Professional Documents
Culture Documents
BAB IV
HUBUNGAN INTERNASIONAL DAN
ORGANISASI INTERNASIONAL
Standar Kompetensi:
4. Menganalisis hubungan internasional dan organisasi internasional.
Kompetensi Dasar:
4.1. Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan sarana-sarana hubungan
internasional bagi suatu negara.
4.2. Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional.
4.3. Menganalisis fungsi Perwakilan Diplomatik.
4.4. Mengkaji peranan organisasi internasional (ASEAN, AA, PBB) dalam
meningkatkan hubungan internasional
4.5. Menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat
bagi Indonesia.
A. PENDAHULUAN
Fokus Kita :
Komponen-komponen yang harus ada dalam hubungan
internasional, antara lain :
a. Politik internasional (International Politics).
b. Studi tentang peristiwa internasional (The Studi of Forcight
Affair).
c. Hukum Internasional (International Law).
3
Fokus Kita :
Bangsa Indonesia dalam membina hubungan dengan negara lain
menerapkan prinsip-prinsip politik luar negeri yang bebas dan aktif
yang diabdikan bagi kepentingan nasional, terutama untuk
kepentingan pembangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
4
force) yang bersifat tetap dan berada di bawah komando PBB. Hal ini
diharapkan bisa mempercepat reaksi PBB dalam mengatasi berbagai
konflik bersenjata. Saat misalnya PBB telah memiliki semacam polisi
tetap yang setiap saat bisa dikerahkan oleh Sekertaris Jendral PBB
untuk beroperasi di daerah operasi PBB. Polisi PBB ini yang menjadi
Civpol (Civilian Police/polisi sipil) pertama saat Timor Timur lepas dari
Republik Indonesia.
Hubungan internasional telah bergeser jauh dari dunia eksklusif para
diplomat dengan segala protokol dan keteraturannya, ke arah
kerumitan dengan kemungkinan setiap orang bisa menjadi aktor dan
mempengaruhi jalannya politik baik di tingkat global maupun lokal.
Pada sisi lain juga terlihat kemungkinan munculnya pemerintahan dunia
dalam bentuk PBB, yang mengarahkan pada keteraturan suatu negara
(konfederasi?).
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Hubungan
_internasional
http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Hubun
gan_internasional
A B
NEGARA NEGARA
MAJU BERKEMBANG
C
NEGARA
Ketiga kelompok negara tersebut di atas (A, B, dan C) saling
TERBELAKANG
membutuhkan, maka terjadilah interaksi (hubungan) internasional.
Mengingat yang melatar belakangi terjadinya hubungan internasional
antar negara itu berbeda-beda satu dengan yang lainnya, maka
terjadilah pengelompokan bentuk hubungan internasional yang
sekarang ini.
Adapun titik berat dalam hubungan internasional, ada yang
menekankan pada : bidang Pertahanan dan keamanan (Hankam),
bidang Ekonomi, Sosial Budaya dan bahkan ada negara yang hanya
menekankan di bidang Idiologi saja. Bagi bangsa Indonesia hubungan
kerjasama antar negara merupakan jalinan antar negara yang
mengacu pada beberapa landasan hukum, yaitu :
a. Pembukaan UUD 1945 alenia IV yang berbunyi “…ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial”.
b. Pasal 1 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang
menyatakan ketentuan-ketentuan tentang hal-hal berikut :
1) PBB menciptakan perdamaian dan keamanan internasional serta
berusaha mencegah timbulnya bahaya yang mengancam
perdamaian dan keamanan.
2) PBB mengembangkan persahabatan antar bangsa atas dasar
persamaan dan hak menentukan nasib sendiri dalam rangka
perdamaian dunia.
3) PBB mengembangkan kerjasama internasional dalam rangka
memecahkan persoalan-persoalan ekonomi, sosial budaya,
kemanusiaan, serta menghormati hak-hak asasi manusia tanpa
membeda-bedakan suku, jenis kelamin, bahasa dan agama.
4) PBB menjadi pusat penyelesaian-penyelesaian masalah
internasional.
8
................................................................................................................
...................................................
................................................................................................................
...................................................
N
Tokoh Uraian Singkat
o
..................................................................................
Charles A.
......................................
1. MC.
Clelland ..................................................................................
......................................
..................................................................................
Warsito ......................................
2.
Sunaryo ..................................................................................
......................................
................................................................................................................
...................................................
Fokus Kita :
Persetujuan untuk mengikatkan diri tersebut dapat diberikan
dengan berbagai cara, tergantung pada persetujuan mereka.
Misalnya, dengan penandatangan, ratifikasi, pernyataan turut serta
(accession), ataupun pernyataan menerima (acceptance) dan dapat
juga dengan cara pertukaran naskah yang sudah ditandatangani.
b. Pada saat peserta perjanjian mengikat diri pada perjanjian itu bila
dalam naskah tidak disebut saat berlakunya.
Persetujuan untuk mengikat diri tersebut dapat diberikan dengan
berbagai cara, tergantung pada persetujuan mereka. Misalnya,
dengan penandatanganan, ratifikasi, pernyataan turut serta
(accesion), ataupun pernyataan menerima (acceptence) dan dapat
juga dengan cara pertukaran naskah yang sudah ditandatangani.
Fokus Kita :
Negara mengajukan persyaratan, tidak berarti mengundurkan
diri dari perjanjian (multilateral). Negara tersebut masih tetap
sebagai peserta dalam perjanjian, tetapi dengan syarat hanya
terikat pada bagian-bagian tertentu yang dianggap membawa
Mengenai persyaratan dalam perjanjian internasional, terdapat dua
teori yang cukup berkembang, yaitu sebagai berikut.
a) Teori Kebulatan Suara (Unanimity Principle). Persyaratan itu
hanya sah atau berlaku bagi yang mengajukan persyaratan jika
persyaratan ini diterima oleh seluruh peserta dari perjanjian.
Contoh: Berdirinya Lembaga Bangsa-Bangsa (LBB) atau PBB yang
pada setiap mengeluarkan resolusi atau menerima anggota baru,
memerlukan kebulatan suara dari seluruh anggota.
b) Teori Pan Amerika. Setiap perjanjian itu mengikat negara yang
mengajukan persyaratan dengan negara yang menerima
persyaratan. Teori ini biasanya dianut oleh organisasi-organisasi
negara Amerika. Contoh: dengan adanya NATO atau AFTA, setiap
negara peserta diberi kesempatan seluas-luasnya untuk
berpartisipasi dalam perjanjian yang dibentuk tersebut.
b. Penerapan Perjanjian
1) Daya berlaku surut (retroactivity). Biasanya, suatu perjanjian
dianggap mulai mengikat setelah diratifikasi oleh peserta,
kecuali bila ditentukan dalam perjanjian bahwa penerapan
perjanjian sudah dimulai sebelum ratifikasi.
2) Wilayah penerapan (teritorial scope). Suatu perjanjian
mengikat wilayah negara peserta, kecuali bila ditentukan
lain. Misalnya, perjanjian itu hanya berlaku pada bagian
tertentu dari wilayah suatu negara, seperti perjanjian
perbatasan.
3) Perjanjian penyusul (successive treaty). Pada dasarnya, suatu
perjanjian tidak boleh bertentangan dengan perjanjian serupa
yang mendahuluinya. Namun, bila perjanjian yang
mendahului tidak sesuai lagi, maka dibuatlah perjanjian
pembaruan.
b. Perjanjian Multilateral
Perjanjian ini sering disebut sebagai law making treaties karena
biasanya mengatur hal-hal yang menyangkut kepentingan umum dan
bersifat “terbuka.” Perjanjian multilateral tidak saja mengatur
kepentingan negara-negara yang mengadakannya, melainkan juga
kepentingan negara lain yang turut (bukan peserta) dalam perjanjian
multilateral tersebut.
Untuk lebih jelasnya ada beberapa contoh tentang perjanjian
multilateral seperti berikut.
Konvensi Jenewa, tahun 1949 tentang “Perlindungan Korban Perang”.
Konvensi Wina, tahun 1961, tentang “Hubungan Diplomatik”.
21
Penugasan Praktik
2
Kewarganegaraan
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah,
internet, buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut
:
Rumuskan kembali pemahaman tentang pengertian perjanjian
internasional !
Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam hubungan antar
negara perjanjian internasional dianggap sangat penting !
Berikan penjelasan mengapa suatu perjanjian internasional ada
yang harus diratifikasi dan ada yang tidak perlu diratifikasi !
Jelaskan mengapa sebelum suatu perjanjian internasional dibuat,
perlu dilakukan perundingan (negosiasi) !
Berikan penjelasan bagaimana kedudukan negara peserta dan
bukan peserta pada saat suatu perjanjian internasional akan
ditandatangani oleh negara-negara yang berkepentingan.
Fokus Kita :
Istilah diplomatik (diplomacy), dalam hubungan internasional
”berarti sarana yang sah (legal), terbuka dan terang-terangan yang
digunakan oleh sesuatu negara dalam melaksanakan politik luar
negerinya”. Untuk menjalin hubungan diantara negara-negara itu,
biasanya negara tersebut saling menempatkan perwakilannya
22
PERWAKILAN DIPLOMATIK
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Diplomasi
I II
Kedua belah pihak saling
Mendapat persetujuan
menukar informasi tentang
(demende, agregation)
akan dibukanya perwakilan
dari negara yang
(oleh Deparlu masing-
menerima.
masing Negara).
Dalam arti non politis, hubungan satu negara dengan negara lain
diwakili oleh Korps Konsuler yang terbagi dalam kepangkatan sebagai
berikut :
Konsul Jenderal
Konsul Jenderal membawahi beberapa konsul yang ditempatkan di
ibu kota negara tempat ia bertugas.
Konsul dan Wakil Konsul
Konsul mengepalai suatu kekonsulan yang kadang-kadang
diperbantukan kepada konsul jenderal. Wakil konsul diperbantukan
kepada konsul atau konsul jenderal yang kadang diserahi pimpinan
kantor konsuler.
Agen Konsul
Agen konsul diangkat oleh konsul jenderal dengan tugas untuk
mengurus hal-hal yang bersifat terbatas dan berhubungan dengan
kekonsulan. Agen konsul ditugaskan di kota-kota yang termasuk
kekonsulan.
Fokus Kita :
Dalam hal kekonsulan, bila dipandang perlu, diangkat konsul
kehormatan yang berasal dari bangsa asing atau bangsa sendiri.
Dalam melaksanakan tugasnya (misalnya hubungan dagang),
konsul kehormatan tidak mendapat upah, melainkan mendapat
tanda kehormatan atas jasa-jasanya. Perwakilan Konsuler juga
dapat mewakili negaranya sambil menunggu dibukanya
perwakilan diplomatik. Pejabat konsuler dalam hal-hal khusus
PERBEDAAN
No Korps Diplomatik Korps Konsuler
1. Memelihara kepentingan Memelihara kepentingan
negaranya dengan melakukan negaranya dengan
hubungan dengan pejabat- melaksanakan hubungan
pejabat Tingkat Pusat. dengan pejabat-pejabat
tingkat daerah (setempat)
2. Berhak mengadakan Berhak mengadakan
hubungan yang bersifat hubungan yang bersifat non
politik. politik.
3. Satu negara hanya Satu negara dapat
mempunyai satu perwakilan mempunyai lebih dari satu
diplomatik saja dalam perwakilan konsuler.
satu negara penerima.
4. Mempunyai hak Tidak mempunyai hak
ekstrateritorial (tidak ekstrateritorial (tunduk
tunduk pada pelaksanaan pada pelaksanaan kekuasaan
kekuasan Peradilan). peradilan).
Duta Besar
Duta Besar adalah pejabat diplomatik yang ditugaskan ke
pemerintahan asing berdaulat, atau ke sebuah organsisasi
internasional, untuk bekerja sebagai pejabat mewakili negerinya.
Dalam penggunaan sehari-harinya dapat digunakan sebagai pejabat
setingkat menteri yang ditaruh di negara asing. Pejabat diplomatikan
yang melakukan tugas antara dua negara yang tidak memiliki
hubungan diplomatik dikenal sebagai Konsulat Jenderal. Negara tuan
rumah biasanya memberikan kuasa kepada duta besar untuk
menguasai daerah tertentu yang disebut sebagai kedutaan, yang
wilayahnya, staff, dan bahkan kendaraan biasanya diberikan
imunitas diplomatik ke banyak hukum di negara tersebut.
Komisariat Tinggi
Komisariat Tinggi dalam Bahasa Inggris High Commision, merupakan
suatu lembaga diplomatik setingkat Kedutaan Besar antar negara-
negara Persemakmuran (Commonwealth). Mengingat sebuah
Kedutaan Besar merupakan perwakilan suatu negara di negara asing,
Komisariat Tinggi merupakan perwakilan diplomatik suatu
pemerintah diantara sesama negara-negara Persemakmuran.
Contohnya, di London, Pemerintah Australia diwakili bukan oleh
Kedutaan Besar melainkan Komisariat Tinggi, karena Australia dan
Inggris memiliki kepala negara yang sama, yaitu Ratu Inggris.
Demikian juga di Selandia Baru, Pemerintah Australia, Kanada,
Inggris diwakili oleh Komisariat Tinggi-nya. Komisariat Tinggi
dipimpin oleh seorang Komisaris Tinggi yang ditunjuk oleh Perdana
Menteri masing-masing negara.
Konsul
Seorang konsul atau konsul jenderal adalah wakil resmi sebuah
negara yang ditugaskan di luar wilayah metropolitan atau ibu kota
sebuah negara di luar negeri dan berkewajiban menjaga kepentingan
negara serta rakyatnya yang berada di negara luar negeri tersebut.
Kantor tempat konsul bertugas disebut konsulat atau konsulat
jenderal, dan umumnya berada di bawah pimpinan sebuah
kedutaan besar, yang biasanya terletak di ibu kota negara.
Nuncio Apostolik
Nuncio Apostolik merupaka lembaga diplomatik setara Kedutaan
Besar yang mewakili Takhta Suci Vatikan.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Diplomasi
1. Organisasi Internasional
Pengertian ”organisasi” menurut Wikipedia Indonesia, (Ensiklopedia
bebas berbahasa Indonesia), berasal dari bahasa Yunani: ὄργανον,
organon – alat, yang berarti suatu kelompok orang yang memiliki tujuan
yang sama. Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini
digunakan dengan banyak cara.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai
bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan
manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi
organisasi (organizational studies), perilaku organisasi
(organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization
analysis). Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi,
ada yang cukup sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.
Organisiasi internasional atau yang disebut ”Multilateralisme”
adalah suatu istilah hubungan internasional yang menunjukkan
kerjasama antar beberapa negara. Sebagian besar organisasi
internasional, seperti PBB dan WTO, bersifat multilateral. Pendukung
utama multilateralisme secara tradisional adalah negara-negara
berkekuatan menengah seperti Kanada dan negara-negara Nordik.
Negara-negara besar sering bertindak secara unilateral (sepihak),
sedangkan negara-negara kecil hanya memiliki sedikit kekuatan langsung
terhadap dalam urusan internasional, selain berpartisipasi di PBB,
misalnya dengan mengkonsolidasikan suara mereka dengan negara-
negara lain dalam pemungutan suara yang dilakukan di PBB. Dalam
filosofi politis, lawan dari multilateralisme adalah unilateralisme.
35
Fokus Kita :
Persamaan nasib sebagai bangsa yang pernah mengalami
penjajahan bangsa-bangsa barat, menimbulkan perasaan setia kawan
yang kuat di kalangan bangsa-bangsa Asia Tenggara. Tujuan utama
ASEAN adalah untuk mengukuhkan kerjasama regional. Negara
anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan
b. Asas ASEAN
ASEAN sebagai organisasi kerja sama regional di Asia Tenggara
menganut asas keanggotaan terbuka. Ini berarti bahwa ASEAN memberi
kesempatan kerja sama kepada negara-negara lain yang berada di
kawasan Asia Tenggara, seperti Timor Leste dan Papua Nugini.
d. Tujuan ASEAN
Organisasi ASEAN yang didirikan di Bangkok, memiliki dasar-dasar
pertimbangan yang menjadi tujuan bersama sebagai berikut :
1) Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan
pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tengggara,
2) Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan
menghormati keadilan dan tertib hukum,
3) Meningkatkan kerja sama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial,
budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan adminsitrasi,
4) Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan
penelitian,
5) Meningkatkan penggunaan pertanian, industri, perdagangan, jasa dan
meningkatkan taraf hidup, dan
6) Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-
organisasi internasional dan regional.
http://id.wikipedia.org/wiki/Association_of_Southeast_A
sian_Nations)
e. Struktur ASEAN
masa jabatan selama 2 (dua) tahun dan dibantu oleh staf regional dan
staf lokal.
Berikut adalah daftar diplomat yang pernah menjabat sebagai Sekretaris
Jenderal ASEAN :
Penugasan Praktik 4
Kewarganegaraan
Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran, majalah, internet,
buletin dan sebagainya, kemudian lakukan hal-hal berikut :
Rumuskan kembali bagaimana negara-negara asia tenggara
Carilah sumber informasi
mendeklarasikan berdirinyalain baik dari buku, koran, majalah,
organisasi ASEAN internet,
! buletin dan sebagainya, kemudian
lakukan hal-hal berikut :
Berikan penjelasan
Rumuskan kembali dasar-dasar
bagaimana suatu yang maupun
bangsa secara sosiologis melatarbelakangi
politis dapat terbentuk berdirinya
!
organisasi ASEAN pada tahun 1967 !
Berikan penjelasan hubungan antara adanya manusia dengan terbentuknya bangsa di dalam suatu negara
tertentu !
Berikan penjelasan kembali mengapa tujuan ASEAN lebih dititik
Berikan penjelasan kembali mengapa unsur konstitutif, merupakan unsur mutlak dalam berdirinya suatu
beratkan
negara ! pada pertumbuhan bidang ekonomi, kemajuan sosial dan
pengembangan kebudayaan
Berikan sekurang-kurangnya 2 (dua) contoh! persamaan dan berbedaan antara warga negara dengan bukan
warga negara berdasarkan hak dan kewajibannya !
Berikan sekurang-kurangnya
Identifikasikan 2 (dua)
kembali dalam bentuk apa sajakah contoh
batas suatu negarapersamaan dan
dengan negara lain ! berbedaan
antara organisasi ASEAN dengan AFTA !
Identifikasikan kembali dalam bentuk apa sajakah negara Indonesia
memperoleh keuntungan dengan mendirikan organisasi ASEAN !
a. Sejarah Singkat
Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (KTT Asia-Afrika; kadang
juga disebut Konferensi Bandung) adalah sebuah konferensi tingkat
tinggi antara negara-negara Asia dan Afrika, yang kebanyakan baru saja
memperoleh kemerdekaan. KTT ini diselenggarakan oleh Indonesia,
Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan
Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Roeslan
Abdulgani. Pertemuan ini berlangsung antara 18 April-24 April 1955, di
Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan
kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan
”kolonialisme” atau ”neokolonialisme” Amerika Serikat, Uni Soviet, atau
negara imperialis lainnya.
42
b. Dasasila Bandung
Dasasila Bandung adalah 10 (sepuluh) poin hasil pertemuan
Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang dilaksanakan pada bulan April
1955 di Bandung (Indonesia). Substansi Dasasila Bandung berisi tentang
"pernyataan mengenai dukungan bagi kedamaian dan kerjasama
dunia". Dasasila Bandung, selain memasukkan prinsip-prinsip dalam
Piagam PBB juga prinsip-prinsip Nehru, sebagai berikut :
1) Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-
asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-
Bangsa).
2) Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
3) Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua
bangsa, besar maupun kecil.
4) Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam persoalan-
persoalan dalam negeri negara lain.
5) Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri
secara individu maupun secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam
PBB.
6) (a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif
untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara-
negara besar, (b) Tidak melakukan campur tangan terhadap negara
lain.
7) Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun
penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau
kemerdekaan politik suatu negara.
8) Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai,
seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, atau penyelesaian
masalah hukum, ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak-
pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB.
9) Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.
10) Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional
c. Gerakan Non-Blok
Gerakan Non-Blok (GNB) Peta negara-negara
(bahasa Inggris: Non-Aligned anggota GNB
Movement/NAM) adalah suatu
organisasi internasional yang terdiri
dari lebih dari 100 negara-negara
yang tidak menganggap dirinya
beraliansi dengan atau terhadap blok
kekuatan besar apapun. Mereka
merepresentasikan 55 persen
penduduk dunia dan hampir 2/3
keangotaan PBB. Negara-negara yang telah menyelenggarakan
44
Fokus Kita :
Dalam KTT Gerakan Negara-negara Non-Blok, telah dihasilkan
asas-asas yang menjadi dasar bagi negara-negara anggota, adalah
sebagai berikut :
1. Gerakan Non Blok, bukan merupakan blok tersendiri dan tidak
termasuk salah satu blok yang ada.
2. Gerakan Non Blok, merupakan wadah perjuangan negara-negara
yang sedang berkembang.
3. Gerakan Non blok, memegang teguh prinsip perjuangan melawan
4. Perserikatan Bangsa-
Bangsa
Fokus Kita :
Piagam PBB terdiri dari hal-hal berikut.
I. Mukadimah (4 alinea).
II. Batang Tubuh 19 Bab dan 111 pasal.
Isinya memuat tujuan, asas, alat perlengkapan PBB, badan
khusus, tugas dan kewajiban alat perlengkapan serta
keanggotaan PBB.
49
DEWAN MAHKAMAH
MAJELIS UMUM
PERWALIAN INTERNASIONAL
Majelis Umum
Majelis Umum PBB atau Sidang Umum PBB adalah
salah satu dari enam badan utama PBB. Majelis ini
terdiri dari anggota dari seluruh negara anggota dan
bertemu setiap tahun dibawah seorang Presiden Majelis
Umum PBB yang dipilih dari wakil-wakil. Pertemuan
pertama diadakan pada 10 Januari 1946 di Hall Tengah Westminster
di London dan termasuk wakil dari 51 negara.
Pertemuan ini biasanya dimulai di Selasa ketiga bulan September dan
berakhir pada pertengahan Desember. Pertemuan khusus dapat diadakan
atas permintaan dari Dewan Keamanan, mayoritas anggota PBB.
Pertemuan khusus diadakan pada Oktober 1995 untuk memperingati
perayaan 50 tahun PBB.
Fokus Kita :
Majelis Umum, aalah alat kelengkapan PBB tertinggi dengan siding
lengkap yang terdiri dari wakil-wakil semua Negara anggota.
Sidang Umum untuk masa 3 (tiga) tahun dan bersidang sedikitnya tiga
kali dalam setahun.
Tugas ECOSOC adalah sebagai berikut.
1) Bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan ekonomi dan
sosial yang digariskan oleh PBB.
2) Mengembangkan ekonomi, sosial dan budaya.
3) Memupuk hak asasi manusia.
4) Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dari bidang khusus dengan
berkonsultasi dan menyampaikannya pada sudang umum kepada
mereka dan anggota PBB.
Dewan Perwalian (Trusteeship Council)
Dewan Perwalian atau Trusteeship Council , merupakan lembaga
PBB yang dibentuk dalam rangka untuk mendorong, membantu
mengusahakan kemajuan penduduk Daerah perwalian untuk mencapai
kemerdekannya. Kompoisis Dewan Perwalian terdiri dari :
1) Anggota yang menguasai daerah perwalian,
2) Anggota tetap Dewan Keamanan,
3) Sejumlah anggota yang dipilih untuk selama 3 tahun oleh Sidang
Umum.
Fokus Kita :
Pengadilan Internasional dapat mengadili semua perselisihan yang
terjadi antar negara bukan anggota PBB. Dalam penyelesaian ini, jalan
damai yang selaras dengan asas-asas keadilan dan hukum
internasional digunakan. Mahkamah Internasional mengadili
perselisihan kepentingan dan perselishan hukum.
Sekretariat
Sekretariat PBB adalah salah satu badan
utama dari PBB dan dikepalai oleh seorang
Sekretaris Jendral PBB, dibantu oleh
seorang staff pembantu pemerintah sedunia.
Badan ini menyediakan penelitian, informasi,
dan fasilitas yang dibutuhkan oleh PBB untuk
rapat-rapatnya. Badan ini juga membawa
tugas seperti yang diatur oleh Dewan
Keamanan PBB, Sidang Umum PBB, Dewan
Ekonomi dan Sosial PBB dan badan PBB
lainnya. Piagam PBB menyediakanpara staff dipilih berdasarkan aplikasi
standar efisiensi, kompeten, dan integritas tertinggi, dikarenakan
kepentingan mengambil dari tempat geografi yang luas.
Sekretariat terdiri atas berikut ini.
Sekretaris Jenderal dipilih oleh sidang umum atas usul Dewan
Keamanan dan dapat dipilih kembali. Biasanya, Sekretaris Jenderal
berasal dari negara yang tidak terlibat politik besar. Sejak berdirinya
PBB, sudah ada 7 (tujuh) orang Sekretaris
Jenderal. Adapun yang pernah menjadi Sekretaris
Jenderal adalah sebagai berikut :
55
Penugasan Praktik 5
Kewarganegaraan
Setelah mempelajari materi-materi tentang : Konferensi Tingkt Tinggi
Asia Afriak dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) , dilanjutkan
Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan sebagai
berikut :
..................................................................................................................
.....................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..........................................................................................................
2. Salah satu isi Dasasila Bandung sebagai hasil dari KTT Asia Afrika
tahun 1955 adalah Menghormati kedaulatan dan integritas
teritorial semua bangsa. Berikan penjelasn singkatnya !
a.Menghormati
kedaulatan: ........................................................................................
.....................
..............................................................................................................
..................................................
..............................................................................................................
..................................................
b. Integritas teritorial semua
bangsa: .............................................................................................
..............................................................................................................
..................................................
..............................................................................................................
..................................................
1. Dasar Pertimbangan
Pada tahun-tahun pertama berdirinya negara Republik Indonesia, kita
dihadapkan pada kenyataan sejarah, yaitu munculnya dua kekuatan
besar dunia. Satu pihak, yaitu blok Barat dengan ideologi liberal yang
didominasi Amerika dan Blok Timur dengan Ideologi Komunis yang kuasai
Uni Sovyet. Kenyataan demikian sangat berpengaruh terhadap usaha-
usaha bangsa Indonesia dalam konsolidasi demi kelangsungan hidup
bangsa.
Pengaruh lain adalah adanya ancaman dari Belanda yang ingin
kembali menjajah Indonesia. Kondisi inilah yang kemudian menguatkan
tekad bangsa Indonesia untuk merumuskan politik luar negerinya. Pada
tanggal 2 September 1948, Pemerintah segera mengumumkan pendirian
politik luar negeri Indonesia di dihadapan Badan Pekerja KNIP yang
antara lain berbunyi : “. . . tetapi mestikah kita, bangsa Indonesia, yang
memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara kita hanya harus
memilih antara pro-Rusia atau pro-Amerika? Apakah tak ada pendirian
lain yang harus kita ambil dalam mengejar cita-cita kita?”
Fokus Kita :
Politik Luar Negeri, merupakan strategi, pola perilaku, dan kebijakan
suatu negara yang berhubungan dengan negara lain ataupun dunia
internasional.
Sifat politik luar negeri Negara Repulbik Indonesia yang bebas aktif,
mengandung makna sebaga berikut :
a. Bebas aktif, anti-imperialisme dan kolonilisme dalam segala bentuk
manifestasinya dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
b. Mengabdi kepada kepentingan nasional dan amanat penderitaan
rakyat. Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif diabdikan kepada
kepentingan nasional, terutama untuk kepentingan stabilitas dan
kelancaran pembangunan disegala bidang.
yang ada di dunia. Berikut ini adalah beberapa contoh jenis/bentuk kerja
sama dan perjanjian internasional yang dilakukan oleh negara Indonesia.
negara Indonesia).
3. Multilater Masuknya negara Mempercepat proses
al republik Indonesia penyele-saian konflik
menjadi anggota PBB Indonesia – Belanda
(pertama kali pada (penjajah), sehingga
tanggal 28 September mau mengakui
1950), kemudian kedaulatan Indonesia
keluar pada tanggal 7 pada tanggal 27
Januari 1965 dan Desember 1949.
masuk kembali pada Mempercepat proses
tanggal 28 September pengem-balian wilayah
1966. Irian Barat yang
dikuasai Belanda
melalui misi UNTEA
pada tanggal 1 Mei
1963.
Pembentukan Gerakan Sebagai wadah dalam
Negara-negara Non upaya menumbuhkan
Blok me-lalui KTT yang sikap solideri-tas
pertama pada tahun negara-negara di
1961 di Beograd kawasan Asia – Afrika
(Yugoslavia) dan (termasuk Indonesia)
dipelopori oleh negara dalam memperju-
Indonesia, Yugos-lavia, angkan
Mesir, India dan kemerdekaannya seka-
Ghana. ligus melawan
kolonialisme,
rasialisme dan
zionisme.
Mengurangi
ketegangan antara
blok barat (Amerika)
dan blok timur (Uni
Soviet) yang saat itu
sedang terjadi ”Perang
Dingin” yang tidak
mustahil juga akan
melanda negara
Indonesia.
Persetujuan Terwujudnya berbagai
dibentuknya CGI proyek infrastruktur
(Colsultative Group On sarana transpor-tasi
Indonesia) yang terdiri seperti jembatan dan
gabungan negara jalan untuk membuka
Australia, Belgia, wilayah-wilayah
Kanada, Prancis, Indonesia yang
Jerman Barat, Italia, terisolir.
Jepang, Belanda, Meningkatkan
Selandia Baru, Swiss, pertumbuhan ekonomi
Inggris dan Ame-rika yang mampu men-
63
Hubungan internasional,
Serikat, merupakan
yang berupayahubungan antar bangsaseluruh
jangkau dalam
segala aspeknya membantu
yang dilakukan oleh suatu
Indonesia negara untuk mencapai
wilayah Indonesia.
kepentingan nasional
dalamnegara tersebut. Hubungan
pengembangan tersebut gairah
Meningkatkan dapat
dilihat sebagai hubungan
berbagai politis, budaya,
pro-yek ekonomi
para ataupun hankam.
investor,
Gmelalui KESIMPULAN
dana pinjaman terutama internasional,
dari negara-
Negara Indonesia dalam mengadakan hubungan
lunak. negara anggota
menerapkan politik luar negeri bebas dan aktif yang diabdikan bagi CGI
kepentingan nasional. Hal ini terutama ditujukan dalamuntukmenanamkan
kepentingan
investasinya
pembangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban di
dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian Indonesia. abadi, dan
keadilan sosial. Pengesahan Konvensi Masyarakat Indonesia
Inter-nasional tentang akan lebih memahami
Pengertian perjanjian internasionalsegala
sebagaimana dikemukakan oleh
Penghapusan bahwa seba-gai bagian
banyak ahli, yaitu merupakan perjanjian yang diadakan antar
bentuk diskriminasi masyarakat interna-
bangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum
rasial 1965, dengan sional harus
tertentu. Dalam perjanjian internasional, perlu difahami adanya hak
dikeluar-kannya menghormati,
dan kewajiban bagi negara-negara No. yang mengadakan
Undang-Undang 29 menghargai, perjanjian dan
tersebut. Tahun 1999. menjunjung tinggi
Perjanjian internasional dapat diklasifkasikanprinsip
berdasarkan,
dan yakni
tujuan
a)
menurut subjeknya, b) isinya, c) proses/tahapan Piagam
pembentukan
Perserikatan
dan
d) fungisnya. Istilah-istilah dalam perjanjianBangsainternasional
Bangsasangat
serta
banyak, diantaranya adalah traktat, konvensi, Deklarasi
protokol, perikatan,
Universal
piagam, dan sebagainya. Hak-hak Asasi Manusia.
Hal-hal penting dalam proses pembuatan perjanjian internasional
adalah a) harus dinyatakan secara formal/resmi, dan b) bermaksud
untuk membatasi, meniadakan, atau mengubah akibat hukum dari
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam perjanjian itu.
Menurut Istilah diplomatik (diplomacy), dalam hubungan
internasional ”berarti sarana yang sah (legal), terbuka dan terang-
terangan yang digunakan oleh sesuatu negara dalam melaksanakan
politik luar negerinya”. Untuk menjalin hubungan diantara negara-
negara itu, biasanya negara tersebut saling menempatkan
perwakilannya baik dalam arti politis, (korps diplomatik), dan non
politis (konsuler).
Organisiasi internasional atau yang disebut ”Multilateralisme”
adalah suatu istilah hubungan internasional yang menunjukkan
kerjasama antar beberapa negara. Sebagian besar
organisasi internasional, seperti PBB dan WTO, bersifat multilateral
yang menggambarkan tentang luasnya keanggotaan dan wilayah
cakupan kerjanya.
Organisasi negara-negara Asia Tenggara atau disebut ASEAN, telah
di dirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN didirikan
oleh lima negara pemrakarsa, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina,
Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi Bangkok.
Sejarah pembentukan ASEAN, didasarkan pada kepentingan
bersama dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, faktor internal dan
eksternal.
GNB dibentuk pada tahun 1961 dengan pemrakarsa
Joseph Broz Tito (presiden Yugoslavia), Soekarno (presiden Indonesia
), Gamal Abdul Nasser (presiden Mesir), Pandit Jawaharlal Nehru
(perdana menteri India), Kwane (Presiden Ghana) dan membawa
negara-negara lain yang tidak ingin beraliansi dengan negara-
negara adidaya peserta Perang Dingin bersama.
Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah sebuah organisasi
internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia.
Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam
hukum internasional, pengamanan internasional, lembaga ekonomi, 64
dan perlindungan sosial. Lembaga ini dilengakapi perangkat yang
terdiri dari : Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi
Sosial, Dewan Perwalian, Mahakamah Internasional, dan Sekretariat.
LATIHAN UJI KOMPETENSI
A. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar !
C. Studi Kasus
Tagihan Tugas :
1. Setelah disimak dan baca baik-baik, jelaskan kembali apa telah ditulis
sesuai dengan persepsi yang ada dibenak anda !
2. Berikan beberapa penjelasan tentang judul berita yang dimaksud
“Dewan Keamanan PBB Tidak Berkomentar” dalam serangan Amerika
Serikat ke Somalia !
3. Jelaskan dengan memberi alasan, mengapa anggota tidak tetap yang
sebanyak 15 negara, tidak mempermasalahkan tindakan Amerika
sehubungan dengan “pelanggaran hukum internasional” !
4. Tentukan langkah-langkah nyata dalam upaya mengurangi tindakan
unilateral “sepihak” negara Amerika agar tidak mudah menyerang
negara lain dengan alasan “mengejar teroris” yang belum tentu
kebenarannya !
5. Berikan usulan konkrit, apa yang harus anda lakukan guna
meningkatkan kesadaran negara-negara anggota PBB (terutama
pemegang hak veto) agar menghormati kedaulatan dan hukum
internasional, jika anda :
a. Sebagai perwakilan tetap negara Indonesia
di PBB !
b. Sebagai presiden atau rakyat Somalia !
c. Sebagai Sekretaris Jenderal PBB !