Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinasti Fatimiah merupakan sebuah dinasti yang didirikan di benua
Afrika pada penghujung tahung 200 san Hijriah atau sekitar tahun 910
Masehi, dinasti ini berpahaman syiah, dari permulaan pembentukannya
dinasti ini bertujuan untuk menjalankan ideologi syiah dan ingin melepaskan
diri dari kekuasaan Daulah Abbasiah di Baghdad yang berideologi Sunnah.
Kondisi politik dunia Islam ketika Dinasti Fatimiah didirikan agak
sedikit tidak terkendali, hal ini bisa di lihat dengan munculnya banyak
dinasti-dinasti kecil di berbagai belahan dunia baik di timur dan barat
Baghdad. Dinataranya Dinasti Tahiri (200 H-259 H / 820 M-872 M), Dinasti
Safari (254 H-289 H / 867 M-903 M), Dinasti Samani (261 H-389 H / 874
M-999 M), Dinasti Ghazwani, di barat Baghdad ada Dinasti Idrisi di Maroko
(172 H-375 H / 788 M-985 M), Dinasti Aghlabi (184 H-296 H / 800 M-908
M), Dinasti Thulun di Mesir (254 H-292 H / 868 M-967 M), Dinasti Ikhsyidi
(323 H- 357 H / 934 M-967 M), Dinasti Hamdaniah (317 H – 399 H / 929 M
– 1009 M).
Pada akhir tahun 200 san Hijriah negara dunia Islam di pimpin oleh 3
khalifah besar yaitu Khalifah Abbasiah di Baghdad, Khalifah Umawiyah di
Qurdova Spanyol dan khalifah Fatimiah di Mesir, kondisi seperti ini
membuat Daulah Islamiyah agak lemah, hal ini terlihat kaum Salip telah
merebut bebrapa Negara Islam seperti Palestin pada sekitar tahun 450 H.
Ketika Dinasti Buwaih (320 H – 447 H / 932 M – 1055 M) menguasai
Bagdad maka Daulah Fatimiah di Maroko semakin kuat bahkan mereka
berkeinginan untuk menaklukan Mesir, hal ini di karenakan keluarga istana
Buwaih lebih cenderung ke ideologi syiah dan menganggap bani Abbas telah
merebut jabatan kekhalifahan dari tangan mereka.
Semenjak dilantik bani Umaiyah sebagai khalifah kemudian di ikuti
dengan Bani Abbas maka banyak sekali pengikut syiah berlarian ketimur,
barat dan ke berbagai Negara Islam untuk menyelamat diri dari hal-hal yang
tidak diinginkan, sebahagiannya mereka pergi ke Maroko, Mesir dan
menetap disana.
Setelah lama menetap di negara pelariannya, kaum Syiah mulai
meyebarkan pengaruhnya melalui ideologi yang mereka bawa, sehingga
mereka mempunyai kumpulan tersendiri sebagaimana penduduk tempatan
yang kebanyakannya kaum Sunni. Di Maroko kumpulan ini di kenal dengan
Idrisiah yang kemudiannya berhasil mendirikan Daulah Idrisiah (175H –
375H / 792 M – 889 M). namun mereka tidak menamakan pemimpinnya
sebagai Khalifah.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Penaklukan Mesir
Upaya untuk menakluki Mesir sudah dimulai semenjak tahun 301 H /
913 M namun masih gagal tetapi pada tahun 358 H / 969 M Al Mu'iz
Lidinillah menyiapkan 100.000 pasukan bahkan lebih, termasuk pasukan
berkuda dan kapal laut, pasukan yang dikomandoi oleh Jauhar Siqli langsung
menuju Iskandariah tanpa perlawanan penduduk tempatan. Ketika hal ini
diketahui oleh orang-orang Fusthath, mereka mengirim utusan untuk
diadakan negosiasi damai dengan panglima Jauhar Siqli, akhirnya panglima
berjanji bahwa setiap orang Mesir bebas mengamalkan keyakinan agama dan
mazhab mereka masing-masing dan berjanji akan memberikan keadilan dan
perbaikan melalui kutipan pajak.
Sesudah itu panglima Jauhar Siqli membuat persiapan untuk
mendirikan Daulah Fatimiah dengan membuat penempatan tentara dan
keperluan lainnya termasuk mendirikan Masjid yang kemudiannya
dikembangkan menjadi universitas Al Azhar.
Setelah keadaan agak tenang panglima Jauhar Siqli meminta pada
khalifah Al Mu'iz Lidinillah untuk segera datang ke Mesir11 dengan ibu
kotanya Kairo12 pada tahun 361 H13. Seiring dengan itu diaturlah strategi
pemerintahan yang lebih loyal ke arah syiah serta memperbaiki ekonomi
Mesir yang saat itu agak bermasalah, lalu Al Mu'iz Lidinillah membuat
peraturan tentang perpajakan dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi
masyarakat, keadaan ini membuat rakyat agak senang walau dalam kebijakan
keagamaan terdapat banyak kontroversi. Maka mulailah aliran syiah di
taburkan dengan leluasa dan dihilangkannya pengaruh Abbasiah yang sunni.
Daulah Fatimiah di Mesir bertahan hingga 11 khalifah dari
pembentukannya tahun 297 H hingga masa keruntuhannya pada tahun 567 H.
sebagai mana kutipan berikut:
1. Al Muiz linillah Maad mulai tahun 362 H – 365 H.
2. Al Aziz Nazzar hingga 365 H – 386 H.
3. Al Hakim bi Amrillah Manshur hingga 386 H – 411 H.
4. Azh zhahir li I'zaz dinillah hingga 411 H – 428 H
5. Al Mustanshir Maad hingga 428 H – 487 H
6. Al Musta'li Billah Ahmad hingga 487 H – 495 H
7. Al Amir Bi Ahkamillah Manshur 495 H – 524 H
8. Al hafizh lidinillah Abdullah 524 H – 544 H
9. Azh Zhafir billah Ismail 544 H – 549 H
10. Al Faiz Billah Ismail 549 H – 555 H
11. Al adhid lidinillah Abdullah Yusuf 555 H – 567 H14
d) Bidang Prosa
Melahirkan beberapa kitab terkenal seperti Al A'kdul Farid oleh Ibnu
Abdi Rabbihi w. 328H, kitab Al Aghani oleh Abi Al Faraj Al Ashfihani w.
356H, Rasail oleh badi'uzzaman Al Hamzani w. 398H.
e) Bidang Sastra
Kitab Yatimah Ad Dahri oleh Abu Manshur As Sa'alabi w.429H, kitab
Saqthu Azh Zhand, Al Luzumiyat oleh Abu Ula Al Ma'kri w.449.
Ibnu Sina30 Filosof terkenal diantara kitab dalam ilmu kedoktoran, logika,
filsafat, Beliau pengikut setia syiah yang memerintah
f) Bidang Filsafah
Melahirkan beberapa filosof terkenal sperti Abu Al Hatim Ar
Razi,Abu Abdullah An Nusfi, Abu Yakqub As sajazi, Abu Hanifah Nukman
Al Maghribi, Jakfar bin Manshur Al Yamani, hamiduddin al Karmani, Al
Muayyid fi dinillah Asy Syairazi.
g) Bidang Kedoktoran
Abu Hasan Ali bin Ridwan
h) Bidang Matematika
Abu Ali Muhammad bin Hasan bin Haisam
i) Bidang Sejarah
Abu Hasan Ali Syabasyti, Abu Shaleh Armani, Muhammad bin Abu
Qasim Al Masbaji, Usamah bin Munqiz.
Jika kita menelusuri sejarah tentang Daulah Fatimiah maka kita akan
menemukan 2 pendapat yang berbeda dalam cara melihatnya, yang pertama di
wakili oleh Syiah dan yang kedua oleh Sunnah, orang syi'i yakin daulah ini
membawa keadilan dan kemakmuran sedangkan orang Sunni melihat daulah
ini membawa petaka dan keburukan. Hal ini terlihat dengan dalam kedua kitab
kelompok tersebut yang saling memuji dan mencaci, sebagai contoh penamaan
daulah ini dimana kelompok syiah menyebut dengan nama Daulah Fatimiah
sedangkan kelompok sunnah menamakan Daulah Ubaidiah sebab orang Sunni
menganggap tidak saheh silsilah keturunan Ubaidillah Al Mahdi sebagi pendiri
daulah tersebut.
Setelah kita menelusuri sejarah Dinasti Fatimiah mulai dari masa
pendirinya Ubaidillah Al Mahdi sehingga masa Al Adhidh, maka kita dapat
menyimpulkan bahwa Ninasti Fatimiah ini merupakan dinasti pertama dalam
Islam yang mengembangkan hal-hal yang baru dalam Islam35 seperti perayaan
maulid Nabi Muhammad Saw, Maulid Ali, Hasan, Husen, juga perayaan nisfu
sya'ban, israk mikraj, tahun baru, akhir tahun, perayaan Karbala dan
sebagainya.
Masa ketika Dinasti Fatimiah berkuasa merupakan masa ditengah
pesatnya berkembang berbagai aliran Kebathinan, Syiah dan Muktazilah, maka
tidak heran jika saat itu umat Islam terpecah belah dan dengan beraninya
membuat daulah sendiri menurut pemikiran yang mereka yakini. Oleh itu
lahirlah berbagai dinasti-dinasti kecil di timur dan di barat Baghdad sebagai
mana penulis sebutkan pada pendahuluan dan yang paling merugikan umat
Islam ketika itu adalah direbutnya Baitul Maqdis Kiblat pertama umat Islam
oleh tentara Salib.
Setelah khilafah Abbasiah kembali berpegang pada Al Qur'an dan
Sunnah serta mengikuti jejak Salafus Shaleh maka umat Islam kembali bangkit
dan dapat menyatukan negeri-negeri yang sebelumnya memisahkan diri
sekalipun tidak semuanya dapat disatukan sebagaimana sebelumnya berada di
bawah satu khilafah. Hal ini membuktikan bahwa sejarah umat Islam akan jaya
jika mereka berpegang teguh pada Al Qur'an dan As Sunnah, sejauh mana umat
Islam berpegang pada keduanya sejauh itulah kejayaan akan mereka peroleh.
DAFTAR PUSTAKA