You are on page 1of 22

LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENGGUNAKAN METODE PRESENTASI


UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA
DALAM PROSES PEMBELAJARAN PAI
DI SMK-MJPS 1 TASIKMALAYA

DISUSUN OLEH :

ANANG SAEPUDIN, SPdI ( Ketua )


MOH. FIRDAUS ( Anggota )

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MJPS 1


KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
JALAN CIGEUREUNG NO.19 TLP.335633
TASIKMALAYA
LEMBAR PENGESAHAN

Penelitian ini disyahkan pada tanggal : September 2007

Disusun Oleh :

Anggota, Ketua,

MOH. FIRDAUS ANANG SAEPUDIN, SPdI

Disyahkan oleh :

Petugas Perpustakaan, Kepala Sekolah,

NY. LILIS YULIANI Drs.H. IMAN BUDIAMAN


NIP. 130 934 812
ABSTRAKSI

Sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap terjadi proses pembelajaran di kelas
ada kecenderungan bahwa siswa sangat tidak aktif atau pasif dalam menanggapi proses
pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh banyak factor, baik karena kurang menariknya
cara guru menjelaskan, jenuhnya siswa karena terlalu panjang guru menerangkan, atau
disebabkan kurang dimengertinya permasalahan yang dijelaskan.
Melihat kenyataan ini perlu diadakan penelitian agar dapat dilihat penyebab
utama mengapa terjadi hal seperti itu dan dapat diberikan solusi yang terbaik demi
tercapainya hasil pembelajaran yang baik dan menarik.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif yang
dilaksanakan di SMK-MJPS 1 Tasikmalaya, yaitu siswa kelas XI dengan jumlah 280
orang yang terdiri dari 7 kelas dan setiap kelasnya terdapat 40 orang siswa.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana karakter siswa
pada umumnya dan bagaimana cara memperbaikinya sehingga didapatkan siswa yang
aktif dalam proses pembelajaran.
Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata dengan menggunakan metode
presentasi dalam pembelajaran dapat membangkitkan keaktifan siswa, terbukti dengan
prosentasi setiap siklus meningkat.
Aplikasi penelitian ini diharapkan dapat diterapkan baik oleh diri sendiri maupun
oleh teman sejawat apabila mempunyai permasalahan yang sama yaitu kurang aktifnya
siswa dalam mengikuti pembelajaran yang kita bawakan.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, shalawat serta salam semoga
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw serta kepada seluruh umatnya yang mentaati
ajaran-ajaran beliau.
Alhamdulillah peneliti telah melaksanakan penelitian tindakan kelas dan sudah
menyelesaikannya. Hal ini dilakukan dalam rangka lebih meningkatkan kemajuan proses
pembelajaran di SMK-MJPS 1 Tasikmalaya, karena tanpa diketahui apa yang harus
dilakukan maka tak akan ada usaha-usaha yang dilakukan dan tak akan ada keberhasilan
yang dicapai. Oleh karena itu dilaksanakanlah penelitian ini guna mengetahui hal-hal
yang perlu dilakukan.
Dengan selesainya penelitian ini, peneliti mengucapkan banyak terimakasih
kepada :
1) Kepala Sekolah, Drs.H.Iman Budiaman, yang telah melakukan dorongan moril
kepada peneliti untuk dilaksanakannya penelitian ini.
2) Bidang Kurikulum, Drs. Siradjudin, yang telah memberikan informasi tentang
kurikulum untuk keberhasilan penelitian ini.
3) Juga kepada seluruh guru dan tata usaha yang sama-sama telah membantu demi
terselesaikannya penelitian ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran sangat dinantikan oleh peneliti.
Demikian semoga kedepan dapat lebih maju dan berhasil.

Tasikmalaya, September 2007


Penulis,
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang Masalah
A. Rumusan Masalah dan Pemecahannya
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Hasil Penelitian
D. Hipotesis Tindakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Kajian Teori
B. Temuan Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Pikir

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN


A. Lokasi dan Waktu Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Prosedur Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
B. Saran-saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Indikator keberhasilan


Table Indikator keberhasilan
Table Indikator keberhasilan
BAB I
PENDAHULUAN

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Rendahnya tingkat keaftifan siswa dalam Proses Belajar Mengajar merupakan
hal yang sangat sering ditemukan dan merupakan hal yang dapat menghambat
tercapainya keberhasilan proses pembelajaran. Dengan kepakuman siswa dan
pasifnya siswa dalam PBM dapat mengakibatkan beberapa hal yang mungkin dapat
merugikan berbagai pihak. Bagi siswa sendiri selain kurang terlatihnya skil dalam
berpendapat juga dapat mengakibatkan kejenuhan dalam belajar, atau bahkan dapat
mengakibatkan kurangnya ilmu pengetahuan yang dapat di transfer oleh siswa
sendiri. Di lain pihak guru juga akan merasakan hal yang kurang baik, selain merasa
ragu apakah materi yang diberikannya sudah cukup diterima atau malahan tidak dapat
dimengerti oleh para siswa, juga hal lain bagi guru yang suka membutuhkan
dorongan-dorongan waktu menyampaikan materi akan terhambat, karena dorongan
dari siswa sendiri tidak ada, misalnya penjelasan guru akan lebih mantap jika
dibangkitkan dengan berbagai permasalahan dari siswa yaitu berupa pertanyaan-
pertanyaan atau pendapat-pendapat.
Jika keadaan seperti ini dibiarkan mungkin saja nilai pendidikan di sekolah
akan rendah dan menjadi sempit. Oleh karena itu penanganan masalah ini sangat
mendesak agar nilai pendidikan dapat meningkat.
Menyadari bahwa factor penyebab terjadinya hal ini sangat banyak, maka
perlu mengadakan penelitian dimana letak penghambat itu berada.
Hal utama yang harus dilakukan adalah mengadakan penambahan metode
pembelajaran atau bahkan mengadakan perubahan metode pembelajaran, misalnya
dengan mencoba menggunakan metode presentasi. Dengan menggunakan metode
presentasi ini dirasa akan lebih memicu dan merangsang siswa untuk aktif, karena
akan adanya keterpaksaan yang timbul secara otomatis yaitu karena merasa malu oleh
siswa lain jika siswa tidak mampu untuk mempresentasikan materi tersebut, atau
siswa tersebut akan dipaksa untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh siswa lain.
C. RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHANNYA
2) Rumusan Masalah
Idealnya para siswa yang sudah berada pada tingkatan kelas X dapat
lebih aktif dan agresif dalam pembelajaran dikarenakan tingkat kedewasaan
mereka sudah lebih tinggi jika di banding dengan keadaan waktu di kelas IX atau
di SMP, akan tetapi pada kenyataannya para siswa pasif dan tidak aktif.
Permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa yang dialami siswa waktu diadakan pembelajaran
2. Apakah siswa lebih aktif jika menghadapi pembelajaran yang sudah
dikuasainya.
3. Apakah siswa lebih aktif jika pembelajaran dilakukan dengan
menggunakan metode presentasi.
4. Apa ada perbedaan antara prestasi siswa yang menggunakan metode
presentasi siswa dengan yang menggunakan metode tradisional.

2. Pemecahan Masalah
Masalah ini memerlukan penanganan yang serius dan mendesak
diantaranya adalah dengan mengadakan perubahan metode belajar yaitu dengan
menggunakan metode presentasi, yaitu ditampilkannya para siswa baik individu
maupun kelompok untuk mempresentasikan hasil belajar mereka baik yang di
dapat sendiri di rumah maupun dari materi yang guru berikan dan untuk
menerima pertanyaan-pertanyaan atau permasalahan-permasalahan yang diajukan
oleh siswa lain sebagai peserta presentasi.
Disamping itu pengawasan guru yang melekat sangat diperlukan yaitu
dengan mengadakan penilaian bagi siswa yang tampil dan siswa yang
mengajukan pertanyaan atau menjawab pertanyaan juga bagi siswa yang
mengajukan permasalahannya.
Dengan dijalankannya metode presentasi tersebut adanya keterpaksaan
yang timbul secara otomatis yaitu karena merasa malu oleh siswa lain jika siswa
tidak mampu untuk mempresentasikan materi tersebut, atau siswa tersebut akan
dipaksa untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan menghadapi
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh siswa lain sehingga pada akhirnya
siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menemukan metode
pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam proses
pembelajaran.
Tujuan lain untuk mendapatkan cara-cara lain yang dapat menunjang
keberhasilan jika dipadukan dengan metode pembelajaran yang disajikan.

E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah agar bertambahnya ilmu
pengetahuan ataupun wawasan-wawasan yang dapat mendorong tercapainya
keberhasilan pembelajaran yaitu aktifnya siswa dalam proses pembelajaran.
Disamping itu dengan tercapainya hasil penelitian dapat dimanfaatkan dan
dipraktikkan dalam keseharian yaitu waktu pembelajaran di kelas.
Mudah-mudahan proses pembelajaran di sekolah dapat berhasil dan lebih
maju baik tingkat keilmuannya maupun mentalnya.

F. HIPOTESIS TINDAKAN
Umumnya dalam proses pembelajaran siswa terlihat pasif dan tidak
antusias menanggapi permasalahan yang dipaparkan oleh guru. Hal ini
disebabkan oleh beberapa factor, yaitu kemungkinan kurang menariknya metode
pembelajaran, atau kurang dikenalinya materi yang disampaikan, dll.
Dalam rangka meningkatkan keaftifan dan hidupnya pembelajaran di
dalam kelas memerlukan usaha-usaha yang mendalam. Diantaranya adalah
dengan menggunakan metode-metode pembelajaran yang sekiranya dapat
mendorong tujuan tersebut.
Dalam hal ini dengan menggunakan metode presentasi yang dilakukan
oleh siswa itu sendiri sedangkan guru mengadakan penilaian terhadap seluruh
komponen yang terlibat.
Berdasarkan uraian di atas maka diajukan hipotesis tindakan yaitu :
“ Metode Presentasi dapat meningkatkan Keaktifan siswa dalam Proses
Pembelajaran PAI “.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

B. Kajian Teori

a) Metode Presentasi

Metode presentasi adalah metode pengungkapan ide, gagasan,


perasaan di depan umum oleh satu atau lebih presenter dengan
menyertakan naskah makalah atau tidak. Bagi kebanyakan orang metode
presentasi menuntut adanya pembuatan ringkasan dari sekian masalah
yang akan dipaparkannya.

Tujuannya adalah melatih siswa mengembangkan keaktifan dan


kemampuan berfikir serta cara berfikir kritis dan analitis.

b) Hal-hal yang harus diperhatikan guru adalah:

1. Menyiapkan daftar atau mendiskusikan topik terlebih dahulu dengan


siswa.

2. Menyediakan bahan-bahan atau materi yang cukup untuk proses


penulisan makalah, serta menerangkan atau memberi contoh cara
presentasi yang baik.

3. Membagi dan menerangkan tugas setiap anggota kelompok dalam


proses pembuatan makalah dan proses selanjutnya.

4. Menyiapkan sarana untuk presentasi

c) Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah:

1. Membentuk kelompok per kelas terdiri dari 4 - 5 siswa.


2. Mendiskusikan topik yang akan dipresentasikan, bisa juga berdasarkan
penelitian yang dilakukan siswa, misalnya pelaporan hasil angket atau
studi pustaka.
3. Menulis naskah lengkap
4. Mempresentasikannya dihadapan siswa lain
5. Tanya jawab/diskusi.
6. Pemberian evaluasi, diberikan setelah sekian/seluruh kelompok maju
dengan soal bersumber dari proses presentasi dan diskusi.

B. Temuan

1) Manfaat

Manfaat yang akan diraih adalah adanya suasana kelas yang hidup. Secara
psikologis siswa merasa bangga bisa mengungkapkan ide, perasaan dan
pikirannya dan tampil paling tidak di depan teman-teman sekelas dan gurunya.
Rasa bangga itu akan lebih kentara jika kita menshootingnya atau memfotonya,
dan di akhir program sambil membagikan hasil evaluasi

Kemampuan menulis materi atau ide akan menjadi pengalaman yang


menarik bagi para siswa untuk bekal nanti melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi.

Manfaat yang lain melatih berfikir kritis dan analitis. Kadang-kadang


muncul hal yang bagi penulis tidak pernah terfikirkan bahwa ada sebuah fakta
atau data di depan kita. Mereka mampu menangkap dan menggalinya.

2) Kendala

Siswa umumnya tidak tertarik mendiskusikan topik yang bersifat teks


book. Lain halnya jika mereka mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan
dunia mereka, dunia remaja, bahaya seks bebas, pernikahan dini, atau narkoba.
Oleh karena itu guru harus pandai-pandai menyesuaikan dengan KBK. Sepanjang
sama-sama mengembangkan kemampuan, bila ada kelompok yang mengajukan
topik yang dianggap kurang berkaitan dengan GBPP, kita bebaskan saja mereka
membahasnya. Jangan kehilangan momen atau mencelanya. Sesuatu yang
dilakukan dengan senang hati hasilnya pasti lebih baik dibandingkan dengan
karena terpaksa. Sebagai guru kita bisa belajar banyak dari siswa.

Metode ini hanya cocok diterapkan di kelas yang siswanya sudah memiliki
kemampuan komunikasi dasar. Di kelas yang pasif, rendah kemampuannya, tentu
tidak bisa. Logikanya, jangankan untuk mempresentasikan sesuatu, untuk
mengungkapkan siapa dirinya atau apa keinginannya saja mungkin masih
kesulitan, terkecuali kalau guru mau melatihnya dan menjalani proses yang sangat
lama.

C. Kerangka Pikir Alternatif pemecahan

Sebagai alternative agar presentasi berjalan lancar adalah dengan


cara memberikan materi yang selengkap mungkin kepada peserta
presantasi untuk dibaca, dihapalkan dan dipresentasikan.

Alternative lain dengan diadakannya penilaian menyeluruh baik


terhadap peserta yang tampil, maupun kepada pemberi tanggapan atau
pemberi pertanyaan, serta kepada mereka yang mau mencoba memberi
penjelasan tambahan atas pertanyaan kelompok lain .

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK-MJPS 1 Tasikmalaya, Jl. Cigeureung
No.19 Tasikmalaya

B. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada kelas XI dengan jumlah murid secara
keseluruhan 280 orang yang terbagi dalam 7 kelas, pada setiap kelas terdiri
dari 40 orang, dan dibagi dalam 6 kelompok terdiri dari 5 orang per
kelompok.
Penelitian ini dijalankan di dalam kelas dengan posisi tempat duduk
yang diubah sehingga mendapat kesan yang lain seperti biasanya.
Alat atau bahan yang digunakan dalam presentasi ini adalah
selembaran yang berisi materi hasil diskusi masing-masing kelompok yang
sudah disebarkan kepada seluruh peserta presentasi.

C. Prosedur Penelitian
1) Menentukan variable penelitian
Terlebih dahulu disusun variable penelitian sebagai sasaran yang
ingin dicapai dalam penelitian ini.
Variabel yang menjadi pokok utama dalam PTK adalah peningkatan
keterampilan atau keaktifan siswa dalam melaksanakan pembelajaran.

2) Pelaksanaan
Setelah diadakan persiapan selanjutnya diadakan penelitian yaitu
melaksanakan metode presentasi dalam proses pembelajaran. Adapun
acuan pelaksanaannya dengan menggunakan scenario yang sudah
direncanakan terlebih dahulu.

3) Pengumpulan Data
Pada waktu presentasi dilakukan, guru melaksanakan penilaian
terhadap seluruh peserta presentasi yaitu dengan cara mencatat siapa siswa
yang bertanya, menjawab dan mengajukan pendapat. Maka didapatlah angka-
angka yaitu jumlah dari masing-masing indicator dan dimasukkannya ke
dalam table indicator keberhasilan untuk selanjutnya diadakan penghitungan.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Proses penelitian telah selesai dilakukan dengan seperangkat alat penilaian yang
dilakukan oleh peneliti. Tahap awal peneliti mengadakan tes awal awal (t0) dengan hasil :
jumlah siswa yang bertanya 25,71%, siswa yang menjawab 15,00%, dan siswa yang
berpendapat 10,00%
Tabel 1
Hasil pembelajaran secara Konvensional (t0)
JUMLAH JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA
No. KELAS SISWA BERTANYA MENJAWAB BERPENDAPAT

1. XI-MO1 40 10 5 4
2. XI-MO2 40 12 7 4
3. XI-MO3 40 10 5 5
4. XI-MO4 40 13 8 6
5. XI-MO5 40 15 9 5
6.. XI-MO6 40 12 8 4
7. XI-MP 40 10 5 4
JML 280 82 47 32
Prosentase 100% 25,71% 15,00% 10,00%

Selanjutnya peneliti membagi tahapan-tahapan penelitian dengan menggunakan 3


(tiga) siklus yang masing-masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi.
A. Siklus-siklus
Siklus 1
1) Perencanaan
Untuk mendukung terlaksananya Penelitian Tindakan Kelas ini, dibuatlah segala sesuatu
yang diperlukan seperti: Perangkat Pembelajaran (RP), dan observasi.

2) Pelaksanaan
Proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan system atau metode
presentasi, akan tetapi materi pembelajaran tidak disediakan oleh guru melainkan siswa
mencari sendiri dari luar sekolah baik dari internet maupun dari sumber yang lain serta
mendiskusikannya terlebih dahulu.
Setelah kelompok siap maka diberi kebebasan tentang siapa yang akan pertama
kali melakukan presentasi. Setelah siap kelompok tersebut duduk di hadapan peserta
presentasi dan menyajikan hasil diskusinya. Setelah selesai menyajikan atau
mempresentasikan hasil diskusinya diberikan waktu kepada peserta untuk bertanya dan
dijawab oleh kelompok tersebut, bahkan peserta diberi kesempatan untuk menjawab
permasalahan yang diajukan. Selain diberi kesempatan untuk bertanya peserta juga diberi
kebebasan untuk mengomentari atau memberi tanggapan hasil presentasi.
Pada waktu melakukan presentasi dan prosesnya, guru langsung melakukan
penilaian dengan cara mencatat dan menghitung siswa yang mengajukan pertanyaan,
menjawab dan yang memberi tanggapan. Dan ini disebut sebagai tes-1 (t-1)

3) Pengamatan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti maka di dapatkan hasil sebagai berikut :
jumlah siswa yang bertanya 36,07%, siswa yang menjawab 18,21%, dan siswa yang
berpendapat 14,64% dengan table sbb :
Tabel 2
Prosentasi Presentasi Siswa dengan Materi Tidak Disediakan Guru
JUMLAH JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA
No. KELAS SISWA BERTANYA MENJAWAB BERPENDAPAT

1. XI-MO1 40 15 7 7
2. XI-MO2 40 18 8 6
3. XI-MO3 40 17 8 7
4. XI-MO4 40 16 9 8
5. XI-M05 40 17 9 7
6.. XI-MO6 40 18 10 6
7. XI-MP 40 15 8 6
JML 280 116 59 47
Prosentase 100% 36,07% 18,21% 14,64%
Dengan demikian dari siklus pertama dapat diketahui adanya peningkatan keaftifan
siswa.
4) Refleksi
Dari hasil pengamatan pertama ada beberapa hal yang masih belum tercapai yaitu:
banyaknya siswa yang menjawab pertanyaan dan siswa yang berpendapat
mengenai materi yang disajikan.
Adapun hal lain yang terjadi adalah banyaknya siswa yang tidak ikut diskusi
dan cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Hal ini dimungkinkan
karena kurangnya pengetahuan yang di milikinya.
Untuk mengurangi masalah tersebut pada siklus ke dua diberikan tambahan
perangkat yaitu disediakannya materi yang luas oleh guru, sehingga siswa dapat meneliti
dan mempelajari materi tersebut sebelum presentasi dijalankan.

Siklus 2
1) Perencanaan
Pada siklus ke dua ini di siapkan perangkat tambahan yaitu sejumlah materi yang
akan dipresentasikan.

2) Pelaksanaan
Berdasarkan refleksi pada siklus pertama, maka pada siklus ke dua ini
ditambahkan perangkat diskusi yaitu materi dengan jumlah yang banyak yang diberikan
sebelum pelaksanaan presentasi agar siswa dapat mempelajarinya terlebih dahulu.
Setelah siap salah satu kelompok maju ke depan dan mempresantasikan hasil
diskusinya yang mengacu kepada materi yang sudah diberikan.
Setelah selesai menyajikan atau mempresentasikan hasil diskusinya diberikan
waktu kepada peserta untuk bertanya dan dijawab oleh kelompok tersebut, bahkan
peserta diberi kesempatan untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Selain diberi
kesempatan untuk bertanya peserta juga diberi kebebasan untuk mengomentari atau
memberi tanggapan hasil presentasi.
Pada waktu melakukan presentasi dan prosesnya, guru langsung melakukan
penilaian dengan cara mencatat dan menghitung siswa yang mengajukan pertanyaan,
menjawab dan yang memberi tanggapan. Dan ini disebut sebagai tes-2 (t-2)

3) Pengamatan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti maka di dapatkan hasil sebagai
berikut : jumlah siswa yang bertanya 38,21%, siswa yang menjawab 23,57%, dan siswa
yang berpendapat 18,93% dengan table sbb :
Tabel 3
Prosentasi Presentasi Siswa dengan Materi Disediakan Guru
JUMLAH JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA
No. KELAS SISWA BERTANYA MENJAWAB BERPENDAPAT

1. XI-MO1 40 17 10 10
2. XI-MO2 40 19 10 7
3. XI-MO3 40 17 11 8
4. XI-MO4 40 17 10 10
5. XI-MO5 40 18 12 10
6.. XI-MO6 40 19 13 8
7 XI-MP 40 18 10 7
280 125 76 60
Prosentase 100% 38,21% 23,57% 18,93%
Dengan demikian pada siklus kedua dapat diketahui prosentase keaktifan siswa
mengalami peningkatan.

4) Refleksi
Dari hasil pengamatan pertama ada beberapa hal yang masih belum tercapai yaitu:
peningkatan yang signifikan dari banyaknya siswa yang menjawab pertanyaan dan
siswa yang berpendapat mengenai materi yang disajikan.
Adapun hal lain yang terjadi adalah banyaknya siswa yang setengah hati dalam
mengikuti proses kegiatan tersebut. Hal ini dimungkinkan karena tidak adanya
penilaian khusus dari guru antara siswa yang banyak aktif dan yang pasif.
Untuk mengurangi masalah tersebut pada siklus ke tiga diberikan penilaian
khusus bagi mereka yang aktif, bahkan ancaman (nilai 0) bagi mereka yang tidak aktif.

Siklus 3
1) Perencanaan
Pada siklus ke tiga ini di siapkan dijelaskan kepada para siswa bahwa akan
diadakan penilaian khusus bagi yang aktif dan sangsi (nilai 0) bagi mereka yang tidak
aktif.

2) Pelaksanaan
Berdasarkan refleksi pada siklus kedua, maka pada siklus ke tiga ini dijelaskan
kepada siswa akan diadakan penilaian khusus bagi mereka yang aktif dan ancaman (nilai
0) bagi mereka yang pasif.
Setelah siap salah satu kelompok maju ke depan dan mempresantasikan hasil
diskusinya yang mengacu kepada materi yang sudah diberikan.
Setelah selesai menyajikan atau mempresentasikan hasil diskusinya diberikan
waktu kepada peserta untuk bertanya dan dijawab oleh kelompok tersebut, bahkan
peserta diberi kesempatan untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Selain diberi
kesempatan untuk bertanya peserta juga diberi kebebasan untuk mengomentari atau
memberi tanggapan hasil presentasi.
Pada waktu melakukan presentasi dan prosesnya, guru langsung melakukan
penilaian dengan cara mencatat dan menghitung siswa yang mengajukan pertanyaan,
menjawab dan yang memberi tanggapan. Dan ini disebut sebagai tes-3 (t-3)

3) Pengamatan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti maka di dapatkan hasil sebagai
berikut : jumlah siswa yang bertanya 43,93%, siswa yang menjawab 28,57%, dan siswa
yang berpendapat 23,93% (prosentase meningkat dari tahap sebelumnya. Dengan table
sbb :

Tabel 4
Prosentasi Presentasi Siswa dengan Materi Disediakan Guru dan diadakan penilaian
khusus bagi mereka yang aktif dan sangsi (nilai 0) bagi yang pasif.
JUMLAH JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA JUMLAH SISWA
No. KELAS SISWA BERTANYA MENJAWAB BERPENDAPAT

1. XI-MO1 40 20 14 13
2. XI-MO2 40 20 12 10
3. XI-MO3 40 21 14 10
4. XI-MO4 40 19 11 11
5. XI-MO5 40 22 13 11
6.. XI-MO6 40 21 16 12
7. XI-MP 40 20 11 10
JML 280 143 91 77
Prosentase 100% 43,93% 28,57 23,93%
Dengan demikian pada siklus ketiga dapat diketahui prosentase keaktifan siswa
mengalami peningkatan.

4) Refleksi
Dari hasil observasi selama siklus tiga berlangsung, didapatkan kondisi berikut ini:
selama pembelajaran dengan metode presentasi siswa lebih banyak aktif baik dengan cara
bertanya, mengemukakan pendapat atau menambah jawaban yang telah diberikan
kelompok lain, suasana kelas menjadi hidup dan siswa antusias dalam mengikuti
pembelajaran dengan metode ini.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
Sebelum dijalankannya metode presentasi siswa cenderung pasif atau tidak aktif
dalam mengikuti pelajaran, dimana jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan,
menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat sangatlah minim.
Setelah diadakan pembelajaran dengan metode presentasi siswa agak meningkat
keaktifannya dan lebih aktif ketika terlebih dahulu diberikan materi atau bahan yang
cukup banyak oleh guru, daripada mereka harus mencari sendiri. Bahkan keaktifan
mereka signifikan bertambah ketika diberitahukan bahwa selama presentasi dilakukan
guru mengadakan penilaian bagi mereka yang aktif dan sangsi (nilai 0) bagi mereka yang
pasif.
Jadi pada akhirnya bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode presentasi
lebih baik daripada menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu ceramah.

B. Saran
Berdasarkan temuan-temuan yang didapat, maka peneliti memberikan saran
kepada pihak sekolah agar lebih memperhatikan cara pembelajaran dengan menggunakan
metode presentasi misalnya dengan menyediakan alat-alat presentasi yaitu, OHP,
PROJECTOR, Komputer, dan tempat khusus untuk presentasi.
Demikian mudah-mudahan pembelajaran lebih maju dan bermanfaat.

You might also like