Professional Documents
Culture Documents
62
Penjabaran atas amandemen kedua UUD 1945 tersebut, diterbitkan Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti atas
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Undang-undang Nomor 32
tahun 2004 membawa perubahan mendasar dalam sistem penyelenggaraan
pemerintahan daerah dan ditegaskan dalam Pasal 11 yang menyebutkan bahwa
“penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria eksternalitas,
akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan keserasian hubungan antar
susunan pemerintahan”. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dimaksud
merupakan pelaksanaan hubungan kewenangan antara pemerintah dan pemerintahan
daerah provinsi, kabupaten dan kota atau antar pemerintahan daerah yang saling
terkait, tergantung, dan sinergis sebagai satu sistem pemerintahan. Sedangkan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, yang diselenggarakan
berdasarkan kriteria eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi terdiri atas urusan wajib
dan urusan pilihan dimana penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat wajib
berpedoman pada standar pelayanan minimal yang dilaksanakan secara bertahap dan
ditetapkan oleh Pemerintah.
Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam penjelasan Undang-undang
Nomor 32 tahun 2004 adalah urusan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan
hak dan pelayanan dasar warga negara antara lain:
a. Perlindungan hak konstitusional;
b. Perlindungan kepentingan nasional, kesejahteraan masyakat, ketentraman
dan ketertiban umum dalam kerangka menjaga keutuhan NKRI; dan
c. Pemenuhan komitmen nasional yang berhubungan dengan perjanjian dan
konvensi internasional.
Sedangkan yang dimaksud dengan urusan pilihan adalah urusan yang secara
nyata ada di Daerah dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah.
63
c. Meningkatkan kualitas sumber daya dinas dan sarana prasarana
pendukung kelancaran tugas dinas;
d. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pertanian dan perikanan
dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan;
e. Meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman pangan, hortikultura,
dan perikanan untuk memantapkan ketahanan pangan;
f. Meningkatkan kualitas hasil pertanian yang berdaya saing dalam rangka
peningkatan pendapatan petani-nelayan.
Adapun sasarannya adalah sebagai berikut :
a. Tercapainya peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan sikap
petani-nelayan;
b. Terwujudnya kelembagaan pertanian dan pelaku agribisnis yang mantap;
tercapainya peningkatan kinerja dan kelancaran pelaksanaan tugas;
c. Tercapainya peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana pertanian;
d. Tercapainya peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan dan
hortikultura;
e. Tercapainya peningkatan pendapatan petani-nelayan melalui
pengembangan usaha pertanian yang berwawasan agribisnis.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, dilaksanakan 6 (enam)
program, yaitu Peningkatan Ketahanan Pangan, Pengembangan Agribisnis,
Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pertanian, Peningkatan Kualitas Sumber
Daya Manusia Pertanian, Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian, dan
Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi dan Air Bersih. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan sebanyak 48 kegiatan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, meliputi kegiatan – kegiatan :
1) Penangkaran benih palawija (DAK)
2) Antisipasi kegagalan tanam
3) Penanganan daerah sumber serangan OPT
4) Pelatihan agensia hayati dan pengawasan pupuk dan pestisida
5) Pengelolaan PAD
6) Diversifikasi tanaman pangan non beras
7) Pengembangan padi organik
8) Pengembangan produksi padi beras merah
9) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan
(pendampingan)
64
10) Pembinaan sanitasi dan higiene pada produk perikanan
11) Pengembangan budidaya ikan di pedesaan
12) Operasionali balai benih ikan (BBI) Ponjong
13) Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana perikanan tangkap
(DAK)
14) Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana usaha budidaya
(DAK)
15) Peningkatan pengelolaan potensi sumber daya ikan dan
kelestariannya
65
3) Fasilitasi sarana dan prasarana penyuluhan pertanian TP di 6
BPP (DAK)
4) Pengembangan sistem informasi penyuluhan pertanian
5) Pengembangan kelembagaan dan ketahanan pangan
66
memperoleh hasil yang lebih baik lagi. Adapun realisasi untuk masing –
masing program dan kegiatan adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, meliputi kegiatan – kegiatan :
1) Penangkaran benih palawija (DAK)
Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan 5 kelompok tani dengan
anggaran Rp.316.245.000 terealisasi Rp.313.777.530,- (99,22%),
sedangkan untuk capain fisik dapat terealisasi 100 %.
2) Antisipasi kegagalan tanam
Kegiatan ini dilaksanakan dengan penyediaan bibit padi kacang tanah
jagung komposit jagung hibrida dengan anggaran Rp. 69.960.000,-
terealisasi Rp. 67.936.000,- (97,11%), sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.
3) Penanganan daerah sumber serangan OPT
Bentuk kegiatan ini adalah dengan gerakan pengendalian OPT dengan
melibatkan 125 kelompok tani. Anggaran kegiatan ini sebesar
Rp. 262.670.000,- terealisasi sebesar Rp.211.290.000,- (80,44%),
sedangkan untuk realisasi fisik tercapai 100%.
4) Pelatihan agensia hayati dan pengawasan pupuk dan pestisida
Anggaran Rp.54.266.000,- terealisasi Rp.41.169.700 (75,87%),
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
5) Pengelolaan PAD
Anggaran Rp.150.690.000.,- terealisasi Rp.147.059.000. (97,59 %),
sedangkan realisasi penerimaan PAD dapat melebihi target yaitu
sebesar 105,89%.
6) Diversifikasi tanaman pangan non beras
Kegiatan ini dilaksanakan dengan pengembangan produksi kacang
hijau dan umbi – umbian dengan anggaran sebesar Rp.12.450.000,
terealisasi sebesar Rp. 12.450.000 (100%), sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
7) Pengembangan padi organik
Kegiatan in melibatkan 2 kelompok tani dalam bentuk pelatihan
kelompok dan penyaluran saprodi. Anggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp. 23.089.000,- terealisasi sebesar Rp. 21.229.000,- (97,47%)
degan capaian fisik 100%.
8) Pengembangan produksi padi beras merah
Kegiatan ini melibatkan 2 kelompok tani dalam bentuk pelatihan
kelompok dan penyaluran saprodi untuk jenis tanaman beras merah.
67
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.37.378.000,- terealisasi
sebesar Rp.33.758.000,- (90,32%) dengan capaian fisik 100%.
9) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan
(pendampingan)
Bentuk kegiatan ini adalah dengan penyelenggaraan pelatihan bagi
petani dan temu usaha dan FFD dengan anggaran sebesar
Rp. 155.064.000,-, terealisasi sebesar Rp. 153.227.000,- (98,82 %)
dengan capaian fisik kegiatan 100%.
10) Pembinaan sanitasi dan higiene pada produk perikanan
Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 7.500.000,- Dan terealisasi sebesar
Rp. 5.757.500,- (76,77 %), sedangkan fisik kegiatan tercapai 100%.
11) Pengembangan budidaya ikan di pedesaan
Kegiatan ini diselenggarakan dalam bentuk pengembangan budidaya
perikanan dengan 4 kelompok sasaran. Anggaran yang tersedia sebesar
Rp. 16.495.000,-, terealisasi Rp. 15.910.000,- (96,45%) dengan
realisasi fisik 100%.
12) Operasional balai benih ikan (BBI) Ponjong
Untuk operasional kegitan Balai Benih Ikan di Ponjong, dianggarkan
dana sebesar Rp. 15.000.000,- terealisasi 14.980.000,- (99,87%). Fisik
kegiatan ini terealisasi 100%.
13) Peningkatan pengelolaan potensi sumber daya ikan dan kelestariannya
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pegetahuan petani nelayan
dengan cara menyelenggarakan bimtek sistem pengelolaan
sumberdaya perikanan, pelatihan pengawasan pemanfaatan potensi
sumber daya perikanan dan sosialisasi perturan perundnag – undangan
yang berlaku. Kegiatan ini menggunakan anggaran sebesar
Rp. 76.115.000,- yang terealisasi sebesar Rp. 25.377.000,- atau
33,32%. Sedangkan pencapaian target fisik dapat terealisasi 100%.
14) Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana perikanan tangkap (DAK)
Kegiatan ini dibiayai pemerintah melalui DAK yang bertujuan untuk
meningkatkan produksi perikanan tangkap. Bentuknya dengan
rehabilitasi ekosistem habitat pesisir dan kelautan dengan total
anggaran sebesar Rp. 1.776.175.000, terealisasi sebesar
Rp. 1.619.291.800,- atau 91,17 %. Sedangkan fisik kegiatan ini dapat
tercapai 100%.
15) Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana usaha budidaya (DAK)
68
Kegiatan ini dibiayai pemerintah melalui DAK dengan nominal
Rp. 160.970.000,- terealisasi Rp. 158.296.000,- atau sebesar 98,34%.
Secara fisik, kegiatan ini dapat diselenggarakan 100%.
b. Program Pengembangan Agribisnis meliputi kegiatan – kegiatan :
1) Pembinaan pemasaran hasil pertanian
Kegiatan ini dilaksanaan dengan temu usaha tani sebagai upaya untuk
memperoleh data harga pasar dan analisa usaha tani. Anggaran yang
disediakan berjumlah Rp. 21.522.500,- yang terealiasi
Rp. 19.812.500,- atau sebesar 92,05%. Sedangkan untuk capaian fisik
100%.
2) Pembinaan pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
tanaman pangan (pendampingan)
Kegiatan yang diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah hasil
pertanian ini dilaksanakan dalam bentuk pembinaan pasca panen
(pembinaan dan pengolahan mangga dan pisang). Anggaran yang
disediakan berjumlah Rp. 120.681.000,- yang terealiasi
Rp. 68.725.000,- atau sebesar 56,95%., sedangkan realisasi fisik
mencapai 100%.
3) Pembinaan permodalan dan pemasaran
Kegiatan ini berupa fasilitasi permodalan kelompok agar bisa
melaksanakan tunda jual. Anggaran yang disediakan berjumlah
Rp. 16.220.000,- yang terealiasi Rp.16.211.000,- atau sebesar
99,94%., sedangkan realisasi fisik mencapai 100%.
4) Pengembangan kualitas dan produk hasil pertanian
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyusun RKJM dengan anggaran
Rp. 49.375.000,- terealisasi sebesar 46.388.000 atau 93,95%. Realisasi
fisik kegiatan ini 100%.
5) Pembinaan dan pengembangan alsintan
Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan realisasi fisik 100%, dari
anggaran yang disediakan sebesar Rp. 108.964.000,- terealisasi
sebesar Rp. 15.293.000,- atau 14,03%.
6) Pembinaan agribisnis hortikultura
Kegiatan ini berbentuk kontes, pameran bursa produk buah – buahan.
Sebagai produk unggulan tahun ini adalah srikoyo dan mangga malam
yang sempat diseminarkan. Anggaran yang disediakan sebesar
69
Rp. 69.455.000,- terealisasi Rp. 66.517.500 atau 95,77%. Sedangkan
fisik kegiatan ini terlaksana 100%.
7) Peningkatan tanaman hortikultura
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 53.540.000,- terealisasi
Rp. 49.568.000,- atau 92,58%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
8) Pembinaan P4K
Kegiatan ini berhasil meningkatkan keterampilan KPK dengan
magang. Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 55.660.000,-
terealisasi Rp. 49.225.000,- atau 88,44%. Sedangkan fisik kegiatan ini
terlaksana 100%.
9) Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk
hortikultura (pendampingan)
Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan agribisnis yang
dilaksanakan dengan penyelenggaraan pelatihan agribisnis. Anggaran
yang disediakan sebesar Rp 49.812.600,- terealisasi Rp. 47.707.000,-
atau 95,77%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana 100%.
10) Sosialisasi penerapan manajemen mutu terpadu (PMMT)
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 2.375.000,- terealisasi
Rp. 1.564.000,- atau 65,85%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
11) Pengembangan perikanan berbasis budidaya
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 14.545.000,- terealisasi
Rp. 12.020.000,- atau 82,64%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
12) Pengembangan gerakan pemb. perikanan rakyat
(GerbangPerak) bantuan bibit dan sarana perikanan darat.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan pencanangan gerbang perak.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 20.350.000,- terealisasi
Rp. 19.289.000,- atau 94,79%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
13) Pendampingan skim modal kerja (SMK) perikanan dan
kelautan
Kegiatan ini gagal dilaksanakan karena dampak bencana alam gempa
bumi 27 Mei 2006. Anggaran yang disediakan sebesar Rp 6.780.000,-
terealisasi Rp. 0,- atau 0%.
14) Peningkatan kapasitas usaha perkebunan (DAK)
70
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas
perkebunan khususnya kakao, mete dan lada. Anggaran yang
disediakan berasal dari dana alokasi khusus sebesar Rp 531.152.500,-
terealisasi Rp. 524.611.500,- atau 98,77%. Sedangkan fisik kegiatan
ini terlaksana 100%.
15) Perbibitan sapi potong (DAK)
Kegiatan ini dibiayai dari dana alokasi khusus dengan hasil
meningkatnya kemampuan manajemen usaha tani kelompok,
khususnya yang bergerak dalam pegadaan sapi betina. Anggaran yang
disediakan sebesar Rp 996.442.500,- terealisasi Rp. 743.157.900,- atau
74,58%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana 100%
71
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 74.905.400,- terealisasi
Rp. 65.304.650,- atau 87,18%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
72
1) Pembinaan dan pengembangan sarana pertanian
(pendampingan)
Alokasi Anggaran yang disediakan sebesar Rp 152.681.000,- terealisasi
Rp. 138.852.500,- atau 90,94%. Sedangkan fisik kegiatan ini terlaksana
100%.
2) Pengelolaan data statistik pertanian
Kegiatan ini menghasilkan data SP, angka ramalan dan angka sasaran
produksi pertanian. Anggaran yang disediakan sebesar Rp 80.270.000,-
terealisasi Rp. 80.227.500,- atau 99,95%. Sedangkan fisik kegiatan ini
terlaksana 100%.
3) Pengelolaan data statistik perikanan
Alokasi Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 8.620.000,- terealisasi
Rp. 7.214.000,- atau 83,69%. Sedangkan realisasi fisik kegiatan
mencapai 100%.
4) Promosi dan informasi perikanan dan kelautan
Rencanaanya kegiatan ini dilaksanakan dengan promosi dan
penyebarluasan informasi tentang kelautan serta pentingnya konsumsi
ikan sejak dini. Karena berbagai kendala, kegiatan ini tidak dilaksanakan.
Alokasi Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 40.650.000,- terealisasi
Rp. 0,00,- atau 0,00%.
73
produksi tanaman pangan pengganti beras yaitu jagung dan ubi kayu relatif lebih
dari cukup yaitu sebesar 156.435 ton untuk jagung dan 894.106 ton untuk ubi
kayu. Dari sisi produksi, ketahanan pangan dapat tercapai, namun dari distribusi
hasil produksi masih belum merata, mengingat kepemilikan lahan petani rata-rata
kurang dari 0,5 ha.
74
tanam, akan tetapi tiba-tiba hujan berhenti untuk waktu yang agak lama. Hujan
pedhatan yang seringkali terjadi ini, menyebabkan banyak tanaman yang
sebelumnya sudah mulai bersemi mengalami kekeringan dan lama kelamaan akan
mati.
Curah hujan rata-rata tahun 2006 lebih sedikit dibandingkan tahun 2005.
namun distribusi hujan harian tidak merata. Hal ini diantisipasi secara sederhana
dengan menggunakan analisa perilaku hujan melalui data curah hujan beberapa
tahun sebelumnya, sehingga diharapkan dapat meramalkan bagaimana perilaku
hujan untuk tahun ini dan memberikan rekomendasi yang tepat. Dalam
mengantisipasi kejadian hujan pedhatan, dianjurkan untuk menanam tanaman
yang tahan terhadap kekurangan air (cekaman air), varietas umur genjah,
penggunaan pupuk organik yang proporsional, dan membuat cekungan (embung
parit) untuk menampung air permukaan, serta pola tanam yang sesuai.
Tersedianya alat dan mesin pertanian diperlukan dalam mendukung
kegiatan pertanian. Namun dari data yang ada, ternyata masih ada alat dan mesin
pertanian yang kondisinya rusak, sehingga tidak bisa digunakan. Untuk itu perlu
diusahakan bengkel alat dan mesin pertanian serta peningkatan sumber daya
manusia perbengkelan, sehingga alat maupun mesin pertanian yang rusak dapat
diperbaiki dan dipergunakan kembali. Selain itu perlu juga menambah operator-
operator yang mampu mengoperasikan alat dan mesin pertanian dengan benar,
sehingga kerusakan alat dan mesin pertanian akibat pemakaian yang salah dapat
dihindarkan.
75
Kegiatan pengembangan produksi perikanan secara umum pada tahun
2006 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2005 terutama produksi
perikanan laut. Hal ini disebabkan kondisi alam yang tidak menentu, terutama
adanya bencana gempa bumi serta kekhawatiran akan terjadinya gelombang
tsunami yang beberapa waktu melanda perairan pantai selatan. Sebenarnya
peluang untuk meningkatkan produksi perikanan masih besar. Untuk itu
diperlukan kerja keras dari semua pihak dan meningkatkan
pengetahuan/ketrampilan petani nelayan, baik mengenai budidaya perikanan,
penangkapan yang memperhatikan kelestarian hayati, pelestarian habitat
perikanan, maupun perilaku para petani nelayan yang profesional. Disamping itu
kelembagaan petani nelayan maupun kegiatan usahanya perlu terus dilakukan
pembinaan.
B. BIDANG PETERNAKAN
76
1) Penggemukan sapi potong
2) Pemantapan dan pengembangan kemitraan usaha pengolahan pakan
ternak
3) Pengembangan pejantan PE.
4) Pengembangan kambing pejantan Bligon.
5) Temu usaha peternakan
6) Pembinaan kemitraan usaha peternakan
7) Kursus terpadu pola agribisnis peternakan
8) Pengamatan dan sosialisasi penyakit hewan
9) Pendampingan program pembangunan peternakan
77
6) Intensifikasi PAD
7) Pemberdayaan penyuluh
8) Pemantapan perencanaan PKSP peternakan
9) Peningkatan sarana dan prasarana kantor
10) Penyusunan program penyuluhan dan RKPP
11) Pameran pembangunan peternakan
12) Rekomendasi izin gangguan
13) Monitoring BAH dan Monitoring TPH
14) Peningkatan koordinasi kerjasama pawonsari
15) Penataan dan pengembangan ternak pemerintah
16) Pengdaan peralatan bahan kimia dan reagensia lab.
17) Pengawasan mutu pakan ternak
18) Pemeriksaan lalu lintas ternak
19) Pembinaan dan penataan kawasan usaha peternakan
20) Pelatihan teknis UKL/UPL di bidang peternakan
21) Pengawasan perusahaan peternakan
78
Kegiatan ini menyalurkan 13.250 dosis IB dengan pembiayaan
Rp. 143.393.825 dan tercapai realisasi Rp. 130.747.200 atau 91,18% ,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Pengembangan sentra hijauan pakan ternak (HPT).
Kegiatan ini menyalurkan 225.000 stek dengan pembiayaan
Rp. 36.310.000 dan tercapai realisasi Rp. 35.742.000 atau 98,44%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
3) Bantuan ternak untuk pemberdayaan keluarga miskin.
Kegiatan ini menyalurkan 5.000 ekor untuk keluarga miskin dengan
pembiayaan Rp. 19.410.000 dan tercapai realisasi Rp. 16.462.900 atau
84,82% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Pengadaan obat-obatan dan vaksin hewan/ternak.
Kegiatan ini menyalurkan obat dan vaksin di 4 unit poskeswan dengan
pembiayaan Rp. 41.226.000 dan tercapai realisasi Rp. 40.963.900 atau
99,36% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
5) Vaksinasi hewan.
Kegiatan melaksanakan pemberian vaksinasi tiap semester dengan
pembiayaan Rp. 6.130.000 dan tercapai realisasi Rp. 5.696.000 atau
99,92%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
6) Pengembangan Permodalan KKP
Kegiatan ini menyalurkan bantuan pada 12 kelompok dengan pembiayaan
Rp. 3.000.000 dan tercapai realisasi Rp. 3.000.000 atau 100%, sedangkan
realisasi fisik dapat tercapai 100%.
7) Lomba peternakan tingkat Kabupaten dan tingkat Provinsi
Kegiatan melakukan pembinaan terhadap 59 kelompok dan diajukan
sebagai wakil Kabupaten Gunungkidul sebanyak 9 kelompok dengan
pembiayaan Rp. 25.000.000 dan tercapai realisasi Rp. 24.634.500 atau
100% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
8) Pembuatan peta penyakit hewan
Kegiatan ini memetakan data endemi penyakit hewan dengan pembiayaan
Rp. 1.700.000 dan tercapai realisasi Rp. 1.375.000 atau 80,88%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
79
Kegiatan ini melaksanakan penyaluran bantuan pinjaman penggemukan
sapi pada 1.100 ekor dengan pembiayaan Rp. 63.700.000 dan tercapai
realisasi Rp. 60.754.000 atau 95,38% , sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.
2) Pemantapan dan pengembangan kemitraan usaha pengolahan pakan ternak
Kegiatan ini melaksanakan kemitraan usaha dengan perguruan tinggi
untuk pengolahan pakan ternak dengan pembiayaan Rp. 73.600.000 dan
tercapai realisasi Rp. 67.557.000 atau 91,79% , sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
3) Pengembangan pejantan PE.
Kegiatan pengadaan kambing PE sebanyak 30 ekor dengan pembiayaan
Rp. 44.310.000 dan tercapai realisasi Rp. 43.127.490 atau 99,36%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Pengembangan kambing pejantan Bligon.
Kegiatan pengadaan pejantan Bligon sebanyak 37 ekor dengan
pembiayaan Rp. 41.226.000 dan tercapai realisasi Rp. 40.963.900 atau
99,36%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
80
Rp. 5.688.000 atau 74,17% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
9) Pendampingan program pembangunan peternakan
Kegiatan ini melaksanakan pendampingan program peternakan pada
6 kelompok dengan pembiayaan Rp. 19.400.000 dan tercapai realisasi
Rp. 6.222.000 atau 32,07%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
32,07%.
81
Kegiatan ini melaksanakan penerapan teknologi transfer embrio sebanyak
4 embrio dan terealisasi 2 embrio dengan pembiayaan Rp. 2.160.000 dan
tercapai realisasi Rp. 1.956.000 atau 90,56% , sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 50%.
3) Sosialisasi standarisasi produk ternak
Kegiatan ini melaksanakan sosialisasi standarisasi ternak dengan peserta
40 orang dan pembiayaan Rp. 1.300.000 dan tercapai realisasi
Rp. 1.300.000 atau100% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Pembinaan dan pengembangan inovasi teknologi peternakan masyarakat
Kegiatan ini melaksanakan bimtek inovasi teknologi peternakan dengan
peserta 40 orang dan pembiayaan Rp. 8.812.500 dan tercapai realisasi
Rp. 8.367.500 atau 90,43% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
5) Dem penerapan teknologi penggemukan sapi potong
Kegiatan ini melaksanakan percontohan penggemukan sapi dengan produk
lokal sebanyak 2 unit dengan pembiayaan Rp. 11.027.500 dan tercapai
realisasi Rp. 10.504.500 atau 95,26%, sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.
82
4) Menyediakan data mutasi perdagangan ternak, keluar masuk pasar dan
keluar daerah
Kegiatan ini pendataan mutasi ternak dengan pembiayaan Rp. 3.000.000
dan tercapai realisasi Rp. 3.000.000 atau 100% , sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
5) Menyediakan data informasi harga sapronak dan hasil ternak
Kegiatan ini melaksanakan pendataan sapronak dan hasil ternak dengan
pembiayaan Rp. 2.500.000 dan tercapai realisasi Rp. 2.480.000 atau
99,20% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
83
Kegiatan ini melaksanakan intensifikasi PAD peternakan dan pembiayaan
Rp. 4.623.144 dan tercapai realisasi Rp. 4.085.503 atau 92,71%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 88,37%.
7) Pemberdayaan penyuluh
Kegiatan ini melaksanakan pemberdayaan penyuluh dengan sasaran
21 orang dan pembiayaan Rp. 15.416.000 dan tercapai realisasi
Rp. 15.416.000 atau 100% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
8) Pemantapan perencanaan PKSP peternakan
Kegiatan ini melaksanakan pemantapan PKSP peternakan dengan
pembiayaan Rp. 8.055.000 dan tercapai realisasi Rp. 7.570.000 atau
93,98% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
9) Peningkatan sarana dan prasarana kantor
Kegiatan ini melaksanakan rehab dan pengadaan sarana dan prasarana
kantor dengan pembiayaan Rp. 393.778.400 dan tercapai realisasi
Rp. 376.842.500 atau 95,70% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
10) Penyusunan programa penyuluhan dan RKPP
Kegiatan ini melaksanakan penyusunan programa penyuluhan dan RKPP
dengan pembiayaan Rp. 10.670.000 dan tercapai realisasi Rp. 9.841.000
atau 92,23% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
11) Pameran pembangunan peternakan
Kegiatan ini melaksanakan pameran peternakan sebanyak 3 kali dan
teralisasi 1 kali dengan pembiayaan Rp. 12.332.500 dan tercapai realisasi
Rp. 5.474.000 atau 48% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 15%.
12) Rekomendasi izin gangguan
Kegiatan ini melaksanakan pemberian ijin gangguan peternakan dengan
pembiayaan Rp. 3.000.000 dan tercapai realisasi Rp. 2.986.000 atau
99,53% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
13) Monitoring BAH dan Monitoring TPH
Kegiatan ini melaksanakan pengawasan BAH dengan pembiayaan
Rp. 5.750.500 dan tercapai realisasi Rp. 5.455.000 atau 94,88%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
14) Peningkatan koordinasi kerjasama pawonsari
84
Kegiatan ini melaksanakan koordinasi perencanaan kerjasama
PAWONSARI bidang peternakan dengan pembiayaan Rp. 4.700.000 dan
tercapai realisasi Rp. 4.290.000 atau 91,28% , sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
15) Penataan dan pengembangan ternak pemerintah
Kegiatan ini melaksanakan sistem gaduh ternak pemerintah dengan
sasaran 1.354 KK dan teralisasi 1.296 KK serta pembiayaan
Rp. 12.220.000 dan tercapai realisasi Rp. 9.967.150 atau 81,56%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 95,72%.
16) Pengadaan peralatan bahan kimia dan reagensia lab.
Kegiatan ini melaksanakan pengadaan peralatan bahan kimia dan
reagensia lab. dengan pembiayaan Rp. 4.800.000 dan tercapai realisasi
Rp. 4.693.700 atau 97,79%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
17) Pengawasan mutu pakan ternak
Kegiatan ini melaksanakan pengawasan mutu ternak dengan sasaran
18 sampel dan pembiayaan Rp. 7.100.000 dan tercapai realisasi
Rp. 6.510.000 atau 91,69%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
18) Pemeriksaan lalu lintas ternak
Kegiatan ini melaksanakan pengawasan lalu lintas ternak dengan sasaran
10.000 ekor dan pembiayaan Rp. 2.770.000 dan tercapai realisasi
Rp. 2.758.500 atau 99,58%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
19) Pembinaan dan penataan kawasan usaha peternakan
Kegiatan ini melaksanakan penataan kawasan peternakan dengan sasaran
3 lokasi dan pembiayaan Rp. 4.000.000 dan tercapai realisasi
Rp. 3.985.100 atau 99,99%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
20) Pelatihan teknis UKL/UPL di bidang peternakan
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan UKL/UPL bidang peternakan dengan
sasaran 30 orang dan pembiayaan Rp. 3.000.000 dan tercapai realisasi
Rp. 12.474.000 atau 79,70% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
21) Pengawasan perusahaan peternakan
Kegiatan ini melaksanakan pengawasan perusahaan peternakan pada
5 perusahaan peternakan dengan pembiayaan Rp. 2.000.000 dan tercapai
85
realisasi Rp. 1.975.000 atau 98,75%, sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.
86
- Pemanfaatan sumber daya alam yang tidak berwawasan lingkungan.
- Masuknya produk asal ternak dan ternak hidup dari luar negeri.
- Tingginya prosentase pemotongan ternak betina produktif.
- Lemahnya posisi peternak unggas terhadap penyediaan sapronak dan
pemasaran hasil produksi.
- Permintaan ternak hidup ke luar daerah meningkat dan jika tidak diimbangi
tingkat kelahiran yang tinggi akan menyebabkan penurunan populasi.
- Keterbatasan ketersediaan pakan unggas bermutu, obat-obatan dan bibit
ternak unggul.
87
Program ini dilaksanakan dengan kegiatan – kegiatan :
1) Pengembangan hutan rakyat
2) Pemeliharaan HR tahun I
3) Penghijauan sempadan pantai
4) Penghijauan DTA telaga
5) Penghijauan kawasan sumber air
6) Penanganan habitat kera ekor panjang
7) Penanganan habitat wallet
8) Pendampingan GERHAN
9) Operasional tim pemberantasan penebangan kayu secara illegal di
kawasan hutan dan peredarannya
10) Pembuatan gully plug
11) Pembuatan dam penahan
88
10) Pendampingan kegiatan pembinaan pasca panen, pengolahan
dan pemasaran hasil perkebunan
11) Pendampingna peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
perkebunan
89
13) Inventarisasi dan identifikasi kelompok tani kehutanan
14) Inventarisasi tanah kas desa dan tanah SG sebagi potensi
pengembangan program hutbun
15) Penyusunan program penyuluhan hutbun dan Rencana kerja
PKL
f. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Kegiatan :
1) Penerbitan SKSHH
2) Lomba penghijauan swadaya dan PPKAN
3) Penilaian angka kredit jabatan fungsional hutbun
4) Pelaksanaan supervisi PKL
5) Pameran pembangunan hutbun
6) Siaran radio hutbun
7) Penyusunan LAKIP Dishutbun Tahun 2006
8) Peningkatan sarana dan prasarana
9) Fasilitasi kerja bimbingan dan latihan kelompok
g. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Kegiatan :
1) Pendampingan kegiatan pengelolaan lahan dan air.
h. Program pengembagan agribisnis
1) Inensifikasi tanaman kakao
90
sebesar Rp. 2.795.033.000,00 total biaya dari APBD dan
APBN sebesar Rp. 6.993.874.496,00 (Enam milyar
sembilan ratus sembilan puluh tiga juta delapan ratus tujuh puluh empat ribu
empat ratus sembilan puluh enam rupiah). Sedangkan untuk pendapatan, berhasil
menyumbang PAD sebesar Rp. 607.260.311,00. Penghasilan
ini bersumber dari retribusi SKSHH.
Capaian rata-rata program sebesar antara 80 % sampai dengan 100 % .
Untuk capaian pendapatan (PAD) dari bidag kehutanan dan perkebunan berhasil
melampaui target yaitu sebesar Rp 520.816.316 dari yang ditargetkan sebesar
Rp. 500.000.000,00 ( 104,16% ).
Dari pengukuran kinerja program yang dilaksanakan bidang Kehutanan
dan Perkebunan tahun 2006 diperoleh hasil nilai capaian rata-rata sebagai berikut:
a. Program Pemantapan Potensi Sumber Daya Hutan
Program ini dilaksanakan dengan kegiatan – kegiatan :
1) Pengembangan hutan rakyat
Kegiatan ini berhasil menambah luasan tanaman hutan rakyat seluas
375 Ha, dan tercapai 100%. Anggaran yang disediakan sebesar
Rp. 302.653.000,- terealisasi Rp. Rp. 302.653.000,- atau 100%.
2) Pemeliharaan HR tahun I
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 11.998.000,- terealisasi
Rp. 11.998.000,- (100%). Dengan kegiatan ini dihasilkan peningkatan
kesehatan tanaman hutan rakyat seluas 250 Ha atau 100% dari target.
3) Penghijauan sempadan pantai
Kegiatan ini dapat terlaksana 100% yaitu berhasil melaksanakan
penghijauan sempadan pantai seluas 20 Ha. Anggaran yang disediakan
sebesar Rp. 49.590.000,- terealisasi Rp. 49.590.000,- (100%).
4) Penghijauan DTA telaga
DTA telaga yang berhasil dihijaukan seluas 21 Ha (100%) dari target.
Anggaran sebesar Rp. 4.890.000,- yang disediakan terealisasi seluruhnya
(100%).
5) Penghijauan kawasan sumber air
Kawasan sumber air yang menjadi obyek kegiatan ini sebanyak 2 unit
seluas 20 Ha atau 100% dari target. Dana yang terealisasi sebesar
Rp. 27.390.000,- atau 100% dari anggaran yang disediakan.
6) Penanganan habitat kera ekor panjang
Anggaran yang disediakan Rp. 10.100.000,- terealisasi Rp. 10.100.000,-
atau sebesar 100% dengan hasil penanaman pakan untuk kera eko panjang
91
sebanyak 4500 batang, dan meningkatnya luas habitat kera ekor panjang
seluas 10 Ha.
7) Penanganan habitat wallet
Anggaran yang disediakan Rp. 10.100.000,- terealisasi Rp. 10.100.000,-
atau sebesar 100% yang dilaksanakan dengan penanganan habitat walet
sebanyak 1 unit dengan luasan 10 Ha (100% dari target).
8) Pendampingan GERHAN
Anggaran yang disediakan Rp. 30.737.500,- terealisasi Rp. 25.523.500,-
atau sebesar 83%. Hasil yang dicapai berupa pendampingan GERHAN
bagi 48 kelompok (100% dari target)
9) Operasional tim pemberantasan penebangan kayu
secara illegal di kawasan hutan dan peredarannya
Anggaran yang disediakan Rp. 13.174.000,- terealisasi Rp. 13.174.00000,-
atau sebesar 100%. Keluaran kegiatan ini berupa terlaksananya
pemberantasan penebangan kayu secara ilegal di kawasan hutan dan
peredarannya sebanyak 1 paket dan dapat terlaksananya 100%.
10) Pembuatan gully plug
Anggaran yang disediakan Rp. 11.722.500,- terealisasi Rp. 11.722.500,-
atau sebesar 100%. Gully plug yang berhasil dibuat sebanyak 2 unit yang
bermanfaat untuk sarana konsevasi tanah. Kegiata ini dapat tercapai
100%.
11) Pembuatan dam penahan
Anggaran yang disediakan Rp. 43.800.000,- terealisasi Rp. 43.800.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini dilaksanakan dengan membangun dam
penahan sebanyak 2 unit atau 100% dari target.
92
1) Pembinaan dan unit percontohan pengelolaan hutan rakyat
lestari (UPPHRL)
Anggaran yang disediakan Rp. 25.689.000,- terealisasi Rp. 25.446.000,-
atau sebesar 99%. Kegiatan ini dilaksanakan pembinaan terhadap
2 kelompok sasaran dan pembangunan gedung penunjang kegiatan
sebanyak 2 unit (100% dari target).
2) Pengembangan tanaman kelapa
Anggaran yang disediakan Rp. 15.960.000,- terealisasi Rp. 15.960.000,-
atau sebesar 100%. Hasil kegiatan ini berupa bertambahnya luasan
tanaman kelapa seluas 20 Ha dengan jumah penanaman sebanyak 1.400
bibit kelapa (100% dari target).
3) Pembinaan dan gerakan pengendalian OPT dengan musuh
alami dan pestisida nabati
Anggaran yang disediakan Rp. 13.896.000,- terealisasi Rp. 13.896.000,-
atau sebesar 100%. Hasil kegiatan ini berupa peningkatan pengetahuan
petani dalam pengendalian OPT dengan musuh alami dan pestisida pada
10 kelompok atau 100% dari target.
4) Penguatan modal bergulir masyarakat dengan penguatan modal
kelompok tani untuk pasca panen kakao
Anggaran yang disediakan Rp. 26.373.000,- terealisasi Rp. 26.373.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan tahun ini dengan sasaran 4 kelompok.
5) Study orientasi pemantapan pengembangan kawasan sentra
produksi (PKSP) Kabupaten Gunungkidul Propinsi DIY
Anggaran yang disediakan Rp. 16.160.000,- terealisasi Rp. 16.160.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini berupa 1 paket study orientasi
pemantapan pengembangan kawasan sentra produksi (PKSP) Kabupaten
Gunungkidul dan dapat terlaksana 100 %.
6) Pengembangan usaha perlebahan
Anggaran yang disediakan Rp. 15.124.500,- terealisasi Rp. 15.124.500,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini dengan sasaran sebanyak 4 kelompok
sasaran dan dapat terealisasi 100%.
7) Penataan dan pengembangan modal usaha bergulir kelompok
KIMBUN
Anggaran yang disediakan Rp. 10.017.000,- terealisasi Rp. 10.017.000,-
atau sebesar 100% dengan jumlah kelompok sasaran sebanyak
40 kelompok (100% terealisasi)
8) Study orientasi pengembangan tanaman jarak
93
Anggaran yang disediakan Rp. 19.822.000,- terealisasi Rp. 19.822.000,-
atau sebesar 100% yag dilaksanakan dengan orientasi pengembangan
tanaman jarak di Cilacap dan Purbolinggo dan dapat terlaksana 100%.
9) Pengembangan tanaman empon-empon
Anggaran yang disediakan Rp. 13.275.000,- terealisasi Rp. 13.275.000,-
atau sebesar 100%. Hasil kagiatan ini berupa meningkatnya luasan
tanaman empon – empon 10 Ha atau sebesar 100% dari rencana kegiatan.
10) Pendampingan kegiatan pembinaan pasca panen, pengolahan dan
pemasaran hasil perkebunan
Anggaran yang disediakan Rp. 16.366.000,- terealisasi Rp. 16.366.000,-
atau sebesar 100%. Sasaran kegiatan ini sebanyak 10 kelompok sasaran
dan dapat terealisasi 100%.
11) Pendampingan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu perkebunan
Anggaran yang disediakan Rp. 39.095.000,- terealisasi Rp. 38.124.000,-
atau sebesar 97%. Pendampingan pada kegiatan ini dilaksanakan pada
30 kelompok sasaran dan dapat terealisasi 100%.
d. Program Penguasaan , Pengembangan dan Penerapan Teknologi
Kegiatan :
1) Penanganan pasca panen mete
Anggaran yang disediakan Rp. 11.040.000,- terealisasi Rp. 11.040.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini berhasil meningkatkan sarana produksi
cutcip sebanyak 30 pada 3 kelompok sasaran dan dapat terealisasi 100%.
2) Penanganan pasca panen tembakau (magang)
Anggaran yang disediakan Rp. 14.071.000,- terealisasi Rp. 14.071.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini melibatkan 4 kelompok sasaran dengan
hasil meningkatnya pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan teknologi
petani tembakau, dan dapat terealisasi 100%
3) Stimulan pembuatan demplot / percontohan teknis kehutanan dan
perkebunan
Anggaran yang disediakan Rp. 19.486.500,- terealisasi Rp. 19.183.500,-
atau sebesar 98%. Output kegitan ini berupa terbuatnya demplot
percontohan teknis kehutanan dan perkebunan sebanyak 80 unit dengan
tujuan untuk meningkatkan pengetahuan teknis petani. Kegiatan ini
terealisasi 100%
4) Pembuatan Kebun Bibit Desa (KBD)
94
Anggaran yang disediakan Rp. 97.326.000,- terealisasi Rp. 97.326.000,-
atau sebesar 100%, dan terlaksana pembuatan bibit jati dan cendana
sebanyk 3 unit atau sebanyak 300.000 batang, kegiatan ini terealisasai
83% yaitu hanya terealisasi 25.000 batang.
5) Penyegaran tenaga penyuluh hutbun
Anggaran yang disediakan Rp. 8.000.000,- terealisasi Rp. 6.480.000,- atau
sebesar 81%. Penyegaran dilaksanakan 1 (satu) kali dan dapat
terselenggara dengan baik.
6) Pendampingan sentra penyuluh kehutanan pedesaan (SPKP)
Anggaran yang disediakan Rp. 8.035.000,- terealisasi Rp. 8.035.000,- atau
sebesar 100% Pendampingan dilaksanakan terhdap 8 kelompok dan dapat
terealisasi 100%
7) Pembinaan kelompok juara lomba PPKAN tingkat propinsi dan nasional
Anggaran yang disediakan Rp. 7.283.500,- terealisasi Rp. 7.083.500,- atau
sebesar 97%. Pembinaan dilaksanakan terhadap 4 kelompok sasaran dan
dapat terealisasi 100%.
8) Konservasi tanaman tebelo puso
Anggaran yang disediakan Rp. 5.094.000,- terealisasi Rp. 5.094.000,- atau
sebesar 100%. Kegiatan ini dapat menyelamatkan tanaman tubelo puso
sebanyak 1800 batang dari 2000 batang yang direncanakan (90%),
sedangkan dari kegiatan ini juga dapat diwujudkan areal model
pengembangan tanaman tubelo puso sebanyak 1 unit.
95
3) Penyusunan rancangan teknis kegiatan (T0) tahun 2006
Anggaran yang disediakan Rp. 31.462.000,- terealisasi Rp. 31.462.000,-
atau sebesar 100%. Kegitan ini dapat terlaksana dengan baik.
4) Pembuatan brosur/leaflet
Anggaran yang disediakan Rp. 5.345.000,- terealisasi Rp. 4.937.000,- atau
sebesar 92%. Kegiatan ini dapat terselenggara degan baik dan dapat
dicetak 1500 eksemplar guna penyebaran informasi kehutanan dan
perkebunan.
5) Penyusunan neraca tegakan HR Kabupaten Gunungkidul
Anggaran yang disediakan Rp. 5.345.000,- terealisasi Rp. 5.345.000,- atau
sebesar 100%. Kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar
sehingga dapat tersusun dokumen sumber daya hutan.
6) Pengukuran erosi
Anggaran yang disediakan Rp. 7.492.000,- terealisasi Rp. 7.492.000,- atau
sebesar 100%. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengukur tingkat erosi
di 301 titik serta dapat disusun data erosi Kabupaten Gunungkidul.
Kegiatan ini dapat terlaksana 100%.
7) Penyusunan statistik hutbun tahun 2006
Anggaran yang disediakan Rp. 29.704.000,- terealisasi Rp. 29.704.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik, dan dapat
meningkatkan data statistik bidang kehutanan dan perkebunan.
8) Penyusunan data base digital hutbun
Anggaran yang disediakan Rp. 68.135.000,- terealisasi Rp. 68.135.000,-
atau sebesar 100%. Kegitan ini dapat terlaskana dengan baik dengan
tingkat capaian target fisik 100%
9) Penyusunan Buku Informasi Pembangunan Hutbun Tahun
2006
Anggaran yang disediakan Rp. 4.105.000,- terealisasi Rp. 4.105.000,- atau
sebesar 100%. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dengan capaian
target 100%.
10) Evaluasi kegiatan tahun 2005
Anggaran yang disediakan Rp. 11.540.000,- terealisasi Rp. 11.540.000,-
atau sebesar 100%, kegitan ini dpat terlaksana dengan baik dan diharapkan
96
dapat meningkatkan kinerja instansi yang menangani urusan kehutanan
dan perkebunan di Kabupaten Gunungkidul.
11) Monitoring dan bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan tahun
2006
Anggaran yang disediakan Rp. 11.250.000,- terealisasi Rp. 11.250.000,-
atau sebesar 100%. Kegaitan ini dilaksanakan melalui 33 unit kegiatan dan
dapat terlaksana dengan baik.
12)Penyusunan RASK Dishutbun Tahun 2007
Anggaran yang disediakan Rp. 4.040.500,- terealisasi Rp. 4.040.500,- atau
sebesar 100%. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar
dengan tingkat capaian fisik 100%.
13)Inventarisasi dan identifikasi kelompok tani kehutanan
Anggaran yang disediakan Rp. 28.787.500,- terealisasi Rp. 28.787.500,-
atau sebesar 100%, kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pendataan
terhadap 491 kelompok tani kehutanan di Kabupaten Gunungkidul,
sehingga data yang ada mejadi up to date. Kegiatan ini dapat terlaksana
dengan baik dengan tingkat capaian fisik 100%.
14) Inventarisasi tanah kas desa dan tanah SG sebagi potensi
pengembangan program hutbun
Anggaran yang disediakan Rp. 19.159.000,- terealisasi Rp. 19.159.000,-
atau sebesar 100%, kegiatan ini dilasanakan dalam bentuk pendataan
tanah kas desa dan tanah SG yang dapat dikembangkan dengan program –
program bidang kehutanan dan perkebunan, dan dilaksanakan di seluruh
desa (144 desa) se – Kabupaten Gunungkidul. Tingkat capaian target
100%.
15)Penyusunan program penyuluhan hutbun dan Rencana kerja
PKL
Anggaran yang disediakan Rp. 4.290.000,- terealisasi Rp. 3.990.000,- atau
sebesar 93%, kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik degan tingkat
capaian fisik 100%.
f. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Kegiatan :
1) Penerbitan SKSHH
97
Anggaran yang disediakan Rp. 45.800.000,- terealisasi Rp. 45.800.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari selama 12 bulan
dan dapat terlaksana dengan baik. Pada tahun 2006, peerbitan SKSHH
dapat menyumbang PAD jauh diatas target dan menembus angka 150%
dari yang ditargetkan.
2) Lomba penghijauan swadaya dan PPKAN
Anggaran yang disediakan Rp. 18.679.000,- terealisasi Rp. 18.679.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini bertujuan untuk pembinaan penghijauan
swadaya yang melibatkan 49 kelompok di 18 kecamatan se – Kabupaten
Gunungkidul. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dengan tingkat
capaian arget 100%.
3) Penilaian angka kredit jabatan fungsional hutbun
Anggaran yang disediakan Rp. 9.010.000,- terealisasi Rp. 8.870.000,- atau
sebesar 98%. Kegiatan ini dilaksanakan terhadap 62 personel pejabat
fungsional bidang kehutanan dan perkebunan Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul. Kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan terlaksana
100%.
4) Pelaksanaan supervisi PKL
Anggaran yang disediakan Rp. 6.402.000,- terealisasi Rp. 6.402.000,- atau
sebesar 100%, dengan sasaran sebanyak 62 personel pejabat fungsional
bidang kehutanan dan perkebunan. Kegiatan ini dapat berjalan dengan
capaian 100%.
5) Pameran pembangunan hutbun
Anggaran yang disediakan Rp. 3.462.000,- terealisasi Rp. 0,- atau sebesar
0%. Kegiatan ini tidak dilaksanakan,mengingat selama tahun 2006, di
Kabupaten Gunungkidul tidak diadakan event pameran, sehingga capaian
fisik kegiatan ini 0%.
6) Siaran radio hutbun
Anggaran yang disediakan Rp. 8.122.500,- terealisasi Rp. 7.717.500,- atau
sebesar 95%. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan informasi
tentang pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan kepada
masyarakat melalui radio dan telah dilaksanakan sebanyak 48 kali (dapat
terlaksana 100%).
7) Penyusunan LAKIP Dishutbun Tahun 2006
98
Anggaran yang disediakan Rp. 3.440.000,- terealisasi Rp. 3.440.000,- atau
sebesar 100%. Kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dengan tingkat
capaian fisik 100%.
8) Peningkatan sarana dan prasarana
Anggaran yang disediakan Rp. 49.026.000,- terealisasi Rp. 49.986.000,-
atau sebesar 99,9%. Kegiatan ini dapat terlaksana 100% dan dapat
meningkatkan sarana dan prasarana kantor yang menangani bidang
kehutanan dan perkebunan.
9) Fasilitasi kerja bimbingan dan latihan kelompok
Anggaran yang disediakan Rp. 9.276.500,- terealisasi Rp. 9.276.500,- atau
sebesar 100%. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan 20 kelompok dan
dapat terlaksana 100%.
g. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Kegiatan :
1) Pendampingan kegiatan pengelolaan lahan dan air.
Anggaran yang disediakan Rp. 31.357.000,- terealisasi Rp. 30.184.000,-
atau sebesar 96 %. Output kegiatan ini adalah terlaksananya
pendampingan pengelolaan lahan dan air sebanyak 20 unit yang dapat
terlaksana 100%.
h. Program pengembagan agribisnis
Kegiatan :
1) Intensifikasi tanaman kakao
Anggaran yang disediakan Rp. 941.875.000,- terealisasi Rp. 941.875.000,-
atau sebesar 100%. Kegiatan ini melibatkan 32 kelompok petani dengan
tujuan untuk meningkatkan produktifitas perkebunan khususnya kakao.
Kegiatan ini dapat terealisasi 100%.
i. Program GERHAN, meliputi kegiatan :
1) Rehabilitasi dan konservasi lahan dan hutan
Anggaran yang disediakan Rp. 1.020.188.000,- terealisasi
Rp. 1.020.188.000,- atau sebesar 100%. Kegiatan ini melibatkan
48 kelompok petani hutan dan berhasil meningkatkan luasan hutan rakyat
sebesar 1000 Ha serta terbangunnya bangunan sipil teknis sejumlah unit.
Capaian fisik yang terealisasi sebesar 100%.
j. Program Pembinaan pasca panen pengolahan dan pemasaran hasil
perkebunan meliputi kegiatan :
1) Pengadaan alat pengepres buah semu jambu mete
99
Anggaran yang disediakan Rp. 40.000.000,- terealisasi Rp. 39.900.000,-
atau sebesar 99,75%. Pengadaan alat sejumlah 4 unit yang dibagikan
kepada 4 kelompok sasaran dan dapat terealisasi 100%.
2) Pengadaan alat pengolahan biji kakao
Anggaran yang disediakan Rp. 240.850.000,- terealisasi Rp. 239.295.000,-
atau sebesar 99,35%. Pengadaan alat pengolah biji kakao sebanyak 2 unit
yang diperbantukan kepada 2 kelompok petani perkebunan dan dapat
terealisasi 100%.
100
kakao telah dilakukan kerja sama dengan PT Pagilaran dan untuk mete telah
dilakukan kerjasama dengan PT Profil Mitra Abadi (PMA).
5. Manfaat ekonomi secara nyata bisa dirasakan oleh
masyarakat dalam waktu yang relatif singkat dengan adanya kegiatan-
kegiatan aneka usaha kehutanan dan perkebunan (berupa hasil-hasil non kayu)
disamping hasil-hasil yang berupa kayu (dalam jangka panjang).
6. Manfaat sosial dari kegiatan / proyek kehutanan dan
perkebunan bisa dilihat dari terciptanya lapangan kerja dan kesempatan
berusaha bagi sebagian besar masyarakat (petani) khususnya di sekitar
wilayah hutan dengan keluarnya ijin sementara bagi 35 kelompok Hutan
Kemasyarakatan (HKm). Disamping itu, selama ini telah terbina kelompok
tani sebanyak 762 kelompok dari berbagai jenis kegiatan yang telah
dilaksanakan.
7. Kontribusi Pendapatan Asli Daerah yang disumbangkan
bidang Kehutanan dan Perkebunan melalui pelayanan SKSHH cukup
signifikan.
101
bentuk pelatihan yang ada baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah
maupun Pemerintah Pusat.
c. Kelembagaan kelompok tani sebagian besar belum mantap.
Kelompok tani sebagi forum organisasi dan komunikasi petani kehutanan dan
perkebunan sebagian besar yang ada belum berfungsi dengan baik.
Keterbatasan pendidikan dan minimnya kemampuan manajemen merupakan
penyebab lemahnya keberadaan kelompok tani sebagai stake holders sehingga
ke depan diperlukan pembinaan dan bimbingan secara intensif dan terus
menerus dari petugas lapangan untuk meningkatkan kemampuannya dengan
demikian diharapkan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah
Kabupaten Gunungkidul dapat segera direspon dengan baik dan benar oleh
kelompok tani kehutanan dan perkebunan.
d. Terbatasnya pengetahuan, ketrampilan dan permodalan sebagian besar
petani
Sebagai pelaku utama pembangunan, kemampuan, ketrampilan dan
ketersediaan modal pada petani akan sangat besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan program, apabila faktor-faktor tersebut kondisnya terbatas maka
akan menjadi hambatan bagi keberhasilan program tersebut.
e. Produktivitas berbagai komoditas perkebunan masih relatif rendah
Produktivitas berbagai komoditas perkebunan masih relatif rendah. Hal
tersebut terjadi karena komoditas perkebunan diusahakan secara tumpangsari
pada lahan di sela-sela tanaman pertanian dan kehutanan sehingga sangat
berpengaruh terhadap produktifitas yang dihasilkan.
f. Kualitas hasil (khususnya perkebunan) masih kurang kompetitif jika
bersaing dengan daerah lain.
Berbagai komoditas perkebunan kualitasnya masih kurang kompetitif
dibandingkan komoditas sejenis dari daerah lain. Hal ini disebabkan karena
pengelolaannya belum dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga biaya
produksinya lebih tinggi. Hal inilah yang menyebabkan lemahnya daya saing
hasil-hasil perkebunan Kabupaten Gunungkidul terhadap daerah lain.
g. Sarana dan prasarana yang belum memadahi untuk mendukung
operasional tugas
Terbatasnya sarana dan prasarana apabila dibandingkan dengan Sumber Daya
Manusia dan kebutuhan operasional tugas masih sangat kurang memadai.
102
Untuk itu perlu segera tertangani agar pelaksanaan tugas bisa berjalan dengan
lancar.
103
2) Meningkatnya usaha dan produktivitas koperasi dan
UKM.
3) Fasilitas pemenuhan kebutuhan masyarakat dunia
usaha secara lancar tertib dan transparan.
4) Meningkatnya pangsa pasar bagi produk daerah.
5) Meningkatnya potensi daerah dalam menunjang
investasi.
d. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam wilayah dengan tetap
menjaga kelestarian fungsi lingkungan dengan sasaran :
1) Terwujudnya pengelolaan potensi tambang, air tanah
dan energi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
proporsional.
2) Tersedianya peluang usaha dibidang pertambangan
dan energi yang berwawasan lingkungan.
104
4) Pengembangan industri kerajinan kayu dengan sistem klaster dan
pendampingan
f. Program Penguasaan, Pengembangan dan Penerapan Teknologi melalui
kegiatan :
1) Pelatihan, peningkatan kualitas produk IK mebel kayu dan orientasi
lapangan
2) Penganekaragaman Desain dan peningkatan kualitas mebel kayu
3) Diklat penganekaragaman produk makanan olahan tradisional P2WKSS
4) Pelatihan penganekaragaman produk kerajinan limbah batu alam
penunjang peranan wanita
5) Pelatihan penunjang TMMD
6) Diklat peningkatan kualitas dan kemasan produk olahan pangan jenang
alot
7) Diklat peningkatan teknologi olahan makanan krupuk rambak
8) Diklat peningkatan kualitas produk industri tempe
9) Diklat peningkatan teknologi perbatikan dan finishing kayu
10) Diklat penganekaragaman makanan olahan tradisional
g. Program Pemantapan Pengelolaan Data dan Pendayagunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi melalui kegiatan :
1) Monitoring potensi IKM dan pengelolaan data industri
2) Monev kepemilikan legalitas usaha (HO, SIUP, TDP) dan perkembangan
harga barang pokok dan barang penting
3) Penyusunan database bidang perdagangan
4) Peningkatan SDM petugas promosi dan pengolah data simpedal/kursus
dan pelatihan
5) Pemuktahiran data dan informasi simpedal
6) Pendampingan usaha penggemukan sapi potong bagi koperasi
7) Inventarisasi sumur produksi air tanah di wonosari dan playen
8) Inventarisasi potensi energi
9) Penyusunan neraca bahan galian
10) Operasional pengumpulan data kecepatan angin di parangpucuk
tanjungsari
h. Program Pengembangan Perdagangan, Sistem Distribusi dan perlindungan
Konsumen melalui kegiatan :
1) Promosi dan perluasan pangsa pasar produk daerah di tingkat nasional
2) Promosi dan perluasan pangsa pasar produk daerah di tingkat regional
105
3) Promosi dan perluasan pangsa pasar produk daerah di tingkat lokal
4) Pelatihan dan pengembangan klinik konsultasi bisnis dan pendampingan
usaha
5) Pembinaan kegiatan dalam panjabtada peningkatan ekspor daerah
6) Pembinaan, pendampingan dan pemberdayaan pedagang eceran kecil
7) Pembinaan dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL)
i. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (KUKM) melalui kegiatan :
1) Pelatihan manajemen usaha bagi manajer koperasi
2) Sosialisasi perpajakan bagi koperasi
3) Pelatihan pengurus dan pengawas baru
4) Pendampingan penyusunan laporan akhir dalam rangka pelaksnanaan
RAT
5) Pelatihan kewirausahaan
6) Pelatihan manajemen usaha kecil bagi UKM
7) Sosialisasi SPPIRT
8) Pelatihan akuntansi
9) Pendampingan penyusunan otonomi USP
j. Program Penciptaan Iklim Usaha dan Usaha Kecil Menengah melalui
kegiatan :
1) Penilaian kesehatan KSP/USP koperasi
2) Revitalisasi kelembagaan koperasi
3) Pemberdayaan dekopinda dan peringatan hari koperasi
4) Pembinaan manajemen usaha bagi UKM
5) Temu kemitraan antara UKM dengan BUMN dalam rangka akses modal
6) Klasifikasi kinerja koperasi
7) Penguatan modal kerja sosialisasi dan monev pada koperasi untuk
penyaluran pupuk
k. Program Promosi dan Kerjasama Investasi melalui kegiatan :
1) Rapat koordinasi penanaman modal daerah
2) Penyusunan profil investasi daerah berupa leaflet
3) Promosi penanaman modal ke jakarta
4) Monev penguatan modal dana bergulir
l. Program Pembinaan Usaha Pertambangan melalui kegiatan :
1) Pembinaan usaha pertambangan rakyat
2) Pembentukan dan inventarisasi kelompok penambang rakyat
106
3) Monitoring dan pengawasan pelaksanaan usaha pertambangan
4) Penanggulangan pertambangan tanpa izin
5) Operasional pengecekan lapangan dalam rangka pelayanan perijinan
pertambangan
m. Program Penguasaan dan Pengembangan Serta Aplikasi Teknologi
Pertambangan dan Energi melalui kegiatan :
1) Penyusunan kajian penerapan teknologi penambangan batu gamping pada
tambang rakyat dalam pengendalian kerusakan lingkungan
107
tercapai realisasi Rp. 131.372.700 atau 76% , sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
3) Penunjang operasional dan peningkatan PAD
Kegiatan ini melaksanakan dukungan operasional PAD dengan
pembiayaan Rp. 35.075.000 dan tercapai realisasi Rp. 34.392.700 atau
98,05% , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
b. Program Tersedianya Data Potensi Daerah melalui kegiatan :
1) Penyusunan data dan informasi kegiatan bidang perekonomian
Kegiatan ini melaksanakan dukungan pendataan potensi ekonomi dengan
pembiayaan Rp. 10.000.000 dan tercapai realisasi Rp. 9.750.500 atau
98 % , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
c. Program Terlaksananya Program Kerja Secara Terpadu Dalam rangka
Pelayanan Kepada Masyarakat meliputi kegiatan :
1) Penyusunan program kegiatan bidang perekonomian tahun 2006
Kegiatan ini melaksanakan pendataan untuk penyusunan program kerja
dinas dengan pembiayaan Rp. 12.000.000 dan tercapai realisasi
Rp. 11.730.000 atau 98 % , sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
d. Program Penataan Struktur Industri melaui kegiatan :
1) Pemberdayaan penguatan modal dan pendampingan
Kegiatan ini melaksanakan penyaluran bantuan modal bagi perajin kecil
sebanyak 40 orang dengan pembiayaan Rp. 138.325.000.000 dan tercapai
realisasi Rp. 138.099.000 atau 99,41 %, sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.
108
gedung yang direncanakan untuk show rom rusak akibat gempa sehingga
tidak dilaksanakan.
e. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah melalui kegiatan :
1) Penyuluhan kelompok sentra industri kecil
Kegiatan ini melaksanakan penyuluhan bagi perajin kecil sebanyak
160 orang dengan pembiayaan Rp. 15.507.000. dan tercapai realisasi
Rp. 15.504.000 atau 99,98 %, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
2) Magang pengrajin makanan olahan dari bahan ketela
Kegiatan ini melaksanakan magang pengolahan makanan olahan dari
bahan ketela sebanyak 10 perajin dengan pembiayaan Rp. 19.125.000. dan
tercapai realisasi Rp. 19.125.000 atau 100%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
3) Penyuluhan program peningkatan peranan wanita industri dan
perdagangan kecil dan menengah
Kegiatan ini melaksanakan ketrampilan wanita IKDM sebanyak 15 orang
dengan pembiayaan Rp. 2.500.000. dan tercapai realisasi Rp. 2.500.000
atau 100 %, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Pengembangan industri kerajinan kayu dengan sistem klaster dan
pendampingan
Kegiatan ini melaksanakan pendampingan bagi kerajinan kayu dengan
sistem klaster pada 1 sentra dengan pembiayaan Rp. 15.507.000. dan
tercapai realisasi Rp. 0 atau 0 %, hal ini karena Kecamatan Patuk sebagai
sentra kerajinan kayu mengalami gempa bumi sehingga kegiatan tidak
dilaksanakan.
f. Program Penguasaan, Pengembangan dan Penerapan Teknologi melalui
kegiatan :
1) Pelatihan, peningkatan kualitas produk IK mebel kayu dan orientasi
lapangan
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan bagi perajin kecil mebel sebanyak
30 orang dengan pembiayaan Rp. 61.109.000. dan tercapai realisasi
Rp. 60.955.000 atau 99,81 %, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
2) Penganekaragaman Desain dan peningkatan kualitas mebel kayu
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan desain mebel kayu pada 40 perajin
kecil dengan pembiayaan Rp. 36.370.000 dan tercapai realisasi
Rp. 36.370.000 atau 100%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
3) Diklat penganekaragaman produk makanan olahan tradisional P2WKSS
109
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan diklat produk makanan olahan
tradisional pada 30 perajin kecil dengan pembiayaan Rp. 11.447.500 dan
tercapai realisasi Rp. 10.502.500 atau 91,74%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
4) Pelatihan penganekaragaman produk kerajinan limbah batu alam
penunjang peranan wanita
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan diklat produk kerajinan limbah batu
alam pada 15 perajin kecil dengan pembiayaan Rp. 27.725.000 dan
tercapai realisasi Rp. 27.725.000 atau 100%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
5) Pelatihan penunjang TMMD
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan penunjang TMMD dengan
pembiayaan Rp. 4.822.500 dan tercapai realisasi Rp. 4.822.500 atau
100%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
6) Diklat peningkatan kualitas dan kemasan produk olahan pangan jenang
alot
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan diklat produk makanan olahan
jenang alot pada 15 perajin kecil dengan pembiayaan Rp. 12.867.500 dan
tercapai realisasi Rp. 12.865.500 atau 99,98%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
7) Diklat peningkatan teknologi olahan makanan krupuk rambak
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan diklat produk makanan olahan
krupuk rambak pada 15 perajin kecil dengan pembiayaan Rp. 14.240.000
dan tercapai realisasi Rp. 14.240.000 atau 100%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
8) Diklat peningkatan kualitas produk industri tempe
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan diklat produk makanan industri
tempe pada 30 perajin kecil dengan pembiayaan Rp. 17.935.000 dan
tercapai realisasi Rp. 17.900.000 atau 99,80%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
9) Diklat peningkatan teknologi perbatikan dan finishing kayu
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan diklat perbatikan dan finishing kayu
pada 20 perajin kecil dengan pembiayaan Rp. 19.046.000 dan tercapai
realisasi Rp. 18.466.000 atau 96,85%, sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.
10) Diklat penganekaragaman makanan olahan tradisional
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan penganekaragaman produk makanan
olahan tradisional pada 45 perajin kecil dengan pembiayaan
110
Rp. 24.861.000 dan tercapai realisasi Rp. 24.843.350 atau 99,93%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
g. Program Pemantapan Pengelolaan Data dan Pendayagunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi melalui kegiatan :
1) Monitoring potensi IKM dan pengelolaan data industri
Kegiatan ini melaksanakan Monitoring potensi IKM dan pengelolaan data
industri pada 87 komoditi dengan pembiayaan Rp. 37.215.000 dan
tercapai realisasi Rp. 37.115.000 atau 99,73%, sedangkan realisasi fisik
dapat tercapai 100%.
2) Monev kepemilikan legalitas usaha (HO, SIUP, TDP) dan perkembangan
harga barang pokok dan barang penting
Kegiatan ini melaksanakan monev kepemilikan legalitas usaha pada
360 pedagang dengan pembiayaan Rp. 14.020.000 dan tercapai realisasi
Rp. 13.305.250 atau 94,90%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
3) Penyusunan database bidang perdagangan
Kegiatan ini melaksanakan penyusunan database di bidang perdagangan
pada 18 Kecamatan dengan pembiayaan Rp. 44.780.000 dan tercapai
realisasi Rp. 43.557.000 atau 97,27%, sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.
4) Peningkatan SDM petugas promosi dan pengolah data simpedal/kursus
dan pelatihan
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan bagi pengolah data simpedal
sebanyak 4 orang dan teralisasi 2 orang dengan pembiayaan
Rp. 2.5000.000 dan tercapai realisasi Rp. 1.500.000 atau 60%, sedangkan
realisasi fisik dapat tercapai 50%.
5) Pemuktahiran data dan informasi simpedal
Kegiatan ini melaksanakan penyusunan database simpedal dengan
pembiayaan Rp. 2.255.000 dan tercapai realisasi Rp. 2.255.000 atau
100%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
6) Pendampingan usaha penggemukan sapi potong bagi koperasi
Kegiatan ini melaksanakan pendampingan usaha koperasi penggemukan
sapi potong dengan pembiayaan Rp. 23.300.000 dan tercapai realisasi
Rp. 7.300.000 atau 31%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 31%.
7) Inventarisasi sumur produksi air tanah di wonosari dan playen
Kegiatan ini melaksanakan inventarisasi sumur produksi di wonosari dan
playen dengan pembiayaan Rp. 40.842.500 dan tercapai realisasi
Rp. 39.472.500 atau 97%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
8) Inventarisasi potensi energi
111
Kegiatan ini melaksanakan inventarisasi potensi energi dengan
pembiayaan Rp. 45.180.000 dan tercapai realisasi Rp. 44.040.000 atau
97%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
9) Penyusunan neraca bahan galian
Kegiatan ini melaksanakan penyusunan neraca bahan galian dengan
pembiayaan Rp. 41.740.000 dan tercapai realisasi Rp. 40.157.500 atau
96%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
10) Operasional pengumpulan data kecepatan angin di parangpucuk
tanjungsari
Kegiatan ini melaksanakan pendataan kecepatan angin sebagai alternatif
energi dengan pembiayaan Rp. 10.000.000 dan tercapai realisasi
Rp. 9.760.000 atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
h. Program Pengembangan Perdagangan, Sistem Distribusi dan perlindungan
Konsumen melalui kegiatan :
1) Promosi dan perluasan pangsa pasar produk daerah di tingkat nasional
Kegiatan ini melaksanakan promosi unggulan daerah dan perluasan
pangsa pasar tingkat nasional pada 42 perajin dengan pembiayaan
Rp. 243.960.000 dan tercapai realisasi Rp. 243.309.000 atau 99,73%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Promosi dan perluasan pangsa pasar produk daerah di tingkat regional
Kegiatan ini melaksanakan promosi unggulan daerah dan perluasan
pangsa pasar tingkat regional pada 18 perajin dengan pembiayaan Rp.
58.940.000 dan tercapai realisasi Rp. 57.990.000 atau 98,39%, sedangkan
realisasi fisik dapat tercapai 100%.
112
Kegiatan ini melaksanakan pembinaan kegiatan dalam panjabtada
peningkatan ekspor daerah pada 150 pedagang dengan pembiayaan
Rp. 18.250.000 dan tercapai realisasi Rp. 18.191.000 atau 99,68%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
6) Pembinaan, pendampingan dan pemberdayaan pedagang eceran kecil
Kegiatan ini melaksanakan Pembinaan, pendampingan dan pemberdayaan
pedagang eceran kecil pada 90 pedagang dengan pembiayaan
Rp. 31.105.000 dan tercapai realisasi Rp. 31.095.750 atau 99,97%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
7) Pembinaan dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL)
Kegiatan ini melaksanakan pembinaan dan penataan Pedagang Kaki Lima
(PKL) pada 50 PKL dengan pembiayaan Rp. 13.620.000 dan tercapai
realisasi Rp. 12.718.500 atau 93,38%, sedangkan realisasi fisik dapat
tercapai 100%.
i. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah (KUKM) melalui kegiatan :
1) Pelatihan manajemen usaha bagi manajer koperasi
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan manajemen bagi 30 manajer koperasi
dengan pembiayaan Rp. 14.540.000 dan tercapai realisasi Rp. 14.180.000
atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Sosialisasi perpajakan bagi koperasi
Kegiatan ini melaksanakan sosialisasi perpajakan bagi koperasi dengan
peserta 30 pengurus dan pembiayaan Rp. 7.750.000 serta tercapai realisasi
Rp. 7.567.500 atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
113
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan kewirausahaan bagi 30 UKM dengan
pembiayaan Rp. 7.775.000 dan tercapai realisasi Rp. 7.572.500 atau 98%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
6) Pelatihan manajemen usaha kecil bagi UKM
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan manajemen usaha kecil bagi UKM
dengan peserta 30 pengurus dan pembiayaan Rp. 7.750.000 dan tercapai
realisasi Rp. 7.567.500 atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
7) Sosialisasi SPPIRT
Kegiatan ini melaksanakan sosialisasi SPPRIT dengan peserta
30 orangdan pembiayaan Rp. 3.960.000 dan tercapai realisasi Rp.
3.887.500 atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
8) Pelatihan akuntansi
Kegiatan ini melaksanakan pelatihan akuntansi bagi 30 orang dengan
pembiayaan Rp. 14.900.000 dan tercapai realisasi Rp. 11.876.000 atau
79,49%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
9) Pendampingan penyusunan otonomi USP
Kegiatan ini melaksanakan pendampingan otonomi USP dengan
pembiayaan Rp. 9.750.000 dan tercapai realisasi Rp. 9.739.500 atau
99,89%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
j. Program Penciptaan Iklim Usaha dan Usaha Kecil Menengah melalui
kegiatan :
1) Penilaian kesehatan KSP/USP koperasi
Kegiatan ini melaksanakan penilaian kesehatan KSP/USP koperasi dengan
pembiayaan Rp. 6.230.000 dan tercapai realisasi Rp. 6.230.000 atau
100%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Revitalisasi kelembagaan koperasi
Kegiatan ini melaksanakan revitalisasi koperasi pada 10 unit koperasi
dengan pembiayaan Rp. 16.170.000 dan tercapai realisasi Rp. 13.395.000
atau 83%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
3) Pemberdayaan dekopinda dan peringatan hari koperasi
Kegiatan ini melaksanakan pemberdayaan dekopinda dan peringatan hari
koperasi dengan pembiayaan Rp. 10.770.000 dan tercapai realisasi
Rp. 10.166.000 atau 94%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Pembinaan manajemen usaha bagi UKM
114
Kegiatan ini melaksanakan pembinaan manajemen usaha bagi UKM
dengan pembiayaan Rp. 5.835.000 dan tercapai realisasi Rp. 5.694.500
atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
5) Temu kemitraan antara UKM dengan BUMN dalam rangka akses modal
Kegiatan ini melaksanakan temu mitra antara UKM dengan BUMN
dengan pembiayaan Rp. 3.775.000 dan tercapai realisasi Rp. 3.711.500
atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
6) Klasifikasi kinerja koperasi
Kegiatan ini melaksanakan penilaian kesehatan KSP/USP koperasi dengan
pembiayaan Rp. 6.230.000 dan tercapai realisasi Rp. 6.230.000 atau
100%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
7) Penguatan modal kerja sosialisasi dan monev pada koperasi untuk
penyaluran pupuk
Kegiatan ini melaksanakan penyaluran modal kerja dalam distribusi pupuk
pada 3 unit koperasi dengan pembiayaan Rp. 28.840.000 dan tercapai
realisasi Rp. 27.488.000 atau 95%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai
100%.
k. Program Promosi dan Kerjasama Investasi melalui kegiatan :
1) Rapat koordinasi penanaman modal daerah
Kegiatan ini melaksanakan rapat koordinasi penanaman modal daerah
pembiayaan Rp. 8.655.000 dan tercapai realisasi Rp. 6.666.500 atau 77%,
sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Penyusunan profil investasi daerah berupa leaflet
Kegiatan ini melaksanakan penyusunan profil investasi daerah berupa
1.000 leaflet dengan pembiayaan Rp. 5.420.000 dan tercapai realisasi
Rp. 5.419.500 atau 99,99%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
3) Promosi penanaman modal ke jakarta
Kegiatan ini melaksanakan promosi penanaman modal di jakarta dengan
pembiayaan Rp. 25.200.000 dan tercapai realisasi Rp. 3.960.000 atau
16%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 16%.
4) Monev penguatan modal dana bergulir
Kegiatan ini melaksanakan modal dana bergulir dengan pembiayaan
Rp. 4.420.000 dan tercapai realisasi Rp. 4.420.000 atau 100%, sedangkan
realisasi fisik dapat tercapai 100%.
l. Program Pembinaan Usaha Pertambangan melalui kegiatan :
1) Pembinaan usaha pertambangan rakyat
115
Kegiatan ini melaksanakan pembinaan kelompok penambang rakyat di
6 kecamatan dengan pembiayaan Rp. 24.985.000 dan tercapai realisasi
Rp. 22.503.000 atau 90%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
2) Pembentukan dan inventarisasi kelompok penambang rakyat
Kegiatan ini melaksanakan inventarisasi dan pembentukan 5 kelompok
penambang dengan pembiayaan Rp. 15.130.000 dan tercapai realisasi
Rp. 14.036.500 atau 93%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
3) Monitoring dan pengawasan pelaksanaan usaha pertambangan
Kegiatan ini melaksanakan monitoring dan pengawasan sebanyak 100 kali
dengan pembiayaan Rp. 18.600.000 dan tercapai realisasi Rp. 18.300.000
atau 98%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
4) Penanggulangan pertambangan tanpa izin
Kegiatan ini melaksanakan monitoring dan pengawasan sebanyak 50 kali
dengan pembiayaan Rp. 27.650.000 dan tercapai realisasi Rp. 25.544.000
atau 92%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
5) Operasional pengecekan lapangan dalam rangka pelayanan perijinan
pertambangan
Kegiatan ini melaksanakan pelayanan permohonan perijinan
pertambangan sesuai dengan SPM sebanyak 50 pemohon terealisasi
71 pemohon dengan pembiayaan Rp. 8.200.000 dan tercapai realisasi
Rp. 8.164.000 atau 100%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 125%.
m. Program Penguasaan dan Pengembangan Serta Aplikasi Teknologi
Pertambangan dan Energi melalui kegiatan :
1) Penyusunan kajian penerapan teknologi penambangan batu gamping pada
tambang rakyat dalam pengendalian kerusakan lingkungan
Kegiatan ini melaksanakan penyusunan kajian teknologi penambangan
batu gamping dengan pembiayaan Rp. 41.0410.000 dan tercapai realisasi
Rp. 39.690.000 atau 97%, sedangkan realisasi fisik dapat tercapai 100%.
116
a) Penempatan pegawai belum
sesuai dengan kualifikasi ketrampilan dan keahlian / belum terpenuhinya
kebutuhan tenaga ahli.
b) Sarana dan prasarana operasional
belum memadai
c) Belum tergalinya seluruh potensi
sebagai sumber PAD.
d) Pemanfaatan sumberdaya alam
yang tidak berwawasan lingkungan.
e) Adanya pengaruh musim
terhadap ketersediaan bahan baku
f) Belum tersedianya infrastruktur
yang memadai
g) Minat investor menanamkan
modalnya masih kurang
h) Terjadinya kerusakan lingkungan
akibat pengolahan sumberdaya alam yang tidak terkendali.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang,
maka Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
a) Pelatihan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas baik manajerial
maupun teknis para pengrajin industri kecil dan menengah.
b) Pembinaan secara berkelanjutan dan memfasilitasi informasi peluang dan
perluasan akses pasar.
c) Meningkatkan pelatihan manajemen kewirausahaan dan pengembangan
konsultasi bisnis bagi pedagang.
d) Memfasilitasi cesara lebih luas bagi partisipasi dalam kegiatan
promosi/pameran lokal dan nasional.
e) Meningkatkan pelatihan manajemen dan administrasi usaha UKM,
pengembangan pasar bagi pengelola koperasi.
f) Meningkatkan penyuluhan dan pendidikan teknik penambangan kepada
pengusaha tambang.
g) Meningkatkan keikutsertaan personil/pegawai pada pendidikan dan latihan
fungsional.
h) Mengoptimalkan personil sesuai ketrampilan dan keahliannya
117
i) Meningkatkan anggaran dari APBD pada sektor-sektor yang programnya
merupakan prioritas dan masih memerlukan dukungan pembiyaan.
j) Meningkatkan monitoring dan pemantauan secara lebih intensif kepada para
peminjam dana penguatan modal
118
4) Pameran ketenagakerjaan dan ketransmigrasian
5) Pengumpulan, pengolahan data dan penyebarluasan IPK dan bursa kerja
119
1) Penyelenggaraan forum SKPD
2) Konsultasi dan koordinasi perencanaan ketenagakerjaan
dan ketransmigrasian
3) Akreditasi pejabat fungsional instruktur latihan kerja
dan pengawas ketenagakerjaan
4) Monitoring dan evaluasi kegiatan bidang tenaga kerja
dan transmigrasi Kabupaten Gunungkidul
5) Pengadaan sarana dan prasarana rumah tangga
transtrito
6) Pengadaan papan informasi dan lowongan kerja dan
penyebarluasan informasi lowongan kerja.
120
Dari hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa Indikator input
Bimbingan Kerja sebagai berikut : dilaksanakan sebanyak 10 (sepuluh)
orang terdiri dari penceramah dan penyelenggara dengan sarana 1 unit
komputer/ LCD serta dengan dana anggaran Rp.6.050.000,- dengan
prosentase penggunaan 100 %. Indikator Output terselenggara bimbingan
kerja di SMK 1 Wonosari dan SMK 2 Wonosari sebanyak 200 orang
siswa klas III, masing – masing 100 siswa.
Penyelenggaraan output dapat terealisasi 100 % dengan tingkat
pemahaman siswa terhadap dunia kerja sebesar 100 %. Dengan demikian
Bimbingan Kerja dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Bimbingan
Kerja diharapkan mampu menekan penipuan – penipuan yang dilakukan
calo – calo tenaga kerja sehingga siswa mendapatkan bekal apabila setelah
lulus akan masuk di dunia kerja.
2) Perluasan Kerja
dengan Sistem Padat Karya (PKSPK)
PKSPK merupakan salah satu kegiatan untuk pengembangan dan
perluasan kerja untuk meningkatkan kesempatan kerja. Pada Kegiatan
PKSPK diarahkan pada Ternak Kambing Peranakan Etawa, dengan ternak
kambing masyarakat diharapkan mampu membentuk unit ekonomi
produktif untuk penyerapan tenaga kerja dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Dari hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa Input
Kegiatan PKSPK antara lain: Anggaran yang terdanai :Rp.165.250.000,-
dengan prosentase penggunaan 98,49 % ; Masyarakat , Instruktur dan
penyelenggara sebanyak : 135 orang ; Bantuan pembuatan kandang dan
obat-obatan sebanyak 6 paket ; bantuan kambing PE sebanyak 120 orang ;
Kegiatan dilaksanakan di 6 lokasi antara lain : 1. Desa Sidorejo, Ponjong,
2. Desa Banaran, Playen, 3. Desa Banyusoca, Playen,4. Desa
Kedungpoh,Nglipar, 5. Desa Pengkol, Nglipar, 6. Desa Pengkok, Patuk.
Indikator Output PKSPK terdidiknya 120 orang masyarakat masing –
masing lokasi sebanyak 20 orang masyarakat. Outcomes PKSPK dapat
menyerap anggota PKSPK sebanyak : 120 orang. yang menunjukkan
pelaksanaan kegiatan sangat efisien dan efektif.
3) Penerapan
Teknologi serta Pemanfaatan Terapan Peningkatan Kelompok (TPK)
Kegiatan TPK merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesempatan kerja
dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan TPK pada jenis
121
industri ceriping pisang dilaksanakan di Desa Ngalang, Gedangsari.
Indikator input antara lain : anggaran Rp.11.910.000,- , instruktur dan
penyelenggara sebanyak 10 orang ; bantuan sarana dan prasarana untuk
pembuatan criping pisang 1 paket. Dari hasil pengukuran menunjukkan
bahwa input berupa anggaran dapat terealisasi 100 % dengan output
anggota kelompok TPK terdidik sebanyak 10 orang dan outcomes anggota
TPK yang mandiri dengan realisasinya sebanyak 100 %. Dengan
pengukuran tersebut menunjukkan pelaksanaan sangat efektif dan efisien.
4) Pelatihan
Tenaga Kerja Mandiri Terdidik (TKMT)
Pelatihan TKMT dilaksanakan di Aula Disnakertrans Kab. Gunungkidul
selama 12 hari. Pelatihan diikuti oleh 15 orang peserta dari Kabupaten
Gunungkidul. Kegiatan TKMT ini diharapkan mampu memberikan bekal
tentang kewirausahaan bagi lulusan SLTA/D-1 dan memberikan motivasi
anggota TKMT untuk menciptakan lapangan kerja. Indikator input;
anggaran RP.52.955.000,- dengan prosentase penggunaan sebesar:
91,1 %; Anggota TKMT, instruktur dan penyelenggara sebanyak:
30 orang ; bantuan bahan dan sarana 1 paket. Dari hasil pengukuran
kinerja menunjukkan bahwa input yang terdanai dapat terealisasi 91,1 %
dengan output 100 % tentang jumlah Tenaga kerja yang mandiri sebanyak
15 orang. Sedangkan outcomes menunjukkan Prosentase anggota TKMT
yang mandiri 100 %. Dari Hasil pengukuran menunjukkan kegiatan
sangat efisien dan efektif.
5) Padat Karya
Padat Karya merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk
memberikan kesempatan kerja sementara bagi masyarakat dan
meningkatkan akses perekonomian yang ada di masyarakat. Kegiatan
Padat Karya diwujudkan dengan pembuatan jalan desa baru yang dapat
menyerap tenaga kerja. Padat Karya dilaksanakan di 4 (empat) lokasi
antara lain : Desa Dadapayu, Semanu ; Desa Pilangrejo,Nglipar ; Desa
Giricahyo, Purwosari dan Desa Hargomulyo, Gedangsari. Input Kegiatan
antara lain : anggaran Rp.389.370.000,-, mengikutsertakan sebanyak 1020
orang dari masyarakat penerima, petugas lapangan, pengawas dan instansi
terkait; pengadaan bahan sarana untuk pembuatan jalan.
Dari hasil pengukuran kinerja menunjukkan bahwa input anggaran yang
terdanai dapat terealisasi 100 % dengan realisasi output 100 %
122
terlaksananya kegiatan di 4 lokasi dan indikator outcpmes 100% yang
terdiri dari : penyerapan TK pekerja sebanyak 11.520 orang ; penyerapan
ketua kelompok sebanyak : 576 OH dan penyerapan tukang sebanyak
240 OH. Dari hasil pengukuran menunjukkan bahwa pelaksanaan
kegiatan efektif dan efisien.
123
Bangunan : Peserta sebanyak : 32 orang, 2 paket ; lokasi di Desa
Beji, Ngawen; Desa Melikan , Rongkop. Anggaran : Rp.
30.160.000,- ; bantuan bahan sarana / peralatan untuk kelompok
kerja produktif yang dibentuk masyarakat.
Mebel : peserta sebanyak : 32 orang, 2 paket ; lokasi di Desa
Pampang, Paliyan dan Desa Hargosari , Tanjungsari; Anggaran
Rp. 34.160.000,-; bantuan sarana prasarana peserta pelatihan
e) Pelatihan aneka kejuruan :
Menjahit : peserta sebanyak : 32 orang , 2 paket ; lokasi di Desa
Ngawu, Playen dan Desa Girisekar, Panggang. ; anggaran
Rp.29.430.000,- ; bantuan bahan sarana / peralatan untuk
kelompok kerja produktif yang dibentuk masyarakat.
Membordir/sulam : peserta sebanyak : 48 orang, 3 paket ; Lokasi
di Desa Playen, Playen ; Desa Semanu, Semanu dan Desa kenteng,
Ponjong ; anggaran Rp. 43.080.000,-; pemberian bantuan sarana
prasarana peserta pelatihan.
Ukir kayu : peserta sebanyak : 32 orang , 2 paket ; lokasi di Desa
Katongan, Nglipar dan Desa Sumberjo, Semin ; anggaran Rp.
32.160.000,- ; bantuan bahan sarana untuk kelompok masyarakat.
Sablon : peserta sebanyak 32 orang ; 2 paket ; lokasi di Desa
Semanu, Semanu dan desa Dadapayu, Semanu.
f) Kejuruan tata niaga :
Ketatausahaan/ Komputer : peserta sebanyak : 32 orang ; 2 paket;
Lokasi di Desa Genjahan, Ponjong dan Desa Bandung, Playen;
Anggaran Rp. 46.160.000,- ; Pemberian bantuan sarana prasarana
untuk kelompok masyarakat.
g) Pelatihan kejuruan pertanian :
Processing hasil pertanian dan makanan : Peserta sebanyak
48 orang, 3 paket ; lokasi: Desa Kedungpoh, Nglipar ; Desa
Wiladeg, Karangmojo dan Desa Siraman, Wonosari ; anggaran
Rp.33.780.000,- ; bantuan sarana prasarana untuk kelompok kerja
produktif.
Secara keseluruhan kegiatan pelatihan tenaga kerja dianggarkan
Rp. 494.795.000,- sebanyak 512 peserta pelatihan, penyelenggaran
10 orang dan instuktur sebanyak 22 orang dari balai latihan kerja . Dari
hasil pengukuran kinerja input yang terdanai terealisasi 89 % dengan
prosentase output sebesar 100 % dengan jumlah peserta pelatihan
sebanyak : 512 orang. Prosentase outcomes sebesar 100 % tentang tingkat
kelulusan tenaga kerja yang dilatih.
124
2) Fasilitasi dan stimulasi Transmigrasi Ring I
Dari hasil pengukuran kinerja input yang terdanai terealisasi 96 % dengan
output 100 % dengan terpenuhinya sarana dan prasarana transmigrasi
lokal Ring I (Pantai Gesing) yang menunjukkan kegiatan efisien.
3) Penyebaran Informasi Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Dari hasil pengukuran kinerja input yang terdanai terealisasi 99 % dengan
output 100 % dengan terselenggaranya penyuluhan tingkat desa,
penyusunan leaflet, boklet dan brosur yang menunjukkan kegiatan efisien.
4) Pameran Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Dari hasil pengukuran kinerja input yang terdanai terealisasi 100 %
dengan output 100 % dengan terselenggaranya pameran pembangunan
yang menunjukkan kegiatan efisien.
5) Pengumpulan, Pengolahan data dan Penyebarluasan IPK dan Bursa Kerja
Dari hasil pengukuran kinerja input yang tidak terdanai dengan terealisasi
output 100 % dengan tersedianya data informasi pasar kerja dan bursa
kerja yang menunjukkan kegiatan sangat efisien.
125
pengawasan ketenagakerjaan. Dari Hasil Pengukuran menunjukkan
kegiatan sangat efisien dan efektif.
3) Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan
Kegiatan ini bertujuan agar perusahaan melaksanakan peraturan
perundang – undangan ketenagakerjaan. Input kegiatan meliputi :
anggaran Rp. 28.616.000,- ; pembinaan di 100 perusahaan ; personil /
pengawas sebanyak : 2 orang. Dari hasil pengukuran kinerja input
terealisasi 90 % dengan prosentase output 100% tentang terlaksananya
pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan ; prosentase outcomes 100 %
tentang pemahaman tentang pengawasan ketenagakerjaan. Hasil
Pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif .
4) Koordinasi Tripartit.
Kegiatan ini bertujuan untuk forum komunikasi antara pengusaha, pekerja
dan pemerintah. Input kegiatan meliputi : anggaran Rp. 9.870.000,- ;
petugas sebanyak 23 orang . Prosentase output sebesar 100 % dengan
terlaksananya 4 kali rapat koordinasi sidang sekber dan 2 kali rapat sidang
pleno anggota tripartit ; prosentase outcomes 100 % tentang penurunan
angka kecelakaan kerja dan perselisihan kerja. Dari hasil pengukuran
kinerja yang menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
5) Sosialisasi Peraturan perundangan, syarat kerja dan
hubungan industrial
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta
sosialisasi tentang peraturan perundangan, syarat kerja dan hubungan
industrial. Input kegiatan dengan anggaran Rp. 10.992.000,- ; Peserta
sosialisasi : 100 orang , Penyuluh dan Penyelenggara : 11 orang. Dari
hasil pengukuran kinerja , anggaran terealisasi 87,88 % ; Prosentase
output sebesar 100 % tentang sosialisasi sebanyak 2 kali ; prosentase
outcomes 100 % tentang pemahaman peraturan perundang – undangan
ketenagakerjaan. Dari Hasil Pengukuran menunjukkan kegiatan sangat
efisien dan efektif.
6) Pembinaan Terhadap Lembaga Latihan swasta (LLS)
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman tentang penyelenggaran
pelatihan mengenai sertifikasi, standarisasi, kualitas tenaga kerja dan
produktivitas tenaga kerja. Input kegiatan dengan anggaran
Rp. 9.902.000,- ; Peserta sosialisasi : 30 orang, Penyuluh dan
Penyelenggara : 11 orang. Dari hasil pengukuran kinerja , anggaran
terealisasi 87,88 % ; Prosentase output sebesar 100 % tentang
penyelenggaraan pembinaan 1 angkatan ; prosentase outcomes 100 %
tentang tingkat pemahaman pengelolaan LLS. Dari Hasil Pengukuran
menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.Kegiatan juga untuk
126
memberikan pembinaan kepada LLS untuk mengetahui tentang hak dan
kewajiban LLS dalam pelatihan tenaga kerja yang dilaksanakan sehingga
pelatihan memenuhi standart yang diharapkan.
7) Pembentukan dan peningkatan fungsi P2K3
Kegiatan ini bertujuan untuk pembentukan dan pembinaan panitia
pembina keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan. Input kegiatan
meliputi : anggaran Rp. 21.230.000,-; petugas sebanyak 6 orang.
Anggaran terealisasi 92 %. Pembentukan P2K3 15 perusahaan dan
peningkatan fungsi P2K3 sebanyak 25 Perusahaan. Prosentase output
sebesar 100 % tentang terlaksananya pembentukan dan peningkatan fungsi
sebanyak : 40 perusahaan. ; prosentase outcomes 100 % tentang
pembentukan P2K3 baru sebanyak : 15 perusahaan dan peningkatan
fungsi P2K3 sebanyak 25 perusahaan.. Dari hasil pengukuran kinerja
menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
8) Wajib Lapor Ketenagakerjaan di perusahaan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang ketenagakerjaan
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan di bidang
ketenagakerjaan. Input kegiatan meliputi : anggaran Rp. 23.950.000,- ;
pembinaan di 250 perusahaan ; personil / pengawas sebanyak : 6 orang.
Dari hasil pengukuran kinerja input terealisasi 95 % dengan prosentase
output 100% tentang terlaksananya wajib lapor ketenagakerjaan di
perusahaan ; prosentase outcomes 100 % tentang terwujudnya data
ketenagakerjaan di perusahaan.. Hasil Pengukuran menunjukkan kegiatan
sangat efisien dan efektif.
9) Pembinaan Hubungan Industrial
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman peserta pembinaan
HI tentang prosedur penyelesaian perselisihan HI menurut UU No.2
Tahun 2004 . Input kegiatan dengan anggaran Rp. 8.515.000,- ; Peserta :
20 orang , Penyuluh dan Penyelenggara : 3 orang. Dari hasil pengukuran
kinerja , anggaran terealisasi 85,91 % ; Prosentase output sebesar 100 %
tentang terlaksananya pembinaan HI ; prosentase outcomes 100 % tentang
tingkat pemahaman Hubungan Industrial. Dari Hasil Pengukuran
menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
10) Pembinaan Peraturan perusahaan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang Hak dan
kewajiban pekerja dan pengusaha. Input kegiatan dengan anggaran
Rp. 6.065.000,- ; Peserta sosialisasi : 20 orang , Penyuluh dan
Penyelenggara : 5 orang. Dari hasil pengukuran kinerja , anggaran
terealisasi 70,32 % ; Prosentase output sebesar 100 % tentang
127
terlaksananya pembinaan peraturan perusahaan; prosentase outcomes 100
% tentang pemahaman tentang peraturan perusahaan. Dari Hasil
Pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
11) Pembinaan Kesejahteraan Tenaga Kerja di perusahaan
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang komponen
kesejateraan tenaga kerja tentang jamsostek, Upah minimal , koperasi
dll. Input kegiatan dengan anggaran Rp. 6. 486.500,-; Peserta pembinaan :
75 orang , Penyuluh dan Penyelenggara : 3 orang. Dari hasil pengukuran
kinerja , anggaran terealisasi 92,29 % ; Prosentase output sebesar 100 %
tentang terlaksananya pembinaan kesejahteraan tenaga kerja : prosentase
outcomes 100 % tentang pemahaman kesejahteraan tenaga kerja. Dari
Hasil Pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
128
penyelenggara sebanyak : 10 orang ; pengadaan bahan dan sarana.
Anggaran terealisasi 21 %, Prosentase output 0 % tidak terselenggara
karena adanya bencana alam gempa bumi yang terjadi pada tanggal
27 Mei 2006. Prosentase outcomes 0 %. Berdasarkan pengukuran kegiatan
hanya dapat dilaksanakan pada tahap persiapan bahan pameran sedangkan
untuk kegiatan penyelenggaraan pameran tidak dilaksanakan.
3) Fasilitasi dan Stimulasi Transmigrasi Ring III
Kegiatan bertujuan untuk memberikan fasilitasi pengiriman transmigran
ke Luar Jawa.
Penyelenggaraan transmigrasi Ring III Tahun 2006 dengan daerah tujuan
dan jumlah KK/ jiwa sebagai berikut :
1. UPT Sengkilo, Indragiri hulu, Riau : 5 KK : 16 jiwa
2. UPT Toli – Toli ,Gindopo, Sul Teng : 8 KK : 32 Jiwa
3. UPT Watu – Watu, Konawe Sel, Sultra : 5 KK : 16 Jiwa
4. UPT Rantau Pandan, Bungo, Jambi : 4 KK : 13 Jiwa
5. UPT Pagar Banyu, Seluma, Bengkulu : 5 KK : 16 Jiwa
6. UPT Capkala bengkayang, Kalbar : 3 KK : 9 Jiwa
7. UPT Teluk Melano, Ketapang, Kalbar : 3 KK : 9 Jiwa
8. UPT Lubuk Mumpo, Rejanglebong,Bengkulu : 5 KK : 18 Jiwa
9. UPT Sesayap dan Tanjung Buka, Kaltim : 7 KK : 24 Jiwa
10.UPT Simpang Mungki, Kalsel : 4 KK : 11 Jiwa
11.UPT Jamas Raya, Sumbar : 4 KK : 19 Jiwa
12.UPT Dusun Tengah,Solok Selatan,Sumbar : 5 KK : 14 Jiwa
13.UPT Bukit Baru,Tanah Bumbu, Kalsel : 2 KK : 10 Jiwa
Jumlah : 60 KK : 207 Jiwa
Input kegiatan meliputi : anggaran : Rp. 98.838.000,- ; penyelenggara
sebanyak : 26 orang ; pengadaan bahan dan sarana. Anggaran terealisasi
93,99 %, Prosentase output 100 % tentang terlaksananya faslitasi bagi
transmigrasi ring III, Prosentase outcomes 100 % tentang kelancaran
pengiriman transmigran sebanyak : 60 KK / 207 jiwa. Dari hasil
pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
4) Fasilitasi dan Stimulasi Transmigrasi Ring I
Kegiatan bertujuan untuk memberikan fasilitasi transmigran ring I di
Pantai Gesing, Desa Girikarto, Panggang . Input kegiatan meliputi :
anggaran : Rp. 17.069.500,-penyelenggara sebanyak : 3 orang ; pengadaan
bahan dan sarana. Anggaran terealisasi 100 %, Prosentase output 100 %
129
tentang terfasilitasinya sarana prasarana bagi transmigrasi ring I,
Prosentase outcomes 100 % Kepuasan transmigran ring I. Dari hasil
pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
5) Fasilitasi Peninjaun Lokasi Transmigrasi
Kegiatan bertujuan untuk perencanaan dan evaluasi program transmigrasi..
Peninjauan di Kalimantan Timur dan Jambi. Input kegiatan meliputi :
anggaran : Rp. 94.074.000,-pelaksana sebanyak : 16 orang ; pengadaan
bahan dan sarana. Anggaran terealisasi 90 %, Prosentase output 100 %
tentang terselenggaranya peninjauan lokasi transmigrasi dan evaluasi
transmigrasi , Prosentase outcomes 100 % Tersedianya data transmigrasi.
Dari hasil pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
6) Pengadaan Sarana dan Prasarana Rumah Tangga Transito
Kegiatan bertujuan untuk memfasilitasi rumah tangga transito. Input
kegiatan meliputi : anggaran : Rp. 46.420.000,- pelaksana sebanyak :
6 orang ; pengadaan bahan dan sarana. Anggaran terealisasi 99,95 %,
Prosentase output 100 % tentang terfasilitasinya rumah tangga transito,
Prosentase outcomes 100 % tentang Kelancaran pengiriman transmigran.
Dari hasil pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
7) Pemeliharaan Gedung Transito Kabupaten Gunungkidul
Kegiatan bertujuan untuk memfasilitasi Gedung transito. Input kegiatan
meliputi : anggaran : Rp. 42.110.000,- pelaksana sebanyak : 6 orang ;
pengadaan bahan dan sarana. Anggaran terealisasi 99,68 %, Prosentase
output 100 % tentang terfasilitasinya gedung transito, Prosentase
outcomes 100 % tentang Kelancaran pengiriman transmigran. Dari hasil
pengukuran menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
130
outcomes 100 % tentang ketepatan waktu ketersediaan data
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian dan penyebarluasan IPK.
Berdasarkan pengukuran kegiatan sangat efektif dan efisien.
2) Penyusunan Profil Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
Kegiatan bertujuan untuk menyusun data ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian di tingkat desa dan kecamatan. Input kegiatan meliputi :
anggaran : Rp. 67.110.000,- ; pelaksana sebanyak : 180 orang Anggaran
terealisasi 96 %, Prosentase output 100 % tentang tersusunnya data profil
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Prosentase outcomes 100 %
tentang ketepatan waktu ketersediaan data ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian. Berdasarkan pengukuran kegiatan sangat efektif dan
efisien.
f. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui kegiatan :
1) Penyelenggaraan Forum SKPD
Kegiatan bertujuan untuk mendapatkan jejaring informasi tentang program
dan kegiatan Disnakertrans dengan instansi terkait . Input kegiatan
meliputi : anggaran : Rp. 5.000.000,- ; pelaksana sebanyak : 5 orang
Anggaran terealisasi 100 %, Prosentase output 100 % tentang tersedianya
dokumen perencanaan. Prosentase outcomes 100 % tentang prosentase
program yang tersosialisasi di 18 kecamatan.. Berdasarkan pengukuran
kegiatan sangat efektif dan efisien.
2) Konsultasi dan koordinasi Perencanaan Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian
Kegiatan bertujuan untuk memperoleh data sebagai bahan perencanaan
program dan kegiatan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Input
kegiatan meliputi : anggaran : Rp. 9.670.000,- ; pelaksana sebanyak :
22 orang Anggaran terealisasi 77,78 %, Prosentase output 100 % tentang
tersedianya dokumen perencanaan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Prosentase outcomes 100 % tentang prosentase pemahaman perencanaan
bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Berdasarkan pengukuran
kegiatan sangat efektif dan efisien.
3) Akreditasi Pejabat Fungsional Instruktur Latihan Kerja dan Pengawas
Ketenagakerjaan
Kegiatan bertujuan untuk menyusun Penetapan Angka Kredit ( PAK )
bagi Pejabat Fungsional Instruktur Latihan Kerja dan Pengawas
Ketenagakerjaan.. Input kegiatan meliputi : anggaran : Rp. 13.332.500,- ;
Tim pelaksana sebanyak : 17 orang, SDM Pejabat Fungsional sebanyak:
24 orang. Anggaran terealisasi 86 %, Prosentase output 100 % tentang
131
jumlah SK Penetapan Angka Kredit ( PAK ). Prosentase outcomes 100 %
tentang kepuasan pejabat fungsional ILK dan Pengawas Ketenagakerjaan,
berdasarkan pengukuran kegiatan sangat efektif dan efisien.
4) Monitoring dan Evaluasi Kegiatan bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Gunungkidul
Kegiatan bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan. Input kegiatan meliputi : anggaran
Rp. 22.400.000,- ; Tim pelaksana sebanyak : 24 orang. Anggaran
terealisasi 96 %, Prosentase output 100 % tentang tersusunnya laporan
hasil monitoring dan evaluasi kegiatan. Prosentase outcomes 100 %
tentang ketepatan pengiriman laporan. Berdasarkan pengukuran kegiatan
sangat efektif dan efisien.
5) Pengadaan Sarana dan Prasarana Rumah Tangga Transito
Kegiatan bertujuan untuk memfasilitasi penyebarluasan informasi
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Input kegiatan meliputi :
anggaran : Rp. 37.895.000,- pelaksana sebanyak : 10 orang ; pengadaan
bahan dan sarana. Anggaran terealisasi 98 %, Prosentase output 100 %
tentang tersedianya sarana penyuluhan. Prosentase outcomes 100 %
tentang Terdokumentasinya kegiatan. Dari hasil pengukuran
menunjukkan kegiatan sangat efisien dan efektif.
6) Pengadaan Papan Informasi Lowongan Kerja dan Penyebarluasan
Informasi Lowongan Kerja.
Kegiatan bertujuan untuk menyediakan papan informasi untuk
penyebarluasan informasi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian serta
lowongan kerja. Input kegiatan meliputi : anggaran : Rp. 161.025.000,-
pelaksana sebanyak : 6 orang ; pengadaan bahan dan sarana. Anggaran
terealisasi 99 %, Prosentase output 100 % tentang tersedianya papan
informasi lowongan kerja. Prosentase outcomes 100 % tentang
Peningkatan peran serta masyarakat dalam program ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian. Dari hasil pengukuran menunjukkan kegiatan sangat
efisien dan efektif.
132
kriteria sangat berhasil, akan tetapi dalam bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu mendapatkan
perhatian bersama antara lain :
a.Adanya pengaruh globalisasi
b. Ketrampilan tenaga kerja belum memadai
c.Bervariasinya jenis perusahaan yang ada.
d. Kemampuan finansial masyarakat yang rendah
e.Krisis multi dimensi yang masih berlanjut
f. Minimnya pegawai yang mempunyai keahlian tertentu di bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
g. Sistim informasi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang belum memadai
h. Terbatasnya lapangan kerja disektor formal
i. Minimnya dana untuk perawatan peralatan maupun pemeliharaan gedung.
133
F. BIDANG KESEHATAN
1. Program dan Kegiatan
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus
terpenuhi. Kondisi sehat bukan saja merupakan sesuatu yang sangat mahal,
akan tetapi juga merupakan modal penting dalam pelaksanaan pembangunan
di segala bidang. Pembangunan bidang kesehatan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2006 memiliki beberapa
tujuan yaitu :
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi dan neonatus melalui :
- Penurunan angka KEK WUS, utamanya KEK ibu hamil
- Peningkatan cakupan pelayanan (K1 dan K4)
2. Meningkatkan status gizi balita, denan cara :
- Pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita rawan gizi
- Peningkatan cakupan kasus pneomonia dan pengobatannya
- Penurunan incidensi diare, dan peningkatan tatalaksana diare
3. Tercapainya masyarakat sadar sehat, meningkatkan cakupan dan mutu
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada setiap tatanan.
4. Meningkatkan cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, dengan cara :
- Meningkatkan jumlah dan mutu tenaga kesehatan
- Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan
- Meningkatkan peran serta swasta dan pelayanan kesehatan alternatif
6. Meningkatkan administrasi, kebijakan dan manajemen kesehatan, dengan cara :
- Peningkatan sistem informasi kesehatan (SIK)
- Revitalisasi puskesmas
Adapun sasarannya adalah :
1. Mengoptimalkan struktur operasional dalam pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan
teknis maupun struktural
3. Pengembangan sistem informasi kesehatan
4. Melibatkan secara proaktif asertif LSM/organisasi non politik masyarakat
dalam program perencanaan kebijakan dan perencanaan daerah khusus
pembangunan kesehatan
5. Penerapan transformasi, advokasi dan adaptasi program secara konsisten pada
seluruh jaringan pelaksanaan program.
134
Tujuan dan sasaran tersebut diuapayakan pencapaiannya melalui
9 (sembilan) program yang meliputi beberapa kegiatan selama tahun anggaran 2006
antara lain sebagai berikut:
a. Program perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat, meliputi 12 kegiatan
yaitu:
1) Forum koordinasi program promosi kesehatan
2) Pengadaan sarana dan prasarana promosi kesehatan
3) Sosialisasi PHBS
4) Pembinaan klinik sehat
5) Pemberdayaan TOGA
6) Pemantapan kerjasama LPLS
7) Pemberdayaan masyarakat melalui PMKD
8) Pembinaan sekolah sehat
9) Pemberdayaan UKK dan poskestren
10) Pengembangan Posyandu
11) Pemasarana JPK prabayar
12) Koordinasi JPK Prabayar
135
8) Pembinaan program Usila
9) LCC Usila
10) Pembinaan kesehatan repoduksi remaja
11) Pelatihan kader kesehatan remaja
12) Pelatihan Puskesmas Peduli Remaja
13) Pertemuan lintas sector pembinaan usila
14) Pelatihan Puskesmas santun Usila
15) Pelatihan kader Usila
16) Pelatihan SPMKK
17) Peningkatan kesehatan gigi keluarga miskin
18) Puskesmas ISO
19) Pendampingan kemandirian Puskesmas
20) Penjaringan penyakit dan Konsultasi dr ahli
21) Koordinasi Puskesmas Rawat Inap
22) Bimbingan dan pengendalian yankes dasar
23) Penilaian Kinerja Puskesmas
24) Pengelolaan pelayanan kesehatan khusus
25) PPPK dan kegawatdaruratan
26) Pemantapan Program kesehatan jiwa
27) Pemantapan Program PHN
28) Pos Kesehatan Pariwisata
29) Penilaian sarkes oleh badan mutu
30) Bimbingan dan pengendalian yankes swasta
31) Survey lap.Verifikasi yankes swasta
136
7) Penyempurnaan draft Raperda perizinan pangan.
137
6) Pencegahan dan penanggulangan anemi vitamin A
7) ASI eksklusif
8) UPGK
9) Pelayanan Gizi Institusi
138
f. Meningkatkan kerjasama dalam penyusunan
anggaran belanja daerah dan pelaksanaan tugas
g. Meningkatkan kinerja pegawai yang profesional
dan optimal
139
sebesar 92,44 % ditambah dengan piutang yang belum masuk PAD sebesar
12,74 % sehingga secara keseluruhan pencapaian pendapatan untuk tahun 2006
mencapai 105,17 %.
Dibanding dengan pendapatan RSUD Wonosari tahun 2005 tercapai sebesar
Rp.6.073.223.843,- ini berarti terdapat peningkatan pendapatan kurang lebih
Rp.2.694.296.421,- sedangkan tingkat efisiensi dan efektifitas dalam evaluasi
kinerja secara umum perkembangan kondisi pencapaian sasaran dan tujuan sesuai
dengan kebijakan, program dan kegiatan yang telah dilaksanakan mencapai
tingkat keberhasilan sangat efisien dan efektif.
Secara umum program dan kegiatan bidang kesehatan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2006 dalam bidang kesehatan dapat berjalan
dengan lancar dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi, meskipun dalam
pelaksaaan kegiatan selama satu tahun muncul berbagai hambatan.
Adapun penilaian masing – masing program adalah sebagai berikut :
a. Program perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat
Pada program perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat, seduai dengan
indikator kinerja keberhasilan, dapat dikatakan semua berhasil dilaksanakan.
Terdapat efisiensi pada penggunaan dana, tanpa menurunkan capaian hasil.
Manfaat dari porgram ini secara keseluruhan adalah adanya peningkatan peran
serta asyarakat dalam perilaku hidup bersih dan sehat, dan pelaksanaan klinik
sehat pada setiap puskesmas.
Pada setiap tatanan PHBS ada peningkatan budaya sehat, meskipun masih
banyak dijumpai perilaku merkok di tempat kerja dan tempat – tempat umum.
Hal ini karena belum adanya sarana / prasarana ruang pojok rokok pada setiap
institusi. Adapun capaian masing – masing kegiatan adalah sebagai berikut :
1) Forum koordinasi program promosi kesehatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp.13.300.000,- dan terealisasi
Rp.9.700.000,- atau 72,93 %.
2) Pengadaan sarana dan prasarana promosi kesehatan
Anggaran sebesar Rp. 54.130.000,-, terealisasi Rp. 52.650.000,- atau
97,27%, kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dengan capaian fisik
mencapai 100%. melalui kegiatan ini didakan sarana penyuluhan HBS
berupa leaflet sebanyak 3.000 lembar, spanduk 30 buah dan poster
sebanyak 2.750 lembar. Sedangkan hasil yang diperoleh berupa
Peningkatan kelancaran dan efektifitas promosi kesehatan kepada
masyarakat.
140
3) Sosialisasi PHBS
Anggaran sebesar Rp. 102.850.000,-, terealisasi Rp. 71.520.000,- atau
69,54%, melalui kegiatan ini diperoleh hasil Tersebarnya program PHBS
di Tingkat Desa di seluruh desa se – Kabupaten Gunungkidul dan
Dokumen Terselenggaranya Sosialisasi PHBS (tercapai 100%)
4) Pembinaan klinik sehat
Anggaran sebesar Rp. 90.925.000,-, terealisasi Rp. 89.190.000,- atau
98,03%. Output kegiatan ini berupa Keterpaduan dan kerjasama dalam
intervensi PHBS melalui pelatihan PHBS dan klinik sehat yang
melibatkan 150 orang. Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dengan
tingkat capaian fisik 100%.
5) Pemberdayaan TOGA
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 10.505.000,-, terealisasi
Rp. 9.305.000,- atau 88,58%. Realisasi kegiatan ini tidak bisa optimal
mengingat adanya beberapa permasalahan yang terjadi, dari 5 kali yang
direncanakan, dapat terealisasi 3 kali atau 60%.
6) Pemantapan kerjasama LPLS
Anggaran sebesar Rp. 19.260.000,-, terealisasi Rp. 600.000,- atau 3,12%.
Kegiatan ini dilasanakan degan study banding kerjasama LP/LS ke daerah
yang telah mantap dengan peserta sejumlah 130 orang dan dapat
terealisasi 100%.
141
Anggaran sebesar Rp. 22.575.000,- terealisasi Rp. 16.655.000,- atau 73,78%.
Kegiatan ini dilaksanakan 11 kali dan melibatkan 80 orang sebagai kelompok
sasaran, dan dapat terlaksana 100%.
10) Pengembangan Posyandu
Anggaran sebesar Rp. 39.375.000,-, terealisasi Rp. 35.378.000,- atau 89,85%.
Bentuk kegiatan ini adalah dengan Pengadaan sarana dan prasarana Posyandu
sebanyak 1 unit dan dapat terlaksana 100%
11) Pemasaran JPK prabayar
Anggaran sebesar Rp.15.550.000,-, terealisasi Rp.8.087.000,- atau 52,01%.
Realisasi kegiatan ini berupa rapat sosialisasi program JPKM prabayar ke
masyarakat dengan hasil meningkatnya kemampuan dan kepesertaan
masyarakat pada JPK prabayar. Rapat sosialisasi dilaksanakan sebanyak
145 kali dan dapat terealisasi 100%.
12) Koordinasi JPK Prabayar
Anggaran sebesar Rp. 4.840.000,-, terealisasi Rp. 2.100.000,- atau 43,39%,.
Kegiatan ini dilaksanakan 1 kali dengan hasil Keterpaduan program jaminan
pemeliharaan kesehatan (JPK) prabayar, dan dapat terlaksana 100%.
Dengan capaian rata – rata 82,83%, maka dapat dikatakan bahwa program
dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2006 termasuk kategori berhasil baik,
meskipun belum optimal.
b. Program lingkungan sehat
Program lingkungan sehat yang ditangani secara keseluruhan dapat
dikaategorikan sangat berhasil dengan capaian 95,49%. Meskipun demikian untuk
pencapaian sasaran cakupan air bersih mengalami penurunan dari tahun 2005. hal
ini dikarenakan dampak musibah gempa bumi, kemarau panjang dan banyaknya
infrastruktur yang rusak. Penurunan kinerja juga disebabkan kebijakan pemeritah
daerah dalam penggunaan alokasi anggaran terkait dengan prioritas penanganan
bencana gempa bumi, sehingga ada beberapa kegiatan yang tidak berjalan dengan
optimal.
Adapun realisasi masing – masing kegiatan adalah sebagai berikut :
1) Perbaikan dan pengawasan kualitas lingkungan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 16.640.000,- dan terealisasi
Rp. 13.055.000,- atau 78,46%. Kegiatan dilaksanakan melalui Forum
koordinasi Petugas Lingkungan terhadap pemahaman tugas pokok dan fungsi
sebanyak 6 kali, dan terlaksana 100%
142
2) Pembinaan tempat pengelolaan makanan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.575.000 ,- dan terealisasi
Rp. 1.125.000 ,- atau 71,43 %. Monitoring dan survey kesehatan tempat dan
proses pengolahan makanan dilaksanakan sebanyak 24 kali dengan hasil
meningkatnya TPM dalam pencegahan perluasan penularan penyakit akbibat
keracunan makanan, dan dapat terlaksana 100%
3) Pembinaan DPKL
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 32.700.000,- dan terealisasi
Rp. 29.715.000,- atau 90,87%. Kegiatan bertujuan meningkatkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan dengan pembinaan DPKL
sebagai desa percontohan yang dilaksanakan sekali dan dapat terealisasi 100%
4) Penyehatan tempat wisata
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 6.375.000,- dan terealisasi
Rp. 5.475.000,- atau 85,88%. Kegitan ini dapat terlaksana 100%
5) Pengawasan dan perbaikan kualitas air
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 141.750.000,- dan terealisasi
Rp. 138.912.500,- atau 98,00%. Kegiatan dapat berjalan dengan lancar
dengan tingkat capaian target fisik 100%.
6) Inspeksi sanitasi rumah
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 4.150.000,- dan terealisasi
Rp. 970.000,- atau 23,3%. Inspeksi kondisi sanilati lingkungan rumah
dilaksanakan sekali dengan hasil meningkatnya lingkungan ruah sehat dan
dapat terealisasi 100%.
7) Pengembangan klinik sanitasi
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 11.650.000,- dan terealisasi
Rp. 11.616.000,- atau 99,71%. Kgiatan ini dalam bentuk peningkatan
program dan kegiatan klinik sanitasi di Puskesmas dan Pustu dengan
frenkuensi sekali (terlaksana 100%)
8) Pembinaan kawasan sehat
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 6.150.000,- dan terealisasi
Rp. 4.350.000,- atau 70,73%. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
Pengembangan dan perbaikan kesehatan lingkungan, dan dapat terealisasi
100%.
9) Pengendalian lalat di TPS/TPA
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 8.875.000,- dan terealisasi
Rp. 8.155.000,- atau 91,89%. Pengendalian populasi lalat di lingkungan
143
sekitar TPS/TPA sebanyak 1 paket guna pencegahan penularan penyakit, dan
dapat terealisasi 100%.
144
ini berupa meningkatnya dorongan keluarga dan masyarakat untuk menjaga
kesehatan anak balita. Capaian fisik kegiatan 100%.
5) Review MTBS
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.640.000,- dan terealisasi
Rp. 1.640.000,- atau 100 %. Reviem dilaksanakan dengan monitoring
pelaksanaan program KIA di Puskesmas sebanyak 12 kali, dan dapat
terealisasi 100%.
6) DTKB Posyandu
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 38.850.000,- dan terealisasi
Rp. 37.630.000,- atau 96,86 %. Kegiatan dilaksanakan dnegan pengadaan
fasilitas DTKB sebanyak 1.447 kali, dengan tingkat capaian target 100%.
7) Kemitraan pertolongan persalinan oleh Nakes
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 87.025.000,- dan terealisasi
Rp. 62.614.500,- atau 71,95 %. Kegiatan desa siaga berhasil dilaksanakan di
10 desa dan dapat terealisasi 100%.
8) Pembinaan program Usila
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 28.140.000,- dan terealisasi
Rp. 27.985.000,- atau 99,45%. Bentuk kegiatan berupa sosialisasi tupoksi
dan kegiatan Usila sekali, pengadaan paket buku/barang cetakan program
usila sebanyak 3 paket serta kegiatan Posyandu Usila sebanyak 100. Realisasi
kegiatan dapat mencapai 100%.
9) LCC Usila
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.460.000,- dan terealisasi
Rp. 1.460.000,- atau 100 %. Lomba cerdas cermat Usila tingkat kabupaten
terlaksana sekali dan dapat terealisasi 100%.
145
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 8.210.000,- dan terealisasi
Rp. 8.210.000,- atau 100 %. Kegiatan bertujuan untuk pengetahuan tentang
kesehatan bagi kader dan dapat terlaksana sekali (100%).
146
200.803 orang yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul.
Kegiatan dapat terlaksana 100%.
18) Puskesmas ISO
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 179.730.000,- dan terealisasi
Rp. 97.170.000,- atau 54,06%. Kegiatan dalam rangka peningkatan mutu dan
prosedur pelayanan di Puskesmas melalui manjemen ISO ini dapat terlaksana
50%, dari 2 Puskesmas yang direncanakan, baru dapat terealisasi
1 Puskesmas.
19) Pendampingan kemandirian Puskesmas
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 6.955.000,- dan terealisasi
Rp. 1.600.000,- atau 23,01%. Kegiatan berbentuk uji coba pelaksanaan
kemandirian Puskesmas dengan mengambil 5 Puskesmas sebagai
percontohan, karena berbagai kendala, kegiatan baru dapat terlaksana pada
1 Puskesmas atau 20 % dari target.
20) Penjaringan penyakit dan Konsultasi dr ahli
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 18.370.000,- dan terealisasi
Rp. 13.640.000,- atau 74,25%. Kegiatan dilaksanakan sebagai upaya
penemuan/ deteksi dini penyakit dan rujukan dokter ahli di 13 Puskesmas dan
melibatkan 4 dokter spesialis. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
21) Koordinasi Puskesmas Rawat Inap
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 3.305.000,- dan terealisasi
Rp. 2.535.000,- atau 76,70%. Hasil kegiatan berupa peningkatan mutu
pelayanan kesehatan masyarakat di 13 Puskesmas khususnya pada Puskesmas
penyeleggara layanan rawat inap. Kegatan terealisasi 100%.
22) Bimbingan dan pengendalian yankes dasar
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 5.665.000,- dan terealisasi
Rp. 3.352.500,- atau 59,18 %. Kegiatan dapat berjaan dengan baik dan lancar
dengan tingkat capaian target fisik 100%.
23) Penilaian Kinerja Puskesmas
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 8.610.000,- dan terealisasi
Rp. 3.850.000,- atau 44,72 %. Penilaian kinerja dilakukan dengan self
assesment kinerja Puskesmas di 29 Puskesmas se- Kabupaten Gunungkidul.
Kegiatan dapat terlaksana dengan baik dengan capaian fisik 100%.
24) Pengelolaan pelayanan kesehatan khusus
147
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 5.625.000,- dan terealisasi
Rp. 2.760.000,- atau 49,07 %. Hasil kegiatan berupa menurunnya angka
prevalensi penyakit tidak menular. Pelaksanaan pembinaan pelayanan
kesehatan khusus di 29 Puskesmas se – Kabupaten Gunungkidul dapat
terealisasi 100%.
25) PPPK dan kegawatdaruratan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 22.805.000,- dan terealisasi
Rp. 22.777.500,- atau 99,88 %. Kegiatan dimaksudkan untuk meningkatkan
upaya life saving akibat kecelakaan dan trauma dengan penanganan
kecelakaan dan kedaruratan medik sebanyak 30 kali. Kegiatan dapat
terlaksana 100%.
26) Pemantapan Program kesehatan jiwa
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 5.680.000,- dan terealisasi
Rp. 4.130.000,- atau 72,71%. Kegiatan berua deteksi dini gangguan kesehatan
jiwa dan meningkatkan penanganan kasus gangguan jiwa (psikiatrik), dan
dapat terealisasi 100%.
27) Pemantapan Program PHN
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 12.600.000,- dan terealisasi
Rp. 900.000,- atau 7,14%. Kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan
kemandirian masyarakat miskin dalam memecahkan masalah kesehatan
dengan pendampingan KK miskin beresiko tinggi sejumlah 50 KK di wilayah
binaan 10 Puskesmas. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
28) Pos Kesehatan Pariwisata
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.510.000,- dan terealisasi
Rp. 1.110.111,- atau 73,52%. Kegiatan sebagai upaya penanganan dan
penanggulangan kecelakaan di daerah wisata di 2 lokasi dan dapat terealisasi
100%.
29) Penilaian sarkes oleh badan mutu
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 24.320.000,- dan terealisasi
Rp. 23.650.000,- atau 97,25%. Penilaian dilaksanakan sekali dengan obyek
penilaian pada 32 sarana kesehatan yang terdiri atas 15 Puskesmas, 2 Rumah
Sakit dan 15 Balai Pengobatan. Kegiatan dapat berjalan dengan lancar dengan
terealisasi 100%.
30) Bimbingan dan pengendalian yankes swasta
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 9.235.000,- dan terealisasi
Rp. 6.410.000,- atau 69,41%. Obyek bimtek pelayanan kesehatan sebanyak
148
23 sarana kesehatan terdiri atas 16 Balai Pengobatan, 6 Rumah Bersalin dan
1 Rumah Sakit. Kegiatan dapat terlaksana dengan baik dengan ralisasi 100%.
31) Survey lap.Verifikasi yankes swasta
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 9.063.500,- dan terealisasi
Rp. 6.550.500,- atau 72,27 %. Survey dengan volume kegiatan 1 paket ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kuallitas pelayanan kesehatan swasta, dan
dapat terealisasi 100%.
149
1) Pengadaan obat pelayanan kesehatan dasar (PKD)
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.333.610.000,- dan terealisasi
Rp. 1.332.925.000,- atau 99,95%. Kegiatan berupa pengadaan obat dan bahan
/alat medis habis pakai dan dapat terlaksana 100%
2) Penyusunan administrasi obat secara terpadu
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 2.075.000,- dan terealisasi
Rp. 2.075.000,- atau 100%. Kegiatan berupa pengadaan kertas puyer dan
plastik obat dan dapat terlaksana 100%
3) Pertemuan dan pengendalian penggunaan obat secara rasional
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 2.475.000,- dan terealisasi
Rp. 2.475.000,- atau 100%. Kegiatan dimaksudkan untuk menyusun
administrasi pengadaan obat agar tertib dan dapat terlaksana dnegan lancar
dengan capaian fisik 100%.
4) Penyebaran informasi obat, obat tradisional. Kosmetika dan makanan.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 4.450.000,- dan terealisasi
Rp. 4.450.000,- atau 100%. Kegiatan dilaksanakan dengan penyebaran
informasi yang melibatkan 80 personil dengan hasil meningkatnya
perlindungan masyarakat terhadap bahaya obat dan makanan. Kegiatan dapat
terlaksana denga lancar dengan capaian target 100%.
5) Pengawasan mutu pangan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 23.145.000,- dan terealisasi
Rp. 23.145.000,- atau 100 %. Kegiatan berupa uji petik makanan kudapan
produksi jasa tata boga dengan mengambil sample pada 36 tempat dan dapat
terlaksana 100%.
6) Pelatihan keamanan pangan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 10.300.000,- dan terealisasi
Rp. 10.300.000,- atau 100 %. Kegiatan berupa pelatihan produk pangan
yang aman bagi industri kecil dengan peserta sebanyak 80 orang.
7) Penyempurnaan draft Raperda perizinan pangan.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 4.550.000,- dan terealisasi
Rp. 4.550.000,- atau 100%. Kegiatan ini dapat terselanggara dengan lancar
dengan capaian target 100%.
150
perencanaan kesehatan yang menghasilkan dokumen perencanaan yang
terpadu. Kegiatan dapat teralisasi 100%
2) Pengembangan SIK dan SIM
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 37.010.000,- dan terealisasi
Rp. 25.250.000,- atau 68,22%. Keigiatan dalam bentuk pembinan petugas SIK
Puskesmas dengan frekuensi 1 kali, penyusunan SPM 2 kali dan penyusunan
LAKIP. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan informasi kesehatan ini dapat
terlaksana dengan baik dengan capaian target 100%.
3) Penyusunan profil kesehatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp.13.320.000,- dan terealisasi
Rp. 13.270.000,- atau 99,62%. Profil kesehatan sangat penting kaitanya
dengan informasi / potret kondisi kesehatan masyarakat dan gabaran berbagai
fasilitas yang terdapat di Kabupaten Gunungkidul. Profil juga sangat penting
kaitannya sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Kegiatan penyusunan profil kesehatan dapat terlaksana dengan baik dan
lancar (100%)
4) Monev program kesehatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 10.000.000,- dan terealisasi
Rp.10.000.000 ,- atau 100%. Kegiatan dilaksanakan dnegan monioring
SP2PT di 29 Puskesmas se – Kabuapten Gunungkidul, dan dapat terlaksana
100%.
5) Koordinasi perencanaan kesehatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 161.700.000,- dan terealisasi
Rp. 139.410.000,- atau 86,22%. Dengan kegiatan ini dapat disusun dokumen
perencanaan kesehatan berikut dengan anggaran untuk satu tahun anggaran.
Kegiatan dapat terlaksana 100%.
151
dimaksudkan untuk pembinaan karier PNS agar kenaikan pangkat jabatan
fungsional bisa lancar.
2) Pembinaan kepegawaian
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 14.720.000,- dan terealisasi
Rp. 9.561.500,- atau 64,96%. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk up dating
data kepegawaian dengan hasil meningkatnya tertib adinistrasi yang
mendukung pelaksanaan revitalisasi Puskesmas.
3) Monitoring pendapatan dan administrasi keuangan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 207.605.000,- dan terealisasi
Rp. 168.812.075,- atau 81,31%. Monitoring dilaksanakan pada
29 Puskesmas se – Kabupaten Gunungkidul dan dapat terealisasi 100%.
152
4) Pencegahan penyakit kecacingan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 3.590.000,- dan terealisasi
Rp. 2.920.000,- atau 81,34%. Upaya ini dilaksanakan melalui deteksi
penyakit kecacingan dengan mengambil 600 orang sampel dan dapat
terealisasi 100%.
5) Kesehatan haji
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 6.350.000,- dan terealisasi
Rp. 2.000.000,- atau 31,50%. Kegiatan dilaksanakan melalui pemeriksaan,
pelacakan dan pembekalan kesehatan calon haji dan pasca naik haji, dan dapat
terealisasi 100%.
6) Pengelolaan program imunisasi dan PD3I
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 88.150.000,- dan terealisasi
Rp. 60.266.000,- atau 68,37 %. Pembinaan Jurim dan pelaksanaan PIN
dengan frekuensi 1 kali dengan outcomes meningkatnya kewaspadaan
terhadap penyakit P3DI, dan dapat tereaisasi 100%.
7) Surveylan AFP
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 4.999.000,- dan terealisasi
Rp. 1.341.000 ,- atau 26,87%. Bentuk kegiatan berupa rapat koordinasi lintas
program dan pelacakan kasus AFP dengan hasil meningkatnya deteksi dini
AFP dan penemuan kasus FP. Kegiatan dapat terlaksana 100%.
8) Penanggulangan penyakit TBC – paru
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 145.266.000,- dan terealisasi
Rp. 122.894.000,- atau 84,60%. Pelaksanaan kegiatan berupa evauasi kasus
TBC dan perluasan jejaring penemuan kasus TBC sebanyak 4 kali yang
meliputi 2000 kasus dan 100 pelacakan. Kegiatan dapat terlaksana 100%.
9) Pengendalian penyakit DBD
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 384.235.000,- dan terealisasi
Rp. 285.803.500,- atau 74,38%. Kegiatan dilaksanakan dengan penyediaan
abate dan insektisida serta fogging focus pada 280 tempat. Melalui pelacakan
tidak ditemukan endemis DBD. Kegiatan dapat terlaksana dengan baik
dengan tingat capaian target 100%.
10) Penanggulangan KLB penyakit menular
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 19.112.500,- dan terealisasi
Rp. 10.004.000,- atau 52,34%. Output kegiatan berupa analisis PE dan
153
penanggulangan KLB sebanyak 1 kali dengan hasil meningkatnya pencegahan
KLB dan penurunan tingkat kesakitan. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
11) Pengendalian penyakit malaria
Anggaran yang disediakan sebesar Rp.17.236.500,- dan terealisasi
Rp. 14.866.500,- atau 86,25%. Output kegiatan berupa penemuan dan
pengobatan kasus malaria dengan frekuensi 1 kali. Hasil kegiatan berupa
menurunnya kasus kematian akibat malaria. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
12) Penanggulangan diare
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 21.140.000,- dan terealisasi
Rp. 20.805.000,- atau 98,42%. Output berupa pembinaan daerah rawan diare
di 29 Puskesmas se – Kabupaten Gunungkidul sehingga dihasilkan
peningkatan deteksi dini terhadap diare. Kegiatan dapat terlaksana 100%.
13) Penanggulangan penyakit kusta
Anggaran yang disediakan sebesar Rp.7.792.000,- dan terealisasi
Rp. 7.792.000,- atau 100%. Kegiatan dilaksanakan dengan pengambilan
pemeriksaan darah, penemuan kasus positif dan pengobatan malaria sebanyak
170 slide. Kegiatan dapat terlaksanan dengan lancar dengan tingkat capaian
target 100%.
14) Penanggulangan penyakit ISPA
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 8.816.000,- dan terealisasi
Rp. 8.094.000,- atau 91,81%. Output kegiatan berupa pelatihan tatalaksana
dan koordinasi penanggulangan peyakit ISPA dengan peserta sejumlah
99 orang. Kegiatan dapat terlaksana dengan tingkat capaian target 100%.
I. Program perbaikan gizi masyarakat
Program ini dapat tercapai 99,22%, dan hingga saat ini di Kabupaten
Gunungkidul belum ada laporan / ditemukan adanya kasus rawan gizi, gizi buruk,
balita gizi buruk dan penurunan kecacingan. Demikian juga dengan
pemasyarakatan garam iodium, sangat berhasil dan masyarakat semakin memiliki
kesadaran akan pentingnya iodiom serta konsumsi garam yang beriodium.
1) Pencegahan dan penanggulakan GAKI
Anggaran yang disediakan sebesar Rp.103.720.000,- dan terealisasi
Rp. 98.700.000,- atau 95,16%. Deteksi dini dan pencegahan serta penanganan
kasus GAKY sebanyak 1 paket dengan hasil meningkatnya identifikasi dini
penanganan kasus GAKY, cakupan konsumsi garam yodium ditigat rumah
tangga. Realisasi kegiatan 100%.
2) Pencegahan dan penanggulangan anemia gizi
154
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 192.715.000,- dan terealisasi
Rp. 186.290.550,- atau 96,67%. Kelompok sasaran kegiatan ini terdiri atas
35% ibu hamil, 40% WUS dan 25% balita. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
3) Sistem kewaspadaan pangan dan gizi
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 32.449.000,- dan terealisasi
Rp. 32.149.000,- atau 99,08%. Kegiatan berbentuk moitoring kecamatan
rawan pangan dan gizi. Hasil kegiatan berupa terpantaunya kecamatan rawan
pangan dan gizi dan terpantauya status gizi di Posyandu. Realisasi kegiatan
mencapai 100%.
4) Pencegahan dan penanggulangan KEP
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 453.528.000,- dan terealisasi
Rp. 441.909.870,- atau 97,44%. Output kegitan berupa pemberian MP – ASI
bagi balita gizi buruk sebanyak 1 paket dengan realisasi 100%.
5) Pencegahan dan penanggulangan KEK
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 7.670.000,- dan terealisasi
Rp. 7.670.000,- atau 100%. Monitoring prevlensi KEK dengan frekuensi
1 kali dengan hasil diketahuinya jumlah kasus Bumil KEK di Gununngkidul
(semua Buil KEK terpantau, dimana Bumil KEK kurang dari 25%. Demikian
juga dengan WUS KEK >25%). Realisasi kegiatan 100%.
6) Pencegahan dan penanggulangan anemia vitamin A
Anggaran yang disediakan sebesar Rp.44.340.000,- dan terealisasi
Rp. 42.331.750,- atau 95,43 %. Pencegahan dilakukan dengan pemberian
vitamin A pada Balita, dan dapat terealisasi 100%.
7) ASI eksklusif
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 39.850.000,- dan terealisasi
Rp. 39.850.000,- atau 100%. Kegiatan berupa sosialisai pemberian ASI
eksklusif, dan dapat terealisasi 100%.
8) UPGK
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 21.620.000,- dan terealisasi
Rp. 21.562.500,- atau 99,73%. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
monitoring tubuh kembang balita di 3 kecamatan dan dapat terealisasi 100%.
9) Pelayanan Gizi Institusi
Anggaran yang disediakan sebesar Rp 47.969.000,- dan terealisasi
Rp. 47.915.900,- atau 99,89%. Output berua pemantauan peberian gizi
institusi dalam hal ini pemantauan status gizi anak usia sekolah (80% anak
SD/MI). Realisasi kegaiatan mencapai 100% dari target yang direncanakan.
155
J. Program peningkatan PAD bidang kesehatan
1) Pendapatan retribusi pelayanan kesehatan.
Program ini berhasil yang ditunjukkan dengan pencapaian kinerja sebesar
110,06%. Artinya, hasil program ini melebihi target yang ditetapkan. Hal ni
karena adanya intensifikasi manajemen pendapatan dan kenaikan kunjungan
Puskesmas dibanding tahun 2005. pada tahun 2005 kunjungan Puskesmas
sebanyak 503.307 kunjungan sedangkan tahun 2006 sebanyak 604.673
kunjungan (angka sementara).
156
segera akan dioperasionalkan secara maksimal. Unit IPSRS ini juga bertugas
untuk melakukan perbaikan alat-alat kedokteran dan alat kesehatan yang ada
di RS sehingga beban tugas tekhnisi elektromedik sangat berperan, dan pada
tahun 2006 RSUD Wonsoari mendapatkan tambahan personil untuk teknisi
elektromedik sebanyak 4 orang yang diharapkan dapat mengurangi beban
kerja IPSRS dan lebih memaksimalkan pelayanan.
157
melalui dana ABT (Anggaran Belanja Tambahan) mengusulkan pembelian
mesin spektro semi otomatis dan telah terealisir pada akhir desember 2006 ini,
investasi pada alat penunjang ini diharapkan dapat menjawab tantangan
kebutuhan pelayanan masyarakat yang cepat , tepat dan akuntabel. Untuk
kebutuhan linen dan alat kesehatan lainnya termasuk kasur busa dll maka
panitia lelang pada kegiatan ini telah selesai menjalankan tugasnya dengan
melewati proses lelang yang ada, dan sebagian besar sudah didistribusikan ke
rumah sakit, diharapkan dapat digunakan langsung oleh pasien yang
mendapatkan pelayanan kesehatan.
158
jumlah tempat tidur yang tersedia dan siap pakai sebanyak : 145 tempat tidur
yang meliputi Kelas Utama / VIP : 5 , Kelas I : 20 , Kelas II : 40 , Kelas III :
71 , Box Bayi : 7 , Inkubator : 2 . dari 145 kapasitas tempat tidur yang tersedia
atau siap pakai.
2) Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit ( PKM RS )
Anggaran sebesar Rp. 25.002.500,- terealisasi sebesar Rp. 23.722.850,-
PKMRS adalah sebuah kegiatan yang berfungsi sebagai garda depan di
bidang kehumasan Rumah sakit yang nantinya diharapkan sebagai embrio dari
divisi pemasaran dan promosi apabila RSU sudah ditetapkan sebagai Badan
layanan Umum Daerah (BLUD). Kegiatan ini di dukung oleh sebuah tim yang
dibentuk dengan Keputusan Direktur yang didalamnya sudah mencakup
semua unsur dan komponen yang ada di RS. Untuk lebih memberikan
kenyamanan kepada pelanggan RS maka dalam kegiatan ini juga telah
dilaksanakan penambahan pengadaan alat audio visual yaitu televisi dan
perangkat audio lainnya yang nantinya akan dipasang pada ruang tunggu
instalasi farmasi dan radiology sehingga diharapkan pelanggan dapat
menikmati hiburan dan informasi yang disampaiakan. Dari ruang audio
PKMRS juga telah dapat disambungkan ke televisi.yang dipasang diarea
pengunjung baik di ruang tunggu poliklinik maupun ruang tunggu instalasi
penunjang sehingga VCD (Video Compact Disk) dapat diputar disana baik itu
berisi informasi maupun hiburan kepada pelanggan sehingga diharapkan hal
ini sebagai nilai tambah bagi citra RS Daerah dan dari ruang ini pula setiap
harinya diputar materi penyuluhan dengan selingann musik melalui speaker
yang telah dipasang diseluruh area ruang tunggu dan bangsal perawatan.
Untuk lebih mengerti dan memahami serta sebagai umpan balik akan
pelayanan yang telah diberikan RS maka Tim PKMRS juga mengadakan temu
pelanggan yang dijadwalkan 6 kali pertemuan dengan mengundang pasien
maupun penunggu pasien ataupun pihak pihak yang berhubungan dengan
pelayanan di rumah sakit, namun dalam pelaksanaannya dilaksanakan 7 kali
pertemuan dikarenakan hal tersebut sangat diperlukan bagi pihak manajemen,
dan dari pertemuan tersebut dari pihak Tim PKMRS membuat kajian dan
telah yang nantinya dibawa kepada Pihak manejemen sebagai salah satu
indikator dalam pengambilan keputusan. Untuk lebih memperjelas akses ke
arah RS dalam kegiatan ini juga dianggarkan belanja display / papan penunjuk
arah yang dipasang pada 6 titik strategis di luar kota dan di dalam kota
Wonosari dengan desain yang menarik dan tidak kaku. Siaran radio interaktif
dengan nara sumber dokter spesialis juga telah dilaksanakan dalam kegiatan
159
ini bekerja sama dengan radio swasta di wilayah Gunungkidul yaitu radio
komunitas Wiladeg yang ternyata mendapat apresiasi dan animo yang cukup
besar dari pendengar wilayah Wonosari khususnya, sehingga masih
dijadualkan ditahun 2007 secara regular. Modul, leaflet dan informasi jenis
layanan juga telah dibuat dan disebarkan kepada pelanggan RS agar wawasan
dan informasi mengenai kesehatan dan pelayanan rumah sakit dapat dipahami
seutuhnya. Semua hal diatas diharapkan bermuara pada peningkatan
pelayanan dan kepuasan pelanggan terhadap kinerja rumah sakit..
Dari beberapa kegiatan tersebut diatas beberapa kegiatan masih akan
dianggarkan ditahun 2007 diantaranya siaran radio interaktif, cetak leaflet
brosur serta direncanakan membuat stasiun radio komunitas segmen
kesehatan di rumah sakit, disamping itu juga di anggarkan press realease
untuk launching program billing system rumah sakit di awal tahun 2007 dan
juga informasi lainnya seputar pembangunan fisik gedung Poliklinik terpadu
dan administrasi pusat tahap I yang akan segera direalisir melalui dana APBN
160
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan pihak RS. Dalam rangka peningkatan
pelayanan dan kepuasan pelanggan Rumah Sakit, dalam proyek ini juga dianggarkan
paket pengadaan alat pengolah data untuk pembelian computer dan jaringan serta
perlengkapan lainnya sebesar Rp 200.000.000,- dimaksudkan untuk mendukung
billing system yang sudah mulai diterapkan di RSUD Wonosari . Sistim ini adalah
embrio dari Sistim Informasi Rumah Sakit (SIMRS) yang sudah didesain, namun
demikian dalam tahap awal ini baru menerapkan billing system bagi pasien/penguna
jasa rumah sakit. Diharapkan dari pengadaan computer ini seluruh instalasi/bagian
yang terkait dengan billing system sudah terakomodir termasuk berfungsinya jaringan
computer sebagai line pendukung utama sytem ini. Dari sisi kesiapan SDM pada
tahun 2005 yang lalu sudah diangkat beberapa tenaga kontrak dan sudah ditetapkan
dengan Keputusan Direktur sebagai tenaga administrasi computer. Untuk pengadaan
alat kedokteran ada 8 item jenis yang dianggarkan yaitu alat keokteran kebidanan /
kandungan, alat keokteran dalam, THT, kulit, mata, tabung radiology, bed pasien dan
jaringan oksigen sentral yang semuanya menelan dana sebesar Rp.1.565.609.000,-
Untuk jaringan oksigen sentral baru dapat menjangkau 42 titik dan ditargetkan
nantinya seluruh bangsal perawatan sudah menggunakan jaringan oksigen. Bed
pasien disini diperuntukkan untuk mengganti bed pasien bangsal perawatan kelas III,
sedangkan tabung X-Ray untuk mengganti tabung mesin X-Ray yang sudah rusak
dan tidak dapat dioperasionalkan, dan diharapkan dapat melayanai pasien lebih cepat,
tepat serta akurat yang berdampak meminimalisir tingkat rujukan keluar karena
keterbatasan sarana dan prasarana. Untuk dapat melaksanakan program ini telah
dibentuk tim yang ditetapkan dengan keputusan Bupati untuk Kuasa Pengguna
Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen, Penguji SPM dan Bendahara pengeluaran,
untuk staf pengelola kegiatan ditetapkan dengan keputusan Kuasa Pengguna
Anggaran termasuk panitia lelang dan panita penerima. Perlu dilaporkan pula bahwa
sistim pelaporan dalam program ini sudah menggunakan sistim terkomputerisasi
dengan format SAI (Sistim AKuntansi Instansi) dan SABMN (Sistim Akutansi
Barang Milik Negara) yang secara berkala dilaporkan ke Dinas Kesehatan, KPKN
(Kantor Perbendaharaan dan Keuangan Negara) dan Menteri Keuangan cq Dirjen
Bina Pelayanan Medik Depkes RI Jakarta. Dengan tersedianya alat – alat kedokteran
diatas diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan medis dan paramedic di
Rumah Sakit yang berdampak pada kepuasan pelanggan dan menaikkan citra rumah
sakit daerah yang selama ini dikenal sebaga rumah sakit yang kurang profesional
161
1. Pada tahap koordinasi, hambatan yang sering muncul adalah adanya hal – hal
baru yang muncul bersamaan dengan adanya perkembangan situasi dan
kondisi, untuk mengatasi permasalah seperti ini diperlukan prosedur standar
yaitu melalui evaluasi dan penilaian sampai dengan ditemukannya prioritas
dalam mengatasinya beserta jadawal waktu dalam memnanganinya.
2. Pada pertengahan tahun anggaran dimana program mulai berjalan, terjadi
musibah Gempa yang mengharuskan menseting ulang kegiatan dan anggaran
3. Pada sebuah sistem kerja secara utuh, maka factor SDM sangat menentukan
kelancaran pelaksanaan kegiatan. Ketidakbedayaan SDM dalam sebuah tim
kerja akan berpengaruh terhadap efektifitas dan kualitas pekerjaan. Dari sisi
ini upaya dalam menangani hambatan yang muncul adalah dengan
mengintensifkan koordinasi, mengefektifkan materi / bahan koordinasi dan
mengupayakan ketetapan waktu pekerjaan serta mengeksplorasi cara – cara
baru yang lebih efektif dan efisien.
4. Belum adanya dukungan dari stakeholders secara menyeluruh dalam rangka
menjadikan Rumah Sakit Mandiri ( Swakelola )
5. Keterbatasan Sumber Daya Manusia yang ada baik tenaga medis maupun non
medis.
6. Masih belum optimalnya sistem pengelolaan Rumah Sakit Daerah
dikarenakan penerapan peraturan yang tidak fleksibel.
7. Terbatasnya sarana prasarana medis serta alokasi anggaran yang dapat
menunjang peningkatkan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari.
8. Belum terlaksananya tata ruang berdasarkan Detail Engeneering Design yang
telah disusun dan disepakati bersama.
162
a. Tujuan Pembangunan Nasional adalah mewujudkan masyarakat yang adil,
makmur dan merata.
b. Asas adil dan merata yaitu pembangunan diharuskan merata disemua lapisan
masyarakat dan diseluruh wilayah, sehingga semua warga negara
berkesempatan menikmati pembangunan dan segala hasil sesuai pengabdian
dan karyanya.
c. Asas kemandirian yaitu keyakinan akan kemampuan diri untuk membangun.
d. Arah pembangunan jangka panjang di bidang pendidikan secara khusus yaitu
terselenggaranya/terciptanya proses belajar mengajar disegala jenjang
pendidikan sehingga akan menghasilkan lulusan/keluaran sumber daya
manusia yang cerdas terampil dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Sasaran pembangunan dibidang pendidikan adalah memenuhi kebutuhan
sumber daya manusia yang berkualitas, terampil dibidangnya sesuai
kebutuhan.
f. Usaha untuk mencapai sasaran pembangunan dibidang pendidikan yaitu
dengan mengoptimalkan segala sarana yang ada baik sumberdaya manusianya
(Pendidik/siswa) maupun sarana dan prasarana (gedung).
Dalam rangka pemerataan dan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan
ke seluruh wilayah Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul telah melakukan
berbagai program untuk menunjang pendidikan seperti pemberian bantuan
beasiswa, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, pembinaan/penataran
bagi guru, pemberian insentif dan lain-lain.
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
di bidang pendidikan adalah, sebagai berikut :
a. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Gunungkidul yang berpendidikan
sehingga mampu berkompetisi dalam tatanan kehidupan bangsa yang maju.
b. Mewujudkan pemerataan pendidikan di berbagai jenis dan jenjang
pendidikan, khususnya manajemen ketuntasan pelaksanaan Wajar Dikdas
melalui peningkatan mutu layanan pendidikan.
c. Meningkatkan sarana dan prasaran pendidikan.
d. Meningkatkan kemampuan akademik dan profesional bagi tenaga
kependidikan.
e. Meningkatkan mutu pendidikan baik pada pendidikan sekolah maupun luar
sekolah.
f. Mewujudkan generasi muda yang berwawasan kebangsaan, menguasai ilmu
pengetahuan/teknologi dan siap meneruskan estafet pembangunan.
163
g. Mewujudkan masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dengan tekad
memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
Sedangkan sasaran bidang pendidikan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul
adalah :
a. Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia Kabupaten
Gunungkidul melalui pendidikan sekolah/luar sekolah.
b. Terwujudnya angka partisipasi yang lebih tinggi di semua jenjang dan jenis
pendidikan.
c. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.
d. Terwujudnya generasi muda yang berkualitas.
e. Terwujudnya peran aktif pemuda sebagai subyek pembangunan daerah.
f. Terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani.
g. Terwujudnya jalinan kemitraan antara lembaga/organisasi cabang olah raga
dengan pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk pengembangan prestasi
atlet olahraga.
164
7) Pemilihan guru berprestasi, siswa berprestasi, lomba mata
pelajaran, kinerja kepala sekolah dan akreditasi sekolah;
8) Promosi kompetensi siswa (PKS) dan peninjauan SMK kecil
oleh Mendiknas;
9) Penerimaan siswa baru, masa orientasi siswa baru (MOS) dan
penyusunan kalender pendidikan;
10) Debat bahasa dan olimpiade;
11) Lomba gugus SD dan koordinasi regrouping SD;
12) Pendampingan SEQIP;
13) Pengadaan alat peraga mata pelajaran, stimulan peralatan
permainan TK dan subsidi;
14) Penyelesaian angka kredit jabatan guru, penyegaran pegawai
dan pelatikan kepala sekolah;
15) Penyelenggaraan ujian, ulangan umum dan subsidi rombel;
16) Penelitian minat siswa melanjutkan, kebutuhan biaya per siswa
dan
17) pengembangan mata pelajaran Mulok;
18) Rehabilitasi gedung SD/MI;
19) Rehabilitasi gedung SMP dan pagar sekolah;
20) Rehabilitasi gedung SMA/SMK.
f. Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan;
1) Pengadaan buku, mebelair, alat kantor untuk UPTD
perpustakaan dan pengembangan perpustakaan sekolah.
g. Pembinaan dan pelestarian nilai-nilai budaya dan jati diri daerah;
1) Seminar pelestarian budaya bangsa, sarasehannilai-nilai
kepahlawanan dan dialog sumpah pemuda.
h. Pembinaan dan pelestarian budaya;
1) Lomba kesenian pelajar.
i. Pembinaan dan partisipasi pemuda;
1) Lomba UKS dan pengiriman dokter kecil;
2) Penyelenggaraan kegiatan kepemudaan;
3) Pembentukan tim paskibraka;
4) Penyelenggaraan MTQ pelajar.
j. Pemantapan pengolahan data dan pendayagunaan teknologi dan
komunikasi;
1) Penyusunan profil pendidikan, pemetaan sekolah,
pengembangan WEB, LAN, dan perintisan database sekolah.
k. Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga.
165
1) Pelaksanaan pekan olahraga pelajar, olah raga usia dini, PKJN,
senam pagi dan pengiriman peserta POPDA serta tri lomba juang.
2. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pendidikan Kabupaten
Gunungkidul pada Tahun Anggaran 2006 menetapkan 11 (sebelas) program yang
dijabarkan dalam beberapa kegiatan, yaitu:
a. Pendidikan Anak Usia Dini;
1) Pengembangan kelembagaan dan stimulan kepada lembaga PADU serta
pengarususataam gender.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 28.400.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 19.165.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
67,48 %. Dengan target berkembangnya lembaga PADU dan wawasan
gender sebanyak 18 lembaga dengan personil 80 orang dengan realisasi
tingkat capaian kinerja sebesar 100 %.
b. Wajib Belajar 9 Tahun;
1) Pemberian beasiswa bakat dan prestasi SD/MI, SMP/MTs.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 2.590.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 2.590.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100 %.
c. Pendidikan Menengah;
1) Pemberian beasiswa SMA/SMK.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 2.700.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 2.700.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100 %.
d. Pendidikan Non formal;
1) Pelaksanaan kursus ketrampilan di SKB;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 81.600.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 81.600.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100 %. Dengan target terselenggaranya kursus dimasyarakat yang dikelola
oleh SKB di 18 kecamatan dengan diikuti oleh 450 orang dengan realisasi
tingkat capaian kinerja sebesar 100 %.
2) Peningkatan pendidikan luar sekolah.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 201.610.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 201.610.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan
sebesar 100 %. Dengan target tertampungnya kegiatan masyarakat di
166
18 kecamatan dengan diikuti oleh 57 kelompok dengan realisasi tingkat
capaian kinerja sebesar 100 %.
e. Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan;
1) Pemberdayaan guru mata pelajaran, media pembelajaran,
model pembelajaran dan jurnalistik;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 62.637.500,- dan terealisasi
sebesar Rp. 62.637.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100 %. Dengan target terselenggaranya kegiatan pemberdayaan tenaga
pendidikan sebanyak 165 orang yang tergabung dalam 5 kelompok dengan
realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
2) Peningkatan kemampuan gugus SD;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 94.680.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 94.680.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100 %. Dengan target terselenggaranya kegiatan peningkatan pengelola gugus
SD sebanyak 324 orang yang tergabung dalam 108 sekolah dengan realisasi
tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
3) Pemberdayaan MGMP/MKKS/KKKS dan aktivitas penilik dan pengawas;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 136.600.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 127.960.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
93.67 %. Dengan target terselenggaranya kegiatan MKKS/MGMP/KKKS dan
monitoring oleh penilik dan pengawas sebanyak 85 orang yang tergabung
dalam 3 kelompok dengan realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran
sebesar 100 %.
4) Pengembangan kurikulum, peningkatan guru BP/BK dan analisis ujian;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 47.040.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 46.740.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
99.36 %. Dengan target terselenggaranya kegiatan pengembangan pendidikan
dan analisis ujian kepada 180 orang yang tergabung dalam 3 kelompok
dengan realisasi tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
5) Rehabilitasi gedung dinas, cabang dinas, SD/MI, pengadaan peralatan kantor
dan alat praktek;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 13.186.925.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 13.138.137.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
91.70 %. Dengan target dibangunnya 42 gedung dinas/cabang dinas/SKB dan
167
terlaksananya kegiatan rehab dan pengadaan alat kantor serta buku pelajaran
bagi 42 sekolah dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar
100 %.
6) Lomba karya tulis ilmiah, mengarang, pidato bahasa inggris dan inovasi
pembelajaran;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 27.450.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 22.450.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
81.79 %. Dengan target terselenggaranya berbagai lomba antar siswa
sebanyak 4 tim untuk mewakili kabupaten dengan tingkat capaian kinerja
kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
7) Pemilihan guru berprestasi, siswa berprestasi, lomba mata pelajaran, kinerja
kepala sekolah dan akreditasi sekolah;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 91.045.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 90.604.300,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
99.52 %. Dengan target terpilihnya guru, siswa berprestasi mewakili
Kabupaten Gunungkidul dari 108 sekolah dengan tingkat capaian kinerja
kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
8) Promosi kompetensi siswa (PKS) dan peninjauan SMK kecil oleh Mendiknas;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 40.440.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 30.575.620,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
75.61 %. Dengan target terbentuknya 1 tim kontingen promosi sekolah (PKS)
dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
9) Penerimaan siswa baru, masa orientasi siswa baru (MOS) dan penyusunan
kalender pendidikan;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 49.656.000,- dan terealisasi
sebesar Rp49.656.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 100
%. Dengan target terselenggaranya kegiatan diawal tahun pelajaran 2006/2007
dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
10) Debat bahasa dan olimpiade;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 45.820.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 40.320.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
88 %. Dengan target dibangunnya 42 gedung dinas/cabang dinas/SKB dan
terlaksananya kegiatan rehab dan pengadaan alat kantor serta buku pelajaran
bagi 42 sekolah capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
11) Lomba gugus SD dan koordinasi regrouping SD;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 37.370.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 35.742.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
168
95.64 %. Dengan target terlaksananya lomba gugus SD dan terlaksananya
regrouping SD di 138 sekolah dengan tingkat capaian kinerja kegiatan /
sasaran sebesar 100 %.
12) Pendampingan SEQIP;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 88.015.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 88.015.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
100 %. Dengan target terlaksananya program SEQIP bagi 115 guru dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
13) Pengadaan alat peraga mata pelajaran, stimulan peralatan permainan TK dan
subsidi;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 394.270.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 393.270.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
98.16 %. Dengan target terpenuhinya sarana dan prasarana bagi 220 sekolah
dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
14) Penyelesaian angka kredit jabatan guru, penyegaran pegawai dan pelatikan
kepala sekolah;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 71.340.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 67.375.700,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
94.44 %. Dengan target terlaksananya penilaian angka kredit, pelantikan
kepala sekolah dan penyegaran pegawai bagi 6000 orang pegawai dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
15) Penyelenggaraan ujian, ulangan umum dan subsidi rombel;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 142.987.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 94.970.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
96.64 %. Dengan target terlaksananya ujian ulangan umum dan pemberian
subsidi Rombel bagi 190 sekolah dengan tingkat capaian kinerja kegiatan /
sasaran sebesar 100 %.
16) Penelitian minat siswa melanjutkan, kebutuhan biaya per siswa dan
pengembangan mata pelajaran Mulok;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 34.150.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 33.293.500,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
97.49 %. Dengan target tersajikannya hasil penelitian siswa melanjutkan dan
kebutuhan biaya per siswa serta pengembangan mata pelajaran dalam 2 buku
dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
17) Rehabilitasi gedung SD/MI;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 10.565.850.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 10.564.850.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
169
99 %. Dengan target terlaksananya rehabilitasi / meningkatnya sarana dan
prasarana di 60 SD/MI dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran
sebesar 100 %.
170
1) Lomba UKS dan pengiriman dokter kecil;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 27.100.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 22.450.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
83 %. Dengan target terlaksananya seleksi wakil kabupaten ke tingkat
propinsi untuk 2 tim dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar
100 %.
2) Penyelenggaraan kegiatan kepemudaan;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 64.690.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 62.690.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
97 %. Dengan target terlaksananya 4 kegiatan kepemudaan dengan tingkat
capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
3) Pembentukan tim paskibraka;
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 108.965.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 107.907.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
99 %. Dengan target terlaksananya pembentukan 1 tim paskibraka tingkat
kabupaten dan wakil ke tingkat propinsi dengan tingkat capaian kinerja
kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
4) Penyelenggaraan MTQ pelajar.
Alokasi anggaran dalam APBD sebesar Rp. 105.925.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 103.655.000,- dengan tingkat capaian kinerja keuangan sebesar
97.86 %. Dengan target terlaksananya pembentukan 1 tim kontingen
Gunungkidul dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar 100 %.
171
sebanyak 9 tim dengan tingkat capaian kinerja kegiatan / sasaran sebesar
100 %.
Secara umum, nilai capaian akhir dari program dalam bidang Pendidikan
adalah sebesar 99,8%. Meskipun demikian masih banyak yang harus dilakukan
oleh Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk meningkatan capaian akhir
program sehingga dapat memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
3. Permasalahan dan Solusi
1. Dalam bidang transportasi masih adanya siswa yang harus berjalan kaki
lebih dari 6 km;
2. Lulusan belum siap kerja;
3. Terbatasnya Dunia usaha dan Dunia Industri untuk Praktek Lapangan;
4. Peluang kerja bagi tenaga terdidik masih kecil.
Dari permasalahan-permasalahan tersebut, telah diatasi dengan berbagai
cara antara lain di bidang fisik telah merehab beberapa sarana pendidikan,
dibidang ekonomi juga telah menyalurkan berbagai beasiswa untuk murid, di
bidang kesejahteraan telah memberikan insentif bagi tenaga guru GTT/honorer.
172
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang
beruntung (cacat, ekonomi lemah)
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta, khususnya yang ekonomi
masyarakatnya lemah.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga
yang kurang mampu.
- Memberikan beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu.
c. Dijenjang Sekolah Menengah :
-Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang beruntung
(cacat, ekonomi lemah)
-Memberikan subsidi bagi sekolah swasta, khususnya yang ekonomi
masyarakatnya lemah.
-Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga yang
tidak mampu dengan mempertimbangkan siswa perempuan secara
proporsional.
-Memberikan beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu.
173
- Melaksanakan pengadaan dan perawatan (Sarana, Prasarana, Buku, Alat,
Media Pendidikan) untuk sekolah negeri/swasta secara bertahap sehingga
memenuhi SPM.
b. SLTP :
- Mewujudkan organisasi/lembaga sekolah yang efektif dan efisien dengan
melengkapi struktur dan jabatan fungsional dan mengefektifkan tugas pokok
dan fungsinya.
- Mengembangkan manajemen berbasis sekolah (SBM) untuk meningkatkan
kemandirian sekolah secara bertahap.
- Mengembangkan sistem insentif yang mampu mendorong komptisi secara
sehat antara lembaga dan personil guna peningkatan mutu pendidikan.
- Memberdayakan lembaga dan personil pendidikan melalui diklat dan
kerjasama dengan lembaga profesional untuk peningkatan kinerja.
- Mengembangkan sistem akreditasi secara adil dan merata baik sekolah negeri
maupun swasta.
- Merintis pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga dan Tenaga
Kependidikan.
- Melaksanakan demokratisasi pendidikan dan desentralisasi pendidikan secara
bertahap dengan pembentukan Komite Sekolah.
- Meninjau kembali semua produk hukum di bidang pendidikan yang tidak
sesuai dengan arah dan tuntutan pembangunan pendidikan.
174
- Melaksanakan demokratisasi pendidikan dan desentralisasi pendidikan secara
bertahap dengan pembentukan Komite Sekolah.
- Meninjau kembali semua produk hukum di bidang pendidikan yang tidak
sesuai dengan arah dan tuntutan pembangunan pendidikan.
175
b. Sekolah Menengah :
- Menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi dasar sesuai dengan
kebutuhan dan potensi daerah.
- Menerapkan kurikulum berbasis kompetensi pada SMK untuk memenuhi
tuntutan dan persyaratan DU/DI.
- Mengadakan kerjasama dengan DU/DI untuk mengembangkan materi,
proses dan evaluasi hasil belajar.
- Mengembangkan program-program ketrampilan/life skill pada SMU
sesuai dengan potensi setempat atau tuntutan dunia kerja.
- Meningkatkan standar mutu pendidikan secara bertahap agar para lulusan
mampu berkompetisi dengan lulusan dari negara-negara lain/maju.
- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas PBM melalui pemetaan mutu
sekolah, penilaian input, proses dan output, outcome pendidikan, serta
pengembangan sistem dan alat ukur penilaian pendidikan yang lebih
efektif untuk meningkatkan pengendalian mutu pendidikan.
- Meningkatkan kemampuan profesional guru/tenaga kependidikan lainnya
melalui MGMP, MKKS, Work-Shop, seminar, lokakarya, diklat, melalui
akreditasi, sertifikasi serta penyempurnaan penilaian angka kredit guru
untuk peningkatan karier guru.
- Mengadakan berbagai lomba (karya ilmiah, bidang studi, seni, olah raga,
dll dengan standar Nasional atau internasional) bagi guru, tenaga
kependidikan serta peserta didik sebagai wahana pengembangan bakat dan
potensi SDM saat ini atau dimasa mendatang.
- Melaksanakan pengadaan dan perawatan (sarana-prasarana, buku, alat,
media pendidikan) untuk sekolah negeri/swasta secara bertahap sehingga
memenuhi SPM.
5. Meningkatkan Penanaman sikap Positif Generasi Muda.
- Penyuluhan bahaya narkoba bagi generasi muda di sekolah dan masyarakat.
- Operasi/razia pelajar pada jam-jam pelajaran.
- Pendidikan Politik bagi generasi muda di Sekolah dan Masyarakat.
- Seleksi Paskibraka bagi siswa sekolah menengah.
- Lomba PBB bagi Siswa SMP, SMA, dan SMK
- Pembinaan upacara bendera di Sekolah.
- Pembinaan pengurus OSIS SMP dan Sekolah Menengah
6. Meningkatkan ketaqwaan dan keimanan siswa
- Mengadakan lomba pendidikan keagamaan bagi Sekolah Umum.
176
- Pesantren Kilat.
7. Pemberdayaan Pemuda sebagai Aset Pembangunan
- Mengadakan Pelatihan kewirausahaan bagi para pemuda.
- Memberi bantuan dana/peralatan bagi kelompok usaha pemuda/karang taruna.
8. Membudayakan Olahraga guna meningkatkan kesehatan dan kebugaran
Masyarakat, khususnya Generasi Muda/Pelajar.
- Mengadakan Kegiatan Olahraga yang bersifat massal, misalnya senam
massal, gerak jalan, jalan santai.
- Melaksanakan tes kebugaran secara berkala/periodik untuk menentukan
tingkat kebugaran pelajar.
- Di sekolah-sekolah diberikan Ekstra kurikuler bidang olahraga baik olahraga
yang bersifat rekreatif maupun bersifat prestasi.
9. Meningkatkan Usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi termasuk
organisasi olahraga penyandang cacat.
- Mengadakan pembibitan atlit berbakat pada usia dini.
- Melaksanakan seleksi bibit unggul daerah untuk olahraga prestasi (misal :
Sepakbola, Bola Voli, Bola Basket, Bulu tangkis, Atletik dan senam)
- Mengadakan pembinaan secara kontinyu dan berkelanjutan sesuai kaidah-
kaidah pelatih pelatihan untuk menindaklanjuti pembibitan usia dini.
- Mengembangkan pola pembinaan dan latihan olahraga prestasi dan olahraga
bagi penyandang cacat.
- Meningkatkan pembinaan olahraga prestasi melalui pengembangan
pembinaan kemitraan dengan PT maupun partisipasi masyarakat.
- Memantapkan program pembinaan olahraga bibit unggul daerah bagi pelajar
SMP, SMA, dan SMK.
- Menyelenggarakan kompetisi olahraga prestasi secara terencana dan kontinyu.
- Menyelenggarakan even-even pertandingan yang bersifat insidental
(turnamen) namun di kelola secara profesional.
- Mengadakan pertandingan uji coba untuk mengukur/mengevaluasi sementara
hasil latihan.
- Mengadakan kompetisi olahraga prestasi bagi pelajar.
- Mengikuti kejuaraan-kejuaraan tingkat daerah maupun nasional (misal :
PORDA, POPNAS, PON).
- Penyediaan sarana dan prasarana olahraga prestasi.
177
10. Meningkatkan kualitas SDM yang menangani/membidangi olahraga prestasi.
- Mengadakan sendiri atau mengirimkan calon pelatih/pelatih untuk mengikuti
kursus kepelatihan sesuai jenjang masing-masing.
- Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan/skill dan
penguasaan iptek bagi pelatih maupun guru yang menangani olahraga prestasi
(Misal : melalui loka karya, seminar, diklat, kursus/penataran).
- Mengadakan penyegaran fisik maupun mental pelatih/guru olahraga.
11. Meningkatkan pemerataan pelayanan pendidikan bagi masyarakat yang kurang
beruntung mengikuti pendidikan sekolah.
Pemantapan Program PLS :
- KPA Fungsional
- Paket B Setara SMP
- Rintisan Kejar Paket C
12. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pengetahuan
dan bekal ketrampilan untuk meningkatkan kesejahteraan warga belajar.
- Kejar Belajar Usaha (KBU)
- Beasiswa Kursus dan Kursus Masuk Desa
- Mengembangkan PKBM dan mitra kerja.
- Pengembangan dan pemantapan JBM
- Pengembangan dan pemantapan Perpustakaan Desa.
a. TK/SD :
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang beruntung
(cacat, ekonomi lemah).
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga yang
tidak mampu.
- Memberikan beasiswa pada siswa dari keluarga tidak mampu.
b. Sekolah Menengah Pertama (SMP) :
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang beruntung
(cacat, ekonomi lemah)
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta, khususnya yang ekonomi
masyarakatnya lemah.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga yang
kurang mampu.
178
- Memberikan beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu.
c. SM (Sekolah Menengah) :
- Memberikan alternatif layanan pendidikan bagi masyarakat kurang beruntung
(cacat, ekonomi lemah)
- Memberikan subsidi bagi sekolah swasta, khususnya yang ekonomi
masyarakatnya lemah.
- Memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan dari keluarga yang
tidak mampu dengan mempertimbangkan siswa perempuan secara
proporsional.
- Memberikan beasiswa kepada siswa dari keluarga kurang mampu.
179
- Mewujudkan organisasi/lembaga sekolah yang efektif dan efisien dengan
melengkapi struktur dan jabatan fungsional dan mengefektifkan tugas
pokok dan fungsinya.
- Mengembangkan manajemen berbasis sekolah (SBM) untuk meningkatkan
kemandirian sekolah secara bertahap.
- Mengembangkan sistem insentif yang mampu mendorong komptisi secara
sehat antara lembaga dan personil guna peningkatan mutu pendidikan.
- Memberdayakan lembaga dan personil pendidikan melalui diklat dan
kerjasama dengan lembaga profesional untuk peningkatan kinerja.
- Mengembangkan sistem akreditasi secara adil dan merata baik sekolah negeri
maupun swasta.
- Merintis pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga dan Tenaga
Kependidikan.
- Melaksanakan demokratisasi pendidikan dan desentralisasi pendidikan secara
bertahap dengan pembentukan Komite dan Dewan Sekolah.
- Meninjau kembali semua produk hukum di bidang pendidikan yang tidak
sesuai dengan arah dan tuntutan pembangunan pendidikan.
c. SM (Sekolah Menengah) :
- Mewujudkan organisasi/lembaga sekolah yang efektif dan efisien dengan
melengkapi struktur dan jabatan fungsional dan mengefektifkan tugas pokok
dan fungsinya.
- Mengembangkan manajemen berbasis sekolah (SBM) untuk meningkatkan
kemandirian sekolah secara bertahap.
- Mengembangkan sistem insentif yang mampu mendorong kompetisi secara
sehat antara lembaga dan personil guna peningkatan mutu pendidikan.
- Memberdayakan lembaga dan personil pendidikan melalui diklat dan
kerjasama dengan lembaga profesional untuk peningkatan kinerja.
- Meningkatkan partisipasi masyarakat agar dapat menjadi mitra pemerintah
yang serasi dalam pembinaan pendidikan.
- Mengembangkan sistem akreditasi secara adil dan merata baik sekolah negeri
maupun swasta.
- Merintis pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Lembaga dan Tenaga
Kependidikan.
- Melaksanakan demokratisasi pendidikan dan desentralisasi pendidikan secara
bertahap dengan pembentukan Komite Sekolah.
- Meninjau kembali semua produk hukum di bidang pendidikan yang tidak
sesuai dengan arah dan tuntutan pembangunan pendidikan.
180
14. Perluasan dan Pemerataan Kesempatan memperoleh peningkatan mutu guru
dan KS.
TK/SD (taman Kanak-kanak/Sekolah Dasar) :
- Melaksanakan penyetaraan guru SD lulusan SPG ke D II, S1.
- Melaksanakan penataran guru bidang studi.
- Melaksanakan penataran manajemen Kepala Sekolah.
15. Meningkatkan kualitas dan relevansi pandidikan.
a. SMP (Sekolah Menengah Pertama) :
- Menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi dasar sesuai dengan
kebutuhan dan potensi daerah.
- Menerapkan kurikulum untuk memenuhi tuntutan.
- Mengembangkan program-program ketrampilan/life skill pada SMP
sesuai dengan potensi setempat.
- Meningkatkan standar mutu pendidikan secara bertahap agar para lulusan
mampu berkompetisi dengan lulusan dari negara-negara lain/maju.
- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas PBM melalui pemetaan mutu
sekolah, penilaian input, proses dan output, outcome pendidikan, serta
pengembangan sistem dan alat ukur penilaian pendidikan yang lebih
efektif untuk meningkatkan pengendalian mutu pendidikan.
- Meningkatkan kempuan profesional guru/ tenaga kependidikan lainnya
melalui MGMP, MKKS, Work-Shop, seminar, lokakarya, diklat, melalui
akreditasi, sertifikasi serta penyempurnaan penilaian angka kredit guru
untuk peningkatan karier guru.
- Mengadakan berbagai lomba (karya ilmiah, bidang studi, seni, olahraga,
dll dengan standar Nasional atau internasional) bagi guru, tenaga
kependidikan serta peserta didik sebagai wahana pengembangan bakat dan
potensi SDM saat ini atau dimasa mendatang.
- Melaksanakan pengadaan dan perawatan (sarana-prasarana, buku, alat,
media pendidikan) untuk sekolah negeri/swasta secara bertahap sehingga
memenuhi SPM.
b. SM (Sekolah Menengah) :
- Menyusun kurikulum yang berbasis kompetensi dasar sesuai dengan
kebutuhan dan potensi daerah.
- Menerapkan kurikulum berbasis kompetensi pada SMK untuk memenuhi
tuntutan dan persyaratan DU/DI.
- Mengadakan kerjasama dengan DU/DI untuk mengembangkan materi,
proses dan evaluasi hasil belajar.
- Mengembangkan program-program ketrampilan/life skill pada SMA
sesuai dengan potensi setempat atau tuntutan dunia kerja.
181
- Meningkatkan standar mutu pendidikan secara bertahap agar para lulusan
mampu berkompetisi dengan lulusan dari negara-negara lain/maju.
- Meningkatkan efisiensi dan efektifitas PBM melalui pemetaan mutu
sekolah, penilaian input, proses dan output, outcome pendidikan, serta
pengembangan sistem dan alat ukur penilaian pendidikan yang lebih
efektif untuk meningkatkan pengendalian mutu pendidikan.
- Meningkatkan kemampuan profesional guru/tenaga kependidikan lainnya
melalui MGMP, MKKS, Work-Shop, seminar, lokakarya, diklat, melalui
akreditasi, sertifikasi serta penyempurnaan penilaian angka kredit guru
untuk peningkatan karier guru.
- Mengadakan berbagai lomba (karya ilmiah, bidang studi, seni, olah raga,
dll dengan standar Nasional atau internasional) bagi guru, tenaga
kependidikan serta peserta didik sebagai wahana pengembangan bakat dan
potensi SDM saat ini atau dimasa mendatang.
- Melaksanakan pengadaan dan perawatan (sarana-prasarana, buku, alat,
media pendidikan) untuk sekolah negeri/swasta secara bertahap sehingga
memenuhi SPM.
182
- Melaksanakan tes kebugaran secara berkala/periodik untuk menentukan
tingkat kebugaran pelajar.
- Di sekolah-sekolah diberikan Ekstra kurikuler bidang olahraga baik olahraga
yang bersifat rekreatif maupun bersifat prestasi.
20. Meningkatkan Usaha pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi termasuk
organisasi olahraga penyandang cacat.
- Mengadakan pembibitan atlit berbakat pada usia dini.
- Melaksanakan seleksi bibit unggul daerah untuk olahraga prestasi (misal :
Sepakbola, Bola Voli, Bola Basket, Bulu tangkis, Atletik dan senam)
- Mengadakan pembinaan secara kontinyu dan berkelanjutan sesuai kaidah-
kaidah pelatih pelatihan untuk menindaklanjuti pembibitan usia dini.
- Mengembangkan pola pembinaan dan latihan olahraga prestasi dan olahraga
bagi penyandang cacat.
- Meningkatkan pembinaan olahraga prestasi melalui pengembangan
pembinaan kemitraan dengan PT maupun partisipasi masyarakat.
- Memantapkan program pembinaan olahraga bibit unggul daerah bagi pelajar
SMP, SMA, dan SMK.
- Menyelenggarakan kompetisi olahraga prestasi secara terencana dan kontinyu.
- Menyelenggarakan even-even pertandingan yang bersifat insidental
(turnamen) namun di kelola secara profesional.
- Mengadakan pertandingan uji coba untuk mengukur/mengevaluasi sementara
hasil latihan.
- Mengadakan kompetisi olahraga prestasi bagi pelajar.
- Mengikuti kejuaraan-kejuaraan tingkat daerah maupun nasional (misal :
PORDA, POPNAS, PON).
- Penyediaan sarana dan prasarana olahraga prestasi.
21. Meningkatkan kualitas SDM yang menangani/membidangi olahraga prestasi.
- Mengadakan sendiri atau mengirimkan calon pelatih/pelatih untuk mengikuti
kursus kepelatihan sesuai jenjang masing-masing.
- Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan/skill dan
penguasaan iptek bagi pelatih maupun guru yang menangani olahraga prestasi
(Misal : melalui loka karya, seminar, diklat, kursus/penataran).
- Mengadakan penyegaran fisik maupun mental pelatih/guru olahraga.
22. Meningkatkan pemerataan pelayanan pendidikan bagi masyarakat yang kurang
beruntung mengikuti pendidikan sekolah.
- Pemantapan Program PLS :
- KPA Fungsional
- Paket B Setara SMP
- Rintisan Kejar Paket C
23. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pengetahuan
dan bekal ketrampilan untuk meningkatkan kesejahteraan warga belajar.
183
- Kejar Belajar Usaha (KBU)
- Beasiswa Kursus dan Kursus Masuk Desa
- Mengembangkan PKBM dan mitra kerja.
- Pengembangan dan pemantapan JBM
- Pengembangan dan pemantapan Perpustakaan Desa.
H. BIDANG SOSIAL
1. Program dan Kegiatan
184
r. Meningkatnya sarana dan prasarana pendukung
pemerintah desa
s. Meningkatnya pendampingan lembaga kemasyarakatan
desa
t. Meningkatnya kualitas SDM Pamong Desa
u. Meningkatnya partisipasi dan swadaya masyarakat
dalam pembangunan desa
v. Meningkatnya kualitas perumahan
w. Meningkatnya pemberdayaan fakir miskin dan
penyandang masalah kesejahteraan sosial
x. Meningkatnya ketahanan fisik anak sekolah
y. Meningkatnya bantuan dan jaminan kesejahteraan
sosial
z. Meningkatnya pelayanan dan rehabilitasi sosial
aa. Meningkatnya pelayanan kelembagaan kesejahteraan
sosial
bb. Meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan sosial bagi
fakir miskin
cc. Meningkatnya penumbuhan usaha berbasis TTG
dd. Meningkatnya skala usaha dan pendapatan masyarakat
ee. Meningkatnya kualitas hasil temuan TTG
ff. Meningkatnya wawasan penerapan TTG
Tujuan dan sasaran tersebut diupayakan dengan melaksanakan program
dan kegiatan – kegiatan antara lain :
a. Program
1) Pengadaan Sarana dan Prasarana kantor
- Pembuatan septictank 1 unit
- Pengadaan filling cabinet 2 buah
- Pengadaan almari arsip 4 buah
2) Forum SKPD 1 paket
b. Program Pembangunan Kecamatan
1) Program Pengembangan Kecamatan 14 Kecamatan
c. Program Pembangunan Desa yang meliputi kegiatan :
1) Perlombaan Desa 18 desa / 18 Kecamatan
2) Bantuan Stimulan Musrenbang 144 desa/18 Kecamatan
3) Pendampingan Alokasi Dana Desa (ADD) 144 desa / 18 Kecamatan
4) Pembinaan dan Bantuan Stimulan Pengembangan Pasar Desa.
185
5) Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat 144 desa
6) Pelatihan Perencanaan dan Partisipatif Pembangunan Desa 144 desa/
18 Kecamatan /432 orang /36 orang.
7) Fasilitasi Forum Komunikasi LPM Kecamatan dan Bantuan
Operasional DPD Asosiasi LPM Kabupaten 18 Kecamatan.
d. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan dengan kegiatan:
1) Bantuan Stimulan Pemberdayaan Masyarakat 18 Kecamatan
2) Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Imbangan ke 76, 1 Desa /
1 Kecamatan.
3) Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) Imbangan ke 77, 1 desa /
1 Kecamatan
4) Karya Bhakti TNI 1 Desa / 1 Kecamatan
5) Karya Bhakti TNI 1 Desa / 1 Kecamatan
6) Karya Bhakti TNI 1 Desa / 1 Kecamatan
e. Program Pemantapan Pengelolaan Data dan Pendayagunaan Tehnologi
Informasi dan Telekomunikasi dengan kagiatan :
1) Up Dating Potensi Desa 144 desa / 14 Kecamatan.
f. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan dengan kegiatan :
1) Bantuan Stimulan Perbaikan dan Permukiman Perdesaan 3 Kecamatan
g. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial melalui kegiatan :
1) Pembinaan dan Bantuan Stimulan untuk Tindak Korban Kekerasan 60 orang
2) Pembinaan dan Pemberian Bantuan Stimulan Sosial Bagi Penyandang
Cacat 55 orang
3) Pembinaan dan Pengiriman PMKS 10 orang
h. Program Pemberdayaamn Fakir Miskin dan PMKS dengan kagiatan :
1) Bimbingan Sosial Ekonomi Produktif (USEP KM) 440 orang
2) Bimbingan Sosial KUBE Fakir Miskin 180 orang
3) Pelayanan SKTM 60 orang
4) Pemberdayaan Pemulung 20 orang
5) Monev (KUBE FM, KMM, AT, LU, USEP KM) 90 kelompok
i. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesos dengan kegiatan :
1) Pemberdayaan KT 18 Desa
2) Pembinaan Usaha Ekonomi Desa (UED-SP) Kelompok Simpan
Pinjam Bandus dan Lumbung Desa 36 kelompok UED 180 kelompok
3) Pendanaan Pokmas IDT 365 kelompok
4) Pelatihan Menejemen UED-SP 72 orang
186
5) Pelatihan Penumbuhan dan Pengembangan jiwa kewirausahaan bagi
kelompok UEM 5 kelompok / 100 orang
6) Pemberdayaan PSM 300 orang
7) Pemberdayaan dan Penguatan Modal Orsos 16 Orsos
j. Program Peningkatan Kualitas Penyuluhan Kesejahteraan Sosial dengan
kegiatan :
1) Penyuluhan Sosial 900 orang
Dana yang digunakan untuk membiaya program dan kegiatan ini sebesar
Rp. 14.257.120.422,00 , terealisasi sebesar Rp. 12.520.763.389,- atau 87,82 %,
terdiri atas Belanja Aparatur Rp. 1.894.133.422,00 terealisasi Rp. 1.630.457.489,-
atau 86,08 % dan Belanja Pelayanan Publik Rp. 12.362.987.000,00 terealisasi
sebesar Rp. 10.890.305.900,- atau 88,09 %.
187
Rata-rata realisasi fisik kegiatan bidang sosial Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2006 mencapai diatas 90 % atau dapat dikategorikan sangat baik. Adapun
realisasi masing-masing program dan kegiatan adalah sebagai berikut :
188
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 152.613.000,- terealisasi
RP. 152.496.750,- atau (99%). Bentuk kegiatan berupa peyelenggaraan
pembinaan dan monev pelaksanaan kegiatan alokasi dana desa pada 144
desa / 18 Kecamatan. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
4) Pembinaan dan Bantuan Stimulan Pengembangan Pasar Desa.
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 171.950.000,- terealisasi
RP. 166.294.000,- atau ( 97%). Sisa dana dari pelelangan umum pekerjaan
pengadaan material bangunan pengembangan pasar desa. Output kegiatan
berupa pembinaan dan pengembangan pembangunan pasar desa sebanyak
25 buah dan bantuan stimulan pasar desa untuk 10 pasar. Kegiatan dapat
terealisasi 100%.
5) Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 170.780.000,- terealisasi
RP. 170.780.000,- atau ( 100%). Kegiatan ini bertujuan untuk tetap
mempertahankan budaya gotong royong di masyarakat di 144 desa. Kegiatan
dapat terealisasi 100%.
6) Pelatihan Perencanaan dan Partisipatif Pembangunan Desa
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 87.972.500,- terealisasi
RP. 87.972.500,- atau ( 100%). Pelatihan perencanaan partisipatif dengan
peserta sebanyak 468 orang terdiri atas 432 orang dari pengurus LPMD dan
36 orang dari kecamatan se – Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan dapat
berjalan lancar dengan capaian fisik 100%.
189
dakam perbaikan jalan cor blok, terwujudnya jalan aspals dan terwujudnya
jembatan desa. Fisik kegiatan ini dapat tercapai 100%.
190
penyusunan data profil desa, kecamatan, pengolahan data perkembangan desa
Tk. Kecamatan dan kabupaten untuk 144 desa di 18 Kecamatan se –
Kabupaten Gunungkidul serta daftar isian profil desa. Hasil kegiatan adalah
tersedianya data profil desa yang akurat yang dibutuhkan sebagai acuan
perencanaan masyarakat sejumlah 150 buku dan tersedianya data potensi desa
sejumlah 144 buku.
f. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan dengan Kegiatan:
1) Bantuan Stimulan Perbaikan dan Permukiman Perdesaan 3
Kecamatan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 787.945.000,- terealisasi
RP. 730.571.200,- atau ( 92,71%). Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
bantuan stimulan pembuatan cor blok untuk 34 desa, pembuatan PAH di
28 desa dan MCK di 15 desa. Kegiatan dapat terlaksana 100%.
g. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dengan Kegiatan :
1) Pembinaan dan Bantuan Stimulan untuk Tindak Korban Kekerasan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp.45.000.000,- terealisasi
Rp.44.910.000,- atau ( 99,8%). Bentuk kegiatan berupa bantuan sosial untuk
korban tindak kekerasan sejumlah 60 orang (terlaksana 100%).
2) Pembinaan dan Pemberian Bantuan Stimulan Sosial Bagi Penyandang
Cacat
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 36.020.000,- terealisasi
Rp. 35.728.000,- atau ( 99,19 %). Pemberian bantuan terlaksana untuk
58 orang penyandang cacat sehingga realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
191
2) Bimbingan Sosial KUBE Fakir Miskin
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 232.820.000,- terealisasi
Rp. 232.820.000 ,- atau (100%). Bantuan sosial untuk fakir miskin
dilaksanakan kepada 18 kelompok yag tersebar di seluruh wilayah kabupaten
Gunungkidul, dan dapat terealisasi 100%.
4) Pemberdayaan Pemulung
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 19.240.000,- terealisasi
Rp. 18.890.000,- atau (98,18 %). Pembinaan / pelatihan terlaksana bagi
20 orang pemulung dan dapat terealisasi 100%.
1) Pemberdayaan KT 18 Desa
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 37.995.000,- terealisasi
Rp. 36.189.000,- atau ( 95,25%). Pemberdayaan karang taruna dan pemberian
bantuan kegiatan dilaksanakan kepada 18 karang taruna kecamatan dengan
melibatkan 450 orang anggota. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
2) Pembinaan Usaha Ekonomi Desa (UED-SP) Kelompok Simpan
Pinjam Bandus dan Lumbung Desa 36 kelompok UED 180 kelompok
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 62.007.500,- terealisasi
Rp. 61.887.500,- atau (99,8 %). Output kegiatan berupa terlaksananya
pembinaan usaha perekonomian desa bagi 49 desa, terlaksanaya bantuan
stimulan ambahan modal UED – SP untuk 41 kelompok dan SP Bandus bagi
61 kelompok. Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
3) Pendanaan Pokmas IDT
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 40.778.500,- terealisasi
Rp. 40.778.500,- atau ( 100%). Pendampingan kelompok masyarakat IDT
192
terlaksana di 73 desa, sedangkan bantuan stimulan tambahan modal bagi
Pokmas IDT diberikan kepada 30 kelompok. Realisasi kegiatan mencapai
100%.
6) Pemberdayaan PSM
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 28.198.000,- terealisasi
Rp. 28.190.000,- atau ( 99,97%). Pemberdayaan PSM dilaksanakan terhadap
5 kelompok dengan hasil peningkatan efektifitas PMKS pada 5 kelompok
peserta. Realisasi fisik mencapai 100%.
1) Penyuluhan Sosial
193
1) Penanganan Orang Terlantar / sesat jalan
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 500.000,- terealisasi Rp. 500.000 ,-
atau ( 100%). Penanganan terealisasi terhadap 23 orang terlantar / sesat jalan
(terealisasi 100%).
194
terpakai karena efisiensi, hujan turun lebih cepat dari perkiraan serta adanya
bantuan dari berbagai pihak.
195
Anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp. 68.042.500,- terealisasi
Rp. 52.104.500,- atau sisa Rp. 15.938.000,- Output kegiatan berupa
terbentuknya pos pelayanan teknologi pedesaan di 18 kecamatan se –
Kabupaten Gunungkidul. Realisasi kegiatan mencapai 100%.
196
i. Sering terjadi bencana alam (kekeringan/kerawanan
air, kerawanan pangan, tanah longsor) dll.
Berbagai upaya terus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul
dalam rangka memecahkan permasalahan–permasalahan tersebut baik melalui
program kegiatan yang dibiayai APBD, maupun yang pembiayaannya diusulkan
melalui APBD Propinsi dan APBN serta meningkatkan peran serta masyarakat.
Selain itu Pemerintah Kabupaten Gunungkidul juga terus berupaya untuk :
a. Penumbuhan kelompok–kelompok sosial baru
b. Pelaksanaan monitor dan evaluasi terhadap kegiatan kelompok–
kelompok sosial yang ada
c. Pengembangan kelompok–kelompok sosial yang aktif
d. Pelaksanaan bimbingan dan motivasi terhadap PMKS
e. Pelaksanaan pelatihan keterampilan pada saat penumbuhan
kelompok ekonomi produktif
f. Pemberian bantuan modal kegiatan, stimulan UEP dan santunan
jaminan sosial
g. Peningkatan efektivitas peran dan fungsi lembaga sosial
masyarakat dalam upaya pengembangan kearifan lokal guna pengentasan
PMKS.
197
Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut, telah dilaksanakan berbagai
program dan kegiatan yyang disusun berdasarkan skala prioritas, kemampuan daerah
dan berbagai pertimbangan teknis lainnya. Sebagian besar program/kegiatan pada
tahun 2006 merupakan kelanjutan dari porgram/kegiatan tahun 2005, khususnya
terkait dengan jalan dan jembatan.
Adapun program / kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2006 adalah sebagai
berikut :
198
3) Kegiatan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan
4) Kegiatan Peningkatan dan Penggantian Jembatan
5) Kegiatan Perbaikan dan Pemeliharaan Jalan
h. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1) Kegiatan Pembangunan dan Pemel/Rehab Gedung Kantor dan Rumah Dinas
2) Penyediaan Sarana Air Bersih DAK dan DAU
i. Program Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan
1) Kegiatan Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan Poros Desa
j. Program Pembangunan Prasarana Perkotaan
1) Kegiatan Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan Lingkungan Perkotaan
k. Program Peningkatan Pelayanan Sarana Prasarana
1) Kegiatan Pembangunan dan Rehab Saluran Air Hujan dan IPAL
l. Program Penolong Bahaya Kebakaran
1) Kegiatan Pelayanan PBK
m. Program Retribusi IMB
1) Kegiatan Pelayanan IMB
n. Program Operasional dan Pemel Sarana dan Prasarana Umum Daerah
(swakelola)
1) Kegiatan Pekerjaan Penyangga mendesak untuk Jalan dan Jembatan
o. Program Pengembangan Transportasi Darat
1) Kegiatan Pengadaan dan Pemasangan Utilitas Jalan
p. Program Keindahan Kota dan Kebersihan Kota
1) Kegiatan Pembangunan Pagar TPA dan Pemel TPA. Baleharjo
q. Program Pengadaan Sarana dan Prasarana
1) Kegiatan Pengadaan Alat Kantor dan Rumah Tangga
r. Program Water Resources Irigation Sector Management Program (WISMP)
1) Kegiatan Perkuatan Irigasi Partisipatif
s. Program Izin Reklame
1) Kegiatan Pelayanan Izin Reklame
t. Program Pemberian IUJK
1) Kegiatan Pelayanan IUJK
u. Program Pemberdayaan Masyarakat Infrastruktur Jalan
1) Kegiatan Pendamping Pemberdayaan Masyarakat Infrastruktur Jalan
v. Program Pertamanan dan Kebersihan
1) Kegiatan Pengadaan Alat Besar Darat
199
2. Realisasi Program dan Kegiatan
Total realisasi anggaran pembangunan bidang pekerjaan umum pada tahun
2006 sebesar Rp. 59.497.155.244,60 terdiri atas belanja aparatur sebesar
Rp. 5.114.239.132,60 dan belanja pelayanan publik sebesar Rp. 54.382.916.112,-
200
Perlengkapan kerja yang dibeli antara lain pakian kerja, sepatu kerja,
sepatu boat, aju dan celana hujan, helm kerja, masker dan kaos tangan,
sedangkan pemeliharaan meliputi pemeliharaan kontiner, gergaji potong,
bolduser, komputer, taman kota, lampu taman, penyiraman taman, dan
pemeliharaan kendaraan dinas yang digunakan untuk keperluan
pertamanan dan kebersihan. Pembangunan taman kota pada tahun 2006
sebanyak 5 unit, dengan capaian fisik kegiatan mencapai : 100 %
d. Program Pembinaan dan Kebersihan Pasar
1) Kegiatan Pembinaan dan Kebersihan Lingkungan Pasar
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 193.097.000,- realisasi
Rp. 191.413.000,- ( 98,11 %). Hasil kegiatan berupa tersedianya
perlengkapan / pakaian kerja bagi petugas kebersihan untuk mendukung
pelaksanaan tugas di lapangan serta tersedianya sarana kerja yang meliputi
tong sampah, gerobag sampah, alat–alat kebersihan. Beberapa
perlengkapan kerja yang diadakan berupa pakaian kerja, sepatu kerja
(sepatu kulit dan sepatu boat), baju dan celana hujan, helm kerja, masker
dan kaos tangan, sedangkan pemeliharaan meliputi tong sampah, alat–alat
kebersihan, gerobag sampah dan bahan bangunan. Kegiatan dapat
terlaksana dengan baik dengan capaian fisik mencapai : 100 %
e. Program Keberlanjutan Fungsi Aset Irigasi dan Mesin pompa
1) Kegiatan Rehabilitasi Dan Pmeliharaan Sarana Prasarana Irigasi
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 2.457.250.000,-, realisasi
Rp. 2.433.446.375,- ( 99,03 %). Output kegiatan berupa terbangunnya
dan terpeliharanya sarana prasana irigasi berupa:
a) Rehab menggoran (bendung dan saluran),
b) Rehab Bendung Suplesi Simo (saluran, talud dan talang beton),
c) Rehab D.I JIAT sp. Karangduwet dan karangsari wonosari
(saluran sepanjang 754 m),
d) Rehab saluran irigasi JIAT Sp Ngipak I dan Jaranmati
Karangmojo sepanjang 322m,
e) Rehab cekdam / dam DI Pengkol Nglipar D.I. Selonjono Ponjong dan
D.I. Ngawis Karangmojo (rehab bendung, cekdam pengkol, brongkap
tering, talud dan saluran),
f) Rehab saluran irigasi JIAT Sp. Playen I dan Bandung berupa saluran
sepanjang 372,5 m,
g) Rehab D.I. mata air Petoyan Purwosari sepanjang 654 m,
h) Rehab bendung dan saluran D.I. Srimulyo Patuk sepanjang 243 m
201
i) Rehab sal Bonpoing Gedangsari Ngalang sepanjang 206,70 m
j) Rehab nggojo, Kedungpoh Nglipar sepanjang 190,6 m
k) Rehab Bendung sal kedungpoh sebanyak 1 paket.
l) Pembangunan Bendung D.I Ngrapah Semin berupa Bendung
sepanjang 12 m dan talud 32 m.
m) Pembangunan sal cerme Kedungpoh
n) Rehab saluran D.I Bendung Kebokuning Patuk
o) Rehab sal D.I. Bendung Nawing Pengkok Patuk
p) Rehab talud D.I. Bendung Nawing Pengkok Patuk
q) Rehab rumah pompa bandung
r) Rehab sal. D.I. Bendung Pilangrejo dan D.I Kedungsalam
s) Rehab sal. D.I Bendung Wareng Wonosari.
202
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 175.985.000,- realisasi
Rp. 154.348.000,- (87,70 %). Kegiatan berupa penyusunan Detail
Enginering Design untuk memperoleh kepastian dalam pelaksanaan
mendasarkan perencanaan. Kegiatan dapat terealisasi 100 %
2) Kegiatan Perencanaan Teknis Pengairan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 101.359.000,- realisasi
Rp. 85.346.400,- (84,20 %). Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
penyusunan detail enginering design (DED) dengan realisasi fisik mencapai :
100 %
3) Kegiatan Study Potensi Sumber Air Goa Plalar
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 55.874.000,-, realisasi
Rp. 52.980.000,- (94,82 %). Obyek studi goa plalar dalam rangka menyusun
studi potensi sumber air Goa Plalar dan dapat terealisai 100 %
4) Kegiatan Perencanan Teknis Keciptakaryaan dan Tata Ruang
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 147.055.000,-, realisasi
Rp. 117.502.020,- ( 79,90 %). Output kegiatan adalah tercapainya
perencanaan teknis keciptakaryaan dan tata ruang dengan penyusunan Detail
Enginering Design. Kegiatan dapat terealisasi 100 %
5) Kegiatan Study Sumber Air Goa Panggul
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 55.874.000,-, realisasi
Rp. 52.809.000,- (94,51%). Studi dilaksanakan untuk mengetahui potensi
sumber air goa Panggul dalam rangka perencanaan teknis pengairan. Realisasi
fisik kegiatan mencapai 100 %
6) Kegiatan Inventarisasi Jalan dan Jembatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 55.000.000,-, realisasi
Rp. 46.214.000,- (84 %). Pentingnya kegiatan ini adalah untuk memperoleh
data akurat tentang jalan dan jembatan di Kabupaten Gunungkidul yang
sangat diperlukan dalam perencanaan teknis kebinamargaan. Kegiatan ini
dapat terealisasi 100 %
7) Kegiatan Inventarisasi Prasarana Irigasi
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 58.399.000,-, realisasi
Rp. 53.289.100 (91,25 %). Outcomes kegiatan berupa data prasarana
pengairan di Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
8) Kegiatan Inventarisasi Bangunan Gedung Pemerintah Daerah
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 53.620.000,-, realisasi
Rp. 51.952.300,- (96,88 %). Kegitan ini sangat penting guna perencanaan
203
teknis keciptakaryaan dan tata ruang, terlebih dengan terjadinya bencana
gempa bumi, inventarisasi bangunan gedung pemerintah sangat diperlukan
untuk mengetahui kondisi gedung milik Pemerintah Kabupaten Gunungkidul.
Realisasi kegiatan ini 100 %
9) Kegiatan Penyusunan DED Relokasi Pasar Hewan Siyonoharjo
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 43.810.000,-, realisasi
Rp. 41.556.000,- (94,85 %). Kegiatan bertujuan untuk memperoleh dokumen
perencanaan pasar hewan Siyonoharjo sesuai dengan standard teknis.
Realisasi kegiatan mencapai 100 %
204
a) Perbaikan tikungan simpang 4 PLN, RSUD dan pertigaan KODIM,
1 paket;
b) Jalan Sp. Siyono – Piyaman 1 paket;
c) Jalan Bendungan – Bejiharjo
d) Jalan Bedoyo – Tambakromo
e) Jalan Bulurejo – Kalitekuk
f) Jalan Bejiharjo – Ngawis
g) Jalan Hargomulyo – Terbah
h) Jalan Umbulrejo – Kalitekuk
i) Jalan Semin – Kalilunyu
j) Jalan Terbah – Sampang
k) Jalan Hargomulyo – Watugajah
l) Jalan Ponjong – Bedoyo
m) Jalan Pundogsari – Sawahan
n) Jalan Sabirejo – Serut
o) Jalan Tawang – Serut
p) Jalan Hargomulyo – Tegalrejo
Realisasi fisik kegiatan ini rata-rata mencapai 91,73 %
3) Kegiatan Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jalan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 9.854.685.000,- terealisasi
Rp. 8.485.856.325,- ( 86,10 %). Outcomes kegiatan berupa jalan dengan
perkerasan aspalt sepanjang 34,7 km serta pendukung konstruksi jalan /talud
sepanjang 3.893.55 meter. Beberapa ruas jalan yang menjadi obyek kegiatan
antara lain :
a) Jalan Umbulrejo – Genjahan
b) Jalan Giring – Singkil
c) Jalan Temanggung – Krambil Sawit
d) Jalan Bintaos – Krakal
e) Jalan Wiladeg – Bejiharjo
f) Jalan Sawah – Pejaten
g) Jalan Playen – Banyusoca
h) Jalan Kerjan – Sumberejo
i) Jalan Sambirejo – Serut :
- Tancep Tegalrejo
- Balai Desa Watugajah – Sampang
205
- Balai Desa Sampang – Serut
j) jalan Tobong – Candirejo
k) Jalan Kelor – Ngipak
l) Jalan Legundi – Girimulyo
m) Jalan Sawahan – Pundungsari
n) Jalan Wareng – Grogol
o) Jalan Playen – Ngleri
p) Jalan lingkar kota Semin
q) Jalan SP SMP Ponjog – Balai Desa Genjahan
r) Jalan Sp. 4 Desa Tegalrejo – SMP Tegalrejo
s) Jalan Baran – Melikan
t) Jalan Ngawen – Tancep
u) Jalan Panggul – Bekonang
v) Jalan Pengkol – Kedungpoh
w) Jalan Nglipar – Wotgaleh
x) Jalan Semanu – Sumur
y) Jalan Sendowo – Pengkol
z) Jalan Ngawen – Gununggambar
aa) Jalan Ngawen – Tancep
bb) Jalan Sampang – Gantiwarno
cc) Jalan Lingkar Ponjong (SMP – Polsek)
dd) Talud pengaman ruas jalan Patuk – Tawang
ee) Talud pengaman ruas jalan Sambipitu – Tawang
ff) Talud pengaman ruas jalan Putat – Plumbungan
gg) Talud pengaman ruas jalan Terbah – Sampang
hh) Talud pengaman ruas jalan Temanggung – Krambilsawit
ii) Talud pengaman jembatan Sumbangan – Paliyan
mm) Perb. gorong – gorong beton pada ruas jalan SP. Sawah – Pejaten
nn) Perb. Talud pengaman jembatan Kedungpoh
oo) Talud pengaman jalan Kedungpoh – Pengkol
pp) Talud pengaman jalan Kalipentung Nglanggeran – Putat
qq) Talud pengaman jalan lingkar dus Srumbug Patuk
rr) Talud pengaman jalan Patuk – Sambiroto
ss) Talud pengaman jalan Kerjan – Sumberejo
tt) Talud pengaman jalan Banyusoca – Temuireng
206
uu) Talud pengaman sawah – Pejaten
vv) Talud pengaman Jalan Legundi – Girimulyo
ww)Talud pengaman Jln.&jemb.pada Jln Tawang – Serut
xx) Talud pengaman Gorong-gorong di Semoyo patuk
yy) Talud pengaman Gorong2 pd ruas Jln Playen – Banyusoco
zz) Talud pengaman Jembatan Gedad Playen
aaa) Talud pengaman Jembatan Moroseneng Paliyan
yy) Talud pengaman Jl. Ngalang - Hargomulyo (Watu
mengkurep, Karanganyar, Buyutan, Tanjakan Besi)
zz) Talud pengaman Jln. Sp Panggang - Giripurwo (dekat kuburan)
4) Kegiatan Peningkatan dan Penggantian Jembatan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 2.398.911.500,- terealisasi
Rp. 1.995.168.789,- ( 83,16 %). Outcomes berupa terbangunnya jembatan
sebanyak 6 buah yaitu :
a) Jembatan Pampang ukuran 10x7 m
b) Jembatan Serut I ukuran 5x7 m
c) Jembatan Wiyoko ukuran 5x7 m
d) Jembatan Dungwanglu ukuran 4x61 m
e) Jembatan Duren ukuran 5x7 m
f) Jembatan Serut II ukuran 5x10
5) Kegiatan Perbaikan dan Pemeliharaan Jalan
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 6.993.906.000,- , realisasi
Rp. 6.977.430.670,- ( 99,76 %). Hasil kegiatan berupa jalan dengan
perkerasan aspal hot mix sepanjang 26,5 km yang meliputi :
a) Jln. Panggul – balong
b) Jln. Ngeposari - ngenep
c) Jln. Gading – Wonogama
d) Jln. Banaran - Ngleri
e) Jln. Semoyo - Pengkok
f) Jln. Ponjong - Kenteng
g) Jln. Jatiayu - Ngawen
h) Jln. Ponjong - Ngeposari
i) Jln. Gombang - Petir
j) Jln. Kemiri - Cabean
k) Jln. Paliyan – Gembol
l) Jln. Siraman – Wiyoko
207
m) Jln. Patuk – Tawang
n) Jln. Sambipitu – Tawang
208
Jenis Satuan Jumlah
- Kec. Purwosari unit 8
- Kec. Panggang unit 16
- Kec. Saptosari unit 8
- Kec. Playen unit 4
- Kec. Ponjong unit 4
- Kec. Rongkop unit 4
- Kec. Girisubo unit 8
- Kec. Tepus unit 8
3. Pembangunan Jaringan Pras Air Bersih
Perdesaaan DAK
a. Pengadaan dan pemasangan pipa Baleharjo
pipa transmisi GI Q 6" dan Acessoris m 780
b. Pengadaan dan pemasangan pompa wonosari
- Motor pompa 75 KW Hargobinangun unit 1
- Motor pompa 30 KW Siyono unit 1
c. Perluasan dan pemas. jaring PLN 3 phase
- BP Gombang Ponjong unit
d. Pemb. Hidran Umum (HU) unit 5
e. Rehab bronkap tering di Ngembel Wonosari unit 1
f. Pengadan dan Pemasangan pipa dan pompa di
Desa Giriasih Purwosari unit 1
4. Pemb. Jaringan Pras. Air Bersih Perdesaaan
(DAU)
a. Pengadaan dan pemasangan pipa IKK Ponjong
- Pipa PVC RRJ dia 4" m 900
- Pipa PVC RRJ dia 3" m 600
- Acessoris pipa Ls
b. Pengadaan dan Pemasangan pompa
submersibel RO Ngobaran H : 140, Q : 50 l/d unit 1
c. Relokasi pipa dan By Pass Unit Ngobaran
- Relokasi pipa dia 8 " m 800
- By Pass Unit Ngobaran unit 1
d. Pemb. sistem air bersih sederhana Desa Serut unit 1
Kec Gedangsari
e. Pemb. sar. air bersih sistem swadaya
mandiri Goa Plawan Desa Giricahyo Kec
Purwosari unit 1
f. Pemb. water treatment, Ngembel paket 1
g. Pemb. sarana air bersih sistem swadaya
mandiri Kec. Patuk paket 1
h. Pemb. Sarana air bersih sistem swadaya
mandiri Kec. Gedangsari paket 1
i. Pembangunan MCK paket 1
j. Pemb. bak PAH unit 4
209
pengadaan 1 unit sprayer. Adapun jalan pedesaan yang menjadi obyek
kegiatan antara lain :
1. Selang - Bendungan 3000 m2
2. Ngeposari 3400 m2
3. Jatiayu ( Karangmojo ) 3400 m2
4. Bohol - Pakel 4000 m2
5. Bedoyo 2600 m2
6. Banaran - Ngunut 4000 m2
7. Desa Umbulrejo 4000 m2
8. Desa Botodayaan 4400 m2
9. Piyaman - Gari
(Kalidadap) 6600 m2
10. Watusigar - Ngawen 2400 m2
11. Salam - Patuk 5000 m2
12. Wiladeg - Bejiharjo 3600 m2
13. Gari - Karang Tengah 3200 m2
14. Bleberan - Getas 4000 m2
15. Bandung - Playen 2500 m2
16. Kerdon - Karangwuni 2400 m2
17. Gading - Gari 4000 m2
18. Pariwisata Simo 4832 m2
19. Rejosari - Semin 2500 m2
20. Pacarejo - Mulo 4834 m2
21. Pemel. Jln. Lingkar
Kab. Gk (Swakelola) 5745 m2
210
- IKK Ngawen 4000 m2
- IKK Gedangsari 2200 m2
- Jln. Menuju TPA 1333 m2
211
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 207.175.000,-, realisasi
Rp. 198.248.000,- (95,69 %). Kegiatan berupa pemasangan 20 titik lampu
penerangan jalan dan 15 unit meteran, dan dapat terealisasi 100 %
p. Program Keindahan Kota dan Kebersihan Kota
1) Kegiatan Pembangunan Pagar TPA dan Pemel TPA. Baleharjo
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 245.185.000,-, realisasi
Rp. 241.414.700,- (98,46 %). Kegiatan direalisasikan dalam bentuk
pembangunan pagar TPA sepanjang 200 m dan 1 (satu) garasi exavator dan
dapat terlaksana 100 %
q. Program Pengadaan Sarana dan Prasarana
1) Kegiatan Pengadaan Alat Kantor dan Rumah Tangga
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 25.922.500,-, realisasi
Rp. 24.698.200,- (95,27 %). Sarana dan prasarana kantor tahun 2006 berupa
Wireless, podiom, komputer, meja kursi tamu pimpinan masing – masing
1 unit. Fisik mencapai : 100 %
r. Program Water Resources Irigation Sector Management Program (WISMP)
1) Kegiatan Perkuatan Irigasi Partisipatif
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 30.133.000,-, realisasi
Rp. 12.014.500,- (39,87 %). Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
peningkatan lembaga pengelola irigasi (LPI) dan perkuatan O & P partisipatif.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %
s. Program Izin Reklame
1) Kegiatan Pelayanan Izin Reklame
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 16.000.000,-, realisasi
Rp. 2.897.500,- (18,10 %). Kegiattan ini bersifat pelayanan berupa pemberian
sertifikat reklame dengan tujuam memberikan kepastian hukum terhadap
keberadaan reklame. Kegiatan dapat terealsiasi 100 %
t. Program Pemberian IUJK
1) Kegiatan Pelayanan IUJK
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 9.438.000,-, realisasi
Rp. 8.491.500,- (84,97 %). Kegiatan ini bersifat pelayanan yaitu penerbitan
sertifikat IUJK sebagai upaya memberikan kepastian hukum terhadap
perusahaan. Fisik mencapai : 100 %
u. Program Pemberdayaan Masyarakat Infrastruktur Jalan
1) Kegiatan Pendamping Pemberdayaan Masyarakat Infrastruktur Jalan
212
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 35.000.000,-, realisasi
Rp. 32.014.900,- ( 91,47 %). Pendampingan dilaksanakan terhadap
masyarakat 9 desa di 3 kecamatan dalam pembangunan jalan sepanjang
12 km. Fisik mencapai : 100 %
v. Program Pertamanan dan Kebersihan
1) Kegiatan Pengadaan Alat Besar Darat
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 1.350.000.000,-, realisasi
Rp 10.827.020,- (0,80 %). Karena berbagai kendala yang dihadapi pada
Tahun Anggaran 2006, rencana pengadaan 1 unit alat berat dalam mendukung
program pertamanan dan kebersihan tidak dapat terlaksana. Meskipun
demikian sebagian anggaran telah digunakan untk kepentingan proses awal
pengadaan barang. Dengan demikian realisasi fisik kegiatan 0 %.
213
1) Keterbatasan alat berat/stom wals, alat berat yang ada di Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Gunungkidul sebanyak 20 unit, sehingga tidak
sebanding dengan jumlah kegiatan yang didanai dari APBD Kabupaten
Gunungkidul yang mencapai 106 paket pekerjaan yang menggunakan alat
berat/stom wals. Disamping itu masih banyak kegiatan-kegiatan diluar
Dinas PU yang juga memerlukan stom wals yang jumlahnya lebih banyak
seperti : kegiatan pengaspalan jalan swadaya masyarakat yang mendapat
bantuan aspal dari Sosbermas, kegiatan infrastruktur untuk jalan, kegiatan
KKN, TNI Manunggal, program PPK dan lain-lain.
2) Mengingat stom wals milik Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Gunungkidul umurnya rata-rata diatas 12 tahun bahkan ada yang berumur
diatas 40 tahun, yang tentu saja tingkat keusangan suku cadang sangat besar,
sehingga dalam pelaksanaan kegiatan ada yang mengalami kerusakan dan
terpaksa diadakan perbaikan terlebih dahulu.
3) Disamping itu juga semakin berkurang/menipisnya bahan/material
terutama batu hitam keras lokal, sehingga rekanan terpaksa mendatangkan
dari luar Kabupaten Gunungkidul. Adanya kenaikan harga aspal pada
pertengahan perjalanan sehingga RAB yang telah selesai terpaksa merevisi
semua menyesuaikan harga aspal baru
Adapun pemecahan untuk mengatasi hambatan tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
a) Terpaksa penggunaan stom wals digilir
b) Disarankan menggunakan alat berat atau stom wals dari luar
c.Bidang Pengairan
Pelaksanaan kegiatan bidang pengairan dapat berjalan lancar, hanya pada
kegiatan perkuatan irigasi partisipatif dari program WISMP yang pencairan
anggarannya melalui KPPN Yogyakarta sehingga memerlukan waktu, tetapi
dapat berjalan lancar.
d. Bidang Kebersihan
1) Kurangnya sarana prasarana untuk kegiatan kebersihan baik meliputi
kendaraan dump truck, serta personil atau tenaga operasionalnya. Hal
tersebut mengingat semakin meningkatnya perkembangan kehidupan
masyarakat terutama diperkotaan dan semakin luasnya jangkauan pelayanan
kebersihan sampai dikota kecamatan dan pasar diseluruh Gunungkidul.
214
2) Semakin banyaknya volume sampah yang dibuang di TPA, maka
lahan yang dipergunakan untuk menimbun sampah sudah semakin penuh,
dan membutuhkan lahan baru atau perluasan lahan yang ada untuk
menampung sampah diwaktu mendatang
3) Disamping itu prasarana yang ada di lokasi TPA berupa bolduzer,
mengingat umurnya yang sudah tua tingkat keusangan suku cadang semakin
besar, mengakibatkan alat tersebut sering rusak tidak dapat dioperasikan
sehingga menghalangi atau tidak dapat untuk pembuangan sampah
berikutnya.
Upaya pemecahannya adalah sabagai berikut :
a) Dengan sarana, prasarana dan tenaga yang ada dimanfaatkan
semaksimal mungkin, dan pengambilan sampah di pasar-pasar terpaksa
dilaksanakan setelah selesai pembuangan sampah di dalam kota.
b) Kemudian untuk kebersihan dilokasi pasar Argosari terpaksa
dibuat SIP (baik untuk siang maupun malam)
c) Untuk mengatasi hal tersebut perlu penambahan sarana,
prasarana, tenaga serta lahan untuk TPA guna mengatasi kebersihan
persampahan di Gunungkidul.
e.Bidang Cipta Karya
- Keterbatasan alat dan tenaga yang tersedia terutama dalam pelaksanaan
pembangunan dan pemeliharaan jalan lingkungan perdesaan maupun
perkotaan.
Upaya mengatasi :
- Keterlambatan akibat pelaksanaan kegiatan yang bersamaan perlu dibuat
semacam jadwal dan prioritas kegiatan.
- Diupayakan motor wals diluar Kabupaten bila tidak mencukupi atau
pengadaan alat berat
- Monitoring lapangan secara intensif.
J. BIDANG PERHUBUNGAN
1. Program dan Kegiatan
Pembangunan bidang perhubungan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul diarahkan untuk mewujudkan sistem transportasi
yang handal, aman, nyaman, lancar terjangkau, efektif dan efisien. Secara
lebih spesifik, upaya–upaya yang dilaksanakan pada Tahun 2006 memiliki
sasaran sebagai berikut :
215
a. Meningkatkan kedisiplinan pengguna jasa transportasi.
b. Meningkatkan fasilitas perlengkapan jalan.
c. Meningkatkan kinerja pelayanan ruas jalan.
d. Meningkatkan kinerja pelayanan persimpangan.
e. Meningkatkan kinerja pelayanan angkutan umum.
f. Meningkatkan administrasi pelayanan jasa transportasi.
g. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan lalu lintas di jalan.
h. Meningkatkan keselamatan pengguna jasa transportasi.
i. Meningkatkan penanganan menejemen pelayanan umum yang
berkaitan dengan kegiatan transportasi.
Tujuan dan sasaran dimaksud, diwujudkan melalui pelaksanaan serangkaian
program dan kegiatan selama kurun waktu tahun anggaran 2006 yaitu :
a. Program Peningkatan
Keselamatan Lalu Lintas / Transportasi, yang terdiri dari 2 (dua) kegiatan :
1) Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Jalan,
2) Pembinaan Keselamatan Pelayaran dan Pendataan Potensi Kapal Nelayan.
b. Program Peningkatan Pelayanan dan
Kelancaran Angkutan Umum dan Barang, yang terdiri dari 5 (lima) kegiatan
yaitu :
1) Pembinaan dan Pengawasan / Pengendalian TIBLANCARTAS,
2) Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor dan Pemeliharaan Alat Uji,
3) Pelayanan Jasa Perparkiran,
4) Pelayanan Jasa Usaha / Pengelolaan Terminal,
5) Pelayanan Perizinan Angkutan dan Pengelolaan Administrasinya.
c. Program Pembinaan Peran Pemerintah Daerah
dan Partisipasi Swasta, yang terdiri dari 1 (satu) kegiatan yaitu :
1) Pembinaan Peizinan dan Pemberdayaan Peran Pelaku Usaha
Layanan Jasa Angkutan Umum.
d. Program Pemantapan Pengelolaan Data, dan
Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, yang terdiri dari 2 (dua)
kegiatan yaitu :
1) Penyusunan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Dalam
Rangka Pelaksanaan Tugas Pokok Fungsi dan Kegiatan,
216
2) Pameran Bidang Perhubungan.
217
guardrail. Kegiatan dapat terlaksana dengan baik dengan capaian fisik
mencapai 100%.
2) Pembinaan Keselamatan Pelayaran dan Pendataan Potensi Kapal Nelayan.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 16.385.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 13.175.000,00 (80,41%). Output kegiatan berupa 1 jenis buku laporan
dan terbinanya 100 orang nelayan. Sedangkan hasil kegiatan adalah
meningkatknya pemahaman masyarakat atas keselamatan pelayaran serta
tersusunnya dapat kapal. Kegiatan dapat berjalan denga lancar dan dapat
terealisasi 100%.
b. Program Peningkatan
Pelayanan dan Kelancaran Angkutan Umum dan Barang, yang terdiri dari 5
(lima) kegiatan yaitu :
1) Pembinaan dan Pengawasan / Pengendalian
TIBLANCARTAS,
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 140.840.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 113.732.500,00 (80,75%). Output kegiatan berupa Terlaksananya
pembinaan,pengawasan dan pengendalian arus lalu lintas dengan hasil
peningkatan disiplin berlalulintas. Kegiatan dapat terlaksana 100%.
2) Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor
dan Pemeliharaan Alat Uji,
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 71.901.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 70.798.300,00 (98,47%). Output kegiatan berupa terselenggaranya
pelayanan pengujian kendaraan bermotor terhadap 7.001 kendaraan, dan
dapat menghasilkan retribusi (PAD) sebesar 133.772.000,00 atau
122,82 % dari yag ditagetkan.
3) Pelayanan Jasa Perparkiran,
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 132.713.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 130.145.000,00 (98,06%). Output kegiatan Pelayanan Jasa Usaha
Tempat Khusus Parkir dan Parkir di Tepi Jalan Umum dan dapat
memberikan kontribusi PAD berupa retribusi tempat khusus parkir dan
parkir di tepi jalan umum sebesar Rp. 285.358.000,00 atau 81,19% dari
target.
4) Pelayanan Jasa Usaha / Pengelolaan Terminal,
218
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 46.585.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 46.488.500,00 (99,79%). Meskipun tingkat kesadaran kru angkutan
umu untuk masuk terminal masih rendah, dengan berbagai upaya yang
dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Gunungkidul dari pelayan ini
berhasil memberikan kontribusi PAD sebesar 82.228.100,00 atau
101,97 % dari yang ditargetkan.
5) Pelayanan Perizinan Angkutan dan
Pengelolaan Administrasinya.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 4.148.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 3.778.500,00 (91,09%). Output kegiatan adalah terselenggaranya
pelayanan ijin trayek dan terkelolanya administrasi layanan perijinan
angkutan penumpang umum sebanyak 1.331 kendaraan. Retribusi dari ijin
trayek terealisasi sebesar Rp. 59.719.140,00
c. Program Pembinaan Peran
Pemerintah Daerah dan Partisipasi Swasta, yang terdiri dari 1 (satu) kegiatan
yaitu :
1) Pembinaan Peizinan dan Pemberdayaan Peran Pelaku Usaha
Layanan Jasa Angkutan Umum.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 10.175.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 9.636.500,00 (94,71%). Output kegiatan terselenggaranya pembinaan
bagi pengusaha/kru angkutan serta masyarakat sebanyak 9 kelompok, dan
dapat terealisasi 100%.
d. Program Pemantapan
Pengelolaan Data, dan Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
yang terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu :
1) Penyusunan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Dalam
Rangka Pelaksanaan Tugas Pokok Fungsi dan Kegiatan,
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 21.255.000,- terealisasi sebesar
Rp. 18.715.000,- (88,05%). Output kegiatan berupa Data,Program Kegiatan,
Laporan serta Kebijakan sebanyak 8 buku. Kegiatan dapat terealsiasi 100%.
2) Pameran Bidang Perhubungan.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 9.345.000,- terealisasi sebesar
Rp. 0,- ( 0 %). Kegiatan tidak dapat direalisasikan karena pada tahun 2006 di
Kabupaten Gunugkidul tidak ada event pameran.
219
Keberhasilan yang dapat dicapai selama kurun waktu tahun 2006 hanyalah
merupakan keberhasilan yang dilihat dari kacamata target selama satu tahun
anggaran. Secara keseluruhan, bidang perhubungan masih memiliki berbagai
permasalahan dan hambatan yang perlu mendapatkan pemikiran bersama seluruh
stakeholders. Beberapa permasalahan tersebut antara lain :
• Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai kualifikasi
yang dibutuhkan.
• Terbatasnya dana penunjang kegiatan untuk mendukung
pelaksanaan proyek yang memerlukan dana besar.
• Terbatasnya sarana dan prasarana kerja untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas baik rutin kantor maupun operasional di
lapangan
• Belum optimal dan meratanya pembangunan di seluruh
wilayah baik menyangkut fisik maupun sistem manajemen transportasi yang
dikembangkan
• Masih adanya simpul-simpul transportasi yang sulit
dikembangkan mengingat kondisi geografis yang tidak mendukung dan
kondisi sosial ekonomi masyarakat yang akhir–akhir ini menurun
• Kurang tertibnya pengguna jasa transportasi (tingkat
kedisiplinan berlalu-lintas yang relatif masih rendah).
• Prospek angkutan umum di jalan yang kurang
menguntungkan dari segi perhitungan bisnis karena pergeseran alternatif
moda angkutan dan maraknya jumlah sepeda motor yang beroperasi di jalan.
220
Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan selama Tahun 2006
adalah sebagai berikut :
a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dijabarkan dalam kegiatan :
1) Pelestarian Ekosistem pesisir
2) Pelaksanaan Program Langit Biru
b. Program Pengembangan Pengelolaan Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dijabarkan dalam kegiatan :
1) Peringatan Hari Besar Lingkungan Hidup
2) Pembinaan Kebersihan Kota
3) Pemberdayaan kelompok Sadar Lingkungan
(Pokdarling)/Kader Lingkungan
4) Operasional Tim Koordinasi penanggulangan Pencemaran
Lingkungan Hidup (TKP2LH)
5) Penyusunan Pra Raperda AMDAL, UKL-UPL dan SPPL
6) Identifikasi (data base) pengelolaan Kawasan Kota Wonosari dan
sekitarnya
7) Penyusunan Master Plan Kawasan Kota Wonosari dalam rangka
Pelaksanaan Adipura
c. Program Peningkatan dan Akses Informasi Sumber
Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dijabarkan dalam kegiatan :
1) Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup daerah (LSLHD)
2) Identifikasi kerusakan Sumber Air dan Cara Pemulihan Kualitas
Lingkungan
3) PenelitianPengelolaan Limbah Domestik Perkotaan
4) Sosialisasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
5) Forum komunikasi lingkungan (FKL)
d. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Hidup dijabarkan dalam kegiatan :
1) Pengawasan dan pengendalian Sumber-sumber Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup
2) Pelaksanaan Program Kali Bersih
3) Pengadaan Bangunan Laboratorium Lingkungan Hidup (Tahap 1)
4) Pengadaan Sarana Laboratorium Lingkungan Hidup
e. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
dijabarkan dalam kegiatan:
1) Pengadaan Sarana Penunjang Operasional Kegiatan Kapedal
Kabupaten Gunungkidul
2) Pembangunan Pagar dan Gapura Kantor Pengendalian Dampak
Lingkungan Kabupaten Gunungkidul.
221
2. Realisasi Program dan Kegiatan
Secara umum, seluruh program dan kegiatan dalam bidang lingkungan hidup
sebagaimana telah diuraikan di atas telah dapat berjalan dengan baik dengan
tingkat capaian target mendekati 100%.
a. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup, dijabarkan dalam kegiatan :
1) Pelestarian Ekosistem pesisir
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 41.365.000,-
terealisasi sebesar Rp. 36.692.500,- atau 88,70 %. Output kegiatan berupa
terselenggaranya kegiatan pemberdayaan masyarakat kawasan pantai melalui
6 kali penyuluhan dan lokakarya (2 kali). Hasil kegiatan berupa terwujudnya
peran serta masyarakat dan pemerintah dalam mewujudkan pantai lestari.
Realisasi fisik kegiatan mencapai 100%.
2) Pelaksanaan Program Langit Biru
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 29.580.000,- terealisasi
sebesar Rp. 28.144.500,- atau 95,15 %. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk
sarasehan yang diselenggarakan 1 kali denga peserta 40 orang, serta
penghijauan/pembuatan perindang sekolah dan pengukuran kualitas udara
ambien. Titik pantau sejumlah 12 titik dengan 24 sampel. Adapun pohon yang
ditanam berjumlah 450 binit. Kegiatan dapat berjalan lancar dengan tingkat
realisasi fisik mencapai 100%.
222
kampanye lingkungan berupa 6 buah sepanduk, 25 tong sampah dan 1000
booklet. Fisik kegiatan dapat terealisasi 100%.
223
master plan kota wonosari dapat digunakan sebagai acuan kebijakan Adipura
dan berdampak pada peningkatan kualitas pengelolaan kawasan Kota
Wonosari dan sekitarnya. Fisik kegiatan terealisasi 100%.
c. Program Peningkatan dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup, dijabarkan dalam kegiatan :
1) Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup daerah (LSLHD)
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 26.610.000,- terealisasi
sebesar Rp. 26.202.500,- atau 98,47%. Output kegiatan berupa tersusunnya
laporan status lingkungan hidup daerah dalam bentuk data base dan LSLHD
(30 database, 30 LSLHD). Data base ini dapat dijadikan sebagai dasar
pertimbangan pengambilan keputusan pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Fisik kegiatan terealisasi 100%.
2) Identifikasi kerusakan Sumber Air dan Cara Pemulihan Kualitas Lingkungan
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 54.525.000,- terealisasi
sebesar Rp. 54.410.000,- atau 99,79%. Identifikasi kerusakan sumber air dan
cara pemulihan kualitas lingkungan tersusun sebanyak 20 dokumen yang
dapat dijadikan sebagai acuan dalam penanganan dan rehabilitasi sumber air.
Kegiatan ini sebagai upaya mengendalikan laju kerusakan kualitas SDA dan
lingkungan hidup. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
3) Penelitian Pengelolaan Limbah Domestik Perkotaan
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 20.000.000,- terealisasi
sebesar Rp.19.731.000,- atau 98,66%. Penelitian pengelolaan limbah domestik
kota menghasilkan 10 laporan akhir. Pentingnya penelitian ini adalah dalam
rangka pengendalian pencemaran lingkungan agar tercipta lingkungan bersih
dan sehat. Kegiatan dapat terealisasi 100%.
4) Sosialisasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 13.795.000,- terealisasi
sebesar Rp. 11.786.000,- atau 85,44%. Sosialisai dilaksanakan dalam bentuk
4 kali rapat serta pelaksanaan penyuluhan di 3 lokasi. Kegiatan dapat
terlaksana dengan baik dengan tingkat realisasi fisik mencapai 100%.
5) Forum komunikasi lingkungan (FKL)
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 9.320.000,- terealisasi
sebesar Rp. 7.403.000,- atau 79,43%. Forum komunikasi dapat terselenggara
sekali dengan peserta sejumlah 60 orang. Dengan kegiatan semacam ini dapat
teridentifikasi permasalahan lingkungan hidup yang terjadi di Kabupaten
Gunungkidul serta dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Kegiatan dapat
terealisasi 100%.
224
d. Program Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup
dijabarkan dalam kegiatan :
1) Pengawasan dan pengendalian Sumber-sumber Pencemaran
dan Kerusakan Lingkungan Hidup
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 21.482.000,- terealisasi
sebesar Rp. 16.517.650,- atau 76,89%. Kegiatan berupa rapat yang
diselenggarakan 2 kali tiap bulan. Selain itu juga dilakukan pengawasan dan
pemantauan lingkungan, pengujian kualitas lingkungan, pengawasan dan
pemantauan dokumen pengelolaan lingkungan. Sampel uji sebanyak 15 dan 2
IPAL. Hasil pemantauan dan uji disusun dalam laporan pengumpulan bahan
keterangan (pulbaket) dan data informasi lingkungan hidup. Kegiatan dapat
terlaksana dengan baik dan lancar dengan tingkat capaian fisik 100%.
2) Pelaksanaan Program Kali Bersih
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 58.955.000,- terealisasi
sebesar Rp. 50.270.000,- atau 85,27 %. Bentuk kegiatan berupa Gerakan
kebersihan kali dan pembuatan IPAL komunal dipinggir sungai, sarasehan pemerhati
daerah aliran sungai dan sarasehan pemerhati daerah aliran sungai. IPAL yang
berhasil dibangun sebanyak 4 unit, sedangkan sarasehan dilaksanakan sekali dengan
peserta sejumlah 40 orang. Selain itu, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan
penanaman pohon di daerah aliran sungai sebanyak 2640 batang. Adapun sungai
yang menjadi obyek kegiatan adalah sungai Oyo, sungai Kepek, Sungai Ngawu,
Sungai Besole, Sungai Jirak, Sungai Simo dan Sungai Kedungdawang. Hasil
pemanauan diketahui bahwa kualitas air sudah sesuai dengan Sk Gubernur nomor
2141 KPTS/1991 dan PP 82/2003. Realisasi kegaitan mencapai 100%.
3) Pengadaan Bangunan Laboratorium Lingkungan Hidup
(Tahap 1)
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 54.866.000,- terealisasi
sebesar Rp. 53.820.000,- atau 98,09%. Target kegiatan pada tahun 2006 baru
15 % dari rencana. Dan dari 15 % target ini dapat terealisasi 100%.
4) Pengadaan Sarana Laboratorium Lingkungan Hidup
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 345.600.000,- terealisasi
sebesar Rp. 344.835.600,- atau 99,78%. Kegiatan bertujuan untuk menyediakan
sarana laboratorium sejumlah 1 paket berikut dengan pelatihan bagi petugas
laborat. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan pengendalian dampak
lingkungan agar kelestarian fungsi lingkungan hidup dapat terjaga. Kegiatan
dapat terealisasi 100%.
225
e. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dijabarkan
dalam kegiatan :
1) Pengadaan Sarana Penunjang Operasional Kegiatan kapedal
kabupaten Gunungkidul
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 25.000.000,- terealisasi
sebesar Rp. 24.027.000,- atau 96,11%. Output kegiatan berupa
terselenggaranya kegiatan pengadaan sarana penunjang operasional kegiatan
berupa 1 unit sepeda motor, 3 buah kipas angin, 1 almari kayu, 1 unit
komputer dan 1 unit printer. Penambahan sarana penunjang operasional
kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan publik
khususnya dalam bidang lingkungan hidup. Kegiatan dapat terlaksana dengan
baik dan lancar dengan capaian 100%.
2) Pembangunan Pagar dan Gapura Kantor Pengendalian Dampak
Lingkungan Kabupaten Gunungkidul.
Anggaran untuk kegiatan ini ditetapkan sebesar Rp. 25.000.000,- terealisasi
sebesar Rp. 23.965.000,- atau 95,86%. Pembangunan pagar terlaksana
sepanjang 24 m sedangkan gapura dapat terselesaikan dengan baik. Hal ini
diakukan untuk meningkatkan keamanan, kenyamanan dan keindahan kantor
unit organisasi yang menangani masalah lingkungan hidup di kabupaten
Gunungkidul.
226
lingkungan, alat uji kualitas lingkungan serta kendaraan operasional yang
masih terbatas (baru ada 1 unit kendaraan roda 4 dan 2 unit kendaraan roda 2).
4. Keterbatasan perangkat hukum
lingkungan
5. Kesadaran masyarakat akan
lingkugan masih dirasa kurang.
L. BIDANG KEPENDUDUKAN
1. Program dan Kegiatan
Tujuan pembangunan bidang kependudukan Kabupaten Gunungkidul
adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat;
b. Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan penduduk dan
kesertaan Keluarga Berencana;
c. Menciptakan kelembagaan dan meningkatkan peran serta
masyarakat dalam program Kependudukan dan KB dengan
memperhatikan kepentingan laki-laki dan perempuan;
227
d. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang
Kependudukan, KB, Pemberdayaan perempuan serta kesempatan usaha
lewat kelompok maupun keluarga.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas secara efektif dan
efisien, maka disusunlah strategi dalam rangka memudahkan pelaksanaan dan
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat adalah sebagai berikut :
a. Membagi seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul ke
dalam 18 (delapan belas) Cabang Dinas;
b. Memberdayakan Kelompok IMP ( Institusi Masyarakat
Pedesaan );
c. Memberdayakan Orientasi di Tingkat Kabupaten,
Kecamatan, Desa dan Cabang Dinas tentang Pendataan Penduduk dan
Keluarga;
d. Menyelenggarakan Orientasi KB dan KR terhadap
Institusi / PPKBD / PKK, Lurah Desa, Guru dan Siswa;
e. Mengakomodasi Kemitraan antara Kelompok UPPKS
dengan Perguruan Tinggi swasta, Dinas / Instansi terkait dan lain-lain.
228
a) Pengadaan alat kontrasepsi Implan;
b) Bantuan penyelenggaraan Trikomponen;
c) Pameran program Kependudukan dan KB;
d) Bantuan Penyelenggaraan Rakor Kependudukan KB-Ks di tingkat
Kecamatan dan Desa;
e) Operasional Institusi masyarakat pedesaan;
f) Forum koordinasi petugas lapangan kependudukan dan KB;
g) Bantuan Pengayoman bagi peserta Keluarga Berencana;
h) Orientasi KRR bagi guru, siswa serta bantuan Orientasi KB-KR bagi
Apsari PKK, PPKBD dan remaja;
b. Program Manunggal KB kesehatan;
1) Rapat kerja daerah program kependudukan dan KB.
c. Program Kesehatan Reproduksi Remaja;
1) Penyuluhan dan peningkatan kualitas sarana penyuluhan program
kependudukan KB-KS;
2) Pengembangan data unmeet need dan peningkatan peran pria dalam KB-
KR.
d. Program Ketahanan dan pemberdayaan keluarga;
2) Perbaikan Perumahan dan Lantainisasi;
3) Pendampingan pemberdayaan Kelompok UPPKS/UP2K.
e. Program penguatan kelembagaan keluarga kecil berkualitas;
1) Pemantapan jaringan KB lini lapangan dan pelayanan
kontrasepsi jalur pemerintah dan swasta.
f. Program Keserasian kebijakan kependudukan;
1) Jambore Institusi masyarakat pedesaan (IMP) dan Harganas.
g. Program Penataan administrasi kependudukan;
1) Peningkatan pelayanan pendaftaran penduduk;
2) Pemutakiran data keluarga;
3) Pembuatan dan pelatihan sistem informasi administrasi kependudukan
(SIAK).
h. Program Pemantapan pengelolaan data dan pemberdayaan tehnologi informasi
dan komunikasi;
1) Pemutakiran data penduduk persiapan pelaksnaan SIAK;
2) Persiapan sosialisasi program SIAK;
3) Pelaporan data KB dan Keluarga sejahtera.
229
i. Program Peningkatan kualitas pelayanan publik;
1) Koordinasi dan konsultasi penyusunan perencanaan kependudukan
dan KB;
2) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kependudukan dan KB;
3) Pengumpulan, pengolahan penyajian data basis perencanaan;
4) Forum satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
j. Program Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan;
1) Pemberdayaan kelompok Biba Keluarga Sejahtera ( BKS ).
k. Program Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan Anak;
1) Pengarusutamaan gender dalam pembangunan.
l. Program Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak;
1) Kesejahteran dan perlindungan anak ( KPA).
Sedangkan untuk catatan sipil sangat penting terkait dengan status kewarga
negaraan penduduk, selain itu akta – akta yang dikeluarkan oleh catatan sipil
merupakan kebutuhan penduduk sebagai warga negara. Penyelenggaraan catatan sipil
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2006 bertujuan untuk :
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat di bidang administrasi catatan sipil;
2. Terlaksananya pelayanan catatan sipil menuju pelayanan prima;
3. Terlaksananya peningkatan kualitas SDM untuk meningkatkan kualitas
pelayanan;
4. Meningkatnya kualitas pelayanan internal;
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilaksanakan program prioritas maupun
program lain sebagai pendukung yang terdiri atas :
a. Program prioritas diantaranya :
1) Peningkatan tertib administrasi
kependudukan dan catatan sipil.
2) Pembangunan, pengembangan
dan keserasian kebijakan kependudukan dan catatan sipil.
3) Pengembangan sistem informasi
administrasi catatan sipil.
b. Program Pendukung
Program pendukung pembangunan berupa pengembangan sistem informasi
administrasi kependudukan dan catatan sipil. Sedangkan Kegiatan Lokalitas
Kewenangan Kantor Catatan Sipil Kabupaten Gunungkidul meliputi:
1) Penyuluhan Akta-akta Catatan Sipil.
230
2) Pelayanan di tempat akta kelahiran.
3) Penyelenggaraan persetujuan pencatatan kelahiran terlambat.
4) Pelayanan akta gratis bagi Gakin dan anak yang lahir tgl 17 Agustus 2006.
5) Penyuluhan akta catatan sipil melalui pameran.
6) Jemput bola pelayanan akta kelahiran.
7) Pemantapan aparatur penyelenggara catatan sipil.
8) Orientasi pelayanan prima.
9) Validasi data dan peningkatan keamanan arsip.
10) Peningkatan sarana pelayanan catatan sipil.
231
untuk belanja aparatur sebesar Rp. 772.115.851,00 (95,42%) dan belanja publik
terealisasi Rp. 156.268.000 (89,29%)
232
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terselenggaranya koordinasi
dan pembinaan lengkap PKB sebanyak 12 kali.
7) Bantuan Pengayoman bagi peserta Keluarga Berencana;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 109.666.800,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 24.900.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 22.71 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terlayaninya 1.060 akseptor
dari keluarga miskin yang ingin KB MOW, MOP, pasang IUD implant dan
cabut implant.
8) Orientasi KRR bagi guru, siswa serta bantuan Orientasi KB-KR bagi
Apsari PKK, PPKBD dan remaja;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 25.330.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 23.010.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 90.84 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terselenggaranya orientasi KB-
KR bagi guru, siswa serta Apsari PKK PPKBD dan remaja sebanyak 2 kali di
tingkat kabupaten dan 54 kali di tingkat kecamatan.
233
meningkatnya kualitas penyuluhan program KB-KS serta tersedianya sarana
KB-KS sebanyak 50 kegiatan.
2) Pengembangan data unmeet need dan peningkatan peran pria dalam KB-
KR.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 11.020.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 9.860.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 89.47 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan tersedianya data Un Meet
Need dan peran pria dalam program KB di 144 desa di Kabupaten
Gunungkidul.
d. Program Ketahanan dan pemberdayaan keluarga;
1) Perbaikan Perumahan dan Lantainisasi;
Alokasi anggaran sebesar Rp. 135.690.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 132.370.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 97.55 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terlaksananya percepatan
pengentasan kemiskinan melalui perbaikan perumahan dan permukiman bagi
2000 keluarga miskin di 144 desa.
2) Pendampingan pemberdayaan Kelompok UPPKS/UP2K.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 88.050.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 72.355.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 82.17 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terlaksananya program
pengentasan kemiskinan melalui kelompok kegiatan UPPKS dengan indikasi
meningkatnya pengelolaan usaha 250 kelompok kegiatan UPPKS di
18 kecamatan.
e. Program penguatan kelembagaan keluarga kecil berkualitas;
1) Pemantapan jaringan KB lini lapangan dan pelayanan kontrasepsi jalur
pemerintah dan swasta.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 12.740.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 12.360.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 97.02 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan tersselenggaranya pertemuan
pemantapan jaringan pelayanan KB lini palangan di 144 desa.
f. Program Keserasian kebijakan kependudukan;
1) Jambore Institusi masyarakat pedesaan (IMP) dan harganas.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 12.947.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 10.655.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 82.30 %. Dengan
234
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terselenggaranya jambore IMP
dan Harganas sebanyak 2 kegiatan yang meliputi 144 desa.
235
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan tersedianya sarana SIAK dan
tersosialisasinya program SIAK dalam 3 kegiatan.
3) Pelaporan data KB dan Keluarga sejahtera.
Alokasi anggaran sebesar Rp. 24.850.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 19.997.500,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 80.47 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan tersedianya data informasi
keluarga berencana dan keluarga sejahtera di 18 kecamatan.
236
Alokasi anggaran sebesar Rp. 113.110.000,- dapat direalisasikan sebesar
Rp. 100.065.000,- tingkat capaian kinerja keuangan sebesar 88.47 %. Dengan
tingkat capaian kinerja kegiatan 100 % dengan terlaksananya koordinasi BKS
sebanyak 108 kelompok di 18 kecamatan.
237
1) Penyuluhan Akta-akta Catatan Sipil.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 45.002.500,- terealisasi sebesar
Rp. 38.811.500,- atau 86,24%, dengan realisasi fisik kegiatan mencapai
100%. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan target yang telah ditentukan,
akan tetapi karena terjadi gempa bumi 27 Mei 2006, maka untuk 2 (dua) desa
di Kecamatan Patuk atas permintaan Pemerintah desa yang bersangkutan
ditangguhkan. Dengan ditangguhkannya dua desa terbut dialihkan ke desa
Candirejo Semin dan Banaran Playen. Sehingga dapat memenuhi target
36 desa atau 1.080 pesera penyuluhan.
2) Pelayanan di tempat akta kelahiran.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 49.625.000.,- terealisasi sebesar
Rp. 48.236.500,- atau 97,20%, dengan realisasi fisik kegiatan mencapai
100%.
Kegiatan ini dilaksanakan meliputi 36 desa dengan target perolehan 1300 akta
kelahiran. Akan tetapi dengan selesainya kegiatan Pelayanan di Tempat, dapat
direalisasikan sebanyak 3.814 akta kelahiran.
3) Penyelenggaraan persetujuan pencatatan kelahiran terlambat.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 38.060.000,- terealisasi sebesar
Rp. 35.949.000,- atau 94,45%,
Target persetujuan pencatatan kelahiran terlambat tahun 2006 sebanyak
3.000 akta/SK. Akan tetapi dengan meningkatnya tingkat pengertian
masyarakat mengenai arti penting memiliki akta-akta catatan sipil, setelah
diberikan penyuluhan, maka pendapatan akta kelahiran terlambat masih terus
mengalami lonjakan. Data ini dapat dilihat dari laporan penerimaan retribusi
penggantian biaya cetak akta-akta catatan sipil tahun 2006, dimana
realisasinya mencapai 6.328 akta/SK, atau 210,93 %. Angka ini lebih rendah
bila dibandingka dengan tahun 2005 yakni 6.386 dari 3000 yang ditargetkan,
atau menurun 2,87%
4) Pelayanan akta gratis bagi Gakin dan anak yang lahir tgl 17 Agustus 2006.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 11.821.000,- terealisasi sebesar
Rp. 8.045.500,- atau 68,06%,
Pengalokasian akta gratis bagi anak keluarga miskin (Gakin) dan anak yang
lahir tanggal 17 Agustus 2006 untuk tahun ke-5 (2006) program akta gratis
bagi Gakin dan Anak yang lahir tanggal 17 Agustus setiap tahun, terus
mengalami penurunan target, hal ini mengindikasikan bahwa kepemilikan
akta bagi keluatga miskin semakin menurun, atau prosentase tingkat
kepemilikan akta kelahiran lebih banyak. Dengan dimilikinya akta kelahiran
bagi Gakin dan Anak yang lahir tanggal 17 Agustus setiap tahun, merupakan
bentuk perhatian pemerintah dalam ikut serta penanganan kemiskinan.
238
5) Penyuluhan akta catatan sipil melalui pameran.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 5.260.000,- terealisasi sebesar Rp.
0,- atau 0,00%,
Penyuluhan akta-akta catatan sipil melalui pameran untuk tahun 2006 tidak
dilaksanakan, karena untuk tahun 2006 tidak ada event pameran. Dana yang
tersedia seluruhnya dikembalikan ke Kas Daerah melalui BPD Yogyakarta
cabang Wonosari. Sehingga dalam perhitungan untuk kegiatan ini 0%.
6) Jemput bola pelayanan akta kelahiran.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 7.230.000,- terealisasi sebesar
Rp. 7.207.500,- atau 99,69%,
Jemput bola pelayanan akta kelahiran melalui proses pengambilan berkas oleh
petugas di desa/kecamatan/kelompok masyarakat atau lokasi yang telah
ditentukan yang mengajukan pelayanan akta kelahiran, kemudian dibawa ke
Kantor Catatan Sipil Kabupaten Gunungkidul. Setelah selesai proses dikantor,
kemudian akta kelahiran yang sudah jadi langsung diserahkan kembali
melalui lokasi dimana berkas permohonan akta kelahiran diambil. Jemput
bola pelayanan akta kelahiran tahun 2006 merealisasikan 700 akta dari 500
akta yang ditargetkan atau 140% meliputi 15 lokasi tempat pengambilan
permohonan akta kelahiran.
7) Pemantapan pelayanan aparatur penyelenggara catatan sipil.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 3.722.500,- terealisasi sebesar
Rp. 2.660.000,- atau 71,46%,
Sebagai sebuah unit pelayanan langsung kepada masyarakat, diperlukan
kualitas pelayanan sebagaimana tersurat dalam Standar Pelayanan Minimal,
sehingga akan memberi kesan positif oleh pelanggan. Untuk itu dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan akta-akta catatan sipil tahun 2006 Kantor
Catatan Sipil berupaya menyelenggarakan kegiatan Pemantapan pelayanan
bagi Aparatur Penyelenggara catatan sipil yang diikuti dari pegawai Kantor
Catatan Sipil Kabupaten Gunungkidul, beberapa instansi terkait, Kepala Seksi
Pemerintahan pada Kecamatan se Kabupaten Gunungkidul, dan Pembantu
Pegawai Pencatat Perkawinan (P4) se Kabupaten Gunungkidul.
Melalui kegiatan ini banyak yang diharapkan oleh pemerintah diantaranya
untuk menambah khasanah pengetahuan tentang pelayanan sesuai Standar
Pelayanan Minimal (SPM) bahkan untuk lebih jauh lagi menuju pelayanan
prima, untuk meningkatkan kualitas sumbar daya manusia bagi aparatur
penyelenggara catatan sipil, dan persamaan persepsi dalam memberikan
pelayanan. Peserta yang diundang sebanyak 60 orang, atau 100% seluruhnya
hadir mengikuti kegiatan pemantapan pelayanan aparatur penyelenggara
catatan sipil.
239
8) Orientasi pelayanan prima.
Anggaran yang disediakan sebesar Rp. 20.320.000,- terealisasi sebesar
Rp. 17.740.000,- atau 87,30%,
Orientasi pelayanan prima dijadwalkan triwulan II tahun 2006, akan tetapi
karena terjadi gempa bumi 27 Mei 2006, maka kegiatan diundur dan baru
bulan November 2006 dilaksanakan. Kegiatan ini arahkan ke Kantor
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Malang Jawa Timur dengan asumsi
bahwa Kota Malang telah melaksanakan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK) secara online
240
3. Permasalahan dan Solusi
Hambatan yang dihadapi
a. Kurangnya sarana mobilitas penunjang kelancaran tugas-tugas operasional di
lapangan, terutama pada pelayanan akta kelahiran ditempat. Karena kapasitas
mobil yang dimiliki tidak memadahi bila dibandingkan dengan jumlah
personil yang harus bertugas dan peralatan yang harus dibawa.
b. Ada sebagian masyarakat yang sudah menikah akan tetapi tidak memiliki
akta nikah, atau tidak dicatat dalam buku regester nikah di Kantor Urusan
Agama (KUA) yang bersangkutan;
c. Terhambatnya pelaksanaan tugas Seksi Perkawinan, Perceraian dan Kematian
dalam pelayanan kepada masyarakat, karena pelaksana teknis dibidang
Perkawinan, Perceraian dan Kematian mengalami kekosongan.
d. Terhambatnya pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian dan
seksi.
e. Terhambatnya pelaksanaan pada masing-masing bagian dan seksi, karena
sempitnya ruang pelayanan.
Upaya Mengatasi
a. Menyediakan kendaraan operasional pelayanan dengan kapasitas 15 (lima
belas) orang atau mengalokasikan biaya sewa kendaraan roda 4 (empat).
b. Mengalokasikan Anggaran lewat Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Gunungkidul, untuk sidang Isbath di Pengadilan Agama
Wonosari serta koordinasi dengan instansi terkait.
c. Pengizian lowongan jabatan yang kosong;
d. Penempatan personil sesuai beban kerja bagian dan seksi-seksi.
e. Pengadaan ruang kerja dan ruang pelayanan dimasing-masing bagian dan
seksi.
M. BIDANG KEPARIWISATAAN
1. Program dan Kegiatan
Pembangunan pariwisata yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten
Gunungkidul diarahkan untuk mewujudkan Pariwisata yang Berbudaya, Maju,
Berkembang Mendukung Terwujudnya Masyarakat Sejahtera
Dalam rencana pengembangan dan pengelolaan kepariwisataan ditetapkan
beberapa sasaran sebagai berikut:
241
1. Mewujudkan tersedianya sarana dan prasarana obyek wisata umum dan
kepuasan wisatawan dengan ditandai meningkatnya kunjungan wisatawan.
2. Mengupayakan pelaku wisata dan pengelola pelayanan yang lebih baik, serta
terjadinya koordinasi stakeholder kepariwisataan.
3. Ketepatan dalam memilih sasaran promosi kepariwisataan
4. Terbinanya kelompok seni budaya
5. Terdatanya dan terpeliharanya benda-benda cagar budaya
6. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pada kawasan obyek
dan jalur wisata.
Sebagai tindakan nyata pemerintah kabupaten dalam membangun dan
mengembangkan idang pariwisata, telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan
selama tahun 2006 yang terdiri atas :
a. Program Pendapatan Asli Daerah (PAD) sub sektor Pariwisata
b. Program Pengembangan Pariwisata, meliputi kegiatan :
1) Pemeliharaan Sarana Pariwisata;
2) Pemasangan Konblok dan Kanstin Area Parkir Baron serta
Rehabilitasi Akuarium Laut Kukup
3) Monitoring Kegiatan Usaha Akomodasi, Rumah Makan, dan
RHU serta Sarana Pariwisata;
4) Pembinaan Usaha Pariwisata
5) Pembuatan/ Pemasangan Petunjuk Arah Obyek Wisata dan
Billboard Pariwisata;
6) Peningkatan Fasilitas Rest Area;
7) Operasionalisasi Ijin Usaha Pariwisata;
8) Pembangunan Pendopo Pantai Baron;
9) Penyempurnaan/ Rehabilitasi Talud dan Jalan Menuju Pulau
Pantai Kukup;.
c. Program Pengembangan dan Pengelolaan Obyek Wisata
1) Intensifikasi Pendapatan Asli Daerah (PAD);
2) Monitoring dan Pengelolaan Kebersihan Kawasan Obyek Wisata;
3) Penyelenggaraan Atraksi Wisata;
4) Penyusunan DED Kawasan Krakal;
5) Sosialiasi Obyek Wisata Dam Beton dan Desa Mina;
d. Program Pemasaran dan Promosi Pariwisata
1) Pengadaan Materi Promosi Wisata;
242
2) Travel Dialog;
3) Promosi melalui Media Cetak, Spanduk serta Dokumentasi;
4) Iuran dan Pendampingan Java Promo;
5) Pameran;
6) Sosialisasi Sadar Wisata pada Masyarakat di Jalur Wisata;
7) Sosialisasi Sadar Wisata terhadap Tenaga Pendidik;
e. Program Pemantapan Pengelolaan Data dan Pendayagunaan Teknologi
Informasi
1) Pembuatan Database Kepariwisataan Gunungkidul Tahun 2006;.
2) Monitoring dan Pendataan Benda Cagar Budaya;
3) Pendataan Seni;
f. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1) Penyusunan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dalam Rangka
Pelaksanaan Tupoksi dan Kegiatan;
2) Pengadaan Sarana Prasarana dan Fasilitas Kantor serta Pengelolaan
Ketatausahaan;
3) Penyusunan Produk Hukum Pariwisata;
g. Program Pembinaan dan Pelestarian Seni Budaya
1) Pembinaan Seni dan Upacara Adat;.
2) Festival/ Lomba Seni dan Budaya;.
3) Pelestarian Benda Cagar Budaya;
Pada Tahun 2006, dari bidang pariwisata dapat menyumbang PAD sebesar
Rp 638.295.740,- atau 85,05% dari target yang ditetapkan. Tidak tercapainya
target pendapatan dari bidang pariwisata lebih disebabkan karena terjadinya
243
bencana alam yang silih berganti, mulai dari gempa bumi 27 Mei 2006 hingga
isu–isu tsunami yang mengurangi minat wisatawan untuk berlibur ke wilayah
pantai.
244
Meliputi kegiatan memantau, mendata dan mengarahkan untuk meningkatkan
pelayanan 200 usaha yang ada di Kab. Gunungkidul dengan dana anggaran
sebesar Rp 4.600.000,- telah direalisasikan Rp 4.488.000,- sehingga masih
ada saldo dana sebesar Rp 112.000,-, dengan capaian kinerja 102,43%.
4) Kegiatan Pembinaan Usaha Pariwisata (2 kegiatan);
Meliputi kegiatan pertemuan dan praktek olah makanan dengan jumlah
peserta masing-masing 50 orang dan narasumber dari BPD PHRI DIY,
praktisi rumah makan dari Yogyakarta, Dinas Kesehatan Kab. Gunungkidul
dan Disparbud. Kab. Gunungkidul dengan anggaran sebesar Rp 9.906.000,-
telah direalisasikan keuangan Rp 9.499.000,- dengan capaian kinerja
104,11%.
5) Kegiatan Pembuatan/Pemasangan Petunjuk Arah Obyek Wisata dan
Billboard Pariwisata;
Meliputi pembuatan petunjuk arah obyek wisata berjumlah 7 (tujuh) buah
yang dipasang di kawasan wisata Baron s/d Sundak, Billboard/baliho 2 (dua)
buah yang dipasang di lokasi Rest Area Bunder dan Semin, dan papan
larangan 4 (empat) buah yang dipasang di pantai Baron dan Kukup dengan
dana anggaran sebesar Rp 38.680.000,- dan telah direalisasikan keuangan
Rp 38.284.500,- sehingga masih ada saldo Rp 395.500,- dengan capaian
kinerja 101,2%.
6) Kegiatan Peningkatan Fasilitas Rest Area;
Yaitu pengadaan 1 unit perangkat gamelan dan meja rapat 10 buah dan kursi
lipat 60 buah dengan dana anggaran sebesar Rp 68.510.000,- telah
direalisasikan keuangan Rp 67.805.500,- sehingga masih ada saldo
Rp 704.500,- dengan capaian kinerja 101,3%.
7) Kegiatan Operasionalisasi Ijin Usaha Pariwisata;
Pelaksanaan dengan kegiatan checking ke tempat usaha di Semanu, Ponjong,
Girijati, Kukup, Playen, Tanjungsari, Semin, Karangmojo, Wonosari, dan
Purwosari serta telah dikeluarkan 20 ijin dan rekomendasi dengan anggaran
sebesar Rp 5.000.000,- telah direalisasikan keuangan Rp 4.825.000,- sehingga
masih ada saldo Rp 175.000,- dengan capaian kinerja 103,50%.
8) Kegiatan Pembangunan Pendopo Pantai Baron;
Dengan anggaran sebesar Rp 424.750.000,- telah direalisasikan keuangan
Rp 422.832.400,- sehingga masih ada saldo Rp 1.917.600,- dengan capaian
kinerja 100,45%.
245
9) Kegiatan Penyempurnaan/ Rehabilitasi Talud dan Jalan Menuju Pulau
Pantai Kukup;
Dengan volume 150 m2 dengan anggaran sebesar Rp 112.990.000,- telah
direalisasikan keuangan Rp 111.623.200,- sehingga masih ada saldo
Rp 1.366.800,- dengan capaian kinerja 101,21%.
246
1) Kegiatan Pengadaan Materi Promosi Wisata;
meliputi pengadaan booklet 5.500 eksemplar, leaflet 3.000 eksemplar, banner
2 buah, duratran 2 buah, CD interaktif 10 keping dan CD profil wisata
100 keping dengan anggaran sebesar Rp 148.525.000,- telah direalisasikan
keuangan Rp 147.534.000,- sehingga masih ada saldo Rp 991.000,- dengan
capaian kinerja 100,67 %.
2) Kegiatan Travel Dialog;
Dengan kegiatan di Propinsi Jawa Timur meliputi Kab. Nganjuk, Madiun dan
Ngawi tanggal 27-29 Maret 2006 dengan peserta di masing-masing
Kabupaten sebanyak 125 orang yang terdiri dari Kepala Sekolah SMP, SMA,
SMK, murid SMA dan SMK serta pelaku pariwisata; di Propinsi Jawa Barat
meliputi Kab. Cirebon, Tasikmalaya dan Garut pada tanggal 17-19 April
2006; di Propinsi Lampung, Banten, dan DKI Jakarta pada tanggal 25-28 Mei
2006; di Propinsi Jawa Tengah meliputi Kab. Tegal dan Pekalongan pada
tanggal 7-8 Agustus 2006; dan di Jawa Tengah yaitu di perusahaan APAC
INTI tanggal 21 Desember 2006 dan Bumi Asih tanggal 29 Desember 2006
dengan anggaran sebesar Rp 18.720.000,- telah direalisasikan keuangan Rp
18.570.000,- sehingga masih ada saldo Rp 150.000,- dengan capaian kinerja
100,80%.
3) Kegiatan Promosi melalui Media Cetak, Spanduk serta Dokumentasi;
Untuk promosi di koran Kedaulatan Rakyat, Bernas, Info Kita dan lain-lain
serta untuk dokumentasi obyek wisata di Kab. Gunungkidul dengan anggaran
sebesar Rp 2.500.000,- telah direalisasikan keuangan Rp 2.500.000,- dengan
capaian kinerja 100%.
4) Kegiatan Iuran dan Pendampingan Java Promo;
Meliputi Rapat Tiga Bulanan di Kab. Karanganyar tanggal 7-8 Mei 2006 dan
Forum Pertemuan Tiga Bulanan di Kab. Kulonprogo tanggal 25 November
2006 dengan anggaran sebesar Rp 10.000.000,- telah direalisasikan keuangan
Rp 9.975.000,- sehingga masih ada saldo Rp 25.000,- dengan capaian kinerja
100,25%.
5) Kegiatan Pameran;
Dilaksanakan Pameran Gebyar Wisata Nusantara di Jakarta pada tanggal 25-
28 Mei 2006 dan Pameran Mitra Praja Utama di Bali tanggal 6-11 Desember
2006 dengan anggaran sebesar Rp 38.965.000,- telah direalisasikan keuangan
Rp 33.710.000,- sehingga masih ada saldo Rp 5.255.000,- dengan capaian
kinerja 113,49%.
247
6) Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata pada Masyarakat di Jalur Wisata;
Meliputi sosialiasi sadar wisata di Kukup, Wediombo Girisubo, Siung
Girisubo, dan Parangendog Purwosari dengan jumlah peserta masing-masing
+ 50 orang dengan narasumber dari JTTC UGM dan Disparbud Kab.
Gunungkidul dengan anggaran sebesar Rp 12.520.000,- telah direalisasikan
keuangan Rp 10.545.000,- sehingga masih ada saldo Rp 1.975.000,- dengan
capaian kinerja 115,77%.
7) Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata terhadap Tenaga Pendidik;
Diadakan tanggal 10 Agustus 2006 di Wisma Ganesha Wonosari dengan
jumlah peserta 70 orang dan narasumber dari JTTC UGM dan Diparbus Kab.
Gunungkidul dengan anggaran sebesar Rp 6.840.000,- telah direalisasikan
keuangan Rp 5.115.000,- sehingga masih ada saldo Rp 1.725.000,- dengan
capaian kinerja 125,22%.
248
2) Kegiatan Pengadaan Sarana Prasarana dan Fasilitas Kantor serta
Pengelolaan Ketatausahaan Dinas;
untuk pengadaan sepeda motor 2 unit, komputer+printer 1 unit, almari
brankas 1 unit, meja kursi tamu 1 unit, kursi rapat 25 buah, AC 1 unit, filing
cabinet 3 unit, rak cabinet 1 unit dan kursi putar 5 unit dengan anggaran
sebesar Rp 74.027.500,- telah direalisasikan keuangan Rp 70.077.500,-
sehingga masih ada saldo Rp 3.950.000,- dengan capaian kinerja 105,34%.
3) Kegiatan Penyusunan Produk Hukum Pariwisata;
Telah menghasilkan draft Perubahan Atas Perda Kabupaten Gunungkidul
Nomor 6 Tahun 2000 dan Nomor 8 Tahun 2000 dengan anggaran sebesar
Rp 13.840.000,- telah direalisasikan keuangan Rp 9.061.525,- sehingga masih
ada saldo Rp 4.778.475,- dengan capaian kinerja 134,53%.
g. Program Pembinaan dan Pelestarian Seni Budaya
1) Kegiatan Pembinaan Seni dan Upacara Adat;
Pembinaan grup karawitan Jumat Legen dengan anggaran sebesar
Rp 29.085.000,- telah direalisasikan keuangan Rp 28.090.000,- sehingga
masih ada saldo Rp 995.000,- dengan capaian kinerja 103,43%. Ditambah
dana stimulan sebesar Rp 29.800.000,- yang telah direalisasikan
Rp 28.800.000,- sehingga saldo sebesar Rp 1.000.000,-
2) Kegiatan Festival/ Lomba Seni dan Budaya;
Kegiatan ini dilaksanakan dengan anggaran Rp 68.415.000,- telah
direalisasikan keuangan Rp 64.646.000,- sehingga masih ada saldo
Rp 3.769.000,- dengan capaian kinerja 105,51%. Ditambah dana stimulan
sebesar Rp 73.825.000,- dengan realisasi Rp 55.825.000,- sehingga saldo
Rp 18.000.000,- yang laporannya ke Bag. Keuangan Setda Kab. Gunungkidul.
3) Kegiatan Pelestarian Benda Cagar Budaya;
Meliputi kegiatan Sosialisasi Perundang-undangan Benda Cagar Budaya
(BCB) yaitu UU No. 5 Tahun 1992 dengan tema BCB sebagai Jejak
Peninggalan Masa Lalu yang dilaksanakan di Kec. Playen tanggal 28 Oktober
2006 dan Kec. Semanu tanggal 2 Desember 2006 dengan jumlah peserta
masing-masing 100 orang dan dengan narasumber dari Museum Sonobudoyo,
Museum Benteng Vredeburg dan Fakultas Ilmu Budaya UGM (Jurusan
Arkeologi) dengan anggaran sebesar Rp 7.400.000,- telah direalisasikan
keuangan Rp 1.650.000,- sehingga masih ada saldo Rp 5.750.000,- dengan
capaian kinerja 122,30%.
249
3. Permasalahan dan Solusi
250