You are on page 1of 11

Pembentukan Harga Pasar

A.Permintaan Barang dan Jasa


1. Pengertian Permintaan
Permintaan adalah keseluruhan jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada
berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.

2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan


a. Harga barang itu sendiri
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah
permintaan barang tersebut akan meningkat sedangkan jia harga turun maka jumlah
permintaan barang akan menurun
b. Harga barang subtitusi (pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan
jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan
beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik
maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula. Contohnya kaos adalah
pengganti kemeja. Jika di pasar harga kaos lebih murah dibandingkan kemeja, maka
permintaan akan kaos lebih banyak bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
c. Harga barang komplementer (pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda
motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka
kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga
sebaliknya.
d. Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya
permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka
permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya
turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah
barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Siti dari hasil dagang minggu
pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika hasil
dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40 kg.

e. Selera konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang
diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan
terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang
yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera
konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang
dilengkapi musik dan game akan meningkat.

f. Intensitas kebutuhan konsumen


Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta.
Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan
permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika
kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat
terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya dengan
meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan semakin
meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00
walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.

g. Perkiraan harga di masa depan


Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen
cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan
semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan
turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya
ada dugaan kenaikan harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen
antri di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin
atau solar yang lebih banyak.

h. Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah
penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan
meningkat.

3. Macam-macam permintaan
Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan
berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.

a. Permintaan menurut daya beli


 Permintaan efektif, adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa
yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis
ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu
membayarnya.
 Permintaan potensial, adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan
jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum
melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut.
 Permintaan absolut, adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa
yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak
mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan.

b. Permintaan menurut subjek jumlah pendukungnya


Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan
individu dan permintaan kolektif.
 Permintaan individu, adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
 Permintaan kolektif / permintaan pasar, adalah kumpulan dari permintaan-
permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para
konsumen di pasar.

4. Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang
bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga
naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang
diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:

“Semakin turun tingkat harga, maka


semakin banyak jumlah barang yang
bersedia diminta, dan sebaliknya semakin
naik tingkat harga semakin sedikit jumlah
barang yang bersedia diminta.”

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

5. Kurva permintaan
Hukum permintaan yang telah kita pelajari di atas dapat digambarkan menggunakan suatu
grafik yang disebut kurva permintaan. Perhatikan kembali daftar permintaan yang dilakukan
dalam membeli jeruk pada tabel berikut ini.

Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat grafik seperti gambar dibawah ini:
Bentuk kurva permintaan terasebut memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak
dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta
bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). Perlu disadari, bahwa ketika menganalisis
permintaan, terdapat dua istilah yang berbeda, yaitu permintaan dan jumlah barang yang
bersedia diminta.

Menurut para ahli ekonomi, permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan
atau keseluruhan dari titik yang ada pada kurva (A + B + C + D + E + F + G). Dengan
demikian permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga
dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang bersedia diminta adalah banyaknya
permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Setiap titik yang ada pada kurva
menggambarkan jumlah barang yang diminta.
B. Penawaran Barang dan Jasa
1. Pengertian Penawaran
Penawaran merupakan daftar yang menunjukan kesedian penjual untuk menjual
berbagai jumlah barang atau jasa pada berbagai kemungkinan harga barang atau jasa tersebut
pada suatu periode tertentu.

Contoh: hubungan antara harga kain batik dan jumlah pakaian batik yang akan dijual oleh Ibu
Nina, maka ia berencana sebagai berikut:

• bila harga satu kodi pakaian Rp. 500.000 maka ia akan menjual sebanyak 10 kodi
• bila harga satu kodi pakaian Rp. 550.000 maka ia akan menjual sebanyak 15 kodi
• bila harga satu kodi pakaian Rp. 600.000 maka ia akan menjual sebanyak 20 kodi
• bila harga satu kodi pakaian Rp. 650.000 maka ia akan menjual sebanyak 25 kodi

Penawaan mengandung dua unsur yaitu jumlah barang atau jasa yang ditawarkan
(dijual) dan tingkat harga tertentu.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

a. Biaya produksi
Harga bahan baku yang mahal akan mengakibatkan tingginya biaya produksi dan
menyebabkan produsen menawarkan barang dalam jumlah terbatas untuk
menghindari kerugian karena takut tidak laku.
b. Teknologi
adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi
dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.
c. Harga barang pelengkap dan pengganti
Apabila harga barang pengganti mengalami kenaikan maka produsen akan
memproduksi lebih banyak lagi karena berasumsi konsumen akan beralih ke barang
pengganti karena harganya lebih murah.
d. Pajak
semakin tinggi tarif pajak yang dikenakan akan berakibat naiknya harga barang dan
jasa yang akan membawa dampak pada rendahnya permintaan konsumen dan
berkurangnya jumlah barang yang ditawarkan.
e. Perkiraan harga barang di masa datang
Apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan
tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang
dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi
mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen cenderung
mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada usaha lain.
f. Tujuan dari perusahaan
Bila perusahaan berorientasi untuk dapat menguasai pasar, maka dia harus mampu
menekan harga terhadap barang dan jasa yang ditawarkan sehingga keuntungan yang
diperoleh kecil. Bila orientasinya pada keuntungan maksimal maka perusahaan
menetapkan harga yang tinggi terhadap barang dan jasa yang ditawarkannya.

3. Hukum Penawaran

Hukum penawaran berbunyi:

“Bila tingkat harga mengalami kenaikan maka


jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan bila
tingkat harga turun maka jumlah barang yang
ditawarkan turun.”

Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan
tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah
barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.

4. Kurva Penawaran

Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan
jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan
menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah
barang (sumbu X).

5. Elastisitas penawaran
Elastisitas penawaran adalah kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan
terhadap perubahan harga. Elastisitas penawaran dilambangkan dengan es (e = elasticity =
elastisitas, s = supply = suplai)
 RUMUS KOEFISIEN ELASTISITAS PENAWARAN
Keterangan :
∆Q:
Keterangan
eS = Qo = ∆Q • ∆Q = perubahan jumlah barang yang
Po ditawarkan
∆P ∆P Qo = jumlah barang awal
∆P = perubahan harga barang
Qo
Po = harga barang awal
Po

 Elastisitas penawaran dibagi menjadi 5 macam yaitu :


a. Penawaran elastisitas uniter, jika es = 1
Pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang dan jasa sebanding.
Contoh :
Harga televisi turun dari Rp. 2.000.000 menjadi Rp. 1.600.000 (turun 20%) dan
jumlah komputer yang ditawarkan dari 200 unit turun menjadi 180 unit (turun 20%)

es = 20% = 1
20%

b. Penawaran elastisitas, jika es > 1


Perubahan harga berpengaruh mencolok terhadap jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan.
Contoh :
Harga televisi naik dari Rp. 2.000.000 menjadi Rp. 2.400.00 (20%) dan jumlah
komputer yang ditawarkan dari 200 unit naik menjadi 300 unit (naik 50%)

es = 50% = 2,5
20%

c. Penawaran inelastis (tidak elastis), jika es < 1


Perubahan harga sedikit berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan.
Contoh :
Harga televisi turun dari Rp. 2.000.000 menjadi Rp. 1.500.000 (turun 25%) dan
jumlah televisi yang ditawarkan turun dari 200 unit menjadi 190 unit (turun 5%)

es = 5% = 0,2
25%

d. Penawaran inelastis sempurna, jika es = 0


Perubahan harga tidak berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
Contoh :
Harga Televisi naik dari Rp. 2.000.000 menjadi Rp. 2.600.000 (naik 30%) dan
jumlah barang yang ditawarkan tetap sama yaitu 200
es = 0% = 0
30%

e. Penawaran elastis sempurna, jika es = ~ (tidak terhingga)


pada harga tetap, jumlah barang dan jasa yang ditawarkan terus mengalir.

Harga pensil (Rp) Jumlah pensil yang ditawarkan (unit)


10.000 5
18.000 8
25.000 15
30.000 20

es = QC - QB x PB
P C - P B QB

= (15 – 8) x 18.000 = 7 x 18.000


(25.000 - 18.000) 8 7.000 8
= 2,25
C. Harga Pasar
a. Pengertian Harga Pasar
Harga pasar adalah harga yang terjadi di pasar yang telah disepakati antara penjual
dan pembeli, diminta pada waktu tertentu sama dengan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan.

Gambar di atas menunjukkan seorang pembeli buah sedang melakukan tawar-menawar dengan penjual.
Proses ini biasanya akan berakhir pada tingkat harga disepakai bersama.

Berdasarkan kenyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa harga pasar terjadi karena
adanya kesepakatan harga antara penjual dan pembeli. Bisa juga dikatakan bahwa harga pasar
terjadi karena adanya keseimbangan atara harga penjual dan harga pembeli. Oleh karena itu
harga pasar juga disebut harga keseimbangan (ekuilibrium).

b. Macam-Macam Harga
Harga Pasar dapat dibedakan menjadi:

1. Harga Subyektif adalah harga yang dikehendaki penjual maupun pembeli. Oleh
karena itu ada harga subyektif penjual dan subyektif pembeli.

2. Harga Obyektif yaitu harga yang benar-benar terjadi pasar yang telah disepakati
antara penjual dan pembeli.

3. Harga Pokok yaitu seluruh biaya yang telah dikeluarkan untuk mendapatkan barang.
Harga pokok ini diperhitungkan dari harga pembelian ditambah biaya-biaya lainnya.
4. Harga Jual adalah harga pokok ditambah laba yang diinginkan penjual.

c. Pengelompokkan Penjual dan Pembeli


1. Pengelompokkan penjual:

• Penjual Sub Marjinal, merupakan penjual yang harga pokoknya lebih tinggi dari
harga pasar.

• Penjual Marjinal, merupakan penjual yang harga pokok barangnya sama dengan
harga pasar.

• Penjual Super Marjinal, merupakan penjual yang harga pokok barangnya lebih
rendah dari harga pasar. Penjual Super Marjinal ini akan memperoleh premi
produsen.

2. Pengelompokkan pembeli:

• Pembeli Sub Marjinal, merupakan pembeli yang memiliki daya beli lebih rendah
dari harga pasar.

• Pembeli Marjinal, merupakan pembeli yang memiliki daya beli sama dari harga
pasar.

• Pembeli Super Marjinal, merupakan pembeli yang memiliki daya beli lebih tinggi
dari harga pasar. Pembeli Super Marjinal ini akan memperoleh premi konsumen.

d. Proses Terbentuknya Harga Pasar


Faktor terpenting dalam pembentukan harga adalah kekuatan permintaan dan
penawaran. Permintaan dan penawaran akan berada dalam keseimbangan pada harga pasar
jika jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

Proses terbentuknya harga pasar diawali dengan tawar menawar antara penjual dan
pembeli. Penjual menawarkan harga tinggi sedangkan pembeli menawar dengan harga yang
rendah, kemudian penjual menurunkan harga dan pembeli menaikkan harga tawarannya.
Sehingga terjadilah kesepakatan harga antara penjual dan pembeli. Harga yang disepakati
tersebut dinamakan harga pasar atau harga keseimbangan (equilibrium price).
Gambar 16.6. Kurva harga buku di pasaran

e. Peranan Harga Pasar dalam Perekonomian


• Menunjukkan perubahan kebutuhan masyarakat, artinya meningkatkan kebutuhan
masyarakat akan barang dan jasa akan mendorong kenaikkan harga pasar.

• Menjadi patokan bagi pengusaha untuk mengambil tindakan atas perubahan


permintaan.

• Mempengaruhi jenis dan jumlah faktor produksi yang haris disediakan.

• Membantu menentukan penawaran.

You might also like