Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
SABARUDDIN
BAB I
PENDAHULUAN
namun belum menampakkan hasil yang memuaskan, baik ditinjau dari proses
mempertebal semangat kebangsaan serta rasa cinta pada tanah air agar dapat
sekolah-sekolah pada umumnya tidak lebih dari upaya pemberian informasi, yang
Akibatnya siswa menjadi tidak termotivasi dalam proses pembelajaran, yang pada
Di SD Negeri INP. Karawa tidak begitu banyak perubahan yang kita lihat.
Para guru masih banyak menekankan pada pemberian informasi pada para siswa.
Kegiatan belajar mengajar demikian itu membuat anak didik sebagai pendengar
yang pasif saja, kesempatan untuk belajar mengamati, memegang, dan merasakan
tidak terjadi. Hal lain yang tidak memuaskan dalam cara belajar seperti itu adalah
tidak aktifnya siswa dalam proses pembelajaran mungkin inilah salah satu
penyebab rendahnya hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Inp. Karawa Kab.
Pinrang yaitu, jumlah siswa dengan perolehan nilai antara 0-45 sebanyak 11
orang atau 50%, perolehan nilai 46-55 sebanyak 7 orang atau 30%, perolehan
nilai 56-69 sebanyak 3 orang atau 15%, dan perolehan nilai 70-84 sebanyak 2
1) Pemahaman siswa Kelas V terhadap materi IPA sangat kurang khususnya pada
sederhana
Hasil belajar dari beberapa kali ulangan harian rendah yaitu ada 19 orang siswa
dari 23 siswa yang masih berada di bawah batas ketuntasan minimal 7.00
Siswa tidak aktif dalam proses belajar mengajar, Untuk itu perlu dicari
untuk memperoleh pendekatan pembelajaran yang tepat bagi seluruh siswa. Oleh
oleh kawannya karena tidak adanya rasa enggan atau malu untuk bertanya.
Menurut Arikunto (1986: 77) tutor sebaya adalah seseorang atau beberapa orang
siswa yang ditunjuk oleh guru sebagai pembantu guru dalam melakukan
diharapkan dapat memberi peran aktif serta motivasi kepada siswa, agar mereka
diharapkan dengan menggunakan pendekatan tutor sebaya ini, siswa lebih mudah
menyerap materi yang diajarkan dan pada akhirnya siswa tidak mengalami
Purwadi (dalam Sukidin, 2002: 10) adalah suatu bentuk penelitian yang
belajar siswa. Hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor dari
Menurut Suryabrata (1982: 27) yang termasuk faktor internal adalah faktor
kualitas pembelajaran.
dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik.
Hal itu terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada model pembelajaran
tertentu sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa rendah. Timbul pertanyaan
sistematik, bermakna dan dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar untuk
meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar, dari hal tersebut maka dapat
1) Apa yang menyebabkan kreatifitas siswa tidak dapat atau sulit untuk
memberikan bantuan dari dan kepada siswa dapat mencapai prestasi belajar
secara optimal.
pengajaran klasikal dengan kelas yang terlampau besar dan padat sehingga guru
atau tenaga pengajar tak dapat memberikan bantuan individual, bahkan sering
tidak mengenal para pelajar seorang demi seorang. Selain itu para pendidik
semua siswa tidak akan sesuai bagi kebutuhan dan kepribadian setiap siswa.
Maka karena itu perlu dicari sistem pengajaran yang membuka kemungkinan
memberikan pengajaran bagi sejumlah besar siswa dan di samping itu memberi
kepada siswa kurang pandai (tutor sebaya). Demikian juga, anjurkan siswa kurang
pandai untuk bertanya kepada atau meminta penjelasan dari siswa pandai terlebih
dahulu sebelum kepada gurunya. Hal ini untuk menanamkan kesan bahwa belajar
itu bisa dari siapa saja, tidak selalu dari guru yang akibatnya tergantung kepada
guru, dari
6
Tutor dikatakan berhasil jika dapat menjelaskan dan yang dijelaskan dapat
membuktikan bahwa dia telah mengerti atau memahami dengan meninjau hasil
pekerjaannya.
1. Rumusan Masalah
(1) Apakah Metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan kreatifitas siswa pada
pembelajaran Matematika ?
2. Pemecahan masalah
Sebaya hal ini didasarkan juga kepada beberapa alasan, sebagai mana yang
mengajar tidak boleh sembarang, hal ini disesuaikan dengan banyak faktor
1) Tujuan
3) Situasi
5) Pribadi guru.
7
Dari uraian di atas maka dalam pemecahan masalah ini diambil langkah-
mengerjakan tes.
siklus terakhir.
sebaya, anak-anak diajar untuk mandiri, dewasa dan punya rasa setia kawan
yang tinggi. Artinya dalam penerapan tutor sebaya itu, anak yang dianggap
pintar bisa mengajari atau menjadi tutor temannya yang kurang pandai atau
saja.
8
C. Tujuan penelitian
matematika.
matematika
pembelajaran matematika.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritik, yaitu dapat menjadi teori baru atau dapat menguatkan teori
yang sudah ada yaitu metode tutor sebaya dalam rangka pengembangan
pengajaran selanjutnya.
c. Menjadi petunjuk dan pedoman yang baik bagi siswa yang mendalami
pembelajaran Matematika.
9
E. Definisi Operasional
kegiatan belajar yang dapat diukur dengan evaluasi tersebut yang berupa
nilai.
2. Metode tutor sebaya adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru
kelasnya agar siswa yang belum faham dapat berkomunikasi berupa bertanya
atau menanggapi dengan temannya (tutor) tanpa rasa canggung, takut, atau
ragu.
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pada penelitian ini ialah jika hasil belajar siswa pada
menggunakan metode tutor sebaya hingga batas minimal KKM sekolah atau
lebih.
10
BAB II
A. KAJIAN PUSTAKA
istilah tutor sebaya, ada beberapa ahli ada yang meneliti masalah ini
bahwa Tutor sebaya adalah sebuah prsedur siswa mengajar siswa lainnya.
Tipe pertama adalah pengajar dan pembelajar dari usia yang sama. Tipe
kedua adalah pengajar yang lebih tua usianya dari pembelajar. Tipe yang
bahwa :
adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan
dimiliki oleh seorang siswa yaitu siswa yang dipilih nilai prestasi belajar
dalam belajar.
(1) Tutor dapat diterima (disetujui) oleh siswa yang mendapat program
(3) Tutor tidak tinggi hati, kejam atau keras hati terhadap sesama kawan.
(3) Mengadakan latihan bagi para tutor. Dalam pelaksanaan tutorial atau
pendidikan guru atau siswa itu. Latihan di adakan dengan dua cara
yaitu melalui latihan kelompok kecil dimana dalam hal ini yang
(1) Adanya suasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antara siswa
(2) Bagi tutor sendiri, kegiatan remedial ini merupakan kesempatan untuk
(1) Siswa yang dipilih sebagai tutor dan berprestasi baik belum tentu
(2) Siswa yang dipilih sebagai tutor belum tentu bisa menyampaikan
terus dipacu untuk menjadi kelompok yang terbaik. Oleh karena itu,
siswa, berarti ada 9 kelompok dengan catatan ada satu kelompok yang
(3) memiliki motivasi tinggi untuk meraih prestasi akademis yang baik;
sebagai berikut :
sedang dipelajari;
(4) menyusun jadwal diskusi bersama anggota kelompok, baik pada saat
tatap muka di kelas maupun di luar kelas, secara rutin dan insidental
siswa.
2. Hasil belajar
suatu usaha atau dapat juga berarti pendapat atau perolehan, buah”.
bahwa :
belajar mengajar.
17
lain-lain.
c. Hakekat Matematika
ilmu ini. Salah satu materi dalam matematika yang penting dipelajari
20
matematika.
21
sebelumnya.
matematika.
pada saat siswa belajar di kelas kurang aktif, kurang kreatif dan enggan
untuk bertanya walaupun ada yang mereka tidak mengerti. Sering juga
ditemui siswa lebih senang bertanya kepada temannya dari pada kepada
gurunya karena siswa merasa enggan atau malu. Hal ini menyebabkan
hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai matematika siswa kelas VIIA
butuhkan aktifitas dan kreatifitas yang tinggi dari siswa. Oleh sebab itu
siswa tersebut slah satunya adalah belajar dengan cara kelompok. Dengan
cara berkelompok, siswa dapat berdiskusi satu sama lain, siswa dapat
bertukar informasi dan siswa yang pintar dapat membantu siswa yang
kurang pintar.
23
pendekatan pembelajaran yang tepat bagi seluruh siswa. Oleh karena itu,
pokok bahasan.
diberikan oleh kawannya karena tidak adanya rasa enggan atau malu
seseorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk oleh guru sebagai
diharapkan dapat memberi peran aktif serta motivasi kepada siswa, agar
siswa lebih mudah menyerap materi yang diajarkan dan pada akhirnya
Terbesar (FPB) :
25
Contoh :
Faktor 120 = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 12, 15, 20, 24, 30, 40, 60, 120}
iii. Pilihlah bilangan pokok yang sama pada kedua faktorisasi prima.
iv. Jika bilangan tersebut memiliki pangkat yang berbeda, ambillah bilangan prima
Contoh :
20 30
2 10 2 15
2 5 3 5
22 X 5 2X3X5
FPB = 2 X 5
= 10
2 dan 5 adalah bilangan prima yang sama-sama terdapat faktorisasi prima kedua
pohon faktor.
Maka FPB = 2 X 5 = 10
48 60
2 24 2 30
2 12 2 15
2 6 3 5
2 3 22 X 3 X 5
24 X 3
FPB = 2 2 X 3
= 12
2 dan 3 adalah bilangan prima yang sama-sama terdapat faktorisasi prima kedua
pohon faktor.
Maka FPB = 22 X 3 = 12
2 9 2 15 2 18
3 3 3 5 2 9
2 X 32 2X3X5 3 3
22 X 32
FPB = 2 X 3
= 6
28
2 dan 3 adalah bilangan prima yang sama-sama terdapat faktorisasi prima ketiga
pohon faktor.
Maka FPB = 2 X 3 = 6
i. Buatlah cara tabel untuk mencari faktorisasi prima dari bilangan yang
dicari FPB-nya.
Contoh :
21 35
3 7 5
5 7 1
7 1 1
36 54
2 18 27
2 9 27
3 3 9
3 1 3
3 1 1
FPB = 2 X 3 X 3
= 2 X 32 = 18
75 105 120
2 75 105 60
2 75 105 30
2 75 105 15
3 25 35 5
5 5 7 1
5 1 7 1
7 1 1 1
FPB = 3 X 5 = 15
Contoh :
iv. Jika satu bilangan terdapat di lebih dari satu pohon, ambillah bilangan dengan
Contoh :
10 15
2 5 3 5
2X5 3X5
FPB = 2 X 3 X 5
= 30
Maka KPK = 2 X 3 X 5 = 30
12 30
2 6 2 15
2 3 3 5
22 X 3 2X3X5
KPK = 22 X 3 X 5 = 60
32
8 24 36
2 4 2 12 2 18
2 2 2 6 2 9
23 2 3 3 3
23 X 3 2 2 X 32
KPK = 23 X 32
= 72
Menggunakan Tabel
(c) Buatlah cara tabel untuk mencari faktorisasi prima dari bilangan yang dicari KPK-
nya.
Contoh :
16 40
2 8 20
2 4 10
2 2 5
2 1 5
5 1 1
KPK = 2 X 2 X 2 X 2 X 5
= 24 X 5 = 80
36 54
2 18 27
2 9 27
3 3 9
3 1 3
3 1 1
KPK = 2 X 2 X 3 X 3 X 3
= 22 X 33 = 108
10 15 25
2 5 15 25
3 5 5 25
5 1 1 5
5 1 1 1
KPK = 2 X 3 X 5 X 5
= 2 X 3 X 52 = 150
B. KERANGKA PIKIR
sehingga banyak siswa yang merasa enggan atau malu untuk bertanya pada guru
enggan bertanya pada guru karena tutor diambil dari teman sekelasnya (sebaya)
yang menjadi staf ahli yang mampu mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa
35
C. Hipotesis Tindakan
mudah.
BAB III
36
Penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan
guru. Pendekatan atau model dalam pembelajaran ini adalah metode tutor sebaya
dalam membantu siswa meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
Matematika pokok bahasan KPK dan FPB. Jenis penelitian yang peneliti gunakan
adalah jenis empirik Penelitian dilakukan dengan cara merencanakan, mencatat
pelaksanaan dan mengevaluasi pelaksanaan dari luar arena kelas, jadi dalam
penelitian jenis ini peneliti harus berkolaborasi dengan guru yang melaksanakan
tindakan di kelas.
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah seluruh siswa-siswi kelas V.
Subjek penelitian ini selanjutnya dapat diketahui yakni : siswa kelas V adalah
melakukan observasi sambil ikut serta dalam kegiatan yang sedang berjalan.
format penilaian diri (self assesment) dan format observasi dengan skala
penilaian.
kualitas respon siswa. Penilaian kualitatif diberi skor: A (amat baik) = Jika
penjelasan dari tutor dapat dijelaskan dengan dengan baik dan benar serta
dengan rangkaian bahasanya sendiri dengan fasih dan benar meskipun tidak
dengan tidak fasih dan tidak terstruktur tetapi benar; D/E (kurang/tidak lulus) =
jika siswa tidak mampu menjelaskan kembali penjelasan tutor dengan benar;
dari tiap-tiap siswa dikumpulkan dan didata secara kuantitatif, yaitu jumlah
38
siswa yang mendapat nilai A, B, C, dianggap lulus dan jumlah siswa yang
Jika jumlah siswa yang lulus ≥ 70% maka metode pendekatan tutor sebaya
matematika.
metode.
Data yang diperoleh data kuantitatif dan data kualitatif yang terdiri dari:
a. Data hasil belajar dan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan KPK
dan FPB.
a. Data hasil belajar siswa diperoleh dengan memberikan tes pada siswa.
observasi siswa.
39
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Pada bagian ini akan dipaparkan data dan temuan hasil penelitian tindakan
dimulai dengan pratindakan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar mengetahui
secara terpisah. Hal ini bertujuan untuk melihat adanya persamaan, perbedaan,
menyampaikan tes awal. pada pertemuan tersebut, kepala sekolah memberi izin
penelitian.
Dalam diskusi antara peneliti dan guru kelas V disepakati bahwa tes awal
dilaksanakan dan diikuti oleh semua siswa kelas V SD Inpres Karawa yang
yang ada serta pada pembelajaran pemecahan masalah yaitu tahap memahami
41
kelas V tentang peningkatan hasil belajar siswa melalui metode tutor sebaya pada
mata pelajaran matematika. Dari hasil wawancara peneliti dengan guru kelas V
SDI karawa bahwa peningkatan hasil belajar siswa melalui metode tutor sebaya
masih jarang dilaksanakan oleh guru kelas dimana dalam metode tutor sebaya,
1. Metode tutor sebaya hanya bisa dilaksanakan apabila salah satu siswa ada
2. Metode ini tidak dapat berlangsung pada siswa jika yang menjadi tutoring
3. Terkadang ada siswa yang justru semakin acuh jika yang menjadi tutor
peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode tutor sebaya. Untuk itu
Hal ini menunjukkan bahwa masih kurang siswa yagn menguasai konsep
siswa pada materi ini adalah dalam mengajarkan materi hanya menggunakan
materi Faktor prima, KPK, dan FPB harus menggunakan metode tutor sebaya
42
yang sesuai dengan materi tersebut, adapun metode yang sesuai dengan materi
a. Tindakan siklus I
1. Perencanaan
sebaya pada pokok bahasan Faktor prima, KPK, dan FPB. selanjutnya
5. Melakukan tes awal kepada siswa untuk mengetahui siswa yang telah
sebaya.
2. Pelaksanaan
kedua tutor.
kelas yang baik. Setiap tutor tidak lagi menjelaskan kembali materi yang
ada akan tetapi hanya menunggu atau memancing siswa lainnya untuk
pertanyaan dari temannya namun ada juga siswa yang tidak antusias
3. Observasi / Evaluasi
Pada tindakan siklus ini kami menyadari bahwa hasil penelitian besar
Pada tahap ini peneliti telah mengevaluasi secara tidak langsung pada
saat proses pratutoring (guru menjelaskan materi) dan pada saat proses
44
soal tulisan terlebih dahulu kepada guru untuk dibagikan kepada siswa
selain tutoring untuk dievaluasi. Dan ternyata hasil yang diperoleh telah
sebaya yaitu nilai rata-rata berada diantara 0-4 dan setelah diterapkan
metode tutor sebaya pada siklus I hasilnya tidak ada lagi siswa yang
mendapat 0 dan dari 4 orang siswa yang telah memperoleh nilai diatas
nilai 8.
4. Refleksi
target akan tetapi telah nampak perubahan yang positif pada beberapa
tepat.
b. Tindakan Siklus II
1) Perencanaan
sebagai berikut :
masing.
2) Pelaksanaan
proses pembelajaran.
observasi guru dan siswa. Pada saat observasi kedua pada proses dan hasil
70% atau lebih. Berikut hasil yang didapatkan dari hasil observasi siswa :
47
psikis mereka.
KKM sekolah.
tepat.
4) Refleksi
signifikan yaitu nilai akhir siswa pada siklus I telah meningkat + 20%
B. Pembahasan
pembelajaran yang telah disusun yakni Faktor prima, KPK, dan FPB. Dimana
kekurangan tersebut ada yang berasal dari guru dan ada juga yang berasal dari
siswa. Diantaranya guru pada saat membuka pelajaran guru tidak menyampaikan
tujuan pembelajaran dan juga guru kurang memberikan motivasi kepada siswa.
Sedangkan kekurangan yang berasal dari siswa yaitu keinginan bertanya dan
pada kegiatan tutor sebaya, bimbingan terhadap siswa masih kurang, siswa masih
malas bertannya kepada tutornya dan tutor sendiri masih kurang mampu
kegiatan tutor sebaya pada mata pelajaran Matematika dikelas V SDN Karawa
Kab. Pinrang, seperti telah dikemukakan pada bab sebelumnya adalah untuk
1. Untuk hasil belajar minimal 70% dari seluruh siswa yang dikenai tindakan
2. Untuk hasil belajar seluruh siswa di kelas V memperoleh daya serap 70-80%.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas pada siklus I
yang mendapat nilai 0-45 = 9 orang siswa (38%), yang memperoleh nilai 46-55 =
6 orang siswa (33%), yang memperoleh nilai 56-69 = 5 orang (16%), dan yang
50
memperoleh nilai 70-84 = 3 orang siswa (11%), dan yang memperoleh nilai 85-
Dengan demikian, masih terdapat 9 dari jumlah siswa yang memperoleh nilai
minimal dan kualifikasi pembelajaran yang memperoleh nilai cukup dan kurang,
masih terdapat 6 sesuai dengan haisl refleksi bahwa hal tersebut disebabkan oleh
adanya beberapa kelemahan seperti yang disebutkan pada deskripsi data yaitu :
Pada tindakan siklus II, metode tutor sebaya diterapkan. Tugas ini diberikan
Dari hasil perbaikan strategi pembelajaran, maka telah terjadi perubahan pada
siklus II baik dari segi haisl belajar maupun dari segi proses pembelajaran.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas pada siklus II
yang mendapat nilai 0-45 = 0 orang siswa (0%), yang memperoleh nilai 46-55 = 9
orang siswa (39.13%), yang memperoleh nilai 56-69 = 7 orang (130.43%), dan
yang memperoleh nilai 70-84 = 5 orang siswa (21.73%), dan yang memperoleh
yang tertera diatas, jelas bahwa hasil belajar siswa dari siklus I sampai dengan
BAB V
1. Simpulan
pada uraian sebelumnya, maka dapat dikemukakan simpulan bahwa hasil belajar
3. Dengan menggunakan metode tutor sebaya siswa yang ditunjuk sebagai tutor
menjadi lebih ingat dalam memory jangka panjang terhadap materi yang telah
2. Saran
1. Guru sebaiknya tidak lagi menggunakan metode secara yang monoton dan
tutor sebaya karena telah terbukti dalam penelitian ini bahwa hasil belajar
jika siswa telah mencapai titik jenuh terhadap metode tersebut maka guru
sebaiknya menggunakan metode lain yang serupa seperti metode diskusi lalu
efektif lagi.
pendidikan.
54
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana12.wordpress.com/2008/ 01/25/belajar-penelitian-tindakan-kelas-yuuuk/.
Diakses pada tanggal 25 Pebruari 2009
Bayumukti.2008.http://www.bayumukti.com/tutor-sebaya/
_________,http://pendidikan-matematika.blogspot.com/2009/03/pendekatan-tutor-
sebaya.html, diakses pada tanggal 10 september 2009.
_________,,http://sawali.info/2007/12/29/diskusi-kelompok-terbimbing-model-tutor-
sebaya, diakses pada tanggal 10 september 2009.
Jaelani, Dudi. 2002. Bina dan Kembalikan Anak Kita ke “Habitat” Semula (Program
Life Skill SMKN 1 Cidahu)
Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Program
guru Bantu direktorat tenaga kependidikan.
Anni, Tri, Catharina, dkk. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT UNNES Press.
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Standar Isi dan Standar
Kompetensi Lulusan Tingkat Sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
(Permen Mendiknas No. 22, No. 23, dan No. 24 Tahun 2006). Jakarta: PT.
Binatama Raya.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Rochman. 1977. Alat Peraga dan Komunikasi Matematika. Jakarta : PT. Bunda
Karya.
Suryo, Moh dan Moh. Amin. 1982. Pengajaran Remedial. Jakarta: Depdikbud
P2BSPG. Jakarta. Tahun V Repelita III.
Usman, Moh. Uzer. 1993. Upaya Optimasi KBM. Bandung: Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN I
Kelas/Semester : V/1
pemecahan masalah
dan FPB
I. Tujuan Pembelajaran
1. Informasi/Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
57
4. Tutor sebaya
1. Kegiatan Awal
2. Kegiatan Inti
• Guru menanyakan kepada siswa, apakah bedanya faktor, faktor prima, dan
faktorisasi prima.
• Guru meminta beberapa siswa mengerjakan soal dari buku paket di papan
tulis.
3. Kegiatan Akhir
siswa.
1. Kegiatan Awal
mencocokkan PR.
2. Kegiatan Inti
menggunakan tabel.
• Guru menentukan satu orang tutor ditiap kelompok, jika tidak ada maka
3. Kegiatan Akhir
kesimpulan.
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
• Buku Matematika 5A .
VI. Penilaian
1. Tes tertulis
• Soal terlampir
2. Kinerja/Perbuatan
• Tingkah laku siswa, minat belajar, sikap, keaktifan dalam bertanya dan
pembelajaran.
3. Penugasan/Proyek
• Guru memeriksa dan mengecek apakah tugas yang diberikan kepada siswa
(________________) ( SABARUDDIN )
NIP. ......................... NIM. 074742568
60
Jawaban :
1. 18 24
2 9 2 12
3 3 2 6
2 3
2. 36 40
2 18 2 20
2 9 2 10
3 3 2 5
61
3 15 2 24
3 5 2 12
2 6
2 3
Kelas/Semester : V/1
pemecahan masalah
dan FPB
I. Tujuan Pembelajaran
1. Informasi/Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Tutor sebaya
63
1. Kegiatan Awal
2. Kegiatan Inti
• Dengan contoh yang sama, guru menjelaskan cara menentukan FPB dan
siswa.
3. Kegiatan Akhir
1. Kegiatan Awal
2. Kegiatan Inti
• Guru menjelaskan cara menentukan FPB dan KPK dan melibatkan siswa
• ` Siswa mendiskusikan tentang cara menentukan FPB dan KPK dari tiga
soal-soal yang relevan. Soal-soal dapat diambilkan dari buku siswa atau
kurang jelas.
65
3. Kegiatan Akhir
V. Alat/Bahan/Sumber Belajar
• Buku Matematika 5A .
VI. Penilaian
1. Tes tertulis
Soal terlampir
2. Kinerja/Perbuatan
• Tingkah laku siswa, minat belajar, sikap, keaktifan dalam bertanya dan
pembelajaran.
3. Penugasan/Proyek
• Guru memeriksa dan mengecek apakah tugas yang diberikan kepada siswa
(________________) ( SABARUDDIN )
NIP. ......................... NIM. 074742568
66
Jawaban :
1. 8 = 2 x 2 x 2 12 = 2 x 2 x 3
= 23 = 22 x 3
FPB dari 8 dan 12 adalah 2 x 2 = 4
KPK dari 8 dan 12 adalah 23 x 3 = 8 x 3 = 24
2. 24 = 2 x 2 x 2 x 3 36 = 2 x 2 x 3 x 3
= 23 x 3 = 22 x 32
FPB dari 24 dan 36 adalah 2 x 3 = 6
KPK dari 24 dan 36 adalah 2 x 32 = 18
3. 18 = 2 x 3 x 3 = 2 x 32
24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3
36 = 2 x 2 x 3 x 3 = 22 x 32
FPB dari 18, 24, dan 36 adalah 2 x 3 = 6
KPK dari 18, 24, dan 36 adalah 23 x 32 = 8 x 9 = 72
4. 16 = 2 x 2 x 2 x 2 = 24
24 = 2 x 2 x 2 x 3 = 23 x 3
32 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 25
FPB dari 16, 24, dan 32 adalah 2 x 2 = 4
KPK dari 16, 24, dan 32 adalah 25 x 3 = 32 x 3 = 96
5. 30 = 2 x 3 x 5
40 = 2 x 2 x 2 x 5 = 23 x 5
60 = 2 x 2 x 3 x 5 = 22 x 3 x 5
FPB dari 30, 40, dan 60 adalah 2 x 5 = 10
KPK dari 30, 40, dan 60 adalah 23 x 3 x 5 = 120
68
Lampiran 2
Format rambu-rambu aktifitas siswa pada siklus I pada kegiatan mengajar
metode tutor sebaya
Aspek-aspek yang
No Ya/ tidak Komentar
diobservasi
Apakah siswa Sebagian besar
1 memperhatikan tidak tidak
penjelasan guru? memperhatikan
Apakah siswa
selalu berada Ada siswa
2 tidak
didalam kekelompok lain
kelompoknya?
Ada siswa yang
Apakah siswa aktif
hanya
3 dalam tidak
memperhatikan
kelompoknya?
kelompok lain
Apakah tutor Tutor menjawab
menjawab pertanyaan
4 ya
pertanyaan temannya dengan
temannya? sederhana
Apah peserta tutor
Sebagian siswa
5 bertanya pada ya
bertanya pada guru
tutor?
apakah siswa
Sebagian besar
mengalami
siswa meminta
6 kesulitan menerima ya
penjelasan
penjelasan dari
berulang-ulang
tutor?
Pinrang, 2009
Observer
SABARUDDIN
Nim. 074 742 568
69
Aspek-aspek yang
No Ya/ tidak Komentar
diobservasi
Apakah siswa
Sebagian besar telah
1 memperhatikan ya
memperhatikan
penjelasan guru?
Apakah siswa
selalu berada Siswa eksis berada
2 Ya
didalam dikelompoknya
kelompoknya?
Ada siswa yang hanya
Apakah siswa aktif
mendengarkan/melihat-
3 dalam tidak
lihat temannya
kelompoknya?
beraktifitas
Apakah tutor Tutor menjawab
menjawab pertanyaan temannya
4 ya
pertanyaan dengan pendekatan
temannya? yang alami
Apah peserta tutor
Siswa lebih senang
5 bertanya pada ya
bertanya pada tutor
tutor?
apakah siswa
mengalami Sebagian besar siswa
6 kesulitan menerima Ya meminta penjelasan
penjelasan dari berulang-ulang
tutor?
Pinrang, 2009
Observer
SABARUDDIN
Nim. 074 742 568
70
Pinrang, 2009
Observer
SABARUDDIN
Nim. 074 742 568
71
Ya/
No Aspek-aspek yang diobservasi Komentar
tidak
Apakah guru menginformasikan Penyelesaian Faktor prima,
1 Ya
materi yang akan diajarkan? FPB dan KPK
Apakah guru menyampaikan Guru menyampaikan tujuan
2 Ya
tujuan pembelajaran? pembelajaran
Guru mengingatkan materi
Apakah guru melakukan
3 Ya yang telah diajarkan dan
apersepsi diawal pembelajaran?
yang akan diajarkan
Guru membagi siswa
Apakah guru kedalam 5 kelompok dan
4 mengorganisasikan siswa dalam Ya tiap kelompok berjumlah 4
kelompok? orang selain kelompok
terakhir berjumlah 3 orang
Apakah guru menunjuk 1 tutor Guru menunjuk 1 siswa
5 Ya
pada tiap kelompok? sebagai tutor
Guru menjawab pertanyaan
Apakah guru membimbing tutor
6 Ya tutor dengan singkat dan
jika mengalami kesulitan?
jelas
Guru memberikan
Apakah guru memberikan
7 Ya pekerjaan rumah kepada
pekerjaan rumah pada siswa?
siswa
Pinrang, 2009
Observer
SABARUDDIN
Nim. 074 742 568
72
LAMPIRAN 3
Daftar nilai siswa kelas V SDN karawa pinrang pada soal pertemuan 6 dan 7 (siklus
I) mata pelajaran matematika
Daftar nilai siswa kelas V SDN karawa pinrang pada soal pertemuan 8 dan 9 (siklus
II) mata pelajaran matematika
Indikator keberhasilan siswa kelas V SDN karawa pinrang pada soal pertemuan 6,7,8
dan 9 (siklus 1-II) mata pelajaran matematika.
Indikator yang
Siklus I – siklus
No Nama siswa dinilai Ket
II
Siklus I Siklus II
1 Ismail 10 49 39
2 Zamad fitrah 15 55 40
3 Tasmin 0 46 46
4 Mahyuddin 75 81 6
5 Jumadi 0 49 49
6 Renaldi 40 58 18
7 Alias 50 55 5
8 Musliadi 80 90 10
9 C. Sawaluddin 46 60 14
10 Andis 25 63 38
11 Salamang 65 73 8
12 Suriani 70 80 10
13 Suriana 58 70 12
14 Sartika 25 55 30
15 Iis suusedi 65 75 10
16 Nur hidayah 55 60 5
17 Sahwa 48 55 7
18 Nurlina 50 65 15
19 Sarinah 69 80 11
20 Nur azirah 75 80 5
21 Dewi 30 65 35
22 Sartika 10 50 40
23 Masnia 60 74 14
JUMLAH 20.30%
Deskripsi Hasil belajar meningkat 20,30% dari siklus I ke
siklus II.
75
Mengetahui,
Kepala SDN Karawa Pinrang
--------------------------------------
76
LAMPIRAN 4
FOTO-FOTO KEGIATAN PADA SAAT PROSES PEMBELAJARAN