You are on page 1of 189

BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

Sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah memberikan kewenangan yang


luas nyata dan bertanggungjawab kepada Daerah (otonomi). Otonomi daerah
diarahkan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kewenangan yang
dimiliki daerah. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah merupakan tonggak lahirnya otonomi daerah dengan menempatkan asas
desentralisasi dan asas tugas pembantuan dalam sistem penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
Dalam asas desentralisasi, menempatkan semua kewenangan pemerintahan
kepada Kabupaten/Kota selain kewenangan dalam bidang politik luar negeri,
pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama, serta kewenangan
bidang lainnya yang merupakan kewenangan Pemerintah ataupun kewenangan
Provinsi sebagai daerah otonom. Kewenangan bidang lainnya salah satunya adalah
“penetapan pedoman untuk menentukan standar pelayanan minimal dalam
bidang yang wajib dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota”, sebagaimana diatur dalam
pasal 2 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom. Adapun kewenangan
wajib Kabupaten/Kota meliputi : pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan
kebudayaan, pertanian, perhubungan, industri dan perdagangan, penanaman
modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi, dan tenaga kerja. Dengan adanya
penerapan standar pelayanan minimal (SPM) pada kewenangan wajib
Kabupaten/Kota, fungsi pemerintahan daerah Kabupaten/Kota adalah sebagai
pelayan masyarakat (public service).
Dalam pertengahan implementasi Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999,
amandemen kedua Undang-undang Dasar 1945 telah merubah dasar sistem
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pasal 18 amandemen kedua Undang-undang
Dasar 1945 mengamanatkan bahwa “pemerintahan daerah menjalankan otonomi
seluas-luasnya kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat”. Sedangkan Pasal 18 A menegaskan
bahwa “hubungan wewenang antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
Provinsi, Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten dan Kota,
diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan
keragaman daerah”. Dari pasal 18 tersebut, terlihat adanya amanat pembagian
urusan pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan daerah Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan keserasian
hubungan antar tingkatan atau susunan pemerintahan.

62
Penjabaran atas amandemen kedua UUD 1945 tersebut, diterbitkan Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti atas
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 membawa perubahan mendasar dalam sistem penyelenggaraan
pemerintahan daerah dan ditegaskan dalam Pasal 11 yang menyebutkan bahwa
“penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria eksternalitas,
akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan keserasian hubungan antar
susunan pemerintahan”. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dimaksud
merupakan pelaksanaan hubungan kewenangan antara pemerintah dan pemerintahan
daerah provinsi, kabupaten dan kota atau antar pemerintahan daerah yang saling
terkait, tergantung, dan sinergis sebagai satu sistem pemerintahan. Sedangkan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, yang diselenggarakan
berdasarkan kriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi terdiri atas urusan wajib
dan urusan pilihan dimana penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib
berpedoman pada standar pelayanan minimal yang dilaksanakan secara bertahap dan
ditetapkan oleh Pemerintah.
Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam penjelasan Undang-undang
Nomor 32 tahun 2004 adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan
hak dan pelayanan dasar warga negara antara lain:
a. Perlindungan hak konstitusional;
b. Perlindungan kepentingan nasional, kesejahteraan masyakat, ketentraman
dan ketertiban umum dalam kerangka menjaga keutuhan NKRI; dan
c. Pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan perjanjian dan
konvensi internasional.

Sedangkan yang dimaksud dengan urusan pilihan adalah urusan yang secara
nyata ada di Daerah dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah.

Tahun 2006 merupakan awal pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Daerah Kabupaten Gunungkidul. Adapun pelaksanaan masing – masing
urusan Pemerintahan sesuai dengan pembidangan dalam RKPD Tahun 2006 adalah
sebagai berikut :

A. BIDANG PERTANIAN DAN PERIKANAN


1. Program dan Kegiatan
Tujuan pembangunan bidang pertanian dan perikanan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006 adalah :
a. Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi sumber daya manusia
petani nelayan, petugas, mitra petani, serta pelaku usaha pertanian lainnya;
b. Meningkatkan kelembagaan pertanian dan pelaku agribisnis lainnya;

63
c. Meningkatkan kualitas sumber daya dinas dan sarana prasarana
pendukung kelancaran tugas dinas;
d. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan
dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan;
e. Meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman pangan, hortikultura,
dan perikanan untuk memantapkan ketahanan pangan;
f. Meningkatkan kualitas hasil pertanian yang berdaya saing dalam rangka
peningkatan pendapatan petani-nelayan.
Adapun sasarannya adalah sebagai berikut :
a. Tercapainya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan sikap
petani-nelayan;
b. Terwujudnya kelembagaan pertanian dan pelaku agribisnis yang mantap;
tercapainya peningkatan kinerja dan kelancaran pelaksanaan tugas;
c. Tercapainya peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pertanian;
d. Tercapainya peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan dan
hortikultura;
e. Tercapainya peningkatan pendapatan petani-nelayan melalui
pengembangan usaha pertanian yang berwawasan agribisnis.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, dilaksanakan 6 (enam)
program, yaitu Peningkatan Ketahanan Pangan, Pengembangan Agribisnis,
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pertanian, Peningkatan Kualitas Sumber
Daya Manusia Pertanian, Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian, dan
Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi dan Air Bersih. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan sebanyak 48 kegiatan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, meliputi kegiatan – kegiatan :
1) Penangkaran benih palawija (DAK)
2) Antisipasi kegagalan tanam
3) Penanganan daerah sumber serangan OPT
4) Pelatihan agensia hayati dan pengawasan pupuk dan pestisida
5) Pengelolaan PAD
6) Diversifikasi tanaman pangan non beras
7) Pengembangan padi organik
8) Pengembangan produksi padi beras merah
9) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan
(pendampingan)

64
10) Pembinaan sanitasi dan higiene pada produk perikanan
11) Pengembangan budidaya ikan di pedesaan
12) Operasionali balai benih ikan (BBI) Ponjong
13) Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana perikanan tangkap
(DAK)
14) Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana usaha budidaya
(DAK)
15) Peningkatan pengelolaan potensi sumber daya ikan dan
kelestariannya

b. Program Pengembangan Agribisnis meliputi kegiatan – kegiatan :


1) Pembinaan pemasaran hasil pertanian
2) Pembinaan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
tanaman pangan (pendampingan)
3) Pembinaan permodalan dan pemasaran
4) Pengembangan kualitas dan produk hasil pertanian
5) Pembinaan dan pengembangan alsintan
6) Pembinaan agribisnis hortikultura
7) Peningkatan tanaman hortikultura
8) Pembinaan P4K
9) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk
hortikultura (pendampingan)
10) Sosialisasi penerapan manajemen mutu terpadu (PMMT)
11) Pengembangan perikanan berbasis budidaya
12) Pengembangan gerakan pemb. Perikanan rakyat
(GerbangPerak) bantuan bibit dan sarana perikanan darat
13) Pendampingan skim modal kerja (SMK) perikanan dan
kelautan
14) Peningkatan kapasitas usaha perkebunan (DAK)
15) Perbibitan sapi potong (DAK)

c. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pertanian


1) Penguatan kelembagaan petani
2) Penguatan lembaga penyuluh

65
3) Fasilitasi sarana dan prasarana penyuluhan pertanian TP di 6
BPP (DAK)
4) Pengembangan sistem informasi penyuluhan pertanian
5) Pengembangan kelembagaan dan ketahanan pangan

d. Program Peningkatan Kualitas SDM Pertanian


1) Pemberdayaan penyuluh dengan sistem LAKU
2) Peningkatan SDM petani dan nelayan
3) Peningkatan SDM
4) Magang pengolahan hasil perikanan
5) Forum perencanaan pembangunan pertanian
6) Bimtek pembuatan pellet (pakan ikan) dengan bahan baku
lokal
7) Pengembangan perbengkelan mesin kapal perikanan
8) Demonstrasi diversifikasi olahan ikan dan Gemarikan

e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian


1) Pembinaan dan pengembangan sarana pertanian
(pendampingan)
2) Pengelolaan data statistik pertanian
3) Pengelolaan data statistik perikanan
4) Promosi dan informasi perikanan dan kelautan

f. Program Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi dan Air Bersih


1) Fasilitasi jaringan irigasi dan jalan usaha tani (DAK)

2. Realisasi Program dan Kegiatan


Alokasi APBD untuk pembangunan bidang pertanian dan perikanan
Tahun 2006 sebesar Rp. 8.686.062.500,- terealisasi Rp. 7.726.013.400,-.
Selain pendanaan yang bersumber dari APBD, terdapat program dan kegiatan
yang bersumber dari APBN total Rp. 6.402.500.000,- dan terealisasi
Rp. 6.371.383.500,- Sedangkan untuk pendapatan, tahun 2006 ditarget
sebesar Rp 363.840.000,- (Tiga ratus enam puluh tiga juta delapan ratus
empat puluh ribu rupiah.) yang terbagi atas obyek-obyek yang berupa kebun
dinas, BPP, pengembalian penguatan modal kelompok (BLM) dan lain-lain.
Dari target tersebut terealisasi sebesar Rp. 385.221.495,- atau 105,89%.
Secara umum, program dan kegiatan dalam bidang Pertanian dan
Perikanan Kabupaten Gunungkidul tahun 2006 termasuk dalam kategori baik
dengan capaian kinerja sebesar 99,26 %. Dibandingkan dengan capaian
kinerja tahun 2005 yaitu sebesar 98,77%, maka pada tahun 2006 meningkat
sebesar 0,49%. Meskipun demikian masih banyak yang harus dilakukan

66
memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Adapun realisasi untuk masing –
masing program dan kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, meliputi kegiatan – kegiatan :
1) Penangkaran benih palawija (DAK)
Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan 5 kelompok tani dengan
anggaran Rp.316.245.000 terealisasi Rp.313.777.530,- (99,22%),
sedangkan untuk capain fisik dapat terealisasi 100 %.
2) Antisipasi kegagalan tanam
Kegiatan ini dilaksanakan dengan penyediaan bibit padi kacang tanah
jagung komposit jagung hibrida dengan anggaran Rp. 69.960.000,-
terealisasi Rp. 67.936.000,- (97,11%), sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.
3) Penanganan daerah sumber serangan OPT
Bentuk kegiatan ini adalah dengan gerakan pengendalian OPT dengan
melibatkan 125 kelompok tani. Anggaran kegiatan ini sebesar
Rp. 262.670.000,- terealisasi sebesar Rp.211.290.000,- (80,44%),
sedangkan untuk realisasi fisik tercapai 100%.
4) Pelatihan agensia hayati dan pengawasan pupuk dan pestisida
Anggaran Rp.54.266.000,- terealisasi Rp.41.169.700 (75,87%),
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
5) Pengelolaan PAD
Anggaran Rp.150.690.000.,- terealisasi Rp.147.059.000. (97,59 %),
sedangkan realisasi penerimaan PAD dapat melebihi target yaitu
sebesar 105,89%.
6) Diversifikasi tanaman pangan non beras
Kegiatan ini dilaksanakan dengan pengembangan produksi kacang
hijau dan umbi – umbian dengan anggaran sebesar Rp.12.450.000,
terealisasi sebesar Rp. 12.450.000 (100%), sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
7) Pengembangan padi organik
Kegiatan in melibatkan 2 kelompok tani dalam bentuk pelatihan
kelompok dan penyaluran saprodi. Anggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp. 23.089.000,- terealisasi sebesar Rp. 21.229.000,- (97,47%)
degan capaian fisik 100%.
8) Pengembangan produksi padi beras merah
Kegiatan ini melibatkan 2 kelompok tani dalam bentuk pelatihan
kelompok dan penyaluran saprodi untuk jenis tanaman beras merah.

67
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.37.378.000,- terealisasi
sebesar Rp.33.758.000,- (90,32%) dengan capaian fisik 100%.
9) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan
(pendampingan)
Bentuk kegiatan ini adalah dengan penyelenggaraan pelatihan bagi
petani dan temu usaha dan FFD dengan anggaran sebesar
Rp. 155.064.000,-, terealisasi sebesar Rp. 153.227.000,- (98,82 %)
dengan capaian fisik kegiatan 100%.
10) Pembinaan sanitasi dan higiene pada produk perikanan
Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 7.500.000,- Dan terealisasi sebesar
Rp. 5.757.500,- (76,77 %), sedangkan fisik kegiatan tercapai 100%.
11) Pengembangan budidaya ikan di pedesaan
Kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk pengembangan budidaya
perikanan dengan 4 kelompok sasaran. Anggaran yang tersedia sebesar
Rp. 16.495.000,-, terealisasi Rp. 15.910.000,- (96,45%) dengan
realisasi fisik 100%.
12) Operasional balai benih ikan (BBI) Ponjong
Untuk operasional kegitan Balai Benih Ikan di Ponjong, dianggarkan
dana sebesar Rp. 15.000.000,- terealisasi 14.980.000,- (99,87%). Fisik
kegiatan ini terealisasi 100%.
13) Peningkatan pengelolaan potensi sumber daya ikan dan kelestariannya
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pegetahuan petani nelayan
dengan cara menyelenggarakan bimtek sistem pengelolaan
sumberdaya perikanan, pelatihan pengawasan pemanfaatan potensi
sumber daya perikanan dan sosialisasi perturan perundnag – undangan
yang berlaku. Kegiatan ini menggunakan anggaran sebesar
Rp. 76.115.000,- yang terealisasi sebesar Rp. 25.377.000,- atau
33,32%. Sedangkan pencapaian target fisik dapat terealisasi 100%.
14) Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana perikanan tangkap (DAK)
Kegiatan ini dibiayai pemerintah melalui DAK yang bertujuan untuk
meningkatkan produksi perikanan tangkap. Bentuknya dengan
rehabilitasi ekosistem habitat pesisir dan kelautan dengan total
anggaran sebesar Rp. 1.776.175.000, terealisasi sebesar
Rp. 1.619.291.800,- atau 91,17 %. Sedangkan fisik kegiatan ini dapat
tercapai 100%.
15) Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana usaha budidaya (DAK)

68
Kegiatan ini dibiayai pemerintah melalui DAK dengan nominal
Rp. 160.970.000,- terealisasi Rp. 158.296.000,- atau sebesar 98,34%.
Secara fisik, kegiatan ini dapat diselenggarakan 100%.
b. Program Pengembangan Agribisnis meliputi kegiatan – kegiatan :
1) Pembinaan pemasaran hasil pertanian
Kegiatan ini dilaksanaan dengan temu usaha tani sebagai upaya untuk
memperoleh data harga pasar dan analisa usaha tani. Anggaran yang
disediakan berjumlah Rp. 21.522.500,- yang terealiasi
Rp. 19.812.500,- atau sebesar 92,05%. Sedangkan untuk capaian fisik
100%.
2) Pembinaan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
tanaman pangan (pendampingan)
Kegiatan yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah hasil
pertanian ini dilaksanakan dalam bentuk pembinaan pasca panen
(pembinaan dan pengolahan mangga dan pisang). Anggaran yang
disediakan berjumlah Rp. 120.681.000,- yang terealiasi
Rp. 68.725.000,- atau sebesar 56,95%., sedangkan realisasi fisik
mencapai 100%.
3) Pembinaan permodalan dan pemasaran
Kegiatan ini berupa fasilitasi permodalan kelompok agar bisa
melaksanakan tunda jual. Anggaran yang disediakan berjumlah
Rp. 16.220.000,- yang terealiasi Rp.16.211.000,- atau sebesar
99,94%., sedangkan realisasi fisik mencapai 100%.
4) Pengembangan kualitas dan produk hasil pertanian
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun RKJM dengan anggaran
Rp. 49.375.000,- terealisasi sebesar 46.388.000 atau 93,95%. Realisasi
fisik kegiatan ini 100%.
5) Pembinaan dan pengembangan alsintan
Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan realisasi fisik 100%, dari
anggaran yang disediakan sebesar Rp. 108.964.000,- terealisasi
sebesar Rp. 15.293.000,- atau 14,03%.
6) Pembinaan agribisnis hortikultura
Kegiatan ini berbentuk kontes, pameran bursa produk buah – buahan.
Sebagai produk unggulan tahun ini adalah srikoyo dan mangga malam
yang sempat diseminarkan. Anggaran yang disediakan sebesar

69
Rp. 69.455.000,- terealisasi Rp. 66.517.500 atau 95,77%. Sedangkan
fisik kegiatan ini terlaksana 100%.
7) Peningkatan tanaman hortikultura
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 53.540.000,- terealisasi
Rp. 49.568.000,- atau 92,58%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
8) Pembinaan P4K
Kegiatan ini berhasil meningkatkan keterampilan KPK dengan
magang. Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 55.660.000,-
terealisasi Rp. 49.225.000,- atau 88,44%. Sedangkan fisik kegiatan ini
terlaksana 100%.
9) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk
hortikultura (pendampingan)
Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan agribisnis yang
dilaksanakan dengan penyelenggaraan pelatihan agribisnis. Anggaran
yang disediakan sebesar Rp 49.812.600,- terealisasi Rp. 47.707.000,-
atau 95,77%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana 100%.
10) Sosialisasi penerapan manajemen mutu terpadu (PMMT)
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 2.375.000,- terealisasi
Rp. 1.564.000,- atau 65,85%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
11) Pengembangan perikanan berbasis budidaya
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 14.545.000,- terealisasi
Rp. 12.020.000,- atau 82,64%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
12) Pengembangan gerakan pemb. perikanan rakyat
(GerbangPerak) bantuan bibit dan sarana perikanan darat.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan pencanangan gerbang perak.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 20.350.000,- terealisasi
Rp. 19.289.000,- atau 94,79%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
13) Pendampingan skim modal kerja (SMK) perikanan dan
kelautan
Kegiatan ini gagal dilaksanakan karena dampak bencana alam gempa
bumi 27 Mei 2006. Anggaran yang disediakan sebesar Rp 6.780.000,-
terealisasi Rp. 0,- atau 0%.
14) Peningkatan kapasitas usaha perkebunan (DAK)

70
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas
perkebunan khususnya kakao, mete dan lada. Anggaran yang
disediakan berasal dari dana alokasi khusus sebesar Rp 531.152.500,-
terealisasi Rp. 524.611.500,- atau 98,77%. Sedangkan fisik kegiatan
ini terlaksana 100%.
15) Perbibitan sapi potong (DAK)
Kegiatan ini dibiayai dari dana alokasi khusus dengan hasil
meningkatnya kemampuan manajemen usaha tani kelompok,
khususnya yang bergerak dalam pegadaan sapi betina. Anggaran yang
disediakan sebesar Rp 996.442.500,- terealisasi Rp. 743.157.900,- atau
74,58%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana 100%

c. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pertanian


1) Penguatan kelembagaan petani
Kegiatan penguatan kelembagaan petani dilaksanakan dalam rangka
pemberdayaan kelompok – kelompok tani agar dapat berfungsi dengan
maksimal demi peningkatan kesejahteraan para petani nelayan. Bentuk
kegiatan ini adalah dengan forum – forum petani, fasilitasi LP3.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 9.380.000,- terealisasi
Rp. 7.880.000,- atau 84,01%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
2) Penguatan lembaga penyuluh
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 48.150.000,- terealisasi
Rp. 46.936.500,- atau 97,48%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
3) Fasilitasi sarana dan prasarana penyuluhan pertanian TP di 6 BPP
(DAK)
Kegiatan ini dibiayai dengan dana alokasi khusus yang direalisasikan
dengan Pembangunan Balai Penyuluhan Pertanian, penambahan
kendaran roda 2 dan peralatan kantor lainnya. Anggaran yang disediakan
sebesar Rp 1.073.995.000,- terealisasi Rp. 1.018.443.950,- atau 94,83%.
Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana 100%.
4) Pengembangan sistem informasi penyuluhan pertanian
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 39.320.000,- terealisasi
Rp. 28.280.000,- atau 71,92%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
5) Pengembangan kelembagaan dan ketahanan pangan

71
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 74.905.400,- terealisasi
Rp. 65.304.650,- atau 87,18%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.

d. Program Peningkatan Kualitas SDM Pertanian


1) Pemberdayaan penyuluh dengan sistem LAKU
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 40.390.000,- terealisasi
Rp.40.040.000,- atau 99,13%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
2) Peningkatan SDM petani dan nelayan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 103.840.000,- terealisasi
Rp.99.730.000,- atau 96,04%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
3) Peningkatan SDM
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 13.090.000,- terealisasi
Rp.12.422.000,- atau 94,90%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
4) Magang pengolahan hasil perikanan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 3.000.000,- terealisasi
Rp. 2.699.750,- atau 89,99%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
5) Forum perencanaan pembangunan pertanian
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 48.775.000,- terealisasi
Rp. 26.295.000,- atau 53,91%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
6) Bimtek pembuatan pellet (pakan ikan) dengan bahan baku lokal
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 3.600.000,- terealisasi
Rp.2.940.000,- atau 81,67%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
7) Pengembangan perbengkelan mesin kapal perikanan
Kegiatan ini tidak dapat terlaksana. Anggaran yang disediakan sebesar
Rp10.304.000,- terealisasi Rp. 0,00,- atau 0,00%.
8) Demonstrasi diversifikasi olahan ikan dan Gemar ikan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 26.000.000,- terealisasi
Rp.18.483.750,- atau 71,09%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
e. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian

72
1) Pembinaan dan pengembangan sarana pertanian
(pendampingan)
Alokasi Anggaran yang disediakan sebesar Rp 152.681.000,- terealisasi
Rp. 138.852.500,- atau 90,94%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
2) Pengelolaan data statistik pertanian
Kegiatan ini menghasilkan data SP, angka ramalan dan angka sasaran
produksi pertanian. Anggaran yang disediakan sebesar Rp 80.270.000,-
terealisasi Rp. 80.227.500,- atau 99,95%. Sedangkan fisik kegiatan ini
terlaksana 100%.
3) Pengelolaan data statistik perikanan
Alokasi Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 8.620.000,- terealisasi
Rp. 7.214.000,- atau 83,69%. Sedangkan realisasi fisik kegiatan
mencapai 100%.
4) Promosi dan informasi perikanan dan kelautan
Rencanaanya kegiatan ini dilaksanakan dengan promosi dan
penyebarluasan informasi tentang kelautan serta pentingnya konsumsi
ikan sejak dini. Karena berbagai kendala, kegiatan ini tidak dilaksanakan.
Alokasi Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 40.650.000,- terealisasi
Rp. 0,00,- atau 0,00%.

f. Program Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi dan Air Bersih


1) Fasilitasi jaringan irigasi dan jalan usaha tani (DAK)
Realisasi fisik kegiatan ini berupa terbangunnya jaringan irigasi tingkat
usaha tani (JITUT) di kecamatan Patuk Semanu, Wonosari, Karangmojo,
Semin dan Ponjong. Selain itu, juga terbangunnya jembatan dan dam
parit. Alokasi Anggaran untuk kegiatan ini berasal dari dana alokasi
khusus (DAK) sebesar Rp 1.317.135.000,- terealisasi Rp. 1.310.092.000,-
atau 99,47%. Sedangkan realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.

Salah satu Program Pembangunan Pertanian Kabupaten Gunungkidul


adalah Peningkatan Ketahanan Pangan yang pada tahun 2006 dari realisasi hasil
penghitungan dapat dikatakan cukup berhasil. Pada tahun 2006 produksi
komoditas padi sebanyak 214.139 ton, sedangkan kebutuhan beras penduduk
Kabupaten Gunungkidul sebanyak 79.682,93 ton (dengan asumsi jumlah
penduduk pada tahun 2005 sebanyak 758.885 jiwa dan kebutuhan beras 105 kg
per kapita per tahun). Selain untuk konsumsi, produksi padi dipergunakan pula
untuk benih dan untuk berbagai kepentingan sosial lainnya. Di samping itu

73
produksi tanaman pangan pengganti beras yaitu jagung dan ubi kayu relatif lebih
dari cukup yaitu sebesar 156.435 ton untuk jagung dan 894.106 ton untuk ubi
kayu. Dari sisi produksi, ketahanan pangan dapat tercapai, namun dari distribusi
hasil produksi masih belum merata, mengingat kepemilikan lahan petani rata-rata
kurang dari 0,5 ha.

Di sisi lain, beberapa komoditas tanaman pangan mengalami penurunan


produksi yaitu jagung dan kacang hijau. Hal ini antara lain disebabkan adanya
pergeseran luas tanam dari jagung ke kacang tanah, yang berakibat pada turunnya
luas panen jagung dan produksi menjadi berkurang. Untuk komoditas kacang
hijau produksi menurun karena adanya penurunan produktivitas. Untuk
komoditas perikanan, secara umum mengalami peningkatan produksi
dibandingkan tahun 2005. Sumberdaya perikanan ini masih memiliki peluang
untuk ditingkatkan produksinya dengan meningkatkan sumber daya manusia
maupun sarana dan prasarana penangkapan dan budidaya ikan.

Dari hasil penghitungan analisa usaha tani (padi-palawija) pada tahun


2006 ada peningkatan pendapatan, disamping ada yang menurun. Sebenarnya
pendapatan dari hasil pertanian ini dapat lebih ditingkatkan, yaitu dengan
meningkatkan produktivitas, meningkatkan harga jual di tingkat produsen, serta
mengolah hasil pertaniannya menjadi produk-produk olahan, sehingga
mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Karena itu perlu kegiatan pembinaan
pengolahan hasil pertanian. Selain itu informasi pasar produk-produk pertanian
yang sudah ada perlu lebih diintensifkan lagi, dan lebih disesuaikan dengan
permintaan dan penawaran (demand dan supply), sehingga apa yang dibutuhkan
bisa terpenuhi dan apa yang tersedia bisa dimanfaatkan dengan baik.

3. Permasalahan dan Solusi


Berhasil atau tidaknya pelaksanaan program dan kegiatan dalam bidang
pertanian dan perikanan merupakan hasil kerja keras seluruh pihak terkait.
Dengan keberhasilan ini, bukan berarti bidang pertanian dan perikanan terbebas
dari berbagai permasalahan ataupun hambatan. Beberapa hal yang menjadi
permasalahan antara lain bahwa sistem pertanian di Kabupaten Gunungkidul
sebagian besar merupakan tadah hujan yang masih sangat tergantung pada
turunnya hujan. Awal musim penghujan yang tidak menentu dan sulit diprediksi
seringkali mengecoh para petani. Setelah hujan mulai turun yang dianggap
sebagai pertanda dimulainya musim penghujan, para petani memulai musim

74
tanam, akan tetapi tiba-tiba hujan berhenti untuk waktu yang agak lama. Hujan
pedhatan yang seringkali terjadi ini, menyebabkan banyak tanaman yang
sebelumnya sudah mulai bersemi mengalami kekeringan dan lama kelamaan akan
mati.
Curah hujan rata-rata tahun 2006 lebih sedikit dibandingkan tahun 2005.
namun distribusi hujan harian tidak merata. Hal ini diantisipasi secara sederhana
dengan menggunakan analisa perilaku hujan melalui data curah hujan beberapa
tahun sebelumnya, sehingga diharapkan dapat meramalkan bagaimana perilaku
hujan untuk tahun ini dan memberikan rekomendasi yang tepat. Dalam
mengantisipasi kejadian hujan pedhatan, dianjurkan untuk menanam tanaman
yang tahan terhadap kekurangan air (cekaman air), varietas umur genjah,
penggunaan pupuk organik yang proporsional, dan membuat cekungan (embung
parit) untuk menampung air permukaan, serta pola tanam yang sesuai.
Tersedianya alat dan mesin pertanian diperlukan dalam mendukung
kegiatan pertanian. Namun dari data yang ada, ternyata masih ada alat dan mesin
pertanian yang kondisinya rusak, sehingga tidak bisa digunakan. Untuk itu perlu
diusahakan bengkel alat dan mesin pertanian serta peningkatan sumber daya
manusia perbengkelan, sehingga alat maupun mesin pertanian yang rusak dapat
diperbaiki dan dipergunakan kembali. Selain itu perlu juga menambah operator-
operator yang mampu mengoperasikan alat dan mesin pertanian dengan benar,
sehingga kerusakan alat dan mesin pertanian akibat pemakaian yang salah dapat
dihindarkan.

Pada tahun 2006 banyak kegiatan yang dilakukan dalam rangka


penangkaran benih pertanian. Pemanfaatan hasil dari kegiatan tersebut sebagian
besar masih dalam lingkup kelompok (mencukupi kebutuhan benih kelompok
sendiri), sehingga perlu lebih ditingkatkan lagi baik kualitas maupun
kuantitasnya. Kegiatan penangkaran yang sudah dilaksanakan memberikan
kontribusi terhadap kebutuhan benih sekitar 5% dari kebutuhan benih. Petani
seringkali masih kesulitan untuk mendapatkan benih pada saat dimulainya musim
tanam. Untuk itu kegiatan penangkaran benih pertanian harus lebih ditingkatkan
pada kuantitas maupun kualitas. Disamping itu, para petani sendiri perlu di beri
pelatihan secara swadaya mengenai penangkaran benih sehingga disamping dapat
mencukupi kebutuhan benihnya juga dapat menyediakan benih bagi kelompok
yang lain.

75
Kegiatan pengembangan produksi perikanan secara umum pada tahun
2006 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2005 terutama produksi
perikanan laut. Hal ini disebabkan kondisi alam yang tidak menentu, terutama
adanya bencana gempa bumi serta kekhawatiran akan terjadinya gelombang
tsunami yang beberapa waktu melanda perairan pantai selatan. Sebenarnya
peluang untuk meningkatkan produksi perikanan masih besar. Untuk itu
diperlukan kerja keras dari semua pihak dan meningkatkan
pengetahuan/ketrampilan petani nelayan, baik mengenai budidaya perikanan,
penangkapan yang memperhatikan kelestarian hayati, pelestarian habitat
perikanan, maupun perilaku para petani nelayan yang profesional. Disamping itu
kelembagaan petani nelayan maupun kegiatan usahanya perlu terus dilakukan
pembinaan.

B. BIDANG PETERNAKAN

1. Program dan Kegiatan


Salah satu potensi unggulan daerah Kabupaten Gunungkidul adalah di
bidang peternakan. Luasnya lahan yang tersedia dan banyaknya tenaga kerja
merupakan modal yang sangat bernilai dan hingga saat ini, Gunungkidul terkenal
sebagai gudang ternak di wilayah Propinsi D.I.Yogyakarta. Keunggulan –
keunggulan tersebut terus dipacu dengan melaksanakan berbagai kebijakan di
bidang peternakan. Pembangunan bidang peternakan di Kabupaten Gunungkidul
pada tahun 2006 diarahkan untuk mewujudkan Gunungkidul sebagai gudang
ternak yang mampu mendukung peningkatan ketahanan pangan dan taraf hidup
peternak. Program dan kegiatan yang dilaksanakan pemerintah kabupaten
Gunungkidul pada Tahun 2006 adalah :

a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan


1) Pengadaan straw dan sarana pemeliharaan IB.
2) Pengembangan sentra hijauan pakan ternak (HPT).
3) Bantuan ternak untuk pemberdayaan keluarga miskin.
4) Pengadaan obat-obatan dan vaksin hewan/ternak.
5) Vaksinasi hewan.
6) Pengembangan Permodalan KKP
7) Lomba peternakan tingkat Kabupaten dan tingkat Provinsi
8) Pembuatan peta penyakit hewan

b. Program Pengembangan Agribisnis

76
1) Penggemukan sapi potong
2) Pemantapan dan pengembangan kemitraan usaha pengolahan pakan
ternak
3) Pengembangan pejantan PE.
4) Pengembangan kambing pejantan Bligon.
5) Temu usaha peternakan
6) Pembinaan kemitraan usaha peternakan
7) Kursus terpadu pola agribisnis peternakan
8) Pengamatan dan sosialisasi penyakit hewan
9) Pendampingan program pembangunan peternakan

c. Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Pertanian


1) Penumbuhan dan pengembangan P4S
2) Pemberdayaan asosiasi peternakan
3) Sosialisasi Perda bidang peternakan
4) Pengembangan usaha ternak puyuh

d. Program Penguasaan, Pengembangan dan penerapan Teknologi Peternakan


1) Kaji terap teknologi spesifikasi lokasi
2) Pendampingan penerapan teknologi transfer embrio sapi
3) Sosialisasi standarisasi produk ternak
4) Pembinaan dan pengembangan inovasi teknologi peternakan
masyarakat
5) Dem penerapan teknologi penggemukan sapi potong

e. Program Pemantapan Pengelolaan Data dan Pendayagunaan Teknologi


Informasi Teknologi dan Komunikasi
1) Pengelolaan statistik peternakan
2) Pemuktahiran data peternakan
3) Pelatihan sistem informasi kesehatan hewan dan peternakan
4) Menyediakan data mutasi perdagangan ternak, keluar masuk pasar dan
keluar daerah
5) Menyediakan data informasi harga sapronak dan hasil ternak

f. Program Kualitas Perlayanan Publik


1) Penilaian angka kredit jabatan fungsional
2) Penyusunan perencanaan pedoman dan laporan umum
3) Ratekcanak
4) Monitoring dan evaluasi program peternakan
5) Pengawasan dan pembinaan kesmavet

77
6) Intensifikasi PAD
7) Pemberdayaan penyuluh
8) Pemantapan perencanaan PKSP peternakan
9) Peningkatan sarana dan prasarana kantor
10) Penyusunan program penyuluhan dan RKPP
11) Pameran pembangunan peternakan
12) Rekomendasi izin gangguan
13) Monitoring BAH dan Monitoring TPH
14) Peningkatan koordinasi kerjasama pawonsari
15) Penataan dan pengembangan ternak pemerintah
16) Pengdaan peralatan bahan kimia dan reagensia lab.
17) Pengawasan mutu pakan ternak
18) Pemeriksaan lalu lintas ternak
19) Pembinaan dan penataan kawasan usaha peternakan
20) Pelatihan teknis UKL/UPL di bidang peternakan
21) Pengawasan perusahaan peternakan

3. Realisasi Program dan Kegiatan


Secara umum, capaian target program/kegiatan sebagaimana tersebut di
atas dapat berjalan dengan sangat berhasil dengan rata – rata capaian diatas 90%.
Pada realisasi pendapatan yang dicanangkan semula adalah
Rp. 4.623.143.500 dan realisasi pendapatan Rp. 4.085.503.100,- atau mencapai
88,37%. Dari nilai capaian kinerja ini dapat dikatakan bahwa pencapaian
pendapatan sangat berhasil. Beberapa penerimaan yang tidak memenuhi target
antara lain dari tunggakan penggemukan tahun 1999/2000, tahun 2003, tahun
2003, tahun 2004 dan tahun 2005. Peternak penerima bantuan penggemukan sapi
belum melunasi pinjamannya walaupun sudah dilakukan penagihan secara
intensif. Sedangkan untuk pembiayaan program dan kegiatan bidang peternakan
yang dibiayai dari APBD Kabupaten sebesar Rp. 4.034.851.640,- terdiri dari
belanja aparatur Rp. 2.886.956.377,- dan belanja pelayanan publik
Rp. 1.147.895.263,-. Adapun pelaksanaan program dan kegiatan pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dalam bidang peternakan pada tahun 2006 adalah
sebagai berikut:
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
1) Pengadaan straw dan sarana pemeliharaan IB.

78
Kegiatan ini menyalurkan 13.250 dosis IB dengan pembiayaan
Rp. 143.393.825 dan tercapai realisasi Rp. 130.747.200 atau 91,18% ,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Pengembangan sentra hijauan pakan ternak (HPT).
Kegiatan ini menyalurkan 225.000 stek dengan pembiayaan
Rp. 36.310.000 dan tercapai realisasi Rp. 35.742.000 atau 98,44%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
3) Bantuan ternak untuk pemberdayaan keluarga miskin.
Kegiatan ini menyalurkan 5.000 ekor untuk keluarga miskin dengan
pembiayaan Rp. 19.410.000 dan tercapai realisasi Rp. 16.462.900 atau
84,82% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Pengadaan obat-obatan dan vaksin hewan/ternak.
Kegiatan ini menyalurkan obat dan vaksin di 4 unit poskeswan dengan
pembiayaan Rp. 41.226.000 dan tercapai realisasi Rp. 40.963.900 atau
99,36% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
5) Vaksinasi hewan.
Kegiatan melaksanakan pemberian vaksinasi tiap semester dengan
pembiayaan Rp. 6.130.000 dan tercapai realisasi Rp. 5.696.000 atau
99,92%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
6) Pengembangan Permodalan KKP
Kegiatan ini menyalurkan bantuan pada 12 kelompok dengan pembiayaan
Rp. 3.000.000 dan tercapai realisasi Rp. 3.000.000 atau 100%, sedangkan
realisasi fisik dapat tercapai 100%.
7) Lomba peternakan tingkat Kabupaten dan tingkat Provinsi
Kegiatan melakukan pembinaan terhadap 59 kelompok dan diajukan
sebagai wakil Kabupaten Gunungkidul sebanyak 9 kelompok dengan
pembiayaan Rp. 25.000.000 dan tercapai realisasi Rp. 24.634.500 atau
100% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
8) Pembuatan peta penyakit hewan
Kegiatan ini memetakan data endemi penyakit hewan dengan pembiayaan
Rp. 1.700.000 dan tercapai realisasi Rp. 1.375.000 atau 80,88%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.

b. Program Pengembangan Agribisnis


1) Penggemukan sapi potong

79
Kegiatan ini melaksanakan penyaluran bantuan pinjaman penggemukan
sapi pada 1.100 ekor dengan pembiayaan Rp. 63.700.000 dan tercapai
realisasi Rp. 60.754.000 atau 95,38% , sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.
2) Pemantapan dan pengembangan kemitraan usaha pengolahan pakan ternak
Kegiatan ini melaksanakan kemitraan usaha dengan perguruan tinggi
untuk pengolahan pakan ternak dengan pembiayaan Rp. 73.600.000 dan
tercapai realisasi Rp. 67.557.000 atau 91,79% , sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
3) Pengembangan pejantan PE.
Kegiatan pengadaan kambing PE sebanyak 30 ekor dengan pembiayaan
Rp. 44.310.000 dan tercapai realisasi Rp. 43.127.490 atau 99,36%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Pengembangan kambing pejantan Bligon.
Kegiatan pengadaan pejantan Bligon sebanyak 37 ekor dengan
pembiayaan Rp. 41.226.000 dan tercapai realisasi Rp. 40.963.900 atau
99,36%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.

5) Temu usaha peternakan


Kegiatan melaksanakan temu usaha peternakan dengan peserta 30 orang
dan pembiayaan Rp. 2.360.000 serta tercapai realisasi Rp. 2.360.000 atau
100% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
6) Pembinaan kemitraan usaha peternakan
Kegiatan merupakan kemitraan usaha peternakan inti dan plasma dengan
sasaran 12 orang dengan pembiayaan Rp. 2.500.000 dan tercapai realisasi
Rp. 2.471.800 atau 98,87% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
7) Kursus terpadu pola agribisnis peternakan
Kegiatan ini melaksanakan kursus terpadu pola agribisnis dengan sasaran
80 orang serta pembiayaan Rp. 8.017.000 dan tercapai realisasi
Rp. 6.409.000 atau 79,94%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
8) Pengamatan dan sosialisasi penyakit hewan
Kegiatan ini melaksanakan pemeriksaan ternak dengan sasaran sebanyak
500 sampel dengan pembiayaan Rp. 7.668.500 dan tercapai realisasi

80
Rp. 5.688.000 atau 74,17% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
9) Pendampingan program pembangunan peternakan
Kegiatan ini melaksanakan pendampingan program peternakan pada
6 kelompok dengan pembiayaan Rp. 19.400.000 dan tercapai realisasi
Rp. 6.222.000 atau 32,07%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
32,07%.

c. Program Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Pertanian


9) Penumbuhan dan pengembangan P4S
Kegiatan ini melaksanakan pengembangan kelembagaan peternak melalui
study banding pada 2 lokasi dengan pembiayaan Rp. 8.615.000 dan
tercapai realisasi Rp. 8.180.500 atau 94,96%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
10) Pemberdayaan asosiasi peternakan
Kegiatan ini bimtek bagi PSK anggota asosiasi selama 2 hari dengan
pembiayaan Rp. 4.900.000 dan tercapai realisasi Rp. 3.230.000 atau
65,92% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
11) Sosialisasi Perda bidang peternakan
Kegiatan sosialsasi perda bidang peternakan dengan peserta 60 orang dan
pembiayaan Rp. 4.800.000 dan tercapai realisasi Rp. 3.691.000 atau
76,90% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
12) Pengembangan usaha ternak puyuh
Kegiatan ini melaksanakan penguatan modal pada 2 kelompok dengan
pembiayaan Rp. 5.800.000 dan tercapai realisasi Rp. 5.245.000 atau
90,43% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.

d. Program Penguasaan, Pengembangan dan penerapan Teknologi Peternakan


1) Kaji terap teknologi spesifikasi lokasi
Kegiatan ini melaksanakan alih teknologi peternakan sarasan 540 orang
dengan pembiayaan Rp. 27.380.000 dan tercapai realisasi Rp. 27.032.000
atau 98,73% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Pendampingan penerapan teknologi transfer embrio sapi

81
Kegiatan ini melaksanakan penerapan teknologi transfer embrio sebanyak
4 embrio dan terealisasi 2 embrio dengan pembiayaan Rp. 2.160.000 dan
tercapai realisasi Rp. 1.956.000 atau 90,56% , sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 50%.
3) Sosialisasi standarisasi produk ternak
Kegiatan ini melaksanakan sosialisasi standarisasi ternak dengan peserta
40 orang dan pembiayaan Rp. 1.300.000 dan tercapai realisasi
Rp. 1.300.000 atau100% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Pembinaan dan pengembangan inovasi teknologi peternakan masyarakat
Kegiatan ini melaksanakan bimtek inovasi teknologi peternakan dengan
peserta 40 orang dan pembiayaan Rp. 8.812.500 dan tercapai realisasi
Rp. 8.367.500 atau 90,43% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
5) Dem penerapan teknologi penggemukan sapi potong
Kegiatan ini melaksanakan percontohan penggemukan sapi dengan produk
lokal sebanyak 2 unit dengan pembiayaan Rp. 11.027.500 dan tercapai
realisasi Rp. 10.504.500 atau 95,26%, sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.

e. Program Pemantapan Pengelolaan data dan Pendayagunaan Teknologi


Informasi Teknologi dan Komunikasi
1) Pengelolaan statistik peternakan
Kegiatan ini melaksanakan alih pengelolaan statistik peternakan dengan
pembiayaan Rp. 19.100.000 dan tercapai realisasi Rp. 19.016.000 atau
99,56% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Pemutakhiran data peternakan
Kegiatan ini melaksanakan pemuktahiran data peternakan dengan
pembiayaan Rp. 14.450.000 dan tercapai realisasi Rp. 13.670.000 atau
94,60% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
3) Pelatihan sistem informasi kesehatan hewan dan peternakan
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan sistem informasi kesehatan hewan
dengan pembiayaan Rp. 5.700.000 dan tercapai realisasi Rp. 5.699.000
atau 99,99% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.

82
4) Menyediakan data mutasi perdagangan ternak, keluar masuk pasar dan
keluar daerah
Kegiatan ini pendataan mutasi ternak dengan pembiayaan Rp. 3.000.000
dan tercapai realisasi Rp. 3.000.000 atau 100% , sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
5) Menyediakan data informasi harga sapronak dan hasil ternak
Kegiatan ini melaksanakan pendataan sapronak dan hasil ternak dengan
pembiayaan Rp. 2.500.000 dan tercapai realisasi Rp. 2.480.000 atau
99,20% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.

f. Program Kualitas Pelayanan Publik


1) Penilaian angka kredit jabatan fungsional
Kegiatan ini melaksanakan penilaian angka kredit fungsional peternakan
sebanyak 24 orang dan terealisir 19 orang dengan pembiayaan
Rp. 8.320.000 dan tercapai realisasi Rp. 7.530.000 atau 99,51%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 79,17%.
2) Penyusunan perencanaan pedoman dan laporan umum
Kegiatan ini melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan pedoman
kegiatan dengan pembiayaan Rp. 10.400.000 dan tercapai realisasi
Rp. 8.844.000 atau 85,04% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
3) Ratekcanak
Kegiatan ratekcanak ini dengan pembiayaan Rp. 10.985.000 dan tercapai
realisasi Rp. 10.619.000 atau 96,67% , sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.
4) Monitoring dan evaluasi program peternakan
Kegiatan ini melaksanakan monev program peternakan dengan
pembiayaan Rp. 8.900.000 dan tercapai realisasi Rp. 8.593.500 atau
100% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
5) Pengawasan dan pembinaan kesmavet
Kegiatan ini melaksanakan pengawasan kesmavet dengan sasaran
35 sampel dan pembiayaan Rp. 13.277.500 dan tercapai realisasi
Rp. 12.474.000 atau 93,95%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
6) Intensifikasi PAD

83
Kegiatan ini melaksanakan intensifikasi PAD peternakan dan pembiayaan
Rp. 4.623.144 dan tercapai realisasi Rp. 4.085.503 atau 92,71%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 88,37%.
7) Pemberdayaan penyuluh
Kegiatan ini melaksanakan pemberdayaan penyuluh dengan sasaran
21 orang dan pembiayaan Rp. 15.416.000 dan tercapai realisasi
Rp. 15.416.000 atau 100% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
8) Pemantapan perencanaan PKSP peternakan
Kegiatan ini melaksanakan pemantapan PKSP peternakan dengan
pembiayaan Rp. 8.055.000 dan tercapai realisasi Rp. 7.570.000 atau
93,98% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
9) Peningkatan sarana dan prasarana kantor
Kegiatan ini melaksanakan rehab dan pengadaan sarana dan prasarana
kantor dengan pembiayaan Rp. 393.778.400 dan tercapai realisasi
Rp. 376.842.500 atau 95,70% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
10) Penyusunan programa penyuluhan dan RKPP
Kegiatan ini melaksanakan penyusunan programa penyuluhan dan RKPP
dengan pembiayaan Rp. 10.670.000 dan tercapai realisasi Rp. 9.841.000
atau 92,23% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
11) Pameran pembangunan peternakan
Kegiatan ini melaksanakan pameran peternakan sebanyak 3 kali dan
teralisasi 1 kali dengan pembiayaan Rp. 12.332.500 dan tercapai realisasi
Rp. 5.474.000 atau 48% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 15%.
12) Rekomendasi izin gangguan
Kegiatan ini melaksanakan pemberian ijin gangguan peternakan dengan
pembiayaan Rp. 3.000.000 dan tercapai realisasi Rp. 2.986.000 atau
99,53% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
13) Monitoring BAH dan Monitoring TPH
Kegiatan ini melaksanakan pengawasan BAH dengan pembiayaan
Rp. 5.750.500 dan tercapai realisasi Rp. 5.455.000 atau 94,88%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
14) Peningkatan koordinasi kerjasama pawonsari

84
Kegiatan ini melaksanakan koordinasi perencanaan kerjasama
PAWONSARI bidang peternakan dengan pembiayaan Rp. 4.700.000 dan
tercapai realisasi Rp. 4.290.000 atau 91,28% , sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
15) Penataan dan pengembangan ternak pemerintah
Kegiatan ini melaksanakan sistem gaduh ternak pemerintah dengan
sasaran 1.354 KK dan teralisasi 1.296 KK serta pembiayaan
Rp. 12.220.000 dan tercapai realisasi Rp. 9.967.150 atau 81,56%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 95,72%.
16) Pengadaan peralatan bahan kimia dan reagensia lab.
Kegiatan ini melaksanakan pengadaan peralatan bahan kimia dan
reagensia lab. dengan pembiayaan Rp. 4.800.000 dan tercapai realisasi
Rp. 4.693.700 atau 97,79%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
17) Pengawasan mutu pakan ternak
Kegiatan ini melaksanakan pengawasan mutu ternak dengan sasaran
18 sampel dan pembiayaan Rp. 7.100.000 dan tercapai realisasi
Rp. 6.510.000 atau 91,69%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
18) Pemeriksaan lalu lintas ternak
Kegiatan ini melaksanakan pengawasan lalu lintas ternak dengan sasaran
10.000 ekor dan pembiayaan Rp. 2.770.000 dan tercapai realisasi
Rp. 2.758.500 atau 99,58%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
19) Pembinaan dan penataan kawasan usaha peternakan
Kegiatan ini melaksanakan penataan kawasan peternakan dengan sasaran
3 lokasi dan pembiayaan Rp. 4.000.000 dan tercapai realisasi
Rp. 3.985.100 atau 99,99%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
20) Pelatihan teknis UKL/UPL di bidang peternakan
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan UKL/UPL bidang peternakan dengan
sasaran 30 orang dan pembiayaan Rp. 3.000.000 dan tercapai realisasi
Rp. 12.474.000 atau 79,70% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
21) Pengawasan perusahaan peternakan
Kegiatan ini melaksanakan pengawasan perusahaan peternakan pada
5 perusahaan peternakan dengan pembiayaan Rp. 2.000.000 dan tercapai

85
realisasi Rp. 1.975.000 atau 98,75%, sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.

3. Permasalahan dan Solusi


Meskipun capaian kinerja berada pada kategori sangat berhasil, dalam
bidang peternakan masih terdapat berbagai hambatan / permasalahan yang perlu
mendapatkan pemecahan bersama. Beberapa hal yang menjadi kendala antara lain
sebagai berikut :
- Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pengadaan dan droping bibit
rumput adalah tidak serentak dengan datangnya musim penghujan di tiap
wilayah serta adanya pedatan hujan. Untuk mengatasi pedatan hujan
dilakukan penundaan droping rumput dan setelah hujan turun terus-menerus
baru diberikan.
- Isu serangan wabah penyakit utamanya AI yang meluas sehingga akan
dikawatirkan terjadi kematian pada ayam buras yang didrop. Kendala ini
diatasi dengan pengawasan kesehatan ternak ayam secara lebih sungguh-
sungguh.
- Permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan vaksinasi hewan/ternak, antara
lain terbatasnya petugas dan minimnya informasi masyarakat mengenai
macam-macam penyakit hewan menular. Untuk mengatasinya dilakukan,
penyediaan brosur tentang penyakit hewan, bimbingan dan pelatihan vaksinasi
bagi masyarakat umum terutama peternak yang tergabung dalam kelompok.
- Permasalahan penggemukan sapi belum bisa maksimal dalam jangka waktu
10 bulan, dikarenakan dana pinjaman baru dapat direalisasikan pada bulan
Maret padahal bulan Desember harus sudah dikembalikan dan awal
pemeliharaan di musim kemarau sehingga kondisi ketersediaan pakan kurang.
Untuk mengatasi ini dilakukan pembinaan kepada peternak untuk efisiensi
pemberian pakan dserta melakukan pengolahan limbah pertanian dijadikan
pakan ternak bergizi
- Mendekati musim penghujan ada kendala padatnya pekerjaan petani sehingga
untuk mengumpulkan orang dibutuhkan kiat khusus dengan menyebarkan
undangan minimal 1 minggu sebelum pelaksanaan kegiatan. Kegiatan ini
mendapat respons yang baik dari masyarakat.
- Tenaga medik veteriner dan dokter hewan Poskeswan/Laboratorium
Kesehatan Hewan belum semua terisi.
- Keterbatasan keberadaan sapronak karena tergantung pabrik luar daerah.

86
- Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak berwawasan lingkungan.
- Masuknya produk asal ternak dan ternak hidup dari luar negeri.
- Tingginya prosentase pemotongan ternak betina produktif.
- Lemahnya posisi peternak unggas terhadap penyediaan sapronak dan
pemasaran hasil produksi.
- Permintaan ternak hidup ke luar daerah meningkat dan jika tidak diimbangi
tingkat kelahiran yang tinggi akan menyebabkan penurunan populasi.
- Keterbatasan ketersediaan pakan unggas bermutu, obat-obatan dan bibit
ternak unggul.

C. BIDANG KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN


!. Program dan Kegiatan
Penyelenggaraan pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan
diarahkan untuk mewujudkan sumberdaya kehutanan dan perkebunan yang
lestari dan berdaya saing untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan bidang kehutanan dan perkebunan pada tahun 2006
bertujuan untuk:
a. Merehabilitasi lahan kritis dan potensial kritis
b. Memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan pengembangan ekosistem
kawasan konservasi
c. Meningkatkan produksi, produktivitas nilai tambah dan daya saing produk
hutbun
d. Terwujudnya sistem perencanaan pembangunan hutbun yang mantap
e. Terwujudnya partisipasi stake holders untuk berperan dalam pembangunan
kehutanan dan perkebunan.
Tujuan – tujuan tersebut mengarah pada sasaran :
a. Berkurangnya lahan kritis dan potensial kritis
b. Meningkatnya luasan kawasan ekosistem konservasi yang terpelihara
c. Prosentase peningkatan produksi produktivitas nilai tambah dan daya saing
produk hutbun
d. Tersedianya data base yang valid dan up to date
e. Semakin meningkatnya partisipasi stake holders untuk berperan dalam
pembangunan hutbun
Adapun program / kegiatan bidang kehutanan dan perkebunan yang
dilaksanakan pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006 adalah sebagai
berikut:
a. Program Pemantapan Potensi Sumber Daya Hutan

87
Program ini dilaksanakan dengan kegiatan – kegiatan :
1) Pengembangan hutan rakyat
2) Pemeliharaan HR tahun I
3) Penghijauan sempadan pantai
4) Penghijauan DTA telaga
5) Penghijauan kawasan sumber air
6) Penanganan habitat kera ekor panjang
7) Penanganan habitat wallet
8) Pendampingan GERHAN
9) Operasional tim pemberantasan penebangan kayu secara illegal di
kawasan hutan dan peredarannya
10) Pembuatan gully plug
11) Pembuatan dam penahan

b. Program Pemantapan dan Pemanfaatan Sumber Daya Hutan


Kegiatan :
1) Pemberdayaan kelompok hutan kemasyarakatan (HKm)

c. Program Pengembangan Agribisnis Usaha Kehutanan dan Perkebunan


Kegiatan :
1) Pembinaan dan unit percontohan pengelolaan hutan rakyat
lestari (UPPHRL)
2) Pengembangan tanaman kelapa
3) Pembinaan dan gerakan pengendalian OPT dengan musuh
alami dan pestisida nabati
4) Penguatan modal bergulir masyarakat dengan penguatan modal
kelompok tani untuk pasca panen kakao
5) Study orientasi pemantapan pengembangan kawasan sentra
produksi (PKSP) Kabupaten Gunungkidul Propinsi DIY
6) Pengembangan usaha perlebahan
7) Penataan dan pengembangan modal usaha bergulir kelompok
KIMBUN
8) Study orientasi pengembangan tanaman jarak
9) Pengembangan tanaman empon-empon

88
10) Pendampingan kegiatan pembinaan pasca panen, pengolahan
dan pemasaran hasil perkebunan
11) Pendampingna peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
perkebunan

d. Program Penguasaan , Pengembangan dan Penerapan Teknologi


Kegiatan :
1) Penanganan pasca panen mete
2) Penanganan pasca panen tembakau (magang)
3) Stimulan pembuatan demplot / percontohan teknis kehutanan
dan perkebunan
4) Pembuatan KBD
5) Penyegaran tenaga penyuluh hutbun
6) Pendampingan sentra penyuluh kehutanan pedesaan (SPKP)
7) Pembinaan kelompok juara lomba PPKAN tingkat propinsi
dan nasional
8) Konservasi tanaman tebelo puso

e. Program Pemantapan Pengelolaan Data, Pendayagunaan Teknologi


Informasi dan Komunikasi
Kegiatan :
1) Perencanaan partisipatif dalam rangka penyusunan Renja
WKPKP (desa)
2) Forum SKPD bidang hutbun
3) Penyusunan rancangan teknis kegiatan (T0) tahun 2006
4) Pembuatan brosur/leaflet
5) Penyusunan neraca tegakan HR Kabupaten Gunungkidul
6) Pengukuran erosi
7) Penyusunan statistik hutbun tahun 2006
8) Penyusunan data base digital hutbun
9) Penyusunan Buku Informasi Pembangunan Hutbun Tahun
2006
10) Evaluasi kegiatan tahun 2005
11) Monitoring dan bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan tahun
2006
12) Penyusunan RKA Dishutbun Tahun 2007

89
13) Inventarisasi dan identifikasi kelompok tani kehutanan
14) Inventarisasi tanah kas desa dan tanah SG sebagi potensi
pengembangan program hutbun
15) Penyusunan program penyuluhan hutbun dan Rencana kerja
PKL
f. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Kegiatan :
1) Penerbitan SKSHH
2) Lomba penghijauan swadaya dan PPKAN
3) Penilaian angka kredit jabatan fungsional hutbun
4) Pelaksanaan supervisi PKL
5) Pameran pembangunan hutbun
6) Siaran radio hutbun
7) Penyusunan LAKIP Dishutbun Tahun 2006
8) Peningkatan sarana dan prasarana
9) Fasilitasi kerja bimbingan dan latihan kelompok
g. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Kegiatan :
1) Pendampingan kegiatan pengelolaan lahan dan air.
h. Program pengembagan agribisnis
1) Inensifikasi tanaman kakao

i. Program GERHAN, meliputi kegiatan :


1) Rehabilitasi dan konservasi lahan dan hutan

j. Program Pembinaan pasca panen pengolahan dan pemasaran hasil


perkebunan meliputi kegiatan :
1) Pengadaan alat pengepres buah semu jambu mete
2) Pengadaan alat pengolahan jambu mete
k. Program peningkatan ketahanan pangan yang meliputi kegiatan :
1) Pengelolaan lahan dan air
2) Pengelolaan air.
2. Realisasi Program dan Kegiatan
Pada Tahun Anggaran 2006 bidang Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Gunungkidul mendapatkan alokasi anggaran APBD sebesar Rp
4.198.841.496,00 selain itu, juga mendapatkan alokasi anggaran dari APBN

90
sebesar Rp. 2.795.033.000,00 total biaya dari APBD dan
APBN sebesar Rp. 6.993.874.496,00 (Enam milyar
sembilan ratus sembilan puluh tiga juta delapan ratus tujuh puluh empat ribu
empat ratus sembilan puluh enam rupiah). Sedangkan untuk pendapatan, berhasil
menyumbang PAD sebesar Rp. 607.260.311,00. Penghasilan
ini bersumber dari retribusi SKSHH.
Capaian rata-rata program sebesar antara 80 % sampai dengan 100 % .
Untuk capaian pendapatan (PAD) dari bidag kehutanan dan perkebunan berhasil
melampaui target yaitu sebesar Rp 520.816.316 dari yang ditargetkan sebesar
Rp. 500.000.000,00 ( 104,16% ).
Dari pengukuran kinerja program yang dilaksanakan bidang Kehutanan
dan Perkebunan tahun 2006 diperoleh hasil nilai capaian rata-rata sebagai berikut:
a. Program Pemantapan Potensi Sumber Daya Hutan
Program ini dilaksanakan dengan kegiatan – kegiatan :
1) Pengembangan hutan rakyat
Kegiatan ini berhasil menambah luasan tanaman hutan rakyat seluas
375 Ha, dan tercapai 100%. Anggaran yang disediakan sebesar
Rp. 302.653.000,- terealisasi Rp. Rp. 302.653.000,- atau 100%.
2) Pemeliharaan HR tahun I
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 11.998.000,- terealisasi
Rp. 11.998.000,- (100%). Dengan kegiatan ini dihasilkan peningkatan
kesehatan tanaman hutan rakyat seluas 250 Ha atau 100% dari target.
3) Penghijauan sempadan pantai
Kegiatan ini dapat terlaksana 100% yaitu berhasil melaksanakan
penghijauan sempadan pantai seluas 20 Ha. Anggaran yang disediakan
sebesar Rp. 49.590.000,- terealisasi Rp. 49.590.000,- (100%).
4) Penghijauan DTA telaga
DTA telaga yang berhasil dihijaukan seluas 21 Ha (100%) dari target.
Anggaran sebesar Rp. 4.890.000,- yang disediakan terealisasi seluruhnya
(100%).
5) Penghijauan kawasan sumber air
Kawasan sumber air yang menjadi obyek kegiatan ini sebanyak 2 unit
seluas 20 Ha atau 100% dari target. Dana yang terealisasi sebesar
Rp. 27.390.000,- atau 100% dari anggaran yang disediakan.
6) Penanganan habitat kera ekor panjang
Anggaran yang disediakan Rp. 10.100.000,- terealisasi Rp. 10.100.000,-
atau sebesar 100% dengan hasil penanaman pakan untuk kera eko panjang

91
sebanyak 4500 batang, dan meningkatnya luas habitat kera ekor panjang
seluas 10 Ha.
7) Penanganan habitat wallet
Anggaran yang disediakan Rp. 10.100.000,- terealisasi Rp. 10.100.000,-
atau sebesar 100% yang dilaksanakan dengan penanganan habitat walet
sebanyak 1 unit dengan luasan 10 Ha (100% dari target).
8) Pendampingan GERHAN
Anggaran yang disediakan Rp. 30.737.500,- terealisasi Rp. 25.523.500,-
atau sebesar 83%. Hasil yang dicapai berupa pendampingan GERHAN
bagi 48 kelompok (100% dari target)
9) Operasional tim pemberantasan penebangan kayu
secara illegal di kawasan hutan dan peredarannya
Anggaran yang disediakan Rp. 13.174.000,- terealisasi Rp. 13.174.00000,-
atau sebesar 100%. Keluaran kegiatan ini berupa terlaksananya
pemberantasan penebangan kayu secara ilegal di kawasan hutan dan
peredarannya sebanyak 1 paket dan dapat terlaksananya 100%.
10) Pembuatan gully plug
Anggaran yang disediakan Rp. 11.722.500,- terealisasi Rp. 11.722.500,-
atau sebesar 100%. Gully plug yang berhasil dibuat sebanyak 2 unit yang
bermanfaat untuk sarana konsevasi tanah. Kegiata ini dapat tercapai
100%.
11) Pembuatan dam penahan
Anggaran yang disediakan Rp. 43.800.000,- terealisasi Rp. 43.800.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini dilaksanakan dengan membangun dam
penahan sebanyak 2 unit atau 100% dari target.

b. Program Pemantapan dan Pemanfaatan Sumber Daya Hutan


Kegiatan :
1) Pemberdayaan kelompok hutan kemasyarakatan (HKm)
Anggaran yang disediakan Rp. 26.373.000,- terealisasi Rp. 23.175.000,-
atau sebesar 88%. Kegiatan ini berupa pembinaan dan pemberdayaan
kelompok HKM sebanyak 35 kelompok atau 100% dari target.

c. Program Pengembangan Agribisnis Usaha Kehutanan dan Perkebunan


Kegiatan :

92
1) Pembinaan dan unit percontohan pengelolaan hutan rakyat
lestari (UPPHRL)
Anggaran yang disediakan Rp. 25.689.000,- terealisasi Rp. 25.446.000,-
atau sebesar 99%. Kegiatan ini dilaksanakan pembinaan terhadap
2 kelompok sasaran dan pembangunan gedung penunjang kegiatan
sebanyak 2 unit (100% dari target).
2) Pengembangan tanaman kelapa
Anggaran yang disediakan Rp. 15.960.000,- terealisasi Rp. 15.960.000,-
atau sebesar 100%. Hasil kegiatan ini berupa bertambahnya luasan
tanaman kelapa seluas 20 Ha dengan jumah penanaman sebanyak 1.400
bibit kelapa (100% dari target).
3) Pembinaan dan gerakan pengendalian OPT dengan musuh
alami dan pestisida nabati
Anggaran yang disediakan Rp. 13.896.000,- terealisasi Rp. 13.896.000,-
atau sebesar 100%. Hasil kegiatan ini berupa peningkatan pengetahuan
petani dalam pengendalian OPT dengan musuh alami dan pestisida pada
10 kelompok atau 100% dari target.
4) Penguatan modal bergulir masyarakat dengan penguatan modal
kelompok tani untuk pasca panen kakao
Anggaran yang disediakan Rp. 26.373.000,- terealisasi Rp. 26.373.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan tahun ini dengan sasaran 4 kelompok.
5) Study orientasi pemantapan pengembangan kawasan sentra
produksi (PKSP) Kabupaten Gunungkidul Propinsi DIY
Anggaran yang disediakan Rp. 16.160.000,- terealisasi Rp. 16.160.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini berupa 1 paket study orientasi
pemantapan pengembangan kawasan sentra produksi (PKSP) Kabupaten
Gunungkidul dan dapat terlaksana 100 %.
6) Pengembangan usaha perlebahan
Anggaran yang disediakan Rp. 15.124.500,- terealisasi Rp. 15.124.500,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini dengan sasaran sebanyak 4 kelompok
sasaran dan dapat terealisasi 100%.
7) Penataan dan pengembangan modal usaha bergulir kelompok
KIMBUN
Anggaran yang disediakan Rp. 10.017.000,- terealisasi Rp. 10.017.000,-
atau sebesar 100% dengan jumlah kelompok sasaran sebanyak
40 kelompok (100% terealisasi)
8) Study orientasi pengembangan tanaman jarak

93
Anggaran yang disediakan Rp. 19.822.000,- terealisasi Rp. 19.822.000,-
atau sebesar 100% yag dilaksanakan dengan orientasi pengembangan
tanaman jarak di Cilacap dan Purbolinggo dan dapat terlaksana 100%.
9) Pengembangan tanaman empon-empon
Anggaran yang disediakan Rp. 13.275.000,- terealisasi Rp. 13.275.000,-
atau sebesar 100%. Hasil kagiatan ini berupa meningkatnya luasan
tanaman empon – empon 10 Ha atau sebesar 100% dari rencana kegiatan.
10) Pendampingan kegiatan pembinaan pasca panen, pengolahan dan
pemasaran hasil perkebunan
Anggaran yang disediakan Rp. 16.366.000,- terealisasi Rp. 16.366.000,-
atau sebesar 100%. Sasaran kegiatan ini sebanyak 10 kelompok sasaran
dan dapat terealisasi 100%.
11) Pendampingan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu perkebunan
Anggaran yang disediakan Rp. 39.095.000,- terealisasi Rp. 38.124.000,-
atau sebesar 97%. Pendampingan pada kegiatan ini dilaksanakan pada
30 kelompok sasaran dan dapat terealisasi 100%.
d. Program Penguasaan , Pengembangan dan Penerapan Teknologi
Kegiatan :
1) Penanganan pasca panen mete
Anggaran yang disediakan Rp. 11.040.000,- terealisasi Rp. 11.040.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini berhasil meningkatkan sarana produksi
cutcip sebanyak 30 pada 3 kelompok sasaran dan dapat terealisasi 100%.
2) Penanganan pasca panen tembakau (magang)
Anggaran yang disediakan Rp. 14.071.000,- terealisasi Rp. 14.071.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini melibatkan 4 kelompok sasaran dengan
hasil meningkatnya pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan teknologi
petani tembakau, dan dapat terealisasi 100%
3) Stimulan pembuatan demplot / percontohan teknis kehutanan dan
perkebunan
Anggaran yang disediakan Rp. 19.486.500,- terealisasi Rp. 19.183.500,-
atau sebesar 98%. Output kegitan ini berupa terbuatnya demplot
percontohan teknis kehutanan dan perkebunan sebanyak 80 unit dengan
tujuan untuk meningkatkan pengetahuan teknis petani. Kegiatan ini
terealisasi 100%
4) Pembuatan Kebun Bibit Desa (KBD)

94
Anggaran yang disediakan Rp. 97.326.000,- terealisasi Rp. 97.326.000,-
atau sebesar 100%, dan terlaksana pembuatan bibit jati dan cendana
sebanyk 3 unit atau sebanyak 300.000 batang, kegiatan ini terealisasai
83% yaitu hanya terealisasi 25.000 batang.
5) Penyegaran tenaga penyuluh hutbun
Anggaran yang disediakan Rp. 8.000.000,- terealisasi Rp. 6.480.000,- atau
sebesar 81%. Penyegaran dilaksanakan 1 (satu) kali dan dapat
terselenggara dengan baik.
6) Pendampingan sentra penyuluh kehutanan pedesaan (SPKP)
Anggaran yang disediakan Rp. 8.035.000,- terealisasi Rp. 8.035.000,- atau
sebesar 100% Pendampingan dilaksanakan terhdap 8 kelompok dan dapat
terealisasi 100%
7) Pembinaan kelompok juara lomba PPKAN tingkat propinsi dan nasional
Anggaran yang disediakan Rp. 7.283.500,- terealisasi Rp. 7.083.500,- atau
sebesar 97%. Pembinaan dilaksanakan terhadap 4 kelompok sasaran dan
dapat terealisasi 100%.
8) Konservasi tanaman tebelo puso
Anggaran yang disediakan Rp. 5.094.000,- terealisasi Rp. 5.094.000,- atau
sebesar 100%. Kegiatan ini dapat menyelamatkan tanaman tubelo puso
sebanyak 1800 batang dari 2000 batang yang direncanakan (90%),
sedangkan dari kegiatan ini juga dapat diwujudkan areal model
pengembangan tanaman tubelo puso sebanyak 1 unit.

e. Program Pemantapan Pengelolaan Data, Pendayagunaan Teknologi


Informasi dan Komunikasi
Kegiatan :
1) Perencanaan partisipatif dalam rangka penyusunan Renja
WKPKP (desa)
Anggaran yang disediakan Rp. 60.815.500,- terealisasi Rp. 50.723.500,-
atau sebesar 83%. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun dokumen
perencanaan dari bawah (bottom up planing) dari seluruh desa yaitu
sebanyak 144. kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.
2) Forum SKPD bidang kehutanan dan perkebunan.
Anggaran yang disediakan Rp. 4.760.000,- terealisasi Rp. 4.760.000,- atau
sebesar 100%. Kegiatan ini dapat terlaksana dnean baik dan dapat tersusun
rencana kegiatan bidang kehutanan dan perkebunan sebanyak
50 eksemplar.

95
3) Penyusunan rancangan teknis kegiatan (T0) tahun 2006
Anggaran yang disediakan Rp. 31.462.000,- terealisasi Rp. 31.462.000,-
atau sebesar 100%. Kegitan ini dapat terlaksana dengan baik.
4) Pembuatan brosur/leaflet
Anggaran yang disediakan Rp. 5.345.000,- terealisasi Rp. 4.937.000,- atau
sebesar 92%. Kegiatan ini dapat terselenggara degan baik dan dapat
dicetak 1500 eksemplar guna penyebaran informasi kehutanan dan
perkebunan.
5) Penyusunan neraca tegakan HR Kabupaten Gunungkidul
Anggaran yang disediakan Rp. 5.345.000,- terealisasi Rp. 5.345.000,- atau
sebesar 100%. Kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar
sehingga dapat tersusun dokumen sumber daya hutan.
6) Pengukuran erosi
Anggaran yang disediakan Rp. 7.492.000,- terealisasi Rp. 7.492.000,- atau
sebesar 100%. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengukur tingkat erosi
di 301 titik serta dapat disusun data erosi Kabupaten Gunungkidul.
Kegiatan ini dapat terlaksana 100%.
7) Penyusunan statistik hutbun tahun 2006
Anggaran yang disediakan Rp. 29.704.000,- terealisasi Rp. 29.704.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, dan dapat
meningkatkan data statistik bidang kehutanan dan perkebunan.
8) Penyusunan data base digital hutbun
Anggaran yang disediakan Rp. 68.135.000,- terealisasi Rp. 68.135.000,-
atau sebesar 100%. Kegitan ini dapat terlaskana dengan baik dengan
tingkat capaian target fisik 100%
9) Penyusunan Buku Informasi Pembangunan Hutbun Tahun
2006
Anggaran yang disediakan Rp. 4.105.000,- terealisasi Rp. 4.105.000,- atau
sebesar 100%. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dengan capaian
target 100%.
10) Evaluasi kegiatan tahun 2005
Anggaran yang disediakan Rp. 11.540.000,- terealisasi Rp. 11.540.000,-
atau sebesar 100%, kegitan ini dpat terlaksana dengan baik dan diharapkan

96
dapat meningkatkan kinerja instansi yang menangani urusan kehutanan
dan perkebunan di Kabupaten Gunungkidul.
11) Monitoring dan bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan tahun
2006
Anggaran yang disediakan Rp. 11.250.000,- terealisasi Rp. 11.250.000,-
atau sebesar 100%. Kegaitan ini dilaksanakan melalui 33 unit kegiatan dan
dapat terlaksana dengan baik.
12)Penyusunan RASK Dishutbun Tahun 2007
Anggaran yang disediakan Rp. 4.040.500,- terealisasi Rp. 4.040.500,- atau
sebesar 100%. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar
dengan tingkat capaian fisik 100%.
13)Inventarisasi dan identifikasi kelompok tani kehutanan
Anggaran yang disediakan Rp. 28.787.500,- terealisasi Rp. 28.787.500,-
atau sebesar 100%, kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pendataan
terhadap 491 kelompok tani kehutanan di Kabupaten Gunungkidul,
sehingga data yang ada mejadi up to date. Kegiatan ini dapat terlaksana
dengan baik dengan tingkat capaian fisik 100%.
14) Inventarisasi tanah kas desa dan tanah SG sebagi potensi
pengembangan program hutbun
Anggaran yang disediakan Rp. 19.159.000,- terealisasi Rp. 19.159.000,-
atau sebesar 100%, kegiatan ini dilasanakan dalam bentuk pendataan
tanah kas desa dan tanah SG yang dapat dikembangkan dengan program –
program bidang kehutanan dan perkebunan, dan dilaksanakan di seluruh
desa (144 desa) se – Kabupaten Gunungkidul. Tingkat capaian target
100%.
15)Penyusunan program penyuluhan hutbun dan Rencana kerja
PKL
Anggaran yang disediakan Rp. 4.290.000,- terealisasi Rp. 3.990.000,- atau
sebesar 93%, kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik degan tingkat
capaian fisik 100%.
f. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Kegiatan :
1) Penerbitan SKSHH

97
Anggaran yang disediakan Rp. 45.800.000,- terealisasi Rp. 45.800.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari selama 12 bulan
dan dapat terlaksana dengan baik. Pada tahun 2006, peerbitan SKSHH
dapat menyumbang PAD jauh diatas target dan menembus angka 150%
dari yang ditargetkan.
2) Lomba penghijauan swadaya dan PPKAN
Anggaran yang disediakan Rp. 18.679.000,- terealisasi Rp. 18.679.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini bertujuan untuk pembinaan penghijauan
swadaya yang melibatkan 49 kelompok di 18 kecamatan se – Kabupaten
Gunungkidul. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dengan tingkat
capaian arget 100%.
3) Penilaian angka kredit jabatan fungsional hutbun
Anggaran yang disediakan Rp. 9.010.000,- terealisasi Rp. 8.870.000,- atau
sebesar 98%. Kegiatan ini dilaksanakan terhadap 62 personel pejabat
fungsional bidang kehutanan dan perkebunan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul. Kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan terlaksana
100%.
4) Pelaksanaan supervisi PKL
Anggaran yang disediakan Rp. 6.402.000,- terealisasi Rp. 6.402.000,- atau
sebesar 100%, dengan sasaran sebanyak 62 personel pejabat fungsional
bidang kehutanan dan perkebunan. Kegiatan ini dapat berjalan dengan
capaian 100%.
5) Pameran pembangunan hutbun
Anggaran yang disediakan Rp. 3.462.000,- terealisasi Rp. 0,- atau sebesar
0%. Kegiatan ini tidak dilaksanakan,mengingat selama tahun 2006, di
Kabupaten Gunungkidul tidak diadakan event pameran, sehingga capaian
fisik kegiatan ini 0%.
6) Siaran radio hutbun
Anggaran yang disediakan Rp. 8.122.500,- terealisasi Rp. 7.717.500,- atau
sebesar 95%. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan informasi
tentang pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan kepada
masyarakat melalui radio dan telah dilaksanakan sebanyak 48 kali (dapat
terlaksana 100%).
7) Penyusunan LAKIP Dishutbun Tahun 2006

98
Anggaran yang disediakan Rp. 3.440.000,- terealisasi Rp. 3.440.000,- atau
sebesar 100%. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dengan tingkat
capaian fisik 100%.
8) Peningkatan sarana dan prasarana
Anggaran yang disediakan Rp. 49.026.000,- terealisasi Rp. 49.986.000,-
atau sebesar 99,9%. Kegiatan ini dapat terlaksana 100% dan dapat
meningkatkan sarana dan prasarana kantor yang menangani bidang
kehutanan dan perkebunan.
9) Fasilitasi kerja bimbingan dan latihan kelompok
Anggaran yang disediakan Rp. 9.276.500,- terealisasi Rp. 9.276.500,- atau
sebesar 100%. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan 20 kelompok dan
dapat terlaksana 100%.
g. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Kegiatan :
1) Pendampingan kegiatan pengelolaan lahan dan air.
Anggaran yang disediakan Rp. 31.357.000,- terealisasi Rp. 30.184.000,-
atau sebesar 96 %. Output kegiatan ini adalah terlaksananya
pendampingan pengelolaan lahan dan air sebanyak 20 unit yang dapat
terlaksana 100%.
h. Program pengembagan agribisnis
Kegiatan :
1) Intensifikasi tanaman kakao
Anggaran yang disediakan Rp. 941.875.000,- terealisasi Rp. 941.875.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini melibatkan 32 kelompok petani dengan
tujuan untuk meningkatkan produktifitas perkebunan khususnya kakao.
Kegiatan ini dapat terealisasi 100%.
i. Program GERHAN, meliputi kegiatan :
1) Rehabilitasi dan konservasi lahan dan hutan
Anggaran yang disediakan Rp. 1.020.188.000,- terealisasi
Rp. 1.020.188.000,- atau sebesar 100%. Kegiatan ini melibatkan
48 kelompok petani hutan dan berhasil meningkatkan luasan hutan rakyat
sebesar 1000 Ha serta terbangunnya bangunan sipil teknis sejumlah unit.
Capaian fisik yang terealisasi sebesar 100%.
j. Program Pembinaan pasca panen pengolahan dan pemasaran hasil
perkebunan meliputi kegiatan :
1) Pengadaan alat pengepres buah semu jambu mete

99
Anggaran yang disediakan Rp. 40.000.000,- terealisasi Rp. 39.900.000,-
atau sebesar 99,75%. Pengadaan alat sejumlah 4 unit yang dibagikan
kepada 4 kelompok sasaran dan dapat terealisasi 100%.
2) Pengadaan alat pengolahan biji kakao
Anggaran yang disediakan Rp. 240.850.000,- terealisasi Rp. 239.295.000,-
atau sebesar 99,35%. Pengadaan alat pengolah biji kakao sebanyak 2 unit
yang diperbantukan kepada 2 kelompok petani perkebunan dan dapat
terealisasi 100%.

k. Program peningkatan ketahanan pangan yang meliputi kegiatan :


1) Pengelolaan lahan dan air
Anggaran yang disediakan Rp. 76.500.000,- terealisasi Rp. 76.500.000,-
atau sebesar 100%
2) Pengelolaan air.
Anggaran yang disediakan Rp. 475.620.000,- terealisasi Rp. 469.895.300,-
atau sebesar 98,75 %

Dari hasil perhitungan pengukuran kinerja diatas diperoleh nilai capaian


rata-rata program sebesar antara 80 % sampai dengan 100 % sehingga termasuk
kategori sangat berhasil Keberhasilan pelaksanaan program tersebut didukung
oleh data-data sebagai berikut :
1. Seluruh jenis kegiatan / proyek / program yang
dilaksanakan telah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam
rangka untuk mewujudkan visi dan misi sebagaimana yang telah ditetapkdan
dalam Rencana Strategis.
2. Seluruh proses di dalam melaksanakan kegiatan / proyek
telah sesuai dengan prosedur yang ada dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3. Hasil monitoring dan evaluasi menunjukkan pelaksanaan
program dan kegiatan telah sesuai dengan apa yang direncanakan. Sedangkan
untuk outcomes dan benefits dari jenis kegiatan / proyek yang sifatnya non
teknis dan jangka pendek sudah bisa terlihat hasilnya, namun untuk kegiatan /
proyek yang sifatnya teknis (penanaman) dan bersifat jangka panjang baru
akan terlihat hasilnya pada dua sampai lima tahun yang akan datang.
4. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk
unggulan perkebunan (kakao dan mete) telah dilakukan kerjasama
penanganannya dengan pihak ketiga yang profesional di bidangnya. Untuk

100
kakao telah dilakukan kerja sama dengan PT Pagilaran dan untuk mete telah
dilakukan kerjasama dengan PT Profil Mitra Abadi (PMA).
5. Manfaat ekonomi secara nyata bisa dirasakan oleh
masyarakat dalam waktu yang relatif singkat dengan adanya kegiatan-
kegiatan aneka usaha kehutanan dan perkebunan (berupa hasil-hasil non kayu)
disamping hasil-hasil yang berupa kayu (dalam jangka panjang).
6. Manfaat sosial dari kegiatan / proyek kehutanan dan
perkebunan bisa dilihat dari terciptanya lapangan kerja dan kesempatan
berusaha bagi sebagian besar masyarakat (petani) khususnya di sekitar
wilayah hutan dengan keluarnya ijin sementara bagi 35 kelompok Hutan
Kemasyarakatan (HKm). Disamping itu, selama ini telah terbina kelompok
tani sebanyak 762 kelompok dari berbagai jenis kegiatan yang telah
dilaksanakan.
7. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah yang disumbangkan
bidang Kehutanan dan Perkebunan melalui pelayanan SKSHH cukup
signifikan.

3. Permasalahan dan Solusi


Untuk mendapatkan hasil-hasil seperti yang disebutkan di atas, tidaklah
mudah, banyak permasalahan dan hambatan / kendala yang dihadapi baik teknis
maupun non teknis serta internal maupun eksternal. Secara umum permasalahan,
hambatan dan kendala yang dihadapi antara lain :
a. Kondisi musim yang tidak menentu
Akibat dari ketidakmenentuan iklim, dimana pada akhir-akhir ini sering
terjadi musim kemarau jauh labih lama dibandingkan dengan musim hujan
telah menjadi pemicu ketidakberdayaan hutan (negara dan rakyat) yang ada
saat ini sebagai penyangga keberlangsungan hidrologi di Kabupaten
Gunungkidul. Walaupun kekeringan masih terjadi dan berulang setiap
tahunnya pada daerah-daerah tertentu, namun jumlahnya dari tahun ke tahun
semakin berkurang.
b. Kemampuan teknis fungsional sumber daya manusia yang ada masih
belum mencukupi untuk mengemban tanggung jawab tugas pokok dan fungsi.
Peningkatan sumber daya manusia merupakan prioritas utama untuk
meningkatkan kemampuan teknis fungsional personil yang bertugas pada
bidang Kehutanan dan Perkebunan dengan mengikutsertakan ke berbagai

101
bentuk pelatihan yang ada baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah
maupun Pemerintah Pusat.
c. Kelembagaan kelompok tani sebagian besar belum mantap.
Kelompok tani sebagi forum organisasi dan komunikasi petani kehutanan dan
perkebunan sebagian besar yang ada belum berfungsi dengan baik.
Keterbatasan pendidikan dan minimnya kemampuan manajemen merupakan
penyebab lemahnya keberadaan kelompok tani sebagai stake holders sehingga
ke depan diperlukan pembinaan dan bimbingan secara intensif dan terus
menerus dari petugas lapangan untuk meningkatkan kemampuannya dengan
demikian diharapkan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dapat segera direspon dengan baik dan benar oleh
kelompok tani kehutanan dan perkebunan.
d. Terbatasnya pengetahuan, ketrampilan dan permodalan sebagian besar
petani
Sebagai pelaku utama pembangunan, kemampuan, ketrampilan dan
ketersediaan modal pada petani akan sangat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan program, apabila faktor-faktor tersebut kondisnya terbatas maka
akan menjadi hambatan bagi keberhasilan program tersebut.
e. Produktivitas berbagai komoditas perkebunan masih relatif rendah
Produktivitas berbagai komoditas perkebunan masih relatif rendah. Hal
tersebut terjadi karena komoditas perkebunan diusahakan secara tumpangsari
pada lahan di sela-sela tanaman pertanian dan kehutanan sehingga sangat
berpengaruh terhadap produktifitas yang dihasilkan.
f. Kualitas hasil (khususnya perkebunan) masih kurang kompetitif jika
bersaing dengan daerah lain.
Berbagai komoditas perkebunan kualitasnya masih kurang kompetitif
dibandingkan komoditas sejenis dari daerah lain. Hal ini disebabkan karena
pengelolaannya belum dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga biaya
produksinya lebih tinggi. Hal inilah yang menyebabkan lemahnya daya saing
hasil-hasil perkebunan Kabupaten Gunungkidul terhadap daerah lain.
g. Sarana dan prasarana yang belum memadahi untuk mendukung
operasional tugas
Terbatasnya sarana dan prasarana apabila dibandingkan dengan Sumber Daya
Manusia dan kebutuhan operasional tugas masih sangat kurang memadai.

102
Untuk itu perlu segera tertangani agar pelaksanaan tugas bisa berjalan dengan
lancar.

BIDANG PEREKONOMIAN, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

1. Program dan Kegiatan


Orang awam menganggap tingginya tingkat ekonomi suatu daerah
menujukkan kemajuan daerah tersebut. Meskipun anggapan tersebut tidak
sepenuhnya benar, akan tetapi sudah cukup memberikan gambaran betapa
pentingnya bidang perekonomian dalam kehidupan masyarakat suatu daerah.
Menyadari akan ketertinggalan dalam bidang ini, pemerintah daerah
terus berupaya membangkitkan segenap potensi perekonomian yang ada
dengan melaksanakan berbagai program dan kegiatan selama tahun 2006.
Tujuan Program dan kegiatan bidang perekonomian bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kualitas manajeman dan penyelenggaraan pelayanan
publik. Sasarannya adalah meningkatkan kinerja aparatur, penyediaan data
potensi daerah dan pelaksanaan program kerja secara terpadu dalam rangka
pelayanan pada masyarakat.
b. Meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan dunia usaha dengan
mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada dengan sasaran :
1) Meningkatnya PAD
2) Tercapainya pertumbuhan dan perkembangan
kesempatan usaha dan lapangan kerja
3) Terlayani urusan masyarakat dibidang usaha dengan
lancar lancar, tertib, efisien, transparan
4) Tumbuh dan berkembangnya kelompok usaha yang
berorentasi pada kemandirian usaha
5) Terwujudnya peningkatan usaha IKM yang
memanfaatkan potensi lokal.
6) Terwujudnya peningkatan perekonomian melalui
usaha IKM.
7) Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia pelaku
usaha
c. Meningkatkan kemitraan Pemerintah, dunia usaha, koperasi dan
masyarakat dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan sasaran :
1) Meningkatnya kualitas pengelolaan koperasi dan
UKM.

103
2) Meningkatnya usaha dan produktivitas koperasi dan
UKM.
3) Fasilitas pemenuhan kebutuhan masyarakat dunia
usaha secara lancar tertib dan transparan.
4) Meningkatnya pangsa pasar bagi produk daerah.
5) Meningkatnya potensi daerah dalam menunjang
investasi.
d. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam wilayah dengan tetap
menjaga kelestarian fungsi lingkungan dengan sasaran :
1) Terwujudnya pengelolaan potensi tambang, air tanah
dan energi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
proporsional.
2) Tersedianya peluang usaha dibidang pertambangan
dan energi yang berwawasan lingkungan.

Berbagai tujuan dan sasaran tersebut dicapai dengan melaksanakan


program dan kegiatan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik melalui kegiatan :
1) Monitoring dan Evaluasi program dan kegiatan
2) Pengadaan sarana dan prasarana kantor kegiatan ,
3) Penunjang operasional dan peningkatan PAD
b. Program Tersedianya Data Potensi Daerah melalui kegiatan :
1) Penyusunan data dan informasi kegiatan bidang perekonomian
c. Program Terlaksananya Program Kerja Secara Terpadu Dalam rangka
Pelayanan Kepada Masyarakat melalui kegiatan :
1) Penyusunan program kegiatan bidang perekonomian tahun 2006
d. Program Penataan Struktur Industri melalui kegiatan :
1) Pemberdayaan penguatan modal dan pendampingan
2) Partisipasi gelar produk
3) Pendampingan perijinan usaha industri
4) Pengadaan barang dan display showroom industri kerajinan
e. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah melalui kegiatan :
1) Penyuluhan kelompok sentra industri kecil
2) Magang pengrajin makanan olahan dari bahan ketela
3) Penyuluhan program peningkatan peranan wanita industri dan
perdagangan kecil dan menengah

104
4) Pengembangan industri kerajinan kayu dengan sistem klaster dan
pendampingan
f. Program Penguasaan, Pengembangan dan Penerapan Teknologi melalui
kegiatan :
1) Pelatihan, peningkatan kualitas produk IK mebel kayu dan orientasi
lapangan
2) Penganekaragaman Desain dan peningkatan kualitas mebel kayu
3) Diklat penganekaragaman produk makanan olahan tradisional P2WKSS
4) Pelatihan penganekaragaman produk kerajinan limbah batu alam
penunjang peranan wanita
5) Pelatihan penunjang TMMD
6) Diklat peningkatan kualitas dan kemasan produk olahan pangan jenang
alot
7) Diklat peningkatan teknologi olahan makanan krupuk rambak
8) Diklat peningkatan kualitas produk industri tempe
9) Diklat peningkatan teknologi perbatikan dan finishing kayu
10) Diklat penganekaragaman makanan olahan tradisional
g. Program Pemantapan Pengelolaan Data dan Pendayagunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi melalui kegiatan :
1) Monitoring potensi IKM dan pengelolaan data industri
2) Monev kepemilikan legalitas usaha (HO, SIUP, TDP) dan perkembangan
harga barang pokok dan barang penting
3) Penyusunan database bidang perdagangan
4) Peningkatan SDM petugas promosi dan pengolah data simpedal/kursus
dan pelatihan
5) Pemuktahiran data dan informasi simpedal
6) Pendampingan usaha penggemukan sapi potong bagi koperasi
7) Inventarisasi sumur produksi air tanah di wonosari dan playen
8) Inventarisasi potensi energi
9) Penyusunan neraca bahan galian
10) Operasional pengumpulan data kecepatan angin di parangpucuk
tanjungsari
h. Program Pengembangan Perdagangan, Sistem Distribusi dan perlindungan
Konsumen melalui kegiatan :
1) Promosi dan perluasan pangsa pasar produk daerah di tingkat nasional
2) Promosi dan perluasan pangsa pasar produk daerah di tingkat regional

105
3) Promosi dan perluasan pangsa pasar produk daerah di tingkat lokal
4) Pelatihan dan pengembangan klinik konsultasi bisnis dan pendampingan
usaha
5) Pembinaan kegiatan dalam panjabtada peningkatan ekspor daerah
6) Pembinaan, pendampingan dan pemberdayaan pedagang eceran kecil
7) Pembinaan dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL)
i. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (KUKM) melalui kegiatan :
1) Pelatihan manajemen usaha bagi manajer koperasi
2) Sosialisasi perpajakan bagi koperasi
3) Pelatihan pengurus dan pengawas baru
4) Pendampingan penyusunan laporan akhir dalam rangka pelaksnanaan
RAT
5) Pelatihan kewirausahaan
6) Pelatihan manajemen usaha kecil bagi UKM
7) Sosialisasi SPPIRT
8) Pelatihan akuntansi
9) Pendampingan penyusunan otonomi USP
j. Program Penciptaan Iklim Usaha dan Usaha Kecil Menengah melalui
kegiatan :
1) Penilaian kesehatan KSP/USP koperasi
2) Revitalisasi kelembagaan koperasi
3) Pemberdayaan dekopinda dan peringatan hari koperasi
4) Pembinaan manajemen usaha bagi UKM
5) Temu kemitraan antara UKM dengan BUMN dalam rangka akses modal
6) Klasifikasi kinerja koperasi
7) Penguatan modal kerja sosialisasi dan monev pada koperasi untuk
penyaluran pupuk
k. Program Promosi dan Kerjasama Investasi melalui kegiatan :
1) Rapat koordinasi penanaman modal daerah
2) Penyusunan profil investasi daerah berupa leaflet
3) Promosi penanaman modal ke jakarta
4) Monev penguatan modal dana bergulir
l. Program Pembinaan Usaha Pertambangan melalui kegiatan :
1) Pembinaan usaha pertambangan rakyat
2) Pembentukan dan inventarisasi kelompok penambang rakyat

106
3) Monitoring dan pengawasan pelaksanaan usaha pertambangan
4) Penanggulangan pertambangan tanpa izin
5) Operasional pengecekan lapangan dalam rangka pelayanan perijinan
pertambangan
m. Program Penguasaan dan Pengembangan Serta Aplikasi Teknologi
Pertambangan dan Energi melalui kegiatan :
1) Penyusunan kajian penerapan teknologi penambangan batu gamping pada
tambang rakyat dalam pengendalian kerusakan lingkungan

2. Realisasi Program dan Kegiatan


Alokasi anggaran untuk pembangunan bidang perekonomian terdiri atas
Belanja Tidak Langsung gaji pegawai Rp. 1.839.500.595,10 dan belanja tidak
langsung aparatur lainnya Rp 346.485.000,- yang terealisasi sebesar
Rp 322.321.394,- atau 96,53 %. Sedangkan untuk belanja publik atau belanja
kegiatan dianggarkan sebesar Rp. 1.921.483.000,- yang terealisasi sebesar
Rp 1.478.365.950,- atau 76,94 %. Namun untuk kegiatan fisiknya mencapai
96.53 %. Perbedaan ini disebabkan ada beberapa kegiatan yang tidak bisa
dilaksanakan karena dampak Gempa bumi 27 Mei 2006 .
Selain dana yang berasal dari APBD, bidang ini juga mendapat limpahan
dana dari APBN untuk pembiayaan kegiatan – kegiatannya sebesar
Rp 306.175.000,- dengan realisasi dana Rp. 279.073.800 atau sebesar 91 %.
Sedangkan untuk realisasi Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 95.510.000,-
Dana sebagaimana tersebut diatas digunakan untuk melaksanakan program /
kegiatan yang secara umum dapat dilaksanakan dengan capaian rata – rata baik.
Kecuali pada beberapa kegiatan yang gagal dilaksanakan karena dampak bencana
alam gempa bumi 27 Mei 2006. Adapun pelaksanaan program dan kegiatan tahun
2006 adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik melalui kegiatan :
1) Monitoring dan Evaluasi program dan kegiatan
Kegiatan ini melaksanakan monev program dan kegiatan dinas dengan
pembiayaan Rp. 10.500.000 dan tercapai realisasi Rp. 8.960.000 atau
85 % , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Pengadaan sarana dan prasarana kantor kegiatan ,
Kegiatan ini melaksanakan pengadaan barang jasa berupa 1 unit komputer
dan 1 unit kendaraan roda 4 dengan pembiayaan Rp. 172.850.000 dan

107
tercapai realisasi Rp. 131.372.700 atau 76% , sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
3) Penunjang operasional dan peningkatan PAD
Kegiatan ini melaksanakan dukungan operasional PAD dengan
pembiayaan Rp. 35.075.000 dan tercapai realisasi Rp. 34.392.700 atau
98,05% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
b. Program Tersedianya Data Potensi Daerah melalui kegiatan :
1) Penyusunan data dan informasi kegiatan bidang perekonomian
Kegiatan ini melaksanakan dukungan pendataan potensi ekonomi dengan
pembiayaan Rp. 10.000.000 dan tercapai realisasi Rp. 9.750.500 atau
98 % , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
c. Program Terlaksananya Program Kerja Secara Terpadu Dalam rangka
Pelayanan Kepada Masyarakat meliputi kegiatan :
1) Penyusunan program kegiatan bidang perekonomian tahun 2006
Kegiatan ini melaksanakan pendataan untuk penyusunan program kerja
dinas dengan pembiayaan Rp. 12.000.000 dan tercapai realisasi
Rp. 11.730.000 atau 98 % , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
d. Program Penataan Struktur Industri melaui kegiatan :
1) Pemberdayaan penguatan modal dan pendampingan
Kegiatan ini melaksanakan penyaluran bantuan modal bagi perajin kecil
sebanyak 40 orang dengan pembiayaan Rp. 138.325.000.000 dan tercapai
realisasi Rp. 138.099.000 atau 99,41 %, sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.

2) Partisipasi gelar produk


Kegiatan ini melaksanakan partisipasi gelar produk bagi perajin kecil
dengan 8 komoditi dan pembiayaan Rp. 12.565.000,- dan tercapai realisasi
Rp. 12.562.000 atau 99,97 %, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
3) Pendampingan perijinan usaha industri
Kegiatan ini melaksanakan pendampingan perijinan usaha industri pada
80 perusahaan dengan pembiayaan Rp. 3.800.000 dan tercapai realisasi
Rp. 3.800.000 atau 100 %, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Pengadaan barang dan display showroom industri kerajinan
Kegiatan ini melaksanakan pengadaan barang dan display showroom
industi kerajinan pada 50 komoditas dengan pembiayaan
Rp. 148.325.000.000 dan tercapai realisasi Rp. 0 atau 0 %, hal ini karena

108
gedung yang direncanakan untuk show rom rusak akibat gempa sehingga
tidak dilaksanakan.
e. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah melalui kegiatan :
1) Penyuluhan kelompok sentra industri kecil
Kegiatan ini melaksanakan penyuluhan bagi perajin kecil sebanyak
160 orang dengan pembiayaan Rp. 15.507.000. dan tercapai realisasi
Rp. 15.504.000 atau 99,98 %, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
2) Magang pengrajin makanan olahan dari bahan ketela
Kegiatan ini melaksanakan magang pengolahan makanan olahan dari
bahan ketela sebanyak 10 perajin dengan pembiayaan Rp. 19.125.000. dan
tercapai realisasi Rp. 19.125.000 atau 100%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
3) Penyuluhan program peningkatan peranan wanita industri dan
perdagangan kecil dan menengah
Kegiatan ini melaksanakan ketrampilan wanita IKDM sebanyak 15 orang
dengan pembiayaan Rp. 2.500.000. dan tercapai realisasi Rp. 2.500.000
atau 100 %, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Pengembangan industri kerajinan kayu dengan sistem klaster dan
pendampingan
Kegiatan ini melaksanakan pendampingan bagi kerajinan kayu dengan
sistem klaster pada 1 sentra dengan pembiayaan Rp. 15.507.000. dan
tercapai realisasi Rp. 0 atau 0 %, hal ini karena Kecamatan Patuk sebagai
sentra kerajinan kayu mengalami gempa bumi sehingga kegiatan tidak
dilaksanakan.
f. Program Penguasaan, Pengembangan dan Penerapan Teknologi melalui
kegiatan :
1) Pelatihan, peningkatan kualitas produk IK mebel kayu dan orientasi
lapangan
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan bagi perajin kecil mebel sebanyak
30 orang dengan pembiayaan Rp. 61.109.000. dan tercapai realisasi
Rp. 60.955.000 atau 99,81 %, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
2) Penganekaragaman Desain dan peningkatan kualitas mebel kayu
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan desain mebel kayu pada 40 perajin
kecil dengan pembiayaan Rp. 36.370.000 dan tercapai realisasi
Rp. 36.370.000 atau 100%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
3) Diklat penganekaragaman produk makanan olahan tradisional P2WKSS

109
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan diklat produk makanan olahan
tradisional pada 30 perajin kecil dengan pembiayaan Rp. 11.447.500 dan
tercapai realisasi Rp. 10.502.500 atau 91,74%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
4) Pelatihan penganekaragaman produk kerajinan limbah batu alam
penunjang peranan wanita
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan diklat produk kerajinan limbah batu
alam pada 15 perajin kecil dengan pembiayaan Rp. 27.725.000 dan
tercapai realisasi Rp. 27.725.000 atau 100%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
5) Pelatihan penunjang TMMD
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan penunjang TMMD dengan
pembiayaan Rp. 4.822.500 dan tercapai realisasi Rp. 4.822.500 atau
100%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
6) Diklat peningkatan kualitas dan kemasan produk olahan pangan jenang
alot
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan diklat produk makanan olahan
jenang alot pada 15 perajin kecil dengan pembiayaan Rp. 12.867.500 dan
tercapai realisasi Rp. 12.865.500 atau 99,98%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
7) Diklat peningkatan teknologi olahan makanan krupuk rambak
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan diklat produk makanan olahan
krupuk rambak pada 15 perajin kecil dengan pembiayaan Rp. 14.240.000
dan tercapai realisasi Rp. 14.240.000 atau 100%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
8) Diklat peningkatan kualitas produk industri tempe
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan diklat produk makanan industri
tempe pada 30 perajin kecil dengan pembiayaan Rp. 17.935.000 dan
tercapai realisasi Rp. 17.900.000 atau 99,80%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
9) Diklat peningkatan teknologi perbatikan dan finishing kayu
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan diklat perbatikan dan finishing kayu
pada 20 perajin kecil dengan pembiayaan Rp. 19.046.000 dan tercapai
realisasi Rp. 18.466.000 atau 96,85%, sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.
10) Diklat penganekaragaman makanan olahan tradisional
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan penganekaragaman produk makanan
olahan tradisional pada 45 perajin kecil dengan pembiayaan

110
Rp. 24.861.000 dan tercapai realisasi Rp. 24.843.350 atau 99,93%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
g. Program Pemantapan Pengelolaan Data dan Pendayagunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi melalui kegiatan :
1) Monitoring potensi IKM dan pengelolaan data industri
Kegiatan ini melaksanakan Monitoring potensi IKM dan pengelolaan data
industri pada 87 komoditi dengan pembiayaan Rp. 37.215.000 dan
tercapai realisasi Rp. 37.115.000 atau 99,73%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
2) Monev kepemilikan legalitas usaha (HO, SIUP, TDP) dan perkembangan
harga barang pokok dan barang penting
Kegiatan ini melaksanakan monev kepemilikan legalitas usaha pada
360 pedagang dengan pembiayaan Rp. 14.020.000 dan tercapai realisasi
Rp. 13.305.250 atau 94,90%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
3) Penyusunan database bidang perdagangan
Kegiatan ini melaksanakan penyusunan database di bidang perdagangan
pada 18 Kecamatan dengan pembiayaan Rp. 44.780.000 dan tercapai
realisasi Rp. 43.557.000 atau 97,27%, sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.
4) Peningkatan SDM petugas promosi dan pengolah data simpedal/kursus
dan pelatihan
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan bagi pengolah data simpedal
sebanyak 4 orang dan teralisasi 2 orang dengan pembiayaan
Rp. 2.5000.000 dan tercapai realisasi Rp. 1.500.000 atau 60%, sedangkan
realisasi fisik dapat tercapai 50%.
5) Pemuktahiran data dan informasi simpedal
Kegiatan ini melaksanakan penyusunan database simpedal dengan
pembiayaan Rp. 2.255.000 dan tercapai realisasi Rp. 2.255.000 atau
100%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
6) Pendampingan usaha penggemukan sapi potong bagi koperasi
Kegiatan ini melaksanakan pendampingan usaha koperasi penggemukan
sapi potong dengan pembiayaan Rp. 23.300.000 dan tercapai realisasi
Rp. 7.300.000 atau 31%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 31%.
7) Inventarisasi sumur produksi air tanah di wonosari dan playen
Kegiatan ini melaksanakan inventarisasi sumur produksi di wonosari dan
playen dengan pembiayaan Rp. 40.842.500 dan tercapai realisasi
Rp. 39.472.500 atau 97%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
8) Inventarisasi potensi energi

111
Kegiatan ini melaksanakan inventarisasi potensi energi dengan
pembiayaan Rp. 45.180.000 dan tercapai realisasi Rp. 44.040.000 atau
97%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
9) Penyusunan neraca bahan galian
Kegiatan ini melaksanakan penyusunan neraca bahan galian dengan
pembiayaan Rp. 41.740.000 dan tercapai realisasi Rp. 40.157.500 atau
96%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
10) Operasional pengumpulan data kecepatan angin di parangpucuk
tanjungsari
Kegiatan ini melaksanakan pendataan kecepatan angin sebagai alternatif
energi dengan pembiayaan Rp. 10.000.000 dan tercapai realisasi
Rp. 9.760.000 atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
h. Program Pengembangan Perdagangan, Sistem Distribusi dan perlindungan
Konsumen melalui kegiatan :
1) Promosi dan perluasan pangsa pasar produk daerah di tingkat nasional
Kegiatan ini melaksanakan promosi unggulan daerah dan perluasan
pangsa pasar tingkat nasional pada 42 perajin dengan pembiayaan
Rp. 243.960.000 dan tercapai realisasi Rp. 243.309.000 atau 99,73%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Promosi dan perluasan pangsa pasar produk daerah di tingkat regional
Kegiatan ini melaksanakan promosi unggulan daerah dan perluasan
pangsa pasar tingkat regional pada 18 perajin dengan pembiayaan Rp.
58.940.000 dan tercapai realisasi Rp. 57.990.000 atau 98,39%, sedangkan
realisasi fisik dapat tercapai 100%.

3) Promosi dan perluasan pangsa pasar produk daerah di tingkat lokal


Kegiatan ini melaksanakan promosi unggulan daerah dan perluasan
pangsa pasar tingkat lokal pada 35 perajin dengan pembiayaan
Rp. 23.850.000 dan tercapai realisasi Rp. 21.420.000 atau 89,81%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Pelatihan dan pengembangan klinik konsultasi bisnis dan
pendampingan usaha
Kegiatan ini melaksanakan Pelatihan dan pengembangan klinik konsultasi
bisnis dan pendampingan usaha pada 30 pedagang dengan pembiayaan
Rp. 19.620.000 dan tercapai realisasi Rp. 16.660.000 atau 84,91%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
5) Pembinaan kegiatan dalam panjabtada peningkatan ekspor daerah

112
Kegiatan ini melaksanakan pembinaan kegiatan dalam panjabtada
peningkatan ekspor daerah pada 150 pedagang dengan pembiayaan
Rp. 18.250.000 dan tercapai realisasi Rp. 18.191.000 atau 99,68%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
6) Pembinaan, pendampingan dan pemberdayaan pedagang eceran kecil
Kegiatan ini melaksanakan Pembinaan, pendampingan dan pemberdayaan
pedagang eceran kecil pada 90 pedagang dengan pembiayaan
Rp. 31.105.000 dan tercapai realisasi Rp. 31.095.750 atau 99,97%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
7) Pembinaan dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL)
Kegiatan ini melaksanakan pembinaan dan penataan Pedagang Kaki Lima
(PKL) pada 50 PKL dengan pembiayaan Rp. 13.620.000 dan tercapai
realisasi Rp. 12.718.500 atau 93,38%, sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.
i. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (KUKM) melalui kegiatan :
1) Pelatihan manajemen usaha bagi manajer koperasi
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan manajemen bagi 30 manajer koperasi
dengan pembiayaan Rp. 14.540.000 dan tercapai realisasi Rp. 14.180.000
atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Sosialisasi perpajakan bagi koperasi
Kegiatan ini melaksanakan sosialisasi perpajakan bagi koperasi dengan
peserta 30 pengurus dan pembiayaan Rp. 7.750.000 serta tercapai realisasi
Rp. 7.567.500 atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.

3) Pelatihan pengurus dan pengawas baru


Kegiatan ini melaksanakan pelatihan bagi 30 pengurus dan pengawas baru
dengan pembiayaan Rp. 14.940.000 dan tercapai realisasi Rp. 14.576.000
atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Pendampingan penyusunan laporan akhir dalam rangka pelaksnanaan
RAT
Kegiatan ini melaksanakan pendampingan pelaksanaan RAT bagi
30 pengurus dengan pembiayaan Rp. 14.250.000 dan tercapai realisasi
Rp. 14.242.000 atau 99,94%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
5) Pelatihan kewirausahaan

113
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan kewirausahaan bagi 30 UKM dengan
pembiayaan Rp. 7.775.000 dan tercapai realisasi Rp. 7.572.500 atau 98%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
6) Pelatihan manajemen usaha kecil bagi UKM
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan manajemen usaha kecil bagi UKM
dengan peserta 30 pengurus dan pembiayaan Rp. 7.750.000 dan tercapai
realisasi Rp. 7.567.500 atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
7) Sosialisasi SPPIRT
Kegiatan ini melaksanakan sosialisasi SPPRIT dengan peserta
30 orangdan pembiayaan Rp. 3.960.000 dan tercapai realisasi Rp.
3.887.500 atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
8) Pelatihan akuntansi
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan akuntansi bagi 30 orang dengan
pembiayaan Rp. 14.900.000 dan tercapai realisasi Rp. 11.876.000 atau
79,49%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
9) Pendampingan penyusunan otonomi USP
Kegiatan ini melaksanakan pendampingan otonomi USP dengan
pembiayaan Rp. 9.750.000 dan tercapai realisasi Rp. 9.739.500 atau
99,89%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
j. Program Penciptaan Iklim Usaha dan Usaha Kecil Menengah melalui
kegiatan :
1) Penilaian kesehatan KSP/USP koperasi
Kegiatan ini melaksanakan penilaian kesehatan KSP/USP koperasi dengan
pembiayaan Rp. 6.230.000 dan tercapai realisasi Rp. 6.230.000 atau
100%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Revitalisasi kelembagaan koperasi
Kegiatan ini melaksanakan revitalisasi koperasi pada 10 unit koperasi
dengan pembiayaan Rp. 16.170.000 dan tercapai realisasi Rp. 13.395.000
atau 83%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
3) Pemberdayaan dekopinda dan peringatan hari koperasi
Kegiatan ini melaksanakan pemberdayaan dekopinda dan peringatan hari
koperasi dengan pembiayaan Rp. 10.770.000 dan tercapai realisasi
Rp. 10.166.000 atau 94%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Pembinaan manajemen usaha bagi UKM

114
Kegiatan ini melaksanakan pembinaan manajemen usaha bagi UKM
dengan pembiayaan Rp. 5.835.000 dan tercapai realisasi Rp. 5.694.500
atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
5) Temu kemitraan antara UKM dengan BUMN dalam rangka akses modal
Kegiatan ini melaksanakan temu mitra antara UKM dengan BUMN
dengan pembiayaan Rp. 3.775.000 dan tercapai realisasi Rp. 3.711.500
atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
6) Klasifikasi kinerja koperasi
Kegiatan ini melaksanakan penilaian kesehatan KSP/USP koperasi dengan
pembiayaan Rp. 6.230.000 dan tercapai realisasi Rp. 6.230.000 atau
100%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
7) Penguatan modal kerja sosialisasi dan monev pada koperasi untuk
penyaluran pupuk
Kegiatan ini melaksanakan penyaluran modal kerja dalam distribusi pupuk
pada 3 unit koperasi dengan pembiayaan Rp. 28.840.000 dan tercapai
realisasi Rp. 27.488.000 atau 95%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
k. Program Promosi dan Kerjasama Investasi melalui kegiatan :
1) Rapat koordinasi penanaman modal daerah
Kegiatan ini melaksanakan rapat koordinasi penanaman modal daerah
pembiayaan Rp. 8.655.000 dan tercapai realisasi Rp. 6.666.500 atau 77%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Penyusunan profil investasi daerah berupa leaflet
Kegiatan ini melaksanakan penyusunan profil investasi daerah berupa
1.000 leaflet dengan pembiayaan Rp. 5.420.000 dan tercapai realisasi
Rp. 5.419.500 atau 99,99%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
3) Promosi penanaman modal ke jakarta
Kegiatan ini melaksanakan promosi penanaman modal di jakarta dengan
pembiayaan Rp. 25.200.000 dan tercapai realisasi Rp. 3.960.000 atau
16%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 16%.
4) Monev penguatan modal dana bergulir
Kegiatan ini melaksanakan modal dana bergulir dengan pembiayaan
Rp. 4.420.000 dan tercapai realisasi Rp. 4.420.000 atau 100%, sedangkan
realisasi fisik dapat tercapai 100%.
l. Program Pembinaan Usaha Pertambangan melalui kegiatan :
1) Pembinaan usaha pertambangan rakyat

115
Kegiatan ini melaksanakan pembinaan kelompok penambang rakyat di
6 kecamatan dengan pembiayaan Rp. 24.985.000 dan tercapai realisasi
Rp. 22.503.000 atau 90%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Pembentukan dan inventarisasi kelompok penambang rakyat
Kegiatan ini melaksanakan inventarisasi dan pembentukan 5 kelompok
penambang dengan pembiayaan Rp. 15.130.000 dan tercapai realisasi
Rp. 14.036.500 atau 93%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
3) Monitoring dan pengawasan pelaksanaan usaha pertambangan
Kegiatan ini melaksanakan monitoring dan pengawasan sebanyak 100 kali
dengan pembiayaan Rp. 18.600.000 dan tercapai realisasi Rp. 18.300.000
atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Penanggulangan pertambangan tanpa izin
Kegiatan ini melaksanakan monitoring dan pengawasan sebanyak 50 kali
dengan pembiayaan Rp. 27.650.000 dan tercapai realisasi Rp. 25.544.000
atau 92%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
5) Operasional pengecekan lapangan dalam rangka pelayanan perijinan
pertambangan
Kegiatan ini melaksanakan pelayanan permohonan perijinan
pertambangan sesuai dengan SPM sebanyak 50 pemohon terealisasi
71 pemohon dengan pembiayaan Rp. 8.200.000 dan tercapai realisasi
Rp. 8.164.000 atau 100%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 125%.
m. Program Penguasaan dan Pengembangan Serta Aplikasi Teknologi
Pertambangan dan Energi melalui kegiatan :
1) Penyusunan kajian penerapan teknologi penambangan batu gamping pada
tambang rakyat dalam pengendalian kerusakan lingkungan
Kegiatan ini melaksanakan penyusunan kajian teknologi penambangan
batu gamping dengan pembiayaan Rp. 41.0410.000 dan tercapai realisasi
Rp. 39.690.000 atau 97%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.

3. Permasalahan dan Solusi


Secara umum, program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dalam bidang perekonomian menunjukkan capaian yang
sangat berhasil. Memang diakui, diantara program dan kegiatan yang telah
direncanakan ada yang tidak dapat terlaksana sebagai dampak bencana alam
gempa bumi yang menghancurkan beberapa fasilitas pemerintah, termasuk kantor
dinas perekonomian Kabupaten Gunungkidul. Selain karena bencana alam,
beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain :

116
a) Penempatan pegawai belum
sesuai dengan kualifikasi ketrampilan dan keahlian / belum terpenuhinya
kebutuhan tenaga ahli.
b) Sarana dan prasarana operasional
belum memadai
c) Belum tergalinya seluruh potensi
sebagai sumber PAD.
d) Pemanfaatan sumberdaya alam
yang tidak berwawasan lingkungan.
e) Adanya pengaruh musim
terhadap ketersediaan bahan baku
f) Belum tersedianya infrastruktur
yang memadai
g) Minat investor menanamkan
modalnya masih kurang
h) Terjadinya kerusakan lingkungan
akibat pengolahan sumberdaya alam yang tidak terkendali.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang,
maka Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
a) Pelatihan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas baik manajerial
maupun teknis para pengrajin industri kecil dan menengah.
b) Pembinaan secara berkelanjutan dan memfasilitasi informasi peluang dan
perluasan akses pasar.
c) Meningkatkan pelatihan manajemen kewirausahaan dan pengembangan
konsultasi bisnis bagi pedagang.
d) Memfasilitasi cesara lebih luas bagi partisipasi dalam kegiatan
promosi/pameran lokal dan nasional.
e) Meningkatkan pelatihan manajemen dan administrasi usaha UKM,
pengembangan pasar bagi pengelola koperasi.
f) Meningkatkan penyuluhan dan pendidikan teknik penambangan kepada
pengusaha tambang.
g) Meningkatkan keikutsertaan personil/pegawai pada pendidikan dan latihan
fungsional.
h) Mengoptimalkan personil sesuai ketrampilan dan keahliannya

117
i) Meningkatkan anggaran dari APBD pada sektor-sektor yang programnya
merupakan prioritas dan masih memerlukan dukungan pembiyaan.
j) Meningkatkan monitoring dan pemantauan secara lebih intensif kepada para
peminjam dana penguatan modal

BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN


1. Program dan Kegiatan
Pembangunan Ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari Pembangunan
Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945 di laksanakan
dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya untuk meningkatkan harkat, martabat dan harga
diri tenaga kerja serta mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, makmur dan
merata baik materiil maupun spirituil.
Pembangunan ketenagakerjaan diatur sedemikian rupa sehingga terpenuhi
hak – hak dan perlindungan yang mendasar bagi tenaga kerja dan pekerja/buruh
serta pada saat yang bersamaan dapat mewujudkan kondisi yang kondusif bagi
pengembangan dunia usaha perlu dilaksanakan.
Sedangkan pembangunan transmigrasi didasarkan pada Undang –Undang
No 15 tahun 1997 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi. Bahwa
penyelenggaraan Transmigrasi dilaksanakan sebagai usaha untuk lebih
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerataan pembangunan daerah, serta
memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa melalui penyebaran penduduk yang
seimbang dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan serta nilai
budaya dan adat istiadat masyarakat.
Berbagai progam dan kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2006
adalah sebagai berikut :
a. Program Pengembangan Kesempatan Kerja, meliputi kegiatan :
1) Bimbingan kerja memasuki dunia kerja
2) Perluasan kerja dengan system padat karya
3) Penerapan teknologi serta pemanfaatan terapan peningkatan kelompok
4) Pelatihan tenaga kerja mandiri terdidik
5) Padat Karya
b. Program peningaktan kualitas tenaga kerja melalui kegiatan :
1) Pelatihan tenaga kerja
2) Fasiitasi dan stimulasi transmigrasi Ring I
3) Penyebaran informasi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian

118
4) Pameran ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
5) Pengumpulan, pengolahan data dan penyebarluasan IPK dan bursa kerja

c. Program perlindungan dan pengembangan lembaga tenaga kerja melalui


kegiatan :
1) Pemantapan koordinasi pengupahan
2) Bibingan teknis penyelesaian perselisihan hubungan
industrial dan PHK
3) Pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan
4) koordinasi tripartite
5) Sosialisasi peraturan perundangan, syarat kerja dan
hubungan industrial
6) Pembinaan terhadap lembaga latihan swasta
7) Pembentukan dan peningkatan fungsi P2K3
8) Wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan
9) Pembinaan hubungan industrial
10) Pembinaan peraturan perusahaan
11) Pembinaan kesejahteraan tenaga kerja di perusahaan
12) Sosialisasi upah minimum porpinsi / kabupaten

d. Program penyebaran dan pendayagunaan tenaga kerja dan transmigrasi


melalui kegiatan :
1) Penyebaran informasi ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian
2) Pameran ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
3) Fasilitasi dan stimulasi transmigrasi Ring III
4) Fasilitasi dan Stimulasi Transmigrasi Ring I
5) Fasilitasi peninjauan lokasi transmigrasi
6) Pengadaan sarana dan prasarana rumah tangga transito
7) Pemeliharaan gedung transmito Kabupaten
Gunungkiudl

e. Pemantapan pengelolaan Data dan Pendayagunaan TI dan Komunikasi


melalui kegiatan :
1) Penyusunan informasi lembar ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian
2) Penyusunan profil ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian

f. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui kegiatan :

119
1) Penyelenggaraan forum SKPD
2) Konsultasi dan koordinasi perencanaan ketenagakerjaan
dan ketransmigrasian
3) Akreditasi pejabat fungsional instruktur latihan kerja
dan pengawas ketenagakerjaan
4) Monitoring dan evaluasi kegiatan bidang tenaga kerja
dan transmigrasi Kabupaten Gunungkidul
5) Pengadaan sarana dan prasarana rumah tangga
transtrito
6) Pengadaan papan informasi dan lowongan kerja dan
penyebarluasan informasi lowongan kerja.

2. Realisasi Progam dan Kegiatan


Pembangunan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian memiliki banyak
dimensi dan keterkaitan dengan berbagai pihak yaitu : Pemerintah, masyarakat,
Pengusaha, Pekerja/Buruh dan stakeholders yang bergerak dibidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Oleh karena itu keberhasilan
pembangunan Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian harus dilaksanakan secara
terpadu dalam bentuk kerja sama yang saling koordinatif dan mendukung.
Alokasi dana APBD Kabupaten Gunungkidul untuk bidang Tenaga Kerja
dan Transmigrasi sebesar Rp. 2.029.503.000,- . Dari dana tersebut yang dapat
direalisasikan sebesar Rp. 1.906.136.560,- ( 93,9 %) sehingga ada dana yang
disetor ke kas kembali sebanyak Rp.123.366.440,- ( 6,1 % ). Sisa dana tersebut
adalah dari beberapa kegiatan yang memang tidak memungkinkan untuk
direalisasikan dan ada efisiensi dari penggunaannya.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dikategorikan berhasil berdasarkan pengukuran kinerja dan pengukuran sasaran.
Tingkat capaian rata-ratanya untuk semua kegiatan melalui indikator output dan
indikator outcomes yaitu 90 %. Program dan kegiatan dapat dilaksanakan
dengan baik, efektif dan efisien.
Sebagai gambaran lengkap, pelaksanaan program dan kegiatan dalam
bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupapaten Gunungkidul pada Tahun 2006 sebagai berikut:
a. Program “ Pengembangan Kesempatan Kerja
“melalui kegiatan :
1) Bimbingan
Kerja Memasuki Dunia Kerja

120
Dari hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa Indikator input
Bimbingan Kerja sebagai berikut : dilaksanakan sebanyak 10 (sepuluh)
orang terdiri dari penceramah dan penyelenggara dengan sarana 1 unit
komputer/ LCD serta dengan dana anggaran Rp.6.050.000,- dengan
prosentase penggunaan 100 %. Indikator Output terselenggara bimbingan
kerja di SMK 1 Wonosari dan SMK 2 Wonosari sebanyak 200 orang
siswa klas III, masing – masing 100 siswa.
Penyelenggaraan output dapat terealisasi 100 % dengan tingkat
pemahaman siswa terhadap dunia kerja sebesar 100 %. Dengan demikian
Bimbingan Kerja dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Bimbingan
Kerja diharapkan mampu menekan penipuan – penipuan yang dilakukan
calo – calo tenaga kerja sehingga siswa mendapatkan bekal apabila setelah
lulus akan masuk di dunia kerja.
2) Perluasan Kerja
dengan Sistem Padat Karya (PKSPK)
PKSPK merupakan salah satu kegiatan untuk pengembangan dan
perluasan kerja untuk meningkatkan kesempatan kerja. Pada Kegiatan
PKSPK diarahkan pada Ternak Kambing Peranakan Etawa, dengan ternak
kambing masyarakat diharapkan mampu membentuk unit ekonomi
produktif untuk penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Dari hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa Input
Kegiatan PKSPK antara lain: Anggaran yang terdanai :Rp.165.250.000,-
dengan prosentase penggunaan 98,49 % ; Masyarakat , Instruktur dan
penyelenggara sebanyak : 135 orang ; Bantuan pembuatan kandang dan
obat-obatan sebanyak 6 paket ; bantuan kambing PE sebanyak 120 orang ;
Kegiatan dilaksanakan di 6 lokasi antara lain : 1. Desa Sidorejo, Ponjong,
2. Desa Banaran, Playen, 3. Desa Banyusoca, Playen,4. Desa
Kedungpoh,Nglipar, 5. Desa Pengkol, Nglipar, 6. Desa Pengkok, Patuk.
Indikator Output PKSPK terdidiknya 120 orang masyarakat masing –
masing lokasi sebanyak 20 orang masyarakat. Outcomes PKSPK dapat
menyerap anggota PKSPK sebanyak : 120 orang. yang menunjukkan
pelaksanaan kegiatan sangat efisien dan efektif.
3) Penerapan
Teknologi serta Pemanfaatan Terapan Peningkatan Kelompok (TPK)
Kegiatan TPK merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesempatan kerja
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan TPK pada jenis

121
industri ceriping pisang dilaksanakan di Desa Ngalang, Gedangsari.
Indikator input antara lain : anggaran Rp.11.910.000,- , instruktur dan
penyelenggara sebanyak 10 orang ; bantuan sarana dan prasarana untuk
pembuatan criping pisang 1 paket. Dari hasil pengukuran menunjukkan
bahwa input berupa anggaran dapat terealisasi 100 % dengan output
anggota kelompok TPK terdidik sebanyak 10 orang dan outcomes anggota
TPK yang mandiri dengan realisasinya sebanyak 100 %. Dengan
pengukuran tersebut menunjukkan pelaksanaan sangat efektif dan efisien.

4) Pelatihan
Tenaga Kerja Mandiri Terdidik (TKMT)
Pelatihan TKMT dilaksanakan di Aula Disnakertrans Kab. Gunungkidul
selama 12 hari. Pelatihan diikuti oleh 15 orang peserta dari Kabupaten
Gunungkidul. Kegiatan TKMT ini diharapkan mampu memberikan bekal
tentang kewirausahaan bagi lulusan SLTA/D-1 dan memberikan motivasi
anggota TKMT untuk menciptakan lapangan kerja. Indikator input;
anggaran RP.52.955.000,- dengan prosentase penggunaan sebesar:
91,1 %; Anggota TKMT, instruktur dan penyelenggara sebanyak:
30 orang ; bantuan bahan dan sarana 1 paket. Dari hasil pengukuran
kinerja menunjukkan bahwa input yang terdanai dapat terealisasi 91,1 %
dengan output 100 % tentang jumlah Tenaga kerja yang mandiri sebanyak
15 orang. Sedangkan outcomes menunjukkan Prosentase anggota TKMT
yang mandiri 100 %. Dari Hasil pengukuran menunjukkan kegiatan
sangat efisien dan efektif.
5) Padat Karya
Padat Karya merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk
memberikan kesempatan kerja sementara bagi masyarakat dan
meningkatkan akses perekonomian yang ada di masyarakat. Kegiatan
Padat Karya diwujudkan dengan pembuatan jalan desa baru yang dapat
menyerap tenaga kerja. Padat Karya dilaksanakan di 4 (empat) lokasi
antara lain : Desa Dadapayu, Semanu ; Desa Pilangrejo,Nglipar ; Desa
Giricahyo, Purwosari dan Desa Hargomulyo, Gedangsari. Input Kegiatan
antara lain : anggaran Rp.389.370.000,-, mengikutsertakan sebanyak 1020
orang dari masyarakat penerima, petugas lapangan, pengawas dan instansi
terkait; pengadaan bahan sarana untuk pembuatan jalan.
Dari hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa input anggaran yang
terdanai dapat terealisasi 100 % dengan realisasi output 100 %

122
terlaksananya kegiatan di 4 lokasi dan indikator outcpmes 100% yang
terdiri dari : penyerapan TK pekerja sebanyak 11.520 orang ; penyerapan
ketua kelompok sebanyak : 576 OH dan penyerapan tukang sebanyak
240 OH. Dari hasil pengukuran menunjukkan bahwa pelaksanaan
kegiatan efektif dan efisien.

b. Program Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja

1) Pelatihan Tenaga Kerja


Pelatihan Tenaga Kerja dilaksanakan secara institusional dan non
institusional Input Pelatihan calon tenaga kerja meliputi :
a) Pelatihan kejuruan Teknologi Mekanik :
 Las Listrik dan Las Karbit : Peserta sebanyak : 32 orang ; 2
paket ; lokasi Desa Candirejo, Semin dan Desa Ngawis,
Karangmojo; anggaran Rp.47.360.000,- ; bantuan sarana prasarana
kelompok kerja produktif
b) Pelatihan kejuruan otomotif :
 Sepeda motor : Peserta sebanyak : 32 orang ; 2 paket ; lokasi Desa
wareng, Wonosari dan Desa Karangwuni, Rongkop ; anggaran
Rp. 24.160.000,- ; bantuan sarana prasaranaa peserta pelatihan
 Stir mobil : peserta sebanyak : 48 orang ; 3 paket ; lokasi Desa
Wiladeg, Karangmojo ; Desa Ngunut, Playen dan Desa Jatiayu,
Karangmojo; anggaran Rp. 37.825.000,- ; bantuan pembuatan SIM
bagi peserta pelatihan
c) Pelatihan kejuruan listrik
 Elektronika : Peserta sebanyak : 32 orang ; 2 paket ; lokasi : Desa
Karangduwet, Paliyan dan Kedungkeris, Nglipar ; Anggaran
Rp. 24.160.000,- ; bantuan sarana dan prasarana Kelompok Kerja
Produktif yang dibentuk masyarakat.
 Pelatihan Instalasi Penerangan : Peserta sebanyak : 32 orang ;
2 paket ; lokasi Desa Giriharjo, Panggang dan Desa Watusigar ,
Ngawen; Anggaran Rp.20.520.000,-; bantuan sarana prasarana
peserta pelatihan.
d) Pelatihan kejuruan bangunan :

123
 Bangunan : Peserta sebanyak : 32 orang, 2 paket ; lokasi di Desa
Beji, Ngawen; Desa Melikan , Rongkop. Anggaran : Rp.
30.160.000,- ; bantuan bahan sarana / peralatan untuk kelompok
kerja produktif yang dibentuk masyarakat.
 Mebel : peserta sebanyak : 32 orang, 2 paket ; lokasi di Desa
Pampang, Paliyan dan Desa Hargosari , Tanjungsari; Anggaran
Rp. 34.160.000,-; bantuan sarana prasarana peserta pelatihan
e) Pelatihan aneka kejuruan :
 Menjahit : peserta sebanyak : 32 orang , 2 paket ; lokasi di Desa
Ngawu, Playen dan Desa Girisekar, Panggang. ; anggaran
Rp.29.430.000,- ; bantuan bahan sarana / peralatan untuk
kelompok kerja produktif yang dibentuk masyarakat.
 Membordir/sulam : peserta sebanyak : 48 orang, 3 paket ; Lokasi
di Desa Playen, Playen ; Desa Semanu, Semanu dan Desa kenteng,
Ponjong ; anggaran Rp. 43.080.000,-; pemberian bantuan sarana
prasarana peserta pelatihan.
 Ukir kayu : peserta sebanyak : 32 orang , 2 paket ; lokasi di Desa
Katongan, Nglipar dan Desa Sumberjo, Semin ; anggaran Rp.
32.160.000,- ; bantuan bahan sarana untuk kelompok masyarakat.
 Sablon : peserta sebanyak 32 orang ; 2 paket ; lokasi di Desa
Semanu, Semanu dan desa Dadapayu, Semanu.
f) Kejuruan tata niaga :
 Ketatausahaan/ Komputer : peserta sebanyak : 32 orang ; 2 paket;
Lokasi di Desa Genjahan, Ponjong dan Desa Bandung, Playen;
Anggaran Rp. 46.160.000,- ; Pemberian bantuan sarana prasarana
untuk kelompok masyarakat.
g) Pelatihan kejuruan pertanian :
 Processing hasil pertanian dan makanan : Peserta sebanyak
48 orang, 3 paket ; lokasi: Desa Kedungpoh, Nglipar ; Desa
Wiladeg, Karangmojo dan Desa Siraman, Wonosari ; anggaran
Rp.33.780.000,- ; bantuan sarana prasarana untuk kelompok kerja
produktif.
Secara keseluruhan kegiatan pelatihan tenaga kerja dianggarkan
Rp. 494.795.000,- sebanyak 512 peserta pelatihan, penyelenggaran
10 orang dan instuktur sebanyak 22 orang dari balai latihan kerja . Dari
hasil pengukuran kinerja input yang terdanai terealisasi 89 % dengan
prosentase output sebesar 100 % dengan jumlah peserta pelatihan
sebanyak : 512 orang. Prosentase outcomes sebesar 100 % tentang tingkat
kelulusan tenaga kerja yang dilatih.

124
2) Fasilitasi dan stimulasi Transmigrasi Ring I
Dari hasil pengukuran kinerja input yang terdanai terealisasi 96 % dengan
output 100 % dengan terpenuhinya sarana dan prasarana transmigrasi
lokal Ring I (Pantai Gesing) yang menunjukkan kegiatan efisien.
3) Penyebaran Informasi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Dari hasil pengukuran kinerja input yang terdanai terealisasi 99 % dengan
output 100 % dengan terselenggaranya penyuluhan tingkat desa,
penyusunan leaflet, boklet dan brosur yang menunjukkan kegiatan efisien.
4) Pameran Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Dari hasil pengukuran kinerja input yang terdanai terealisasi 100 %
dengan output 100 % dengan terselenggaranya pameran pembangunan
yang menunjukkan kegiatan efisien.
5) Pengumpulan, Pengolahan data dan Penyebarluasan IPK dan Bursa Kerja
Dari hasil pengukuran kinerja input yang tidak terdanai dengan terealisasi
output 100 % dengan tersedianya data informasi pasar kerja dan bursa
kerja yang menunjukkan kegiatan sangat efisien.

c. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja melalui


kegiatan :
1) Pemantapan koordinasi pengupahan
Kegiatan bertujuan untuk mendapatkan data kebutuhan hidup layak bagi
pekerja lajang. Input Kegiatan : petugas sebanyak : 6 orang ; anggaran
Rp. 7.935.000,- Dari hasil pengukuran kinerja input anggaran terealisasi
100 %; Prosentase output 100 % tentang terlaksananya survey kebutuhan
hidup layak bagi pekerja lajang di tempat – tempat pembelanjaan ;
prosentase outcomes 100 % tentang ketepatan waktu ketersediaan data
KHM, tersedianya data pengupahan di perusahaan dan sebagai bahan
pertimbangan komisi pengupahan Propinsi DIY untuk pengusulan UMP
pada Gubernur prop. DIY. Dari hasil pengukuran kegiatan efektif dan
efisien.
2) Bimbingan Teknis Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial dan PHK
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta
Bimtek tentang prosedur penyelesaian perselisihan HI menurut UU No.2
Tahun 2004 . Input kegiatan dengan anggaran Rp. 5.847.500,- ; Peserta
Bimtek : 25 orang , Penyuluh dan Penyelenggara : 11 orang. Dari hasil
pengukuran kinerja , anggaran terealisasi 91,45 % ; Prosentase output
sebesar 100 % tentang terlaksananya pembinaan dan pengawasan
ketenagakerjaan ; prosentase outcomes 100 % tentang pemahaman

125
pengawasan ketenagakerjaan. Dari Hasil Pengukuran menunjukkan
kegiatan sangat efisien dan efektif.
3) Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan
Kegiatan ini bertujuan agar perusahaan melaksanakan peraturan
perundang – undangan ketenagakerjaan. Input kegiatan meliputi :
anggaran Rp. 28.616.000,- ; pembinaan di 100 perusahaan ; personil /
pengawas sebanyak : 2 orang. Dari hasil pengukuran kinerja input
terealisasi 90 % dengan prosentase output 100% tentang terlaksananya
pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan ; prosentase outcomes 100 %
tentang pemahaman tentang pengawasan ketenagakerjaan. Hasil
Pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif .

4) Koordinasi Tripartit.
Kegiatan ini bertujuan untuk forum komunikasi antara pengusaha, pekerja
dan pemerintah. Input kegiatan meliputi : anggaran Rp. 9.870.000,- ;
petugas sebanyak 23 orang . Prosentase output sebesar 100 % dengan
terlaksananya 4 kali rapat koordinasi sidang sekber dan 2 kali rapat sidang
pleno anggota tripartit ; prosentase outcomes 100 % tentang penurunan
angka kecelakaan kerja dan perselisihan kerja. Dari hasil pengukuran
kinerja yang menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
5) Sosialisasi Peraturan perundangan, syarat kerja dan
hubungan industrial
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta
sosialisasi tentang peraturan perundangan, syarat kerja dan hubungan
industrial. Input kegiatan dengan anggaran Rp. 10.992.000,- ; Peserta
sosialisasi : 100 orang , Penyuluh dan Penyelenggara : 11 orang. Dari
hasil pengukuran kinerja , anggaran terealisasi 87,88 % ; Prosentase
output sebesar 100 % tentang sosialisasi sebanyak 2 kali ; prosentase
outcomes 100 % tentang pemahaman peraturan perundang – undangan
ketenagakerjaan. Dari Hasil Pengukuran menunjukkan kegiatan sangat
efisien dan efektif.
6) Pembinaan Terhadap Lembaga Latihan swasta (LLS)
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman tentang penyelenggaran
pelatihan mengenai sertifikasi, standarisasi, kualitas tenaga kerja dan
produktivitas tenaga kerja. Input kegiatan dengan anggaran
Rp. 9.902.000,- ; Peserta sosialisasi : 30 orang, Penyuluh dan
Penyelenggara : 11 orang. Dari hasil pengukuran kinerja , anggaran
terealisasi 87,88 % ; Prosentase output sebesar 100 % tentang
penyelenggaraan pembinaan 1 angkatan ; prosentase outcomes 100 %
tentang tingkat pemahaman pengelolaan LLS. Dari Hasil Pengukuran
menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.Kegiatan juga untuk

126
memberikan pembinaan kepada LLS untuk mengetahui tentang hak dan
kewajiban LLS dalam pelatihan tenaga kerja yang dilaksanakan sehingga
pelatihan memenuhi standart yang diharapkan.
7) Pembentukan dan peningkatan fungsi P2K3
Kegiatan ini bertujuan untuk pembentukan dan pembinaan panitia
pembina keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan. Input kegiatan
meliputi : anggaran Rp. 21.230.000,-; petugas sebanyak 6 orang.
Anggaran terealisasi 92 %. Pembentukan P2K3 15 perusahaan dan
peningkatan fungsi P2K3 sebanyak 25 Perusahaan. Prosentase output
sebesar 100 % tentang terlaksananya pembentukan dan peningkatan fungsi
sebanyak : 40 perusahaan. ; prosentase outcomes 100 % tentang
pembentukan P2K3 baru sebanyak : 15 perusahaan dan peningkatan
fungsi P2K3 sebanyak 25 perusahaan.. Dari hasil pengukuran kinerja
menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
8) Wajib Lapor Ketenagakerjaan di perusahaan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang ketenagakerjaan
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan di bidang
ketenagakerjaan. Input kegiatan meliputi : anggaran Rp. 23.950.000,- ;
pembinaan di 250 perusahaan ; personil / pengawas sebanyak : 6 orang.
Dari hasil pengukuran kinerja input terealisasi 95 % dengan prosentase
output 100% tentang terlaksananya wajib lapor ketenagakerjaan di
perusahaan ; prosentase outcomes 100 % tentang terwujudnya data
ketenagakerjaan di perusahaan.. Hasil Pengukuran menunjukkan kegiatan
sangat efisien dan efektif.
9) Pembinaan Hubungan Industrial
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman peserta pembinaan
HI tentang prosedur penyelesaian perselisihan HI menurut UU No.2
Tahun 2004 . Input kegiatan dengan anggaran Rp. 8.515.000,- ; Peserta :
20 orang , Penyuluh dan Penyelenggara : 3 orang. Dari hasil pengukuran
kinerja , anggaran terealisasi 85,91 % ; Prosentase output sebesar 100 %
tentang terlaksananya pembinaan HI ; prosentase outcomes 100 % tentang
tingkat pemahaman Hubungan Industrial. Dari Hasil Pengukuran
menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
10) Pembinaan Peraturan perusahaan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang Hak dan
kewajiban pekerja dan pengusaha. Input kegiatan dengan anggaran
Rp. 6.065.000,- ; Peserta sosialisasi : 20 orang , Penyuluh dan
Penyelenggara : 5 orang. Dari hasil pengukuran kinerja , anggaran
terealisasi 70,32 % ; Prosentase output sebesar 100 % tentang

127
terlaksananya pembinaan peraturan perusahaan; prosentase outcomes 100
% tentang pemahaman tentang peraturan perusahaan. Dari Hasil
Pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
11) Pembinaan Kesejahteraan Tenaga Kerja di perusahaan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang komponen
kesejateraan tenaga kerja tentang jamsostek, Upah minimal , koperasi
dll. Input kegiatan dengan anggaran Rp. 6. 486.500,-; Peserta pembinaan :
75 orang , Penyuluh dan Penyelenggara : 3 orang. Dari hasil pengukuran
kinerja , anggaran terealisasi 92,29 % ; Prosentase output sebesar 100 %
tentang terlaksananya pembinaan kesejahteraan tenaga kerja : prosentase
outcomes 100 % tentang pemahaman kesejahteraan tenaga kerja. Dari
Hasil Pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.

12) Sosialisasi upah minimum propinsi / kabupaten


Kegiatan bertujuan untuk memberikan informasi tentang UMP dan UMK.
Input Kegiatan : petugas sebanyak : 6 orang ; anggaran Rp. 8.305.000,-
Dari hasil pengukuran kinerja input anggaran terealisasi 78,13 %
Prosentase output 100 % tentang sosialisasi UMP/UMK ; prosentase
outcomes 100 % tentang pemahaman UMP / UMK yang berlaku. Dari
hasil pengukuran kegiatan efektif dan efisien.
d. Program Penyebaran dan Pendayagunaan Tenaga Kerja dan Transmigrasi
melalui kegiatan :
1) Penyebaran Informasi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
Kegiatan bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
tentang program dan kegiatan bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Gunungkidul baik di tingkat kecamtan maupun Desa . Input
kegiatan meliputi : anggaran : Rp. 92.835.000,- ; penyelenggara dan
penceramah sebanyak : 50 orang ; penyebarluasan leaflet, booklet dan
brosur. Anggaran terealisasi 94 %, Prosentase output 100 % tentang
terselenggaranya penyuluhan tingkat desa dan kecamatan. Prosentase
outcomes 100 % tentang peningkatan peran serta masyarakat untuk
mengikuti program ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Berdasarkan
pengukuran kegiatan sangat efektif dan efisien.
2) Pameran Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Kegiatan bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat
tentang program dan kegiatan bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Gunungkidul melalui kegiatan Pameran Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian. Input kegiatan meliputi : anggaran : Rp. 24.235.000,- ;

128
penyelenggara sebanyak : 10 orang ; pengadaan bahan dan sarana.
Anggaran terealisasi 21 %, Prosentase output 0 % tidak terselenggara
karena adanya bencana alam gempa bumi yang terjadi pada tanggal
27 Mei 2006. Prosentase outcomes 0 %. Berdasarkan pengukuran kegiatan
hanya dapat dilaksanakan pada tahap persiapan bahan pameran sedangkan
untuk kegiatan penyelenggaraan pameran tidak dilaksanakan.
3) Fasilitasi dan Stimulasi Transmigrasi Ring III
Kegiatan bertujuan untuk memberikan fasilitasi pengiriman transmigran
ke Luar Jawa.
Penyelenggaraan transmigrasi Ring III Tahun 2006 dengan daerah tujuan
dan jumlah KK/ jiwa sebagai berikut :
1. UPT Sengkilo, Indragiri hulu, Riau : 5 KK : 16 jiwa
2. UPT Toli – Toli ,Gindopo, Sul Teng : 8 KK : 32 Jiwa
3. UPT Watu – Watu, Konawe Sel, Sultra : 5 KK : 16 Jiwa
4. UPT Rantau Pandan, Bungo, Jambi : 4 KK : 13 Jiwa
5. UPT Pagar Banyu, Seluma, Bengkulu : 5 KK : 16 Jiwa
6. UPT Capkala bengkayang, Kalbar : 3 KK : 9 Jiwa
7. UPT Teluk Melano, Ketapang, Kalbar : 3 KK : 9 Jiwa
8. UPT Lubuk Mumpo, Rejanglebong,Bengkulu : 5 KK : 18 Jiwa
9. UPT Sesayap dan Tanjung Buka, Kaltim : 7 KK : 24 Jiwa
10.UPT Simpang Mungki, Kalsel : 4 KK : 11 Jiwa
11.UPT Jamas Raya, Sumbar : 4 KK : 19 Jiwa
12.UPT Dusun Tengah,Solok Selatan,Sumbar : 5 KK : 14 Jiwa
13.UPT Bukit Baru,Tanah Bumbu, Kalsel : 2 KK : 10 Jiwa
Jumlah : 60 KK : 207 Jiwa
Input kegiatan meliputi : anggaran : Rp. 98.838.000,- ; penyelenggara
sebanyak : 26 orang ; pengadaan bahan dan sarana. Anggaran terealisasi
93,99 %, Prosentase output 100 % tentang terlaksananya faslitasi bagi
transmigrasi ring III, Prosentase outcomes 100 % tentang kelancaran
pengiriman transmigran sebanyak : 60 KK / 207 jiwa. Dari hasil
pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
4) Fasilitasi dan Stimulasi Transmigrasi Ring I
Kegiatan bertujuan untuk memberikan fasilitasi transmigran ring I di
Pantai Gesing, Desa Girikarto, Panggang . Input kegiatan meliputi :
anggaran : Rp. 17.069.500,-penyelenggara sebanyak : 3 orang ; pengadaan
bahan dan sarana. Anggaran terealisasi 100 %, Prosentase output 100 %

129
tentang terfasilitasinya sarana prasarana bagi transmigrasi ring I,
Prosentase outcomes 100 % Kepuasan transmigran ring I. Dari hasil
pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
5) Fasilitasi Peninjaun Lokasi Transmigrasi
Kegiatan bertujuan untuk perencanaan dan evaluasi program transmigrasi..
Peninjauan di Kalimantan Timur dan Jambi. Input kegiatan meliputi :
anggaran : Rp. 94.074.000,-pelaksana sebanyak : 16 orang ; pengadaan
bahan dan sarana. Anggaran terealisasi 90 %, Prosentase output 100 %
tentang terselenggaranya peninjauan lokasi transmigrasi dan evaluasi
transmigrasi , Prosentase outcomes 100 % Tersedianya data transmigrasi.
Dari hasil pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
6) Pengadaan Sarana dan Prasarana Rumah Tangga Transito
Kegiatan bertujuan untuk memfasilitasi rumah tangga transito. Input
kegiatan meliputi : anggaran : Rp. 46.420.000,- pelaksana sebanyak :
6 orang ; pengadaan bahan dan sarana. Anggaran terealisasi 99,95 %,
Prosentase output 100 % tentang terfasilitasinya rumah tangga transito,
Prosentase outcomes 100 % tentang Kelancaran pengiriman transmigran.
Dari hasil pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
7) Pemeliharaan Gedung Transito Kabupaten Gunungkidul
Kegiatan bertujuan untuk memfasilitasi Gedung transito. Input kegiatan
meliputi : anggaran : Rp. 42.110.000,- pelaksana sebanyak : 6 orang ;
pengadaan bahan dan sarana. Anggaran terealisasi 99,68 %, Prosentase
output 100 % tentang terfasilitasinya gedung transito, Prosentase
outcomes 100 % tentang Kelancaran pengiriman transmigran. Dari hasil
pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.

e. Pemantapan Pengelolaan Data dan Pendayagunaan TI dan Komunikasi


melalui kegiatan :
1) Penyusunan Informasi Lembar Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Kegiatan bertujuan untuk menyusun informasi pasar kerja dan
ketransmigrasian
Input kegiatan meliputi : anggaran : Rp. 12.320.000,- ; pelaksana
sebanyak : 7 orang Anggaran terealisasi 97,7 %, Prosentase output 100 %
tentang tersusunnya lembar informasi ketenagakerjaan. Prosentase

130
outcomes 100 % tentang ketepatan waktu ketersediaan data
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian dan penyebarluasan IPK.
Berdasarkan pengukuran kegiatan sangat efektif dan efisien.
2) Penyusunan Profil Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Kegiatan bertujuan untuk menyusun data ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian di tingkat desa dan kecamatan. Input kegiatan meliputi :
anggaran : Rp. 67.110.000,- ; pelaksana sebanyak : 180 orang Anggaran
terealisasi 96 %, Prosentase output 100 % tentang tersusunnya data profil
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Prosentase outcomes 100 %
tentang ketepatan waktu ketersediaan data ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian. Berdasarkan pengukuran kegiatan sangat efektif dan
efisien.
f. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui kegiatan :
1) Penyelenggaraan Forum SKPD
Kegiatan bertujuan untuk mendapatkan jejaring informasi tentang program
dan kegiatan Disnakertrans dengan instansi terkait . Input kegiatan
meliputi : anggaran : Rp. 5.000.000,- ; pelaksana sebanyak : 5 orang
Anggaran terealisasi 100 %, Prosentase output 100 % tentang tersedianya
dokumen perencanaan. Prosentase outcomes 100 % tentang prosentase
program yang tersosialisasi di 18 kecamatan.. Berdasarkan pengukuran
kegiatan sangat efektif dan efisien.
2) Konsultasi dan koordinasi Perencanaan Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian
Kegiatan bertujuan untuk memperoleh data sebagai bahan perencanaan
program dan kegiatan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Input
kegiatan meliputi : anggaran : Rp. 9.670.000,- ; pelaksana sebanyak :
22 orang Anggaran terealisasi 77,78 %, Prosentase output 100 % tentang
tersedianya dokumen perencanaan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Prosentase outcomes 100 % tentang prosentase pemahaman perencanaan
bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Berdasarkan pengukuran
kegiatan sangat efektif dan efisien.
3) Akreditasi Pejabat Fungsional Instruktur Latihan Kerja dan Pengawas
Ketenagakerjaan
Kegiatan bertujuan untuk menyusun Penetapan Angka Kredit ( PAK )
bagi Pejabat Fungsional Instruktur Latihan Kerja dan Pengawas
Ketenagakerjaan.. Input kegiatan meliputi : anggaran : Rp. 13.332.500,- ;
Tim pelaksana sebanyak : 17 orang, SDM Pejabat Fungsional sebanyak:
24 orang. Anggaran terealisasi 86 %, Prosentase output 100 % tentang

131
jumlah SK Penetapan Angka Kredit ( PAK ). Prosentase outcomes 100 %
tentang kepuasan pejabat fungsional ILK dan Pengawas Ketenagakerjaan,
berdasarkan pengukuran kegiatan sangat efektif dan efisien.
4) Monitoring dan Evaluasi Kegiatan bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Gunungkidul
Kegiatan bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan. Input kegiatan meliputi : anggaran
Rp. 22.400.000,- ; Tim pelaksana sebanyak : 24 orang. Anggaran
terealisasi 96 %, Prosentase output 100 % tentang tersusunnya laporan
hasil monitoring dan evaluasi kegiatan. Prosentase outcomes 100 %
tentang ketepatan pengiriman laporan. Berdasarkan pengukuran kegiatan
sangat efektif dan efisien.
5) Pengadaan Sarana dan Prasarana Rumah Tangga Transito
Kegiatan bertujuan untuk memfasilitasi penyebarluasan informasi
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Input kegiatan meliputi :
anggaran : Rp. 37.895.000,- pelaksana sebanyak : 10 orang ; pengadaan
bahan dan sarana. Anggaran terealisasi 98 %, Prosentase output 100 %
tentang tersedianya sarana penyuluhan. Prosentase outcomes 100 %
tentang Terdokumentasinya kegiatan. Dari hasil pengukuran
menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
6) Pengadaan Papan Informasi Lowongan Kerja dan Penyebarluasan
Informasi Lowongan Kerja.
Kegiatan bertujuan untuk menyediakan papan informasi untuk
penyebarluasan informasi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian serta
lowongan kerja. Input kegiatan meliputi : anggaran : Rp. 161.025.000,-
pelaksana sebanyak : 6 orang ; pengadaan bahan dan sarana. Anggaran
terealisasi 99 %, Prosentase output 100 % tentang tersedianya papan
informasi lowongan kerja. Prosentase outcomes 100 % tentang
Peningkatan peran serta masyarakat dalam program ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian. Dari hasil pengukuran menunjukkan kegiatan sangat
efisien dan efektif.

3. Permasalahan dan Solusi


Capain target program dan kegiatan sebagaimana dipaparkan diatas
merupakan hasil kerja keras seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan
program. Meskipun telah berhasil melaksanakan program dan kegiatan dengan

132
kriteria sangat berhasil, akan tetapi dalam bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu mendapatkan
perhatian bersama antara lain :
a.Adanya pengaruh globalisasi
b. Ketrampilan tenaga kerja belum memadai
c.Bervariasinya jenis perusahaan yang ada.
d. Kemampuan finansial masyarakat yang rendah
e.Krisis multi dimensi yang masih berlanjut
f. Minimnya pegawai yang mempunyai keahlian tertentu di bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
g. Sistim informasi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang belum memadai
h. Terbatasnya lapangan kerja disektor formal
i. Minimnya dana untuk perawatan peralatan maupun pemeliharaan gedung.

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah melaksanakan upaya - upaya


guna mengatasi permasalahan yang dihadapi sebagai berikut :
a. Memanfaatkan sarana prasarana, Sumber Daya Manusia dan dana
yang ada di Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi secara optimal untuk
melaksanakan kegiatan sesuai dengan kebijakan, program dan kegiatan yang
ada.
b. Menjalin kerjasama yang kondusif antar instruktur dan peserta
pelatihan sehingga akan dapat menciptakan tenaga kerja yang berkualitas,
disamping pemilihan peserta secara selektif dan pendayagunaan instruktur
dari segala kejuruan.
c. Diversifikasi kegiatan untuk meningkatkan kesempatan kerja dan
berusaha.
d. Peningkatan kerjasama antar daerah dalam rangka mobilisasi
penduduk.
e. Peningkatan Jalinan kerjasama dengan BKK dan Perusahaan /
LPPS/PJTKI dalam memperoleh informasi lowongan kerja melalui
mekanisme AKL,AKAD dan AKAN
f. Peningkatan kerjasama dengan Stakeholder yang bergerak di bidang
sosial dan ketenagakerjaan pada peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga
kerja.
g. Koordinasi tripartit untuk menciptakan ketenagakerjaan yang kondusif
dan harmonis antara pengusaha, pekerja dan pemerintah
h. Peningkatan metode, cara dan strategis yang cepat dan tepat dalam
peningkatan kesempatan kerja untuk mengurangi pengangguran

133
F. BIDANG KESEHATAN
1. Program dan Kegiatan
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus
terpenuhi. Kondisi sehat bukan saja merupakan sesuatu yang sangat mahal,
akan tetapi juga merupakan modal penting dalam pelaksanaan pembangunan
di segala bidang. Pembangunan bidang kesehatan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2006 memiliki beberapa
tujuan yaitu :
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi dan neonatus melalui :
- Penurunan angka KEK WUS, utamanya KEK ibu hamil
- Peningkatan cakupan pelayanan (K1 dan K4)
2. Meningkatkan status gizi balita, denan cara :
- Pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita rawan gizi
- Peningkatan cakupan kasus pneomonia dan pengobatannya
- Penurunan incidensi diare, dan peningkatan tatalaksana diare
3. Tercapainya masyarakat sadar sehat, meningkatkan cakupan dan mutu
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada setiap tatanan.
4. Meningkatkan cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan cara :
- Meningkatkan jumlah dan mutu tenaga kesehatan
- Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan
- Meningkatkan peran serta swasta dan pelayanan kesehatan alternatif
6. Meningkatkan administrasi, kebijakan dan manajemen kesehatan, dengan cara :
- Peningkatan sistem informasi kesehatan (SIK)
- Revitalisasi puskesmas
Adapun sasarannya adalah :
1. Mengoptimalkan struktur operasional dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan
teknis maupun struktural
3. Pengembangan sistem informasi kesehatan
4. Melibatkan secara proaktif asertif LSM/organisasi non politik masyarakat
dalam program perencanaan kebijakan dan perencanaan daerah khusus
pembangunan kesehatan
5. Penerapan transformasi, advokasi dan adaptasi program secara konsisten pada
seluruh jaringan pelaksanaan program.

134
Tujuan dan sasaran tersebut diuapayakan pencapaiannya melalui
9 (sembilan) program yang meliputi beberapa kegiatan selama tahun anggaran 2006
antara lain sebagai berikut:
a. Program perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat, meliputi 12 kegiatan
yaitu:
1) Forum koordinasi program promosi kesehatan
2) Pengadaan sarana dan prasarana promosi kesehatan
3) Sosialisasi PHBS
4) Pembinaan klinik sehat
5) Pemberdayaan TOGA
6) Pemantapan kerjasama LPLS
7) Pemberdayaan masyarakat melalui PMKD
8) Pembinaan sekolah sehat
9) Pemberdayaan UKK dan poskestren
10) Pengembangan Posyandu
11) Pemasarana JPK prabayar
12) Koordinasi JPK Prabayar

b. Program lingkungan sehat, meliputi 9 kegiatan yaitu :


1) Perbaikan dan pengawasan kualitas lingkungan
2) Pembinaan tempat pengelolaan makanan
3) Pembinaan DPKL
4) Penyehatan tempat wisata
5) Pengawasan dan perbaikan kualitas air
6) Inspeksi sanitasi rumah
7) Pengembangan klinik sanitasi
8) Pembinaan kawasan sehat
9) Pengendalian lalat di TPS/TPA

c. Program Upaya Sehat, dilaksanakan dengan 31 kegiatan yaitu :


1) Audit material perinatal
2) Pengembangan gerakan sayang ibu
3) Koordinasi rutin petugas KIA
4) Lomba Balita sehat
5) Review MTBS
6) DTKB Posyandu
7) Kemitraan pertolongan persalinan oleh Nakes

135
8) Pembinaan program Usila
9) LCC Usila
10) Pembinaan kesehatan repoduksi remaja
11) Pelatihan kader kesehatan remaja
12) Pelatihan Puskesmas Peduli Remaja
13) Pertemuan lintas sector pembinaan usila
14) Pelatihan Puskesmas santun Usila
15) Pelatihan kader Usila
16) Pelatihan SPMKK
17) Peningkatan kesehatan gigi keluarga miskin
18) Puskesmas ISO
19) Pendampingan kemandirian Puskesmas
20) Penjaringan penyakit dan Konsultasi dr ahli
21) Koordinasi Puskesmas Rawat Inap
22) Bimbingan dan pengendalian yankes dasar
23) Penilaian Kinerja Puskesmas
24) Pengelolaan pelayanan kesehatan khusus
25) PPPK dan kegawatdaruratan
26) Pemantapan Program kesehatan jiwa
27) Pemantapan Program PHN
28) Pos Kesehatan Pariwisata
29) Penilaian sarkes oleh badan mutu
30) Bimbingan dan pengendalian yankes swasta
31) Survey lap.Verifikasi yankes swasta

d. Program sumberdaya kesehatan, terdiri atas :


1) Rehabilitasi dan pembangunan sarana kesehatan (Puskesmas)
2) Belanja modal kesehatan
3) Rehabilitasi gedung kantor

e. Program obat, makanan, obat dan bahan berbahaya, meliputi kegiatan :


1) Pengadaan obat pelayanan kesehatan dasar (PKD)
2) Penyusunan administrasi obat secara terpadu
3) Pertemuan dan pengendalian penggunaan obat secara rasional
4) Penyebaran informasi obat, obat tradisional. Kosmetika dan makanan.
5) Pengawasan mutu pangan
6) Pelatihan keamanan pangan

136
7) Penyempurnaan draft Raperda perizinan pangan.

f. Program kebijakan, administrasi dan sistem informasi kesehatan


1) Forum SKPD bidang kesehatan
2) Pengembangan SIK dan SIM
3) Penyusunan profil kesehatan
4) Monev program kesehatan
5) Koordinasi perencanaan kesehatan

g. Program peningkatakan pelayanan publik


1) Akreditasi jabatan fungsional
2) Pembinaan kepegawaian
3) Monitoring pendapatan dan administrasi keuangan

h. Program pencegahan dan pengendalian penyakit


1) Pencegahan PMS dan HIV/AIDS
2) Pengelolaan program surveylan penyakit menular
3) Pencegahan penularan penyakit DBD
4) Pencegahan penyakit kecacingan
5) Kesehatan haji
6) Pengelolaan program imunisasi dan PD3I
7) Surveylan AFP
8) Penanggulangan penyakit TBC – paru
9) Pengendalian penyakit DBD
10) Penanggulangan KLB penyakit menular
11) Pengendalian penyakit malaria
12) Penanggulangan diare
13) Penanggulangan penyakit malaria
14) Penanggulangan penyakit Kusta
15) Penanggulangan penyakit ISPA

i. Program perbaikan gizi masyarakat


1) Pencegahan dan penanggulakan GAKI
2) Pencegahan dan penanggulangan anemia gizi
3) Sistem kewaspadaan pangan dan gizi
4) Pencegahan dan penanggulangan KEP
5) Pencegahan dan penanggulangan KEK

137
6) Pencegahan dan penanggulangan anemi vitamin A
7) ASI eksklusif
8) UPGK
9) Pelayanan Gizi Institusi

j. Program peningkatan PAD bidang kesehatan


1) Pendapatan retribusi pelayanan kesehatan.

Selain upaya–upaya dalam rangka pembangunan bidang kesehatan


sebagaimana telah diprogramkan tersebut diatas, dalam rangka pelayanan kesehatan
khususnya upaya penyembuhan, Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari mempunyai
peran yang cukup vital. Sebagai satu–satunya rumah sakit milik pemerintah, RSUD
memiliki tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya
rujukan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Rumah Sakit Umum
Daerah Wonosari mempunyai tugas :
a. Menyelenggarakan pelayanan medis.
b. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan
non medis.
c. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan
Keperawatan
d. Menyelenggarakan rujukan.
e. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
f. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan .
g. Menyelenggarakan administrasi umum dan
keuangan

Adapun kebijakan yang ditempuh adalah sebagai berikut :


a. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sesuai
daya jangkau masyarakat.
b. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan SDM
melalui pendidikan kursus dan pelatihan yang kontinyu sesuai kebutuhan .
c. Peningkatan kerjasama antar lembaga
d. Pengadaan sarana dan prasarana
e. Penerapan Sistim Informasi Manajemen Rumah
Sakit

138
f. Meningkatkan kerjasama dalam penyusunan
anggaran belanja daerah dan pelaksanaan tugas
g. Meningkatkan kinerja pegawai yang profesional
dan optimal

Pada tahun 2006, program dan kegiatan RSUD sebagai berikut :


a. Program Upaya Kesehatan Perorangan
1) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
2) Pengadaan alat kedokteran, Kesehatan dan Penunjang Medik RSU
b. Program Percepatan dan Pemberantasan Penyakit
1) Pelayanan Pemeriksaan dan Perawatan Pasien.
2) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit ( PKM RS )
c. Obat dan Perbekalan Kesehatan.
1) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan.

2. Realisasi Program dan Kegiatan


Secara keseluruhan jumlah alokasi pembiayaan untuk kegiatan belanja
langsung bidang kesehatan sebesar Rp.16.666.122.000,- yag terdiri atas Dana
Alokasi Khusus sebesar Rp.7.247.080.000,- dan dana alokasi umum
Rp 9.419.042.000,- Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp.15.286.481.656,-
sehingga ada efisiensi Rp. 1.379.640.344,-. Tingkat capaian fisik kegiatan
mencapai 91,72%.
Sedangkan untuk RSUD, alokasi anggaran APBD menunjukkan
keberpihakan alokasi anggaran belanja Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari
pada pelayanan publik untuk mendukung peningkatan pelayanan cukup besar,
yaitu dana dari APBD sebesar Rp. 8.237.357.500,- serta dana Tugas Pembantuan
dari Pusat terealisasi Rp. 1.788.629.000,-
Pada program upaya kesehatan perorangan, program percepatan dan
pemberantasan penyakit, program obat dan perbekalan kesehatan dapat meraih
pencapaian sebesar Rp. 8.767.520.264,- dari target Rp.9.484.800.000,- dan
masih terdapat sisa piutang yang berasal dari klaim pelayanan Rawat jalan dan
rawat inap Askeskin sebesar Rp 388.558.000,- dari Askes PNS sebesar
Rp.198.851.800,- Obat Askeskin sebesar Rp.399.466.279,- serta dari klaim
korban gempa Rp. 222.279.937,- sehingga total pendapatan yang belum masuk
komponen PAD seharusnya sebesar Rp. 1.209.156.016,- Dengan demikian bila
dilihat prosentase PAD dari retribusi pelayanan RSUD Wonosari tahun 2006

139
sebesar 92,44 % ditambah dengan piutang yang belum masuk PAD sebesar
12,74 % sehingga secara keseluruhan pencapaian pendapatan untuk tahun 2006
mencapai 105,17 %.
Dibanding dengan pendapatan RSUD Wonosari tahun 2005 tercapai sebesar
Rp.6.073.223.843,- ini berarti terdapat peningkatan pendapatan kurang lebih
Rp.2.694.296.421,- sedangkan tingkat efisiensi dan efektifitas dalam evaluasi
kinerja secara umum perkembangan kondisi pencapaian sasaran dan tujuan sesuai
dengan kebijakan, program dan kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai
tingkat keberhasilan sangat efisien dan efektif.
Secara umum program dan kegiatan bidang kesehatan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006 dalam bidang kesehatan dapat berjalan
dengan lancar dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi, meskipun dalam
pelaksaaan kegiatan selama satu tahun muncul berbagai hambatan.
Adapun penilaian masing – masing program adalah sebagai berikut :
a. Program perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat
Pada program perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat, seduai dengan
indikator kinerja keberhasilan, dapat dikatakan semua berhasil dilaksanakan.
Terdapat efisiensi pada penggunaan dana, tanpa menurunkan capaian hasil.
Manfaat dari porgram ini secara keseluruhan adalah adanya peningkatan peran
serta asyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat, dan pelaksanaan klinik
sehat pada setiap puskesmas.
Pada setiap tatanan PHBS ada peningkatan budaya sehat, meskipun masih
banyak dijumpai perilaku merkok di tempat kerja dan tempat – tempat umum.
Hal ini karena belum adanya sarana / prasarana ruang pojok rokok pada setiap
institusi. Adapun capaian masing – masing kegiatan adalah sebagai berikut :
1) Forum koordinasi program promosi kesehatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp.13.300.000,- dan terealisasi
Rp.9.700.000,- atau 72,93 %.
2) Pengadaan sarana dan prasarana promosi kesehatan
Anggaran sebesar Rp. 54.130.000,-, terealisasi Rp. 52.650.000,- atau
97,27%, kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dengan capaian fisik
mencapai 100%. melalui kegiatan ini didakan sarana penyuluhan HBS
berupa leaflet sebanyak 3.000 lembar, spanduk 30 buah dan poster
sebanyak 2.750 lembar. Sedangkan hasil yang diperoleh berupa
Peningkatan kelancaran dan efektifitas promosi kesehatan kepada
masyarakat.

140
3) Sosialisasi PHBS
Anggaran sebesar Rp. 102.850.000,-, terealisasi Rp. 71.520.000,- atau
69,54%, melalui kegiatan ini diperoleh hasil Tersebarnya program PHBS
di Tingkat Desa di seluruh desa se – Kabupaten Gunungkidul dan
Dokumen Terselenggaranya Sosialisasi PHBS (tercapai 100%)
4) Pembinaan klinik sehat
Anggaran sebesar Rp. 90.925.000,-, terealisasi Rp. 89.190.000,- atau
98,03%. Output kegiatan ini berupa Keterpaduan dan kerjasama dalam
intervensi PHBS melalui pelatihan PHBS dan klinik sehat yang
melibatkan 150 orang. Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dengan
tingkat capaian fisik 100%.
5) Pemberdayaan TOGA
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 10.505.000,-, terealisasi
Rp. 9.305.000,- atau 88,58%. Realisasi kegiatan ini tidak bisa optimal
mengingat adanya beberapa permasalahan yang terjadi, dari 5 kali yang
direncanakan, dapat terealisasi 3 kali atau 60%.
6) Pemantapan kerjasama LPLS
Anggaran sebesar Rp. 19.260.000,-, terealisasi Rp. 600.000,- atau 3,12%.
Kegiatan ini dilasanakan degan study banding kerjasama LP/LS ke daerah
yang telah mantap dengan peserta sejumlah 130 orang dan dapat
terealisasi 100%.

7) Pemberdayaan masyarakat melalui PMKD


Anggaran sebesar Rp. 164.032.000,-, terealisasi Rp. 57.498.000,- atau
35.05%. Kegitan ini dilaksanakan dengan Pelatihan masyarakat, kader,
lembaga desa berupaya merencanakan dan menyelesaikan masalah kesehatan
secara mandiri yang melibatkan 544 posyandu dengan jumlah 3.245 orang
peserta. Kegiatan ini dapat terlaksana 100%.
8) Pembinaan sekolah sehat, Refresing guru UKS dan
sekrening kesehatan di sekolah
Anggaran sebesar Rp. 25.780.000,-, terealisasi Rp. 16.620.000,- atau 64,47%,
Kegiatan ini dilaksanakan di 12 sekolah dengan kelompok sasaran sejumlah
60 orang dan dapat terlaksana 100%. Hasil yang diperoleh adalah peningkatan
ketrampilan pengetahuan tentang kesehatan di sekolah
9) Pemberdayaan UKK dan poskestren

141
Anggaran sebesar Rp. 22.575.000,- terealisasi Rp. 16.655.000,- atau 73,78%.
Kegiatan ini dilaksanakan 11 kali dan melibatkan 80 orang sebagai kelompok
sasaran, dan dapat terlaksana 100%.
10) Pengembangan Posyandu
Anggaran sebesar Rp. 39.375.000,-, terealisasi Rp. 35.378.000,- atau 89,85%.
Bentuk kegiatan ini adalah dengan Pengadaan sarana dan prasarana Posyandu
sebanyak 1 unit dan dapat terlaksana 100%
11) Pemasaran JPK prabayar
Anggaran sebesar Rp.15.550.000,-, terealisasi Rp.8.087.000,- atau 52,01%.
Realisasi kegiatan ini berupa rapat sosialisasi program JPKM prabayar ke
masyarakat dengan hasil meningkatnya kemampuan dan kepesertaan
masyarakat pada JPK prabayar. Rapat sosialisasi dilaksanakan sebanyak
145 kali dan dapat terealisasi 100%.
12) Koordinasi JPK Prabayar
Anggaran sebesar Rp. 4.840.000,-, terealisasi Rp. 2.100.000,- atau 43,39%,.
Kegiatan ini dilaksanakan 1 kali dengan hasil Keterpaduan program jaminan
pemeliharaan kesehatan (JPK) prabayar, dan dapat terlaksana 100%.

Dengan capaian rata – rata 82,83%, maka dapat dikatakan bahwa program
dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2006 termasuk kategori berhasil baik,
meskipun belum optimal.
b. Program lingkungan sehat
Program lingkungan sehat yang ditangani secara keseluruhan dapat
dikaategorikan sangat berhasil dengan capaian 95,49%. Meskipun demikian untuk
pencapaian sasaran cakupan air bersih mengalami penurunan dari tahun 2005. hal
ini dikarenakan dampak musibah gempa bumi, kemarau panjang dan banyaknya
infrastruktur yang rusak. Penurunan kinerja juga disebabkan kebijakan pemeritah
daerah dalam penggunaan alokasi anggaran terkait dengan prioritas penanganan
bencana gempa bumi, sehingga ada beberapa kegiatan yang tidak berjalan dengan
optimal.
Adapun realisasi masing – masing kegiatan adalah sebagai berikut :
1) Perbaikan dan pengawasan kualitas lingkungan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 16.640.000,- dan terealisasi
Rp. 13.055.000,- atau 78,46%. Kegiatan dilaksanakan melalui Forum
koordinasi Petugas Lingkungan terhadap pemahaman tugas pokok dan fungsi
sebanyak 6 kali, dan terlaksana 100%

142
2) Pembinaan tempat pengelolaan makanan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.575.000 ,- dan terealisasi
Rp. 1.125.000 ,- atau 71,43 %. Monitoring dan survey kesehatan tempat dan
proses pengolahan makanan dilaksanakan sebanyak 24 kali dengan hasil
meningkatnya TPM dalam pencegahan perluasan penularan penyakit akbibat
keracunan makanan, dan dapat terlaksana 100%
3) Pembinaan DPKL
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 32.700.000,- dan terealisasi
Rp. 29.715.000,- atau 90,87%. Kegiatan bertujuan meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan dengan pembinaan DPKL
sebagai desa percontohan yang dilaksanakan sekali dan dapat terealisasi 100%
4) Penyehatan tempat wisata
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 6.375.000,- dan terealisasi
Rp. 5.475.000,- atau 85,88%. Kegitan ini dapat terlaksana 100%
5) Pengawasan dan perbaikan kualitas air
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 141.750.000,- dan terealisasi
Rp. 138.912.500,- atau 98,00%. Kegiatan dapat berjalan dengan lancar
dengan tingkat capaian target fisik 100%.
6) Inspeksi sanitasi rumah
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 4.150.000,- dan terealisasi
Rp. 970.000,- atau 23,3%. Inspeksi kondisi sanilati lingkungan rumah
dilaksanakan sekali dengan hasil meningkatnya lingkungan ruah sehat dan
dapat terealisasi 100%.
7) Pengembangan klinik sanitasi
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 11.650.000,- dan terealisasi
Rp. 11.616.000,- atau 99,71%. Kgiatan ini dalam bentuk peningkatan
program dan kegiatan klinik sanitasi di Puskesmas dan Pustu dengan
frenkuensi sekali (terlaksana 100%)
8) Pembinaan kawasan sehat
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 6.150.000,- dan terealisasi
Rp. 4.350.000,- atau 70,73%. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
Pengembangan dan perbaikan kesehatan lingkungan, dan dapat terealisasi
100%.
9) Pengendalian lalat di TPS/TPA
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 8.875.000,- dan terealisasi
Rp. 8.155.000,- atau 91,89%. Pengendalian populasi lalat di lingkungan

143
sekitar TPS/TPA sebanyak 1 paket guna pencegahan penularan penyakit, dan
dapat terealisasi 100%.

c. Program upaya kesehatan


Proram upaya kesehatan secara keseluruhan mencapai kinerja sebesar 93,69%,
naik dari pencapaian tahun 2005, dan dapat dikatakan sangat berhasil. Kegiatan
PIN yang masuk dalam kegiatan pengelolaan program imunisasi dan pencegahan
PD3I dapat dikatakan berhasil, dengan cakupan diatas 100%. Namun demikian
ada beberapa kegiatan yang kurang berhasil dengan capaian kegiatan kurang dari
70%, yaitu :
1) Audit maternal perinatal
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 14.715.000,- dan terealisasi
Rp. 8.115.000,- atau 55,15%. AMP dilaksanakan di Puskesmas dengan
frekuensi pelaksanaan 2 kali guna mendeteksi dan mendata kasus kematian
maternal perinatal. Kegiatan dapat terlaksana 100%.
2) Pengembangan gerakan sayang ibu
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 23.430.000,- dan terealisasi
Rp. 22.130.000,- atau 94,45%. Kegiatan berupa pembinaan GSI Tingkat
Kecamatan, Desa dan Tingkat Kabupaten sebanyak 3 kali dengan jumlah
peserta sebanyak 120 orang. Hasil yang diperoleh adalah keterpaduan
kegiatan GSI dan peningkatan kepedulian di Tingkat kacamatan dan Desa,
dan dapat terlaksana 100%.
3) Koordinasi rutin petugas KIA
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 61.035.000,- dan terealisasi
Rp. 60.653.000,- atau 99,37 %. Kegaitan dilasanakan dengan pembinaan
program KIA dengan peserta sebanyak 174 orang dan cetak buku KIA
sebanyak 3 kali. Kegiatan ini menghasilkan peningkatan pengetahuan cakupan
masalah kesehatan ibu hamil dan setiap ibu hail dapat buku KIA. Kegiatan
dapat berjalan dengan lancar dengan realisasi 100%.
4) Lomba Balita sehat
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 16.815.000,- dan terealisasi
Rp. 16.175,- atau 96,19 %. Pemilihan balita sehat tingat Kabupaten
dilaksanakan 3 kali dengan jumlah peserta sebanyak 145 orang. Hasil kegiatan

144
ini berupa meningkatnya dorongan keluarga dan masyarakat untuk menjaga
kesehatan anak balita. Capaian fisik kegiatan 100%.
5) Review MTBS
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.640.000,- dan terealisasi
Rp. 1.640.000,- atau 100 %. Reviem dilaksanakan dengan monitoring
pelaksanaan program KIA di Puskesmas sebanyak 12 kali, dan dapat
terealisasi 100%.
6) DTKB Posyandu
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 38.850.000,- dan terealisasi
Rp. 37.630.000,- atau 96,86 %. Kegiatan dilaksanakan dnegan pengadaan
fasilitas DTKB sebanyak 1.447 kali, dengan tingkat capaian target 100%.
7) Kemitraan pertolongan persalinan oleh Nakes
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 87.025.000,- dan terealisasi
Rp. 62.614.500,- atau 71,95 %. Kegiatan desa siaga berhasil dilaksanakan di
10 desa dan dapat terealisasi 100%.
8) Pembinaan program Usila
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 28.140.000,- dan terealisasi
Rp. 27.985.000,- atau 99,45%. Bentuk kegiatan berupa sosialisasi tupoksi
dan kegiatan Usila sekali, pengadaan paket buku/barang cetakan program
usila sebanyak 3 paket serta kegiatan Posyandu Usila sebanyak 100. Realisasi
kegiatan dapat mencapai 100%.
9) LCC Usila
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.460.000,- dan terealisasi
Rp. 1.460.000,- atau 100 %. Lomba cerdas cermat Usila tingkat kabupaten
terlaksana sekali dan dapat terealisasi 100%.

10) Pembinaan kesehatan repoduksi remaja


Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 23.850.000,- dan terealisasi
Rp. 23.750.000,- atau 99,58 %. Penyebaran pengetahuan tentang kesehatan
reproduksi remaja dilaksanakan 3 kali dengan hasil meningkatnya
pengetahuan dan kesehatan masa reproduksi bagi remaja. Kegiatan dapat
terlaksana 100%.

11) Pelatihan kader kesehatan remaja

145
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 8.210.000,- dan terealisasi
Rp. 8.210.000,- atau 100 %. Kegiatan bertujuan untuk pengetahuan tentang
kesehatan bagi kader dan dapat terlaksana sekali (100%).

12) Pelatihan Puskesmas Peduli Remaja


Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 6.110.000,- dan terealisasi
Rp.6.110.000,- atau 100 % yang digunakan untuk pelaksanaan Pelatihan
Pelayanan Peduli Remaja dengan frekuensi 1 kali. Realisasi fisik kegiatan
mencapai 100%.

13) Pertemuan lintas sector pembinaan usila


Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.025.000,- dan terealisasi
Rp. 1.025.000,- atau 100 %. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyelaraskan
tindakan agar dapat berjalan secara sinergis, pertemuan dilaksanakan di
144 desa se – Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan dapat terlaksana 100%.

14) Pelatihan Puskesmas santun Usila


Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 6.625.000,- dan terealisasi
Rp. 6.625.000,- atau 100 %. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan dan profesionalitas petugas agar dapat mendukung santun usila.
Pelatihan diikuti 60 orang peserta dengan capaian target 100%.

15) Pelatihan kader Usila


Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 31.900.000,- dan terealisasi
Rp. 31.900.000,- atau 100%. Pelatihan diikuti 870 orang kader se –
Kabupaten Gunungkidul dengan maksud untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan para kader. Kegiatan ini dapat terlaksana 100%.
16) Pelatihan SPMKK
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 130.765.000,- dan terealisasi
Rp. 123.190.000,- atau 94,21%. Pelatihan dilaksanakan di 29 Puskesmas se –
Kabupaten Gunungkidul dengan jumlah peserta sebanyak 40 orang, dan dapat
terealisasi 100%.
17) Peningkatan kesehatan gigi keluarga miskin
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 10.255.000,- dan terealisasi
Rp. 9.957.500,- atau 97,10 %. upaya ini dilaksanakan untuk meningkatkan
cakupan pelayanan kesehatan dasar (pengobatan) bagi keluarga miskin.
Pemberian bantuan biaya kesehatan bagi keluarga miskin dilakukan sebanyak

146
200.803 orang yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Kegiatan dapat terlaksana 100%.
18) Puskesmas ISO
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 179.730.000,- dan terealisasi
Rp. 97.170.000,- atau 54,06%. Kegiatan dalam rangka peningkatan mutu dan
prosedur pelayanan di Puskesmas melalui manjemen ISO ini dapat terlaksana
50%, dari 2 Puskesmas yang direncanakan, baru dapat terealisasi
1 Puskesmas.
19) Pendampingan kemandirian Puskesmas
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 6.955.000,- dan terealisasi
Rp. 1.600.000,- atau 23,01%. Kegiatan berbentuk uji coba pelaksanaan
kemandirian Puskesmas dengan mengambil 5 Puskesmas sebagai
percontohan, karena berbagai kendala, kegiatan baru dapat terlaksana pada
1 Puskesmas atau 20 % dari target.
20) Penjaringan penyakit dan Konsultasi dr ahli
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 18.370.000,- dan terealisasi
Rp. 13.640.000,- atau 74,25%. Kegiatan dilaksanakan sebagai upaya
penemuan/ deteksi dini penyakit dan rujukan dokter ahli di 13 Puskesmas dan
melibatkan 4 dokter spesialis. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
21) Koordinasi Puskesmas Rawat Inap
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 3.305.000,- dan terealisasi
Rp. 2.535.000,- atau 76,70%. Hasil kegiatan berupa peningkatan mutu
pelayanan kesehatan masyarakat di 13 Puskesmas khususnya pada Puskesmas
penyeleggara layanan rawat inap. Kegatan terealisasi 100%.
22) Bimbingan dan pengendalian yankes dasar
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 5.665.000,- dan terealisasi
Rp. 3.352.500,- atau 59,18 %. Kegiatan dapat berjaan dengan baik dan lancar
dengan tingkat capaian target fisik 100%.
23) Penilaian Kinerja Puskesmas
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 8.610.000,- dan terealisasi
Rp. 3.850.000,- atau 44,72 %. Penilaian kinerja dilakukan dengan self
assesment kinerja Puskesmas di 29 Puskesmas se- Kabupaten Gunungkidul.
Kegiatan dapat terlaksana dengan baik dengan capaian fisik 100%.
24) Pengelolaan pelayanan kesehatan khusus

147
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 5.625.000,- dan terealisasi
Rp. 2.760.000,- atau 49,07 %. Hasil kegiatan berupa menurunnya angka
prevalensi penyakit tidak menular. Pelaksanaan pembinaan pelayanan
kesehatan khusus di 29 Puskesmas se – Kabupaten Gunungkidul dapat
terealisasi 100%.
25) PPPK dan kegawatdaruratan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 22.805.000,- dan terealisasi
Rp. 22.777.500,- atau 99,88 %. Kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan
upaya life saving akibat kecelakaan dan trauma dengan penanganan
kecelakaan dan kedaruratan medik sebanyak 30 kali. Kegiatan dapat
terlaksana 100%.
26) Pemantapan Program kesehatan jiwa
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 5.680.000,- dan terealisasi
Rp. 4.130.000,- atau 72,71%. Kegiatan berua deteksi dini gangguan kesehatan
jiwa dan meningkatkan penanganan kasus gangguan jiwa (psikiatrik), dan
dapat terealisasi 100%.
27) Pemantapan Program PHN
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 12.600.000,- dan terealisasi
Rp. 900.000,- atau 7,14%. Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan
kemandirian masyarakat miskin dalam memecahkan masalah kesehatan
dengan pendampingan KK miskin beresiko tinggi sejumlah 50 KK di wilayah
binaan 10 Puskesmas. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
28) Pos Kesehatan Pariwisata
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.510.000,- dan terealisasi
Rp. 1.110.111,- atau 73,52%. Kegiatan sebagai upaya penanganan dan
penanggulangan kecelakaan di daerah wisata di 2 lokasi dan dapat terealisasi
100%.
29) Penilaian sarkes oleh badan mutu
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 24.320.000,- dan terealisasi
Rp. 23.650.000,- atau 97,25%. Penilaian dilaksanakan sekali dengan obyek
penilaian pada 32 sarana kesehatan yang terdiri atas 15 Puskesmas, 2 Rumah
Sakit dan 15 Balai Pengobatan. Kegiatan dapat berjalan dengan lancar dengan
terealisasi 100%.
30) Bimbingan dan pengendalian yankes swasta
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 9.235.000,- dan terealisasi
Rp. 6.410.000,- atau 69,41%. Obyek bimtek pelayanan kesehatan sebanyak

148
23 sarana kesehatan terdiri atas 16 Balai Pengobatan, 6 Rumah Bersalin dan
1 Rumah Sakit. Kegiatan dapat terlaksana dengan baik dengan ralisasi 100%.
31) Survey lap.Verifikasi yankes swasta
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 9.063.500,- dan terealisasi
Rp. 6.550.500,- atau 72,27 %. Survey dengan volume kegiatan 1 paket ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kuallitas pelayanan kesehatan swasta, dan
dapat terealisasi 100%.

d. Program sumberdaya kesehatan


Seluruh kegiatan pada program ini dari hasil pengukuran kinerja termasuk
kategori sangat berhasil dengan presentase pencapaian kinerja untuk seluruh
indikator mencapai 97,79 %. Sasaran pembangunan adalah rehabilitasi sarana
fisik Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, pembangunan gedung Puskesmas dan
sarana / prasarana fisik Puskesmas lainnya akibat musibah gempa dan untuk
peningkatan kinerja Puskesmas. Hal ini sejalan dengan revitalisasi Puskesmas
sebagai pelayanan kesehatan masyarakat yang murah dan baik.
1) Rehabilitasi dan pembangunan sarana kesehatan (Puskesmas)
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 7.247.080.000,- dan terealisasi
Rp. 7.077.139.200,- atau 97,66%. Kegiatan dilaksanakan dengan merehab
gedung Puskesmas, Rumah Dinas sebanyak 45 gedung, serta dengan
pengadaan 1 (satu) paket alat kedokteran dn kesehatan. Kegiatan ini dapat
terlaksana 100%.
2) Belanja modal kesehatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 736.945.000,- dan terealisasi
Rp. 705.000.000 ,- atau 95,67%. Upaya ini dimaksudkan untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan rehap gedung
kantor, belanja alat – alat kantor dan pengadaan alat – alat kantor dan
kesehatan masing – masing 1 paket, kegiatan ini dapat terlaksana 100%.
3) Rehabilitasi gedung kantor
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 3.510.500.000,- dan terealisasi
Rp. 2.986.134.000,- atau 85,06 %. Kegiatan dilaksanakan dengan
merehabilitasi gedung kantor sebanyak 41 paket dan dapat terlaksana 100%.

e. Program obat, makanan, obat dan bahan berbahaya


Seluruh kegiatan ini dapat berjalan dengan sangat berhasil. Capaian rata – rata
kegiatan sebesar 100%. Pada sisi input terjadi efisiensi yang cukkup signifikan
tanpa mengurangi volume dan mutu hasil kegiatan.

149
1) Pengadaan obat pelayanan kesehatan dasar (PKD)
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.333.610.000,- dan terealisasi
Rp. 1.332.925.000,- atau 99,95%. Kegiatan berupa pengadaan obat dan bahan
/alat medis habis pakai dan dapat terlaksana 100%
2) Penyusunan administrasi obat secara terpadu
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 2.075.000,- dan terealisasi
Rp. 2.075.000,- atau 100%. Kegiatan berupa pengadaan kertas puyer dan
plastik obat dan dapat terlaksana 100%
3) Pertemuan dan pengendalian penggunaan obat secara rasional
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 2.475.000,- dan terealisasi
Rp. 2.475.000,- atau 100%. Kegiatan dimaksudkan untuk menyusun
administrasi pengadaan obat agar tertib dan dapat terlaksana dnegan lancar
dengan capaian fisik 100%.
4) Penyebaran informasi obat, obat tradisional. Kosmetika dan makanan.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 4.450.000,- dan terealisasi
Rp. 4.450.000,- atau 100%. Kegiatan dilaksanakan dengan penyebaran
informasi yang melibatkan 80 personil dengan hasil meningkatnya
perlindungan masyarakat terhadap bahaya obat dan makanan. Kegiatan dapat
terlaksana denga lancar dengan capaian target 100%.
5) Pengawasan mutu pangan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 23.145.000,- dan terealisasi
Rp. 23.145.000,- atau 100 %. Kegiatan berupa uji petik makanan kudapan
produksi jasa tata boga dengan mengambil sample pada 36 tempat dan dapat
terlaksana 100%.
6) Pelatihan keamanan pangan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 10.300.000,- dan terealisasi
Rp. 10.300.000,- atau 100 %. Kegiatan berupa pelatihan produk pangan
yang aman bagi industri kecil dengan peserta sebanyak 80 orang.
7) Penyempurnaan draft Raperda perizinan pangan.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 4.550.000,- dan terealisasi
Rp. 4.550.000,- atau 100%. Kegiatan ini dapat terselanggara dengan lancar
dengan capaian target 100%.

f. Program kebijakan, Administrasi dan Sistem Informasi Kesehatan.


1) Forum SKPD bidang kesehatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 3.000.000,- dan terealisasi
Rp. 2.998.500,- atau 99,95 %. Kegiatan dilaksanakan dengan koordinasi

150
perencanaan kesehatan yang menghasilkan dokumen perencanaan yang
terpadu. Kegiatan dapat teralisasi 100%
2) Pengembangan SIK dan SIM
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 37.010.000,- dan terealisasi
Rp. 25.250.000,- atau 68,22%. Keigiatan dalam bentuk pembinan petugas SIK
Puskesmas dengan frekuensi 1 kali, penyusunan SPM 2 kali dan penyusunan
LAKIP. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan informasi kesehatan ini dapat
terlaksana dengan baik dengan capaian target 100%.
3) Penyusunan profil kesehatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp.13.320.000,- dan terealisasi
Rp. 13.270.000,- atau 99,62%. Profil kesehatan sangat penting kaitanya
dengan informasi / potret kondisi kesehatan masyarakat dan gabaran berbagai
fasilitas yang terdapat di Kabupaten Gunungkidul. Profil juga sangat penting
kaitannya sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Kegiatan penyusunan profil kesehatan dapat terlaksana dengan baik dan
lancar (100%)
4) Monev program kesehatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 10.000.000,- dan terealisasi
Rp.10.000.000 ,- atau 100%. Kegiatan dilaksanakan dnegan monioring
SP2PT di 29 Puskesmas se – Kabuapten Gunungkidul, dan dapat terlaksana
100%.
5) Koordinasi perencanaan kesehatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 161.700.000,- dan terealisasi
Rp. 139.410.000,- atau 86,22%. Dengan kegiatan ini dapat disusun dokumen
perencanaan kesehatan berikut dengan anggaran untuk satu tahun anggaran.
Kegiatan dapat terlaksana 100%.

G. Program peningkatan pelayanan publik


Hasil pengukuran kinerja mencapai rata – rata 91,22%. Untuk akreditasi jabatan
fungsional belum optimal karena beberapa pejabat fungsional belum masuk PNS
(dalam proses pemberkasan CPNS).
1) Akreditasi jabatan fungsional
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 21.592.000,- dan terealisasi
Rp. 21.221.000,- atau 98,28%. Penilaian angka kredit jabatan fungsional
terhadap 170 orang, dapat terealisasi 136 orang (80,00%). Penilaian

151
dimaksudkan untuk pembinaan karier PNS agar kenaikan pangkat jabatan
fungsional bisa lancar.
2) Pembinaan kepegawaian
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 14.720.000,- dan terealisasi
Rp. 9.561.500,- atau 64,96%. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk up dating
data kepegawaian dengan hasil meningkatnya tertib adinistrasi yang
mendukung pelaksanaan revitalisasi Puskesmas.
3) Monitoring pendapatan dan administrasi keuangan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 207.605.000,- dan terealisasi
Rp. 168.812.075,- atau 81,31%. Monitoring dilaksanakan pada
29 Puskesmas se – Kabupaten Gunungkidul dan dapat terealisasi 100%.

H. Program pencegahan dan pengendalian penyakit.


Program ini dapat berjalan dengan capaian 97,74%. Meskipun dibayang –
bayangi out brake penyakit pasca gepa, namun dengan tingkat kewaspadaan dan
tanggapan yang tinggi, ternyata semua yang dikhawatirkan tidak terjadi.
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga terus mewaspadai dan mengantisipasi
kemungkinan adanya prevalensi ISPA, diare, Tetanus, dan KLB peyakit menular
yang dikarenakan masih bayak penduduk yang belum menempati rumah yang
layak.
1) Pencegahan PMS dan HIV/AIDS
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 27.890.000,- dan terealisasi
Rp. 19.925.000,- atau 71,44%. Kegiatan bertujuan untuk mencegah penularan
PMS dan HIV dengan deteksi dini kemungkinan – kemungkinan terjangkitnya
penyakit tersebut. Sampel untuk deteksi dini diambil dari orang – orang yang
rawan terjangkit sebanyak 50 orang dengan hasil negatif (belum ada yang
terjangkit). Kegiatan dapat terlaksana 100%.
2) Pengelolaan program surveylan penyakit menular
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 31.135.000,- dan terealisasi
Rp. 23.297.500,- atau 62,74%. Pemetaan penyakit menular tingkat kabupaten
dilaksanakan sekali dengan hasil peningkatan deteksi dini KLB penyakit
menular. Kegiatan dapat terealisasi 100%
3) Pencegahan penularan penyakit DBD
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 28.150.000,- dan terealisasi
Rp. 27.175.000,- atau 96,54%. Kegiatan dapat terlaksana 100%.

152
4) Pencegahan penyakit kecacingan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 3.590.000,- dan terealisasi
Rp. 2.920.000,- atau 81,34%. Upaya ini dilaksanakan melalui deteksi
penyakit kecacingan dengan mengambil 600 orang sampel dan dapat
terealisasi 100%.
5) Kesehatan haji
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 6.350.000,- dan terealisasi
Rp. 2.000.000,- atau 31,50%. Kegiatan dilaksanakan melalui pemeriksaan,
pelacakan dan pembekalan kesehatan calon haji dan pasca naik haji, dan dapat
terealisasi 100%.
6) Pengelolaan program imunisasi dan PD3I
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 88.150.000,- dan terealisasi
Rp. 60.266.000,- atau 68,37 %. Pembinaan Jurim dan pelaksanaan PIN
dengan frekuensi 1 kali dengan outcomes meningkatnya kewaspadaan
terhadap penyakit P3DI, dan dapat tereaisasi 100%.
7) Surveylan AFP
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 4.999.000,- dan terealisasi
Rp. 1.341.000 ,- atau 26,87%. Bentuk kegiatan berupa rapat koordinasi lintas
program dan pelacakan kasus AFP dengan hasil meningkatnya deteksi dini
AFP dan penemuan kasus FP. Kegiatan dapat terlaksana 100%.
8) Penanggulangan penyakit TBC – paru
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 145.266.000,- dan terealisasi
Rp. 122.894.000,- atau 84,60%. Pelaksanaan kegiatan berupa evauasi kasus
TBC dan perluasan jejaring penemuan kasus TBC sebanyak 4 kali yang
meliputi 2000 kasus dan 100 pelacakan. Kegiatan dapat terlaksana 100%.
9) Pengendalian penyakit DBD
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 384.235.000,- dan terealisasi
Rp. 285.803.500,- atau 74,38%. Kegiatan dilaksanakan dengan penyediaan
abate dan insektisida serta fogging focus pada 280 tempat. Melalui pelacakan
tidak ditemukan endemis DBD. Kegiatan dapat terlaksana dengan baik
dengan tingat capaian target 100%.
10) Penanggulangan KLB penyakit menular
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 19.112.500,- dan terealisasi
Rp. 10.004.000,- atau 52,34%. Output kegiatan berupa analisis PE dan

153
penanggulangan KLB sebanyak 1 kali dengan hasil meningkatnya pencegahan
KLB dan penurunan tingkat kesakitan. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
11) Pengendalian penyakit malaria
Anggaran yang disediakan sebesar Rp.17.236.500,- dan terealisasi
Rp. 14.866.500,- atau 86,25%. Output kegiatan berupa penemuan dan
pengobatan kasus malaria dengan frekuensi 1 kali. Hasil kegiatan berupa
menurunnya kasus kematian akibat malaria. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
12) Penanggulangan diare
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 21.140.000,- dan terealisasi
Rp. 20.805.000,- atau 98,42%. Output berupa pembinaan daerah rawan diare
di 29 Puskesmas se – Kabupaten Gunungkidul sehingga dihasilkan
peningkatan deteksi dini terhadap diare. Kegiatan dapat terlaksana 100%.
13) Penanggulangan penyakit kusta
Anggaran yang disediakan sebesar Rp.7.792.000,- dan terealisasi
Rp. 7.792.000,- atau 100%. Kegiatan dilaksanakan dengan pengambilan
pemeriksaan darah, penemuan kasus positif dan pengobatan malaria sebanyak
170 slide. Kegiatan dapat terlaksanan dengan lancar dengan tingkat capaian
target 100%.
14) Penanggulangan penyakit ISPA
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 8.816.000,- dan terealisasi
Rp. 8.094.000,- atau 91,81%. Output kegiatan berupa pelatihan tatalaksana
dan koordinasi penanggulangan peyakit ISPA dengan peserta sejumlah
99 orang. Kegiatan dapat terlaksana dengan tingkat capaian target 100%.
I. Program perbaikan gizi masyarakat
Program ini dapat tercapai 99,22%, dan hingga saat ini di Kabupaten
Gunungkidul belum ada laporan / ditemukan adanya kasus rawan gizi, gizi buruk,
balita gizi buruk dan penurunan kecacingan. Demikian juga dengan
pemasyarakatan garam iodium, sangat berhasil dan masyarakat semakin memiliki
kesadaran akan pentingnya iodiom serta konsumsi garam yang beriodium.
1) Pencegahan dan penanggulakan GAKI
Anggaran yang disediakan sebesar Rp.103.720.000,- dan terealisasi
Rp. 98.700.000,- atau 95,16%. Deteksi dini dan pencegahan serta penanganan
kasus GAKY sebanyak 1 paket dengan hasil meningkatnya identifikasi dini
penanganan kasus GAKY, cakupan konsumsi garam yodium ditigat rumah
tangga. Realisasi kegiatan 100%.
2) Pencegahan dan penanggulangan anemia gizi

154
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 192.715.000,- dan terealisasi
Rp. 186.290.550,- atau 96,67%. Kelompok sasaran kegiatan ini terdiri atas
35% ibu hamil, 40% WUS dan 25% balita. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
3) Sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 32.449.000,- dan terealisasi
Rp. 32.149.000,- atau 99,08%. Kegiatan berbentuk moitoring kecamatan
rawan pangan dan gizi. Hasil kegiatan berupa terpantaunya kecamatan rawan
pangan dan gizi dan terpantauya status gizi di Posyandu. Realisasi kegiatan
mencapai 100%.
4) Pencegahan dan penanggulangan KEP
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 453.528.000,- dan terealisasi
Rp. 441.909.870,- atau 97,44%. Output kegitan berupa pemberian MP – ASI
bagi balita gizi buruk sebanyak 1 paket dengan realisasi 100%.
5) Pencegahan dan penanggulangan KEK
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 7.670.000,- dan terealisasi
Rp. 7.670.000,- atau 100%. Monitoring prevlensi KEK dengan frekuensi
1 kali dengan hasil diketahuinya jumlah kasus Bumil KEK di Gununngkidul
(semua Buil KEK terpantau, dimana Bumil KEK kurang dari 25%. Demikian
juga dengan WUS KEK >25%). Realisasi kegiatan 100%.
6) Pencegahan dan penanggulangan anemia vitamin A
Anggaran yang disediakan sebesar Rp.44.340.000,- dan terealisasi
Rp. 42.331.750,- atau 95,43 %. Pencegahan dilakukan dengan pemberian
vitamin A pada Balita, dan dapat terealisasi 100%.
7) ASI eksklusif
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 39.850.000,- dan terealisasi
Rp. 39.850.000,- atau 100%. Kegiatan berupa sosialisai pemberian ASI
eksklusif, dan dapat terealisasi 100%.
8) UPGK
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 21.620.000,- dan terealisasi
Rp. 21.562.500,- atau 99,73%. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
monitoring tubuh kembang balita di 3 kecamatan dan dapat terealisasi 100%.
9) Pelayanan Gizi Institusi
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 47.969.000,- dan terealisasi
Rp. 47.915.900,- atau 99,89%. Output berua pemantauan peberian gizi
institusi dalam hal ini pemantauan status gizi anak usia sekolah (80% anak
SD/MI). Realisasi kegaiatan mencapai 100% dari target yang direncanakan.

155
J. Program peningkatan PAD bidang kesehatan
1) Pendapatan retribusi pelayanan kesehatan.
Program ini berhasil yang ditunjukkan dengan pencapaian kinerja sebesar
110,06%. Artinya, hasil program ini melebihi target yang ditetapkan. Hal ni
karena adanya intensifikasi manajemen pendapatan dan kenaikan kunjungan
Puskesmas dibanding tahun 2005. pada tahun 2005 kunjungan Puskesmas
sebanyak 503.307 kunjungan sedangkan tahun 2006 sebanyak 604.673
kunjungan (angka sementara).

Sedangkan realisasi program dan kegiatan RSUD adalah sebagai berikut :


Program Upaya Kesehatan Perorangan
1) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Anggaran sebesar Rp. 106.455.000,- terealisasi sebesar Rp. 102.382.020,-
Pada kegiatan ini difokuskan pada kegiatan di instalasi pemeliharaan Rumah
Sakit (IPSRS) akan tetapi pada kegiatan ini juga terdapat belanja
pemeliharaan Bangunan Gedung tempat kerja dimana pada Anggaran Belanja
Tambahan tahun 2006 mendapat tambahan dana sebesar Rp.30.000.000,-
yang digunakan untuk perbaikan Ruang ICU, Poliklinik dan bangsal
perawatan serta memperbaiki tembok tembok, plafond dan genting yang
pecah akibat gempa bumi 27 mei 2006.
Disamping itu juga terdapat belanja modal taman untuk pembuatan taman
artificial / taman buatan di depan gedung IRD sebagai garda depan pelayanan
yang dimaksudkan agar pengunjung dapat lebih nyaman sekaligus
memperindah bangunan gedung sebagai sarana pelayanan publik. Untuk
belanja perbaikan pompa dan pengaman fluktuasi tegangan juga dianggarkan
dalam ABT 2006 dikarenakan pompa utama untuk suplai air bersih di
lingkungan RS mengalami kerusakan sehingga terpaksa membeli tangki air
dari pihak swasta yang harganya relatif mahal.
Untuk pemeriksaan air limbah dan air bersih juga termasuk dibiayai dari
kegiatan ini yang secara berkala di lakukan oleh pihak yang berkompeten
dalam hal ini BTKL ( Balai Kesehatan Teknik Lingkungan). Pemeliharaan
jaringan air, telepon dan computer adalah kegiatan rutin yang tentunya sangat
diperlukan demi kelancaran administrasi dan pelayanan di RS, dan untuk
jaringan komputer difokuskan pada jaringan komputer Billing System yang

156
segera akan dioperasionalkan secara maksimal. Unit IPSRS ini juga bertugas
untuk melakukan perbaikan alat-alat kedokteran dan alat kesehatan yang ada
di RS sehingga beban tugas tekhnisi elektromedik sangat berperan, dan pada
tahun 2006 RSUD Wonsoari mendapatkan tambahan personil untuk teknisi
elektromedik sebanyak 4 orang yang diharapkan dapat mengurangi beban
kerja IPSRS dan lebih memaksimalkan pelayanan.

2) Pengadaan alat kedokteran, Kesehatan dan Penunjang Medik RSU


Anggaran sebesar Rp. 700.550.000,- terealisasi sebesar Rp. 641.137.15018,-
Kegiatan ini difokuskan pada belanja pengadaan sarana dan prasarana medis,
dimana belanja tersebut adalah representsi dari kebutuhan setiap unit /
urusan / instalasi / bagian yang ada di RSUD Wonosari. Pada kegiatan ini
salah satu rincian belanja adalah pengadaan alat kedokteran yang digunakan
untuk pembelian Nebulizer, manometer Termometer air raksa, stethoscope
Timbangan badan dewasa, EKG Anak, Suction Portable, KIA set, sterilisator,
Bed side table, Autoclave, Bed pasien, bengkok, pispot stainless dan bola
vacuum EKG. Disamping itu juga untuk pembelian jaringan sumur bor yaitu
pembelian pipa dan perlengkapan lainnya untuk melengkapi pembuatan
sumur bor yang baru yang dianggarkan pada kegiatan ini pula.
Untuk mengurangi belanja kebutuhan barang cetakan dan penggandaan maka
pada kegiatan ini juga dianggarkan untuk pembelian mesin risograph yang
diharapkan beberapa blangko dan barang cetakan lainnya dapat di kerjakan
dengan alat ini, mesin ini juga bisa berfungsi sebagai mesin fotocopy /
penggandaan diharapkan terjadi penekanan biaya cetak yang signifikan
setelah alat ini dioperasionalkan, dan sampai saat ini sudah pada tahap
training operator mesin. Kebutuhan unit gizi juga dianggarkan dalam
kegiatan ini yaitu untuk belanja modal alat-alat rumah tangga dengan rincian
belanja untuk pembelian kereta makan, rak makan kaca, lemari es, piring,
gelas dll yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan peralatan instalasi
gizi rumah sakit.

Untuk kelancaran administrasi dan pelaporan maka dianggarkan 2 unit


komputer dan printer yang didistribusikan ke urusan rumah tangga dan
farmasi. Pembelian meja dan kursi rapat untuk ruang rapat direktur dan
manajemen lemari arsip dan rak kayu juga dijabarkan dengan kegiatan ini.
Dikarenakan kebutuhan pemeriksaan kimia darah yang semakin banyak akibat
lonjakan pasien Masyarakat Miskin di rajal dan ranap maka unit laboratorium

157
melalui dana ABT (Anggaran Belanja Tambahan) mengusulkan pembelian
mesin spektro semi otomatis dan telah terealisir pada akhir desember 2006 ini,
investasi pada alat penunjang ini diharapkan dapat menjawab tantangan
kebutuhan pelayanan masyarakat yang cepat , tepat dan akuntabel. Untuk
kebutuhan linen dan alat kesehatan lainnya termasuk kasur busa dll maka
panitia lelang pada kegiatan ini telah selesai menjalankan tugasnya dengan
melewati proses lelang yang ada, dan sebagian besar sudah didistribusikan ke
rumah sakit, diharapkan dapat digunakan langsung oleh pasien yang
mendapatkan pelayanan kesehatan.

b. Program Percepatan dan Pemberantasan Penyakit


1) Pelayanan Pemeriksaan dan Perawatan Pasien.
Anggran sebesar Rp. 3.974.680.000,- terealiasi sebesar Rp. 3.399.384.226,-
Jumlah pasien Rawat jalan mengalami lonjakan yang cukup berarti dari target
yang tetapkan yaitu sebesar 123.53% ini disebabkan karena lonjakan pasien
yang menggunakan fasilitas Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang
masih dijamin oleh PT ASKES sedangkan untuk jumlah pasien rawat inap
masih dibawah target yang di tetapkan karena salah satu hal adalah adanya RS
Swasta di seputar Yogja yang sudah mulai bekerjasama dengan PT ASKES
dan dapat melayani Peserta ASKESKIN dan SKTM dengan jaringan
pemasaran/promosi sampai ke tingkat desa sehingga banyak peserta
ASKESKIN wilayah Gunungkidul yang menggunakan fasilitas kesehatannya
ke RS tersebut, dan juga kapasitas tempat tidur yang ada untuk kelas yang
melayani pasien ASKESKIN dan SKTM (Kelas III) ternyata tidak tercukupi.
Sisa dana yang ada pada kegiatan ini adalah adanya jasa pelayanan
ASKESKIN dan jasa pelayanan umum yang belum bisa diambil karena
adanya klaim perawatan pasien ASKESKIN dan PNS yang belum bisa masuk
ke rekening pendapatan karena adanya proses administrasi di tingkat
pengelola dana dalam hal ini PT ASKES sehingga jasa pelayanan tidak bisa
diambil.
Pada indikator cakupan rawat inap untuk BOR (Bed Ocupation Rate) pada
tahun 2005 sebesar 50,70 % dan pada tahun 2006 ini menunjukkan angka
67,14 % atau melebihi target yang direncanakan yang ditetapkan sebesar 60 %
(naik 7,14%) kenaikan BOR ini terdongkrak dengan adanya pasien keluarga
miskin yang menempati kelas III di setiap masing-masing ruang perawatan
sehingga angka kumulatif penggunaan tempat tidurnya naik. Pada tahun 2006

158
jumlah tempat tidur yang tersedia dan siap pakai sebanyak : 145 tempat tidur
yang meliputi Kelas Utama / VIP : 5 , Kelas I : 20 , Kelas II : 40 , Kelas III :
71 , Box Bayi : 7 , Inkubator : 2 . dari 145 kapasitas tempat tidur yang tersedia
atau siap pakai.
2) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit ( PKM RS )
Anggaran sebesar Rp. 25.002.500,- terealisasi sebesar Rp. 23.722.850,-
PKMRS adalah sebuah kegiatan yang berfungsi sebagai garda depan di
bidang kehumasan Rumah sakit yang nantinya diharapkan sebagai embrio dari
divisi pemasaran dan promosi apabila RSU sudah ditetapkan sebagai Badan
layanan Umum Daerah (BLUD). Kegiatan ini di dukung oleh sebuah tim yang
dibentuk dengan Keputusan Direktur yang didalamnya sudah mencakup
semua unsur dan komponen yang ada di RS. Untuk lebih memberikan
kenyamanan kepada pelanggan RS maka dalam kegiatan ini juga telah
dilaksanakan penambahan pengadaan alat audio visual yaitu televisi dan
perangkat audio lainnya yang nantinya akan dipasang pada ruang tunggu
instalasi farmasi dan radiology sehingga diharapkan pelanggan dapat
menikmati hiburan dan informasi yang disampaiakan. Dari ruang audio
PKMRS juga telah dapat disambungkan ke televisi.yang dipasang diarea
pengunjung baik di ruang tunggu poliklinik maupun ruang tunggu instalasi
penunjang sehingga VCD (Video Compact Disk) dapat diputar disana baik itu
berisi informasi maupun hiburan kepada pelanggan sehingga diharapkan hal
ini sebagai nilai tambah bagi citra RS Daerah dan dari ruang ini pula setiap
harinya diputar materi penyuluhan dengan selingann musik melalui speaker
yang telah dipasang diseluruh area ruang tunggu dan bangsal perawatan.
Untuk lebih mengerti dan memahami serta sebagai umpan balik akan
pelayanan yang telah diberikan RS maka Tim PKMRS juga mengadakan temu
pelanggan yang dijadwalkan 6 kali pertemuan dengan mengundang pasien
maupun penunggu pasien ataupun pihak pihak yang berhubungan dengan
pelayanan di rumah sakit, namun dalam pelaksanaannya dilaksanakan 7 kali
pertemuan dikarenakan hal tersebut sangat diperlukan bagi pihak manajemen,
dan dari pertemuan tersebut dari pihak Tim PKMRS membuat kajian dan
telah yang nantinya dibawa kepada Pihak manejemen sebagai salah satu
indikator dalam pengambilan keputusan. Untuk lebih memperjelas akses ke
arah RS dalam kegiatan ini juga dianggarkan belanja display / papan penunjuk
arah yang dipasang pada 6 titik strategis di luar kota dan di dalam kota
Wonosari dengan desain yang menarik dan tidak kaku. Siaran radio interaktif
dengan nara sumber dokter spesialis juga telah dilaksanakan dalam kegiatan

159
ini bekerja sama dengan radio swasta di wilayah Gunungkidul yaitu radio
komunitas Wiladeg yang ternyata mendapat apresiasi dan animo yang cukup
besar dari pendengar wilayah Wonosari khususnya, sehingga masih
dijadualkan ditahun 2007 secara regular. Modul, leaflet dan informasi jenis
layanan juga telah dibuat dan disebarkan kepada pelanggan RS agar wawasan
dan informasi mengenai kesehatan dan pelayanan rumah sakit dapat dipahami
seutuhnya. Semua hal diatas diharapkan bermuara pada peningkatan
pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadap kinerja rumah sakit..
Dari beberapa kegiatan tersebut diatas beberapa kegiatan masih akan
dianggarkan ditahun 2007 diantaranya siaran radio interaktif, cetak leaflet
brosur serta direncanakan membuat stasiun radio komunitas segmen
kesehatan di rumah sakit, disamping itu juga di anggarkan press realease
untuk launching program billing system rumah sakit di awal tahun 2007 dan
juga informasi lainnya seputar pembangunan fisik gedung Poliklinik terpadu
dan administrasi pusat tahap I yang akan segera direalisir melalui dana APBN

c. Obat dan Perbekalan Kesehatan.


1) Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan.
Anggaran sebesar Rp. 3.435.670.000,- terealisasi sebesar Rp. 3.428.255.449,-
Kegiatan ini di anggarkan untuk pembelian obat obatan pasien baik pasien
umum maupun Askeskin. Pada tahun 2006 ini dari dana APBN di bangun
tambahan jaringan oksigen sentral sebanyak 42 titik sehingga dapat
meminimalisir distribusi tabung secara manual sehingga diharapkan tenaga
tekhnis IPSRS dapat lebih maksimal dalam bekerja sesuai tugas pokok
fungsinya. Dalam hal belanja bahan kimia laboratorium klinik, diperuntukkan
untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan laboratorium untuk kepentingan
diagnosis dokter ke pasien baik itu pasien umum maupun pasien Gakin, untuk
investasi alat laboratorium dianggarkan melalui kegiatan pengadaan alat
kedokteran di tahun ini pula yaitu pengadaan spekto semi otomatis untuk
pemeriksaan kimia darah. Belanja bahan makan pasien dan petugas juga
dianggarkan dalam kegiatan ini.

Selain program-program dari dana APBD dalam rangka meningkatkan


pelayanan kesehatan kepada masyarakat juga mendapatkan pendukung
pengembangan sarana-prasarana peralatan kedokteran /kesehatan dari dana APBN
melalui dana Tugas Pembantuan yang dituangkan dalam Program Upaya Kesehatan
Perorangan RSU Gunungkidul Tahun 2006 sebesar Rp.1.788.629.000,- dana tersebut
dipergunakan untuk beberapa sub kegiatan dimana diharapkan dapat mendukung

160
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pihak RS. Dalam rangka peningkatan
pelayanan dan kepuasan pelanggan Rumah Sakit, dalam proyek ini juga dianggarkan
paket pengadaan alat pengolah data untuk pembelian computer dan jaringan serta
perlengkapan lainnya sebesar Rp 200.000.000,- dimaksudkan untuk mendukung
billing system yang sudah mulai diterapkan di RSUD Wonosari . Sistim ini adalah
embrio dari Sistim Informasi Rumah Sakit (SIMRS) yang sudah didesain, namun
demikian dalam tahap awal ini baru menerapkan billing system bagi pasien/penguna
jasa rumah sakit. Diharapkan dari pengadaan computer ini seluruh instalasi/bagian
yang terkait dengan billing system sudah terakomodir termasuk berfungsinya jaringan
computer sebagai line pendukung utama sytem ini. Dari sisi kesiapan SDM pada
tahun 2005 yang lalu sudah diangkat beberapa tenaga kontrak dan sudah ditetapkan
dengan Keputusan Direktur sebagai tenaga administrasi computer. Untuk pengadaan
alat kedokteran ada 8 item jenis yang dianggarkan yaitu alat keokteran kebidanan /
kandungan, alat keokteran dalam, THT, kulit, mata, tabung radiology, bed pasien dan
jaringan oksigen sentral yang semuanya menelan dana sebesar Rp.1.565.609.000,-
Untuk jaringan oksigen sentral baru dapat menjangkau 42 titik dan ditargetkan
nantinya seluruh bangsal perawatan sudah menggunakan jaringan oksigen. Bed
pasien disini diperuntukkan untuk mengganti bed pasien bangsal perawatan kelas III,
sedangkan tabung X-Ray untuk mengganti tabung mesin X-Ray yang sudah rusak
dan tidak dapat dioperasionalkan, dan diharapkan dapat melayanai pasien lebih cepat,
tepat serta akurat yang berdampak meminimalisir tingkat rujukan keluar karena
keterbatasan sarana dan prasarana. Untuk dapat melaksanakan program ini telah
dibentuk tim yang ditetapkan dengan keputusan Bupati untuk Kuasa Pengguna
Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Penguji SPM dan Bendahara pengeluaran,
untuk staf pengelola kegiatan ditetapkan dengan keputusan Kuasa Pengguna
Anggaran termasuk panitia lelang dan panita penerima. Perlu dilaporkan pula bahwa
sistim pelaporan dalam program ini sudah menggunakan sistim terkomputerisasi
dengan format SAI (Sistim AKuntansi Instansi) dan SABMN (Sistim Akutansi
Barang Milik Negara) yang secara berkala dilaporkan ke Dinas Kesehatan, KPKN
(Kantor Perbendaharaan dan Keuangan Negara) dan Menteri Keuangan cq Dirjen
Bina Pelayanan Medik Depkes RI Jakarta. Dengan tersedianya alat – alat kedokteran
diatas diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan medis dan paramedic di
Rumah Sakit yang berdampak pada kepuasan pelanggan dan menaikkan citra rumah
sakit daerah yang selama ini dikenal sebaga rumah sakit yang kurang profesional

3. Permasalahan dan Solusi


Secara umum, program dan kegiatan bidang kesehatan sebagaimana tersebut
diatas telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dengan pencapaian target fisik
rata–rata dengan kategori berhasil. Di dalam perjalanan selama pelaksanaan
pekerjaan, dijumpai pula beberapa hambatan antara lian :

161
1. Pada tahap koordinasi, hambatan yang sering muncul adalah adanya hal – hal
baru yang muncul bersamaan dengan adanya perkembangan situasi dan
kondisi, untuk mengatasi permasalah seperti ini diperlukan prosedur standar
yaitu melalui evaluasi dan penilaian sampai dengan ditemukannya prioritas
dalam mengatasinya beserta jadawal waktu dalam memnanganinya.
2. Pada pertengahan tahun anggaran dimana program mulai berjalan, terjadi
musibah Gempa yang mengharuskan menseting ulang kegiatan dan anggaran
3. Pada sebuah sistem kerja secara utuh, maka factor SDM sangat menentukan
kelancaran pelaksanaan kegiatan. Ketidakbedayaan SDM dalam sebuah tim
kerja akan berpengaruh terhadap efektifitas dan kualitas pekerjaan. Dari sisi
ini upaya dalam menangani hambatan yang muncul adalah dengan
mengintensifkan koordinasi, mengefektifkan materi / bahan koordinasi dan
mengupayakan ketetapan waktu pekerjaan serta mengeksplorasi cara – cara
baru yang lebih efektif dan efisien.
4. Belum adanya dukungan dari stakeholders secara menyeluruh dalam rangka
menjadikan Rumah Sakit Mandiri ( Swakelola )
5. Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang ada baik tenaga medis maupun non
medis.
6. Masih belum optimalnya sistem pengelolaan Rumah Sakit Daerah
dikarenakan penerapan peraturan yang tidak fleksibel.
7. Terbatasnya sarana prasarana medis serta alokasi anggaran yang dapat
menunjang peningkatkan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari.
8. Belum terlaksananya tata ruang berdasarkan Detail Engeneering Design yang
telah disusun dan disepakati bersama.

G. BIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


1. Program dan Kegiatan

Tujuan utama program pendidikan Kabupaten Gunungkidul adalah untuk


mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan sumberdaya manusia
khususnya di Kabupaten Gunungkidul. Tujuan ini ditempuh baik dengan jalur
sekolah maupun luar sekolah. Berbagai upaya telah dilaksanakan guna
membangun sumberdaya manusia (SDM) berkualitas sehingga mampu
berkompetensi dalam tatanan kehidupan bangsa yang maju.

Program Pembangunan di bidang pendidikan di Gunungkidul tidak dapat


terlepas dari arah pembangunan pendidikan secara Nasional yang telah
ditetapkan, secara berurutan dan disarikan sebagai berikut :

162
a. Tujuan Pembangunan Nasional adalah mewujudkan masyarakat yang adil,
makmur dan merata.
b. Asas adil dan merata yaitu pembangunan diharuskan merata disemua lapisan
masyarakat dan diseluruh wilayah, sehingga semua warga negara
berkesempatan menikmati pembangunan dan segala hasil sesuai pengabdian
dan karyanya.
c. Asas kemandirian yaitu keyakinan akan kemampuan diri untuk membangun.
d. Arah pembangunan jangka panjang di bidang pendidikan secara khusus yaitu
terselenggaranya/terciptanya proses belajar mengajar disegala jenjang
pendidikan sehingga akan menghasilkan lulusan/keluaran sumber daya
manusia yang cerdas terampil dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Sasaran pembangunan dibidang pendidikan adalah memenuhi kebutuhan
sumber daya manusia yang berkualitas, terampil dibidangnya sesuai
kebutuhan.
f. Usaha untuk mencapai sasaran pembangunan dibidang pendidikan yaitu
dengan mengoptimalkan segala sarana yang ada baik sumberdaya manusianya
(Pendidik/siswa) maupun sarana dan prasarana (gedung).
Dalam rangka pemerataan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan
ke seluruh wilayah Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul telah melakukan
berbagai program untuk menunjang pendidikan seperti pemberian bantuan
beasiswa, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, pembinaan/penataran
bagi guru, pemberian insentif dan lain-lain.
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
di bidang pendidikan adalah, sebagai berikut :
a. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Gunungkidul yang berpendidikan
sehingga mampu berkompetisi dalam tatanan kehidupan bangsa yang maju.
b. Mewujudkan pemerataan pendidikan di berbagai jenis dan jenjang
pendidikan, khususnya manajemen ketuntasan pelaksanaan Wajar Dikdas
melalui peningkatan mutu layanan pendidikan.
c. Meningkatkan sarana dan prasaran pendidikan.
d. Meningkatkan kemampuan akademik dan profesional bagi tenaga
kependidikan.
e. Meningkatkan mutu pendidikan baik pada pendidikan sekolah maupun luar
sekolah.
f. Mewujudkan generasi muda yang berwawasan kebangsaan, menguasai ilmu
pengetahuan/teknologi dan siap meneruskan estafet pembangunan.

163
g. Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dengan tekad
memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
Sedangkan sasaran bidang pendidikan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
adalah :
a. Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia Kabupaten
Gunungkidul melalui pendidikan sekolah/luar sekolah.
b. Terwujudnya angka partisipasi yang lebih tinggi di semua jenjang dan jenis
pendidikan.
c. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.
d. Terwujudnya generasi muda yang berkualitas.
e. Terwujudnya peran aktif pemuda sebagai subyek pembangunan daerah.
f. Terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani.
g. Terwujudnya jalinan kemitraan antara lembaga/organisasi cabang olah raga
dengan pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk pengembangan prestasi
atlet olahraga.

Adapun program dan kegiatan dibidang pendidikan adalah sebagai berikut :


a. Pendidikan Anak Usia Dini;
1) Pengembangan kelembagaan dan stimulan kepada lembaga
PADU serta pengarususataam gender.
b. Wajib Belajar 9 Tahun;
1) Pemberian beasiswa bakat dan prestasi SD/MI, SMP/MTs.
c. Pendidikan Menengah;
1) Pemberian beasiswa SMA/SMK.
d. Pendidikan Non formal;
1) Pelaksanaan kursus ketrampilan di SKB;
2) Peningkatan pendidikan luar sekolah.
e. Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan;
1) Pemberdayaan guru mata pelajaran, media pembelajaran,
model pembelajaran dan jurnalistik;
2) Peningkatan kemampuan gugus SD;
3) Pemberdayaan MGMP/MKKS/KKKS dan aktivitas penilik dan
pengawas;
4) Pengembangan kurikulum, peningkatan guru BP/BK dan
analisis ujian;
5) Rehabilitasi gedung dinas, cabang dinas, SD/MI, pengadaan
peralatan kantor dan alat praktek;
6) Lomba karya tulis ilmiah, mengarang, pidato bahasa inggris
dan inovasi pembelajaran;

164
7) Pemilihan guru berprestasi, siswa berprestasi, lomba mata
pelajaran, kinerja kepala sekolah dan akreditasi sekolah;
8) Promosi kompetensi siswa (PKS) dan peninjauan SMK kecil
oleh Mendiknas;
9) Penerimaan siswa baru, masa orientasi siswa baru (MOS) dan
penyusunan kalender pendidikan;
10) Debat bahasa dan olimpiade;
11) Lomba gugus SD dan koordinasi regrouping SD;
12) Pendampingan SEQIP;
13) Pengadaan alat peraga mata pelajaran, stimulan peralatan
permainan TK dan subsidi;
14) Penyelesaian angka kredit jabatan guru, penyegaran pegawai
dan pelatikan kepala sekolah;
15) Penyelenggaraan ujian, ulangan umum dan subsidi rombel;
16) Penelitian minat siswa melanjutkan, kebutuhan biaya per siswa
dan
17) pengembangan mata pelajaran Mulok;
18) Rehabilitasi gedung SD/MI;
19) Rehabilitasi gedung SMP dan pagar sekolah;
20) Rehabilitasi gedung SMA/SMK.
f. Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan;
1) Pengadaan buku, mebelair, alat kantor untuk UPTD
perpustakaan dan pengembangan perpustakaan sekolah.
g. Pembinaan dan pelestarian nilai-nilai budaya dan jati diri daerah;
1) Seminar pelestarian budaya bangsa, sarasehannilai-nilai
kepahlawanan dan dialog sumpah pemuda.
h. Pembinaan dan pelestarian budaya;
1) Lomba kesenian pelajar.
i. Pembinaan dan partisipasi pemuda;
1) Lomba UKS dan pengiriman dokter kecil;
2) Penyelenggaraan kegiatan kepemudaan;
3) Pembentukan tim paskibraka;
4) Penyelenggaraan MTQ pelajar.
j. Pemantapan pengolahan data dan pendayagunaan teknologi dan
komunikasi;
1) Penyusunan profil pendidikan, pemetaan sekolah,
pengembangan WEB, LAN, dan perintisan database sekolah.
k. Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga.

165
1) Pelaksanaan pekan olahraga pelajar, olah raga usia dini, PKJN,
senam pagi dan pengiriman peserta POPDA serta tri lomba juang.
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pendidikan Kabupaten
Gunungkidul pada Tahun Anggaran 2006 menetapkan 11 (sebelas) program yang
dijabarkan dalam beberapa kegiatan, yaitu:
a. Pendidikan Anak Usia Dini;
1) Pengembangan kelembagaan dan stimulan kepada lembaga PADU serta
pengarususataam gender.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 28.400.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 19.165.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
67,48 %. Dengan target berkembangnya lembaga PADU dan wawasan
gender sebanyak 18 lembaga dengan personil 80 orang dengan realisasi
tingkat capaian kinerja sebesar 100 %.
b. Wajib Belajar 9 Tahun;
1) Pemberian beasiswa bakat dan prestasi SD/MI, SMP/MTs.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 2.590.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 2.590.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100 %.
c. Pendidikan Menengah;
1) Pemberian beasiswa SMA/SMK.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 2.700.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 2.700.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100 %.
d. Pendidikan Non formal;
1) Pelaksanaan kursus ketrampilan di SKB;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 81.600.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 81.600.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100 %. Dengan target terselenggaranya kursus dimasyarakat yang dikelola
oleh SKB di 18 kecamatan dengan diikuti oleh 450 orang dengan realisasi
tingkat capaian kinerja sebesar 100 %.
2) Peningkatan pendidikan luar sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 201.610.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 201.610.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan
sebesar 100 %. Dengan target tertampungnya kegiatan masyarakat di

166
18 kecamatan dengan diikuti oleh 57 kelompok dengan realisasi tingkat
capaian kinerja sebesar 100 %.
e. Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan;
1) Pemberdayaan guru mata pelajaran, media pembelajaran,
model pembelajaran dan jurnalistik;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 62.637.500,- dan terealisasi
sebesar Rp. 62.637.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100 %. Dengan target terselenggaranya kegiatan pemberdayaan tenaga
pendidikan sebanyak 165 orang yang tergabung dalam 5 kelompok dengan
realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
2) Peningkatan kemampuan gugus SD;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 94.680.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 94.680.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100 %. Dengan target terselenggaranya kegiatan peningkatan pengelola gugus
SD sebanyak 324 orang yang tergabung dalam 108 sekolah dengan realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
3) Pemberdayaan MGMP/MKKS/KKKS dan aktivitas penilik dan pengawas;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 136.600.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 127.960.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
93.67 %. Dengan target terselenggaranya kegiatan MKKS/MGMP/KKKS dan
monitoring oleh penilik dan pengawas sebanyak 85 orang yang tergabung
dalam 3 kelompok dengan realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran
sebesar 100 %.
4) Pengembangan kurikulum, peningkatan guru BP/BK dan analisis ujian;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 47.040.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 46.740.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
99.36 %. Dengan target terselenggaranya kegiatan pengembangan pendidikan
dan analisis ujian kepada 180 orang yang tergabung dalam 3 kelompok
dengan realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
5) Rehabilitasi gedung dinas, cabang dinas, SD/MI, pengadaan peralatan kantor
dan alat praktek;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 13.186.925.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 13.138.137.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
91.70 %. Dengan target dibangunnya 42 gedung dinas/cabang dinas/SKB dan

167
terlaksananya kegiatan rehab dan pengadaan alat kantor serta buku pelajaran
bagi 42 sekolah dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar
100 %.
6) Lomba karya tulis ilmiah, mengarang, pidato bahasa inggris dan inovasi
pembelajaran;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 27.450.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 22.450.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
81.79 %. Dengan target terselenggaranya berbagai lomba antar siswa
sebanyak 4 tim untuk mewakili kabupaten dengan tingkat capaian kinerja
kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
7) Pemilihan guru berprestasi, siswa berprestasi, lomba mata pelajaran, kinerja
kepala sekolah dan akreditasi sekolah;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 91.045.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 90.604.300,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
99.52 %. Dengan target terpilihnya guru, siswa berprestasi mewakili
Kabupaten Gunungkidul dari 108 sekolah dengan tingkat capaian kinerja
kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
8) Promosi kompetensi siswa (PKS) dan peninjauan SMK kecil oleh Mendiknas;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 40.440.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 30.575.620,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
75.61 %. Dengan target terbentuknya 1 tim kontingen promosi sekolah (PKS)
dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
9) Penerimaan siswa baru, masa orientasi siswa baru (MOS) dan penyusunan
kalender pendidikan;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 49.656.000,- dan terealisasi
sebesar Rp49.656.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100
%. Dengan target terselenggaranya kegiatan diawal tahun pelajaran 2006/2007
dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
10) Debat bahasa dan olimpiade;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 45.820.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 40.320.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
88 %. Dengan target dibangunnya 42 gedung dinas/cabang dinas/SKB dan
terlaksananya kegiatan rehab dan pengadaan alat kantor serta buku pelajaran
bagi 42 sekolah capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
11) Lomba gugus SD dan koordinasi regrouping SD;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 37.370.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 35.742.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar

168
95.64 %. Dengan target terlaksananya lomba gugus SD dan terlaksananya
regrouping SD di 138 sekolah dengan tingkat capaian kinerja kegiatan /
sasaran sebesar 100 %.
12) Pendampingan SEQIP;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 88.015.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 88.015.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100 %. Dengan target terlaksananya program SEQIP bagi 115 guru dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
13) Pengadaan alat peraga mata pelajaran, stimulan peralatan permainan TK dan
subsidi;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 394.270.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 393.270.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
98.16 %. Dengan target terpenuhinya sarana dan prasarana bagi 220 sekolah
dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
14) Penyelesaian angka kredit jabatan guru, penyegaran pegawai dan pelatikan
kepala sekolah;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 71.340.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 67.375.700,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
94.44 %. Dengan target terlaksananya penilaian angka kredit, pelantikan
kepala sekolah dan penyegaran pegawai bagi 6000 orang pegawai dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
15) Penyelenggaraan ujian, ulangan umum dan subsidi rombel;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 142.987.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 94.970.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
96.64 %. Dengan target terlaksananya ujian ulangan umum dan pemberian
subsidi Rombel bagi 190 sekolah dengan tingkat capaian kinerja kegiatan /
sasaran sebesar 100 %.
16) Penelitian minat siswa melanjutkan, kebutuhan biaya per siswa dan
pengembangan mata pelajaran Mulok;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 34.150.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 33.293.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
97.49 %. Dengan target tersajikannya hasil penelitian siswa melanjutkan dan
kebutuhan biaya per siswa serta pengembangan mata pelajaran dalam 2 buku
dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
17) Rehabilitasi gedung SD/MI;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 10.565.850.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 10.564.850.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar

169
99 %. Dengan target terlaksananya rehabilitasi / meningkatnya sarana dan
prasarana di 60 SD/MI dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran
sebesar 100 %.

18) Rehabilitasi gedung SMP dan pagar sekolah;


Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 3.311.237.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 3.311.007.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
97.95 %. Dengan target terlaksananya pembangunan/rehabilitasi gedung
sekolah dan pagar sekolah bagi 13 SMP dengan tingkat capaian kinerja
kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
19) Rehabilitasi gedung SMA/SMK.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 1.918.557.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 1.918.017.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
98 %. Dengan target meningkatnya fasilitas sarana dan prasarana sekolah bagi
11 SMA/SMK dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar
100 %.
f. Pengembangan budaya baca dan pembinaan
perpustakaan;
1) Pengadaan buku, mebelair, alat kantor untuk UPTD
perpustakaan dan pengembangan perpustakaan sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 305.000.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 301.234.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 98
%. Dengan target terlaksananya pengadaan 34 macam sarana dan prasarana
perpustakaan dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
g. Pembinaan dan pelestarian nilai-nilai budaya dan
jati diri daerah;
1) Seminar pelestarian budaya bangsa, sarasehannilai-nilai
kepahlawanan dan dialog sumpah pemuda.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 37.370.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 35.742.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
95.64 %. Dengan target terlaksananya 3 macam kegiatan seminar, sarasehan
dan dialog dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
h. Pembinaan dan pelestarian budaya;
1) Lomba kesenian pelajar.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 28.925.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 28.925.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100 %. Dengan target terlaksananya lomba kesenian pelajar bagi 150 siswa
untuk diseleksi dan mewakili ke tingkat Propinsi DI. Yogyakarta dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
i. Pembinaan dan partisipasi pemuda;

170
1) Lomba UKS dan pengiriman dokter kecil;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 27.100.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 22.450.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
83 %. Dengan target terlaksananya seleksi wakil kabupaten ke tingkat
propinsi untuk 2 tim dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar
100 %.
2) Penyelenggaraan kegiatan kepemudaan;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 64.690.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 62.690.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
97 %. Dengan target terlaksananya 4 kegiatan kepemudaan dengan tingkat
capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
3) Pembentukan tim paskibraka;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 108.965.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 107.907.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
99 %. Dengan target terlaksananya pembentukan 1 tim paskibraka tingkat
kabupaten dan wakil ke tingkat propinsi dengan tingkat capaian kinerja
kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
4) Penyelenggaraan MTQ pelajar.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 105.925.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 103.655.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
97.86 %. Dengan target terlaksananya pembentukan 1 tim kontingen
Gunungkidul dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.

j. Pemantapan pengolahan data dan pendayagunaan


teknologi dan komunikasi;
1) Penyusunan profil pendidikan, pemetaan sekolah,
pengembangan WEB, LAN, dan perintisan database sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 270.832.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 268.068.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
98.88 %. Dengan target terlaksananya penyusunan profil pendidikan,
terbangunnya jaringan kemunikasi dan layanan informasi pendidikan yang
tersaji dalam 1 buku dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar
100 %.

k. Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga.


1) Pelaksanaan pekan olahraga pelajar, olah raga usia dini,
PKJN, senam pagi dan pengiriman peserta POPDA serta tri lomba juang.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 585.652.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 573.568.700,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
97.94 %. Dengan target terlaksananya pembentukan kontingen Gunungkidul

171
sebanyak 9 tim dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar
100 %.

Secara umum, nilai capaian akhir dari program dalam bidang Pendidikan
adalah sebesar 99,8%. Meskipun demikian masih banyak yang harus dilakukan
oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk meningkatan capaian akhir
program sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
3. Permasalahan dan Solusi

Masalah dan kendala pembangunan sektor Pendidikan Kabupaten


Gunungkidul cukup beragam meliputi fisik, sosial budaya, dan ekonomi, apalagi
adanya gempa bumi tanggal 27 Mei 2006 sangat berat dirasakan oleh masyarakat,
permasalahan tersebut antara lain :

1. Dalam bidang transportasi masih adanya siswa yang harus berjalan kaki
lebih dari 6 km;
2. Lulusan belum siap kerja;
3. Terbatasnya Dunia usaha dan Dunia Industri untuk Praktek Lapangan;
4. Peluang kerja bagi tenaga terdidik masih kecil.
Dari permasalahan-permasalahan tersebut, telah diatasi dengan berbagai
cara antara lain di bidang fisik telah merehab beberapa sarana pendidikan,
dibidang ekonomi juga telah menyalurkan berbagai beasiswa untuk murid, di
bidang kesejahteraan telah memberikan insentif bagi tenaga guru GTT/honorer.

Wilayah Kabupaten Gunungkidul pada dasarnya memiliki kedaan yang


sangat berbeda di banding dengan keadaan daerah lain di DIY. Pada umumnya
terdiri atas daerah perbukitan dan jarak antara desa satu dengan lainnya sangat
berjauhan dengan kondisi jalan yang sangat sulit. Dalam kondisi yang demikian,
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah berusaha mengatasi kekurangan yang
ada antara lain dengan:

1. Memberikan motivasi kepada Siswa antara lain :


a. Di jenjang Taman Kanak-kanak/Sekolah dasar :
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang
beruntung (cacat, ekonomi lemah).
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga
yang tidak mampu.
- Memberikan beasiswa pada siswa dari keluarga tidak mampu.

b. Dijenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) :

172
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang
beruntung (cacat, ekonomi lemah)
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta, khususnya yang ekonomi
masyarakatnya lemah.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga
yang kurang mampu.
- Memberikan beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu.
c. Dijenjang Sekolah Menengah :
-Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang beruntung
(cacat, ekonomi lemah)
-Memberikan subsidi bagi sekolah swasta, khususnya yang ekonomi
masyarakatnya lemah.
-Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga yang
tidak mampu dengan mempertimbangkan siswa perempuan secara
proporsional.
-Memberikan beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu.

2. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan pendidikan :


a. TK/SD :
- Mengembangkan manajemen berbasis sekolah (SBM) untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat menuju kemandirian sekolah.
- Melaksanakan penggabungan/Regrouping Sekolah Dasar untuk
mewujudkan organisasi/lembaga sekolah yang efektif dan efisien.
- Mengembangkan sistem akreditasi secara adil dan merata pada sekolah
negeri maupun swasta.
- Merintis pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga dan
Tenaga Kependidikan.
- Melaksanakan Demokratisasi Pendidikan dan Desentralisasi Pendidikan
secara bertahap dengan pembentukan Komite Sekolah.
- Meninjau kembali semua produk hukum di bidang pendidikan yang tidak
sesuai dengan arah dan tuntutan pembangunan pendidikan.
- Efektifitas dan efisiensi organisasi/ lembaga Sekolah diwujudkan dan
dilengkapi dengan Struktur, Jabatan, Fungsional dan Tupoksi.
- Sistem alternatif dikembangkan untuk mendorong kompetisi antar lembaga
dan personil secara dekat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
- Untuk peningkatan kinerja diberdayakan lembaga dan personil pendidikan
melalui diklat.

173
- Melaksanakan pengadaan dan perawatan (Sarana, Prasarana, Buku, Alat,
Media Pendidikan) untuk sekolah negeri/swasta secara bertahap sehingga
memenuhi SPM.
b. SLTP :
- Mewujudkan organisasi/lembaga sekolah yang efektif dan efisien dengan
melengkapi struktur dan jabatan fungsional dan mengefektifkan tugas pokok
dan fungsinya.
- Mengembangkan manajemen berbasis sekolah (SBM) untuk meningkatkan
kemandirian sekolah secara bertahap.
- Mengembangkan sistem insentif yang mampu mendorong komptisi secara
sehat antara lembaga dan personil guna peningkatan mutu pendidikan.
- Memberdayakan lembaga dan personil pendidikan melalui diklat dan
kerjasama dengan lembaga profesional untuk peningkatan kinerja.
- Mengembangkan sistem akreditasi secara adil dan merata baik sekolah negeri
maupun swasta.
- Merintis pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga dan Tenaga
Kependidikan.
- Melaksanakan demokratisasi pendidikan dan desentralisasi pendidikan secara
bertahap dengan pembentukan Komite Sekolah.
- Meninjau kembali semua produk hukum di bidang pendidikan yang tidak
sesuai dengan arah dan tuntutan pembangunan pendidikan.

c. Sekolah Menengah (SM) :


- Mewujudkan organisasi/lembaga sekolah yang efektif dan efisien dengan
melengkapi struktur dan jabatan fungsional dan mengefektifkan tugas pokok
dan fungsinya.
- Mengembangkan manajemen berbasis sekolah (SBM) untuk meningkatkan
kemandirian sekolah secara bertahap.
- Mengembangkan sistem insentif yang mampu mendorong kompetisi secara
sehat antara lembaga dan personil guna peningkatan mutu pendidikan.
- Memberdayakan lembaga dan personil pendidikan melalui diklat dan
kerjasama dengan lembaga profesional untuk peningkatan kinerja.
- Meningkatkan partisipasi masyarakat agar dapat menjadi mitra pemerintah
yang serasi dalam pembinaan pendidikan.
- Mengembangkan sistem akreditasi secara adil dan merata baik sekolah negeri
maupun swasta.
- Merintis pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga dan Tenaga
Kependidikan.

174
- Melaksanakan demokratisasi pendidikan dan desentralisasi pendidikan secara
bertahap dengan pembentukan Komite Sekolah.
- Meninjau kembali semua produk hukum di bidang pendidikan yang tidak
sesuai dengan arah dan tuntutan pembangunan pendidikan.

3. Perluasan dan Pemerataan Kesempatan memperoleh peningkatan mutu guru dan


KS.
TK/SD :
- Melaksanakan penyetaraan guru SD lulusan SPG ke D II, S1.
- Melaksanakan penataran guru bidang studi.
- Melaksanakan penataran manajemen KS.
4. Meningkatkan kualitas dan relevansi pandidikan :
a. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama.
- Menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi dasar sesuai dengan
kebutuhan dan potensi daerah.
- Menerapkan kurikulum untuk memenuhi tuntutan.
- Mengembangkan program-program ketrampilan/life skill pada SMP
sesuai dengan potensi setempat.
- Meningkatkan standar mutu pendidikan secara bertahap agar para lulusan
mampu berkompetisi dengan lulusan dari negara-negara lain/maju.
- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas PBM melalui pemetaan mutu
sekolah, penilaian input, proses dan output, outcome pendidikan, serta
pengembangan sistem dan alat ukur penilaian pendidikan yang lebih
efektif untuk meningkatkan pengendalian mutu pendidikan.
- Meningkatkan kempuan profesional guru/ tenaga kependidikan lainnya
melalui MGMP, MKKS, Work-Shop, seminar, lokakarya, diklat, melalui
akreditasi, sertifikasi serta penyempurnaan penilaian angka kredit guru
untuk peningkatan karier guru.
- Mengadakan berbagai lomba (karya ilmiah, bidang studi, seni, olahraga,
dll dengan standar Nasional atau internasional) bagi guru, tenaga
kependidikan serta peserta didik sebagai wahana pengembangan bakat dan
potensi SDM saat ini atau dimasa mendatang.
- Melaksanakan pengadaan dan perawatan (sarana-prasarana, buku, alat,
media pendidikan) untuk sekolah negeri/swasta secara bertahap sehingga
memenuhi SPM.

175
b. Sekolah Menengah :
- Menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi dasar sesuai dengan
kebutuhan dan potensi daerah.
- Menerapkan kurikulum berbasis kompetensi pada SMK untuk memenuhi
tuntutan dan persyaratan DU/DI.
- Mengadakan kerjasama dengan DU/DI untuk mengembangkan materi,
proses dan evaluasi hasil belajar.
- Mengembangkan program-program ketrampilan/life skill pada SMU
sesuai dengan potensi setempat atau tuntutan dunia kerja.
- Meningkatkan standar mutu pendidikan secara bertahap agar para lulusan
mampu berkompetisi dengan lulusan dari negara-negara lain/maju.
- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas PBM melalui pemetaan mutu
sekolah, penilaian input, proses dan output, outcome pendidikan, serta
pengembangan sistem dan alat ukur penilaian pendidikan yang lebih
efektif untuk meningkatkan pengendalian mutu pendidikan.
- Meningkatkan kemampuan profesional guru/tenaga kependidikan lainnya
melalui MGMP, MKKS, Work-Shop, seminar, lokakarya, diklat, melalui
akreditasi, sertifikasi serta penyempurnaan penilaian angka kredit guru
untuk peningkatan karier guru.
- Mengadakan berbagai lomba (karya ilmiah, bidang studi, seni, olah raga,
dll dengan standar Nasional atau internasional) bagi guru, tenaga
kependidikan serta peserta didik sebagai wahana pengembangan bakat dan
potensi SDM saat ini atau dimasa mendatang.
- Melaksanakan pengadaan dan perawatan (sarana-prasarana, buku, alat,
media pendidikan) untuk sekolah negeri/swasta secara bertahap sehingga
memenuhi SPM.
5. Meningkatkan Penanaman sikap Positif Generasi Muda.
- Penyuluhan bahaya narkoba bagi generasi muda di sekolah dan masyarakat.
- Operasi/razia pelajar pada jam-jam pelajaran.
- Pendidikan Politik bagi generasi muda di Sekolah dan Masyarakat.
- Seleksi Paskibraka bagi siswa sekolah menengah.
- Lomba PBB bagi Siswa SMP, SMA, dan SMK
- Pembinaan upacara bendera di Sekolah.
- Pembinaan pengurus OSIS SMP dan Sekolah Menengah
6. Meningkatkan ketaqwaan dan keimanan siswa
- Mengadakan lomba pendidikan keagamaan bagi Sekolah Umum.

176
- Pesantren Kilat.
7. Pemberdayaan Pemuda sebagai Aset Pembangunan
- Mengadakan Pelatihan kewirausahaan bagi para pemuda.
- Memberi bantuan dana/peralatan bagi kelompok usaha pemuda/karang taruna.
8. Membudayakan Olahraga guna meningkatkan kesehatan dan kebugaran
Masyarakat, khususnya Generasi Muda/Pelajar.
- Mengadakan Kegiatan Olahraga yang bersifat massal, misalnya senam
massal, gerak jalan, jalan santai.
- Melaksanakan tes kebugaran secara berkala/periodik untuk menentukan
tingkat kebugaran pelajar.
- Di sekolah-sekolah diberikan Ekstra kurikuler bidang olahraga baik olahraga
yang bersifat rekreatif maupun bersifat prestasi.
9. Meningkatkan Usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi termasuk
organisasi olahraga penyandang cacat.
- Mengadakan pembibitan atlit berbakat pada usia dini.
- Melaksanakan seleksi bibit unggul daerah untuk olahraga prestasi (misal :
Sepakbola, Bola Voli, Bola Basket, Bulu tangkis, Atletik dan senam)
- Mengadakan pembinaan secara kontinyu dan berkelanjutan sesuai kaidah-
kaidah pelatih pelatihan untuk menindaklanjuti pembibitan usia dini.
- Mengembangkan pola pembinaan dan latihan olahraga prestasi dan olahraga
bagi penyandang cacat.
- Meningkatkan pembinaan olahraga prestasi melalui pengembangan
pembinaan kemitraan dengan PT maupun partisipasi masyarakat.
- Memantapkan program pembinaan olahraga bibit unggul daerah bagi pelajar
SMP, SMA, dan SMK.
- Menyelenggarakan kompetisi olahraga prestasi secara terencana dan kontinyu.
- Menyelenggarakan even-even pertandingan yang bersifat insidental
(turnamen) namun di kelola secara profesional.
- Mengadakan pertandingan uji coba untuk mengukur/mengevaluasi sementara
hasil latihan.
- Mengadakan kompetisi olahraga prestasi bagi pelajar.
- Mengikuti kejuaraan-kejuaraan tingkat daerah maupun nasional (misal :
PORDA, POPNAS, PON).
- Penyediaan sarana dan prasarana olahraga prestasi.

177
10. Meningkatkan kualitas SDM yang menangani/membidangi olahraga prestasi.
- Mengadakan sendiri atau mengirimkan calon pelatih/pelatih untuk mengikuti
kursus kepelatihan sesuai jenjang masing-masing.
- Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan/skill dan
penguasaan iptek bagi pelatih maupun guru yang menangani olahraga prestasi
(Misal : melalui loka karya, seminar, diklat, kursus/penataran).
- Mengadakan penyegaran fisik maupun mental pelatih/guru olahraga.
11. Meningkatkan pemerataan pelayanan pendidikan bagi masyarakat yang kurang
beruntung mengikuti pendidikan sekolah.
Pemantapan Program PLS :
- KPA Fungsional
- Paket B Setara SMP
- Rintisan Kejar Paket C
12. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pengetahuan
dan bekal ketrampilan untuk meningkatkan kesejahteraan warga belajar.
- Kejar Belajar Usaha (KBU)
- Beasiswa Kursus dan Kursus Masuk Desa
- Mengembangkan PKBM dan mitra kerja.
- Pengembangan dan pemantapan JBM
- Pengembangan dan pemantapan Perpustakaan Desa.
a. TK/SD :
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang beruntung
(cacat, ekonomi lemah).
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga yang
tidak mampu.
- Memberikan beasiswa pada siswa dari keluarga tidak mampu.
b. Sekolah Menengah Pertama (SMP) :
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang beruntung
(cacat, ekonomi lemah)
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta, khususnya yang ekonomi
masyarakatnya lemah.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga yang
kurang mampu.

178
- Memberikan beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu.
c. SM (Sekolah Menengah) :
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang beruntung
(cacat, ekonomi lemah)
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta, khususnya yang ekonomi
masyarakatnya lemah.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga yang
tidak mampu dengan mempertimbangkan siswa perempuan secara
proporsional.
- Memberikan beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu.

13. Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan pendidikan.


a. TK/SD (Taman Kanak-kanak/Sekolah Dasar):
- Mengembangkan manajemen berbasis sekolah (SBM) untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat menuju kemandirian sekolah.
- Melaksanakan penggabungan/Regrouping Sekolah Dasar untuk
mewujudkan organisasi/lembaga sekolah yang efektif dan efisien.
- Mengembangkan sistem akriditas secara adil dan merata pada sekolah
negeri maupun swasta.
- Merintis pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga dan
Tenaga Kependidikan.
- Melaksanakan Demokratisasi Pendidikan dan Desentralisasi Pendidikan
secara bertahap dengan pembentukan Komite Sekolah.
- Meninjau kembali semua produk hukum di bidang pendidikan yang tidak
sesuai dengan arah dan tuntutan pembangunan pendidikan.
- Efektifitas dan efisiensi organisasi/ lembaga Sekolah diwujudkan dan
dilengkapi dengan Struktur, Jabatan, Fungsional dan Tupoksi.
- Sistem alternatif dikembangkan untuk mendorong kompetisi antar lembaga
dan personil secara dekat untuk meningkatkan mutu pendidikan.
- Untuk peningkatan kinerja diberdayakan lembaga dan personil pendidikan
melalui diklat.
- Melaksanakan pengadaan dan perawatan (Sarana, Prasarana, Buku, Alat,
Media Pendidikan) untuk sekolah negeri/swasta secara bertahap sehingga
memenuhi SPM.

b. SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama ) :

179
- Mewujudkan organisasi/lembaga sekolah yang efektif dan efisien dengan
melengkapi struktur dan jabatan fungsional dan mengefektifkan tugas
pokok dan fungsinya.
- Mengembangkan manajemen berbasis sekolah (SBM) untuk meningkatkan
kemandirian sekolah secara bertahap.
- Mengembangkan sistem insentif yang mampu mendorong komptisi secara
sehat antara lembaga dan personil guna peningkatan mutu pendidikan.
- Memberdayakan lembaga dan personil pendidikan melalui diklat dan
kerjasama dengan lembaga profesional untuk peningkatan kinerja.
- Mengembangkan sistem akreditasi secara adil dan merata baik sekolah negeri
maupun swasta.
- Merintis pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga dan Tenaga
Kependidikan.
- Melaksanakan demokratisasi pendidikan dan desentralisasi pendidikan secara
bertahap dengan pembentukan Komite dan Dewan Sekolah.
- Meninjau kembali semua produk hukum di bidang pendidikan yang tidak
sesuai dengan arah dan tuntutan pembangunan pendidikan.

c. SM (Sekolah Menengah) :
- Mewujudkan organisasi/lembaga sekolah yang efektif dan efisien dengan
melengkapi struktur dan jabatan fungsional dan mengefektifkan tugas pokok
dan fungsinya.
- Mengembangkan manajemen berbasis sekolah (SBM) untuk meningkatkan
kemandirian sekolah secara bertahap.
- Mengembangkan sistem insentif yang mampu mendorong kompetisi secara
sehat antara lembaga dan personil guna peningkatan mutu pendidikan.
- Memberdayakan lembaga dan personil pendidikan melalui diklat dan
kerjasama dengan lembaga profesional untuk peningkatan kinerja.
- Meningkatkan partisipasi masyarakat agar dapat menjadi mitra pemerintah
yang serasi dalam pembinaan pendidikan.
- Mengembangkan sistem akreditasi secara adil dan merata baik sekolah negeri
maupun swasta.
- Merintis pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga dan Tenaga
Kependidikan.
- Melaksanakan demokratisasi pendidikan dan desentralisasi pendidikan secara
bertahap dengan pembentukan Komite Sekolah.
- Meninjau kembali semua produk hukum di bidang pendidikan yang tidak
sesuai dengan arah dan tuntutan pembangunan pendidikan.

180
14. Perluasan dan Pemerataan Kesempatan memperoleh peningkatan mutu guru
dan KS.
TK/SD (taman Kanak-kanak/Sekolah Dasar) :
- Melaksanakan penyetaraan guru SD lulusan SPG ke D II, S1.
- Melaksanakan penataran guru bidang studi.
- Melaksanakan penataran manajemen Kepala Sekolah.
15. Meningkatkan kualitas dan relevansi pandidikan.
a. SMP (Sekolah Menengah Pertama) :
- Menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi dasar sesuai dengan
kebutuhan dan potensi daerah.
- Menerapkan kurikulum untuk memenuhi tuntutan.
- Mengembangkan program-program ketrampilan/life skill pada SMP
sesuai dengan potensi setempat.
- Meningkatkan standar mutu pendidikan secara bertahap agar para lulusan
mampu berkompetisi dengan lulusan dari negara-negara lain/maju.
- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas PBM melalui pemetaan mutu
sekolah, penilaian input, proses dan output, outcome pendidikan, serta
pengembangan sistem dan alat ukur penilaian pendidikan yang lebih
efektif untuk meningkatkan pengendalian mutu pendidikan.
- Meningkatkan kempuan profesional guru/ tenaga kependidikan lainnya
melalui MGMP, MKKS, Work-Shop, seminar, lokakarya, diklat, melalui
akreditasi, sertifikasi serta penyempurnaan penilaian angka kredit guru
untuk peningkatan karier guru.
- Mengadakan berbagai lomba (karya ilmiah, bidang studi, seni, olahraga,
dll dengan standar Nasional atau internasional) bagi guru, tenaga
kependidikan serta peserta didik sebagai wahana pengembangan bakat dan
potensi SDM saat ini atau dimasa mendatang.
- Melaksanakan pengadaan dan perawatan (sarana-prasarana, buku, alat,
media pendidikan) untuk sekolah negeri/swasta secara bertahap sehingga
memenuhi SPM.
b. SM (Sekolah Menengah) :
- Menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi dasar sesuai dengan
kebutuhan dan potensi daerah.
- Menerapkan kurikulum berbasis kompetensi pada SMK untuk memenuhi
tuntutan dan persyaratan DU/DI.
- Mengadakan kerjasama dengan DU/DI untuk mengembangkan materi,
proses dan evaluasi hasil belajar.
- Mengembangkan program-program ketrampilan/life skill pada SMA
sesuai dengan potensi setempat atau tuntutan dunia kerja.

181
- Meningkatkan standar mutu pendidikan secara bertahap agar para lulusan
mampu berkompetisi dengan lulusan dari negara-negara lain/maju.
- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas PBM melalui pemetaan mutu
sekolah, penilaian input, proses dan output, outcome pendidikan, serta
pengembangan sistem dan alat ukur penilaian pendidikan yang lebih
efektif untuk meningkatkan pengendalian mutu pendidikan.
- Meningkatkan kemampuan profesional guru/tenaga kependidikan lainnya
melalui MGMP, MKKS, Work-Shop, seminar, lokakarya, diklat, melalui
akreditasi, sertifikasi serta penyempurnaan penilaian angka kredit guru
untuk peningkatan karier guru.
- Mengadakan berbagai lomba (karya ilmiah, bidang studi, seni, olah raga,
dll dengan standar Nasional atau internasional) bagi guru, tenaga
kependidikan serta peserta didik sebagai wahana pengembangan bakat dan
potensi SDM saat ini atau dimasa mendatang.
- Melaksanakan pengadaan dan perawatan (sarana-prasarana, buku, alat,
media pendidikan) untuk sekolah negeri/swasta secara bertahap sehingga
memenuhi SPM.

16. Meningkatkan Penanaman sikap Positif Generasi Muda.


- Penyuluhan bahaya narkoba bagi generasi muda di sekolah dan masyarakat.
- Operasi/razia pelajar pada jam-jam pelajaran.
- Pendidikan Politik bagi generasi muda di Sekolah dan Masyarakat.
- Paskibraka bagi siswa sekolah menengah.
- Lomba PBB bagi Siswa SMP, SMA, dan SMK
- Pembinaan upacara bendera di Sekolah.
- Pembinaan pengurus OSIS SMP dan Sekolah Menengah
17. Meningkatkan ketaqwaan dan keimanan siswa
- Mengadakan lomba pendidikan keagamaan bagi Sekolah Umum.
- Pesantren Kilat.
18. Pemberdayaan Pemuda sebagai Aset Pembangunan
- Mengadakan Pelatihan kewirausahaan bagi para pemuda.
- Memberi bantuan dana/peralatan bagi kelompok usaha pemuda/karang taruna.
19. Membudayakan Olahraga guna meningkatkan kesehatan dan kebugaran
Masyarakat, khususnya Generasi Muda/Pelajar.
- Mengadakan Kegiatan Olahraga yang bersifat massal, misalnya senam
massal, gerak jalan, jalan santai.

182
- Melaksanakan tes kebugaran secara berkala/periodik untuk menentukan
tingkat kebugaran pelajar.
- Di sekolah-sekolah diberikan Ekstra kurikuler bidang olahraga baik olahraga
yang bersifat rekreatif maupun bersifat prestasi.
20. Meningkatkan Usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi termasuk
organisasi olahraga penyandang cacat.
- Mengadakan pembibitan atlit berbakat pada usia dini.
- Melaksanakan seleksi bibit unggul daerah untuk olahraga prestasi (misal :
Sepakbola, Bola Voli, Bola Basket, Bulu tangkis, Atletik dan senam)
- Mengadakan pembinaan secara kontinyu dan berkelanjutan sesuai kaidah-
kaidah pelatih pelatihan untuk menindaklanjuti pembibitan usia dini.
- Mengembangkan pola pembinaan dan latihan olahraga prestasi dan olahraga
bagi penyandang cacat.
- Meningkatkan pembinaan olahraga prestasi melalui pengembangan
pembinaan kemitraan dengan PT maupun partisipasi masyarakat.
- Memantapkan program pembinaan olahraga bibit unggul daerah bagi pelajar
SMP, SMA, dan SMK.
- Menyelenggarakan kompetisi olahraga prestasi secara terencana dan kontinyu.
- Menyelenggarakan even-even pertandingan yang bersifat insidental
(turnamen) namun di kelola secara profesional.
- Mengadakan pertandingan uji coba untuk mengukur/mengevaluasi sementara
hasil latihan.
- Mengadakan kompetisi olahraga prestasi bagi pelajar.
- Mengikuti kejuaraan-kejuaraan tingkat daerah maupun nasional (misal :
PORDA, POPNAS, PON).
- Penyediaan sarana dan prasarana olahraga prestasi.
21. Meningkatkan kualitas SDM yang menangani/membidangi olahraga prestasi.
- Mengadakan sendiri atau mengirimkan calon pelatih/pelatih untuk mengikuti
kursus kepelatihan sesuai jenjang masing-masing.
- Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan/skill dan
penguasaan iptek bagi pelatih maupun guru yang menangani olahraga prestasi
(Misal : melalui loka karya, seminar, diklat, kursus/penataran).
- Mengadakan penyegaran fisik maupun mental pelatih/guru olahraga.
22. Meningkatkan pemerataan pelayanan pendidikan bagi masyarakat yang kurang
beruntung mengikuti pendidikan sekolah.
- Pemantapan Program PLS :
- KPA Fungsional
- Paket B Setara SMP
- Rintisan Kejar Paket C
23. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pengetahuan
dan bekal ketrampilan untuk meningkatkan kesejahteraan warga belajar.

183
- Kejar Belajar Usaha (KBU)
- Beasiswa Kursus dan Kursus Masuk Desa
- Mengembangkan PKBM dan mitra kerja.
- Pengembangan dan pemantapan JBM
- Pengembangan dan pemantapan Perpustakaan Desa.
H. BIDANG SOSIAL
1. Program dan Kegiatan

Pembangunan bidang sosial diarahkan untuk mewujudkan kemandirian


dan kesejahteraan masyarakat, dengan menempatkan masyarakat sebagai
pelaku pembangunan. Sasarannya adalah sebagai berikut :

a. Mewujudkan SDM Aparatur yang berkualitas,


berkompetensi dan profesional
b. Meningkatnya kualitas SDM Aparatur
c. Meningkatnya Kualitas pelayanan publik
d. Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur
e. Meningkatnya pelayanan publik
f. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
pembangunan melalui musrenbang desa dan kecamatan
g. Meningkatnya pembangunan desa yang berbasis
masyarakat dan potensi desa
h. Terbentuknya BUM desa di setiap desa
i. Meningkatnya pengelolaan Bum Desa
j. Meningkatnya pembangunan infrastruktur pedesaan
( jalan dan jembatan )
k. Meningkatnya kemanunggalan TNI dan rakyat dalam
membangun sarana dan prasarana desa
l. Meningkatnya pengelolaan sarana dan prasarana pasar
desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi
m. Meningkatnya produktifitas lembaga keuangan mikro
( UED-SP ) simpan pinjam, Bandus, Pokmas, lumbung desa
n. Meningkatnya pertumbuhan kewirausahaan industri
kecil dan rumah tangga
o. Meningkatnya kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong
Masyarakat
p. Meningkatnya akurasi data profil desa sebagai dasar
Musrenbang
q. Meningkatnya keterpaduan pembangunan desa di
kecamatan

184
r. Meningkatnya sarana dan prasarana pendukung
pemerintah desa
s. Meningkatnya pendampingan lembaga kemasyarakatan
desa
t. Meningkatnya kualitas SDM Pamong Desa
u. Meningkatnya partisipasi dan swadaya masyarakat
dalam pembangunan desa
v. Meningkatnya kualitas perumahan
w. Meningkatnya pemberdayaan fakir miskin dan
penyandang masalah kesejahteraan sosial
x. Meningkatnya ketahanan fisik anak sekolah
y. Meningkatnya bantuan dan jaminan kesejahteraan
sosial
z. Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi sosial
aa. Meningkatnya pelayanan kelembagaan kesejahteraan
sosial
bb. Meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan sosial bagi
fakir miskin
cc. Meningkatnya penumbuhan usaha berbasis TTG
dd. Meningkatnya skala usaha dan pendapatan masyarakat
ee. Meningkatnya kualitas hasil temuan TTG
ff. Meningkatnya wawasan penerapan TTG
Tujuan dan sasaran tersebut diupayakan dengan melaksanakan program
dan kegiatan – kegiatan antara lain :
a. Program
1) Pengadaan Sarana dan Prasarana kantor
- Pembuatan septictank 1 unit
- Pengadaan filling cabinet 2 buah
- Pengadaan almari arsip 4 buah
2) Forum SKPD 1 paket
b. Program Pembangunan Kecamatan
1) Program Pengembangan Kecamatan 14 Kecamatan
c. Program Pembangunan Desa yang meliputi kegiatan :
1) Perlombaan Desa 18 desa / 18 Kecamatan
2) Bantuan Stimulan Musrenbang 144 desa/18 Kecamatan
3) Pendampingan Alokasi Dana Desa (ADD) 144 desa / 18 Kecamatan
4) Pembinaan dan Bantuan Stimulan Pengembangan Pasar Desa.

185
5) Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat 144 desa
6) Pelatihan Perencanaan dan Partisipatif Pembangunan Desa 144 desa/
18 Kecamatan /432 orang /36 orang.
7) Fasilitasi Forum Komunikasi LPM Kecamatan dan Bantuan
Operasional DPD Asosiasi LPM Kabupaten 18 Kecamatan.
d. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dengan kegiatan:
1) Bantuan Stimulan Pemberdayaan Masyarakat 18 Kecamatan
2) Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Imbangan ke 76, 1 Desa /
1 Kecamatan.
3) Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Imbangan ke 77, 1 desa /
1 Kecamatan
4) Karya Bhakti TNI 1 Desa / 1 Kecamatan
5) Karya Bhakti TNI 1 Desa / 1 Kecamatan
6) Karya Bhakti TNI 1 Desa / 1 Kecamatan
e. Program Pemantapan Pengelolaan Data dan Pendayagunaan Tehnologi
Informasi dan Telekomunikasi dengan kagiatan :
1) Up Dating Potensi Desa 144 desa / 14 Kecamatan.
f. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan dengan kegiatan :
1) Bantuan Stimulan Perbaikan dan Permukiman Perdesaan 3 Kecamatan
g. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial melalui kegiatan :
1) Pembinaan dan Bantuan Stimulan untuk Tindak Korban Kekerasan 60 orang
2) Pembinaan dan Pemberian Bantuan Stimulan Sosial Bagi Penyandang
Cacat 55 orang
3) Pembinaan dan Pengiriman PMKS 10 orang
h. Program Pemberdayaamn Fakir Miskin dan PMKS dengan kagiatan :
1) Bimbingan Sosial Ekonomi Produktif (USEP KM) 440 orang
2) Bimbingan Sosial KUBE Fakir Miskin 180 orang
3) Pelayanan SKTM 60 orang
4) Pemberdayaan Pemulung 20 orang
5) Monev (KUBE FM, KMM, AT, LU, USEP KM) 90 kelompok
i. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesos dengan kegiatan :
1) Pemberdayaan KT 18 Desa
2) Pembinaan Usaha Ekonomi Desa (UED-SP) Kelompok Simpan
Pinjam Bandus dan Lumbung Desa 36 kelompok UED 180 kelompok
3) Pendanaan Pokmas IDT 365 kelompok
4) Pelatihan Menejemen UED-SP 72 orang

186
5) Pelatihan Penumbuhan dan Pengembangan jiwa kewirausahaan bagi
kelompok UEM 5 kelompok / 100 orang
6) Pemberdayaan PSM 300 orang
7) Pemberdayaan dan Penguatan Modal Orsos 16 Orsos
j. Program Peningkatan Kualitas Penyuluhan Kesejahteraan Sosial dengan
kegiatan :
1) Penyuluhan Sosial 900 orang

k. Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial dengan kegiatan :


1) Penanganan OT / sesat jalan
2) Penguburan dan rukti jenazah terlantar
3) Bimbingan dan pemberdayaan Anat Terlantar melalui UEP
4) Bantuan Sosial untuk Lansia Terlantar
5) Pembinaan dan Stimulan PA dan SLB, 9 PA, 6 SLB.
6) Operasional Bantuan Bencana Alam dan pengiriman beras 300 orang
l. Program Peningkatan Kesejahteraan Perlindungan Anak (KPA) dengan
kegiatan:
1) Program PMTAS 44.500 Siswa
m. Program Penelitian dan Pengembangan Ilmu / Tehnologi dengan kegiatan :
1) Pelatihan Emping Jagung 2 kelompok / 40 orang
2) Pelatihan sirup Markisa 2 kelompok / 40 orang
n. Program Difusi dan Pemantapan IPTEK dengan kegiatan :
1) Pendampingan Penemu Tehnologi 6 kelompok 2 orang

o. Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan IPTEK dengan kegiatan :


1) Gelar TTG Nasional
2) Pemberdayaan Posyantekdes 18 Kecamatan
3) Pelatihan Pengurus dan Orientasi Lapangan (Posyantekdes) 18
Kecamatan.

2. Realisasi Program dan Kegiatan

Dana yang digunakan untuk membiaya program dan kegiatan ini sebesar
Rp. 14.257.120.422,00 , terealisasi sebesar Rp. 12.520.763.389,- atau 87,82 %,
terdiri atas Belanja Aparatur Rp. 1.894.133.422,00 terealisasi Rp. 1.630.457.489,-
atau 86,08 % dan Belanja Pelayanan Publik Rp. 12.362.987.000,00 terealisasi
sebesar Rp. 10.890.305.900,- atau 88,09 %.

187
Rata-rata realisasi fisik kegiatan bidang sosial Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2006 mencapai diatas 90 % atau dapat dikategorikan sangat baik. Adapun
realisasi masing-masing program dan kegiatan adalah sebagai berikut :

a. Program peningkatan kualitas pelayanan publik


1) Pengadaan Sarana dan Prasarana kantor
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 25.000.000,- terealisasi
RP. 24.890.000,- sisa 110.000. Adapun bentuk kegiatan berupa :
- Pembuatan septic tank 1 unit
- Pengadaan felling cabinet 2 buah
- Pengadaan almari arsip 4 buah

2) Forum SKPD 1 paket

Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 5.000.000,- terealisasi


RP. 5.000.000,- (100%) Outcomes kegiatan terlaksananya forum SKPD
dalam upaya mencapai keterpaduan dalam perencanaan program kerja bidang
sosial dan pemberdayaan masyaakat. Hasil kegiatan adalah 10 dokumen

b. Program Pembangunan Kecamatan dengan kegiatan :


1) Program Pengembangan Kecamatan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 428.549.500,- terealisasi
RP. 428.549.500,- atau ( 100%). Output kegiatan berupa terlaksananya
pendampingan program cost sharing PKK untuk 14 Kecamatan dan
pendampingan UPK PPK pasca program untuk 14 kecamatan.
c. Program Pembangunan Desa dengan Kegiatan :
1) Perlombaan Desa 18 desa / 18 Kecamatan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 123.9040.000,- terealisasi
RP. 114.677.500,- atau ( 100%). Output kegiatan berupa terlaksananya
pembinaan dan evaluasi tingkat kabupaten di 18 kecamatan se – Kabupaten
Gunungkidul.
2) Bantuan Stimulan Musrenbang
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 107.200.000,- terealisasi
RP. 107.004.500,- sisa dana Rp. 195.500,- stimulan diberikan kepada
144 desa / 18 kecamatan se – Kabupaten Gunungkidul untuk penyelenggaraan
Musrenbang serta untuk penyusunan dokumen sebanyak 75 buku. Kegiatan
dapat terlaksana 100%.
3) Pendampingan Alokasi Dana Desa (ADD)

188
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 152.613.000,- terealisasi
RP. 152.496.750,- atau (99%). Bentuk kegiatan berupa peyelenggaraan
pembinaan dan monev pelaksanaan kegiatan alokasi dana desa pada 144
desa / 18 Kecamatan. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
4) Pembinaan dan Bantuan Stimulan Pengembangan Pasar Desa.
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 171.950.000,- terealisasi
RP. 166.294.000,- atau ( 97%). Sisa dana dari pelelangan umum pekerjaan
pengadaan material bangunan pengembangan pasar desa. Output kegiatan
berupa pembinaan dan pengembangan pembangunan pasar desa sebanyak
25 buah dan bantuan stimulan pasar desa untuk 10 pasar. Kegiatan dapat
terealisasi 100%.
5) Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 170.780.000,- terealisasi
RP. 170.780.000,- atau ( 100%). Kegiatan ini bertujuan untuk tetap
mempertahankan budaya gotong royong di masyarakat di 144 desa. Kegiatan
dapat terealisasi 100%.
6) Pelatihan Perencanaan dan Partisipatif Pembangunan Desa
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 87.972.500,- terealisasi
RP. 87.972.500,- atau ( 100%). Pelatihan perencanaan partisipatif dengan
peserta sebanyak 468 orang terdiri atas 432 orang dari pengurus LPMD dan
36 orang dari kecamatan se – Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan dapat
berjalan lancar dengan capaian fisik 100%.

7) Fasilitasi Forum Komunikasi LPM Kecamatan dan Bantuan Operasional


DPD Asosiasi LPM Kabupaten 18 Kecamatan.
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 24.980.000,- terealisasi
RP. 24.980.000,- atau ( 100%) output kegiatan berupa terlaksananya
fasilitasi forum komunikasi dan DOD asosiasi LPM di 18 Kecamatan se –
Kabupaten Gunungkidul, dengan capaian realisasi fisik mencapai 100%.

d. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dengan


Kegiatan :

1) Bantuan Stimulan Pemberdayaan Masyarakat 18 Kecamatan


Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 8.251.757.500,- terealisasi
RP. 7.163.728.500,- atau (86,81 %). Kegiatan ini mencakup seluruh desa se
– Kabupaten Gunungkidul, bantuan diberikan dalam bentuk aspalt untuk
32 desa, semen untuk 144 desa dan bantuan material jembatan untuk 9 desa.
Outcome kegiatan antara lai peningkatan pemberdayaan masyarakat desa

189
dakam perbaikan jalan cor blok, terwujudnya jalan aspals dan terwujudnya
jembatan desa. Fisik kegiatan ini dapat tercapai 100%.

2) Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Imbangan ke 76


Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 94.000.000,- terealisasi
RP. 93.491.000,- (99,45%). Kegiatan ini dalam rangka mendukung Kegiatan
TMMD. Outcomes kegiatan berupa terwujudnya pembangunan rabat beton
sepanjang 1265/70 m, terwujudnya pembangunan pengerasan jalan sepanjang
1500 m, terwujudnya pembangunan pos kamling sebanyak 1 buah,
terwujudnya rehab masjid 1 buah dan terwujudnya pembangunan gorong –
gorong 2 buah. Kegiatan dapat berjalan lancar dengan tingkat capaian fisik
100%.

3) Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Imbangan ke 77


Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.93.500.000,- terealisasi
RP.90.315.000,- atau (98 %). Kegiatan dilaksanakan dalam rangka
mendukung pelaksanaan TMMD ke 77 dengan hasil terwujudnya
pembangunan rabat beton 800/70 m, terwujudnya gardu pos kamling 1 buah,
dan terwujudnya rehab masjid 1 unit. Kegiatan dilaksanakan di 1 desa dan
dapat terlaksana dengan baik.

4) Karya Bhakti TNI


Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 20.000.000,- terealisasi
RP. 19.945.100,- atau (99,72 %). Kegiatan ini merupakan imbangan program
TNI dengan hasil terwujudnya pembangunan cor blok 250 / 70 m
5) Karya Bhakti TNI
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.20.000.000,- terealisasi
Rp. 18.629.950 ,- atau ( 93,14%). Kegiatan merupaan imbangan program
TNI yang mengambil lokasi berlaian dengan karya bakti sebelumnya, dan
dapat menghasilkan pembangunan cor blok 300 / 70 m.
6) Karya Bhakti TNI 1 Desa / 1 Kecamatan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 20.000.000,- terealisasi
Rp. 19.119.950,- atau ( 96,59%). Outcome kegiatan berua terwujudnya
pembangunan cor blok betonsepanjang 275/70 m.
e. Program Pemantapan Pengelolaan Data dan Pendayagunaan
Tehnologi Informasi dan Telekomunikasi dengan Kegiatan :
1) Up Dating Potensi Desa 144 desa / 14 Kecamatan.
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 108.874.500,- terealisasi
Rp. 105.113.500,- atau ( 96,55%). Output kegiatan adalah terlaksananya

190
penyusunan data profil desa, kecamatan, pengolahan data perkembangan desa
Tk. Kecamatan dan kabupaten untuk 144 desa di 18 Kecamatan se –
Kabupaten Gunungkidul serta daftar isian profil desa. Hasil kegiatan adalah
tersedianya data profil desa yang akurat yang dibutuhkan sebagai acuan
perencanaan masyarakat sejumlah 150 buku dan tersedianya data potensi desa
sejumlah 144 buku.
f. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan dengan Kegiatan:
1) Bantuan Stimulan Perbaikan dan Permukiman Perdesaan 3
Kecamatan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 787.945.000,- terealisasi
RP. 730.571.200,- atau ( 92,71%). Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
bantuan stimulan pembuatan cor blok untuk 34 desa, pembuatan PAH di
28 desa dan MCK di 15 desa. Kegiatan dapat terlaksana 100%.
g. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dengan Kegiatan :
1) Pembinaan dan Bantuan Stimulan untuk Tindak Korban Kekerasan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.45.000.000,- terealisasi
Rp.44.910.000,- atau ( 99,8%). Bentuk kegiatan berupa bantuan sosial untuk
korban tindak kekerasan sejumlah 60 orang (terlaksana 100%).
2) Pembinaan dan Pemberian Bantuan Stimulan Sosial Bagi Penyandang
Cacat
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 36.020.000,- terealisasi
Rp. 35.728.000,- atau ( 99,19 %). Pemberian bantuan terlaksana untuk
58 orang penyandang cacat sehingga realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.

3) Pembinaan dan Pengiriman PMKS 10 orang


Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 4.240.000,- terealisasi
Rp. 4.240.000,- atau ( 100%). Pelaksanaan pembinaan dan pengiriman
penyandang masalah sosial terhadap 8 orang, dan dapat terlaksana dengan
lancar. Fisik kegiaan terealisasi 100%.

h. Program Pemberdayaan Fakir Miskin dan PMKS dengan Kegiatan :

1) Bimbingan Sosial Ekonomi Produktif (USEP KM)


Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 144.445.000,- terealisasi
Rp. 143.500.000,- atau ( 99,35%). Bimbingan dilaksanakan terhadap
26 kelompok usaha sosial ekonomi produktif. Hasilnya yaitu terlatihnya
kelompok USEP keluarga miskin dan bertambahnya modal usaha bagi
26 kelompok (terealisasi 100%).

191
2) Bimbingan Sosial KUBE Fakir Miskin
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 232.820.000,- terealisasi
Rp. 232.820.000 ,- atau (100%). Bantuan sosial untuk fakir miskin
dilaksanakan kepada 18 kelompok yag tersebar di seluruh wilayah kabupaten
Gunungkidul, dan dapat terealisasi 100%.

3) Pelayanan SKTM bagi GAKIN dan stimulan pengobatan GAKIN


(tanpa identitas) di Rumah Sakit.
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 6.520.000,- terealisasi
RP. 6.520.000 ,- atau (100 %). Pemberian bantuan pengobatan bagi GAKIN
di RS terealisasi sebanyak 2.836 orang dengan tingkat capaian fisik 100%.

4) Pemberdayaan Pemulung
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 19.240.000,- terealisasi
Rp. 18.890.000,- atau (98,18 %). Pembinaan / pelatihan terlaksana bagi
20 orang pemulung dan dapat terealisasi 100%.

5) Monev (KUBE FM, KMM, AT, LU, USEP KM)


Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 23.585.000,- terealisasi
Rp. 22.944.000,- atau (97,28 %). Output kegiatan berupa terlaksananya
monitoring dan pengembangan kelompok sosial bagi 18 kelompok se –
Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan dapat terlaksana lancar dengan tingkat
capaian fisik 100%.

i. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesos dengan Kegiatan :

1) Pemberdayaan KT 18 Desa
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 37.995.000,- terealisasi
Rp. 36.189.000,- atau ( 95,25%). Pemberdayaan karang taruna dan pemberian
bantuan kegiatan dilaksanakan kepada 18 karang taruna kecamatan dengan
melibatkan 450 orang anggota. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
2) Pembinaan Usaha Ekonomi Desa (UED-SP) Kelompok Simpan
Pinjam Bandus dan Lumbung Desa 36 kelompok UED 180 kelompok
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 62.007.500,- terealisasi
Rp. 61.887.500,- atau (99,8 %). Output kegiatan berupa terlaksananya
pembinaan usaha perekonomian desa bagi 49 desa, terlaksanaya bantuan
stimulan ambahan modal UED – SP untuk 41 kelompok dan SP Bandus bagi
61 kelompok. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
3) Pendanaan Pokmas IDT
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 40.778.500,- terealisasi
Rp. 40.778.500,- atau ( 100%). Pendampingan kelompok masyarakat IDT

192
terlaksana di 73 desa, sedangkan bantuan stimulan tambahan modal bagi
Pokmas IDT diberikan kepada 30 kelompok. Realisasi kegiatan mencapai
100%.

4) Pelatihan Menejemen UED-SP


Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 15.500.000,- terealisasi
Rp. 14.775.000,- pelatihan dilaksanakan kepada 72 orang peserta dengan
hasil peningkatan pengetahuan manjemen pengelola UED – SP tingkat desa.
Kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan terealisasi 100%.

5) Pelatihan Penumbuhan dan Pengembangan jiwa kewirausahaan bagi


kelompok UEM
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 46.550.000,- terealisasi
Rp. 46.445.000,- atau ( 99,5%). Pelaksanaan pelatihan kewirausahaan
dilaksanakan bagi kelompok usaha ekonomi produktif di 5 desa dengan
peserta 100 orag. Kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Tingkat capaian
fisik 100%.

6) Pemberdayaan PSM
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 28.198.000,- terealisasi
Rp. 28.190.000,- atau ( 99,97%). Pemberdayaan PSM dilaksanakan terhadap
5 kelompok dengan hasil peningkatan efektifitas PMKS pada 5 kelompok
peserta. Realisasi fisik mencapai 100%.

7) Pemberdayaan dan Penguatan Modal Orsos


Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 2.125.000,- terealisasi
Rp. 2.125.000,- atau (100 %). Jumlah orsos yang terbina dan mendapatkan
penguatan modal kegiatan sejumlah 15 orsos (100% dari yang drencanakan).

j. Program Peningkatan Kualitas Penyuluhan Kesejahteraan Sosial


dengan Kegiatan

1) Penyuluhan Sosial

Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 20.000.000,- terealisasi


Rp. 19.540.000,- atau (97,7 %). Penyuluhan sosial dilaksanakan di 18 desa
(18 kecamatan) se – Kabupaten Gunungkidul dengan jumlah peserta
540 orang. Hasil kegiatan ini adalah meningkatnya solidaritas kesetiakawanan
dan tanggungjawab sosial.

k. Program Bantuan dan Jaminan Kesejahteraan Sosial dengan


kegiatan

193
1) Penanganan Orang Terlantar / sesat jalan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 500.000,- terealisasi Rp. 500.000 ,-
atau ( 100%). Penanganan terealisasi terhadap 23 orang terlantar / sesat jalan
(terealisasi 100%).

2) Penguburan dan rukti jenazah terlantar


Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 1.920.000,- terealisasi
RP. 1.690.000,- atau ( 88,02%). Jenazah terlantar yang ditangani / dirukti
oleh pemerintah kabupaten Gunungkidul pada tahun 2006 sebanyak
5 jenazah, dan semuanya dapat tertangani dengan baik. Realisasi kegiatan
mencapai 100%.

3) Bimbingan dan pemberdayaan Anat Terlantar melalui UEP


Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 62.320.000,- terealisasi
Rp. 61.795.000,- atau (99,16 %). Bimbinan sosial dan bantuan UEP kepada
anak terlantar sejumlah 105 orang dengan realisasi fisik 100%.

4) Bantuan Sosial untuk Lansia Terlantar


Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.24.030.000,- terealisasi
Rp. 23.854.000,- atau (99,27 %). Bantuan osial untuk lnsia terlantar
direalisasikan untuk 80 orang lansia dan dapat terlaksana dengan bak.
(capaian fisik 100%).

5) Pembinaan dan Stimulan PA dan SLB,


Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 5.575.000,- terealisasi
Rp. 5.125.000,- atau ( 91,92%). Pembinaan dan pemberian bantuan
terlaksana sejumlah 2 unit dengan sasaran 9 PA, 6 SLB. Kegiatan dapat
terlaksana dengan baik, capaian fisik 100%.
6) Operasional Bantuan Bencana Alam dan pengiriman beras 300 orang
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 8.200.000,- terealisasi
Rp. 8.200.000,- atau (100 %). Kegiatan dimaksudkan untuk pengamanan
kebutuhan beras khususnya bagi para korban bencana gempa bumi di
144 desa se – Kabupaten GUnungkidul. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
7) Droping air
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 485.852.500,- terealisasi
Rp. 259.419.950,- atau (53,39 %). Droping dilaksanakan di 11 kecamatan
rawan air dan dapat terlaksana dengan baik. Minimnya anggaran yang

194
terpakai karena efisiensi, hujan turun lebih cepat dari perkiraan serta adanya
bantuan dari berbagai pihak.

l. Program Peningkatan Kesejahteraan Perlindungan Anak (KPA) dengan


Kegiatan :
1) Program PMTAS 44.500 Siswa
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 119.957.000,- terealisasi
Rp. 108.649.000,- atau (90,57%). PMMTAS dilaksanakan di 423 sekolah
yang tersebar di seluruh kecamatan se – Kabupaten Gunungkidul dengan
sasaran 44.446 siswa. Fisik kegiatan mencapai 98 %.

m. Program Penelitian dan Pengembangan Ilmu / Tehnologi dengan kegiatan:


1) Pelatihan Emping Jagung
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 28.940.000,- terealisasi
Rp. 28.920.000,- atau sisa Rp. 20.000,- Pelatihan dan pemberian bantuan
peralatan pembuatan emping jagung terealisasi bagi 2 kelompok (40 orang
anggota) dengan hasil meningkatnya pengetahuan kelompok dan
meningkatnya produksi emping jagung 2 kelompok dimaksud. Kegiatan dapat
terealisasi 100%.
2) Pelatihan sirup Markisa
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 12.220.000,- terealisasi
Rp. 9.372.500,- . Realisasi pelatihan dan bantuan alat kepada 2 kelompok
dengan hasil meningkatnya pengetahuan kelompok dan meningkatkan
produksi sirup markisa. Capaian fisik kegiatan 100%.

n. Program Difusi dan Pemantapan IPTEK dengan kegiatan


1) Pendampingan Penemu Tehnologi 6 kelompok 2 orang
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 24.745.000,- terealisasi
Rp. 24.495.000,- atau sisa Rp. 250.000,-. Pendampingan terlaksana bagi
2 kelompok / orang dengan hasil masyarakat terbina TTG dan meningkatkan
produksi. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
o. Program Penguatan Kapasitas Kelembagaan IPTEK dengan Kegiatan :
1) Gelar TTG Nasional
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 41.700.000,- terealisasi
Rp. 41.700.000,- atau ( 100%). Kegiatan dilaksanakan dengan mengikuti
pameran di tingkat pusat dengan frekuensi 1 kali dan dapat terlaksana 100%.

2) Pemberdayaan Posyantekdes 18 Kecamatan

195
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 68.042.500,- terealisasi
Rp. 52.104.500,- atau sisa Rp. 15.938.000,- Output kegiatan berupa
terbentuknya pos pelayanan teknologi pedesaan di 18 kecamatan se –
Kabupaten Gunungkidul. Realisasi kegiatan mencapai 100%.

3) Pelatihan Pengurus dan Orientasi Lapangan (Posyantekdes) 18 Kecamatan.


Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 18.840.000,- terealisasi
Rp. 15.665.000,- atau sisa Rp. 3.175.000,- Pelatihan terlaksana dengan
peserta para pengurus 18 pos pelayanan teknologi pedesaan dan orientasi
lapangan. Kegiatan dapat terlaksana lancar dengan tingkat capaian fisik 100%.

Kegiatan yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam bidang


sosial dan pemberdayaan masyarakat Tahun 2006, diukur dari indikator kinerja
output maupun indikator kinerja outcome masuk dalam kategori “ sangat baik “
dengan nilai capaian kinerja diatas 90 %.

3. Permasalahan dan Solusi


Dengan kompleksitas permasalahan yang ada, dimana masih banyak
dijumpai warga masyarakat Kabupaten gunungkidul yang masuk kategori sebagai
penyandang masalah kesejahteraan sosial, maka apabila tidak segera ditangani
akan terus menjadi beban. Adapun berbagai kendala/permasalahan yang dihadapi
terkait dengan bidang sosial antara lain :
a. Masih tingginya jumlah penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS)
b. Bertambah dan meningkatnya jumlah penyandang
cacat akibat bencana gempa bumi 27 Mei 2006.
c. Meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia
terlantar
d. Kemiskinan
e. Adanya urbanisasi penduduk usia produktif ke kota
– kota besar
f. Kurangnya sarana dan prasarana pembangunan
kesejahteraan sosial dengan sistem panti maupun non panti.
g. Masih terbatas dan rendahnya kualitas SDM di
bidang pelayanan sosial
h. Tidak adanya tenaga pendampingan / pekerja sosial
sebagai pekerja lapangan

196
i. Sering terjadi bencana alam (kekeringan/kerawanan
air, kerawanan pangan, tanah longsor) dll.
Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul
dalam rangka memecahkan permasalahan–permasalahan tersebut baik melalui
program kegiatan yang dibiayai APBD, maupun yang pembiayaannya diusulkan
melalui APBD Propinsi dan APBN serta meningkatkan peran serta masyarakat.
Selain itu Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga terus berupaya untuk :
a. Penumbuhan kelompok–kelompok sosial baru
b. Pelaksanaan monitor dan evaluasi terhadap kegiatan kelompok–
kelompok sosial yang ada
c. Pengembangan kelompok–kelompok sosial yang aktif
d. Pelaksanaan bimbingan dan motivasi terhadap PMKS
e. Pelaksanaan pelatihan keterampilan pada saat penumbuhan
kelompok ekonomi produktif
f. Pemberian bantuan modal kegiatan, stimulan UEP dan santunan
jaminan sosial
g. Peningkatan efektivitas peran dan fungsi lembaga sosial
masyarakat dalam upaya pengembangan kearifan lokal guna pengentasan
PMKS.

I. BIDANG PEKERJAAN UMUM


1. Program dan Kegiatan

Tujuan pembangunan bidang pekerjaan umum yang dilaksanakan oleh


Pemerintah Kabupaten Gunungkidul adalah:
a. Terpenuhinya kebutuhan akan bahan bangunan baik dibidang
keciptakaryaan, kebinamargaan, dan pengairan beserta sarana
prasarananya dengan peruntukan.
b. Terwujudnya bangunan sebagai bagian dari wujud struktural
pemanfaatan yang fungsional, aman, nyaman, sehat dan seimbang, serasi
serta selaras dengan lingkungan.
c. Terselenggaranya tertib Penyelenggaraan Bangunan.

Sedangkan sasarannya adalah :


a. Melaksanakan kegiatan perencanan teknis, keciptakaryaan, kebinamargaan
dan pengairan.
b. Melaksanakan pengendalian teknis tentang pelaksanaan pembangunan
keciptakaryaan, kebinamargaan dan pengairan.

197
Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, telah dilaksanakan berbagai
program dan kegiatan yyang disusun berdasarkan skala prioritas, kemampuan daerah
dan berbagai pertimbangan teknis lainnya. Sebagian besar program/kegiatan pada
tahun 2006 merupakan kelanjutan dari porgram/kegiatan tahun 2005, khususnya
terkait dengan jalan dan jembatan.

Adapun program / kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2006 adalah sebagai
berikut :

a. Program Pengembangan sarana Perkotaan


Kegiatan Pemeliharaan Lampu Penerangan Jalan
b. Program Pengembangan Prasarana
1) Kegiatan Penggantian Suku Cadang Alat Berat
2) Kegiatan Pengendalian Mutu Bahan
c. Program Pertamanan dan Kebersihan
1) Kegiatan Keindahan Kota dan Kebersihan Kota
d. Program Pembinaan dan Kebersihan Pasar
1) Kegiatan Pembinaan dan Kebersihan Lingkungan Pasar
e. Program Keberlanjutan Fungsi Aset Irigasi dan Mesin pompa
1) Kegiatan Rehabilitasi Dan Pmeliharaan Sarana Prasarana Irigasi
2) Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi, Genset dan Pompa
3) Kegiatan Pemeliharaan Irigasi Swakelola Mendesak O dan P Irigasi
4) Kegiatan Pembinaan Penguatan Kelembagaan P3 A
f. Program Perencanaan Teknis
1) Perencanaan Teknis Kebinamargaan
2) Kegiatan Perencanaan Teknis Pengairan
3) Kegiatan Studi Potensi Sumber Air Goa Plalar
4) Kegiatan Perencanan Teknis Keciptakaryaan dan Tata Ruang
5) Kegiatan Studi Sumber Air Goa Pinggul
6) Kegiatan Inventarisasi Jalan dan Jembatan
7) Kegiatan Inventarisasi Prasarana Irigasi
8) Kegiatan Inventarisasi Bangunan Gedung Pemerintah Daerah
9) Kegiatan Penyusunan DED Relokasi Pasar Hewan Siyonoharjo
g. Program Prasarana Jalan dan Jembatan
1) Kegiatan Peningkatan Jalan Sektor Selatan (PJSS)
2) Kegiatan Peningkatan Jalan Sektor Utara (PJSU)

198
3) Kegiatan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan
4) Kegiatan Peningkatan dan Penggantian Jembatan
5) Kegiatan Perbaikan dan Pemeliharaan Jalan
h. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1) Kegiatan Pembangunan dan Pemel/Rehab Gedung Kantor dan Rumah Dinas
2) Penyediaan Sarana Air Bersih DAK dan DAU
i. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan
1) Kegiatan Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan Poros Desa
j. Program Pembangunan Prasarana Perkotaan
1) Kegiatan Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan Lingkungan Perkotaan
k. Program Peningkatan Pelayanan Sarana Prasarana
1) Kegiatan Pembangunan dan Rehab Saluran Air Hujan dan IPAL
l. Program Penolong Bahaya Kebakaran
1) Kegiatan Pelayanan PBK
m. Program Retribusi IMB
1) Kegiatan Pelayanan IMB
n. Program Operasional dan Pemel Sarana dan Prasarana Umum Daerah
(swakelola)
1) Kegiatan Pekerjaan Penyangga mendesak untuk Jalan dan Jembatan
o. Program Pengembangan Transportasi Darat
1) Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Utilitas Jalan
p. Program Keindahan Kota dan Kebersihan Kota
1) Kegiatan Pembangunan Pagar TPA dan Pemel TPA. Baleharjo
q. Program Pengadaan Sarana dan Prasarana
1) Kegiatan Pengadaan Alat Kantor dan Rumah Tangga
r. Program Water Resources Irigation Sector Management Program (WISMP)
1) Kegiatan Perkuatan Irigasi Partisipatif
s. Program Izin Reklame
1) Kegiatan Pelayanan Izin Reklame
t. Program Pemberian IUJK
1) Kegiatan Pelayanan IUJK
u. Program Pemberdayaan Masyarakat Infrastruktur Jalan
1) Kegiatan Pendamping Pemberdayaan Masyarakat Infrastruktur Jalan
v. Program Pertamanan dan Kebersihan
1) Kegiatan Pengadaan Alat Besar Darat

199
2. Realisasi Program dan Kegiatan
Total realisasi anggaran pembangunan bidang pekerjaan umum pada tahun
2006 sebesar Rp. 59.497.155.244,60 terdiri atas belanja aparatur sebesar
Rp. 5.114.239.132,60 dan belanja pelayanan publik sebesar Rp. 54.382.916.112,-

Target Pendapatan asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 254.890.000,- dapat


terealisasi sebesar Rp. 252.188.500,0 (98,94%). Target ini diperoleh dari beberapa
sumber pendapatan antara lain dari retribusi kebersihan, sewa motor wals, Ijin
Mendirikan bangunan (IMB) dan Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK). Sumber
pendapatan yang tidak dapat memenuhi target adalah retribusi persampahan.

Adapun realisasi masing – masing program dan kegiatan bidang Pekerjaan


Umum Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut :
a. Program Pengembangan sarana Perkotaan
1) Kegiatan Pemeliharaan Lampu Penerangan Jalan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 160.407.000,- terealisasi
Rp. 156.114.100,- ( 97,32 %). Output kegiatan berupa terpenuhinya
jaringan listrik lampu penerangan jalan berupa bolam HPL, Lampu Neon,
foto sel, travo, fitting, kabel, kaki neon, kap lampu, kaleng neon, stater,
terminal kabel, isolasi dan bok komponen. Kegiatan fisik mencapai :
100 %
b. Program Pengembangan Prasarana
1) Kegiatan Penggantian Suku Cadang Alat Berat
Jumlah Anggaran Rp. 221.795.000,- ,realisasi Rp. 215.217.700,-
(97,03 %). Kegiatan ini sifatnya pemeliharaan alat berat milik Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul sejumlah 20 unit. Hal ini untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan pembangunan. Fisik kegiatan mencapai 100 %
2) Kegiatan Pengendalian Mutu Bahan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp.3.850.000,- realisasi
Rp. 296.600,- (7,70 %). Dari hasil pengendalian berhasil diperoleh
bahan bangunan yang memenuhi syarat konstruksi, sehingga hasil
pembangunan memenuhi persyaratan. Realisasi fsik kegiatan mencapai :
100 %
c. Program Pertamanan dan Kebersihan
1) Kegiatan Keindahan Kota dan Kebersihan Kota
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 602.051.250,- realisasi
Rp. 557.960.737,- ( 92,67 %). Kegiatan ini dilaksanakan dengan
pembelian perlengkapan kerja, pemeliharaan perlengkapan dan
pembangunan taman kota.

200
Perlengkapan kerja yang dibeli antara lain pakian kerja, sepatu kerja,
sepatu boat, aju dan celana hujan, helm kerja, masker dan kaos tangan,
sedangkan pemeliharaan meliputi pemeliharaan kontiner, gergaji potong,
bolduser, komputer, taman kota, lampu taman, penyiraman taman, dan
pemeliharaan kendaraan dinas yang digunakan untuk keperluan
pertamanan dan kebersihan. Pembangunan taman kota pada tahun 2006
sebanyak 5 unit, dengan capaian fisik kegiatan mencapai : 100 %
d. Program Pembinaan dan Kebersihan Pasar
1) Kegiatan Pembinaan dan Kebersihan Lingkungan Pasar
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 193.097.000,- realisasi
Rp. 191.413.000,- ( 98,11 %). Hasil kegiatan berupa tersedianya
perlengkapan / pakaian kerja bagi petugas kebersihan untuk mendukung
pelaksanaan tugas di lapangan serta tersedianya sarana kerja yang meliputi
tong sampah, gerobag sampah, alat–alat kebersihan. Beberapa
perlengkapan kerja yang diadakan berupa pakaian kerja, sepatu kerja
(sepatu kulit dan sepatu boat), baju dan celana hujan, helm kerja, masker
dan kaos tangan, sedangkan pemeliharaan meliputi tong sampah, alat–alat
kebersihan, gerobag sampah dan bahan bangunan. Kegiatan dapat
terlaksana dengan baik dengan capaian fisik mencapai : 100 %
e. Program Keberlanjutan Fungsi Aset Irigasi dan Mesin pompa
1) Kegiatan Rehabilitasi Dan Pmeliharaan Sarana Prasarana Irigasi
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 2.457.250.000,-, realisasi
Rp. 2.433.446.375,- ( 99,03 %). Output kegiatan berupa terbangunnya
dan terpeliharanya sarana prasana irigasi berupa:
a) Rehab menggoran (bendung dan saluran),
b) Rehab Bendung Suplesi Simo (saluran, talud dan talang beton),
c) Rehab D.I JIAT sp. Karangduwet dan karangsari wonosari
(saluran sepanjang 754 m),
d) Rehab saluran irigasi JIAT Sp Ngipak I dan Jaranmati
Karangmojo sepanjang 322m,
e) Rehab cekdam / dam DI Pengkol Nglipar D.I. Selonjono Ponjong dan
D.I. Ngawis Karangmojo (rehab bendung, cekdam pengkol, brongkap
tering, talud dan saluran),
f) Rehab saluran irigasi JIAT Sp. Playen I dan Bandung berupa saluran
sepanjang 372,5 m,
g) Rehab D.I. mata air Petoyan Purwosari sepanjang 654 m,
h) Rehab bendung dan saluran D.I. Srimulyo Patuk sepanjang 243 m

201
i) Rehab sal Bonpoing Gedangsari Ngalang sepanjang 206,70 m
j) Rehab nggojo, Kedungpoh Nglipar sepanjang 190,6 m
k) Rehab Bendung sal kedungpoh sebanyak 1 paket.
l) Pembangunan Bendung D.I Ngrapah Semin berupa Bendung
sepanjang 12 m dan talud 32 m.
m) Pembangunan sal cerme Kedungpoh
n) Rehab saluran D.I Bendung Kebokuning Patuk
o) Rehab sal D.I. Bendung Nawing Pengkok Patuk
p) Rehab talud D.I. Bendung Nawing Pengkok Patuk
q) Rehab rumah pompa bandung
r) Rehab sal. D.I. Bendung Pilangrejo dan D.I Kedungsalam
s) Rehab sal. D.I Bendung Wareng Wonosari.

Total kegiatan ini telah menghasilkan outcomes berupa terbangun dan


terpeliharanya sarana dan prasarana irigasi yang meliputi :
- Saluran irigasi sepanjang 6168,40 m
- Bendung sebanyak 3 unit
- Talud sepanjang 400 m
- Talang beton 21,60 m
- Bronkaptering sebanayk 1 unit.
2) Kegiatan Operasi dan Pemeliharaan Irigasi, Genset dan Pompa
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 421.625.000,-, realisasi
Rp. 416.757.100,- (98,84 %). Kegiatan ini dalam rangka emenuhi kebutuhan
air irigasi bagi petani demi peningkatan produksi pertanian. Pemeliharaan
genset sebanyak 52 unit dan pemeliharaan jaringan irigasi untuk 281 Ha.
3) Kegiatan Pemeliharaan Irigasi Swakelola Mendesak O dan P Irigasi
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 634.195.000,- terealisasi
Rp. 526.730.000,- ( 83,05 %). Pemeliharaan dapat terlaksana pada jaringan
irigasi seluas 315 Ha serta pemeliharaan saluran irigasi sepanjang 1878 m.
Kegiatan fisik dapat terealisasi 100 %
4) Kegiatan Pembinaan Penguatan Kelembagaan P3 A
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 82.705.000,-, realisasi
Rp. 67.307.800,- ( 81,38 %). Kegiatan ini bertujuan untuk menigkatkan
pemahaman fungsi aset irigasi, air permukiman dan sumur pompa. Kegiatan
dapat terlaksana pada 52 P3A, dan dapat terealisasi 100 %
f. Program Perencanaan Teknis
1) Perencanaan Teknis Kebinamargaan

202
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 175.985.000,- realisasi
Rp. 154.348.000,- (87,70 %). Kegiatan berupa penyusunan Detail
Enginering Design untuk memperoleh kepastian dalam pelaksanaan
mendasarkan perencanaan. Kegiatan dapat terealisasi 100 %
2) Kegiatan Perencanaan Teknis Pengairan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 101.359.000,- realisasi
Rp. 85.346.400,- (84,20 %). Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
penyusunan detail enginering design (DED) dengan realisasi fisik mencapai :
100 %
3) Kegiatan Study Potensi Sumber Air Goa Plalar
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 55.874.000,-, realisasi
Rp. 52.980.000,- (94,82 %). Obyek studi goa plalar dalam rangka menyusun
studi potensi sumber air Goa Plalar dan dapat terealisai 100 %
4) Kegiatan Perencanan Teknis Keciptakaryaan dan Tata Ruang
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 147.055.000,-, realisasi
Rp. 117.502.020,- ( 79,90 %). Output kegiatan adalah tercapainya
perencanaan teknis keciptakaryaan dan tata ruang dengan penyusunan Detail
Enginering Design. Kegiatan dapat terealisasi 100 %
5) Kegiatan Study Sumber Air Goa Panggul
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 55.874.000,-, realisasi
Rp. 52.809.000,- (94,51%). Studi dilaksanakan untuk mengetahui potensi
sumber air goa Panggul dalam rangka perencanaan teknis pengairan. Realisasi
fisik kegiatan mencapai 100 %
6) Kegiatan Inventarisasi Jalan dan Jembatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 55.000.000,-, realisasi
Rp. 46.214.000,- (84 %). Pentingnya kegiatan ini adalah untuk memperoleh
data akurat tentang jalan dan jembatan di Kabupaten Gunungkidul yang
sangat diperlukan dalam perencanaan teknis kebinamargaan. Kegiatan ini
dapat terealisasi 100 %
7) Kegiatan Inventarisasi Prasarana Irigasi
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 58.399.000,-, realisasi
Rp. 53.289.100 (91,25 %). Outcomes kegiatan berupa data prasarana
pengairan di Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
8) Kegiatan Inventarisasi Bangunan Gedung Pemerintah Daerah
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 53.620.000,-, realisasi
Rp. 51.952.300,- (96,88 %). Kegitan ini sangat penting guna perencanaan

203
teknis keciptakaryaan dan tata ruang, terlebih dengan terjadinya bencana
gempa bumi, inventarisasi bangunan gedung pemerintah sangat diperlukan
untuk mengetahui kondisi gedung milik Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Realisasi kegiatan ini 100 %
9) Kegiatan Penyusunan DED Relokasi Pasar Hewan Siyonoharjo
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 43.810.000,-, realisasi
Rp. 41.556.000,- (94,85 %). Kegiatan bertujuan untuk memperoleh dokumen
perencanaan pasar hewan Siyonoharjo sesuai dengan standard teknis.
Realisasi kegiatan mencapai 100 %

g. Program Prasarana Jalan dan Jembatan


1) Kegiatan Peningkatan Jalan Sektor Selatan (PJSS)
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 4.778.450.000,-, realisasi
Rp. 4.321.802.790,- ( 90,44 %). Peningkatan jalan dalam kegiatan ini
dilaksanakan pada :
a) Jalan Agus Salim sebanyak 1 paket;
b) Pembuatan talud dan drainase untuk jl lingkar selatan dan penataan
jalan depan pasar siyono 1 paket;
c) Jalan SP Semanu – Ngentak 1 paket;
d) Jalan Pringombo – Kr Ngawen sepanjang 1 km;
e) Jalan Kemiri – Banjarejo 1 paket;
f) Jalan Patuk – Sambiroto sepanjang 1,3 Km;
g) Jalan Girijati – Gupit 1 paket;
h) Jalan Paliyan – Jetis sepanjang 1,5 km;
i) Jalan Petir – Botodayakan sepanjang 1 km;
j) Jalan Banyusoca – Bibal Ls m sepanjang 2 km;
k) Pembangunan dan perbaikan tubuh jalan Danggolo – P. Timang Desa
Purwodadi (swadaya BLM) 1 paket;
l) Jalan Cuwelo – Ngenep sepanjang 1 km;
m) Jalan Bekonang – Panggul sepanjang 1 km.
Realisasi fisik rata-rata kegiatan ini mencapai 95,27 %

2) Kegiatan Peningkatan Jalan Sektor Utara (PJSU)


Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 6.593.850.000,- terealisasi
Rp. 5.777.380.905,- ( 87,61 %). Outcomes kegitan berupa perkerasan jalan
dengan aspalt sepanjang 17,8 km, selain itu juga dibangun pendukung
konstruksi jalan berupa sebanyak 3 paket. Beberapa ruas jalan yang
ditingkatkan melalui kegiatan ini antara lain :

204
a) Perbaikan tikungan simpang 4 PLN, RSUD dan pertigaan KODIM,
1 paket;
b) Jalan Sp. Siyono – Piyaman 1 paket;
c) Jalan Bendungan – Bejiharjo
d) Jalan Bedoyo – Tambakromo
e) Jalan Bulurejo – Kalitekuk
f) Jalan Bejiharjo – Ngawis
g) Jalan Hargomulyo – Terbah
h) Jalan Umbulrejo – Kalitekuk
i) Jalan Semin – Kalilunyu
j) Jalan Terbah – Sampang
k) Jalan Hargomulyo – Watugajah
l) Jalan Ponjong – Bedoyo
m) Jalan Pundogsari – Sawahan
n) Jalan Sabirejo – Serut
o) Jalan Tawang – Serut
p) Jalan Hargomulyo – Tegalrejo
Realisasi fisik kegiatan ini rata-rata mencapai 91,73 %
3) Kegiatan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 9.854.685.000,- terealisasi
Rp. 8.485.856.325,- ( 86,10 %). Outcomes kegiatan berupa jalan dengan
perkerasan aspalt sepanjang 34,7 km serta pendukung konstruksi jalan /talud
sepanjang 3.893.55 meter. Beberapa ruas jalan yang menjadi obyek kegiatan
antara lain :
a) Jalan Umbulrejo – Genjahan
b) Jalan Giring – Singkil
c) Jalan Temanggung – Krambil Sawit
d) Jalan Bintaos – Krakal
e) Jalan Wiladeg – Bejiharjo
f) Jalan Sawah – Pejaten
g) Jalan Playen – Banyusoca
h) Jalan Kerjan – Sumberejo
i) Jalan Sambirejo – Serut :
- Tancep Tegalrejo
- Balai Desa Watugajah – Sampang

205
- Balai Desa Sampang – Serut
j) jalan Tobong – Candirejo
k) Jalan Kelor – Ngipak
l) Jalan Legundi – Girimulyo
m) Jalan Sawahan – Pundungsari
n) Jalan Wareng – Grogol
o) Jalan Playen – Ngleri
p) Jalan lingkar kota Semin
q) Jalan SP SMP Ponjog – Balai Desa Genjahan
r) Jalan Sp. 4 Desa Tegalrejo – SMP Tegalrejo
s) Jalan Baran – Melikan
t) Jalan Ngawen – Tancep
u) Jalan Panggul – Bekonang
v) Jalan Pengkol – Kedungpoh
w) Jalan Nglipar – Wotgaleh
x) Jalan Semanu – Sumur
y) Jalan Sendowo – Pengkol
z) Jalan Ngawen – Gununggambar
aa) Jalan Ngawen – Tancep
bb) Jalan Sampang – Gantiwarno
cc) Jalan Lingkar Ponjong (SMP – Polsek)
dd) Talud pengaman ruas jalan Patuk – Tawang
ee) Talud pengaman ruas jalan Sambipitu – Tawang
ff) Talud pengaman ruas jalan Putat – Plumbungan
gg) Talud pengaman ruas jalan Terbah – Sampang
hh) Talud pengaman ruas jalan Temanggung – Krambilsawit
ii) Talud pengaman jembatan Sumbangan – Paliyan
mm) Perb. gorong – gorong beton pada ruas jalan SP. Sawah – Pejaten
nn) Perb. Talud pengaman jembatan Kedungpoh
oo) Talud pengaman jalan Kedungpoh – Pengkol
pp) Talud pengaman jalan Kalipentung Nglanggeran – Putat
qq) Talud pengaman jalan lingkar dus Srumbug Patuk
rr) Talud pengaman jalan Patuk – Sambiroto
ss) Talud pengaman jalan Kerjan – Sumberejo
tt) Talud pengaman jalan Banyusoca – Temuireng

206
uu) Talud pengaman sawah – Pejaten
vv) Talud pengaman Jalan Legundi – Girimulyo
ww)Talud pengaman Jln.&jemb.pada Jln Tawang – Serut
xx) Talud pengaman Gorong-gorong di Semoyo patuk
yy) Talud pengaman Gorong2 pd ruas Jln Playen – Banyusoco
zz) Talud pengaman Jembatan Gedad Playen
aaa) Talud pengaman Jembatan Moroseneng Paliyan
yy) Talud pengaman Jl. Ngalang - Hargomulyo (Watu
mengkurep, Karanganyar, Buyutan, Tanjakan Besi)
zz) Talud pengaman Jln. Sp Panggang - Giripurwo (dekat kuburan)
4) Kegiatan Peningkatan dan Penggantian Jembatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 2.398.911.500,- terealisasi
Rp. 1.995.168.789,- ( 83,16 %). Outcomes berupa terbangunnya jembatan
sebanyak 6 buah yaitu :
a) Jembatan Pampang ukuran 10x7 m
b) Jembatan Serut I ukuran 5x7 m
c) Jembatan Wiyoko ukuran 5x7 m
d) Jembatan Dungwanglu ukuran 4x61 m
e) Jembatan Duren ukuran 5x7 m
f) Jembatan Serut II ukuran 5x10
5) Kegiatan Perbaikan dan Pemeliharaan Jalan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 6.993.906.000,- , realisasi
Rp. 6.977.430.670,- ( 99,76 %). Hasil kegiatan berupa jalan dengan
perkerasan aspal hot mix sepanjang 26,5 km yang meliputi :
a) Jln. Panggul – balong
b) Jln. Ngeposari - ngenep
c) Jln. Gading – Wonogama
d) Jln. Banaran - Ngleri
e) Jln. Semoyo - Pengkok
f) Jln. Ponjong - Kenteng
g) Jln. Jatiayu - Ngawen
h) Jln. Ponjong - Ngeposari
i) Jln. Gombang - Petir
j) Jln. Kemiri - Cabean
k) Jln. Paliyan – Gembol
l) Jln. Siraman – Wiyoko

207
m) Jln. Patuk – Tawang
n) Jln. Sambipitu – Tawang

h. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


1) Kegiatan Pembangunan dan Pemel/Rehab Gedung Kantor dan Rumah
Dinas
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 6.984.375.000,-, terealisasi
Rp. 6.231.347.550,- ( 89,21 %). Outcomes kegiatan berupa gedung kantor dan
rumah dinas sebanayk 12 paket yang terdiri atas :
a) Terbangunnya/terpeliharanya gedung kantor pemerintah/kecamatan
b) Pembangunan Kantor kec. Purwosari
c) Rehabilitasi Gedung Komplek Pendopo Kab. GK dan Lingkungan
d) Pembangunan Kantor Kec Karangmojo
e) Pembangunan Kantor Kec Tepus
f) Rehab Gedung UPTSA
g) Pemeliharaan/Pembangunan Rumah Dinas (swakelola)
h) Pembangunan Gedung Kantor dan Rumah Dinas Kec. Patuk
i) Pembangunan Gedung Kantor dan Rumah Dinas Kec. Panggang
j) Pembangunan Gedung Kantor dan Rumah Dinas Kec. Nglipar
k) Pembangunan Gedung Kantor dan Rumah Dinas Kec. Paliyan
l) Rehabilitasi Gedung Komplek Sekretariat Daerah (selatan)
m) Rehabilitasi Komplek Bangsal Sewokoprojo (Bawasda,
Kesbanglinmas, Pol PP, Inkom)

2) Penyediaan Sarana Air Bersih DAK dan DAU


Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 4.609.100.000,-, realisasi
Rp. 4.039.270.520,- ( 87,63 %). Fisik rata-rata mencapai 100 %, dengan
hasil berupa pembangunan sarana air bersih PAH sebanyak 108 unit, HU
sebanyak 5 unit, Broncap tering 1 unit dan pemasangan pipa sepanjang
3,080 m.

Adapun pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut :


Jenis Satuan Jumlah
1. Pembangunan PAH Dana DAK
- Kec. Girisubo unit 12
- Kec. Rongkop unit 8
- Kec. Saptosari unit 8
- Kec Ponjong unit 4
- Kec. Paliyan unit 8
2. Pembangunan PAH Dana DAU

208
Jenis Satuan Jumlah
- Kec. Purwosari unit 8
- Kec. Panggang unit 16
- Kec. Saptosari unit 8
- Kec. Playen unit 4
- Kec. Ponjong unit 4
- Kec. Rongkop unit 4
- Kec. Girisubo unit 8
- Kec. Tepus unit 8
3. Pembangunan Jaringan Pras Air Bersih
Perdesaaan DAK
a. Pengadaan dan pemasangan pipa Baleharjo
pipa transmisi GI Q 6" dan Acessoris m 780
b. Pengadaan dan pemasangan pompa wonosari
- Motor pompa 75 KW Hargobinangun unit 1
- Motor pompa 30 KW Siyono unit 1
c. Perluasan dan pemas. jaring PLN 3 phase
- BP Gombang Ponjong unit
d. Pemb. Hidran Umum (HU) unit 5
e. Rehab bronkap tering di Ngembel Wonosari unit 1
f. Pengadan dan Pemasangan pipa dan pompa di
Desa Giriasih Purwosari unit 1
4. Pemb. Jaringan Pras. Air Bersih Perdesaaan
(DAU)
a. Pengadaan dan pemasangan pipa IKK Ponjong
- Pipa PVC RRJ dia 4" m 900
- Pipa PVC RRJ dia 3" m 600
- Acessoris pipa Ls
b. Pengadaan dan Pemasangan pompa
submersibel RO Ngobaran H : 140, Q : 50 l/d unit 1
c. Relokasi pipa dan By Pass Unit Ngobaran
- Relokasi pipa dia 8 " m 800
- By Pass Unit Ngobaran unit 1
d. Pemb. sistem air bersih sederhana Desa Serut unit 1
Kec Gedangsari
e. Pemb. sar. air bersih sistem swadaya
mandiri Goa Plawan Desa Giricahyo Kec
Purwosari unit 1
f. Pemb. water treatment, Ngembel paket 1
g. Pemb. sarana air bersih sistem swadaya
mandiri Kec. Patuk paket 1
h. Pemb. Sarana air bersih sistem swadaya
mandiri Kec. Gedangsari paket 1
i. Pembangunan MCK paket 1
j. Pemb. bak PAH unit 4

i. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan


1) Kegiatan Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan Poros Desa
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 5.240.902.500,-, realisasi
Rp. 4.865.711.790,- ( 92,84 %). Outcomes kegiatan ini berupa terbangunnya
jalan lingkungan perdesaan konstruksi aspal seluas 80,411 m2 serta

209
pengadaan 1 unit sprayer. Adapun jalan pedesaan yang menjadi obyek
kegiatan antara lain :
1. Selang - Bendungan 3000 m2
2. Ngeposari 3400 m2
3. Jatiayu ( Karangmojo ) 3400 m2
4. Bohol - Pakel 4000 m2
5. Bedoyo 2600 m2
6. Banaran - Ngunut 4000 m2
7. Desa Umbulrejo 4000 m2
8. Desa Botodayaan 4400 m2
9. Piyaman - Gari
(Kalidadap) 6600 m2
10. Watusigar - Ngawen 2400 m2
11. Salam - Patuk 5000 m2
12. Wiladeg - Bejiharjo 3600 m2
13. Gari - Karang Tengah 3200 m2
14. Bleberan - Getas 4000 m2
15. Bandung - Playen 2500 m2
16. Kerdon - Karangwuni 2400 m2
17. Gading - Gari 4000 m2
18. Pariwisata Simo 4832 m2
19. Rejosari - Semin 2500 m2
20. Pacarejo - Mulo 4834 m2
21. Pemel. Jln. Lingkar
Kab. Gk (Swakelola) 5745 m2

j. Program Pembangunan Prasarana Perkotaan


1) Kegiatan Pemel. dan Peningkatan Jalan Lingkungan Perkotaan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 2.534.835.000,-, realisasi
Rp. 2.322.992.290,- (91,64 %). Hasil kegiatan ini adalah terbangunnya jalan
lingkungan perkotaan konstruksi aspal serta terpeliharanya jalan lingkungan
perkotaan, pemeliharaan jalan lingkungan Kabupaten Gunungkidul yang
diselenggarakan secara swakelola serta pengadaan 1 unit sprayer dengan
realisasi fisik rata-rata mencapai 96,83 %. Beberapa jalan lingkungan kota
yang menjadi obyek kegiatan ini adalah :

- IKK Wonosari 6100 m2


- IKK Playen 5250 m2
- IKK Semanu 3400 m2
- IKK Ponjong 5200 m2
- IKK Tanjungsari 3200 m2
- IKK Karangmojo 3000 m2

210
- IKK Ngawen 4000 m2
- IKK Gedangsari 2200 m2
- Jln. Menuju TPA 1333 m2

k. Program Peningkatan Pelayanan Sarana Prasarana


1) Kegiatan Pembangunan dan Rehabilitasi Saluran Air Hujan dan IPAL
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.126.783.862,-, realisasi
Rp. 1.116.071.200,- (99,04 %). Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat, aman dan nyaman. Bentuk kegiatan ini
antara lain Pemel. Drainase swakelola Kab. Gunungkidul sepanjang 1762 m,
Pendamping Program SANIMAS 1 paket, Pembangunan Drainase dan Pagar
Komplek SMA I Rongkop I 1 paket, Pembangunan drainase dan Talud
Komplek SMK Kelautan Tanjungsari 1 paket, Pembangunan dan Rehab
Talud Kali Kepek (Prokasih) 1 paket. Realisasi fisik kegiatan rata – rata
mencapai 100%.
l. Program Penolong Bahaya Kebakaran
1) Kegiatan Pelayanan PBK
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 171.800.000,-, realisasi
Rp. 42.568.050,- ( 24,77 %). Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga agar
pasukan PBK selalu siap melaksanakan tugas mengantisipasi bahaya
kebakaran secara sigap. Pasukan PBK yang ada sebanyak 12 orang. Realisasi
fisik kegiatan mencapai 100 %
m. Program Retribusi IMB
1) Kegiatan Pelayanan IMB
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 46.560.000,-, realisasi
Rp. 40.810.050,- (87,65 %). Kegiatan ini bersifat pelayanan agar bangunan
memiliki kepastian hukum yang kuat. Realisasi fisik mencapai kegiatan
100 %
n. Program Operasional dan Pemel Sarana dan Prasarana Umum Daerah
(swakelola)
1) Kegiatan Pekerjaan Penyangga mendesak untuk Jalan dan Jembatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 631.875.000,-, realisasi
Rp. 596.795.562,- (94,44 %). Kegiatan berupa rehabilitasi jalan sepanjang
6 km dengan hasil terjaganya fungsi jalan. Realisasi fisik mencapai 100 %
o. Program Pengembangan Transportasi Darat
1) Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Utilitas Jalan

211
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 207.175.000,-, realisasi
Rp. 198.248.000,- (95,69 %). Kegiatan berupa pemasangan 20 titik lampu
penerangan jalan dan 15 unit meteran, dan dapat terealisasi 100 %
p. Program Keindahan Kota dan Kebersihan Kota
1) Kegiatan Pembangunan Pagar TPA dan Pemel TPA. Baleharjo
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 245.185.000,-, realisasi
Rp. 241.414.700,- (98,46 %). Kegiatan direalisasikan dalam bentuk
pembangunan pagar TPA sepanjang 200 m dan 1 (satu) garasi exavator dan
dapat terlaksana 100 %
q. Program Pengadaan Sarana dan Prasarana
1) Kegiatan Pengadaan Alat Kantor dan Rumah Tangga
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 25.922.500,-, realisasi
Rp. 24.698.200,- (95,27 %). Sarana dan prasarana kantor tahun 2006 berupa
Wireless, podiom, komputer, meja kursi tamu pimpinan masing – masing
1 unit. Fisik mencapai : 100 %
r. Program Water Resources Irigation Sector Management Program (WISMP)
1) Kegiatan Perkuatan Irigasi Partisipatif
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 30.133.000,-, realisasi
Rp. 12.014.500,- (39,87 %). Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
peningkatan lembaga pengelola irigasi (LPI) dan perkuatan O & P partisipatif.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %
s. Program Izin Reklame
1) Kegiatan Pelayanan Izin Reklame
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 16.000.000,-, realisasi
Rp. 2.897.500,- (18,10 %). Kegiattan ini bersifat pelayanan berupa pemberian
sertifikat reklame dengan tujuam memberikan kepastian hukum terhadap
keberadaan reklame. Kegiatan dapat terealsiasi 100 %
t. Program Pemberian IUJK
1) Kegiatan Pelayanan IUJK
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 9.438.000,-, realisasi
Rp. 8.491.500,- (84,97 %). Kegiatan ini bersifat pelayanan yaitu penerbitan
sertifikat IUJK sebagai upaya memberikan kepastian hukum terhadap
perusahaan. Fisik mencapai : 100 %
u. Program Pemberdayaan Masyarakat Infrastruktur Jalan
1) Kegiatan Pendamping Pemberdayaan Masyarakat Infrastruktur Jalan

212
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 35.000.000,-, realisasi
Rp. 32.014.900,- ( 91,47 %). Pendampingan dilaksanakan terhadap
masyarakat 9 desa di 3 kecamatan dalam pembangunan jalan sepanjang
12 km. Fisik mencapai : 100 %
v. Program Pertamanan dan Kebersihan
1) Kegiatan Pengadaan Alat Besar Darat
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.350.000.000,-, realisasi
Rp 10.827.020,- (0,80 %). Karena berbagai kendala yang dihadapi pada
Tahun Anggaran 2006, rencana pengadaan 1 unit alat berat dalam mendukung
program pertamanan dan kebersihan tidak dapat terlaksana. Meskipun
demikian sebagian anggaran telah digunakan untk kepentingan proses awal
pengadaan barang. Dengan demikian realisasi fisik kegiatan 0 %.

3. Permasalahan dan Solusi


Banyak faktor yang berpegaruh terhadap pelaksanaan program dan kegiatan yang
dilaksanakan dalam bidang pekerjaan umum. Pada tahun 2006 berbagai
permasalahan / hambatan yang dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut :
a. Hambatan/permasalahan jenis PAD yang tidak menutup target adalah :
1). Pasar : Pedagang mengutamakan pembayaran retribusi pasar sehingga
dalam situasi tidak laku pedagang enggan membayar retribusi
kebersihan.
2). Wisata : Sejak adanya isu bencana alam tsunami dan gempa pengunjung
wisata cenderung menurun, sehingga retribusi menjadi turun.
3). Kios : Kesalah pahaman mantri pasar tentang sewa kios dan retribusi
kebersihan mestinya dipisah dalam penyetoran, tetapi dalam
prakteknya retribusi kebersihan dan retribusi pasar disetor dalam
bentuk setoran sewa kios semua.
4). Parkir : Retribusi kebersihan di pangkalan kendaraan bermotor roda
4 dan roda 6, pasca gempa bumi selama ± 4 bulan Taman Parkir
tidak difungsikan, namun digunakan untuk kegiatan
dagang/pasar sementara sehingga tidak ada pemungutan retribusi
kebersihan dari armada roda 4 dan roda 6 ,sehingga ± 4 bulan
tidak ada pemungutan atau setoran retribusi kebersihan dari
Taman Parkir.
b. Permasalahan Bidang Bina Marga

213
1) Keterbatasan alat berat/stom wals, alat berat yang ada di Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Gunungkidul sebanyak 20 unit, sehingga tidak
sebanding dengan jumlah kegiatan yang didanai dari APBD Kabupaten
Gunungkidul yang mencapai 106 paket pekerjaan yang menggunakan alat
berat/stom wals. Disamping itu masih banyak kegiatan-kegiatan diluar
Dinas PU yang juga memerlukan stom wals yang jumlahnya lebih banyak
seperti : kegiatan pengaspalan jalan swadaya masyarakat yang mendapat
bantuan aspal dari Sosbermas, kegiatan infrastruktur untuk jalan, kegiatan
KKN, TNI Manunggal, program PPK dan lain-lain.
2) Mengingat stom wals milik Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Gunungkidul umurnya rata-rata diatas 12 tahun bahkan ada yang berumur
diatas 40 tahun, yang tentu saja tingkat keusangan suku cadang sangat besar,
sehingga dalam pelaksanaan kegiatan ada yang mengalami kerusakan dan
terpaksa diadakan perbaikan terlebih dahulu.
3) Disamping itu juga semakin berkurang/menipisnya bahan/material
terutama batu hitam keras lokal, sehingga rekanan terpaksa mendatangkan
dari luar Kabupaten Gunungkidul. Adanya kenaikan harga aspal pada
pertengahan perjalanan sehingga RAB yang telah selesai terpaksa merevisi
semua menyesuaikan harga aspal baru
Adapun pemecahan untuk mengatasi hambatan tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
a) Terpaksa penggunaan stom wals digilir
b) Disarankan menggunakan alat berat atau stom wals dari luar
c.Bidang Pengairan
Pelaksanaan kegiatan bidang pengairan dapat berjalan lancar, hanya pada
kegiatan perkuatan irigasi partisipatif dari program WISMP yang pencairan
anggarannya melalui KPPN Yogyakarta sehingga memerlukan waktu, tetapi
dapat berjalan lancar.
d. Bidang Kebersihan
1) Kurangnya sarana prasarana untuk kegiatan kebersihan baik meliputi
kendaraan dump truck, serta personil atau tenaga operasionalnya. Hal
tersebut mengingat semakin meningkatnya perkembangan kehidupan
masyarakat terutama diperkotaan dan semakin luasnya jangkauan pelayanan
kebersihan sampai dikota kecamatan dan pasar diseluruh Gunungkidul.

214
2) Semakin banyaknya volume sampah yang dibuang di TPA, maka
lahan yang dipergunakan untuk menimbun sampah sudah semakin penuh,
dan membutuhkan lahan baru atau perluasan lahan yang ada untuk
menampung sampah diwaktu mendatang
3) Disamping itu prasarana yang ada di lokasi TPA berupa bolduzer,
mengingat umurnya yang sudah tua tingkat keusangan suku cadang semakin
besar, mengakibatkan alat tersebut sering rusak tidak dapat dioperasikan
sehingga menghalangi atau tidak dapat untuk pembuangan sampah
berikutnya.
Upaya pemecahannya adalah sabagai berikut :
a) Dengan sarana, prasarana dan tenaga yang ada dimanfaatkan
semaksimal mungkin, dan pengambilan sampah di pasar-pasar terpaksa
dilaksanakan setelah selesai pembuangan sampah di dalam kota.
b) Kemudian untuk kebersihan dilokasi pasar Argosari terpaksa
dibuat SIP (baik untuk siang maupun malam)
c) Untuk mengatasi hal tersebut perlu penambahan sarana,
prasarana, tenaga serta lahan untuk TPA guna mengatasi kebersihan
persampahan di Gunungkidul.
e.Bidang Cipta Karya
- Keterbatasan alat dan tenaga yang tersedia terutama dalam pelaksanaan
pembangunan dan pemeliharaan jalan lingkungan perdesaan maupun
perkotaan.
Upaya mengatasi :
- Keterlambatan akibat pelaksanaan kegiatan yang bersamaan perlu dibuat
semacam jadwal dan prioritas kegiatan.
- Diupayakan motor wals diluar Kabupaten bila tidak mencukupi atau
pengadaan alat berat
- Monitoring lapangan secara intensif.

J. BIDANG PERHUBUNGAN
1. Program dan Kegiatan
Pembangunan bidang perhubungan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul diarahkan untuk mewujudkan sistem transportasi
yang handal, aman, nyaman, lancar terjangkau, efektif dan efisien. Secara
lebih spesifik, upaya–upaya yang dilaksanakan pada Tahun 2006 memiliki
sasaran sebagai berikut :

215
a. Meningkatkan kedisiplinan pengguna jasa transportasi.
b. Meningkatkan fasilitas perlengkapan jalan.
c. Meningkatkan kinerja pelayanan ruas jalan.
d. Meningkatkan kinerja pelayanan persimpangan.
e. Meningkatkan kinerja pelayanan angkutan umum.
f. Meningkatkan administrasi pelayanan jasa transportasi.
g. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan lalu lintas di jalan.
h. Meningkatkan keselamatan pengguna jasa transportasi.
i. Meningkatkan penanganan menejemen pelayanan umum yang
berkaitan dengan kegiatan transportasi.
Tujuan dan sasaran dimaksud, diwujudkan melalui pelaksanaan serangkaian
program dan kegiatan selama kurun waktu tahun anggaran 2006 yaitu :
a. Program Peningkatan
Keselamatan Lalu Lintas / Transportasi, yang terdiri dari 2 (dua) kegiatan :
1) Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Jalan,
2) Pembinaan Keselamatan Pelayaran dan Pendataan Potensi Kapal Nelayan.
b. Program Peningkatan Pelayanan dan
Kelancaran Angkutan Umum dan Barang, yang terdiri dari 5 (lima) kegiatan
yaitu :
1) Pembinaan dan Pengawasan / Pengendalian TIBLANCARTAS,
2) Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor dan Pemeliharaan Alat Uji,
3) Pelayanan Jasa Perparkiran,
4) Pelayanan Jasa Usaha / Pengelolaan Terminal,
5) Pelayanan Perizinan Angkutan dan Pengelolaan Administrasinya.
c. Program Pembinaan Peran Pemerintah Daerah
dan Partisipasi Swasta, yang terdiri dari 1 (satu) kegiatan yaitu :
1) Pembinaan Peizinan dan Pemberdayaan Peran Pelaku Usaha
Layanan Jasa Angkutan Umum.
d. Program Pemantapan Pengelolaan Data, dan
Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, yang terdiri dari 2 (dua)
kegiatan yaitu :
1) Penyusunan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Dalam
Rangka Pelaksanaan Tugas Pokok Fungsi dan Kegiatan,

216
2) Pameran Bidang Perhubungan.

2. Realisasi Program dan Kegiatan


Anggaran pembangunan bidang perhubungan dalam PBD Tahun 2006
ditetapkan sebesar Rp. 4.996.492.846,00 terdiri atas belanja tidak langsung
(belanja aparatur) sebesar Rp. 1.343.632.000,00 dan belanja kegiatan sebesar
Rp. 3.652.860.846,00. Anggaran tersebut dapat terealisasi sebesar
Rp. 4.837.358.699,00 (96,82%) dengan perincian belanja tidak langsung
terealisasi sebesar Rp. 1.276.870.000,00 (95,03%), sedangkan belanja kegiatan
terealisasi sebesar Rp. 3.560.488.699,00 (97,47%).
Pada tahun 2006, bidang perhubungan dapat memberikan kontribusi PAD
sebesar Rp. 561.078.640,00 atau 93,27% dari yang ditargetkan. Adapun
pendapatan tersebut diperoleh dari pos Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum sebesar
Rp, 156.567.500,- Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor sebesar
Rp. 133.772.000,- Retribusi Terminal sebesar Rp. 82.228.100,- Retribusi Tempat
Khusus Parkir Rp. 128.791.900,- dan retribusi izin trayek sebesar
Rp. 59.719.140,-
Dari program dan kegiatan tersebut, terdapat 1 (satu) kegiatan yang tidak
dapat terlaksana, yaitu pameran bidang perhubungan. Hal ini dikarenakan pada
tahun 2006 di Kabupaten Gunungkidul tidak terdapat event yang memungkinkan
dilaksanakannya pameran bidang perhubungan. Namun secara umum,
berdasarkan penghitungan pada Pengukuran Kinerja Kegiatan, pencapaian target
10 (sepuluh) sasaran indikator kinerja kegiatan rata-rata mencapai 94,15% berarti
semua program dan kegiatan yang telah dilaksanakan selama kurun waktu tahun
anggaran 2006 dapat dikatakan berhasil.
Adapun realisasi masing – masing progam dan kegiatan adalah sebagai
berikut :
a. Program Peningkatan
Keselamatan Lalu Lintas / Transportasi, yang terdiri dari 2 (dua) kegiatan :
1) Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Jalan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 890.285.000,00. Terealisasi
sebesar Rp. 870.401.500,00 (98,88%). Hasil kegiatan berupa
meningkatnya jumlah dan jenis prasarana / fasilitas jalan yaitu berupa
20 unit rambu, 10 unit RPPJ, 5 buah halte, 2.700 m2 marka dan 400 m

217
guardrail. Kegiatan dapat terlaksana dengan baik dengan capaian fisik
mencapai 100%.
2) Pembinaan Keselamatan Pelayaran dan Pendataan Potensi Kapal Nelayan.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 16.385.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 13.175.000,00 (80,41%). Output kegiatan berupa 1 jenis buku laporan
dan terbinanya 100 orang nelayan. Sedangkan hasil kegiatan adalah
meningkatknya pemahaman masyarakat atas keselamatan pelayaran serta
tersusunnya dapat kapal. Kegiatan dapat berjalan denga lancar dan dapat
terealisasi 100%.
b. Program Peningkatan
Pelayanan dan Kelancaran Angkutan Umum dan Barang, yang terdiri dari 5
(lima) kegiatan yaitu :
1) Pembinaan dan Pengawasan / Pengendalian
TIBLANCARTAS,
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 140.840.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 113.732.500,00 (80,75%). Output kegiatan berupa Terlaksananya
pembinaan,pengawasan dan pengendalian arus lalu lintas dengan hasil
peningkatan disiplin berlalulintas. Kegiatan dapat terlaksana 100%.
2) Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor
dan Pemeliharaan Alat Uji,
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 71.901.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 70.798.300,00 (98,47%). Output kegiatan berupa terselenggaranya
pelayanan pengujian kendaraan bermotor terhadap 7.001 kendaraan, dan
dapat menghasilkan retribusi (PAD) sebesar 133.772.000,00 atau
122,82 % dari yag ditagetkan.
3) Pelayanan Jasa Perparkiran,
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 132.713.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 130.145.000,00 (98,06%). Output kegiatan Pelayanan Jasa Usaha
Tempat Khusus Parkir dan Parkir di Tepi Jalan Umum dan dapat
memberikan kontribusi PAD berupa retribusi tempat khusus parkir dan
parkir di tepi jalan umum sebesar Rp. 285.358.000,00 atau 81,19% dari
target.
4) Pelayanan Jasa Usaha / Pengelolaan Terminal,

218
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 46.585.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 46.488.500,00 (99,79%). Meskipun tingkat kesadaran kru angkutan
umu untuk masuk terminal masih rendah, dengan berbagai upaya yang
dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul dari pelayan ini
berhasil memberikan kontribusi PAD sebesar 82.228.100,00 atau
101,97 % dari yang ditargetkan.
5) Pelayanan Perizinan Angkutan dan
Pengelolaan Administrasinya.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 4.148.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 3.778.500,00 (91,09%). Output kegiatan adalah terselenggaranya
pelayanan ijin trayek dan terkelolanya administrasi layanan perijinan
angkutan penumpang umum sebanyak 1.331 kendaraan. Retribusi dari ijin
trayek terealisasi sebesar Rp. 59.719.140,00
c. Program Pembinaan Peran
Pemerintah Daerah dan Partisipasi Swasta, yang terdiri dari 1 (satu) kegiatan
yaitu :
1) Pembinaan Peizinan dan Pemberdayaan Peran Pelaku Usaha
Layanan Jasa Angkutan Umum.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 10.175.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 9.636.500,00 (94,71%). Output kegiatan terselenggaranya pembinaan
bagi pengusaha/kru angkutan serta masyarakat sebanyak 9 kelompok, dan
dapat terealisasi 100%.
d. Program Pemantapan
Pengelolaan Data, dan Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
yang terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu :
1) Penyusunan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Dalam
Rangka Pelaksanaan Tugas Pokok Fungsi dan Kegiatan,
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 21.255.000,- terealisasi sebesar
Rp. 18.715.000,- (88,05%). Output kegiatan berupa Data,Program Kegiatan,
Laporan serta Kebijakan sebanyak 8 buku. Kegiatan dapat terealsiasi 100%.
2) Pameran Bidang Perhubungan.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 9.345.000,- terealisasi sebesar
Rp. 0,- ( 0 %). Kegiatan tidak dapat direalisasikan karena pada tahun 2006 di
Kabupaten Gunugkidul tidak ada event pameran.

3. Permasalahan dan Solusi

219
Keberhasilan yang dapat dicapai selama kurun waktu tahun 2006 hanyalah
merupakan keberhasilan yang dilihat dari kacamata target selama satu tahun
anggaran. Secara keseluruhan, bidang perhubungan masih memiliki berbagai
permasalahan dan hambatan yang perlu mendapatkan pemikiran bersama seluruh
stakeholders. Beberapa permasalahan tersebut antara lain :
• Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai kualifikasi
yang dibutuhkan.
• Terbatasnya dana penunjang kegiatan untuk mendukung
pelaksanaan proyek yang memerlukan dana besar.
• Terbatasnya sarana dan prasarana kerja untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas baik rutin kantor maupun operasional di
lapangan
• Belum optimal dan meratanya pembangunan di seluruh
wilayah baik menyangkut fisik maupun sistem manajemen transportasi yang
dikembangkan
• Masih adanya simpul-simpul transportasi yang sulit
dikembangkan mengingat kondisi geografis yang tidak mendukung dan
kondisi sosial ekonomi masyarakat yang akhir–akhir ini menurun
• Kurang tertibnya pengguna jasa transportasi (tingkat
kedisiplinan berlalu-lintas yang relatif masih rendah).
• Prospek angkutan umum di jalan yang kurang
menguntungkan dari segi perhitungan bisnis karena pergeseran alternatif
moda angkutan dan maraknya jumlah sepeda motor yang beroperasi di jalan.

Secara berangsur–angsur dan bertahap, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul


terus melakukan langkah–langkah dalam rangka mencapai visi khususnya dalam
bidang perhubungan, yaitu terwujudnya sistem transportasi yang handal, aman,
nyaman, lancar terjangkau, efektif dan efisien

K. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP


1. Program dan Kegiatan
Salah satu kriteria pembangunan yang baik adalah bersifat environmental
sustainable. Lingkungan hidup merupakan kekayaan alam yang harus dijaga
dan dilestarikan. Pemanfaatan untuk kepentingan pembangunan tidak boleh
menganggu keseimbangan alam dan pelestariannya. Menyadari akan pentingnya
lingkungan hidup, pada Tahun 2006 Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah
melaksanakan 5 program dan 20 kegiatan.

220
Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan selama Tahun 2006
adalah sebagai berikut :
a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dijabarkan dalam kegiatan :
1) Pelestarian Ekosistem pesisir
2) Pelaksanaan Program Langit Biru
b. Program Pengembangan Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dijabarkan dalam kegiatan :
1) Peringatan Hari Besar Lingkungan Hidup
2) Pembinaan Kebersihan Kota
3) Pemberdayaan kelompok Sadar Lingkungan
(Pokdarling)/Kader Lingkungan
4) Operasional Tim Koordinasi penanggulangan Pencemaran
Lingkungan Hidup (TKP2LH)
5) Penyusunan Pra Raperda AMDAL, UKL-UPL dan SPPL
6) Identifikasi (data base) pengelolaan Kawasan Kota Wonosari dan
sekitarnya
7) Penyusunan Master Plan Kawasan Kota Wonosari dalam rangka
Pelaksanaan Adipura
c. Program Peningkatan dan Akses Informasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dijabarkan dalam kegiatan :
1) Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup daerah (LSLHD)
2) Identifikasi kerusakan Sumber Air dan Cara Pemulihan Kualitas
Lingkungan
3) PenelitianPengelolaan Limbah Domestik Perkotaan
4) Sosialisasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
5) Forum komunikasi lingkungan (FKL)
d. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Hidup dijabarkan dalam kegiatan :
1) Pengawasan dan pengendalian Sumber-sumber Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup
2) Pelaksanaan Program Kali Bersih
3) Pengadaan Bangunan Laboratorium Lingkungan Hidup (Tahap 1)
4) Pengadaan Sarana Laboratorium Lingkungan Hidup
e. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
dijabarkan dalam kegiatan:
1) Pengadaan Sarana Penunjang Operasional Kegiatan Kapedal
Kabupaten Gunungkidul
2) Pembangunan Pagar dan Gapura Kantor Pengendalian Dampak
Lingkungan Kabupaten Gunungkidul.

221
2. Realisasi Program dan Kegiatan
Secara umum, seluruh program dan kegiatan dalam bidang lingkungan hidup
sebagaimana telah diuraikan di atas telah dapat berjalan dengan baik dengan
tingkat capaian target mendekati 100%.
a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup, dijabarkan dalam kegiatan :
1) Pelestarian Ekosistem pesisir
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 41.365.000,-
terealisasi sebesar Rp. 36.692.500,- atau 88,70 %. Output kegiatan berupa
terselenggaranya kegiatan pemberdayaan masyarakat kawasan pantai melalui
6 kali penyuluhan dan lokakarya (2 kali). Hasil kegiatan berupa terwujudnya
peran serta masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkan pantai lestari.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
2) Pelaksanaan Program Langit Biru
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 29.580.000,- terealisasi
sebesar Rp. 28.144.500,- atau 95,15 %. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
sarasehan yang diselenggarakan 1 kali denga peserta 40 orang, serta
penghijauan/pembuatan perindang sekolah dan pengukuran kualitas udara
ambien. Titik pantau sejumlah 12 titik dengan 24 sampel. Adapun pohon yang
ditanam berjumlah 450 binit. Kegiatan dapat berjalan lancar dengan tingkat
realisasi fisik mencapai 100%.

b. Program Pengembangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan


Hidup, dijabarkan dalam kegiatan :
1) Peringatan Hari Besar Lingkungan Hidup
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 55.700.000,- terealisasi
sebesar Rp. 53.524.200,- atau 96,09%. Pada peringatan hari besar lingkungan
hidup ini diselenggarakan lomba lingkungan hidup dan puncak peringatan
hari besar lingkungan hidup. Dengan kegiatan ini masyarakat dapat memaknai
peringatan hari besar lingkungan hidup serta meningkatkan peran serta
masyarakat dalam menjaga kualitas lingkungan hidup. Realisasi kegiatan
mencapai 100%.

2) Pembinaan Kebersihan Kota


Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 22.750.000,- terealisasi
sebesar Rp. 22.656.000,- atau 99,59%. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
pembinaan kebersihan kota wonosari, lomba dan penyediaan media kampanye
lingkungan masyarakat. Lomba dilaksanakan 2 kali, sedangkan media

222
kampanye lingkungan berupa 6 buah sepanduk, 25 tong sampah dan 1000
booklet. Fisik kegiatan dapat terealisasi 100%.

3) Pemberdayaan kelompok Sadar Lingkungan (Pokdarling) /Kader


Lingkungan
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 24.940.000,- terealisasi
sebesar Rp. 23.134.050,- atau 92,76%. Pelatihan dilaksanakan sekali dengan
peserta sejumlah 50 orang kader. Hasil kegiatan berupa peningkatan
kemampuan kader dalam mengelola lingkungan hidup. Fisik kegiatan
terealisasi 100%.

4) Operasional Tim Koordinasi penanggulangan Pencemaran Lingkungan


Hidup (TKP2LH)
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 22.375.000,- terealisasi
sebesar Rp. 21.798.900,- atau 97,43%. Keluaran kegiatan berupa rapat
koordinasi dan penanganan kasus–kasus lingkungan, dimana pada tahun 2006
terealisasi 16 kali rapat yang melibatkan dinas terkait, tokoh masyarakatdan
pemrakarsa. Pemeriksaan kualitas 1 ls dengan mengambil 8 sampel. Hasil
kegiatan berupa laporan triwulan berjumlah 4 laporan dan 11 laporan kasus.
Realisasi kegiatan mencpai 100%.
5) Penyusunan Pra Raperda AMDAL, UKL-UPL dan SPPL
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 13.070.000,- terealisasi
sebesar Rp. 12.167.000,- atau 93,09%. Kegiatan ini bertujuan untuk
menyediakan instrumen pengendalian pencemaran lingkungan dalam bentuk
raperda, akan tetapi pada tahun 2006 ini baru dilaksanakan pembahasan awal
(pra raperda). Hasil kegiatan berupa draft raperda yang telah dibahas dalam
lokakarya. Fisik kegiatan dapat terealisasi 100%.
6) Identifikasi (data base) pengelolaan Kawasan Kota Wonosari dan sekitarnya
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 135.545.000,- terealisasi
sebesar Rp. 120.544.750,- atau 88,93%. Output kegiatan berupa tersusunnya
identifikasi dan penanganan kerusakan sumber daya alam dan lingkugan
hidup sejumlah 1 dokumen, dengan realiasi fisik kegiatan mencapai 100%.
7) Penyusunan Master Plan Kawasan Kota Wonosari dalam rangka Pelaksanaan
Adipura
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 103.505.000,- terealisasi
sebesar Rp. 100.777.500,- atau 97,36%. Keluaran kegiatan berupa
tersusunnya dokumen master plan kota wonosari (meliputi 5 desa se –
kecmatan Wonosari) yang dilengkapi dengan peta dan CD. Dengan adanya

223
master plan kota wonosari dapat digunakan sebagai acuan kebijakan Adipura
dan berdampak pada peningkatan kualitas pengelolaan kawasan Kota
Wonosari dan sekitarnya. Fisik kegiatan terealisasi 100%.

c. Program Peningkatan dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup, dijabarkan dalam kegiatan :
1) Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup daerah (LSLHD)
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 26.610.000,- terealisasi
sebesar Rp. 26.202.500,- atau 98,47%. Output kegiatan berupa tersusunnya
laporan status lingkungan hidup daerah dalam bentuk data base dan LSLHD
(30 database, 30 LSLHD). Data base ini dapat dijadikan sebagai dasar
pertimbangan pengambilan keputusan pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Fisik kegiatan terealisasi 100%.
2) Identifikasi kerusakan Sumber Air dan Cara Pemulihan Kualitas Lingkungan
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 54.525.000,- terealisasi
sebesar Rp. 54.410.000,- atau 99,79%. Identifikasi kerusakan sumber air dan
cara pemulihan kualitas lingkungan tersusun sebanyak 20 dokumen yang
dapat dijadikan sebagai acuan dalam penanganan dan rehabilitasi sumber air.
Kegiatan ini sebagai upaya mengendalikan laju kerusakan kualitas SDA dan
lingkungan hidup. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
3) Penelitian Pengelolaan Limbah Domestik Perkotaan
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 20.000.000,- terealisasi
sebesar Rp.19.731.000,- atau 98,66%. Penelitian pengelolaan limbah domestik
kota menghasilkan 10 laporan akhir. Pentingnya penelitian ini adalah dalam
rangka pengendalian pencemaran lingkungan agar tercipta lingkungan bersih
dan sehat. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
4) Sosialisasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 13.795.000,- terealisasi
sebesar Rp. 11.786.000,- atau 85,44%. Sosialisai dilaksanakan dalam bentuk
4 kali rapat serta pelaksanaan penyuluhan di 3 lokasi. Kegiatan dapat
terlaksana dengan baik dengan tingkat realisasi fisik mencapai 100%.
5) Forum komunikasi lingkungan (FKL)
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 9.320.000,- terealisasi
sebesar Rp. 7.403.000,- atau 79,43%. Forum komunikasi dapat terselenggara
sekali dengan peserta sejumlah 60 orang. Dengan kegiatan semacam ini dapat
teridentifikasi permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di Kabupaten
Gunungkidul serta dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Kegiatan dapat
terealisasi 100%.

224
d. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
dijabarkan dalam kegiatan :
1) Pengawasan dan pengendalian Sumber-sumber Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 21.482.000,- terealisasi
sebesar Rp. 16.517.650,- atau 76,89%. Kegiatan berupa rapat yang
diselenggarakan 2 kali tiap bulan. Selain itu juga dilakukan pengawasan dan
pemantauan lingkungan, pengujian kualitas lingkungan, pengawasan dan
pemantauan dokumen pengelolaan lingkungan. Sampel uji sebanyak 15 dan 2
IPAL. Hasil pemantauan dan uji disusun dalam laporan pengumpulan bahan
keterangan (pulbaket) dan data informasi lingkungan hidup. Kegiatan dapat
terlaksana dengan baik dan lancar dengan tingkat capaian fisik 100%.
2) Pelaksanaan Program Kali Bersih
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 58.955.000,- terealisasi
sebesar Rp. 50.270.000,- atau 85,27 %. Bentuk kegiatan berupa Gerakan
kebersihan kali dan pembuatan IPAL komunal dipinggir sungai, sarasehan pemerhati
daerah aliran sungai dan sarasehan pemerhati daerah aliran sungai. IPAL yang
berhasil dibangun sebanyak 4 unit, sedangkan sarasehan dilaksanakan sekali dengan
peserta sejumlah 40 orang. Selain itu, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan
penanaman pohon di daerah aliran sungai sebanyak 2640 batang. Adapun sungai
yang menjadi obyek kegiatan adalah sungai Oyo, sungai Kepek, Sungai Ngawu,
Sungai Besole, Sungai Jirak, Sungai Simo dan Sungai Kedungdawang. Hasil
pemanauan diketahui bahwa kualitas air sudah sesuai dengan Sk Gubernur nomor
2141 KPTS/1991 dan PP 82/2003. Realisasi kegaitan mencapai 100%.
3) Pengadaan Bangunan Laboratorium Lingkungan Hidup
(Tahap 1)
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 54.866.000,- terealisasi
sebesar Rp. 53.820.000,- atau 98,09%. Target kegiatan pada tahun 2006 baru
15 % dari rencana. Dan dari 15 % target ini dapat terealisasi 100%.
4) Pengadaan Sarana Laboratorium Lingkungan Hidup
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 345.600.000,- terealisasi
sebesar Rp. 344.835.600,- atau 99,78%. Kegiatan bertujuan untuk menyediakan
sarana laboratorium sejumlah 1 paket berikut dengan pelatihan bagi petugas
laborat. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan pengendalian dampak
lingkungan agar kelestarian fungsi lingkungan hidup dapat terjaga. Kegiatan
dapat terealisasi 100%.

225
e. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dijabarkan
dalam kegiatan :
1) Pengadaan Sarana Penunjang Operasional Kegiatan kapedal
kabupaten Gunungkidul
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 25.000.000,- terealisasi
sebesar Rp. 24.027.000,- atau 96,11%. Output kegiatan berupa
terselenggaranya kegiatan pengadaan sarana penunjang operasional kegiatan
berupa 1 unit sepeda motor, 3 buah kipas angin, 1 almari kayu, 1 unit
komputer dan 1 unit printer. Penambahan sarana penunjang operasional
kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan publik
khususnya dalam bidang lingkungan hidup. Kegiatan dapat terlaksana dengan
baik dan lancar dengan capaian 100%.
2) Pembangunan Pagar dan Gapura Kantor Pengendalian Dampak
Lingkungan Kabupaten Gunungkidul.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 25.000.000,- terealisasi
sebesar Rp. 23.965.000,- atau 95,86%. Pembangunan pagar terlaksana
sepanjang 24 m sedangkan gapura dapat terselesaikan dengan baik. Hal ini
diakukan untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan dan keindahan kantor
unit organisasi yang menangani masalah lingkungan hidup di kabupaten
Gunungkidul.

3. Permasalahan dan Solusi


Beberapa hal yang masih menjadi permasalahan dan terus diupayakan
pemecahannya antara lain sebagai berikut :
1. Masih lemahnya kapasitas
kelembagaan, sehingga menjadi kendala terutama dalam menjalankan fungsi
sebagai koordinator upaya pengendalian dampak lingkungan yang harus
mengkoordinasikan secara lintas sektoral, banyak pihak dengan berbagai
kepentingan.
2. Kurangnya SDM baik dari segi
kualitas maupun kuantitas termasuk telah adanya PNS yag mengikuti kursus
PPNS lingkungan hidup namun belum ditetapkan sebagai pejabat fungsional
bidang lingkungan hidup.
3. Sarana dan prasarana yang ada
belum sepenuhnya dapat mendukung seperti belum memiliki laboraorium

226
lingkungan, alat uji kualitas lingkungan serta kendaraan operasional yang
masih terbatas (baru ada 1 unit kendaraan roda 4 dan 2 unit kendaraan roda 2).
4. Keterbatasan perangkat hukum
lingkungan
5. Kesadaran masyarakat akan
lingkugan masih dirasa kurang.

Untuk mengatasi kendala tersebut upaya yang telah dilakukan pemerintah


Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut:
1. Mengupayakan peningkatan kapasitas kelembagaan;
2. Mengupayakan penambahan personil khususnya tenaga
fungsional bidan lingkungan hidup, disamping itu juga mengirimkan
personil–personil untuk meningkatkan wawasan dengan mengikuti pelatihan–
pelatihan teknis/ fungsional khususnya diklat yang berkaitan dengan
lingkungan.
3. Mengajukan rencana pengadaan laboratorium
lingkungan dan perlengkapannya, serta penambahan sarana prasarana terkait
dengan kegiatan penunjang operasional kegiatan.
4. Mengajukan rencana penyelenggaraan kursus – kursus,
pelatihan – pelatihan maupun diklat yang berkaitan dengan pengelolaan
lingkungan
5. Mengaktifkan kegiatan penyuluhan dan sosialisasi
tentang pengelolaan lingkungan dan secara aktif melakukan monitoring di
lapangan.

L. BIDANG KEPENDUDUKAN
1. Program dan Kegiatan
Tujuan pembangunan bidang kependudukan Kabupaten Gunungkidul
adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat;
b. Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan penduduk dan
kesertaan Keluarga Berencana;
c. Menciptakan kelembagaan dan meningkatkan peran serta
masyarakat dalam program Kependudukan dan KB dengan
memperhatikan kepentingan laki-laki dan perempuan;

227
d. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang
Kependudukan, KB, Pemberdayaan perempuan serta kesempatan usaha
lewat kelompok maupun keluarga.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas secara efektif dan
efisien, maka disusunlah strategi dalam rangka memudahkan pelaksanaan dan
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat adalah sebagai berikut :
a. Membagi seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul ke
dalam 18 (delapan belas) Cabang Dinas;
b. Memberdayakan Kelompok IMP ( Institusi Masyarakat
Pedesaan );
c. Memberdayakan Orientasi di Tingkat Kabupaten,
Kecamatan, Desa dan Cabang Dinas tentang Pendataan Penduduk dan
Keluarga;
d. Menyelenggarakan Orientasi KB dan KR terhadap
Institusi / PPKBD / PKK, Lurah Desa, Guru dan Siswa;
e. Mengakomodasi Kemitraan antara Kelompok UPPKS
dengan Perguruan Tinggi swasta, Dinas / Instansi terkait dan lain-lain.

Adapun kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan adalah


sebagai berikut :
a. Meningkatkan komitmen antar stake holders mengenai
pentingnya Program Kependudukan dan Keluarga Berencana untuk
meningkatkan Kesejahteraan Keluarga;
b. Menigkatkan Suber Daya Manusia Aparatur Dinas
Kependudukan dan Keluarga Berencana dalam rangka memberikan pelayanan
kepada masyarakat;
c. Mengembangkan peran serta Institusi dalam rangka dalam
rangka melaksanakan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana;
d. Mengembangkan Sistim Informasi Administrasi
Kependudukan dalam rangka mendukung tertip administrasi Kependudukan;
e. Mengembangkan program Pengentasan Kemiskinan dan
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan Keluarga.

Program dan kebijakan dalam upaya pembangunan bidang kependudukan


dan KB adalah sebagai berikut :
a. Program Keluarga Berencana;

228
a) Pengadaan alat kontrasepsi Implan;
b) Bantuan penyelenggaraan Trikomponen;
c) Pameran program Kependudukan dan KB;
d) Bantuan Penyelenggaraan Rakor Kependudukan KB-Ks di tingkat
Kecamatan dan Desa;
e) Operasional Institusi masyarakat pedesaan;
f) Forum koordinasi petugas lapangan kependudukan dan KB;
g) Bantuan Pengayoman bagi peserta Keluarga Berencana;
h) Orientasi KRR bagi guru, siswa serta bantuan Orientasi KB-KR bagi
Apsari PKK, PPKBD dan remaja;
b. Program Manunggal KB kesehatan;
1) Rapat kerja daerah program kependudukan dan KB.
c. Program Kesehatan Reproduksi Remaja;
1) Penyuluhan dan peningkatan kualitas sarana penyuluhan program
kependudukan KB-KS;
2) Pengembangan data unmeet need dan peningkatan peran pria dalam KB-
KR.
d. Program Ketahanan dan pemberdayaan keluarga;
2) Perbaikan Perumahan dan Lantainisasi;
3) Pendampingan pemberdayaan Kelompok UPPKS/UP2K.
e. Program penguatan kelembagaan keluarga kecil berkualitas;
1) Pemantapan jaringan KB lini lapangan dan pelayanan
kontrasepsi jalur pemerintah dan swasta.
f. Program Keserasian kebijakan kependudukan;
1) Jambore Institusi masyarakat pedesaan (IMP) dan Harganas.
g. Program Penataan administrasi kependudukan;
1) Peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk;
2) Pemutakiran data keluarga;
3) Pembuatan dan pelatihan sistem informasi administrasi kependudukan
(SIAK).
h. Program Pemantapan pengelolaan data dan pemberdayaan tehnologi informasi
dan komunikasi;
1) Pemutakiran data penduduk persiapan pelaksnaan SIAK;
2) Persiapan sosialisasi program SIAK;
3) Pelaporan data KB dan Keluarga sejahtera.

229
i. Program Peningkatan kualitas pelayanan publik;
1) Koordinasi dan konsultasi penyusunan perencanaan kependudukan
dan KB;
2) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kependudukan dan KB;
3) Pengumpulan, pengolahan penyajian data basis perencanaan;
4) Forum satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
j. Program Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan;
1) Pemberdayaan kelompok Biba Keluarga Sejahtera ( BKS ).
k. Program Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan Anak;
1) Pengarusutamaan gender dalam pembangunan.
l. Program Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak;
1) Kesejahteran dan perlindungan anak ( KPA).

Sedangkan untuk catatan sipil sangat penting terkait dengan status kewarga
negaraan penduduk, selain itu akta – akta yang dikeluarkan oleh catatan sipil
merupakan kebutuhan penduduk sebagai warga negara. Penyelenggaraan catatan sipil
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2006 bertujuan untuk :
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat di bidang administrasi catatan sipil;
2. Terlaksananya pelayanan catatan sipil menuju pelayanan prima;
3. Terlaksananya peningkatan kualitas SDM untuk meningkatkan kualitas
pelayanan;
4. Meningkatnya kualitas pelayanan internal;
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilaksanakan program prioritas maupun
program lain sebagai pendukung yang terdiri atas :
a. Program prioritas diantaranya :
1) Peningkatan tertib administrasi
kependudukan dan catatan sipil.
2) Pembangunan, pengembangan
dan keserasian kebijakan kependudukan dan catatan sipil.
3) Pengembangan sistem informasi
administrasi catatan sipil.
b. Program Pendukung
Program pendukung pembangunan berupa pengembangan sistem informasi
administrasi kependudukan dan catatan sipil. Sedangkan Kegiatan Lokalitas
Kewenangan Kantor Catatan Sipil Kabupaten Gunungkidul meliputi:
1) Penyuluhan Akta-akta Catatan Sipil.

230
2) Pelayanan di tempat akta kelahiran.
3) Penyelenggaraan persetujuan pencatatan kelahiran terlambat.
4) Pelayanan akta gratis bagi Gakin dan anak yang lahir tgl 17 Agustus 2006.
5) Penyuluhan akta catatan sipil melalui pameran.
6) Jemput bola pelayanan akta kelahiran.
7) Pemantapan aparatur penyelenggara catatan sipil.
8) Orientasi pelayanan prima.
9) Validasi data dan peningkatan keamanan arsip.
10) Peningkatan sarana pelayanan catatan sipil.

2. Realisasi Program dan Kegiatan


Pembangunan bidang kependudukan dan KB pada tahun 2006 mendapatkan
alokasi anggaran dari APBD sebesar Rp. 5.324.691.083,30,- terdiri atas belanja
aparatur sebesar Rp. 3.137.766.183,30,- dan belanja publik sejumlah
Rp. 2.186.924.900,- Disamping itu pada tahun 2006 pemerintah Kabupaten
Gunungkidul masih mendapatkan bantuan dana dari BKKBN Propinsi
D.I.Yogyakarta untuk pelaksanaan program yaitu :

a. Program Keluarga Berencana dan Kesehatan reproduksi Tahun 2006


(lanjutan 2005) dengan dana Rp. 78.120.000,00 Untuk pelaksanaan kegiatan :
Penyuluhan dan penyebaran Informasi, Pelayanan kesehatan/perbaikan GIZI
Ibu/Anak dan KB, Pengembangan Kelembagaan.
b. Program Penguatan Pelembagaan Keluarga Kecil BerkualitasTahun 2006
(lanjutan 2005) dengan dana Rp. 180.413.000,00 untuk kegiatan :
Pengembangan sistem informasi manajemen, Penyusunan
pengumpulan/pengolahan/updating/analisa data dan Statistik, Penyusunan
program dan rencana kerja program.

c. Program Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga Tahun 2006 ( lanjutan tahun


2005 ) Rp.14.280.000,00 untuk kegiatan : Gelar UPPKS, Operasional
Advokasi KIE, Evaluasi Laporan kegiatan dan Pengembangan jaringan
kemitraan.

Sedangkan untuk catatan sipil dialokasikan anggaran sebesar


Rp. 984.091.107,50 yang terbagi menjadi 2 bagian yaituu Belanja Aparatur
sejumlah Rp. 809.092.607.50,- dan Belanja Publik sejumlah Rp. 174.998.500,-
Angaran tersebut terealiasi sebesar Rp. 928.383.851 (94,33%) dengan perincian

231
untuk belanja aparatur sebesar Rp. 772.115.851,00 (95,42%) dan belanja publik
terealisasi Rp. 156.268.000 (89,29%)

Biaya – biaya tersebut dipergunakan untuk penyelenggaraan program dan


kegiatan dengan realisasi sebagai berikut :

a. Program Keluarga Berencana;


1) Pengadaan alat kontrasepsi Implan;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 40.600.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 40.099.900,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 98.77 %.
Dengan tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan tersedianya alat
kontrasepsi implan bagi calon peserta KB keluarga miskin sebanya
249 set.
2) Bantuan penyelenggaraan Trikomponen;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 8.200.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 5.645.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 68.84 %.
Dengan tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terselenggaranya
pertemuan trikomponen : Medis, Teknis dan IBI.
3) Pameran program Kependudukan dan KB;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 7.870.000,- diharapkan dengan
terselenggaranya pameran KB-KS masyarakat lebih mengetahui hasil
program KB-KS sehingga peran serta masyarakat dalam KB-KS
meningkat.
4) Bantuan Penyelenggaraan Rakor Kependudukan KB-Ks di tingkat
Kecamatan dan Desa;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 58.500.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 54.525.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 93.21 %.
Dengan tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terselenggaranya
Rapat Koordinasi Kependudukan KB-KS tingkat kecamatan dan desa
sebanyak 6 kegiatan.
5) Operasional Institusi masyarakat pedesaan;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 441.934.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 437.604.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99.02 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terealisasinya bantuan
operasional IMP dan pendampingan operasional PKB sebanyak 6 kegiatan.
6) Forum koordinasi petugas lapangan kependudukan dan KB;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 75.360.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 59.580.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 79.06 %. Dengan

232
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terselenggaranya koordinasi
dan pembinaan lengkap PKB sebanyak 12 kali.
7) Bantuan Pengayoman bagi peserta Keluarga Berencana;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 109.666.800,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 24.900.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 22.71 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terlayaninya 1.060 akseptor
dari keluarga miskin yang ingin KB MOW, MOP, pasang IUD implant dan
cabut implant.
8) Orientasi KRR bagi guru, siswa serta bantuan Orientasi KB-KR bagi
Apsari PKK, PPKBD dan remaja;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 25.330.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 23.010.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 90.84 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terselenggaranya orientasi KB-
KR bagi guru, siswa serta Apsari PKK PPKBD dan remaja sebanyak 2 kali di
tingkat kabupaten dan 54 kali di tingkat kecamatan.

b. Program Manunggal KB Kesehatan;


Alokasi anggaran sebesar Rp. 17.400.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 11.600.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 66.67 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 66.67 % dengan terselenggaranya program
Manunggal KB-Kesehatan sebanyak 3 kegiatan pada 3 instansi terealisasi
2 kegiatan pada 2 instansi.
1) Rapat kerja daerah program kependudukan dan KB.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 11.405.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 4.881.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 42.80 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terselenggaranya rapat kerja/
koordinasi pelaksanaan program kependudukan dan KB Tahun 2005 pada
13 instansi/institusi yang dituangkan dalam 5 buku.

c. Program Kesehatan Reproduksi Remaja;


1) Penyuluhan dan peningkatan kualitas sarana penyuluhan program
kependudukan KB-KS;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 33.250.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 25.895.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 77.88 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terlaksananya penyuluhan dan

233
meningkatnya kualitas penyuluhan program KB-KS serta tersedianya sarana
KB-KS sebanyak 50 kegiatan.
2) Pengembangan data unmeet need dan peningkatan peran pria dalam KB-
KR.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 11.020.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 9.860.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 89.47 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan tersedianya data Un Meet
Need dan peran pria dalam program KB di 144 desa di Kabupaten
Gunungkidul.
d. Program Ketahanan dan pemberdayaan keluarga;
1) Perbaikan Perumahan dan Lantainisasi;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 135.690.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 132.370.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 97.55 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terlaksananya percepatan
pengentasan kemiskinan melalui perbaikan perumahan dan permukiman bagi
2000 keluarga miskin di 144 desa.
2) Pendampingan pemberdayaan Kelompok UPPKS/UP2K.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 88.050.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 72.355.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 82.17 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terlaksananya program
pengentasan kemiskinan melalui kelompok kegiatan UPPKS dengan indikasi
meningkatnya pengelolaan usaha 250 kelompok kegiatan UPPKS di
18 kecamatan.
e. Program penguatan kelembagaan keluarga kecil berkualitas;
1) Pemantapan jaringan KB lini lapangan dan pelayanan kontrasepsi jalur
pemerintah dan swasta.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 12.740.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 12.360.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 97.02 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan tersselenggaranya pertemuan
pemantapan jaringan pelayanan KB lini palangan di 144 desa.
f. Program Keserasian kebijakan kependudukan;
1) Jambore Institusi masyarakat pedesaan (IMP) dan harganas.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 12.947.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 10.655.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 82.30 %. Dengan

234
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terselenggaranya jambore IMP
dan Harganas sebanyak 2 kegiatan yang meliputi 144 desa.

g. Program Penataan administrasi kependudukan;


1) Peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 263.445.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 261.837.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99.39 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terselenggaranya pelayanan
KTP Daerah, KP1, KTP Nasional, KK Daerah, Cetak formulir SIAK, cetak
laporan bulanan, struk kelahiran, kematian, leaflet kependudukan dan cetak
buku register blanko kependudukan.
2) Pemutakiran data keluarga;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 219.500.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 214.024.500,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 97.51 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terpahaminya prosedur
pemutakhiran data keluarga sehingga tersedia data penduduk dan keluarga
mutakhir dari 144 desa.
3) Pembuatan dan pelatihan sistem informasi administrasi kependudukan
(SIAK).
Alokasi anggaran sebesar Rp. 46.131.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 44.566.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 96.61 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terbinanya petugas pengelola
program SIAK sehingga diharapkan tersedia petugas terlatih untuk
mengoperasikan program SIAK.

h. Program Pemantapan pengelolaan data dan pemberdayaan tehnologi


informasi dan komunikasi;
1) Pemutakhiran data penduduk persiapan pelaksnaan
SIAK;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 238.275.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 237.163.500,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99.53 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan tersedianya data penduduk
untuk penyusunan data base penduduk dari 144 desa.

2) Persiapan sosialisasi program SIAK;


Alokasi anggaran sebesar Rp. 35.212.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 33.437.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 94.96 %. Dengan

235
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan tersedianya sarana SIAK dan
tersosialisasinya program SIAK dalam 3 kegiatan.
3) Pelaporan data KB dan Keluarga sejahtera.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 24.850.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 19.997.500,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 80.47 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan tersedianya data informasi
keluarga berencana dan keluarga sejahtera di 18 kecamatan.

i. Program Peningkatan kualitas pelayanan publik;


1) Koordinasi dan konsultasi penyusunan perencanaan kependudukan
dan KB;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 11.710.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 11.710.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan tersusunnya dokumen
perencanaan kependudukan dan KB.
2) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kependudukan dan KB;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 19.765.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 19.720.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 99.77 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terselenggaranya pertemuan
pengendalian program, kegiatan dan anggaran sebanyak 10 kegiatan.
3) Pengumpulan, pengolahan penyajian data basis perencanaan;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 6.715.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 6.615.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 98.51 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terlaksananya penyusunan data
basis perencanaan sebanyak 1 kegiatan bagi 18 kecamatan.
4) Forum satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Alokasi anggaran sebesar Rp. 4.450.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 4.450.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terlaksananya penyusunan
daftar usulan rencana program/kegiatan (DURP) sebanyak 1 kegiatan untuk
18 kecamatan.
j. Program Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan;
1) Pemberdayaan kelompok Biba Keluarga Sejahtera ( BKS ).

236
Alokasi anggaran sebesar Rp. 113.110.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 100.065.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 88.47 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terlaksananya koordinasi BKS
sebanyak 108 kelompok di 18 kecamatan.

k. Program Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan Anak;


1) Pengarusutamaan gender dalam pembangunan.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 73.014.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 60.576.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 82.96 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terlaksananya pembangunan
responsif gender yang diikuti 360 orang dari 18 kecamatan.

l. Program Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak;


1) Kesejahteran dan perlindungan anak ( KPA).
Alokasi anggaran sebesar Rp. 40.785.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 35.845.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 87.89 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan Terpahaminya KPA dan
terbentuknya motivasi perlindungan perempuan, anak dan remaja yang diikuti
466 orang dari 18 kecamatan.

Sedangkan untuk Pencapaian kinerja dalam kegiatan yang dilaksanakan


Kantor Catatan Sipil Kabupaten Gunungkidul dengan skala pengukuran kinerja
ordinal dengan rincian sebagai berikut :
a. Program prioritas diantaranya :
1) Peningkatan tertib administrasi
kependudukan dan catatan sipil.
2) Pembangunan, Pengembangan
dan Keserasian kebijakan kependudukan dan catatan sipil.
3) Pengembangan sistem informasi
administrasi catatan sipil.
b. Program Pendukung
Program pendukung pembangunan berupa Pengembangan sistem informasi
administrasi kependudukan dan catatan sipil. Sedangkan Kegiatan Lokalitas
Kewenangan Kantor Catatan Sipil Kabupaten Gunungkidul meliputi:

237
1) Penyuluhan Akta-akta Catatan Sipil.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 45.002.500,- terealisasi sebesar
Rp. 38.811.500,- atau 86,24%, dengan realisasi fisik kegiatan mencapai
100%. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan target yang telah ditentukan,
akan tetapi karena terjadi gempa bumi 27 Mei 2006, maka untuk 2 (dua) desa
di Kecamatan Patuk atas permintaan Pemerintah desa yang bersangkutan
ditangguhkan. Dengan ditangguhkannya dua desa terbut dialihkan ke desa
Candirejo Semin dan Banaran Playen. Sehingga dapat memenuhi target
36 desa atau 1.080 pesera penyuluhan.
2) Pelayanan di tempat akta kelahiran.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 49.625.000.,- terealisasi sebesar
Rp. 48.236.500,- atau 97,20%, dengan realisasi fisik kegiatan mencapai
100%.
Kegiatan ini dilaksanakan meliputi 36 desa dengan target perolehan 1300 akta
kelahiran. Akan tetapi dengan selesainya kegiatan Pelayanan di Tempat, dapat
direalisasikan sebanyak 3.814 akta kelahiran.
3) Penyelenggaraan persetujuan pencatatan kelahiran terlambat.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 38.060.000,- terealisasi sebesar
Rp. 35.949.000,- atau 94,45%,
Target persetujuan pencatatan kelahiran terlambat tahun 2006 sebanyak
3.000 akta/SK. Akan tetapi dengan meningkatnya tingkat pengertian
masyarakat mengenai arti penting memiliki akta-akta catatan sipil, setelah
diberikan penyuluhan, maka pendapatan akta kelahiran terlambat masih terus
mengalami lonjakan. Data ini dapat dilihat dari laporan penerimaan retribusi
penggantian biaya cetak akta-akta catatan sipil tahun 2006, dimana
realisasinya mencapai 6.328 akta/SK, atau 210,93 %. Angka ini lebih rendah
bila dibandingka dengan tahun 2005 yakni 6.386 dari 3000 yang ditargetkan,
atau menurun 2,87%
4) Pelayanan akta gratis bagi Gakin dan anak yang lahir tgl 17 Agustus 2006.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 11.821.000,- terealisasi sebesar
Rp. 8.045.500,- atau 68,06%,
Pengalokasian akta gratis bagi anak keluarga miskin (Gakin) dan anak yang
lahir tanggal 17 Agustus 2006 untuk tahun ke-5 (2006) program akta gratis
bagi Gakin dan Anak yang lahir tanggal 17 Agustus setiap tahun, terus
mengalami penurunan target, hal ini mengindikasikan bahwa kepemilikan
akta bagi keluatga miskin semakin menurun, atau prosentase tingkat
kepemilikan akta kelahiran lebih banyak. Dengan dimilikinya akta kelahiran
bagi Gakin dan Anak yang lahir tanggal 17 Agustus setiap tahun, merupakan
bentuk perhatian pemerintah dalam ikut serta penanganan kemiskinan.

238
5) Penyuluhan akta catatan sipil melalui pameran.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 5.260.000,- terealisasi sebesar Rp.
0,- atau 0,00%,
Penyuluhan akta-akta catatan sipil melalui pameran untuk tahun 2006 tidak
dilaksanakan, karena untuk tahun 2006 tidak ada event pameran. Dana yang
tersedia seluruhnya dikembalikan ke Kas Daerah melalui BPD Yogyakarta
cabang Wonosari. Sehingga dalam perhitungan untuk kegiatan ini 0%.
6) Jemput bola pelayanan akta kelahiran.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 7.230.000,- terealisasi sebesar
Rp. 7.207.500,- atau 99,69%,
Jemput bola pelayanan akta kelahiran melalui proses pengambilan berkas oleh
petugas di desa/kecamatan/kelompok masyarakat atau lokasi yang telah
ditentukan yang mengajukan pelayanan akta kelahiran, kemudian dibawa ke
Kantor Catatan Sipil Kabupaten Gunungkidul. Setelah selesai proses dikantor,
kemudian akta kelahiran yang sudah jadi langsung diserahkan kembali
melalui lokasi dimana berkas permohonan akta kelahiran diambil. Jemput
bola pelayanan akta kelahiran tahun 2006 merealisasikan 700 akta dari 500
akta yang ditargetkan atau 140% meliputi 15 lokasi tempat pengambilan
permohonan akta kelahiran.
7) Pemantapan pelayanan aparatur penyelenggara catatan sipil.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 3.722.500,- terealisasi sebesar
Rp. 2.660.000,- atau 71,46%,
Sebagai sebuah unit pelayanan langsung kepada masyarakat, diperlukan
kualitas pelayanan sebagaimana tersurat dalam Standar Pelayanan Minimal,
sehingga akan memberi kesan positif oleh pelanggan. Untuk itu dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan akta-akta catatan sipil tahun 2006 Kantor
Catatan Sipil berupaya menyelenggarakan kegiatan Pemantapan pelayanan
bagi Aparatur Penyelenggara catatan sipil yang diikuti dari pegawai Kantor
Catatan Sipil Kabupaten Gunungkidul, beberapa instansi terkait, Kepala Seksi
Pemerintahan pada Kecamatan se Kabupaten Gunungkidul, dan Pembantu
Pegawai Pencatat Perkawinan (P4) se Kabupaten Gunungkidul.
Melalui kegiatan ini banyak yang diharapkan oleh pemerintah diantaranya
untuk menambah khasanah pengetahuan tentang pelayanan sesuai Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bahkan untuk lebih jauh lagi menuju pelayanan
prima, untuk meningkatkan kualitas sumbar daya manusia bagi aparatur
penyelenggara catatan sipil, dan persamaan persepsi dalam memberikan
pelayanan. Peserta yang diundang sebanyak 60 orang, atau 100% seluruhnya
hadir mengikuti kegiatan pemantapan pelayanan aparatur penyelenggara
catatan sipil.

239
8) Orientasi pelayanan prima.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 20.320.000,- terealisasi sebesar
Rp. 17.740.000,- atau 87,30%,
Orientasi pelayanan prima dijadwalkan triwulan II tahun 2006, akan tetapi
karena terjadi gempa bumi 27 Mei 2006, maka kegiatan diundur dan baru
bulan November 2006 dilaksanakan. Kegiatan ini arahkan ke Kantor
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang Jawa Timur dengan asumsi
bahwa Kota Malang telah melaksanakan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK) secara online

9) Validasi data dan peningkatan keamanan arsip.


Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 18.000.000,- terealisasi sebesar
Rp. 17.983.000,- atau 99,91%,
Data catatan sipil merupakan arsip aktif dan in aktif menurut klasifikasi
kearsipan, karena selama pemegang akta masih hidup dokumen masih
dipergunakan, bahkan sesudah matipun diperlukan. Untuk itu guna menjaga
validitas data dan keamanan dokumen catatan sipil yang belum diakses ke
dalam arsip catatan sipil, maka untuk tahun 2006 dilaksanakan entry
data/pemutakhiran data akta-akta catatan sipil serta penjilidan buku regester
dan dokumen akta catatan sipil. Tahun Anggaran 2006 direalisasikan
1.411 dari 1.200 dokumen yang ditargetkan, atau 117,58%

10) Peningkatan sarana pelayanan catatan sipil.


Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 57.055.000,- terealisasi sebesar
Rp. 52.885.000,- atau 92,69%,
Pengadaan barang-barang tersebut sebagai sarana pelayanan catatan sipil
meliputi :
• Pengadaan Kamera Digital;
• Pengadaan Komputer dan Printer;
• Pengadaan Rool Opeck
• Pengadaan Filling Kabinet;
• Kipas Angin
• Buku Saku Pedoman Pelayanan Akta Catatan Sipil;
• Pengadaan Buku Register Akta dan Kutipan Akta Catatan Sipil.
Sejumlah barang-barang sebagai saranaya pelayanan catatan sipil seluruhnya
direalisasi sesuai jadwal yang telah ditentukan.

240
3. Permasalahan dan Solusi
Hambatan yang dihadapi
a. Kurangnya sarana mobilitas penunjang kelancaran tugas-tugas operasional di
lapangan, terutama pada pelayanan akta kelahiran ditempat. Karena kapasitas
mobil yang dimiliki tidak memadahi bila dibandingkan dengan jumlah
personil yang harus bertugas dan peralatan yang harus dibawa.
b. Ada sebagian masyarakat yang sudah menikah akan tetapi tidak memiliki
akta nikah, atau tidak dicatat dalam buku regester nikah di Kantor Urusan
Agama (KUA) yang bersangkutan;
c. Terhambatnya pelaksanaan tugas Seksi Perkawinan, Perceraian dan Kematian
dalam pelayanan kepada masyarakat, karena pelaksana teknis dibidang
Perkawinan, Perceraian dan Kematian mengalami kekosongan.
d. Terhambatnya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian dan
seksi.
e. Terhambatnya pelaksanaan pada masing-masing bagian dan seksi, karena
sempitnya ruang pelayanan.
Upaya Mengatasi
a. Menyediakan kendaraan operasional pelayanan dengan kapasitas 15 (lima
belas) orang atau mengalokasikan biaya sewa kendaraan roda 4 (empat).
b. Mengalokasikan Anggaran lewat Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Gunungkidul, untuk sidang Isbath di Pengadilan Agama
Wonosari serta koordinasi dengan instansi terkait.
c. Pengizian lowongan jabatan yang kosong;
d. Penempatan personil sesuai beban kerja bagian dan seksi-seksi.
e. Pengadaan ruang kerja dan ruang pelayanan dimasing-masing bagian dan
seksi.

M. BIDANG KEPARIWISATAAN
1. Program dan Kegiatan
Pembangunan pariwisata yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul diarahkan untuk mewujudkan Pariwisata yang Berbudaya, Maju,
Berkembang Mendukung Terwujudnya Masyarakat Sejahtera
Dalam rencana pengembangan dan pengelolaan kepariwisataan ditetapkan
beberapa sasaran sebagai berikut:

241
1. Mewujudkan tersedianya sarana dan prasarana obyek wisata umum dan
kepuasan wisatawan dengan ditandai meningkatnya kunjungan wisatawan.
2. Mengupayakan pelaku wisata dan pengelola pelayanan yang lebih baik, serta
terjadinya koordinasi stakeholder kepariwisataan.
3. Ketepatan dalam memilih sasaran promosi kepariwisataan
4. Terbinanya kelompok seni budaya
5. Terdatanya dan terpeliharanya benda-benda cagar budaya
6. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pada kawasan obyek
dan jalur wisata.
Sebagai tindakan nyata pemerintah kabupaten dalam membangun dan
mengembangkan idang pariwisata, telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan
selama tahun 2006 yang terdiri atas :
a. Program Pendapatan Asli Daerah (PAD) sub sektor Pariwisata
b. Program Pengembangan Pariwisata, meliputi kegiatan :
1) Pemeliharaan Sarana Pariwisata;
2) Pemasangan Konblok dan Kanstin Area Parkir Baron serta
Rehabilitasi Akuarium Laut Kukup
3) Monitoring Kegiatan Usaha Akomodasi, Rumah Makan, dan
RHU serta Sarana Pariwisata;
4) Pembinaan Usaha Pariwisata
5) Pembuatan/ Pemasangan Petunjuk Arah Obyek Wisata dan
Billboard Pariwisata;
6) Peningkatan Fasilitas Rest Area;
7) Operasionalisasi Ijin Usaha Pariwisata;
8) Pembangunan Pendopo Pantai Baron;
9) Penyempurnaan/ Rehabilitasi Talud dan Jalan Menuju Pulau
Pantai Kukup;.
c. Program Pengembangan dan Pengelolaan Obyek Wisata
1) Intensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD);
2) Monitoring dan Pengelolaan Kebersihan Kawasan Obyek Wisata;
3) Penyelenggaraan Atraksi Wisata;
4) Penyusunan DED Kawasan Krakal;
5) Sosialiasi Obyek Wisata Dam Beton dan Desa Mina;
d. Program Pemasaran dan Promosi Pariwisata
1) Pengadaan Materi Promosi Wisata;

242
2) Travel Dialog;
3) Promosi melalui Media Cetak, Spanduk serta Dokumentasi;
4) Iuran dan Pendampingan Java Promo;
5) Pameran;
6) Sosialisasi Sadar Wisata pada Masyarakat di Jalur Wisata;
7) Sosialisasi Sadar Wisata terhadap Tenaga Pendidik;
e. Program Pemantapan Pengelolaan Data dan Pendayagunaan Teknologi
Informasi
1) Pembuatan Database Kepariwisataan Gunungkidul Tahun 2006;.
2) Monitoring dan Pendataan Benda Cagar Budaya;
3) Pendataan Seni;
f. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1) Penyusunan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dalam Rangka
Pelaksanaan Tupoksi dan Kegiatan;
2) Pengadaan Sarana Prasarana dan Fasilitas Kantor serta Pengelolaan
Ketatausahaan;
3) Penyusunan Produk Hukum Pariwisata;
g. Program Pembinaan dan Pelestarian Seni Budaya
1) Pembinaan Seni dan Upacara Adat;.
2) Festival/ Lomba Seni dan Budaya;.
3) Pelestarian Benda Cagar Budaya;

2. Realisasi Program dan Kegiatan


Secara keseluruhan, tingkat capaian target program dan kegiatan
pembangunan bidang pariwisata tahun 2006 baik, dengan rata – rata diatas 90 %.
Kecuali pada pencapaian target pendapatan yang berada pada angka 85,05%.
Meskipun demikian, capaian ini masih berada pada kriteria baik.

Kegiatan bidang Pariwisata sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2006


dalam memberikan pelayanan publik tidak terlepas adanya beberapa kendala yang
terkait dengan lintas sektoral maupun dikarenakan adanya keterbatasan internal
dinas teknis sebagai pelaksanana pembangunan bidang kepariwisataan serta
fenomena alam yang tidak dapat diduga.

Pada Tahun 2006, dari bidang pariwisata dapat menyumbang PAD sebesar
Rp 638.295.740,- atau 85,05% dari target yang ditetapkan. Tidak tercapainya
target pendapatan dari bidang pariwisata lebih disebabkan karena terjadinya

243
bencana alam yang silih berganti, mulai dari gempa bumi 27 Mei 2006 hingga
isu–isu tsunami yang mengurangi minat wisatawan untuk berlibur ke wilayah
pantai.

Adapun pelaksanaan / realisasi masing – masing program dan kegiatan bidang


Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut :

a. Program Pendapatan Asli Daerah (PAD) sub sektor Pariwisata


Program PAD sub sektor pariwisata sampai dengan Desember 2006 pendapatan
retribusi pengunjung wisata telah tercapai sebesar Rp 638.295.740,- dengan
prosentase capaian 85,05% terdiri dari:
1) Retribusi Penginapan Pondok Wisata Kukup Rp
16.000.000,-
2) Rest Area Bunder Rp 5.800.000,-
3) Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Rp 614.295.740,-
4) Retribusi Ijin Usaha Pariwisata Rp 2.200.000,-

b. Program Pengembangan Pariwisata


1) Kegiatan Pemeliharaan Sarana Pariwisata;
Terlaksana pengecatan gedung dan pemeliharaan listrik Rest Area Bunder
serta GOR Handayani, pemasangan teralis Rest Area, pendataan dan
perbaikan kecil kerusakan Pondok Wisata Kukup, perbaikan gardu pandang
dan pengecatan pos retribusi obyek wisata. Namun ada kegiatan yang belum
dilaksanakan berhubung anggaran yang tidak mencukupi karena pasca gempa
bumi DIY dan Jawa Tengah harga bahan bangunan yang membubung tinggi
yaitu perbaikan pagar dan plaza Baron, pendopo Kukup, gerbang Krakal dan
instalasi PAM Ngrenehan. Anggaran kegiatan ini Rp 127.500.000,- telah
direalisasikan keuangan Rp 117.515.500,- sehingga masih ada saldo
Rp 9.984.500,- dengan capaian kinerja 96%.
2) Kegiatan Pemasangan Konblok dan Kanstin Area Parkir Baron serta
Rehabilitasi Akuarium Laut Kukup;
Meliputi pemasangan konblok dan kanstin seluas 4.540 m2 dan rehabilitasi
akuarium laut Kukup sejumlah 20 unit dengan dana dari anggaran sebesar
Rp 512.082.000,- telah direalisasikan Rp 498.163.300,- sehingga masih ada
saldo Rp 13.918.700,- dengan capaian kinerja 102,77%.
3) Kegiatan Monitoring Kegiatan Usaha Akomodasi, Rumah Makan, dan
RHU serta Sarana Pariwisata;

244
Meliputi kegiatan memantau, mendata dan mengarahkan untuk meningkatkan
pelayanan 200 usaha yang ada di Kab. Gunungkidul dengan dana anggaran
sebesar Rp 4.600.000,- telah direalisasikan Rp 4.488.000,- sehingga masih
ada saldo dana sebesar Rp 112.000,-, dengan capaian kinerja 102,43%.
4) Kegiatan Pembinaan Usaha Pariwisata (2 kegiatan);
Meliputi kegiatan pertemuan dan praktek olah makanan dengan jumlah
peserta masing-masing 50 orang dan narasumber dari BPD PHRI DIY,
praktisi rumah makan dari Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kab. Gunungkidul
dan Disparbud. Kab. Gunungkidul dengan anggaran sebesar Rp 9.906.000,-
telah direalisasikan keuangan Rp 9.499.000,- dengan capaian kinerja
104,11%.
5) Kegiatan Pembuatan/Pemasangan Petunjuk Arah Obyek Wisata dan
Billboard Pariwisata;
Meliputi pembuatan petunjuk arah obyek wisata berjumlah 7 (tujuh) buah
yang dipasang di kawasan wisata Baron s/d Sundak, Billboard/baliho 2 (dua)
buah yang dipasang di lokasi Rest Area Bunder dan Semin, dan papan
larangan 4 (empat) buah yang dipasang di pantai Baron dan Kukup dengan
dana anggaran sebesar Rp 38.680.000,- dan telah direalisasikan keuangan
Rp 38.284.500,- sehingga masih ada saldo Rp 395.500,- dengan capaian
kinerja 101,2%.
6) Kegiatan Peningkatan Fasilitas Rest Area;
Yaitu pengadaan 1 unit perangkat gamelan dan meja rapat 10 buah dan kursi
lipat 60 buah dengan dana anggaran sebesar Rp 68.510.000,- telah
direalisasikan keuangan Rp 67.805.500,- sehingga masih ada saldo
Rp 704.500,- dengan capaian kinerja 101,3%.
7) Kegiatan Operasionalisasi Ijin Usaha Pariwisata;
Pelaksanaan dengan kegiatan checking ke tempat usaha di Semanu, Ponjong,
Girijati, Kukup, Playen, Tanjungsari, Semin, Karangmojo, Wonosari, dan
Purwosari serta telah dikeluarkan 20 ijin dan rekomendasi dengan anggaran
sebesar Rp 5.000.000,- telah direalisasikan keuangan Rp 4.825.000,- sehingga
masih ada saldo Rp 175.000,- dengan capaian kinerja 103,50%.
8) Kegiatan Pembangunan Pendopo Pantai Baron;
Dengan anggaran sebesar Rp 424.750.000,- telah direalisasikan keuangan
Rp 422.832.400,- sehingga masih ada saldo Rp 1.917.600,- dengan capaian
kinerja 100,45%.

245
9) Kegiatan Penyempurnaan/ Rehabilitasi Talud dan Jalan Menuju Pulau
Pantai Kukup;
Dengan volume 150 m2 dengan anggaran sebesar Rp 112.990.000,- telah
direalisasikan keuangan Rp 111.623.200,- sehingga masih ada saldo
Rp 1.366.800,- dengan capaian kinerja 101,21%.

c. Program Pengembangan dan Pengelolaan Obyek Wisata


1) Kegiatan Intensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD);
Dilaksanakan di 8 pos retribusi dengan anggaran sebesar Rp 69.480.000,-
telah direalisasikan keuangan Rp 66.882.500,- sehingga masih ada saldo
Rp 2.597.500,- dengan capaian kinerja 103,74%.
2) Kegiatan Monitoring dan Pengelolaan Kebersihan Kawasan
Obyek Wisata;
Dilaksanakan di 8 lokasi obyek wisata dengan anggaran sebesar
Rp 12.420.000,- telah direalisasikan keuangan Rp 12.040.000,- sehingga
masih ada saldo Rp 380.000,- dengan capaian kinerja 103,06%.
3) Kegiatan Penyelenggaraan Atraksi Wisata;
Penyelenggaraan berbagai pentas seni dan budaya dalam rangka menyambut
hari-hari besar keagamaan maupun event lainnya di berbagai obyek wisata
dengan anggaran sebesar Rp. 25.150.000,- yang terealisasi Rp. 23.500.000,-
dengan capaian kinerja 106,56 %. Sedangkan stimulan untuk penyelenggaraan
atraksi wisata sebesar Rp. 66.000.000,- dan stimulan pentas seni sebesar
Rp. 39.000.000,- dengan realisasi 100 %.
4) Kegiatan Penyusunan DED Kawasan Krakal;
Dengan anggaran sebesar Rp 62.505.000,- telah direalisasikan keuangan
Rp 59.620.000,- sehingga masih ada saldo Rp 2.885.000,- dengan capaian
kinerja 104,62%.
5) Kegiatan Sosialiasi Obyek Wisata Dam Beton dan Desa Mina;
Tanggal 13 Juni 2006 di Balai Desa Umbulrejo Kec. Ponjong dan tanggal
14 Juni 2006 di Dam Beton dengan jumlah peserta masing-masing 50 orang
yang terdiri dari BPD, Perangkat Desa, tokoh masyarakat, pemuda, PKK dan
perajin dengan anggaran sebesar Rp 4.710.000,- telah direalisasikan keuangan
Rp 4.710.000,- dengan capaian kinerja 100%.

d. Program Pemasaran dan Promosi Pariwisata

246
1) Kegiatan Pengadaan Materi Promosi Wisata;
meliputi pengadaan booklet 5.500 eksemplar, leaflet 3.000 eksemplar, banner
2 buah, duratran 2 buah, CD interaktif 10 keping dan CD profil wisata
100 keping dengan anggaran sebesar Rp 148.525.000,- telah direalisasikan
keuangan Rp 147.534.000,- sehingga masih ada saldo Rp 991.000,- dengan
capaian kinerja 100,67 %.
2) Kegiatan Travel Dialog;
Dengan kegiatan di Propinsi Jawa Timur meliputi Kab. Nganjuk, Madiun dan
Ngawi tanggal 27-29 Maret 2006 dengan peserta di masing-masing
Kabupaten sebanyak 125 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah SMP, SMA,
SMK, murid SMA dan SMK serta pelaku pariwisata; di Propinsi Jawa Barat
meliputi Kab. Cirebon, Tasikmalaya dan Garut pada tanggal 17-19 April
2006; di Propinsi Lampung, Banten, dan DKI Jakarta pada tanggal 25-28 Mei
2006; di Propinsi Jawa Tengah meliputi Kab. Tegal dan Pekalongan pada
tanggal 7-8 Agustus 2006; dan di Jawa Tengah yaitu di perusahaan APAC
INTI tanggal 21 Desember 2006 dan Bumi Asih tanggal 29 Desember 2006
dengan anggaran sebesar Rp 18.720.000,- telah direalisasikan keuangan Rp
18.570.000,- sehingga masih ada saldo Rp 150.000,- dengan capaian kinerja
100,80%.
3) Kegiatan Promosi melalui Media Cetak, Spanduk serta Dokumentasi;
Untuk promosi di koran Kedaulatan Rakyat, Bernas, Info Kita dan lain-lain
serta untuk dokumentasi obyek wisata di Kab. Gunungkidul dengan anggaran
sebesar Rp 2.500.000,- telah direalisasikan keuangan Rp 2.500.000,- dengan
capaian kinerja 100%.
4) Kegiatan Iuran dan Pendampingan Java Promo;
Meliputi Rapat Tiga Bulanan di Kab. Karanganyar tanggal 7-8 Mei 2006 dan
Forum Pertemuan Tiga Bulanan di Kab. Kulonprogo tanggal 25 November
2006 dengan anggaran sebesar Rp 10.000.000,- telah direalisasikan keuangan
Rp 9.975.000,- sehingga masih ada saldo Rp 25.000,- dengan capaian kinerja
100,25%.
5) Kegiatan Pameran;
Dilaksanakan Pameran Gebyar Wisata Nusantara di Jakarta pada tanggal 25-
28 Mei 2006 dan Pameran Mitra Praja Utama di Bali tanggal 6-11 Desember
2006 dengan anggaran sebesar Rp 38.965.000,- telah direalisasikan keuangan
Rp 33.710.000,- sehingga masih ada saldo Rp 5.255.000,- dengan capaian
kinerja 113,49%.

247
6) Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata pada Masyarakat di Jalur Wisata;
Meliputi sosialiasi sadar wisata di Kukup, Wediombo Girisubo, Siung
Girisubo, dan Parangendog Purwosari dengan jumlah peserta masing-masing
+ 50 orang dengan narasumber dari JTTC UGM dan Disparbud Kab.
Gunungkidul dengan anggaran sebesar Rp 12.520.000,- telah direalisasikan
keuangan Rp 10.545.000,- sehingga masih ada saldo Rp 1.975.000,- dengan
capaian kinerja 115,77%.
7) Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata terhadap Tenaga Pendidik;
Diadakan tanggal 10 Agustus 2006 di Wisma Ganesha Wonosari dengan
jumlah peserta 70 orang dan narasumber dari JTTC UGM dan Diparbus Kab.
Gunungkidul dengan anggaran sebesar Rp 6.840.000,- telah direalisasikan
keuangan Rp 5.115.000,- sehingga masih ada saldo Rp 1.725.000,- dengan
capaian kinerja 125,22%.

e. Program Pemantapan Pengelolaan Data dan Pendayagunaan Teknologi


Informasi
1) Kegiatan Pembuatan Database Kepariwisataan Gunungkidul Tahun
2006;
Pembuatan 50 buku dan 4 CD berisi Data Base Kepariwisataan Gunungkidul
dengan anggaran sebesar Rp 9.700.000,- telah direalisasikan keuangan
Rp 7.195.000,- sehingga masih ada saldo Rp 2.505.000,- dengan capaian
kinerja 125,82%.
2) Kegiatan Monitoring dan Pendataan Benda Cagar Budaya;
Telah dilaksanakan pada Triwulan III dan IV dengan output Buku Data Benda
Cagar Budaya Kab. GK Tahun 2006 dengan anggaran sebesar Rp 6.667.500,-
telah direalisasikan keuangan Rp 6.667.500,- dengan capaian kinerja 100%.
3) Kegiatan Pendataan Seni;
Meliputi seni budaya yang ada di 18 kecamatan dengan anggaran sebesar
Rp 9.025.000,- telah direalisasikan keuangan Rp 8.900.000,- sehingga masih
ada saldo Rp 125.000,- dengan capaian kinerja 101,39%.

f. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik


1) Kegiatan Penyusunan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dalam
Rangka Pelaksanaan Tupoksi dan Kegiatan Dinas;
Dengan anggaran sebesar Rp 18.360.000 telah direalisasikan keuangan
Rp 16.290.000,- sehingga masih ada saldo Rp 2.070.000,- dengan capaian
kinerja 111,27%.

248
2) Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana dan Fasilitas Kantor serta
Pengelolaan Ketatausahaan Dinas;
untuk pengadaan sepeda motor 2 unit, komputer+printer 1 unit, almari
brankas 1 unit, meja kursi tamu 1 unit, kursi rapat 25 buah, AC 1 unit, filing
cabinet 3 unit, rak cabinet 1 unit dan kursi putar 5 unit dengan anggaran
sebesar Rp 74.027.500,- telah direalisasikan keuangan Rp 70.077.500,-
sehingga masih ada saldo Rp 3.950.000,- dengan capaian kinerja 105,34%.
3) Kegiatan Penyusunan Produk Hukum Pariwisata;
Telah menghasilkan draft Perubahan Atas Perda Kabupaten Gunungkidul
Nomor 6 Tahun 2000 dan Nomor 8 Tahun 2000 dengan anggaran sebesar
Rp 13.840.000,- telah direalisasikan keuangan Rp 9.061.525,- sehingga masih
ada saldo Rp 4.778.475,- dengan capaian kinerja 134,53%.
g. Program Pembinaan dan Pelestarian Seni Budaya
1) Kegiatan Pembinaan Seni dan Upacara Adat;
Pembinaan grup karawitan Jumat Legen dengan anggaran sebesar
Rp 29.085.000,- telah direalisasikan keuangan Rp 28.090.000,- sehingga
masih ada saldo Rp 995.000,- dengan capaian kinerja 103,43%. Ditambah
dana stimulan sebesar Rp 29.800.000,- yang telah direalisasikan
Rp 28.800.000,- sehingga saldo sebesar Rp 1.000.000,-
2) Kegiatan Festival/ Lomba Seni dan Budaya;
Kegiatan ini dilaksanakan dengan anggaran Rp 68.415.000,- telah
direalisasikan keuangan Rp 64.646.000,- sehingga masih ada saldo
Rp 3.769.000,- dengan capaian kinerja 105,51%. Ditambah dana stimulan
sebesar Rp 73.825.000,- dengan realisasi Rp 55.825.000,- sehingga saldo
Rp 18.000.000,- yang laporannya ke Bag. Keuangan Setda Kab. Gunungkidul.
3) Kegiatan Pelestarian Benda Cagar Budaya;
Meliputi kegiatan Sosialisasi Perundang-undangan Benda Cagar Budaya
(BCB) yaitu UU No. 5 Tahun 1992 dengan tema BCB sebagai Jejak
Peninggalan Masa Lalu yang dilaksanakan di Kec. Playen tanggal 28 Oktober
2006 dan Kec. Semanu tanggal 2 Desember 2006 dengan jumlah peserta
masing-masing 100 orang dan dengan narasumber dari Museum Sonobudoyo,
Museum Benteng Vredeburg dan Fakultas Ilmu Budaya UGM (Jurusan
Arkeologi) dengan anggaran sebesar Rp 7.400.000,- telah direalisasikan
keuangan Rp 1.650.000,- sehingga masih ada saldo Rp 5.750.000,- dengan
capaian kinerja 122,30%.

249
3. Permasalahan dan Solusi

Dalam rangka kegiatan di bidang Pariwisata, sampai dengan akhir Tahun


Anggaran 2006 tidak terlepas adanya beberapa kendala yang terkait dengan lintas
sektoral maupun dikarenakan adanya keterbatasan internal serta fenomena alam
yang tidak dapat diduga.
Berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan kepariwisataan
Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut:
a. Bencana alam gempa bumi yang melanda D.I.Yogyakarta dan
sebagian Jawa Tengah serta isu tsunami yang mempengaruhi jumlah
kunjungan wisatawan ke obyek wisata.
b. Kondisi jalan menuju hampir semua obyek wisata yang ada masih
belum memadai dan terlalu sempit dan setiap musim ramai pengunjung masih
sering terjadi kemacetan lalu-lintas terutama di Baron.
c. Sistem pemasaran produk wisata dirasa masih lemah dan terkendala
tiadanya sarana promosi yang memenuhi syarat dan mengikuti perkembangan
teknologi baik SDM maupun perangkat/ peralatannya, sehingga berpengaruh
terhadap efektivitas promosi.
d. Kondisi obyek wisata pantai sebagai obyek wisata andalan, sebagian
besar sama yaitu belum terkendalinya pertumbuhan bangunan liar yang tidak
sesuai dengan tata ruang yang ada serta mengganggu kenyamanan wisatawan.
e. Lemahnya penegakan Peraturan Daerah oleh aparat pemerintah,
sehingga kawasan obyek wisata berkembang kurang terkendali.
f. Adanya pola sikap pelaku wisata yang kurang mendukung
pengembangan pariwisata.
g. Masih terbatasnya fasilitas obyek wisata yang belum memadai antara
lain: areal parkir, tempat ibadah, MCK dan kios cinderamata/cinderarasa serta
terbatasnya jaringan listrik dan sarana komunikasi.

Upaya mengatasi permasalahan, dengan menggerakkan sarana serta


sumber daya manusia yang ada dengan se-optimal mungkin dan meningkatkan
koordinasi dengan stake holder dan dinas instansi terkait. Di samping itu juga
mengefektifkan promosi dan menjalin kerja sama (komitmen) dengan pelaku
wisata baik lokal maupun luar daerah.

250

You might also like