Professional Documents
Culture Documents
e. Selera konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang
diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan
terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang
yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera
konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang
dilengkapi musik dan game akan meningkat.
h. Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah
penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan
meningkat.
3. Macam-macam permintaan
Permintaan dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan
berdasarkan daya beli dan jumlah subjek pendukung.
4. Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang
bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga
naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang
diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
5. Kurva permintaan
Hukum permintaan yang telah kita pelajari di atas dapat digambarkan menggunakan suatu
grafik yang disebut kurva permintaan. Perhatikan kembali daftar permintaan yang dilakukan
dalam membeli jeruk pada tabel berikut ini.
Berdasarkan tabel di atas dapat dibuat grafik seperti gambar dibawah ini:
Bentuk kurva permintaan terasebut memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak
dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta
bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). Perlu disadari, bahwa ketika menganalisis
permintaan, terdapat dua istilah yang berbeda, yaitu permintaan dan jumlah barang yang
bersedia diminta.
Menurut para ahli ekonomi, permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan
atau keseluruhan dari titik yang ada pada kurva (A + B + C + D + E + F + G). Dengan
demikian permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga
dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang bersedia diminta adalah banyaknya
permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Setiap titik yang ada pada kurva
menggambarkan jumlah barang yang diminta.
B. Penawaran Barang dan Jasa
1. Pengertian Penawaran
Penawaran merupakan daftar yang menunjukan kesedian penjual untuk menjual
berbagai jumlah barang atau jasa pada berbagai kemungkinan harga barang atau jasa tersebut
pada suatu periode tertentu.
Contoh: hubungan antara harga kain batik dan jumlah pakaian batik yang akan dijual oleh Ibu
Nina, maka ia berencana sebagai berikut:
• bila harga satu kodi pakaian Rp. 500.000 maka ia akan menjual sebanyak 10 kodi
• bila harga satu kodi pakaian Rp. 550.000 maka ia akan menjual sebanyak 15 kodi
• bila harga satu kodi pakaian Rp. 600.000 maka ia akan menjual sebanyak 20 kodi
• bila harga satu kodi pakaian Rp. 650.000 maka ia akan menjual sebanyak 25 kodi
Penawaan mengandung dua unsur yaitu jumlah barang atau jasa yang ditawarkan
(dijual) dan tingkat harga tertentu.
a. Biaya produksi
Harga bahan baku yang mahal akan mengakibatkan tingginya biaya produksi dan
menyebabkan produsen menawarkan barang dalam jumlah terbatas untuk
menghindari kerugian karena takut tidak laku.
b. Teknologi
adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi
dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.
c. Harga barang pelengkap dan pengganti
Apabila harga barang pengganti mengalami kenaikan maka produsen akan
memproduksi lebih banyak lagi karena berasumsi konsumen akan beralih ke barang
pengganti karena harganya lebih murah.
d. Pajak
semakin tinggi tarif pajak yang dikenakan akan berakibat naiknya harga barang dan
jasa yang akan membawa dampak pada rendahnya permintaan konsumen dan
berkurangnya jumlah barang yang ditawarkan.
e. Perkiraan harga barang di masa datang
Apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan
tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang
dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi
mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen cenderung
mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada usaha lain.
f. Tujuan dari perusahaan
Bila perusahaan berorientasi untuk dapat menguasai pasar, maka dia harus mampu
menekan harga terhadap barang dan jasa yang ditawarkan sehingga keuntungan yang
diperoleh kecil. Bila orientasinya pada keuntungan maksimal maka perusahaan
menetapkan harga yang tinggi terhadap barang dan jasa yang ditawarkannya.
3. Hukum Penawaran
Dalam hukum penawaran jumlah barang yang ditawarkan akan berbanding lurus dengan
tingkat harga, di hukum penawaran hanya menunjukkan hubungan searah antara jumlah
barang yang ditawarkan dengan tingkat harga.
4. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan berbagai jumlah barang dan
jasa yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga. Kurva ini akan
menghubungkan titik-titik koordinat pada sumbu harga (sumbu Y) dengan sumbu jumlah
barang (sumbu X).
5. Elastisitas penawaran
Elastisitas penawaran adalah kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan
terhadap perubahan harga. Elastisitas penawaran dilambangkan dengan es (e = elasticity =
elastisitas, s = supply = suplai)
RUMUS KOEFISIEN ELASTISITAS PENAWARAN
Keterangan :
∆Q:
Keterangan
eS = Qo = ∆Q • ∆Q = perubahan jumlah barang yang
Po ditawarkan
∆P ∆P Qo = jumlah barang awal
∆P = perubahan harga barang
Qo
Po = harga barang awal
Po
es = 20% = 1
20%
es = 50% = 2,5
20%
es = 5% = 0,2
25%
es = QC - QB x PB
P C - P B QB
Gambar di atas menunjukkan seorang pembeli buah sedang melakukan tawar-menawar dengan penjual.
Proses ini biasanya akan berakhir pada tingkat harga disepakai bersama.
Berdasarkan kenyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa harga pasar terjadi karena
adanya kesepakatan harga antara penjual dan pembeli. Bisa juga dikatakan bahwa harga pasar
terjadi karena adanya keseimbangan atara harga penjual dan harga pembeli. Oleh karena itu
harga pasar juga disebut harga keseimbangan (ekuilibrium).
b. Macam-Macam Harga
Harga Pasar dapat dibedakan menjadi:
1. Harga Subyektif adalah harga yang dikehendaki penjual maupun pembeli. Oleh
karena itu ada harga subyektif penjual dan subyektif pembeli.
2. Harga Obyektif yaitu harga yang benar-benar terjadi pasar yang telah disepakati
antara penjual dan pembeli.
3. Harga Pokok yaitu seluruh biaya yang telah dikeluarkan untuk mendapatkan barang.
Harga pokok ini diperhitungkan dari harga pembelian ditambah biaya-biaya lainnya.
4. Harga Jual adalah harga pokok ditambah laba yang diinginkan penjual.
• Penjual Sub Marjinal, merupakan penjual yang harga pokoknya lebih tinggi dari
harga pasar.
• Penjual Marjinal, merupakan penjual yang harga pokok barangnya sama dengan
harga pasar.
• Penjual Super Marjinal, merupakan penjual yang harga pokok barangnya lebih
rendah dari harga pasar. Penjual Super Marjinal ini akan memperoleh premi
produsen.
2. Pengelompokkan pembeli:
• Pembeli Sub Marjinal, merupakan pembeli yang memiliki daya beli lebih rendah
dari harga pasar.
• Pembeli Marjinal, merupakan pembeli yang memiliki daya beli sama dari harga
pasar.
• Pembeli Super Marjinal, merupakan pembeli yang memiliki daya beli lebih tinggi
dari harga pasar. Pembeli Super Marjinal ini akan memperoleh premi konsumen.
Proses terbentuknya harga pasar diawali dengan tawar menawar antara penjual dan
pembeli. Penjual menawarkan harga tinggi sedangkan pembeli menawar dengan harga yang
rendah, kemudian penjual menurunkan harga dan pembeli menaikkan harga tawarannya.
Sehingga terjadilah kesepakatan harga antara penjual dan pembeli. Harga yang disepakati
tersebut dinamakan harga pasar atau harga keseimbangan (equilibrium price).
Gambar 16.6. Kurva harga buku di pasaran