You are on page 1of 5

Sifat Periodik Unsur

Sifat yang berubah secara beraturan menurut kenaikan nomor atom dari kiri ke kanan dalam
satu periode dan dari atas ke bawah dalam satu golongan disebut sifat periodik. Sifat periodik
meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas electron dan keelektronegatifan.

Jari-jari Atom

Jari-jari atom adalah jarak elektron di kulit terluar dari inti atom. Jari-jari atom sulit untuk
ditentukan apabila unsur berdiri sendiri tanpa bersenyawa dengan unsur lain. Jari-jari atom
secara lazim ditentukan dengan mengukur jarak dua inti atom yang identik yang terikat
secara kovalen. Pada penentuan jari-jari atom ini, jari- jari kovalen adalah setengah jarak
antara inti dua atom identik yang terikat secara kovalen.

Penentuan jari-jari atom

Hubungan jari-jari atom gengan nomor atom

Kurva hubungan jari-jari atom dengan nomor atom memperlihatkan bahwa jari-jari atom
dalam satu golongan akan semakin besar dari atas ke bawah. Hal ini terjadi karena dari atas
ke bawah jumlah kulit bertambah sehingga jari-jari atom juga bertambah.
Jari-jari atom unsur

Unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke kanan) berjumlah kulit sama tetapi jumlah
proton bertambah sehingga jari-jari atom juga berubah. Karena jumlah proton bertambah
maka muatan inti juga bertambah yang mengakibatkan gaya tarik menarik antara inti dengan
elektron pada kulit terluar semakin kuat. Kekuatan gaya tarik yang semakin meningkat
menyebabkan jari-jari atom semakin kecil. Sehingga untuk unsur dalam satu periode, jari-jari
atom semakin kecil dari kiri ke kanan.

Jari-jari ion digambarkan sebagai berikut:

Perbandingan jari-jari atom dengan jari-jari ion

Energi Ionisasi

Energi minimum yang dibutuhkan untuk melepas elektron atom netral dalam wujud gas pada
kulit terluar dan terikat paling lemah disebut energi ionisasi. Nomor atom dan jari-jari atom
mempengaruhi besarnya energi ionisasi. Semakin besar jari-jari atom maka gaya tarik antara
inti dengan elektron pada kulit terluar semakin lemah. Hal ini berarti elektron pada kulit
terluar semakin mudah lepas dan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron tersebut
semakin kecil. Akibatnya, dalam satu golongan, energi ionisasi semakin kecil dari atas ke
bawah. Sedagkan dalam satu periode, energi ionisasi semakin besar dari kiri ke kanan. Hal ini
disebabkan dari kiri ke kanan muatan iti semakin besar yang mengakibatkan gaya tarik antara
inti dengan elektron terluar semakin besar sehingga dibutuhkan energi yang besar pula untuk
melepaskan elektron pada kulit terluar.

Energi ionisasi

Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom

Kurva tersebut menunjukkan unsur golongan 8A berada di puncak grafik yang


mengindikasikan bahwa energi ionisasinya besar. Hal sebaliknya terjadi untuk unsur
golongan 1A yang berada di dasar kurva yang menunjukkan bahwa energi ionisasinya kecil.
Atom suatu unsur dapat melepaskan elektronnya lebih dari satu buah. Energi yang
dibutuhkan untuk melepaskan elektron keua disebut energi ionisasi kedua dan tentu saja
diperlukan energi yang lebih besar. Energi ionisasi semakin besar apabila makin banyak
elektron yang dilepaskan oleh suatu atom.

Afinitas Elektron

Afinitas elektron merupakan enegi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam
bentuk gas apabila terjadi penangkapan satu elektron yang ditempatkan pada kulit terluarnya
dan atom menjadi ion negatif. Afinitas elektron dapat berharga positif dan negatif. Afinitas
elektron berharga negatif apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi dilepaskan.
Ion negatif yang terbentuk akibat proses tersebut bersifat stabil. Hal sebaliknya terjadi apabila
dalam proses penangkapan satu elektron, energi diserap. Penyerapan energi menyebabkan ion
yang terbentuk bersifat tidak stabil. Semakin negatif harga afinitas lektron suatu atom unsur
maka ion yang ter bentuk semakin stabil.
Afinitas elektron golongan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7

Gambar menunjukkan bahwa atom unsur golongan 2A dan 8A mempunyai afinitas elektron
yang berharga positif. Hal ini mengindikasikan bahwa unsur golongan 2A dan 8A sulit
menerima elektron. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh unsur golongan halogen karena
unsur golongan ini paling mudah menangkap elektron. Jadi secara umum dapat dikatakan
bahwa afinitas elektron, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin negatif dan dalam
satu golongan dari atas ke bawah, semakin positif.

Keelektronegatifan

Keelektronegatifan ada-lah skala yang dapat menjelaskan kecenderungan atom suatu unsur
untuk menarik elektron menuju kepadanya dalam suatu ikatan. Keelektronegatifan secara
umum, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin bertambah dan dalam satu golongan,
dari atas ke bawah keelekrnegatifan semakin berkurang. Hal ini dapat dimengerti karena
dalam satu periode, dari kiri ke kanan, muatan inti atom semakin bertambah yang
mengakibatkan gaya tarik antara inti atom dengan elektron terluar juga semakin bertambah.
Fenomena ini menyebabkan jari-jari atom semakin kecil, energi ionisasi semakin besar,
afinitas elektron makin besar dan makin negatif dan akibatnya kecenderungan untuk menarik
elektron semakin besar.
Elektronegatifitas

Keelektronegatifan skala Pauling

Terlihat dari gambar bahwa untuk unsur gas mulia tidak mempunyai harga keelektronegatifan
karena konfigurasi elektronnya yang stabil. Stabilitas gas mulia menyebabkan gas mulia
sukar untuk menarik dan melepas elektron. Keelektronegatifan skala pauling memberikan
nilai keelektronegatifan untuk gas mulia sebesar nol.

Sifat periodik unsur

sumber : http://www.chem-is-try.org

You might also like