sina yang
mengambil tempat di rumah Dr.M.Yoesoef dan rumah
keluarga Dr.M.Djamil di Bukittinggi atau Sitawa Sidingin
diresmikanlah beroperasinya Balai Kesehatan Ibnu Sina oleh
Proklamator Republik Indonesia Bapak. DR. Mohammad
Hatta.

Satu sejarah baru telah dimulai yakni mem-bangun


balai kesehatan sebagai rangkaian dari suatu ibadah dan gerak
dakwah.

Keberadaan Balai Kesehatan ini disambut oleh


seluruh lapisan masyarakat dari desa-desa hingga ke kota,
oleh pegawai sampai petani, dari ulama dan pejabat hingga
pedagang dan perantau.

H.Mas’oed Abidin 183


DAKWAH KOMPREHENSIF
Serta merta seluruh pihak-pihak tersebut membuka
puro (persediaan harta) menyalurkannya dengan ikhlas untuk
berdirinya Balai Kesehatan Islam di Bukittinggi.

Akhirnya menyebar ke Padang Panjang, Padang,


Payakumbuh, Kapar di Pasaman Barat, Simpang Empat dan
Panti dalam waktu yang sangat pendek hanya berjarak tiga
tahun.

Dan akhirnya, Rumah Sakit Islam Ibnu Sina,


berkembang menjadi rumah sakit umat.

Apa yang diperbuat oleh Misi Baptis di Bukit-tinggi


selama ini, telah dapat dijawab oleh umat Islam di daerah
Sumatera Barat, dengan suatu amal nyata, yakni melalui
program dakwah illallah, dalam bidang kesehatan.

Seiring dengan itu, masalah pendidikanpun di–


hidupkan, dengan perhatian penuh, seperti terhadap lembaga
pendidikan yang sudah ada, antara lain Sumatera Thawalib
Parabek, Thawalib Padang Panjang, Diniyah Padang
Panjang, dan lainnya.

Selain madrasah yang sudah ada, dihidupkan pula


madrasah baru, seperti Aqabah di Bukittinggi. Disamping,
madrasah-madarasah Islam yang tumbuh dari masyarakat
didesa. Madrasah dan pesantren, adalah salah satu bentuk
lembaga kejamaahan non formal, yang khas Indonesia.

Pesantren, di samping kedudukannya sebagai lembaga


pendidikan, juga merupakan lembaga ke-jamaahan. Hal ini
karena pesantren mempunyai kemampuan mengikat
santrinya, dan mempunyai ikatan dengan umat atau
masyarakat, ditingkat "grassroot" atau lapisan bawah. Ikatan
ini, sifatnya lebih kuat. Seringkali melebihi ikatan pada

184 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
organisasi formal.

Kalau kampus merupakan ikatan jamaah pada tingkat


'elitis intelektual', jama'ah pesantren mampu mengikat umat,
pada tingkat 'populis-awami'.

Sungguhpun ada juga perasaan “cemas” sebagai


pengganti kata takut, kepada Dewan Da’wah sejak dari mula
merupakan bayangan tanpa alasan.

Hanya, tidak lebih sebagai suatu trauma psikologis


semata atas pernah terjadinya pergolakan daerah (PRRI) dan
pandangan yang kurang ilmiah terhadap Masyumi.

Suatu hal yang aneh memang bila dibandingkan


dengan jumlah Umat Islam di daerah Sumatera Barat yang
boleh dikata hampir 100%.

Namun, masih ada saja dikala itu sebahagian kecil


diantaranya, menjadi phobi dengan gerakan Islam. Kebetulan
dijalankan oleh orang-orang yang kata mereka adalah ex.
Masyumi atau Keluarga Besar Bulan Bintang.

Sesudah Masyumi membubarkan diri, dan


rehabilitasinya tidak diizinkan pemerintah, sebagian tokoh
Masyumi mendirikan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia.74

Karena itu muncul anggapan, Dewan Da’wah adalah


penerus Masyumi.

Salah paham terhadap Masyumi dan Dewan Da’wah


memang selalu ada. Tujuan Masyumi sesuai dengan apa yang

74
Sejak tahun 1967 sampai 1993, organisasi ini dipimpin
oleh Bapak Mohamad Natsir yang pernah memimpin
Masyumi selama beberapa periode.
H.Mas’oed Abidin 185
DAKWAH KOMPREHENSIF
termaktub dalam anggaran dasarnya, yakni memperjuangkan
terlaksananya ajaran dan hukum Islam dalam kehidupan
orang seorang, masyarakat, dan negara Republik Indonesia
menuju keridhaan Allah.75

Sebagaimana Masyumi yang sangat terbuka, Dewan


Da’wah pun pada prinsipnya selalu terbuka terhadap semua
pemikiran. Biarlah masyarakat yang menilai.

Kita memiliki kebebasan untuk mengeluarkan


pendapat, lisan mau pun tulisan.

Masalahnya barangkali, sejauh mana dampak yang


ditimbulkan oleh sesuatu pemikiran.

Yang penting, jangan terlampau cepat meng-ambil


kesimpulan. Ini yang perlu dilempangkan.76

Disamping kegiatan sosial, Dewan Da’wah juga


mengikuti perkembangan politik, terutama yang berkaitan
dengan agama.

Sikap Dewan Da’wah dan perjuangannya sejak


dilahirkan pada tahun 1967 sampai sekarang tetap istiqamah.

75
Pidato Bapak Mohamad Natsir di Pakistan yang sampai
beliau wafat tidak pernah dicabut. Waktu itu, Bapak
Mohamad Natsir bukan Perdana Menteri, namun
lawatannya disambut resmi.
Lihat juga Dr.Anwar Haryono SH, “Indonesia Kita,
Pemikiran Berwawasan Iman-Islam”, Cetakan Pertama,
Jakarta Rabi’ul Akhir 1416 H/Agustus 1995, Hal 196-197.
76
ibid, Dr.Anwar Haryono SH, “Indonesia Kita”, hal-197.
186 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Bila diperhatikan, perjuangan politik umat Islam di
Indonesia terlihat bahwa peranan politik Islam mengalami
penurunan yang konstan.

Perekayasaan politik yang melumpuhkan peran an


politik rakyat dan umat Islam khususnya terasa amat efektif
sejak beberapa dasawarsa terakhir. Nampaknya proses
pembangunan yang sangat ber orientasi pada aspek ekonomi
dan sangat pragmatik, secara langsung maupun tidak
langsung, telah ber pengaruh pada proses penumpulan
pandangan ideologis masyarakat Indonesia.

Keberadaan Dewan Da’wah diterima oleh kalangan


tua dan muda sebagai suatu kekuatan baru dalam memelihara
kerukunan umat dan kejayaan agama.

Segi pembinaan intern umat, menjadi perhatian utama


Dewan Da’wah yang telah membuktikannya dengan amal
nyata atau dakwah bil lisanil-hal.

Untuk meningkatkan kualitas da'i secara berkala


Dewan Da’wah melakukan pendidikan dan
pelatihan-pelatihan keterampilan para da'i.

Dalam melakukan amal-amal nyata tersebut, Dewan


Da’wah tidak bekerja sendiri.

Dewan Da’wah, dalam hal-hal tersebut, hanya


bertindak sebagai generator atau motivator yang
membangkitkan kesadaran umat dan masyarakat setempat
supaya dapat berbuat baik dan bermanfaat bagi lingkungan-
nya.

Berswadaya dan mandiri inilah yang ditanam kan


kepada segenap keluarga besar Dewan Da’wah, sehingga

H.Mas’oed Abidin 187


DAKWAH KOMPREHENSIF
dalam masyarakat timbul otoaktifitas yang kreatif.

Dalam rangka melaksanakan tugas risalahnya, Dewan


Da’wah senantiasa mengusahakan terciptanya iklim kerja
sama yang serasi dengan menghormati pendirian dan identitas
masing-masing.

Dewan Da’wah menyadari benar, diperlukan ukhuwah


Islamiyah, baik secara formal maupun individual.

Hanya sebahagian saja kalangan masyarakat yang


tidak senang dengan kehadiran Dewan Da’wah.

Bila ini dibiarkan berlalu, maka rasa tanggung jawab


dan partisipasi masyarakat menjadi terhambat.

Gagasan dan gerak Dewan Da’wah meng-hidupkan


kembali partisipasi umat secara ikhlas, dengan cara memulai
dengan apa yang ada.

Melihat usaha ini, mungkin mereka cemas seakan-


akan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia akan mencungkil
kembali luka lama yang mulai bertaut.

Sebagai telah diyakini bahwa Dakwah Islam adalah


perombakan total sikap umat manusia di dalam menanggapi
dan menjalani kehidupan duniawi untuk persiapan kehidupan
yang lebih panjang tanpa batas di akhirat.

Maka sebenarnya sasaran Dakwah Islam adalah


manusia yang tengah hidup di dunia ini, atau dengan

188 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
perkataan lain, Dakwah Islam tidak akan pernah berhenti.

Dan, tetap akan merupakan kewajiban fardhu 'ain


bagi setiap umat Muslim dimana pun mereka berada.

Karena itu para pendiri Dewan Da’wah yang terdiri


dari para ulama dan zu'ama' yang bemusyawarah di Masjid Al
Munawwarah Kampung Bali Tanah Abang Jakarta Pusat pada
awal 1967 dengan sadar telah memilih bentuk Yayasan dan
karenanya tidak mempunyai anggota.77 

77
Yayasan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia berdasarkan
taqwa dan keredhaan Allah dan bertujuan menggiatkan
mutu dakwah Islamiyah di Indonesia, dalam melakukan
kegiatan-kegiatannya menempatkan diri sebagai pelanjut
dan penerus kegiatan-kegiatan dakwah sebelumnya yang
telah dimulai sejak Rasulullah SAW menerima tugas
risalah yakni memanggil umat manusia kepada jalan
Allah, dengan hikmah dan mau'izhatu hasanah. Bapak
Mohamad Natsir menyebutkan dengan ungkapan
sederhana tapi padat arti ialah "risalah mengawali dan
dakwah melanjutkan".

H.Mas’oed Abidin 189


DAKWAH KOMPREHENSIF

Menanamkan Aqidah,

Memelihara Ibadah

Memupuk Intelektualitas

apak Mohamad Natsir selalu mengingatkan akan bahaya


sekularisma seperti tercermin pada Marxisme. Paham
sekularisma tidak sejalan dengan pikiran bangsa kita yang
beragama.

Dewan Da’wah menyadari sungguh bahwa persoalan


mendasar yang tengah dihadapi umat Islam dan bangsa
Indonesia adalah masalah pendidikan.

Salah satu modal yang dimiliki umat Islam Indonesia


di bidang pendidikan adalah kesadaran dan keyakinan umat
190 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
akan dienul Islam sebagai materi program pendidikan dan
sebagai sumber nilai. Seiring dengan itu pertumbuhan
perguruan tinggi dan kampus-kampus mengiringi
perkembangan pembangunan bangsa, dengan sendirinya
meminta peran aktif Dewan Da’wah untuk ikut memerankan
fungsi dakwah kedalam lingkungan perguruan tinggi
dimaksud. Di samping umat Islam Indonesia telah lama
memanfaatkan lembaga-lembaga Islam inter-nasional di
bidang keilmuan dan teknologi, telah ter-dapat pula sejumlah
cendekiawan muslim Indonesia yang sudah lama
berkomunikasi dengan cendekiawan muslim dunia.

Sungguhpun potensi umat Islam Indonesia dibidang


kegiatan pendidikan yang cukup luas, namun dirasakan
adanya berbagai permasalahan, yang secara langsung maupun
tidak menghambat tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri.

Permasalahan tersebut meliputi, (a) masalah


pendekatan, (b) masalah kelembagaan, (c) perangkat keras,
(d) perangkat halus, dan (e) masalah pola pengembangan.

Diantara permasalah pendidikan, antara lain


meliputi: Proses pendidikan agama cenderung dipelajari
secara juridis-teoritik, sehingga agama lebih bertumbuh
sebagai "ilmu" daripada sebagai tuntunan atau pandangan
hidup yang membuahkan pemikiran dan perilaku serta
akhlak yang Islami. Ilmu agama kurang berkembang.

Sejalan dengan itu para ahli di bidang agama


semakin menyusut, baik mengenai jumlah maupun
mutunya. Pandangan sebagian besar umat Islam terhadap
agamanya masih bersifat dikotomik atau sekularistik.
Agama akan dianggap sebatas mengatur masalah

H.Mas’oed Abidin 191


DAKWAH KOMPREHENSIF
keakhiratan saja. Sedangkan masalah dunia tidak diatur
oleh agama. Tetapi, lebih banyak diatur oleh pandangan-
pandangan yang lain dari agama.

Lembaga pendidikan, madrasah dan pesantren lebih


banyak bersifat tradisional dan merupakan milik pribadi.
Kerjasama antar pesantren tidak efektif. Kontaminasi pihak
luar makin nyata. Lembaga pendidikan madrasah dan
sekolah-sekolah Islam, seringkali dihadapkan kepada masalah
kemandirian karena kepemimpinannya ditetapkan oleh pihak
pemberi subsidi. Yayasan-yayasan pendukung jarang
menginduk pada lembaga besar atau organisasi pusatnya.
Masjid, usroh dan lembaga pengajian lain tidak mempunyai
program yang utuh dan terencana sebagai lembaga
pendidikan umat dan cenderung bersifat sporadik dan
simplistik.

Karena sifat "non-institutionalnya", maka proses


pendidikan di lembaga-lembaga tersebut lebih bersifat
individual daripada umatik behavioral.

Tujuan pendidikan kebanyakan terlalu umum,


sehingga tidak dapat diukur. Kurikulum lebih bersifat
diferensial, non-integratif, elitis, berorientasi dan "paket non
komposit". Sistem evaluasi tidak jelas, bersifat "seleksi
alamiah" atau sebaliknya bersifat paradigmatik (menuju pada
ketentuan), dan bersifat mekanistik. Kurikulum pesantren-
pesantren banyak yang bersifat statis. Sementara sekolah
Islam dan madrasah andalan, kurikulumnya mulai bergesar ke
arah ilmu-ilmu "sekuler".

Disamping itu, alat-alat bantu pelajaran yang amat


minim, kepustakaan yang amat terbatas, sarana

192 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
pembangunan, dan pembiayaan, sangat sulit meng-atasinya.
The last but not least, yang me-nyangkut pola pembangunan
pendidikan antara lain, tidak hanya pada "pola ilmiah pokok"
dan juga pada tolok ukur yang baku.

***

MEMBIMBING EKONOMI UMAT

Aspek hidup ekonomi suatu masyarakat tidak terlepas


dari aspek hidup yang lainnya. Usaha memperbaiki
kehidupan ekonomi, haruslah dimulai dari bawah.

Tujuan ekonomi yang ingin dicapai oleh setiap bangsa


pada prinsipnya sama.

H.Mas’oed Abidin 193


DAKWAH KOMPREHENSIF
Yakni, mewujudkan perkembangan ekonomi, keadilan
ekonomi dalam semua tahapan kegiatannya, produksi,
distribusi, dan konsumsi.

Terciptanya stabilitas ekonomi, baik dalam bentuk


kesempatan kerja, stabilitas harga, dan keamanan ekonomi.
Termasuk jaminan hidup warga masyarakat dihari tua. Tujuan
ekonomi ini dalam prakteknya, sukar dicapai secara
bersamaan.

Mengembangkan ekonomi bangsa secara ber imbang


untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang cepat dengan
tingkat keadilan ekonomi pada semua lapisan masyarakat,
terasa sangat sulit menciptakan nya. Kemerosotan ekonomi
dalam suatu kehidupan masyarakat, biasanya yang paling
dahulu merasa kan akibat paling parah, adalah masyarakat
lapisan bawah, dhu’afak yang miskin dan lemah. Di negara
kapitalis, modal menduduki posisi yang dominan. Kelompok
masyarakat yang tidak bermodal tidak mampu melakukan
kegiatan okonomi secara bebas.

Agama Islam mendasarkan pengembang an dan


peningkatan potensi ekonomi diri dan masya-rakat, pada
prinsip persamaan kedudukan. Prinsip keadilan menjadi
tuntutan jaminan sosial yang jelas.

Prinsip perimbangan antara hak dan kewajiban, serta


tuntutan hidup tolong-menolong, memungkinkan dikurangi
penderitaan kaum lemah dalam menghadapi goncangan
ekonomi.

Mengembangkan sikap kebersamaan dalam


menikmati keuntungan dan menaggung kerugian (profit
sharing dan risk sharing) dalam berbagai kegiatan ekonomi,
baik sebagai produsen, distributor, maupun sebagai

194 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
konsumen. Maka, keserasian antara unit-unit ekonomi dalam
masyarakat dapat dijamin.

Kalau sistem ekonomi kapitalistik lebih "berpihak"


pada pemilik modal, pengusaha dan penguasa, maka sistem
ekonomi sosialistik lebih "berpihak" pada buruh yang
menjadi penguasa.

Sangat mungkin sekali "sistem ekonomi Islami"


berpotensi alternatif, untuk menyeimbangkan pemihakan
kepada kesejahteraan kaum lemah atau dhu’afak.

Ekonomi Islami tidak semata bertumpu pada


pengusaha dan buruh, tetapi terutama juga pada konsumen.

Kondisi perekonomian Indonesia, setelah masa orde


Nasakom, Orde Lama dan Orde Baru, kemudian dimasa
petro-dollar menikmati manisnya minyak bumi mendekati
masa akhir, mulai terasa oleh umat Indonesia masa sulit yang
cukup serius. Sumber utama devisa negara makin menyusut
jumlahnya. Kegiatan perekonomian dalam negeri makin lesu.

Pengaruh resesi dunia dan akibat dari faktor internal


memperparah keadaan. Kondisi ini diperburuk oleh
kecenderungan pemihakan kepada keluarga, kawan dan
konco, berjangkitnya kolusi dan manipulasi, yang pada
akhirnya menyemarakkan korupsi.

Sudah hampir empat dasawarsa undang-undang anti


korupsi yang di dambakan oleh bangsa Indonesia masih
menjadi angan-angan. Belum ter-wujudkan kesepakatan
untuk memberantasnya pada beberapa kali pergantian
lembaga legislatif. Maka, sebagian pengamat ekonomi mulai
pesimis dalam me-mandang perkembangan ekonomi
Indonesia masa datang.

H.Mas’oed Abidin 195


DAKWAH KOMPREHENSIF
Perkembangan ekonomi sangat terakit kepada
variabel-variabel ekonomis maupun non-ekonomis.
Setidak-tidaknya ada lima permasalahan pokok yang dihadapi
perekonomian Indonesia yaitu: masalah modal, masalah
tenaga kerja, kejujuran pelaku kegiatan ekonomi. Dua
permasalahan yang terakhir termasuk problema
non-ekonomis.

Keterbatasan sumber modal dari dalam dan luar


negeri. Daya serap investasi terbatas. Sempitnya pasaran hasil
produksi. Lesunya ekspor dan pasaran dalam negeri. Efisiensi
pemanfaatan modal rendah. Arah investasi kerap kali tidak
disertai perencanaan matang. Akibatnya, capital out put ratio
tinggi dan matarantai pengaruh ke muka dan ke belakang
kecil. Backward and foreward linkage terbatas.

Fenomena ketenagakerjaan menampilkan peng-


angguran makin membengkak. Jumlah tenaga kerja kasar dan
tidak terlatih non- profesional amat banyak. Tenaga ahli
terlatih amat terbatas. Kerawanan tenaga kerja diperberat
oleh, meningkatnya perkembangan sektor-sektor ekonomi
dengan teknologi tinggi, yang sebenarnya cukup dicapai
hanya dengan teknologi yang lebih rendah. Angkatan kerja
yang statis, dan etos kerja rendah. Dan, langkanya motivasi
wiraswasta.

Sekalipun peranan pemerintah dalam bidang ekonomi,


terutama sejak 1967, cukup dominan, tetapi kebebasan
bersaing sektor swasta makin tajam. Sektor ekonomi yang
menyangkut hajat hidup rakyat banyak makin melemah,
terutama sektor informal.

Kerajinan rumah tangga di desa, industri kecil di kota,


transportasi non-mesin, mulai bangkrut.

196 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Fenomena yang ironik, kelompok besar makin kuat
dan rakyat kecil makin lumpuh atau mati.

Keterbatasan lapangan kerja di pedesaan


mengakibatkan meningkatnya secara besar-besaran
urbanisasi, menambah pengangguran di kota, dan potensi di
desa menjadi lemah. Akhirnya, lahirlah dampak sosial yang
negatif.

Upaya pemerintah Orde Baru meningkatkan keadilan


ekonomi hanya sekedar semboyan. Pemera- taan lahir dalam
bentuk kesenjangan.Issue "keadilan sosial" dan "emansipasi
sosial" yang dianggap usaha strategik alternatif, belum
mendapat pasaran dalam praktek.

Sejak tahun 1982, peranan swasta bermodal besar


makin dominan. Situasi liberal kapitalistik dan dukungan
fasilitas makin mendapat angin. Kegiatan ekonomi pada
kaum lemah atau dhu’afak, termasuk koperasi, semakin
memburuk. Fasilitas mulai dinik-mati para kroni yang
berhampiran dengan penguasa.

Sinyaleman ini makin kentara secara pasti membawa


negara kearah kehancuran. Ekonomi umat banyak dalam
bahaya. dengan fenomena ekonomi berbalut korupsi dan
kolusi.

Kritik yang ditujukan terhadap pelaksana negara


selama dua dasawarsa adalah longgarnya sistem kontrol
dalam birokrasi. Korupsi dan kolusi mencapai titik terparah
sepanjang titik sejarah kontemporer Indonesia. Kondisi
semacam ini melu-muri kehidupan berbangsa, pemerintahan
menjadi keropos pada ahkirnya.

Umat Islam di Indonesia, memang merupakan bagian

H.Mas’oed Abidin 197


DAKWAH KOMPREHENSIF
mayoritas rakyat Indonesia.

Tetapi, hampir semuanya menduduki strata


sosial-ekonomi menengah-bawah dan dhu’afak menduduki
strata ekonomi alas terbawah.

Sektor ekonomi kuat dan menengah-kuat justru umat


Islam tidak berperan menentukan.

Fihak pengusaha non-pribumi banyak menguasai mata


rantai ekonomi yang tidak terputus sejak dari impor sampai
ke distribusi di desa, atau mulai dari peng-hasil dipedesaan
sampai ke penguasaan eksport. Kehidupan rakyat banyak
menjadi sangat lemah.

Karena itu, masalah keterampilan seperti per- tanian


dan peternakan terpadu sangat perlu menjadi perhatian utama
untuk dikembangkan.

Begitulah, di tahun 1967 Dewan Da’wah memulai


dengan usaha pelatihan kecil seperti dilak-sanakan di Tanah
Mati Payakumbuh dan peman-faatan lahan wakaf umat di
Rambah Kinali mulai di garap. Tujuan utamanya tidak hanya
sekedar untuk mendatangkan hasil secara ekonomis namun
lebih jauh dari itu.

Diharapkan sebagai wadah pembinaan dan pelatihan


generasi muda.

Dengan citra dan cita-cita untuk meningkatkan mutu


Dakwah Islamiyah sesuai dengan konsepsi Islam.

198 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

***

H.Mas’oed Abidin 199


DAKWAH KOMPREHENSIF

MEMBENTENGI AQIDAH UMAT

Memelihara Kerukunan Beragama

emelihara daerah dari bahaya gerakan Salibiyah berarti juga


menjaga keutuhan nilai-nilai adat yang terang-terangan
menyebutkan bahwa ranah ini adatnya bersendi syara' dan
syara' bersendi Kitabullah.

Selain itu memelihara keutuhan ukhuwah hanya


dimungkinkan dengan menghidupkan kembali nilai-nilai
"tungku tigo sajarangan" dalam melibatkan unsur-unsur alim
ulama ninik mamak dan para cendekiawan baik yang duduk
dalam pemerintahan maupun yang ada di kalangan perguruan
tinggi.

Yang sangat diperlukan adalah menumbuhkan ulama


dan pendakwah Islam yang beradat, dan menanamkan
kembali rumpun orang adat yang ber-agama Islam, serta para
cendekiawan yang beradat dan beragama Islam. Usaha ini
menjadi sangat krusial dalam menciptakan tatanan
200 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
masyarakat ber-adat, dengan adatnya bersendi syarak dan
syarak ber-sendi Kitabullah (al-Quran).

Juga, yang tidak dapat dilupakan adalah tentang


pentingnya peran kegotong-royongan sebagai buah dari
ajaran ta'awun sebagai inti aqidah tauhid.

Dewan Da’wah melihat bahwa usaha umat Islam


dalam membendung usaha-usaha yang men-diskreditkan
umat dan bahkan memurtadkan umat Islam dari agama
mereka, adalah semata-mata ber-sifat mempertahankan diri.

Umat Islam diperintahkan untuk mengajak golongan


lain kepada kalimatin sawa, atau kata persamaan, yakni :

 Tidak menyembah kepada selain Allah, dan tidak


menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

 Tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang


lain sebagai tuhan, selain Allah. Jika mereka
berpaling, saksikanlah bahwa kami adalah
orang-orang muslim.

Sebagai Yayasan Islam, Dewan Da’wah mempunyai


pedoman yang baku dalam segala hal, termasuk dalam
hubungan antaragama, antara lain :

Islam dinyatakan sebagai agama di sisi Allah, namun


Islam melarang pemaksaan dalam agama.

Islam mengajarkan, golongan Yahudi dan Nasrani tidak


akan senang kepada umat Islam, sehingga umat Islam
mengikuti agama mereka.
H.Mas’oed Abidin 201
DAKWAH KOMPREHENSIF
Akan didapati orang-orang yang paling keras
permusuhannya kepada orang-orang yang beriman, yakni
orang-orang Yahudi dan mereka yang menyekutukan Allah.

Dalam kamus orang-orang beragama, tidak ada


pengertian semua agama adalah benar. Yang ada,
agamanyalah yang benar. Karena itu agamanya harus
disampaikan kepada siapa saja, dan dengan cara apa saja.
Untuk menciptakan kerukunan itu, mutlak di-perlukan
kebijakan dari semua pihak yang dapat juga disebut semacam
kode etik.

Bila ingin membicarakan keberhasilan kaum Salibiyah


dalam merebut hati umat Islam Indonesia, sering Bapak
Mohamad Natsir bertanya : bukankah banyak pula umat
mereka yang sadar lalu berbondong- bondong masuk
Islam?. Tanya yang berupa khabariah ini menyebabkan kita
menoleh kepada soal itu.

Ternyata memang ada benarnya dan memerlu-kan


penggarapan khusus.

Di Kabupaten Nusa Tenggara Selatan dengan


ibukotanya Soe, seorang raja bernama Gunawan masuk Islam
kemudian diikuti oleh kurang lebih 9000 rakyatnya. Karena
tidak ada pembinaan, sebagian mereka kembali murtad. Hal
ini kita coba mengatasi dengan pengiriman 6 orang da’i yang
honornya dicarikan dari bapak angkat. Begitu juga di
Mentawai ribuan orang masuk Islam, namun hal ini kurang
dapat kita layani.

Di pulau-pulau terpencil di daerah Maluku banyak


laporan dan permintaan pengislaman, peng-arahan dan ban-
tuan.

202 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Sahabat-sahabat baru seperti ini, dapat kita lihat
perkembangannya dengan adanya jama'ah Muhtadin di
kota-kota seperti : Yogya, Medan, Cilacap, Mentawai,
Lampung dan lain-lain, bahkan telah sampai kita adakan
pertemuan silaturahmi di Cisalopa. Acara seperti ini biasanya
dihadiri pula oleh Muhtadin dari Malaysia dan Brunei.
Sebahagian instrukturnya ada yang diambilkan dari tenaga-
tenaga ahli dakwah dari tamatan Timur Tengah.

Usaha yang menampilkan peran dan gerak dari


Muhtadin ini menarik perhatian dan minat dari berbagai
pihak.

Utamanya dari para Muhsinin dari Timur Tengah,


sehingga responnya terlihat pada undangan-undangan untuk
menunaikan ibadah haji bagi para muhtadin yang telah
berprestasi.

Seperti di tahun 1997 misalnya, 5 orang di antara


mereka di undang untuk menunaikan ibadah haji dengan dari
biaya lembaga Muhtadin dari Jeddah.

Menyangkut permutadan umat Islam oleh kalangan


Salibiyah yang pada dua dasawarsa terakhir sangat pesat
dilakukan oleh mereka, maka Dewan Da’wah melihatnya
sebagai suatu bahaya yang tidak hanya berakibat terhadap
agama Islam, tetapi juga terhadap kerukunan nasional.

Mengenai masalah ini Dewan Da’wah selalu


menyampaikan pandangan-pandangannya secara terbuka
kepada Pemerintah melalui Departemen Agama dan
Departemen Dalam Negeri, dan juga diterbitkan catatan-
catatan tentang fakta dan data oleh Media Dakwah.

Soal yang sangat penting dan peka ini, di-kemukakan

H.Mas’oed Abidin 203


DAKWAH KOMPREHENSIF
oleh Dewan Da’wah melihat kenyataan- kenyataan yang
terjadi di lapangan, karenanya di-sampaikan secara jujur, adil
dan terbuka.

Pada tahun-tahun terakhir ini terasa mulai dapat


dipahami. Bukan saja oleh sesama golongan Islam, melainkan
juga oleh golongan-golongan masyarakat lainnya.

Dewan Da’wah, walaupun bukan partai politik,


namun melalui berbagai saluran konstitusional yang ada,
dengan memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada
lembaga-lembaga pemerintahan yang terkait.

Dewan Da’wah melihat bahwa usaha umat Islam


dalam membendung usaha-usaha yang mendis-kreditkan
umat Islam dan bahkan memurtadkan umat dari agama
mereka, adalah semata-mata ber-sifat mempertahankan diri.
Bersifat self defence.

Walaupun demikian, Dewan Da’wah senantiasa


menyikapi setiap ada ajakan untuk menciptakan kerukunan
hidup antar umat beragama, dengan sikap positif sesuai
bimbingan Agama Islam, karena sebagai sesama pengatur
agama yang bersumber dari Allah.

Umat Islam diperintahkan untuk mengajak golongan


lain kepada kalimatin sawa’, atau kata persamaan, yakni :

 Tidak menyembah kepada selain Allah, dan tidak


menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.

 Tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang


lain sebagai tuhan, selain Allah.

 Jika mereka berpaling, saksikanlah bahwa kami


204 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
adalah orang-orang muslim.

Sebagai yayasan Islam, Dewan Da’wah mempunyai


pedoman yang baku dalam segala hal, termasuk dalam
hubungan antar agama, antara lain :

Islam dinyatakan sebagai agama di sisi Allah, namun


Islam melarang pemaksaan dalam agama.

Islam mengajarkan, golongan Yahudi dan Nasrani


tidak akan senang kepada umat Islam, sehingga umat
Islam mengikuti agama mereka.

Akan didapati orang-orang yang paling keras per-


musuhannya kepada orang-orang yang beriman, yakni
orang-orang Yahudi dan mereka yang menyekutukan
Allah.

Pandangan Dewan Da’wah mengenai soal yang


sangat penting dan peka ini, karena berdasarkan
kenyataan-kenyataan dan disampaikan secara jujur, adil dan
terbuka, pada tahun-tahun terakhir ini terasa mulai dapat
dipahami. Bukan saja oleh sesama golongan Islam, melainkan
juga oleh golongan-golongan masyarakat lainnya.

Ketika Paus Johannes Paulus II berkunjung ke


Indonesia 9-14 Oktober 1989, empat orang sesepuh umat :
K.H. Masjkur, K.H. Rusli Abdul Wahid, Prof. Dr. H.M.
Rasjidi, dan M. Natsir, menyampaikan surat terbuka melalui
Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia dilampiri fakta dan data.
Buktinya tidak ada bantahan.

H.Mas’oed Abidin 205


DAKWAH KOMPREHENSIF
Dewan Da’wah, sekali lagi, bukan organisasi
kemasyarakatan, juga bukan partai politik. Akan tetapi,
Dewan Da’wah tidak hendak membiarkan dirinya sendiri dan
keluarga besarnya buta politik, karena politik pada hakikatnya
adalah seni mengatur masyarakat. Dewan Da’wah bukan
partai politik, Dewan Da’wah pun sangat menyadari
keterbatasan- keterbatasannya. Maka dari itu, kepada keluarga
Dewan Da’wah yang tersebar di seluruh tanah air, Dewan
Da’wah hanya dapat menyampaikan imbauan supaya mereka
menjadi warga negara yang baik.

206 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

KIPRAH DAKWAH

GERAK LANGKAH DAKWAH

G erak Dakwah Ilaa Allah,


sebagai
Gagasan Menopang Gerak
realisasi

Dakwah, terlihat dalam


beberapa kegiatan, yang nyata
menyentuh kehidupan umat.

Pertama, memperluas pengertian dakwah bahwa


dakwah luas artinya. Mencakup seluruh aspek kehidupan78

Bapak Mohamad Natsir sebagai ketua Dewan Da’wah


mengungkapkan sejarah, bahwa dakwah pada hakikatnya
ialah kelanjutan dari risalah Nabi Besar Muhammad SAW.

Rasulullah diutus oleh Allah SWT kepada masyarakat


manusia di dunia, tujuannya ialah untuk menggarap selurus
aspek kehidupan.

Kedua, mengembalikan fungsi masjid, sebagai pusat


78
Catatan
Q.S Al-Anfal ayat 24.
H.Mas’oed Abidin 207
DAKWAH KOMPREHENSIF
pembinaan masyarakat.

Dewan Da’wah datang mengingatkan kembali, masjid


merupakan pusat pembinaan umat, sesuai fungsi masjid yang
diteladankan oleh Rasulullah SAW.

Dewan Da’wah memberi contoh dengan berkantor di


masjid Al-Munawarah. Dari sudut kecil itulah digarap semua
kegiatan Dewan Da’wah.

Ketiga, Dewan Da’wah memberi pengertian kepada


jamaah bahwa tugas dakwah adalah fardhu ain bagi setiap
muslim.

Seluruh kehidupan umat Islam semestinya di


kembangkan secara kreatif, baik oleh masing-masing individu
fardhu 'ain maupun oleh eksponen-eksponen masyarakat
(fardhu kifayah), berdasarkan dan sesuai dengan hukum
Allah, yang tertuang secara tertulis dalam syariah, kauniah,
maupun sejarah.

Oleh karena itu, segala ungkapan kegiatan peri-laku


budaya umat Islam seyogianya merujuk pada sistem ide dan
pola fikir yang berawal dari nilai Islami yang universal.

Semua ekspresi, gagasan dan gerak seorang muslim


adalah manifestasi dan realisasi ibadah demi tercapainya
kemuliaan dan keridhaan Allah semata. Inilah yang menjadi
dasar dan tujuan Dewan Da’wah.

Umat Islam Indonesia sebagai masyarakat yang


berbudaya telah mengalami proses pencarian, penemu an,
pengembangan dan peningkatan norma-norma yang

208 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
merupakan landasan bagi terbentuknya budaya bangsa
Indonesia.

H.Mas’oed Abidin 209


DAKWAH KOMPREHENSIF

Meningkatkan

Mutu Dakwah

Menggiatkan dan meningkatkan mutu dakwah.


Dewan Da’wah berusaha meningkatkan mutu dan kegiatan
dakwah.

Dengan para ulama dan da’i dari daerah- daerah


diadakan diskusi untuk memperluas wawasan serta pengertian
mereka tentang dakwah.

Untuk membuka cakrawala pemikiran yang selama ini


terbelenggu oleh ketakutan, tekanan komunis dan Orde
Lama yang diktator.

Untuk menggarap dakwah di daerah- daerah rawan, seperti


daerah transmigrasi dan
daerah- daerah terbelakang.
Para da’i dilatih khusus
antara sebulan sampai dua
bulan di Pesantren Pertanian
"Daarul Fallah", Ciampea,
Bogor.

210 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Untuk meningkatkan pelajaran dan pendidik an agama
bagi mahasiswa di perguruan-perguruan tinggi, Dewan
Da’wah menatar dosen-dosen mata kuliah umum dengan
maka kuliah agama Islam.

Dewan Da’wah juga mencari kontak ke luar negeri


untuk mendapatkan buku-buku standar di bidang agama.

Sesungguhnya upaya pengadaan per pustakaan Islam


telah dirintis oleh Dewan Da’wah sejak 24 tahun yang lalu.

Untuk mengatasi problematika dakwah yang tengah


dihadapi di daerah-daerah sulit, harus dimulai dari
membentuk da’i ujung tombak Dakwah Ilaa Allah.

Diantara problematika Dakwah yang selalu di-alami oleh


da’i adalah masalah
kesejahteraan mereka di
lapangan.

Seperti biaya kesehatan, transportasi antar lokasi


dakwah dan honor yang kurang memadai ketimbang nilai
keperluan pokok sehari-hari.

Honor yang tidak seimbang dengan keperluan sehari-


hari terasa sangat kurang memadai, dibanding dengan
beratnya tugas di medan dakwah. Apalagi mengingat para
da’i tersebut sudah banyak yang berkeluarga dan mempunyai
anak.

Inilah problematika para da’i yang tersebar di seluruh


Indonesia.
H.Mas’oed Abidin 211
DAKWAH KOMPREHENSIF
D a ’i

dan

Problematikanya

Da’i Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Pusat, yang


bertugas dilapangan berjumlah 272 orang79, tersebar dalam
empat bentuk daerah :

Daerah transmigrasi

Daerah suku terasing

Daerah suku terbelakang

Daerah kampus dan perkotaan

Problematika Dakwah Di Daerah Sulit

Daerah Transmigrasi Dan Daerah Terisolir

79
Jadi kesimpulannya dari jumlah 272 orang da’i di daerah
transmigrasi 9 orang diantaranya honornya dibawah Rp.
30.000, sedangkan 13 orang diantaranya diatas Rp.
100.000 serta 23 orang diantaranya diatas Rp. 150.000.
212 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Perubahan zaman dalam kemajuan teknologi
maklumat (globalisasi informasi dan komunikasi), telah
membawa berbagai dampak bagi kehidupan masyarakat.
Secara positif kemajuan tersebut telah mem bawa
perbaikan ekonomi masyarakat dan kemajuan dalam bidang
ilmu pengetahuan. Juga kemajuan dalam bidang transportasi
dan perhubungan.Dirasakan juga pada bidang pendidikan,
budaya, seni, serta adat kebiasaan.

Secara umum dakwah ditengah masyarakat


mengalami perubahan nyata antara lain masyarakat di datangi
dakwah dan tidak lagi mendatangi dakwah.

Kemajuan informasi elektronika diantaranya parabola,


audio visual yang telah merupakan sarana alih ilmu
pengetahuan berdampak juga sebagai sarana alih budaya.

Dirasakan pada kondisi di daerah sulit antara lain:

Kurangnya minat orang tua menyerahkan anak-anaknya


ke Pendidikan-pendidikan Islam (Surau, majlis ta’lim,
TPA, MDA, bahkan pengajian-pengajian Al-Qur’an).
Kebiasaan meminum minuman keras (Miras) bagi
sebahagian kalangan muda/remaja di desa serta keinginan
bergaul bebas (diluar batas-batas adat dan agama) mulai
tumbuh merajalela.
Banyaknya umat kembali kepada Islam sebagai hasil
perjuangan da’i seringkali tidak terikuti oleh pembinaan
yang intensif, antara lain disebabkan :

Kurangnya tenaga da’i yang berpengalaman.

H.Mas’oed Abidin 213


DAKWAH KOMPREHENSIF
Berkurangnya jumlah da’i di daerah-daerah, karena
perpindahan ke kota dan kurangnya minat menjadi
da’i.
Terabaikannya kesejahteraan da’i secara materil yang
tidak seimbang dengan tuntutan yang diharapkan oleh
masyarakat dari seorang da’i.
Jauhnya daerah-daerah yang harus didatangi oleh
juru dakwah sementara tidak tersedianya alat
transportasi yang memadai, seperti sepeda motor,
sepeda dayung, speed boat, perahu, bahkan sering di
temui transport umum sewaktu-waktu ke daerah-
daerah binaan dakwah, jarang pula tersedia.
Umumnya juru dakwah bukanlah pegawai negeri yang
memiliki penghasilan bulanan yang tetap, akan tetapi
senantiasa dituntut oleh tugasnya untuk selalu berada
ditengah umat yang dibinanya.

Kehidupan global yang mengarah kepada pemenuhan


keperluan materialistik, seperti perlombaan kebendaan
serta ukuran prestise,telah menghadirkan tantangan baru
bagi para juru dakwah dan semakin parah karena adanya
pihak-pihak agama lain yang memulai sarana dakwahnya
dengan uluran tangan pemberian. Sementara juru dakwah
jangankan memberi untuk hidup pun kadang-kadang
susah.
Problematika dakwah bertambah komplit karena
kurangnya bahan-bahan dakwah seperti buku dan media-
media lain baik elektornik maupun non elektronik yang
dimiliki oleh juru dakwah.

214 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Mengingat kompleksnya problematika dakwah yang
tersimpul kepada serba kekurangan, seperti kekurangan
fasilitas, dukungan masyarakat, minat, tenaga, bahan-bahan,
tingkat penghasilan, alat pendukung dakwah dan transportasi.
Sangatlah perlu seluruh pihak yang terkait, lembaga-lembaga
dakwah, BAZIS, para muhsinin, Yayasan-yayasan Islam, dan
masyarakat luas termasuk pemerintah daerah serta
Departemen Agama, untuk ikut ambil bagian di dalam
menopang kelancaran dakwah bagi pemeliharaan hasil-hasil
pembangunan.

Terutama yang sangat diharapkan adalah;

A. Mencarikan Bapak angkat untuk penyediaan bantuan


nafkah juru dakwah.
B. Menghubungkan desa-desa sulit (kampung halaman)
dengan para perantau yang berhasil untuk dapat
diikut sertakan sebagai penyandang dana juru
dakwah. Perioritasnya terletak kepada pembinaan
juru dakwah sebelum pemabngunan sarana fisik
gedung-gedung dakwah (re-Konstruksi rumah-rumah
ibadah).
C. Memperhatikan alat angkutan bagi juru dakwah.
D. Peningkatan ilmu, keterampilan, motivasi juru
dakwah melalui refreshing, penataran, pembekalan
bagi juru dakwah secara berkala.
E. Dukungan moral dari pejabat-pejabat pemerintah di
daerah dukungan timbal balik juga dari da’i terhadap
para petugas di daerah-daerah.
F. Kesatuan gerak lembaga-lembaga dakwah dalam
meningkatkan gerak dan mutu dakwah di daerah-
daerah sulit.

Program untuk ini dapat dirinci lebih mendalam.


Dapat pula diberikan sebagai masukan kepada pihak-pihak

H.Mas’oed Abidin 215


DAKWAH KOMPREHENSIF
terkait. Disinilah sangat diharapkan peran serta Bakor
Dakwah, Majlis Ulama, Yayasan-yayasan Islam serta lembaga
dakwah dan juru dakwah. Maka, Dewan Da’wah sangat
berperan sebagai fasilitator untuk dapat program dakwah
terlaksana dengan baik.

Kesejahteraan da’i ujung Tombak Dakwah menjadi


program utama untuk diatasi segera. Karena, umumnya para
da’i, juru dakwah tersebut telah ber tugas dimedan dakwah
paling sedikit dalam masa terendah rata-rata di atas 5 (lima)
tahun.

Pengembangan

Dakwah
216 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
dan Diklat

Biro Pengembangan Dakwah Dan Diklat, dengan 9


sub biro menangani masalah-masalah;

pendidikan
pengkaderan,
latihan dan
mengkoordinir da’i-da’i lapangan, baik umum
ataupun transmigrasi
mengkoordinir beberapa proyek khusus yang ada
hubungannya dengan pembinaan.

Biro Pengembangan Dakwah dan Diklat, me- rupakan


salah satu biro yang menjadi tumpuan gerak dari Dewan
Da’wah Islamiyah Indonesia.

Karena yang ditangani biro ini adalah pem-binaan da’i


sebagai awal bertolak dari peningkatan mutu dakwah baik di
lapangan ataupun karakter para da’i pelanjut Risalah
Rasulullah.

Biro ini dikelola oleh tiga orang tenaga, yaitu :

H. Syuhada Bahri
H. Syariful Alamsyah
H. Amir Syaifa Yasin

Biro ini mempunyai Tugas-tugas Pokok :


H.Mas’oed Abidin 217
DAKWAH KOMPREHENSIF
 Pelatihan da’i yang akan dan sudah dikirim ke daerah

 Pengiriman da’i ke Daerah

 Pengolahan data laporan da’i

 Pembinaan.

Dari segi Pembinaan dan Pembiayaan Da’i Dewan


Da’wah dikelompokkan kepada dua kelompok.

1. Da’i Dewan Da’wah Pusat

A. Da’i Dewan Da’wah Pusat adalah Da’i yang


diangkat, dikelola dan dibiayai langsung oleh
Dewan Da’wah Pusat.
B. Jumlah Da’i Dewan Da’wah Pusat sebanyak " 272
orang yang dibagi penempatannya :

B.1.Da’i Lapangan

B.2.Da’i administratur merangkap lapangan

2. Da’i Perwakilan

A. Da’i Perwakilan adalah da’i yang diangkat, dikelo-


la dan dibiayai oleh perwakilan dengan menggali
sumber dana di daerah.
B. Dewan Da’wah Pusat hanya memberikan
218 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
bimbingan, pelatihan dan stimulan.

Penyebaran da’i , berada di daerah :

Daerah Transmigrasi
Daerah suku terasing
Daerah terbelakang (ekonomi-kebodohan)
Daerah kampus dan perkotaan
Penyebaran Da’i Dewan Da’wah Pusat
diseluruh Propinsi di Tanah Air.

Bentuk-
Bentuk-bentuk Pembinaan :

1. Pembinaan lewat penyediaan buku-buku dan


tulisan
2. Pembinaan lewat penataran
3. Pembinaan lewat kunjungan ke lapangan

Tantangan Yang dihadapi :

1. Gerakan pemurtadan
2. Ajaran Nativisme dan Sempalan
3. Kemiskinan dan Kebodohan
4. Kurangnya tenaga da’i, Dana dan Fasilitas
5. Medan Tugas yang sulis dan sebagainya.

Menghadapi

H.Mas’oed Abidin 219


DAKWAH KOMPREHENSIF
Ghazwul Fikri

Peningkatan setiap usaha kearah pembenteng-an dan


pembelaan aqidah umat.
Menghadapi banyak
tantangan, berupa
berkeliarannya hama- hama
yang merusak dan mencuri
tanaman kita.

Hama yang dimaksud ialah para penyebar agama


selain Islam. Sekularisme, orientalisme, komunisme,
marxisme, serta pemikiran yang menyempal pada Islam
Jamaah, Inkarussunah, Isa Bugis, Syi'ah, dan lain-lain.

Menghadapi masalah al ghazwul fikri atau perang


pemikiran. Dewan Da’wah mengambil peranan khusus 80.

Salah satu persoalan pokok yang dihadapi umat Islam


menjelang masuknya millenium ketiga.

Adalah gerakan dan usaha memisahkan sektor-sektor


80
Masalah ini biasanya dijawab oleh Pak Rasjidi dengan
tulisan, tampil pula Bapak Mohamad Natsir, Pak Zainal
Abidin Ahmad, Pak Sjafruddin Prawiranegara, Pak Bahder
Djohan, Pak Deliar Noer dan Pak Daud Ali. Dilanjutkan lagi
oleh generasi yang lebih muda para alumni Timur
Tengah. Buah tangan mereka yang memperkaya
khazanah perpustakaan Islam, melalui Dewan Da’wah.
Walau secara berkecil-kecil di markas Dewan Da’wah
Pusat sudah ada beberapa penerbitan yaitu Media
Dakwah, Suara Masjid, Sahabat, Bulletin Dakwah, Serial
Khutbah Jum'at, lengkap dengan toko bukunya.
Menghadapi perang pemikiran, Dewan Da’wah bahkan
telah membentuk tim "Ghazwul Fikri"
220 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
sosial-budaya dari agama. Seperti terlihat pada kehidupan
masyarakat industri. Dimana kehidupan masyarakat
mengalami sekularisasi, yang berpangkal dari faham
sekularisme materialisme.81

Salah satu kekhawatiran terbesar umat Islam dan


bangsa Indonesia sekarang dan dimasa datang. Adalah
timbulnya pengotakkan masyarakat kedalam kelas-kelas yang
mempunyai kepentingan ekonomi berbeda dan saling berten-
tangan.82

Gejala ini membuat kebijakan perjuangan Islam


menjadi bersifat ganda. Disatu pihak, umat Islam mempunyai
tugas nasional untuk mencegah pengkelasan masyarakat yang
diakibatkan oleh sistem politik pragmatis, dilain pihak, umat
Islam ingin mencegah sekularisasi.

Tugas ganda ini bertumpu pada keyakinan bahwa


Islam sebagai agama dan pandangan hidup harus mencegah
pengkelasan masyarakat yang sekularisasi kehidupan.

Sementara itu dalam bidang budaya terjadi arus lain,


yaitu derasnya kebangkitan nativisme yakni kepercayaan dan
anutan-anutan yang dianggap dari nenek moyang yang di
lestarikan secara turun- temurun. Kebangkitan ini ternyata
81
Sekularisme cenderung untuk meniadakan peranan
agama, sekalipun kemungkiana bahwa agama akan
diberi tempat, atau diberi kotak, berupa spatialisai
agama. Agama diberi tempat untuk berperan secara
khusus dalam bidang "Rohaniah", tetapi tidak diberi
tempat berperan dalam masyarakat yang lain.
82
Pada dasawarsa akhir ini kecenderungan ke arah
pengkelasan masyarakat rupanya makin meningkat,
sehingga umat Islam menjadi semakin berat: karena
selain dari harus menghadapi pemudaran nilai-nilai
agama, juga menghadapi fragmentasi sosial ke dalam
kelas-kelas.
H.Mas’oed Abidin 221
DAKWAH KOMPREHENSIF
mempunyai kolerasi dengan proses sekularisi atau spatial-
isasi di atas.

Sungguhpun spiritualisme pada gerakan nativisme


sering bertentangan dengan materialisme masyarakat industri
yang sekular, namun kenyataannya ada hubungan
kepentingan yang erat antara skularisme dan nativisme. Hal
ini dapat terjadi karena gerakan nativisme menawarkan suatu
spiritualisme yang sesuai dengan konsepsi spatialisme agama
dari cita-cita sekular.83

Pencegahan secara teoritik hanyalah melalui


pengintregasian ilmu-ilmu dalam sistem keagamaan. Secara
empirik, penanggulangan sekularisme adalah
pengintregasian sistem budaya dalam sistem sosial
dengan ajaran agama. Maka, tugas cendekiawan muslim,
menjadi sangat penting dalam dakwah menghadapi
sekularisme.

Masalahnya, bagaimana memanfaatkan dan


mengarahkan dakwah di bidang sosial-budaya.

Untuk menahan sekularisme, maka organisasi profesi,


dan lembaga dakwah yang ada sekarang dapat dimanfaatkan.
Dalam posisi ini Dewan Da’wah bisa tampil kedepan. Forum
formal dan informal dapat di gunakan bermujadalah,
berdialog secara intelektual.

83
Spiritualisme-nativisme sampai batas tertentu
mempunyai raison d'etre, berhubung masyarakat industri
selalu mempunyai kecenderungan alienasi yang
diduganya dapat ditolong oleh spiritualisme yang
merupakan terapi psikologis tehadap perasaan tidak
aman warga masyarakat Industrial.
222 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Demikian juga media massa yang memadai akan
menjelaskan secara teoritik
permasalahan sosial budaya
dari sudut pandang integral
Islami. Kehadiran Media
Dakwah sangat penting.

Untuk mendukung terlaksananya tugas ganda dakwah


ini, amatlah diperlukan lembaga-lembaga penelitian dan
pengembangan yang mampu menampil kan ide-ide secara
strategis untuk menawarkan alternatif-alternatif dalam
menghadapi berbagai per-masalahan modern.

Manusia pada hakekatnya adalah makhluk ciptaan


Allah dengan sifat-sifat dan karakter fisik dan psikisnya yang
tunduk kepada hukum syari'ah, hukum Allah dan hukum
sejarah yang merupakan hukum Allah.

Karena itulah, Allah swt menyediakan wahyu sebagai


petunjuk bagi kehidupan. Derajat kemuliaan manusia
bergantung pada tinggi rendahnya iman dan ilmunya, yang
direalisasikan dalam perilaku ibadah dan budaya amal shaleh.

Hajat hidup umat Islam akan kesejahteraan lahir dan


bathin, fisik, moral dan spiritual menuntut umat untuk
menggali, memelihara, mengembangkan serta melestarikan
potensi dan kemahiran riel dirinya.

Agar dapat menggunakan sumber-sumber alam


sebagai sarana hidup dan penghidupan budaya serta
peradaban manusia.

Dengan penggunaan tenaga sehemat mungkin dan


manfaat seluas mungkin.

H.Mas’oed Abidin 223


DAKWAH KOMPREHENSIF
Ilmu, teknologi, ekspresi kehidupan kemanusia an
disamping komponen budaya lain, tidak mungkin dilepaskan
dari nilai kebenaran agama yang hakiki. Inilah kewajiban
generasi dakwah sekarang.

Agar dapat meneruskan kapada generasi pelanjut


secara informatif, keilmuan dan teknologi, sebagai pedoman
untuk pengembangan peradaban yang lebih tinggi yang
bercorak Islam.

Dengan gerakan dakwah komprehensif beralas-kan


Kitabullah dan Sunnah Rasul akan men jadi sumber
terwujudnya rahmat bagi seluruh umat, bagi bangsa, dan alam
semesta.

Keragaman norma dan perilaku budaya umat merupa-


kan khazanah bagi terbentuknya budaya umat yang Islami.

Oleh karena itu, pengembangan umat merupa kan


usaha optimasi kapasitas secara kuantitatif mau-pun kualitatif.

Pengembangan dimaksud tampak pada peng-amalan


individu anggota masyarakat dalam melak-sanakan Iman,
Islam, dan Ihsan.

Yakni, individu yang mampu melaksanakan ibadah dalam


arti kata yang seluas- luasnya.

224 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI



Membangkitkan

Ukhuwah al-‘Alamiyah

Dengan berlandaskan ukhuwah Islamiyah


al'Alamiyah, Dewan Da’wah ikut ambil bagian dalam
membangkitkan ukhuwah Islamiyah internasional. Di
seluruh dunia ada umat Islam. Di lima benua ini ada umat
Islam. Jumlahnya hampir seperempat penduduk bumi. Lebih
kurang satu milyar.

Membangkitkan kesadaran inipun dilakukan oleh


Dewan Dakwah dengan mengadakan perjalanan muhibbah
ke negara-negara Islam di seluruh dunia. Terutama ke Timur
Tengah, Saudi Arabia, Kuwait, Libya, Irak, Palestina dengan

H.Mas’oed Abidin 225


DAKWAH KOMPREHENSIF
melihat langsung keadaan umat Islam di sana.

Dewan Da’wah menggerakkan umat Islam Indonesia,


untuk mengumpulkan bantuan apa saja. Tumbuhlah rasa
ukhuwah Islamiyah Internasional, seperti sewaktu Kotobato,
kota universitas Islam di Filipina Selatan dibakar habis oleh
pasukan Presiden Ferdinand Marcos yang Katolik di Filipina
Selatan.84

Amal nyata ini telah berperan menumbuhkan lagi


ukhuwah Islamiyah dengan tetangga kita di utara itu. Kita
lakukan dalam upaya membina ukhuwah Islamiyah
internasional, untuk kemudian ikut pula memikirkan secara
bersama bagaimana nasib umat Islam di Indonesia?

Kesetiakawanan Islam

Terhadap penderitaan umat Islam di dalam dan di luar


negeri, Dewan Da’wah telah menggerakkan umat untuk
memberikan bantuan seperti untuk korban banjir, kebakaran,
pengungsi Myan-mar, Bosnia Herzegovina dan sebagainya.
Ternyata kemudian diketahui, oleh kaum muslimin diluar
negeri bahwa Dewan Da’wah dianggap satu badan yang
punya kekuatan sebagai penggerak umat Islam yang paling
berhasil.

Sementara itu, bagi kita usaha menggerakkan bantuan


Solidaritas Bosnia paling
kurang telah menghasilkan
dampak positif :

84
Dewan Da’wah telah menyerukan kepada seluruh umat
Islam di Indonesia, melalui masjid-masjid, langgar, dan
kelompok-kelompok pengajian Islam untuk kita kirimkan
Qur'an sebagai pengganti Qur'an yang terbakar di
universitas Islam Filipina Selatan
226 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
1. Menumbuh suburkan semangat ber-infaq umat kita
2. Memperluas wawasan Solidaritas Islam Internasional
3. Memantapkan pemahaman bahaya Kristenisasi dan
Pemurtadan
4. Penggalangan Persatuan umat Islam dengan
memperkecil batas-batas organisasi kesukuan dan
mazhab.
5. Memberi kesempatan tampilnya kader dan tokoh
muda di muka umum.

Untuk menghadapi hubungan Luar Negeri ini Dewan


Da’wah menanganinya
dengan serius, oleh satu biro
yang dikhususkan untuk itu.

H.Mas’oed Abidin 227


DAKWAH KOMPREHENSIF

 

BIRO LUAR NEGERI dan BANGUN SARANA

228 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Biro luar negeri dan bangun sarana, memiliki 9 sub-biro
yang tugasnya menangani :

• hubungan luar-negeri,
• bea-siswa,
• laporan da’i Timur Tengah,
• urusan aitam,
• pembangunan sarana fisik,
• penterjemah,
• tamu-tamu Luar Negeri.

Dewan Da’wah mengungkapkan kepada


saudara-saudara kita di belahan dunia lain, bagai-mana
ghazwul fikr yang tengah melanda umat Islam di Indonesia,
dewasa ini. Umat Islam di Indonesia secara umum, masih
terikat kebodohan. Disamping miskin sarana-sarana dakwah,
langkanya da’i yang terampil, rumah sakit tempat
penampungan pasien yang lemah, yang sering jadi sasaran
empuk missi dan zending.

Dewan Da’wah paling sedikit, telah mengirim ribuan


pelajar ke berbagai negeri, di Timur Tengah. Beberapa ratusan
masjid yang dibangun oleh Dewan Da’wah, dengan bantuan
saudara-saudara kita di Timur Tengah, terutama dari Kuwait,
dan Saudi Arabia. Inilah hasil ukhuwah Islamiyah
Internasional.

Hubungan Luar Negeri

Hubungan Dewan Da’wah dengan Luar Negeri, baik


dengan lembaga-lembaga resmi (pemerintah) maupun sya'bi
(non-pemerintah).

H.Mas’oed Abidin 229


DAKWAH KOMPREHENSIF
Sesungguhnya hubungan ini sudah dirintis oleh Bapak
M. Natsir sendiri sejak awal berdirinya Dewan Da’wah ini.

Hubungan ini semakin hari semakin meningkat.


Alhamdulillah.

Hubungan Luar Negeri dimaksudkan untuk mencapai tiga


sasaran pokok :

Pertama, peningkatan kehadiran Dewan Da’wah dan


pendukung-pendukungnya di Indonesia dalam forum-forum
Islam di tingkat Internasional, sebagai saham Dewan Da’wah
dan kaum muslimin Indonesia umumnya dalam membahas
dan menyelesai kan persoalan-persoalan Islam Internasional.

Seperti masalah Palestina, dan pembebasan Masjid


al-Aqsha, Jihad Afghanistan, Minoritas Muslim di beberapa
tempat dan kawasan, Jihad Bosnia- Herzegovina dll.

Kedua, menciptakan jaringan koordinasi al-Amal


al-Islami al-Musytarak antara Dewan Da’wah dengan
lembaga-lembaga Islam di Luar Negeri.

Termasuk tukar menukar pengalaman dan manhaj


dalam mengembangkan amal Islami ini.

Ketiga, mencari dukungan moril maupun materil bagi


pengembangan usaha-usaha Dewan Da’wah di dalam negeri.

Frekwensi aktifitas hubungan luar negeri ini bisa


dilihat sebagiannya melalui delegasi dan kunjungan Dewan
Da’wah ke luar negeri, di satu sisi. Dan delegasi kunjungan
Lembaga-lembaga luar negeri ke Dewan Da’wah, di sisi yang
lain.

230 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

Delegasi Dewan Da’wah

Ke Luar Negeri

Sebelum tahun 1986, dapat dikatakan bahwa Dewan


Da’wah Islamiyah Indonesia di bawah kepemimpinan Bapak
Mohamad Natsir oleh para Muhsinin terutama di Timur
Tengah dan juga tanah air Indonesia, boleh dianggap sebagai
satu-satunya lembaga yang dapat dipercaya, untuk dimintai
pertimbangan dan rekomendasi dalam menyalurkan bantuan
kepada kaum Muslimin Indonesia atau kepada
lembaga-lembaga dakwah, yang pada saat itu mulai
menggeliat dalam kiprahnya.

Ini terbukti, bahwa sebelum tahun 1986 itu atas


rekomendasi Dewan Da’wah di bantu juga Islamic Centre,
seperti antara lain Islamic Centre Masjid Taqwa
Muhammadiyah di Padang, yang diwujudkan dalam
penyempurnaan pembangunan Masjid tersebut yang beberapa
tahun sebelumnya mendapat musibah runtuh kubahnya.
Begitu pula, dibangunkan Islamic Centre INDONESIA, di Jl.
Kramat II No. 75-77 Jakarta Pusat DKI Jaya.

DALAM TAHUN 1991

Juni 1991, Dr. Anwar Haryono, SH, sebagai Wakil


Ketua Dewan Da’wah, mendapat undangan haji dari Rabithah
Alam Islami, dan KH Shaleh Iskandar salah seorang Anggota
Pengurus Dewan Da’wah.

H.Mas’oed Abidin 231


DAKWAH KOMPREHENSIF
Muzayyin Abdul Wahab, selaku Kepala Biro
Hubungan Luar Negeri, yang mendapat undangan haji dari
Khadimul Haramain, Raja Saudi Arabia. Kesempatan seusai
haji, telah dimanfaatkan untuk mengadakan kunjungan ke
Lajnah Ri'ayah al-Muslimin al-Judad di Jeddah, yang
diketuai oleh Dr. Hasan Abdul Qadir Bahafdhallah.

Kunjungan ini, melahirkan kerjasama yang erat,


antara Dewan Da’wah dengan Lajnah ini, dalam pembinaan
Jama'ah Muhtadien. Kerjasama dimaksud terwujud, dalam
bentuk Silaturrahmi Jamaah Muhtadien, yang terdiri dari
banyak bekas pastor dan penginjil, yang telah masuk Islam,
secara nasional di Cisalopa. Kemudian, disusul oleh
pertemuan- pertemuan serupa, antara para Jama'ah Muhtadin
tingkat propinsi. Lajnah juga mengundang 5 orang Anggota
Jama'ah Muhtadin setiap tahunnya, untuk menunaikan haji
atas biaya lajnah.

Peranan Sdr Drs. Mohammad Siddik, MA dalam hal


ini sangat besar, sebagai mediator antara Dewan Da’wah
dengan Lajnah, dalam perwujudan seluruh aktifitas
kerjasamanya.

Juli 1991, Mazni Muhammad Yunus mengikuti


seminar Islamic Management di Singapura, yang
diselenggarakan oleh Moslem Convert Organization (MCA)
Singapura.

Selama Tahun 1992.

Januari 1992, Muzayyin Abdul Wahab dan Abdul


Wahid MA sebagai Anggota Pengurus Dewan Da’wah Pusat
dan Perwakilan Dewan Da’wah di Timur Tengah, menghadiri

232 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Konferensi Internasional untuk Pembebasan Tawanan
Kuwait, di Kuwait.

Kesempatan berkunjung ke Kuwait ini, sekali-gus


dimanfaatkan untuk kunjungan ke seluruh Lem-baga Islam di
Kuwait, yang selama ini mempunyai hubungan baik dengan
Dewan Da’wah, setelah pembebasan Kuwait dari Rezim
Saddam Husein (Iraq). Lembaga-lembaga yang dimaksud
adalah Wizarat Al-Awqaf, Bait Al-Zakah Jamiyat
Al-Ishlah, Al-Haiah Al-Khairiyah Al-Islamiyah
Al-Almiyah, Lajnah Muslimi Asia, Lajnah Al-Alam
Al-Islami, Jamiyah Ihya At-Turats Al-Islamy dan
sejumlah Asysyakhshiyat Al-Islamiyah.

Lembaga-lembaga tersebut, selama ini telah


mendukung Dewan Da’wah.. Kunjungan ini membawa
dampak yang positif sekali, berupa peningkatan kerja sama
antaraDewan Da’wah dengan seluruh lembaga tersebut,
sesudahnya.

Pebruari 1992, Drs. Saifullah Mahyuddin MA


Anggota Pengurus Dewan Da’wah Pusat dan Anggota Dewan
Masjid sedunia, menghadiri sidang Dewan ini di Makkah
Al-Mukarramah. Drs. Saifullah Mahyuddin, MA, menghadiri
sidang ini setiap tahunnya sejak di-angkat sebagai anggota,
atas usul Dewan Da’wah. Drs. Saifullah Mahyuddin MA dan
Muzayyin Abdul Wahab, menghadiri sidang ke-3 Lajnah
Tansiq al- 'Amal Al-Islamy, Organisasi Konferensi Islam
(OKI) Jeddah. Dr. Yusuf Amir Faisal menghadiri sidang
Dewan Kurator Universitas Islam Internasional Islamabad,
mewakili Bapak Mohamad Natsir Almarhum, menjadi
anggota dewan sejak tahun 1987.

UII Islamabad dan UIA Kuala Lumpur adalah


perwujudan keputusan-keputusan konferensi inter-nasional

H.Mas’oed Abidin 233


DAKWAH KOMPREHENSIF
untuk pendidikan Islam, dibawah prakarsa OKI, yang
diadakan pertama kalinya di Makkah Al- Mukarramah 1977,
yang pernah sekali diadakan di Indonesia, pada tahun 1981.

Pada 12 Mei 1992, Bapak Mohamad Natsir


almarhum mengirim surat dukungan Dewan Da’wah dan
kaum Muslimin Indonesia umumnya bagi kemerdekaan
Bosnia-Herzegovina yang ditujukan kepada Presidennya Dr.
Ali Izet Begovic. Surat ini memiliki nilai sejarah tersendiri,
karena merupakan awal dukungan umat Islam untuk
Bosnia-Herzegovina bahkan sebelum hubungan resmi
pemerintah RI. Dewan Da’wah telah ikut memfollow-up
dukungan ini dengan bentuk Komite Solidaritas Muslim
Bosnia (KSMB) yang kegiatan solidaritasnya begitu eksplosif
selama paruh kedua tahun 1992.

Juli 1992 Dr. Deliar Noer, Drs. Saifullah Mahyuddin


MA dan Mazni Muhammad Yunus menghadiri Sidang Umum
Tahunan Regional Islamic Dakwah Council for South East
Asia and Pasific (RISEAP) di Singapura.

Dr. Deliar Noer adalah Vice President RISEAP


menggantikan Prof. Osman Raliby, wakil dari Dewan
Da’wah yang merupakan anggota tetap di RISEAP ini.

Oktober 1992 K.H.A. Latief Muchtar, mewakili


Dewan Da’wah, dalam sidang Internasional Al-Majlis
Al-Islami Al-Alami li Al-Dakwah wa Al-Ighatsah yang
berpusat di Mesir.

November 1992, Mazni Mohammad Yunus, Ketua


Komite Solidaritas Muslim Bosnia dan Kepala Biro Riset
Dewan Da’wah, dan Muzayyin Abdul Wahab, anggota
KSMB dan Kepala Biro Hubungan Luar Negeri Dewan
Da’wah diutus Dewan Da’wah sebagai delegasi untuk

234 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
melakukan kunjungan ke Semenanjung Balkan. Dalam
kunjungan ini juga disertai seorang wartawan Harian
Singgalang, Saudara Hasril Chanaiago, dari Padang Sumbar.

Disamping untuk menjalin hubungan langsung dengan


pejuang Muslim Bosnia-Herzegovina sekaligus menyerahkan
dana solidaritas yang telah dikumpul kan oleh KSMB
sebanyak setengah milyar rupiah. Kunjungan ini diadakan
berkenaan dengan undangan untuk Ketua Dewan Da’wah,
Bapak Mohamad Natsir almarhum, dari Mesihat Islamiyet
Kroatia. Delegasi juga memanfaatkan kunjungan ini untuk
menjalin hubungan dengan Third World of Relief Agency
(TWRA) yang berpusat di Wina - Austria yang banyak
bekerja untuk membantu jihad Bosnia dan dengan
lembaga-lembaga Islam yang membuka kantor resmi di
Zagreb Kroatia untuk mendukung jihad Bosnia ini.

Desember 1992, Dr. Deliar Noer menghadiri seminar


tentang Pengembangan Dakwah yang diselenggarakan oleh
Islamic Dakwah Council, di Filipina.

Selama Tahun 1993

Pada Januari 1993, Muhammad Nabhan Husein


(Ketua Team Ghazwul Fikri Dewan Da’wah) menghadiri
seminar Sunnah-Syiah yang diselenggara kan oleh University
Kebangsaan Malaysia. Seusai seminar, Nabhan Husein
diundang untuk menyampaikan kajian tentang Sunnah -
Syi'ah di seluruh negara bagian Malaysia selama dua pekan.

Pihak pengundang telah meminta Nabhan Husein


untuk kembali ke Malaysia meneruskan kajian yang sudah
dan diharapkan ada lajnah serupa pada dua tahun sebelumnya
dihadiri oleh Prof. Dr. H.M. Rasjidi dan Muzayyin Abdul
Wahab.

H.Mas’oed Abidin 235


DAKWAH KOMPREHENSIF
Pada Februari 1993, Ir. HAM Luthfi, H. Husien
Umar, anggota pengurus Dewan Da’wah dan Muhammad
Noer, MA mengikuti Internasional Conference of Islamic
Dakwah in Southeast Asia: Cultural and Human Dimensions,
yang diselenggarakan oleh Organisasi Konperensi Islam
(OKI) Jeddah dengan Universitas Islam Antar Bangsa, di
Kuala Lumpur. Dalam konferensi ini, Dr. Deliar Noer (Wakil
Presiden RISEAP) juga hadir sebagai salah seorang
pemakalah.

Maret 1993, Dr. Anwar Haryono SH meng-hadiri


sidang Komite Koordinasi Amal Islami OKI IV di Jeddah.
Komite ini merupakan forum internasional pertama yang
diikuti oleh Dewan Da’wah sepeninggal Bapak M. Natsir
almarhum. Karena itu, kesempatan ini sangat dimanfaatkan
oleh Bapak Dr. Anwar Haryono SH untuk mengadakan
kunjungan ke beberapa lembaga yang selama ini bekerja
sama dengan Dewan Da’wah. Antara lain : Rabitah Alam
Islami, Haiah Al- Ighatsah Al-Islamiyah, Jami'yah Iqra
Al-Khayriyah, Al-Jami'ah Al-Islamiyah di Al-Madinah Al-
Munaw-warah, Darul Ifta dan Jami'ah Al-Imam Muhammad
bin Saud Al-Islamiyah. Dalam sidang dan kunjungan ini Dr.
Anwar Haryono SH didampingi oleh Drs. Farid Syafruddin
Prawiranegara sebagai Sekretaris Pribadi. Saudara Abdul
Wahid Alwi MA, yang kemudian karena sakit digantikan oleh
Sdr. Ahmad Najiyullah.

Beberapa pertemuan internasional yang tidak dapat


diselenggarakan pada waktunya akibat Krisis Teluk, antara
lain : Sidang Al-Haiah al-Syari'iyyah al-'Alamiyah li al-Zakah
yang berpusat di Kuwait, dimana Drs. K.H.A. Latief Muchtar
M.A. sebagai anggota tetap, sidang umum al-Haiah
al-Khayriyah al-Islamiyah al-'Alamiyah di Kuwait.

Sidang ini terakhir kalinya diadakan pada Februari

236 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
1993, dua pekan setelah wafatnya Bapak Mohamad Natsir.
Karena itu, Dewan Da’wah tidak dapat mengirim utusannya.

Kondisi kesehatan Bapak Prof. Dr. H.M. Rasjidi


dalam dua tahun terakhir ini juga menjadi salah satu sebab
beliau tidak dapat menghadiri sidang tahunan Majelis Ta'sisi
Rabitah Alam Islami di Makkah- al-Mukarramah, dimana
beliau duduk sebagai anggota tetap.

Walaupun OKI belum dapat berbuat banyak, tetapi


telah berhasil mempertemukan berbagai bangsa dan negara
untuk membicarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan
bersama. Hasilnya, positif salah satu yang telah dicapai ialah
perlunya dirumuskan strategi bersama mengenai dakwah di
tahun 2000. Tanggal 23-26 Januari 1995 dalam sidang Koor-
dinasi Dakwah OKI, di Jakarta. OKI bekerja sama dengan
Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia.



Delegasi Persahabatan Luar Negeri

ke Dewan Da’wah

Almarhum Bapak Mohamad Natsir pernah

H.Mas’oed Abidin 237


DAKWAH KOMPREHENSIF
menyatakan kepada salah seorang tamu dari luar negeri
tentang "cekal" yang berlaku pada beliau sejak tahun 1980:

"Bagaimana pun larangan ke luar negeri ini pahit dan


sulit dipahami dan diterima, tapi sebagai Muslim yang harus
selalu melihat nilai positif dari satu peristiwa atau keadaan,
maka saya melihat cekal ini mengandung hikmah.

Yaitu, karena saya tidak dapat ke luar negeri, maka


para ikhwan dari luar negeri yang seusia dengan saya atau
kader-kader mereka yang masih muda- muda, justru
berdatangan ke Dewan Da’wah, dan melihat langsung 'amal
Islami di Indonesia dengan segala tantangannya.

Ini malah menambah pengetahuan ikhwan kita di luar


negeri tentang Indonesia. Bukan hanya dari tulisan atau
omongan kita, tapi dari pengamatan langsung. Pada
gilirannya, justru menambah perhatian negara luar, terhadap
'amal Islami di Indonesia. Delegasi dan kunjungan dari luar
negeri ke Indonesia, datang silih berganti, dari waktu ke
waktu.

Selama tahun-tahun 1991, sampai sekarang, Dewan


Da’wah menerima delegasi dan kunjungan, yang tidak
sedikit.

Diantaranya dari Bait al-Zakah Kuwait, yang


memang mempunyai jadwal tetap berkunjung ke Dewan
Da’wah setahun sekali. Kunjungan tersebut, biasanya
dilakukan oleh Al-Ustadz Abdullah Ahmad Otsman
al-Haidar dan Al-Ustadz Abdullah Faiz.

Rabitah Alam Islami, yang bermarkas di Makkah


al-Mukarramah, telah mengirimkan Sekretaris Jenderalnya
sendiri, Dr. Abdullah Omar Nasief, didampingi Mudir

238 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Maktab Rabitah di Jakarta, Sayyid Husein Aly at-Thawil,
kekantor Dewan Da’wah.

Lajnah al-Alam al-Islamy, Kuwait, mengirimkan


delegasi ke Dewan Da’wah, langsung oleh Direkturnya: Ir.
Abdurrahman al-Ajamy, sebanyak dua kali.

Lajnah Muslimi Asia, Kuwait, melakukan


kunjungan oleh Murdirnya: Al-Ustadz Du'aij Khalaf
as-Syammari dan Wakilnya Abu Ahmad Kindil.

Jami'ah al-Imam Muhammad bin Su'ud


al-Islamiyyah, Riyadh, dilakukan oleh Direktur Umum
Hubungan Luar Negerinya, As-Syeikh Abdul Aziz
al-Ammar.

Jam'iyyah al-Ishlah al-Ijtima'i, Kuwait, dilakukan


oleh Ketuanya, Asy-Syeikh Abdullah Ali al-Muthawwa'

Haiah al-Ighatsah al-Islamiyah al-'Alamiyyah,


Jeddah, yang dilakukan Dr. Faried Yasin Qurasyi, dan
Direktur Urusan Dakwah Dr. Abdullah al-Mushlih dan Dr.
Abdullah Qadiry.

Jam'iyyah Ihya at-Turats al-Islami, Kuwait, yang


dilakukan oleh Direktur Urusan Asean, As-Syekh Abdul
Lathief Gharieb.

Jama'at Islami, Pakistan, dilakukan oleh Direktur


Hubungan Luar Negerinya, Dr. Abdur Rahman Qurashi.

Internasional Islamic Foundation Students


Organization (IIFSO) ASEAN, Kuala Lumpur, oleh
Representatifnya, Saudara Anuar Taher.

H.Mas’oed Abidin 239


DAKWAH KOMPREHENSIF
Internasional Institute of Islamic Thougth (IIIT),
Washington, oleh salah seorang Direkturnya, Dr. Hisyam
Thalib.

An-Nadwah al-'Alamiyah li as-Syabab al-Islamy


(World Assembly of Moslem Youth - WAMY), Jeddah,
dilakukan oleh Dr. Sulaiman Basahel, As-Syekh Abdullah
Basfar, dan As-Syekh Ahmad Badahdah.

Universitas Islam Antar Bangsa (UIA), Kuala


Lumpur, dilakukan oleh Sekretaris Pribadi Rektor, Saudara
Fadhullah Wilmot.

Regional Islamic Dakwah Council for South East


Asia dan Pasific (RISEAP), Kuala Lumpur, yang
dilakukan oleh Presidennya, Datuk Ahmad Nurdin.

Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM), dilakukan


oleh Presidennya, Dr. Muhammad Manuti dengan
serombongan delegasinya (sebanyak 3 kali).

Lajnah Indonesia-Haiah al-Ighatsah al-Islamiyah


al- 'Alamiyah, Jeddah, dilakukan oleh Penanggung Jawab
Utamanya, As-Syekh Bakr Khumais, bekas Duta Besar
Saudi Arabia di Indonesia, dan As-Syekh Muhsin Baroom.

Lajnah Indonesia - Rabitah Alam Islami Maktab


Riyadh, dilakukan oleh Kolonel Abdullah Al-Dhahiry,
Muhammad Arafat almarhum dan Jarullah al-Jarullah.

Islamic Development Bank (IDB), Jeddah, dilaku-


kan oleh Presidennya, Dr. Ahmad Muhammad Ali, dan Vice
President Dr. Fouad Abdullah Omar.

Kalangan pejuang Muslim Jazirah Balkan,

240 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
antaranya;

Merhamet (Hilal Ahmar), Zagreb - Kroatia, dilaku-


kan oleh Direkturnya, Dr. Izet Aganovic dan istrinya yang
juga pengurus Merhamet, Dr. Meliha.

Utusan Khusus Presiden Bosnia-Herzegovina


untuk Asean, Dr. Musthafa Ceric, yang juga menghadiri
sejumlah acara solidaritas untuk Bosnia di Jakarta (Masjid
Al-Furqan Dewan Da’wah, Masjid Istiqlal, dan Taman Ismail
Marzuki).

Al-Jami'ah al-Islamiyah al-Madinah al-Munaw


warah, oleh Dr. Nayef Nafi' al-'Amri, bagian Penerimaan
Maha siswa Baru dan Pembimbing Mahasiswa Indonesia di
Madinah.

Ittihad al-Muslimin li as-Syarq Urubba (Persatuan


Muslimin Eropa Timur), yang dilakukan oleh Sekjennya:
As-Syekh Shalahuddin Al-Ja'farawi dari Berlin.

Organisasi Konferensi Islam (OKI) Jeddah, oleh


Penanggung Jawab Seksi Lajnah Tansiq Al-'Amal
Al-Islami, Ahmad Basit.

Kalangan perkhabaran Islam Internasional,


antaranya

Majalah Al-Khairiyah (dari Al-Haiah


Al-Khairiyah Al-Islamiyah Al-Alamiyah) Kuwait,
dilakukan oleh pimpinan redaksi di waktu itu, Dr. Abdullah
Al-Masbahi.

Surat Kabar Al-Muslimun, London, oleh seorang


wartawannya, 'Ammar Bakr.

H.Mas’oed Abidin 241


DAKWAH KOMPREHENSIF
Al-'Aun Al-Islamy (Muslim Aid), yang dilakukan
oleh Direkturnya, Brother Yusuf Islam.

Muktaar Alam Islami, Karachi, dilakukan oleh


Sekjennya (sekarang mantan Inamullah Khan dan Direktur
Pelaksana Sekretariat, Ikramullah Khan.

Jam'iyah Iqra al-Khairiyah Jeddah, oleh Direktor


Kantor pusatnya: Dr. 'Awadh Mastur Ats-Tsaabiti.

Haiah Abu Dhabi Al-Kairiyah, oleh Direktur kantor


pusatnya, Al-Ustadz Hassan Munif Al-Jabiri.

Wanita Islam RISEAP, sebanyak 20 orang terdiri


dari wanita Islam dari berbagai negara Asia Tenggara dan
Pasifik yang tergabung dalam RISEAP.

Syarikah Al-Rajhi Al-Mashrafiyah li Al-Istitsmar,


Riyadh oleh Wakil Ketua Badan Syari'ahnya, Al Sheikh
Shaleh Al-Hussein dan Dr. Kholil Hamadah.

Syabab Jam'iyah Al-Ishlah Al-Ijtima'i dari


Bahrain dan Kuwait, sebanyak 25 orang delegasi, yang
dipimpin oleh Dr. Hassan.

Moro National Liberation Front (MNLF), Moro, Filipina


Selatan, oleh sebanyak 5
orang.

Persatuan Mahasiswa Islam Thailand di Indonesia,


yang terdiri dari para mahasiswa Patani - Thailand Selatan di
berbagai Universitas di Indonesia.

Haiah Al-Ighatsah Al-Islamiyah (Human Relief


Agency - HRA), Zagreb Kroatia, yang bekerja untuk

242 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
perjuangan Bosnia-Herzegovina, terdiri dari Mustafa
Usman, Sheikh Ibrahim Mesic dan Abdullah Ismail,
delegasi ini diterima resmi oleh Dewan Da’wah dan Forum
Ukhuwwah Islamiyah di Aula Masjid Al-Furqan, bersama
puluhan Lembaga Islam dan wartawan Ibu Kota.

Disamping delegasi dan kunjungan dari


Lembaga-lembaga Islam di luar negeri sebagaimana yang
disebutkan diatas, juga kunjungan yang dilaku kan oleh
Asy-Syakhshiyat Al-Islamiyah, Tokoh-tokoh dan
pribadi-pribadi yang memiliki kepedulian dan sangat
concern terhadap persoalan dakwah Islamiyah di Indonesia.

Kerjasama dengan Lembaga-lembaga Dakwah


Internasional tersebut, kemudian dilanjutkan dalam bentuk
kerjasama proyek-proyek pembangunan fisik sarana Islam,
seperti masjid, madrasah, rumah sakit, Islamic Centre, dan
lain-lain.

Atau dalam bentuk program pembangunan sumber


daya manusia (binaa-arrijaal, Human resources.

Perwujudan nyata antara lain : Latihan Ke


pemimpinan Pemuda di Cisalopa, untuk tingkat nasional dan
di Brastagi untuk daerah binaan dakwah Indonesia bahagian
Barat. Latihan ini terlaksana berkat adanya kerja sama dengan
IIFFSO. Latihan serupa Insya Allah, akan diselenggarakan
juga untuk Indonesia Timur di Ujung Pandang, dalam bentuk
Daurah Tarqiyah, Latihan Peningkatan untuk du'at daerah
Transmigrasi bekerja sama dengan Bait Al-Zakah.

Daurah untuk Jama'ah Muhtadin di Cisalopa bekerja


sama dengan Lajnah Ri'ayat Al-Muslimin Al-Judad.

Pembangunan sumber daya manusia, binaa ar-Rijaal

H.Mas’oed Abidin 243


DAKWAH KOMPREHENSIF
juga dilakukan untuk mahasiswa Indonesia di luar negeri,
bekerja sama dengan Lembaga Islam setempat. Biasanya
dalam bentuk Mukhayyam Syabab dimana Dewan Da’wah
diminta mengirim tenaga instruktur.

Beberapa kali, pelaksanaan perkemahan pemuda


antara lkain Mukhayyam Syabab di Jerman dan Prancis, telah
diutus Drs. Muhammad Hafidz dan sebelumnya adalah Drs.
Saefullah Mahyuddin, MA. Perkemahan ini terlaksana
dengan kerja sama PPME Jerman. Mukhayyam Syabab di
Negeri Belanda, telah diutus Drs. Muhammad Hafidz, yang
juga bekerja sama dengan PPME, Belanda. Perkemahan
Pemuda atau Mukhayyam Syabaab di Inggris bekerja sama
dengan Islamic Foundation Leicester, pertama kali diutus Drs.
Saefullah Mahyuddin, MA.

Untuk yang kedua diutus Drs. Muhammad Hafidz.


Pelaksanaan yang kedua ini diadakan di beberapa kota di
Inggris, selama hampir dua bulan.

Di celah-celah kunjungan delegasi Dewan Da’wah ke


luar negeri juga diadakan pertemuan dengan para mahasiswa
Indonesia, terutama untuk tukar fikiran dan menggugah
kepedulian para mahasiswa terhadap persoalan umat dan
bangsa.

Misalnya, Pertemuan Mahasiswa Indonesia di


Malaysia bersama H. Husein Umar, di Saudi Arabia bersama
K.H. Sholeh Iskandar dan Muzayyin Abdul Wahab, Mazni
Mohamad Yunus dan Bapak Dr. Anwar Haryono.

Termasuk dalam pembangunan sumber daya manusia,


Dewan Da’wah bekerja sama dengan Rabitah 'Alami Islami,
telah mendapatkan undangan haji bagi para du'at dan
Pengurus Perwakilan Dewan Da’wah.

244 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Jumlah undangan tidak pasti dari tahun ke tahun. Para
undangan ini hanya
mendapatkan pelayanan dari
Rabitah 'Alam Islami selama
berada di Saudi Arabia, dan
biaya selebihnya menjadi
tanggungan masing- masing.

Undangan haji sesekali juga diberikan oleh


Kementerian Awqaf Saudi Arabia dan Khadimul Haramain,
sebagai tamu Raja Saudi Arabia. Perjalanan haji ini pada
umumnya menambah wawasan bagi para da’I yang diutus, di
samping dapat pula meningkatkan ar-Ruh al-Ma'nawiyah
sepulang menunaikan ibadah haji untuk berkhidmat lebih
banyak dalam dakwah Islamiyah.

Disamping itu, Dewan Da’wah menyadari pula


sepenuhnya, bahwa alat-alat untuk menyampaikan Dakwah
Islamiyah itu, haruslah diutamakan Dakwah dengan tulisan.
Sebab ruang-lingkup dan jangkauan Dakwah dengan tulisan
bisa mencapai sasaran yang lebih luas, mengharungi
lautan-lautan memasuki desa-desa dan kampung-kampung.

Dewan Da’wah menerbitkan majalah bulanan yang


bernama "Media Dakwah", yang memuat
perkembangan-perkembangan dan petunjuk Dakwah,
mengeluarkan selebaran seperti "Buletin Dakwah", yang
terbit tiap-tiap hari Jum'at. Penerbitan bulletin ini, sudah
berusia 18 tahun lamanya, dan tersebar luas di semua
kalangan kaum Muslimin di Indonesia.

Selain dari itu, diterbitkan pula buku-buku Dakwah


oleh Penerbit Media Dakwah, yang khusus mengelola

H.Mas’oed Abidin 245


DAKWAH KOMPREHENSIF
penerbitan-penerbitan itu, supaya bisa mandiri dan menutupi
biaya-biaya sendiri.

Dalam rangka bekerjasama di bidang Dakwah, sejak


semua sudah dijalin hubungan yang searah dan tertib dengan
masjid-masjid melalui "Ikatan Masjid Indonesia" (IKMI),
sebagai salah satu sasaran Dakwah yang intensif, ialah
lapangan masjid, seperti yang ditunjukkan oleh perjuangan
Rasulullah.

Melalui cara dimaksud, Dewan Da’wah secara


tawadhu' dan merendah diri, ingin menempatkan posisinya,
sebagai lembaga yang dapat dipetik manfaatnya, oleh siapa
saja yang berkenan, tanpa harus mempersoalkan posisi dan
kedudukannya. Insya Allah. Beberapa dasawarsa terakhir
sesudah Indonesia Merdeka, masyarakat Muslimin Indonesia
telah menjalin hubungan-hubungan yang lebih luas, dengan
Negara dan Bangsa-bangsa yang lain didunia. Dalam proses
antar-hubungan tersebut ada hal-hal yang positif, disamping
ada pula yang berdampak negatif. Bila tidak hati-hati,
akibatnya bisa merusak masyarakat kita. Ini tantangan yang
harus dihadapi, dan segera pula harus diantisipasi.

Garis besarnya, tantangan-tantangan itu terdiri dari


dua macam. Pertama, tantangan yang mengalir dari luar
negeri, menyerbu dan menyelinap kedalam masyarakat kita.
Kedua, tantangan yang tumbuh dari dalam negeri sendiri,
yang hampir sudah menjadi budaya. Adapun tantangan yang
datang dari luar negeri diantaranya ialah, aliran paham
sekular-isme, modernisme, individualisme, atheisme,
komunisme, kapitalisme, imperialisme yang berbentuk
perbudakan politik dan bermacam-macam aliran lainnya. 85

85
yang disebutkan oleh Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir
"The Holy Quran" dengan istilah "political slavery"
246 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Akibatnya, lambat laun berkembang kepada merubah
pikiran dan cara hidup bangsa Indonesia, akhirnya dominan
berwujud kebudayaan. Berkembangnya aliran sempalan,
seperti Islam Jama'ah, Inkarus Sunnah, Ahmadiyah Qadiyan,
paham dan aliran Syi'ah, yang sudah agak lama masuk
ketengah masyarakat Indonesia, dan lain-lain.

Pengaruh aliran atheisme dan modernisme yang "salah


pasang", telah menyusup ke dalam masyarakat Indonesia.
Yang paling utama menjadi sasaran adalah sebagian
pemuda-pemudi Islam di Indonesia, yang sangat diharapkan
menjadi Generasi Penerus, membina umat di masa depan.
Umumnya, budaya asing menyusup ke dalam sebagian
masyarakat kita, melalui pengaruh-pengaruh alat-alat
komunikasi elektronika modern, dan lain-lain sebagainya.

Dalam upaya menertibkan aliran-aliran yang merusak,


dan mengembalikan budaya bangsa secara proporsional, yang
sesuai dengan ajaran Islam, maka diperlukan peran
lembaga-lembaga Dakwah, seperti Dewan Da’wah.

Sebagai lembaga dakwah yang aktif meng-antisipasi


pengaruh budaya asing ini, diperlukan adanya kerjasama yang
dijalin baik, sebagai pengawal umat, dengan
Lembaga-lembaga Dakwah di luar negeri. Begitu juga dengan
tenaga-tenaga yang mem punyai kedudukan dan pengaruh,
pada beberapa negara-negara Islam.

Kesatuan citra dan cita-cita, sangat memung kinkan,


karena kedudukan Ketua Dewan Da’wah pertama, Bapak
Mohamad Natsir semasa hidup beliau, adalah sebagai anggota
majlis ta'sisi (teras) Rabithah Alam Islamy yang
berkedudukan di Makkatul Musyarrafah.

Disamping juga, sebagai Wakil Ketua Muktamar Alam

H.Mas’oed Abidin 247


DAKWAH KOMPREHENSIF
Islamy yang berpusat di Karachi, Pakistan.

Walaupun, pada saat-saat terakhir hayat beliau,


banyak kendala yang menyebabkan kurang lancarnya
hubungan keluar negeri tersebut. Terutama disebabkan oleh
kebijakan pemerintahan Orde Baru.86



86
(Pada waktu pertemuan silaturahmi ini berlangsung
bapak Mohamad Natsir masih dirawat dirumah sakit
karena mengidap penyakit bronchitis. Mudah-mudahan
pada sa'at-sa'at ini keadaan beliau sudah agak baik, dan
kita mohonkan do'a bapak-bapak dan ibu-ibu
mudah-mudahan kesehatan beliau pulih kembali.
Pertemuan silaturrahmi ini beliau turut merencanakan
dan merestui, walaupun beliau tidak mungkin hadir,
sebab masih dalam perawatan dokter).
248 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Menggerakkan

Markas Dakwah

Umat Islam adalah kelompok masyarakat yang beriman


kepada Allah swt, kodrat dan
iradat- Nya.

Usaha ini akan cepat terwujud melalui gerak Dakwah


Ila Allah, dan disini peran dari Dewan Da’wah.

Melalui gerak yang terkordinasi dan berkat usaha


yang intensif, di dalam tempo beberapa tahun saja sesudah
berdirinya (Pebruari 1967), ternyata Dewan Da’wah telah
berdiri hampir disemua wilayah di Indonesia.

Di wilayah-wilayah tingkat Propinsi berdiri


Perwakilan-perwakilan Dewan Da’wah, sedang ditingkat
Kabupaten berdiri pembantu-pembantu Perwakilan.
Masing-masing dengan pengurus yang terbatas, sesuai dengan
bentuk Yayasan. Dewan Da’wah tidak mempunyai anggota,
tapi pendukung dan peminatnya sangat banyak. Sampai pada
waktu ini Perwakilan-perwakilan Dewan Da’wah sudah ada
pada 24 propinsi.87

Sejak bulan Mei 1991, Bapak Mohamad Natsir selaku


Ketua Umum Dewan Da’wah, tidak lagi bisa aktif masuk
Kantor di Jl Kramat Raya 45. Karena kesehatan beliau tidak
lagi mengizinkan. Akan tetapi itu tidak berarti kegiatan
87
Mei 1991, laporan ini tatkala Dewan Da’wah
memperingati 24 tahun berdirinya.
H.Mas’oed Abidin 249
DAKWAH KOMPREHENSIF
Bapak Mohamad Natsir memimpin kantor terhenti.

Dari pembaringan dan dari kamar keja beliau di Jl.


HOS Cokroaminoto, malah dari Ruang Perawatan di RSUP.
Cipto Mangunkusumo, setiap hari beliau mengirimkan
instruksi tertulis dan kadang-kadang mengiringinya pula
dengan telepon.

Dalam hal-hal tertentu, setiap hari pula beberapa


orang dari staff Sekretariat di panggil ke rumah, atas dari staff
sendiri yang memerlukan datang ke rumah untuk melaporkan
kegiatan yang dilakukan sambil meminta
pengarahan-pengarahan.88

Sadar akan kesehatan Bapak Mohamad Natsir yang


sudah semakin menurun, dan fisik semakin melemah atau
"sudah laruik sanjo" menurut istilah beliau sendiri, bukan
halangan utama bagi pekerjaan dakwah.

Pekerjaan dakwah harus tetap berjalan, melalui


gagasan dan arahan yang beliau berikan seringkali berbentuk
instruksi untuk dilaksanakan.

Pola dan sistem pekerjaan di sekretariat disesuaikan


dengan bagan yang telah beliau tetapkan, dan mesti
disesuaikan pula dengan AD/ARTDewan Da’wah.

Sekretariat

Tenaga/personal yang aktif di SekretariatDewan


Da’wah Pusat yang bekerja secara aktif full-timer sebanyak
32 orang. dan masing-masing bidang dan bagian ini telah pula

88
Karena itulah beliau istilahkan dengan "kalau kita tidak
masuk kantor, kantor masuk rumah". yang jelas tidak ada
hari untuk istirahat dari bekerja dan berfikir.
250 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
dilengkapi dengan job masing-masing.

Usaha pembenahan pada sekretariat ini sudah mulai


dijalankan jauh sebelum Bapak Mohamad Natsir meninggal.

Walaupun harus diakui penerapannnya masih belum


sempurna, karena perpindahan dari sistem pengendali tunggal
kepada sistem kolektif ini memerlukan waktu untuk
penyempurnaannya.

Dalam pada itu, untuk memperkuat sekretariat di Jl.


Kramat Raya ini, kantor LIPPM di bawah Pak Anwar
Harjono dipindahkan dan digabungkan dengan Sekretariat
Dewan Da’wah.

Setiap aktifitas agar dilaksanakan oleh biro-biro atau


seksi yang diberi tugas membidangi urusan masing-masing
berikut personalia yang tersedia.

Kekuatan masih terletak kepada kerjakan mana yang


bisa, sesuai dengan cita-cita yang ada, dan senantiasa
membina umat supaya umat ikut membina dakwah itu.
Beberapa biro mulai aktif.

Biro Organisasi Dan Administrasi

Biro ini dilengkapi dengan 8 sub biro me-nangani


urusan sekretariat secara menyeluruh.

Biro Keuangan

H.Mas’oed Abidin 251


DAKWAH KOMPREHENSIF
Dengan dilengkapi oleh 3 sub- biro yang me-nangani
masalah keuangan dan
kebendaharaan kantor, untuk
mengurusi keuangan proyek
dan meng-urusi investasi
kecil, seperti Macintosh,
Rental Computer dan bantuan
investasi kecil bagi da’i
lapangan.

Biro Riset Dan Dokumentasi

Biro ini menjadi urat nadi dari markas dakwah, untuk


menentukan program yang akan di jalankan.

Maka dilengkapi dengan 5 sub biro yang akan


menangani bidang-bidang penelitian baik lapangan ataupun
literatur mengumpulkan informasi-informasi penting di segala
bidang dakwah selain membuat dokumentasi video dan foto.

Selain dari biro yang sudah ada ini dibentuk lagi satu
koordinator proyek-proyek khusus.

Proyek khusus menangani aktifitas dakwah di


berbagai tempat yang memerlukan perhatian khusus atau
bidang-bidang pengkajian khusus (study) dalam rangka
penangkalan kelompok-kelompok harakattul haddamah
ataupun shalibiyah. Dalam soal difa', pembela an ini dari
awal Dewan Dakwah mencanangkan jihad difa', walau
semasa itu malah banyak yang menan tang. Pada akhirnya
banyak juga yang terbuka hatinya, dan mendukung apa yang

252 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
dicanangkan Dewan Da’wah.

Walaupun telah banyak korban jatuh, tetapi kesadaran


tidak pernah terlambat, asal mau memburu ketinggalan.

Biro Penerangan Dan Publikasi

Sebagai ujung tombak gerakan dakwah komprehensif,


maka biro ini memegang peranan penting, terutama dalam
mempublikasi gagasan-gagasan dan politik dakwah yang
telah diambil.

Untuk itu dilengkapi dengan sub 6 unit, yang


menangani urusan

1. percetakan,
2. penerbitan dan
3. perpustakaan

Gerak Langkah ini adalah dalam kerangka


pembinaanumat dakwah dan pembentengan aqidah umat
juga.

Dewan Da’wah juga berpikir untuk menggerakkan


dakwah bil hal.

Dengan cara membangun banyak masjid se-bagai


markas perjuangan umat.

Membangun madrasah-madrasah, membangun rumah


sakit di Sumatera Barat, di Jawa Tengah, di Riau, di
Lampung.

H.Mas’oed Abidin 253


DAKWAH KOMPREHENSIF
Lembaga-lembaga pendidikan keterampilan Pesantren
Pertanian "Darul Fallah" di Bogor. Lembaga Keterampilan di
Batu Marta Sumatera Selatan.



254 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

H.Mas’oed Abidin 255


DAKWAH KOMPREHENSIF

Proyek Dakwah Khusus

Selain masalah rutin dakwah, yang sudah dapat diatasi


oleh biro-biro yang dibentuk, masih ada lagi pekerjaan
khusus, yang dihadapi secara rutin dan terencana. Dalam
kerangka dakwah komprehensif, sekali-kali tidak boleh, hal-
hal dakwah yang telah rutin, diatasi secara darurat dan tiba-
tiba, atau mendadak.

Keberhasilan dakwah, sangat banyak ditentu kan oleh,


melazimkan mengatasi
pekerjaan dan pe-nanganan
program, secara
berkesinambungan atau
sustained. Karena itu,
beberapa proyek khusus, perlu
dihadapi secara khusus pula.

Diantaranya, adalah sebagai berikut :

Proyek Khusus Inventarisasi

Dan Pendaya Gunaan Kekayaan

Menangani pendataan harta kekayaan dan milik,


termasuk alat-alat kantor, dan kemudian, men-jajaki
kemungkinan untuk dikembangkan, dan di-dayagunakan,

256 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
sehingga mampu menunjang dana dakwah.

Investasi (Penanaman Modal)

Dewan Da’wah telah mendapatkan kerjasama dengan


pihak luar, berupa investasi peralatan Computer Macintosh ( 3
set ), seharga $ 15,000. US dollar.

Modal dimaksud didapatkan dari lembaga


INTERNASIONAL INSTITUTE OF ISLAMIC
THOUHGT (IIIT) berpusat di Washington DC.

Mesin tersebut sudah dioperasikan dan dipasarkan


untuk umum semenjak Juli 1992.

Lembaga IIIT ini juga menyediakan dana untuk


menerjemahkan buku-buku pemikiran Islam yang
berkembang di Dunia Islam. Buku-buku terbitan IIIT
Washington sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh
Dewan Da’wah Pusat dan akan diterbitkan dalam waktu
dekat Insya Allah.

PEMBINAAN AITAM

Dewan Da’wah telah mempunyai keinginan untuk


berkiprah dalam pembinaan aitam sesuai dengan keinginan
Allahyarham Bapak Mohamad Natsir yang selalu beliau
katakan bahwa yatim itu telah kehilangan sesuatu yang sangat
berharga dan susah untuk dicarikan gantinya, yaitu rasa kasih
sayang sang Bapak yang telah tiada.

Untuk merealisir keinginan tersebut, Alham-dulillah


semenjak thn 1990 yang lalu, para Muhsinin melalui Baituz-

H.Mas’oed Abidin 257


DAKWAH KOMPREHENSIF
zakat menyalurkan bantuan mereka untuk kafalatul-aitam
bekerja sama dengan Dewan Da’wah.

Sampai sa'at ini ada 97 orang yatim yang telah


mendapat kafalah dari Muhsinin tersebut. Mereka ter-sebar
pada 7 yayasan di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Untuk masa mendatang, kita akan mencoba


meningkatkan pembinaan aitam yang terarah, terpadu dan
berkesinambungan. Kita akan selalu berusaha mencarikan
para Kafil, yang akan membiayai para anak yatim tersebut,
baik dalam ataupun luar negeri.

Lembaga Bantuan Hukum

Dalam aktifitas dakwah, tidak jarang pula keluarga


kita terjerat tuduhan melanggar hukum, seperti apa yang
dialami beberapa da’i kita di Bengkulu, Jambi, Palu,
Trenggalek, Fakfak, Batu-marta dan sebagainya. Ternyata,
mereka memerlukan bantuan hukum, dan alhamdulillah,
semua yang kita ketahui, telah dapat kita bantu.

Dengan demikian, berarti kita perlu mempunyai


barisan pembela hukum. Alhamdulillah, hal ini telah dirintis
di Sumatera Barat dan Riau. Semoga daerah lain, menyusul.



258 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Proyek Khusus

"Team Ghazwul Fikri"

Mengadakan studi ilmiyah terhadap pemikiran-


pemikiran tentang keagamaan yang muncul, Harakatul
haddamah, dan menghadapi secara aktif dengan ber diskusi,
menerbitkan brosur-brosur, dan malah mengirim tenaga ahli
ke daerah atau yang memperlu kan sesuai permintaan.

***

Kasus Wawah

Pemurtadan Dan Perkosaan

Berkedok pelecehan susila dengan maksud


pemaksaan pindah agama, terhadap seorang putri muslimah
bernama KHAIRIYAH ENNISWAH yang lahir di Bengkulu
tanggal 13 Februari 1981, tengah ditangani oleh Pengadilan
Negeri Padang.

Kasus ini menyangkut pelaku-pelaku bernama


SALMON ONGIRWALU, lahir di Ambon, berumur 39
tahun, beragama Kristen Protestan, pegawai PDAM Tk. II
Padang dan LIZA ZURIANA istri dari SALMON
ONGIRWALU agama Kristen Protestan.

H.Mas’oed Abidin 259


DAKWAH KOMPREHENSIF
Pelaku lainya adalah ROBERT MARTINUS yang
lahir di Atambua, umur 45 tahun, beragama Kristen
Protestan, sebagai Kepala Sekolah SMU Kalam Kudus
Padang., berpendidikan Sarjana. Dibantu oleh MELIANA
istri ROBERT, yang lahir di Jakarta 42 tahun lalu, beragama
Kristen Protestan, yang juga adalah Guru, berpendidikan
Seminari Alkitab Asia Tenggara di Malang.

Pelaku keempat adalah YANUARDI KOTO asal suku


KOTO LUBUK BASUNG Kabupaten AGAM Sumatera
Barat, beragama Kristen Protestan, pekerjaan Penginjil,
berpendidikan Sekolah Tinggi Theologi Injil Indonesia
Yogyakarta.

Dibantu oleh PAOLINA MARYENNY MENDROFA


berumur 33 tahun, agama Kristen Protestan, pendidikannya
tidak diketahui.

KRONOLOGI MODUS OPERANDI

Pada mulanya Khairiyah berkenalan dengan Aurelia


Fitria Amalia. Wajahnya, dikatakan mirip satu sama lain. Dan
Aurelia ini selalu memakai jilbab, walaupun ia beragama
Kristen.

Berbagai bujuk rayu telah dilancarkan ter hadap


Khairiyah untuk menariknya masuk agama Kristen. Bujukan
dimaksud diantaranya dengan modus kesamaan wajah antara
Aurelia Fitria dan Khairiyah, dan mengangkat Wawah sebagai
saudara kembar, dan mengganti namanya menjadi Devi
Indah Fitria.

260 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Kemudian, Aurelia Fitria Amalia melakukan rekayasa
foto-foto setengah telanjang, yang wajahnya mirip dengan
Khairiyah.

Melalui rekayasa foto ini, Khairiyah diancam, bahwa


foto rekayasa ini akan disebar luaskan kepada masyarakat,
bila ternyata Khairiyah tidak bersedia mengikuti
kehendaknya.

Mulailah terjadi pemaksaan agama yang di- dahului


oleh bujukan, rayuan, ancaman yang akibat-nya di tanamkan
rasa takut.

Selanjutnya, Khairiyah diperkenalkan kepada petugas-


petugas penginjil, antara lain Paolina Maryenny Mendrofa,
yang menyuruh saudara sepupu-nya Fajar untuk
mengantarkan ke rumah Yanuardi Koto, sembari di kenalkan
dengan Willy serta Liza Zuriana istri dari Salmon Ongirwalu.

Bujuk dan rayuan disertai paksaan halus akhirnya


memaksa Khairiyah beralih agama dari Islam menjadi Kristen
Protestan. Selanjutnya, Khairiyah pun di Baptis.

Willy, yang diduga adalah seorang pendeta, meminta


pihak PKSB89, mencarikan tempat tinggal untuk Khairiyah.
Terlebih dahulu, Khairiyah disuruh membuat surat
pernyataan bahwa ia telah berpindah agama dari agama Islam
ke agama Kristen Protestan, atas kemauannya sendiri.

Selanjutnya, Khairiyah disuruh tinggal di rumah


Salmon Ongirwalu.

89
PKSB, kependekan dari Perhimpunan (persatuan) Kristes
Sumatera Barat.
H.Mas’oed Abidin 261
DAKWAH KOMPREHENSIF
Sewaktu tinggal di rumah Salmon Ongirwalu, inilah
Khairiyah Enniswah mendapat perlakuan yang biadab oleh
Salmon Ongirwalu, berupa pelecehan seksual dengan cara
lebih dahulu memberi obat berbentuk kapsul untuk diminum
oleh Khairiyah. Obat dimaksud katanya berguna untuk
membuat enak tidur dan melangsingkan badan serta
mengurangi kolesterol.

Sebelum Khairiyah tertidur, ia telah disergap oleh


Salmon, ditutup mulutnya, dengan ancaman, “kamu tidak
usah macam-macam”.

Ketidak berdayaan seorang perempuan di bawah


umur, karena kebebasan dirinya telah di- rampas, tidak bisa
lagi untuk menghindarkan diri.

Dia tidak dibenarkan keluar rumah. Kondisi ini,


menjadikan ia tidak dapat menyelamatkan diri.

Apalagi, karena ia telah diancam dan ditakut-takuti.


Wawah selalu diawasi, kemana saja mau pergi.

Setelah kejadian pelecehan tersebut, Wawah


dimasukkan kesekolah SMU Kalam Kudus Padang dengan
cara memalsukan ijazah Tsanawiyah menjadi Ijazah SMP.
Kemudian, Robert bersama istrinya meng antarkan Khairiyah
ke rumah Willy, yang selanjutnya menyarankan agar
sekolahnya di pindahkan ke SMU Kalam Kudus Malang. Di
Malang, Wawah tidak bisa diterima masuk di SMU Kalam
Kudus Malang karena ketahuan ada pemalsuan Ijazah.
Akhirnya dimasuk kan ke SMU Kristen 1 Malang.

262 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Namun, belum sempat bersekolah disana, Wawah
telah disuruh pulang kembali ke Padang, karena terdakwa
Salmon Ongirwalu telah ditahan oleh Polisi.

Perkara Salmon Ongirwalu telah diperiksa oleh Kejaksaan


Negeri Padang, sejak bulan Maret 1999, disidangkan di
Pengadilan Negeri mulai 9 April 1999. Setelah sidang
berlangsung beberapa kali, maka Pengadilan Negeri
Padang menahan Salmon Ongirwalu.

Akhirnya, pada sidang 19 Agustus 1999, Jaksa


Penuntut Umum menyatakan Salmon bersalah memaksa
Khairiyah, dan meminta Majlis Hakim menghukumnya
dengan hukuman penjara selama 12 (duabelas) tahun penjara.

Tetapi, sampai akhir Agustus 1999 eksepsi penasehat


hukum, masih belum dibacakan.

Demikian pula terhadap Liza Zuriana isteri Omgirwalu,


sampai sekarang masih disidangkan.

Perkara Robert Martinus juga telah diserahkan kepada


Pengadilan Negeri Padang. Pemeriksaan di pengadilan masih
terhenti, karena adanya permintaan dari Parlemen Inggris,
sebagaimana diberitakan disurat-surat kabar. Mulai tampak
adanya infiltrasi dari pihak luar negeri. Dan penasehat
hukumnya mencabut surat kuasa yang diberikan kepadanya.

Perkara Yanuardi Koto dan Paolina Maryenny Mendrofa telah


pula diserahkan kepada Pengadilan Negeri Padang pada
pertengahan Agustus 1999. Dan sampai akhir Agustus
1999, masih menunggu penetapan hari persidangan dari
Hakim Pengadilan Negeri Padang.

H.Mas’oed Abidin 263


DAKWAH KOMPREHENSIF
Ditengah suasana menunggu ini, terbitlah berita di
media massa, bahwa Parlemen Inggris meminta kepada
Pemerintah Indonesia, untuk men-jelaskan tentang kasus-
kasus ini.

Sumatera Barat atau Pemerintahan Indonesia diduga


mereka telah melanggar hak asasi orang kristen di
Minangkabau, khususnya terhadap Salmon Ongirwalu, Nenen
isteri Salmon Ongirwalu, Robert Martinus, Melliyana isteri
Robert Martinus, Yanuardi Koto, dan Paolina Maryenny
Mendrofa.

Sementara perlakuan para terdakwa tersebut yang


telah mencabik-cabik kehormatan gadis Muslimah Khairiyah
(Wawah), pemindahan agama secara paksa dari agama Islam
ke agama Kristen Protestan, mencabik-cabik adat istiadat
Minang yang bersendikan syarak, syarak bersendikan
Kitabullah, dianggap hal biasa saja. Perobekan terhadap
kaedah hidup masyarakat Minangkabau, tidak dianggap oleh
mereka sebagai pelanggaran hak-hak asasi manusia.

Bagaimanakah yang sebenarnya ? Bacalah


pemberitaan media massa tentang kasus ini. Inilah satu
diantara banyak kasus yang perlu diawasi secara extra hati-
hati.

Sejak awal tahun 1997, sebenarnya Ranah Minang


sudah dikejutkan dengan beredarnya Injil Berbahasa
Minang yang diterbitkan oleh Lembaga Al; Kitab Jakarta.
Namun para ulama pemuka masyarakat masih mampu
meredam suasana.

Pada hal ketika Injil Berbahasa Minang itu beredar di


Sumatera Barat, beberapa daerah ditanah air sedang dilanda
kemelut besar, seperti peristiwa Situbondo, dan lainnya.

264 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Dihadapan Komandan Korem Wirabraja, pada bulan Januari
1997 itu, Pengurus Dewan Da’wah bersama Majlis Ulama
Sumbar dan Kanwil Departemen Agama Sumbar, telah
meminta kepada pihak yang berwajib dan Pemda Sumbar,
hendaknya menarik Injil dimaksud dari peredaran, sehingga
keamanan dan ketenteraman umat dapat terjaga, demi
memelihara agar masyarakat tidak menjadi heboh. Akhirnya
bersama-sama dengan Kejaksaan Tinngi Sumbar, Injil
Berbahasa Minang dapat ditarik dan disita.

Tetapi, pada saat terjadinya kasus Wawah, di daerah


Minang kembali dihebohkan pula Injil Berbahasa Minang
dimaksud, lebih banyak beredar di Daerah Pasaman dan
Kinali.

Peran Dakwah menjadi sangat penting didalam


membentengi umat dari bahaya pemurtadan, yang pesat
dilancarkan pihak palangis dengan kedok kebebasan,
reformasi, demokratisasi dan hak asasi manusia.

Proyek Khusus

Muhtadin

Mengkoordinir pembinaan Muhtadin (muslim baru)


bekerja sama dengan beberapa lembaga yang aktif dalam
pembinaan muallaf ini.

Untuk ini kita juga telah mengadakan satu pertemuan

H.Mas’oed Abidin 265


DAKWAH KOMPREHENSIF
para pembina muallaf ini, yang pesertanya terdiri dari bekas
pastor dan penginjil.

Sejak beberapa tahun yang lalu kerajaan Arab Saudi


telah pula mengundang para aktifis ini untuk menunaikan
ibadah Haji ke Makatil Mukarramah.



266 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

Mentawai

Profil Dakwah Komprehensif 90

90

13
Kiprah Dewan Da’wah di Mentawai. Rapat Kerja Daerah
Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Perwakilan Riau di
Pekanbaru, Hotel Rauda, 2 Nopember 1997

H.Mas’oed Abidin 267


DAKWAH KOMPREHENSIF

B eberapa motivasi
konsepsi ideal menjadi
pendorong kiprah Dewan
dan

Da’wah di Mentawai, yang


kalau dikaji dan dibahas,
semua bermuara pada warisan
pemikiran-pemikiran dan
taushiyah Allah yarham
Bapak Mohamad Natsir.91

Profil, atau penampilan performance dakwah, akan


kentara tampil kepermukaan dengan memilih titik-titik prima
yang muncul setelah 30 tahun kiprah itu berlangsung.

Bagian awalnya dengan mencoba "menjelas-kan"


profil dakwah yang ditampilkan. Kemudian di-susul dengan
mengulas secara rinci sedikit demi sedikit garis besar
keunggulan dan hasil kiprah dakwah yang fenomenal, melalui
profil ketiga pilar utama.

91
H Mas'oed Abidin tentang semua kiprah Dewan Da’wah
di Mentawai, khususnya dari buku "Islam Dalam Pelukan
Muhtadin Mentawai, 30 tahun Perjalanan Dakwah Ilallah,
Mentawai Menggapai Cahaya Iman 1967-1997."

268 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Senyatanya, ditengah perjalanan Dakwah Ilaa Allah,
selalu akan didapati adanya tiga pilar utama yang akan
selalu menjadi profil kiprah dakwah dari Dewan Da’wah.

Terutama, bila kita cermat melihat dengan teliti


kepada perjalanan dakwah Islamiyah, yang telah per –nah
dilalui di daerah sulit.

Seperti Mentawai, Lunang Silaut, Sitiung, Pasaman,


dan daerah transmigrasi lainnya, selama lebih dari tigapuluh
tahun.

Ketiga pilar itu, senantiasa dan mesti berjalin


berkulindan, agar dapat secara aktual, menampilkan profil
dakwah yang komprehensif.

Pilar pertama, adalah kemamapuan dari Dewan


Da’wah untuk menjadi centre of excellence, yang ber- peran
sebagai pusat konseptual kiprah, yang dilaksa- nakan dengan
baik, oleh seluruh komponen pelaku dan pelaksana Dewan
Da’wah.

Sebagai contoh kasus, pemeranan yang baik itu telah


di kerjakan oleh para pelaksana tugas Dewan Da’wah
Sumbar, di Padang. Seperti, ketika meng-gerakkan Dakwah
Islam, ke Mentawai.

Dalam peranan ini, Dewan Da’wah telah ber-fungsi


sebagai pusat penggerak konseptual. Dewan Da’wah
menjadi penyangga utama seluruh kiprah tersebut.

H.Mas’oed Abidin 269


DAKWAH KOMPREHENSIF
Dewan Da’wah merajut dan merakit seluruh potensi para
Muhsinin. Sebelum itu, memperkenalkan bentuk gerakan
yang akan dilaksanakan.

Dengan demikian, setiap potensi yang akan di-libatkan,


terlebih dahulu telah mempunyai pengertian bahwa
sebenarnya pekerjaan yang akan diangkat itu, adalah juga
menjadi tugas mereka.

Kepaduan paham perlu dibentuk, sebelum ke-satuan langkah


mulai diayunkan.

Inilah pilar pertama, yang mesti dipancangkan kokoh-


kokoh, saat gerak kiprah dakwah kompre-hensif, akan mulai
dilaksanakan.

Suatu terjemahan kondusif dari taushiyah Bapak


Mohamad Natsir yang berisi, “binalah umat dengan
sungguh-sungguh, pastilah umat akan bersungguh-
sungguh pula ikut membina apa-apa yang yang akan
ditampilkan”.

Membagi peluang kepada mereka yang akan ikut


menyalurkan potensi, seperti ZIS (zakat, infaq, sadaqah)
kedalam jaringan Dakwah Ilaa Allah di medan dakwah,
seperti di Mentawai. Kemudian di –ikuti dengan merakit
potensi da’i di lapangan untuk mewujudkan semua kiprah
dakwah tersebut.

Pilar kedua, adalah menjadi pengawal dan penggerak


serta koordinasi dari centre of action.

270 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Dewan Da’wah semestinya menjadi pusat aksi
kiprah dakwah yang diperani oleh para mujahid dakwah
yang militan, dan tahan uji. Tanpa mujahid dakwah yang bisa
diandalkan dan tanpa militansi dilapangan, semua usaha
Dewan Da’wah serta potensi para Muhsinin akan hanyut
mubazir. Bagai menuang air di gurun pasir.

Pilar ketiga, adalah pemersatu dan menjadi pe-nyusun


tulang punggung atau back bones semua kiprah dakwah
tersebut, yaitu para muhsinin, donatur, sumber dana baik
lembaga, instansi, jamaah masjid, perorangan.

Para muhsinin yang tersebar sampai ke seluruh


Nusantara bahkan sampai ke Timur Tengah, senyata -nya
adalah tulang punggung yang kuat dari satu gerakan dakwah
komprehensif.

Keikhlasan merupakan tali pengikat paling kuat dan kokoh.

Dengannya, betapapun berat beban di pikulan pundak,


akan menjadi sangat ringan, hanya karena semata-
mata mengharap redha Allah, dan pula karena mau
mengangkatnya dengan cara bersama-sama. Yang perlu
dijaga adalah jangan sampai terjadi krisis kredibilitas.

SKETSA SATU

H.Mas’oed Abidin 271


DAKWAH KOMPREHENSIF
citra dan hubungan baik

DEWAN Muhsinin
DAKWAH Donatur
Don
asi i
nas
Do
Mentawai
C
i
D t
o r
n a
a
Kiprah Dakwah s b
i a
i
k
informasi,
koordinasi, motivasi Mujahid
dan bimbingan Dakwah citra baik

fastabiq
visi ideal militansi
al khairat

Ada beberapa penampilan atau performance yang


perlu dicatat dari ketiga pilar diatas.

Penampilan ini menjadi modal utama, yang


menyangga kelanjutan keseluruhan kiprah.

Penampilan, performance pelaku dakwah yang akan


membuahkan hasil nyata di medan dakwah, menjadi modal
utama. Lebih dahulu, menjadi modal awal dalam
memancangkan pilar utama tersebut, adalah:

272 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Pertama, kemampuan membentuk kepercayaan
para muhsinin, sehingga semua "pengaduan" keperluan
program Dewan Da’wah tersahuti dengan segera.

Pembentukan kepercayaan, sangat tergantung kepada


figur pimpinan, dan pengurus Dewan Da’wah, serta militansi
para mujahid dakwah.

Kedua, jaringan informasi dan koordinasi yang erat


antara ketiga unsur, Dewan Da’wah, para da’i dan para
muhsinin. Jaringan yang sudah terbentuk selama tiga puluh
tahun tersebut, membuat seluruh komponen saling merasakan
denyut nadi semua unsur, yang terkait.

Komunikasi formal tidak lagi menonjol.

Yang paling terasa adalah, keterdekatan di-sertai


keterkaitan rasa, antar komponen, sehingga seluruh potensi
yang terlibat, bagaikan sebatang tubuh yang utuh.

Ketiga, militansi para mujahid dakwah, sehingga


dengan fasilitas yang sangat minim sekalipun, mampu
bertugas dengan meyakinkan. Dalam kasus Mentawai,
sebagai contoh kiprah dakwah, bila akan dibandingkan
dengan para pater, pastor dan suster Salibiyah, fasilitas dan
kondisi para da’I, sangat jauh dari cukup.

Namun, dengan militansi yang dipunyai oleh para da’I


ujung tombak Dakwah Ilaa Allah, hasil per juangan mereka,
terbukti telah melewati angka-angka yang dijangkau oleh
missi Salibiyah. Penanaman militansi, hanya dengan iman
dan taqwa yang benar, disertai oleh rutinitas ibadah yang
terpelihara.

H.Mas’oed Abidin 273


DAKWAH KOMPREHENSIF

Keempat, jalinan fastabiq al khairat yang rapi,


semacam kompetisi positif kaum Muslimin dalam men-
jalankan misi dakwah di Mentawai.

Semua dikerjakan untuk Islam. Semua dipro-gramkan


untuk mendukung dakwah, tanpa menonjol-kan bendera-
bendera organisasi maupun lembaga-lembaga. Kondisi ini
membawa iklim senasib se-penanggungan, antara semua para
mujahid pada semua tingkatan dan tempat, yang berjuang di
lapangan dakwah.

Walaupun masing-masing berasal dari sumber yang


berbeda. Mereka dipersatukan
dan bersatu di atas kenyataan
adanya perbedaan-perbedaan.

Mereka tidak pernah berbeda, dalam kiprah dakwah-nya,


mencapai tujuan yang satu.
Mencari Redha Allah.

Inilah yang memacu lahirnya kompetisi positif, sesama


ujung tombak dakwah Ilaa
Allah.

Kondisi ini, melahirkan profil Islam yang satu


(umatan wahidah).

Hal sebaliknya, terjadi pada beberapa anggota misi


Salibiyah saling iri dan bersaing dengan anggota atau
kelompok misi salibiyah lainnya. Kadang-kadang, dengan
memakai cara yang tidak etis.

Kelima, government relationshipness yang baik.

274 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Hubungan dan nama baik seluruh unsur, terutama
Dewan Da’wah, dengan pemerintah, menjadi profil yang
sangat menguatkan semua kiprah.

Citra dan nama baik membuat birokrasi meng ambil


pilihan yang tidak dapat tidak, terpaksa "melapangkan jalan"
kepada unsur-unsur yang sedang berjuang.

Tanpa citra dan nama baik Dewan Da’wah dan


pelaksana, maka pemerintah/penguasa bisa menjadi batu
sandungan bahkan penghalang semua program.

Keenam, beberapa visi atau cara pandang ideal yang


membawa warna jihad, seperti dakwah ilallah, pegawai gaji
akhirat (PGA), dakwah untuk menghidupi umat bukan
dakwah untuk mencari hidup, mujahid dakwah, dai pejuang,
berjihad di jalan Allah.

Semua visi tersebut menjadikan kiprah dakwah secara


keseluruhan punya pijakan kokoh.

"Kami hanya ingin berjihad!" demikian salah satu


ungkapan lugu para dai.

Tapi sesungguhnya, itulah pijakan yang paling kokoh.


Sebuah gerakan besar, apalagi untuk social change, untuk
perubahan sosial, memerlukan visi ideal sebagai pijakan.

Tanpa visi semua akan terombang-ambing.

Ketujuh, para Muhsinin yang sangat dermawan.

H.Mas’oed Abidin 275


DAKWAH KOMPREHENSIF
Sebagai salah satu profil penting gerakan dakwah di
Mentawai adalah para muhsinin yang sangat dermawan.

Banyak yang tidak mau menyebutkan nama.

Mereka, para muhsinin tersebut, lebih suka menyebut


identitas sebagai hamba Allah saja, untuk setiap bantuan
yang diserahkan.

Hal tersebut bisa terjadi, karena mantapnya iman,


diiringi dengan penyebaran informasi, serta keterbukaan
Dewan Da’wah dalam menerima serta me manfaatkan setiap
bantuan yang diterima dan bukti autentik tentang
penyalurannya.

Kepercayaan, adalah harta paling berharga.

SKETSA DUA

276 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
DDII
Pemerintah
Pusat

citra baik,
visi, ideal,
Donatur koordinasi
hubungan baik,
Lembaga kerja sama
Mujahid
Dakwah
Jamaah hubungan batin

Dewan
militansi,
Hubungan
Masjid batin,
visi

kepercayaan,
koordinasi
dan
semangat
Dakwah fastabiq

Donatur
Perorangan
juang
Padang al khairat
hubungan baik,
koordinasi
dan
kerja sama
Lembaga
Dakwah
Islam
Peminjam/ hubungan batin lainnya
Penjamin perhatian sungguh-sungguh
Sementara program
berkesinambungan/kontinu

Muhtadin dan Calon Muhtadin


di Mentawai

Posisi sentral dari Dewan Da’wah tidak terlihat


mendominasi, karena komponen lain punya indepen densi
dan kemandirian, serta kekuatan.

Dalam menyatukan gerak kiprah dakwah ke Mentawai


ini, tidak dibatasi oleh Dewan Da’wah.

H.Mas’oed Abidin 277


DAKWAH KOMPREHENSIF
Karena pengalaman dakwah dilapangan dan bukti
kerja yang telah sambung menyambung dilaksa nakan, maka
Dewan Da’wah tetap dijadikan tempat rujukan, dan pusat
gerak.

Sebagai contoh, donatur dapat berhubungan langsung


dengan para muhtadin. Mereka bisa saja, menyerahkan
bantuan ZISnya tanpa campur tangan Dewan Da’wah.

Dewan Da’wah hanya merekomendasikan si-A


sebagai muhtadin yang perlu dibantu, silahkan donatur
menerima dan menilai sendiri si-A tersebut dan memberikan
bantuan tanpa harus melalui tangan Dewan Da’wah.

Kondisi ini telah memberi peluang besar bagi


tumbuhnya citra baik, nama baik, dan kepercayaan para
muhsinin.

Visi ideal yang disandang oleh Dewan Da’wah,


terutama adalah sebagai warisan-warisan pedoman dan
taushiyah Bapak Mohamad Natsir, yang telah ber hasil
menumbuhkan hubungan batin antara empat komponen
utama, yaitu Dewan Da’wah, para dai, para muhsinin dan
para muhtadin di Mentawai.

Hubungan batin yang terbentuk akan menimbulkan


semangat juang yang besar.

278 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Seorang pengusaha, H Zulkarnain Dt Sati men jadi
profil seorang muhsinin ideal.

Berani memin jamkan bahan bangunan berjuta rupiah


tanpa menaikkan harga, untuk membangun masjid.

Borg, atau jaminan semua itu hanya keperca-yaan


terhadap Dewan Da’wah, dalam hal ini figur pimpinan
Dewan Da’wah Sumbar di Padang.

Keberanian H Zulkarnain terbentuk karena


kepercayaan dan hubungan batin.

Ujungnya adalah kesiapan berjuang dengan seluruh


kemampuan.

Profil lengkap muhsinin ideal belum mungkin


ditampilkan dalam sketsa karena perlu pengkajian lebih
mendalam dan penelitian yang obyektif.

Jumlah muallaf baru yang mengucapkan syahadat dari


waktu ke waktu sangat fenomenal, mencolok.

Hal ini terbentuk antara lain karena hubungan batin,


kesungguhan dan kegiatan yang kontinu Dewan Da’wah.

Mujahid dakwah di Mentawai mempunyai militansi


berkat visi ideal dan pengalaman lapangan.

H.Mas’oed Abidin 279


DAKWAH KOMPREHENSIF
Visi ideal sebagai bekal dari Dewan Da’wah, menjadi
motiv intrinksik, pendorong dari dalam diri dai dalam
bertugas.

Sementara pengalaman lapangan menjadi motiv


ekstrinksik, pembentuk dan pendorong dari luar.

Motif ekstrinksik ini berkembang sepanjang


perjalanan tugas sang dai.

Militansi, semangat pantang menyerah, adalah profil


utama dai Mentawai.

Sekedar contoh, ada dai yang harus berenang


mengarungi sungai untuk menemui muallaf binaan nya,
karena ketiadaan angkutan.

Di samping itu ada semangat fastabiq al khairat


dengan lembaga dan dai lain.

Ada kerjasama yang baik dengan pimpinan formal


camat, koramil, dan kepala desa maupun pimpinan informal
kepala suku, dan perangkatnya mapun sikere, dukun suku.

Dai memiliki citra baik dai di mata masyarakat,


khususnya di mata muhsinin, dermawan atau donatur, serta
citra baik di mata masyarakat Mentawai tanpa kecuali,
beragama Islam ataupun agama lain.

280 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

Citra baik di mata masyarakat ini terbentuk karena


pola integral yang dilakukan dai, di mana seluruh
masyarakat diperlakukan sama.

Misalnya dalam pembagian hewan qurban waktu Idul


Adha, seluruh anggota
masyarakat memperoleh tanpa
kecuali.

Hal ini kemudian berbuah jadi partisipasi.

Masyarakat yang belum Islam dengan suka rela akan


ikut bergotong royong jika ada keperluan Islam, seperti
pembangunan mushalla dan lain-lain.

Para muhsinin melihat citra baik para dai. Tumbuh


kepercayaan sejalan dengan meningkatnya kiprah dakwah
secara keseluruhan.

Kepercayaan berbuah bantuan-bantuan ZIS.

Pada ujungnya terbentuk jalinan hubungan batin


antara para muhsinin dengan dai.

Profil pilar kedua, para dai, para mujahid dakwah,


terutama dalam menghadapi kehidupan secara keseluruhan,
terlihat dalam sketsa berikut.

H.Mas’oed Abidin 281


DAKWAH KOMPREHENSIF

SKETSA TIGA

DEWAN
DAKWAH

Muhsinin
PEMERINTAH
Para Donatur visi ideal
motivasi intrinksik
citra baik,
kepercayaan, hubungan baik
bantuan, dan kerja sama
hubungan batin

dedikasi,

Da'i
kesinambungan, citra dan
kepercayaan, hubungan baik
hubungan batin

Para Pemimpin Informal


Muhtadin Kepala Suku
(SIKERE)
Muallaf
Perlakuan yang sama
Sepenanggungan
(dengan Muslim)
fastabiqul
hubungan baik, citra baik,
khairat
kerja sama

Masyarakat
Da'i-da'i lain
non Muslim

Arat Sabulungan itu adalah adat istiadat daerah


Mentawai. Itu bukan agama.

Masyarakat di sana sudah mengenal Kekuatan


Tunggal yang menciptakan langit dan bumi. Keperca -yaan
mereka lebih dekat dengan Islam.

282 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Di dalam doa para dukun mereka, yang di -kenal
dengan Sikere, bahkan disebut Taeka Manua, yaitu penguasa
dilangit dengan kekuasaan tunggal yang tak berserikat, yang
dalam Islam di sebut nama Allah.

Orang Mentawai mempunyai puncak kebudaya an,


berisi 10 ajaran yang sangat dekat dengan Islam.

Pertama, orang Mentawai percaya kepada Kekuasaan


Tunggal yang menciptakan langit dan bumi. Ini dikenal
dengan Teikamanua. Mereka telah mengenal Maha Esa.

Kedua, Adil. Orang Mentawai kalau membagi se


suatu harus sama banyak. Tidak berat sebelah.

Ketiga, Kebersamaan. Orang Mentawai lebih


mengutamakan persatuan dan persaudaraan.

Keempat, Tidak boleh berzina. Perkawinan bagi


mereka merupakan hal yang sakral. Kalau ada yang
melanggar dihukum oleh adat. Dahulu hukumannya ada yang
dibunuh.

Kelima, tidak boleh masuk rumah kalau di dalamnya


hanya ada perempuan saja.

Keenam, Kalau berjalan bersama-sama maka laki-laki


harus di depan.

Ketujuh, orang Mentawai jujur dan lugu. Kalau kita


menjanjikan sesuatu tetapi belum bisa memberi- kan pada
waktu yang dijanjikan, mereka akan tetap menanya dan akan
tetap menagih.

Kedelapan, berat sepikul ringan sejinjing. Semua

H.Mas’oed Abidin 283


DAKWAH KOMPREHENSIF
pekerjaan mereka lakukan bergotong royong.

Kesembilan, tidak mau mengambil hak orang lain.

Kesepuluh, menghormati tamu.

Budaya tersebut di Mentawai akhir- akhir ini sudah banyak


berubah sejak masuknya
pendatang dalam dan luar
negeri.

Program Dakwah ke Mentawai menjadi salah satu


program yang dicanangkan Bapak Mohamad Natsir, ketika
pulang ke Sumatera Barat 1968, atas undangan Gubernur.
Kesempatan itu, juga dimanfaatkan untuk menghimbau orang
Minang di Sumbar untuk membangun kampung halaman.

Sejak tahun 1970, Dewan Da’wah telah mengirimkan


para da’i ke Mentawai, untuk mengajak orang Mentawai yang
belum beragama menjadi beragama Islam. Di samping
membuat paket-paket program peningkatan sumber daya
manusia. Seperti pembangunan lembaga pendidikan;
mengadakan penyuluhan keagamaan, menghadapi masalah
kehidupan, peternakan dan pertanian.

Program dakwah tersebut, sedari awal digerakkan


dengan swadana masyarakat Sumbar. Hampir dikata tidak ada
dana luar negeri penggaji da’i di Mentawai, seperti yang
dilakukan oleh pihak gereja Salibiyah.

Namun, Alhamdulillah orang Mentawai banyak


memeluk agama Islam dengan kesadaran sendiri.

284 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Kita sangat berdosa jika membiarkan mereka hidup
tertinggal sangat jauh dari saudara-saudaranya yang ada di
Sumatera Barat sendiri maupun di daerah lain di Indonesia.

Pelaksanaan program pembangunan seperti, antara


lain transmigrasi di Mentawai bertujuan me-ningkatkan
harkat dan martabat hidup masyarakat dan harus diletakkan di
atas segala-galanya. Artinya, secara normatif meletakkan
Kepulauan Mentawai pada tataran pinggiran berarti akan
menuai dosa

Sebagai kepulauan yang terpencil namun terkenal di


dunia, pembangunannya harus dilaksana kan dengan hati-hati.
Membangun kepulauan Mentawai yang terpisah sangat jauh
dari induknya, yakni daratan Sumbar, selain dilaksanakan
dengan hati-hati juga bertahap dalam batas-batas kondisi dan
kemampuan yang ada. Tidak perlu disama-ratakan
sebagaimana pembangunan yang dilaksanakan di wilayah
lain. Karena kondisi geografisnya memang memiliki
karakteristik tersendiri. Kepulauan Mentawai mewakili
gugusan ribuan pulau kecil dan strategis lain yang perlu
dibangun.

Perlu diusahakan pemberdayaan masyarakat setempat


yang umumnya nelayan tradisional guna mengenali teknologi
laut yang lebih canggih dan ber usaha belajar dari pendatang
mengenai berbagai aspek kehidupan seperti menjadi nelayan
lepas pantai.

Kepulauan Mentawai merupakan gugusan pulau-pulau


yang khas baik ekosistem maupun kependudukannya dan
terkenal memiliki sosial budaya dan lingkungan hidup berupa
biosfir dunia di Pulau Siberut, serta menyimpan potensi
pariwisata.

H.Mas’oed Abidin 285


DAKWAH KOMPREHENSIF
Pembangunan transmigrasi di wilayah Mentawai yang
sampai saat ini baru terlaksana di Pulau Sipora harus
benar-benar dipahami sebagai proses belajar yang efektif bagi
penduduk setempat.

Hanya dengan meniru dari saudara-saudara dari


daerah lain, masyarakat Mentawai dapat lebih cepat maju
dibandingkan melalui proses pendidikan yang menghabiskan
waktu bertahun-tahun.

Salah satu pertanyaan mendasar dalam pembicaraan


seputar Mentawai adalah sumber daya potensial yang
dimiliki, baik sumber daya alam nabati dan botani, maupun
sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan
secara keseluruhan.

Mentawai, dengan empat kecamatan dan luas wilayah


lebih kurang 60. 000 km2, yaitu Siberut Selatan, Siberut
Utara, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan, adakah segenap
potensi Mentawai selama ini telah digarap secara maksimal,
baik terhadap peningkatan kualitas maupun kesejahteraan
masyarakat di sektor pendidikan, ekonomi maupun
kebudayaan?

Kondisi geografis yang berbentuk kepulauan,


merupakan halangan untuk menjalin komunikasi dan
transportasi bagi pelaksanaan pembangunan, mau pun bagi
upaya pengembangan dan peningakatan kesejahteraan

286 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
masyarakat Mentawai.

Alam dan manusia di Mentawai saling mem pengaruhi


satu sama lain. Hal ini terimplementasi dalam pola
kehidupan sehari-hari mereka.

Dapat dilihat, misalnya, dari pola mata pencaharian


utama penduduk setempat, yang mayoritas nelayan atau
petani. Sulit dijumpai penduduk asli yang mencari nafkah
melalui dagang atau wiraswasta.

"Mentawai sesungguhnya amatlah potensial. Alam


dan hutannya kaya, jumlah penduduknya juga cukup banyak.
Lebih kurang 60. 000 jiwa pada saat ini, terutama pemuda
yang berada di usia produktif".

"Akan tetapi karena teknologi dan tingkat pendidikan


masyarakat setempat masih rendah, tanpa disadari, banyak
masyarakat di luar cenderung menganggap rendah atau
melecehkan Mentawai. Dapat dilihat dari istilah 'orang
pagai', 'lego pagai', dan sebagainya. Semua itu berkonotasi
rendah di tengah-tengah masyarakat kita."

Permasalahan sekitar sumber daya manusia, bukan


terletak pada pemuda Mentawai yang menolak untuk
diberdayakan, sebagaimana kecendrungan dari suku terasing
lain.

Namun lebih terpaku pada rancangan sistem


pendidikan yang kurang memberi peluang terhadap
pengembangan kemampuan serta intelektualitas mu-rid, anak
didik semenjak di Sekolah Dasar. Pendidikan dilaksanakan
hanya sebagai pemenuhan program kurikulum dari pusat.
H.Mas’oed Abidin 287
DAKWAH KOMPREHENSIF
Bukan pada peme nuhan keperluan anak-anak di Mentawai.

Secara psikologis, sosial dan budaya, mereka berbeda


dengan anak-anak di tempat lain di luar Mentawai.

Tanpa disadari, secara mental keadaan ini memberi


dampak yang kurang menguntungkan bagi anak-anak.

Kuantitas, jumlah pemuda berusia produktif di


kepulauan Mentawai merupakan potensi tersendiri bagi
pemberdayaan masyarakat Mentawai secara umum. Namun
karena pola pendidikan dasar yang diberikan belum sesuai
dengan kondisi sosial budaya anak-anak Mentawai, potensi
itu akhirnya belum termanfaatkan secara maksimal.

Terkecuali, anak-anak yang memiliki orang tua


campuran. Maksudnya, salah satu orangtuanya merupakan
kaum pendatang, atau orang dari daerah seberang, atau
Minangkabau, yang menikah dengan penduduk asli, atau
sebaliknya. Anak-anak ini dapat melanjutkan pendidikan ke
sekolah yang lebih baik kualitas maupun fasilitasnya, seperti
yang ada di Padang. Kebanyakan generasi muda Mentawai,
selain meneruskan sekolah, juga untuk mencari kerja di
Padang ini. Mereka umumnya bergerak di sektor informal.
Misalnya, menjadi pembantu rumah tangga, atau cukup
bekerja sebagai buruh kecil pabrik di kota Padang dan seki-
tarnya.

Beranjak dari kenyataan tersebut, terlalu dangkal


kiranya jika Mentawai masih dipandang sebagai kawasan
terisolir yang tertinggal dan penuh kekurangan. Tidak saja
terhadap potensi ekonomi, potensi dari sektor pariwisatapun
agaknya Mentawai belum tergarap secara maksimal dan

288 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
profesional.

Dengan demikian, kepedulian dan perhatian terhadap


Mentawai tidak lagi merupakan 'pekerjaan' sepihak. Atau
hanya melibatkan sebahagian kecil dari masyarakat,
sebagaimana yang ada selama ini.

Saat ini, tidak banyak lembaga maupun masyarakat


yang peduli tentang apa dan bagaimana Mentawai.
Terkecuali bila tiba-tiba muncul berita mengejutkan yang
bersifat sensasional, barulah kita ramai-ramai berpaling ke
daerah kepulauan yang spesifik ini.

Banyak yang berbicara tentang Mentawai, tapi sedikit


yang berusaha memahaminya. Tidak terkecuali mereka di
dunia akademis yang menghabiskan berlembar-lembar
makalah.

Mentawai dan tanah tepi bukan sesuatu yang baru.


Hanya sebagian besar 'orang tanah tepi' baru terbuka
matanya. Mentawai tidak tertinggal sebenarnya, kita yang
tertinggal memahaminya. Mentawai memiliki kebudayaan
yang tinggi, tidak hanya sebatas kabit- kabit dan busur panah.
Sepanjang mau meneliti puncak-puncak kebudayaan
masyarakat Mentawai, banyak hal yang bisa diungkap.
Hasilnya, tentu akan sangat mendu kung jalan pembangunan
Mentawai sendiri.

Kenyataan inilah yang menyebabkan Dewan Da’wah


Padang secara analitis, melihat Mentawai mempunyai potensi
amat besar untuk dibangun. Tinggal bagai mana petugas,
yang membangun Mentawai bisa mengerti dengan puncak
kebudayaan mereka.

Pendekatan kebudayaan seharusnya lebih diutamakan

H.Mas’oed Abidin 289


DAKWAH KOMPREHENSIF
dari pada pendekatan kehendak.

Secara teoritis dapat dipahami bahwa hubungan


kekerabatan atau persaudaraan antara orang Mentawai dan
penduduk pulau Sumatera ter jalin sangat akrab. Di
kampung-kampung pedalaman sekalipun, di depan rumah
(Uma) selalu tergantung kuali besar.

Dari penelitian, tidak ditemukan satu kebudayaan


yang menghasilkan kerajinan logam. Tidak ada pandai besi.
Padahal tidak seorangpun orang Mentawai yang tidak
memiliki parang panjang. Darimana mereka peroleh kalau
bukan melalui hubungan jual beli?

Catatan sejarah tidak pernah membuktikan terjadinya


perang atau perkelahian besar antara penduduk Mentawai
dengan pendatang dari tanah tepi. Ini membuktikan bahwa
hubungan Mentawai dengan pantai barat Sumatera adalah
hubungan kekerabatan, bukan hubungan penguasaan.

Misionaris pertama masuk ke Mentawai tahun 1901.


Dipimpin August Lett, seorang pendeta dari Jerman (Zending
Protestan). Akan tetapi nasib jualah yang menyebabkan
August Lett, harus mati dibunuh penduduk Mentawai, setelah
delapan tahun ia di sana (1908).

Kematian August Lett bukan karena mengembangkan


agama Protestan, tetapi karena menjadi penghubung tentara
kompeni Hindia Belanda.

Orang Mentawai bukanlah orang yang benci terhadap


pendatang atau penyebar agama. Walaupun mereka sudah
menganut sebuah kebiasaan nenek moyang yang dikenal
dengan arat sabulungan (belum berupa agama, karena tidak
ada aturan-aturan peribadatan).

290 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Tahun 1954, terjadi perubahan besar di Mentawai,
dengan adanya musyawarah tiga agama, Islam, Kristen
Protestan dan Arat Sabulungan. (Katholik baru masuk 1954
dipandu oleh Pastor Aurelius Cannizaro dari Itali). Salah satu
keputusan musyawarah adalah bahwa Arat Sabulungan harus
ditinggalkan oleh masyarakat Mentawai dan mereka
dipersilahkan memilih agama resmi di dalam Negara
Republik Indonesia.

Tahun 1955, seluruh masyarakat Mentawai sudah


menjadi masyarakat beragama. Arat Sabulungan ditinggalkan.
Hal ini membuktikan bahwa musyawarah bukan hanya
sebuah produk pemaksaan.

Kita sedih, bahwa banyak yang berbicara tentang


Mentawai, tapi sangat sedikit yang berusaha memahaminya.
Banyak yang berusaha mengetahui Mentawai hanya dari
cerita orang tanpa pernah melihat seperti apa adanya. Tidak
terkecuali mereka didunia akademis yang menghabiskan
berlembar- lembar makalah. Mentawai dan tanah tepi bukan
sesuatu yang baru. Hanya sebagian besar 'orang tanah tepi'
baru terbuka matanya. Mentawai sebenar nya tidak
'tertinggal', kita yang tertinggal memahami nya. Karena itu,
Bapak Mohamad Natsir, sedari awal berdirinya Dewan
Da’wah 1967, memasukkan Mentawai didalam program
utama dakwah bil-hal.

Program Khitanan

Setiap tahun di Mentawai menjadi wajib dilaksanakan


program khusus khitanan massal.92
92
Pada tanggal 23 - 25 Pebruari 1990, di desa Saliguma
dilakukan khitanan massal oleh tenaga dokter muda
dari Unand bekerja sama dengan rumah sakit Islam Ibnu
Sina Padang. Khitanan yang tadinya akan diikuti oleh 50
orang, ternyata hanya diikuti oleh 24 orang saja
H.Mas’oed Abidin 291
DAKWAH KOMPREHENSIF
Dalam melaksanakan program ini sering terjadi hal-
hal yang aneh, seperti adanya peserta yang lari, bukan karena
takut, tetapi karena hubungan sosial, antara lain:

Hubungan kekeluargaan (semenda-semenda) yang


menimbulkan rasa malu.

Hasutan pihak luar (missionaris) karena memang


sejak tahun 1954, khitanan ini digunakan sebagai senjata
yang ampuh bagi zending/missi untuk melemahkan
dakwah Islam kepada para penduduk asli Mentawai.93)

Namun ada yang menggembirakan dari peristi wa ini,


ketika khitanan dilakukan pada tahun 1990, karena diantara
yang melakukan khitanan massal di Saliguma terdapat 6
orang muallaf lanjut usia ber umur 30 - 40 tahun, di antaranya
Yohanes Mahmud (40 th), Kepala Desa Saliguma.

Program khitanan perlu didukung pelaksanaannya


setiap tahun, karena merupakan salah satu cabang dari
Sunnah Rasul.

Yang diharapkan dari kita adalah hanya bantuan


langsung berupa kain sarung, peci, sandal jepit, penyediaan
obat-obatan dan pengiriman tenaga medis.

Bantuan jangka panjang

Penyiapan sebuah asrama di Muara Siberut khusus


bagi anak-anak yang beragama Islam sangat penting.
93 )
Adanya hasutan bahwa kalau seseorang masuk Islam,
zakar dan kemaluannya akan dipotong, tidak bisa lagi
melakukan hubungan suami istri secara wajar. Ternyata
dalam kenyataannya hasutan ini banyak tidak berhasil
karena setiap tahun selalu ada program khitanan sebagai
pelaksanaan “Sunnatul Khitaan”
292 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Yang beragama Katolik sudah ada asrama besar
disiapkan oleh pihak gereja Katolik Muara Siberut, besar,
megah dan bertingkat.

Untuk pelajar Protestan, rumah-rumah di seputar


gereja yang dulu dibangun oleh Pendeta Imanuel Sikarebau,
ketua zending Protestan Menta-wai, masih siap menampung
anak-anak mereka ter utama dari Saibi Samokop atau
Pasakiat Taileleu.

Umat Islam masih tercecer di belakang, kita belum


punya asrama pelajar untuk menampung anak-anak muallaf
dari pedalaman.

Program Kepedulian

Pihak Salibiyah sangat intensif dalam


mengembangkan missinya. Di desa-desa terpencil gerakan
mereka disertai dengan kepedulian yang tinggi. Kegiatan
mereka terutama bidang pendidikan dan pembinaan
masyarakat desa. Bidang pendidikan umpamanya dengan
membangun sekolah-sekolah setingkat Sekolah Dasar, di
desa-desa yang tadinya belum memiliki Sekolah Dasar
Negeri. Beberapa desa/dusun dapat disebutkan sebagai contoh
Ugai, Sallappa (Siberut Selatan) dan Simalegi dan Simatalu
(Siberut Utara).

Untuk keperluan missi, selain program mendirikan


sarana kebaktian dan sarana pendidikan seperti sekolah,
asrama, penyediaan guru, santunan beasiswa, sarana
transportasi (boat, perahu, kapal dan hanggar dan pelabuhan
mini), juga di bidang ekonomi umat pedesaan. Bidang

H.Mas’oed Abidin 293


DAKWAH KOMPREHENSIF
terakhir ini (ekonomi masyarakat pedesaan) menjadi garapan
satu badan resmi.

Badan itu diberi nama PSE (Proyek Sosial Ekonomi


Desa Terisolir). Beberapa badan lainnya ikut mendampingi,
seperti Yayasan Bina Sejahtera (YBS) dan Delsos (Delegasi
Sosial). Garapan badan-badan ini terutama memberikan kredit
kepada gembalaan di desa-desa, berbentuk usaha-usaha
produktif. 94)

Bidang peternakan mulai digerakkan secara intensif.


Seperti peternakan lele dumbo (Siberut Utara dan Muara
Sikabaluan) dan Sikakap. Usaha ini baru terbatas pada
lingkungan Paroki semata.

Bagi masyarakat Muslim beternak babi wajib


ditinggalkan, karena agama Islam mengharamkannya. Untuk
itu perlu diganti dengan ternak lain.

Dalam bidang Dakwah Ilaa Allah, mengganti ternak


babi bagi keluarga Muslim menjadi suatu hal yang sangat
penting sekali.

Penggantian ternak babi ini dapat dilaksanakan secara


bertahap, baik dengan ternak sapi atau kambing. Bisa
dilakukan secara kolektif maupun secara perorangan,
sehingga secara berangsur-angsur keluarga Muslim di
Mentawai bebas dari perternakan babi. Bisa dalam bentuk
hibah atau bantuan permodalan dengan diiringi bimbingan
praktis di lapangan.

94 )
Gembalaan adalah istilah yang diberikan kepada umat
Kristen yang mendapat pembinaan dari gereja.
294 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI



Undangan Haji Dari Lembaga Resmi Saudi Arabia

Dewan Da’wah Pusat setiap tahun berusha


memberangkatkan da’i-da’i dan pengurus Dewan Da’wah
seluruh perwakilan yang belum menunaikan rukun Islam
ke-5.

Usaha ini dilakukan dengan memilih perwakil-an


tertentu untuk mengajukan satu orang calon yang akan
diusulkan ke pihak lembaga resmi di Arab Saudi.

Perwakilan Dewan Da’wah yang telah men dapat


kesempatan adalah DKI, Jabar, Jateng, Jatim, Sul-Sel, Kalbar,
Sumbar, Riau, Sumut, Sumsel, Bali, Bengkulu.

Selain pihak perwakilan, Dewan Da’wah Pusat juga


mengusahakan undangan haji, untuk saudara- saudara Baru
Dalam Islam, atau para Muhtadin, yang latar belakangnya
dari Pendeta, pemuka agama lain.

Alhamdulillah, program yang terakhir ini, di-mulai


sejak tahun 1990, dengan memberangkatkan 5 orang delegasi.

Demikianlah, sebagai dari amal usaha yang telah kita


lakukan bersama, dalam

H.Mas’oed Abidin 295


DAKWAH KOMPREHENSIF
jama'ah kekeluargaan Dewan
Da’wah masa kerja dua tahun
1991-1993.

PROYEK KHUSUS

BAT U MAR TA

DAN

L. D. B. H PASAMAN,

Kedua proyek ini dibawah koordinasi masing- masing


proyek, yang menitik beratkan aktifitasnya kepada pelatihan
keterampilan, dalam rangka mem-persiapkan tenaga-tenaga
yang terampil berdakwah, dan mempunyai kemampuan untuk
mengangkat ekonominya sendiri.

LDBH Pasaman ini, pelaksanaannya bekerja sama dengan


YARSI Sumbar, baik dalam
pembinaan ataupun
pendanaan.

IBARAT DURI DALAM DAGING

Sejak tahun 1953 Pemerintah Daerah Propinsi


Sumatera Tengah telah mengatur penempatan para
296 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
transmigrasi, yang umumnya dari Pulau Jawa dan Suriname,
untuk ditempatkan didaerah Kecamatan Pasaman dalam
lingkungan Kabupaten Pasaman.

Penempatan mereka diatas tanah-tanah ulayat penduduk


Kecamatan Pasaman,
berdasarkan penyerahan hak
tanah oleh Ninik Mamak dalam
negeri yang bersangkutan
kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten Pasaman, dengan
persyaratan-persyaratan
tertulis, diantaranya
dicantumkan :

1. Penyerahan tanah diperuntukkan sebagai


penampungan bagi warga negara Indonesia,
yang berasal dari daerah lain (transmigrasi).
2. Bahwa mereka yang datang (para-
transmigrasi) itu tunduk kepada ketentuan
adat-istiadat yang berlaku ditempat mereka
ditempatkan, dengan pengertian bahwa
mereka yang datang (para-transmigrasi) itu
dianggap sebagai kemenakan (dalam hubungan
hukum adat yang berlaku, yang tentu saja adat
Minangkabau yang beragama Islam).

Dengan perpegangan ini, maka Ninik Mamak dalam


Negeri-negeri di Kecamatan
Pasaman telah menyerahkan
tanah ulayat mereka kepada
Pemerintah Daerah, dan
sekalian terbuka menerima

H.Mas’oed Abidin 297


DAKWAH KOMPREHENSIF
setiap pendatang wartga
transmigrasi umumnya dalam
kaitannya sebagai hubungan
anak dan kemenakan. 95

Pada semua surat-surat penyerahan tanah-tanah tersebut


disebutkan antara lain :

A.Untuk transmigrasi

B.Pendatang-pendatang (transmigrasi) tersebut


menjadi kemenakan (dalam hubungan adat-istiadat), dengan
menuruti adat-istiadat setempat (yang tentu saja beradat
Minangkabau yang bersendi syara' - agama ISLAM).

Pada tanggal 30 Nopember 1957, Kepala Negari Kapar


(Dulah) bersama dengan
Pucuk Adat (Daulat Yang
Dipertuan) dan Ninik Mamak
(Dt. Gampo Alam) yang
dikuatkan oleh Alim Ulama
95
Sejak tahun 1953 tercatat penyerahan tanah ulayat
masyarakat, antara lain pada bulan Mei 1953 sebagian
Ulayat TONGAR AIR GADANG, Ulayat KAPAR (PD. LAWAS),
dan tanggal 9 Mei 1953 Ulayat KOTO BARU (MAHAKARYA).
Tahun 1961 - 26 September 1961 dari Ulayat KINALI
BUNUT Alamanda, Kecamatan PASAMAN. Tahun 1964 - 25
April 1964, sebagian Ulayat KINALI LEPAU TEMPURUNG,
Kecamatan PASAMAN. Tahun 1965, AIR RUNDING,
Kenegarian PARIT Kecamatan SUNGAI BERAMAS. Tahun
1957, KOTA RAJA, Kenegarian PARIT Kecamatan SUNGAI
BERAMAS. Terdahulu dari ini, yaitu di tahun 1953 telah
terjadi pula penyerahan tanah DESA BARU sebagai daerah
kolonisasi (transmigrasi) dalam kenegarian BATAHAN
Kecamatan Sungai Beremaas.
298 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
(Buya Tuanku Sasak) serta
Cerdik Pandai, mengirimkan
pernyataan kepada Kepala
Kantor Transmigrasi Seksi
Kapar, bahwa "permintaan
umat Katholik tersebut
didalam lingkungan ulayat
(tanah adat) Koto Baru dan
Kapar tidak diizinkan (tidak
dibolehkan)".

Diantara alasan-alasan yang dikemukakan :

"a. Agama Katholik adalah tidak sesuai dengan Agama


Islam, yang telah kami pakai dan amalkan selama-
lamanya.96

96
1. Selanjutnya jikalau saudara-saudara dari warga
trans-migrasi didatangkan ke-ulayat tanah (adat)
Koto Baru/Kapar Kecamatan Pasaman umumnya
terlebih dahulu kami meng-adakan rapat dengan
Bapak Bupati Syahbuddin Latif Dt. Sibungsu beserta
DPD Kab. Pasaman Abd. Munir Dt. Bandaro Basa,
Haji Latif, Rusli, Wedana A.I. Dt. Bandaro Panjang
dan Camat Dt. Jalelo, dihadapan Ninik Mamak Koto
Baru/Kapar Air Gadang dan Buya Tuanku Sasak
cucu kemenakan kami Ninik Mamak dalam
Kecamatan Pasaman. Umumnya dengan kata lain,
akan tunduk dibawah adat dan agama, yang telah
kami pakai dari nenek moyang kami.
2. Diwaktu peresmian (penyerahan) saudara-
saudara warga transmigrasi sudah ada, Bapak
Gubernur Ruslan Mulyoharjo telah memberi nasehat
kepada seluruh warga transmigrasi, supaya mereka
menyesuaikan dengan masyarakat disini.
Pepatahnya "dimana tanah diinjak disitulah langit
dijunjung", adat diisi lembago dituang, arti kata
mereka disini menurut adat dan agama yang telah
ada.
H.Mas’oed Abidin 299
DAKWAH KOMPREHENSIF
Pernyataan masyarakat dan Pemangku Adat beserta
Pemerintahan Negeri Koto
Baru yang tegas dan keras ini,
menyebabkan usaha Kristen
tersebut tidak memperlihatkan
gerak yang aktif sampai
dengan tahun 1960.

KEDATANGAN MISSI ASING

MENOPANG GERAKAN SALIBIYAH

Periode tahun 1963 - 1966

Rupanya sudah diatur dari tempat asal warga


transmigrasi, bahwa untuk masuk kedaerah Sumatera Barat,
pertama-tama harus menyatakan beragama Islam walaupun
sebenarnya didalam rombongan transmigrasi itu ter dapat
pula orang-orang yang beragama Katholik sebagai
selundupan. Persoalan ini bertahun-tahun kemudian

3. Dengan perjanjian inilah baru kami terima


saudara-saudara itu, menjadi cucu anak kemenakan
kami dan duduk didalam ulayat adat kami.
4. Andai kata kalau tidak sesuai dengan perjanjian
itu istimewa akan mendirikan, agama selain agama
Islam tidak diizinkan, mungkin mendatangkan
kejadian yang tidak diingini, apalagi ia untuk
mendirikan satu rumah teruntuk kepada rumah
Katholik (buat beribadah umat Katholik).
5. Kami segala pemangku adat, alim-ulama,
cerdik-pandai tetap kami tidak setuju, apalagi
negeri kami ini dusun, bukanlah kota, kalau dikota
kami tidak berkeberatan sedangkan masyarakat
Transmigrasi sudah menurut adat, dan berkorong
berkampung ............."
300 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
berkembang terus menjadi “kasus Pasaman” yang sampai
sekarang, walaupun telah berlalu tiga dasawarsa masih belum
terselesaikan.97

Sejak tahun 1967, jauh sebelum riak gerakan salibiyah


di Pasaman ini makin keras menghempas kerukunan hidup
ditengah umat Islam, khususnya di Minangkabau dengan
filosofi adat basandi syara’, dan syara’ basandi
kitabullah. Maka Dewan Da’wah meminta prakarsa dari
Menteri Agama Republik Indonesia supaya sama-sama
menjaga keutuhan masyarakat yang di ancam oleh kerasnya
gerakan salibiyah ini.

Akhirnya, dengan prakarsa Menteri Agama R.I,


diadakan musyawarah antara pemuka agama di Jakarta. Pada
pokoknya diusahakan supaya terpelihara kerukunan antar
umat beragama. Semua pemuka Islam yang hadir dalam
musyawarah, 30 November 1967 di Jakarta itu, menyetujui
saran pemerintah. Sedang pemuka-pemuka agama Kristen,
baik yang Katholik maupun yang Protestan, menolak saran
pemerintah itu. Dengan demikian, musyawarah gagal
mencapai maksudnya.98

Barulah pada tahun 1969, pemerintah merasa perlu


97
Pada tahun 1963, mulai berkunjung kedaerah
transmigrasi Pastor dari Padang, dengan maksud
meninjau dan melihat keadaan perkembangan
orang-orang transmigran di TONGAR dan KOTO
BARU (Mahakarya). Kunjungan itu pada mulanya
tidak mendatangkan kecurigaan masyarakat
setempat, namun selalu berlanjut setiap tahun
sampai tahun 1966, dengan mendatangi rumah-
rumah keluarga Kristen yang tersembunyi dalam
warga transmigrasi.
98
(Dr.Anwar Haryono SH, “Indonesia Kita, Pemikiran
Berwawasan Iman-Islam”, Cetakan Pertama, Jakarta
Rabi’ul Akhir 1416 H/Agustus 1995, Hal 198 - 199).
H.Mas’oed Abidin 301
DAKWAH KOMPREHENSIF
lebih bersungguh-sungguh mengatur lalu lintas pergaulan
antar umat beragama dengan menerbitkan Surat Keputusan
Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri
No. 01/MDN/MAG/1969 tentang pelaksanaan tugas aparatur
pemerintah dalam menjamin ketertiban dan kelancaran
pelaksanaan pengembangan dan ibadat agama oleh pemeluk-
pemeluknya.

Tahun 1973, Pasaman kembali memanas.

Tahun ini berdiri suatu kampung ditepi Sungai


Sampur Panti, dengan nama KAMPUNG MASEHI.99

Pada tahun 1973 ini mereka mengajukan pula permohonan


kepada Pemerintah Daerah Kab. Pasaman untuk
mendirikan gereja di Kampung Masehi tersebut. Seperti
juga pada masa lalu Pemerintah daerah Kab. Pasaman
tidak pernah memberikan keizinan disebabkan adanya
protes dari segenap lapisan masyarakat dan penduduk,
khususnya Panti, serta tidak memenuhi segala syarat-
syarat. Diantaranya pembangunan gereja didaerah ini
akan berakibat terhadap terganggunya keamanan dan
kerukunan sesama penduduk yang telah terjalin selama
ini.

Walaupun demikian, tanpa harus menanti keizinan


dari pemerintah daerah, pihak-pihak kristen HKBP tidak
pernah ambil peduli dan akhirnya gereja tetap berdiri. Kondisi
99
Kampung tersebut berada diatas tanah yang diserahkan
oleh Ninik Mamak; Panti dahulunya kepada keluarga
pendatang dari Tapanuli juga yang pada mulanya
seluruhnya beragama Islam. Namun kemudian diketahui,
pada tahun 1973 bahwa di-antara penduduk itu telah
terdapat 50 buah rumah jemaah kristen dan merekalah
yang memberi nama kampung tersebut Kampung
Masehi.
302 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
seperti inilah yang selamanya akan menjadi duri dalam
daging bagi masyarakat di Pasaman. Kasus demi kasus,
gerakan shalibiyah tetap berjalan dengan berbagai cara,
berbagai dukungan dari kalangan fanatik kristen.

Bertubi-tubi tuntutan masyarakat Islam Pasaman dan


juga dari seluruh pelosok tanah air, ibarat gema sipongang
didalam ngarai. Tak pernah berjawab.

Barulah pada tahun 1978, menyusul dikeluarkan Surat


Keputusan Menteri Agama No. 70/1978 tentang pedoman
penyiaran agama. Disusul oleh Surat Keputusan Menteri
Agama No. 77/1978 tentang bantuan luar negeri kepada
lembaga keagamaan di Indonesia. Keputusan ini, sungguh
merupakan upaya nyata pihak pemerintah untuk
mengatasi agar gerakan pengkristenan tidak menusuk
jantung umat Islam di Indonesia. Akan tetapi pihak
Kristen selalau enggan mematuhinya. Termasuk di
Pasaman Barat.

Pasaman hari ini, diakhir tahun 1999, dalam menapak


ke millenium ketiga, berkembang menjadi zamrud hijau
ditengah Sumatera Barat. Berpuluh ribu hektar lahan, yang
tadinya kosong dan rimba belantara, telah dibuka menjadi
perkebunan sawit.

Masyarakat pendatang dari luar, tidak ter-kontrol lagi.


Baik yang menyangkut adat istiadat, keyakinan dari agama
yang dianut penduduk sebelumnya, maupun moral kehidupan
mereka. Pasaman tengah berada dalam perubahan global,
deras dan cepat. Masyarakat lesu, putus asa, dan kecewa.
Mereka diam seribu bahasa. Gereja tumbuh, penaka jamur
dimusim hujan. Pendatang yang mencari hidup di Pasaman
sebagai buruh, pekerja dan penanam modal, seakan tidak
peduli dengan per soalan agama yang mengarah kepada

H.Mas’oed Abidin 303


DAKWAH KOMPREHENSIF
pemurtadan juga. Secara pasti dan terencana.

Dalam menghadapi kenyataan seperti ini, pasti


dihadapkan kepada problematika dakwah baru, yang sangat
global.Akankah, berhenti tangan mendayung ???

Dewan Da’wah dibentuk berdasarkan hukum sebagai


satu Yayasan, dipimpin oleh Bapak Mohamad Natsir. Tujuan
yang utama "menggiatkan dan meningkatkan Dakwah
Islamiyah di Indonesia".100



Pada tanggal 26 Februari 1967, didirikanlah Dewan


100

Da’wah Islamiyah Indonesia (Dewan Da’wah) dalam


suatu pertemuan silaturrahmi Iedul-Fithri yang berlang-
sung di masjid Al-Munawwarah, Tanah Abang, yang
dihadiri oleh Ulama-ulama dan tokoh-tokoh Islam.


Alhamdulillah

304 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

Proyek Khusus Cilacap,

Timor-Timur, Dan Mentawai

Ketiga proyek ini mempunyai penanggung jawabnya


sendiri-sendiri. Diwujudkan sejak mulanya untuk melakukan
pembinaan dan penangkalan umat dari garapan shalibiyah
secara intensif dan dengan pendanaan khusus pula.

Proyek-proyek seperti itu dilaksanakan dengan


kerjasama dengan berbagai lembaga dakwah yang ada di
tempat masing-masing.



PROYEK KHUSUS, MASJID, KAMPUS

DAN ISLAMIC CENTRE

Perkembangan selanjutnya langkah-langkah Dewan


Da’wah Islamiyah Indonesia sebelum tahun 1986 , dalam

H.Mas’oed Abidin 305


DAKWAH KOMPREHENSIF
umur yang masih remaja 20 tahun masa berjalan, ternyata
tidak hanya di UNAND - IKIP Padang saja didirikan yang
bernama Mesjid Al Azhar, akan tetapi kemudian telah tersebar
dalam kampus- kampus di seluruh tanah air.

Diantaranya Masjid Kampus ARIF RAHMAN


HAKIM Kampus UI Salemba Jl. Salemba Raya Jakarta Pusat.
Masjid Kampus STK YARSI Cempaka Putih di Jl. Cempaka
Putih Jakarta Pusat, Masjid Kampus Komplek UI Ciputat, Jl.
Ciputat Raya Jakarta Selatan.

Dan juga, Masjid Kampus IKIP-UI Rawamangun Jl.


Rawamangun Jakarta Timur, keseluruhannya di daerah DKI
Jakarta.

Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur juga


tidak luput mendapatkan rekomendasi Dewan Da’wah
Islamiyah Indonesia untuk pendirian Masjid di
kampus-kampus yang sudah ada.

Masjid-masjid kampus memang menjadi perhatian


yang serius oleh pimpinan Dewan Da’wah di seluruh
Indonesia.

Bahkan, menjadi program utama dalam rangka


menghidupkan dakwah serta menumbuh suburkan dasar-dasar
iman dan taqwa.

Menanamkan aqidah Tauhid dikalangan angkatan


muda dan intelektual Muslim.

Suatu program yang tidak boleh ditunda-tunda.


Generasi yang pada suatu masa kelak akan menjadi teknokrat
atau pemimpin umat masa datang. Untuk Jawa Barat telah
direkomendasi oleh Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia

306 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Masjid Kampus SALMAN kampus ITB Bandung dan Jawa
Timur Masjid Kampus ITS SURABAYA dan Masjid IKIP
MALANG, serta di Jawa Tengah Masjid Kampus Universitas
Sebelas Maret Surakarta.

Demikian pula diluar pulau Jawa. Diantaranya Masjid


Kampus Universitas Hasanuddin dan Masjid Universitas
Muslim Indonesia di Ujung Pandang serta Masjid Kampus
Universitas Sam Ratulangi di Manado.

Mengkoordinir pembinaan mahasiswa di Masjid dan


Islamic Centre yang dibangun
olehDewan Da’wah yang
jumlahnya 11 proyek tersebar
di berbagai penjuru tanah air.



H.Mas’oed Abidin 307


DAKWAH KOMPREHENSIF

KIPRAH DAKWAH

GERAK LANGKAH DAKWAH

G erak Dakwah Ilaa Allah,


sebagai realisasi
Gagasan Menopang Gerak
Dakwah, terlihat dalam

308 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
beberapa kegiatan, yang nyata
menyentuh kehidupan umat.

Pertama, memperluas pengertian dakwah bahwa


dakwah luas artinya. Mencakup seluruh aspek kehidupan101

Bapak Mohamad Natsir sebagai ketua Dewan Da’wah


mengungkapkan sejarah, bahwa dakwah pada hakikatnya
ialah kelanjutan dari risalah Nabi Besar Muhammad SAW.

Rasulullah diutus oleh Allah SWT kepada masyarakat


manusia di dunia, tujuannya ialah untuk menggarap selurus
aspek kehidupan.

Kedua, mengembalikan fungsi masjid, sebagai pusat


pembinaan masyarakat.

Dewan Da’wah datang mengingatkan kembali, masjid


merupakan pusat pembinaan umat, sesuai fungsi masjid yang
diteladankan oleh Rasulullah SAW.

Dewan Da’wah memberi contoh dengan berkantor di


masjid Al-Munawarah. Dari sudut kecil itulah digarap semua
kegiatan Dewan Da’wah.

Ketiga, Dewan Da’wah memberi pengertian kepada


jamaah bahwa tugas dakwah adalah fardhu ain bagi setiap
muslim.

Seluruh kehidupan umat Islam semestinya di


kembangkan secara kreatif, baik oleh masing-masing individu
fardhu 'ain maupun oleh eksponen-eksponen masyarakat
(fardhu kifayah), berdasarkan dan sesuai dengan hukum
101
Catatan
Q.S Al-Anfal ayat 24.
H.Mas’oed Abidin 309
DAKWAH KOMPREHENSIF
Allah, yang tertuang secara tertulis dalam syariah, kauniah,
maupun sejarah.

Oleh karena itu, segala ungkapan kegiatan peri-laku


budaya umat Islam seyogianya merujuk pada sistem ide dan
pola fikir yang berawal dari nilai Islami yang universal.

Semua ekspresi, gagasan dan gerak seorang muslim


adalah manifestasi dan realisasi ibadah demi tercapainya
kemuliaan dan keridhaan Allah semata. Inilah yang menjadi
dasar dan tujuan Dewan Da’wah.

Umat Islam Indonesia sebagai masyarakat yang


berbudaya telah mengalami proses pencarian, penemu an,
pengembangan dan peningkatan norma-norma yang
merupakan landasan bagi terbentuknya budaya bangsa
Indonesia.

310 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

Meningkatkan

Mutu Dakwah

Menggiatkan dan meningkatkan mutu dakwah.


Dewan Da’wah berusaha meningkatkan mutu dan kegiatan
dakwah.

Dengan para ulama dan da’i dari daerah- daerah

H.Mas’oed Abidin 311


DAKWAH KOMPREHENSIF
diadakan diskusi untuk memperluas wawasan serta pengertian
mereka tentang dakwah.

Untuk membuka cakrawala pemikiran yang selama ini


terbelenggu oleh ketakutan, tekanan komunis dan Orde
Lama yang diktator.

Untuk menggarap dakwah di daerah- daerah rawan, seperti


daerah transmigrasi dan
daerah- daerah terbelakang.
Para da’i dilatih khusus
antara sebulan sampai dua
bulan di Pesantren Pertanian
"Daarul Fallah", Ciampea,
Bogor.

Untuk meningkatkan pelajaran dan pendidik an agama


bagi mahasiswa di perguruan-perguruan tinggi, Dewan
Da’wah menatar dosen-dosen mata kuliah umum dengan
maka kuliah agama Islam.

Dewan Da’wah juga mencari kontak ke luar negeri


untuk mendapatkan buku-buku standar di bidang agama.

Sesungguhnya upaya pengadaan per pustakaan Islam


telah dirintis oleh Dewan Da’wah sejak 24 tahun yang lalu.

Untuk mengatasi problematika dakwah yang tengah


dihadapi di daerah-daerah sulit, harus dimulai dari
membentuk da’i ujung tombak Dakwah Ilaa Allah.

312 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Diantara problematika Dakwah yang selalu di-alami oleh
da’i adalah masalah
kesejahteraan mereka di
lapangan.

Seperti biaya kesehatan, transportasi antar lokasi


dakwah dan honor yang kurang memadai ketimbang nilai
keperluan pokok sehari-hari.

Honor yang tidak seimbang dengan keperluan sehari-


hari terasa sangat kurang memadai, dibanding dengan
beratnya tugas di medan dakwah. Apalagi mengingat para
da’i tersebut sudah banyak yang berkeluarga dan mempunyai
anak.

Inilah problematika para da’i yang tersebar di seluruh


Indonesia.

D a ’i

dan

Problematikanya

Da’i Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Pusat, yang


bertugas dilapangan berjumlah 272 orang102, tersebar dalam
empat bentuk daerah :

Jadi kesimpulannya dari jumlah 272 orang da’i di daerah


102

transmigrasi 9 orang diantaranya honornya dibawah Rp.


30.000, sedangkan 13 orang diantaranya diatas Rp.
100.000 serta 23 orang diantaranya diatas Rp. 150.000.
H.Mas’oed Abidin 313
DAKWAH KOMPREHENSIF
Daerah transmigrasi

Daerah suku terasing

Daerah suku terbelakang

Daerah kampus dan perkotaan

Problematika Dakwah Di Daerah Sulit

Daerah Transmigrasi Dan Daerah Terisolir

Perubahan zaman dalam kemajuan teknologi


maklumat (globalisasi informasi dan komunikasi), telah
membawa berbagai dampak bagi kehidupan masyarakat.
Secara positif kemajuan tersebut telah mem bawa
perbaikan ekonomi masyarakat dan kemajuan dalam bidang
ilmu pengetahuan. Juga kemajuan dalam bidang transportasi
dan perhubungan.Dirasakan juga pada bidang pendidikan,
budaya, seni, serta adat kebiasaan.

Secara umum dakwah ditengah masyarakat


mengalami perubahan nyata antara lain masyarakat di datangi
dakwah dan tidak lagi mendatangi dakwah.

Kemajuan informasi elektronika diantaranya parabola,


audio visual yang telah merupakan sarana alih ilmu
pengetahuan berdampak juga sebagai sarana alih budaya.

314 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Dirasakan pada kondisi di daerah sulit antara lain:

Kurangnya minat orang tua menyerahkan anak-anaknya


ke Pendidikan-pendidikan Islam (Surau, majlis ta’lim,
TPA, MDA, bahkan pengajian-pengajian Al-Qur’an).
Kebiasaan meminum minuman keras (Miras) bagi
sebahagian kalangan muda/remaja di desa serta keinginan
bergaul bebas (diluar batas-batas adat dan agama) mulai
tumbuh merajalela.
Banyaknya umat kembali kepada Islam sebagai hasil
perjuangan da’i seringkali tidak terikuti oleh pembinaan
yang intensif, antara lain disebabkan :

Kurangnya tenaga da’i yang berpengalaman.


Berkurangnya jumlah da’i di daerah-daerah, karena
perpindahan ke kota dan kurangnya minat menjadi
da’i.
Terabaikannya kesejahteraan da’i secara materil yang
tidak seimbang dengan tuntutan yang diharapkan oleh
masyarakat dari seorang da’i.
Jauhnya daerah-daerah yang harus didatangi oleh
juru dakwah sementara tidak tersedianya alat
transportasi yang memadai, seperti sepeda motor,
sepeda dayung, speed boat, perahu, bahkan sering di
temui transport umum sewaktu-waktu ke daerah-
daerah binaan dakwah, jarang pula tersedia.
Umumnya juru dakwah bukanlah pegawai negeri yang
memiliki penghasilan bulanan yang tetap, akan tetapi
senantiasa dituntut oleh tugasnya untuk selalu berada
ditengah umat yang dibinanya.

H.Mas’oed Abidin 315


DAKWAH KOMPREHENSIF
Kehidupan global yang mengarah kepada pemenuhan
keperluan materialistik, seperti perlombaan kebendaan
serta ukuran prestise,telah menghadirkan tantangan baru
bagi para juru dakwah dan semakin parah karena adanya
pihak-pihak agama lain yang memulai sarana dakwahnya
dengan uluran tangan pemberian. Sementara juru dakwah
jangankan memberi untuk hidup pun kadang-kadang
susah.
Problematika dakwah bertambah komplit karena
kurangnya bahan-bahan dakwah seperti buku dan media-
media lain baik elektornik maupun non elektronik yang
dimiliki oleh juru dakwah.

Mengingat kompleksnya problematika dakwah yang


tersimpul kepada serba kekurangan, seperti kekurangan
fasilitas, dukungan masyarakat, minat, tenaga, bahan-bahan,
tingkat penghasilan, alat pendukung dakwah dan transportasi.
Sangatlah perlu seluruh pihak yang terkait, lembaga-lembaga
dakwah, BAZIS, para muhsinin, Yayasan-yayasan Islam, dan
masyarakat luas termasuk pemerintah daerah serta
Departemen Agama, untuk ikut ambil bagian di dalam
menopang kelancaran dakwah bagi pemeliharaan hasil-hasil
pembangunan.

Terutama yang sangat diharapkan adalah;

G. Mencarikan Bapak angkat untuk penyediaan bantuan


nafkah juru dakwah.
H. Menghubungkan desa-desa sulit (kampung halaman)
dengan para perantau yang berhasil untuk dapat
diikut sertakan sebagai penyandang dana juru
dakwah. Perioritasnya terletak kepada pembinaan
juru dakwah sebelum pemabngunan sarana fisik
316 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
gedung-gedung dakwah (re-Konstruksi rumah-rumah
ibadah).
I. Memperhatikan alat angkutan bagi juru dakwah.
J. Peningkatan ilmu, keterampilan, motivasi juru
dakwah melalui refreshing, penataran, pembekalan
bagi juru dakwah secara berkala.
K. Dukungan moral dari pejabat-pejabat pemerintah di
daerah dukungan timbal balik juga dari da’i terhadap
para petugas di daerah-daerah.
L. Kesatuan gerak lembaga-lembaga dakwah dalam
meningkatkan gerak dan mutu dakwah di daerah-
daerah sulit.

Program untuk ini dapat dirinci lebih mendalam.


Dapat pula diberikan sebagai masukan kepada pihak-pihak
terkait. Disinilah sangat diharapkan peran serta Bakor
Dakwah, Majlis Ulama, Yayasan-yayasan Islam serta lembaga
dakwah dan juru dakwah. Maka, Dewan Da’wah sangat
berperan sebagai fasilitator untuk dapat program dakwah
terlaksana dengan baik.

Kesejahteraan da’i ujung Tombak Dakwah menjadi


program utama untuk diatasi segera. Karena, umumnya para
da’i, juru dakwah tersebut telah ber tugas dimedan dakwah
paling sedikit dalam masa terendah rata-rata di atas 5 (lima)
tahun.

H.Mas’oed Abidin 317


DAKWAH KOMPREHENSIF

Pengembangan

Dakwah

dan Diklat

Biro Pengembangan Dakwah Dan Diklat, dengan 9


sub biro menangani masalah-masalah;

pendidikan
pengkaderan,
latihan dan
mengkoordinir da’i-da’i lapangan, baik umum
ataupun transmigrasi
mengkoordinir beberapa proyek khusus yang ada
hubungannya dengan pembinaan.

Biro Pengembangan Dakwah dan Diklat, me- rupakan


salah satu biro yang menjadi tumpuan gerak dari Dewan
318 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Da’wah Islamiyah Indonesia.

Karena yang ditangani biro ini adalah pem-binaan da’i


sebagai awal bertolak dari peningkatan mutu dakwah baik di
lapangan ataupun karakter para da’i pelanjut Risalah
Rasulullah.

Biro ini dikelola oleh tiga orang tenaga, yaitu :

H. Syuhada Bahri
H. Syariful Alamsyah
H. Amir Syaifa Yasin

Biro ini mempunyai Tugas-tugas Pokok :

 Pelatihan da’i yang akan dan sudah dikirim ke daerah

 Pengiriman da’i ke Daerah

 Pengolahan data laporan da’i

 Pembinaan.

Dari segi Pembinaan dan Pembiayaan Da’i Dewan


Da’wah dikelompokkan kepada dua kelompok.

1. Da’i Dewan Da’wah Pusat

C. Da’i Dewan Da’wah Pusat adalah Da’i yang


H.Mas’oed Abidin 319
DAKWAH KOMPREHENSIF
diangkat, dikelola dan dibiayai langsung oleh
Dewan Da’wah Pusat.
D. Jumlah Da’i Dewan Da’wah Pusat sebanyak " 272
orang yang dibagi penempatannya :

B.1.Da’i Lapangan

B.2.Da’i administratur merangkap lapangan

2. Da’i Perwakilan

C. Da’i Perwakilan adalah da’i yang diangkat, dikelo-


la dan dibiayai oleh perwakilan dengan menggali
sumber dana di daerah.
D. Dewan Da’wah Pusat hanya memberikan
bimbingan, pelatihan dan stimulan.

Penyebaran da’i , berada di daerah :

Daerah Transmigrasi
Daerah suku terasing
Daerah terbelakang (ekonomi-kebodohan)
Daerah kampus dan perkotaan
Penyebaran Da’i Dewan Da’wah Pusat
diseluruh Propinsi di Tanah Air.

Bentuk-
Bentuk-bentuk Pembinaan :

4. Pembinaan lewat penyediaan buku-buku dan


tulisan
320 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
5. Pembinaan lewat penataran
6. Pembinaan lewat kunjungan ke lapangan

Tantangan Yang dihadapi :

6. Gerakan pemurtadan
7. Ajaran Nativisme dan Sempalan
8. Kemiskinan dan Kebodohan
9. Kurangnya tenaga da’i, Dana dan Fasilitas
10. Medan Tugas yang sulis dan sebagainya.

Menghadapi

Ghazwul Fikri

Peningkatan setiap usaha kearah pembenteng-an dan


pembelaan aqidah umat.
Menghadapi banyak
tantangan, berupa
berkeliarannya hama- hama
yang merusak dan mencuri
tanaman kita.

Hama yang dimaksud ialah para penyebar agama


selain Islam. Sekularisme, orientalisme, komunisme,
marxisme, serta pemikiran yang menyempal pada Islam
Jamaah, Inkarussunah, Isa Bugis, Syi'ah, dan lain-lain.

Menghadapi masalah al ghazwul fikri atau perang

H.Mas’oed Abidin 321


DAKWAH KOMPREHENSIF
pemikiran. Dewan Da’wah mengambil peranan khusus 103.

Salah satu persoalan pokok yang dihadapi umat Islam


menjelang masuknya millenium ketiga.

Adalah gerakan dan usaha memisahkan sektor-sektor


sosial-budaya dari agama. Seperti terlihat pada kehidupan
masyarakat industri. Dimana kehidupan masyarakat
mengalami sekularisasi, yang berpangkal dari faham
sekularisme materialisme.104

Salah satu kekhawatiran terbesar umat Islam dan


bangsa Indonesia sekarang dan dimasa datang. Adalah
timbulnya pengotakkan masyarakat kedalam kelas-kelas yang
mempunyai kepentingan ekonomi berbeda dan saling berten-
tangan.105
103
Masalah ini biasanya dijawab oleh Pak Rasjidi dengan
tulisan, tampil pula Bapak Mohamad Natsir, Pak Zainal
Abidin Ahmad, Pak Sjafruddin Prawiranegara, Pak Bahder
Djohan, Pak Deliar Noer dan Pak Daud Ali. Dilanjutkan lagi
oleh generasi yang lebih muda para alumni Timur
Tengah. Buah tangan mereka yang memperkaya
khazanah perpustakaan Islam, melalui Dewan Da’wah.
Walau secara berkecil-kecil di markas Dewan Da’wah
Pusat sudah ada beberapa penerbitan yaitu Media
Dakwah, Suara Masjid, Sahabat, Bulletin Dakwah, Serial
Khutbah Jum'at, lengkap dengan toko bukunya.
Menghadapi perang pemikiran, Dewan Da’wah bahkan
telah membentuk tim "Ghazwul Fikri"
104
Sekularisme cenderung untuk meniadakan peranan
agama, sekalipun kemungkiana bahwa agama akan
diberi tempat, atau diberi kotak, berupa spatialisai
agama. Agama diberi tempat untuk berperan secara
khusus dalam bidang "Rohaniah", tetapi tidak diberi
tempat berperan dalam masyarakat yang lain.
105
Pada dasawarsa akhir ini kecenderungan ke arah
pengkelasan masyarakat rupanya makin meningkat,
sehingga umat Islam menjadi semakin berat: karena
322 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Gejala ini membuat kebijakan perjuangan Islam
menjadi bersifat ganda. Disatu pihak, umat Islam mempunyai
tugas nasional untuk mencegah pengkelasan masyarakat yang
diakibatkan oleh sistem politik pragmatis, dilain pihak, umat
Islam ingin mencegah sekularisasi.

Tugas ganda ini bertumpu pada keyakinan bahwa


Islam sebagai agama dan pandangan hidup harus mencegah
pengkelasan masyarakat yang sekularisasi kehidupan.

Sementara itu dalam bidang budaya terjadi arus lain,


yaitu derasnya kebangkitan nativisme yakni kepercayaan dan
anutan-anutan yang dianggap dari nenek moyang yang di
lestarikan secara turun- temurun. Kebangkitan ini ternyata
mempunyai kolerasi dengan proses sekularisi atau spatial-
isasi di atas.

Sungguhpun spiritualisme pada gerakan nativisme


sering bertentangan dengan materialisme masyarakat industri
yang sekular, namun kenyataannya ada hubungan
kepentingan yang erat antara skularisme dan nativisme. Hal
ini dapat terjadi karena gerakan nativisme menawarkan suatu
spiritualisme yang sesuai dengan konsepsi spatialisme agama
dari cita-cita sekular.106

selain dari harus menghadapi pemudaran nilai-nilai


agama, juga menghadapi fragmentasi sosial ke dalam
kelas-kelas.
106
Spiritualisme-nativisme sampai batas tertentu
mempunyai raison d'etre, berhubung masyarakat industri
selalu mempunyai kecenderungan alienasi yang
diduganya dapat ditolong oleh spiritualisme yang
merupakan terapi psikologis tehadap perasaan tidak
aman warga masyarakat Industrial.
H.Mas’oed Abidin 323
DAKWAH KOMPREHENSIF
Pencegahan secara teoritik hanyalah melalui
pengintregasian ilmu-ilmu dalam sistem keagamaan. Secara
empirik, penanggulangan sekularisme adalah
pengintregasian sistem budaya dalam sistem sosial
dengan ajaran agama. Maka, tugas cendekiawan muslim,
menjadi sangat penting dalam dakwah menghadapi
sekularisme.

Masalahnya, bagaimana memanfaatkan dan


mengarahkan dakwah di bidang sosial-budaya.

Untuk menahan sekularisme, maka organisasi profesi,


dan lembaga dakwah yang ada sekarang dapat dimanfaatkan.
Dalam posisi ini Dewan Da’wah bisa tampil kedepan. Forum
formal dan informal dapat di gunakan bermujadalah,
berdialog secara intelektual.

Demikian juga media massa yang memadai akan


menjelaskan secara teoritik
permasalahan sosial budaya
dari sudut pandang integral
Islami. Kehadiran Media
Dakwah sangat penting.

Untuk mendukung terlaksananya tugas ganda dakwah


ini, amatlah diperlukan lembaga-lembaga penelitian dan
pengembangan yang mampu menampil kan ide-ide secara
strategis untuk menawarkan alternatif-alternatif dalam
menghadapi berbagai per-masalahan modern.

Manusia pada hakekatnya adalah makhluk ciptaan


Allah dengan sifat-sifat dan karakter fisik dan psikisnya yang
tunduk kepada hukum syari'ah, hukum Allah dan hukum
sejarah yang merupakan hukum Allah.

324 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Karena itulah, Allah swt menyediakan wahyu sebagai
petunjuk bagi kehidupan. Derajat kemuliaan manusia
bergantung pada tinggi rendahnya iman dan ilmunya, yang
direalisasikan dalam perilaku ibadah dan budaya amal shaleh.

Hajat hidup umat Islam akan kesejahteraan lahir dan


bathin, fisik, moral dan spiritual menuntut umat untuk
menggali, memelihara, mengembangkan serta melestarikan
potensi dan kemahiran riel dirinya.

Agar dapat menggunakan sumber-sumber alam


sebagai sarana hidup dan penghidupan budaya serta
peradaban manusia.

Dengan penggunaan tenaga sehemat mungkin dan


manfaat seluas mungkin.

Ilmu, teknologi, ekspresi kehidupan kemanusia an


disamping komponen budaya lain, tidak mungkin dilepaskan
dari nilai kebenaran agama yang hakiki. Inilah kewajiban
generasi dakwah sekarang.

Agar dapat meneruskan kapada generasi pelanjut


secara informatif, keilmuan dan teknologi, sebagai pedoman
untuk pengembangan peradaban yang lebih tinggi yang
bercorak Islam.

Dengan gerakan dakwah komprehensif beralas-kan


Kitabullah dan Sunnah Rasul akan men jadi sumber
terwujudnya rahmat bagi seluruh umat, bagi bangsa, dan alam
semesta.

Keragaman norma dan perilaku budaya umat merupa-


kan khazanah bagi terbentuknya budaya umat yang Islami.

H.Mas’oed Abidin 325


DAKWAH KOMPREHENSIF
Oleh karena itu, pengembangan umat merupa kan
usaha optimasi kapasitas secara kuantitatif mau-pun kualitatif.

Pengembangan dimaksud tampak pada peng-amalan


individu anggota masyarakat dalam melak-sanakan Iman,
Islam, dan Ihsan.

Yakni, individu yang mampu melaksanakan ibadah dalam


arti kata yang seluas- luasnya.



326 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Membangkitkan

Ukhuwah al-‘Alamiyah

Dengan berlandaskan ukhuwah Islamiyah


al'Alamiyah, Dewan Da’wah ikut ambil bagian dalam
membangkitkan ukhuwah Islamiyah internasional. Di
seluruh dunia ada umat Islam. Di lima benua ini ada umat
Islam. Jumlahnya hampir seperempat penduduk bumi. Lebih
kurang satu milyar.

Membangkitkan kesadaran inipun dilakukan oleh


Dewan Dakwah dengan mengadakan perjalanan muhibbah
ke negara-negara Islam di seluruh dunia. Terutama ke Timur
Tengah, Saudi Arabia, Kuwait, Libya, Irak, Palestina dengan
melihat langsung keadaan umat Islam di sana.

Dewan Da’wah menggerakkan umat Islam Indonesia,


untuk mengumpulkan bantuan apa saja. Tumbuhlah rasa
ukhuwah Islamiyah Internasional, seperti sewaktu Kotobato,
kota universitas Islam di Filipina Selatan dibakar habis oleh
pasukan Presiden Ferdinand Marcos yang Katolik di Filipina
Selatan.107

Amal nyata ini telah berperan menumbuhkan lagi


ukhuwah Islamiyah dengan tetangga kita di utara itu. Kita
lakukan dalam upaya membina ukhuwah Islamiyah
internasional, untuk kemudian ikut pula memikirkan secara
bersama bagaimana nasib umat Islam di Indonesia?
Dewan Da’wah telah menyerukan kepada seluruh umat
107

Islam di Indonesia, melalui masjid-masjid, langgar, dan


kelompok-kelompok pengajian Islam untuk kita kirimkan
Qur'an sebagai pengganti Qur'an yang terbakar di
universitas Islam Filipina Selatan
H.Mas’oed Abidin 327
DAKWAH KOMPREHENSIF
Kesetiakawanan Islam

Terhadap penderitaan umat Islam di dalam dan di luar


negeri, Dewan Da’wah telah menggerakkan umat untuk
memberikan bantuan seperti untuk korban banjir, kebakaran,
pengungsi Myan-mar, Bosnia Herzegovina dan sebagainya.
Ternyata kemudian diketahui, oleh kaum muslimin diluar
negeri bahwa Dewan Da’wah dianggap satu badan yang
punya kekuatan sebagai penggerak umat Islam yang paling
berhasil.

Sementara itu, bagi kita usaha menggerakkan bantuan


Solidaritas Bosnia paling
kurang telah menghasilkan
dampak positif :

6. Menumbuh suburkan semangat ber-infaq umat kita


7. Memperluas wawasan Solidaritas Islam Internasional
8. Memantapkan pemahaman bahaya Kristenisasi dan
Pemurtadan
9. Penggalangan Persatuan umat Islam dengan
memperkecil batas-batas organisasi kesukuan dan
mazhab.
10. Memberi kesempatan tampilnya kader dan tokoh
muda di muka umum.

Untuk menghadapi hubungan Luar Negeri ini Dewan


Da’wah menanganinya
dengan serius, oleh satu biro
yang dikhususkan untuk itu.

328 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

 

H.Mas’oed Abidin 329


DAKWAH KOMPREHENSIF

BIRO LUAR NEGERI dan BANGUN SARANA

Biro luar negeri dan bangun sarana, memiliki 9 sub-biro


yang tugasnya menangani :

• hubungan luar-negeri,
• bea-siswa,
• laporan da’i Timur Tengah,
• urusan aitam,
• pembangunan sarana fisik,
• penterjemah,
• tamu-tamu Luar Negeri.

Dewan Da’wah mengungkapkan kepada


saudara-saudara kita di belahan dunia lain, bagai-mana
ghazwul fikr yang tengah melanda umat Islam di Indonesia,
dewasa ini. Umat Islam di Indonesia secara umum, masih
terikat kebodohan. Disamping miskin sarana-sarana dakwah,

330 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
langkanya da’i yang terampil, rumah sakit tempat
penampungan pasien yang lemah, yang sering jadi sasaran
empuk missi dan zending.

Dewan Da’wah paling sedikit, telah mengirim ribuan


pelajar ke berbagai negeri, di Timur Tengah. Beberapa ratusan
masjid yang dibangun oleh Dewan Da’wah, dengan bantuan
saudara-saudara kita di Timur Tengah, terutama dari Kuwait,
dan Saudi Arabia. Inilah hasil ukhuwah Islamiyah
Internasional.

Hubungan Luar Negeri

Hubungan Dewan Da’wah dengan Luar Negeri, baik


dengan lembaga-lembaga resmi (pemerintah) maupun sya'bi
(non-pemerintah).

Sesungguhnya hubungan ini sudah dirintis oleh Bapak


M. Natsir sendiri sejak awal berdirinya Dewan Da’wah ini.

Hubungan ini semakin hari semakin meningkat.


Alhamdulillah.

Hubungan Luar Negeri dimaksudkan untuk mencapai tiga


sasaran pokok :

Pertama, peningkatan kehadiran Dewan Da’wah dan


pendukung-pendukungnya di Indonesia dalam forum-forum
Islam di tingkat Internasional, sebagai saham Dewan Da’wah
dan kaum muslimin Indonesia umumnya dalam membahas
dan menyelesai kan persoalan-persoalan Islam Internasional.

Seperti masalah Palestina, dan pembebasan Masjid


al-Aqsha, Jihad Afghanistan, Minoritas Muslim di beberapa
tempat dan kawasan, Jihad Bosnia- Herzegovina dll.

H.Mas’oed Abidin 331


DAKWAH KOMPREHENSIF
Kedua, menciptakan jaringan koordinasi al-Amal
al-Islami al-Musytarak antara Dewan Da’wah dengan
lembaga-lembaga Islam di Luar Negeri.

Termasuk tukar menukar pengalaman dan manhaj


dalam mengembangkan amal Islami ini.

Ketiga, mencari dukungan moril maupun materil bagi


pengembangan usaha-usaha Dewan Da’wah di dalam negeri.

Frekwensi aktifitas hubungan luar negeri ini bisa


dilihat sebagiannya melalui delegasi dan kunjungan Dewan
Da’wah ke luar negeri, di satu sisi. Dan delegasi kunjungan
Lembaga-lembaga luar negeri ke Dewan Da’wah, di sisi yang
lain.

Delegasi Dewan Da’wah

Ke Luar Negeri

Sebelum tahun 1986, dapat dikatakan bahwa Dewan


Da’wah Islamiyah Indonesia di bawah kepemimpinan Bapak
Mohamad Natsir oleh para Muhsinin terutama di Timur
Tengah dan juga tanah air Indonesia, boleh dianggap sebagai
satu-satunya lembaga yang dapat dipercaya, untuk dimintai
pertimbangan dan rekomendasi dalam menyalurkan bantuan
kepada kaum Muslimin Indonesia atau kepada
lembaga-lembaga dakwah, yang pada saat itu mulai
menggeliat dalam kiprahnya.

Ini terbukti, bahwa sebelum tahun 1986 itu atas

332 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
rekomendasi Dewan Da’wah di bantu juga Islamic Centre,
seperti antara lain Islamic Centre Masjid Taqwa
Muhammadiyah di Padang, yang diwujudkan dalam
penyempurnaan pembangunan Masjid tersebut yang beberapa
tahun sebelumnya mendapat musibah runtuh kubahnya.
Begitu pula, dibangunkan Islamic Centre INDONESIA, di Jl.
Kramat II No. 75-77 Jakarta Pusat DKI Jaya.

DALAM TAHUN 1991

Juni 1991, Dr. Anwar Haryono, SH, sebagai Wakil


Ketua Dewan Da’wah, mendapat undangan haji dari Rabithah
Alam Islami, dan KH Shaleh Iskandar salah seorang Anggota
Pengurus Dewan Da’wah.

Muzayyin Abdul Wahab, selaku Kepala Biro


Hubungan Luar Negeri, yang mendapat undangan haji dari
Khadimul Haramain, Raja Saudi Arabia. Kesempatan seusai
haji, telah dimanfaatkan untuk mengadakan kunjungan ke
Lajnah Ri'ayah al-Muslimin al-Judad di Jeddah, yang
diketuai oleh Dr. Hasan Abdul Qadir Bahafdhallah.

Kunjungan ini, melahirkan kerjasama yang erat,


antara Dewan Da’wah dengan Lajnah ini, dalam pembinaan
Jama'ah Muhtadien. Kerjasama dimaksud terwujud, dalam
bentuk Silaturrahmi Jamaah Muhtadien, yang terdiri dari
banyak bekas pastor dan penginjil, yang telah masuk Islam,
secara nasional di Cisalopa. Kemudian, disusul oleh
pertemuan- pertemuan serupa, antara para Jama'ah Muhtadin
tingkat propinsi. Lajnah juga mengundang 5 orang Anggota
Jama'ah Muhtadin setiap tahunnya, untuk menunaikan haji
atas biaya lajnah.

H.Mas’oed Abidin 333


DAKWAH KOMPREHENSIF
Peranan Sdr Drs. Mohammad Siddik, MA dalam hal
ini sangat besar, sebagai mediator antara Dewan Da’wah
dengan Lajnah, dalam perwujudan seluruh aktifitas
kerjasamanya.

Juli 1991, Mazni Muhammad Yunus mengikuti


seminar Islamic Management di Singapura, yang
diselenggarakan oleh Moslem Convert Organization (MCA)
Singapura.

Selama Tahun 1992.

Januari 1992, Muzayyin Abdul Wahab dan Abdul


Wahid MA sebagai Anggota Pengurus Dewan Da’wah Pusat
dan Perwakilan Dewan Da’wah di Timur Tengah, menghadiri
Konferensi Internasional untuk Pembebasan Tawanan
Kuwait, di Kuwait.

Kesempatan berkunjung ke Kuwait ini, sekali-gus


dimanfaatkan untuk kunjungan ke seluruh Lem-baga Islam di
Kuwait, yang selama ini mempunyai hubungan baik dengan
Dewan Da’wah, setelah pembebasan Kuwait dari Rezim
Saddam Husein (Iraq). Lembaga-lembaga yang dimaksud
adalah Wizarat Al-Awqaf, Bait Al-Zakah Jamiyat
Al-Ishlah, Al-Haiah Al-Khairiyah Al-Islamiyah
Al-Almiyah, Lajnah Muslimi Asia, Lajnah Al-Alam
Al-Islami, Jamiyah Ihya At-Turats Al-Islamy dan
sejumlah Asysyakhshiyat Al-Islamiyah.

Lembaga-lembaga tersebut, selama ini telah


mendukung Dewan Da’wah.. Kunjungan ini membawa
dampak yang positif sekali, berupa peningkatan kerja sama
antaraDewan Da’wah dengan seluruh lembaga tersebut,

334 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
sesudahnya.

Pebruari 1992, Drs. Saifullah Mahyuddin MA


Anggota Pengurus Dewan Da’wah Pusat dan Anggota Dewan
Masjid sedunia, menghadiri sidang Dewan ini di Makkah
Al-Mukarramah. Drs. Saifullah Mahyuddin, MA, menghadiri
sidang ini setiap tahunnya sejak di-angkat sebagai anggota,
atas usul Dewan Da’wah. Drs. Saifullah Mahyuddin MA dan
Muzayyin Abdul Wahab, menghadiri sidang ke-3 Lajnah
Tansiq al- 'Amal Al-Islamy, Organisasi Konferensi Islam
(OKI) Jeddah. Dr. Yusuf Amir Faisal menghadiri sidang
Dewan Kurator Universitas Islam Internasional Islamabad,
mewakili Bapak Mohamad Natsir Almarhum, menjadi
anggota dewan sejak tahun 1987.

UII Islamabad dan UIA Kuala Lumpur adalah


perwujudan keputusan-keputusan konferensi inter-nasional
untuk pendidikan Islam, dibawah prakarsa OKI, yang
diadakan pertama kalinya di Makkah Al- Mukarramah 1977,
yang pernah sekali diadakan di Indonesia, pada tahun 1981.

Pada 12 Mei 1992, Bapak Mohamad Natsir


almarhum mengirim surat dukungan Dewan Da’wah dan
kaum Muslimin Indonesia umumnya bagi kemerdekaan
Bosnia-Herzegovina yang ditujukan kepada Presidennya Dr.
Ali Izet Begovic. Surat ini memiliki nilai sejarah tersendiri,
karena merupakan awal dukungan umat Islam untuk
Bosnia-Herzegovina bahkan sebelum hubungan resmi
pemerintah RI. Dewan Da’wah telah ikut memfollow-up
dukungan ini dengan bentuk Komite Solidaritas Muslim
Bosnia (KSMB) yang kegiatan solidaritasnya begitu eksplosif
selama paruh kedua tahun 1992.

Juli 1992 Dr. Deliar Noer, Drs. Saifullah Mahyuddin


MA dan Mazni Muhammad Yunus menghadiri Sidang Umum

H.Mas’oed Abidin 335


DAKWAH KOMPREHENSIF
Tahunan Regional Islamic Dakwah Council for South East
Asia and Pasific (RISEAP) di Singapura.

Dr. Deliar Noer adalah Vice President RISEAP


menggantikan Prof. Osman Raliby, wakil dari Dewan
Da’wah yang merupakan anggota tetap di RISEAP ini.

Oktober 1992 K.H.A. Latief Muchtar, mewakili


Dewan Da’wah, dalam sidang Internasional Al-Majlis
Al-Islami Al-Alami li Al-Dakwah wa Al-Ighatsah yang
berpusat di Mesir.

November 1992, Mazni Mohammad Yunus, Ketua


Komite Solidaritas Muslim Bosnia dan Kepala Biro Riset
Dewan Da’wah, dan Muzayyin Abdul Wahab, anggota
KSMB dan Kepala Biro Hubungan Luar Negeri Dewan
Da’wah diutus Dewan Da’wah sebagai delegasi untuk
melakukan kunjungan ke Semenanjung Balkan. Dalam
kunjungan ini juga disertai seorang wartawan Harian
Singgalang, Saudara Hasril Chanaiago, dari Padang Sumbar.

Disamping untuk menjalin hubungan langsung dengan


pejuang Muslim Bosnia-Herzegovina sekaligus menyerahkan
dana solidaritas yang telah dikumpul kan oleh KSMB
sebanyak setengah milyar rupiah. Kunjungan ini diadakan
berkenaan dengan undangan untuk Ketua Dewan Da’wah,
Bapak Mohamad Natsir almarhum, dari Mesihat Islamiyet
Kroatia. Delegasi juga memanfaatkan kunjungan ini untuk
menjalin hubungan dengan Third World of Relief Agency
(TWRA) yang berpusat di Wina - Austria yang banyak
bekerja untuk membantu jihad Bosnia dan dengan
lembaga-lembaga Islam yang membuka kantor resmi di
Zagreb Kroatia untuk mendukung jihad Bosnia ini.

Desember 1992, Dr. Deliar Noer menghadiri seminar

336 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
tentang Pengembangan Dakwah yang diselenggarakan oleh
Islamic Dakwah Council, di Filipina.

Selama Tahun 1993

Pada Januari 1993, Muhammad Nabhan Husein


(Ketua Team Ghazwul Fikri Dewan Da’wah) menghadiri
seminar Sunnah-Syiah yang diselenggara kan oleh University
Kebangsaan Malaysia. Seusai seminar, Nabhan Husein
diundang untuk menyampaikan kajian tentang Sunnah -
Syi'ah di seluruh negara bagian Malaysia selama dua pekan.

Pihak pengundang telah meminta Nabhan Husein


untuk kembali ke Malaysia meneruskan kajian yang sudah
dan diharapkan ada lajnah serupa pada dua tahun sebelumnya
dihadiri oleh Prof. Dr. H.M. Rasjidi dan Muzayyin Abdul
Wahab.

Pada Februari 1993, Ir. HAM Luthfi, H. Husien


Umar, anggota pengurus Dewan Da’wah dan Muhammad
Noer, MA mengikuti Internasional Conference of Islamic
Dakwah in Southeast Asia: Cultural and Human Dimensions,
yang diselenggarakan oleh Organisasi Konperensi Islam
(OKI) Jeddah dengan Universitas Islam Antar Bangsa, di
Kuala Lumpur. Dalam konferensi ini, Dr. Deliar Noer (Wakil
Presiden RISEAP) juga hadir sebagai salah seorang
pemakalah.

Maret 1993, Dr. Anwar Haryono SH meng-hadiri


sidang Komite Koordinasi Amal Islami OKI IV di Jeddah.
Komite ini merupakan forum internasional pertama yang
diikuti oleh Dewan Da’wah sepeninggal Bapak M. Natsir
almarhum. Karena itu, kesempatan ini sangat dimanfaatkan
oleh Bapak Dr. Anwar Haryono SH untuk mengadakan
kunjungan ke beberapa lembaga yang selama ini bekerja

H.Mas’oed Abidin 337


DAKWAH KOMPREHENSIF
sama dengan Dewan Da’wah. Antara lain : Rabitah Alam
Islami, Haiah Al- Ighatsah Al-Islamiyah, Jami'yah Iqra
Al-Khayriyah, Al-Jami'ah Al-Islamiyah di Al-Madinah Al-
Munaw-warah, Darul Ifta dan Jami'ah Al-Imam Muhammad
bin Saud Al-Islamiyah. Dalam sidang dan kunjungan ini Dr.
Anwar Haryono SH didampingi oleh Drs. Farid Syafruddin
Prawiranegara sebagai Sekretaris Pribadi. Saudara Abdul
Wahid Alwi MA, yang kemudian karena sakit digantikan oleh
Sdr. Ahmad Najiyullah.

Beberapa pertemuan internasional yang tidak dapat


diselenggarakan pada waktunya akibat Krisis Teluk, antara
lain : Sidang Al-Haiah al-Syari'iyyah al-'Alamiyah li al-Zakah
yang berpusat di Kuwait, dimana Drs. K.H.A. Latief Muchtar
M.A. sebagai anggota tetap, sidang umum al-Haiah
al-Khayriyah al-Islamiyah al-'Alamiyah di Kuwait.

Sidang ini terakhir kalinya diadakan pada Februari


1993, dua pekan setelah wafatnya Bapak Mohamad Natsir.
Karena itu, Dewan Da’wah tidak dapat mengirim utusannya.

Kondisi kesehatan Bapak Prof. Dr. H.M. Rasjidi


dalam dua tahun terakhir ini juga menjadi salah satu sebab
beliau tidak dapat menghadiri sidang tahunan Majelis Ta'sisi
Rabitah Alam Islami di Makkah- al-Mukarramah, dimana
beliau duduk sebagai anggota tetap.

Walaupun OKI belum dapat berbuat banyak, tetapi


telah berhasil mempertemukan berbagai bangsa dan negara
untuk membicarakan hal-hal yang menyangkut kepentingan
bersama. Hasilnya, positif salah satu yang telah dicapai ialah
perlunya dirumuskan strategi bersama mengenai dakwah di
tahun 2000. Tanggal 23-26 Januari 1995 dalam sidang Koor-
dinasi Dakwah OKI, di Jakarta. OKI bekerja sama dengan
Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia.

338 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI



Delegasi Persahabatan Luar Negeri

ke Dewan Da’wah

Almarhum Bapak Mohamad Natsir pernah


menyatakan kepada salah seorang tamu dari luar negeri
tentang "cekal" yang berlaku pada beliau sejak tahun 1980:

"Bagaimana pun larangan ke luar negeri ini pahit dan


sulit dipahami dan diterima, tapi sebagai Muslim yang harus
selalu melihat nilai positif dari satu peristiwa atau keadaan,
maka saya melihat cekal ini mengandung hikmah.

Yaitu, karena saya tidak dapat ke luar negeri, maka


para ikhwan dari luar negeri yang seusia dengan saya atau
kader-kader mereka yang masih muda- muda, justru
berdatangan ke Dewan Da’wah, dan melihat langsung 'amal
Islami di Indonesia dengan segala tantangannya.

Ini malah menambah pengetahuan ikhwan kita di luar


negeri tentang Indonesia. Bukan hanya dari tulisan atau
omongan kita, tapi dari pengamatan langsung. Pada
gilirannya, justru menambah perhatian negara luar, terhadap

H.Mas’oed Abidin 339


DAKWAH KOMPREHENSIF
'amal Islami di Indonesia. Delegasi dan kunjungan dari luar
negeri ke Indonesia, datang silih berganti, dari waktu ke
waktu.

Selama tahun-tahun 1991, sampai sekarang, Dewan


Da’wah menerima delegasi dan kunjungan, yang tidak
sedikit.

Diantaranya dari Bait al-Zakah Kuwait, yang


memang mempunyai jadwal tetap berkunjung ke Dewan
Da’wah setahun sekali. Kunjungan tersebut, biasanya
dilakukan oleh Al-Ustadz Abdullah Ahmad Otsman
al-Haidar dan Al-Ustadz Abdullah Faiz.

Rabitah Alam Islami, yang bermarkas di Makkah


al-Mukarramah, telah mengirimkan Sekretaris Jenderalnya
sendiri, Dr. Abdullah Omar Nasief, didampingi Mudir
Maktab Rabitah di Jakarta, Sayyid Husein Aly at-Thawil,
kekantor Dewan Da’wah.

Lajnah al-Alam al-Islamy, Kuwait, mengirimkan


delegasi ke Dewan Da’wah, langsung oleh Direkturnya: Ir.
Abdurrahman al-Ajamy, sebanyak dua kali.

Lajnah Muslimi Asia, Kuwait, melakukan


kunjungan oleh Murdirnya: Al-Ustadz Du'aij Khalaf
as-Syammari dan Wakilnya Abu Ahmad Kindil.

Jami'ah al-Imam Muhammad bin Su'ud


al-Islamiyyah, Riyadh, dilakukan oleh Direktur Umum
Hubungan Luar Negerinya, As-Syeikh Abdul Aziz
al-Ammar.

Jam'iyyah al-Ishlah al-Ijtima'i, Kuwait, dilakukan


oleh Ketuanya, Asy-Syeikh Abdullah Ali al-Muthawwa'

340 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Haiah al-Ighatsah al-Islamiyah al-'Alamiyyah,
Jeddah, yang dilakukan Dr. Faried Yasin Qurasyi, dan
Direktur Urusan Dakwah Dr. Abdullah al-Mushlih dan Dr.
Abdullah Qadiry.

Jam'iyyah Ihya at-Turats al-Islami, Kuwait, yang


dilakukan oleh Direktur Urusan Asean, As-Syekh Abdul
Lathief Gharieb.

Jama'at Islami, Pakistan, dilakukan oleh Direktur


Hubungan Luar Negerinya, Dr. Abdur Rahman Qurashi.

Internasional Islamic Foundation Students


Organization (IIFSO) ASEAN, Kuala Lumpur, oleh
Representatifnya, Saudara Anuar Taher.

Internasional Institute of Islamic Thougth (IIIT),


Washington, oleh salah seorang Direkturnya, Dr. Hisyam
Thalib.

An-Nadwah al-'Alamiyah li as-Syabab al-Islamy


(World Assembly of Moslem Youth - WAMY), Jeddah,
dilakukan oleh Dr. Sulaiman Basahel, As-Syekh Abdullah
Basfar, dan As-Syekh Ahmad Badahdah.

Universitas Islam Antar Bangsa (UIA), Kuala


Lumpur, dilakukan oleh Sekretaris Pribadi Rektor, Saudara
Fadhullah Wilmot.

Regional Islamic Dakwah Council for South East


Asia dan Pasific (RISEAP), Kuala Lumpur, yang
dilakukan oleh Presidennya, Datuk Ahmad Nurdin.

Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM), dilakukan


oleh Presidennya, Dr. Muhammad Manuti dengan

H.Mas’oed Abidin 341


DAKWAH KOMPREHENSIF
serombongan delegasinya (sebanyak 3 kali).

Lajnah Indonesia-Haiah al-Ighatsah al-Islamiyah


al- 'Alamiyah, Jeddah, dilakukan oleh Penanggung Jawab
Utamanya, As-Syekh Bakr Khumais, bekas Duta Besar
Saudi Arabia di Indonesia, dan As-Syekh Muhsin Baroom.

Lajnah Indonesia - Rabitah Alam Islami Maktab


Riyadh, dilakukan oleh Kolonel Abdullah Al-Dhahiry,
Muhammad Arafat almarhum dan Jarullah al-Jarullah.

Islamic Development Bank (IDB), Jeddah, dilaku-


kan oleh Presidennya, Dr. Ahmad Muhammad Ali, dan Vice
President Dr. Fouad Abdullah Omar.

Kalangan pejuang Muslim Jazirah Balkan,


antaranya;

Merhamet (Hilal Ahmar), Zagreb - Kroatia, dilaku-


kan oleh Direkturnya, Dr. Izet Aganovic dan istrinya yang
juga pengurus Merhamet, Dr. Meliha.

Utusan Khusus Presiden Bosnia-Herzegovina


untuk Asean, Dr. Musthafa Ceric, yang juga menghadiri
sejumlah acara solidaritas untuk Bosnia di Jakarta (Masjid
Al-Furqan Dewan Da’wah, Masjid Istiqlal, dan Taman Ismail
Marzuki).

Al-Jami'ah al-Islamiyah al-Madinah al-Munaw


warah, oleh Dr. Nayef Nafi' al-'Amri, bagian Penerimaan
Maha siswa Baru dan Pembimbing Mahasiswa Indonesia di
Madinah.

Ittihad al-Muslimin li as-Syarq Urubba (Persatuan


Muslimin Eropa Timur), yang dilakukan oleh Sekjennya:

342 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
As-Syekh Shalahuddin Al-Ja'farawi dari Berlin.

Organisasi Konferensi Islam (OKI) Jeddah, oleh


Penanggung Jawab Seksi Lajnah Tansiq Al-'Amal
Al-Islami, Ahmad Basit.

Kalangan perkhabaran Islam Internasional,


antaranya

Majalah Al-Khairiyah (dari Al-Haiah


Al-Khairiyah Al-Islamiyah Al-Alamiyah) Kuwait,
dilakukan oleh pimpinan redaksi di waktu itu, Dr. Abdullah
Al-Masbahi.

Surat Kabar Al-Muslimun, London, oleh seorang


wartawannya, 'Ammar Bakr.

Al-'Aun Al-Islamy (Muslim Aid), yang dilakukan


oleh Direkturnya, Brother Yusuf Islam.

Muktaar Alam Islami, Karachi, dilakukan oleh


Sekjennya (sekarang mantan Inamullah Khan dan Direktur
Pelaksana Sekretariat, Ikramullah Khan.

Jam'iyah Iqra al-Khairiyah Jeddah, oleh Direktor


Kantor pusatnya: Dr. 'Awadh Mastur Ats-Tsaabiti.

Haiah Abu Dhabi Al-Kairiyah, oleh Direktur kantor


pusatnya, Al-Ustadz Hassan Munif Al-Jabiri.

Wanita Islam RISEAP, sebanyak 20 orang terdiri


dari wanita Islam dari berbagai negara Asia Tenggara dan
Pasifik yang tergabung dalam RISEAP.

Syarikah Al-Rajhi Al-Mashrafiyah li Al-Istitsmar,

H.Mas’oed Abidin 343


DAKWAH KOMPREHENSIF
Riyadh oleh Wakil Ketua Badan Syari'ahnya, Al Sheikh
Shaleh Al-Hussein dan Dr. Kholil Hamadah.

Syabab Jam'iyah Al-Ishlah Al-Ijtima'i dari


Bahrain dan Kuwait, sebanyak 25 orang delegasi, yang
dipimpin oleh Dr. Hassan.

Moro National Liberation Front (MNLF), Moro, Filipina


Selatan, oleh sebanyak 5
orang.

Persatuan Mahasiswa Islam Thailand di Indonesia,


yang terdiri dari para mahasiswa Patani - Thailand Selatan di
berbagai Universitas di Indonesia.

Haiah Al-Ighatsah Al-Islamiyah (Human Relief


Agency - HRA), Zagreb Kroatia, yang bekerja untuk
perjuangan Bosnia-Herzegovina, terdiri dari Mustafa
Usman, Sheikh Ibrahim Mesic dan Abdullah Ismail,
delegasi ini diterima resmi oleh Dewan Da’wah dan Forum
Ukhuwwah Islamiyah di Aula Masjid Al-Furqan, bersama
puluhan Lembaga Islam dan wartawan Ibu Kota.

Disamping delegasi dan kunjungan dari


Lembaga-lembaga Islam di luar negeri sebagaimana yang
disebutkan diatas, juga kunjungan yang dilaku kan oleh
Asy-Syakhshiyat Al-Islamiyah, Tokoh-tokoh dan
pribadi-pribadi yang memiliki kepedulian dan sangat
concern terhadap persoalan dakwah Islamiyah di Indonesia.

Kerjasama dengan Lembaga-lembaga Dakwah


Internasional tersebut, kemudian dilanjutkan dalam bentuk
kerjasama proyek-proyek pembangunan fisik sarana Islam,
seperti masjid, madrasah, rumah sakit, Islamic Centre, dan
lain-lain.

344 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Atau dalam bentuk program pembangunan sumber
daya manusia (binaa-arrijaal, Human resources.

Perwujudan nyata antara lain : Latihan Ke


pemimpinan Pemuda di Cisalopa, untuk tingkat nasional dan
di Brastagi untuk daerah binaan dakwah Indonesia bahagian
Barat. Latihan ini terlaksana berkat adanya kerja sama dengan
IIFFSO. Latihan serupa Insya Allah, akan diselenggarakan
juga untuk Indonesia Timur di Ujung Pandang, dalam bentuk
Daurah Tarqiyah, Latihan Peningkatan untuk du'at daerah
Transmigrasi bekerja sama dengan Bait Al-Zakah.

Daurah untuk Jama'ah Muhtadin di Cisalopa bekerja


sama dengan Lajnah Ri'ayat Al-Muslimin Al-Judad.

Pembangunan sumber daya manusia, binaa ar-Rijaal


juga dilakukan untuk mahasiswa Indonesia di luar negeri,
bekerja sama dengan Lembaga Islam setempat. Biasanya
dalam bentuk Mukhayyam Syabab dimana Dewan Da’wah
diminta mengirim tenaga instruktur.

Beberapa kali, pelaksanaan perkemahan pemuda


antara lkain Mukhayyam Syabab di Jerman dan Prancis, telah
diutus Drs. Muhammad Hafidz dan sebelumnya adalah Drs.
Saefullah Mahyuddin, MA. Perkemahan ini terlaksana
dengan kerja sama PPME Jerman. Mukhayyam Syabab di
Negeri Belanda, telah diutus Drs. Muhammad Hafidz, yang
juga bekerja sama dengan PPME, Belanda. Perkemahan
Pemuda atau Mukhayyam Syabaab di Inggris bekerja sama
dengan Islamic Foundation Leicester, pertama kali diutus Drs.
Saefullah Mahyuddin, MA.

Untuk yang kedua diutus Drs. Muhammad Hafidz.


Pelaksanaan yang kedua ini diadakan di beberapa kota di
Inggris, selama hampir dua bulan.

H.Mas’oed Abidin 345


DAKWAH KOMPREHENSIF
Di celah-celah kunjungan delegasi Dewan Da’wah ke
luar negeri juga diadakan pertemuan dengan para mahasiswa
Indonesia, terutama untuk tukar fikiran dan menggugah
kepedulian para mahasiswa terhadap persoalan umat dan
bangsa.

Misalnya, Pertemuan Mahasiswa Indonesia di


Malaysia bersama H. Husein Umar, di Saudi Arabia bersama
K.H. Sholeh Iskandar dan Muzayyin Abdul Wahab, Mazni
Mohamad Yunus dan Bapak Dr. Anwar Haryono.

Termasuk dalam pembangunan sumber daya manusia,


Dewan Da’wah bekerja sama dengan Rabitah 'Alami Islami,
telah mendapatkan undangan haji bagi para du'at dan
Pengurus Perwakilan Dewan Da’wah.

Jumlah undangan tidak pasti dari tahun ke tahun. Para


undangan ini hanya
mendapatkan pelayanan dari
Rabitah 'Alam Islami selama
berada di Saudi Arabia, dan
biaya selebihnya menjadi
tanggungan masing- masing.

Undangan haji sesekali juga diberikan oleh


Kementerian Awqaf Saudi Arabia dan Khadimul Haramain,
sebagai tamu Raja Saudi Arabia. Perjalanan haji ini pada
umumnya menambah wawasan bagi para da’I yang diutus, di
samping dapat pula meningkatkan ar-Ruh al-Ma'nawiyah
sepulang menunaikan ibadah haji untuk berkhidmat lebih
banyak dalam dakwah Islamiyah.

Disamping itu, Dewan Da’wah menyadari pula

346 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
sepenuhnya, bahwa alat-alat untuk menyampaikan Dakwah
Islamiyah itu, haruslah diutamakan Dakwah dengan tulisan.
Sebab ruang-lingkup dan jangkauan Dakwah dengan tulisan
bisa mencapai sasaran yang lebih luas, mengharungi
lautan-lautan memasuki desa-desa dan kampung-kampung.

Dewan Da’wah menerbitkan majalah bulanan yang


bernama "Media Dakwah", yang memuat
perkembangan-perkembangan dan petunjuk Dakwah,
mengeluarkan selebaran seperti "Buletin Dakwah", yang
terbit tiap-tiap hari Jum'at. Penerbitan bulletin ini, sudah
berusia 18 tahun lamanya, dan tersebar luas di semua
kalangan kaum Muslimin di Indonesia.

Selain dari itu, diterbitkan pula buku-buku Dakwah


oleh Penerbit Media Dakwah, yang khusus mengelola
penerbitan-penerbitan itu, supaya bisa mandiri dan menutupi
biaya-biaya sendiri.

Dalam rangka bekerjasama di bidang Dakwah, sejak


semua sudah dijalin hubungan yang searah dan tertib dengan
masjid-masjid melalui "Ikatan Masjid Indonesia" (IKMI),
sebagai salah satu sasaran Dakwah yang intensif, ialah
lapangan masjid, seperti yang ditunjukkan oleh perjuangan
Rasulullah.

Melalui cara dimaksud, Dewan Da’wah secara


tawadhu' dan merendah diri, ingin menempatkan posisinya,
sebagai lembaga yang dapat dipetik manfaatnya, oleh siapa
saja yang berkenan, tanpa harus mempersoalkan posisi dan
kedudukannya. Insya Allah. Beberapa dasawarsa terakhir
sesudah Indonesia Merdeka, masyarakat Muslimin Indonesia
telah menjalin hubungan-hubungan yang lebih luas, dengan
Negara dan Bangsa-bangsa yang lain didunia. Dalam proses
antar-hubungan tersebut ada hal-hal yang positif, disamping

H.Mas’oed Abidin 347


DAKWAH KOMPREHENSIF
ada pula yang berdampak negatif. Bila tidak hati-hati,
akibatnya bisa merusak masyarakat kita. Ini tantangan yang
harus dihadapi, dan segera pula harus diantisipasi.

Garis besarnya, tantangan-tantangan itu terdiri dari


dua macam. Pertama, tantangan yang mengalir dari luar
negeri, menyerbu dan menyelinap kedalam masyarakat kita.
Kedua, tantangan yang tumbuh dari dalam negeri sendiri,
yang hampir sudah menjadi budaya. Adapun tantangan yang
datang dari luar negeri diantaranya ialah, aliran paham
sekular-isme, modernisme, individualisme, atheisme,
komunisme, kapitalisme, imperialisme yang berbentuk
perbudakan politik dan bermacam-macam aliran lainnya. 108

Akibatnya, lambat laun berkembang kepada merubah


pikiran dan cara hidup bangsa Indonesia, akhirnya dominan
berwujud kebudayaan. Berkembangnya aliran sempalan,
seperti Islam Jama'ah, Inkarus Sunnah, Ahmadiyah Qadiyan,
paham dan aliran Syi'ah, yang sudah agak lama masuk
ketengah masyarakat Indonesia, dan lain-lain.

Pengaruh aliran atheisme dan modernisme yang "salah


pasang", telah menyusup ke dalam masyarakat Indonesia.
Yang paling utama menjadi sasaran adalah sebagian
pemuda-pemudi Islam di Indonesia, yang sangat diharapkan
menjadi Generasi Penerus, membina umat di masa depan.
Umumnya, budaya asing menyusup ke dalam sebagian
masyarakat kita, melalui pengaruh-pengaruh alat-alat
komunikasi elektronika modern, dan lain-lain sebagainya.

Dalam upaya menertibkan aliran-aliran yang merusak,


dan mengembalikan budaya bangsa secara proporsional, yang
sesuai dengan ajaran Islam, maka diperlukan peran

yang disebutkan oleh Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir


108

"The Holy Quran" dengan istilah "political slavery"


348 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
lembaga-lembaga Dakwah, seperti Dewan Da’wah.

Sebagai lembaga dakwah yang aktif meng-antisipasi


pengaruh budaya asing ini, diperlukan adanya kerjasama yang
dijalin baik, sebagai pengawal umat, dengan
Lembaga-lembaga Dakwah di luar negeri. Begitu juga dengan
tenaga-tenaga yang mem punyai kedudukan dan pengaruh,
pada beberapa negara-negara Islam.

Kesatuan citra dan cita-cita, sangat memung kinkan,


karena kedudukan Ketua Dewan Da’wah pertama, Bapak
Mohamad Natsir semasa hidup beliau, adalah sebagai anggota
majlis ta'sisi (teras) Rabithah Alam Islamy yang
berkedudukan di Makkatul Musyarrafah.

Disamping juga, sebagai Wakil Ketua Muktamar Alam


Islamy yang berpusat di Karachi, Pakistan.

Walaupun, pada saat-saat terakhir hayat beliau,


banyak kendala yang menyebabkan kurang lancarnya
hubungan keluar negeri tersebut. Terutama disebabkan oleh
kebijakan pemerintahan Orde Baru.109

(Pada waktu pertemuan silaturahmi ini berlangsung


109

bapak Mohamad Natsir masih dirawat dirumah sakit


karena mengidap penyakit bronchitis. Mudah-mudahan
pada sa'at-sa'at ini keadaan beliau sudah agak baik, dan
kita mohonkan do'a bapak-bapak dan ibu-ibu
mudah-mudahan kesehatan beliau pulih kembali.
Pertemuan silaturrahmi ini beliau turut merencanakan
dan merestui, walaupun beliau tidak mungkin hadir,
sebab masih dalam perawatan dokter).
H.Mas’oed Abidin 349
DAKWAH KOMPREHENSIF



Menggerakkan

Markas Dakwah

Umat Islam adalah kelompok masyarakat yang beriman


kepada Allah swt, kodrat dan
iradat- Nya.

Usaha ini akan cepat terwujud melalui gerak Dakwah


Ila Allah, dan disini peran dari Dewan Da’wah.

Melalui gerak yang terkordinasi dan berkat usaha


yang intensif, di dalam tempo beberapa tahun saja sesudah
berdirinya (Pebruari 1967), ternyata Dewan Da’wah telah
berdiri hampir disemua wilayah di Indonesia.

Di wilayah-wilayah tingkat Propinsi berdiri


350 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Perwakilan-perwakilan Dewan Da’wah, sedang ditingkat
Kabupaten berdiri pembantu-pembantu Perwakilan.
Masing-masing dengan pengurus yang terbatas, sesuai dengan
bentuk Yayasan. Dewan Da’wah tidak mempunyai anggota,
tapi pendukung dan peminatnya sangat banyak. Sampai pada
waktu ini Perwakilan-perwakilan Dewan Da’wah sudah ada
pada 24 propinsi.110

Sejak bulan Mei 1991, Bapak Mohamad Natsir selaku


Ketua Umum Dewan Da’wah, tidak lagi bisa aktif masuk
Kantor di Jl Kramat Raya 45. Karena kesehatan beliau tidak
lagi mengizinkan. Akan tetapi itu tidak berarti kegiatan
Bapak Mohamad Natsir memimpin kantor terhenti.

Dari pembaringan dan dari kamar keja beliau di Jl.


HOS Cokroaminoto, malah dari Ruang Perawatan di RSUP.
Cipto Mangunkusumo, setiap hari beliau mengirimkan
instruksi tertulis dan kadang-kadang mengiringinya pula
dengan telepon.

Dalam hal-hal tertentu, setiap hari pula beberapa


orang dari staff Sekretariat di panggil ke rumah, atas dari staff
sendiri yang memerlukan datang ke rumah untuk melaporkan
kegiatan yang dilakukan sambil meminta
pengarahan-pengarahan.111

Sadar akan kesehatan Bapak Mohamad Natsir yang


sudah semakin menurun, dan fisik semakin melemah atau
"sudah laruik sanjo" menurut istilah beliau sendiri, bukan
halangan utama bagi pekerjaan dakwah.

Mei 1991, laporan ini tatkala Dewan Da’wah


110

memperingati 24 tahun berdirinya.


111
Karena itulah beliau istilahkan dengan "kalau kita tidak
masuk kantor, kantor masuk rumah". yang jelas tidak ada
hari untuk istirahat dari bekerja dan berfikir.
H.Mas’oed Abidin 351
DAKWAH KOMPREHENSIF
Pekerjaan dakwah harus tetap berjalan, melalui
gagasan dan arahan yang beliau berikan seringkali berbentuk
instruksi untuk dilaksanakan.

Pola dan sistem pekerjaan di sekretariat disesuaikan


dengan bagan yang telah beliau tetapkan, dan mesti
disesuaikan pula dengan AD/ARTDewan Da’wah.

Sekretariat

Tenaga/personal yang aktif di SekretariatDewan


Da’wah Pusat yang bekerja secara aktif full-timer sebanyak
32 orang. dan masing-masing bidang dan bagian ini telah pula
dilengkapi dengan job masing-masing.

Usaha pembenahan pada sekretariat ini sudah mulai


dijalankan jauh sebelum Bapak Mohamad Natsir meninggal.

Walaupun harus diakui penerapannnya masih belum


sempurna, karena perpindahan dari sistem pengendali tunggal
kepada sistem kolektif ini memerlukan waktu untuk
penyempurnaannya.

Dalam pada itu, untuk memperkuat sekretariat di Jl.


Kramat Raya ini, kantor LIPPM di bawah Pak Anwar
Harjono dipindahkan dan digabungkan dengan Sekretariat
Dewan Da’wah.

Setiap aktifitas agar dilaksanakan oleh biro-biro atau


seksi yang diberi tugas membidangi urusan masing-masing
berikut personalia yang tersedia.

Kekuatan masih terletak kepada kerjakan mana yang


bisa, sesuai dengan cita-cita yang ada, dan senantiasa
membina umat supaya umat ikut membina dakwah itu.

352 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Beberapa biro mulai aktif.

Biro Organisasi Dan Administrasi

Biro ini dilengkapi dengan 8 sub biro me-nangani


urusan sekretariat secara menyeluruh.

Biro Keuangan

Dengan dilengkapi oleh 3 sub- biro yang me-nangani


masalah keuangan dan
kebendaharaan kantor, untuk
mengurusi keuangan proyek
dan meng-urusi investasi
kecil, seperti Macintosh,
Rental Computer dan bantuan
investasi kecil bagi da’i
lapangan.

Biro Riset Dan Dokumentasi

Biro ini menjadi urat nadi dari markas dakwah, untuk


menentukan program yang akan di jalankan.

Maka dilengkapi dengan 5 sub biro yang akan


menangani bidang-bidang penelitian baik lapangan ataupun
literatur mengumpulkan informasi-informasi penting di segala

H.Mas’oed Abidin 353


DAKWAH KOMPREHENSIF
bidang dakwah selain membuat dokumentasi video dan foto.

Selain dari biro yang sudah ada ini dibentuk lagi satu
koordinator proyek-proyek khusus.

Proyek khusus menangani aktifitas dakwah di


berbagai tempat yang memerlukan perhatian khusus atau
bidang-bidang pengkajian khusus (study) dalam rangka
penangkalan kelompok-kelompok harakattul haddamah
ataupun shalibiyah. Dalam soal difa', pembela an ini dari
awal Dewan Dakwah mencanangkan jihad difa', walau
semasa itu malah banyak yang menan tang. Pada akhirnya
banyak juga yang terbuka hatinya, dan mendukung apa yang
dicanangkan Dewan Da’wah.

Walaupun telah banyak korban jatuh, tetapi kesadaran


tidak pernah terlambat, asal mau memburu ketinggalan.

Biro Penerangan Dan Publikasi

Sebagai ujung tombak gerakan dakwah komprehensif,


maka biro ini memegang peranan penting, terutama dalam
mempublikasi gagasan-gagasan dan politik dakwah yang
telah diambil.

Untuk itu dilengkapi dengan sub 6 unit, yang


menangani urusan

4. percetakan,
5. penerbitan dan
6. perpustakaan

354 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Gerak Langkah ini adalah dalam kerangka
pembinaanumat dakwah dan pembentengan aqidah umat
juga.

Dewan Da’wah juga berpikir untuk menggerakkan


dakwah bil hal.

Dengan cara membangun banyak masjid se-bagai


markas perjuangan umat.

Membangun madrasah-madrasah, membangun rumah


sakit di Sumatera Barat, di Jawa Tengah, di Riau, di
Lampung.

Lembaga-lembaga pendidikan keterampilan Pesantren


Pertanian "Darul Fallah" di Bogor. Lembaga Keterampilan di
Batu Marta Sumatera Selatan.



H.Mas’oed Abidin 355


DAKWAH KOMPREHENSIF

356 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

Proyek Dakwah Khusus

Selain masalah rutin dakwah, yang sudah dapat diatasi


oleh biro-biro yang dibentuk, masih ada lagi pekerjaan
khusus, yang dihadapi secara rutin dan terencana. Dalam
kerangka dakwah komprehensif, sekali-kali tidak boleh, hal-
hal dakwah yang telah rutin, diatasi secara darurat dan tiba-
tiba, atau mendadak.

Keberhasilan dakwah, sangat banyak ditentu kan oleh,


melazimkan mengatasi
pekerjaan dan pe-nanganan
program, secara
berkesinambungan atau
sustained. Karena itu,

H.Mas’oed Abidin 357


DAKWAH KOMPREHENSIF
beberapa proyek khusus, perlu
dihadapi secara khusus pula.

Diantaranya, adalah sebagai berikut :

Proyek Khusus Inventarisasi

Dan Pendaya Gunaan Kekayaan

Menangani pendataan harta kekayaan dan milik,


termasuk alat-alat kantor, dan kemudian, men-jajaki
kemungkinan untuk dikembangkan, dan di-dayagunakan,
sehingga mampu menunjang dana dakwah.

Investasi (Penanaman Modal)

Dewan Da’wah telah mendapatkan kerjasama dengan


pihak luar, berupa investasi peralatan Computer Macintosh ( 3
set ), seharga $ 15,000. US dollar.

Modal dimaksud didapatkan dari lembaga


INTERNASIONAL INSTITUTE OF ISLAMIC
THOUHGT (IIIT) berpusat di Washington DC.

Mesin tersebut sudah dioperasikan dan dipasarkan


untuk umum semenjak Juli 1992.

Lembaga IIIT ini juga menyediakan dana untuk


menerjemahkan buku-buku pemikiran Islam yang
berkembang di Dunia Islam. Buku-buku terbitan IIIT
Washington sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh
358 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Dewan Da’wah Pusat dan akan diterbitkan dalam waktu
dekat Insya Allah.

PEMBINAAN AITAM

Dewan Da’wah telah mempunyai keinginan untuk


berkiprah dalam pembinaan aitam sesuai dengan keinginan
Allahyarham Bapak Mohamad Natsir yang selalu beliau
katakan bahwa yatim itu telah kehilangan sesuatu yang sangat
berharga dan susah untuk dicarikan gantinya, yaitu rasa kasih
sayang sang Bapak yang telah tiada.

Untuk merealisir keinginan tersebut, Alham-dulillah


semenjak thn 1990 yang lalu, para Muhsinin melalui Baituz-
zakat menyalurkan bantuan mereka untuk kafalatul-aitam
bekerja sama dengan Dewan Da’wah.

Sampai sa'at ini ada 97 orang yatim yang telah


mendapat kafalah dari Muhsinin tersebut. Mereka ter-sebar
pada 7 yayasan di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Untuk masa mendatang, kita akan mencoba


meningkatkan pembinaan aitam yang terarah, terpadu dan
berkesinambungan. Kita akan selalu berusaha mencarikan
para Kafil, yang akan membiayai para anak yatim tersebut,
baik dalam ataupun luar negeri.

Lembaga Bantuan Hukum

Dalam aktifitas dakwah, tidak jarang pula keluarga


kita terjerat tuduhan melanggar hukum, seperti apa yang
dialami beberapa da’i kita di Bengkulu, Jambi, Palu,
Trenggalek, Fakfak, Batu-marta dan sebagainya. Ternyata,

H.Mas’oed Abidin 359


DAKWAH KOMPREHENSIF
mereka memerlukan bantuan hukum, dan alhamdulillah,
semua yang kita ketahui, telah dapat kita bantu.

Dengan demikian, berarti kita perlu mempunyai


barisan pembela hukum. Alhamdulillah, hal ini telah dirintis
di Sumatera Barat dan Riau. Semoga daerah lain, menyusul.



Proyek Khusus

"Team Ghazwul Fikri"

Mengadakan studi ilmiyah terhadap pemikiran-


pemikiran tentang keagamaan yang muncul, Harakatul
haddamah, dan menghadapi secara aktif dengan ber diskusi,
menerbitkan brosur-brosur, dan malah mengirim tenaga ahli
ke daerah atau yang memperlu kan sesuai permintaan.

***

Kasus Wawah

Pemurtadan Dan Perkosaan

360 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

Berkedok pelecehan susila dengan maksud


pemaksaan pindah agama, terhadap seorang putri muslimah
bernama KHAIRIYAH ENNISWAH yang lahir di Bengkulu
tanggal 13 Februari 1981, tengah ditangani oleh Pengadilan
Negeri Padang.

Kasus ini menyangkut pelaku-pelaku bernama


SALMON ONGIRWALU, lahir di Ambon, berumur 39
tahun, beragama Kristen Protestan, pegawai PDAM Tk. II
Padang dan LIZA ZURIANA istri dari SALMON
ONGIRWALU agama Kristen Protestan.

Pelaku lainya adalah ROBERT MARTINUS yang


lahir di Atambua, umur 45 tahun, beragama Kristen
Protestan, sebagai Kepala Sekolah SMU Kalam Kudus
Padang., berpendidikan Sarjana. Dibantu oleh MELIANA
istri ROBERT, yang lahir di Jakarta 42 tahun lalu, beragama
Kristen Protestan, yang juga adalah Guru, berpendidikan
Seminari Alkitab Asia Tenggara di Malang.

Pelaku keempat adalah YANUARDI KOTO asal suku


KOTO LUBUK BASUNG Kabupaten AGAM Sumatera
Barat, beragama Kristen Protestan, pekerjaan Penginjil,
berpendidikan Sekolah Tinggi Theologi Injil Indonesia
Yogyakarta.

Dibantu oleh PAOLINA MARYENNY MENDROFA


berumur 33 tahun, agama Kristen Protestan, pendidikannya
tidak diketahui.

H.Mas’oed Abidin 361


DAKWAH KOMPREHENSIF
KRONOLOGI MODUS OPERANDI

Pada mulanya Khairiyah berkenalan dengan Aurelia


Fitria Amalia. Wajahnya, dikatakan mirip satu sama lain. Dan
Aurelia ini selalu memakai jilbab, walaupun ia beragama
Kristen.

Berbagai bujuk rayu telah dilancarkan ter hadap


Khairiyah untuk menariknya masuk agama Kristen. Bujukan
dimaksud diantaranya dengan modus kesamaan wajah antara
Aurelia Fitria dan Khairiyah, dan mengangkat Wawah sebagai
saudara kembar, dan mengganti namanya menjadi Devi
Indah Fitria.

Kemudian, Aurelia Fitria Amalia melakukan rekayasa


foto-foto setengah telanjang, yang wajahnya mirip dengan
Khairiyah.

Melalui rekayasa foto ini, Khairiyah diancam, bahwa


foto rekayasa ini akan disebar luaskan kepada masyarakat,
bila ternyata Khairiyah tidak bersedia mengikuti
kehendaknya.

Mulailah terjadi pemaksaan agama yang di- dahului


oleh bujukan, rayuan, ancaman yang akibat-nya di tanamkan
rasa takut.

Selanjutnya, Khairiyah diperkenalkan kepada petugas-


petugas penginjil, antara lain Paolina Maryenny Mendrofa,
yang menyuruh saudara sepupu-nya Fajar untuk
mengantarkan ke rumah Yanuardi Koto, sembari di kenalkan
dengan Willy serta Liza Zuriana istri dari Salmon Ongirwalu.

362 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Bujuk dan rayuan disertai paksaan halus akhirnya
memaksa Khairiyah beralih agama dari Islam menjadi Kristen
Protestan. Selanjutnya, Khairiyah pun di Baptis.

Willy, yang diduga adalah seorang pendeta, meminta


pihak PKSB112, mencarikan tempat tinggal untuk Khairiyah.
Terlebih dahulu, Khairiyah disuruh membuat surat
pernyataan bahwa ia telah berpindah agama dari agama Islam
ke agama Kristen Protestan, atas kemauannya sendiri.

Selanjutnya, Khairiyah disuruh tinggal di rumah


Salmon Ongirwalu.

Sewaktu tinggal di rumah Salmon Ongirwalu, inilah


Khairiyah Enniswah mendapat perlakuan yang biadab oleh
Salmon Ongirwalu, berupa pelecehan seksual dengan cara
lebih dahulu memberi obat berbentuk kapsul untuk diminum
oleh Khairiyah. Obat dimaksud katanya berguna untuk
membuat enak tidur dan melangsingkan badan serta
mengurangi kolesterol.

Sebelum Khairiyah tertidur, ia telah disergap oleh


Salmon, ditutup mulutnya, dengan ancaman, “kamu tidak
usah macam-macam”.

Ketidak berdayaan seorang perempuan di bawah


umur, karena kebebasan dirinya telah di- rampas, tidak bisa
lagi untuk menghindarkan diri.

Dia tidak dibenarkan keluar rumah. Kondisi ini,


menjadikan ia tidak dapat menyelamatkan diri.

PKSB, kependekan dari Perhimpunan (persatuan) Kristes


112

Sumatera Barat.
H.Mas’oed Abidin 363
DAKWAH KOMPREHENSIF
Apalagi, karena ia telah diancam dan ditakut-takuti.
Wawah selalu diawasi, kemana saja mau pergi.

Setelah kejadian pelecehan tersebut, Wawah


dimasukkan kesekolah SMU Kalam Kudus Padang dengan
cara memalsukan ijazah Tsanawiyah menjadi Ijazah SMP.
Kemudian, Robert bersama istrinya meng antarkan Khairiyah
ke rumah Willy, yang selanjutnya menyarankan agar
sekolahnya di pindahkan ke SMU Kalam Kudus Malang. Di
Malang, Wawah tidak bisa diterima masuk di SMU Kalam
Kudus Malang karena ketahuan ada pemalsuan Ijazah.
Akhirnya dimasuk kan ke SMU Kristen 1 Malang.

Namun, belum sempat bersekolah disana, Wawah


telah disuruh pulang kembali ke Padang, karena terdakwa
Salmon Ongirwalu telah ditahan oleh Polisi.

Perkara Salmon Ongirwalu telah diperiksa oleh Kejaksaan


Negeri Padang, sejak bulan Maret 1999, disidangkan di
Pengadilan Negeri mulai 9 April 1999. Setelah sidang
berlangsung beberapa kali, maka Pengadilan Negeri
Padang menahan Salmon Ongirwalu.

Akhirnya, pada sidang 19 Agustus 1999, Jaksa


Penuntut Umum menyatakan Salmon bersalah memaksa
Khairiyah, dan meminta Majlis Hakim menghukumnya
dengan hukuman penjara selama 12 (duabelas) tahun penjara.

Tetapi, sampai akhir Agustus 1999 eksepsi penasehat


hukum, masih belum dibacakan.

Demikian pula terhadap Liza Zuriana isteri Omgirwalu,


sampai sekarang masih disidangkan.

364 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Perkara Robert Martinus juga telah diserahkan kepada
Pengadilan Negeri Padang. Pemeriksaan di pengadilan masih
terhenti, karena adanya permintaan dari Parlemen Inggris,
sebagaimana diberitakan disurat-surat kabar. Mulai tampak
adanya infiltrasi dari pihak luar negeri. Dan penasehat
hukumnya mencabut surat kuasa yang diberikan kepadanya.

Perkara Yanuardi Koto dan Paolina Maryenny Mendrofa telah


pula diserahkan kepada Pengadilan Negeri Padang pada
pertengahan Agustus 1999. Dan sampai akhir Agustus
1999, masih menunggu penetapan hari persidangan dari
Hakim Pengadilan Negeri Padang.

Ditengah suasana menunggu ini, terbitlah berita di


media massa, bahwa Parlemen Inggris meminta kepada
Pemerintah Indonesia, untuk men-jelaskan tentang kasus-
kasus ini.

Sumatera Barat atau Pemerintahan Indonesia diduga


mereka telah melanggar hak asasi orang kristen di
Minangkabau, khususnya terhadap Salmon Ongirwalu, Nenen
isteri Salmon Ongirwalu, Robert Martinus, Melliyana isteri
Robert Martinus, Yanuardi Koto, dan Paolina Maryenny
Mendrofa.

Sementara perlakuan para terdakwa tersebut yang


telah mencabik-cabik kehormatan gadis Muslimah Khairiyah
(Wawah), pemindahan agama secara paksa dari agama Islam
ke agama Kristen Protestan, mencabik-cabik adat istiadat
Minang yang bersendikan syarak, syarak bersendikan
Kitabullah, dianggap hal biasa saja. Perobekan terhadap
kaedah hidup masyarakat Minangkabau, tidak dianggap oleh
mereka sebagai pelanggaran hak-hak asasi manusia.

H.Mas’oed Abidin 365


DAKWAH KOMPREHENSIF
Bagaimanakah yang sebenarnya ? Bacalah
pemberitaan media massa tentang kasus ini. Inilah satu
diantara banyak kasus yang perlu diawasi secara extra hati-
hati.

Sejak awal tahun 1997, sebenarnya Ranah Minang


sudah dikejutkan dengan beredarnya Injil Berbahasa
Minang yang diterbitkan oleh Lembaga Al; Kitab Jakarta.
Namun para ulama pemuka masyarakat masih mampu
meredam suasana.

Pada hal ketika Injil Berbahasa Minang itu beredar di


Sumatera Barat, beberapa daerah ditanah air sedang dilanda
kemelut besar, seperti peristiwa Situbondo, dan lainnya.
Dihadapan Komandan Korem Wirabraja, pada bulan Januari
1997 itu, Pengurus Dewan Da’wah bersama Majlis Ulama
Sumbar dan Kanwil Departemen Agama Sumbar, telah
meminta kepada pihak yang berwajib dan Pemda Sumbar,
hendaknya menarik Injil dimaksud dari peredaran, sehingga
keamanan dan ketenteraman umat dapat terjaga, demi
memelihara agar masyarakat tidak menjadi heboh. Akhirnya
bersama-sama dengan Kejaksaan Tinngi Sumbar, Injil
Berbahasa Minang dapat ditarik dan disita.

Tetapi, pada saat terjadinya kasus Wawah, di daerah


Minang kembali dihebohkan pula Injil Berbahasa Minang
dimaksud, lebih banyak beredar di Daerah Pasaman dan
Kinali.

Peran Dakwah menjadi sangat penting didalam


membentengi umat dari bahaya pemurtadan, yang pesat
dilancarkan pihak palangis dengan kedok kebebasan,
reformasi, demokratisasi dan hak asasi manusia.
366 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

Proyek Khusus

Muhtadin

Mengkoordinir pembinaan Muhtadin (muslim baru)


bekerja sama dengan beberapa lembaga yang aktif dalam
pembinaan muallaf ini.

Untuk ini kita juga telah mengadakan satu pertemuan


para pembina muallaf ini, yang pesertanya terdiri dari bekas
pastor dan penginjil.

Sejak beberapa tahun yang lalu kerajaan Arab Saudi


telah pula mengundang para aktifis ini untuk menunaikan
ibadah Haji ke Makatil Mukarramah.



H.Mas’oed Abidin 367


DAKWAH KOMPREHENSIF

368 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

Mentawai

Profil Dakwah Komprehensif 113

B eberapa motivasi
konsepsi ideal menjadi
pendorong kiprah Dewan
dan

Da’wah di Mentawai, yang


kalau dikaji dan dibahas,
semua bermuara pada warisan
pemikiran-pemikiran dan
taushiyah Allah yarham
Bapak Mohamad Natsir.114

113

13
Kiprah Dewan Da’wah di Mentawai. Rapat Kerja Daerah
Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia Perwakilan Riau di
Pekanbaru, Hotel Rauda, 2 Nopember 1997

114
H Mas'oed Abidin tentang semua kiprah Dewan Da’wah
di Mentawai, khususnya dari buku "Islam Dalam Pelukan
Muhtadin Mentawai, 30 tahun Perjalanan Dakwah Ilallah,
Mentawai Menggapai Cahaya Iman 1967-1997."

H.Mas’oed Abidin 369


DAKWAH KOMPREHENSIF
Profil, atau penampilan performance dakwah, akan
kentara tampil kepermukaan dengan memilih titik-titik prima
yang muncul setelah 30 tahun kiprah itu berlangsung.

Bagian awalnya dengan mencoba "menjelas-kan"


profil dakwah yang ditampilkan. Kemudian di-susul dengan
mengulas secara rinci sedikit demi sedikit garis besar
keunggulan dan hasil kiprah dakwah yang fenomenal, melalui
profil ketiga pilar utama.

Senyatanya, ditengah perjalanan Dakwah Ilaa Allah,


selalu akan didapati adanya tiga pilar utama yang akan
selalu menjadi profil kiprah dakwah dari Dewan Da’wah.

Terutama, bila kita cermat melihat dengan teliti


kepada perjalanan dakwah Islamiyah, yang telah per –nah
dilalui di daerah sulit.

Seperti Mentawai, Lunang Silaut, Sitiung, Pasaman,


dan daerah transmigrasi lainnya, selama lebih dari tigapuluh
tahun.

Ketiga pilar itu, senantiasa dan mesti berjalin


berkulindan, agar dapat secara aktual, menampilkan profil
dakwah yang komprehensif.

Pilar pertama, adalah kemamapuan dari Dewan


Da’wah untuk menjadi centre of excellence, yang ber- peran
sebagai pusat konseptual kiprah, yang dilaksa- nakan dengan

370 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
baik, oleh seluruh komponen pelaku dan pelaksana Dewan
Da’wah.

Sebagai contoh kasus, pemeranan yang baik itu telah


di kerjakan oleh para pelaksana tugas Dewan Da’wah
Sumbar, di Padang. Seperti, ketika meng-gerakkan Dakwah
Islam, ke Mentawai.

Dalam peranan ini, Dewan Da’wah telah ber-fungsi


sebagai pusat penggerak konseptual. Dewan Da’wah
menjadi penyangga utama seluruh kiprah tersebut.

Dewan Da’wah merajut dan merakit seluruh potensi para


Muhsinin. Sebelum itu, memperkenalkan bentuk gerakan
yang akan dilaksanakan.

Dengan demikian, setiap potensi yang akan di-libatkan,


terlebih dahulu telah mempunyai pengertian bahwa
sebenarnya pekerjaan yang akan diangkat itu, adalah juga
menjadi tugas mereka.

Kepaduan paham perlu dibentuk, sebelum ke-satuan langkah


mulai diayunkan.

Inilah pilar pertama, yang mesti dipancangkan kokoh-


kokoh, saat gerak kiprah dakwah kompre-hensif, akan mulai
dilaksanakan.

Suatu terjemahan kondusif dari taushiyah Bapak


Mohamad Natsir yang berisi, “binalah umat dengan
sungguh-sungguh, pastilah umat akan bersungguh-
sungguh pula ikut membina apa-apa yang yang akan
ditampilkan”.

H.Mas’oed Abidin 371


DAKWAH KOMPREHENSIF
Membagi peluang kepada mereka yang akan ikut
menyalurkan potensi, seperti ZIS (zakat, infaq, sadaqah)
kedalam jaringan Dakwah Ilaa Allah di medan dakwah,
seperti di Mentawai. Kemudian di –ikuti dengan merakit
potensi da’i di lapangan untuk mewujudkan semua kiprah
dakwah tersebut.

Pilar kedua, adalah menjadi pengawal dan penggerak


serta koordinasi dari centre of action.

Dewan Da’wah semestinya menjadi pusat aksi


kiprah dakwah yang diperani oleh para mujahid dakwah
yang militan, dan tahan uji. Tanpa mujahid dakwah yang bisa
diandalkan dan tanpa militansi dilapangan, semua usaha
Dewan Da’wah serta potensi para Muhsinin akan hanyut
mubazir. Bagai menuang air di gurun pasir.

Pilar ketiga, adalah pemersatu dan menjadi pe-nyusun


tulang punggung atau back bones semua kiprah dakwah
tersebut, yaitu para muhsinin, donatur, sumber dana baik
lembaga, instansi, jamaah masjid, perorangan.

Para muhsinin yang tersebar sampai ke seluruh


Nusantara bahkan sampai ke Timur Tengah, senyata -nya
adalah tulang punggung yang kuat dari satu gerakan dakwah
komprehensif.

Keikhlasan merupakan tali pengikat paling kuat dan kokoh.

372 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Dengannya, betapapun berat beban di pikulan pundak,
akan menjadi sangat ringan, hanya karena semata-
mata mengharap redha Allah, dan pula karena mau
mengangkatnya dengan cara bersama-sama. Yang perlu
dijaga adalah jangan sampai terjadi krisis kredibilitas.

SKETSA SATU

citra dan hubungan baik

DEWAN Muhsinin
DAKWAH Donatur
Don
asi i
nas
Do
Mentawai
C
i
D t
o r
n a
a
Kiprah Dakwah s b
i a
i
k
informasi,
koordinasi, motivasi Mujahid
dan bimbingan Dakwah citra baik

fastabiq
visi ideal militansi
al khairat

H.Mas’oed Abidin 373


DAKWAH KOMPREHENSIF
Ada beberapa penampilan atau performance yang
perlu dicatat dari ketiga pilar diatas.

Penampilan ini menjadi modal utama, yang


menyangga kelanjutan keseluruhan kiprah.

Penampilan, performance pelaku dakwah yang akan


membuahkan hasil nyata di medan dakwah, menjadi modal
utama. Lebih dahulu, menjadi modal awal dalam
memancangkan pilar utama tersebut, adalah:

Pertama, kemampuan membentuk kepercayaan


para muhsinin, sehingga semua "pengaduan" keperluan
program Dewan Da’wah tersahuti dengan segera.

Pembentukan kepercayaan, sangat tergantung kepada


figur pimpinan, dan pengurus Dewan Da’wah, serta militansi
para mujahid dakwah.

Kedua, jaringan informasi dan koordinasi yang erat


antara ketiga unsur, Dewan Da’wah, para da’i dan para
muhsinin. Jaringan yang sudah terbentuk selama tiga puluh
tahun tersebut, membuat seluruh komponen saling merasakan
denyut nadi semua unsur, yang terkait.

Komunikasi formal tidak lagi menonjol.

Yang paling terasa adalah, keterdekatan di-sertai


keterkaitan rasa, antar komponen, sehingga seluruh potensi
yang terlibat, bagaikan sebatang tubuh yang utuh.

Ketiga, militansi para mujahid dakwah, sehingga


dengan fasilitas yang sangat minim sekalipun, mampu

374 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
bertugas dengan meyakinkan. Dalam kasus Mentawai,
sebagai contoh kiprah dakwah, bila akan dibandingkan
dengan para pater, pastor dan suster Salibiyah, fasilitas dan
kondisi para da’I, sangat jauh dari cukup.

Namun, dengan militansi yang dipunyai oleh para da’I


ujung tombak Dakwah Ilaa Allah, hasil per juangan mereka,
terbukti telah melewati angka-angka yang dijangkau oleh
missi Salibiyah. Penanaman militansi, hanya dengan iman
dan taqwa yang benar, disertai oleh rutinitas ibadah yang
terpelihara.

Keempat, jalinan fastabiq al khairat yang rapi,


semacam kompetisi positif kaum Muslimin dalam men-
jalankan misi dakwah di Mentawai.

Semua dikerjakan untuk Islam. Semua dipro-gramkan


untuk mendukung dakwah, tanpa menonjol-kan bendera-
bendera organisasi maupun lembaga-lembaga. Kondisi ini
membawa iklim senasib se-penanggungan, antara semua para
mujahid pada semua tingkatan dan tempat, yang berjuang di
lapangan dakwah.

Walaupun masing-masing berasal dari sumber yang


berbeda. Mereka dipersatukan
dan bersatu di atas kenyataan
adanya perbedaan-perbedaan.

Mereka tidak pernah berbeda, dalam kiprah dakwah-nya,


mencapai tujuan yang satu.
Mencari Redha Allah.

H.Mas’oed Abidin 375


DAKWAH KOMPREHENSIF
Inilah yang memacu lahirnya kompetisi positif, sesama
ujung tombak dakwah Ilaa
Allah.

Kondisi ini, melahirkan profil Islam yang satu


(umatan wahidah).

Hal sebaliknya, terjadi pada beberapa anggota misi


Salibiyah saling iri dan bersaing dengan anggota atau
kelompok misi salibiyah lainnya. Kadang-kadang, dengan
memakai cara yang tidak etis.

Kelima, government relationshipness yang baik.

Hubungan dan nama baik seluruh unsur, terutama


Dewan Da’wah, dengan pemerintah, menjadi profil yang
sangat menguatkan semua kiprah.

Citra dan nama baik membuat birokrasi meng ambil


pilihan yang tidak dapat tidak, terpaksa "melapangkan jalan"
kepada unsur-unsur yang sedang berjuang.

Tanpa citra dan nama baik Dewan Da’wah dan


pelaksana, maka pemerintah/penguasa bisa menjadi batu
sandungan bahkan penghalang semua program.

Keenam, beberapa visi atau cara pandang ideal yang


membawa warna jihad, seperti dakwah ilallah, pegawai gaji
akhirat (PGA), dakwah untuk menghidupi umat bukan
dakwah untuk mencari hidup, mujahid dakwah, dai pejuang,
berjihad di jalan Allah.

376 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Semua visi tersebut menjadikan kiprah dakwah secara
keseluruhan punya pijakan kokoh.

"Kami hanya ingin berjihad!" demikian salah satu


ungkapan lugu para dai.

Tapi sesungguhnya, itulah pijakan yang paling kokoh.


Sebuah gerakan besar, apalagi untuk social change, untuk
perubahan sosial, memerlukan visi ideal sebagai pijakan.

Tanpa visi semua akan terombang-ambing.

Ketujuh, para Muhsinin yang sangat dermawan.

Sebagai salah satu profil penting gerakan dakwah di


Mentawai adalah para muhsinin yang sangat dermawan.

Banyak yang tidak mau menyebutkan nama.

Mereka, para muhsinin tersebut, lebih suka menyebut


identitas sebagai hamba Allah saja, untuk setiap bantuan
yang diserahkan.

Hal tersebut bisa terjadi, karena mantapnya iman,


diiringi dengan penyebaran informasi, serta keterbukaan
Dewan Da’wah dalam menerima serta me manfaatkan setiap
bantuan yang diterima dan bukti autentik tentang
penyalurannya.

Kepercayaan, adalah harta paling berharga.

H.Mas’oed Abidin 377


DAKWAH KOMPREHENSIF

SKETSA DUA

DDII
Pemerintah
Pusat

citra baik,
visi, ideal,
Donatur koordinasi
hubungan baik,
Lembaga kerja sama
Mujahid
Dakwah
Jamaah hubungan batin

Dewan
militansi,
Hubungan
Masjid batin,
visi

kepercayaan,
koordinasi
dan
semangat
Dakwah fastabiq

Donatur
Perorangan
juang
Padang al khairat
hubungan baik,
koordinasi
dan
kerja sama
Lembaga
Dakwah
Islam
Peminjam/ hubungan batin lainnya
Penjamin perhatian sungguh-sungguh
Sementara program
berkesinambungan/kontinu

Muhtadin dan Calon Muhtadin


di Mentawai

378 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

Posisi sentral dari Dewan Da’wah tidak terlihat


mendominasi, karena komponen lain punya indepen densi
dan kemandirian, serta kekuatan.

Dalam menyatukan gerak kiprah dakwah ke Mentawai


ini, tidak dibatasi oleh Dewan Da’wah.

Karena pengalaman dakwah dilapangan dan bukti


kerja yang telah sambung menyambung dilaksa nakan, maka
Dewan Da’wah tetap dijadikan tempat rujukan, dan pusat
gerak.

Sebagai contoh, donatur dapat berhubungan langsung


dengan para muhtadin. Mereka bisa saja, menyerahkan
bantuan ZISnya tanpa campur tangan Dewan Da’wah.

Dewan Da’wah hanya merekomendasikan si-A


sebagai muhtadin yang perlu dibantu, silahkan donatur
menerima dan menilai sendiri si-A tersebut dan memberikan
bantuan tanpa harus melalui tangan Dewan Da’wah.

Kondisi ini telah memberi peluang besar bagi


tumbuhnya citra baik, nama baik, dan kepercayaan para
muhsinin.

Visi ideal yang disandang oleh Dewan Da’wah,


terutama adalah sebagai warisan-warisan pedoman dan

H.Mas’oed Abidin 379


DAKWAH KOMPREHENSIF
taushiyah Bapak Mohamad Natsir, yang telah ber hasil
menumbuhkan hubungan batin antara empat komponen
utama, yaitu Dewan Da’wah, para dai, para muhsinin dan
para muhtadin di Mentawai.

Hubungan batin yang terbentuk akan menimbulkan


semangat juang yang besar.

Seorang pengusaha, H Zulkarnain Dt Sati men jadi


profil seorang muhsinin ideal.

Berani memin jamkan bahan bangunan berjuta rupiah


tanpa menaikkan harga, untuk membangun masjid.

Borg, atau jaminan semua itu hanya keperca-yaan


terhadap Dewan Da’wah, dalam hal ini figur pimpinan
Dewan Da’wah Sumbar di Padang.

Keberanian H Zulkarnain terbentuk karena


kepercayaan dan hubungan batin.

Ujungnya adalah kesiapan berjuang dengan seluruh


kemampuan.

Profil lengkap muhsinin ideal belum mungkin


ditampilkan dalam sketsa karena perlu pengkajian lebih
mendalam dan penelitian yang obyektif.

380 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Jumlah muallaf baru yang mengucapkan syahadat dari
waktu ke waktu sangat fenomenal, mencolok.

Hal ini terbentuk antara lain karena hubungan batin,


kesungguhan dan kegiatan yang kontinu Dewan Da’wah.

Mujahid dakwah di Mentawai mempunyai militansi


berkat visi ideal dan pengalaman lapangan.

Visi ideal sebagai bekal dari Dewan Da’wah, menjadi


motiv intrinksik, pendorong dari dalam diri dai dalam
bertugas.

Sementara pengalaman lapangan menjadi motiv


ekstrinksik, pembentuk dan pendorong dari luar.

Motif ekstrinksik ini berkembang sepanjang


perjalanan tugas sang dai.

Militansi, semangat pantang menyerah, adalah profil


utama dai Mentawai.

Sekedar contoh, ada dai yang harus berenang


mengarungi sungai untuk menemui muallaf binaan nya,
karena ketiadaan angkutan.

Di samping itu ada semangat fastabiq al khairat


dengan lembaga dan dai lain.

H.Mas’oed Abidin 381


DAKWAH KOMPREHENSIF
Ada kerjasama yang baik dengan pimpinan formal
camat, koramil, dan kepala desa maupun pimpinan informal
kepala suku, dan perangkatnya mapun sikere, dukun suku.

Dai memiliki citra baik dai di mata masyarakat,


khususnya di mata muhsinin, dermawan atau donatur, serta
citra baik di mata masyarakat Mentawai tanpa kecuali,
beragama Islam ataupun agama lain.

Citra baik di mata masyarakat ini terbentuk karena


pola integral yang dilakukan dai, di mana seluruh
masyarakat diperlakukan sama.

Misalnya dalam pembagian hewan qurban waktu Idul


Adha, seluruh anggota
masyarakat memperoleh tanpa
kecuali.

Hal ini kemudian berbuah jadi partisipasi.

Masyarakat yang belum Islam dengan suka rela akan


ikut bergotong royong jika ada keperluan Islam, seperti
pembangunan mushalla dan lain-lain.

Para muhsinin melihat citra baik para dai. Tumbuh


kepercayaan sejalan dengan meningkatnya kiprah dakwah
secara keseluruhan.

Kepercayaan berbuah bantuan-bantuan ZIS.

382 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Pada ujungnya terbentuk jalinan hubungan batin
antara para muhsinin dengan dai.

Profil pilar kedua, para dai, para mujahid dakwah,


terutama dalam menghadapi kehidupan secara keseluruhan,
terlihat dalam sketsa berikut.

SKETSA TIGA

DEWAN
DAKWAH

Muhsinin
PEMERINTAH
Para Donatur visi ideal
motivasi intrinksik
citra baik,
kepercayaan, hubungan baik
bantuan, dan kerja sama
hubungan batin

dedikasi,

Da'i
kesinambungan, citra dan
kepercayaan, hubungan baik
hubungan batin

Para Pemimpin Informal


Muhtadin Kepala Suku
(SIKERE)
Muallaf
Perlakuan yang sama
Sepenanggungan
(dengan Muslim)
fastabiqul
hubungan baik, citra baik,
khairat
kerja sama

Masyarakat
Da'i-da'i lain
non Muslim

H.Mas’oed Abidin 383


DAKWAH KOMPREHENSIF

Arat Sabulungan itu adalah adat istiadat daerah


Mentawai. Itu bukan agama.

Masyarakat di sana sudah mengenal Kekuatan


Tunggal yang menciptakan langit dan bumi. Keperca -yaan
mereka lebih dekat dengan Islam.

Di dalam doa para dukun mereka, yang di -kenal


dengan Sikere, bahkan disebut Taeka Manua, yaitu penguasa
dilangit dengan kekuasaan tunggal yang tak berserikat, yang
dalam Islam di sebut nama Allah.

Orang Mentawai mempunyai puncak kebudaya an,


berisi 10 ajaran yang sangat dekat dengan Islam.

Pertama, orang Mentawai percaya kepada Kekuasaan


Tunggal yang menciptakan langit dan bumi. Ini dikenal
dengan Teikamanua. Mereka telah mengenal Maha Esa.

Kedua, Adil. Orang Mentawai kalau membagi se


suatu harus sama banyak. Tidak berat sebelah.

Ketiga, Kebersamaan. Orang Mentawai lebih


mengutamakan persatuan dan persaudaraan.

Keempat, Tidak boleh berzina. Perkawinan bagi


mereka merupakan hal yang sakral. Kalau ada yang
melanggar dihukum oleh adat. Dahulu hukumannya ada yang
dibunuh.

Kelima, tidak boleh masuk rumah kalau di dalamnya

384 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
hanya ada perempuan saja.

Keenam, Kalau berjalan bersama-sama maka laki-laki


harus di depan.

Ketujuh, orang Mentawai jujur dan lugu. Kalau kita


menjanjikan sesuatu tetapi belum bisa memberi- kan pada
waktu yang dijanjikan, mereka akan tetap menanya dan akan
tetap menagih.

Kedelapan, berat sepikul ringan sejinjing. Semua


pekerjaan mereka lakukan bergotong royong.

Kesembilan, tidak mau mengambil hak orang lain.

Kesepuluh, menghormati tamu.

Budaya tersebut di Mentawai akhir- akhir ini sudah banyak


berubah sejak masuknya
pendatang dalam dan luar
negeri.

Program Dakwah ke Mentawai menjadi salah satu


program yang dicanangkan Bapak Mohamad Natsir, ketika
pulang ke Sumatera Barat 1968, atas undangan Gubernur.
Kesempatan itu, juga dimanfaatkan untuk menghimbau orang
Minang di Sumbar untuk membangun kampung halaman.

Sejak tahun 1970, Dewan Da’wah telah mengirimkan


para da’i ke Mentawai, untuk mengajak orang Mentawai yang
belum beragama menjadi beragama Islam. Di samping
membuat paket-paket program peningkatan sumber daya
manusia. Seperti pembangunan lembaga pendidikan;

H.Mas’oed Abidin 385


DAKWAH KOMPREHENSIF
mengadakan penyuluhan keagamaan, menghadapi masalah
kehidupan, peternakan dan pertanian.

Program dakwah tersebut, sedari awal digerakkan


dengan swadana masyarakat Sumbar. Hampir dikata tidak ada
dana luar negeri penggaji da’i di Mentawai, seperti yang
dilakukan oleh pihak gereja Salibiyah.

Namun, Alhamdulillah orang Mentawai banyak


memeluk agama Islam dengan kesadaran sendiri.

Kita sangat berdosa jika membiarkan mereka hidup


tertinggal sangat jauh dari saudara-saudaranya yang ada di
Sumatera Barat sendiri maupun di daerah lain di Indonesia.

Pelaksanaan program pembangunan seperti, antara


lain transmigrasi di Mentawai bertujuan me-ningkatkan
harkat dan martabat hidup masyarakat dan harus diletakkan di
atas segala-galanya. Artinya, secara normatif meletakkan
Kepulauan Mentawai pada tataran pinggiran berarti akan
menuai dosa

Sebagai kepulauan yang terpencil namun terkenal di


dunia, pembangunannya harus dilaksana kan dengan hati-hati.
Membangun kepulauan Mentawai yang terpisah sangat jauh
dari induknya, yakni daratan Sumbar, selain dilaksanakan
dengan hati-hati juga bertahap dalam batas-batas kondisi dan
kemampuan yang ada. Tidak perlu disama-ratakan
sebagaimana pembangunan yang dilaksanakan di wilayah
lain. Karena kondisi geografisnya memang memiliki
karakteristik tersendiri. Kepulauan Mentawai mewakili
gugusan ribuan pulau kecil dan strategis lain yang perlu
dibangun.

Perlu diusahakan pemberdayaan masyarakat setempat

386 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
yang umumnya nelayan tradisional guna mengenali teknologi
laut yang lebih canggih dan ber usaha belajar dari pendatang
mengenai berbagai aspek kehidupan seperti menjadi nelayan
lepas pantai.

Kepulauan Mentawai merupakan gugusan pulau-pulau


yang khas baik ekosistem maupun kependudukannya dan
terkenal memiliki sosial budaya dan lingkungan hidup berupa
biosfir dunia di Pulau Siberut, serta menyimpan potensi
pariwisata.

Pembangunan transmigrasi di wilayah Mentawai yang


sampai saat ini baru terlaksana di Pulau Sipora harus
benar-benar dipahami sebagai proses belajar yang efektif bagi
penduduk setempat.

Hanya dengan meniru dari saudara-saudara dari


daerah lain, masyarakat Mentawai dapat lebih cepat maju
dibandingkan melalui proses pendidikan yang menghabiskan
waktu bertahun-tahun.

Salah satu pertanyaan mendasar dalam pembicaraan


seputar Mentawai adalah sumber daya potensial yang
dimiliki, baik sumber daya alam nabati dan botani, maupun
sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan
secara keseluruhan.

Mentawai, dengan empat kecamatan dan luas wilayah


lebih kurang 60. 000 km2, yaitu Siberut Selatan, Siberut
Utara, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan, adakah segenap

H.Mas’oed Abidin 387


DAKWAH KOMPREHENSIF
potensi Mentawai selama ini telah digarap secara maksimal,
baik terhadap peningkatan kualitas maupun kesejahteraan
masyarakat di sektor pendidikan, ekonomi maupun
kebudayaan?

Kondisi geografis yang berbentuk kepulauan,


merupakan halangan untuk menjalin komunikasi dan
transportasi bagi pelaksanaan pembangunan, mau pun bagi
upaya pengembangan dan peningakatan kesejahteraan
masyarakat Mentawai.

Alam dan manusia di Mentawai saling mem pengaruhi


satu sama lain. Hal ini terimplementasi dalam pola
kehidupan sehari-hari mereka.

Dapat dilihat, misalnya, dari pola mata pencaharian


utama penduduk setempat, yang mayoritas nelayan atau
petani. Sulit dijumpai penduduk asli yang mencari nafkah
melalui dagang atau wiraswasta.

"Mentawai sesungguhnya amatlah potensial. Alam


dan hutannya kaya, jumlah penduduknya juga cukup banyak.
Lebih kurang 60. 000 jiwa pada saat ini, terutama pemuda
yang berada di usia produktif".

"Akan tetapi karena teknologi dan tingkat pendidikan


masyarakat setempat masih rendah, tanpa disadari, banyak
masyarakat di luar cenderung menganggap rendah atau
melecehkan Mentawai. Dapat dilihat dari istilah 'orang
pagai', 'lego pagai', dan sebagainya. Semua itu berkonotasi
rendah di tengah-tengah masyarakat kita."

388 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Permasalahan sekitar sumber daya manusia, bukan
terletak pada pemuda Mentawai yang menolak untuk
diberdayakan, sebagaimana kecendrungan dari suku terasing
lain.

Namun lebih terpaku pada rancangan sistem


pendidikan yang kurang memberi peluang terhadap
pengembangan kemampuan serta intelektualitas mu-rid, anak
didik semenjak di Sekolah Dasar. Pendidikan dilaksanakan
hanya sebagai pemenuhan program kurikulum dari pusat.
Bukan pada peme nuhan keperluan anak-anak di Mentawai.

Secara psikologis, sosial dan budaya, mereka berbeda


dengan anak-anak di tempat lain di luar Mentawai.

Tanpa disadari, secara mental keadaan ini memberi


dampak yang kurang menguntungkan bagi anak-anak.

Kuantitas, jumlah pemuda berusia produktif di


kepulauan Mentawai merupakan potensi tersendiri bagi
pemberdayaan masyarakat Mentawai secara umum. Namun
karena pola pendidikan dasar yang diberikan belum sesuai
dengan kondisi sosial budaya anak-anak Mentawai, potensi
itu akhirnya belum termanfaatkan secara maksimal.

Terkecuali, anak-anak yang memiliki orang tua


campuran. Maksudnya, salah satu orangtuanya merupakan
kaum pendatang, atau orang dari daerah seberang, atau
Minangkabau, yang menikah dengan penduduk asli, atau
sebaliknya. Anak-anak ini dapat melanjutkan pendidikan ke
sekolah yang lebih baik kualitas maupun fasilitasnya, seperti
yang ada di Padang. Kebanyakan generasi muda Mentawai,
selain meneruskan sekolah, juga untuk mencari kerja di

H.Mas’oed Abidin 389


DAKWAH KOMPREHENSIF
Padang ini. Mereka umumnya bergerak di sektor informal.
Misalnya, menjadi pembantu rumah tangga, atau cukup
bekerja sebagai buruh kecil pabrik di kota Padang dan seki-
tarnya.

Beranjak dari kenyataan tersebut, terlalu dangkal


kiranya jika Mentawai masih dipandang sebagai kawasan
terisolir yang tertinggal dan penuh kekurangan. Tidak saja
terhadap potensi ekonomi, potensi dari sektor pariwisatapun
agaknya Mentawai belum tergarap secara maksimal dan
profesional.

Dengan demikian, kepedulian dan perhatian terhadap


Mentawai tidak lagi merupakan 'pekerjaan' sepihak. Atau
hanya melibatkan sebahagian kecil dari masyarakat,
sebagaimana yang ada selama ini.

Saat ini, tidak banyak lembaga maupun masyarakat


yang peduli tentang apa dan bagaimana Mentawai.
Terkecuali bila tiba-tiba muncul berita mengejutkan yang
bersifat sensasional, barulah kita ramai-ramai berpaling ke
daerah kepulauan yang spesifik ini.

Banyak yang berbicara tentang Mentawai, tapi sedikit


yang berusaha memahaminya. Tidak terkecuali mereka di
dunia akademis yang menghabiskan berlembar-lembar
makalah.

Mentawai dan tanah tepi bukan sesuatu yang baru.


Hanya sebagian besar 'orang tanah tepi' baru terbuka
matanya. Mentawai tidak tertinggal sebenarnya, kita yang
tertinggal memahaminya. Mentawai memiliki kebudayaan
yang tinggi, tidak hanya sebatas kabit- kabit dan busur panah.
Sepanjang mau meneliti puncak-puncak kebudayaan
masyarakat Mentawai, banyak hal yang bisa diungkap.

390 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Hasilnya, tentu akan sangat mendu kung jalan pembangunan
Mentawai sendiri.

Kenyataan inilah yang menyebabkan Dewan Da’wah


Padang secara analitis, melihat Mentawai mempunyai potensi
amat besar untuk dibangun. Tinggal bagai mana petugas,
yang membangun Mentawai bisa mengerti dengan puncak
kebudayaan mereka.

Pendekatan kebudayaan seharusnya lebih diutamakan


dari pada pendekatan kehendak.

Secara teoritis dapat dipahami bahwa hubungan


kekerabatan atau persaudaraan antara orang Mentawai dan
penduduk pulau Sumatera ter jalin sangat akrab. Di
kampung-kampung pedalaman sekalipun, di depan rumah
(Uma) selalu tergantung kuali besar.

Dari penelitian, tidak ditemukan satu kebudayaan


yang menghasilkan kerajinan logam. Tidak ada pandai besi.
Padahal tidak seorangpun orang Mentawai yang tidak
memiliki parang panjang. Darimana mereka peroleh kalau
bukan melalui hubungan jual beli?

Catatan sejarah tidak pernah membuktikan terjadinya


perang atau perkelahian besar antara penduduk Mentawai
dengan pendatang dari tanah tepi. Ini membuktikan bahwa
hubungan Mentawai dengan pantai barat Sumatera adalah
hubungan kekerabatan, bukan hubungan penguasaan.

Misionaris pertama masuk ke Mentawai tahun 1901.


Dipimpin August Lett, seorang pendeta dari Jerman (Zending
Protestan). Akan tetapi nasib jualah yang menyebabkan
August Lett, harus mati dibunuh penduduk Mentawai, setelah
delapan tahun ia di sana (1908).

H.Mas’oed Abidin 391


DAKWAH KOMPREHENSIF
Kematian August Lett bukan karena mengembangkan
agama Protestan, tetapi karena menjadi penghubung tentara
kompeni Hindia Belanda.

Orang Mentawai bukanlah orang yang benci terhadap


pendatang atau penyebar agama. Walaupun mereka sudah
menganut sebuah kebiasaan nenek moyang yang dikenal
dengan arat sabulungan (belum berupa agama, karena tidak
ada aturan-aturan peribadatan).

Tahun 1954, terjadi perubahan besar di Mentawai,


dengan adanya musyawarah tiga agama, Islam, Kristen
Protestan dan Arat Sabulungan. (Katholik baru masuk 1954
dipandu oleh Pastor Aurelius Cannizaro dari Itali). Salah satu
keputusan musyawarah adalah bahwa Arat Sabulungan harus
ditinggalkan oleh masyarakat Mentawai dan mereka
dipersilahkan memilih agama resmi di dalam Negara
Republik Indonesia.

Tahun 1955, seluruh masyarakat Mentawai sudah


menjadi masyarakat beragama. Arat Sabulungan ditinggalkan.
Hal ini membuktikan bahwa musyawarah bukan hanya
sebuah produk pemaksaan.

Kita sedih, bahwa banyak yang berbicara tentang


Mentawai, tapi sangat sedikit yang berusaha memahaminya.
Banyak yang berusaha mengetahui Mentawai hanya dari
cerita orang tanpa pernah melihat seperti apa adanya. Tidak
terkecuali mereka didunia akademis yang menghabiskan
berlembar- lembar makalah. Mentawai dan tanah tepi bukan
sesuatu yang baru. Hanya sebagian besar 'orang tanah tepi'
baru terbuka matanya. Mentawai sebenar nya tidak
'tertinggal', kita yang tertinggal memahami nya. Karena itu,
Bapak Mohamad Natsir, sedari awal berdirinya Dewan
Da’wah 1967, memasukkan Mentawai didalam program

392 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
utama dakwah bil-hal.

Program Khitanan

Setiap tahun di Mentawai menjadi wajib dilaksanakan


program khusus khitanan massal.115

Dalam melaksanakan program ini sering terjadi hal-


hal yang aneh, seperti adanya peserta yang lari, bukan karena
takut, tetapi karena hubungan sosial, antara lain:

Hubungan kekeluargaan (semenda-semenda) yang


menimbulkan rasa malu.

Hasutan pihak luar (missionaris) karena memang


sejak tahun 1954, khitanan ini digunakan sebagai senjata
yang ampuh bagi zending/missi untuk melemahkan
dakwah Islam kepada para penduduk asli Mentawai.116)

Namun ada yang menggembirakan dari peristi wa ini,


ketika khitanan dilakukan pada tahun 1990, karena diantara
yang melakukan khitanan massal di Saliguma terdapat 6
orang muallaf lanjut usia ber umur 30 - 40 tahun, di antaranya
Yohanes Mahmud (40 th), Kepala Desa Saliguma.

115
Pada tanggal 23 - 25 Pebruari 1990, di desa Saliguma
dilakukan khitanan massal oleh tenaga dokter muda
dari Unand bekerja sama dengan rumah sakit Islam Ibnu
Sina Padang. Khitanan yang tadinya akan diikuti oleh 50
orang, ternyata hanya diikuti oleh 24 orang saja
Adanya hasutan bahwa kalau seseorang masuk Islam,
116)

zakar dan kemaluannya akan dipotong, tidak bisa lagi


melakukan hubungan suami istri secara wajar. Ternyata
dalam kenyataannya hasutan ini banyak tidak berhasil
karena setiap tahun selalu ada program khitanan sebagai
pelaksanaan “Sunnatul Khitaan”
H.Mas’oed Abidin 393
DAKWAH KOMPREHENSIF
Program khitanan perlu didukung pelaksanaannya
setiap tahun, karena merupakan salah satu cabang dari
Sunnah Rasul.

Yang diharapkan dari kita adalah hanya bantuan


langsung berupa kain sarung, peci, sandal jepit, penyediaan
obat-obatan dan pengiriman tenaga medis.

Bantuan jangka panjang

Penyiapan sebuah asrama di Muara Siberut khusus


bagi anak-anak yang beragama Islam sangat penting.

Yang beragama Katolik sudah ada asrama besar


disiapkan oleh pihak gereja Katolik Muara Siberut, besar,
megah dan bertingkat.

Untuk pelajar Protestan, rumah-rumah di seputar


gereja yang dulu dibangun oleh Pendeta Imanuel Sikarebau,
ketua zending Protestan Menta-wai, masih siap menampung
anak-anak mereka ter utama dari Saibi Samokop atau
Pasakiat Taileleu.

Umat Islam masih tercecer di belakang, kita belum


punya asrama pelajar untuk menampung anak-anak muallaf
dari pedalaman.

Program Kepedulian

Pihak Salibiyah sangat intensif dalam


mengembangkan missinya. Di desa-desa terpencil gerakan
mereka disertai dengan kepedulian yang tinggi. Kegiatan
mereka terutama bidang pendidikan dan pembinaan

394 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
masyarakat desa. Bidang pendidikan umpamanya dengan
membangun sekolah-sekolah setingkat Sekolah Dasar, di
desa-desa yang tadinya belum memiliki Sekolah Dasar
Negeri. Beberapa desa/dusun dapat disebutkan sebagai contoh
Ugai, Sallappa (Siberut Selatan) dan Simalegi dan Simatalu
(Siberut Utara).

Untuk keperluan missi, selain program mendirikan


sarana kebaktian dan sarana pendidikan seperti sekolah,
asrama, penyediaan guru, santunan beasiswa, sarana
transportasi (boat, perahu, kapal dan hanggar dan pelabuhan
mini), juga di bidang ekonomi umat pedesaan. Bidang
terakhir ini (ekonomi masyarakat pedesaan) menjadi garapan
satu badan resmi.

Badan itu diberi nama PSE (Proyek Sosial Ekonomi


Desa Terisolir). Beberapa badan lainnya ikut mendampingi,
seperti Yayasan Bina Sejahtera (YBS) dan Delsos (Delegasi
Sosial). Garapan badan-badan ini terutama memberikan kredit
kepada gembalaan di desa-desa, berbentuk usaha-usaha
produktif. 117)

Bidang peternakan mulai digerakkan secara intensif.


Seperti peternakan lele dumbo (Siberut Utara dan Muara
Sikabaluan) dan Sikakap. Usaha ini baru terbatas pada
lingkungan Paroki semata.

Bagi masyarakat Muslim beternak babi wajib


ditinggalkan, karena agama Islam mengharamkannya. Untuk
itu perlu diganti dengan ternak lain.

Gembalaan adalah istilah yang diberikan kepada umat


117)

Kristen yang mendapat pembinaan dari gereja.


H.Mas’oed Abidin 395
DAKWAH KOMPREHENSIF
Dalam bidang Dakwah Ilaa Allah, mengganti ternak
babi bagi keluarga Muslim menjadi suatu hal yang sangat
penting sekali.

Penggantian ternak babi ini dapat dilaksanakan secara


bertahap, baik dengan ternak sapi atau kambing. Bisa
dilakukan secara kolektif maupun secara perorangan,
sehingga secara berangsur-angsur keluarga Muslim di
Mentawai bebas dari perternakan babi. Bisa dalam bentuk
hibah atau bantuan permodalan dengan diiringi bimbingan
praktis di lapangan.



Undangan Haji Dari Lembaga Resmi Saudi Arabia

Dewan Da’wah Pusat setiap tahun berusha


memberangkatkan da’i-da’i dan pengurus Dewan Da’wah
seluruh perwakilan yang belum menunaikan rukun Islam
ke-5.

Usaha ini dilakukan dengan memilih perwakil-an


tertentu untuk mengajukan satu orang calon yang akan
diusulkan ke pihak lembaga resmi di Arab Saudi.

396 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Perwakilan Dewan Da’wah yang telah men dapat
kesempatan adalah DKI, Jabar, Jateng, Jatim, Sul-Sel, Kalbar,
Sumbar, Riau, Sumut, Sumsel, Bali, Bengkulu.

Selain pihak perwakilan, Dewan Da’wah Pusat juga


mengusahakan undangan haji, untuk saudara- saudara Baru
Dalam Islam, atau para Muhtadin, yang latar belakangnya
dari Pendeta, pemuka agama lain.

Alhamdulillah, program yang terakhir ini, di-mulai


sejak tahun 1990, dengan memberangkatkan 5 orang delegasi.

Demikianlah, sebagai dari amal usaha yang telah kita


lakukan bersama, dalam
jama'ah kekeluargaan Dewan
Da’wah masa kerja dua tahun
1991-1993.

PROYEK KHUSUS

BAT U MAR TA

DAN

L. D. B. H PASAMAN,

Kedua proyek ini dibawah koordinasi masing- masing


proyek, yang menitik beratkan aktifitasnya kepada pelatihan
keterampilan, dalam rangka mem-persiapkan tenaga-tenaga
yang terampil berdakwah, dan mempunyai kemampuan untuk
mengangkat ekonominya sendiri.

H.Mas’oed Abidin 397


DAKWAH KOMPREHENSIF
LDBH Pasaman ini, pelaksanaannya bekerja sama dengan
YARSI Sumbar, baik dalam
pembinaan ataupun
pendanaan.

IBARAT DURI DALAM DAGING

Sejak tahun 1953 Pemerintah Daerah Propinsi


Sumatera Tengah telah mengatur penempatan para
transmigrasi, yang umumnya dari Pulau Jawa dan Suriname,
untuk ditempatkan didaerah Kecamatan Pasaman dalam
lingkungan Kabupaten Pasaman.

Penempatan mereka diatas tanah-tanah ulayat penduduk


Kecamatan Pasaman,
berdasarkan penyerahan hak
tanah oleh Ninik Mamak dalam
negeri yang bersangkutan
kepada Pemerintah Daerah
Kabupaten Pasaman, dengan
persyaratan-persyaratan
tertulis, diantaranya
dicantumkan :

3. Penyerahan tanah diperuntukkan sebagai


penampungan bagi warga negara Indonesia,
yang berasal dari daerah lain (transmigrasi).
4. Bahwa mereka yang datang (para-
transmigrasi) itu tunduk kepada ketentuan
adat-istiadat yang berlaku ditempat mereka
ditempatkan, dengan pengertian bahwa

398 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
mereka yang datang (para-transmigrasi) itu
dianggap sebagai kemenakan (dalam hubungan
hukum adat yang berlaku, yang tentu saja adat
Minangkabau yang beragama Islam).

Dengan perpegangan ini, maka Ninik Mamak dalam


Negeri-negeri di Kecamatan
Pasaman telah menyerahkan
tanah ulayat mereka kepada
Pemerintah Daerah, dan
sekalian terbuka menerima
setiap pendatang wartga
transmigrasi umumnya dalam
kaitannya sebagai hubungan
anak dan kemenakan. 118

Pada semua surat-surat penyerahan tanah-tanah tersebut


disebutkan antara lain :

A.Untuk transmigrasi

Sejak tahun 1953 tercatat penyerahan tanah ulayat


118

masyarakat, antara lain pada bulan Mei 1953 sebagian


Ulayat TONGAR AIR GADANG, Ulayat KAPAR (PD. LAWAS),
dan tanggal 9 Mei 1953 Ulayat KOTO BARU (MAHAKARYA).
Tahun 1961 - 26 September 1961 dari Ulayat KINALI
BUNUT Alamanda, Kecamatan PASAMAN. Tahun 1964 - 25
April 1964, sebagian Ulayat KINALI LEPAU TEMPURUNG,
Kecamatan PASAMAN. Tahun 1965, AIR RUNDING,
Kenegarian PARIT Kecamatan SUNGAI BERAMAS. Tahun
1957, KOTA RAJA, Kenegarian PARIT Kecamatan SUNGAI
BERAMAS. Terdahulu dari ini, yaitu di tahun 1953 telah
terjadi pula penyerahan tanah DESA BARU sebagai daerah
kolonisasi (transmigrasi) dalam kenegarian BATAHAN
Kecamatan Sungai Beremaas.
H.Mas’oed Abidin 399
DAKWAH KOMPREHENSIF
B.Pendatang-pendatang (transmigrasi) tersebut
menjadi kemenakan (dalam hubungan adat-istiadat), dengan
menuruti adat-istiadat setempat (yang tentu saja beradat
Minangkabau yang bersendi syara' - agama ISLAM).

Pada tanggal 30 Nopember 1957, Kepala Negari Kapar


(Dulah) bersama dengan
Pucuk Adat (Daulat Yang
Dipertuan) dan Ninik Mamak
(Dt. Gampo Alam) yang
dikuatkan oleh Alim Ulama
(Buya Tuanku Sasak) serta
Cerdik Pandai, mengirimkan
pernyataan kepada Kepala
Kantor Transmigrasi Seksi
Kapar, bahwa "permintaan
umat Katholik tersebut
didalam lingkungan ulayat
(tanah adat) Koto Baru dan
Kapar tidak diizinkan (tidak
dibolehkan)".

Diantara alasan-alasan yang dikemukakan :

"a. Agama Katholik adalah tidak sesuai dengan Agama


Islam, yang telah kami pakai dan amalkan selama-
lamanya.119
119
1. Selanjutnya jikalau saudara-saudara dari
warga trans-migrasi didatangkan ke-ulayat tanah
(adat) Koto Baru/Kapar Kecamatan Pasaman
umumnya terlebih dahulu kami meng-adakan rapat
dengan Bapak Bupati Syahbuddin Latif Dt.
Sibungsu beserta DPD Kab. Pasaman Abd. Munir Dt.
Bandaro Basa, Haji Latif, Rusli, Wedana A.I. Dt.
400 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Pernyataan masyarakat dan Pemangku Adat beserta
Pemerintahan Negeri Koto
Baru yang tegas dan keras ini,
menyebabkan usaha Kristen
tersebut tidak memperlihatkan
gerak yang aktif sampai
dengan tahun 1960.

Bandaro Panjang dan Camat Dt. Jalelo, dihadapan


Ninik Mamak Koto Baru/Kapar Air Gadang dan Buya
Tuanku Sasak cucu kemenakan kami Ninik Mamak
dalam Kecamatan Pasaman. Umumnya dengan kata
lain, akan tunduk dibawah adat dan agama, yang
telah kami pakai dari nenek moyang kami.
2. Diwaktu peresmian (penyerahan) saudara-
saudara warga transmigrasi sudah ada, Bapak
Gubernur Ruslan Mulyoharjo telah memberi nasehat
kepada seluruh warga transmigrasi, supaya mereka
menyesuaikan dengan masyarakat disini.
Pepatahnya "dimana tanah diinjak disitulah langit
dijunjung", adat diisi lembago dituang, arti kata
mereka disini menurut adat dan agama yang telah
ada.
3. Dengan perjanjian inilah baru kami terima
saudara-saudara itu, menjadi cucu anak kemenakan
kami dan duduk didalam ulayat adat kami.
4. Andai kata kalau tidak sesuai dengan perjanjian
itu istimewa akan mendirikan, agama selain agama
Islam tidak diizinkan, mungkin mendatangkan
kejadian yang tidak diingini, apalagi ia untuk
mendirikan satu rumah teruntuk kepada rumah
Katholik (buat beribadah umat Katholik).
5. Kami segala pemangku adat, alim-ulama,
cerdik-pandai tetap kami tidak setuju, apalagi
negeri kami ini dusun, bukanlah kota, kalau dikota
kami tidak berkeberatan sedangkan masyarakat
Transmigrasi sudah menurut adat, dan berkorong
berkampung ............."
H.Mas’oed Abidin 401
DAKWAH KOMPREHENSIF
KEDATANGAN MISSI ASING

MENOPANG GERAKAN SALIBIYAH

Periode tahun 1963 - 1966

Rupanya sudah diatur dari tempat asal warga


transmigrasi, bahwa untuk masuk kedaerah Sumatera Barat,
pertama-tama harus menyatakan beragama Islam walaupun
sebenarnya didalam rombongan transmigrasi itu ter dapat
pula orang-orang yang beragama Katholik sebagai
selundupan. Persoalan ini bertahun-tahun kemudian
berkembang terus menjadi “kasus Pasaman” yang sampai
sekarang, walaupun telah berlalu tiga dasawarsa masih belum
terselesaikan.120

Sejak tahun 1967, jauh sebelum riak gerakan salibiyah


di Pasaman ini makin keras menghempas kerukunan hidup
ditengah umat Islam, khususnya di Minangkabau dengan
filosofi adat basandi syara’, dan syara’ basandi
kitabullah. Maka Dewan Da’wah meminta prakarsa dari
Menteri Agama Republik Indonesia supaya sama-sama
menjaga keutuhan masyarakat yang di ancam oleh kerasnya
gerakan salibiyah ini.

Akhirnya, dengan prakarsa Menteri Agama R.I,

120
Pada tahun 1963, mulai berkunjung kedaerah
transmigrasi Pastor dari Padang, dengan maksud
meninjau dan melihat keadaan perkembangan
orang-orang transmigran di TONGAR dan KOTO
BARU (Mahakarya). Kunjungan itu pada mulanya
tidak mendatangkan kecurigaan masyarakat
setempat, namun selalu berlanjut setiap tahun
sampai tahun 1966, dengan mendatangi rumah-
rumah keluarga Kristen yang tersembunyi dalam
warga transmigrasi.
402 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
diadakan musyawarah antara pemuka agama di Jakarta. Pada
pokoknya diusahakan supaya terpelihara kerukunan antar
umat beragama. Semua pemuka Islam yang hadir dalam
musyawarah, 30 November 1967 di Jakarta itu, menyetujui
saran pemerintah. Sedang pemuka-pemuka agama Kristen,
baik yang Katholik maupun yang Protestan, menolak saran
pemerintah itu. Dengan demikian, musyawarah gagal
mencapai maksudnya.121

Barulah pada tahun 1969, pemerintah merasa perlu


lebih bersungguh-sungguh mengatur lalu lintas pergaulan
antar umat beragama dengan menerbitkan Surat Keputusan
Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri
No. 01/MDN/MAG/1969 tentang pelaksanaan tugas aparatur
pemerintah dalam menjamin ketertiban dan kelancaran
pelaksanaan pengembangan dan ibadat agama oleh pemeluk-
pemeluknya.

Tahun 1973, Pasaman kembali memanas.

Tahun ini berdiri suatu kampung ditepi Sungai


Sampur Panti, dengan nama KAMPUNG MASEHI.122

Pada tahun 1973 ini mereka mengajukan pula permohonan


kepada Pemerintah Daerah Kab. Pasaman untuk

(Dr.Anwar Haryono SH, “Indonesia Kita, Pemikiran


121

Berwawasan Iman-Islam”, Cetakan Pertama, Jakarta


Rabi’ul Akhir 1416 H/Agustus 1995, Hal 198 - 199).
Kampung tersebut berada diatas tanah yang diserahkan
122

oleh Ninik Mamak; Panti dahulunya kepada keluarga


pendatang dari Tapanuli juga yang pada mulanya
seluruhnya beragama Islam. Namun kemudian diketahui,
pada tahun 1973 bahwa di-antara penduduk itu telah
terdapat 50 buah rumah jemaah kristen dan merekalah
yang memberi nama kampung tersebut Kampung
Masehi.
H.Mas’oed Abidin 403
DAKWAH KOMPREHENSIF
mendirikan gereja di Kampung Masehi tersebut. Seperti
juga pada masa lalu Pemerintah daerah Kab. Pasaman
tidak pernah memberikan keizinan disebabkan adanya
protes dari segenap lapisan masyarakat dan penduduk,
khususnya Panti, serta tidak memenuhi segala syarat-
syarat. Diantaranya pembangunan gereja didaerah ini
akan berakibat terhadap terganggunya keamanan dan
kerukunan sesama penduduk yang telah terjalin selama
ini.

Walaupun demikian, tanpa harus menanti keizinan


dari pemerintah daerah, pihak-pihak kristen HKBP tidak
pernah ambil peduli dan akhirnya gereja tetap berdiri. Kondisi
seperti inilah yang selamanya akan menjadi duri dalam
daging bagi masyarakat di Pasaman. Kasus demi kasus,
gerakan shalibiyah tetap berjalan dengan berbagai cara,
berbagai dukungan dari kalangan fanatik kristen.

Bertubi-tubi tuntutan masyarakat Islam Pasaman dan


juga dari seluruh pelosok tanah air, ibarat gema sipongang
didalam ngarai. Tak pernah berjawab.

Barulah pada tahun 1978, menyusul dikeluarkan Surat


Keputusan Menteri Agama No. 70/1978 tentang pedoman
penyiaran agama. Disusul oleh Surat Keputusan Menteri
Agama No. 77/1978 tentang bantuan luar negeri kepada
lembaga keagamaan di Indonesia. Keputusan ini, sungguh
merupakan upaya nyata pihak pemerintah untuk
mengatasi agar gerakan pengkristenan tidak menusuk
jantung umat Islam di Indonesia. Akan tetapi pihak
Kristen selalau enggan mematuhinya. Termasuk di
Pasaman Barat.

Pasaman hari ini, diakhir tahun 1999, dalam menapak


ke millenium ketiga, berkembang menjadi zamrud hijau

404 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
ditengah Sumatera Barat. Berpuluh ribu hektar lahan, yang
tadinya kosong dan rimba belantara, telah dibuka menjadi
perkebunan sawit.

Masyarakat pendatang dari luar, tidak ter-kontrol lagi.


Baik yang menyangkut adat istiadat, keyakinan dari agama
yang dianut penduduk sebelumnya, maupun moral kehidupan
mereka. Pasaman tengah berada dalam perubahan global,
deras dan cepat. Masyarakat lesu, putus asa, dan kecewa.
Mereka diam seribu bahasa. Gereja tumbuh, penaka jamur
dimusim hujan. Pendatang yang mencari hidup di Pasaman
sebagai buruh, pekerja dan penanam modal, seakan tidak
peduli dengan per soalan agama yang mengarah kepada
pemurtadan juga. Secara pasti dan terencana.

Dalam menghadapi kenyataan seperti ini, pasti


dihadapkan kepada problematika dakwah baru, yang sangat
global.Akankah, berhenti tangan mendayung ???

Dewan Da’wah dibentuk berdasarkan hukum sebagai


satu Yayasan, dipimpin oleh Bapak Mohamad Natsir. Tujuan
yang utama "menggiatkan dan meningkatkan Dakwah
Islamiyah di Indonesia".123

Pada tanggal 26 Februari 1967, didirikanlah Dewan


123

Da’wah Islamiyah Indonesia (Dewan Da’wah) dalam


suatu pertemuan silaturrahmi Iedul-Fithri yang berlang-
sung di masjid Al-Munawwarah, Tanah Abang, yang
dihadiri oleh Ulama-ulama dan tokoh-tokoh Islam.


Alhamdulillah

H.Mas’oed Abidin 405


DAKWAH KOMPREHENSIF



Proyek Khusus Cilacap,

Timor-Timur, Dan Mentawai

Ketiga proyek ini mempunyai penanggung jawabnya


sendiri-sendiri. Diwujudkan sejak mulanya untuk melakukan
pembinaan dan penangkalan umat dari garapan shalibiyah
secara intensif dan dengan pendanaan khusus pula.

Proyek-proyek seperti itu dilaksanakan dengan


kerjasama dengan berbagai lembaga dakwah yang ada di
tempat masing-masing.

406 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI



PROYEK KHUSUS, MASJID, KAMPUS

DAN ISLAMIC CENTRE

Perkembangan selanjutnya langkah-langkah Dewan


Da’wah Islamiyah Indonesia sebelum tahun 1986 , dalam
umur yang masih remaja 20 tahun masa berjalan, ternyata
tidak hanya di UNAND - IKIP Padang saja didirikan yang
bernama Mesjid Al Azhar, akan tetapi kemudian telah tersebar
dalam kampus- kampus di seluruh tanah air.

Diantaranya Masjid Kampus ARIF RAHMAN


HAKIM Kampus UI Salemba Jl. Salemba Raya Jakarta Pusat.
Masjid Kampus STK YARSI Cempaka Putih di Jl. Cempaka
Putih Jakarta Pusat, Masjid Kampus Komplek UI Ciputat, Jl.
Ciputat Raya Jakarta Selatan.

Dan juga, Masjid Kampus IKIP-UI Rawamangun Jl.


Rawamangun Jakarta Timur, keseluruhannya di daerah DKI
Jakarta.

Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur juga


tidak luput mendapatkan rekomendasi Dewan Da’wah
Islamiyah Indonesia untuk pendirian Masjid di
kampus-kampus yang sudah ada.

Masjid-masjid kampus memang menjadi perhatian

H.Mas’oed Abidin 407


DAKWAH KOMPREHENSIF
yang serius oleh pimpinan Dewan Da’wah di seluruh
Indonesia.

Bahkan, menjadi program utama dalam rangka


menghidupkan dakwah serta menumbuh suburkan dasar-dasar
iman dan taqwa.

Menanamkan aqidah Tauhid dikalangan angkatan


muda dan intelektual Muslim.

Suatu program yang tidak boleh ditunda-tunda.


Generasi yang pada suatu masa kelak akan menjadi teknokrat
atau pemimpin umat masa datang. Untuk Jawa Barat telah
direkomendasi oleh Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia
Masjid Kampus SALMAN kampus ITB Bandung dan Jawa
Timur Masjid Kampus ITS SURABAYA dan Masjid IKIP
MALANG, serta di Jawa Tengah Masjid Kampus Universitas
Sebelas Maret Surakarta.

Demikian pula diluar pulau Jawa. Diantaranya Masjid


Kampus Universitas Hasanuddin dan Masjid Universitas
Muslim Indonesia di Ujung Pandang serta Masjid Kampus
Universitas Sam Ratulangi di Manado.

Mengkoordinir pembinaan mahasiswa di Masjid dan


Islamic Centre yang dibangun
olehDewan Da’wah yang
jumlahnya 11 proyek tersebar
di berbagai penjuru tanah air.

408 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI


H.Mas’oed Abidin 409


DAKWAH KOMPREHENSIF
Khatimah

POLA KERJA

Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia berupaya selalu


mensosialisasikan visi, misi, kebijaksanaan dan pola kerja
dengan pedoman yang terang.

Sebagai lembaga dakwah yang berbentuk Yayasan


dari awal berdiri sangat memelihara sikap yang independen.

Garis amaliah Dewan Da’wah selalu berada dijalur


istiqamah membina umat, untuk senantiasa beramal sesuai
tuntutan syari’at Islam dengan mengikut Sunnah Rasulullah
SAW secara shahih.

Tujuannya sangat jelas, mencari redha Allah.

Konsekwensi visi ini melahirkan misi yang tegas pula.


Kebijakan-kebijakan dakwah dilaksanakan dengan pola kerja
yang tidak bisa bergeser dari landasan taqwa semata.

Pola kerja amar makruf nahi munkar, selalu menjadi


jati diri dari Dewan Da’wah Islamiyah Indonesiai.

Sesungguhnya tidak perlu mengherankan bagi


berbagai pihak, bila pada suatu kali Dewan Da’wah terlihat
bertentangan dengan kebijakan seseorang baik dalam
kedudukannya dipemerintahan.
410 H. Mas’oed Abidin
GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Secara politik dan sosial kemasyarakatan, satu ketika
bisa terlihat Dewan Da’wah sebagai penentang keras dan
berseberangan secara nyata. Tetapi, dilain ketika Dewan
Da’wah bisa pula berbaik dengan pribadi yang sama.

Hal ini semata disebabkan oleh, kebijakan yang


dilaksanakan seseorang, apakah itu dipemerintahan atau
dalam tatanan bermasyarakat yang sudah bertentangan
dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul, maka Dewan Da’wah
dengan tegas mengingatkannya, kalau perlu menentangnya.

Jadi, ukurannya bukanlah like or dislike, sama sekali


bukanlah karena suka atau tidak suka terhadap pribadi
seseorang.

Selalu dijadikan ukuran, apakah kebijakan-kebijakan


yang diambil atau dilaksanakan, baik dalam pemerintahan
atau diluar pemerintahan, menyangkut kehidupan orang
banyak, sejalan atau bertentangan dengan ajaran Islam.

Peran Dewan Da’wah lebih banyak kepada


memberikan dorongan dan arahan-arahan yang jelas.

H.Mas’oed Abidin 411


DAKWAH KOMPREHENSIF
Memberikan pemahaman dan mendorong umat,
tentang kewajiban seorang muslim terutama tentang
kewajiban dakwah.

Kewajiban dakwah, dalam arti yang cukup luas, amar


makruf nahi munkar, atau social support dan social control itu
merupakan kewajiban pribadi secara individual, dengan
landasan taqwa kepada Allah

Keberadaan Dewan Da’wah berperan sebagai wadah


tempat memadu kekuatan dan kerjasama dalam mengangkat
dakwah agar lebih efisien. Inilah yang sering disebut dengan
mobilisasi dakwah.

Sekecil apapun peran seorang mukmin dalam


melaksanakan dakwah adalah bagian dari jihad fi sabililah.
Allah pasti membalasinya dengan pahala yang berlipat ganda,
asal dilakukan dengan ikhlas karena Nya.

Seorang da’i harus meyakini, bahwa jika dia berjuang


untuk Allah, kemenangan akan diberikan Allah lambat
ataupun cepat.

Kalaupun dia tidak sempat memetik buah hasil


usahanya, dia mesti memiliki keyakinan mendalam bahwa
anak, cucu atau generasi mendatangnya akan menikmatinya.

412 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
Karena itu, sebagai seorang da’i berkewajiban selalu
menanamkan kebaikan dalam bentuk amar makruf nahi
munkar ini, sesuai pesan Rasulullah SAW., walau kiamat
datang menjelang, tapi ditangan masih ada tampang benih,
tanamkan juga.

Menanamkannya, sudah mendapatkan pahala dari


Allah.

Kedudukan para pendukung dakwah adalah sama.


Dalam dakwah tidak ada istilah instruksi atasan, akan tetapi
harus berdasarkan kemauan sendiri dan kesadaran akan
kewajiban.

H.Mas’oed Abidin 413


DAKWAH KOMPREHENSIF
PARA PENDUKUNG DAKWAH, SENANTIASA BERUPAYA
MENGHIDUPKAN DAN MENGGAIRAHKAN KELESUAN DAKWAH DIBERBAGAI
BIDANG KEGIATAN DAKWAH.

MAKA, BIDANG LAPANGAN PENGAJIAN ATAU TA’MIR MASJID,


PENDIDIKAN FORMAL ATAU NON FORMAL UNTUK PENGAJARAN TULIS
BACA AL QUR’AN DENGAN SISTIM CEPAT, MENGADAKAN PELATIHAN DAN
PENGKADERAN DIBERBAGAI JENJANG, MELAKUKAN SEMINAR, DISKUSI-
DISKUSI AGAMA, UNTUK MENDORONG UMAT BERADA DALAM
PENGAMALAN SYARI’AT ISLAM SECARA UTUH, MENJADI MISI PENTING
DARI DEWAN DA’WAH.

MENCIPTAKAN CARA-CARA YANG MENARIK DALAM


PELAKSANAAN DAKWAH, AGAR KEGIATAN DAKWAH MENJADI MENARIK
DAN MEREBUT SIMPATI SERTA ANTUSIAS MASYARAKAT UNTUK IKUT
BERGABUNG DAN MENDUKUNG NYA.

MENINGKATKAN PENGELOLAAN DAN KEPEDULIAN DALAM


MENGGITAKAN SOLIDARITAS SESAMA MUSLIM.

MISI INI IKUT MENCIPTAKAN SUASANA, DIMANA DEWAN


DA’WAHMENJADI HARAPAN ORANG BANYAK DAN MASYARAKAT, DALAM
MENYELESAIKAN MASALAH YANG SEDANG MEREKA HADAPI.

MENAMPILKAN IDE-IDE KREATIF DAN BARU SEBAGAI


SUMBANGAN PEMIKIRAN KEPADA PELAKSANA-PELAKSANA DAKWAH
LAINNYA DAN MEMBAT KERJASAMA YANG SALING MENGUNTUNGKAN
DALAM DAKWAH.

414 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI



H.Mas’oed Abidin 415


DAKWAH KOMPREHENSIF
MENINGKATKAN KINERJA

PENDUKUNG DAKWAH

Meningkatkan kinerja dan profersionalitas para


pendukung dakwah dengan penguasaan ilmu-ilmu
pengetahuan dan skill tertentu.

Untuk itu, Dewan Da’wah berupaya mendorong


berdirinya lembaga-lembaga penunjang dakwah, dengan
menghimpun dan merekrut tenaga-tenaga profesional dan
potensial dikalangan cendikiawan.

Termasuk memperbanyak terlaksananya kegiatan-


kegiatan dakwah seperti seminar, diskusi, bedah buku, loka
karya, dan lain-lain.

Membuat penerbitan-penerbitan sebagai sumber


informasi dan kajian ilmiah.

Meningkatkan Mutu Dakwah, tidak dapat dilepas dari


kegiatan sustainable dalam mengadakan pelatihan-pelatihan
untuk menciptakan kader yang berkualitas, tangguh, berilmu
diberbagai tingkatan.

Pelatihan dan up-grading course diantara para


pendukung dakwah akan berdampak terhindari perbenturan,
perpecahan, pertikaian antar sesama pendukung dakwah dan
masyarakat.

Membentuk tim “gazwul fikri” sebagai team study


kasus dan ideologis yang melakukan kajian secara ilmiah

416 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
tanpa emosional, tentang permasalahan yang terjadi di tengah
masyarakat.

The last but not least, tentu saja diikuti dengan mengolah
sumber dana, dengan usaha-
usaha ataupun donatur secara
halal dan tidak mengikat.

M O N I T O R I N G.

MENGAMATI PERKEMBANGAN DAKWAH SECARA MENYELURUH


DALAM BERBAGAI BIDANG DAN ASPEKNYA, MAKA KEGIATAN DEWAN
DA’WAH MEMERLUKAN USAHA-USAHA INTENSIF BERUPA ;

1. MENGADAKAN PENELITIAN LANSUNG KE LAPANGAN.


2. MEMANTAU MELALUI BERBAGAI MASS MEDIA.
3. MENGADAKAN WAWANCARA DARI SUMBER INFORMASI.
4. MEMBUAT “PETA DAKWAH”, MENURUT POTENSI, KONDISI, SITUASI
DAN SARANA DAKWAH YANG ADA.
5. KAJIAN-KAJIAN INTERNAL DAN EKSTERNAL UMAT. INTERNAL UMAT
MENCAKUP POTENSI SDM, SARANA, ORGANISASI, LOKASI, BIDANG
GARAPAN, PERSONIL PENDUKUNG YANG DIMILKI. EKSTERNAL UMAT
DAN KALANGAN LUAR ISLAM YANG MENJADI TANTANGAN DAKWAH,
MELIPUTI POTENSI SDM DITENGAH MASYARAKAT BINAAN, LATAR
BELAKANG KEHIDUPAN DAN KEKUATAN, DENGAN KETERSEDIAAN
POTENSI SARANA, ATAU PERSONIL PENDUKUNG YANG DIMILIKI.

H.Mas’oed Abidin 417


DAKWAH KOMPREHENSIF
ANTISIPATIF

Mengingatkan masyarakat terhadap bahaya yang


mengganggu gerak dakwah
dan membahayakan bagi
kerukunan ditengah umat
Islam.

Mempersiapkan diri menghadapi permasalahan di tengah


masyarakat, diminta ataupun
tidak.

Menjawab tantangan atau pemberitaan yang memojokkan


umat diberbagai mass media
dan lainnya.

Untuk ini diperlukan dukungan analisa SWOT.

Memperkirakan kekuatan dan potensi SDM dan


materil pendukung dakwah.

Mengukur kemampuan sebelum melaksanakan satu


program. Keberhasilan sangat ditentukan dukungan
kemampuan dan material yang dimiliki.

Kemampuan dan ketajaman melihat kesempatan


peluang akan membuat kegiatan lebih bervariasi.

Memperhitungkan kemungkinan yang akan menjadi


penghalang, dan ancaman internal dari kalangan sendiri, atau
external dari pihak luar.

418 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
ANALISA DAMPAK DAKWAH

Ukuran satu keberhasilan menjadi dampak dakwah


yang diterima dan mempengaruhi tingkah laku si mad’u.

Perilaku masyarakat sebagai hasil dakwah, akan


membantu analisa untuk menetapkan rancangan program,
agar tidak terjadi pemborosan tenaga dan biaya.

Selanjutnya, gerak dakwah berjalan secara effisien.

Sasaran dakwah yang tidak tepat, akan menyebabkan


pengulangan yang mubazir.

Diperlukan pemilihan metoda yang tepat terarah.



H.Mas’oed Abidin 419


DAKWAH KOMPREHENSIF

REALITA KEHIDUPAN

DITENGAH MASYARAKAT

420 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
1. KERUSAKAN AQIDAH

Kerusakkan aqidah dikalangan masyarakat mulai tampak


dalam kegiatan keagamaan
atau pesta adat, yang dianggap
telah menyimpang.

Penyimpangan itu kentara dalam kebiasaan seperti


tahayul, bid’ah, khurafat,
kepercayaan kepada para-
normal, keinginan menguasai
kekuatan jin, mempelajari
mistik, yang sangat banyak
ditemui dalam masyarakat.

Masalah ini, perlu mendapat perhatian dalam dakwah,


sehingga yang Islami bisa
dipertahankan, sedangkan
yang bid’ah diusahakan untuk
merubah ke arah yang sahih.

2. DEKADENSI MORAL

Mengamati kehidupan masyarakat umum, remaja, generasi


muda dan anak-anak,
ditengah pergantian zaman
pra-globalisasi yang
berkembang pesat, dakwah
Islam berhadapan dengan
tantangan berat.

H.Mas’oed Abidin 421


DAKWAH KOMPREHENSIF
Tumbuhnya tempat hiburan, bioskop, pasar, café, diskotik,
telah menjadi sumber
hidupnya maksiat.

Tempat-tempat tersebut senyatanya telah menjadi basis


perubahan moral yang
menonjol.

Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian khusus.

3. PRAKTEK IBADAH

Praktek-praktek ibadah yang berkembang dan di tengah


masyarakat, menyangkut
ritual seperti ziaratul qubur,
penyelenggaraan mayat, sistim
shalawat dan sebagainya,
ternyata pelaksanaannya
mulai menyimpang sangat
jauh dari bimbingan Sunnah
Rasulullah SAW.

Dewan Da’wah, tentu tidak bisa membiarkan kondisi


seperti ini berlarut-larut.

Demikian pula halnya mengenai Adat Istiadat.

Kebiasaan yang tidak bertentangan dengan ajaran agama


Islam, tentu saja dapat
ditolerir. Yang menjadi
perhatian adalah adat istiadat

422 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
yang bertentangan dengan
syariat Islam.

Mengantisipasi keadaan ini perlu penganalisaan


mendalam, meneliti kasus per
kasus, untuk mendapatkan
jalan yang tepat.

4. Ideologi atau Sistim Nilai

Para du’at harus memperluas wawasan dengan


mengetahui sistim nilai atau
ideologi agama dan paham-
paham yang dikembang oleh
kelompok-kelompok yang ber-
tebaran hidup
dilingkungannya.

Paham-paham yang pesat perkembangannya di-


antaranya adalah paham-paham nasionalis, sekularisme,
zionis, kristianis, harakah-haddamah dan komunisme.

Para du’at di medan dakwah, seperti dokter yang


bertugas mengobati pasien. Pasien dakwah adalah masyarakat
yang didakwahi. Dalam mendiagnosa penyakit masyarakat,
perlu penelitian secara jeli, apakah terapi yang paling tepat,
untuk menentukan resep penyembuhan.

Kehidupan global memasuki millenium ketiga,


ditandai oleh pergulatan paham ideologi, politik ekonomi,

H.Mas’oed Abidin 423


DAKWAH KOMPREHENSIF
sosial budaya, yang sifatnya mulai terasa pada tingkat
pemaksaan kehendak.

Ujungnya bermuara pada stabilitas pertahanan dan


keamanan.

Kepentingan kelompok-kelompok tampak banyak


berperan menentukan nilai-nilai yang diberlakukan ditengah
masyarakat.

Umumnya, masyarakat Muslim di Indonesia yang


jumlahnya banyak, selalu dijadikan segmen rebutan.

Dalam kondisi ini, Dewan Da’wah dituntut menjadi


badan yang bisa menjawab tantangan umat dan mampu untuk
memberikan penafsiran ideologis sebagai fiqh-sosial untuk
seluruh masyarakat yang sesuai dengan bimbingan Islam.



424 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
PRIORITAS

KEGIATAN MASA DATANG

Hampir selama tiga dasawarsa, dakwah Islam mengalami


masa-masa sulit dalam
mengembangkan aktifitasnya.

Hambatan dan tekanan politik yang didominasi


Islamo-phobis dan kalangan non Islam sangat meng-
habiskan energi.

Kegiatan pemurtadan serta gerakan kristenisasi di


berbagai bidang makin deras melanda.

Penetrasi budaya westernisasi ikut pula me-ramaikan


pasar merebut pengaruh, dan dirasa sangat membahayakan
kehidupan umat Islam secara keseluruhan.

Kesemuanya, telah menjadi issu central yang


memfokus kegiatan Dewan Da’wah.

Terutama sejak awal berdirinya Dewan Da’wah,


masalah kristenisasi sangat mengedepan.

Metoda sistematik diperlukan untuk menyadarkan


umat akan bahaya kristenisasi, dan bisa mengancam aqidah
dan kelanggengan kehidupan umat di Indonesia masa datang.

H.Mas’oed Abidin 425


DAKWAH KOMPREHENSIF
Penggalangan kekuatan dan persaudaraan Islam,
didalam dan di luar negeri perlu pula men-dapatkan perhatian
intensif dalam pola kegiatan.

Di saat cuaca sudah mulai berubah, peluang memang


sudah semakin terbuka.

Namun, sekejappun umat tidak boleh dibiar-kan


terlena dan lengah ter-hadap rencana makar musuh-musuh
Islam.

Mereka, tidak akan pernah berhenti untuk come-back


dalam upaya membalikkan kembali kejayaan yang sudah
pernah mereka raih.

Fokus kegiatan Dewan Da’wah mengahadapi


millenium ketiga menjadi bertambah berat dengan bobot yang
semakin besar.

Meningkatkan kualitas umat diberbagai bidang


kehidupan agar mampu bersaing dan tampil sebagai
pemenang dalam persaingan global, jangan dianggap
merupakan kerja sambil lalu.

Perlu masuk dalam program terpadu.

Tanpa harus meninggalkan beban dakwah yang


selama ini telah dipikul dan terarah ditujukan kepada
memikirkan umat secara umum, para dhu’afak dan daerah
terpencil atau terbelakang.

Fokus dakwah mesti pula diarahkan kepada kalangan


atas dan golongan menengah ke atas, dan kepada penguasa
serta para intelektual. Kelompok ini senyatanya menduduki

426 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
key-position yang tengah memegang kunci kekuasaan,
ekonomi, politik.

Kontak langsung melalui lobby-lobby dengan metoda


tepat, akan sangat berperanan dalam mem-bentuk jamaah
kader berkualitas.

Mempererat hubungan persaudaraan dalam ta’awun


al Islamy menjadi sumber kekuatan dalam menggalang
kerjasama di berbagai bidang kehidupan.

Ikatan-ikatan melalui program dakwah dengan


lembaga Islam di dalam maupun di luar negeri, menjadi titik
fokus yang tidak boleh diabaikan pula.

Meningkatkan kualitas ilmiah dan wawasan ke-


Islaman, diantara para du’at agar mampu meng-antisipasi
perkembangan zaman.

Meningkatkan kualitas kemandirian dengan


penggalangan dana melalui berbagai usaha yang halal dan
tidak mengikat.

Mempersiapkan dan memperbanyak kader dari


generasi penerus yang berkualitas. Meningkatkan kerjasama
dan konsolidasi ke dalam dan memper-kuat fungsi dan peran
organisasi.

Melalui aktifitas nyata ini, dengan bertitik tolak dari


gagasan para pemimpin berlandaskan taqwa dalam
mewujudkan masyarakat yang diredhai Allah, terlihatlah
dengan jelas Gerak Langkah Kiprah Dakwah Komprehensif
Menapak Alaf Baru.

H.Mas’oed Abidin 427


DAKWAH KOMPREHENSIF



428 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

DAFTAR KEPUSTAKAAN

AL QUR’AN DAN TERJEMAHANNYA

Mujamma’ Khadim al Haramain asy syarifain al Malik Fahd


li thiba’at al Mush-haf-asy-Syarif Medinah Munawwarah
1411 H

Natsir, Mohamad, DR

H.Mas’oed Abidin 429


DAKWAH KOMPREHENSIF
ASAS KEYAKINAN AGAMA KAMI

Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Jakarta, 1984.

BAHAYA TAKUT

Media Dakwah no. 206, Muharram 1412/Agustus 1991.

( Dihimpun oleh D.P. Sati Alimin )

CAPITA SELECTA

Bulan Bintang, Cetakan Ketiga, Jakarta, 1973.

( Dihimpun oleh D.P. Sati Alimin )

CAPITA SELECTA 2

Pustaka Pendis, Jakarta 1957.

Hakiem, Lukman

430 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
FAKTA DAN DATA USAHA-USAHA KRISTENISASI DI INDONESIA

Media Dakwah, Jakarta, 1411/1991.

FIQHUD DAKWAH

Yayasan CAPITA SELECTA, Cetakan Kesepuluh, Jakarta,


1996.

NOER, DELIAR, DR

GERAKAN MODERN ISLAM DI INDONESIA 1900 - 1942

LP3ES, CETAKAN KEEMPAT, JAKARTA, 1998.

HARJONO, ANWAR, DR, S.H.

HUKUM ISLAM, KELUASAN, DAN KEADLIANNYA

BULAN BINTANG, JAKARTA, 1968.

HARJONO, ANWAR, DR, S.H.

INDONESIA KITA, PEMIKIRAN BERWAWASAN IMAN-ISLAM

Gema Insani Press, Jakarta, Cetakan Pertama, Jakarta, 1995.


H.Mas’oed Abidin 431
DAKWAH KOMPREHENSIF

NOER, DELIAR, DR

INDONESIA DIPERSIMPANGAN JALAN

Bandung, Al Ma’arif,1951.

ISLAM DAN KRISTEN DI INDONESIA

MEDIA DAKWAH, CETAKAN KEEMPAT JAKARTA, 1988.

ISLAM SEBAGAI DASAR NEGARA (PIDATO DI DEPAN SIDANG PLENO


KONSTITUANTE, 12 NOVEMBER 1957)

TANPA KOTA, TANPA PENERBIT, TANPA TAHUN.

ABIDIN, MAS’OED, H.

ISLAM DALAM PELUKAN MUHTADIN MENTAWAI

DEWAN DA’WAH ISLAMIYAH INDONESIA, JAKARTA, 1997.

432 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

Balai Pustaka, Cetakan Kedua, Jakarta, 1989.

Coronese, Stefano

KEBUDAYAAN SUKU MENTAWAI

PT. Grafidian Jaya, Cetakan Pertama, Jakarta, 1986.

MENJAWAB PANGGILAN RISALAH (70 TAHUN H. BUCHARI TAMAM)

Media Dakwah, Cetakan Pertama, Jakarta, 1992.

MENCARI MODUS VIVENDI ANTAR UMAT BERAGAMA DI INDONESIA

Media Dakwah, Cetakan Kedua, Jakarta, 1983.

MEMOAR UNTUK BAPAK MOHAMAD NATSIR

Harian Umum Singgalang, Rabu, 10 Pebruari 1993.

H.Mas’oed Abidin 433


DAKWAH KOMPREHENSIF

Panitia Buku Peringatan Mohamad Natsir dan Mohamad


Roem 70 Tahun

MOHAMAD NATSIR 70 TAHUN KENANG-KENANGAN KEHIDUPAN


DAN PERJUANGAN

Pustaka Antara, Cetakan Pertama, Jakarta, 1978.

Anshari, Saifuddin, Endang, H. dan Rais, Amien, H.M

PAK NATSIR 80 TAHUN

Buku Kedua, Media Dakwah, Cetakan Pertama, 1408/1988.

NOER, DELIAR, DR

PARTAI ISLAM DI PENTAS NASIONAL 1945-1965

PT. Pustaka Utama Grafiti, Cetakan Pertama, Jakarta, 1987.

PENDIDIDKAN, PENGORBANAN, KEPEMIMPINAN, PRIMODIALISME,


DAN NOSTALGIA

Media Dakwah, Cetakan Pertama, Jakarta, 1407/1987.

434 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI

PEMIMPIN PULANG; REKAMAN PERISTIWA WAFATNYA M. NATSIR

Piranti Ilmu, Cetakan Pertama, Jakarta, 1413/1993.

ABIDIN, MAS’OED, H.

PESAN-PESAN DR. MOHAMAD NATSIR

Harian Singgalang, Rabu 10 Pebruari 1993.

Dr. Anwar Harjono, SH, Mahendra, Ihza, Yusril, Prof. DR,


dkk

PEMIKIRAN DAN PERJUANGAN MOHAMAD NATSIR

(kumpulan makalah dalam seminar nasional Pemikiran dan


Perjuangan Mohamad Natsir, yang diselenggarakan oleh
YISC Al-Azhar Jakarta, tanggal 16-17 Juli 1994 di Masjid
Agung Al Azhar Kebayoran Baru Jakarta).

Penerbit Pustaka Firdaus Jakarta, Cetakan Pertama, Juli 1996

Thaher, Tarmizi, Dr. H. Keynote Speech Menteri Agama R.I


pada Seminar tanggal 16-17 Juli 1994 di YISC, Jakarta,
Pemikiran Dan Perjuangan Mohamad Natsir

H.Mas’oed Abidin 435


DAKWAH KOMPREHENSIF
Pustaka Firdaus Jakarta, Cetakan, pertama, Juli 1996.

PERJALANAN MENCARI KEADILAN DAN PERSATUAN; BIOGRAFI


DR. ANWAR HARJONO, SH

Media Dakwah, Cetakan Pertama, Jakarta, 1414/1993.

Mahendra, Ihza, Yusril, Prof. DR

POLITIK DAN PERUBAHAN TAFSIR ATAS KONSTITUSI

(disarikan dari Pidato Pengukuhan Guru Besar Madya Tata


Negara pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia di Balai
Sidang Universitas Indonesia, Salemba Jakarta, Sabtu, 25
April 1996).

Media Dakwah, No.287, Muharram 1419 H-Mei 1998

TAUSIYAH 24 TAHUN DEWAN DA’WAH;

DAKWAH KITA ADALAH DAKWAH ILA’ILAH

Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, Jakarta, 1411/1991.

436 H. Mas’oed Abidin


GERAKAN DAKWAH BANGUN NEGERI
ABIDIN, MAS’OED, H.

TAUSIYAH DAKWAH DR. MOHAMAD NATSIR

Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia 1999, Naskah Dalam


Proses Penerbitan.

H.Mas’oed Abidin 437

You might also like