You are on page 1of 13

Strategi Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kab.

GUNUNGKIDUL 85
I

6.1 Sistem dan Mekanisme Pemantauan


Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi mutlak diperlukan untuk menjamin
strategi penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan dapat berjalan secara efisien
dan terukur. Selain ketersediaan data yang cukup akurat, dan juga perbandingan antar
waktu serta gambaran kondisi terkini.

Dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi program penanggulangan kemiskinan


kemiskinan, terdapat beberapa prinsip yang seyogyanya dipenuhi dan menjamin
tercapainya tujuan keinginan monitoring dan evaluasi. Prinsip–prinsip tersebut
diantaranya adalah: pelaksanaan monitoring dan evaluasi kebijakan pennagggulangan
kemiskinan didasarkan pada kejujuran, motivasi dan keinginan yang kuat dari para
pelaku.

Prinsip – prinsip dalam pelaksnaan monitoring dan evaluasi adalah sebagai berikut:
1) Obyektif dan profesional
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara profesional berdasarkan
analisis data yang lengkap dan akurat agar menghasilkan penilaian secara obyektif
dan masukan yang tepat terhadap pelaksanaan kebijakan penanggulangan
kemiskinan.
2). Transparan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara terbuka dan dilaporkan secara
luas melalui berbagai media yang ada agar masyarakat dapat mengakses dengan
mudah tentang informasi dan hasil monitoring dan evaluasi.
3) Partisipatif

Strategi Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kab. GUNUNGKIDUL 85


Pelaksnaan kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan melibatkan secara
aktif dan interaktif para pelaku penanggulangan kemiskinan..
4). Akuntabel
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi harus dapat dipertanggungjawabkan secara
internal dan eksternal.
5) Tepat waktu
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi harus dilakukan sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
6) Berkesinambungan
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkesinambungan agar dapat
dimanfaatkan sebagai umpan balik bagi penyempurnaan kebijakan.
7) Berbasis indikator kinerja.
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria dan indikator,
baik indikator masukan, proses, luaran, manfaat maupun dampak.

6.2 Sistem dan Mekanisme Evaluasi


6.2.1 Pengumpulan data
Data dan informasi yang dikumpulkan adalah indikator sosial ekonomi yang
mencerminkan kondisi sosial ekonomi masyarakat miskin dalam pemenuhan hak – hak
dasar, dan indikator kinerja kebijakan dan program yang diarahkan untuk memenuhi
hak- hak dasar masyarakat miskin. Data dan informasi yang dipelukan untuk monitoring
dan evaluasi antara lain dikumpulkan dari (1) hasil laporan rutin dinas/ instansi
pelaksana kebikjakan program (2) hasil pendataan oleh kantor Statistik (3) hasil
penelitian dan kajian kemiskinan partisipatif yang dilakukan secara lembaga swadaya
masyarakat, lembaga penelitian dan pihak lainnya (4) hasil pemberitaan media massa
dan (5) hasil laporan dari kelompok masyarakat.

6.2.2 Pelaporan
Pelaporan hasil monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan dilakukan untuk
menggambarkan kondisi kemiskinan secara nyata dan kinerja kebijakan secara objektif.
Laporan yang dihasilkan oleh berbagai pihak perlu diolah dan dikonsolidasikan agar

Strategi Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kab. GUNUNGKIDUL 86


komprehensif dan lengkap. Konsolidasi laporan hasil monitoring dan evaluasi
penangulangan kemiskinan juga dilakukan terhadap hasil laporan lembaga swadaya
masyarakat, media massa, perguruan tinggi dan lembaga penelitian.

Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah menggabungkan kedua hasil


konsolidasi laporan monev penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah
dan non pemerintah menjadi sebuah laporan monev penanggulangan kemiskinan
daerah.laporan tersebut disertai dengan rekomendasi kebijakan untuk merespon kondisi
kemiskinan dan kinerja kebijakan penanggulangan kemiskinan yang selanjutnya diberikan
kepada Bupati, dan dinas/instansi terkait serta dideseminasikan kepada masyarakat luas.

Pelaporan hasil monev penanggulangan kemiskinan disusun dalam bentuk laporan


populer yang sederhana, menarik dan mudah dipahami serta mudah diakses oleh publik.

6.2.3 Diseminasi
Hasil monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan menjadi hak publik yang dapat
diakses secara terbuka, cepat dan mudah. Oleh sebab itu, hasil laporan monitoring dan
evaluasi penanggulangan kemiskinan perlu didesiminasikan kepada para pengambil
keputusan, media massa dan masyarakat luas melalui berbagai saluran informasi seperti
media cetak, media elektronik dan media komunikasi lain yang mudah diakses oleh
publik.

6.2.4 Pemanfaatan dan Tindak lanjut


Hasil temuan dari kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dimanfaatkan untuk berbagai
tujuan (1) memberikan umpan balik bagi perbaikan kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan, (2) melakukan sinkronisasi berbagai kebijakan dan program,
(3) meningkatkan keterbukaan, dan (4) pertanggungjawaban publik terhadap
pelaksanaan kebijakan dan program, dan meningkatkan studi kebijakan bagi para
akademisi dan peneliti.

Tindak lanjut dari hasil monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan dirumuskan
dalam pembahasan antar dinas/ instansi dan pertemuan/ dengar pendapat dengan

Strategi Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kab. GUNUNGKIDUL 87


Dewan perwakilan Rakyat Daerah untuk menanggapi laporan monitoring dan evaluasi
penanggulangan kemiskinan.

Hasil pembahasan tersebut dituangkan dalam bentuk reorientasi perencanaan dan


penganggaran pembangunan. Selanjutnya akan dikeluarkan kebijakan dalam bentuk
keputusan untuk meneruskan, menghentikan sementara ataupun membatalkan suatu
kebijakan dan program penanggulangan. Keputusan yang disusun dengan memperhaikan
dampak bagi masyarakat miskin, administrasi penganggaran dan pertimbangan lain yang
mendesak.

6.2.4 Organisasi dan Lembaga


Komite penanggulangan kemiskinan mendapat tugas untuk melakukan pemantauan dan
pelaporan pelaksnaan penanggulangan kemiskinan. Dalam pelaksanaan monev, KPK-D
membentuk pokja yang beranggotakan dari berbagai unsur pelaksana pembangunan.
Dalam mendukung pelaksanaan monitoring dan evaluasi, KPK-D dibantu oleh
keanggotaan yang berimbang dari berbagai pihak, kewenangan yang luas dan anggaran
yang memadai. Kegiatan monitoring dan evalaasi dapat juga dilakukan secara internal
oleh masing – masing dinas / instansi pelaku penanggulangan kemiskinan.

Kegiatan monitoring dan evaluasi juga dilakukan secara indepeden oleh lembaga
swadaya masyarakat, perguruan tinggi, lembaga penelitian, organiasai profesi dan media
massa. Hasil monitoring dan evaluasi perlu disebarkan dan dibahas bersama sehingga
menjadi laporan yang komprehensif.

Strategi Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kab. GUNUNGKIDUL 88


BUPATI DPRD

Mekanisme dan prosedur


Monitoring dan evaluasi Penanggulangan kemiskinan
010009000003ae
Konsolidasi monev PK (Pemerintah) : TKPKD Konsolidasi monev PK ( Non Pemerintah) :
- POKJA MONEV KPK DAERAH - POKJA MONEV KPK DAERAH

00000005001c00000000000400000003010800050000000b0200000000050000000c02

4c059708040000002e0118001c000000fb02c4ff0000000000009001000000000440001
254696d6573204e657720526f6d616e000000000000000000000000000000000004000
0002d0100000400000002010100050000000902000000020d000000320a33000000010
004000000fdff9608470520401b00030000001e0007000000fc020000ffffff0000000400
00002d01010008000000fa02050000000000ffffff00040000002d0102000c0000004009
2100f000000000000000460598080000000008000000fa020000000000000000000004
0000002d010300040000002d010100040000002701ffff1c000000fb021000070000000
000bc02000000000102022253797374656d0000de60e7771ccf19001ccf19005c551f00
38cd190078e4c630040000002d010400030000000000

6.2.5 Integrasi kedalam Sistem Perencanaan dan Penganggaran


Sistem evaluasi dan monitoring penanggulangan kemiskinan merupakan bagian dari
sistem perancanaan dan penganggaran nasional. Hasil monitoring dan evaluasi kebijakan
dan program penanggulangan kemiskinan sangat penting sebagai masukan bagi
penyusunan rencana dan anggaran. Integrasi kedalam sistem perencanaan dan
penganggaran diperlukan agar masalah penanggulangan kemiskinan mendapatkan
dukungan yang memadai dalam proses perencanaan dan penganggaran pembangunan.

Oleh sebab itu, siklus monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan harus
menyesuaiakan siklus perencanaan dan penganggaran pembangunan. Hasil sistem
monitoring dan evaluasi penanggulangan kemiskinan secara keseluruhan harus selesai
sebelum proses perencanaan dan penganggaran dimulai, hal ini diperlukan agar terjadi
optimalisasi pemanfaatan hasil-hasil monitoring dan evaluasi dalam proses
penanggulangan kemiskinan.

Strategi Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kab. GUNUNGKIDUL 89


Upaya yang perlu ditempuh untuk memperkuat kapasitas lembaga dalam memonitor dan
evaluasi penanggulangan kemiskinan adalah:
1) membangun sistem monitoring dan evaluasi yang terpadu dengan
memperhatikan pemenuhan hak- hak dasar masyarakat miskin.
2) melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian informasi secara reguler
dan terpilah dengan memperhatikan pemenuhan hak- hak dasar masyarakat
miskin.
3) mengembangakan standarisasi tentang indikator, variabel dan data yang relevan
dengan kondisi dan tingkat pemenuhan hak- hak dasar masyarakat miskin.
4) memperluas kesempatan bagi berbagai pihak untuk mengakses data, informasi
tentang kondisi dan tingkat pemenuhan hak- hak dasar masyarakat miskin.
5) melakukan survey secara reguler tentang tingkat kepuasan penerima layanan.
6) melakukan tindak lanjut terhadap hasil temuan yang diperoleh dari kegiatan
monitoring.

6.3 Indikator
Perumusan indikator sangat penting dalam sistem monitoring dan evaluasi karena terkait
dengan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai oleh kebijakasanaan atau program.
Indikator digunakan untuk menangkap suatu fenomena/kondisi yang akan dimonitor
serta merupakan alat untuk mengukur kemajuan inplementasi program/kebijakan.
Indikator-indikator ini akan digunakan untuk membandingkan kondisi sebelum dan
sesudah suatu kebijakan / program yang dilaksanakan.

Sistem monitoring dan evaluasi penangulangan kemiskinan terbagi atas dua bagian besar.
(1) Kondisi kemiskinan yang terkait dengan hak dasar masyarakat miskin (2) kebijakan
dan program dalam penanggulangan kemiskinan. Pada bagian kondisi kemiskinan adalah
bersifat monitoring, dimana bagian ini dititikberatkan pada penetapan indikator dan
mekanismenya. Sedangkan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan adalah
bersifat monitoring dan evaluasi.

Kegiatan evaluasi dimaksudkan untuk dapat memberikan umpan balik dalam pelaksanaan

Strategi Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kab. GUNUNGKIDUL 90


program apabila indikator tidak dapat dipenuhi. Hubungan antara bagian kondisi
kemiskinan dengan bagian kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan, pada
sistem monev adalah apabila pada bagian kebijakan dan program dalam penanggulangan
kemiskinan dari hasil evaluasi yang menyatakan indikator telah dipenuhi, maka perlu
dilakukan peninjauan terhadap bagian kondisi kemiskinan, apakah indikator tersebut
telah tercapai atau apakah kondisi kemiskinan telah menjadi lebih baik, maka perlu
dilakukan peninjauan ulang secara menyeluruh terhadap kebijakan dan program
penanggulangan yang telah dilaksanakan. Pada tabel berikut disajikan beberapa
indikator kinerja kondisi kemiskinan sampai dengan tahun 2011.

Indikator Kondisi Kemiskinan


Matrik Indikator Kinerja
Monitoring dan Evaluasi SPK-D

Pemenuhan Hak Target tahun 2011 Indikator Pelaksana


1. Menurun
nya
persent
ase
pendudu 1. Persentase penduduk
k yang dengan konsumsi
dibawah dibawah 2100 kkal
garis perhari.
Pangan kemiski 2. Angka balita yang Kependudukan
nan mempunyai berat
2. Menurun badan kurang dan
nya buruk (%) ( prp dan lk-
angka lk).
gizi
buruk
pada
balita
Kesehatan 1. menurunnya 1. Angka kematian Dinkes
angka kematian balita menurun.
anak balita. 2. Angka kematian
2. menurunnya ibu menurun dari
angka kematian 3. Angka kematian
ibu. bayi
3. menurunnya 4. Jumlah anak yang
angka kematian telah diimunisasi
bayi. campak sebelum
4. meningkatnya 1 usia tahun
jumlah anak 5. persentase

Strategi Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kab. GUNUNGKIDUL 91


Pemenuhan Hak Target tahun 2011 Indikator Pelaksana
yang diimuniasi
campak sebelum
usia satu tahun.
pertolongan
5. meningkatnya
persalinan oleh
persentase
tenaga kesehatan
pertolongan
terlatih.
persalinan oleh
6. Angka kasus TBC
tenaga
dan pengobatan
kesehataan
DOTS.
terlatih.
6. menurunnya
angka deteksi
kasus TBC.
1. meningkatnya
angka
1. Angka partisipasi
partisipasi kasar
kasar jenjang
jenjang
SMP/MTS wanita
SMP/MTs
dan laki- laki.
meningkatnya
2. Angka partisipasi
angka
murid SD/MI
partisipasi
wanita dan laki-
murni SD/MI
laki.
meningkatnya
3. Angka partisipasi
angka
murni SLTP/MTs
partisipasi
wanita laki-laki
murni SMP/MTS
dan perempuan.
2. meningkatnya
4. Persentase murid
persentase
yang berhasil
murid yang
mencapai kelas
berhasil
Pendidikan 3. meningkatnya
5. Diknas
5. persentase murid
persentase
kelas 1 yang
murid dikelas 1
berhasil
yang berhasil
menamatkan
menamatkan
sekolah dasar.
sekolah dasar
6. Persentase murid
4. meningkatnya
dikelas 1 yang
persentase
berhasil
murid dikelas 1
menyelesaikan
tyang berhasil
pendidikan dasar
menyelesaikan
9 tahun.
pendidikan
7. Jumlah dan
dasar 9 tahun
persentase
5. meningkatnya
penduduk yang
angka melek
buta huruf.
huruf usia 10
-44
Pekerjaan 1. Berkurangnya angka 1. Angka tingkat Disnaker
pengangguran terbuka Partisiasi Angkatan

Strategi Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kab. GUNUNGKIDUL 92


Pemenuhan Hak Target tahun 2011 Indikator Pelaksana
Kerja (TPAK)
2.Tingkat pengangguran
terbuka.
2. Meningkatnya
3. jumlah
prlindungan kerja bagi
persentas
masyarakat miskin
e tenaga
khususnya perempuan
kerja
dan anak.
dibawah
umur.

1. Persentase rumah
tanga dengan
status rumah
1. meningkatnya milik atau sewa.
persentase 2. Persentase
masyarakat rumahtangga
miskin yang dengan sertifikat
memiliki rumah kepemilikan dari
layak dan sehat. BPN.
Perumahan 2. menurunnya 3. persentase rumah PU
persentase tangga yang
penduduk tanpa menempati
rasa akses rumah sehat.
terhadap sarana 4. persentase
sanitasi dasar Rumah Tangga
yang sehat yang
menggunakan
sarana sanitasi
sehat.
Meningkatnya persentase Jumlah dan persentase
Air Bersih keluarga miskin yang penduduk yang memiliki PU
memiliki akses air bersih akses terhadap air bersih.
1. Luas tanah milik
1. Meningkatnya masyarakat
pengakuan hak miskin yang
perorangan dan bersertifikat.
hal komunal atas 2. jumlah dan
tanah. luasan tanah Badan
Pertanahan 2. terjaminnya komunal yang Pertanahan.
perlindungan mendapat
dalam pengakuan
kepemilikan pemerintah.
tanah. 3. .jumlah kasus
sengketa tanah.

Strategi Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kab. GUNUNGKIDUL 93


Pemenuhan Hak Target tahun 2011 Indikator Pelaksana
1. jumlah
masyarakat
1. Meningkatnya
miskin yang
peran
terlibat dalam
masyarakat
pengelolaan dan
miskin dalam
pemanfaatan SDA
pengelolaan dan
dan LH.
Lingk. Hidup pemanfaatannya
2. luas dan lahan
.
dan sumber 2. menurunnya
kritis. Bappedal
Daya Alam 3. luas dikawasan
laju kerusakan
pesisir.
sumber daya
4. persentase
alam dan
penduduk yang
lingkungan
menggunakan
hidup.
biomasa( kayu
bakar ) untuk
memasak.
1. terciptanya
kondisi sosial
yang stabil dan 1. Jumnlah kasus
damai. kejahatan
2. menurunnya 2. Persentase kasus
tingkat tindak kejahatan Polri,
Rasa Aman kriminalitas. yang dapat
3. menurunnya diungkap. Kesbanglinmas.
tindak 3. jumlah kasus
kekerasan kekerasan dalam
dalam rumah rumah tangga.
tangga.

Partisipasi 1. meningkatnya 1. Jumlah forum Sobermas, LSM.


peran serta warga
Masyarakat masyarakat 2. Jumlah forum
miskin dalam lintas pelaku
pengambilan 3. Jumlah lembaga
keputusan dan dan organisasi
alokasi anggaran. yang terlibat
2. terbentuknya dalam kegiatan.
forum warga 4. Jumlah media
3. meningkatnya yang memuat
peranserta informasi
lembaga dan anggaran
organisasi 5. Jumlah individu
masyarakat dan organisasi
dalam yang mengakses
pengambilan anggaran daerah.
keputusan.
4. tersedianya
informasi

Strategi Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kab. GUNUNGKIDUL 94


Pemenuhan Hak Target tahun 2011 Indikator Pelaksana
anggaran yang
mudah diakses.
1. meningkatnaya
Indeks
pembangunan
gender
2. meningkatnya
indeks
keberdayaan
1. indeks
gender
Pembangunan
3. menurunnya
Gender.
angka tindak
2. Indeks
kekerasan
Keberdayaan
4. meningkatnya
Gender.
Keadilan dan keterlibatan
3. jumlah kasus Kesbanglinmas,
perempuan
Kesetaraan dalam
tindak kekerasan.
4. jumlah lembaga LSM
Gender pengambilan
dan organisasi
keputusan.
perempuan yang
5. menguatnya
terlibat dalam
lembaga dan
proses
organisasi
perencanaan dan
perempuan
penganggaran.
untuk turut serta
dalam proses
perencanaan,
pelaksanaan,
pemantauan,
dan pembahasan
alokasi anggaran.
Pembangunan 1. meningkatnya 1. Jumlah Sobermas,
kesejahteraan pendapatan
PU.
Perdesaan masyarakat masyarakat
miskin miskin
perdesaan. perdesaan.
2. meningkatnya 2. persentase
akses masyarakat rumahtangga
miskin terhadap yang memiliki
transportasi akses
3. meningkatnya transportasi.
akses masyarakt 3. Persentase
miskin terhadap rumahtangga
listrik. yang memiliki
4. meningkatnya akses listrik.
akses masyarakat 4. persentase
msikin terhadap rumah tangga
telekomunikasi yang memiliki
5. meningkatnya akses
akses masyarakat telekomunikasi

Strategi Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kab. GUNUNGKIDUL 95


Pemenuhan Hak Target tahun 2011 Indikator Pelaksana
5. persentase
miskin terhadap
rumah tangga
informasi.
yang memiliki
6. berkembangnya
akses informasi.
usaha dikawasan
6. jumlah usaha
perdesaan.
milik masyarakat
7. berkembangnya
desa
lembaga dan
7. jumlah lembaga
organisasi
dan organisasi
masyarakat desa
masyarakat desa.
1. Jumlah
1. Meningkatnya
pendapatan
kesejahteraan
masyarakat
masyarakat
miskin
miskin
perkotaan.
2. tersdianya
2. jumlah tempat
tempat dan
dan ruang usaha
ruang usaha.
dikawasan
3. Terciptanya
perkotaan.
lingkungan
3. jumlah
permukiman
perempuan
yang sehat.
kepala rumah
4. berkurangnya
tangga.
kelompok PU,
4. jumlah fakir
Pembangunan rentan.
miskin. Kesbanglinmas,
Perkotaan 5. meningkatnya
5. jumlah orang
peran Dinsos.
dengan
masyarakat
kemampuan
miskin dalam
berbeda
pengambilan
6. jumlah
keputusan.
masyarakat
6. meningkatnya
miskin kota yang
akses masyarakat
memanfaatkan
kota terhadap
fasilitas
layanan
kesehatan dan
kesehatan dan
pendidikan.
pendidikan.
7. Angka
7. meningkatnya
kriminalitas.
rasa aman.

Strategi Penaggulangan Kemiskinan Daerah Kab. GUNUNGKIDUL 96

You might also like