Professional Documents
Culture Documents
AJARAN UGAMA melalui WAHYU untuk menyingkap ALAM GHAIB yang tidak dapat
diterokai oleh AKAL BIASA
Sikap
Cabaran Kepimpinan
Dan
Pengurusan Kurikulum
Falsafah/
Visi & misi
Fizikal
Tenaga pengajar
Pengaruh luar
Budaya
Murid tidak
Menguasai 3M
Pelaksanaan kursus
Jurang
Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam
satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut.
Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem
pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan
pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara
menyeluruh.
Diversifikasi Kurikulum
Pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan, potensi, dan kondisi daerah
maupun sekolah memerlukan penerjemahan dari pihak sekolah maupun daerah tentang mau
ke mana pendidikan di sekolah maupun di daerah itu. Pemerintah pusat tidak memiliki
kemampuan untuk menerjemahkan ini sehubungan dengan kompleksitas dan variasi masing-
masing daerah dan sekolah. Kemampuan untuk menerjemahkan kebutuhan, potensi, kondisi
daerah, dan sekolah sehingga menjadi kurikulum sekolah masing-masing harus dimiliki oleh
"stakeholder" daerah dan sekolah tersebut. Kemampuan ini diharapkan mampu membuat
pengembangan kurikulum sekolah terus menerus berkembang sehingga menjadi kurikulum
yang sesuai untuk sekolah dan daerah tersebut. Oleh karena itu bukan hanya penyusunan
kurikulum sekolah saja yang penting, tetapi kemampuan untuk melakukan pengembangan
kurikulum yang terus menerus lebih penting lagi. Siklus (penyusunan, pelaksanaan, evaluasi)
dalam pengembangan kurikulum untuk mencapai kesempurnaan harus berjalan baik di
tingkat sekolah maupun daerah. Stakeholder di daerah dan sekolah harus tahu kurikulum
macam apa yang diperlukan oleh mereka.
Diposkan oleh KURIKULUM PENDIDIKAN di 02:00 0 komentar
Label: Kurikulum
Pengembangan Kurikulum
Kurikulum Internasional
ACT Education Solutions. International Curriculum. Specialists. 100 Kunjungan Terakhir bisa
kita pelajari dari pendidikan.tv
Diposkan oleh KURIKULUM PENDIDIKAN di 22:58 0 komentar
Label: education solution
dilaksanakan. Oleh karena itu yang perlu dipantau adalah proses pelaksanaannya dan
evaluasinya. Selanjutnya atas dasar evaluasi perlu tidaknya kurikulum direvisi untuk
penyempurnanaan.
memaksa untuk memfungsikan sistem kurikulum di sekolah. Dalam sistem ini ada tiga fungsi,
yaitu : menghasilkan kurikulum melaksanakan kurikulum, dan menilai keefektifan kurikulum
dan sistemnya.
Curriculum theory
Berisikan berbagai konsep kurikulum atas dasar filsafat yang dianut oleh para penulisnya. Teori
kurikulum selalu berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat.
Curriculum history
Membahas berbagai macam kurikulum pada masa yang lalu, sebagai bahan
pertimbangan pengonsepan kurikulum yang akan datang.
Curriculum planning
Membahas berbagai kegiatan memonitor, baik proses maupun produknya pada pelaksanaan
kurikulum dengan maksud mencari data untuk keperluan revisi lebih lanjut. Dalam penilaian
kurikulum ada empat hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu :
o
Reflective evaluation; penilaian kurikulum sebelum kurikulum
dilaksanakan.
o
Try out evaluation; kurikulum agar sebelum dilaksanakan dicobakan terlebih dahulu pada skala
kecil pada beberapa sekolah yang dianggap mewakili untuk diketahui berbagai kelemahan dan
dijadikan bahan pertimbangan untuk diadakan revisi.
Formative evaluation; setelah try out didesiminasikan ke sekolah-sekolah yang lebih luas lagi,
dimonitor tahap demi tahap, komponen demi komponen, kemudian diadakan evaluasi.
o
Summative evaluation; mengevaluasi secara keseluruhan baik prosesnya
maupun produknya.
Kurikulum muatan lokal; karena bervariasinya situasi dan kondisi di Indonesia,
pemerintah menyerahkan berbagai studi yang bahannya di dapat dari daerah
setempat koordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat.
BAB I HAKIKAT KURIKULUM
Pengertiankurikulum
Istilah kurikulum pertama kali digunakan dalam bidang olahraga yang merupakan jarak yang
harus
ditempuh oleh seorang pelari yang berasal dari zaman Yunani kuno yang berasal dari katacu r ir
dan
curere.
Padadasarnyakurikulum memiliki tigadimensipengertian:
1. Kurikulum sebagai mata pelajaran
Pengertiankurilulum sebagaimatapelajarandan isipelajarandapatditemukandari
definisi yang dikemukakan oleh Robert M.Hutchins (1936) yang menyatakan The curriculum
shouldi nclude grammar, reading, theotoric logic and mathematic andaddition at the secondary
Melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu yang berperan dalam
2.Peran Kreatif
Kurikulum mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu siswa
untuk mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kegiatan
social masyarakat yang senantiasa bergerak maju secara dinamis. 3.Peran Kritis dan Evaluatif
untuk mempersiapkan peserta didikag ar mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung
siswa. Siswa belajar sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga memungkinkan mereka a kan
1. Model Dualistic
2. Model Berrkaitan
3. Model Konsentris
4. Model Siklus
bermakna
2. Kurikulumtersembunyi dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang terjadi tanpa direncanakan
terlebih dahulu yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk mencapai pencapaian tujuan
pembelajaran.
bahan pelajaran yang harus dipelajari serta bagaimana cara mempelajarinya. Atas dasar itu, maka
6. Evaluasi belajar
Ada dua hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan isi pengembangan kurikulum,
1. Rentangan kegiatan (Range of Activity
Pengembangan isikurikulum biasanyadiawalidengan rancangankebijakan
kurikulum, rancangan bidang studi, program pengajaran, unit pengajaran, dan
rencanapem belajaran.
2. Tujuan Kelembagaan (Institusional urpose)
Pengembangankurikulum selamanya harus sejalandengan visidanmisisekolah
yang bersangkutan, karena kurikulum pada hakikatnya disusun untuk mencapai
tujuansekolah.
Prinsip-prinsip p engembangankurikulum
1.Pri nsip Relevansi
Membawa siswa agar dapat hidup sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat serta
membekali siswa baik dalam bidang pengetahuan, sikap maupun keterampilan sesuai dengan
tuntutandan harapanmasyarakat.
2.Pri nsip Fleksibilitas
Kurikulumharus bersifat lentur ataufleksibel. Artinya kurikulumi tuharus bisa
dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada.
3.Pri nsip Kontinuitas
Prinsip inimengandungpengertianbahwaperlu dijagasalingketerkaitandan
kesinambungan antara materi pelajaran pada berbagai jenjang dan jenis program pendidikan.
4. Efektifitas
Prinsip efektifitas b erkenaandengan rencanadalam suatu kurikulum dapatdilaksanakan
dan dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.
5. EfisiensiPrinsip efesiensiberhubungandenganperbandingan antara tenaga,waktu,suara, adan
biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh
Landasan Pengembangan Kurikulum
Ada tiga landasan pengembanagan kurikulum, yaitu:
1. Landasa filisofis dalam pengembangan kurikulum
Ada e mpat fungsi filsafat dalam proses pengembangan kurikulum;
a) F ilsafatdapatmenentukan arahdan tujuanpendidikan
b) Filsafat dapat menentukan isi atau materi pelajaran yang harus diberikan sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai
c) F ilsafatdapatmenentukanstrategi atau carapencapaian tujuan.
2. Landasan Psikologis dalam pengembangan kurikulum
a. Psikologiperkembangan anak
Tahap-tahap perkembangan kognitit menurut Piaget terdiri dari 4fase, yaitu
a. S ensorimotoryangberkembangdarim ulailahirsampai2 tahun
b.Praoperasional, mulai dari 2 sampai 7ta hun
c. Operasional konkret,berkembangdari7 s ampai11 tahun,dan
d. Operasionalformal, yang dimulai dari 11 sampai dengan 14tahun keatas.
b.Psikologi Belajar
3. Landasan Sosiologis-Teknologis dalam pengembangan Kurikulum
a. K ekuatansosial y angdapatmempengaruhikurikulum
b. Kemajuan IPTEK sebagai bahan pertimbangan penyusunan kurikulum
Yang dimaksud denagn desain adalah rancangan , pola, atau model. Mendesain
kurikulum berarti menyusun rancangan atau menyusun model kurikulum sesuai dengan misi dan
visi sekolah.
3. Kurikulumaktualisasi diri
4. Kurikulumrekonstruksi social
5. Kurikulumrasionalisasi a kademis.
McNeil membagi (1977), membagi desain kurikulum menjadi e mpat model, yaitu:
1. Model kurikulumhumanistis
2. Kurikulumrekonstruksi sosial
3. Kurikulumt eknologi
4. Kurikulum subjekakademik
Mata pelajaran tidak disajikan secara terpisah, akan tetapi mata pelajaran- mata pelajaran yang
memiliki kedekatan atau mata pelajaran sejenis dikelompokkan sehingga menjadi suatu bidang
studi (Broadfield).
3. Integrated Curriculum
Padaorganisasikurikulum yangmenggunakanmodel integrated, tidak l agi
menampakkan nama-nama mata pelajaran atau bidang studi.
Dalam perspektif ini kurikulum merupakan perencanaan untuk memberikan pengetahuan dan
keterampilan pada anak didik sebagai persiapan menjadi orang dewasa yang dibutuhkan dalam
kehidupan masyarakat.
individu. Setiapi ndividuha rus mampu mengenali berbagai permasalahan yang ada di
Yang mendasari desain ini adalah bahwa pendidikan diselenggarakan untuk membantuanak
didik. Dalam mendesain kurikulum berorientasi pada siswa, Alice Crow (Crowand Crow, 1955),
Dalam kurikulum yang berorientasi kepada siswa, sering diartikan juga sebagi kurikulum
yang bersifat humanistic, yang muncul sebagai reaksi terhadap proses pendidikan yang hanya
mencapai tujuan. Teknologi mempengaruhi kurikulum dapat dilihat dari dua sisi penerapan
petunjuk yang bersifat perspektif untuk mengambil keputusan , atau sebagai petunjuk
1. Menganalisis situasi
2. Memformulasikan tujuan
3. Menyusun Prpgram
Cabaran Kepimpinan
Dan
Pengurusan Kurikulum
Falsafah/
Visi & misi
Fizikal
Tenaga pengajar
Pengaruh luar
Budaya
Murid tidak
Menguasai 3M
Pelaksanaan kursus
Jurang
Perubahan
Sikap
DEFINISI KURIKULUM
•Plan pembelajaran secara keseluruhan yang
mengandungi satu perancangan secara am
tentang apakah yang hendak dilaksanakan
dalam sistem pendidikn negara
Objektif
f. Meningkatkan disiplin pelajar melalui penyemaian dan pemupukan nilai dan sikap
positif selaras dengan Falsafah Pendidikan Negara.
g. Meningkatkan disiplin pelajar melalui penyemaian dan pemupukan nilai dan sikap
positif selaras dengan Falsafah Pendidikan Negara.
i. Meningkatkan suasana sekolah yang lebih menarik dan mengambilkira pelajar dalam
melahirkan budaya cemerlang.
j. Meningkatkan penglibatan kerjasama dan sumbangan dua hala antara sekolah dengan
ibubapa dan masyarakat setempat.
5. STRATEGI/PERLAKSANAAN
c. Jadual Waktu Harian/Mingguan disusun untuk penggunaan masa yang optimum dalam
mengimbangi penglibatan kurikulum dan ko-kurikulum.
v. olahraga