You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pencernaan terdiri atas pencernaan secara fisika dan pencernaan
secara kimiawi. Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari organ-organ pencernaan seperti
lidah, kerongkongan, lambung, usus, sedangkan kelenjar pencernaan meliputi kelenjar
ludah, hati, kelenjar dinding lambung, dan kelenjar pankreas.
Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme di mana suatu makhluk
hidup memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau
mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi.

B. Rumusan Masalah

1. Sistem Pencernaan Manusia


2. Kelenjar – Kelenjar Pencernaan
3. Makanan Dan Fungsinya Bagi Manusia
4. Proses Pencernaan
5. Biofisika Pencernaan ( Mekanika Pencernaan )
6. Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pencernaan Manusia

C. Tujuan
1. Memahami Sistem Pencernaan Manusia
2. Mengetahui Kelenjar – Kelenjar Pencernaan
3. Memahami Makanan Dan Fungsinya Bagi Manusia
4. Mengetahui Proses Pencernaan
5. Memahami Biofisika Pencernaan ( Mekanika Pencernaan )
6. Mengetahui Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pencernaan Manusia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM PENCERNAAN MANUSIA


Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan merupakan saluran yang dilalui bahan makanan. Kelenjar
pencernaan adalah bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna
makanan. Saluran pencernaan antara lain sebagai berikut.
1. Mulut
Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva).
Gigi terbentuk dari tulang gigi yang disebut dentin. Struktur gigi terdiri atas
mahkota gigi yang terletak diatas gusi, leher yang dikelilingi oleh gusi, dan
akar gigi yang tertanam dalam kekuatan-kekuatan rahang. Mahkota gigi dilapisi
email yang berwarna putih. Kalsium, fluoride, dan fosfat merupakan bagian
penyusun email. Untuk perkembangan dan pemeliharaan gigi yang bai, zat-zat
tersebut harus ada di dalam makanan dalam jumlah yang cukup. Akar dilapisi
semen yang melekatkan akar pada gusi.
Ada tiga macam gigi manusia, yaitu gigi seri (insisor) yang berguna
untuk memotong makanan, gigi taring (caninus) untuk mengoyak makanan, dan
gigi geraham (molar) untuk mengunyah makanan. Dan terdapat pula tiga
buahkelenjar saliva pada mulut, yaitu kelenjar parotis, sublingualis, dan
submandibularis. Kelenjar saliva mengeluarkan air liur yang mengandung enzim
ptialin atau amilase, berguna untuk mengubah amilum menjadi maltosa.
Pencernaan yang dibantu oleh enzim disebut pencernaan kimiawi. Di dalam
rongga mulut, lidah menempatkan makanan di antara gigi sehingga mudah
dikunyah dan bercampur dengan air liur. Makanan ini kemudian dibentuk menjadi
lembek dan bulat yang disebut bolus. Kemudian bolus dengan bantuan lidah,
didorong menuju faring.
2. Faring dan esofagus
Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk
kedalam tekak )faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian
belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esophagus). Pada
pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut epiglottis. Epiglotis

2
berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak
masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke esophagus;
suatu organ berbentuk tabung lurus, berotot lurik, dan berdidnding tebal. Otot
kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas yang
mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut
gerakan peristaltik.
3. Lambung
Otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus, memecahnya secara
mekanis, dan mencampurnya dengan getah lambung. Getah lambung
mengandung HCl, enzim pepsin, dan renin. HCl berfungsi untuk membunuh
kuman-kuman yang masuk berasama bolus akan mengaktifkan enzim pepsin.
Pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi peptone. Renin berfungsi untuk
menggumpalkan protein susu. Setelah melalui pencernaan kimiawi di dalam
lambung, bolus menjadi bahan kekuningan yang disebut kimus (bubur usus).
Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
4. Usus halus
Usus halus memiliki tiga bagian yaitu, usus dua belas jari (duodenum),
usus tengah (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Suatu lubang pada dinding
duodenum menghubungkan usus 12 jari dengan saluran getah pancreas dan
saluran empedu. Pankreas menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase yang
disalurkan menuju duodenum. Tripsin berfungsi merombak protein menjadi asam
amino. Amilase mengubah amilum menjadi maltosa. Lipase mengubah lemak
menjadi asam lemak dan gliserol. Getah empedu dihasilkan oleh hati dan
ditampung dalam kantung empedu. Getah empedu disalurkan ke duodenum. Getah
empedu berfungsi untuk menguraikan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya pencernaan makanan dilanjutkan di jejunum. Pada bagian ini
terjadi pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap. Zat-zat makanan
setelah melalui jejunum menjadi bentuk yang siap diserap. Penyerapan zat-zat
makanan terjadi di ileum. Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino,
dan mineral setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh pembuluh
darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak, gliserol, dan vitamin yang
larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus; akan dibawa oleh
pembuluh getah bening dan akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah.

3
5. Usus besar
Bahan makanan yang sudah melalui usus halus akhirnya masuk ke dalam
usus besar. Usus besar terdiri atas usus buntu (appendiks), bagian yang menaik
(ascending colon), bagian yang mendatar (transverse colon), bagian yang
menurun (descending colon), dan berakhir pada anus. Bahan makanan yang
sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai bahan sisa. Sisa tersebut terdiri
atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang tidak dpat tercerna, misalnya
selulosa.
Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Bil kadar iar
pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap
kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding
usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan. Di dalam
usus besar terdapat banyak sekali mikroorganisme yang membantu membusukkan
sisa-sisa makanan tersebut. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta
gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan dikeluarkan melalui anus.
6. Rektum
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah
kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja
disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon
desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk
buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini,
tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian
otot yang penting untuk menunda buang air besar.
7. Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan
sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus
tetap tertutup.

B. Kelenjar – Kelenjar Pencernaan


Pencernaan makanan di dalam saluran pencernaan dibantu dengan enzim.
Enzim pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Macam kelenjar pencernaan
pada manusia diantaranya :

4
 kelenjar ludah (parotis),
 kelenjar lambung,
 kelenjar pankreas dan hati.
1. Kelenjar ludah (parotis)
Kelenjar ludah terdapat di bawah lidah, di rahang bawah sebelah kanan dan
kiri serta di bawah telinga sebelah kanan dan kiri faring. Kelenjar ludah
menghasilkan air ludah (saliva). Saliva keluar dipengaruhi oleh kondisi psikhis
yang membayangkan makanan tertentu serta refleks karena adanya makanan yang
masuk ke dalam mulut. Saliva mengandung enzim ptialin atau amilase ludah.
2. Kelenjar lambung
Lambung memiliki kelenjar yang menghasilkan enzim pepsin, enzim renin
dan asam khlorida (HCl). Enzim pepsin berasal dari pepsinogen yang diaktifkan
oleh asam lambung. Sekresi atau pengeluaran asam lambung dipengaruhi oleh
refleks jika ada makanan yang masuk ke dalam lambung, serta dipengaruhi oleh
hormon gastrin yang dikeluarkan oleh dinding lambung. Produksi asam lambung
yang berlebih dapat membuat radang pada dinding lambung.
3. Kantong empedu
Kantong empedu menempel di hati, sebagai tempat menampung cairan
empedu. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang tua atau rusak
oleh hati. Cairan empedu dialirkan ke dalam duodenum. Pengeluaran cairan
empedu dipengaruhi oleh hormon kolesistokinin. Hormon ini dihasilkan oleh
duodenum.
4. Kelenjar pankreas
Kelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung. Pankreas
menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan menuju duodenum, yaitu:enzim
amilase, enzim tripsinogen, enzim lipase dan NaHCO3. Sekresi enzim dari
pankreas dipengaruhi oleh hormon sekretin. Hormon sekretin   dihasilkan oleh
duodenum pada saat makanan masuk duodenum (usus dua belas jari).

C. Makanan Dan Fungsinya Bagi Manusia


Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
manusia, diantaranya adalah makanan. Makanan mempunyai peranan yang sangat
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia. Melalui mkanan, manusia

5
dapat memperoleh nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuhnya. Nutrisi tersebut berupa
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan garam mineral.
1. Karbohidrat
Karbohidrat terdapat dalam beras, jagung, gandum, kentang, ubi- ubian,
buah-buahan, dan madu. Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi bagi
tubuh kita. Setiap satu gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sekitar 4
kilokalori. Kalau kita konversikan I kalori = 4,2 joule, maka 1 gram
karbohidrat menghasilkan energi sebesar 16,8 kilojoule.
Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah menjadi molekul
gula sederhana seperti glukosa. Bentuk gula sederhana inilah yang diserap
oleh tubuh. Jika manusia mengonsumsi karbohidrat melebihi kebutuhan energi,
maka karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen dan lemak. Glikogen
akan disimpan di hati dan otot. Lemak akan disimpan disekitar perut, ginjal, dan
bawah kulit. Kekurangan karbohidrat akan menyebabkan badan lemah, kurus,
semangat kerja atau belajar menurun, dan daya tahan terhadap penyakit
berkurang.
2. Protein
Sumber protein dapat berasal dari hewan dan disebut protein hewani,
misalnya lemak, daging, susu, ikan, telur dan keju. Sumber protein yang
berasal dari tumbuhan disebut protein nabati. Contohnya adalah kedelai, kacang
tanah, dan kacang hijau.
Protein berfungsi sebagai komponen struktural dan fungsional. Fungsi
structural berhubungan dengan fungsi pembangun tubuh dan pengganti sel-sel
yang rusak. Fungsi fungsional berkaitan dengan fungsinya sebagai
komponen proses-proses biokimia sel seperti hormon dan enzim.
Selama proses pencernaan, protein akan diubah menjadi pepton dengan
bantuan enzim pepsin di dalam lambung. Kemudian pepton akan diubah menjadi
asam amino dengan bantuan enzim tripsin di dalam usus halus. Asam amino
inilah yang akan diserap oleh tubuh. Sama seperti karbohidrat, setiap 1 gram
protein dapat menghasilkan energi sebesar 17 kilojoule. Kekurangan protein
dapat menyebabkan busung lapar.

6
3. Lemak
Sumber lemak dapat berasal dari hewan dan disebut dengan lemak
hewani, misalnya lemak daging, mentega, susu, ikan basah, telur dan minyak
ikan. Sumber lemak yang bersal dari tumbuhan disebut lemak nabati. Contohnya
adalah kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan alpukat.
Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin A, D,
E, dan K. Lemak disimpan dalam jaringan bawah kulit. Setiap satu gram
lemak dapat menghasilkan energi sekitar 9 kilokalori atau 38 kilojoule.
4. Vitamin
Vitamin berfungsi sebagai kompenen organic enzim yang disebut sebagai
co-enzim. Terdapat dua kelompok vitamin yang larut dalam air dan lemak.
Vitamin larut dalam lemak mempunyai sifat dapat disimpan lama. Bila jumlah
yang tersedia lebih banyak dari yang diperlukan tubuh, akan disimpan di dalam
lemak dalam waktu yang cukup lama. Berbeda halnya dengan vitamin yang larut
dalam air, bila jumlahnya melebihi yang diperlukan oleh tubuh, kelebihan akan
dibuang ke luar tubuh melalui urin. Kekurangan vitamin akan menyebabkan
penyakit avitaminosis.
5. Garam mineral
Garam mineral dibutruhkan secara sendiri-sendiri maupun
kelompok. Masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam tubuh. Sebagai
contoh, kalsium, sumbernya berasal dari susu, keju, daging, sayur- sayuran.
Berfungsi pembentukan darah, kontraksi otot, pembentukan tulang, dan gigi,
dsb.

D. Proses Pencernaan
 Biofisika
Pencernaan Biofisika yaitu proses mengubah makanan dari ukuran besar
menjadi lebih kecil dengan bantuan alat-alat pencernaan. Alat yang membantu
pencernaan mekanik seperti gigi, lambung, usus. Gerakan gigi seri memotong
makanan, gigi taring merobek makanan, gigi geraham mengunyah makanan serta
lambung dan usus melakukan gerakan meremas makanan.
Pada pencernaan mekanik umumnya tidak mengubah susunan molekul
bahan makanan yang dicerna. Pencernaan mekanik menjadi lebih mudah karena
adanya saliva (air ludah) dan getah lambung. Pencernaan mekanik dibantu oleh
7
gerakan saluran pencernaan seperti gerakan peristaltik, gerak segmentasi dan
gerak ayun (pendular). Gerakan-gerakan ini memungkinkan makanan di dorong,
kemudian diremas dan dicampur dengan enzim pencernaan (pengadukan).
 Biokimiawi
Pencernaan kimiawi terjadi di dalam rongga mulut, usus, dan
lambung dengan bantuan enzim. Enzim adalah suatu zat kimia yang
membantu proses pencernaan. Proses pencernaan makanan dalam tubuh kita
terjadi di dalam alat pencernaan. Tahukah kamu alat-alat pencernaan yang ada
di dalam tubuhmu? Perhatikan Gambar 1.8. Pada gambar tersebut kamu dapat
mengamati susunan alat pencernaan makanan pada manusia. Alat pencernaan
pada manusia terdiri atas rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus ha lus,
usus besar, dan anus.

E. Biofisika Pencernaan ( Mekanika Pencernaan )


Proses pencernaan pertama kali terjadi di dalam rongga mulut. Di dalam
rongga mulut, makanan dikunyah dan dihancurkan oleh gigi, dibantu oleh lidah.
Dalam rongga mulut juga ada enzim yang membantu pencernaan yaitu enzim amilase.
Lidah juga membantu pencernaan makanan di dalam mulut. Dengan adanya
lidah, dapat mengecap rasa manis, asin, asam, dan pahit. Lidah berfungsi dalam
membantu proses menelan dan pencampuran makanan dalam mulut.
Setelah dicerna di dalam mulut, makanan akan masuk ke dalam
kerongkongan.. Makanan didorong oleh otot kerongkongan menuju lambung.
Gerakan otot ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltik inilah yang menyebabkan
makanan terdorong hingga masuk ke lambung.Di pangkal leher, terdapat dua saluran,
yaitu batang tenggorok dan kerongkongan. Batang tenggorok merupakan saluran
pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran makanan. Kedua saluran ini
dipisahkan oleh sebuah katup. Jika sedang makan, katup akan menutup. Ketika
bernapas, katup akan terbuka.
Dari kerongkongan, makanan masuk ke lambung. Di dalam lambung,
makanan dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim yang disebut pepsin. Pepsin
berperan mengubah protein menjadi pepton. Di dalam lambung terdapat asam klorida
yang menyebabkan lambung menjadi asam. Asam klorida dihasilkan oleh dinding
lambung. Asam klorida berfungsi untuk membunuh kuman penyakit dan
mengaktifkan pepsin. Ketika proses pencernaan terjadi di lambung, otot-otot dinding
8
lambung berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan makanan akan tercampur dan
teraduk dengan enzim serta asam klorida. Secara bertahap, makanan akan menjadi
berbentuk bubur. Kemudian, makanan yang telah mengalami pencernaan akan
bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
Di dalam usus halus terdapat dua proses pencernaan, yaitu pencernaan secara
kimiawi dan proses penyerapan sari makanan . Usus penyerapan adalah tempat
penyerapan sari-sari makanan. Sari makanan adalah makanan yang telah dicerna
secara sempurna. Di dalam usus penyerapan terdapat bagian yang di sebut vili. Vili
banyak mengandung pembuluh darah. Vili inilah yang dapat menyerap sari-sari
makanan. Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana
basa. Prosesnya sebagai berikut :
1) Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh
bikarbonat dari pancreas.
2) Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan
zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase
pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase
menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian
diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
3) Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton,
maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin
menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke
seluruh tubuh oleh peredaran darah.
4) Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi)
oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet
lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam
lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan
diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.
Setelah melewati usus halus, sisa makanan masuk ke usus besar. Di dalam
usus besar, sisa makanan mengalami pembusukan. Pembusukan ini dibantu oleh
bakteri Escherichia coli. Air dan garam mineral dari sisa makanan tersebut, akan
diserap oleh usus kembali. Setelah itu, sisa makanan dikeluarkan melalui anus dalam
bentuk tinja (feses).

9
Mineral juga dibutuhkan oleh tubuh dan hanya dalam jumlah yang sedikit.
Sherman (1952) mencoba mengelompokkan unsure mineral sebagai berikut :
1. Unsur mineral yang ikut membentuk jaringan keras seperti tulang dan gigi Ca
dan Phospat.
2. Unsur mineral yang turut membentuk jaringan lunak seperti kelenjar, saraf,
garam organik, yang mengandung unsur Na, K, Mg, S, P, Cl dan juga ada dalam
protoplasma.
3. Unsur mineral yang membentuk cairan tubuh, terutama garam-garam anorganik
yang dapat larut.
Adapun fungsi mineral antara lain sebagai pembentuk jaringan, pemelihara
dan pengatur sistem koloidal,  pertukaran cairan tubuh, viskositas, pemelihara
keseimbangan asam basa tubuh, dan sebagai aktivator enzim dan sistem biologis.

F. Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pencernaan Manusia


Beberapa kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada alat-alat sistem
pencernaan antara lain:
1. Parotitis
Penyakit gondong yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang menyerang
kelenjar air ludah di bagian bawah telinga, akibatnya kelenjar ludah menjadi
bengkak atau membesar.
2. Xerostomia
Xerostomia adalah istilah bagi penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan
rendahnya produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan
kurang tercerna dengan baik.
3. Tukak Lambung
Tukak lambung terjadi karena adanya luka pada dinding lambung bagian dalam.
Maka secara teratur sangat dianjurkan untuk mengurangi resiko timbulnya tukak
lambung.
4. Appendiksitis
Appendiksitis atau infeksi usus buntu, dapat merembet ke usus besar dan
menyebabkan radang selaput rongga perut.

10
5. Diare
Diare adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri maupun protozoa
pada usus besar. Karena infeksi tersebut, proses penyerapan air di usus besar
terganggu, akibatnya feses menjadi encer.
6. Konstipasi
Konstipasi atau sembelit terjadi akibat penyerapan air yang berlebihan pada
sisa makanan di dalam usus besar. Akibatnya, feses menjadi sangat padat dan
keras sehingga sulit dikeluarkan. Untuk mencegah sembelit dianjurkan untuk
buang air besar teratur tiap hari dan banyak makan sayuran atau buah-buahan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan terdiri dari organ-organ pencernaan seperti lidah,
kerongkongan, lambung, usus, sedangkan kelenjar pencernaan meliputi kelenjar
ludah, hati, kelenjar dinding lambung, dan kelenjar pancreas. Proses Pencernaan
adalah sebuah proses metabolisme di mana suatu makhluk hidup memproses sebuah
zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi
nutrisi.

B. Saran
Saya berharap makalah yang berjudul “ Biofisika Pencernaan ( mekanika
pencernaan)” dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa. Makalah ini
masih jauh dari sempurana, maka dari itu Saya mengharapkan kritik dan saran bagi
para pembaca demi kemajuan pembuatan makalah kami selanjutnya.

12
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

1. http://crayonpedia.org/.../Alat_Pencernaan_Manusia,_Makanan,_dan_Kesehatan_5.1
html.
2. http://membuatblog.web.id/.../sistem-pencernaan-manusia.html
3. http://wikipedia.com/biofisika/pencernaanmahlukhidup.htm
4. http://pdf-searhegnai/sistempencernaan.html
5. http://scribd/anatomisistemdigestive/padamanusia.html

13
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat,
hidayah, serta karuniaNya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Biofisika Pencernaan” tepat pada waktunya.

Makalah ini ditulis sebagai persyaratan dalam memenuhi tugas akhir Semester IV
mata kuliah SISTEM PENCERNAAN program studi S1 Keperawatan semester empat.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan banyak kesalahan,
oleh karena itu Saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Jombang, 15 Julil 2010

( Penulis )

14
ii
DAFTAR ISI

Cover i
Kata pengantar ii
Daftar isi......................................................................................................................iii

BAB I : Pendahuluan

A. Latar belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB II : Pembahasan

A. Sistem Pencrnaan......................................................................................2
B. Kelenjar-kelenjar Pencernaan...................................................................4
C. Makanan dan Fungsinya bagi manusia.....................................................5
D. Proses Pencernaan....................................................................................7
E. Biofisika Pencernaan................................................................................8
F. Kelainan Pada sistem Pencernaan............................................................10
BAB IV : Penutup

A. Kesimpulan...............................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................11

BAB V : Daftar Pustaka...........................................................................................12

15
iii
MAKALAH

BIOFISIKA PENCERNAAN

Oleh :
HERU ADIANTORO
N IM : 09.321.104

Prodi S1 Keperawatan Semester IV ( C )


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Insan Cendekia Medika
Jombang
2010

16
i

You might also like