Professional Documents
Culture Documents
ASET/KEWAJIBAN
1. PENDAHULUAN
2. ALTERNATIF2 DALAM MENGELOLA RISIKO
TINGKAT BUNGA
3. PENGUKURAN SENSITIVITAS TINGKAT
BUNGA & KESENJANGAN RUPIAH
4. ANALISIS KESENJANGAN DURASI
5. SIMULASI & MANAJEMEN ASET/KEWAJIBAN
6. KORELASI DI ANTARA RISIKO
7. TUGAS TERSTRUKTUR
PENDAHULUAN (1)
Bunga merupakan sumber utama
pendapatan & biaya bagi bank.
Jika tingkat bunga mengalami fluktuasi,
maka akan berdampak terhadap nilai
pendapatan bunga bersih & neracanya, &
nilai bersihnya (sahamnya).
Keputusan yang harus dibuat oleh bankir
setiap hari:
1. Beli & jual sekuritas;
PENDAHULUAN (2)
2. Penyaluran pinjaman khusus;
3. Pendanaan atas aktivitas2 investasi &
pinjaman.
Dasar untuk membuat keputusan2 tsb.:
1. Pandangannya atas tingkat bunga—arah
perubahan dalam tingkat bunga di masa
mendatang;
2. Komposisi atas aset2 & kewajiban2-nya;
3. Tingkat risiko yang akan diambil.
PENDAHULUAN (3)
Proses membuat keputusan tentang
komposisi aset2 & kewajiban2 & penilaian
risiko disebut manajemen aset/
kewajiban (ALM).
Keputusan ini biasanya dibuat oleh komite
manajemen aset/kewajiban (ALCO).
Sasaran ALCO: mengelola sumber &
penggunaan dana aktivitas2 on-balance
sheet & off-balance sheet dengan perhatian
terhadap risiko tingkat bunga & likuiditas.
PENDAHULUAN (4)
Tujuan ALM: mengontrol ukuran pendapa-
tan bunga bersih.
Tujuan ini berkaitan dengan: 1. kesenja-
ngan rupiah, & 2. kesenjangan durasi.
Ada dua indikator gap ini:
1. NII = Pendapatan bunga – Beban
bunga.
2. NIM = NII/ Aset2 yang menghasilkan
keuntungan.
PENDAHULUAN (5)
Jika i↑, biaya meminjam jangka pendek ↑, tetapi
bunga yang dihasilkan dari pinjaman berbunga
tetap tidak berubah.
NII bergantung pada:
1. Tingkat bunga yang dihasilkan atas aset2 &
dibayar untuk dana,
2. Jumlah rupiah atas aset2 yang menghasilkan
pendapatan & kewajiban yang bervariasi, dan
3. Bauran pendapatan atas dana (tingkat bunga x
jumlah dana).
ALTERNATIF DALAM MENGELOLA
RISIKO TINGKAT BUNGA (1)
Dua pendekatan dalam pengelolaan risiko
tingkat bunga: 1. penyesuaian on-balance
sheet, 2. penyesuaian off-balance sheet, 3.
kombinasi 1 & 2.
Penyesuaian on-balance sheet melibatkan
perubahan portofolio aset & kewajiban
dalam kaitannya dengan perubahan cara
dalam mana profitabilitas bank atau jumlah
rupiah aset2 & kewajiban2nya berubah
seiring tingkat bunga yang berubah.
ALTERNATIF DALAM MENGELOLA
RISIKO TINGKAT BUNGA (2)
Contoh: manajemen dapat menyesuaikan
maturitas, penentuan harga kembali, &
jadual pembayaran atas aset2 &
kewajiban2-nya.
Bank dapat mengubah posisi risiko tingkat
bunganya tanpa mengubah portofolio aset2
& kewajiban2nya dengan menggunakan
derivatif off-balance sheet, seperti swap &
futures tingkat bunga.
ALTERNATIF DALAM MENGELOLA
RISIKO TINGKAT BUNGA (3)
Kontrak swap tingkat bunga: suatu
persetujuan dalam mana suatu bank &
pihak lain (mitra kerja) mempertukarkan
arus pembayaran tetapi bukan jumlah
pokoknya.
Kontrak futures tingkat bunga: suatu
persetujuan antara dua pihak untuk
mempertukarkan suatu komoditas dengan
harga yang ditetapkan pada waktu yang
dispesifikkan di masa mendatang.
PENGUKURAN SENSITIVITAS TINGKAT
BUNGA & KESENJANGAN RUPIAH (1)
Tiga teknik yang berkaitan dengan risiko tingkat
bunga dapat diuji dengan: 1. kesenjangan rupiah,
2. kesenjangan durasi, & 3. simulasi.
Dalam analisis kesenjangan, semua aset2 &
kewajiban2 diklasifikasi dalam kelompok2—
sensitif tingkat bunga & nonsensitif tingkat
bunga—termasuk apakah pengembalian bunga
(aset) atau biaya bunga (kewajiban) bervariasi
dengan level umum tingkat bunga.
Analisis kesenjangan mengklasifikasi aset atau
kewajiban menurut sensitivitas bunganya.
Klasifikasi Aset2 & Kewajiban2
Aset sensitif tingkat bunga (RSAs) atau
kewajiban sensitivitas tingkat bunga
(RSLs): aset2 & kewajiban2 dengan mana
pengembalian atau biaya bunga bervariasi
dengan perubahan tingkat bunga pada beberapa
horizon waktu tertentu.
Aset2 & kewajiban2 yang pengembalian & biaya
bunga tidak bervariasi dengan pergerakan
tingkat bunga pada horizon waktu yang sama
disebut non-sensitif tingkat bunga (NRS).
Klasifikasi Aset2 & Kewajiban2
Dalam satu periode waktu mungkin
tidak sensitif dalam periode waktu
yang lebih pendek. Periode waktu ini
disebut keranjang2 maturitas.
Efek total dari perubahan dalam level