Professional Documents
Culture Documents
Makalah ini
Disusun oleh :
FAKULTAS USHULUDDIN
Gangguan Kecemasan
I Pendahuluan
Kecemasan adalah keadaan yang beroeriantasi pada masa yang akan datang, yang
ditandai dengan efak negative, dimana seseorang memfokuskan diri pada kemungkinan
datangnya bahauya atau kemalangan yang tidak dikontrol. Biasanya rasa cemas ini terjadi
pada saat adanya kejadian atau peristiwa tertentu, maupun dalam menghadapi suatu hal.
Bahkan kecemasan ini perlu dimiliki oleh manusia. Apabila kecemasan itu berlebihan akan
berubah menjadi abnormal, ketika kecemasan yang ada dalam diri individu menjadi
berlebihan atau melebihi dari kapasitas umumnya.
Individu yang mengalami gangguan seperti ini bisa dikatakan mengalami gangguan
kecemasan yaitu ketakutan yang berlebihan dan sifatnya tidak rasional. Seseorang
dikatakan menderita anxiety disorder apabila kecemasan atau anxietas ini mengganggu
aktivitas dalam kehidupan dari diri individu tersebut. salah satunya terganggunya fungsi
sosial dalam diri individu. Misalnya, kecemasan yang berlebihan ini menghambat diri
seseorang untuk menjalin hubungan akrab antar individu maupun kelompoknya.
II Pokok pembahasan
• Kecemasan
• Panic
• Fobia
• Obsesif-kompulsif
• Stres pasca-trauma
III. Pembahasan
1.Kecemasan
kecemasan merupakan keadaan yang berorientasi pada masa yang akan datang, ang
ditandai efek negative. Secara sederhana, anxiety memberi pengaruh yang cukup besar
terhadap penampilan seorang. Maka penampilan seorang akan semakin bagus saat tingkat
kecemasan mulai meningkat. Namun, saat tingkat kecemasan mulai naik dan terus naik,
kecenderungan penampilan akan menurun.
Namun, tingkat kecemasan dan stress antara satu orang dengan orang lain berbeda.
Ada beberapa hal yang membedakan tingkat kecemasan. Yang pertama adalah
pengalaman. Yang lebih berpengalaman terbukti memiliki level kecemasan yang lebih
rendah dibandingkan dengan yang baru saja. Yang kedua adalah situasi dan kondisi
kompetisi. Kompetisi yang bersifat lebih tinggi tingkatnya cenderung menyebabkan
meningkatnya tingkat kecemasan bagi seseorang. Sebagai contoh level kejuaraan dunia
ternyata lebih stressful dibanding dengan kejurnas. Selain level kompetisi, fase kompetisi
itu sendiri juga memberi pengaruh yang cukup besar. Dalam kompetisi sepakbola yang
berformat liga, situasi yang cenderung membuat cemas adalah saat-saat kompetisi
mendekati akhir dengan nilai yang tidak terpaut jauh sehingga masih ada kemungkinan
mengejar atau dikejar.
1. Panik
Panic adalah sebuah keadaan yang terjadi pada seseorang , yang diawali akan adanya
ketakutan adapun beberapa tandanya adalah depresi stress dan halusinasi dan terwujud ,
dalam gerak ,reflek tubuh ,dan pshicolinguistik .atau cara berbahasa, yang menjadi cermin
tingkat kepanikan. Gangguan panic kebanyakan diderita oleh perepuan, karena perempuan
sering kali menghindar dan mengendam masalah-masalah yang belum terselesaikan. Ketika
kejadian itu berulang lagi dia sksn merasa terkejut dan panic. Sedikit laki-laki yang
mengalami gangguan panic, karena laki-laki mempunyai ketakutan yang begitu kuat
sehingga kebanyakan laki-laki mau tidak mau harus mengatasinya.
Serangan panik ini terjadi tiba-tiba, seseorang merasa khawatir jika dirinya
mengalami keadaan itu lagi (kecemasan antisipasi). Serangan panic ini juga telah
mengganggu fungsi seorang baik pribadi dan sosial. Gejala-gejala yang di rasakan orang
yang panic seperti: sesak nafas, detak jantung keras, sakit di dada, merasa tercekik,
pusing, bergetar.
2. Fobia
Fobia adalah ketakutan yang berlebihan yang disebabkan oleh benda, binatang
ataupun peristiwa tertentu. sifatnya biasanya tidak rasional, dan timbul akibat peristiwa
traumatik yang pernah dialami individu. Fobia juga merupakan penolakan berdasar
ketakutan terhadap benda atau situasi yang dihadapi, yang sebetulnya tidak berbahaya dan
penderita mengakui bahwa ketakutan itu sebenar tidak ada dasar yang jeles. Gangguan
fobia ini sangat nenyusahkan bagi penderitanya, tetapi orang dapat mengadaptasikan diri
terhadap fobia tersebut.
Ternyata, ragan fobia sana banyaknya dengan banyaknya benda dan situasi yang
ada di bumi ini. Seperti: binatang, ketinggian, tempat tertutup, darah,cacing, seranga, cicak,
kecoa, kera, kanbing, naik mator, takut ditenpat gelap. Banyak wanita yang menderita ini
dimulai pada masa remaja dan permulaan dewasa ketika dia sudah mulai banyak berfikir
dan pengalaman.
Fobia Spesifik adalah Ketakutan berlebih yang disebabkan oleh benda, atau
peristiwa traumatik tertentu, misalnya: ketakutan terhadap kucing (ailurfobia), ketakutan
terhadap ketinggian (acrofobia), ketakutan terhadap tempat tertutup (agorafobia), fobia
terhadap kancing baju, dsb. Fobia, terkait Sosial Ketakutan berlebih pada kerumunan atau
tempat umum. ketakutan ini disebabkan akibat adanya pengalaman yang traumatik bagi
individu pada saat ada dalam kerumunan atau tempat umum yang masing teringat hingga
saat ini.
Penyebab: Teori Psikoanalitik: pertahanan melawan kecemasan hasil dorongan id yang
direpres. Kecemasan: pindahan impuls id yang ditakuti ke objek/situasi, yang mempunyai
hubungan simbolik dengan hal tersebut, Menghindari konflik yang direpres. Cara ego
untuk mcnghadapi masalah yang sesungguhnya konflik pada masa kaaak-kanak yang
direpres. Teori Behavioral: hasil belajar kondisioning kfasik, kondisioning operan,
modeling.
Tapii gejala ini terjadi hanya dalam keadaan tertentu. Dalam beberapa gangguan
fobia, keadaan ini hanya sedikit dan pasien bebas dari kecemasan untuk sebagian besar
waktu. Dalam gangguan fobia lain banyak memprovokasi keadaan kecemasan, dengan
hasil yang kecemasan lebih sering, tapi bahkan jadi ada situasi di mana tidak ada
kecemasan yang dialami.. Dua fitur lain ciri gangguan fobia: orang menghindari keadaan
yang menimbulkan kecemasan dan kecemasan pengalaman mengantisipasi jika ada
prospek bertemu keadaan tersebut.
3. Obsesif-kompulsif
Seperti contoh Kasus dibawah ini: X adalah seorang remaja madya yang saat ini
sedang kuliah disuatu universitas. sudah beberapa hari ini ia mempunyai kebiasaan aneh
yang tidak bisa ia hentikan. kebiasannya adalah mencuci tangannya lebih dari 10x dalam
satu hari. teman-temannya juga heran mengapa ia berperilaku seperti itu. ketika ia
berkonsultasi kepada psikolog sekolahnya ia baru tahu apa yang terjadi padanya. psikolog
menanyainya apa yang menyebabkannya seperti itu, lalu X mulai menceritakan kejadian
apa yang sebenarnya ia lakukan.X adalah kakak dari A. saat kecil keduanya pernah
bertengkar, X tanpa sengaja mengambil gunting dan menorehkannya ke lengan adiknya,A.
akibatnya lengan A terluka dan menyebabkannya cacat. peristiwa ini membuatnya bersalah
dan ia terus menerus memikirkan kesalahannya ini (obsesif), dan tiap kali ia mengingatnya
ia akan mencuci tangannya berulang-ulang. (kompulsif). Berdasarkan cerita diatas, kita
bisa melihat bahwa obsesif adalah pemikiran yang berulang dan terus-menerus. Sedangkan
kompulsif adalah pelaksanaan dari pemikirannya tersebut. Perilaku ini merupakan ritual
pembebasan dari dosa pada orang tersebut. dengan mencuci tangan ia berharap bisa
membersihkan dari dosa yang telah ia perbuat. obsesif kompulsif ini biasanya cenderung
pada perilaku bersih-bersih. Perilaku seperti ini sebenarnya banyak terjadi pada lingkungan
kita tetapi, kita kadang malah menganggap perilaku ini wajar.
Dewasa muda, mengikuti kejadian yang penuh stres: kehamilan, kelahiran, konflik
keluarga, kesulitan dalam pekerjaan, keadaan depresi. Penderita obsesif-kompulsif sering
menderita depresi. Pikiran yang berkali-kali datang yang sering mengganggu tampak tidak
rasional tidak dapat dikontrol mengganggu hidupnya. dapat berbentuk keragu-raguan
yang ekstrim, penangguhan tidak dapat membuat keputusan. pasien tidak dapat mengambil
kesimpulan.
Kompulsi : impuls yang tidak dapat ditolak mengulangi tingkah laku ritualistik
berkali-kali. Kompulsi sering berhubungan dengan kebersihan dan keteraturan. Penderita
merasa apa yang dilakukannya asing. Ada 5 bentuk obsesi:
1. Kebimbangan yang obsesif: pikiran bahwa suatu tugas yang telah selesai tidak secara
baik (75% dari pasien).
2. Pikiran yang obsesif: pikiran berantai yang tidak ada akhirnya. Biasanya fokus pada
kejadian yang akan datang (34% dari pasien).
3. Impuls yang obsesif; dorongan untuk melakukan suatu perbuatan (17%). 4.Ketakutan
yang obsesi kecemasan untuk kehilangan kontrol dan melakukan sesuatu yang
memalukan (26%)
5. Bayangan obsesif: bayangan terus menerus mengenai sesuatu yang dilihat (7%).
Ada 2 macam kompulsif.
1. Dorongan kompulsif yang memaksa suatu perbuatan: melihat pintu berkali-kali (61%).
2. Kompulsi mengontrol: mengontrol dorongan kompulsi (tidak menuruti dorongan tersebut):
mengontrol dorongan inses dengan berkali-kali menghitung sampai 10.
Rochman dan Hodgson; dua macam kompulsi: membersihkan dan mengecek.
Stress paska trauma umumnya dialami oleh setiap manusia dalam setap memori otak
sadar yang disalurkan dalam otak bawah sadar dalam setiap kejadian-kejadian yang
berdampak pada perilaku, awalnya trauma yang cukup mendalam dialami hingga
menggores psikis seseorang secara terus menerus, adapun penyebapnya di sebabkan oleh
sebuah benteng-benteng ketakutan yang di bentuk seseorang itu sendiri , secara bertahap
namun sangat mengganggu totalitas kerja dan cenderung menghambat, perkembangan, cara
penaggulangan perlu secara bertahap, dengan membentuk dan memperbaiki sebuah
kepribadian baru yang bakal ,menumbuhkan spirit dan koreksi diri dalam sebuah
kehidupan, gangguan pasca trauma seharusnya tidak dihindari namun kita telaah lebih
dalam guna sebuah, pembaharuan mental dan pshikis
Akan berakibat tidak dapat konsentrasi, mengingat, tidak dapat santai, impulsif,
mudah terkejut, gangguan tidur, cemas, depresi, mati rasa; hal-hal yang menyenangkan
tidak menarik lagi, ada perasaan asing terhadap orang-lain dan yang lampau. Kalau trauma
dialami bersama orang lain, dan yang lain mati: ada rasa bersalah, sering terjadi mimpi
buruk atau gangguan tidar. Gangguan pasca trauma dapat akut, kronis atau lambat, trauma
akibat orang, perang, serangan fisik atau penganiayaan berlangsung lebih lama daripada
trauma setelah bencana alam.
IV Kesimpulan
V Penutup
Thank you very much without reduce our homage to the listener , more over the
teacher of us ,who usually guide in general we can say that this part strongly has to be
considered to bring us to life gathering , redundantly by our sum it isn’t on adequate places
to dehitilize and mobilize our mind exception this vacation of anxiousness which will birth
several madness , we shall not suspend time anymore and just to tell thank you; gooden
morden schuler und schulerin ich sprechen keep the spirit and have a great time may be our
day will be nice
Daftar pustaka
Durand, Mark, dan David H. Barlow, Intisari Psikologi Abnormal, yogyakarta : Pustaka
Pelajar, edisi : keempat, 2006
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.depression-
guide.com/phobic-disorders.htm/17-maret-2010/
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1893827-kiat-menghadapi-
kecemasan/17-maret -2010.