You are on page 1of 21

PENGERTIAN BIMBINGAN

DAN KONSELING

OLEH
DYAH RAHAYU WIDIARNI
TITIN SETIYOWATI
RIZKA ARFINA
FAUZIAH RAHMAWATI
YESI MEILITA
A.1 Pengertian Bimbingan
:
pendapat dari beberapa ahli antara lain :

Miller (I. Djumhur dan Moh. Surya, 1975) mengartikan


bimbingan sebagai proses bantuan terhadap individu
untuk mencapai pemahaman diri yang dibutuhkan
untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum
di sekolah, keluarga dan masyarakat.
Sertzer & Stone (1966) menemukakan bahwa guidance
berasal kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot,
manager, or steer (menunjukkan, menentukan, mengatur,
atau mengemudikan
W.S. Winkel (1981) mengemukakan bahwa guidance
mempunyai hubungan dengan guiding: “ showing a way”
(menunjukkan jalan), leading (memimpin), conducting
(menuntun), giving instructions (memberikan petunjuk),
regulating (mengatur), governing (mengarahkan) dan
giving advice (memberikan nasehat).
A.1 Pengertian Bimbingan

Unsur – unsur pokok bimbingan sebagai berikut :

1. Pelayanan bimbingan merupakan suatu proses


2. Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan
3. Bantuan diberikan kepada individu baik perorangan
maupun kelompok
4. Pemecahan masalah dalam bimbingan dilakukan oleh
dan atas kekuatan klien sendiri
5. Bimbingan dilaksanakan dengan menggunakan berbagai
bahan interaksi , nasihat ataupun gagasan, serta alat-alat
tertentu baik yang berasal unsur –:
Lanjutan……

Unsur –unsur pokok bimbingan sebagai berikut :

6. Bimbingan tidak hanya diberikan untuk kelompok


kelompok umur tertentu saja.
7. Bimbingan diberikan oleh orang-orang yang ahli
yaitu orang-orang yang memiliki kepribadian yang
terpilih dan telah memperoleh pendidikan serta
latihan yang memadai dalam bidang bimbingan
dan konseling.
8. Pembimbing tidak selayaknya memaksakan
keinginan-keinginannya kepada klien karena klien
mempunyai hak dan kewajiban untuk menentukan
arah dan jalan hidupnya sendiri , sepanjang dia
tidak mencampuri hak-hak oran lain
“Bimbingan pada hakekatnya
merupakan upaya untuk
memberikan bantuan kepada
individu atau peserta didik..
Bantuan dimaksud adalah
bantuan yang bersifat psikologis.”
A.2 .Pengertian Konseling
Jones ,1951, mengartikan konseling adalah
kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan
semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah
tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang
bersangkutan, dimana ia dapat bantuan pribadi da
langsung dalam pemecahan masalah itu.
Shertzer & Stone, 1974,…..interaksi yang (a) terjadi
antara dua orang individu, masing-masing dibeut
konselor dan klien;(b) terjadi dalam suasana yang
professional
Lanjutan……
Para ahli mengatakan mengenai konseling

Division of Conseling Psykology,


Konselingmerupakan suatu proses untuk
membantu individual mengatasi hambatan-
hambatan perkembangan dirinya dan untuk
mencapai perkembangan optimal
kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses
tersebut dapat terjadi setiap waktu

McDaniel , 1956, …suatu rangkaian


pertemuan langsung dengan individu yang
ditujukan pada pemberian bantuan
kepadanya untuk dapat menyesuaikn dirinya
secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan
dengan lingkungannya
Kesamaan ciri yang dikatakan para ahli :
:
1. Konseling melibatkan dua orang yang saling
berinteraksi dengan jalan mengadakan
komunikasi langsung, mengemukakan dan
memperhatikan dengan saksama isi
pembicraan, gerakan-gerakan insyarat,
pandangan mata, dan gerakan-gerakan
lainnya dengan maksud untuk meningkatkan
pemahaman kedua belah pihak yangterlibat di
dalam interaksi itu.
2. Model interaksi di dalam konseling itu terbatas
pada dimensi verbal,yaitu konselor dan klien
saling berbicara.
Lanjutan……

4. Interaksi antara konselor dan klien berlangsung


dalam waktu yang relatif lama dan terarah kepada
pencapaian tujuan.
5. Tujuan dari hubungan konseling ialah terjadinya
perubahan pada tingkah laku klien.
6. Konseling merupakan proses yang dinamis,
dimana individu klien dibantu untuk mendapatkan
mengembangkan dirinya, mengembangkan
kemampuan-kemampuannya dalam mengatasi
masalah-masalah yang sedang dihadapi.
7. Konseling didasari atas penerimaan konselor
secara wajar tentang diri klien , yaitu atas dasar
penghargaan terhadap harkat dan martabat klien.
“Konseling adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan melalui wawancara konseling
oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada
individu yang sedang mengalami sesuatu
masalah (disebut klien) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang dihadapai oleh
klien”
B. Istilah Penyuluhan dan Konseling

tahun 1960-an istilah bimbingan dan penyuluhan


seperti telah memasyarakat, khusunya dikalangan

sejak awal 1970-an mucul pemakaian istilah “penyuluhan”


yang sama diluar pengertian konseling sebagaimana
dimaksud semula. Penyuluhan dalam pengertian yang
kemudian itu lebih mengarah pada usaha-usaha suatu
badan, baik pemerintah maupun swasta misalnya
Penyuluhan pertanian

Sejak tahun 1980-an , gerakan bimbingan mulai


digalakan dengan menggunakan istilah konseling.
Pemakaian tersebut sengaja agar dapat benar-benar
menampilkan pelayanan yang sebenarnya dari usaha
yang dimaksud
C. Perkembangan Konsepsi
Bimbingan dan Konseling
1. Periode Bimbingan Jabatan /
Parsonian
2. Periode Bimbingan Pendidikan
3. Periode Pelayan untuk
penyelesaian diri sendiri
4. Periode proses perkembangan
individu
5. Periode Rekonstruksi sosial dan
personal
THE END
D. Tujuan Bimbingan dan Konseling
Tujuan Umum adalah untuk membantu individu
memperkembangkan diri secara optimak sesuai dengan
tahap perkembangan dan predisposisi yang dimilikinya
(seperti kemampuan dasar dan bakat), berbagai latar
belakang yang ada ( latar belakang keluarga,
pendidikanm status ekonomi), serta sesuai dengan
tuntutan positif lingkungannya

Tujuan khususnya merupakan penjabaran tujuan umum


tersebut yang dikaitkan secara langsung dengan
permasalahan yang dialami oleh individu yang
bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas
permasalahannya itu.
E. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling
1. Asas Kerahasiaan
2. Asas Kesukarelaan
3. . Asas Keterbukaan
4. . Asas Kegiatan
5. . Asas Kemandirian
6. Asas Kekinian
7. . Asas Kedinamisan
8. Asas Keterpaduan
9. Asas Kenormatifan
10. Asas Keahlian
11.. Asas Alih Tangan Kasus
12.Asas Tut Wuri Handayani
F. Kesalahpahaman dalam Bimbingan
dan Konseling
1. Bimbingan dan Konseling disamakan saja dengan
atau dipisahkan sama sekali dari pendidikan
2. Konselor di Sekolah dianggap sebagai polisi sekolah
3. Bimbingandan Konseling diangap semata-mata
sebagai proses pemberian nasehat
4. Bimbingan dan Konseling dibatasi pada hanya
menangani masalah yang bersifat incidental
5. Bimbingan dan Konseling dibatasi hanya untuk klien-
klien tertentu saja
6. Bimbingan dan konseling melayani “orang sakit”
dan /atau “kurang normal”
7. Bimbingan dan konseling bekerja sendiri
8. Konselor harus aktif , sedangkan pihak lain pasif
9. menganggap pekerjaan bimbingan dan konseling
dapat dilakukan oleh siapa saja
Lanjutan Kesalahpahaman …….

10. Pelayanan bimbingan dan konseling berpusat pada


keluhan pertama saja
11. Menyamakan pekerjaan bimbingan dan konseling dengan
pekerjaan dokter dan Psikiater
12. Menganggap hasil pekerjaan bimbingan dan konseling
segera dilihat
13. Menyamaratakan cara pemecahan masalah bagi semua
klien
14. Memusatkan usaha bimbingan dan konseling hanya
pada penggunaan instrumentasi bimbingan dan konseling
(Misalnya Tes, Inventori, Angket dan ALat pengungkap
lainnya)
15. Bimbingan dan Konseling dibatasi pada hanya
menangani masalah-masalah yang ringan saja
RANGKUMAN
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu
dengan menggunakan berbagai prosedur, cara dan
bahan agar individu tersebut mampu mandiri dalam
memecahkan masalah – masalah yang dihadapinya.

Konseling merupakan proses pemberian bantuan


yang didasarkan pada prosedur wawancara konseling
oleh seorang ahli ( disebut konselor) kepada individu
( disebut klien) yang bermuara pada teratasinya
masalah yang dihadapi klien
Lanjutan rangkuman…

Tujuan umum bimbingan dan konseling


membantu individu agar dapat mencapai
perkembangn secara optimal sesuai bakat ,
kemapuan , minat dan nilai-nilai, serta terpecahkan
masalah-masalah yang dihadapi indvidu (klien).

Tujuan Khusus bimbingan dan konseling


langsung terkait pada arah perkembangan klien
danmasalah-masalah yang dihadapinya
Lanjutan rangkuman…

Kesalahpahaman dalam pelayanan


bimbingan dan konseling , antara lain
menyangkut hubungan antara bimbingan
dan konseling dengan pendidikan, peranan
konselor, jenis pemberian bantuan dan
karakteristik masalah yang ditangani,
prosedur kerja, kualifikasi keahlian , hasil
yang harus dicapai serta penggunaan
instrumentas bimbingan dan konseling
THE END

You might also like